Anda di halaman 1dari 130

1.

Momen Inersia
Oleh:
Adi Kurniawan

1.1.Sebuah roda bermassa 6kg dengan radius girasi 40cm, berputar dengan kecepatan
300rpm tentukan momen inersia dan energi kinetik roda itu !

PENYELESAIAN :
I = Mk2 = (6kg)(0.40m)2 = 0.96kg.m2

(Sumber: J Bueche, 1989: 88)

1.2.Baling – baling suatu pesawat bermassa 70kg dengan radius girasi 75cm. Berapakah
momen inersia baling – baling tersebut? Agar baling – baling dapat dipercepat dengan
percepatan sudut sebesar 4 putaran/det2 berapakah torsi yang diperlukan?

PENYELESAIAN :
I = Mk2 = (70kg)(0.75m)2 = 39kg . m2

(Sumber: J Bueche, 1989: 89)

1.3.Tentukan momen inersia dari 2 buah bola pejal identik masing masing dengan massa
5kg dan dihubungkan dengan tongkat tak bermassa ,panjang 1m.

PENYELESAIAN :
a. Sumbu putar melalui pusat massa sistem
Ipm = ∑ mi.ri2
= 2 (5.052) = 2,5kgm2
b. Sumbu putar melalui pusat massa suatu bola (A)
IA = 2/5 mA . rA2 + mB ( r2 ) , ~ = 1m
Jika rA diketahui, IA dapat dihitung

(Sumber: Aby Sarojo, 2004: 297)


1.4.Dua beban pada sebuah batang: sumbu bebeda dan I berbeda. Dua “beban” dengan
massa 5,0 kg dan 7,0 kg diletakkan dengan jarak 4,0 meter satu sama lain pada sebuah
batang yang ringan (yang masssa nya dapat diabaikan), sebagaimana ditunjuk pada
Gb-19a. Hitung momen inersia sistem (a) ketika dirotasikan sekitar sebuah sumbu
yang berada ditengah antara kedua beban tersebut, Gb-19a dab (b) jika sistem berotasi
sekitar sumbu yang terletak 0,50 m disebelah kiri massa 5,0 kg (Gb-19b)

4,0 m

5.0 kg 7,0 kg

sumbu

(a)
0.5 m
4,0 m

5.0 kg 7,0 kg

sumbu

(b)

PENYELESAIAN :
a) Kedua beban berjarak sama , 2.0 m, dari sumbu rotasi. Dengan demikian.
I = ∑mr2 = (5.0 kg)(2.0m)2 + (7.0kg)(2.0m)2
= 20 kg.m2 +28 kg.m2
= 48 kg. m2.
b) Massa 5.0 kg sekarang berada 0.50 m dari sumbu dan massa 7.0 kg berada 4.5
m dari sumbu. Maka
I = ∑mr2 = (5.0 kg)(0.50m)2 + (7.0kg)(4.5m)2
= 1.3 kg.m2 + 142 kg.m2
= 143 kg. m2.
(Sumber : Giancoli, 2001: 262)
1.5.Tiga buah benda kecil, yang dapat dianggap sebagai partikel, dihubungkan dengan
batang ringan, seperti pada gambar 9-6. Berapakah momen inersia sistem (a) terhadap
sumbu melalui titik A, tegak lurus pada gambar, dan (b) terhadap sumbu yang
berhimpit dengan batang BC ?
0.1 kg

0.5 m 0.3 m

0.3 kg
0.4 m
0.2 kg

PENYELESAIAN :
a) Partikel di titik A terletak pada sumbu. Jaraknya dari sumbu adalah nol dan
partikel ini tidak mempunyai andil dalam momen inersia. Karena itu,
I = ∑mr2 = (0.1 kg)(0.5m)2 + (0.2kg)(0.4m)2
= 0.057 kg. m2

b) Partikel di B dan C keduanya terletak pada sumbu. Momen inersia adalah


I = ∑mr2 = (0.3 kg)(0.4m)2
= 0.048 kg. m2

(Sumber : Sears, 1980: 265-266)

1.6.Suatu benda titik yang massa nya m = 2kg bergerak melingkar dengan jari jari r = 1m
dan laju angular nya sebesar 100 putaran/detik. Tentukanlah momen inersia.

PENYELESAIAN :
I = mr2
I = (2kg)(1)2
= 2kgm2

(Sumber : Novitrian, 2005: 147)


1.7.dua bola bulat masing-masing 5,0 kg yang dihubungkan dengan batang kaku ringan
sepanjang 1,0 m [gambar 12-6]. Perlakukan bola sebagai partikel titik dan diabaikan
massa batang nya. Tentukan inersia rotasi (atau momen inersia) dua bola terhadap
sumbu (a) sumbu normal melalui pusatnya C, dan (b) melalui salah satu bola

5 kg 5 kg

1
meter

PENYELESAIAN :
a) jika sumbu normal melintas titik C
Ic = ∑mr2 = ma ra2 + mb rb2
= (5.0 kg)(0.50m)2 + (0.5kg)(05.m)2
= 2.5 kg.m2
b) jika sumbu melintasi salah satu lingkaran A atau B maka,
IA = ∑mr2 = ma ra2 + mb rb2 = (5.0 kg)(0 m)2 + (0.5kg) (1 m)2 = 5.0 kg.m2
IB = ∑mr2 = ma ra2 + mb rb2 = (5.0 kg)(1 m)2 + (0.5kg) (0 m)2 = 5.0 kg.m2

(Sumber : Halliday, 1960: 239)

1.8.Sebuah cakram pejal homogen 8 kg dengan jari jari 20 cm berputar, dan sumbu
putaran nya melalui titik pusat massa serta tegak lurus bidang cakram. Berapakah
momen inersia cakram itu ?
PENYELESAIAN :
I = ½ Mr2 = ½ (8kg)(0.20 m)2 = 0.16 kg. m2

(Sumber: J Bueche, 1979: 79)


Daftar Pustaka

Aby Sarojo, Ganijanti. 2014. Mekanika Edisi 5. Jakarta : Salemba Teknika


Giancoli, Douglas C., & Yuhliza Hanum (Penterjemah). 2001. Fisika/Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Halliday, David., & Robert Resnick. 1966. Physics. Toronto : John Wiley & Sons, Inc
Publishers.
J. Bueche,Frederick., & Darmawan B (Penterjemah) 1994. Teori dan Soal-soal Fisika Edisi
Kedelapan. Bandung : Erlangga
Novitrian, Khairul basar. 2005. Soal Jawab Fisika Dasar: Mekanika Thermofisika. Jakarta:
Salemba Teknika.
Sears, Francis W., Mark W. Zemansky., & Hugh D. Young. 1980. College Physics.
Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
2. KALOR DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Oleh
Akmal Husein Anantya

2.1. 0,25 mole gas ideal monoatomik dalam selinder mesin mengembang secara cepat dan
secara adiabatik terhadap piston.Dalam proses,suhu turun dari 1150 K ke 400K.
Berapa kerja harus dilakukan gas?
PENYELESAIAN:
Kita dapat menggunakan hukum termodinamika pertama jika dapat menentukan ∆𝑈,
karena kita mengetahui Q=0 sebab prosesnya adiabatik.Kita menentukan ∆𝑈 untuk
energi internal dari gas ideal monoatomik:
3
∆𝑈 = 𝑈𝑓 − 𝑈𝑖 = 2 𝑛𝑅(𝑇𝑓 − 𝑇𝑖 )
3
= 2 (0,25 𝑚𝑜𝑙𝑒)(8,315 𝐽/𝑚𝑜𝑙 K)(400 K – 1150 K)

= -2300 J
W = Q - ∆𝑈 = 0 – (-2300 J) = 2300 J
(Sumber: Giancoli, 1996: 524)

2.2. Seorang pelajar mengonsumsi sebanyak 2.000 kalori untuk makan malam.Ia ingin
melakukan usaha yang jumlahnya ekuivalen ditempat berolahraga dengan cara
mengangkat barbel seberat 50,0 kg.Berapa kali barbelnya harus ia angkat untuk
menghabiskan energi sebesar ini?asumsikan bahwa ia mengangkat barbel 2,00m
setiap kalinya,dan ia tidak memperoleh kembali energi apa pun ketika ia menurunkan
barbel
Jawab:
1 kalori = 1,00 x 103kal,jmlh usaha yg prlu dilakukan sistem barbel bumi adl 2,00 x
106kal,dg mengonverensi nilai trs ke dlm joule,kita peroleh:
W = (2,00 x 106 kal) (4,186 J/kal) = 8,37 x 106 J
W = nmgh = 8,37 x 106 J
𝑊 8,37 𝑥106 𝐽
n = 𝑚𝑔ℎ = (50,0 𝑘𝑔)(9,80 𝑚/𝑠2 )(2,00 𝑚)

= 8,54 x 103 kali


(Sumber : Serway, 2010: 41)
2.3. Suatu tangki kaku berisolasi berisi 0,2 kg udara pada temperatur 300 K dan tekanan
dan tekanan 100 kPa.Roda aduk tangki tersebut memindahkan 5kJ energi ke
udara.Tentukanlah perubahan energi dalam dan temperatur serta tekananakhir udara.
PENYELESAIAN:
∆𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑊 = 5 𝑘𝐽
Dengan menganggap udara sebagai gas ideal,
∆𝑈 = 𝑚𝑐𝑣(𝑇2 − 𝑇1)
5kJ = (0,2kg)(0,7165 kJ/kg K) [T2-3000 K]
Yang dari sini T2=334,89 K
Pada volume konstan,
𝑇 334,89
p2=p1(𝑇1) = (100 kPa) ( ) = 111,63 𝑘𝑃𝑎
300

(Sumber: Saad, 1997: 70)

2.4. Pada suatu proses,energidalam turun 500kJ/kg dan 230kJ/kg usaha dilakukan pada
sistem.Tentukan kalor yang dipindahkan,kalor dilepaskan ataukah diserap oleh
sistem?
Diket:
𝑢2 − 𝑢1 =(-)500kJ/kg
𝑤12 =(-)230kJ/kg
Penyelesaian:
Jumlah kalor yang dipindahkan oleh sistem dihitung dengan menggunakan hukum
pertama:
𝑞12 =𝑤12+(𝑢2 − 𝑢1 )
=-500kJ/kg-230kJ/kg=-730kJ/kg
Tanda negatif menunjukan bahwa sistem melepas kalor sebesar -730kJ/kg
(Sumber: Sulistiati, 2010: 73)

2.5. Batang logam yang massanya 0,050 0 kg dipanaskan hingga 200,0⁰C kemudian
dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi 0,400 kg air pada suhu 20,0⁰C.Jika
suhu keseimbangan akhir sistem yang sudah berpadu adalah 22,4⁰C,carilah kalor jenis
logam tersebut.
PENYELESAIAN:
𝑚𝑤 𝑐𝑤 (𝑇𝑓 − 𝑇𝑤 )
=−𝑚𝑥 𝑐𝑥 (𝑇𝑓 − 𝑇𝑥 )
(0,400 kg)(4 186 J/kg.⁰C)(22,4⁰C-20,0⁰C)
=-(0,050 0 kg)(Cx)(22,4⁰C-200,0⁰C)
𝑐𝑥 = 453 J/kg.⁰C
(Sumber: Serway, 2010: 45)

2.6. Seorang koboi menembakan peluru perak dengan kelajuan awal pada moncong pistol
200 m/s kedalam dinding kayu di sebuah warung minuman.Asumsikan bahwa seluruh
energi dalam akibat tumbukannya tersimpan di dalam peluru,berapa perubahan suhu
peluru?
PENYELESAIAN:
Energi kinetik peluru adalah
1
K=2 𝑚𝑣 2
1
𝑄 𝐾 𝑚(200𝑚/𝑠)2
∆𝑇 = = = 2
𝑚𝑐 𝑚𝑐 𝑚(234𝑗/𝑘𝑔. ⁰𝐶)
=85,5⁰C
(Sumber: Serway, 2010: 46)

2.7. Tentukan perubahan energi internal dari 1,0 liter air pada 100⁰C jika air dididihkan
secara penuh,yang menghasilkan 1671 liter uap pada 100⁰C.Asumsikan proses
dilakukan pada tekanan atmosfer.
PENYELESAIAN:
1,0 L air mempunyai massa 1,0kg,dan kalor laten penguapannya adalah
𝑙𝑣 = 22,6𝑥105 𝐽/𝑘𝑔. Maka,kalor masukan dibutuhkan untuk proses ini adalah:
Q = ml = (1,0kg)(22,6 x 105 J/kg) = 22,6 x 105 J.
Kerja dilakukan oleh air adalah
W = P ∆𝑉 = (1,0 x 105 N/𝑚2 )(1671 x 10−3 𝑚3 -1 x 10−3 𝑚3)
= 1,7 x 105 𝐽
Dengan kita gunakan 1 atm = 1,0 x 105 N/𝑚2 dan 1L= 103 𝑐𝑚3 =10−3 𝑚3
Maka
∆𝑈 = Q – W = 22,6 x 105 J – 1,7 x 105 J = 21 x 105 J
Perhatikan bahwa sebagian besar kalor ditambahkan untuk peningkatan energi
internal air,dan hanya sebagian kecil (<10%) untuk melakukan kerja.
(Sumber: Giancoli, 1996: 525)

2.8. Sejumlah kalor sebesar 2500 J ditambahkan pada sistem,dan 1800J dilakukan pada
sistem.Bagaimana perubahan energi internalsistem?
PENYELESAIAN:
Kita menggunakan hukum termodinamika pertama,kalor ditambahkan pada sistem
sebesar Q=2500 J.Kerja dilakukan oleh sistem W sebesar -1800 J.Mengapa bertanda
negatif?karena 1800J dilakukan pada sistem sama dengan-1800 J dilakukan oleh
sistem,dan itu kemudian kita butuhkan untuk dimasukkan dalam persamaan dengan
konvensi yg diberikan diatas.Maka
∆𝑈= 2500 J – (-1800 J)
= 4300 J
Anda boleh mempunyai pikiran secara intuitif bahwa 2500 J dan 1800 J akan
dibutuhkan untuk ditambahan bersama,sejak keduannya merujuk pada energi yang
ditambahkan pada sistem.Anda akan memperoleh kebenaran.
(Sumber: Giancoli, 1996: 520)
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli,Douglas C. 1996. Fisika Edisi Keempat, Terj Cuk Imawan, Jakarta: Erlangga
Saad,Michel A. 1997. Thermodynamics. New Jersey: Prentice Hall Inc.,
Sears,Francis W.,Zemansky, Mark W., & Young hugh D. 1980. College Physics Fifth
Edition. Tokyo: Addison-Wesley Publising Company
Serway,R.A.,dan John W.Jewett. 2010. Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics. California: Cengage Learning
Sulistiati,Ainie K.R. 2010. Termodinamika.Yogyakarta: Graha Ilmu
3. Gaya Coulomb
Oleh:
Andhika Whisnu Pradana

3.1 Muatan inti helium ialah +2e dan muatan inti neon ialah +10e, dimana e adalah muatan
1,60 x 10-19 C. hitunglah gaya tolak antara kedua inti itu seandainya jarak pisahnya 3
nanometer (1nm= 10-9 m). Kedua inti itu berada dalam vakum.
Jari – jari inti adalah di sekitar 10-15 m, karena itu inti boleh dianggap sebagai muatan r2
10-19
𝑞𝑞
Jawab : F=k r2
2𝑥10𝑥(1,6 𝑥10−19 𝐶)2
F=(9 x 109 N.m2/C2) (3 𝑥10−9 𝑚)2

F= 5,1 x 10−10 N
F= 0,51 N
(Sumber: Bueche, 1994: 194)

3.2 Menurut model atom Bohr tentang atom hydrogen, electron (q= -e) mengelilingi proton
(q’ = -e) denganjari – jari 5,3 x 10-11 m. Gaya tarik antara proton dan electron inilah yang
merupakan gaya sentripetal pada electron, hingga electron dapat tetap berorbit. Tentukan
(a) gaya tarik – menarik antara kedua partikel itu, dan (b) tentukan kecepatan electron.
Massa electron ialah 9,1 x 10-31 kg
𝑞𝑞′
Jawab a. F = k 𝑟 2
(1,6 𝑥10−19 𝐶)2
F= (9 x 109 N.m2/C2) (5,3 𝑥10−11 𝑚)2

