Anda di halaman 1dari 70

HUBUNGAN BILATERAL ARAB SAUDI-INDONESIA

DI ERA PEMERINTAHAN RAJA SALMAN-JOKO WIDODO

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Departemen
Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Hasanuddin

Oleh:

FADHYLATUR RIZQAH ISDAH


E131 13 004

DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018

i
ii
iii
ABSTRAK

Fadhylatur Rizqah Isdah. E131 13 004. “Hubungan Bilateral Arab


Saudi-Indonesia di Era Pemerintahan Raja Salman-Joko Widodo”, dibawah
bimbingan Drs. Patrice Lumumba, M.A sebagai Pembimbing I danIshaq
Rahman, S.IP,M.Si sebagai Pembimbing II, pada Departemen Ilmu Hubungan
Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Hasanuddin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bilateral yang terjalin


antara Arab Saudi dengan Indonesia,secara spesifik bertujuan untuk mengetahui
hal apa yang mendasari Arab Saudi dengan Indonesia menjalin hubungan bilateral
yakni dengan melihat potensi-potensi sumber daya dan perekonomian yang
dimiliki kedua negara, serta mengetahuibagaimana perwujudan hubungan bilateral
yang terjalin antara Arab Saudi dan Indonesia dalam berbagai kerjasama yang
dibentuk bagi kepentingan masing-masing.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah berupa


telaah pustaka (library research) yaitu mengumpulkan data-data dan informasi
dari sejumlah literatur yang relevan dengan pokok permasalahan objek penelitian
berupa buku, dokumen, jurnal, artikel, danwebsite-websiteyang valid. Sedangkan
untuk menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis kualitatif dengan
teknik penulisan deduktif.

Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan bilateral yang


terjalin antara Arab Saudi dengan Indonesia mempunyai arti yang penting bagi
kedua negara, didasari latar historis dan religius yang sama hubungan baik yang
dilandasi oleh berbagai persamaan kepentingan, budaya, serta potensi-potensi
kedua negara yang saling melengkapi dalam membentuk kerjasama-kerjasama
berbagai bidang. Walau hubungan ini sempat mengalami pasang surut,bahkan
terkesan kurang dieksplorasi, secara umum hubungan ini telah membaik dan
menunjukkan adanya peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Kunjungan
langsung Raja Salman ke Indonesia pada Maret 2017 menjadi momentum baru
bagi penguatan hubungan kedua Negara, yang diwujudkan dalam berbagai
perjanjian dan MoU untuk kerjasama ekonomi utamanya. Hubungan bilateral
yang kondusif diantara Arab Saudi dan Indonesia mutlak diperlukan dan harus
terus diupayakan terutama guna menciptakan lingkungan eksternal yang
menunjang bagi pemulihan perekonomian Arab Saudi pasca anjloknya harga
minyak, dan kepentingan pembangunan nasional bagi Indonesia.

Kata Kunci : Hubungan Bilateral, Kerjasama Ekonomi, Arab Saudi, Republik


Indonesia, Raja Salman, Presiden Joko Widodo

iv
ABSTRACT

Fadhylatur Rizqah Isdah. E131 13 004. “Bilateral Relations between


Saudi Arabia and Indonesia in the Era of King Salman-Joko Widodo”.under the
guidance of Drs. Patrice Lumumba, M.A as a first Supervisor and Ishaq
Rahman, S.IP., M.Si as second Supervisor, Department of International
Relations, Faculty of Social and Political Sciences, Hasanuddin University.

This study aims to determine the bilateral relationship between Saudi


Arabia and Indonesia, specifically to know what is behind Saudi Arabia with
Indonesia to establish bilateral relations, and what are the substances in bilateral
relations between Saudi Arabia and Indonesia and how the realization of
relations between the two countries in the various cooperation formed for their
respective interests.

Data collection techniques used by the author is in the form of literature


review (library research) is to collect data and information from a number of
relevant literature on the subject matter related to the object of the research in the
form of books, documents, journals, articles, and website. The analysis method is
deductive with qualitative analysis.

The results of this study have revealthat the bilateral relationship that
exists between Saudi Arabia and Indonesia has an important meaning for both
countries, this established relationship has a historical and religious background
based on the similarities of interests, cultures and complementary potentials of the
two countries, in establishing cooperation in various fields. Although this
relationship had experienced ups and downs, even less explored, generally this
relationship has improved and increasing in recent years. King Salman's visit to
Indonesia on March 2017, became a new momentum for strengthening the
relations between these two countries, embodied in various agreements and
MoUs, majorly for economic cooperation. A conducive bilateral relationship
between Saudi Arabia and Indonesia is absolutely necessary and should continue
to be pursued primarily to create an enabling external environment for the
recovery of Saudi Arabia's economy following the drop in oil prices, and national
development interests for Indonesia.

Keyword : Bilateral Relations,Economic Cooperation, Kingdom of Saudi Arabia,


Republic of Indonesia, King Salman, Joko Widodo

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur
tak henti penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, serta
shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa
umatnya dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana
pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP Universitas Hasanuddin.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan, baik dari segi penulisan dan pembahasan yang memerlukan
penyempurnaan. Namun meskipun dengan berbagai kendala dan kekurangan,
tugas akhir ini Alhamdulillah, akhirnya bisa selesai berkat do’a, dukungan, dan
bantuan dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, saya sebagai penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang turut membantu,
selalu memberikan do’a, motivasi, dukungan, serta bantuan bagi penyelesaian
tugas akhir ini. Atas segala kontribusinya selama penulis menjalani masa
perkuliahan hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih terkhusus kepada :
1. Ayahanda ku tercinta Drs. Ismail Mursalin seorang ayah yang selalu
mendo’akan dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, Ibunda ku
tercinta dan selalu kurindukan dalam do’a, Alm. Hj. Suridah, Al-Fatihah
untukmu selalu Mama. Serta, untuk Ibunda ku tercinta Rahmah, S.E. yang
selalu memberi nasihat-nasihat, do’a dan support yang tiada henti untuk
menyemangati anak-anaknya dalam kebaikan. Untuk kalian orangtuaku yang
senantiasa mencurahkan setiap tetes keringat, air mata dan tawa untuk
membesarkan anak-anaknya, serta kerja kerasnya mencari rezeki dan
membiayai segala keperluan hidup dan kuliah penulis hingga saat ini bisa
menyelesaikan studi. Sungguh terima kasih saja tidak akan pernah cukup
untuk membalas cinta kasih kalian. Semoga Allah SWT selalu memberikan
kesehatan dan kekuatan, umur panjang, serta ridho dan rahmat-Nya kepada
Ayah dan Ibu, agar kelak kalian bisa melihat dan merasakan dengan bangga
atas kesuksesan yang diraih anak-anakmu. Dan juga untuk kakak ku
tersayang yang begitu pendiam Khairul Rizqi Isdah, terima kasih untuk do’a
dan dukungannya selalu walaupun hanya lewat media komunikasi telepon
dan chat. Semoga kakak selalu dalam lindungan-Nya, dan segala urusan juga
dipermudah. Semangat dan sukes for you too bro!
2. Bapak Pembimbing I, Drs. Patrice Lumumba, M.A, yang begitu
berkontribusi dan penuh perhatian terhadap anak-anak bimbingannya yang
serba kekurangan ini, terima kasih banyak atas semua waktu, segala bantuan
dan ilmu, serta kritikan dan saran membangun yang diberikan kepada penulis.
Dan bapak pembimbing II, Ishaq Rahman, S.IP, M.Si, yang juga selalu
membantu meski dalam kesibukan, telah berkontribusi dan sabar dalam

vi
membimbing penulis, terima kasih banyak atas bantuan ilmu dan waktu yang
telah diberikan.
3. Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Bapak H. Darwis, MA.,
Ph.D., serta seluruh jajaran Dosen Ilmu Hubungan Internasional, terima kasih
banyak atas segala ilmu, pengetahuan, dan wawasan yang telah diberikan
kepada penulis selama masa perkuliahan.
4. Staff Akademik Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Ibu Tia dan Ibu
Rahmah, atas semua bantuan bagi penulis dalam hal pengurusan
adiministrasi penyelesaian tugas akhir ini, terima kasih yang sebesar-besarnya
dan maaf telah merepotkan.
5. Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu,
M.A., beserta seluruh jajarannya.
6. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof. Dr. Andi Alimuddin
Unde, M.Si. Wakil Dekan I Dr. Gustiana, M.Si, Wakil Dekan II Prof. Dr.
H. Baharuddin, M.Si, Wakil Dekan III Dr. H. Rahmat Muhammad, M.Si.
serta seluruh jajaran staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas.
7. Saudara dan Saudari ku SEATTLE-HI 2013. Dengan Muh. Thorgib
Zulfikar sebagai Ketua Angkatan, dan jajarannya yang sangat banyak, tidak
sanggup saya sebutkan satu-satu. Intinya setiap dari kalian semua adalah
teman angkatan yang sudah berperan selama kurang lebih 4 tahun masa
perkulihanku, dari masa maba di tahun 2013 hingga sekarang, banyak
pelajaran yang saya dapat selama bersama kalian. Saya tidak menyangka akan
mendapat saudara-saudara baru yang suku, kepribadian, dan pandangannya
sangat berbeda-beda. Tapi meski berbeda-beda, kalian semua sama-sama
terbaik, sungguh terima kasih banyak atas semua keseruan, bantuan-bantuan,
dan kenangan-kenangannya sebagai sebuah angkatan yang solid nan seru
yang sudah diberikan kepada saya, yang akan terus tersimpan dalam memori.
Well, Semoga kedepannya, sering-sering ada acara reunian, see you all on
top! Semangat kalian semua! #SEATTLEForever
8. Kesayanganku, I called it ‘My Little Inner Circle’, untuk Normiati a.k.a
Nomi yang diawal masa perkuliahan pernah tinggal satu kos bersama dan
sangat mengerti bagaimana diri dan peringai saya, teman debat ter-
menjengkel-kan, always scolded me and talk more than my own mom, senang
menjadi sibuk dan rajin, paling peka dan paling bertolakbelakang dengan
kepribadian saya tapi entahlah we finely still get along so well, so open-
minded and smart, yang membuat saya sesungguhnya sangat respect, terima
kasih best frienemy atas semua advice-advice kehidupan yang sudah kamu
berikan, semoga diri ini bisa se-extrovert dirimu. Buat Siti Ameliah H.
penyayang kucing, yang sangat cuek tapi sebenarnya sangat perhatian, yang
kelakuan nya beda tipis sama saya, chillest person dengan tingkat pelupa
yang cukup membuat geleng kepala, dengan porsi makan yang besar, dan
tidak suka meribetkan banyak hal tapi sangat ceroboh dan akhirnya tetap saja
memang ribet sendiri, walaupun mencari keberadaanmu adalah tantangan
tersendiri, terima kasih selalu ada dan membantu apapun itu sebisamu, ingat
buat kurangi prokrastinasi karena itu hanya membuat kita di situ-situ saja
hehe, semoga kamu membuat lebih banyak progress dalam semua urusanmu,

vii
you can do it too, so start! semangat!. Nuthaila Rahmah seorang yang sudah
seperti adik sendiri yang memang masih kekanakan terkadang, tapi bisa
menjadi lebih dewasa juga dari saya sendiri, teman paling enak diajak makan
karena membuat saya yang malas makan menjadi tidak buang-buang
makanan, sangat menggemaskan nan menjengkelkan kalau mood nya lagi
tidak baik, tapi salah satu yang sudah menemani saya dari masa awal
perkuliahan dan Alhamdulillah masih seperti itu, sebelumnya maaf tidak
maksimal membantu dan menemanimu hingga akhirnya kamu lulus juga, tapi
terima kasih banget untuk selalu memaklumi kekurangan diri ini, tetap sehat
la, please. Serta kak Winda Edelwis Zedilla seorang senior yang super seru
kepribadiannya maupun hidupnya, so easy-going, satu-satunya teman beda
angkatan alias senior yang bisa begitu dekat dengan penulis, dan prestasi-
prestasinya panutan juga buat penulis, yang sekarang jam terbangnya
kemana-mana, terima kasih atas motivasi-motivasinya dan nasihat-nasihat
pedas nya, semoga bisa ketemu lagi dan mungkin sudah bawa gandengan,
yang lokal ataupun internasional it’s okay hahaha, i miss you, we miss you!.
Too many things I’m thankful about the four of you, terlalu banyak yang
sudah kalian berikan untuk diri penulis selama bersama kuliah, yang jelas
terima kasih banyak sudah menyayangi dan menemani penulis menghadapi
kerasnya dunia perkuliahan, hahaha, kalianlah yang paling mengerti dan
menerima bagaimanapun watak dan perilaku penulis, semoga setiap dari kita
bisa menjadi lebih baik di masa depan dan semangat menggapai apa yang kita
cita-citakan, tetaplah menjadi Nao, Lia, Aila, dan Kak Windez yang saya
kenal, so much love for y’all!
9. Keluarga kecilku selama di perantauan, Keluarga Ikan, orang-orang yang
pelan-pelan menjadi teman, sahabat sekaligus saudara-saudaraku di masa
perkuliahan, teman-teman dengan keunikan masing-masing, yang telah
memberi banyak dukungan, bantuan, dan kenangan-kenangan yang tidak
akan terlupa. Yang dengan segala kesederhanaannya membuat saya merasa
punya teman-teman yang cocok dengan saya, teman berbagi serunya liburan,
yang mostly penuh dengan bercandaan, jajan, dan makan-makan. Untuk
Nuthaila Rahmah teman extrovert ku ya kamu lagi, Siti Ameliah H. teman
introvert ku ya kamu terus, Nurul Annisa S. teman yang ke-ibu-an rapi dan
teratur selalu mengajak makan-makan di rumahnya, Fahirah Ulfah M. teman
cantik nan lembut tapi strong luar biasa yang selalu menemani dan sangat
cocok dengan saya dalam hal jajan-jajan cemilan manis, Rani Purwani R.
teman yang paling tulus, ceria dan kocak selalu open-house buat teman-
temannya, Azizatil Hulwany A. teman paling senang tertawa yang sudah
menjadi Ibu cantik buat baby Shaquille yang super menggemaskan,
Hasbullah T. M teman yang sedang berjuang di ibukota Jakarta, paling
kalem tapi kalau sudah mengatakan sesuatu bisa sangat lucu, ada saja bahan
yang bisa dia jadikan bercandaan, Enggra teman rela sibuk dan paling layak
mendapatkan penghargaan selalu ada bagi siapapun temannya yang
membutuhkan pertolongan karena sangat multitasking, dan sangat responif
menyangkut panggilan makan-makan, Patrick teman dengan peruntungan
yang baik dan sangat taat agama, paling kalem juga tapi suka tiba-tiba muncul

