Perancangan Sistem Electronic Supply Chain Management CM Pada CV

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUPPLY CHAIN

MANAGEMENT DALAM MENGELOLA DATA SUPPLIER DAN


BARANG PADA CV. JAWA ART FURNITURE

Disusun oleh :

1. Muhammad Resya Ajwa (A12.2017.05726)


2. Maulana Shiddiq (A12.2017.05741)
3. Nabil Asykar (A12.2017.05820)
4. Erwanda Rahmanto (A12.2017.05708)
5. Septiansyah Aji Saputro (A12.2017.05832)

SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Furniture atau Mebel adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti
kursi, meja, dan lemari. Furniture atau mebel ini dapat terbuat dari berbagai macam material,
mulai dari fiber, kayu, hardboard (Particle Board), dan berbagai macam material lainnya.
Biasanya furniture atau mebel ini diproduksi oleh sebuah UD (Usaha Dagang) ataupun PD
(Perusahaan Dagang). UD maupun PD biasanya memenuhi produksi baik secara make to stock
maupun make to order.

CV. Jawa Art Furniture merupakan salah satu mebel penghasil produk barang kursi,
meja, lemari, dan lain-lainnya dengan kualitas tinggi yang ada di Jepara.CV.Jawa Art Furniture
juga melayani design custom apabila ada permintaan langsung dari customer.

Pada suatu perusahaan atau organisasi diperlukan adanya sistem yang dapat
mempermudah proses pengadaan bahan baku dari beberapa Supplier, karena pengadaan bahan
baku merupakan ujung tombak kesuksesan suatu perusahaan. Supply Chain Management (SCM)
merupakan jaringan pada perusahaan-perusahaan dari hulu ke hilir yang secara bersama-sama
bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir (Ang,
2014). SCM merupakan integrasi beberapa kunci proses bisnis dari end user hingga para
pemasok yang menyediakan produk, jasa dan informasi yang menjadi nilai tambah untuk para
pelanggan dan stakeholder (Andita & Jaya, 2016). Pemanfaatan teknologi internet merupakan
salah satu yang menjadi faktor keberhasilan diterapkannya E-SCM. Dengan adanya internet
pihak-pihak yang ada dalam jaringan SCM dapat membagi informasi secara efektif dan efisien.
E-SCM adalah konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan internet dan
teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang
berhubungan dengan sistem pemasokan bahan-bahan atau sumber daya yang dibutuhkan dalam
proses produksi (Herman, et al., 2008).

Dalam proses produksi di CV. Jawa Art Furniture menggunakan penerapan dari konsep
manajemen rantai pasok atau SCM (Supply Chain Management), maka dari itu pada proses
pengadaan bahan baku dari Supplier ke gudang Perusahaan diperlukan alur informasi yang cepat
dan akurat. Perusahaan diharuskan menjalin hubungan dengan para Supplier untuk menjamin
pengadaan bahan baku berjalan dengan lancar. Bagian Purchasing, Merchandiser, QC (Gudang)
dan Supplier merupakan bagian-bagian penting yang terlibat dalam proses pembelian dan
pengadaan bahan baku.

