Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN

DI RUANGAN ANC (ANTENATAL CARE)

DI SUSUN OLEH :
ISMAIL DAHLAN
19.04.014

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI NERS
T.A 2019/2020
I. KONSEP KEHAMILAN
A. Pengertian Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari :
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
( implantasi ) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Manuaba, 2010 ; 84).
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan
kehamilan 280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono,
2007; 84).
B. Proses Kehamilan
1. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan
sperma paling sering adalah didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu,
maka akan terjadi 3 fase yaitu:
a. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang
bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
b. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya
satu terlihat mampu menembus oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin
baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan
bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk
morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona
pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur –
angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah  rongga/blastokel
sehingga disebut blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan
sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida  akhirnya menghilang sehingga
trofoblast bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam
bentuk blastokista tingkat lanjut.
3. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior
korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim
sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini,
kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini
mengandung banyak cairan.(Marjati,dkk.2010 ; 37)
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
1. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
2. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada didalam
bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali
disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.
3. Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat
refleks menghisap dan menelan, genitalia tampak dan dapat
ditentukan jenis kelaminnya.
Minggu ke 16     : Panjang badan   16 cm, berat 10 gram, kulit sangat
transparan sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan
lemak terjadi rambut mulai tumbuh pada tubuh.
Minggu ke 20     : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah nyata,
telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh
sempurna. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X  kelenjar
minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus,
gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus
renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17 ml urine dikeluarkan
setiap 24 jam.
Minggu ke 24     : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon
rangsangan.
Minggu ke 28     : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik,
rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan
menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
Minggu ke 32     : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana, testis terus turun.
Minggu ke 36     : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum
pada minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar
batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung
jari, umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40     : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi
keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus
melalui jalan lahir. Sekarang terdapat cukup jaringan lemak
subkutan dan fetus mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada
minggu tersebut.(Marjati,dkk, 2010; 39)
D. Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel
de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari
pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah
umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama
pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
Pipi : Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
Perut : Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
Payudara : Hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan
betis erta payudara.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya
timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi
oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran
darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan
dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG. (Marjati dkk,
2010:72-75)
E. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
a. Elastisitas vagina bertambah
b. Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
c. Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan
linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan
lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit
selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.
F. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada
ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang
lain apa yang dirahasiakannya
c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat
libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang
mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
d. Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
2. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama
dan merasakan meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu
– waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir 
atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu
juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa
saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan
dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
G. Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan
1. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi
hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan
hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan oleh
tidak makan sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung pangkal), lambung
yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi yang
lain.puncak nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia kandungan 11
minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan:
a. Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
b. Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur
dipagi hari
c. Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi
refleks gag.
d. Istirahat
e. Gunakan obat – obatan
Tanda bahaya      : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda – tanda
kurang gizi
2. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan
berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda hegar)
menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya
tekananlangsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat pada
trimester  ketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek
lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan:
a. Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
b. Banyak minum di siang hari
c. Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
3. Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara
yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena
perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah
kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang
berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal,  gunakan mekanisme
tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
4. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar
oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan
meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida.
Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan
diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama
kehamilan.
Cara penanganan :
a. Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
b. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman
pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
c. Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya secara
berkala dan mengambil nafas dalam
d. Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat
sedang berdiri.
5. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat
duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki
yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan
edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
a. Hindari menggunakan pakaian ketat
b. Elevasi kaki secara teratur setiap hari
c. Posisi menghadap kesamping saat berbaring
d. Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-vena
panggul
6. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan
hingga trimester III.
Penyebab :
a. Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesteron.
b. Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang
kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus
c. Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
a. Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi
terlalu penuh
b. Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung
untuk menjalankan fungsinya
c. Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan
sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
d. Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan gangguan
pencernaan.
7. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
a. Asupan cairan yang adekuat
b. Istirahat cukup
c. Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik
d. Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
e. Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
f. Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh yang
bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah secara
teratur
8. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah panggul
sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator
dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
a. Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
b. Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
c. Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
d. Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
9. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan
posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf
median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-
jari.
Cara penanganan :
a. Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
b. Berbaring rileks
(Helen Varney, 2007 : 536-543 )
H. Kebutuhan Ibu Hamil
1. Kebutuhan Fisik ibu Hamil
a. Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak
20%. Hal ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat
menekan diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total
(paru-paru berkurang 5%).
b. Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan
seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya meliputi
karbohidrat, protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
c. Kebutuhan personal hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan
mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
d. Kebutuhan eliminasi
Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan
trimester III karena adannya penekanan kandung kemih.
Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi otot
polos dan kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar pada kehamilan dan
serta karena adannya aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik
usus.
e. Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan
trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
f. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko
cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan
berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai benda yang
lebih tinggi.
g. Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari
dan 8-11 jan pada malam hari.
h. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
i. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik /
fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat
melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu
dan bayi.
2. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
a. Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat ikatan
keluarga. Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan itu untuk
membantu ia dalam menyesuaikan diri dan menghadapi masalah selama
kehamilannya karena sering kali merasa ketergantungan atau butuh pantauan
orang-orang di sekitarnya.
b. Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu
hamil, membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal
serta menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga
berperan dalam membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan
dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
c. Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk
membantu menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami para calon
orang tua.
d. Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini
bertujuan untuk memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima
kenyataan terhadap kehidupan atau suasana lingkungan mereka yang baru.
(Bobak,2004 : 279-289)