viii
keanehannya, Zulfikar teman tertutup tapi paling rajin dan gesit yang juga
sedang berjuang di ibukota Jakarta, yang pemikiran dan pandangannya bisa
sangat kritis, serta Dwiki teman yang kalem dan kebanyakan diam, yang
selalu bisa diandalkan untuk menjadi supir bagi teman-teman kalau pergi
liburan. Sangat banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari setiap
kepribadian kalian, serta banyak pengalaman bersama yang sudah saya
rasakan dengan kalian, terima kasih sedalam-dalamnya untuk semua kenang-
kenangan, motivasi, dukungan, do’a dan bantuan-bantuan dari kalian apapun
itu dari awal hingga penyelesaian tugas akhir. Tetap menjadi saudara-sudara
yang apa adanya, dan semangatlah terus untuk mengejar karir dan cita-cita
kalian masing-masing, semoga kedepannya kita semua tetap bisa bertemu dan
berkumpul lagi seperti masa-masa kita masih sibuk kuliah. Semangat, guys,
see you when I see you, thankyou for every moments, hope for more in the
future!
10. Semua kakak-kakak, teman-teman dan adik-adik dalam D’B3 Voice FISIP
UNHAS, yang telah memberi saya kesempatan bergabung menjadi anggota
sehingga saya bisa mengembangkan kemampuan yang saya miliki yang tidak
pernah saya sangka sebelumnya, selama menjadi anggota dari D’B3 saya
mendapat banyak pengalaman dan pelajaran bagaimana berjuang bersama
banyak orang, menjadi pribadi yang lebih percaya diri, dan bisa
berkesempatan mendapat beberapa prestasi, bahkan hingga lingkup
internasional. Terima kasih banyak atas segala perhatian dan kepercayaan,
dan pengalaman tak terlupakan yang diberikan kepada saya selama saya
bergabung, dan terima kasih untuk selalu menjadi keluarga yang menerima.
11. HIMAHI FISIP UNHAS, yang tidak sekedar suatu himpunan atau
organisasi tetapi adalah rumah, dimana saya bisa mengenal banyak orang-
orang hebat dan mengambil banyak manfaat serta pelajaran. Dengan ber-
HIMAHI saya bisa lebih dekat dengan teman angkatan, kakak-kakak HI,
adik-adik HI, bahkan alumni. Terima kasih sebesar-besarnya atas segala
pengalaman yang saya dapatkan sebelum menjadi anggota, selama mengurus
bahkan setelah demisioner, terima kasih telah menjadi tempat bertukar
pikiran, dimana saya juga mendapat banyak pengetahuan yang tidak sekedar
ilmu kuliah, tapi utamanya ilmu dalam berorganisasi.
12. Teman-teman baru selama menjalani KKN Gelombang 93, Kecamatan
Eremerasa, Kabupaten Bantaeng. Terima kasih atas kerjasama dan
pengabdiannya selama di Masyarakat. Posko Barua Squad tersayang, yang
pernah menjadi teman tinggal bersama selama sebulan lebih di kampung
orang dan bersama-sama merasakan kehidupan yang jauh dari serba ada.
Untuk Betsi, Erich, Wanda, Bani, Rama, Rensqa, Ical, dan Kak Adi,
terima kasih telah menjadi teman posko yang seru, jarang mengeluh dan
saling bantu, terima kasih atas dukungan do’a dan motivasinya.
13. Sahabat-sahabatku tersayang Arie Nurhayati, Dewi Mutia, Erdita Aprilia
Y. P., Hera Livia Damara, Indah Milanti, Marlin Indah Utami, Mega
Cahayani, serta Nurlaely, sesama gadis Bontang, yang berjuang
menyelesaikan pendidikan di tanah rantau masing-masing. Sahabat-sahabat
yang tetap solid walau sudah berpisah-pisah tempat perjuangannya, tapi tetap

ix
ada hingga saat ini. Terima kasih atas kiriman do’a, advice-advice, dan
semangat dari kalian. Tetap semangat untuk semua dalam menyelesaikan
setiap urusan demi karir masa depan yang lebih baik. Aamin yaa Allah. Much
love, girls!
14. Keluarga besar penulis, Kakek Nenek, Paman Tante, Saudara-Saudara
Sepupu, Ponakan-Ponakan yang lucu-lucu, serta Kerabat-Kerabat yang tidak
bisa disebutkan satu-satu, terima kasih untuk semua do’a yang terus diberikan
untuk penulis.
15. Kepada seluruh pihak-pihak yang tidak sempat disebutkan namanya, terima
kasih sebesar-besarnya atas segala bantuan dukungan maupun do’a
terbaiknya.

Sekali lagi, terima kasih banyak. Skripsi ini penulis dedikasikan untuk
kalian semua. Wassalamulaikum Wr. Wb.

Makassar, Maret 2018

Fadhylatur Rizqah Isdah

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI................................................iii

ABSTRAK.............................................................................................................iv

ABSTRACT............................................................................................................v

KATA PENGANTAR...........................................................................................vi

DAFTAR ISI.........................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1


B. Batasan dan Rumusan Masalah............................................................8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................8
D. Kerangka Konseptual...........................................................................9
E. Metode Penelitian..............................................................................14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................16

A. Hubungan Bilateral............................................................................16
B. Kerjasama Ekonomi...........................................................................21
C. Kepentingan Nasional........................................................................26
D. Review Penelitian-Penelitian Sebelumnya........................................33

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG POTENSIALITAS ARAB


SAUDI DAN INDONESIA...................................................................40

A. Potensialitas Arab Saudi....................................................................40

xi
1. Sumber Daya Alam......................................................................40
2. Sumber Perekonomian..................................................................43
B. Potensialitas Indonesia.......................................................................50
1. Sumber Daya Alam......................................................................50
2. Sumber Perekonomian..................................................................55
C. Sejarah Singkat Hubungan Kerjasama Bilateral Arab Saudi dengan
Indonesia............................................................................................61

BAB IV WUJUD HUBUNGAN BILATERAL ARAB SAUDI DENGAN


INDONESIA..........................................................................................69

A. Dasar Hubungan Bilateral Arab Saudi-Indonesia..............................69


B. Wujud Kerjasama Ekonomi...............................................................74
C. Wujud Kerjasama Keagamaan...........................................................83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN................................................87

A. Kesimpulan........................................................................................87
B. Saran-Saran........................................................................................89

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................90

LAMPIRAN..........................................................................................................99

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penyebab Terjadinya Kerja Sama Ekonomi Internasional...............22

Gambar 3.1 Ekonografik Industri Tambang Indonesia........................................56

xiii
LAMPIRAN

Lampiran 1. Jurnal Perjanjian Internasional Edisi Khusus Kunjungan Raja Arab


Saudi pada tanggal 1-9 Maret 2017.................................................99

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia hubungan internasional dewasa ini terjadi fenomena

hubungan antar negara yang saling tergantung dalam upaya pemenuhan

kepentingan nasionalnya. Terdapat berbagai cara untuk menjembatani

kepentingan-kepentingan setiap negara dalam hubungan internasional, yaitu salah

satunya dengan cara menjalin kerjasama antar dua negara dan diplomasi antar

bangsa.

Kerjasama bilateral adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu

negara dengan negara lain, yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan negara-

negara di dunia, yang meliputi kerjasama di bidang politik, sosial, pertahanan

keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, dalam bingkai pada politik luar negeri

masing-masing.

Hubungan kerjasama antar dua negara atau yang disebut juga hubungan

bilateral, merupakan salah satu bentuk dari interaksi antar negara sebagai aktor

dalam hubungan internasional untuk memenuhi kepentingan nasionalnya masing-

masing. Dalam pelaksanaannya, terbukti bahwa tiap-tiap negara tidak mampu

memenuhi kepentingan nasionalnya tanpa bekerjasama dengan negara lain, baik

itu negara berkembang maupun negara maju sekalipun.

Pada hakekatnya prinsip kerjasama, baik bilateral maupun multilateral,

adalah saling menguntungkan, saling menghargai dan saling menghormati satu

sama lain, tanpa melihat besar kecilnya atau mampu tidaknya suatu negara. Setiap

1
negara tentunya telah memiliki kelebihan, kekurangan dan kepentingan yang

berbeda. Hal-hal inilah yang mendorong dilakukannya hubungan kerjasama

internasional.

Indonesia memiliki hubungan luar negeri yang cukup lama dengan Arab

Saudi.Arab Saudi sendiri adalah sebuah negara yang berbentuk monarki atau

negara kerajaan. Kerajaan Arab Saudi (Kingdom of Saudi Arabia/Al-Mamlakah Al

Arabiyah As-saudiyah), merupakan salah satu negara yang memiliki hubungan

yang erat dengan Indonesia.

Hubungan bilateral pemerintah Arab Saudi dengan pemerintah Republik

Indonesia yang telah terjalin dari tahun 1947-an hingga saat ini, dimaksudkan

untuk mempererat kerjasama di bidang-bidang tertentu, dengan prinsip saling

menghargai, menghormati dan menguntungkan. Tujuan akhir dari hubungan

bilateral yang didasari prinsip-prinsip tersebut, adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat bagi masing-masing negara.1

Indonesia membuka Kantor Perwakilan pertama di Timur Tengah di

Kairo, Mesir, pada 7 Agustus 1949. Pada tahun 1950, Kantor Perwakilan ini,

kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Kedutaan Besar yang juga terakreditasi

untuk Arab Saudi, Iran dan Pakistan.2 Indonesia kemudian mendirikan Kedutaan

Besar untuk Arab Saudi di Jeddah pada tahun 1964. Kedutaan Besar Republik

Indonesia selanjutnya dipindahkan dari Jeddah ke Riyadh pada tanggal 29

1
Mustafa Abd Rahman. “Era Baru Arab Saudi Melirik ke Timur”. Harian Kompas. 1 Maret,
2017.Hal. 8
2 Putuhena Shaleh. 2007. Histografi Haji Indonesia. Yogyakarta: LkiS. Hal. 28

2
September 1985. Perwakilan Indonesia di Jeddah kemudian diubah statusnya

menjadi Konsulat Jenderal Indonesia.3

Hubungan ini diperkuat dengan adanya hubungan agama, budaya, politik

selama bertahun-tahun. Indonesia dan Arab Saudi telah membentuk Sidang

Komisi bersama yang berfungsi sebagai forum bilateral yang membahas berbagai

masalah yang berkaitan dengan perkembangan terakhir antara kedua negara baik

di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, perdagangan energi, sosial-

budaya, dan ketenagakerjaan.4

Dari hubungan bilateral diantara kedua negara. Indonesia, sebagai negara

yang mayoritas penduduknya muslim bahkan yang terbesar di dunia, merupakan

mitra yang strategis bagi Arab Saudi. Dalam perjalanannya, kedua negara telah

menjalin hubungan diplomatik yang sangat baik dan banyak hal mewarnai

hubungan bilateral tersebut. Namun, hubungan yang relatif bersejarah antara

Indonesia dan Arab Saudi selama ini tak pernah digunakan secara maksimal untuk

meningkatkan kerjasama lebih luas dalam bidang ekonomi. Bahkan, dalam catatan

kerjasama ekonomi, ekspor Indonesia ke Arab Saudi jauh lebih rendah

dibandingkan impornya.

Dalam lintasan hubungan selama 48 tahun sejak kunjungan pertama raja

Faisal ke Indonesia, Indonesia belum mampu mengapitalisasi hubungan historis

menjadi kerjasama lebih kokoh dalam bidang ekonomi. Bahkan, sempat

cenderung pasif dalam membangun kerjasama dengan Arab Saudi. Maka,

Presiden Joko Widodo mengambil langkah cepat setelah naiknya Raja Salman,

3
Putuhena Shaleh. 2007. Histografi Haji Indonesia. Yogyakarta: LkiS. Hal. 28
4KementerianAgama RI. 2010. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji. Jakarta: Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah. Hal. 22

3
dengan melakukan kunjungan pertama ke negara-negara Teluk, ke Arab Saudi

pada tanggal 11 September 2015. Arab Saudi dan Indonesia tentu dapat saling

memanfaatkan potensi yang ada. Hubungan bilateral yang panjang dan terpelihara

dengan baik antara Indonesia dan Arab Saudi semakin diperkuat dengan

kunjungan tersebut.

Pemerintah Arab Saudi memberikan penghargaan King Abdulaziz Medal

di Istana Al Salam Diwam Maliki kepada Presiden Joko Widodo. Pemberian "Star

of the Order of King Abdulaziz Al-Saud Medal" merupakan bentuk apresiasi yang

luar biasa dari Kerajaan Arab Saudi kepada Presiden dan Pemerintah Republik

Indonesia. Medali itu merupakan Order of Merit tertinggi bagi pemimpin negara

sahabat.5

Kedua pemimpin tersebut mengadakan pembicaraan mengenai sejumlah

isu internasional dan regional yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.

Kedua pemimpin negara membahas keadaan hubungan bilateral dan cara

mengeksplorasi untuk meningkatkannya. Isu-isu yang ditangani di atas kemudian

ditindaklanjuti, antara lain oleh kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Saudi Adel

Al-Jubeir pada bulan Oktober 2015 ke Indonesia, yang diterima langsung oleh

Presiden Widodo di Kantor Presiden di Jakarta.6

Menteri luar negeri Arab Saudi membahas dengan presiden cara

meningkatkan kerjasama antara kedua negara di bidang kerjasama konsultasi

politik dan koordinasi, militer, keamanan, ekonomi, investasi, budaya, minyak


5 Mohammad Anthoni. 2016. “Indonesia-Arab Saudi Masuki Babak Baru Hubungan”. Terdapat
dalam http://bumn.go.id/pertamina/berita/0-Indonesia-Arab-Saudi-masuki-babak-baru-hubungan.Diakses
pada tanggal 8 April 2017
6
Saudi Gazette. 2016. Broadening Indonesia-Saudi bilateral relation. Terdapat dalam
http://saudigazette.com.sa/saudi-arabia/broadening-indonesia-saudi-bilateral-relations/ Diakses pada tanggal 8
April 2017

4
dan petrokimia, serta bidang lainnya untuk menciptakan lompatan kualitatif dalam

hubungan kedua negara. Kerjasama antara Arab Saudi dan Indonesia

digarisbawahi oleh identitas umum Islam kedua negara. Sebenarnya, baik Arab

Saudi maupun Indonesia, sepakat menyetujui kerjasama melawan

kontraterorisme, mencatat bahwa terorisme tidak boleh dikaitkan dengan ideologi

atau agama apapun, khususnya Islam.7

Sebagai tindak lanjut kunjungan tersebut, jumlah kunjungan dan

komunikasi pejabat tinggi antara kedua negara meningkat, khususnya pada tingkat

menteri. Selain itu, Presiden RI juga telah menunjuk secara khusus Bapak Alwi

Shihab sebagai Utusan Khusus Indonesia untuk Arab Saudi dan urusan OKI serta

Menteri ESDM sebagai menteri penghubung untuk negara Arab Saudi. 8

Hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi pun kemudian memasuki

babak penting. Hal ini ditandai dengan kunjungan balasan Raja Arab Saudi

Salman bin Abdulaziz al-Saud selama sembilan hari di Indonesia, mulai tanggal 1

sampai dengan 9 Maret 2017. Pada pertemuan bilateral tersebut, ditandatangani

11 poinkerjasama berbagai sektor. Kesepakatan kerjasama tersebut meliputi

peningkatan pimpinan sidang komisi bersama, pendanaan proyek pembangunan,

kerjasama di bidang usaha kecil menengah, bidang kebudayaan, kesehatan,

perhubungan, keagamaan, riset dan teknologi, kelautan dan perikanan,

perdagangan, dan penanganan kejahatan.