Pada penelitian sebelumnya proses produksi pada CV. Jawa Art Furniture masalah pada
perencanaan produksi yang sering terjadi saat ini adalah proses keterlambatan pengadaan bahan
baku. Proses pengadaan yang lambat disebabkan antara lain lambatnya Supplier merespon
pemesanan bahan baku via email, tidak tersedianya informasi mengenai alamat, nomor telefon,
alamat, stock barang, dan persediaan bahan baku dari Supplier serta kualitas bahan baku dari
Supplier yang dipesan oleh bagian Purchasing terkadang tidak sesuai sehingga sering terjadinya
retur barang dari bagian Purchasing kepada Supplier dan juga informasi data barang yang ada di
CV. Jawa Art Furniture masih manual (tidak terkomputerisasi) yang menyebabkan sering terjadi
miskomunikasi antara bagian gudang dan purchasing, hal tersebut memakan waktu yang lama
karena Supplier harus memproduksi kembali bahan baku yang dipesan, bahkan ketika bagian
Purchasing ingin memesan raw material tertentu ke Supplier A ternyata raw material yang
dimiliki Supplier A sudah habis atau stok lagi kosong hal ini menyebabkan keterlambatan
pengadaan bahan baku karena tidak adanya alternatif Supplier lain yang dimiliki oleh CV. Jawa
Art Furniture. Berdasarkan pada masalah yang terjadi, Peneliti mencoba membangun sistem E-
SCM yang berkaitan dengan pemenuhan pemesanan bahan baku dan informasi barang di CV.
Jawa Art Furniture yang bertujuan untuk memberikan solusi sebagai pemecahan masalah yang
berguna untuk meningkatkan proses bisnis perusahaan CV. Jawa Art Furniture.
1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana merancang sistem informasi supply chain management dalam mengelola data
supplier dan barang pada CV. Jawa Art Furniture ?

1.3. Batasan Masalah

Pada penelitian ini diperlukannya suatu batasan agar penelitian ini fokus terhadap
permasalahan yang ada. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :
a) Penelitian ini tidak berfokus pada bagian Midstream (internal) dan Downstream (hilir), namun
lebih fokus pada bagian Upstream (hulu).

b) Penelitian ini tidak menangani proses retur bahan baku kepada Supplier.

1.4. Tujuan

Menghasilkan rancangan sistem informasi supply chain management dalam mengelola


data supplier dan barang pada CV. Jawa Art Furniture.

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui informasi supplier pada CV. Jawa Art Furniture.


2. Mengetahui informasi barang pada CV. Jawa Art Furniture.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Penelitian Terkait

Joel D.Winser (2003) melakukan penelitian A Structural Equation Model of Supply


Chain Management Strategies and Firm Performance hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
strategi manajemen pemasok atau Supply Chain Management berpengaruh secara positif dan
nyata terhadap kinerja perusahaan

Irani dan Hermawan (2012) melakukan penelitian Pemilihan Supplier Bahan Baku
Benang menggunakan metode ANP hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemasok Bandung
Indah Gemilang (BIG) memiliki bobot yang paling besar dan paling layak dijadikan supplier
untuk perusahaan

Desi Ariani dan Bambang Munas Dwiyanto (2013) melakukan penelitian Analisis
Pengaruh Supply Chain Management Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Industri Kecil
dan Menengah Makanan Olahan Khas Padang Sumatera Barat) hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan Supply Chain Management
terhadap kinerja Industri Kecil dan Menengah Makanan Olahan Khas Padang Sumatera Barat

2.1.2 Supply Chain

Menurut James A dan Mona J. Fitzsimmons, pengertian Supply Chain Management


adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan
menggunakan teknologi informasi dalam mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari
mulai pemasok ke pengecer.

2.1.3 Supply Chain Management

Levi, et.al (2000) mendefinisikan Supply Chain Management (Manajemen Rantai


Pasokan) sebagai suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang efisien
dari supplier, manufacturer, distributor, retailer, dan customer. Artinya barang diproduksi dalam
jumlah yang tepat, pada saat yang tepat, dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai
suatu biaya dari sistem secara keseluruhan yang minimum dan juga mencapai service level yang
diinginkan.

2.1.4 Waterfall Model

Menurut Pressman (2015:42), model waterfall adalah model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear
Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode
waterfall. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan
pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap
kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE).
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall
karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan
berurutan.

2.1.5 Unified Modeling Language

Unified Modeling Language (UML) adalah “bahasa standar untuk menulis denah
perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun,
dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak-intensif“. Dengan kata lain, seperti
arsitek bangunan membuat denah yang akan digunakan oleh sebuah perusahaan konstruksi,
arsitek software membuat diagram UML untuk membantu pengembang perangkat lunak
membangun perangkat lunak. Jika Anda memahami kosakata UML (diagram elemen piktorial
dan artinya), Anda dapat lebih mudah memahami dan menentukan sistem dan menjelaskan
desain sistem yang kepada orang lain (Pressman, 2010, P.841).

