Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH

“PERANG VIETNAM SELATAN”

OLEH :

AKMAL

AGUS SAPUTRA

ABU HASAN

XII IPS 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Vietnam merupakan salah satu dari negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.
Vietnam merupakan negara yang menganut sistem Sosialis-Komunis, orang-orang
Vietnam biasa juga dikenal dengan orang Indo-Cina. Mengingat kawasan ini pernah
diduduki oleh kekaisaran Cina. Vietnam ditaklukkan oleh Cina dari 110 SM. Dijajah
sampai kemerdekaan pada 938. Setelah bebas dari belenggu
penjajahan Tiongkok, Vietnam selalu menentang dan mengecam serangan pihak asing.
Tapi kemudian, Pada abad ke-19, Vietnam menjadi wilayah jajahan Prancis. Prancis
menguasai Vietnam setelah melakukan beberapa perang kolonial di Indochina mulai dari
tahun 1840-an. Ekspansi kekuasaan Prancis disebabkan keinginan untuk menyaingi
kebangkitan Britania Raya dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi seperti rempah-
rempah untuk menggerakkan industri di Prancis untuk menyaingi penguasaan industri
Britania Raya.
Semasa pemerintahan Prancis, golongan rakyat Vietnam dibakar semangat
nasionalisme dan ingin merdeka dari Prancis. Beberapa pemberontakan dilakukan oleh
banyak kelompok-kelompok nasionalis, tetapi usaha mereka gagal. Pada tahun 1919,
semasa Perjanjian Versailles dirundingkan, Ho Chi Minh meminta untuk bersama-sama
membuat perundingan agar Vietnam dapat merdeka. Permintaan tersebut ditolak
dan Vietnam beserta seluruh Indochina terus menjadi jajahan Prancis.
Kelompok Viet Minh akhirnya mendapat dukungan populer dan berhasil mengusir
Prancis dari Vietnam. Selama Perang Dunia II, Vietnam dikuasai oleh Jepang. Pemerintah
Prancis Vichy bekerjasama dengan Jepang yang mengantar tentara ke Indochina sebagai
pasukan yang berkuasa secara de facto di kawasan tersebut. Pemerintah Prancis
Vichy tetap menjalankan pemerintahan seperti biasa sampai tahun 1944 ketika Prancis
Vichy jatuh setelah tentara sekutu menaklukan Prancis dan jendral Charles de
Gaulle diangkat sebagai pemimpin Prancis.
Setelah pemerintah Prancis Vichy tumbang, pemerintah Jepang menggalakkan
kebangkitan pergerakan nasionalis di kalangan rakyat (Vietnam). Pada akhir (Perang
Dunia II), (Vietnam) diberikan kemerdekaan oleh pihak (Jepang). (Ho Chí Minh) kembali
ke Vietnam untuk membebaskan negaranya agar tidak dijajah oleh kekuasaan asing. Ia
menerima bantuan kelompok OSS yang akan berubah menjadi CIA nantinya.
Pada akhir (Perang Dunia II), pergerakan (Viet Minh) di bawah pimpinan (Ho Chí
Minh) berhasil membebaskan Vietnam dari tangan penjajah, tetapi keberhasilan itu hanya
untuk masa yang singkat saja. Pihak Jepang menangkap pemerintah Prancis dan
memberikan Vietnam satu bentuk “kemerdekaan” sebagai sebagian dari rancangan
Jepang untuk "membebaskan" bumi Asia dari penjajahan barat. Banyak bangunan
diserahkan kepada kelompok-kelompok nasionalis.
Pasca Perang Dunia II dengan kemenangan di pihak sekutu memberikan dampak
kembalinya para penjajah ke negeri jajahan mereka masing-masing termasuk Perancis
yang telah menunggu untuk dapat kembali berkuasa di Vietnam. Inilah yang menjadi akar
permasalahan yang menyebabkan terjadinya Perang Vietnam atau juga dikenal Perang
Indo-Cina yang berlangsung selama dua periode.
Perang Indo-Cina pertama menitik beratkan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial
Perancis. Sedangkan Perang Indo-Cina Kedua merupakan perlawanan komunis terhadap
pemerintahan non-komunis yang di bekengi Amerika. Perang yang telah memakan
korban yang cukup banyak ini ternyata berlangsung lama, secara garis besar perang ini
berlangsung dari 1946 hingga 1975. 
B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapa saja tokoh yang berperan dalam perang Vietnam?
2. Apa penyebab terjadinya perang Vietnam?
3. Apa saja dampak akibat perang Vietnam?
4. Bagaimana akhir dari perang Vietnam?
C. MANFAAT
1. Menjelaskan tokoh yang berperan dalam peran Vietnam
2. Mengetahui penyebab dari perang Vietnam
3. Mengetahui dampak perang Vietnam
4. Menjelaskan akhir perang Vietnam
BAB II
PEMBAHASAN
1. TOKOH DI BALIK PERANG VIETNAM
a.  Ho Chi Minh