7
Ibid.
8
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh. “Profil Negara Kerajaan Arab Saudi”.Terdapat
dalam http://www.kemlu.go.id/riyadh/id/Pages/Arab-Saudi.aspx.Diakses pada tanggal 8 April 2017

5
Presiden menilai kunjungan Raja Salman merupakan kunjungan yang

sangat bersejarah. Karena itu, pemerintah menyambut secara khusus kunjungan

kenegaraan Raja Salman. Ini kunjungan pertama Raja Arab Saudi setelah

kunjungan Raja Faisal bin Abdulaziz al-Saud kepada Presiden Seharto, 48 tahun

silam. Kunjungan ini, kata Presiden Joko Widodo, menjadi titik tolak bagi

peningkatan hubungan kedua negara.Sudah selayaknya hubungan RI-Arab Saudi

ditingkatkan karena kedua negara dipersatukan oleh persaudaraan dan hubungan

yang saling menguntungkan. Presiden meyakini Indonesia dapat menjadi mitra

strategis Arab Saudi dalam upaya mencapai Visi 2030.9

Tentu, kunjungan Raja Salman ke Indonesia, adalah untuk menunjukkan

arti penting negara yang dikunjungi bagi Arab Saudi. Indonesia menempati posisi

yang khusus bagi Arab Saudi karena banyak alasan, baik ekonomi maupun politik

dan strategis, terlihat dari Indonesia sejak dulu telah menjadi mitra penting Arab

Saudi dalam bidang industri perminyakan dunia, serta kerjasama dalam bidang

ketenagakerjaan yakni Indonesia negara pengirim TKI dan TKW ke Arab Saudi,

juga pengirim Jamaah Haji dan Umrah terbanyak ke Arab Saudi.

Inilah juga menjadi nilai strategis Indonesia bagi Arab Saudi.Arab Saudi

tidak ingin ketinggalan. Inilah yang disebut "Orientalisme" abad ke-21, negara-

negara Arab, termasuk Arab Saudi, yang menekankan perlunya aktif menjalin

diplomasi dengan negara-negara di kawasan Timur.10

Dalam dunia hubungan internasional, kunjungan para pemimpin politik

senior atau kunjungan seorang pemimpin tertinggi sebuah negara ke negara

9Antony Lee. “Babak Penting RI - Arab Saudi”. Harian Kompas. 2 Maret 2017.Hal. 15
10 Harian Kompas. “Riyadh, Jakarta, Beijing”. 1 Maret, 2017.Hal. 8

6
laindapat dimaknai sebagai sebuah isyarat kuat tentang nilai (value) dari

hubungan bilateral. Presiden Indonesia Joko Widodo, yang telah mendorong lebih

banyak investasi asing di bidang infrastruktur di negara yang kaya sumber

dayanya, memandang perjalanan ini sebagai kesempatan untuk menarik investasi

Arab Saudi ke proyek minyak dan proyek lainnya di beberapa pulau terbesar di

Indonesia, termasuk Sumatra dan Borneo. Kunjungan tersebut menandai “titik

balik” bagi dua negara yang dipersatukan oleh Islam, persaudaraan dan hubungan

yang saling menguntungkan.

Kunjungan-kunjungan kenegaraan memberikan sinyal positif atas

perkembangan hubungan kedua negara untuk saling meningkatkan kerjasama di

berbagai sektor. Komunikasi terus dilakukan untuk bisa mengimplementasikan

berbagai bentuk kerjasama ekonomi dan bisnis yang telah disepakati. Karena itu

melihat hal-hal yang telah terpaparkan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang bagaimana hubungan bilateral yang terjalin di antara Kerajaan

Arab Saudi dengan Republik Indonesia, utamanya hubunganpada masa

pemerintahan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Arab Saudi dan Presiden

Joko Widodo di Indonesia, dengan judul “Hubungan Bilateral Arab Saudi-

Indonesia di Era Pemerintahan Raja Salman-Joko Widodo”.

Penulis menganggap hal ini menarik melihat bagaimana Arab Saudi terus

meningkatkan pengaruhnya dan hubungan kenegaraannya terhadap Indonesia.

Kedua negara memiliki potensi sumber daya dan sumber perekonomian yang

saling membutuhkan satu sama lain. Apalagi melihat bagaimana setelah hampir

setelah setengah abad lalu kedatangan langsung Raja Arab Saudi, yakni Raja

7
Faisal; momentum bersejarah kunjungan langsung Raja Arab Saudi ke Indonesia

kini baru kembali terulang.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis hanya akan befokus pada pembahasan

hubungan bilateral yang terjalin antara Arab Saudi dengan Indonesia pada masa

pemerintahan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Arab Saudi, dan Presiden

Joko Widodo di Indonesia. Adapun lingkup pembahasan pada bidang kerjasama,

hanya berfokus utamanya pada bidang ekonomi, dan keagamaan. Dengan batasan

tersebut dan agar penelitian ini terarah maka penulis merumuskan dua (2)

rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apa yang mendasari hubungan bilateral Arab Saudi dan Republik Indonesia?
2. Bagaimana wujud dari hubungan bilateral antara Arab Saudi dengan Republik
Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diciptakan dengan tujuan yaitu:

a. Untuk mengetahui potensi-potensi yang mendasari terjalinnya hubungan

bilateral yang baik antara Arab Saudi dengan Indonesia.

b. Untuk mengetahui bagaimana perwujudan dari hubungan bilateral yang

terjalin antara Arab Saudi dan Indonesia bagi kepentingan masing-masing

negara.

8
2. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

a. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman

dan ide untuk nantinya dapat diaplikasikan demi kebaikan bangsa dan

Negara.

b. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat sebagai informasi dan

referensi bagi pelajar ilmu hubungan internasional terkait isu dan

dinamika hubungan bilateral antara Arab Saudi dengan Indonesia.

D. Kerangka Konseptual

Untuk menjawab apa yang menjadi masalah dalam penelitian maka

diperlukan sebuah konsep dan teori yang menjadi landasan pemikiran. Dalam

tulisan ini, penulis menggunakan beberapa teori dan konsep dalam hubungan

internasional, yaitu konsep Hubungan Bilateral, Kerjasama Ekonomi, dan konsep

Kepentingan Nasional.

1. Arti Hubungan Bilateral dan Kerjasama Ekonomi

Hubungan bilateral sebagai suatu konsep dalam hubungan internasional

mengandung dan memiliki makna yang lebih kompleks dan beragam serta

memiliki pengertian yang berkaitan dengan dinamika hubungan internasional itu

sendiri. Konsep hubungan bilateral ini digunakan untuk lebih memperkokoh

hubungan kerjasama yang terjalin antara dua negara dengan menggunakan segala

potensi, power dan pengaruhnya untuk meraih kepentingan nasionalnya. Pola

interaksi dalam konteks kerjasama diidentifikasikan dengan bentuk kerjasama

9
bilateral. Kerjasama bilateral dapat pula diartikan dengan adanya kepentingan

yang mendasari kesepakatan antara dua negara untuk melakukan interaksi dalam

bidang tertentu dengan cara dan tujuan yang telah disepakati bersama.

Dalam pemahaman yang dikemukakan oleh Holsti, terbentuknya

hubungan kerjasama terjadi dalam beberapa proses yang pertama yaitu Proses

Pendekatan, Proses Pembahasan dan Perundingan, Pencarian Kenyataan-

kenyataan Teknis dan Mengadakan Perundingan dan Terciptanya Perjanjian. 11

Proses terjadinya hubungan bilateral tidak pernah lepas dari peran negara atau

perintah, dimana hubungan bilateral tidak akan tercipta tanpa adanya kesepakatan

antara masing-masing negara.

Hubungan bilateral bisa juga dipamahami sebagai suatu bentuk kerjasama

diantara negara-negara, baik yang berdekatan secara geografis maupun yang jauh

di seberang lautan, dengan sasaran untuk menciptakan perdamaian dengan

memperhatikan kesamaan politik, kebudayaan dan struktur ekonomi.

Dalam kaitannya dalam rationality dan foreign policy, bahwa perwujudan

atau penentu sasaran, objek atau mitra hubungan merupakan pilihan yang rasional

dengan memperhitungkan sirkumstansi internasional posisi politik di pentas

internasional. Oleh karena itu hal ini sangat penting untuk diperhatikan dari

efisiensi dan tujuan yang ingin dicapai.

Kerjasama internasional merupakan sebuah teori yang menjelaskan

tentang pola interaksi aktor-aktor hubungan internasional. Dalam perspektif

hubungan internasional, kerjasama bisa dilihat dari bidang dan sifatnya, selain itu

11 K. J. Holsti. 1998. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Erlangga. Hal. 22

10
dalam kerjasama internasional akan bertemu macam kepentingan nasional dari

berbagai negara dan bangsa yang hal ini tidak dapat dipenuhi di dalam negerinya

sendiri.12

Isu utama dari kerjasama internasional yaitu berdasarkan pada sejauh

mana keuntungan bersama yang diperoleh melalui kerjasama dapat mendukung

konsepsi dari kepentingan tindakan yang unilateral dan kompetitif. Dengan kata

lain kerjasama internasional dapat terbentuk karena kehidupan internasional

meliputi berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, lingkungan hidup, kebudayaan,

pertahanan dan keamanan.13

Kerjasama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan

internasional. Kerjasama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih

luas daripada perdagangan internasional. Dengan demikian kerjasama ekonomi

internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam

bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang

prinsip keadilan dan saling menguntungkan.

Kerjasama dapat dilihat dari bidangnya antara lain bidang ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kerjasama internasional

berdasarkan sifatnya dapat berupa kerjasama bilateral, trilateral dan multilateral

serta regional. Dalam hal ini sifat kerjasama yang terjalin antara Arab Saudi dan

Indonesia merupakan kerjasama bilateral dengan bidang kerjasama ekonomi

khususnya. Kerjasama ekonomi sangat penting dilakukan oleh setiap negara di

dunia, baik bagi negara maju maupun negara berkembang. Dalam rangka

12Agung A. Bayu Perwita dan M. Yanyan Yani.op.cit. Hal. 33.


13Ibid. Hal. 33-34.

11
memajukan perekonomian dalam negeri, baik Arab Saudi maupun Indonesia

memiliki tujuan tersendiri dalam menjalin kerjasama ekonomi antar negara.

2. Arti Kepentingan Nasional, yang membedakan dengan Kepentingan Regional

dan Internasional

Kepentingan nasional, yang membedakannya dengan kepentingan regional

dan kepentingan internasional. Kepentingan Nasional merupakan sesuatu yang

tidak pernah lepas dari kajian hubungan internasional. Konsep kepentingan

nasional merupakan salah satu konsep utama dalam studi hubungan internasional

yang sering digunakan untuk untuk melihat berbagai wujud interaksi yang

dilakukan oleh negara termasuk dalam hal kerjasama antar satu sama lainnya.14

Kepentingan nasional suatu negara secara khas merupakan unsur-unsur

yang membentuk kebutuhan negara yang vital, seperti pertahanan, keamanan,

militer, dan kesejahteraan ekonomi.15 Dalam kepentingan nasional, peran negara

sebagai aktor yang mengambil keputusan dan memerankan peranan penting dalam

pergaulan internasional berpengaruh bagi masyarakat didalamnya.

Untuk memenuhi kepentingan nasionalnya, maka negara maupun aktor

dari negara tersebut akan melakukan berbagai macam kerjasama bilateral,

trilateral, regional dan multilateral. Sehingga adanya kerjasama yang dilakukan

oleh suatu negara tidak pernah lepas dari kepentingan nasionalnya. Keterkaitan

antara tujuan melakukan kerjasama dengan negara lain dan kepentingan nasional

merupakan sesuatu yang tidak bisa terpisah, Seperti yang diungkapkan oleh Plano

dan Olton bahwa hubungan kerjasama yang terjadi antara dua negara di dunia ini

14
Agung A. Bayu Perwita dan M. Yanyan Yani. 2011. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 35
15Ibid.

12
pada dasarnya tidak lepas dari kepentingan nasional masing-masing negara,

kepentingan nasional dianggap sebagai unsur paling vital yang mencakup

kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara, kemerdekaan, keutuhan wilayah,

keamanan, militer, dan kesejahteraan ekonomi.16

Sejatinya tidak ada definisi yang tetap mengenai pengertian kepentingan

nasional, secara sederhana kepentingan nasional merupakan sesuatu yang menjadi

tujuan atau cita-cita suatu bangsa atau negara yang mana hal ini menjadi dasar

dari interaksi yang dilakukan dengan negara lain atau dunia internasional.

Dewi Fortuna Anwar memberikan keterangan mengenai kepentingan

nasional dalam dua sisi yaitu secara subjektif dan objektif, dimana secara objektif

kepentingan nasional bisa didefenisikan secara jelas dengan kriteria yang objektif

dan cenderung konstan dari waktu ke waktu. Sedangkan secara subjektif

kepentingan nasional selalu berubah mengekuti preferensi subjektif dari para

pembuat keputusan.17

Dengan demikian, hubungan bilateral dalam bentuk kerjasama utamanya

terjadi karena adanya kebutuhan yang ingin dicapai suatu negara dalam kerangka

kepentingan nasional yang merupakan unsur vital dari keberlangsungan suatu

negara. Dalam melihat apa yang menjadi kepentingan dari Arab Saudi dan

Indonesia, maka penulis akan menghubungkan apa, potensi-potensi yang dimiliki

masing-masing negara,yang menjadi kebutuhan dalam negeri keduanya dan

16Plano dan Olton. 1995. Internasional Relations: A Political Dictionary (International Relations
Dictionary). Santa Barbara: ABC-Clio inc. Hal. 7
17
Landasan Teori. 2015. Pengertian Kepentingan Nasional Menurut Para Ahli. Terdapat dalam
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-kepentingan-nasional.html Diakses pada tanggal 10 April
2017

13
bentuk-bentuk serta implementasi hubungan kerjasama yang dilakukan antara

Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia.

E. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan ini ialah tipe

deskriptif analitik yaitu penelitian yang menggunakan pola penggambaran

keadaan fakta empiris yang disertai argumen yang relevan. Hasil uraian

tersebut dilanjutkan dengan analisis yang berujung pada kesimpulan bersifat

analitik. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran terkait

kasus ataupun fenomena yang terjadi yang relevan dengan masalah

penelitian. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan

fakta terkait hubungan bilateral yang terjalin antara Arab Saudi dan Indonesia

di era pemerintahan Raja Salman dan Presiden Joko Widodo.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

Library Research untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk

penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis menelaah sejumlah literatur yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti berupa buku, jurnal, artikel, dokumen,

surat kabar maupun berbagai media terkait lainnya, baik elektronik maupun

non elektronik. Adapun bahan-bahan tersebut diperoleh melalui :

14
a. Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin

b. Situs-situs resmi Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia

3. Jenis dan Sumber Data

Dalam tulisan ini, penulis menggunakan data yang diperoleh melalui

studi literatur seperti buku, jurnal, artikel, situs resmi, surat kabar, insititusi,

lembaga terkait dan sumber pendukung lainnya.

4. Teknik Analisis Data

Penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif berupa data-data

deskriptif dan data pendukung lainnya yang menunjukkan bentuk hubungan

bilateral yang terjalin antara Arab Saudi dan Indonesia.

5. Metode Penulisan

Dalam penelitian ini, metode penulisan yang digunakan adalah pola

deduktif. Pola ini menggambarkan permasalahan secara umum, kemudian

menarik kesimpulan secara khusus dalam menjelaskan hasil analisis data

dalam penulisan ini.

15
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG NEGARA ARAB SAUDI DAN
REPUBLIK INDONESIA

A. Potensialitas Arab Saudi

1. Potensi Sumber Daya Alam

Kerajaan Arab Saudi atau Kingdom of Saudi Arabia (KSA)adalah

sebuah negara Arab di Asia Barat yang mencakup hampir keseluruhan

wilayah Semenanjung Arabia. Negara terbesar ke lima di Asia dan kedua

terbesar di Dunia Arab setelah Aljazair. Negara ini adalah satu-satunya

negara yang memiliki dua pesisir penting, yakni Laut Merah dan Teluk

Persia, dan sebagian besar wilayah Arab Saudi merupakan gurun pasir.18

Hasil utama pertambangan di Arab Saudi adalah minyak bumi dan gas

alam. Minyak bumi merupakan bagian integral dari perekonomian Saudi,

Arab Saudi menjadi produsen dan eksportir minyak terbesar di dunia,

sehingga terkenal dengan sebutan Negara “Petro Dollar” karena hampir

sebagian besar sumberdevisa negaranya berasal dari penjualan minyak.

Ladang-ladang minyak bumi yang utama terdapat di Dammam, Dahran,

Ghawar, Abqaq, Hassa, dan Riyadh. Adapun pelabuhan minyak utamanya

terdapat di kota Restanura (teluk Persia) serta terdapat pula di Ad Damman

dan Jeddah.19

18
Riyan Hidayat, S.Hum. 2015. Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam. Terdapat dalam
http://pktti.ui.ac.id/?p=3863461 Diakses pada 15 Oktober 2017
19Ibid.

40
Arab Saudi memiliki cadangan gas terbesar keenam di dunia,20 maka

itu Arab Saudi dapat dipertimbangkan sebagai negara adidaya wilayah dan

adidaya menengah.21 Negara ini juga tegabung kedalam GCC, dan merupakan

anggota aktif dalam Organisasi Kerjasama Islam serta OPEC.22

Jenis perindustrian utama Arab Saudi selain minyak, ialah industri

desalinasi (pengolahan air laut menjadi air tawar), industri petrokimia,

peleburan alumunium, semen methanol, pupuk, baja, Liquefied Natural Gas

(LNG) dan pengolahan biji besi. Di samping itu, di Arab Saudi juga

ditemukan cadangan gas alam, bauksit, batubara, tembaga, emas, fosfat, biji

platina, perak, seng dan uranium. Pusat perindustrian Arab Saudi terdapat di

Kota Yanbo (tepi laut) dan Kota Jubail (di daerah pantai timur).23

Daerah pertanian terdapat di Asir, yaitu daerah pegunungan yang

berada si sebelah selatan Arab Saudi dan menghadap ke laut Merah. Hasil

utama pertanian Arab Saudi adalah kurma serta hasil lainnya adalah gandum,

padi, jagung, kopi dan sayur. Tapi, semua hasil pertanian di Arab Saudi

belum mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga harus mengimpor dari

Negara lainnya. Maka komoditi impor Arab Saudi antara lain adalah buah-

buahan, bahan pangan, bahan bangunan tekstil, mobil, dan kayu lapis.

20Adidthya F. Yuniar. 2017. IDNTimes. Terdapat dalam https://hype.idntimes.com/fun-


fact/adidthya-f-yuniar/11-fakta-negara-arab-saudi-yang-mungkin-belum-kamu-tahu-c1c2 Diakses pada
tanggal 18 Oktober 2017
21Barry Buzan. 2004. The United States and the Great Powers. Cambridge, United Kingdom: Polity

Press. Hal. 71
22
Middel East Monitor. 2013. "The erosion of Saudi Arabia's image among its
neighbours".Terdapat dalam Middleeastmonitor.com. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2017
23Ibid.

41
Ukuran dan geologi Arab Saudi juga membuatnya kaya akan sumber

daya mineral, dan bahan-bahan baku utama untuk manufaktur dan

pengembangan industri. Arab Saudi memiliki deposit mineral terbesar di

Timur Tengah. Terutama di daerah timurnya, formasi sedimen yang luas

mengandung mineral seperti gipsum, feldspar, mika, sulfur dan garam.24

Arab Saudi menempati urutan ketiga dunia dalam daftar 10 negara

terkaya sumber daya alam berdasarkan laporan yang dirilis 24/7 Wall Street

pada tahun 2012. Menurut laporan itu, Arab Saudi memiliki kekayaan alam

senilai US$34,4 trilyun di bawah Rusia dan Amerika Serikat. Enam negara

lain yang memiliki kekayaan alam terbesar, juga merupakan negara dengan

sumber minyak terbanyak. Bagi Saudi dan beberapa negara lain seperti Iraq

dan Iran, minyak merupakan bagian terbesar dari kekayaan alam yang mereka

miliki, denganpersentase mencapai 85%.25

Potensi yang dimiliki oleh Arab Saudi selain kekayaannya yang

melimpah atas minyak, ialah kondisi geografisnya yang berada tepat di

tengah-tengah kawasan Timur Tengah yang merupakan jantung dari

kawasan yang menjadikan Arab Saudi memiliki posisi utama dan

mempermudah Arab Saudi untuk menjangkau dan melakukan peranannya

ke seluruh negara yang ada di Timur Tengah, serta membangun kontrak

perjanjian kerjasama dalam mewujudkan rencana pembangunan perdamaian

dan keamanan dibandingkan dengan negara Timur Tengah yang lain.

24Industrial Clusters. Terdapat dalam http://www.ic.gov.sa/en/invest-in-saudi-arabia/natural-

resources/Industrial Clusters. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2017


25
Ama Farah. 2012. Saudi Ketiga Terkaya Sumber Daya Alam Senin. Terdapat
dalamhttps://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2012/07/16/60669/saudi-ketiga-terkaya-
sumber-daya-alam.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2017

42
Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Arab Saudi,bisa

dikatakan tidak seberagam negara lain yang kaya akan rempah-rempah

ataupun negara maju lainnya yang didukung dengan iklimnya yang jauh

berbeda daripada iklim Arab Saudi. Meskipun demikian, Arab Saudi

memiliki sumberdaya alam yang berjumlahsangat besar yang tidak

dimiliki oleh negara-negara lain yang ada di dunia, yakni sumber daya alam

minyak. Jika menoleh kebelakang, pada masa dimana teknologi di dunia

belum secanggih zaman sekarang, minyak merupakan sumber daya alam

yang tidak terlalu diperhatikan, berbeda dengan kondisi pada era modern saat

ini.26

2. Sumber Perekonomian Arab Saudi

Tidak seperti negara-negara lain yang relatif stabil, pertumbuhan

ekonomi Arab Saudi bagai roller coaster, naik turun secara ekstrim, kadang

tinggi sekali, kadang sangat rendah. Itu terjadi karena ekonomi Saudi sangat

bergantung pada minyak. Maklum saja, 75% pendapatan negara berasal dari
27
minyak. Berikut paparan lebih lanjut beberapa sektor yang menjadi

penopang sumber perekonomian Arab Saudi :

a. Sektor Migas

Penampakan alam yang ekstrim tidak membuat Arab Saudi

menjadi negara yang terisolasi dari dunia. Perkembangan industri

26 Sihbudi, Riza, dkk. 1995.Profil Negara-negara Timur Tengah. Jakarta: Dunia PustakaJaya.
Hal.30
27
Wahyu Daniel.Raja Salman Kaya, Tapi Bagaimana Ekonomi Arab Saudi Saat Ini?.27 Februari
2017. DetikFinance. Terdapat dalamhttps://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3432465/raja-salman-
kaya-tapi-bagaimana-ekonomi-arab-saudi-saat-iniDiakses pada tanggal 25 Desember 2017

43
perminyakan di Arab Saudi sejak 1930-an membuat Arab Saudi menjadi

negara yang paling disegani walaupun sebelum tahun 1938 Arab Saudi

tidak pernah sekalipun diperhatikan oleh negara Eropa dan Amerika. Hal

itu dikarenakan tidak adanya sumber daya yang menarik perhatian

dunia.28

Produksi minyak Arab Saudi dimulai pada tahun 1933 dan ekspor

minyak pada tahun 1939. Pada tahun 1938, minyak menjadi komoditi

utama yang membuat perubahan besar dalam perkembangan negara Arab

Saudi, selain pemasukan dari orang-orang yang melakukan ibadah

haji.Penemuan minyak menjadi titik transisi baru bagi kemajuan Arab

Saudi.Seluruh tatanan masyarakat di berbagai aspek mulai berkembang

dan berubah, termasuk perekonomian Arab Saudi. Minyak merubah

wajah politik Arab Saudi di mata dunia.Pembangunan yang dilakukan

pun sangatlah pesat membuat Arab Saudi beranjak menjadi negara yang

modern.29

Arab Saudi sangat ditunjang atas kepemilikan sebuah perusahaan

minyak raksasa. Nilai pasar perusahaan minyak raksasa milik kerajaan

ini, yakni Saudi Aramco telah diperkirakan antara US$2 triliun dan

US$10 triliun, menjadikannya perusahaan paling berharga di dunia.

28
Simmons, Matthew R. 2005. “Twilight In The Desert: The Coming Oil Saudi Shock and The
World Economy”. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
29 Simmons, Matthew R. 2005. “Twilight In The Desert: The Coming Oil Saudi Shock and The

World Economy”. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

44
Menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu perusahaan terbesar di

dunia dengan pendapatan fantastis.30

Saudi Aramco adalah perusahaan minyak milik negara dari

Kerajaan Arab Saudi dan perusahaan minyak dan kimia global terpadu.

Selama 80 tahun terakhir ARAMCO telah menjadi pemimpin dunia

dalam eksplorasi, produksi, penyulingan, distribusi dan pemasaran

hidrokarbon. Infrastruktur produksi minyak dan gas Saudi Aramco

memimpin industri dalam skala produksi, keandalan operasional, dan

kemajuan teknis.31

Pabrik dan orang-orang yang menjalankannya membuat

perusahaan ini menjadi eksportir minyak mentah terbesar di dunia,

menghasilkan kira-kira satu dari delapan barel minyak dunia. ARAMCO

terbukti mengelola minyak mentah konvensional dan cadangan

kondensat sebanyak 260,8 miliar barel. Dengan produksi minyak mentah

rata-rata harian adalah 10,5 juta barel per hari (bpd), dan memiliki

pengelolaan cadangan gas alam sebesar 298,7 triliun standar kaki kubik

(scf).32

Berkantor pusat di Dhahran, Arab Saudi, dengan kantor yang

tersebar dan beroperasi di seluruh Kerajaan, mempekerjakan lebih dari

65.000 pekerja di seluruh dunia. Anak perusahaan dan afiliasinya

30The Wall Street Journal. 2016. "Could Saudi Aramco Be Worth 20 Times Exxon?". Terdapat

dalam https://www.wsj.com/articles/saudi-aramco-confirms-ipo-study-1452254819. Diakses pada tanggal 22


Oktober 2017
31
Saudi Aramco Official Website.Who We Are.http://www.saudiaramco.com/en/home/about/who-
we-are.html
32Saudi Aramco Official Website.Who We Are.http://www.saudiaramco.com/en/home/about/who-

we-are.html

45
berlokasi di seluruh dunia, yakni di China, Mesir, Jepang, India, Belanda,

Republik Korea, Singapura, Inggris dan Amerika Serikat. Dengan terus

memberikan misi inti untuk memasok energi ke kerajaan Arab Saudi dan

dunia secara handal, dan terus maju untuk menjadi perusahaan energi dan

bahan kimia terpadu terkemuka di dunia, penyuling utama dan pencipta

teknologi energi. Serta berdedikasi dengan bangga untuk menghormati

para pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan.33

Sumber kekayaan negara ini memang mayoritas berasal dari

minyak yang sekaligus menjadi komoditas ekspor terbesar, dan sebagian

lagi berasal dari perdagangan dan juga peternakan. Perdagangan di

negara ini menjual barang-barang hasil tekstil, seperti kain. Sementara itu

untuk usaha peternakan dan juga perkebunan, masyarakat negara ini

banyak yang memelihara domba dan juga unta. Sebagian kecil juga

memelihara kuda untuk kepentingan alat angkut atau kendaraan ketika

berperang.

b. Sektor Penyelenggaraan Ibadah Haji

Arab Saudi merupakan negara yang dikenal di seluruh dunia

karena disana terdapat kota-kota yang menjadi kota suci umat Islam di

seluruh dunia. Kota Makkah, Madinah dan Jeddah merupakan tempat-

tempat suci yang setiap tahunnya dikunjungi dalam ibadah haji dan

umroh. Jutaan manusia datang ke tempat ini setiap tahunnya untuk

beribadah, hal ini tentu akan memberikan pemasukkan khusus bagi

33Ibid.