2.1.6 Use Case Diagram

Sebuah UML use case diagram adalah gambaran dari semua kasus penggunaan dan
bagaimana mereka berhubungan. Ini memberikan gambaran besar dari fungsi sistem. Use Case
Diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi antara sebuah sistem internal,
eksternal, dan user. Dengan kata lain, menggambarkan siapa saja yang akan menggunakan
sistem dan dengan cara seperti apa user dapat berinteraksi dengan sistem. (Whitten & Bentley,
2007:246)

Use Case Diagram merupakan gambaran dari beberapa aktor yang berinteraksi dengan
sistem dan setiap aktor memiliki fungsionalitas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Use Case ini memiliki tiga belas Use Case utama yaitu kelola barang, kelola registrasi
supplier, lihat daftar supplier, kelola data rencana produksi, lihat data bahan baku, registrasi
supplier, kelola stok bahan baku, lihat stok bahan baku, kelola purchase order, menerima
purchase order, kelola penerimaan bahan baku, lihat penerimaan bahan baku, dan lihat data
bahan baku masuk.
Gambar 2.1 Simbol Use Case Diagram.

2.1.7 Database

Menurut Date, database dapat dianggap ialah sebagai tempat sekumpulan berkas dan juga
terkomputerisasi, jadi system database menurut Date pada dasarnya ialah sistem terkomputersisai
yang mempunyai tujuan utamanya ialah untuk melakukan pemeliharaan terhadap informasi dan
juga membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Jadi sistem database ialah sistem penyimpanan data memakai sistem komputer.

2.1.8 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga
bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dalam
perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang melayani sinergi
organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan.

2.2 Metode Pengembangan Sistem

Penelitian ini menggunakan metode Waterfall (classic life cycle) atau siklus hidup klasik,
proses pengembangan perangkat lunak digambarkan secara sistematis dan juga berurutan,
diawali dari menganalisa spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melewati fase-fase
perencanaan (planning), pemodelan (modeling), implementasi (construction), serta penyerahan
sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada
perangkat lunak lengkap yang dihasilkan. Tahap tahap metodologi waterfall yaitu :
Gambar 2.2 Waterfall model.

A. Requirement Definition

Pada Tahap ini peneliti menganalisa kebutuhan yang dibutuhkan oleh para pengguna,
pengguna akan menjelaskan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk efisiensi dan efektifitas
pada proses yang berjalan. Proses bisnis dan sistem berjalan pada perusahaan di analisa sehingga
dapat diketahui secara garis besar fungsi apa saja yang akan dibuat dalam sistem. Untuk
memperoleh data akan dilakukan dengan cara observasi dan interview narasumber pada
perusahaan untuk menganalisis langsung sistem manajemen rantai pasok yang diterapkan.

B. System and Software Design

Dalam tahap ini akan dilakukan perancangan sistem dengan merancang alur sistem yang
akan dibangun, serta memberikan fungsi-fungsi pada sistem yang dapat mempermudah
pengguna dalam menggunakan sistem. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut
software requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan
sistem yang akan dibangun. Pada perancangan sistem ini akan digambarkan bagaimana sistem
akan dibangun dari mulai perancangan basis data sampai perancangan desian antarmuka
pengguna.

D. Implementation and Unit Testing

Pada tahap ini, sistem dibuat per unit berdasarkan desain sistem yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya oleh bahasa pemrograman yang dapat dibaca oleh komputer, desain
tersebut diterjemahkan dan dilakukan testing pada setiap unit. Bahasa pemrograman PHP,
dengan framework CI dan menggunakan database MySQL sebagai tempat penyimpanan data
digunakan dalam membangun perangkat lunak.

