Anda di halaman 1dari 14

E-SCM PRODUK KWT NINE SERU

DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

DOSEN PENGEMPU
WAFIAH MURNIATI, ST., MT

DISUSUN OLEH
SRI WAHYUNI PUTRI
SI16190012

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK) LOMBOK

PRAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Ibu dosen
Wafiah Murniati, ST., MT. sebagai dosen pengampu mata kuliah Supply Chain Management.
Yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Praya, 9 januari 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam
pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan maju. Kontribusi UMKM yang besar
secara tidak langsung belum mencerminkan kinerja terbaik dalam persaingan pasar
domestik maupun pasar mancanegara. Hal ini disebabkan oleh: pertama, kemampuan
kewirausahaan pelaku masih rendah dalam melakukan inovasi produk; kedua, tingkat
keahlian masih belum memadai dalam menyelesaikan persoalan organisasi dan
manajemen usaha; ketiga, jaringan (network) masih terbatas sehingga menghambat
akses informasi, pasar dan input; keempat, ketergantungan masih minim sehingga tidak
mampu mengeksploitasi pasar nasional maupun regional; kelima, akses keuangan
kurang berpihak pada UMKM sehingga terkendala dalam pengembangan usaha ke
skala yang lebih besar (Asosiasi Pengusaha Indonesia, 2012).
Pada era globalisasi saat ini serta kondisi persaingan di dunia usaha yang
semakin kompetitif, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dituntut untuk meningkatkan
kinerja rantai pasok yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan UMKM merupakan salah satu
penggerak perekonomian negara. Selain itu UMKM berperan penting dalam
pertumbuhan ekonomi di Negara-negara berkembang karena UMKM dapat membuka
kesempatan kerja
Supply Chain Management (SCM) merupakan sebuah pendekatan holistic untuk
permintaan, sumber dan pengadaan, produksi dan manajemen proses logistic, SCM
juga merupakan jaringan yang terdiri dari semua pihak yang terlibat secara langsung
atau tidak langsung yang meliputi produsen, pemasok, pengecer, pelanggan dan
sebagainya, dalam memprouksi dan mengirimkan produk atau layanan kepada
pelanggan (Chin, Hamid, Rasli, dan baharun, 2012).
SCM diperlukan UMKM untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan. agar
mencapai tingkat kualitas produk yang maksimal membutuhkan proses kinerja yang
bagus dari perencanaan bahan baku sampai output barang siap dipasarkan. Sebelum
mencapai hasil yang diharapkan proses yang harus dilalui yaitu memastikan supply
barang sudah terpenuhi. Salah satunya dalam mencapai targetnya diharuskan mampu
memenuhi kepusaan pelangan, mengembangkan produk tepat waktu, mengeluarkan
biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan produk serta mengelola
industri secara cermat .
Aktivitas yang akan dikelola dalam supply chain management termasuk proses
produksi pada manufaktur, sistem transportasi yang menggerakkan produk dari
manufaktur sampai ke outlet retail, tempat penyimpanan produk tersebut, pusat
distribusi tempat dimana pengiriman dalam partai besar dibagi kedalam partai kecil
untuk dikirim kembali ke toko-toko dan akhirnya sampai ke retail atau reseller yang
menjual produk – produk tersebut. Secara umum, ada 3 macam hal yang harus dikelola
dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari pemasok contohnya bahan baku
yang dikirimdari supplier kepihak UMKM, setelah produk selesai dikirim ke
distributor,reseller, kemudian ke konsumen akhir. Yang kedua, aliran uang dan
sejenisnya yang mengalir dari pihak akhir ke pihak pertama dan ketiga adalah aliran
informasi yang bisa terjadi dari pihak pertama ke pihak terakhir atau sebaliknya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini ialah bagaimana memperbaiki


proses pemesanan produk pada UMKM KWT Nine Seru.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Pemanfaatan Electronic Supply Chain
Managment (E-SCM) pada proses order pesanan, persediaan, pemesanan, dan
pengiriman pada UMKM KWT Nine Seru untuk kinerja bisnis.

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Mempermudah Produsen dalam mengelola dan pendistribusian secara efektif


dan efisien, serta dapat menghemat biaya, karna proses pemesanan dan
pengiriman konsumen, supplyer bahkan distributor bisa melakukan
pemesanan secara online.

