Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu............................ 3
B. Definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)............................ 4
C. Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................... 5
D. Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................... 6
E. Manfaat Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).......................................... 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa
Indonesia tidak terlepas dari dasar Negara yaitu Pancasila. Pancasila adalah
dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,
diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7 bersama-sama
dengan batang tubuh UUD 1945. Bangsa Indonesia telah menemukan jati
dirinya, yang didalamnya tersimpul cirri khas, sifat, dan karakter bangsa yang
berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita dirumuskan
dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam.
Berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia
tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Atas dasar inilah maka
sangat penting bagi para generasi penerus bangsa terutama kalangan
intelektual kampus untuk mengkaji, memahami, dan mengembangkan
berdasarkan pendekatan ilmiah, yang pada gilirannya akan memiliki suatu
kesadaran serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang
dimilikinya sendiri. Intelektual kampus yaitu mahasiswa yang selalu berupaya
untuk mendapat ilmu yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan
bangsa Indonesia.
Tidak hanya mendapatkan ilmu, namun seorang mahasiswa juga harus
berusaha untuk dapat mengembangkan ilmu tersebut. Banyak sekali sudut
pandang atau pedoman yang dapat digunakan dalam mengembangkan ilmu,
tetapi sebagai mahasiswa dan warga negara Republik Indonesia diharapkan
mampu mengembangkan ilmu serta memahami, menganalisis, dan menjawab
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai
dasarnya sehingga sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

2
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu?
2. Apakah definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
3. Bagaimana penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
4. Apakah pengaruh dari nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
5. Apakah manfaat dari nilai keadilan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
2. Untuk mengetahui definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
3. Untuk mengetahui penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
4. Untuk mengetahui pengaruh nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
5. Untuk mengetahui manfaat nilai keadilan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan
harkat dan martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakikatnya
merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia.Unsur jiwa (rohani) manusia
meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak. Akal merupakan potensi rohani
manusia dalam hubungan dengan intelektualitas, rasa dalam bidang estetis,
dan kehendak dalam bidang moral (etika). Atas dasar kreativitas akalnya
manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah kekayaan alam
yang sediakan oleh Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu tujuan essensial
dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek pada
hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh nilai. Dalam masalah ini
Pancasila telah memberikan dasar nilai-nilai bagi pengembangan Iptek demi
kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya
manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan kemanusiaan yang adil
dan beradab. Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang
sistematis haruslah menjadi sistem etika pengembangan Iptek.1
Pancasila sebagai filsafat ilmu harus mengandung nilai ganda, yaitu:2
1. Harus memberikan landasan teoritik (dan normatif) bagi penguasaan dan
pengembangan iptek dan menetapkan tujuannya.
2. Memiliki nilai instrinsik tujuan iptek yang senantiasa dilandasi oleh nilai
mental kepribadian dan moral manusia. Nilai-nilai kualitatif dan normatif
secara kategoris harus terkandung dalam ajaran filsafat. Kualitas dan
identitas nilai mental dan kepribadian manusia senantiasa berhubungan
dengan nilai filsafat dan atau agama.

1
H.A.W. Widjaja, “Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila”, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002) h. 1
2
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, (Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, 2013) h. 111-112