D. Integration and System Testing

Seluruh unit dari sistem yang dibuat akan diintegrasikan lalu akan diuji apakah ada unit
atau fungsi yang tidak sesuai dengan perancangan sistem. Pengujian pada tahapan ini
menggunakan Black Box Testing untuk mengetahui kesesuaian sistem yang dibangun dengan
permasalahan yang ada. Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat
lunak. Pada pengujian Black Box testing dilakukan evaluasi apabila terdapat ketidak sesuaian
antara solusi yang dihasilkan oleh sistem dengan permasalahan yang ada.

E. Operatioan and Maintenance

Dilakukan instalasi terhadap sistem dan digunakan dalam prakteknya. Maintenance


melibatkan koreksi terhadap error yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya, memperbaiki
implementasi dari unit sistem dan meningkatkan layanan yang diberikan oleh sistem sebagai
kebutuhan baru yang ditemukan. Serta memberikan bantuan kepada user yang mengalami
kendala.

2.3 Analisi Alur SCM CV. Jawa Art Furniture

Alur SCM atau manajemen rantai pasok pada perusahaan CV. Jawa Art Furniture diawali
dari rantai hulu yang dilakukan oleh Supplier dan diakhiri oleh pelanggan yang menerima bahan
jadi dari proses produksi yang telah dilalui.
Gambar 2.3 Alur SCM CV. Jawa Art Furniture.

2.4 Bahasa Pemrograman

2.4.1 HTML

HTML adalah, (HyperText Markup Language) sebuah bahasa standar yang digunakan


oleh browser Internet untuk membuat halaman dan dokumen pada sebuah Web yang kemudian
dapat diakses dan dibaca layaknya sebuah artikel. HTMLjuga dapat digunakan sebagai link link
antara file-file dalam situs atau dalam komputer dengan menggunakan localhost, atau link yang
menghubungkan antar situs dalam dunia internet.

2.4.2 CSS

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk
mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan
seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat
mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya
untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa file. Pada umumnya CSS dipakai untuk
memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

2.4.3 PHP

PHP  Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan
ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat
digunakan untuk membangun sebuah CMS.

2.4.4 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang di


distribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang
bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat
komersial.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian pada proposal ini menggunakan penelitian kualitatif.Penelitian ini


dilakukan disalah satu wilayah di Kota Jepara yang dimana merupakan pusat produksi furniture
di daerah Jawa Tengah.Penelitian ini dilakukan selama 3 hari dengan mengumpulkan data dari
pemilik dan karyawan CV.Jawa Art Furniture.Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan
pada pentingnya kedekatan dengan orang orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh
pemahaman secara jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata (Patton dalam
Poerwandari,1998).
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penawaran, definisi, suatu situasi tertentu
(dalam konteks tertentu) , lebih banyak meneliti hal hal yang berhubungan dengan kehidupan
sehari hari.Pendekatan kualitatif,lebih lanjut mementingkan proses dibandingkan dengan hasil
akhir.oleh karena itu, urutan urutan kegiatan dapat berubah sewaktu waktu tergantung pada
kondisi dan banyaknya gejala gejala yang ditemukan pendekatan.Pendekatan ini diarahkan pada
latar dan individu secara utuh.

3.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang banyak digunakan pada penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian.Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011),
Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau
menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur
ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.Maka metode penelitian deskriptif adalah sebuah
metode yang digunakan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu fenomena,
misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang dengan menggunakan
prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.Dengan demikian,peneliti beranggapan
bahwa metode penelitian deskriptif sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam proposal ini berada di Jl. Masjid Baiturrohman Langon Rt. 02,
Rw. 01, Kec. Tahunan, Kab. Jepara, Jawa Tengah.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu: (1) Wawancara dengan owner dan supplier dalam rantai pasok; (2) Observasi lapangan
untuk mengeidentifikasi owner dan supplier yang melakukan aktivitas pada rantai pasok,
memahami struktur rantai pasok pada CV.Jawa Art Furniture, dan interaksi yang terjadi didalam
rantai pasok tersebut; (3) Diskusi terbatas atau Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan
owner, karyawan dan perwakilan supplier untuk melakuka review dan konfirmasi studi awal
pada survey lapangan; (4) Dokumentasi: mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis
dengan cara membaca literatur, tulisan, maupun dokumen yang dianggap peneliti berkenan
dengan penelitian yang sedang diteliti.

