Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Pengertian Hemotoraks
Hemotoraks adalah adanya darah yang masuk ke area pleural (antara
pleura viseralis dan pleura parietalis). Sumber berasal dari darah yang berada pada
dinding dada, parenkim paru-paru, jantung, pembuluh darah besar, dan pada
trauma yang tersering perdarahan berasal dari arteri intercostalis dan arteri
mammaria interna. Kondisi ini biasanya konsekuensi dari trauma tumpul atau
tajam. Ini juga merupakan komplikasi dari beberapa penyakit (uponegoro, !""#).
$rauma pada thoraks yang berakibat perdarahan ke dalam rongga pleura
disebut hemotoraks (%an $ambayong, &'''). ada lebih (') penderita dengan
trauma toraks dimana biasanya terdapat darah * !#'' ml dalam rongga pleura
akibat trauma tumpul atau tembus pada dada.
+ambar ! $ampak gambaran hemotoraks pada sisi kiri ,oto thoraks
B. Faktor Penyebab/Etiologi Hemotoraks
enyebab dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh
darah intercostal atau arteri mammaria internal yang disebabkan oleh cedera tajam
atau cedera tumpul. -islokasi ,raktur dari vertebrata torakal juga dapat menyebab-
kan hemotoraks. .iasanya perdarahan berhenti spontan dan tidak memerlukan
intervensi operasi.
enyebab paling umum dari hemotoraks adalah trauma dada. -apat juga
terjadi pada pasien dengan /
!. Sebuah cacat pembekuan darah.
&. $rauma tumpul dada.
0. Kematian jaringan paru-paru (in,ark paru-paru).
1
1. Kanker paru-paru atau pleura.
#. $usukan pada dada (ketika senjata seperti pisau atau memotong peluru
paru-paru).
2. enempatan dari kateter vena sentral.
3. 4perasi jantung.
(. $uberkulosis.
Hemotoraks masi, adalah terkumpulnya darah dengan cepat lebih dari
!#'' cc dalam rongga pleura. enyebabnya adalah luka tembus yang merusak
pembuluh darah sistemik atau pembuluh darah pada hilus paru. Selain itu juga
dapat disebabkan cedera benda tumpul. Kehilangan darah dapat menyebabkan
hipoksia.
.erdasarkan penjelasan di atas, etiologi dari hemothoraks dibagi menjadi
dua, yaitu /
!. $raumatik
a. $rauma tumpul
b. $rauma tembus (termasuk iatrogenik)
&. 5ontraumatik6spontan
a. 5eoplasma
b. Komplikasi antikoagulan
c. 7mboli paru dengan in,ark
d. 8obekan adesi pleura yang berhubungan dengan pneumotoraks
spontan
e. .ullous emphysema
,. 5ekrosis akibat in,eksi
g. $uberculosis
h. 9istula arteri atau vena pulmonal
i. $elangiectasia hemoragik herediter
j. Kelainan vaskular intratoraks nonpulmoner (aneurisma aorta pars
thora:ica, aneurisma arteri mamaria interna)
k. Sekuestrasi intralobar dan ekstralobar
l. atologi abdomen (pancreatic pseudocyst, splenic artery aneurysm,
hemoperitoneum)
#
m. ;atamenial
C. Patoisiologi Hemotoraks
ada trauma rongga dada6toraks, tulang rusuk dapat menyayat jaringan
paru-paru atau arteri (laserasi paru atau pembuluh darah intercostalis atau arteria
maamria interna dan menimbulkan nyeri dada. .enda tajam seperti pisau atau
peluru menembus paru-paru mengakibatkan pecahnya membran serosa yang me-
lapisi atau menutupi toraks dan paru-paru. ecahnya membran ini memungkinkan
terjadinya perdarahan yang berujung pada terakumulasinya darah di rongga pleura
(hemotoraks).