Minh lahir pada 19 Mei 1890, dengan nama Nguyen Sinh Cung. Lahir di desa
kecil Kimlien, Nghe An, Vietnam Tengah. Min lahir dalam keluarga pemberontak,
ayahnya merupakan seorang pegawai yang mengundurkan diri seiring dengan makin
mantapnya kekuasaan Perancis di sana.
Minh di sekolahkan si sekolah Perancis, yaitu Akademi Nasional. Saat bersekolah
di sini, Minh mulai bersikap kritis. Baginya sebuah hal aneh jika Perancis terkenal
dengan slogan “Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan”, tetapi dalam
kenyataannya melakukan penjajahan di atas Indo-Cina. Dalam kehidupannya Minh
banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor kejadian yang ada, dia sangat berfikir kritis
dalam segala hal.
Minh sangat terpengaruh oleh berbagai perkembangan yang ada di negeri Cina.
Minh sempat merantau hingga ke Perancis, di sana dia bekerja diantarnya menjadi
juru masak. Setelah berkeliling ke berbagai negara, selama 1917-1923 Minh menetap
di Paris dan bekerja sebagai pembantu seorang fotografer. Pada masa inilah ia mulai
secara serius mempelajari karya-karya Karl Marx dan penulis kiri lainnya.
Akibatnya Minh mulai terjun secara langsung kedalam polik haluan kiri, dia
semakin aktif dan semakin dikenal oleh orang banyak dengan sikapnya yang sangat
berani menentang kekuasaan Perancis. Ho Chi Minh mulai aktif dalam kegiatan
Komunis Internasional, dia mengikuti berbagai pertemuan yang ada di Rusia dan
Cina. Minh nyaris kehilangan nyawanya saat gagal dalam melakukan pemberontakan
terhadap Perancis, namun dia berhasil lari ke Hongkong, sejak saat itu juga Minh
sering sekali mengganti namanya.
Saat Jepang menguasai Vietnam, Minh sangat menentang Fasisme, dia
beranggapan bahwa Fasisme lebih berbahaya dari pada Imperialisme dan Kapitalisme,
hal ini berbeda dengan golongan Nasionalis Vietnam yang lain. Mereka bekerja sama
dengan Jepang, hal ini juga menyebabkan naiknya popularitas Minh dalam
Masyarakat.
Pada 10 Mei 1941, di Pegunungan Marx, bersama kaum komunis Vietnam
lainnya, terbentuklah Vietminh (Liga Pembebasan Vietnam). Sayap organisasi militer
baru ini dipimpin oleh Jenderal Vo Nguyen Giap.
b. Ngo Dinh Diem