3.5 Metode Pengembangan Sistem

A. Requirement Definition

1) Kebutuhan Data

Data yang dibutuhkan dalam mendesain sistem infromasi supply chain management
dalam mengelola data supplier dan barang ini diantaranya : informasi supplier mencakup nama
toko supplier, alamat supplier, kota supplier, telefon supplier, infromasi barang mencakup nama
barang, jenis barang, jumlah barang, harga beli, dan nama supplier.

2) Kebutuhan Fungsional

- Proses Login untuk Admin

- Pengelolaan data supplier oleh admin meliputi : input, update, dan delete

- Pengelolaan data barang oleh admin meliputi : input, update, dan delete

B. System and Software Design

1) Use Case Diagram.


Gambar 3.1 Use Case Diagram.

2) Desain Interface.
Gambar 3.2.1 Tampilan Login

Gambar 3.2.2 Tampilan halaman data supplier.


Gambar 3.2.3 Tampilan halaman form input data supplier.

Gambar 3.2.4 Tampilan halaman data barang.


Gambar 3.2.5 Tampilan halaman form input data barang.

C. Implementation and Unit Testing

Pengujian Black Box, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan perangkat
lunak. Untuk mendapatkan jaminan bahwa perangkat lunak mempunyai kualitas yang baik yaitu
mampu mempresentasikan kajian pokok dari analisa perancangan dan juga pengkodean dari
perangkat lunak tersebut.
Tabel 3.3.1 Kasus Pengujian Black Box.

Tabel 3.3.2 Hasil Uji Login.

Tabel 3.3.3 Hasil Uji Input Data Supplier.

Tabel 3.3.4 Hasil Uji Input Data Barang.


Tabel 3.3.5 Hasil Uji Edit Data Supplier.

Tabel 3.3.6 Hasil Uji Edit Data Barang.

Tabel 3.3.6 Hasil Uji Delete Data Supplier.

Tabel 3.3.7 Hasil Uji Delete Data Barang.

Tabel 3.3.8 Hasil Uji Simpan Data.


D. Integration and System Testing

Seluruh unit dari sistem yang dibuat akan diintegrasikan lalu akan diuji apakah ada unit
atau fungsi yang tidak sesuai dengan perancangan sistem. Pengujian pada tahapan ini
menggunakan Black Box Testing untuk mengetahui kesesuaian sistem yang dibangun dengan
permasalahan yang ada. Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat
lunak. Pada pengujian Black Box testing dilakukan evaluasi apabila terdapat ketidak sesuaian
antara solusi yang dihasilkan oleh sistem dengan permasalahan yang ada.

E. Operatioan and Maintenance

Dilakukan instalasi terhadap sistem dan digunakan dalam prakteknya. Maintenance


melibatkan koreksi terhadap error yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya, memperbaiki
implementasi dari unit sistem dan meningkatkan layanan yang diberikan oleh sistem sebagai
kebutuhan baru yang ditemukan. Serta memberikan bantuan kepada user yang mengalami
kendala.

3.6 Kerangka Berpikir

Gambar 3.4 Kerangka Berpikir.


DAFTAR PUSTAKA

Aldian Umbu Tamu Ama, Eko Sediyono, Adi Setiawan. Oktober 2014. PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)
UNTUK DISTRIBUSI PANGAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Prosiding Seminar
Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. Vol. 8. ISSN : 2302-3740.

Ringgo Afrinando. September 2012. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS. Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Teknik, Universitas Andalas, Padang. ISSN 2088-4842.

Priambodo Aji Saputro, Himawat Aryadita, Bayu Priyambadha. April 2018. Pengembangan
Sistem Informasi Electronic Supply Chain Management
(Studi Kasus: CV. Baiducha Technology). Vol. 2, No.4. e-ISSN: 2548-964X. 1382-1389.

Anda mungkin juga menyukai