Anda di halaman 1dari 4

SOAL LATIHAN BAB III HK.

COULOMB (FISIKA DASAR)

1. Dua keping mata uang masing-masing diberi muatan yang sama. Berapakah muatan setiap
keping kalau diketahui gaya pada masing-masing adalah 2,0 N? jarak pisah 1,5 m.
2. Dua buah muatan berada pada sumbu x yakni + 3 µC di x = 0 dan -5 µC di x = 40 cm.
Dimana muatan ketiga q adalah positif. Apabila diletakkan di antara titik A dan B, kedua
gaya yang dialaminya mempunyai arah yang sama, maka tak dapat saling meniadakan.
Apabila diletakkan disebelah kanan titik B, gaya tarik oleh muatan -5 µC akan selalu lebih
besar dari pada gaya tolak oleh muatan +3 µC. Karena itu mustahil-lah gaya resultan pada q
akan nol, bila diletakkan di daerah ini. Hanya apabila diletakkan dalam daerah disebelah kiri
titik A akan terjadi bahwa kedua gaya itu saling meniadakan. (Dapatkah anda tunjukkan
bahwa itu benar juga pada q bertanda negatif?).
3. Perhatikan muatan-muatan pada Gambar dibawah ini.
F3
tentukan gaya pada muatan 4 µC oleh kedua muatan
yang lain. F2
60o 60o

+ 4 µC
20 cm 20 cm

60o 60o
+ 2 µC + 3 µC
4. Hitunglah (a) intensitas medan listrik E di suatu titik pada jarak 30 cm dari muatan titik q 1 =
5 x 10-9 C dalam udara (b) gaya pada muatan q 2 = 4 x 10-10 C yang diletakkan pada jarak 30
cm dari q1; dan (c) gaya pada muatan q3 = -4 x 10-10 C terletak pada jarak 30 cm dari q1 (tetapi
q2 sudah ditiadakan).
5. Perhatikan Gambar 24-5 dan tentukan (a) intensitas medan E di titik P; (b) gaya pada muatan
-4 x 10-8 C di titik P; (c) dimana intensitas medan adalah nol?
q1 q2
5 cm P 5 cm
+ 20 x 10-8 C - 5 x 10-8 C

6. Tiga buah muatan diletakkan pada ketiga buah sudut suatu bujur sangkar, seperti terlihat
pada gambar. setiap sisi dari bujur sangkar adalah 30 cm. Hitung E di sudut keempatnya?
Berapakah gaya pada muatan 6µC yang ditempatkan di ujung yang kosong?
8 µC - 5 µC

E5

E4 E8
- 4 µC
SOLUSI LATIHAN BAB III HK. COULOMB (FISIKA DASAR)

1. Dua keping mata uang masing-masing diberi muatan yang sama. Berapakah muatan setiap
keping kalau diketahui gaya pada masing-masing adalah 2,0 N? jarak pisah 1,5 m.
Peny :
q1  q 2 F r2 (2 N )(1,5m) 2
F k  q 2
   0,5  10 9 C 2
r 2
k (9  10 Nm / C )
9 2 2

q  2,24  10 5 C  22,4C

2. Dua buah muatan berada pada sumbu x yakni + 3 µC di x = 0 dan -5 µC di x = 40 cm.


Dimana muatan ketiga q adalah positif. Apabila diletakkan di antara titik A dan B, kedua
gaya yang dialaminya mempunyai arah yang sama, maka tak dapat saling meniadakan.
Apabila diletakkan disebelah kanan titik B, gaya tarik oleh muatan -5 µC akan selalu lebih
besar dari pada gaya tolak oleh muatan +3 µC. Karena itu mustahil-lah gaya resultan pada q
akan nol, bila diletakkan di daerah ini. Hanya apabila diletakkan dalam daerah disebelah kiri
titik A akan terjadi bahwa kedua gaya itu saling meniadakan. (Dapatkah anda tunjukkan
bahwa itu benar juga pada q bertanda negatif?).
Peny :
Kasus I : Muatan q3 diletakkan di antara muatan q1 dan
q2, sehingga diperoleh arah gaya dan kuat medan sbb :
Dari gambar tampak arah gaya coulomb maupun kuat
medan muatan 13 karena muatannya sejenis akan tolak F13= E13
+ q3 + -
menolak (arah ke kanan), dan arah gaya coulomb
q1 q
F23= E23 2
maupun kuat medan muatan 23 karena muatannya
berlawanan akan tarik menarik (arah ke kanan),
sehingga karena arahnya sama, maka tak dapat saling
meniadakan. (Demikian pula halnya bila q3 mempunyai
muatan negatif).