4
Kedudukan filsafat ilmu harus berasaskan kerohanian dari sistem
keilmuan dan pengembangannya. Fungsi mental dan moral kepribadian
manusia dalam implementasi iptek merupakan kriteria yang signifikan suatu
keilmuan. Keilmuan harus berorientasi praktis untu kepentingan bangsa.
Selain itu, kebenaran yag dianut epistomologis Pancasila prinsip kebenaran
eksistensial dalam rangka mewujudkan harmoni maksimal yang sesuai taraf-
taraf fisiokismis, biotik, psikis, dan human dalam rangka acuan norma
ontologis transedental. Dengan pendekatan pencerdasan kehidupan bangsa,
epsitomologis Pancasila bersifat terbuka terhadap berbagai aliran filsafat
dunia.3
B. Definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Manusia sebagai makhluk jasmani rohani sebagai makhluk Tuhan
yang Maha Esa sekaligus individu dan makhluk sosial, pada
hakikatnya  sebagai makhluk homo sapiens makhluk yang berakal di samping
berasa dan berkehendak. Sebagai makhluk yang berakal, manusia memiliki
kemampuan intelektual yang mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.  Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah unsur-unsur yang pokok
dalam kebudayaan manusia, dalam dunia ilmu pengetahuan terdapat dua
pandangan yang berbeda yaitu (1) pendapat yang menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan itu bebas nilai, artinya tidak ada sangkut pautnya dengan moral,
dengan etika, dengan kemanusiaan, dengan ketuhanan. (2) pendapat kedua
menyatakan bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya untuk kesejahteraan
umat manusia. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan adalah terikat nilai yaitu
nilai moral, nilai kemanusiaan, nilaireligious. Bagi Pancasila ilmu
pengetahuan itu berketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan, berpersatuan,
berkerakyatan, dan beradilan.
Maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus
dilandasi moral, etika serta nilai-nilai religious. Dengan perkataan lain ilmu
pengetahuan harus dilandasi etika ilmiah dan yang paling penting dalam etika
ilmiah adalah menyangkut hidup mati orang banyak, masa depan, hak-hak

3
Kaelan, “Pendidikan Pancasila” (Yogyakarta: Paradigma, 2003) h. 87

5
manusia dan lingkungan hidup. Hal-hal yang perlu ditekankan adalah sebagai
berikut:4
2. Risiko percobaan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Kemungkinan penyalahgunaannya
4. Kompatibilitas dengan moral yang berlaku
5. Terganggunya sumber daya dan pemerataannya
6. Hak individu untuk memilih sesuatu sesuai dengan dirinya
C. Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Sila persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan
internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila lain. Pengembangan Iptek
diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya
kesejahteraan bangsa Indonesia. Pengembangan Iptek hendaknya dapat
mengembangkan rasa nasionalisme. Kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa
sebagai bagian dari umat manusia di dunia.
Sila persatuan Indonesia mengingatkan kita untuk mengembangkan
IPTEK untuk seluruh tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu
memberikan kesadaran bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat
adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan dan kesatuan bangsa dapat
berwujud, persaudaraan dan persahabatan antar daerah dapat terjalin.
Contoh persoalan atau kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yaitu adanya media
sosial seperti facebook atau twitter yang dapat menyatukan masyarakat
Indonesia untuk membantu warga negara Indonesia yang membutuhkan
bantuan seperti adanya Laskar Sedekah yang menyalurkan sedekah
masyarakat kepada yang berhak untuk menerima. Selain itu, orang-orang yang
sudah bersedekah dapat mengetahui bentuk kegiatan Laskar Sedekahmelalui
akun media sosial yang mengunggah foto-foto penerima sedekah. Manfaat
lainnya dari penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yakni dapat membuat masyarakat
4
Surajiyo. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara.
2010.), h.

6
Indonesia lebih tanggap, contohnya jika terjadi bencana alam di suatu daerah
seperti kabut asap  maka informasi-informasi lebih cepat meluas dan
menyebar. Sehingga fungsi dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah mempermudah
mempersatukan masyarakat Indonesia dalam segala urusan.
D. Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mendasari pengembangan Iptek secara
demokratis. Artinya setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk
mengembangkan Iptek. Selain itu, dalam pengembangan Iptek setiap ilmuwan
juga harus menghormati dan menghargai kebebasan oang lain dan harus
memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan
dengan penemuan teori lainnya.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarawatan perwakilan, meminta kita membuka kesempatan yang sama
bagi semua warga untuk dapat mengembangkan IPTEK dan mengenyam
hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing-masing, sehingga tidak
adanya monopoli IPTEK.5
Pengaruh nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah meningkatkan kreatifitas
masyarakat Indonesia untuk menghasilkan suatu karya cipta dalam bidang
apapun untuk kesejahteraan warga negara Indonesia. Seorang penemu muda
Ricky Elson contohnya. Beliau dan rekan-rekannya berhasil menciptakan
mobil listrik Indonesia pertama yaitu Tuxuci kemudian dikaji ulang hingga
pada tahun 2013 telah muncul mobil bertenaga listrik Selo. Pada saat ini
Ricky Elson pemuda Indonesia berusia 33 tahun tengah mengembangkan
becak listrik dan pembangkit listrik tenaga angin di daerah sumba yang
menjadi pembangkit listrik tenaga angin terbaik di dunia.