46
pemerintah Arab Saudi melalui devisa. Turisme serta biaya pergi Haji lah

yang menjadi sumber devisa negara Arab Saudi saat ini.

Hal ini juga sangat berpengaruh pada mata pencaharian penduduk

setempat. Oleh karena meledaknya jamaah dari berbagai belahan dunia,

maka banyak orang-orang yang mendirikan hotel atau penginapan,

restaurant atau tempat makan dan lain sebagainya. Hal ini tentu

merupakan sebuah pemasukkan yang tidak sedikit jumlahnya. Terlebih

orang-orang tersebut selalu menyempatkan diri memborong oleh-oleh

untuk dibawa ke negara asal mereka.

Menghadapi perekonomiannya yang mengalami penurunan beberapa

tahun belakangan, kini Arab Saudi siap menghadapi perubahan demi

mengokohkan kekuatan ekonominya yang tidak lagi hanya bertopang pada

sumber migas, tapi juga bidang-bidang non-migas yang menjanjikan. Melalui

Visi Arab Saudi 2030 yang telah diluncurkan pada awal triwulan II-2016 lalu,

visi yang mencanangkan Arab Saudi sebagai jantung dunia Arab dan Islam,

pembangkit investasi dan penghubung tiga benua, yakni Afrika, Asia, dan

Eropa, adalah tiga pilar yang mewakili keunggulan kompetitif unik Arab

Saudi.34

Visi itu dibangun di sekitar tiga tema, yakni masyarakat yang penuh

energi dan antusiasme, perekonomian yang tumbuh dengan baik, serta negara

yang ambisius. Tema pertama tersebut vital untuk merengkuh visi itu

34Benny D. Koestanto. “Pertaruhan Visi Arab Saudi 2030”. Kompas.1 Maret 2017.
Hal. 8

47
sekaligus sebagai fondasi kokoh bagi kemakmuran ekonomi masyarakatnya.

Pertumbuhan ekonomi memberi kesempatan-kesempatan bagi semua, seiring

dengan kebutuhan pasar dan kesempatan perekonomian bagi para wiraswasta,

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta para pebisnis raksasa. Hal

itu hanya mungkin tercapai dengan pengembangan investasi di beberapa

sektor, diversifikasi perekonomian negeri itu yang tidak hanya melulu dari

minyak bumi, sekaligus dapat menciptakan lapangan kerja.35

Arab Saudi ambisius ingin mencapai aneka hal, tidak sekedar

bertahan, tetapi juga terus tumbuh dan mewujudkan visi 2030 itu. Hal itu

hanya dapat tercapai melalui penerapan sistem yang efisien dan bertanggung

jawab di semua tatanan, baik di pembangunan dalam negeri, serta perluasan

hubungan luar negeri. Dari sisi pemerintahnya, Arab Saudi bertekad

mewujudkan pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel, dan mampu

menunjukkan performa tinggi. Hal itu dilakukan seiring dengan penyiapan

dan akhirnya penerapan lingkungan yang tepat bagi warganya, usahawan

swasta, dan pelaku usaha non-profit. Serta menjalin lebih banyak hubungan

baru di berbagai bidang bersama negara-negara lain, terutama di wilayah

Asia.36

Arab Saudi memilih untuk mengubah perekonomian menjadi jauh

dari ketergantungan minyak bumi. Arab Saudi kini menyadari jika SDA

bukanlah segalanya. Perhatian kepada kualitas SDM lebih penting. Selama

ini, konsep negara yang lama dalam budaya Arab telah menciptakan

35
Ibid.
36Benny D. Koestanto. “Pertaruhan Visi Arab Saudi 2030”. Kompas.1 Maret 2017.
Hal. 8

48
hambatan untuk kemajuan negara seperti pengangguran. Arab Saudi di

bawah kepemimpinan Raja Salman kini menuju irama baru. Hal ini

berlaku tidak hanya di kebijakan luar negeri dan hubungan internasional,

tetapi juga dalam ambisi pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang

diharapkan menjadi realitas positif.37

Arab Saudi di bawah kepemimpinan Raja Salman bin Abdulaziz

memulai era baru dalam membangun keseimbangan hubungan politik,

ekonomi, dan budaya. Era baru itu ditandai upaya Arab Saudi dengan

menancapkan kaki hubungan dengan Barat dan Timur secara seimbang. 38

Membangun keseimbangan hubungan itu kini merupakan keniscayaan bagi

Arab Saudi, khususnya pada era Raja Salman bin Abdulaziz yang mengusung

Visi Arab Saudi 2030.

Mewujudkan Visi Arab Saudi 2030, yang meletakkan proyek "Arab

Saudi pasca era Energi", sangat membutuhkan mitra dari berbagai belahan

bumi, terutama Asia, dan salah satunya penguatan hubungan dengan mitra

lama nya, Indonesia. Prospek harga minyak yang kini cenderung biasa-biasa

saja makin memperkuat agenda reformasi “Visi 2030” bagi Arab Saudi.

37
Sita Hidriyah. 2016. Hubungan Internasional: Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis.
Vol. VIII, No. 09
38 Musthafa Abd Rahman. “Era Baru Arab Saudi Melirik ke Timur”. 2 Maret 2017. Hal. 9

49
B. Potensialitas Indonesia

1. Potensi Sumber Daya Alam

Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam

yang sangat besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan

potensi kekayaan maritim yang sangat besar. Sebagian besar wilayah

Indonesia merupakan lautan, sehingga selain kekayaan sumber daya

alam di darat juga kekayaan sumber daya alam di laut yang tidak kalah

besarnya. Kenampakan alam Indonesia dapat mempengaruhi hasil sumber

daya alam yang mejadi beraneka ragam. Bentuk alam beserta sumberdaya

alam yang terdapat di dalamnya berpengaruh pada mata pencaharian

masyarakat. Hasil sumber daya alam dimanfaatkan dalam kegiatan

ekonomi seperti pertanian,perkebunan, peternakan,perikanan,kerajinan,jasa,

pertambangan, perindustrian dan perdagangan. 39

Potensi sumber daya alam Indonesia dilihat dalam beragam bentuk.

Air,tanah, udara, batuan, hutan, bahan tambang, dan lain-lain. Hutan

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta

hektar atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan

yang besar tersebut, saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan,

Sulawesi dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak

penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman

penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan

banyak dijumpai di Sumatra dan Kalimantan.

39
Bappenas. Bab XII: Pembangunan Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Terdapat
dalam https://www.bappenas.go.id/files/4513/5228/2873/bab-xii-narasi-bidang-sumber-daya-alam--
lingkungan-hidup__20081122044606__528.pdf. Diakses pada tanggal 2 Januari 2018

50
Selain hutannya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan

kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar.

Bahkan, banyak diantaranya merupakan spesies endemik atau hanya

ditemukan di Indonesia, tidak ditemukan di tempat lainnya. Hasil hutan

sebenarnya tidak hanya sekedar kayu. Dari hutan tropis yang dimiliki
40
Indonesia juga menghasilkan buah-buahan dan obat-obatan. Namun

demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber

kayu.

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan

tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan

dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah

menghasilkan banyak penghasilan atau devisa, yaitu dari Minyak Bumi dan

Gas. Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini

banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga.

Sumber daya alam Indonesia lainnya juga berupa timah, gas alam, nikel,

kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak.41

Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup

besar. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia,

namun dilihat dari produksinya merupakan yang ke-6 terbesar di dunia

dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai

di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di

40Potensi Sumber Daya Alam Indonesia. 2017. Terdapat dalam

https://masmukriyadi.files.wordpress.com/2017/09/c-potensi-sumber-daya-alam-kemarintiman-indonesia.pdf.
Diakses pada tanggal 2 Januari 2018
41 Gatot Supramono. 2012. Hukum Pertambangan Mineral dan Batu Bara di Indonesia. Jakarta: PT

Rineka Cipta. Hal. 7

51
kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di

Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan

Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan

(Bukit Asam dan Tanjung Enim).42

Indonesia juga memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan

produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan

bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya

diekspor. Bauksit ditambang di daerah Kepulauan Riau (Pulau Bintan)

dan Kalimantan Barat (Singkawang). Pasir Besi dimanfaatkan untuk industri

logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi dapat

ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta,

Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan) dan

Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).43

Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data

Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai

141.019 ton. Berikut ini tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua

(Freeport Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nangroe Aceh Darussalam

(Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau

(Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).44

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah tumbuhan, hewan,

dan air, walaupun jumlahnya tidak terbatas di bumi, ini tetap harus dijaga

42 Gatot Supramono. 2012. Hukum Pertambangan Mineral dan Batu Bara di Indonesia. Jakarta: PT

Rineka Cipta. Hal. 7


43
Ibid.
44 Gatot Supramono. 2012. Hukum Pertambangan Mineral dan Batu Bara di Indonesia. Jakarta: PT

Rineka Cipta. Hal. 7

52
dalam penggunaannya. Berbeda dengan bahan tambang, minyak bumi,

batu bara, emas, besi dan lainnya yang tidak dapat di perbaharui,

apabila sumber daya alam ini di eksploitasi terus menerus akan habis

dan perlu waktu yang sangat lama dalam pembentukannya, sedangkan

tingkat penggunaan masyarakat terhadap komoditi pertambangan setiap

tahun selalu mengalami peningkatan dan dapat menyebabkan kelangkaan

terhadap komoditi-komoditi tersebut.45

Indonesia juga berpotensi memiliki sumber daya alam berupa mineral.

Wilayah Timur Indonesia meliputi 68% wilayah negara Republik Indonesia.

Meliputi area seluas hampir 1,3 juta kilometer persegi yang

diperkirakanmenampung 81,2% mineral Indonesia.46 Hutan hujan Indonesia

merupakan terbesar ketiga di dunia. Rumah bagi lebih dari 3.000 spesies

hewan yang diketahui, dan 29.000 spesies tanaman, dan penghidupan 50-60

juta orang bergantung langsung pada ekosistem ini. Untuk hutan primer dan

lahan gambut serta menyiapkan moratorium penerbitan izin usaha baru untuk

perkebunan kelapa sawit dan operasi penambangan. Namun, negara ini masih

menghadapi tantangan untuk menjadi sumber energi dan makanan yang aman

tapi sekaligus melindungi hutan.47

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.Luas lahan

negara tersebut sekitar 190 juta hektar (ha), dimana sekitar 55 juta ha

merupakan pertanian, dan 129 juta ha adalah hutan.Dari lahan pertanian, 24


45Ibid.
46Amtiss. 2017. Natural Resources. Terdapat dalam http://amtiss.com/tag/natural-resources/.

Diakses pada tanggal 7 Januari 2018.


47World Resources Institute. Terdapat dalam https://www.wri.org/our-work/topics/indonesia.

Diakses pada tanggal 7 Januari 2017

53
juta ha terdiri dari lahan garapan, dengan 20 juta ha di bawah tanaman tetap.

Sekitar 7 juta ha, atau 30% dari total lahan subur, diirigasi. Indonesia

adalahnegara terpadat keempat di dunia. Penduduk diperkirakan meningkat

dari sekitar 245 juta pada tahun 2013 dan akan menjadi 288 juta pada tahun

2050.Sekitar 58% penduduknya tinggal di Pulau Jawa.48

Indonesia menjadi importir bersih biji-bijian, hortikultura dan hasil

ternak. Ketidakstabilan harga pangan sejak 2008 telah menyebabkan

penekanan baru pada ketahanan pangan. Krisis ini sangat berpengaruh bagi

masyarakat miskin Indonesia, yang rata-rata menghabiskan sekitar dua

pertiga dari pendapatan mereka atas makanan, terutama beras. Meskipun

terjadi penurunan pangsa PDB, selama 50 tahun terakhir pertanian masih

menyumbang 14% dari PDB pada tahun 2014.49

Sumber protein lain yang handal adalah ikan. Luas laut Indonesia

yakni 580 juta hektar memiliki potensi untuk menghasilkan panen tahunan

sebesar 9 juta ton dengan nilai tinggi seperti tuna, udang, rumput laut,dan

mutiara. Namun, sekitar 70% terumbu karang nasionl telah banyak yang

rusak parah dan terancam oleh praktik penangkapan ikan yang merusak.

Volume produksi perikanan tangkap tertinggi tercatat pada tahun 2013

sebesar 5,7 juta ton, sedangkan produksi perikanan tangkap perairan umum

pada tahun 2013 adalah 0,40 juta dengan total 6,1 juta ton.50

48
ADBI. 2011. Asia 2050: Realizing the Asian Century.
49
World Bank. 2012.
50 Eric Quincieu. 2015. SUMMARY OF INDONESIA’S AGRICULTURE, NATURAL RESOURCES,

AND ENVIRONMENT SECTOR ASSESSMENT.ADB PAPERS ON INDONESIA

54
2. Sumber Perekonomian Indonesia

a. Sektor Migas

Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang tidak

dapat diperbaharui (non-renewable). Di lain pihak, Indonesia merupakan

salah satu produsen dan eksportir gas alam terbesar di dunia. Hampir

seluruh kegiatan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia dilakukan

oleh perusahaan asing. Karena pemberian hak monopoli, peranan

Pertamina yang menonjol hanya pada pengilangan dan distribusi di

dalam negeri. Karena keterbatasan modal, keahlian dan pengalaman,

keikut sertaan perusahaan swasta nasional dalam eksplorasi dan

penambangan minyak baru pada tahap awal. Walaupun sumbangan

industri atau sektor minyak dan gas bumi terhadap perekonomian

Indonesia sudah semakin menurun dibandingkan dengan masa jayanya

pada dasawarsa 1973-1983, walau peranannya masih tetap penting.

Hampir seperempat dari nilai ekspor Indonesia adalah berupa

ekspor minyak dan gas bumi. Minyak dan gas bumi sekaligus merupakan

penyumbang utama bagi penerimaan negara. Hampir seperlima dari

pajak penghasilan adalah dipungut dari sektor ini. Dengan demikian,

hampir 9% dari Pajak Dalam Negeri, 8% dari Penerimaan Perpajakan

dan hampir 6% dari Penerimaan Negara dan Hibah adalah berasal dari

migas dan gas bumi.51

51
Seminar “Cost Recovery: Daya Tarik Investasi Atau Beban Bagi Negara”, Masyarakat &
Mahasiswa Universitas Trisakti, Senin, 11 Juni 2007, pukul 10:00-14:00, Ruang Seminar Gedung D, Lantai
8, Universitas Triksakti, Jakarta.