F= 8,2 x 10-8 N
b. Gaya di atas ini adalah gaya sentripetal yang dialami electron.
Maka
𝑚𝑣 2 (8,2 𝑥10−8 𝑁)(𝑟)
8,2 x 10-8 N = atau v =√
𝑟 𝑚

(8,2 𝑥10−8 𝑁)(5,3 𝑥10−11 𝑚)


v =√ 9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔

` v = 2,2 x 106 m/s

(Sumber : Bueche, 1994 : 194)


3.3 Sebuah uang sen tembaga mempunyai massa sebesar 3,1 g. Karena uang sen tembaga
tersebut netral secara listrik, maka uang tersebut mengandung listrik positip dan listrik
negatif yang sama banyaknya. Berapakah besarnya q dari muatan – muatan ini ? Sebuah
atom tembaga mempunyai muatan inti positip sebesar 4,6 x 10-18 C
𝑁 𝑚
Jawab: = 𝑀,
𝑁𝑜

N0 adalah bilangan Avogadro, m adalah massa uang, dan M adalah berat atom
tembaga. Atom tembaga = 64 g/mol
(6 𝑥10 23 𝑚𝑜𝑙) (3,1 𝑔)
Jadi N =
64 𝑔/𝑚𝑜𝑙

N = 2,9 x 1022 atom


Muatan q adalah q = muatan atom x N
q = [(4,6 x 10-18) x (2,9 x 1022 )]
q = 1,3 x 105 C
(Sumber :Halliday. Resnick, 1990 : 10)

3.4 Sebuah muatan titik negative dari 1 uc terletak di udara pada asal system koordinat
persegi panjang. Sebuah muatan titik negatif kedua dari 100 uc terletak pada sumbu
positif pada jarak 500 mm dari titik asal. Berapa kekuatan pada muatan kedua ?
Rumus hukum coulomb untuk gaya
𝑄 𝑄2
F= ȓ4𝜋𝜖1 2
0 𝑟12

Diketahui F= gaya
ȓ = unit vector menunjuk kearah garis bergabung dengan muatan, dengan
demikian F = ȓF
Q1 = muatan 1
Q2 = muatan 2
𝜖0 = permitivitas vakum, F m-1
r12 =jarak antara titik muatan, m
𝑄 𝑄2
Jawab: F = ȓ 4𝜋𝜖1 2
0 𝑟12

(−10−6 )(−10−4 )
F=ȓ 10−9
(4𝜋𝑥0.52 )( )
36𝜋

= + ȓ 3.6 N (yaitu ada kekuatan 3,6 N pada arah x positif pada muatan kedua )

(Sumber : W. Director, ,12)


3.5 Dua muatan terletak pada sumbu x positif dari system koordinat, q1 = 2 x 10-9 adalah 2
cm dari titik asal, dan muatan q2 = -3 x 10-9 C adalah 4 cm dari titik asal. Apa kekuatan
total yang diberikan oleh dua muatan ini dengan muatan q3 = 5 x 10-9 C yang berada di
titik asal ?
𝑞𝑞
Jawab : F1 = k r2
(2 𝑥10−9 𝐶)(5 𝑥10−9 𝐶)
= (9 𝑥109 𝑁. 𝑚2 𝐶 −2 ) (0,02 𝑚)2

= 2.25 x 10-4 N
𝑞𝑞
F2 = k
r2
(3 𝑥10−9 𝐶)(5 𝑥10−9 𝐶)
= (9 𝑥109 𝑁. 𝑚2 𝐶 −2 ) (0,04 𝑚)2

= 0.84 x 10-4 N
∑ 𝐹𝑧 = F1 + F2
= 2.25 x 10-4 N + 0.84 x 10-4 N
= -1.41 x 10-4 N

(Sumber : Sears. Zemanky, : 24-5)

3.6 Dua muatan titik 1 C masing-masing dan dengan tanda yang sama ditempatkan 1 mm di
udara. Berapa besarnya gaya tolak ?
𝑄 𝑄
Jawab : F = 4𝜋𝜖 1 𝑥𝑟
2
2
0 12

1𝑥1
F = 4𝜋𝜖
0 𝑥10−6

F = 9 x 1015 N

(Sumber : Director, 1990 : 13)

3 uc -5 uc 8 uc
3.7 + - +
20 cm 30 cm

F3 F8
Muatan –muatan tiga titik ditempatkan pada sumbu –x seperti terlihat pada gambar 24-1.
Berapakah jumlah bersih gaya yang bekerja pada muatan -5cuc yang disebabkan kedua
muatan lainnya ?

Berhubung muatan yang bertentangan tanda saling tarik–menarik maka gaya-gaya


Pada muatan -5uc terdapat sesuai gamabar. Besaran F3 dan F8 dinyatakan oleh Hukum
Coulomb.

(3 𝑥10−6 𝐶)(5 𝑥10−6 𝐶)


Jawab : F3 = (9 𝑥109 𝑁. 𝑚2 𝐶 −2 ) = 3,375 N
(0,2 𝑚)2

(8 𝑥10−6 𝐶)(5 𝑥10−6 𝐶)


F8 = (9 𝑥109 𝑁. 𝑚2 𝐶 −2 ) =4N
(0,3 𝑚)2

dari gambar, gaya resultan di muatan pusat adalah


F = F8 - F5 = 4 N – 3,375 N = 0,025 N (searah dengan sumbu +x)

Tentukan perbandingan gaya Coulomb Fe dan gaya gravitasi Fg antara dua buah
electron dalam ruang vakum.
𝑞𝑞 𝑚2
Hukum Coulomb : Fe = k r2 dan Hukum gravitasi Fg=G r2
Fe 𝑘𝑞 2 /𝑟 2 𝑘𝑞 2
Maka =𝐺𝑚2 /𝑟 2 =𝐺𝑚2
Fg
2
(9 𝑥109 𝑁.𝑚2 𝐶 −2 ) (1,6 𝑥10−19 𝑁.𝑚2 𝑐)
=(6,67 𝑥10−11 𝑁.𝑚2 𝑘𝑔−2 ) (9,1 𝑥10−31 𝑁.𝑚2 𝑘𝑔)2 = 4,2 x 1042

(Sumber : Bueche, 1994 : 195)

3.8 Dua muatan sejenis besarnya + 2 × 10-6 C dan + 6 × 10-4 C. Jika jarak kedua muatan 6
cm, berapa kah gaya Coulomb yang di alami kedua muatan?
Diketahui : Q1 = 2 x 106 C
Q2 = 6 x 10-4
r = 6 cm = 6 x 10-2
𝑞 𝑞
ditanya Fc = k 1r2 2
(2 𝑥10−6 𝐶)(6 𝑥10−4 𝐶)
= (9 𝑥109 𝑁. 𝑚2 𝐶 −2 ) (6 𝑥 10−2 )2
= 3 x 103
(Sumber: Edminister, 1997 : 13)
Daftar Pustaka

Buece, Frederick J ahli bahasa Darmawan w. 1994. Teori Dan Soal Soal Fisika Edisi
Kedelapan. Jakarta : Erlangga
Director W. Stephen. 1987. Electromagnetic. Carnigie : Mc Graw Hill publisher
Edminister, Joseph A. 1997. Teori Dan Soal-Soal Elektromagnetika. Jakarta : Erlangga
Halliday, David, Resnick, Robert. 1960. Physics Part 1 & 2. New York : New Age
International
Sears,Zemansky dan Young. 1980. College Physics Fifth Edision . Singapore : Addision-
Wesley Publishing Company
Silaban, Pantur, Sucipto, Erwin. 1990. Fisika jilid edisi 3 jilid 2. Jakarta : Erlangga
4. Momen Gaya
Oleh :
Ardian Eko Nugroho
4.1 Perhatikan gambar dibawah ini : Berat batang diabaikan .

𝟑𝟕°

5 1

W = 400

Diketahui : w = 400 lb. = T1


Carilah : a. tegangan tali (T)
b. Gaya yang dikerjakan dinding terhadap penopang
Penyelesaian :
a. Misal reaksi dinding adalah Ax dan Ay

∑𝑚 terhadap titik A = 0 = 644,98 lb


𝑇𝑦 [5] + T1 [6] = 0 (Sumber:Sears,1986:29)
5 Ty = 40.6 = 0 Ty = 480 lb
Ty
Ty = T sin 37° T = 𝑠𝑖𝑛 37°
480
T= = 800 lb
0,6

b. Ry = 0 -Ay + Ty – T1 = 0
Ay = [480-400] = 80lb

Rx = 0 Ax – T cos 37° = 0
Ax = 800[0.8] Ax2 +

Ay2
Ax = 640 lb
A =√𝐴𝑥 2 + 𝐴𝑦 2
= √6402 + 802
4.2 Dari gambar dibawah bila F1 = 10 N F2 = 20 N . Tentukan FA dan FB bila system setimbang

P1 P2
2m 2m 4m

Bila system setimbang maka memenuhi syarat :


∑F = 0
F1.2 + F2.4 – FB .8= 0
FB = 100/8 = 12,5 N
- F2.4 – F1.6 + FA .8= 0
-20.4 – 10.6 + FA .8 = 0
FA = 140/8 = 17,5 N
(Sumber:Daryanto,1997:110)

4.3 Sebuah gaya 800 N ditunjukan pada gambar. Tentukan mome gaya B

800 N
𝟔𝟎°
A

160
m
B

200 m

RA/B = -(0.2 m) i + (0.16) j


F = (800 N) cos 60° i + (800 N) sin 60°j
= (400 N) i + (693 N) j
MB = RA/B x F
=[ −(0.2 m) i + (0.16) j] x [(800 N) cos 60° i + (800 N) sin 60°j]
= -(138.6 N.m) k – (640 N.m) k
= -(202.6 N.m)k
(Sumber: Ferdinand,1997:28)

4.4 Sebuah Gaya A 40 N diterapkan pada tuas. Tentukan momen P terhadap B jika α = 25°

α P
A

0.6m

0.2 m

PX = (40 N) cos 25° = 36.252 N


PY = (40 N) sin 25° = 16.905 N
MB = -xPy - yPx
= -(0.2 m) (16.905 N) – (0.6 m) (36.252 N)

= -25.1 N
(Sumber: Beer, Ferdinand P.1997:28)
4.5 Hitung gaya yang dibutuhkan dari ujung pivot balok pada gambar. Jika balok seimbang dan
tidak memutar.

1000 N 800 N

100 m 100 m 200 m

Momen berlawanan = (1000 x 200) + (800 x100) N cm


= 280000 N cm
200F = 280000
F = 1400 N
(Sumber:Bolton,1980:16)

4.6 Perhatikan gambar di bawah ini : W = 400 lb Wp = 400 lb . Tentukan Reaksi dinding terhadap
penopang

45° 45°

B W

Rx = 0 Bx – T1 + T2 cos 45° = 0
Bx –1000 + 400 V2 [1/2V] = 0
Bx = 600 lb
Ry = 0 By – W- T2 cos 45° = 0
By – 400 - 400 V2 [1/2V] = 0
By = 800 lb
B =√𝐵𝑥 2 + 𝐵𝑦 2 B = √6002 + 8002
B = 1000 lb
(Sumber:Sears,1986:28)
4.7 Perhatikan gambar dibawah ini D = 1 ft W1 = 48 lb W2 = 4 lb
Tentukan berat tongkat W , Bila W2 mulai bekerja bagaimana arah tongkat?

1 ft

4 ft

W1 W2

∑M terhadap A = 0
-T1. ½ + W2 = 0
Dimana T1 = W1 = 48
– 48 x ½ + 2 W = 0
W = 12 lb
W2 = 4 lb dipasang, akan dapat kesetimbangan baru.
∑M terhadap A = 0

-T1 x [ ½ ] = W x 2 cos α + W2 4.cos α


- ½ [48] + 12.2 cos α + 4.4 cos α
-24 + 24 cos α + 16 cos α = 0
cos α = 0.6
α = 53°
(Sumber:Sears,1986:28)

4.8 Sebuah rangka batang yang terdapat pada gambar dibawah ini AC dan CE bertemu dititik C,
batang penyangga BD. W1 = 2 t l1 = 2,5 m l2 = 3,5 m l3 = 3m l4 = 2 m
W=2 l1 = 2,5 m l2 = 3,5 m

W2
A l3 = 3m

D
l4 = 2 m

W l1 = RC l2
W l1 2 𝑥 2,5 5
RC = = = = 1,43 t
l2 3,5 3,5

W( l1 + l2) = RB l2
W ( l1 + l2) 2𝑥6 12
RB = = = = 3,43 t
l2 3,5 3,5

Jadi HB = RB tan α
l2 12 3,5
= RB l3 = 3,5 x 3
=4t

(Sumber:Umar.2009:58)
Daftar Pustaka

Beer, Ferdinand P. dkk.. 1997. Vector Mechanics For Engineers. New York: McGraw-Hill
Company.
Bolton, W., 1980. Mechanical Science for Technicians 3.London: Butterworth.
Daryanto. 2003. Fisika Teknik. Jakarta: PT Bina Adiaksara.
Jalaluddin, Umar. 2009. Teori Mekanika dan Analisis Kekuatan Bahan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sears, F.W., Zemansky. 1986. Penyelesaian Fisika untuk Universitas
(Mekanika,Panas,dan Bunyi). Jakarta: Erlangga.
Sears, Francis W., Mark W.Zemanski &Hugh D.Young. 1980. College Physics. Amsterdam:
Addison-Wesley Publishing Company.
5. Gaya Gesek

Oleh:
Bertha Kris Triatmojo Narendra Utomo

5.1 Sebuah kotak bermassa 10 kg diam di atas lantai horizonal. Koefisien gesek statik µs
= 0,40 dan koefisien gesek µk = 0,30. Tentukan gaya gesek Ffr yang bekerjapada kotak
jika gaya eksternal horizontal FA yang dikenakan padanya memiliki besar 40N.
FN

FA

Ffr

w
Jawab :
∑Fy = 0
FN – m.g = 0
FN = m.g = 10 . 9,8 = 98m/s2
Ffr = µk. FN = 0,3 . 98 = 29N
F = 40N – 29N
= 11N
(Sumber: Giancoli, 1997: 111)

5.2 Sebuah kotak bermassa 10 Kg ditarik sepanjang permukaan horizontal dengan gaya
Fp = 40 N, yang dikenakan pada sudut 30°. Koefisien gesek kinetic sebesar µk = 0,30.
Hitunglah percepatannya.
FN
30°

Ffr

mg
Jawab :
∑Fy =0 FN = 35N – 29N
FN – m.g =0 = 6N
FN = m.g = 10 . 9,8 = 98m/s2 6𝑁
a = = 0,6 m/s2
10 𝐾𝑔
∑Fx = Fpx - Ffr
= Fp . Cos 30° - µk .
(Sumber: Giancoli, 1997: 112)

5.3 Dua anak yang berada dia atas kereta luncur ditarik melwati tanah yang diselimuti
salju. Kereta luncur ditarik dengan tali yang membuat sudut 40° dengan horizontal
seperti ditunjukkan pada Gambar. Anak – anak itu mempunyai massa gabungan 45 kg
dan kereta luncur mempunyai massa 5 kg. Koefisien gesekan statik dan kinetik adalah
µs = 0,2 dan µk = 0,15. Carilah gaya gesekan yang dikerjakan tanah pada kereta dan
percepatan anak – anak srta kereta jika tegangan tali adalah 100 N
T

40˚
fg
FN m.g
Jawab :
Ty = T sin 40° = 100 N . 0,643 = 64,3 N
Tx = T cos 40° = 100 N . 0,766 = 76,6 N
∑Fy =0
FN + TY – m. g = 0
FN = m.g - TY
= (50 . 9,81) – 64,3
= 426 N
Fmaks = µs . FN = 0,2 . 426 N = 85,2 N
( Kereta luncur diam karena gaya luar horizontal Tx = 76,6 N tidak melebihi
gaya gesekan static maksimum)
(Sumber: Tipler,1998: 126)