Kasus II : Muatan q3 diletakkan di sebelah kanan


muatan q2, sehingga diperoleh arah gaya dan kuat F13= E13
medan sbb : + 0,4 - x + q
3

Jika dimisalkan jarak r13=0,4+x dan r23=x, maka : q q2


1 F23= E23
qq q1 q3 q q q q
F13  k 1 23  k ; F23  k 2 23  k 2 23  F23  F13
r13 (0,4  x) 2
r23 ( x)
karena faktor jarak kuadrat dimana semakin kecil jarak,
semakin besar gaya coulomb.

Kasus III : Muatan q3 diletakkan di sebelah kiri muatan F13= E13


x 0,4
q1, sehingga diperoleh arah gaya dan kuat medan sbb : + + -
q3 q1 q2
Jika dimisalkan jarak r23=0,4+x dan r13=x, dan terlebih F23= E23
dahulu dicari jarak x maka :
qq qq q q q2 q3
F13  k 1 23  k 1 23 ; F23  k 2 23  k
r13 ( x) r23 (0,4  x) 2
q1 q3 q 2 q3 q (q 2 )
Ftot  F13  F23  0  F13   F23  k  k  12  
( x) 2
(0,4  x) 2
( x) (0,4  x) 2
q1 x 3  10 6 C x x
  6
  0,7746 
q 2 0,4  x 5  10 C 0,4  x 0,4  x
0,30984  0,7746x  x  0,30984  0,2254x  x  1,3746m

Sehingga :
6
q1 q 3 2 (3  10 C )(3  10 6 C )
F13  k  (9  10 9
Nm 2
/ C )  0,0429 N
( x) 2 (1,3746) 2
6
q 2 q3 2 ( 5  10 C )(3  10 6 C )
F23  k  (9  10 9
Nm 2
/ C )  0,0429 N
(0,4  x ) 2 (1,7746) 2
Terbukti jika muatan 3 di sebelah kiri muatan pertama, maka gaya-gayanya akan saling
meniadakan karena nilai gaya 13 dan 23 sama besar tetapi berlawanan arah.

3. Perhatikan muatan-muatan pada Gambar dibawah ini. tentukan gaya pada muatan 4 µC oleh
kedua muatan yang lain. F3
Peny : F2
60o 60o
Jika setiap gaya interaksi muatan 4µC terhadap muatan lainnya
diuraikan dalam bentuk komponen vektor x dan y, maka dapat
dituliskan : + 4 µC
F12 x  F12 cos 60 ; F12 y  F12 sin 60 20 cm 20 cm
F13 x   F13 cos 60 ; F13 y  F13 sin 60
Maka : 60o 60o
+ 2 µC + 3 µC
q1  q 2 (2  10 6 C )(4  10 6 C )
F12  k 2
 (9  10 Nm / C )
9 2 2
 1,8 N
r12 (0,2m) 2
q1  q3 (3  10 6 C )(4  10 6 C )
F13  k 2
 (9  10 9 Nm 2 / C 2 )  2,7 N
r13 (0,2m) 2
F12 x  F12 cos 60  (1,8 N )(0,5)  0,9 N
F12 y  F12 sin 60  (1,8 N )(0,866)  1,56 N
F13 x   F13 cos 60  (2,7 N )(0,5)  1,35 N
F13 y  F13 sin 60  (2,7 N )(0,866)  2,34 N
Fx  F12 x  F13 x  (0,9  1,35) N  0,45 N
Fy  F12 y  F13 y  (1,56  2,34) N  3,9 N
2 2
F Fx  Fy  (0,45 N ) 2  (3,9 N ) 2  3,93N
Fy 3,9
tan     8,72    83,5 0
Fx  0,45
4. Hitunglah (a) intensitas medan listrik E di suatu titik pada jarak 30 cm dari muatan titik q 1 =
5 x 10-9 C dalam udara (b) gaya pada muatan q 2 = 4 x 10-10 C yang diletakkan pada jarak 30
cm dari q1; dan (c) gaya pada muatan q3 = -4 x 10-10 C terletak pada jarak 30 cm dari q1 (tetapi
q2 sudah ditiadakan).
Peny :
9
q 2 (5  10 C )
(a). E  k    500 N / C
9 2
(9 10 Nm / C )
r2 (0,3m) 2
q1  q 2 9
2 (5  10 C )( 4  10
10
C)
(b). F  k 2
 (9  10 9
Nm 2
/ C ) 2
 2  10  7 N
r (0,3m)
q1  q 3 2 (5  10
9
C )(4  10 10 C )
(c). F  k 2
 (9  10 9
Nm 2
/ C ) 2
 2  10 7 N
r (0,3m)
5. Perhatikan Gambar 24-5 dan tentukan (a) intensitas medan E di titik P; (b) gaya pada muatan
-4 x 10-8 C di titik P; (c) dimana intensitas medan adalah nol?
q1 q2
5 cm P 5 cm
+ 20 x 10-8 C - 5 x 10-8 C