55
Pada 2016, industri tambang ini termasuk penyumbang terbesar

Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam.

Gambar 3.1 Ekonografik Industri Tambang Indonesia

(Sumber: https://katadata.co.id/infografik/2017/04/24/industri-tambang-

penopang-perekonomian)

Meski harga minyak dan batubara merosot dalam lima tahun

terakhir, sektor tambang masih menjadi penopang ekonomi Indonesia.

Pada 2016, industri ini termasuk penyumbang terbesar Pemasukan

Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam. Kontribusi minyak

56
bumi, gas bumi, mineral, serta batu bara mencapai Rp 90 triliun atau

meliputi 95 % dari pendapatan SDA.52

Dengan porsi mencapai 7,2 %, pertambangan migas dan minerba

juga termasuk kontributor utama Produk Domestik Bruto (PDB) 2016

setelah perdagangan, pertanian, dan jasa konstruksi. Selain itu, bidang

yang dikenal dengan industri ekstraktif ini juga memberi setoran pajak

bumi dan bangunan terbesar pada 2015, mencapai Rp 27 triliun.53

Minyak, dalam kehidupan ekonomi dan pembangunan Indonesia

telah banyak berperan baik sebagai sumber penerimaan negara, maupun

sebagai sumber penerimaan devisa. Sebagai penerimaan ekspor,

pengaruh minyak dan gas bumi dapat dilacak melalui neraca

pembayaran. Pajak perseroan minyak sebagai sumber utama anggaran

pendapatan akan mempengaruhi perkembangan tabungan pemerintah

yang merupakan faktor utama dalam menentukan kesanggupan

pemerintah untuk membiayai pembangunan di sektor pemerintah, yang

pada gilirannya merupakan faktor penentu bagi laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Dalam jangka panjang Indonesia bermaksud untuk

tidak begitu tergantung pada penerimaan migas, namun di sisi lain usaha

untuk menggantikan peranan minyak selaku tulang punggung

perekonomian akan memerlukan waktu yang cukup panjang. 54

52Jeany Hartriani. 2017. “Industri Tambang Penopang Perekonomian Indonesia”. Terdapat dalam

https://katadata.co.id/infografik/2017/04/24/industri-tambang-penopang-perekonomian diakses pada tanggal


15 Februari 2018
53
Ibid.
54
Zulaika Patralina. 2013. “Pengaruh Ekspor Minyak dan Gas Bumi terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia”. Skripsi Thesis. Universitas Airlangga. Terdapat dalam
http://repository.unair.ac.id/5228/ diakses pada tanggal 15 Februari 2018

57
Perusahaan pertambangan memberikan manfaat ekonomi secara

langsung melalui penerimaan pajak, penciptaan lapangan kerja dan

menjadi bahan mentah yang digunakan oleh industri-industri

pengolahan hingga menjadi output akhir (final good). Manfaat tidak

langsung dari perusahaan pertambangan meliputi sirkulasi barang

dan jasa, pembangunan infrastruktur dan munculnya usaha pendukung

(lokasi tambang akan melahirkan usaha pendukung untuk memasok

kebutuhan pangan, sandang, dan pangan karyawan).55

b. Sektor Non-Migas

Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pertumbuhan

ekonomi Indonesia dengan menyediakan kebutuhan pangan masyarakat

secara langsung,, memberi kontribusi dalam pembentukan Produk

Domestik Bruto (PDB) nasional, menyerap tenaga kerja, menghasilkan

devisa negara, dan berfungsi dalam mengendalikan inflasi.56

Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor dari

sektor pertanian yang juga dapat meningkatkan devisa negara dan

menyerap tenaga kerja. Pemerintah mengutamakan pada subsektor

perkebunan, karena memiliki daya tarik yang tinggi untuk diekspor ke

negara maju (Soediono, 1989:160). Komoditas yang termasuk

komoditas subsekor perkebunan meliputi kelapa sawit, kelapa,karet,

kopi dan teh.

55Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. 2013. “Peluang Investasi Sektor
Pertambangan”. Jakarta. Terdapat dalam www.esdm.go.id diakses pada tanggal 10 Februari 2018
56
Fitria Dewi Rastie. 2014. Hubungan Ekspor-Impor Produk Domestik Bruto (PDB) di sektor
pertanian Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian: Sumberdaya dan Lingkungan. Terdapat dalam
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jaree/article/viewFile/11288/8790 diakses pada tanggal 10 Februari 2018

58
Selain itu sektor kelautan dan perikanan juga kini mampu

menjadi sumber perekonomian negara. Indonesia memiliki banyak

wilayah laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang luas dan bermakna

strategis sebagai pilar pembangunan ekonomi nasional. Selain memiliki

nilai ekonomis, sumber daya kelautan juga mempunyai nilai ekologis, di

samping itu, kondisi geografis Indonesia terletak pada geopolitis yang

strategis, yakni antara lautan Pasifik dan lautan Hindia yang merupakan

kawasan paling dinamis dalam arus percaturan politik, pertahanan, dan

kemanan dunia. Kondisi geo-ekonomi dan geo-politik tersebut

menjadikan sektor kelautan sebagai sektor yang penting dalam

pembangunan nasional.57

Khusus untuk perikanan tangkap potensi Indonesia sangat

melimpah sehingga dapat diharapkan menjadi sektor unggulan

perekonomian nasional. Untuk itu potensi tersebut harus dimanfaatkan

secara optimal dan lestari, tugas ini merupakan tanggung jawab bersama

pemerintah, masyarakat, dan pengusaha guna meningkatkan pendapatan

masyarakat dan penerimaan negara yang mengarah pada kesejahteraan

rakyat.Peluang pengembangan usaha perikanan Indonesia memiliki

prospek yang sangat tinggi. Potensi ekonomi sumber daya kelautan dan

57
David Setia Maradong, S.E., 2016. Analis Perekonomian pada Asisten Deputi Bidang Kelautan
dan Perikanan, Deputi Bidang Kemaritiman, Sekretariat Kabinet. “Potensi Besar Perikanan Tangkap
Indonesia.” Terdapat dalam http://setkab.go.id/potensi-besar-perikanan-tangkap-indonesia/ diakses pada
tanggal 12 Februari 2018

59
perikanan yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi diperkirakan mencapai USD 82 miliar per tahun.58

c. Sektor UMKM

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kunci

penciptaan sumber ekonomi baru di Indonesia. Potensi yang dimiliki

UMKM pun dapat mendukung penyerapan tenaga kerja khususnya

perempuan, meningkatkan potensi budaya dan pariwisata Indonesia

sekaligus menjaga kelestarian citra budaya daerah. Untuk itu,

pengembangan UMKM membutuhkan komitmen dan dukungan seluruh

pihak terkait.59

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo,

menekankan peran penting UMKM bagi perekonomian Indonesia.

Dengan sumbangan yang besar kepada Produk Domestik Bruto,

penyerapan tenaga kerja dan ekspor, UMKM selalu menjadi prioritas

bagi lembaga kerjasama dan pihak-pihak terkait lainnya. UMKM pun

dipercaya memiliki ketahanan ekonomi atau resiliensi yang tinggi,

sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan

stabilitas perekonomian. Untuk itulah, Bank Indonesia terus mendukung

upaya Pemerintah dalam pengembangan UMKM. 60

58Deputi Bidang Kelautan dan Perikanan,Sekretariat Kabinet. “Potensi Besar Perikanan Tangkap

Indonesia.” Terdapat dalam http://setkab.go.id/potensi-besar-perikanan-tangkap-indonesia/ diakses pada


tanggal 12 Februari 2018.
59
Bank Indonesia. 2017. Departemen Komunikasi. UMKM Kunci PenciptaanSumber Ekonomi
Baru Indonesia. Terdapat dalam http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_196317.aspx
diakses pada tanggal 12 Februari 2018
60Ibid.

60
d. Sektor Ketenagakerjaan

Penghasilan yang didapat oleh para TKI yang bekerja di luar

negeri merupakan salah satu penopang pembangunan khususnya di

daerah-daerah tertinggal tempat asal TKI. Dengan hasil tersebut, TKI

dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga, yang pada

gilirannya akan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan

nasional. Namun peran TKI bagi pembangunan nasional dipercaya

tak hanya sebatas remitansi. Manfaat lain dikirimkannya para TKI ke

luar negeri adalah untuk meningkatkan kualitas SDM para tenaga kerja

itu sendiri. Setelah ditempa sekian tahun dengan berbagai pelajaran dan

pengalaman bekerja di luar negeri, para TKI yang kemudian menjadi

semakin terlatih, diharapkan mampu mendedikasikan dirinya bagi

memajukan bangsa dan semakin meningkatkan daya saing Indonesia

diberbagai bidang.61

C. Sejarah Singkat Hubungan Kerjasama Bilateral Arab Saudi dengan

Indonesia

Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dengan pemerintah Republik

Indonesia (RI) atau Arab Saudi, yang telah menjalin hubungan kerjasama

bilateral dari tahun 1950 hingga kini. Pola interaksi hubungan internasional

kedua Negara juga telah lama berkembang. Hubungan Diplomatik Indonesia–

61Nasru Alam Aziz, 2011, “RI-Arab Saudi Bahas Kerjasama Soal TKI”, diakses melalui
(http://nasional.kompas.com/read/2011/05/28/2210006/ri-arab.saudi.bahas.kerja.sama.soal.tki)

61
Arab Saudi baru secara resmi tercatat didirikan pada tanggal 1 Mei 1950 atau

tepatnya 5 tahun setelah Indonesia meraih kemerdekaan dan menjadi Negara yang

berdaulat. Awal mula hubungan diplomatik resmi ini sangat terkait dengan usaha

rakyat Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan yang selalu mendapat

dukungan dan simpati dari Negara-Negara di Timur Tengah khususnya Arab

Saudi.

Pada mulanya kekerabatan terjalin karena Kerajaan Arab Saudi

merupakan salah satu negara yang mengakui kedaulatan RI pasca penjajahan dan

proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Pada 1950, RI membuka kantor

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang terakreditasi untuk Pakistan,

Arab dan Iran di Kairo, Mesir. Hal tersebut secara resmi membuka

hubungan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi. Kemudian pada

tahun 1955, Arab Saudi membuka kantor Kedutaan besar (Kedubes) di

Jakarta, Indonesia. Dan di tahun 1964 KBRI didirikan di Jeddah, Arab

Saudi, yang terakreditasi khusus untuk bilateral Indonesia dan Arab Saudi.

Sedangkan kantor Konsulat Jendral Republik Indonesia untuk Arab Saudi

baru didirikan pada tahun 2003 di Arab Saudi.62

Hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi ini terjalin kuat

berdasarkan pada kesamaan agama dimana mayoritas masyarakat kedua

negara adalah muslim, selain itu juga kesamaan budaya dan politik menjadi

beberapa faktor yang mendukung jalannya hubungan antar

keduanya.Seiring dengan berjalannya hubungan bilateral antara Indonesia

62
Kementerian Luar Negeri. Hubungan Bilateral. Dikses melalui http://kemlu.go.id/Hubungan-
%bilateral.html

62
dan Arab Saudi, untuk terus menjaga hubungan baik tersebut maka kedua

belah pihak sepakat mengikat kerjasama secara resmi melalui perjanjian.

Pada 24 November 1970 lahir perjanjian Treaty of Friendship between The

Republic of Indonesia and The Kingdom of Saudi Arabia yang

ditandatangani di Jeddah oleh kedua pemerintah negara yang bersangkutan.

Perjanjian tersebut kemudian diratifikasi melalui UU No.9 tanggal 18

September 1971.63

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi selama ini berjalan

dengan baik secara khusus, Pemerintah Indonesia telah memusatkan upayanya

pada perlindungan warga negara Indonesia. Secara umum Indonesia dan Arab

Saudi mempunyaikerja sama dan hubungan politik yang baik. Kedua negara

juga bekerja sama dalam isu-isu terkait dengan perdamaian di Timur

Tengah, khususnya melalui forum OKI. Namun demikian, sepanjang tahun

2011 ini tantangan yang dihadapi dalam hubungan kedua negara adalah

kasus-kasus hukum yang menyangkut WNI di Arab Saudi utamanya yang

dieksekusi maupun yang terancam hukuman mati.64

Nilai total perdagangan RI – Saudi Arabia pada periode Januari –

Agustus 2010 mencapai nilai USD3,56 miliar, sedangkan nilai perdagangan

untuk periode Januari – Agustus 2011 senilai USD 4,92 miliar, mengalami

peningkatan sebesar 21,45%. Jumlah TKI yang terdata hingga bulan

September 2011 adalah sebanyak 559.235 orang. Sedangkan, jumlah kasus

63
Kementerian Luar Negeri. Perjanjian Internasional. Diakses melalui http://kemlu.go.id/Daftar-
%Perjanjian-%Internasional-/index-.html
64Kementerian Luar Negeri. Buku Diplomasi Indonesia Tahun 2011. Diakses melalui

https://www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202011.pdf

63
yang melibatkan WNI di Arab Saudi adalah sebanyak 14.217 orang, dimana

sebagian besarnya merupakan kasus ketenagakerjaan. Pada tanggal 6-8

November 2011, Menteri Perburuhan Arab Saudi, Adel Faqieh telah

melakukan kunjungan ke Indonesia dan melakukan Courtesy Call dengan

Presiden RI untuk menyampaikan surat balasan Raja Abdullah bin Abdul Aziz

terkait permasalahan TKI yang mendapatkan vonis hukuman mati di Arab

Saudi.65

Pada tanggal 23 Januari 2014, Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Kerjasaan Arab Saudi telah menandatangani Persetujuan

Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Kerajaan Arab Saudi (Defense Cooperation Agreement between the Government

of the Republic of Indonesia and the Government of the Kingdom of Saudi

Arabia) di Jakarta. Pemerintah kedua Negara masih mempersiapkan proses

ratifikasi. Kerjasama ini menjadi salah satu fondasi dasar kerjasama bilateral

pertahanan RI dan Arab Saudi pada masa Raja Abdullah. 66

Sebelumnya, ketika di bawah kepemimpinan Raja Abdullah di Arab Saudi

dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Indonesia, hubungan bilateral

Indonesia dan Saudi Arabia baik & kuat, Raja Abdullah memberi perhatian yang

besar untuk Indonesia. Kerjasama yang terjalin utamanya masih dalam lingkup

sektor perminyakan, pelaksanaan Ibadah Haji, dan masalah TKI.Beberapa

diantaranya permohonan Indonesia agar WNI yang divonis mati di Arab Saudi

bisa diampuni. Permohonan itu pun banyak yang dikabulkan oleh Raja Abdullah.