Ngo Dinh Diem lahir 3 Januari 1901. Dia adalah seorang Katolik yang taat dan
merupakan pejabat tertinggi dari Dinasti Nguyen. Pada saat  pemerintahan Minh, dia
mengasingkan diri ke Amerika Serikat. Berakhirnya babak pertama Perang Vietnam
dia dipanggil oleh Bao Dai untuk menjadi perdana menteri untuk bagian Vietnam
Selatan.
Diem menerima jabatan tersebut dan menyingkirkan kaisar dalam cara
referendum curang pada 1955. Tak lama setelah itu Diem menyatakan dirinya sebagai
Presiden Vietnam Selatan. Diem yang disokong oleh Amerika melakukan
pembangunan dan ingin memulihkan kondisi Vietnam Selatan dari pengaruh
Komunis yang terus masuk dari Vietnam Utara.
Diem menyingkirkan musuh-musuhnya dengan cepat dan menumpas segala
gerakan yang menjurus ke persatuan Vietnam (baca: Vietkong). Namun tanpa disadari
pemerintahan yang dijalankan ternyata sangat buruk karena korupsi yang merajalela.
Ditambah lagi dengan Amerika yang telah tidak begitu mendukung Diem.
Salah satu segi kelemahan pemerintahan Ngo Dinh Diem, terletak dalam sistem
dan tata pelaksanaan politiknya. Ia sangat menyandarkan diri pada partai Can Lao,
yang dipimpin oleh adiknya sendiri, yakni Ngo Dinh Nhu dan istrinya Tran Le Xuan
yang sangat ambisius. Parta Can Lao itu bertindak sebagai agen rahasianya dan
menguasai Gerakan Revolusi Nasional. Sekalipun saudara, tetapi banyak pandangan
dan tindakan Ngo Dinh Nhu sangat berlainan dengan Ngo Dinh Diem sendiri.
Sungguh sangat tercela tindakan iparnya Tran Le Xuan, yang bertindak seakan-akan
menjadi Ratu Vietnam. Karena memang Ngo Dinh Diem tetap masih membujang,
maka segala sesuatu mengenai rumah tangga di kediaman resminya di Saigon, diatur
oleh Tran Le Xuan. Di samping itu, Tran Le Xuan dengan secara mencolok
mengumpulkan banyak harta benda dan menguntungkan sanak keluarganya dengan
mengankat mereka dalam jabatan negara yang penting-penting, segingga banyak
menimbulkan kemasgulan.
2. PENYEBAB PERANG VIETNAM
Ada beberapa penyebab terjadinya perang Vietnam diantaranya:
a. Penjajahan Prancis terhadap Vietnam
Vietnam telah dijajah oleh Tiongkok sejak tahun 110 hingga mencapai
kemerdekaan pada tahun 938. Namun, setelah bebas dari penjajahan Tiongkok,
Vietnam menjadi wilayah jajahan Prancis pada abad ke-19. Prancis dapat menguasai
Vietnam setelah mulai dari tahun 1840-an melakukan beberapa perang kolonial di
Indochina. Penjajahan tersebut didasari oleh keinginan Prancis menyaingi
kebangkitan Britania Raya. Prancis juga membutuhkan hasil bumi seperti rempah-
rempah untuk menggerakkan industri di Prancis demi menyaingi industri Britania
Raya.
Rakyat Vietnam terus melakukan perlawanan terhadap Prancis. Namun, usaha
tersebut selalu gagal. Bahkan pada tahun 1919, saat Perjanjian Versailles
dirundingkan, Ho Chi Minh meminta untuk bersama-sama membuat perundingan agar
Vietnam dapat merdeka. Hal ini ditolak dan Vietnam berserta seluruh Indochina tetap
menjadi jajahan Prancis.
Kelompok Viet Minh mendapat dukungan populer dan berhasil mengusir Prancis
dan Vietnam. Selama Perang Dunia 2, Vietnam pun dikuasai oleh Jepang. Setelah
pemerintah Prancis Vichy tumbang, pemerintah Jepang pun menggalakkan
kebangkitan pergerakan nasionalis di kalangan rakyat Vietnam. Pada akhir Perang
Dunia 2, pergerakan Viet Ming di bawah pimpinan Ho Chi Minh berhasil
memerdekakan dari tangan penjajah. Namun, keberhasilan itu hanya untuk masa yang
singkat saja.
Pihak Jepang menangkap pemerintah Prancis dan Vietnam juga diberikkan satu
bentuk kemerdekaan. Hal ini dilakukan Jepang sebagai bagian dari rancangan Jepang
untuk “membebaskan” bumi Asia dari penjajahan barat.
