Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SUNDARININGSIH

NPM : 4007160022

PROGRAM : MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN

KONSELING DALAM KEBIDANAN

A. Definisi Konseling

Komunikasi merupakan bagian integral kehidupan manusia pada berbagai statusnya di


masyarakat. Kegiatan komunikasi selalu mendasari bidan pelayanan kebidanan.dalam dunia
kebidanan komunikasi sangat berguna dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien.
Komunikasi kebidanan merupakan penggambaran terjadinya interasi antar bidan dengan
klien dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien.

Bidan adalah profesi yang sangat dekat dengan individu, keluarga dan masyarakat,
yang dipandang mampu memberikan pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kebidanan
pada ibu dan anak serta keluarga berencana. Komunikasi kebidanan merupakan faktor
pendukung pelayanan kebidanan profesional yang dilaksanakan oleh bidan, dalam
mengekspresikan peran dan fungsinya. Salah satu kompetesnsi yang harus dimiliki adalah
kemampuan berkomunikasi dalam pelayanan kebidanan.

Beberapa ahli menyampaikan definisi komunikasi menurut Taylor (1993) dalam buku
Komunikasi Kebidanan; yaitu proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan
dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian
antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.
Sedangkan menurut Crhristina, komunikasi merupakan seni penyampaian informasi (pesan,
ide, sikap atau gagasan) dari komunikator untuk mengubah serta nenbentuk perilaku
komunikan ke pola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.

Menurut Montersen ( 1964 : 301 ) dalam mendefinisikan konseling sebagai suatu


proses antar-pribadi, dimana satu orang dibantu oleh satu orang lainnya untuk meningkatkan
pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya. Willian Ratingan ( 1967: 114-115 ),
mendeskripsikan konseling sebagai usaha untuk membantu seseorang menolong dirinya
sendiri (Natalina, 2015).
Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara
sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini,
masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah
tersebut ( Saifudin, Abdul Bari : 2002 ).

Asuhan kebidanan merupakan penggambaran hubungan antara bidan dengan kliennya


dalam konteks pemberian bantuan dan pemenuhan kebutuhan klien. Bidan sebagai konselor
menggunakan komunikasi mendalam yang dikenal dengan kegiatan konseling. Konseling
kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi,
interaksi yang mendalam, dan usaha bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien)
untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan
kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup pelayanan
kebidanan (Christina, 2003).

Proses konseling kebidanan menggambarkan adanya kerja sama antara bidan selaku
konselor dengan klien dalam mencari tahu tentang masalah yang dihadapi klien. Proses ini
memerlukan keterbukaan dari klien dan bidan agar mencapai jalan keluar atas pemecahan
masalah klien. Manfaat konseling adalah meningkatkan kemampuan klien dalam mengenal
masalah, merumuskan alternatif, memecahkan masalah dan memiliki pengalaman dalam
pemecahan masalah secara mandiri.

Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut


adanya komunikasi interaksi yang mendalam, dan usaha bersama bidan dengan pemecahan
masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang
lingkup pelayanan kebidanan (Natalina, 2015).

Konselor adalah orang yang memberi nasehat, memberi arahan kepada orang lain
(klien) untuk memecahkan masalahnya. Sedangkan konseli adalah orang yang mencari
(membutuhkan) advis atau nasehat
Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang dilakukan dari orang ke orang, bersifat
dua arah baik secara verbal dan non verbal, dengan saling berbagi informasi dan perasaan
antara individu dengan individu atau individu atau antar individu di dalam kelompok kecil.

Suatu komunikasi interpersonal belum tentu suatu konseling tetapi konseling selalu
merupakan komunikasi interpersonal. Orang yang memberi bantuan dalam konseling disebut
konselor. Sedangkan orang yang diberi konseling disebut konseli. Dalam kebidanan konseli
disebut juga Klien dalam konseling hubungan atau pertalian antara konselor dengan klien
memegang peranan yang penting bagi keberhasilan konseling, dan ini berbeda dengan
hubungan pada situasi lain.