<pabila tak tertangani, hemotoraks dapat menekan paru dan menyebabkan
gangguan pengembangan (ekspansi) paru. <danya gangguan ekspansi paru turut
menyebabkan gangguan keluar masuknya udara dari dan ke paru (gangguan
ventilasi), sehingga terjadi penurunan kadar 4
&
atau oksigen dan sebaliknya terjadi
peningkatan kadar ;4
&
atau karbondioksida dalam darah. +angguan ventilasi paru
juga dapat menyebabkan terjadinya dispnea (sensasi yang dirasakan ketika
bernapas tetapi tidak cukup). Kemudian setiap kali kemampuan untuk membuang
karbondioksida (;4
&
) menurun, terjadi penumpukan ;4
&
dalam darah. Hasilnya
adalah asidosis pernapasan, yang merangsang pusat pernapasan di otak untuk
meningkatkan ,rekuensi napas dalam upaya menormalkan pH darah. 9rekuensi
napas abnormal yang cepat ini disebut takipnea.
Hemotoraks terjadi secara progresi,. =aksudnya darah akan terus ter-
akumulasi pada rongga pleura sehingga terjadi kehilangan darah yang signi,ikan
dari pembuluh darah. -alam darah terkandung hemoglobin yang ber,ungsi
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan mengusung karbondioksida kembali ke
paru-paru sebelum dihembuskan keluar tubuh. Karena pembuluh darah kehila-
ngan banyak darah menyebabkan hemoglobin pun juga hilang, sehingga kadar
;4
&
dan 4
&
menjadi ikut berkurang. enurunan kadar ;4
&
dan 4
&
karena darah
keluar dari pembuluh darah menyebabkan tubuh tidak bisa melakukan
metabolisme sel, sehingga jantung mengompensasi dengan cara berkontraksi lebih
cepat agar darah yang dipompakan lebih banyak ke daerah yang mengalami
trauma. 4leh karena itulah terjadi takikardi.
2
>ebih jauh lagi, terjadi peningkatan a?al tekanan darah, diikuti dengan
penurunan tekanan darah sesuai dengan penurunan curah jantung dan berujung
pada penurunan aliran darah ke peri,er. Hal ini ditandai dengan ?ajah, bibir
sianosis, kulit pucat dan dingin, serta keluarnya keringat dingin.
+ambar & ath?ay dari pato,isiologi hemotoraks
!. "e#ala Klinis Hemotoraks
.eberapa tanda dan gejala yang tampak pada pasien dengan gangguan
hemotoraks, yaitu /
!. $akipnea
&. -ispnea
0. Sianosis
1. $akikardi
3
+angguan
pengembangan paru
+gn ventilasi
4
&
;4
&
!is$nea
RR %taki$nea&
Ketidake,ekti,an pola
na,as
$rauma pada thoraks
>aserasi paru atau laserasi pembuluh darah
intercostalis atau mammaria artery
erdarahan darah terakumulasi
di rongga pleura (Hemot'oraks)
=enekan paru
Nyeri (a(a
rogresi,
Kehilangan darah
4
&
HR %takikar(i& Hipoksia
$ekanan darah
<liran darah ke
peri,er
)a#a'* bibir sianosis
k+lit $+,at* (ingin* keringat (ingin
+angguan
pertukaran gas
#. Hipotensi
2. <nemia
3. 5yeri di dada
(. Kelelahan
". +elisah dan cemas
!'. +erak dan pengembangan rongga dada tidak sama (parado:ical)
!!. enurunan suara napas atau menghilang pada sisi yang terkena
!&. -ullness pada perkusi
!0. <danya krepitasi saat palpasi
!1. .erkeringat
Selain itu, gejala atau tanda klinis yang dapat dirasakan pada pasien6klien
yang mengalami hemotoraks, yaitu tidak menimbulkan nyeri selain dari luka yang
berdarah di dinding dada. >uka di pleura viseralis umumnya juga tidak menim-
bulkan nyeri. Kadang-kadang anemia dan syok hipovolemik merupakan keluhan
dan gejala yang pertama muncul.
Secara klinis pasien menunjukan distress pernapasan berat, agitasi, sia-
nosis, tahipnea berat, tahikardia dan peningkatan a?al tekanan darah, di ikuti
dengan hipotensi sesuai dengan penurunan curah jantung.
(

Anda mungkin juga menyukai