Anda di halaman 1dari 6

Tugas dentas asisten

Macam-macam scaler

1. Hoe Scaler

Desain : Mata hoe scaler membentuk 90°-100° terhadap leher alat, dengan cutting edge miring
membentuk sudut 45°. Bagian punggung blade membulat memudahkan akses.

Kegunaan : Membersihkan kalkulus yang melekat pada tepi gigi atau yang membentuk suatu lingkaran.

Cara penggunaan :

- blade diinsersi ke dasar poket periodontal sehingga membentuk 2 buah titik kontak dengan gigi guna
menstabilkan instrumen dan mencegah akar terpotong.

- instrumen diaktivasi dengan gerakan menarik yang kuat ke arah mahkota, fengan tetap
mempertahankan kedua titik kontak yang terbentuk dengan gigi.

Indikasi : alat ini didesain untuk setiap permukaan gigi, artinya pada setiap permukaan gigi digunakan
datu jenis hoe scaler

2. Chisel Scaler

Desain : Merupakan instrumen double ended. Jenis shank ada yang lurus serta bengkok. Blade sedikit
bengkok dan memiliki cutting edge lirus dengan ujung miring membentuk sudut 45°.

Kegunaan : untuk mendorong atau menggiring kalkulus insterproksimah yang keras, biasanya di daerah
proksimal gigi anterior bawah .

Cara penggunaan : chisel diinsersikan dari permukaan fasial. Instrumen diaktivasi dengan gerakan
mendorong dengan sisi blade tertahan kuat pada akar.

Indikasi : alat ini di desain untuk permukaan proksimal gigi dengan interdental space yang terlalu sempit
untuk memungkinkan penggunaan scaler lain selanjutnya.

3. Sickle scaler

Ciri : permukaan datar dengan dua sisi pemotong ( cutting edge ) yang menyatu membentuk ujung yang
runcing. Penampang melintangnya berbentuk segitiga dan sisi pemotong pada kedua sisi.

Kegunaan : sickle digunakan untuk membersihkan kalkulus supragingival. Oleh karena desain dari
instrumen, sulit untuk menginsersi blade yang besar ke bawah gingiva tanpa merusak jaringan gingiva
sekitar. Blade sickle yang kecil dan bengkok dapat diinsersi kebawah tepi-tepi kalkulus beberapa mm
dibawah gingiva.

Cara penggunaan : dipegang dengan cara modifed pen graps dan dilakukan firm finger rest pada gigi
yang berada di area yang berlawanan dengan area kerja. Angulasi blade dengan permikaan gigi sedikit
lebih kecil. Cutting edge hatus berada pada margin apikal kalkulus, dan ditarik ke arah koronal secara
vertikal atau oblique dengan tarikan yang pendek, kuat dan overlapping.

Indikasi : dapat digunakan untuk regio anterior atau posterior tergantung jenisnya. Untuk regio anterior,
mata pisau, leher dan gagangnya berada dalam datu bidang. Sebaliknya mata pisau, leher dan gagang
scaler sabit untuk regio posterior tidak berada dalam satu bidang.

4. Wing shape scaler

Untuk mengambil supra calculus gigi posterior. ketika dipakai, maksudnya supaya tidak menjadi panas.

KEGUNAAN :

 Ujung yang tipis dipakai untuk bagian approximal.


 Ujung yang permukaannya lebar, dipakai untuk bagian buccal.
 Untuk membersihkan karang gigi, baik sub maupun supra gingival calculus serta debris dan
stain.

5. Rubber cup

Ciri : Berupa beberapa selongsong karet dengan atau tanpa bentukan.

Kegunaan : Digunakan pada handpiece dengan sudut propilaksis khusus. Rubber cup bertujuan untuk
menghilangkan plak, stain, dan menghaluskan akar yang terbuka, juga untuk massage gingival.

Cara penggunaan : Penggunaannya cukup dengan tekanan ringan dan intermitten. Biasanya dilengkai
dengan pasta pembersih yang bertujuan untuk mengurangi panas

6. Bristle brush

Kegunaan : Digunakan pada mahkota saja oleh karena bulu sikatnya keras.

Cara penggunaan : Penggunaannya dengan handpiece dan pasta.

Alat ultrasonic dapat digunakan dengan cara sebagai berikut: a. Alat harus distel untuk medapatkan
semprotan air yang sedikit pada ujung kerja. Aspirasi yang adekuat perlu untuk menghilangkan air ini
bila terkumpul dalam mulut. Power settingnya jangan terlalu besar dari yang diperlukan untuk
menghilangkan kalkulus. Operator seharusnya menggunakan masker untuk mengurangi inkulasi dari
aerosol yang dilakukan karena terkontaminasi yang dihasilkan selama instrumentasi. b. Alat dipegang
dengan cara hand rest yang dimodifikasi dengan finger rest atau fulcrum harus diperoleh seperti pada
instrumentasi manual atau konvensional. Gagang alat disejajarkan dengan panjang aksis gigi dan
working end disesuaikan dengan lengkung permukaan gigi. c. Alat dinyatakan dengan menginjak pedal
kaki dengan gerakan ringan, pendek, dan vertikal, maka working end melewati deposit itu. Tekanan
lateral yang besar tidak perlu