Komunikasi sangat erat kaitannya dengan kepuasan klien, beberapa penelitian


menunjukkan bahwa bidan belum secara keseluruhan memberikan konseling sesuai dengan
kebutuhan klien. Terkadang bidan masih terkesan jutek dan tidak ramah, hal tersebut
menyebabkan klien dan keluarga merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan
( Suryani, 2012)

B. Proses Konseling

Langkah dalam kegiatan konseling terdiri dari tiga pokok harus dilaksanakan, yaitu
pendahuluan, inti dan bagian akhir. Langkah pertama pendahuluan, atau pembuka merupakan
kegiatan menciptakan kontak, melengkapi data konseli untuk merumuskan penyebab
masalah, dan menentukan jalan keluar. Bagian yang kedua mencakup kegiatan mencari jalan
keluar, memilih salah satu jalan keluar yang tepat bagi konseli, dan melaksanakan jalan
keluar tersebut. Langkah terakhir adalah kegiatan penyimpulan dari seluruh aspek kegiatan
dan pengambilan jalan keluaryang tepat bagi konseli dan juga menetapkan pertemuan
berikutnya.

Komunikasi menciptakan hubungan antara bidan dengan pasien untuk mengenal


kebutuhan dan menentukan rencana tindakan. Kemampuan komunikasi tidak terlepas dari
tingkah laku yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan dipengaruhi oleh latar belakang
sosial, pengalaman, usia, pendidikan dan tujuan.

1. Tujuan konseling
Tujuan konseling meliputi:
a) Mencapai kesehatan psikologi yang positif.
b) Memecahkan masalah meningkatkan efektifitas pribadi individu.
c) Membantu perubahan pada diri individu yang bersangkutan.
d) Membantu mengambil keputusan secara tepat dan cermat.
e) Adanya perubahan prilaku dari yang tidak menguntungkan menjadi
menguntungkan.

2. Hal-hal yang harus diperhatikan bidan


Hal-hal yang harus diperhatikan bidan sebagai konselor adalah:
1. Membentuk kesiapan konseling.
Faktor yang mempengaruhi kesiapan konseling adalah motivasi memperoleh
bantuan, pengetahuan klien tentang konseling, kecakapan intelektual, tingkat
tilikan terhadap masalah dan harapan terhadap peran konselor.
Hambatan dalam persiapan konseling adalah:
a. Penolakan
b. Situasi fisik
c. Pengalaman konseling yang tidak menyenangkan
d. Pemahaman konseling kurang
e. Pendekatan kurang
f. Iklim penerimaan pada konseling kurang.
Penyiapan klien
a. Orientasi pra konseling
b. Teknik survey terhadap masalah klien
c. Memberikan informasi pada klien
d. Pembicaraan dengan berbagai topic
e. Menghubungi sumber-sumber referal.

2. Memperoleh informasi
Memperoleh Riwayat Kasus. Riwayat kasus merupakan kumpulan informasi
ssistematis tentang kehidupan sekarang dan masa lalu. Riwayat kasus kebidanan,
biasanya tercatat dalam rekam medis.

3. Evaluasi psikodiagnostik
Psikodiagnostik meliputi pernyataan masalah klien, perkiraan sebab-sebab
kesulitan (kemungkinan teknik konseling dan perkiraan hasil konseling).
C. Fungsi Konseling Kebidanan

Fungsi konseling pada dasarnya mencakup empat fungsi, yaitu pencegahan, penyesuaian,
perbaikan dan pengembangan. dibawah ini akan dijelaskan satu persatu yaitu :

a. Fungsi Pencegahan
konseling dengan fungsi pencegahan merupakan upaya mencegah timbulnya masalah
kesehatan yang berkaitan dengan kebidanan dari tingkat pertama, tingkat kedua dan
tingkat ketiga.
b. Fungsi Penyesuaian
merupakan upaya membantu klien mengalami perubahan biologis, psikologis soisal,
kultural dan lingkungan yang berkaitan dengan kebidanan sehingga diperlukan waktu
untuk beradatapsi
c. Fungsi Perbaikan
Konseling ini dilaksanakan ketika terjadi penyimpangan perilaku klien atau pelayanan
kesehatan dan lingkungan yang menyebabkan terjadinya masalah kesehatan, sehingga
diperlukan upaya peningkatan peran serta masyarakat.
d. Fungsi pengembangan
Konseling dengan fungsi pengembangan ditunjukankan untuk meningkat pengetahuan
dan kemampuan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan upaya
peningkatan peran serta masyarakat.