1.5 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :

1.5.1 Dapat mengetahui persediaan barang yang masih ready karna bisa diakses
langsung melalui online.
1.5.2 Dapat memudahkan pelanggan dalam memesan barang ke produsen
melalui website UMKM KWT Nine Seru sebagai media bertukar informasi
dan saling mengakses informasi antara produsen dan pelanggan mengenai
informasi pemesanan sampai informasi jadwal pengiriman kepada
pelanggan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang Landasan teori dan Tinjauan pustaka, dan struktur
rantai pasok.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang Lokasi penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan
data, dan metode analis system.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan Saran dari untuk proses pengembangan sistem
kedepannya

DAFTAR PUSTAKA

Pada daftar pustaka ini memuat daftar sumber-sumber atau refrensi yang digunakan
dalam penelitian ini
BAB II
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Menurut Indrajati dan Dojokopranto (2003), E-Supply Chain Management (e-SCM)
adalah sebuah konsep manajemen dimana suatu perusahaan berusaha untuk memanfaatkan
internet, untuk melakukan integrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berkaitan
dengan sistem pemasokan atau sumber daya yang diperlukan dalam suatu proses produksi.
Heizer dan Render (2015) menjelaskan bahwa, manajemen rantai pasokan merupakan
penggambaran koordinasi dari seluruh kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan
diakhiri dengan pelanggan yang puas. Dengan demikian, sebuah rantai pasok mencakup
pemasok, perusahaan manufaktur dan/atau penyedia jasa, perusahaan distributor, grosir
dan/atau pengecer yang mengantarkan produk dan/atau jasa ke konsumen akhir
Pengertian lainya menurut Russel dan Taylor (2014), manajamen rantai pasok
merupakan sebuah proses yang berfokus pada integrasi atau koordinasi dalam pengelolaan
aliran informasi produk ataupun jasa dalam sebuah rantai pasok.

2.2 Dasar Teori


E-SCM adalah penggunaan teknologi kolaboratif untuk meningkatkan operasi dari
kegiatan rantai pasokan serta manajemen rantai pasokan (Turban et al., 2008). Istilah supply
chain dan supply chain management sudah menjadi jargon yang umum dijumpai di berbagai
media baik majalah manajemen, buletin, koran, buku ataupun dalam diskusi-diskusi. Namun
tidak jarang kedua term diatas di persepsikan secara salah. Banyak yang mengkonotasikan
supply chain sebagai suatu software. Bahkan ada yang mempersepsikan bahwa supply chain
hanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur saja. Sebagai disiplin, supply chain management
memang merupakan suatu disiplin ilmu yang relative baru. Cooper (1997) bahkan menyebut
istilah “supply chain management” baru muncul di awal tahun 90-an dan istilah ini diperkenalkan
oleh para konsultan manajemen. Saat ini supply chain management merupakan suatu topic
yang hangat, menarik untuk didiskusikan bahkan mengundang daya tarik yang luar biasa baik
dari kalangan akademisi maupun praktisi. Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi
barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.
Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut
bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan
setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan,
distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir.
Dalam supply chain ada beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan yang
mempunyai kepentingan yang sama, yaitu :
1) Supplies
2) Manufactures
3) Distribution
4) Retail Outlet
5) Customers
Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu :
1) Aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke
pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai
akhir.
2) Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan
3) Aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
Yang melatarbelakangi berkembangnya konsep SCM adalah akselerasi perubahan
lingkungan bisnis disebabkan berkembangnya secara cepat faktorfaktor penting, antara lain:
1) Tuntutan konsumen yang semakin kritis.
2) Infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi, dan perbankan yang semakin
canggih memungkinkan berkembangnya model baru dalam aliran material / produk.
3) Daur hidup produk sangat pendek seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam lingkungan pasar.
4) Kesadaran konsumen akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan dalam kehidupan,
menuntut industri manufaktur memasukkan konsep-konsep ramah lingkungan mulai dari
proses perancangan produk, proses produksi maupun proses distribusinya
5) Perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.
Kualitas produk Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli suatu produk adalah kualitas. Kualitas produk yang baik akan meningkatkan loyalitas
pelanggan serta mampu menjaga persaingan dengan para kompetitor (Ariani, 2004).
Pengertian kualitas menurut para ahli dapat diartikan sebagai berikut, kualitas merupakan
keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan (Kotler, 2007). Sedangkan menurut Render (2001),
kualitas merupakan totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun yang
tersembunyi.
Postponement merupakan adaptasi dari strategi supply chain yang bertujuan untuk
mengurangi inventori perusahaan secara signifikan dan untuk meningkatkan pelayanan
konsumen. Bulgak dan Pawar (2006) menjelaskan bahwa dalam postponement suatu produk
diproses sampai pada tahap generic dan proses customization ditunda sampai adanya
permintaan. Postponement merupakan strategi yang kuat ketika terdapat ketidakpastian
mengenai permintaan konsumen dan kondisi pengadaan barang (Fridriksson dan Gustafsson,
2006).

2.3 Struktur Rantai Pasok


Rantai pasok adalah suatu konsep penerapan sistem logistik yang terintegrasi dalam
aktivitas bisnis, yang merupakan mata rantai penyediaan barang dari bahan baku sampai
barang jadi. Ada tiga macam aliran yang harus dikelola didalam rantai pasok. Pertama adalah
aliran produk dari hulu (upstream) ke hilir (downstream), kedua adalah aliran uang yang
mengalir dari hilir ke hulu, dan yang ketiga adalah aliran informasi yang mengalir dari hulu ke
hilir dan dari hilir ke hulu.

Supplier Alat dan Bahan

Aliran Informasi

aliran informasi
Produksi Manajemen Inventory manajemen

Konsumen Manajemen

Katalog Manajemen

Aliran Barang

Order Manajemen

Aliran Uang

Delivery Manajemen
Dari gambar diatas diperoleh beberapa aliran, yaitu :
a. aliran 1 : supplier Produksi Manajemen, merupakan garis aliran informasi terhadap
barang siap dijual ke produksi manajemen.
b. aliran 2 : inventory manajemen Produksi manajemen Order Manajemen
merupakan aliran informasi terhadap stok ready yang masih tersedia, sehingga
jika customer ingin memesan bisa lansung di cekout.
c. aliran 3 : Delivery manajemen produksi manajemen merupakan aliran uang dari
customer.
Aliran uang mengalir dari hilir ke hulu (Sucipta, 2017). Aliran informasi dan komunikasi
sudah terintegrasi antara anggota rantai pasok. Informasi mengalir dari konsumen akhir hingga
ke petani dan sebaliknya. Informasi tersebut biasanya seperti informasi mengenai harga,
jumlah, dan kualitas.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Tani Wanita Nine Seru merupakan salah satu
kelompok UMKM yang beralamatkan di Dusun Gubuk Makan yang terletak di Desa Lantan,
Batukliang Utara, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penulis adalah metode deskriptif atau dikenal dengan
metode survei. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem,pemikiran, atau suatu peristiwa pada
masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran
atau lukisan secara sistematis,fakta dan hubungan antar sesuatu yang diselidiki.
(Nazir,2014:33).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi
Pengamatan ke UMKM KWT Nine Seru secara langsung untuk memperoleh data
yang dikumpulkan dalam penelitian guna memperoleh data yang akurat
2. Wawancara
Dilakukan dengan cara mengadakan komunikasi Tanya jawab langsung dengan
Ketua Kelompok KWT Nine Seru sehingga didapatkan sebuah gagasan untuk
membuat Sistem Informasi Berbasis Web.
3. Pengamatan
Dilakukan dengan cara melihat secara langsung bagaimana proses jual beli
terhadap konsumen.
4. Dokumentasi
Penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisa data-data baik
dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dalam hal ini adalah data
mengenai customer, pemasok dan distributor.

3.4 Metode Analis Sistem

3.4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan


3.4.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adanya Supply Chain Management dalam proses Bisnis UMKM dimungkinkan
peningkatan efektifitas dan efisiensi . Penerapan supply chain management di masa
seperti ini cocok di terapkan, karena system ini memiliki kelebihan dimana mampu me-
manage aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply.

4.2 Saran
UMKM KWT Nine Seru tetap menjaga kualitas produk dari segi rasa dan ketahanan
produk, serta untuk melakukan pengembangan produk dalam varian rasa.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Retno. 2012. Pengembangan Rantai Pasok Buah Manggis di Kabupaten Bogor,
Jawa
Barat. Disertasi. Institut Pertanian Bogor
Marimin dan Maghfiroh, N. 2011. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam
Manajemen
Rantai Pasok. IPB Press. Bogor.
Ariska, A. Wulansari, Gusminto, Eka, B. Wahyono, H. (2016). “Evaluasi Kinerja Supply
Chain
kemenkop ukm ri. (2013). data usaha mikro, kecil, menengah (umkm) dan usaha
besar (ub) tahun 2012 - 2013. Retrieved from
http://www.depkop.go.id/beritainformasi/data-informasi/dataumkm/?
eID=tx_rtgfiles_download&tx _rtgfiles_pi1%5Buid%5D=9

Management (SCM) pada UD. Asri Bakery Semboro”. Universitas Jember


(UNEJ). Kalimantan

Anda mungkin juga menyukai