5
Iriyanto Widisueno. IPTEK dan Strategi Pengembangannya. (Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro, 2009)

7
Dengan selalu berupaya demi kebangkitan Indonesia dan nilai
Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(Iptek), tangan-tangan ahli anak Indonesia menciptakan ide-ide kreatif yang
menghasilkan intelektual properti.
E. Manfaat Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK)
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengkomplementasikan pengembangan Iptek haruslah menjaga
keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia
dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat
bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya. Sila keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, IPTEK didasarkan pada keseimbangan
keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.6
Contoh dari sila kelima ini adalah ditemukannya varietas bibit unggul
padi Cilosari dari teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil buah karya anak
bangsa. Diharapkan dalam perkembangan swasembada pangan ini nantinya
akan mensejahterakan rakyat Indonesia dan memberikan rasa keadilan setelah
ditingkatkannya jumlah produksi sehingga pada perjalanannya rakyat dari
berbagai golongan dapat menikmati beras berkualitas dengan harga yang
terjangkau.7

6
Dedy Hidayat. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Bidang Kehidupan. (Yogyakarta:
Penerbit Buku Baik, 2001), h.
7
Gunawan Setiardja. Pancasila Sebagai Dasar Ideologi Bangsa. (Jakarta :Mondial Nusa
Grafika, 2001), h.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu
sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman
atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta,
manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai
dasar bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dalam hidup dan kehidupan. Filsafat Pancasila merupakan landasar dalam
proses berfikir dan berpengetahuan.
Pancasila sebagai dasar negara terdiri dari lima sila yang berasal dari
pemikiran hasil akulturasi budaya nusantara. Sila-sila dalam Pancasila
memliki keterkaitan atau berhubungan dan saling melandasi. Sila pertama,
Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan landasan utama dari kempat sila
lainnya. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai sistem yang saling terkait tak
terpisahkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia tak bisa terlepas dari
dunia luar. Ilmu pengetahuan di Indonesia pada dasarnya telah berlangsung
sebelum era bangsa eropa masuk ke nusantara hingga pada masa pasca
kemerdekaan. Perkembangan iptek adalah lewat kelembagaan pendidikan, hal
ini didasarkan pada semangat ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ yang
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Para ilmuwan dan cendikiawan harus
memiliki semangat mengembangkan dan menciptakan iptek yang ditujukan
bagi kesejahteraan dan kemaslahatan umat manusia.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah kami.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Dedy. 2001. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Bidang Kehidupan.


Yogyakarta: Penerbit Buku Baik

Kaelan, 2003. “Pendidikan Pancasila” Yogyakarta: Paradigma,

Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, 2013. Direktorat Pembelajaran


dan Kemahasiswaan,

Setiardja, Gunawan. 2001.Pancasila Sebagai Dasar Ideologi Bangsa. Jakarta :


Mondial Nusa Grafika

Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. (Jakarta: Bumi


Aksara.

Widisueno, Iriyanto.2009. IPTEKS dan Strategi Pengembangannya. Fakultas


Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Widjaja, H.A.W., 2002. “Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila”, Jakarta:


PT. Raja Grafindo Persada,

10

Anda mungkin juga menyukai