65
Ibid.
66Kementerian Luar Negeri. Buku Diplomasi Indonesia Tahun 2014. Diakses pada
https://www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202014.pdf

64
Tak hanya itu, ketika Padang, Sumatera Barat mengalami gempa bumi pada 2009,

Arab Saudi memberikan bantuan yang cukup besar. Belum lagi kerjasama kedua

negara yang cukup intensif dilakukan. Misalnya MTQ Internasional, kedua negara

menyelenggarakan MTQ internasional (bacaan & hafalan) yang setiap tahun

dilaksanakan di Indonesia. Terlihat hubungan harmonis Arab Saudi dan Indonesia

juga dirintis selama Raja Abdullah memerintah. Raja Abdullah merupakan peletak

dasar kerjasama pertahanan Indonesia dan Arab Saudi. Kerjasama pertahanan RI

dengan Arab Saudi saat ini dilakukan dalam bidang penelitian dan transfer

teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista), pelatihan pasukan khusus

militer terkait penanganan teror, dan penanganan bencana. Arab Saudi juga

memiliki teknologi canggih untuk pengembangan sistem persenjataan.67

Di tahun 2015, tanggal 11 September, Raja Salman menyambut langsung

Presiden Joko Widodo yang melakukan kunjungan ke Arab Saudi dalam rangka

membahas kerjasama ekonomi, peningkatan layanan haji, tenaga kerja, hukuman

mati, dan pertahanan. Kemudian, pada 20 Oktober di tahun yang sama, utusan raja

salman, yaitu Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al Jubier

menemui Joko Widodo di Istana Merdeka guna membahas rencana pembangunan

kilang, pasokan minyak mentah, petrokimia, dan pembangunan. Tanggal 22 Mei

2016, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin

Talal bin Abdulaziz Al-Saud yang juga merupakan Chairman of Kingdom

Holding Company dalam kunjungannya di Istana Bogor. Dalam pertemuan

tersebut, Pangeran Alwaleed mengemukakan keinginannya untuk meningkatkan

67Kementerian Luar Negeri. Buku Diplomasi Indonesia Tahun 2014. Diakses pada

https://www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202014.pdf

65
investasi Kingdom Holding di Indonesia dengan mengikuti garis politik

pemerintahan Arab Saudi. Dan yang paling menarik adalah kunjungan langsung

Raja Salman ke Indonesia pada tahun 2017, yang memunculkan antusiasme

tersendiri, bukan hanya untuk pemerintah sendiri namun juga kalangan

masyarakat Indonesia.68

Kunjungan yang disebut-sebut juga sebagai kunjungan balasan ini,

berlangsung pada 1 sampai dengan 9 Maret 2017. Jadwal di Jakarta berlangsung

tanggal 1 sampai 4 Maret 2017 dan lebih banyak diisi oleh kunjungan kenegaraan

pemerintah Arab Saudi ke Indonesia. Ada tiga hal yang ingin dicapai Kerajaan

Arab Saudi di bawah Raja Salman dalam kerjasama lebih erat dengan

pemerintahan Joko Widodo-JK, yaitu ekonomi, politik dan kebudayaan.69

Ditandai dengan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud selama

sembilan hari di Tanah Air pada tahun 2017, terlihat hubungan bilateral Indonesia

dan Arab Saudi sedang memasuki babak penting. Dari pertemuan bilateral antara

Indonesia dengan Arab Saudi tersebut, disepakati 11 kerjasama yang dituangkan

dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) 70 , yang

meliputi :

1. Deklarasi pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan

sidang komisi bersama.

68Koran Kompas.Rabu 1 Maret 2017. Hubungan Bilateral Pemerintah Indonesia-Kerajaan Arab


Saudi
69
Koran Kompas.Kamis 2 Maret 2017. Raja Salman Mengulang Sejarah
70Koran Kompas.Rabu 1 Maret 2017. Hubungan Bilateral Pemerintah Indonesia-Kerajaan Arab
Saudi

66
2. Penandatanganan pendanaan Saudi terhadap pembiayaan proyek

pembangunan antara Saudi Fund for Development dan pemerintah

Republik Indonesia.

3. Penandatanganan MoU kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan

Informasi Kerajaan Arab Saudi.

4. Program kerjasama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Indonesia dan otoritas usaha kecil dan menengah Kerajaan

Arab Saudi. Fokusnya, mengenai pengembangan usaha kecil dan

menengah.

5. Nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan

Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di bidang kerjasama

kesehatan.

6. Nota kesepahaman antara otoritas aeronautica pemerintah Republik

Indonesia dan kerajaan Arab Saudi.

7. Program kerjasama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Indonesia dan Kementerian Pendidikan Kerajaan Arab Saudi. Fokusnya

adalah dalam bidang kerjasama scientific dan pendidikan tinggi.

8. Kerjasama antara Kementerian Agama Indonesia dan Kementerian

Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi, di bidang

urusan Islam.

9. Nota kesepahaman antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah

Kerajaan Arab Saudi di bidang kerjasama kelautan dan perikanan.

67
10. Penandatanganan MoU program kerjasama perdagangan antara

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian

Perdagangan dan Investasi Kerajaan Arab Saudi.

11. Perjanjian kerjasama dalam pemberantasan kejahatan antar negara

(transnational crime). Kerjasama dilakukan antara Kepolisian Negara

Republik Indonesia dengan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab

Saudi.

Dalam pertemuan tersebut juga Indonesia menganggap Arab Saudi

merupakan salah satu mitra penting di kawasan Timur Tengah. Indonesia pun

menyatakan kesiapannya untuk mendukung visi 2030 Arab Saudi melalui

berbagai skema kerjasama yang dilakukan.

Dua tahun lamanya, setelah kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo

ke Arab Saudi, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud baru dapat

merealisasikan membalas kunjungan tersebut. Saat berkunjung ke Arab Saudi

penghormatan luar biasa dirasakan Presiden Joko Widodo. Penghormatan yang

diterima Presiden Joko Widodo saat itu pun dibalas dengan penghormatan

kembali kepada Raja Salman yang berkunjung ke Indonesia pada Maret 2017. Hal

itu layaknya sebuah persahabatan antar dua negara, tak sekedar hanya timbal

balik, tetapi jauh lebih pula kepada rasa penghormatan dan penghargaan.

Kunjungan kenegaraan seperti ini bisa dikatakan sebagai kunjungan historis. Ini

baru kedua kali seorang Raja Arab Saudi ke Indonesia setelah kedatangan Raja

Faisal, pada 10 Juni 1970, nyaris setengah abad yang lalu.

68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

A. Kesimpulan

1. Arab Saudi merupakan negara dengan kekayaan migas yang sangat besar,

namun untuk kekayaan alam lain selain mineral, bisa dibilang cukup minim,

karena dipengaruhi geografi wilayahnya yang termasuk dalam wilayah gurun.

Sehingga, devisa negara Arab Saudi sangat bergantung pada hasil minyak

bumi sebagai sumber pemasukan utama negaranya. Maka ini mendorong

Kerajaan Arab Saudi untuk bertekad melepaskan ketergantungan ekonominya

dari minyak. Salah satu negara yang menjadi tujuan kerjasama ekonomi

Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman, yaitu Indonesia. Indonesia yang

merupakan negara kepulauan, negara dengan karunia sumber daya alamnya

yang melimpah, mulai dari wilayah daratannya yang merupakan hutan hujan

tropis, hingga wilayah maritimnya yang juga sangat menghasilkan. Maka itu,

didasari adaanya kesamaan serta perbedaan dalam potensi sumber daya dan

juga sumber ekonomi diantara keduanya, Arab Saudi melihat Indonesia

sebagai mitra yang juga strategis dalam melakukan hubungan kerjasama

untuk saling melengkapi.

2. Kerjasama antar negara sangat penting dilakukan oleh kedua negara agar

dapat mempermudah kerja dan mempercepat tujuan yang ingin

dicapai.Hubungan Bilateral yang terjalin antara Arab Saudi dengan Indonesia

tentu mempunyai arti yang penting bagi kedua negara. Hubungan yang telah

terbina sejak lama ini memiliki latar historis dan religius, hubungan baik

Indonesia dan Arab Saudi setidaknya dilandasi oleh berbagai persamaan

87
kepentingan dan budaya.Walau hubungan ini sempat mengalamipasang

surut, bahkan terkesan kurang dieksplorasi, secara umum hubungan bilateral

ini telah membaik dan menunjukkan adanya peningkatan dalam beberapa

tahun terakhir, terlihat dari kembali meningkatnya kunjungan kenegaraan

antar kedua negara, serta perluasan bidang-bidang sektor kerjasama, dan

peningkatan jumlah perjanjian yang disepakati dan ditandatangani.

3. Dan dari eksplorasi kembali hubungan bilateral antara Arab Saudi dan

Indonesia, kedua negara membentuk kerjasama di berbagai bidang utamanya

sektor ekonomi, yakni investasi dan perdagangan.Kunjungan langsung Raja

Salman ke Indonesia menjadi momentum baru bagi penguatan hubungan

kedua negara, yang diwujudkan dalam berbagai perjanjian dan MoU. Tercatat

ada 11 MoU ditandatangani pada kunjungan tahun 2017. Proyek besar juga

dijalankan oleh kedua negara, yakni proyek Joint Venture antara Saudi

Aramco dan PT. Pertamina dalam merevitalisasi kilang Pertamina di Cilacap.

Kemudian hubungan religius yang kuat antara negara dimana Arab Saudi

merupakan negara tempat kiblat seluruh umat Muslim berada, dengan

Indonesia sebagai negara mayoritas penduduk Muslim terbesar dunia,

membuat Arab Saudi dan Indonesia juga memiliki ikatan kerjasama

keagamaan yang kuat, mulai dari sektor penyelenggaraan haji, hingga

menyangkut pendidikan Agama Islam.

88
B. Saran - Saran

1. Hubungan bilateral yang kondusif diantara Arab Saudi dan Indonesia mutlak

diperlukan dan harus terus diupayakan terutama guna menciptakan

lingkungan eksternal yang menunjang bagi pemulihan perekonomian Arab

Saudi pasca anjloknya harga minyak, dan kepentingan pembangunan nasional

bagi Indonesia.

2. Hubungan bilateral Arab Saudi - Indonesia pada dasarnya adalah sebuah

kerjasama mutualisme dimana masing-masing negara mengambil

keuntungan dari kerjasama tersebut dalam halini untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi di kedua pihak negara, maka kedua negara harus

lebihmeningkatkan dan terus mengeksplorasi hubungan ini, jangan sampai

kembali meredup dan jalan di tempat seperti beberapa tahun silam.

3. Kesepakatan dan nota-nota kesepahaman yang telah ditandatangani diantara

pemerintah Arab Saudi dan Indonesia harus bisa benar-benar terealisasikan

sesuai dengan tujuan utaman dan target masing-masing perjanjian tersebut,

agar di tahun-tahun mendatanng, dampaknya juga benar-benar bisa dirasakan

oleh kedua belah pihak sehingga membuat hubungan semakin kondusif dan

kepentingan nasional bisa terpenuhi.

89
DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku :

Holsti, K. J. 1998. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta:


Erlangga.

Jackson, Robert dan Georg Sorensen. 2009. Terjemahan: Dadan Suryadipura.


Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Krisna, Didi. 1993. Kamus Politik Internasional. Jakarta: PT. Grasindo.

Perwita, Agung A. Banyu dan M. Yanyan Yani. 2011. Pengantar Ilmu


Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Peter Toma A. dan F. Gorman Robert. 1990. International Relations:


Understanding Global Issues. Baltimore: Brooks/Cole.

Plano, Jack C. dan Roy Olton. 1990. Kamus Hubungan Internasional.


Bandung: CV Abardin.

Ramayulis. 2012. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Shaleh, Putuhena. 2007. Histografi Haji Indonesia. Yogyakarta: LkiS. Hal. 28

Sitepu, P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha


Ilmu. Hal. 165

Jurnal-Jurnal :

Deepanjana Varshney. 2016. Exploring Recent Saudi Human Capital


Development Initiatives: An Evaluation, Human Resource Management.
Research, Vol. 6 No. 1, pp. 1-5. doi: 10.5923/j.hrmr.

Ellis S. Krauss, T. J. Pempel, eds. 2004. “Beyond Bilateralism: U.S.-Japan


Relations in the New Asia-Pacific”. Stanford: Stanford University Press.
Reviewed by Timothy J. McKeown, Department of Political Science.
University of North Carolina, Chapel Hill.

Endy Bayuni. 2017. Asia Pasific Bulletin No. 375: Saudi King Salman’s Visit
to Indonesia: Bound by Ties of Islam. The East-West Center Washington.

90
Eric Quincieu. 2015. Summary Of Indonesia’s Agriculture, Natural Resources,
And Environtment Sector Assessment. ADB Papers On Indonesia.

Hermawan Sunan. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 4,


2017. Kerjasama Pertamina Dan Aramco Di Bidang Energi Minyak.

Kementerian Agama RI. 2010. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan


Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Jakarta: Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Haji Dan Umrah.

Nincic, Miroslav. 1999. The National Interest and Its Interpretation, The
review of Politics, 61(1), pp.29-55.

Richard Devetak, Jim George, dan Anthony Burke. 2001. An Introduction to


International Relation: Australian Perspective. Cambridge: Cambridge
University Press. Hal. 391

Sita Hidriyah. 2016. Hubungan Internasional: Kajian Singkat terhadap Isu


Aktual dan Strategis. Vol. VIII, No. 09

Siwage Dharma Negara. 2017. ISEAS Perspective No. 16: The Impact of Saudi
King’s Visit to Indonesia. ISEAS-Yusof Ishak Institute of Singapore.

Stein-Erik Kruse and Zozan Kaya. 2013. “Baseline Study On Bilateral


Relations EEA”. Nordic Consulting Group: Norway Grants.

Yusuf A. Torofdar. 2012. Human Resource Management (HRM) in Saudi


Arabia: A Closer Look at Saudization. University Preparatory Program,
Dar Al Uloom University, Riyadh, Kingdom of Saudi Arabia.