II. KONSEP ANTENATAL CARE (ANC)


A. Pengertian ANC
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.(Manuaba, 2010; 110)

B. Tujuan ANC
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan kala
nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
5. (Manuaba, 2010 : 111)
C. Kebijakan Program
1. Standart minimal asuhan antenatal (7T)
a. Timbang berat badan
b. Ukur tekanan darah
c. Ukur tinggi fundus uteri
d. Imunisasi TT
e. Pemberian tablet besi (minum 90 tablet selama kehamilan dan dimulai usia
kehamilan 20 minggu)
f. Test terhadap PMS
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
2. Standart minimal Kunjungan Kehamilan
Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan ,
yang terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu sbb:
a. 1 kali pada trimester I
b. 1 kali pada trimester II
c. 2 kali pada trimester III
3. Informasi Kunjungan Kehamilan

Kunjugan Waktu Informasi Penting


a. Membangun hubungan saling percaya
antara petugas kesehatan dengan ibu
hamil
b. Mendeteksi masalah dan menanganinya
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti
Sebelum
Trimester tetanus neonatorum, anemis kekurangan
minggu
Pertama zat besi, penggunaan praktik yang
ke 14
merugikan
d. Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
e. Mendorong perilakuk yang sehat (giat,
latihan dan kebersihan, dsb)
Trimester Sebelum khusus mengenai preeklampsia ( tanya ibu
tentang gejala – gejala preeklapmsia, pantau
minggu TD, evaluasi edema, periksa untuk
kedua
ke 28 mengetahui proteinuria)Sama seperti diatas
ditambah kewaspadaan
Antara Sama seperti diatas, ditambah palpasi
Trimester
minggu abdominal untuk mengetahui apakah ada
ketiga
28 – 36 kehamilan ganda
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak
Trimester
bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
ketiga
memerlukan kelahiran dirumah sakit.
(Marjati dkk, 2010 ;9-13)

4. Penapsiran Ibu Hamil


Ibu hamil dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
a. Kehamilan Resiko Rendah (KKR) skor 2 hijau
Kehamilan normal tanpa masalah/faktor resiko
Kemungkinan besar : persalinan normal,tetap waspada komplikasi persalinan
Ibu dan Bayi baru lahir Hidup Sehat.
b. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 – 10 kuning
Kehamilan dengan faktor resiko, baik dari ibu dan atau janin dapar
menyebabkan komplikasi persalinan. Dampak kematian / kesakitan / kecacatan
pada ibu dan atau bayi baru lahir.
c. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) skor ≥12 merah
Kehamilan dengan faktor resiko ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau
janinnya yang dapat menyebabkan
a. lebih besar resiko/ bahaya komplikasi persalinan
b. lebih besar dampak kematian ibu dan atau bayi

D. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien
secara keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174)
TD   : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan
diastole  maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg.
(Patricia,2005; 759). Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga
pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10
mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin (Helen
Varney,2007;499)
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari S,2009:61)
Suhu  : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh hamil >
37,5 C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak
terpengaruh selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu
hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah
0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
TB  : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan
panggul) (manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.