b. Pembagian Vietnam menjadi dua yakni Vietnam Utara dan Vietnam Selatan
Penyebab Perang Vietnam juga dilatarbelakangi oleh pembagian Vietnam menjadi
Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Pembagian tersebut sesuai dengan Konferensi
Jenewa pada tahun 1954 di Swiss. Vietnam Selatan diurus oleh Negara Vietnam,
sedangkan Vietnam Utara diurus oleh Viet Minh. Viet Minh sebagai tokoh pergerakan
nasional dari Vietnam menginginkan agar Vietnam menjadi satu negara. Beliau
menolak Konferensi Jenewa dan menganggap Vietnam Selatan sebagai penghalang
penyatuan seluruh tanah Vietnam.
Demi mengalahkan Vietnam Selatan, Ho Chi Minh dibantu oleh negara-negara
komunis seperti Cina dan Uni Soviet. Amerika Serikat dan Sekutunya pun langsung
bergerak demi menghalangi upaya Vietnam Utara dan sekutu-sekutunya. Amerika
Serikat memiliki kepentingan di Vietnam Selatan, sehingga harus mempertahankan
daerah tersebut. Pecahlah Perang Vietnam yang merupakan salah satu dari efek
Perang Dingin.
Perang Vietnam adalah perang terlama bagi Amerika Serikat di Asia tenggara.
Pihak Amerika Serikat selalu menang dalam berbagai pertempuran di peperangan.
Namun, pada kenyataannya Amerika Serikat harus meninggalkan Vietnam.
c. Perbedaan Ideologi Antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan
Terdapat perbedaan ideologi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Dimana
Vietnam Utara menganut paham komunis, sedangkan Vietnam Selatan menganut
ideologi yang sama dengan Amerika. Pihak Amerika tidak menyukai Vietnam Utara
karena perbedaan ideologi yang dimiliknya. Amerika tidak menyukai paham
komunis, sehingga Amerika pun lebih tertarik untuk bergabung dengan kubu selatan
yang bukan berideologi komunis. Apalagi, ideologi Vietnam Selatan hampir sama
dengan mereka.
Amerika bersedia membantu pihak Selatan untuk melakukan perlawanan terhadap
Utara yang berpaham komunis. Tujuan Amerika tidak disertai dengan taktik,
pemikiran, dan emosi yang tepat. Langkah Amerika membantu Vietnam Selatan gagal
karena kekeliruan dalam menilai pihak Vietnam Utara yang dinilai lemah dan kalah
jumlah. Negara Vietnam akhirnya berdiri menjadi negara berpaham komunis. Hal ini
berdasarkan kemenangan pihak Vietnam Utara atas Vietnam Selatan termasuk di
dalamnya Amerika.
3. DAMPAK PERANG VIETNAM
Dampak dari Perang Vietnam diantaranya adalah:
a. Berkembangnya paham komunis
Kemenangan Vietnam Utara yang berpaham komunis dari Vietnam Selatan
menjadikan berkembangnya paham komunis di berbagai negara di Asia Tenggara.
Pengaruh komunis mewabah ke Laos, Kamboja, hingga ke Indonesia. Bahkan dapat
dikatakan bahwa terbentuknya PKI dan sejarah terbentuknya PKI adalah kemenangan
Vietnam Utara atas Vietnam Selatan. Mereka semakin giat untuk menyebarkan
ideologi komunis mereka ke negara-negara tetangganya. Bahkan pemerintah saat itu
juga mendirikan sebuah negara boneka yang diberi nama Republik Rakyat
Kampuchea. Negara boneka tersebut memiliki fungsi khusus sebagai wadah untuk
memfasilitasi para penebar ajaran komunis.
b. Terbentuknya gerakan penghambat komunisme
Perkembangan komunisme saat itu di wilayah Asia Tenggara dapat dibilang
mengkhawatirkan. Apalagi saat itu, mayoritas masyarakat masih berada pada kondisi
ekonomi yang tergolong  bawah, sehingga sangat mudah menjadi sasaran komunis
selanjutnya. Sebagian masyarakat Vietnam pun khawatir akan hal tersebut. Mereka
meyakinkan diri mereka untuk tidak setuju dengan pemerintahan yang tiba-tiba
dibentuk. Hal tersebut menjadi kesempatan emas bagi negara-negara anti komunis
untuk memberikan dukungan kepada mereka.
Aksi terbaik yang dapat dibuktikan adalah dengan diakuinya Pemerintah Koalisi
Demokrasi Kampuchea. Pemerintah tersebut merupakan pemerintah anti komunis
yang berada di Vietnam sebagai pemerintahan yang sah untuk memimpin Kamboja
dan wakil Vietnam untuk PBB. Hal tersebut sangat diapresiasi oleh PKDK sendiri,
dengan terus melanjutkan aksi untuk melawan paham komunis di tanah Vietnam.
c. Pertempuran di Kamboja
Perbedaan ideologi tersebut memberikan dampak konflik agama, yakni adanya
peperangan antar saudara di Vietnam yang terjadi pada negara Kamboja. Pihak yang
paling disorot sebagai salah satu pemicu terjadinya perang ini adalah Pasukan Khmer
Merah, yang melanjutkan perjuangan perluasan komunis di area Kamboja. Perjuangan
pasukan tersebut dihambat oleh Pemerintahan Kamboja yang saat itu disokong oleh
negara Cina dan Vietnam yang dibantu oleh negara komunis terbesar di dunia waktu
itu. Perang pun tidak dapat dihindarkan, sehingga terjadi peperangan sekitar tahun
1977 sampai dengan 1979.
d. Penderitaan warga akibat Agen Oranye
Dampak pasca Perang Vietnam pun harus dirasakan masyarakat luas akibat dari
racun dengan kode Agent Oranye. Racun tersebut dikeluarkan oleh pihak Amerika
Serikat pada perang tanaman atau herb wayfare dengan Vietnam. Rakyat Vietnam
yang tidak mengetahui hal tersebut dan sudah mengonsumsi tumbuhan yang
terkontaminasi racun tersebut harus mengalami penurunan kesehatan secara bertahap.
Racun yang terdapat dalam Agent Oranye cukup kuat dan dapat mempengaruhi
generasi-generasi berikutnya. Anak-anak Vietnam saat itu pun dilanda ketakutan yang
luar biasa karena terenggut masa depannya.
e. Peningkatan jumlah imigran Vietnam di Amerika
Setelah tahun 1975, tepatnya setelah 30 April 1975, jumlah imigran Vietnam di
Amerika meningkat secara signifikan hingga 150% pada sekitar tahun 80 dan 90an.
Warga Vietnam Amerika menjadi grup minoritas terbesar nomer 4 yang ada di
Amerika Serikat. Warga tersebut umumnya menduduki wilayah California, Texas,
Louisiana, dan Maryland.
f. Keberanian warga Vietnam untuk mengejar kebebasan
Warga Vietnam Amerika pergi dari tanah kelahiran mereka setelah pihak komunis
Vietnam menyerang Vietnam selatan di tahun 1975. Hal ini menyebabkan eksodus
besar-besaran dengan cara mengarungi lautan di kapal-kapal kecil atau berjalan
melewati tempat peperangan di Cambodia dan Laos pada tahun 1978 sampai 1995.
Mereka berdatangan di Amerika melalui program pemerintah Amerika sebagai solusi
dari banyaknya warga Vietnam yang mati di lautan atau hutan-hutan Kambodia, Laos,
dan Thailand. Banyak dari mereka yang bertekad untuk mencari kebebasan dari
semua agenda politik.
Sebanyak 150.000 warga Vietnam diberangkatkan menuju Amerika dengan izin
dari Kedutaan Amerika. Selain itu, sebanyak 150.000 warga Vietnam lainnya
melarikan diri menggunakan kapal diantara tahun 1975 hingga 1978. Pada tahun 1978
– 1982, setidaknya ada 700.000 warga Vietnam yang melarikan diri melalui laut dan
tidak dapat bertahan hidup di tahun-tahun tersebut. Mereka mempertaruhkan nyawa
untuk mendapatkan kebebasan.
Tidak sedikit warga Vietnam yang gugur karena badai angin di laut, hiu-hiu, dan
pemerkosaan serta pembunuhan yang dilakukan oleh bajak laut. Mereka memiliki
slogan “Freedom or Die” yang berarti “Kebebasan atau Mati”. Setidaknya ada
500.000 warga Vietnam yang berhasil sampai di daratan negara lain dan menunggu
dengan harap cemas untuk perizinan mereka tinggal di negara tersebut.
D. AKHIR PERANG VIETNAM
Pada 1968 partai melancarkan serangan Tet (Tahun Baru Imlek) yang terkenal dengan
menyerbu fasilitas-fasilitas Amerika dan Vietnam Selatan di seluruh pelosok negeri. Pada