Surat Kabar :

Antony Lee. 2017. “Babak Penting RI - Arab Saudi”. Kompas, 2 Maret, 2017.
Hal. 15

Benny D. Koestanto. “Pertaruhan Visi Arab Saudi 2030”. Kompas. 1 Maret


2017. Hal. 8

Kompas. 1 Maret 2017. “Riyadh, Jakarta, Beijing”. Hal. 8

Kompas. 1 Maret 2017. “Hubungan Bilateral Pemerintah Indonesia-Kerajaan


Arab Saudi”. Hal. 8

91
Kompas. 1 Maret 2017. “Hubungan Bilateral Pemerintah Indonesia-Kerajaan
Arab Saudi”. Hal. 8

Kompas. 2 Maret 2017. “Raja Salman Mengulang Sejarah”. Hal. 15

Musthafa Abd Rahman. 2017. “Era Baru Arab Saudi Melirik ke Timur”.
Kompas, 1 Maret 2017. Hal. 8

Musthafa Abd Rahman. “Gelimang Harta Dinasti Keluarga Raja Arab Saudi”.
Kompas. 3 Maret 2017. Hal. 8

Internet :

Adidthya F. Yuniar. 2017. “11 Fakta Negara Arab Saudi”. IDNTimes.


https://hype.idntimes.com/fun-fact/adidthya-f-yuniar/11-fakta-negara-
arab-saudi-yang-mungkin-belum-kamu-tahu-c1c2. Diakses pada tanggal
18 Oktober 2017

Amtiss. 2017. Natural Resources. http://amtiss.com/tag/natural-resources/.


Diakses pada tanggal 7 Januari 2018.

Andi Saputra. “Siapkan SDM Adili Ekonomi Syariah, 39 Hakim Belajar


Langsung dari Arab Saudi”. Detik News. 1 November 2016. Terdapat
dalam https://news.detik.com/berita/d-3334075/siapkan-sdm-adili-
ekonomi-syariah-39-hakim-belajar-langsung-dari-arab-saudi. Diakses
pada tanggal 2 Februari 2018

Ankit Panda. The Diplomat. 2014. “Indonesia and Saudi Arabia Sign Defense
Cooperation Agreement”. http://thediplomat.com/2014/01/Indonesia-
and-saudi-arabia-sign-defense-cooperation-agreement/. Diakses pada
tanggal 10 April 2017

Annisa Ayu Artanti. 2017. “Kerjasama Arab Saudi-Indonesia Prioritaskan


Ekspor Komoditas Minyak & Otomotif”.
http://ekonomi.metrotvnews.com/mikro/ybDenB0k-kerja-sama-arab-
saudi-indonesia-prioritaskan-ekspor-komoditas-minyak-otomotif.
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2017

92
Bagus Ramadhan. 2017. “World Economic Forum Lansir Peringkat Kualitas
SDM Dunia, Ini Peringkat Indonesia”.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/09/14/world-economic-
forum-lansir-peringkat-kualitas-sdm-dunia-ini-peringkat-indonesia.
Diakses pada tanggal 15 Januari 2018

BAPPENAS. 2013. Bab XII: Pembangunan Bidang Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.
https://www.bappenas.go.id/files/4513/5228/2873/bab-xii-narasi-bidang-
sumber-daya-alam--lingkungan-hidup__20081122044606__528.pdf.
Diakses pada tanggal 2 Januari 2018

Desi Angriani. 2018. Ekonomi Indonesia Stagnan 5% Sejak 2013.


MetroTVNews. http://ekonomi.metrotvnews.com/makro/5b25R0MN-
ekonomi-indonesia-stagnan-5-sejak-2013. Diakses pada tanggal 13
Januari 2018

Emir. Saudi Gazette. 2017. Haj a resounding success; Makkah only for
worship. http://saudigazette.com.sa/article/516534/SAUDI-ARABIA/Haj
Diakses pada tanggal 11 Januari 2018

Hendra Kusuma. 2017. “Sri Mulyani Bicara Kualitas SDM RI dibanding


Negara ASEAN Lain”. Detik Finance. https://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/3780811/sri-mulyani-bicara-kualitas-sdm-ri-dibanding-
negara-asean-lain. Diakses pada tanggal 1 Januari 2018

IMF. 2015. Managing Director IMF Christine Lagarde: “Indonesia Memiliki


Potensi Besar Dalam Menghadapi Tantangan Global”.
https://www.imf.org/external/lang/indonesian/np/speeches/2015/090115i.
pdf. Diakses pada tanggal 1 Januari 2018

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh. “Profil Negara Kerajaan Arab


Saudi”. http://www.kemlu.go.id/riyadh/id/Pages/Arab-Saudi.aspx.
Diakses pada tanggal 8 April 2017

Kementerian Agama Republik Indonesia. 2017. “Kemenag Usulkan Tambahan


Kuota Haji tahun 2018”.
https://kemenag.go.id/berita/read/506507/kemenag-usulkan-tambahan-
kuota-haji-1439h-2018. Diakses pada tanggal 11 Januari 2018

93
Kementerian Keuangan Indonesia. 2016. Menkeu: 10 Tahun Terakhir
Pertumbuhan Ekonomi Cukup Baik.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/menkeu-10-tahun-terakhir-
pertumbuhan-ekonomi-cukup-baik/. Diakses pada tanggal 18 Desember
2017

Kompas. 2017. “RI-Saudi Kerjasama Bidang Pendidikan Bahasa Arab dan


Ilmu Islam”. Kompas.
http://nasional.kompas.com/read/2017/04/13/14574791/ri.saudi.kerja.sam
a.bidang.pendidikan.bahasa.arab.dan.ilmu.islam Diakses pada tanggal 1
Januari 2018

Kristian Erdianto. Menteri Agama: Kuota Haji Tahun 2018 Mencapai 221.000
Jemaah. Kompas. 22 Januari 2018.
http://nasional.kompas.com/read/2018/01/22/16331761/menteri-agama-
kuota-haji-tahun-2018-mencapai-221000-jemaah. Diakses pada tanggal 1
Januari 2018

Landasan Teori. 2015. “Pengertian Kepentingan Nasional Menurut Para


Ahli”. http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-kepentingan-
nasional.html. Diakses pada tanggal 10 April 2017

Mahesa Bhirawa. 2015. “Kualitas SDM Indonesia di Dunia”. Kompasiana.


https://www.kompasiana.com/hesabhirawa/kualitas-sdm-indonesia-di-
dunia_550095bea333111773511436. Diakses pada tanggal 9 Januari
2018

Middel East Monitor. 2013. "The erosion of Saudi Arabia's image among its
neighbours". http://middleeastmonitor.com. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2017

Ministry of Foreign Affairs. 2016. “Broadening Indonesia-Saudi Bilateral


Relations”. http://www.kemlu.go.id/en/berita/berita-
perwakilan/Pages/Broadening%20Indonesia-
Saudi%20bilateral%20relations.aspx. Diakses pada tanggal 5 November
2017

Ministry of Foreign Affairs. 2017. Report on Saudi Arabia and Political,


Economic & Social Development.
https://www.saudiembassy.net/sites/default/files/WhitePaper_Developme
nt_May2017.pdf Diakses pada tanggal 25 September 2017

94
Mohammad Anthoni. 2016. “Indonesia-Arab Saudi Masuki Babak Baru
Hubungan”. http://bumn.go.id/pertamina/berita/0-Indonesia-Arab-Saudi-
masuki-babak-baru-hubungan. Diakses pada tanggal 8 April 2017

Moslem Today. 2017. “Rektor Universitas Imam Ibnu Suud Arab Saudi
Resmikan Pembangunan Kampus LIPIA di Indonesia”.
http://www.moslemtoday.com/rektor-universitas-imam-ibnu-suud-arab-
saudi-resmikan-pembangunan-kampus-lipia-di-indonesia/. Diakses pada
tanggal 1 Januari 2018

Muhammad Zulifan. 2015. “Mengenal Arab Saudi, Negeri Para Nabi”.


Universitas Indonesia: Peneliti Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam.
https://duniatimteng.id/mengenal-arab-saudi-negeri-para-nabi/ Diakses
pada tanggal 15 November 2017

Nabilla Tashandra. 2017. Kuota Haji Ditambah 52.200 Orang, Kemenag


Lakukan Persiapan. Kompas.
http://nasional.kompas.com/read/2017/01/12/17081391/kuota.haji.ditamb
ah.52.200.orang.kemenag.lakukan.persiapan. Diakses pada tanggal 1
Januari 2018

Nahdatul Ulama. 2017. “Memaknai Reformasi Sosial Arab Saudi”.


http://www.nu.or.id/post/read/81849/memaknai-reformasi-sosial-arab-
saudi Diakses pada tanggal 5 November 2017

Nuraki Aziz. BBC Indonesia. 2017. “Mengharap keuntungan hubungan


ekonomi Saudi-Indonesia”. http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
39104120. Diakses pada tanggal 10 April 2017

Pertamina Official Website. 2016. “Pertamina dan Saudi Aramco Sepakat


Joint Venture pada Proyek RDMP Cilacap”.
http://www.pertamina.com/id/viewarchive/energia-news/pertamina-dan-
saudi-aramco-sepakat-joint-venture-pada-proyek-rdmp-cilacap Diakses
pada tanggal 3 Januari 2018

Riyan Hidayat, S.Hum. 2015. Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam.
http://pktti.ui.ac.id/?p=3863461 Diakses pada 15 Oktober 2017

Sakina Rakhma Diah Setiawan. 2017.“Genjot Ekonomi, Arab Saudi Bakal


Terbitkan Visa Wisatawan”. Kompas.
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/25/154454026/genjot-
ekonomi-arab-saudi-bakal-terbitkan-visa-wisatawan. Diakses pada
tanggal 28 Desember 2017

95
Saudi Aramco Official Website. Who We Are.
http://www.saudiaramco.com/en/home/about/who-we-are.html. Diakses
pada tanggal 15 Februari 2018

Saudi Aramco Official Website. 2016. “Saudi Aramco & Pertamina sign JV
Agreement, Marking Key Milestone for Joint Refinery Project”.
http://www.saudiaramco.com/en/home/news-media/news/Joint-Venture-
Development.html Diakses pada tanggal 15 Februari 2018

Saudi Gazette. 2017. Haj is not just a business.


http://saudigazette.com.sa/article/514721/Opinion/OP-ED/Haj Diakses
pada tanggal 2 Februari 2018

Saudi Gazette. 2017. Kingdom Focus on Haj and Umrah Revenue.


http://saudigazette.com.sa/saudi-arabia/kingdom-focus-haj-umrah-
revenue/ Diakses pada tanggal 2 Februari 2018

Situs Wakil Presiden Indonesia. 2017. “Indonesia - Arab Saudi Perkuat


Kerjasama Pendidikan”. Terdapat dalam
http://www.wapresri.go.id/indonesia-arab-saudi-perkuat-kerjasama-
pendidikan/. Diakses Pada Tanggal 28 Januari 2018

Steem News. 2017. “After 47 years of king Faisal visit to Indonesia.”.


http://steemnews.online/after-47-years-of-king-faisal-visit-to-indonesia/.
Diakses pada tanggal 10 April 2017

Suci Sedya Utami. 2017. “Sri Mulyani: 10 Tahun Terakhir, Perekonomian


Indonesia Tertinggi Dibandingkan Negara Berkembang”.
http://ekonomi.metrotvnews.com/makro/0kpOAE6b-sri-mulyani-10-
tahun-terakhir-perekonomian-indonesia-tertinggi-dibandingkan-negara-
berkembang Diakses pada tanggal 5 November 2017

Tempo. 2017. “RI Teken Kerjasama Perdagangan dengan Arab Saudi”,


https://m.tempo.co/read/news/2017/03/02/090852045/ri-teken-kerj-sama-
perdagangan-dengan-arab-saudi. Diakses pada tanggal 3 September
2017.

The Jakarta Post. 2015. “Jokowi gets busy in Saudi Arabia”.


http://www.thejakartapost.com/news/2015/09/12/jokowi-gets-busy-
saudi-arabia.html Diakses pada tanggal 3 September 2017.

96
The Jakarta Post. 2016. “Indonesia - Saudi Arabia to Double Trade by 2020”.
http://www.thejakartapost.com/news/2016/05/05/indonesia-saudi-arabia-
to-double-trade-by-2020.html Diakses pada tanggal 3 September 2017.

The Jakarta Post. 2016. “Saudi Arabia eyes special relationship with RI:
Envoy”. http://www.thejakartapost.com/news/2009/09/30/saudi-arabia-
eyes-special-relationship-with-ri-envoy.html. Diakses pada tanggal 10
April 2017

-------------.Industrial Clusters. http://www.ic.gov.sa/en/invest-in-saudi-


arabia/natural-resources/Industrial Clusters. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2017

The Wall Street Journal. 2016. "Could Saudi Aramco Be Worth 20 Times
Exxon?". https://www.wsj.com/articles/saudi-aramco-confirms-ipo-
study-1452254819. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2017

The Wall Street Journal. 2017. “Saudi King Kicks Off 12-Day Indonesia Trip:
Visit to Southeast Asian Nation Is The First by a Saudi King in Nearly 50
Years”. https://www.wsj.com/articles/saudi-king-kicks-off-12-day-
indonesia-trip-1488381276. Diakses pada tanggal 3 September 2017.

The Washington Post. 2017. “Crowds Greet Saudi King on Rare Visit to
Indonesia”.
https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/crowds-greet-saudi-
king-on-rare-visit-to-indonesia/2017/03/01/45843370-fe47-11e6-9b78-
824ccab94435_story.html?utm_term=.d631259f3494. Diakses pada
tanggal 8 Desember 2017.

Wahyu Daniel. 2017. “Raja Salman Kaya, Tapi Bagaimana Ekonomi Arab
Saudi Saat Ini?”. Detik Finance. https://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/d-3432465/raja-salman-kaya-tapi-bagaimana-ekonomi-
arab-saudi-saat-ini. Diakses pada tanggal 25 Desember 2017

World Bank. 2016. “Saudi Arabia’s Economic Outlook- Fall 2016”. Terdapat
dalam http://www.worldbank.org/en/country/gcc/publication/saudi-
arabias-economic-outlook-fall-2016. Diakses pada tanggal 27 Desember
2017

World Bank. 2017. Saudi Arabia's Economic Outlook - October 2017.


http://www.worldbank.org/en/country/gcc/publication/saudi-arabia-
economic-outlook-october-2017. Diakses pada tanggal 25 Desember
2017

97
-------------. 2017. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia.
https://masmukriyadi.files.wordpress.com/2017/09/c-potensi-sumber-
daya-alam-kemarintiman-indonesia.pdf. Diakses pada tanggal 2 Januari
2018

-------------. World Resources Institute. https://www.wri.org/our-


work/topics/indonesia. Diakses pada tanggal 7 Januari 2018

Yoga Sukmana. 2017. Kerjasama RI-Saudi di Bidang Perikanan, Ini


Penjelasan Menteri Susi. Kompas.
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/03/131500226/kerja.sama.ri.sa
udi.di.bidang.perikanan.ini.penjelasan.menteri.susi. Diakses pada tanggal
18 Januari 2018.

98

Anda mungkin juga menyukai