3 Pernalaran Induktif
3 Pernalaran Induktif
INDUKTIF
2. PERNALARAN INDUKTIF
Pernalaran yang bertolak dari penyataan-
pernyataan yang khusus dan menghasilkan
simpulan yang umum.
Bentuk-bentuk Pernalaran Induktif
a. Generalisasi : Proses penalaran yang mengandalkan
beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk
mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
Contoh Generalisasi :
Contoh analogi ;
Nina adalah lulusan Akademi Amanah. Nina dapat
menjalankan tugasnya dengan baik. Ali adalah lulusan
Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan
baik.
C. Hubungan Kausal : Pernalaran yang diperoleh dari gejala-
gejala gejala-gejala yang saling berhubungan.
Contoh :
• Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan
menjadi manusia Pancasilais sejati.
• Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen
karena barang itu cepat pecah.
c. Pemilihan terbatas pada dua alternatif Salah nalar
ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak
tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh :
• Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan
yang dilakukan tidak diketahui orang lain
d. Penyebab Salah Nalar
Contoh:
• Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia
memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
• Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar
tidak susah jodohnya.
e. ANALOGI YANG SALAH
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan
sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan
salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan
pada segi yang lain.
Contoh:
Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik.
f. Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap
menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang
diembannya.
Contoh:
Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di
desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki
enam orang anak.
g. Meniru-niru Yang Sudah Ada