5.4 Benda bermassa 8 kg bergerak di atas bidang miring dengan sudut kemiringan 30 °.
Berapakah gaya yang diperlukan benda agar benda bergerak (a) ke atas, dan (b) ke
bawah. Kedua keadaan ini diandaikan gerakan dipercepat dengan percepatan 2 m/s2.
Koefisien gesek benda dengan bidang adalah 0,3.
Jawab:
W = m.g
= 8 . 9,8 = 78,4 N
Sehingga, komponen searah dengan bidang:
mg sin α = 78,4 . sin 30° = 39,2 N
Komponen tegak lurus dengan bidang:
mg cos α = 78,4 . cos 30° = 67,9 N
Gaya gesek f = µmg cos α = 0,3 . 67,9 = 20,4 N
Menurut hokum kedua Newton,
∑F = ma = 8 . 2 = 16 N
(a) Benda bergerak ke atas:
F – mg sin α – f = ma
F – 39,2 – 20,4 = 16, maka F = 75,6 N
(b) Benda bergerak ke bawah:
F + mg sin α – f = ma
F + 39,2 – 20,4 = 16, maka F = -2,8 N

Jadi, untuk bergerak ke atas diperlukan gaya dorong sebesar 75,6 N untuk bergerak ke
bawah diperlukan gaya rem sebesar 2,8 N.
(Sumber: Tobing, 1996: 41)

5.5 Sebuah mobil bergerak lurus secara horizontal pada sebuah jalan dengan kecepatan
Vo. Jika koefisien gesek statis antara roda dan jalan adalah µs, berapa jarak terpendek
saat mobil tersebut berhenti?
Gaya yang bekerja pada mobil dapat dilihat pada gambar.
N

fs
Jawab ;
W

Mobil tersebut diasumsikan bergerak dalam sumbu X positif. Jika kita asumsikan fx
adalah gaya konstan, maka terjadi gerakan diperlambat secara beraturan.
v2 = vo + 2ax
dengan kecepatan akhir v = 0, kita mendapatkan
x = -vo2 / 2a
dimana tanda negative berarti bahwa mengarah pada sumbu X negative.
untuk menentukan a, gunakan hukum II tentang gerakan pada gerakan di sumbu X:
-fs = ma = (W/g)a atau a = - g(fs/W)
dari sumbu Y kita mendapatkan
N–W=0 atau N=W
Jadi µ s = fs / N = f s / W
Dan a = -µsg
Sehingga jarak saat berhenti adalah
x = -vo2 / 2a = vo2/ 2gµs
(Sumber: Resnick, 1966: 101)

5.6 Berapa besar gaya T dengan sudut 30° terhadap bidang horizontal, yang diperlukan
untuk menarik sebuah balok dengan gaya berat 20N ke kanan pada kecepatan konstan
jika koefisien gesek kinetis antara balok dengan permukaan bidang adalah 0.2 ?
N Ty T
30° Tx

fk

Jawab :
∑Fx = T cos 30° - 0.2N = 0
√3
T – 0.2 N = 0
2

∑Fy = T sin 30° + N – 20N = 0


1
T + N = 20
2

T + 2N = 40
T – 0,23N =0
2,23N = 40
N = 17,9 N
T = 4,2 N
Dengan catatan bahwa gayar normal N tidak sama dengan gaya berat balok,tetapi
lebih kecil dari berat balok dengan gaya vertical T.
(Sumber: Sears : 1980 : 31)

5.7 Sebuah gaya horizontal sebesar 30N akan menarik sebuha papan luncur dengan gaya
berat 600N di atas permukaan salju. (a) Berapa besar koefisien gesek statis? (b)
Berapa gaya yang diperlukan untuk menarik papan luncur jika diberi beban tambahan
sebesar 200N ?
N

F
fs

W
Jawab :
(a) Fx = 0 fs – 30N = 0 fs = 30N
Fy = 0 N–W=0 N = 600N
𝑓𝑠 30 N
µs = = 600 N= 0.05
𝑁

(b) N = 600N + 200N = 800N


fs = µs N = (0.05)(800N) = 40N
(Sumber: Tippens, 1989: 100)

5.8 Berapa besar gaya gesek jika balok dalam keadaan diam pada permukaan bidang dan
diberi gaya horizontal sebesar 5N pada balok tersebut?
T
Fs

Jawab :
∑Fx = T – fs = 5 – fs = 0 (Hukum I)
fs = 5N
Dengan catatan pada soal ini fs < µsN

(Sumber: Sears, 1980: 31)


Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C., Cuk Imawan, Sarwo Danupuyono, & Budi Santoso. 1997. Fisika Jilid
1 Edisi 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Resnick, Robert., David Halliday, 1966. Physics Parts I and II Combined. New York: New
Age International (P) Limited Publishers.
Sears, Francis W., Mark W. Zemansky, & Hugh D. Young. 1980. College Physics Fifth
Edition. Amsterdam: Addison – Wesley Publishing Company.
Tipler, Paul A., Dra. Lea Prasetio, & Rahmad W. Adi, 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik
Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tippens, Paul E., 1989. Basic Technical Physics Second Edition. Singapore: McGraw – Hill
BookCompany.
Tobing, D.L., 1996. Fisika Dasar 1. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
6. Isobar
Oleh:
Elham Ropananta

6.1 Satu gram (1 cm3) air yang dididihkan pada tekanan 1 atm berubah menjadi 1671cm3.
Panas penguapan pada tekanan ini ialah 539 kal gram-1. Hitunglah usaha dan
pertambahan energi dakhil.
Jawaban: W = p(Vu – Vc) = 1,013×106 dyn cm-2 (1671 – 1) cm3
= 1,695×109 erg = 169,5 J = 41 kal.
Uv – Uc = mC – W = 539 – 41 = 498 kal.
Jadi usaha luar, atau bagian luar panas penguapan, sama dengan 41 kal, dan
pertambahan energi dakhil atau bagian dalam panas penguapan ialah 498 kal.
( Sumber : Weston, 1962 : 437 )

6.2 Delapan mol gas helium dengan volume awal 50 liter pada tekanan 6 atm dimampatkan
secara isobar hingga suhu akhir -150°C. Hitung volume akhir gas dan panas yang harus
dikeluarkan dari sistem, jika Cpm gas = 22 J/mol.KI.
Jawaban: jumlah mol gas (n) = 8
Cpm gas = 22 J/mol K
V1= 50 liter = 0,050 m3
P1 = P2 = 6 atm = 607800 Pa
T2 = -150°C = 123K
nRT 123
V2 = = 8 × 8,314 × 607800
𝑃2

V2 = 0,01345 m3 atau 13,45 liter.


Jadi volume akhir gas helium di dalam tabung adalah 13,45 liter.
𝑃1 𝑉1 607800×0,050
T1 = =
𝑛𝑅 8×8,314
= 456,91 K
Q = n Cpm dT = 8 × 22 × (123 – 456,91)
= 58 768,16 J
Jadi panas yang harus dikeluarkan dari dalam sistem adalah 58 768,16 J
( Sumber : Rubianto, 1995 : 60 – 61 )
6.3 Satu kg masa udara dengan tekanan P1 = 1 bar volume jenis 0,8 m3/kg dipanasi melalui
proses isobar dan kalor yang disalurkan sebanyak q1.2 = 400 kJ/kg.
Hitung suhu dan volume jenis akhir pemanasan. Diketahui Cp = 1,005 kJ/kg K, Rudara =
0,287 kJ/kg K = 287 Nm/kg K.
P1 V1 1.105 .0,8
Jawaban: T1 = = = 278,7 K
R 287
2 𝑇2
Dq = Cp dT ------------- ∫1 𝑑𝑞 = Cp ∫𝑇 𝑑𝑇
1

Q1.2 = Cp ( T2 – T1 )
𝑞 400
T2 = T1 + = 278,7 + = 676,7 K
𝐶𝑝 1,005
𝑅𝑇2 287 .676,7
V2 = = = 1,94 m3/kg
𝑃 1 .105
( Sumber : Mustafa. 2004 : 87 )

6.4 Hitunglah jumlah panas (kalor) yang disalurkan untuk 1 kg udara di suhu 0°C agar
tekanannya tetap pada 1 bar pada suhu 227°C. Hitung juga perbedaan energy dalam dan
kinerja isobar dalam proses isobar. R = 287 J/kg, Cv = 0,718 kJ/kg K dan Cp = 1,005
kJ/kg K.
Jawaban: dq = Cp dT – v dp Proses isobar p = konstan, dp = 0
Dq = Cp . dT
2 8,314 8,314
q = Cp ∫1 𝑑𝑇 = Cp( T2 – T1 ) => Cp – Cv = R = =
𝑀 28,97
= 0,287
kcv – cv = R T2 = 273 + 227 = 500 K
kcv – cv = 0,287 T1 = 273 + 0 = 273 K
Cv ( k – 1 ) = 0,287
0,287 0,287
Cv = = = 0,718 kJ/kg K
𝑘−1 1,4−1
Cp = k Cv = 1,4 x 0,718 = 1,005 kJ/kg K
q = 1,005 ( 500 – 273 ) = 228 kJ/kg
2 2
∫1 𝑑𝑢 = Cv ∫1 𝑑𝑇
u2 – u1 = Cv ( T2 – T1 ) = 0,718 ( 500 – 273 ) = 162,9 kJ/kg
W = R ( T2 – T1 ) = 287 ( 500 – 273 ) = 65149 Nm/kg
( Sumber : Mustafa, 2004 : 88 )

6.5 Gas sempurna memiliki berat molekul 2 dan panas spesifik pada tekanan konstan
adalah 14,41 kJ / kg K. Tentukan nilai γ, R dan Cv.
R0 = 8,3142 kJ/kg mol K
𝑅0 8,3143
Jawaban: R = = = 4,157 kJ/kg K
𝑀 2
Cv = Cp – R = 14,14 – 4,157 = 10,253 kJ/kg K
𝐶𝑝 14,41
γ= = = 1,4
𝐶𝑣 10,253
( Sumber : Bacon, 1998 : 9 )

6.6 Hitunglah perubahan entalpi oksigen yang dianggap gas sempurna dengan massa
molekul 32, dan dipanaskan dari 20°C hingga 50°C dengan tekanan tetap.
Diketahui γ = 1,4 R0 = 8,3143 kJ/kg mol K
Jawaban: R = Cp – Cv
𝑅 𝐶𝑝−𝐶𝑣 𝛾−1
= =
𝐶𝑝 𝐶𝑝 𝛾
𝛾𝑅 𝛾𝑅
Cp = =
𝛾−1 ( 𝛾−1 )𝑀
1,4 ×8,3143
= = 0,91 kJ/kg K
0,4 ×32
h2 – h1 = Cp ( T2 – T1 )
= 0,91 ([50 + 273] – [20 +273])
= 27,3 kJ/kg
( Sumber : Bacon, 1998 : 9 )

6.7 R = 386 ft-lb/lb-⁰R dan konstanta k = 1,659, mengalami reversibel dimana 500 Btu
ditambahkan ke 50 lb gas; suhu awal adalah Wn, Wsf (△P = 0, △K = o), △S. Hitunglah
Wn, Wsf, dan ∆S.
kR (1,659)(386)
Jawaban: Cp = = = 1,25 Btu/lb-°R
J( k−1 ) 778(1,659−1)
∆H = MCp ( T2 – T1 )
Q 500
T2 = + T1 = + 560 = 640°R
M.Cp (5)(1,25)

Wn = ∫ 𝑝 𝑑𝑉 = p ( V2 – V1 ) = M.R ( T2 – T1 )
= (5)(386/778)(640 – 560) = 198,5 Btu
Wsf = - ∫ 𝑉 𝑑𝑝 = 0 ∆P = 0, ∆K = 0, dp = 0
𝑑𝑄 𝑇1
∆S = ∫ = M.Cp ln
T 𝑇2
= (5)(1,25) ln 650/560 = 0,8346 Btu/°R
( Sumber : Faires, 1978 : 168 )

6.8 Sebuah silinder yang dilengkapi oleh piston memiliki volume 0,1 m3 dan berisi 0,5 kg
uap pada 0,4 M Pa. Panas ditransferkan ke uap sampai suhu 300°C, sementara tekanan
tetap. Tentukan perpindahan suhu dan kerja untuk proses ini. Dalam sistem ini
perubahan energi kinetik dan potensial tidak signifikan. Untuk itu :
1 Q2 = m( u2 – u1 ) + 1W2
2 2
1W2 = ∫1 𝑃 𝑑𝑉 = P ∫1 𝑑𝑉 = P( V2 – V1 ) = m( P2v2 – P1v1 )

1 Q2 = m( u2 – u1 ) + m( P2v2 – P1v1 ) = m( h2 – h1 )
𝑉1 0,1
v1 = = = 0,2 = 0,001 084 + x1 0,4614
𝑚 0,5
0,1989
x1 = = 0,4311
0,4614
h1 = hf + x1hfg = 604,74 + 0,4311 × 2133,8 = 1524,6
h2 = 3066,8
1 Q2 = 0,5( 3066,8 – 1524,6 ) = 771,1 kJ
1W2 = mP ( v2 – v1 ) = 0,5 × 400 ( 0,6548 – 0,2 ) = 91,0 kJ
U2 – U1 = 1Q2 – 1W2 = 771,1 – 91,0 = 680,1 kJ
Penpindahan panas dapat dicari melalui u1 dan u2
u1 = uf + ufg = 604,31 + 0,4311 × 1949,3 = 1444,6
u2 = 2804,8
1 Q2 = 0,5 ( 2804,8 – 1444,6 ) + 91,0 = 771,1 kJ
( Sumber : Wylen, 1978 : 98 – 99 )
Daftar Pustaka

Bacon, D. H., & R.C. Stephens. 1982. Thermodynamics for Technicians ¾ / D. H. Bacon
and R. C. Stephens. Sevenoaks : Butterworths Scientific.
Faires, Virgil Moring, & Clifford Max Simmang. 1978. Thermodynamics. New York :
Macmillan.
Mustafa, Bustani. 2004. Dasar Termodinamika Teknik, Sistem Satuan Internasional.
Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti.
Rubianto, Lukhis. 1995. Termodinamika. Bandung : Pusat Pengembangan Pendidikan
Politeknik Bandung.
Sears, Francis Weston., Mark W. Zemansky. 1962. FISIKA UNTUK UNIVERSITAS 1
MEKANIKA, PANAS, dan BUNYI. Jakarta : Penerbit Binacipta.
Wylen, Gordon J. Van., Richard E. Sonntag. 1978. Fundamentals of Classical
Thermodynamics. Canada : Simultaneously.
7. Gelombang Bunyi
Oleh:
Fajar Afif Fachri

7.1 Dua gelombang bunyi intensitas masing masingnya 10 dan 500 mikrowatt/cm2. Berapa
perbedaan tingkat intensitasnya dinyatakan dengan dB ?
Jawab:
Misalkan bunyi yang lemah (10µW/cm 2) kita sebut bunyi A, yang lainnya bunyi B.

𝐼
Maka: dBA= 10 log ( 𝐴)10(log IA – log I0)
𝐼0
𝐼
dBB = 10 log ( 𝐼𝐵 )= 10(log IB – log I0)
0

Kurangkan:
𝐼
dBB− dBA = 10 (log IB – log IA) = 10 log (𝐼𝐵 )
𝐴

500
= 10 log ( 10 ) = 10 log 50 = (10)(1,70)

= 17 dBB
(Sumber: Bueche, 1994: 166)

7.2 Hitung kecepatan gelombang suara di udara pada temperatur 00C dan 1000C.
Jawab:
Dalam skala Kelvin temperatur ini adalah (0+273) = 273 K dan (100+273) = 373 K.
Kecepatannya dapat dihitung menggunakan persamaan (6) :
𝛾.𝑅.𝑇
v=√
𝑀

dimana g= 1,4, R = 8,31 J/molxK dan M = 29x10-3 kg.mol pada temperatur 00C.

√(1,4)(8,31)(273)
v= 29𝑥10−3
= 330,94 m/s

pada temperatur 1000C:

(1,4)(8,31)(373)
v=√ = 386,83 m/s
29𝑥10−3

(Sumber: Ishaq, 2007: 206)


7.3 Ambang intensitas pendengaran diambil sebanyak 10-12W / m2. Hitung r, r adalah
dari sumber dimana suaranya bisa didengar
𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟
I= = 10-12
4𝜋𝑟 2

𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 0,009
r = √4𝜋 𝑥 10−12 = √4𝜋 𝑥 10−12 = 2,677 x 104 m = 26,8 km

(Sumber: Kamal, 2010: 381)

7.4 Pengukuran gelombang suara menunjukkan bahwa variasi tekanan maksimum pada
suara paling keras yang dapat ditoleransi telinga tanpa rasa sakit adalah urutan 30Pa
(di atas dan di bawah tekanan atmosfir, yaitu sekitar 100.000 Pa). Tentukan
pemindahan maksimum yang sesuai, jika frekuensinya adalah 1000 Hz dan c = 350
m's-1.
Jawab: w = (2𝜋)(1000Hz) = 6283 s-1
𝑤 6283 s−1
k= = 350 m′s−1 = 18,0 m-1
𝑐

Jumlah besar modulus adiabatik untuk udara adalah


B = γp = (1,4)(1,01 x 105 Pa) = 1,42 x 105 Pa.
Dari Pers. (23-3) kita menemukan
𝑃 (30𝑃𝑎)
A = 𝐵𝑘 = (1,42 𝑥 105 𝑃𝑎)( 18,0 𝑚−1)

= 1,17 x 10-5 = 0,0000117 mm.


(Sumber: Sears, 1980: 398)

7.5 Sebuah garputala (ƒ = 400 Hz) digerakkan menjauhi pendengar, dan mendekati dinding
dengan kecepatan 6 ft/s. (a) Berapakah frekuensi gelombang yang datang dari sumber
dan langsung ditangkap pendengar? (b) Berapakah frekuensi gelombang yang ditangkap
pendengar setelah dipantul dinding? (c) Berapa pelayangan akan terdengar per detik?

Diketahui v-bunyi = 1100 ft/s.


(a) Garputala menjauhi pendengar

𝑉 +𝑣0 1100 +0
ƒ = ƒ0 = (400 Hz) = 398 Hz
𝑉 +𝑣𝑠 1100−(−6)

(b) Jumlah titik puncak gelombang yang mencapai dinding dinding berjarak lebih dekat
satu dengan yang lain, karena garpu mendekati dinding. Ini berarti bahwa gelombang
pantul yang ditangkap pendengar seolah -olah datang dari sumber yang
mendekatinya.

𝑉+𝑣 1100+0
ƒ = ƒ0 𝑉−𝑣0 = (400 Hz) = 402 Hz
𝑠 1100−6

(c) Jumlah pelayangan/detik = (402 – 398) Hz = 4 per detik

(Sumber: Bueche, 1994: 167)

7.6 Bunyi intensitasnya 3 x 10-6 W/m2, berapa tingkat intensitasnya dalam satuan dB?
Jawab:
I
Tingkat intensitas dalam dB = 10 log (1 x 10−12 W/m2 )
3 𝑥 10−8
= 10 log (1 𝑥 10−12 ) = 10 log (3 x 104) = 10(4 + log 3)

= 10(4 +0,477) = 44,8 dB


(Sumber: Bueche, 1989: 186)

7.7 Sebuah mobil dengan kecepata 30 m/s mendekati sirine pabrik yang berfrekuensi 500 Hz.
(a) Kalau kecepatan rambat rambat bunyi dalam udara adalah 340 m/s, berapakah frekuensi
yang di dengar pengemudi? (b) Bagaimana kalau mobil menjauhi pabrik dengan kecepatan
yang sama?
𝑉 +𝑣 340 +30
(a) ƒ = ƒ0 𝑉 +𝑣0 = (500 Hz) 340−0
= 544 Hz
𝑠

𝑉 +𝑣 340 +(−30)
(b) ƒ = ƒ0𝑉 +𝑣0= (500 Hz) 340−0
= 456 H
𝑠

(Sumber: Bueche, 1989: 188)

7.8 Variasi tekanan maksimum P yang dapat ditoleransi telinga dengan suara keras
adalah sekitar 28 N / m2 (= 28 Pa). Tekanan atmosfer normal sekitar 100.000 Pa
Cari pemindahan maksimum yang sesuai untuk gelombang suara di udara yang
memiliki frekuensi 1000 Hz.
Dari Pers. 20-6 kita menemukan
𝑃
ym = 𝑘⍴ 2
0𝑉
Dari tabel 20-1, v = 331 m/s maka
2𝜋 2𝜋v 2𝜋 𝑥 103
k= = = m-1 = 19 m-1.
𝛌 𝑣 331

Kepadatan udara ⍴0 adalah 1,22 kg / m3. Untuk P = 28 Pa maka kita dapatkan


28
ym = (19)(1,22)(331)2 m = 1,1 x 10-5 m.

Perpindahan amplitudo untuk suara paling keras sekitar 10-5 m, memang nilai yang
sangat kecil.
(Sumber: Resnick, 1966: 438)
Daftar Pustaka

Ishaq Mohamad. 2007. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu.


J. Bueche Frederick. 1994. Teori Dan Soal-Soal Fisika Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
J. Bueche Frederick. 1989. Teori Dan Soal -Soal Fisika Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kamal Ahmad A. 2010. 1000 Solved Problems In Classical Physics. Texas: Springer Verlag.
Resnick, Robert, David Halliday. 1966. Physics Part I And Ii, Combined. New York: New
Age International (P) Limited, Publisers.
Sears Francis W., Mark W. Zemansky & Hagh D. Young. 1980. College Physics. London:
Addison Wasley Publishing Company.
8. Induksi Elektromagnetik
Oleh:
Fajar Utomo

8.1 Dirancang sebuah induktor dengan nilai induktansi L=2,8 mH. Induktor ini terbuat dari
toroida dengan inti besi dengan permeabilitas relatif sebesar 1000. Jika dimesi toroida yang
diperbolehkan maksimal adalah r0=5 mm dan radius dalam sebesar r1=3 mm. Berapa banyak
lilitan yang harus dipakai ?
Jawab :
Induktansi toroida bisa dihitung dengan:
µ0 µr N 2 A
L=
2π rm

Penampang toroida bisa dihitung dengan:


A = (r0-r1)H = 2×10-3m .2×10-3 m = 4×10-6 m2
Radius rata-rata bisa diaproksimasikan dengan:
r0 + r1
rm = = 4×10-3 m
2
Dari persamaan tersebut didapatkan:
L 2π rm 2,8×10−3 H 2π 4×10−3 m
N=√ =√ = √14000 = 118,3 lilitan
µ0 πr A 4π×10−7 H/m 100 . 4×10−6 m2

(Sumber: Alaydrus, 2014: 221)

8.2 Sebuah solenoida dengan panjang 40 cm, memiliki luas penampang melintang 8,0 cm2,
dan digulung dengan 300 lilitan kawat yang mengalirkan arus 1,2 A. Permeabilitas relatif
besi adalah 600. Hitunglah:
a. B untuk suatu titik di bagian dalam
b. Fluks melalui solenoida tersebut
Jawab :
µ0 N I (4π×10−7 T. m/A)(300)(1,2A)
a. B0 = = = 1,13 mT
L 0,40m

B = kM B0 = (600)(1,13×10-3T) = 0,68 T
b. Karena garis-garis medan tegak lurus terhadap penampang melintang solenoida
Φ = B A = BA = (0,68T)(8,0×10-4m2) = 54 µWb
(Sumber: Bueche, 2006: 217)
8.3 Rangkaian magnetik besi tuang dengan panjang rata-rata 𝑙𝑖 =0,44 m dan penampang
bujur sangkar berukuran 0,02×0,02 m. Panjang celah udara di sana 𝑙𝑎 =2 mm dan
kumparannya terdiri dari 400 lilitan. Tetapkan arus I yang diperluhkan untuk menimbulkan
fluks pada celah udara sebesar 0,141 mWb.
Jawab :
Fluks Φ di celah adalah sama dengan fluks di teras.
Φ 0,141×10−3
Bi = = = 0,35 T
SI 4×10−4

Dari soal, Hi = 850 A/m. Maka :


Hi li =850(0,44) = 374 A
Pada celah udara, Sa = (0,02+0,002)2 = 4,84×10-4 m2, sehingga
Φ 0,141×10−3
Ha la = la = (4π×10−7)(4,84×10−4) (2 × 10−3 ) = 464 A
µ0 Sa

Oleh sebab itu, F = 𝐻𝑖 𝑙𝑖 + 𝐻𝑎 𝑙𝑎 = 838 A dan


F 838
I= = = 2,09 A
N 400

(Sumber: Edminister, 1979: 148)

8.4 Fluks yang melalui kumparan toroida berisi arus berubah dari 0,65 mWb menjadi 0,91
mWb ketika inti udaranya diganti dengan bahan lain. Berapakah permeabilitas relatif dan
permeabilitas bahan ?
Jawab :
Inti udara pada dasarnya sama dengan inti vakum. Karena kM=B/B0 dan ΦM=B A
0,91mWb
kM = = 1,40
0,65mWb

Ini merupakan permeabilitas relatif. Permeabilitas magnetiknya adalah


µ = kMµ0 = (1,40)(4π×10-7Tm/A) = 5,6π×10-7 Tm/A
(Sumber: Bueche,2006: 217)
8.5 Sebuah silinder konduktor padat dengan radius R mempunyai arus yang sama.
Memperoleh pernyataan untuk H kedua sebelah dalam dan sebelah luar konduktor. Rumus
alur variasi H sama dengan sebuah fungsi jarak jari-jari lingkaran dari tengah kawat.
Jawab :
Sebelah luar kawat (r ≥R)
I
H=
2π r
Bagian dalam kawat bernilai H beradius r bermaksud hanya arus sebelah dalam beradius r.
Dengan demikian, sebelah dalam (r ≤R)
I′
H=
2π r

Dimana I’=I(r/R)2 adalah arus sebelah dalam beradius r. Oleh karena itu, sebelah dalam
kawat
I
H= r
2π R2

(Sumber: Director, 1979: 171)

8.6 A d.c. tegangan volt 100 V tiba-tiba menjadi sebuah gulungan yang mempunyai
resistansi R=5 Ω dan induktansi L=2,5 H . Hitunglah
(a). nilai awal arus naik
(b). waktu konstan
(c). nilai akhir arus
Jawab :
V 100
(a). nilai awal arus listrik = = = 40 As-1
L 2,5
L 2,5
(b). waktu konstan = = = 0,5 s
R 5
V 100
(c). nilai akhir arus = = = 20 A
R 5

(Sumber: Powell, 1990: 44)

8.7 Sebuah pasangan magnet dengan kutub berlawanan arah masing-masing mempunyai luas
permukaan 10-3 m2 dan terpisah oleh jarak yang sama yaitu 2 cm. Sebuah fluks sama 800
µWb ada diantara bidang kutub dan medan sebelah luar ruang diantara bidang kutub yang
sangat kecil.Hitung
(a) energi yang disimpan (W) dalam medan
(b) Gaya tarik (F) antar bidang
Jawab :
Fluks diantara bidang kutub adalah 800×10-6/10-3=800 mT
B2 (800×10−3 )2 ×10−3 . 0,02
(a) W = (Ax )(J) = = 5,09 J
2µ0 2. 4π×10−7

B2 A (800×10−3 )2 ×10−3
(b) F = (N ) = = 254 N
2 µ0 2. 4π×10−7

(Sumber: Powell, 1990: 70)


8.8 Sebuah gelombang radio mempunyai
E = 100 Vm-1 = 100 NC-1
Hitunglah nilai dari B dan H, energi yang diam (u), energi yang berjalan (S)
Jawab :
E 100Vm−1
B= = = 3,33×10-7 T
c 3,0. 108ms−1

B 3,33×10−7 T
H= = = 0,265 Am-1
µ0 4π10−7 WbA−1 m−1

(Sumber: Sears, 1980: 629)


Daftar Pustaka

Alaydrus, Mudrik. 2014. Medan Elektromagnetik. Yogyakarta: Andi.


Bueche, Frederick J., Eugene Hecht, &Refina Indrisari. 2006. Teori dan Soal-Soal Fisika
Universitas Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Director, Stephen W., 1979. Electromagnetics. Singapore: McGraw-Hill.
Edminister, Joseph A., Murjono. 1993. Teori dan Soal Elektromagnetika. Jakarta: Erlangga.
Powel, R.G., G.E.Drabble. 1990. Electromagnetism. London: Macmillan Education LTD.
Sears, Francis W., Mark W.Zemanski &Hugh D.Young. 1980. College Physics. Amsterdam:
Addison-Wesley Publishing Company.
9. Fluida Statis
Oleh :
Fiqih Setya Wibowo

9.1 Jika angin bertiup 30m/s di atap 175 𝑚2 rumah flat. a). Berapa perbedaan tekanan
antara bagian dalam rumah dan di luar rumah tepat di atas atap ? ( Asumsikan bahwa
tekanan udara di dalam rumah adalah tekanan atmosfer ) . b). Berapakah gaya di atap
di sebabkan oleh perbedaan tekanan?.
Jawab :
a) Perbedaan tekanan akan diberikan oleh :
∆P = 𝑃𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 – 𝑃𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
1
= 2 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑣 2
1
= 2 (1,29)( 30)2
= 580,5 𝑝𝑎
b) Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya :
F= ∆PA
= (580,5)(175)
=1,02 x 105 N
(Sumber:Sutarno, 2013: 92)

9.2 Sebuah mobil bermassa 1,2 x 104 N bertumpu pada empat ban. Jika pengukur tekana
pada tiap ban 200 kpa, berapa luas setiap ban sewaktu bersentuhan dengan jalan?.
Jawab :
Setiap ban harus membawa berat :
1,2 𝑥 104 𝑁
F= 4
= 0,3 x 104 N
Defini tekanan adalah gaya per area. Oleh karena itu:

𝐹
P=𝐴
𝐹
A= 𝐴
0,3 𝑋 104
= 200 𝑋 103
= 0,015 𝑀2

(Sumber: Sutarno, 2013: 90)

9.3 Sebuah benda berbentuk silinder terbuat dari alumunium (𝝆 = 2700 𝑘𝑔⁄𝑚3 ), dalam
udara beratnya 67g dan bila tercelup dalam terpentin beratnya 45g. Berapa rapat
massa terpentin?
Jawab :
𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 pada benda = (0,067 – 0,045) (9,8) N = (0,022)(9,8) N
Ini juga adalah berat terpentin yang dipindahkan
𝑚 0,067 𝑘𝑔
Volume silinder = = 𝑘𝑔 = 2,48 𝑥 10−5 𝑚3
𝜌 2700 ⁄ 3
𝑚
Ini juga volume terpentin yang dipindahkan. Maka rapat massa terpentin adalah
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡⁄ (0.022)(9,8)/(9,8)
𝑔
𝝆 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = = = 887 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 2,48 𝑥 10−5
(Sumber: Bueche,1992: 119)

9.4 Permukaan air dalam tanki penyimpanan 30m diatas kran air di dapur sebuah rumah.
Hitung tekanan air pada kran tersebut.
Jawab:
Tekanan atmosfer bekerja pada kedua permukaan air baik dalam tangki
penyimpanan maupun pada air yang meninggalkan kran. Perbedaan tekanan antara
bagian dalam dan luar kran adalah
∆P = 𝝆gh
= 1𝑥 10−3 𝑥 9,8 𝑥 30
= 2,9 𝑥105 𝑁⁄𝑚2

(Sumber: Giancoli, 1996: 323)

9.5 Tentukan tekanan pada kedalaman 9m pada minyak dengan berat jenis 0,750

Jawab :
𝝆 = 0,750 h = 9 g =9,79
P = γh =( 9, 79 x 0,750)(9) = 66,1 kpa
(Sumber: Giles, 1956: 17)

9.6 Tentukan tekanan pada kedalaman 20m dibawah permukaan air


Jawab :
Menggunakan nilai rata rata 62,4 lb/𝑓𝑡 3 untuk γ
𝛾ℎ 62,4 𝑥 20
Ρ = 144 = 144 = 8,67 psig
(Sumber: Giles, 1956: 17)

9.7 Berapa tekanan atmosfir di kilopascal saat barometer merkuri berbunyi 742mm
Jawab :
Ρ = γh = (133,1) . ( 742/1000) = 98,8 kpa
(Sumber: Giles, 1956: 17)

9.8 Sebuah pipa berbentuk U dengan jari – jari pipa kecil 2cm dan jari – jari pipa besar
18cm , sebuah benda berada di dalam pipa besar dengan massa 81kg . tentukan besar
gaya yang di perlukan untuk mengangkat beban tersebut.
Jawab :
M = 81kg 𝑟1 = 2𝑐𝑚 𝑟2 = 18𝑐𝑚
W = mg = 810N
𝑅12
𝐹1 = ( ) 𝑥 𝐹2
𝑅22
1 2
F = (9) 𝑥 810 = 10𝑁
(Sumber: Crowe, 2010: 61)
Daftar Pustaka

Bueche, Frederick C., B.Darmawan. 1992. Teori dan Soal Fisika Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Crowe, Clayton T., Donald F. Elger, & Barbara C. Wiliams, 2010. Engineering Fluid
Mechanics . London: Wiley
Giancoli, Douglas C., Cuk Imawan, Sarwo Danupuyono, & Budi Santoso. 1996. Fisika Jilid
1 Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Lui , Cheng ., Jack B. Evett and Ranald V. Giles, 1956. Theory and Problem of Fluid
Mechanics and Hydraulics. London : McGraw-hill
Sutanto, Ir., 2013. Fisika Untuk Universitas . Yogyakarta : Graha Ilmu
10. Fluida Dinamis
Oleh : Habib Triaji Pamungkas

10.1 Sebuah kapal selam bergerak dilaut (SG = 1,03) pada kedalaman 50 m dengan
keceptan V0 = 5,0 m/s seperti pada gambar C3.17. tentukan tekanan dititik stagnasi
(2).

Gambar C3.17
⍴𝑉12 [(1,03)(1000) kg/m3] (5,0 m/s)2
Jawab : P2 = + γh = + (9,80 x 103 N/m3)(1,03)(50 m)
2 2

= (12,900 + 505.000) N/m2 = 518 kPa


(Sumber : Munson, Bruce R. 2004: 165)

10.2 Air bergerak melalui sebuah pipa dengan 4 m/s pada tekanan 200 kPa. Pipa
menyempit menjadi separo diameternya mula – mula. Carilah (a) kelajuan dan (b)
tekanan air bagian pipa yang lebih sempit.

Jawab :
(a). Karena luas pipa sebanding dengan kuadrat diameter, luas bagian pipa yang
sempit adalah seperempat luas semula. Maka, dari persama kontinuitas IV = vA =
konstan, kelajuan di bagian yang sempit harus 4 kali kelajuan di bagian yang lebar
atau 16 m/s.
(b). Untuk mendapatkan tekanan di bagian pipa yang sempit, kita gunakan Persamaan
11-28:
1 1
P1 + 2ρ𝑣12 = P2 + 2ρ𝑣22
1 1
200 kPa + 2(1000 kg/m3)(4 m/s)2 = P2 + 2(1000 kg/m3)(16 m/s)2

200 kPa + 8000 Pa = P2 + 128.000 Pa


P2 = 200 kPa + kPa – 128 kPa
P2 = 80 kPa
(Sumber : Tipler, Paul A. 1998: 405)
10.3 Untuk pipa venturi meter ditunjukkan dalam
gambar 6-11, lekukan pipa venturi yang memiliki
ukuran yang berbeda adalah 0,36 m. Hitung aliran
air yang melewati pipa jika tidak ada energi yang
terbuang antara titik A dan titik B

Jawab :
Terapkan persamaan Beroulli

𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2
( ⍴ 𝐴 + 2𝑔
𝐴
+ 0) – 0 = ( ⍴𝐵 + 2𝑔
𝐵
+ 0,75)
𝑔 𝑔 Gambar 6-11

𝑃 𝑃 𝑉2 𝑉2
( ⍴𝐴 + ⍴𝐵 ) = (2𝑔
𝐵 𝐴
+ 2𝑔 + 0,75) ..(1)
𝑔 𝑔

Persamaan hasil kontinuitas AAVA = ABVB atau


150 2 1 1
VA = (300) VB = 4VB dan 𝑉𝐴2 = 16 𝑉𝐵2 . Untuk pengkukuran, ketinggian cairan di L =

ketinggian cairan di R (air dalam m)


PA/ρg + z + 0,36 = PB/ρg + 0,75 + z + (0.36)(13,6)
Yang mana (PA/ρg - PB/ρg) = 5,3 m air. Substitusi persamaan 1, kita mendapatkan VB
1
= 9,8 m/s dan Q = 4 π(0,15)2 x 9,8 = 0,17 m3/s.

(Sumber : Giles, Ranald V. 1983:85)

10.4 Udara pada kondisi standar mengalir melalui pipa saluran (drawn tubing) berdiameter
4,0 mm dengan kecepatan rata – rata V = 50 m/s. Untuk kondisi seperti itu biasanya
aliran akan turbulen. Namun demikian, jika dilakukan tindakan untuk menghilangkan
gangguan pada aliran ( sisi masuk pada pipa sangat mulus, udara bebas dari debu,
pipa tidak bergetar, dan lain – lain.), masih dimungkinkan untuk mepertahankan suatu
aliran laminar. (a) Tentukan penurunan tekanan sepanjang jarak 0,1 m pada pipa jika
alirannya laminar.

Jawab :
Pada kondisi temperature dan tekanan standar, kerapatan dan viskositas udara adalah
ρ = 1,23 kg/m3 dan µ = 1,79 x 10-5 N.s/m2. Jadi bilangan Reynoldsnya adalah
𝑘𝑔 𝑚
𝜌𝑉𝐷 (1,23 3 )(50 )(0,004 𝑚)
𝑚 𝑠
Re = = = 13.700
µ 1,79 𝑥 10−5 𝑁.𝑠/𝑚2
Yang secara normal menunjukkan aliran turbulen.
Jika alirannya laminar, maka f = 64/Re = 64/13.700 = 0,00467 dan penurunan tekanan
sepanjang jarak horizontal 0,1 m pada pipa akan menjadi
𝑙 1 (0,1 𝑚) 1
Δp = 𝑓 𝐷 2 ρV2 = (0,00467) (0,004 𝑚) 2 (1,23 kg/m3)(50 m/s)2

Δp = 0,179 kPa
(Sumber : Munson, Bruce R. 2005: 47)

10.5 Air mengalir dalam pipa berdiameter 150 mm dengan kecepatan 4,5 m/s. Terjadi head
1
loss di 30 m dari pipa ini dihitung dengan eksperimen dan ditemukan menjadi 5 m.
3

Hitung kecepatan gesekan.


Jawab :
Persamaan relevan dan data yang diberikan

𝑙 𝑉2
ℎ𝐿 = 𝑓 𝑑 2𝑔 (9.2)
𝑛

𝜏 𝑓
𝑣∗ = √ ⍴𝑜 = V √8 (9.4)

d = 150 mm l = 30 m hL = 5,33 m V = 4,5 m


Solusi.
30 (4,5)2
5,33 = 𝑓 0,15 f = 0,026 (9.2)
2𝑔𝑛

0,026
v* = 4,5 √ = 0,26 m/s (9,4)
8

(Sumber : Vennard, John King. 1954:357)

10.6 Ketetapan viskositas minyak 0,1 Pa s dan massa jenis 0,850 mengalir sepanjang 3048
m diameter 305 mm pada pipa besi tuang terhitung 44,4 x 10-3 m3/s. Berapa lost head
yang terjadi pada pipa?
Jawab :
𝑄 44,4 𝑥 10−3 𝑉𝑑𝑝 0,61 𝑥 0,305 𝑥 850
𝑉= = 1 = 0,61 𝑚/𝑠 ; dan 𝑅𝐸 = = = 1580 , ini
𝐴 𝜋(0,305)2 𝜇 0,1
4

berarti terdapat aliran laminar. Karena itu,


64 𝐿𝑉 2 3048 (0,61)2
𝑓= = 0,0407 dan lost head = 𝑓 𝑑2 = 0,0407 𝑥 𝑥 = 7,71 𝑚
𝑅𝐸 𝑔 0,305 2𝑔

(Sumber : Giles, Ranald V. 1983:103)


10.7 Jari – jari aorta kurang lebih 1,0 cm dan darah mengalir melaluinya dengan laju
kurang lebih 30 cm/s. Hitung laju rata – rata darah dalam pembuluh kapiler, setiap
kapiler mempunyai diameter kurang lebih 8 𝑥 10−4 cm, ada jutaan pembuluh
sehingga tampang lintang totalnya kurang lebih 2000 cm2.

Jawab :
Luas aorta nadi A1 = 𝑟 2 , dengan r = 0,010 cm. Kemudian laju darah dalam kapiler
adalah (Persamaan 10-4)
𝑣1 𝐴1 (0,30 𝑚/𝑠)(3,14)(0,010 𝑚)2
𝑣2 = = −1 2
= 5 𝑥 10−4 𝑚/𝑠
𝐴2 (2 𝑥 10 𝑚 )
(Sumber : Giancoli, Douglas C. 1997:335)

10.8 Seberapa besar pipa pemanas jika udara yang bergerak sepanjang pipa tersebut
dengan laju 3,0 m/s dapat mengisi udara lagi setiap 15 menit dalam sebuah ruangan
dengan volume 300 m3? Asumsikan bahwa kerapatan udara tetap.

Jawab :
Kita dapat memakai persamaan kontinuitas jika kita mempertimbangkan ruang (sebut
ini sebagai titik 2) sebagai bagian pipa yang besar. Dengan alasan yang sama dapat
dilakukan untuk memperoleh Persamaan kontinuitas ( perubahan Δt ke t), kita melihat
𝐴2 𝑙2 𝑉2
bahwa 𝐴2 𝑣2 = = dengan V2 adalah volume ruangan. Kemudian 𝐴1 𝑣1 =
𝑡 𝑡
𝑉2
𝐴2 𝑣2 = dan
𝑡

𝑉2 300 𝑚3
𝐴1 = = = 0,11 𝑚2
𝑉1𝑡 (3,0 𝑚/𝑠)(900 𝑠)
Jika pipa mempunyai tampang lintang lingkaran, kemudian 𝐴 = 𝜋𝑟 2 , dan kita
memperoleh jari – jari harus 0,19 m atau 19 cm.
(Sumber : Giancoli, Douglas C. 1997:335)
Daftar Pustaka

Çengel, Yunus A. Cimbala, John M. 2010. FLUID MECHANICS. New York:


McGraw-Hill
Giles, Ranald V. 1983. FLUID MECHANIC and HYDRAULICS. Singapore:
McGraw-Hill International Book Company
Giancoli, Douglas C. Imawan, Cuk. Hasan, Yaziz. Dkk. 1996. Fisika Jilid 1 Edisi
Empat. Jakarta: Erlangga
Munson, Bruce R. Young, Donald F. Dkk. 2004. Mekanika Fluida Jilid I. Jakarta:
Erlangga
Munson, Bruce R. Young, Donald F. Dkk. 2005. Mekanika Fluida Jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Tipler, Paul A. Prasetio, Lea. Adi, Rahmad W. 1998. FISIKA Untuk Sains dan
Teknik. Jakarta: Erlangga
11. Energi Kinetik
Oleh:
Moh Diky Miftakhul Amin

11. 1 Sebuah objek bermassa 1,0 kg bergerak dengan kecepatan 1,0 m/s. Pada saat awal
berhenti ujungnya menumbuk objek lain bermassa 2,0 kg. Cari kecepatan setiap objek
setelah tumbukan adalah elastis sempurna.
Jawab :
Mengingat m1 = 1 kg, m2 = 2 kg, vli = 1 m/s dan v2f = 0 m/s kita perlu menemukan v1f
dan v2f. kita menggunakan kekekalan momentum dengan menulis:
𝑚1 𝑣𝑙𝑖 = 𝑚1 𝑣1𝑓 + 𝑚2 𝑣2𝑓
(1)(1) = (1)𝑣1𝑓 + (2)𝑣2𝑓
Kekekalan energi kinetik memberi kita:
1 1
𝑚 𝑣 2 = 2 𝑚1 𝑣1𝑓2 + 𝑚2 𝑣2𝑓2
2 1 𝑙𝑖

Kita harus memecahkan dua persamaan untuk dua komponen yang tidak diketahui.
1 1
Persamaan pertama memberikan 𝑣2𝑓 = 2 − 2 𝑣1𝑓 . Disubstitusikan di dalam persamaan

kedua memberikan,
1−𝑣1𝑓 2
I = 𝑣1𝑓 2 + 2 [ ]
2

1−2𝑣1𝑓 +𝑣1𝑓 2
= 𝑣1𝑓 2 + 2 [ ]−1
4

= 2𝑣1𝑓 2 + 1 − 2𝑣1𝑓 + 𝑣1𝑓 2 − 2


= 3𝑣1𝑓 2 − 2𝑣1𝑓 − 1

= (3𝑣1𝑓 + 1)(𝑣1𝑓 − 1)
1
Solusinya adalah 𝑣1𝑓 = − 3 𝑚/𝑠 dan kedua sesuai dengan situasi dimana dua benda

saling menghilangkan satu sama lain, dan yang persamaan berlanjut dengan kecepatan
tidak berubah. Solusi pertama adalah yang kita inginkan. Mensubstitusikan

1
𝑣2𝑓 = 2 (1 − 𝑣1𝑓 )
1 1 2
= 2 (1 + 3) = 3

(Sumber: Sutarno.2013:49)
11.2 Misalkan sebuah tumbukan dalam soal sebelumnya (soal 11.1). Carilah kecepatan
benda setelah tumbukan,dan sebagian energi kinetik yang hilang setelah tumbukan.
Jawab :
Kekekalan momentum memberikan:
𝑚1 𝑣𝑙𝑖 = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑣𝑓
1
𝑣𝑓 = 3 𝑚/𝑠
1 1 1 12 1
Kemudian 𝐸𝐾1 = 2 1(1)2 = 2 𝐽 dan 𝐸𝐾𝑓 = 2 (1 + 2) (3 ) = 6 𝐽

Persentase EK yang hilang adalah


𝐸𝐾1 −𝐸𝐾𝑓
%𝐸𝐾ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = [ ] × 100%
𝐸𝐾1
1 1

2 6
= 1 × 100% = 66%
2

(Sumber: Sutarno.2013:50)

11. 3 Berapa kekuatan rata-rata yang diperlukan untuk menghentikan peluru 16 g yang
melaju pada jarak 260 m/s saat menembus ke jarak kayu 12 cm?
Jawab:
Total kekuatan yang dibutuhkan untuk menghentikan peluru akan sama dengan
perubahan energi kinetik. Sejak peluru berhenti, 𝑣𝑓 = 0 dan begitulah persamaannya:
1
𝐹𝑠 = − 2 𝑚𝑣02

Substitusi memberikan:
1
𝐹(0.12 𝑚) = − 2 (0.016𝑘𝑔)(260 𝑚/𝑠)2

Membagi dengan 0,12 m, kita miliki


−(0.016 𝑘𝑔)(260 𝑚/𝑠)2
𝐹= (2)(0.12 𝑚)

= −4510 N (Sumber: Tippens.1989:178)

11. 4. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 20 m/s ke atas. Berapa ketinggian
yang dicapai kalu kecepatannya tinggal 8,0 m/s? Gesekan udara boleh diabaikan.
Jawab:
Perubahan KE + Perubahan EPG = 0
1 1
𝑚𝑣𝑓2 − 2 𝑚𝑣02 + (𝑚𝑔)(ℎ𝑓 − ℎ0 ) = 0
2

Kita ingin mencari ℎ𝑓 − ℎ0 . Dengan mengerjakan sedikit secara aljabar kita peroleh
𝑣𝑓2 −𝑣02
ℎ𝑓 − ℎ0 = − 2𝑔

(8𝑚/𝑠)2 −(20𝑚/𝑠)2
=− 2(9,8𝑚/𝑠)2

= 17,1 m
(Sumber: Bueche.1989:56)

11.5 Sebuah gerobak bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 15 m/s. Gaya rem
dikerjakan kepada gerobak sebesar 5 N pada jarak tempuh 15 m. Tentukanlah
kecepatan setelah menempuh jarak 15 m tersebut.
Jawab:
𝑊 = 𝐹×𝑠
=(−5𝑁). 15 𝑚
= −45
1 1
𝑊 = 2 𝑚𝑣22 − 2 𝑚𝑣12
1 1
−45 = 2 .2 𝑘𝑔 . 𝑣22 − 2 .2 𝑘𝑔 . (15 𝑚/𝑠)2

𝑣2 = 12,2 𝑚/𝑠
Gaya rem sebesar 5 N bertanda negatif karena arahnya berlawanan dengan arah gerak
gerobak (Sumber: Tobing.1996:52)

11.6. Sebuah sisi blok 0,05 kg di atas meja dengan kecepatan awal 20 cm/s dan berhenti
perlahan dalam jarak 70 cm. Temukan gaya gesek rata-rata yang memperlambat
gerakannya.
Jawab:
KE blok ini menurun karena perlambatan aksi gaya gesekan. Artinya, Change in KE
dari block = kerja dilakukan di blok oleh gaya gesek
1 1
𝑚𝑣𝑓 2 − 𝑚𝑣𝑖2 = 𝐹𝑓 𝑆 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 2
Karena gaya gesekan pada blok berlawanan arah dengan perpindahan,𝑐𝑜𝑠𝜃 = −1.
Menggunakan 𝑣𝑓 = 0, 𝑣𝑖 = 0,20 m/s dan s = 0,70 m, kita menemukan
1
0 − (0,50 𝑘𝑔)(0,20 𝑚/𝑠)2 = (𝐹𝑓 )(0,70 𝑚)(−1)
2
𝐹𝑓 = 0,014 𝑁
(Sumber: Bueche.1997:73)
11.7. Pada tahun 1896 di Waco, Texas, William Crush memarkir dua lokomotif di ujung
yang berlawanan dengan jalur sepanjang 6,4 km, melepaskan mereka, mengikat
throttle mereka hingga terbuka, dan kemudian membiarkannya bertabrakan dengan
kecepatan penuh di depan 30.000 penonton. Ratusan orang terluka oleh puing-puing
yang terbang; beberapa terbunuh. Dengan asumsi masing-masing lokomotif
menimbang 12x106 N dan percepatannya adalah 0,26 m/s2 konstan, berapakah energi
kinetik total kedua lokomotif sebelum tabrakan?
Jawab :
𝑣 2 = 𝑣0 2 + 2𝑎(𝑥 − 𝑥0 )
Dengan 𝑣0 = 0 and 𝑥 − 𝑥0 = 3.2 × 103 𝑚 (half the initial speparation), this yields
𝑣 2 = 0 + 2(0.26𝑚/𝑠 2 )(3.2 × 103 𝑚)
v = 40.8 m/s
we can find the mass of each locomotive by dividing its given weight by g:
1.2×106
𝑚 = 9.8 𝑚/𝑠2 = 1.22 × 105 𝑘𝑔
1
𝐾 = 2 (2 𝑚𝑣 2 )

= (1.22 × 105 𝑘𝑔)(40.8𝑚/𝑠)2


= 20 × 108 𝐽
(Sumber: Walker.2011:141)

11.8. Pada mesin atwood dua massa adalah 800 g dan 700 g. Sistem di hidupkan. Seberapa
cepat massa 800-g bergerak setelah terjatuh 120 cm?
Jawab:
Massa 700 g naik 120 cm sementara massa 800 g turun 120 cm, jadi untuk perubahan
bersih pada EPG adalah:

Perubahan dalam PEG = m1gh-m2gh


= (0.70 𝑘𝑔)(9.81 m/s2)(1.20 m) – (0.80 kg)(9.81 m/s2)(1.20 m)
= - 1.18 J
Yang merupakan kerugian di EPG. Karena energi dilestarikan, EK massa harus
meningkat sebesar 1,18 J

Karena itu,
Ubah ke EK
1 1
1.18 𝐽 = 2 (0.70 𝑘𝑔)(𝑣𝑓2 − 𝑣𝑙 2 ) + 2 (0.80 𝑘𝑔)(𝑣𝑓2 − 𝑣𝑙 2 )

1.18 𝐽 = 0,35 𝑣𝑓2 + 0,40𝑣𝑓 2


1.18
𝑣𝑓 = √0,75

𝑣𝑓 = 1.25 m/s

Sistem mulai dari diam, jadi𝑣𝑙 = 0 . Kami memecahkan persamaan untuk 𝑣𝑓 dan
menemukan𝑣𝑓 = 1.25 m/s
(Sumber: Bueche.1997:73)
Daftar Pustaka

Bueche, Feredrick J. 1989. Fisika Edisi Kedelapan. Dayton: McGraw-Hill Inc.


Bueche, Feredrick J. 1997. Schaum’s Outline of Theory and Problrms of College Physics
Ninth Edision. Dayton: McGraw-Hill Inc.
Sutarno. 2013. Fisika Untuk Universitas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tippens, Paul E. 1989. Basic Technical Physic Second Edition. New York: McGraw-Hill
Inc.
Tobing,D.L. 1996. Fisika Dasar 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Walker, Jearl. 2011. Fundamentals of Physics Halliday and Resnick 9th Edition.
Hooboken: John Wiley & Sons Inc.
12. Gerak Melingkar
Oleh:
Mohammad Naufal Labib
12.1 Sebuah kipas angin berputar dengan kecepatan 900 rpm (putaran per menit). Berapakah
kecepatan sudut di baling-baling?, dan berapakah laju massa titik ujung baling-baling
kalau panjangnya adalah 20 cm? .

Jawab: 𝜔 = 900 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡


900 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= = 15 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛⁄𝑠 × 2 × 3,14 = 94,2 𝑟𝑎𝑑/𝑠
60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Untuk semua titik pada baling-baling
Kecepatan tangensial adalah 𝜔𝑟, dimana 𝜔 dinyatakan dalam rad/s, maka
𝑣 = 𝜔𝑟
= 94,2 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 × 0,20𝑚 = 18,84 𝑚/𝑠
(Sumber: Bueche, 1989:79)

12.2 Sebuah pendulum dengan panjang 90 cm berayun melalui busur 15 cm, seperti dalam
gambar 9.1. Tentukan sudut 𝜃 dalam radian dan derajat berdasarkan ayunan tersebut.

Jawab: Karena 𝑠 = 𝑟𝛼 hanya berlaku kalau 𝛼 dinyatakan dalam rad, maka


𝑠 0,15 𝑚
𝜃= = = 0,167 𝑟𝑎𝑑
𝑟 0,9 𝑚
360°
Maka, 𝜃 = 0,167 rad 2𝜋 𝑟𝑎𝑑 = 9,55°

(Sumber: Bueche, 1989:78)

12.3 Sebuah roda gila (roda penerus) dari suatu mesin diesel memiliki laju 1000 rpm.
Tentukanlah: a. Periodenya
b. Frekuensinya
c. Kecepatan sudutnya
𝑡 60
Jawab: a. 𝑇 = 𝑁 = 1000 = 0,06 𝑠
𝑁 1000
b. 𝑓 = = = 16,67 𝐻𝑧
𝑡 60
2𝜋 2𝜋
c. 𝜔 = = 0,06 = 33,3𝜋 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑇

(Sumber: Daryanto, 2000:40)

12.4 Sebuah roda sepeda motor berputar terhadap porosnya ketika sepeda motor tersebut
bergerak. Sebuah titik pada jarak 10 cm dari pusat roda, dan berputar dengan kecepatan
sudut 5 rad/s dan memiliki percepatan sudut sebesar 2 rad/s. Berapakah kecepatan
tangensial dan percepatan tangensial sebuah titik yang berjarak 5 cm dan 15 cm dari
pusat roda sepeda motor tersebut?
Jawab: a. Untuk 𝑟 = 5 𝑐𝑚
𝑣 = 𝑟𝜔
= (5 𝑐𝑚)(5 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 ) = 25 𝑐𝑚⁄𝑠 = 0,25 𝑚⁄𝑠

𝑎𝑡 = 𝑟𝛼
= (5 𝑐𝑚)(2 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 2 ) = 10 𝑚⁄𝑠 2 = 0,1 𝑚⁄𝑠
b. Untuk 𝑟 = 15 𝑐𝑚
𝑣 = 𝑟𝜔
= (15 𝑐𝑚)(5 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠) = 75 𝑐𝑚⁄𝑠 = 0,75 𝑚⁄𝑠
𝑎𝑡 = 𝑟𝛼
= (15 𝑐𝑚)(2 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 2 ) = 30 𝑐𝑚⁄𝑠 2 = 0,3 𝑚⁄𝑠
(Sumber: Sutarno, 2013:60)
12.5 Pada sebuah bianglala, para penumpang mengelilingi dengan radius 5,0 m, menempuh
satu putaran penuh dalam waktu 4,0 s. Berapakah percepatannya?.
Jawab: Kecepatan adalah keliling dari lingkaran dibagi dengan waktu untuk satu putaran
2𝜋𝑅
𝑣= 𝑇
2𝜋(5,0 𝑚)
= = 7,85 𝑚⁄𝑠
4,0 𝑠

Kecepatan sentripetalnya adalah


𝑣2
𝑎 ⊥= 𝑅
(7,85 𝑚⁄𝑠)
= = 12,3 𝑚⁄𝑠
5,0 𝑚

(Sumber: Zemansky, 1980:5)

12.6 Sebuah piringan gerinda mempunyai kecepatan awal 6 rad/s dengan percepatan 2 rad/s 2.
Hitunglah perubahan anguler pada 3 s, berapa revolusinya dan berapakah kecepatan
akhirnya?.
Jawab: Perubahan anguler dirumuskan dengan
1
𝜃 = 𝜔0 𝑡 + 𝛼𝑡 2
2
1
= (6 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 )(3 𝑠) + (2 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 2 )(3 𝑠)2
2

= 18 𝑟𝑎𝑑 + (1 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 2 )(9 𝑠 2 )


= 27 𝑟𝑎𝑑
Karena 1 rev = 2ℼ rad, kami memperoleh
1 𝑟𝑒𝑣
𝜃 = ( 27 𝑟𝑎𝑑) 2𝜋 𝑟𝑎𝑑 = 4,30 𝑟𝑒𝑣

Kecepatan akhir sama dengan kecepatan awal ditambah dengan perubahan


kecepatan
𝜔𝑓 = 𝜔0 + 𝛼𝑡
= 6 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 + (2 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 2 )(3 𝑠) = 12 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
(Sumber: Tippens, 1989:212)

12.7 Jika jari-jari dari sebuah batu gerinda adalah 0,50 m. Hitunglah kecepatan liniernya,
kecepatan tangensial pada setiap lingkaran dan percepatan sentripetal dari partikel saat
2,0 s.
Jawab: Kita mempunyai 𝛼 = 3,0 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 2 , 𝜔 = 6,0 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 setelah 2,0 s dan 𝑅 = 0,50 𝑚.
Kemudian
𝑣 = 𝜔𝑅 = (6,0 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠)(0,50 𝑚)
= 3,0 𝑚⁄𝑠 (kecepatan linier)
𝑎 𝑇 = 𝛼𝑅 = (3,0 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 2 )(0,50 𝑚)
= 1,5 𝑚⁄𝑠 2 (percepatan tangensial)
𝑣2
𝑎𝑅 = atau 𝑎𝑅 = 𝜔2 𝑅
𝑅

= (6,0 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠)2 (0,50 𝑚) = 18 𝑚⁄𝑠 2 (percepatan sentripetal)


Hasilnya adalah sama untuk partikel setengah jalan, yaitu para 𝑟 = 0,25 𝑚?
Variable sudut sama untuk setiap titik pada piringan. Yaitu
𝛼 = 3,0 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 2 , 𝜔 = 6,0 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠.
Tapi sekarang 𝑟 = 0,25 𝑚, jadi pada partikel ini
𝑣 = 1,5 𝑚⁄𝑠 , 𝛼 = 0,75 𝑚⁄𝑠 2 , 𝑎𝑅 = 9,0 𝑚⁄𝑠 2
(Sumber: Halliday, 1960:224)

12.8 Sebuah roda mempunyai radius 2 ft dan mempunyai gaya konctan 12 lb. Untuk
mencapai kecepatan rotasi 600 rpm membutuhkan waktu 4 s. Berapakah rata-rata
kecepatannya?
Jawab: Kecepatan rata-rata bergantung pada tenaga putaran (𝜏) dan rata-rata kecepatan
anguler. Pertama kita akan mencari tenaga putaran dengan mengalikan gaya dengan
radius
𝜏 = 𝐹𝑟 = (12 𝑙𝑏)(2 𝑓𝑡) = 24 𝑙𝑏. 𝑓𝑡
Kecepatan anguler akhir adalah
𝜔𝑓 = 2𝜋𝑓 = 2𝜋(600 𝑟𝑒𝑣⁄𝑚𝑖𝑛)(1 𝑚𝑖𝑛⁄60 𝑠) = 62,8 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
Rata-rata kecepatan anguler adalah setengah dari kecepatan awal ditambah kecepatan akhir
𝜔0 +𝜔𝑓 0+62,8 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
𝜔= = = 31,4 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
2 2

(Sumber: Halliday, 1960:215)


Daftar Pustaka
Bueche, Frederick J., B. Darmawan. 1989. Theory and Problem of COLLEGE PHYSICS.
Dayton: McGraw-Hill Inc.
Daryanto. 2000. Fisika Teknik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Halliday, David, Robert Resnick.1978. Physics parts I and II, combined third edition. New
York: John Wiley & Sons Inc.
Sutarno. 2013. Fisika Untuk Universitas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tippens, Paul E. 1989. Basic Technical Physics Second Edition. New York: McGraw-Hill
Inc.
Zemansky, Mark W., Francis W. Sears, Hugh D. Young. 1980. College Physics. Reading:
Addison Wesley Publishing Company.
13. Arus Bolak-balik
Oleh :
Muhammad Afifudin Zuhri
13.1 Rangkaian 𝐿𝐶𝑅 dengan L= 2 H, C = 2𝜋𝐹 dan R = 20 Ω digerakkan oleh pembangkit
dengan ggl maksimum 100 V dan frekuensi berubah. (a) Carilah frekuensi resonansi 𝑓0 (b)
Carilah arus maksimum 𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 dan (c) sudut fase 𝛿 apabila frekuensi generator f = 60 H z.
Jawab :
(a) Frekuensi resonansi ialah
𝜔0 1 1
𝑓0 = = 2𝜋√𝐿𝐶 = = 79,6 Hz
2𝜋 2𝜋√(2 H)(2×10−6 F)

(b) Apabila frekuensi generator 60 Hz, frekuensi ini jauh di bawah frekuensi
resonansinya.Reaktansi kapasitif dan induktif pada 60 Hz ialah
1 1
𝑋𝐶 = = (2𝜋)(60 Hz)(2×10−6 )
= 1326 Ω
𝜔𝐶

𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = (2 𝜋)(60 Hz) (2 H) = 754 Ω


Reaktansi total ialah 𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 = 754 − 1326 = 578 Ω
Impedansi menyeluruh sama dengan :
Z =√𝑅 2 + (𝑋𝐿 + 𝑋𝐶 )2 = √(20 Ω)2 + (−572 Ω)2 = 572 Ω
Karena (20)2 sNGt kecil dibandingkan dengn (572)2 . Arus maksimum menjadi sama
dengan
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 100 𝑉
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = =572 Ω = 0,175 A
𝑍

Ini lebih kecil dibandingkan dengan 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 pada resonansi, yang besarnya (100 V)/(20 Ω) = 5
A.
(C) Sudut fase 𝛿 diberikan
𝑋𝐿 −𝑋𝐶 −572 Ω
Tan 𝛿 = = = −28,6
𝑅 20 Ω

𝛿 = -88°
(Sumber : Tipler, 1991: 368)

13.2 Carilah daya rata-rata yang diberikan oleh generator pada contoh 28-5 pada 60 Hz.
Kareba kita diberi ggl maksimum dan telah menghitung arus maksimum pada contoh 28-5,
adalah hal yang mudah untuk menulisn daya rata-rata dalam besaran ini. Kita peroleh :
1
𝑃𝑟𝑎𝑡 = 𝜀𝑟𝑚𝑠 𝐼𝑟𝑚𝑠 cos 𝛿 = 2 𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 cos 𝛿
1
= 2 (100 V)(0,175 A)[cos (−88°)] = 0,306 W
Sebagaimana yang kita perhatikan, daya ini berubah menjadi kalor joule dalam tahanannya.
Kita dapat juga menghitung daya rata-ratanya dari
1 2 1
𝑃𝑟𝑎𝑡 = 𝐼 2 𝑟𝑚𝑠 𝑅 = 𝐼 𝑅 = 2 (0,175 𝐴)2 (20 Ω) = 0,306 W
2 𝑟𝑚𝑠

(Sumber : Tipler, 1991: 369)

13.3 Daya stereo. Setiap jalur pada pesawat penerima stereo bisa mengeluarkan daya rata-rata
100 W kedalam pengeras suara 8 Ω. Berapa tegangan rms dan arus rms yang dimasukkan ke
pengeras suara (a) dengan daya maksimum 100 W, dan (b) 1,0 W?
Pemyelesaian : kita anggap bahwa pengeras suara dapat dipasang sebagai hambatan
sederhana (tidak sepenuhnya benar) dengan R = 8,0 Ω (a) dengan 𝑃̅ = 100 W

𝑉𝑟𝑚𝑠 = √𝑃̅ 𝑅 = √(100 𝑊)(8,0 Ω) = 28 𝑉,


𝑃̅ 100 𝑊
dan 𝐼𝑟𝑚𝑠 = √𝑅 = √ 8,0 Ω = 3,5 𝐴,

𝑉𝑟𝑚𝑠 28 𝑉
atau 𝐼𝑟𝑚𝑠 = = = 3,5 𝐴.
𝑅 8,0 Ω

(b) Pada 𝑃̅ = 1,0 𝑊,


𝑉𝑟𝑚𝑠 = √(1,0 𝑊)(8,0 𝑊) = 2,8 𝑉
2,8 𝑉
𝐼𝑟𝑚𝑠 = = 0,35 𝐴.
8,0 Ω

(Sumber: Giancoli,1998: 80)

13.4 Dalam rangkaian AC murni induktif L = 25,0 mH dan tegangan rmsnya 150 V.
Hitunglah reaktansi induktif dan arus rms dalam rangkaian jika frekuensi 60,0 Hz.
Penyelesaian :
𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿 = 2𝜋(60,0 𝐻𝑧)(25,0 × 10−3 𝐻)
= 9,42 Ω
∆𝑉𝐿,𝑟𝑚𝑠 150 𝑉
𝐼𝑟𝑚𝑠 = = = 15,9 𝐴
𝑋𝐿 9,42 Ω

Bagaiman jika frekuensinya bertambah 6,00 kHz? Apa yang terjadi dengan arus rms pada
rangkaian?
Jawaban : Jika frekuensi bertambah , maka reaktansi induktansinya juga bertambah karena
arusnya berubah pada laju yang lebih besar. Kenaikan reaktansi induktif menghasilkan arus
yang lebih kecil.
−3
𝑋𝐿 = 2𝜋(6,00 × 103 𝐻𝑧)(25,0×10 𝐻)= 942 Ω

Arus yang baru adalah


150 𝑉
𝐼𝑟𝑚𝑠 = 942 Ω = 0,159 𝐴

(Sumber : Serway, 2004 : 650)

13.5 Ggl statis 𝜀° = 120 V yang diaplikasikan ke sebuah rangkaian rangkaian resisif loop
tunggal dengan R =150 Ω. (a) Berapa daya yang berkurang? (b) Ggl statis 𝜀0 dipindahkan
oleh ggl dinamis (𝜀 = 𝜀𝑚 sin 𝜔𝑡). Jika daya rata-rata tetap tidak beruba, berapa nilai 𝜀𝑚 ?
𝜀0 2 (120 𝑉)2
(a) P= = = 96 W.
𝑅 150 Ω
𝜀 1
(b) 𝑃̅ = 96 W = ( 𝑚)2
√2 𝑅

𝜀𝑚 = √2𝑃̅ 𝑅
= √(2)(96 W)(150 Ω) = 120 V

𝜀𝑟𝑚𝑠 = 𝜀𝑚 /√2 = (170 V)/√2


= 120 V
(Sumber : Halliday, 1966 : 865)

13.6 Sebuah rangkaian seri AC dengan lintasan RL terdiri dari resistor yang memiliki nilai
resistensi 150 Ω dan sebuah induktor yang memiliki nilai reaktansi induktif sebesar 100 Ω.
Hitunglah nilai impedansi dan sudut fase teta dari rangkaian tersebut.
Solusi :

𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋𝐿 2
= √1502 + 1002
= √32500
= 180 Ω
𝑋
𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1 ( 𝑅𝐿)
100
= 𝑡𝑎𝑛−1 ( )
150

= 𝑡𝑎𝑛−1 (0,667)
= 33,7°
Atau 𝑍 = 𝑅 + 𝑗𝑋𝐿
= 150 + 𝑗100
= 180 Ω < 33,7°
(Sumber : Petruzella, 2014 : 208)
13.7 Pada rangkaian seri 𝑅 = 300 Ω, 𝐿 = 0.9 𝐻, 𝐶 = 2.0 µ𝐹, dan 𝜔 = 1000 𝑟𝑎𝑑 ∙ 𝑠 −1 .
Kemudian
1
𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = 900 Ω, 𝑋𝐶 = = 500 Ω
𝜔𝐶

Reaktansi X dari rangkaian tersebut adalah


𝑋 = 𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 = 400 Ω,
Impedansinya Z adalah
𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋 2 = 500 Ω.
Jika rangkaian tersebut dihubungkan ke sumber tegangan amplitudo AC 50 V, the current
amplitude is
𝑉
𝐼= = 0.1 𝐴.
𝑍

Sudut lag ∅ adalah


𝑋
∅ = 𝑡𝑎𝑛−1 𝑅 = 53°

Amplitudo tegangan di resistor adalah


𝑉𝑅 = 𝐼𝑅 = 30 𝑉.
Amplitudo tegangan di induktor dan kapasitor masing-masing,
𝑉𝐿 = 𝐼𝑋𝐿 = 90 𝑉, 𝑉𝑐 = 𝐼𝑋𝐶 = 50 𝑉.
(Sumber : Zemansky, 1980 : 613)

13.8 Untuk rangkaian paralel RL yang ditunjukkan pada gambar di bawah R = 50 Ω, XL = 80


Ω, tegangan 100 volt. Hitunglah:

a. impedansi (z), yang berdasarkan pada nilai R dan XL yang diberikan


b. arus yang mengalir melalui resistor dan induktor
c. arus total saat ini
d. impedensi arus total dan nilai tegangan yang diberikan
Jawab:
𝑅𝑋𝐿 50 ×80 4000
a. 𝑍 = = √502 +802
= = 42,4Ω
94,4
√𝑅 2 +𝑋𝐿2

𝐸 100 𝑉
b. 𝐼𝑅 = = =2𝐴
𝑅 50 Ω

c. 𝐼𝑇 = √𝐼𝑅2 + 𝐼𝐿2 = √22 + 1,252 = √5,56 = √5,56 = 2,36 𝐴


𝐸 1000
d. 𝑍 = = 2,36 𝑜ℎ𝑚 = 42,4 Ω
𝐼𝑇

(Sumber: Petruzzella, 2014:233)


Daftar Pustaka

Bueche, Frederick J. 1989. Teori dan soal-soal fisika edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Halliday, D. 1960. Physics parts I and II combined.
Petruzella, Frank D. 2014. Electricity for the Trades second edition. New York: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Sears, Francis W., Mark W. Zemnsky, Hugh D. Young. 1980. College physics. Amsterdam:
Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
Serway, Raymond A., John W. Jewett, Jr. 2010. Fiska untuk sains dan teknik. Jakarta:
Salemba Teknika.
Tipler, Paul A. 1991. Fisika untuk sains dan teknik edisi ketiga jilid 2. Jakarta: Erlangga.
14. Elastisitas

Oleh:
Muhammad Ramadhan

14.1 Dalam sebuah percobaan untuk mengukur modulus Young, sebuah beban 1000 lb yang
digantungkan pada kawat baja yang panjangnya 8 ft dan penampangnya 0,025 in², ternyata
meregangkan kawat itu sebesar 0,010 ft melebihi panjang sebelum diberi beban. Berapa
tegangan, regangan, dan harga modulus Young bahan baja kawat itu?
Jawab:
𝐹𝑛 1000 lb
Tegangan = = 0,025 in² = 40.000 lb inˉ²
𝐴

Δℓ 0,010 𝑓𝑡
Regangan = ℓσ = = 0,00125
8 𝑓𝑡

𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 40.000 𝑙𝑏 𝑖𝑛ˉ2


𝑌= = = 32 × 106 𝑙𝑏 𝑖𝑛ˉ2
𝑟𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 0,0125

(Sumber: Mark, 1985: 260)

14.2 Sebuah batang tembaga dengan penampang berbentuk bujur sangkar memiliki luas 1cm²,
berada pada 2 penumpu berjarak 1 m. Sebuah beban dari 1 kg diletakkan ditengah-tengah
batang, dan benda melentur 2,51 mm. Tentukan Y tembaga.
Jawab:
𝑊 𝐿3 1.10.13 𝑁
𝑌= 4 𝑦 𝑏 𝑑3
= 4 . 2,51×10−3 .1 .13
= 9,27 × 106 𝑚2

(Sumber: Ganijanti, 2014: 347)

14.3 Sebuah almunium berdiameter 0,500 in diberi gaya 2500 lb. Hitung tekanan teknik dalam
pound per inci persegi (psi).
Jawab:
𝑔𝑎𝑦𝑎 𝐹
𝜎= 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔
= 𝐴𝑜

2500 𝑙𝑏 𝑙𝑏
= 𝜋 = 12,700 𝑖𝑛2
( )(0.500 𝑖𝑛)2
4
(Sumber: William, 1996: 263)

14.4 Sebuah kawat baja Y = 2 × 1011 N/m 2, panjang 15 cm, diameter 0,5 cm mengalami gaya
tarik 1 N. Tentukan stress, strain, dan pertambahan panjang kawat
Jawab:
𝐹 1 1 ×16 104
Stress = 𝐴
= 1 = 𝜋
= 5,09 × 104 𝑁/𝑚2
𝜋( ×10−2 )
4

𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 5,09 × 104


Strain = 𝑌
= 2 × 1011
= 2,545 × 10−7

∆ℓ = 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 . ℓ𝜊 = 2,545 × 10−7 × 125 𝑐𝑚 = 318,25 × 10−7 𝑐𝑚

(Sumber: Ganijanti, 2014: 347)

14.5 Sebuah beban 8,0 kg digantungkan pada ujung kawat logam sepanjang 75 cm dengan diameter
0,130 cm. Karena kawat itu memanjang 0,035 cm. Tentukan tegangan, regangan, dan modulus
Young dari kawat
Jawab:
𝐹 (8,0 𝑘𝑔)(9,8 𝑚/𝑠2)
tegangan = 𝐴
= 𝜋(6,5 × 10−4 𝑚)²
= 5,91 × 107 𝑁/𝑚2 = 5,91 × 107 𝑃𝑎

𝛥𝐿 0,035 𝑐𝑚
regangan = = = 4,67 × 10−4
𝐿 75 𝑐𝑚

𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 5,91 × 107𝑃𝑎


𝑌= 𝑟𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
= 4,67 × 10−4
= 1,27 × 1011 𝑃𝑎 = 127 𝐺𝑃𝑎

(Sumber: Frederick, 1996: 111)

14.6 Dalam percobaan untuk mengukur modulus Young, beban 500 kg, tergantung dari kawat baja
dengan panjang 3 m dan penampang 0,20 cm², digunakan untuk meregangkan kawat 0,4 cm
diatasnya tanpa beban. Tentukan tegangan, regangan, dan nilai modulus Young untuk baja yang
kawatnya tersusun?
Jawab:
𝐹⊥ (500 𝑘𝑔)(9,8 𝑚 ∙𝑠−2 )
𝑆𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 = 𝐴
= 2,0 × 10−5 𝑚2
= 2,45 × 108 𝑃𝑎
∆𝑙 0,004 𝑚
𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 = 𝑙0
= 3𝑚
= 0,00133
𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 2,45 × 108 𝑃𝑎
𝑌= 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛
= 0,00133
= 1,84 × 1011 𝑃𝑎

(Sumber: Francis, 1980: 198)

14.7 Semula 4.000 inci, sepotong baja karbon memanjang menjadi 4.212 inci saat dimuat. Berapa
persentase perpanjangannya?
Jawab:
𝑙𝑓−𝑙0
Persentase perpanjangan = × 100 𝑙0 = 4.000
𝑙0
4.212−4.000
= 4.000
× 100 𝑙𝑓 = 4.212

= 53%

(Sumber: Herman, 1981: 79)

14.8 Sebatang kawat memiliki ketentuan sebagai berikut: panjang 5 m, luas penampang 0,0088 cm²,
modulus Young = 2,0 × 1011 𝑁/𝑚2. Benda 2 kg digantungkan pada ujung kawat itu
menyebabkan kawat agak memanjang. Kalau benda ditarik sedikit dan kemudian dilepaskan, ia
akan melakukan GHS. Tentukan periode GHS itu.
Tetapan pegas kawat 𝑘 = 𝐹/∆𝐿, dengan ΔL adalah panjang kawat karena beban F. Hukum
Hooke: 𝐹/𝐴 = 𝑌(∆𝐿/𝐿)
Jawab:
𝐹 𝐴𝑌 (8,8 × 10−7 𝑚2 )(2 ×1011 𝑁/𝑚2 )
𝑘= = = = 35000 𝑁/𝑚
∆𝐿 𝐿 5𝑚

2 𝑘𝑔
𝑇 = 2𝜋√𝑚/𝑘 = 2𝜋√ = 0,047 𝑠
35000 𝑁/𝑚

(Sumber: Frederick, 1996: 113)


Daftar Pustaka
Bueche, Frederick J., B. Darmawan. 1996. Teori Dan Soal – soal Fisika Edisi Kedelapan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Pollack, Herman W. 1981. Materials Science And Metallurgy. Virginia: Penerbit Reston Publishing
Company.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2014. Seri Fisika Dasar Mekanika. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.
Sears, Francis W., Mark W. Z., Soedarjana, & Amir Achmad. 1985. Fisika untuk UNIVERSITAS 1.
Jakarta: Penerbit Binacipta.
Sears, Francis W., Mark W. Z., Hugh D. Y. 1980. College physics. Amsterdam: Penerbit Addison-
wesley Publishing Company.
Smith, William F. 1996. Principles Of Materials Science And Engineering. Boston Bur Ridge: Mc
Graw Hill
15. Bidang Miring
Oleh
M.Rizal Al Fariz

15.1. Sebuah mobil dengan massa 1000 kg bergerak manaiki bukit dengan sudut 20°
terhadap bidang datar. Tentukan gaya yang harus dihasilkan oleh motor jika mobil
bergerak
a). Dendan beraturan
b). Dendan percepatan 0,2 m/s2

c). Gaya normal pada mobil

Jawab : Y

N X

W sin ∝

W=mg cos ∝

Berat W = mg kebawah
Gaya mobil F mendaki
Gaya normal N
Komponen sb X
F – mg Sin ∝ = ma atau F = m(a + g Sin ∝)
Mobil tidak bergerak sepanjang sb Y maka
N – mg Cos ∝ = 0 atau N = mg Cos ∝
N = 1000 . 9,8 . Cos 20° = 9210 N
Bila mobil bergerak beraturan maka a = 0 & F = mg Sin ∝
F = 1000 . 9,8 . Sin 20° = 3350 N
Bila mobil bergerak dengan a = 0,2 m/s2 & F = m (a + g Sin ∝)
F = 1000 (0,2 + 9,8 . Sin 20°) = 3550 N
(Sumber : Bernard Mediarman:2005:101)
15.2. Sebuah kotak 70 N ditarik gaya 400 N dengan sudut 30°. Kalua koefisien
gesek 0,50. Tentukan percepatan kotak itu
Jawab:

400 N
200 N
30°
346 N
FN
mg
Karena kotak itu tidak meniggalkan lantai,maka ∑ 𝐹 y = may = 0.
FN + 200 N – mg = 0
Karena mg = (70 kg)(9,8 m/s2) = 686 N,maka FN = 486 N
Selanjutnya kita mencari gaya gesek pada kotak tadi
f = 𝜇 FN = (0,50)(586 N) = 243 N
dalam arah x berlaku ∑ 𝐹 x = max atau (246 – 243) =
(70 kg) (ax), maka ax = 1,47 m/s2.
(Sumber : Federick J:1996:43)

15.3. Sebuah mobil bermassa 1500 kg meluncur di atas jalan yang sudut
kemiringannya 30°, mengarah ke atas dengan kecepatan tetap 45 km/jam. Jika
gesekan antara ban dan jalan diabaikan , tentukan kerja yang dilakukan mesin
selama 5 menit dan daya untuk memperolehnya
Jawab: N F