(a). Muatan di titik P :



 q q    ( 20  10 8 C ) (5  10 8 C ) 
E p  E1 p  E 2 p  k  12  22   (9  10 9 Nm 2 / C 2 ) 2
 

 r1 p r2 p 
  ( 0, 05 m ) (0,05m) 2 
E p  (72  10 4 N / C )  (18  10 4 N / C )  54  10 4 N / C
(b). Gaya pada muatan P :

 q1  q p q1  q p 
F p  F p1  F p 2  k  2
 2 

 rp1 rp 2  
2  ( 20  10 C )(4  10 8 C ) ( 5  10 8 C )(4  10 8 C ) 
8
F p  (9  10 Nm / C ) 
9 2
 
 (0,05m) 2 (0,05m) 2 
F p  (9  10 9 Nm 2 / C 2 ) 32  10 13 C 2 / m 2   8  10 13 C 2 / m 2 
F p  (288  72)  10  4 N  216  10 4 N
(c). Medan yang bernilai nol : Asumsi titik P dianggap bukan muatan dan jarak titik P dengan
muatan 1 dan 2 tidak diketahui, maka :
Mis : r12  0,1m  r1 p  0,1  x ; r2 p  x
 q1 q 2  q1 q2 (q1 ) r1
2
q r
Etotal  E1  E 2  k  2  2   0  k 2   k 2    2  1  1
 r1 r2  r1 r2 q2 r2 q 2 r2

20  10 8 (0,1  x) (0,1  x)
8
 2  2 x  0,1  x  3x  0,1  x  0,0333cm
5  10 ( x) ( x)
q1 (20  10 8 C ) 1800
E1  k 2
 (9  109 Nm 2 / C 2 )   409090,9
r1 (0,0667) 2 0,0044
q2 (5  10 8 C )  450
E2  k 2
 (9  10 9 Nm 2 / C 2 )
  409090,9
r2 (0,0333) 2 0,0011
6. Tiga buah muatan diletakkan pada ketiga buah sudut suatu bujur sangkar, seperti terlihat
pada gambar. setiap sisi dari bujur sangkar adalah 30 cm. Hitung E di sudut keempatnya?
Berapakah gaya pada muatan 6µC yang ditempatkan di ujung yang kosong?
8 µC - 5 µC

E5

E4 E8
- 4 µC

Khusus muatan kedua (-8 µC) interaksi gaya terhadap muatan keempat dapat diuraikan
dalam bentuk komponen vektor x dan y :
2 2
r42  r41  r43  (0,3m) 2  (0,3m) 2  0,42m

q q q 
Etotal  E1  E 2  E3  k  12  22  32 

 r1 r2 r3 

 (5  10 C ) (8  10  6 C ) (4  10 6 C ) 
6
Etotal  (9  10 9 Nm 2 / C 2 ) 2
  
 (0,3m) (0,42m) 2 (0,3m) 2 
E p  (5  10 5 N / C )  (4,08  10 5 N / C )  ( 4  10 5 N / C )  4,92  10 5 N / C
q4  q2 (6  10 6 C )(8  10 6 C )
F42  k 2
 (9  10 Nm / C )
9 2 2
 2,45 N
r42 (0,42m) 2

Anda mungkin juga menyukai