E. Pemeriksaan  Fisik
1. Inspeksi.
Rambut  : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka  :  Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia,
perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata :  Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera
icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung :  Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi  :  Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher  : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kretinisme pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak
Dada  :  bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola
mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam
membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan menyusui.
Adakah striae gravidarum
Genetalia :  bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
Ekstremitas  : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai
adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus,
varises.tidak, kaki sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya
persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)
2. Palpasi.
Tujuan :
a. Untuk mengetahui umur kehamilan
b. Untuk mengetahui bagian bagian janin
c. Untuk mengetahui letak janin
d. Janin tunggal atau tidak
e. Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
f. Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
g. Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala : adakah benjolan abnormal
Leher  :  Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh
pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah
tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi
kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi
oleh berbagai penyakit misal TBC, radang akut dikepala
Dada :  Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara
dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia
kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen :
a. Leopold I      : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
1) Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
2) 12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
3) 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
4) 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
5) 24 minggu TFU setinggi pusat
6) 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
7) 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
8) 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
9) 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong : lunak, kurang bundar,kurang melenting.
b. Leopold II  : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang
dan menentukan letak kepala pada ketak lintang
c. Leopold III   :           Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah
bagian terbawah sudah masuk PAP atau belum.
d. Leopold IV     :           Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai
adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.
3. Auskultasi
Tujuan :
a. menentukan hamil atau tidak
b. Anak hidup atau mati
c. Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak
tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC
yang dapat memperberat kehamilan.
Abdomen     : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
4. Perkusi.
Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1
(Marjati dkk, 2010; 12-13)

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit
rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange, coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing cacing
dan parasit

2. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
a. Diperlukan tanda pasti hamil
b. Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
c. Mencari sebab dari hidraamnion
d. Untuk menentukan kelainan anak
3. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
b. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
c. Mengetahui posisi plasenta
d. Mengetahui adanya IUFD
e. Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
(Marjati dkk, 2010;95-97)
G. DiagnosaKeperawatan
1. Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandenganpenurunankeingina
nuntukmakanakibatmual  danmuntah.
2. Konstipasiberhubungandenganpenurunan peristaltic sekunderakibatkehamilan
3. Ansietasberhubungandengankonsepdirisekunderakibatkehamilan.
4. Intoleransiaktivitasberhubungandengankeletihan,
dispneasekunderakibatpenekananpembesaran uterus
padadiafragamadanpeningkatan volume darah
5. Risikoterhadapperubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane mukosa
oral berhubungandengangusihiperemiksekunderakibatkadar estrogen dan
progesterone.

H. Intervensi
1. Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandenganpenurunankeingina
nuntukmakanakibatmual  danmuntah.
Kriteriahasil
a. Meningkatkanmasukan oral
b. Menjelaskan factor-faktorpenyebabbiladiketahui
Intervensi
a. Tentukankebutuhankaloriharian yang realistisdanadekuat
b. Timbang BB setiaphari
c. Jelaskanpentingnyanutrisi yang adekuat
d. Beridoronganindividumakanmakanan yang kering
2. Konstipasiberhubungandenganpenurunan peristaltic sekunderakibatkehamilan
Kriteriahasil
a. Menggambarkan program defekasiterapeutik
b. Melaporkaneliminasi yang baik
Intervensi
a. Jelaskanrisikokonstipasipadakehamilan
b. Jelaskan  factor pemberatuntukterjadinyahemoroid
c. Pertimbangkankebutuhanuntuklaksatif
3. Ansietasberhubungandengankonsepdirisekunderakibatkehamilan.
Kriteriahasil
a. Menggambarkanansietasdanpolakopingnya
b. Menghubungkanpeningkatankenyamananpsikologis
c. Menggambarkanmekanismekopinh yang efektif

Intervensi
a. Galiketakutandankekhawatiranselamahamil
b. Bantu pasangannyamengenaliharapan yang tidakrealistis
c. Terimaansietasnyadankenormalandari proses tersebut
d. Diskusikankekhawatiraninindengankliendanpasangannya
4. Intoleransiaktivitasberhubungandengankeletihan,
dispneasekunderakibatpenekananpembesaran uterus
padadiafragamadanpeningkatan volume darah
Kriteriahasil
a. Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkantoleransiaktivitas
b. Menurunkanpenurunangejala-gejalaintoleransiaktivitas
Intervensi
a. Jelaskanpenyebabkeletihandandispneapadapertnegahankehamilandanmasaakhir
kehamilan
b. Perubahanpadapusatgravitasi
c. Peningkatanberatbadan
d. Tekananpembesaran uterus padadiafragma
e. Ajarkanmetodepenghematan energy
5. Risikoterhadapperubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane mukosa
oral berhubungandengangusihiperemiksekunderakibatkadar estrogen
danprogesterone.
Kriteriahasil
a. Memperlihatkanintegritasronggamulut
b. Bebeasdan rasa tidaknyamansaatmakandanminum
Intervensi
a. Diskusikanpentingnya hygiene oral setiapharidanpemeriksaangigisecara
periodic
b. Ingatkanuntukmemberitahudoktergigitentangkehamilan
c. Jelaskanbahwahipertropidannyeritekanguziadalah normal padakehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2001.DiagnosaKeperawatan. Edisi 8.Jakarta : EGC
Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika
Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,
Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC
Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka
Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika
Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba
Medika
Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai