Perancangan Sistem Electronic Supply Chain Management CM Pada CV
Perancangan Sistem Electronic Supply Chain Management CM Pada CV
Perancangan Sistem Electronic Supply Chain Management CM Pada CV
Disusun oleh :
SISTEM INFORMASI
PENDAHULUAN
Furniture atau Mebel adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti
kursi, meja, dan lemari. Furniture atau mebel ini dapat terbuat dari berbagai macam material,
mulai dari fiber, kayu, hardboard (Particle Board), dan berbagai macam material lainnya.
Biasanya furniture atau mebel ini diproduksi oleh sebuah UD (Usaha Dagang) ataupun PD
(Perusahaan Dagang). UD maupun PD biasanya memenuhi produksi baik secara make to stock
maupun make to order.
CV. Jawa Art Furniture merupakan salah satu mebel penghasil produk barang kursi,
meja, lemari, dan lain-lainnya dengan kualitas tinggi yang ada di Jepara.CV.Jawa Art Furniture
juga melayani design custom apabila ada permintaan langsung dari customer.
Pada suatu perusahaan atau organisasi diperlukan adanya sistem yang dapat
mempermudah proses pengadaan bahan baku dari beberapa Supplier, karena pengadaan bahan
baku merupakan ujung tombak kesuksesan suatu perusahaan. Supply Chain Management (SCM)
merupakan jaringan pada perusahaan-perusahaan dari hulu ke hilir yang secara bersama-sama
bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir (Ang,
2014). SCM merupakan integrasi beberapa kunci proses bisnis dari end user hingga para
pemasok yang menyediakan produk, jasa dan informasi yang menjadi nilai tambah untuk para
pelanggan dan stakeholder (Andita & Jaya, 2016). Pemanfaatan teknologi internet merupakan
salah satu yang menjadi faktor keberhasilan diterapkannya E-SCM. Dengan adanya internet
pihak-pihak yang ada dalam jaringan SCM dapat membagi informasi secara efektif dan efisien.
E-SCM adalah konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan internet dan
teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang
berhubungan dengan sistem pemasokan bahan-bahan atau sumber daya yang dibutuhkan dalam
proses produksi (Herman, et al., 2008).
Dalam proses produksi di CV. Jawa Art Furniture menggunakan penerapan dari konsep
manajemen rantai pasok atau SCM (Supply Chain Management), maka dari itu pada proses
pengadaan bahan baku dari Supplier ke gudang Perusahaan diperlukan alur informasi yang cepat
dan akurat. Perusahaan diharuskan menjalin hubungan dengan para Supplier untuk menjamin
pengadaan bahan baku berjalan dengan lancar. Bagian Purchasing, Merchandiser, QC (Gudang)
dan Supplier merupakan bagian-bagian penting yang terlibat dalam proses pembelian dan
pengadaan bahan baku.
Pada penelitian sebelumnya proses produksi pada CV. Jawa Art Furniture masalah pada
perencanaan produksi yang sering terjadi saat ini adalah proses keterlambatan pengadaan bahan
baku. Proses pengadaan yang lambat disebabkan antara lain lambatnya Supplier merespon
pemesanan bahan baku via email, tidak tersedianya informasi mengenai alamat, nomor telefon,
alamat, stock barang, dan persediaan bahan baku dari Supplier serta kualitas bahan baku dari
Supplier yang dipesan oleh bagian Purchasing terkadang tidak sesuai sehingga sering terjadinya
retur barang dari bagian Purchasing kepada Supplier dan juga informasi data barang yang ada di
CV. Jawa Art Furniture masih manual (tidak terkomputerisasi) yang menyebabkan sering terjadi
miskomunikasi antara bagian gudang dan purchasing, hal tersebut memakan waktu yang lama
karena Supplier harus memproduksi kembali bahan baku yang dipesan, bahkan ketika bagian
Purchasing ingin memesan raw material tertentu ke Supplier A ternyata raw material yang
dimiliki Supplier A sudah habis atau stok lagi kosong hal ini menyebabkan keterlambatan
pengadaan bahan baku karena tidak adanya alternatif Supplier lain yang dimiliki oleh CV. Jawa
Art Furniture. Berdasarkan pada masalah yang terjadi, Peneliti mencoba membangun sistem E-
SCM yang berkaitan dengan pemenuhan pemesanan bahan baku dan informasi barang di CV.
Jawa Art Furniture yang bertujuan untuk memberikan solusi sebagai pemecahan masalah yang
berguna untuk meningkatkan proses bisnis perusahaan CV. Jawa Art Furniture.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sistem informasi supply chain management dalam mengelola data
supplier dan barang pada CV. Jawa Art Furniture ?
Pada penelitian ini diperlukannya suatu batasan agar penelitian ini fokus terhadap
permasalahan yang ada. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :
a) Penelitian ini tidak berfokus pada bagian Midstream (internal) dan Downstream (hilir), namun
lebih fokus pada bagian Upstream (hulu).
b) Penelitian ini tidak menangani proses retur bahan baku kepada Supplier.
1.4. Tujuan
1.5 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Irani dan Hermawan (2012) melakukan penelitian Pemilihan Supplier Bahan Baku
Benang menggunakan metode ANP hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemasok Bandung
Indah Gemilang (BIG) memiliki bobot yang paling besar dan paling layak dijadikan supplier
untuk perusahaan
Desi Ariani dan Bambang Munas Dwiyanto (2013) melakukan penelitian Analisis
Pengaruh Supply Chain Management Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Industri Kecil
dan Menengah Makanan Olahan Khas Padang Sumatera Barat) hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan Supply Chain Management
terhadap kinerja Industri Kecil dan Menengah Makanan Olahan Khas Padang Sumatera Barat
Menurut Pressman (2015:42), model waterfall adalah model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear
Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode
waterfall. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan
pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap
kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE).
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall
karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan
berurutan.
Unified Modeling Language (UML) adalah “bahasa standar untuk menulis denah
perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun,
dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak-intensif“. Dengan kata lain, seperti
arsitek bangunan membuat denah yang akan digunakan oleh sebuah perusahaan konstruksi,
arsitek software membuat diagram UML untuk membantu pengembang perangkat lunak
membangun perangkat lunak. Jika Anda memahami kosakata UML (diagram elemen piktorial
dan artinya), Anda dapat lebih mudah memahami dan menentukan sistem dan menjelaskan
desain sistem yang kepada orang lain (Pressman, 2010, P.841).
Sebuah UML use case diagram adalah gambaran dari semua kasus penggunaan dan
bagaimana mereka berhubungan. Ini memberikan gambaran besar dari fungsi sistem. Use Case
Diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi antara sebuah sistem internal,
eksternal, dan user. Dengan kata lain, menggambarkan siapa saja yang akan menggunakan
sistem dan dengan cara seperti apa user dapat berinteraksi dengan sistem. (Whitten & Bentley,
2007:246)
Use Case Diagram merupakan gambaran dari beberapa aktor yang berinteraksi dengan
sistem dan setiap aktor memiliki fungsionalitas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Use Case ini memiliki tiga belas Use Case utama yaitu kelola barang, kelola registrasi
supplier, lihat daftar supplier, kelola data rencana produksi, lihat data bahan baku, registrasi
supplier, kelola stok bahan baku, lihat stok bahan baku, kelola purchase order, menerima
purchase order, kelola penerimaan bahan baku, lihat penerimaan bahan baku, dan lihat data
bahan baku masuk.
Gambar 2.1 Simbol Use Case Diagram.
2.1.7 Database
Menurut Date, database dapat dianggap ialah sebagai tempat sekumpulan berkas dan juga
terkomputerisasi, jadi system database menurut Date pada dasarnya ialah sistem terkomputersisai
yang mempunyai tujuan utamanya ialah untuk melakukan pemeliharaan terhadap informasi dan
juga membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Jadi sistem database ialah sistem penyimpanan data memakai sistem komputer.
Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga
bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dalam
perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang melayani sinergi
organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan.
Penelitian ini menggunakan metode Waterfall (classic life cycle) atau siklus hidup klasik,
proses pengembangan perangkat lunak digambarkan secara sistematis dan juga berurutan,
diawali dari menganalisa spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melewati fase-fase
perencanaan (planning), pemodelan (modeling), implementasi (construction), serta penyerahan
sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada
perangkat lunak lengkap yang dihasilkan. Tahap tahap metodologi waterfall yaitu :
Gambar 2.2 Waterfall model.
A. Requirement Definition
Pada Tahap ini peneliti menganalisa kebutuhan yang dibutuhkan oleh para pengguna,
pengguna akan menjelaskan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk efisiensi dan efektifitas
pada proses yang berjalan. Proses bisnis dan sistem berjalan pada perusahaan di analisa sehingga
dapat diketahui secara garis besar fungsi apa saja yang akan dibuat dalam sistem. Untuk
memperoleh data akan dilakukan dengan cara observasi dan interview narasumber pada
perusahaan untuk menganalisis langsung sistem manajemen rantai pasok yang diterapkan.
Dalam tahap ini akan dilakukan perancangan sistem dengan merancang alur sistem yang
akan dibangun, serta memberikan fungsi-fungsi pada sistem yang dapat mempermudah
pengguna dalam menggunakan sistem. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut
software requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan
sistem yang akan dibangun. Pada perancangan sistem ini akan digambarkan bagaimana sistem
akan dibangun dari mulai perancangan basis data sampai perancangan desian antarmuka
pengguna.
Pada tahap ini, sistem dibuat per unit berdasarkan desain sistem yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya oleh bahasa pemrograman yang dapat dibaca oleh komputer, desain
tersebut diterjemahkan dan dilakukan testing pada setiap unit. Bahasa pemrograman PHP,
dengan framework CI dan menggunakan database MySQL sebagai tempat penyimpanan data
digunakan dalam membangun perangkat lunak.
Seluruh unit dari sistem yang dibuat akan diintegrasikan lalu akan diuji apakah ada unit
atau fungsi yang tidak sesuai dengan perancangan sistem. Pengujian pada tahapan ini
menggunakan Black Box Testing untuk mengetahui kesesuaian sistem yang dibangun dengan
permasalahan yang ada. Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat
lunak. Pada pengujian Black Box testing dilakukan evaluasi apabila terdapat ketidak sesuaian
antara solusi yang dihasilkan oleh sistem dengan permasalahan yang ada.
Alur SCM atau manajemen rantai pasok pada perusahaan CV. Jawa Art Furniture diawali
dari rantai hulu yang dilakukan oleh Supplier dan diakhiri oleh pelanggan yang menerima bahan
jadi dari proses produksi yang telah dilalui.
Gambar 2.3 Alur SCM CV. Jawa Art Furniture.
2.4.1 HTML
2.4.2 CSS
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk
mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan
seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat
mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya
untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa file. Pada umumnya CSS dipakai untuk
memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
2.4.3 PHP
PHP Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan
ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat
digunakan untuk membangun sebuah CMS.
2.4.4 MySQL
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang banyak digunakan pada penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian.Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011),
Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau
menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur
ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.Maka metode penelitian deskriptif adalah sebuah
metode yang digunakan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu fenomena,
misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang dengan menggunakan
prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.Dengan demikian,peneliti beranggapan
bahwa metode penelitian deskriptif sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti.
Lokasi penelitian dalam proposal ini berada di Jl. Masjid Baiturrohman Langon Rt. 02,
Rw. 01, Kec. Tahunan, Kab. Jepara, Jawa Tengah.
Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu: (1) Wawancara dengan owner dan supplier dalam rantai pasok; (2) Observasi lapangan
untuk mengeidentifikasi owner dan supplier yang melakukan aktivitas pada rantai pasok,
memahami struktur rantai pasok pada CV.Jawa Art Furniture, dan interaksi yang terjadi didalam
rantai pasok tersebut; (3) Diskusi terbatas atau Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan
owner, karyawan dan perwakilan supplier untuk melakuka review dan konfirmasi studi awal
pada survey lapangan; (4) Dokumentasi: mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis
dengan cara membaca literatur, tulisan, maupun dokumen yang dianggap peneliti berkenan
dengan penelitian yang sedang diteliti.
A. Requirement Definition
1) Kebutuhan Data
Data yang dibutuhkan dalam mendesain sistem infromasi supply chain management
dalam mengelola data supplier dan barang ini diantaranya : informasi supplier mencakup nama
toko supplier, alamat supplier, kota supplier, telefon supplier, infromasi barang mencakup nama
barang, jenis barang, jumlah barang, harga beli, dan nama supplier.
2) Kebutuhan Fungsional
- Pengelolaan data supplier oleh admin meliputi : input, update, dan delete
- Pengelolaan data barang oleh admin meliputi : input, update, dan delete
2) Desain Interface.
Gambar 3.2.1 Tampilan Login
Pengujian Black Box, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan perangkat
lunak. Untuk mendapatkan jaminan bahwa perangkat lunak mempunyai kualitas yang baik yaitu
mampu mempresentasikan kajian pokok dari analisa perancangan dan juga pengkodean dari
perangkat lunak tersebut.
Tabel 3.3.1 Kasus Pengujian Black Box.
Seluruh unit dari sistem yang dibuat akan diintegrasikan lalu akan diuji apakah ada unit
atau fungsi yang tidak sesuai dengan perancangan sistem. Pengujian pada tahapan ini
menggunakan Black Box Testing untuk mengetahui kesesuaian sistem yang dibangun dengan
permasalahan yang ada. Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat
lunak. Pada pengujian Black Box testing dilakukan evaluasi apabila terdapat ketidak sesuaian
antara solusi yang dihasilkan oleh sistem dengan permasalahan yang ada.
Aldian Umbu Tamu Ama, Eko Sediyono, Adi Setiawan. Oktober 2014. PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)
UNTUK DISTRIBUSI PANGAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Prosiding Seminar
Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. Vol. 8. ISSN : 2302-3740.
Priambodo Aji Saputro, Himawat Aryadita, Bayu Priyambadha. April 2018. Pengembangan
Sistem Informasi Electronic Supply Chain Management
(Studi Kasus: CV. Baiducha Technology). Vol. 2, No.4. e-ISSN: 2548-964X. 1382-1389.