Anda di halaman 1dari 2

1.

Peranan bahasa selain untuk berkomunikasi juga sebagai identitas diri


seseorang. Dapat dibayangkan jika seseorang yang asli Indonesia, lahir
dan besar di Indonesia, namun tidak memahami penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

Ingatkah kita pada salah satu isi rumusan Sumpah Pemuda yang berbunyi
: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Ketika itu tentu para pemuda-pemuda Indonesia sudah
membuktikan kecintaan mereka akan tanah airnya termasuk dalam
berbahasa yang kemudian dikukuhkan  dalam sebuah sumpah yang
setiap tanggal 28 Oktober kita selalu memperingatinya.

2. Paragraf Kohesi

Suasana Rumah Surti, ibu rumah tangga yang sukses, tampak begitu
menyeramkan. Dulu, rumahnya pernah disewa oleh seseorang. Rumahnya
jadi tempat tewasnya dua anak beserta ibunya. Tumbuhan liar di tembok
dan pohon besar di halaman depan rumahnya menambah keseraman di
sekitarnya. Semenjak kejadian itu rumahnya sudah tidak ada lagi yang
menempati. Kerabat-kerabatnya tidak ada yang mau menempati
rumahnya. Akhirnya Surti membiarkan rumahnya tidak ada yang
menempati dan tidak ada yang merawatnya. Ketika malam tiba tidak ada
yang berani lewat di depan rumahnya. Namun, pernah ada seorang
remaja lewat rumahnya. 

Betapa mengejutkan, terlihat sesosok Kuntilanak dan dua anak kecil di


beranda rumahnya. Setelah kejadian itu kini rumahnya sudah dianggap
angker oleh para warga di sekitarnya. Setiap malam sesosok makhluk
halus itu muncul di rumahnya.

Paragraf Koheren

Para remaja zaman sekarang sudah tidak menggunakan bahasa yang baik
dan benar. Mereka lebih memilih untuk memakai bahasa asing dan
bahasa daerah. Terkadang mereka memakai bahasanya sendiri yang
awalnya baku menjadi tidak baku. Bahasa memang mudah berkembang,
tetapi setidaknya mereka menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Mereka kenal dan tahu kata-kata baru dalam bahasa Indonesia. Tetapi,
mereka tidak tahu mana yang baku dan mana yang tidak baku. Jika tidak
mempunyai kesadaran masing-masing, bisa-bisa bahasa Indonesia yang
dulu dan sekarang berbeda. Bahasa Indonesia yang sekarang di posisi 4
dari bahasa-bahasa yang dipelajari negara-negara di dunia, mungkin akan
turun dari posisi 4. Bahkan orang dari negara lain yang mempelajari
bahasa Indonesia ketika datang ke Indonesia akan kecewa, karena apa
yang mereka pelajari berbeda dengan bahasa Indonesia yang baru.
3. Dua kalimat di atas merupakan salah satu contoh relasi makna dengan
jenis polisemi, hal ini dikarenakan kata terjerat memiliki makna lebih dari
satu.

Anda mungkin juga menyukai