D. Jenis Konseling dalam Kebidanan

Jenis konseling dalam Kebidanan:


1. Konseling umum
Konseling umum dapat dilakukan oleh petugas lapangan keluarga berencana atau
PLKB. Konseling umum meliputi berbagai metode kontrasepsi untuk
mengenalkan.
2. Konseling Spesifik
Konseling spesifik dapat dilakukan oleh dokter/bidan/konselor. Konseling spesifik
berisi tentang metode yang diinginkan, alternatif, keuntungan, akses dan fasilitas
layanan. Konseling pra dan pasca tindakan
3. Konseling pra dan pasca tindakan
konseling pra dan pasca tindakan dapat dilakukan oleh
operator/konselor/dokter/bidan. konseling ini meliputi penjelasan spesifik tentang
prosedur yang akan dilaksanakan selama kegiatan konseling baik pra ataupun
pasca konseling.

E. Teknik konseling

A. Teknik konseling ada 3 yaitu :

1. Pendekatan authoritatian atau directive (Concelor centered) , pusat dari


keberhasilan konseling adalah dari konselor. Yang berpusat pada konselor. Konselor
yang mempergunakan metode ini membantu memecahkan masalah klien dengan secara
sadar mempergunakan sumber-sumber intelektualnya. Tujuan utama dari metode ini
dalah membantu klien mengganti tingkah laku emosional dan impulsif dengan tingkah
laku yang rasional. Lepasnya tegangan-tegangan dan didapatnya dipandang sebagai
suatu hal yang penting. Didalam membantu memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi klien dengan rasional, konselor tidak boleh bersikap otoriter dan menuduh,
walaupun dikatakan direktif. Larangan-larangan yang langsung, petuah yang didaktis
dan petuah yang sifatnya mengatur sebaiknya di hindari.

2. Pendekatan Non-Directive (Client Centered). Pendekatan non-directive atau


conseli centred, konseli diberikan kesempatan untuk memimpin proses konseling dan
memecahkan masalah sendiri. Pada teknik ini klien diberi kesempatan untuk memimpin
wawancara dan memikul sebagian besar dari tanggung jawab atas pemecahan
masalahnya. Beberapa ciri-cirinya antara lain : (a) klien bebas untuk mengekspresikan
dirinya, (b) klien menerima, mengetahui, menjelaskan, mengulang lebih secara objektif
pernyataan-pernyataan dari klien, (c) klien ditolong untuk makin mengenal diri sendiri
dan, (d) klien membuat asal-usul yang berhubungan dengan pemecahan masalahnya.
Salah satu keuntungan terbesar dari metode ini adalah mengurangi ketergantungan
klien. Bahkan memberikan pelepasan emosi yang dalam dan memberi lebih banyak
kesempatan untuk pertumbuhan.

3. Pendekatan edetic, konselor menggunakan cara yang baik sesuai dengan masalah
konseli
F. Tujuan atau harapan dari pelayanan konseling

Tujuan atau harapan dari pelayanan konseling yang telah dilakukan adalah:

1. Peningkatan kemampuan klien dalam upaya mengenal masalah, merumuskan


alternatif pemecahan masalah, dan manilai hasil tindakan secara tepat dan
cermat.

2. Klien memiliki pengalaman dalam menghadapi masalah dan pelaksanaan


pemecahan masalah kesehatan.

3. Adanya kemandirian dalam pemecahan masalah.

G. HASIL PELAYANAN KONSELING KEBIDANAN

Harapan bidan setelah dilaksanakan konseling adalah kemandirian klien dalam :

a. Peningkatan kemampuan klien dalam mengenali masalah, merumuskan pemecahan


masalah, menilai hasil tindakan dengan tepat.

b. Klien mempunyai pengalaman dalam menghadapi masalah kesehatan.

c. Klien merasa percaya diri dalam menghadapi masalah.

d. Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah kesehatan


PUSTAKA

Suryani, 2015. Komunikasi Terapeutik Teori dan Praktik. EGC. Jakarta

Uripni, C, Sujianto dan Indrawati, 2003. Komunikasi Kebidanan. EGC. Jakarta

Natalina, fitria. 2015. Proses dan Praktik Konseling dalam Asuhan Kebidanan.
//inatiganna.blogspot.co.id/2015/07/proses-dan-praktik-konseling-dalam.html. di
unduh pada tanggal 15 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai