Anda di halaman 1dari 5

MIKKO LOREN PANGESTU

03411740000002
EGBM A

Soal :
Resume tentang instrumen ( spesifikasi dan sistem kerja ) alat metode gravity dan magnetik
Gravity : Lacoste-Romberg
Magnetik : Magnetometer PPM

Penyelesaian :
1. Gravity : Lacoste-Romberg
Gravimeter tipe LaCoste dan Romberg termasuk ke dalam tipe zero length spring dan
termasuk Gravimeter tidak stabil. Gravimeter tersebut mempunyai skala pembacaan dari 0 -7000
mGal, dengan ketelitian 0.01 mGal. Gravimeter ini dalam penggunaannya memerlukan suhu yang
tetap. Pengukuran perbedaan percepatan gravitasi biasa dilakukan dengan mengukur dua tempat
yang berbeda dengan alat yang sama, berikut adalah gambaran dari gravimeter Lacoste-Romberg

Sumber : Google

Alat ini mempunyai spesifikasi yaitu :


 Akurasi absolute +/- 2 Gal.
 Ketelitian alat +/- 1 Gal.
 Waktu integrasi ke 1 Gal yaitu 1 jam.
 Penggunaan alat bisa di luar ruangan maupun di dalam ruangan (di lingkungan yang aman)
Contoh :
Spesifikasi Lacoste – Romberg 1053 :
Kualitas Sensivitas : Baik
Nilai Sensitivitas : 1 x 10-10 gHz -1/2
Nilai Ralat (𝛿𝑔/𝑔 ) : 3 x 10-8 day -1
Sensor : Sensor Mekanik ( Pegas )
MIKKO LOREN PANGESTU
03411740000002
EGBM A
Akurasi Akuisisi : Sangat Baik
Akuisisi : Percepatan Gravitasi diukur pada kondisi setimbang

Bagian-bagian pokok dari gravitymeter LaCoste & Romberg ini adalah


1. Zero-length springs adalah pegas yang dipergunakan untuk menahan massa. Zero-length
springs ini dipakai pada keadaan dimana gaya pegas berbanding langsung dengan jarak antar
titik ikat pegas dan titik tempat gaya bekerja.
2. Mass dan beam, berlaku sebagai massa yang berpengaruh atau berubah posisi jika terjadi
variasi medan gravitasi.
3. Hinge atau engsel berlaku sebagai per atau pegas peredam goncangan.
4. Micrometer digunakan untuk mengembalikan posisi massa ke posisi semula setelah massa
terpengaruh oleh medan gravitasi. Micrometer ini terbuat dari ulir-ulir dan pemutarannya dapat
diatur dari nulling dial melalui gear box.
5. Long and short lever yaitu tuas untuk menghubungkan micrometer dengan zero-length
springs.
Sistem gravitymeter ini akan mempunyai tanggapan terhadap medan gravitasi yang akan
menyebabkan berubahnya posisi massa dan beam. Perubahan posisi massa akibat tarikan gaya
gravitasi ini kemudian diseimbangkan atau dikembalikan pada posisi semula dengan memutar
nulling dial yang akan menggerakkan micrometer kemudian ke long and short lever dan akhirnya
ke zero-length springs. Gaya yang diperlukan untuk mengembalikan posisi massa dan beam ke
posisi semula (dengan memutar nulling dial) diubah menjadi nilai gravitasi, namun masih relatif
bukan nilai gravitasi mutlak pada titik tersebut. Nilai ini ditampilkan dalam display digital dalam
gravitymeter. Apabila keadaan zero-length sempurna, maka berlaku persamaan :
F=ks
dengan k adalah konstanta pegas dan s adalah jarak antara titik pegas dengan titik dimana gaya
bekerja.
MIKKO LOREN PANGESTU
03411740000002
EGBM A

LaCoste & Romberg merancang zero-length springs seperti pada gambar diatas untuk mendapat-
kan suatu peralatan yang secara teoritis mempunyai periode tak berhingga. Momen torka dari
beban M adalah
𝑇𝑔 = 𝑀𝑔𝑎𝑐𝑜𝑠𝜃 = 𝑘(𝑠 − 𝑐 )𝑏𝑠𝑖𝑛𝛼
𝑘(𝑠 − 𝑐 )𝑏(𝑦𝑐𝑜𝑠𝜃)
𝑀𝑔𝑎𝑐𝑜𝑠𝜃 =
𝑠
𝑘 𝑏 1−𝑐
𝑔 = ( )( )( )y
𝑀 𝑎 𝑠

ketika g meningkat sebesar δg, springs length bertambah sebesar δs dimana :


𝑘 𝑏 𝑐 𝑦
𝛿𝑔 = ( )( )( )( )𝛿𝑠
𝑀 𝑎 𝑠 𝑠
Berdasarkan persamaan diatas terlihat bahwa pada peralatan ini tidak tergantung pada sudut θ, β
dan α, sehingga jika terjadi penyimpangan sudut yang kecil dari titik kesetimbangan maka gaya
pada sistem ini tidak dapat kembali lagi dan secara teorirtis dapat diatur mempunyai periode tak
berhingga. Adapun beberapa tipe alat Gravitimeter LaCoste dan Romberg sebagai berikut:
Gravitimeter LaCoste dan Romberg D117, Gravitimeter LaCoste dan Romberg D114,
Gravitimeter LaCoste dan Romberg G508, Gravitimeter LaCoste dan Romberg G525,
Gravitimeter LaCoste dan Romberg G804, Gravitimeter LaCoste dan Romberg G816,
Gravitimeter LaCoste dan Romberg G928, Gravitimeter LaCoste dan Romberg G1118,
Gravitimeter LaCoste dan Romberg G1158, Gravitimeter LaCoste dan Romberg G1177.
2. Magnetik : Magnetometer PPM
MIKKO LOREN PANGESTU
03411740000002
EGBM A

Spesifikasi PROTON PRECESSION MAGNETOMETER (PPM) Model G-856


 Tampilan : Tampilan intensitas medan magnet dalam 6 digit, tampilan titik,
julian day, dan nomor lintasan dalam 3 digit
 Resolusi : 0,1 gamma
 Akurasi mutlak : 1 gamma
 Waktu : waktu julian
 Jangkauan tuning : 20.000 sampai dengan 90.000 gamma
 Toleransi gradien : 5000 gamma / meter
 Waktu cycle : 3 detik
 Pembacaan manual : Pembacaan diambil sesuai perintah
 Memori : 1000 data pembacaan pada mode survei, 2500 data pembacaan
pada mode base
 Output : RS –232
 Physical : Instrument console 7 x 10,5 x 3,5 inci , 2,7 kg Sensor 3,5 x 5 inci ,
1,8 kg Staff 1 inchi x 8 feet , 1 kg
 Environmental : -20 sampai dengan 50 derajat
 Celcius Power : 8 baterai kering D-cell (12 volt eksternal power)
 Aksesoris Standar : Sensor, staff, tas punggung, dua set baterai, tas, manual.
 Pilihan : kabel RS-232 interface, tape perekam digital,sabuk baterai
Prinsip kerja Proton Procession Magnetometer adalah dengan proton yang ada pada semua
atom memintal atau berputar pada sumbu axis yang sejajar dengan medan magnet Bumi.
Normalnya, proton cenderung untuk sejajar dengan medan magnet Bumi. Ketika subjek diinduksi
medan magnet (dibuat sedemikian), maka proton dengan sendirinya akan menyesuaikan dengan
medan yang baru. Dan ketika medan baru itu dihentikan maka proton akan kembali seperti semula
yang sejajar dengan medan magnet Bumi. Saat terjadi perubahan kesejajaran, perputaran proton
berpresesi, dan putarannya semakin melambat. Frekuensi pada saat presesi berbanding lurus
dengan kuat medan magnet Bumi. Rasio Gyromagnetic proton adalah 0,042576 Hertz / nano Tesla.
Sebagai contoh, pada area dengan kekuatan medan sebesar 57.780 nT maka frekuensi presesi
menjadi 2460 Hz. Komponen sensor pada proton precession magnetometer adalah tabung silinder
yang berisi cairan penuh atom hidrogen yang dikelilingi oleh lilitan kabel. Cairan yang digunakan
umumnya terdiri dari air, kerosin, dan alkohol. Sensor tersebut dihubungkan dengan kabel ke unit
yang berisi sebuah power supply, sebuah saklar elektronik, sebuah amplifier, dan sebuah pencatat
frekuensi. Ketika saklar ditutup, arus DC mengalir dari baterai ke lilitan, kemudian memproduksi
MIKKO LOREN PANGESTU
03411740000002
EGBM A
kuat medan magnet dalam silinder tersebut. Atom hidrogen (proton) yang berputar seperti dipol
magnet, menjadi sejajar dengan arah medan (sepanjang sumbu silinder). Daya listrik kemudian
memotong lilitan dengan membuka saklar. Karena medan magnet Bumi menghasilkan torsi
(tenaga putaran) pada putaran atom hydrogen, maka atom hydrogen memulai presesi disekitar arah
total medan Bumi. Presesi tersebut menunjukkan medan magnet dalam berbagai wktu (time-
varying) yang mana menginduksi sedikit arus AC pada lilitan tersebut. Frekuensi pada arus AC
memiliki persamaan dengan frekuensi presesi atom tersebut. Karena frekuensi presesi berbanding
dengan kuat medan total dan karena konstanta perbandingan diketahui, maka kuat medan total
dapat ditetapkan dengan akurat.

Reference :
https://plus.google.com/107888919537055118324/posts/Z21uChCTycv
https://prezi.com/xkcz9eaf7dbu/prosedur-penggunaan-proton-precission-magnetometer-ppm/
https://www.academia.edu/19647081/Resume_Gravitimeter

Anda mungkin juga menyukai