akhir 1960-an kemenangan tetap susah diraih rezim Vietnam Selatan dan sekutu
Amerikanya. Amerika Serikat pelan-pelan mulai mencari jalan keluar. Seperti telah
diungkapkan sebelumnya bahwa berbagai kendala yang tidak dapat dihadapi oleh
pasukan Amerika membuat negara adi daya ini mencari jalan keluar.
Strategi ‘Vietnamisasi’ Richard Nixon berbuntut pemulangan prajurit pertama kalinya
pada 1969. Alasannya, beban pertempuran secara bertahap tetapi terus-menerus akan
diserahkan pada ARVN. Namun dibelakang itu adalah cara politik yang dijalankan
Amerika guna menutup reputasi buruk mereka di mata dunia. Selanjutnya inisiatif untuk
melakukan perundingan mulai dijalankan. Segmen utama pembicaraan damai ini dimulai
pada 1970 dan berlarut-larut selama lebih dari dua tahun sebelum berujung Perjanjian
Perdamaian Paris di awal 1973.
Setelah perjanjian ini, maka Amerika mulai menarik secara bertahap pasukannya.
Hilangnya penyokong utama Vietnam Selatan dalam menghadapi komunis membuat
mereka lemah dan tidak mampu berkutik. Vietnam Utara tidak menyia-nyiakan
kesempatan mereka dalam mewujudkan cita-citanya untuk menyatukan Vietnam.
Serangan demi serangan terus dilancarkan, pemerintahan Vietnam Selatan terus surut
dengan berbagai kekacauan yang dihadapi. Para pemimpin Vietnam terus mengharapkan
bantuan yang tidak mungkin lagi diberikan oleh Washington kepada mereka. Di samping
itu, pasukan Vietkong terus melebarkan sayapnya di Vietnam Selatan. Pada awal 1975
pasukan revolusiner mulai melakukan serangan final yang berubah menjadi kekalahan
telak bagi ARVN. Aksi mengerucut pada jatuhnya pemerintahan Vietnam Selatan pada
April 1975.
Perang yang dilakukan Vietnam Utara dilengkapi dengan perang ideologi, ekonomi,
politik, teknologi, sosial-budaya, dan psikologis. Perang Vietnam yang berkepanjangan
ini juga tidak kalah dari pengaruh Perang Dingin yang dijalankan oleh dua negara  adi
daya baru yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet yang keluar sebagai salah satu pemenang
dalam Perang Dunia II bersama sekutunya. Vietnam merupakan salah satu dari sekian
banyak negara yang menjadi korban Perang Dingin.
Dengan hilangnya Amerika dalam Perang Vietnam maka berkhirlah perang ini.
Karena itu pada bulan Mei 1974 Vietnam Selatan jatuh ke tangan Vietnam Utara, dan
pada tanggal 25 April 1976 di seluruh Vietnam diadakan pemilihan umum yang
menghendaki bersatunya seluruh Vietnam (reunivikasi Vietnam), sehingga terbentuklah
Republik Sosialis Vietnam dengan ibukota Hanoi.
BAB III
KESIMPULAN

Perang Vietnam, juga disebut Perang Indocina Kedua adalah sebuah perang yang terjadi


antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam
(Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat,
Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang bantuan militer oleh
Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok,
Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam
Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara. Perang ini mengakibatkan
eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat,
Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa
ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar. Setelah berakhirnya perang ini, kedua
Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976 dan Vietnam menjadi negara komunis.

SUMBER:

https://guruakuntansi.co.id/perang-vietnam/

https://sejarahlengkap.com/dunia/negara/penyebab-perang-vietnam

http://zulkhanfarid.blogspot.com/

https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Vietnam

http://dunialilmusosial.blogspot.com/2015/03/perang-vietnam.html

Anda mungkin juga menyukai