dilakukan karena alat ini dapat melepaskan kalkulus. Namun working end harus mengenai deposit
supaya kalkulus dapat terlepas. d. Working end harus tetap dilakukan dengan gerakan yang konstan dan
ujungnya jangan dipegang secara prepedikuler pada permukaan gigi karena hal ini akan mengores atau
membuat lekukan pada permukaan. e. Pedal kai harus dilepaskan sekali-kali supaya dapat dilaukan
aspirasi air dan permukaan gigi harus diperiksa secara teratur dengan explorer.

Alat diagnostik set

1. KACA MULUT/MOUTHMIRROR/SPIEGEL

CIRI-CIRI : Alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya terdapat kaca berbentuk
bulat.

Macam permukaan kaca :

– datar

– cembung Diameter kaca ada beberapa macam mulai dari nomor 3 sampai nomor 6.

KEGUNAAN

-Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata

-Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi, lidah dan ,bibir.

-Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi.

-Melihat hasil preparasi, tumpatan.

-Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi, palatum.

PEMELIHARAAN :

Setelah selesai dipakai, cuci bersih dan sterilkan.

Disimpan/digunakan sesuai dengan fungsinya


Bila kaca pecah/sdh buram kaca baru dpt diganti tanpa

mengganti handle baru.

KETERANGAN : Kurang atau semi kritis

2. PINSET (DENTAL PINSET)

CIRI-CIRI : Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan melengkung/membentuk sudut.

KEGUNAAN : Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata bur gigi.

PEMELIHARAAN :

Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.

Disimpan

KETERANGAN :Alat kritis

3. SONDE / PROBE / EXPLORER

CIRI-CIRI :

-Alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang runcing.

-Ujung yang runcing hanya pada satu sisi ( single end atau di kedua sisi ( double end ).

KEGUNAAN :

Mencari caries & mengukur kedalamannyaMemeriksa adanya debris dan calculus.Memeriksa adanya
ferforasi atap pulpa.Tankainya bisa untuk tes perkusiMengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah
rata/belum.

PEMELIHARAAN :

Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.Disimpan

KETERANGAN : Alat kritis

4. EXCAVATOR

CIRI-CIRI :

-Alat dari stainlees steel dengan bagian ujungnya menyerupai sendok kecil.
-Bentuk ujungnya mempunyai berbagai ukuran, mulai dari nomor nol s/d no. 6.

KEGUNAAN :

-Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran- kotorannya atau sisa makanan -yang terdapat di
dalam kavitas.

-Membongkaran tumpatan sementara.

-Mengambil kelebihan fletcher, cement, amalgam

PERIODONTAL PROBE

CIRI-CIRI :

– Terbuat dari stainless steel

– berbentuk sperti sonde lurus dengan garis

KEGUNAAN : Untuk mengukur dalamnya saku gusi (gingiva pocket)

PEMELIHARAAN

– Dicuci bersih dan disterilkan.

– Kalau sudah tumpul/rusak maka dapat dibentuk kembali dengan diasah.

KETERANGAN : Kritis

Protokol scaling

No Kegiatan operator Kegiatan asisten Alat dan bahan

1. A. Tahap persiapan A. Tahap persiapan Diagnostic set


-Persiapanteknik membersihkan -Persiapan lingkungan kerja dan ruangan -Probe
karang gigi -Persiapan hygiene pribadi, memakai jas -Scaler
-Persiapan hygiene pribadi, lab, hand scoen, masker ultrasonic
memakai jas lab, hand scoen, -Contra angle
masker high speed
dan low
2. B. Tahap perawatan B. Tahap perawatan
speed
Membersihkan stain -Memasang mata scaler ultrasonic
-Apron
Membersihkan karang gigi -Memastikanscaler berfungsin dengan
-Kapas
Polishing baik
-Antiseptic
Mengoleskan larutan antiseptik -Mengaktifkan saliva ejector selama
-Saliva ejector
tindakan berlangsung
-Brush poles
-Memasang slabber
-Rubber
-Jika sudah selesai beri kapas antiseptic
-Pasta pumice
-Siapkan alat dan bahan polishing, pasta
gigi dan pumice
-Serahkan contra angle dengan brush
yang telah diberikan pasta pumice
-Memberikan larutan antiseptic

3. C. Tahap penyelesaian C. Tahap penyelesaian


-Melepas sarung tangan, masker, -Mematikan lampu
dan mencuci tangan -Melepaskan sleber
-Memberikan resep bila -Mengembalikan posisi duduk seperti
diperlukan. semula
-Mengantar pasien sampai ke pintu
-Membuangsampah, mencucialat,
mendesinfektanalat, mensterilkan alat
-Melepas sarung tangan, masker, dan
mencuci tangan.
-Melakukan komunikasi terapeutik

Anda mungkin juga menyukai