W sin ∝

a
W cos ∝

W = mg
Gaya yang bekerja pada mobil bergerak ke atas, berdasarkan hukum Newton 2
F – mg Sin ∝ = ma
Karena mobil bergerak dengan kecepatan konstan, maka a = 0
F = mg sin ∝ = 1500 . 9,8 . Sin 30° = 7350 N
Kecepatan mobil V = 45 km/jam = 12,5 m/s dan dalam 5 menit = 300 s, maka
jalan yang ditempuhnya = 12,5 m/s . 300 s = 3750 m
Kerja yang dilakukan oleh mesin :
W = F . s = 7350 N . 3750 m = 27,56 . 106 J
Daya rata rata yang dilakukan mesin :
𝑊 27,6 .106 𝐽
P= = = 9,2 . 10 4 W
𝑡 300 s

Daya mesin itu dapat juga diperoleh dari :


P = F . 𝜗 = 7350 N . 12,5 m/s = 9,2 . 104 W
(Sumber : D.L Tobing:1996:49)

15.4. sebuah pistol 2000 kg tua menembakkan tempurung 10 kg dengan kecepatan


awal 600 m / s pada sudut 30 °. senapan bersandar pada permukaan horizontal yang
bebas bergerak horizontal. dengan asumsi bahwa laras pistol terpasang secara kaku
pada bingkai (tidak ada mekanisme mundur) dan cangkang itu meninggalkan laras 6
ms setelah menembak, menentukan kecepatan mundur pistol dan resultan R dari
gaya impulsif vertikal yang diberikan oleh tanah. di atas pistol

30°
Jawab:
Kami menerapkan prinsip impuls dan momentum pada sistem yang terdiri dari pistol
dan cangkangnya. Karena interval waktu Δt = 6ms = 0,006 s sangat singkat, kita
mengabaikan semua kekuatan nonimpulsif dan hanya mempertimbangkan dorongan
R Δt

R∆𝑡
∑ 𝑚𝑣1 + ∑ 𝑒𝑥𝑡 𝐼𝑚𝑝1−2 = ∑ 𝑚𝑣2
→ x komponen : 0 + 0 = - mGvG + msvs cos 30°
0 = -(2000 kg) vg + (10 kg)(600 m/s) cos 30°
Vg = +2.60 m/s
vG = 2.60 m/s ←
↑y komponen : 0 + R∆𝑡 = msvs sin 30°
R(0.006 s) = (10 kg)(600 m/s) sin 30°
R = +500 000 N
R = 500 KN↑
(sumber:Ferdinand:1976:539)

15.5. seorang anak laki-laki menarik kereta luncur 10 pon 30 lf sepanjang


permukaan horizontal dengan kecepatan konstan. Apa pekerjaan yang dilakukannya
di kereta luncur jika koefisien gesekan kinetik adalah 0,20 dan tarikannya membuat
dan sudut sudut 45 ° dengan horisontal
Jawab:
P adalah tarikan anak laki-laki itu, dengan bobot kereta luncur, F gaya gesek, dan N
gaya normal yang diberikan oleh permukaan di kereta luncur. Pekerjaan yang
dilakukan oleh anak laki-laki di kereta luncur adalah
W = P. d = Pd cos ∅
Untuk mengevaluasi ini pertama kita harus menentukan P, yang nilainya belum
diberikan. Untuk mendapatkan P kita mengacu pada diagram gaya
P cos ∅ - f = 0 dan P sin ∅ + N - w = 0
Kita tahu bahwa f dan N terkait oleh
F = μkN

Tiga pertanyaan mengandung tiga jumlah yang tidak diketahui, P, f, dan N, Untuk
menemukan P, kita menghilangkan f dan N dari persamaan ini dan menyelesaikan
persamaan remaning untuk P. Anda harus memverifikasi bahwa
P = μkw / (cos ∅ + μk sin ∅)

Dengan μk = 0,20, w = 10 lb, dan ∅ = 45 ° yang kita dapatkan


P = (0,20) (10 lb) / (0,707 + 0,141) = 2,4 lb
Kemudian dengan d = 30 kaki, pekerjaan yang dilakukan oleh anak laki-laki di
kereta luncur adalah
W = Pd cos ∅ = (2,4 lb) (30 kaki) (0,707) = 51 kaki. lb
(Sumber : David:1960:120)

15.6. Benda bermassa 8 kg bergerak diatas bidang miring dengan sudut kemiringan
30°. Berapakah gaya yang diperlukan benda agar benda bergerak (a) ke atas, dan (b)
ke bawah. Kedua keadaan ini diandaikan gerakan dipercepat dengan percepatan 2
m/s2 . Koefisien gesekan benda dengan bidang adalah 0,3.
Jawab :
Gaya berat benda W = mg = 8 . 9,8 = 78,4 N. Sehingga komponen searah dengan
bidang
mg sin ∝ = 78,4 . sin 30° = 39,2 N
komponen tegak lurus dengan bidang
mg cos ∝ = 78,4 . cos 30° = 67,9 N
gaya gesekan F = 𝜇mg cos ∝ = 0,3 . 67,9 = 20,4. Menurut hokum kedua Newton
∑ 𝐹 = ma = 8 . 2 = 16 N
(a).Benda bergerak keatas
F – mg sin ∝ - f = ma
F – 39,2 – 20,4 = 16, maka F = 75,6 N
(b). benda bergerak ke bawah
F + mg sin ∝ - f = ma
F + 39,2 – 20,4 = 16, maka F = -2,8 N
Jadi,untuk bergerak ke atas dipermukaan gaya dorong sebesar 75,6 N, dan untuk
bergerak kebawah diperlukan gaya rem sebesar 2,8 N
(Sumber : Tipler:1998:41)

15.7 Mobil bergerak dalam jalur melingkar horizontal radius ρ. Komponen normal
dari akselerasi diarahkan ke pusat jalan, besarnya adalah an = v2 / ρ, di mana v
adalah kecepatan mobil di ft / s. Massa m mobil adalah w / g, di mana w adalah berat
mobil. Karena tidak ada gaya gesekan yang harus diberikan pada mobil, reaksi R
jalan ditunjukkan tegak lurus terhadap jalan raya. Menerapkan hukum kedua
Newton.

Jawab:
+↑ ∑ 𝐹 y = 0
← ∑ 𝐹 n = man
W 𝑊
R cos 𝜃 – W = 0 R = cos 𝜃 R sin 𝜃= an
𝑔

Mengganti untuk R dari (1) menjadi (2), dan mengingat bahwa an = v2/𝜌
𝑊 𝑊 𝑣2
sin 𝜃 = v2 = g 𝜌 tan 𝜃
𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑔 𝜌

mengganti memberi data , ρ = 400 ft dan 𝜃 = 18°, kedalam persamaan ini kita
dapatkan
v2 = (32,2 ft/s2)(400 ft) tan 18°
v = 64,7 ft/s
(sumber:Ferdinand:1976:476)
15.8. sebuah benda 20 kg berada di atas bidang miring,koefisien gesek kinetik antara
kotak dengan bidang miring adalah 0.30 . tentukan percepatan yang dialami benda
itu waktu menggeser ke bawah
Jawab:

Pada soal bidang miring lazim diambil sumbu x-y seperti terlihat pada gambar.
Percepatan yang dicari dapat ditentukan dengan ∑ 𝐹 x = max,tentukan gaya gesek f
dahulu.
F = may = 0 menghasilkan FN – 0,87 mg = 0 atau FN = (0,87)(20 kg)(9,8 m/s2) = 171
N
Karena F = 𝜇FN = (0,30)(171 N) = 51 N
Dari ∑ 𝐹 x = max diperoleh
F – 0,5 mg = max atau 51 N- (0,5)(20)(9,8) N = (20 kg)(ax)
ax = -2,35 m/s2
maka percepatan gerak turun itu adalah = -2,35 m/s2
(sumber : Federick J:1996:45)
DAFTAR PUSTAKA

Bernard Mediarman., 2005. Fisika Dasar. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.


D.L Tobing., 1996 . Fisika Dasar 1. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Doughlas C. Giancoli., Fisika Jilid 1 Edisi 5 . Jakarta : Penerbit Erlangga
David Halliday., Robert Resnick., 1960 . Physics Parts I and II Combined.
Ferdinand P. Beer., E Russel Johnston, Jr., 1976. Mechanics For Engineers
Dynamics.
Tokyo : International Student Editing.
Tipler,. 1998 . Fisika Untuk Sains Dan Teknik . Jakarta : Penerbit Erlangga.
16. Vektor
Oleh :
Oki Fajar Satriawan

16.1 Apakah yang dimaksud besaran skalar

Jawab :
Besaran skalar adalah besaran yang mempunyai besaran dan arah . Artinya untuk
menyatuukanya tidak cukup dengan besaranya tapi juga harus dengan arahnya.
Contohnya adalah perpindahan , gaya (tarikan dan dorongan ) , kecepatan, percepatan.
Operasi pada vektor mengikuti hukum-hukum aljabar
(Sumber: Khairul Basar, 2005: 1)

16.2 Dengan memakai grafik, Carilah resultan kedua vector perpindahan berikut: 2m pada
400 dan 4m pada 1270 sudut-sudut ini dihitung terhadap sumbu x positif sebagaimana
mestinya.

Tentukan sumbu x-y seperti tampak pada Gambar dan dan gambarlah kedua vector itu
secara sambung menyambung. Perhatikan bahwa semua sudut diukur terhadap sumbu
x positif. Vektor resultan R adalah anak panah antara titik awal dan titik akhir. BesarR
diperoleh dengan mengukur Panjang anak panah :4,6m. dengan menggunakn mistar
busur dengan 𝜃 ternyata 1010. Perpindahan resultan adalah 4,6m pada 1010.
Jawab :

(Sumber: Darmawan, 1989: 2)

16.3 Sebuah perjalanan pesawat terbang terdiri dari tiga bagian, dengan dua kali
persinggahan, sperti ditujukan pada gambar. Ruas pertama ke arah timur sepanjang
620km. ruas kedua ke arah tenggara 450 sepanjang 440km, dan yang ketiga dengan
sudut 530 ke arah selatan dari barat, sejauh 550 km seperti pada gambar. Berapa
perpindahan total pesawat tersebut?
Jawab :
D1: D1x = D1 cos 00 = 620 km
D1y= D1 sin 00 = 0 km
D2: D2x = D cos 450 = (440 km) (0,707)= 311 km
D2y = -D sin 450= -(440 km) (0,707)= -311 km
D3: D3x= -D3 cos 530= -(550 km) (0,602)= -311 km
D3y= -D3 sin 530= -(550 km) (0,799)= -439 km
Dx= D1x + D2x + D3x= 620 km+ 311 km - 311 km= 600 km
Dy= D1y + D2y + D3y= 0 km - 311 km - 439 km= -750 km
DR2= Dx2 + Dy2
DR2= 6002 + (750)2
DR= 960 km
(Sumber: Giancoli, 1997: 66)

16.4 Sebuah pesawat bergerak lurus sejauh 130 mil (209km) membentuk sudut 22,50
ketimur. Berapa jauh ke utara dan Berapa jauh ke tmur perjalanan pesawat dari titik
awal?

Jawab :
Kita memilih garis X positif sebagai tanda menuju timur dan garis Y sebagai tanda
menuju ke utara. Selanjutnya kita menggambar penempatan vector dari titik awal,
membuat sudut 22.50 dengan garis y cenderung kea rah garis x (timur). Besaran
vector yang mewakili adalah 130 mil. Jika kita menggunakan vector d, lalu dx menjadi
jarak perjajalanan pesawat menuju ke timur dari titik awal dan d y diberi jarak
perjalanan menuju ke utara dari titik awal . kita memiliki
𝜃= 900 -25,50= 67,50
Jadi, lihat gambar
dx= d cos 𝜃= (130 mil) cos 67,50= 50 mil= (80,5 km)
dy= d sin 𝜃= (130 mil) sin 67,50= 120 mil= (193 km)
(Sumber: David Halliday, 1966: 20)

16.5 Sebuah pesawat terbang sejauh 20 km dengan sudut 600 ke timur laut, lalu begerak
lurus ke timur, lalu begerak 10 km ke utara. Berapa jauh dan bagaimana garis dari
titik awal?

Jawab :
Kita pilih garis x sebagai arah timur dan garis y sebagai utara. Yang biasanya terdapat
pada peta. Biarkan A menjadi tempat pertama, B yang kedua , C yang ketiga, dan R
sebagai vector resultan. Isi dari A adalah:
Ax= (20 km) cos 600= 10 km
Ay= (20 km) sin 600= 17,3 km
Komponen dari titik dan perhitungan bisa di kerjakan secara sistematis
Titik Jarak Sudut X Y
0
A 20km 60 10 km 17,3 km
0
B 30km 0 30 km 0
0
C 10km 90 0 10 km
Rx= 40km Ry= 27,3 km

R2= (40km)2 + (27,3km)2


R= 48,4km
𝜃 = arc tan 27,3km : 40km= 34,30
(Sumber: Francis W, 1980: 11)

16.6 Gaya 100 N membentuk sudut 𝜃 dengan sumbu x, dan komponen y-nya adalah 30 N.
Tentukan komponen x gaya itu; tentukan pula 𝜃.

Jawab :
Perhatikan gambar. Kita cari Fx dan 𝜃.

𝑜 30
Kita tahu bahwa: Sin 𝜃= ℎ = 100 = 0,30
Selanjutnya, tan α= 71⁄94, maka α= 370
dan gaya resultan adalah 118 N pada sudut 1800 - 370= 1430
(Sumber: Darmawan, 1989: 5)
16.7 Empat gaya sebidang bekerja pada sebuah benda dan berpotongan di titik O seperti
yang ditunjukan dalam gambar. Carilah resultan gaya secara grafik.

Jawab :
Dari titik O keempat vector ditarik sperti tampak pada gambar. Ekor vektor yang satu
diimpitkan dengan ujung vector sebelumnya, Maka anak panah yang dapat ditarik dari
titik ujung vector terahir adalah vector resultan

Kita ukur R dari skala gambar pada gambar dan kita peroleh bahwa R= 119 N. dengan
mistar busur sudut α didapat 370. Maka R membentuk sudut 1430.
(Sumber: Frederick J, 1989: 3)

16.8 Apa yang dimaksud besaran vector

Jawab :
Besaran vector adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Artinya untuk
menyatakanya tidak cukup dengan besaranya tapi juga harus dengan arahnya.
Contohnya adalah perpindahan, gaya (tarikan dan dorongan), kecepatan dan
percepatan. Operasi pada vector mengikuti hukum- hokum aljabar vector.
(Sumber: Khairul Basar, 2005: 1)
Daftar Pustaka

Basar, Khairul, Novitrian. 2005. Soal Jawab Fisika Dasar Bagian 1. Jakarta: Penerbit
Salemba Teknika.
B. Darmawan. 1994. Teori dan soal-soal Fisika Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Bueche, Frederick J. 1986. Introduction to Physics for Scientists and Engineers. New
York: McGraw-Hill.
Francis W, Mark W, Hugh D. 1980. College Physics. New York: Addison-Welsey
Publishing Company
Giancoli, Douglas C., Cuk Imawan, Sarwo Danupuyono, & Budi Santoso. 1997. Fisika
Jilid 1 Edisi 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Resnick, Robert., David Halliday, 1988. Physics Parts I and II Combined Third Edition.
New York: John Wiley and Sons, Inc.
17. Gelombang Elektromagnetik

Oleh:
Oktavia Gita Prastiwi

17.1. Matahari menghantarkan energi sekitar 𝑊/𝑚2 103 ke permukaan bumi melalui
radiasi elektromagnetik. Hitung daya total yang datang pada sebuah atap dengan
dimensi 8,00 𝑚 𝑥 20,0 𝑚.

Jawab :
Kita asumsikan bahwa besar rata rata dari vector pointing untuk radiasi matahari pada
permukaan bumi adalah 𝑆𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 1000 𝑊/𝑚2; hal ini mempresentasikan daya
per satuan luas atau insensitas cahaya. Dengan asumsi radiasi datang sejajar garis
normal terhadap bidang atap, kita peroleh :
𝑊
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑆𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴 = (1000 2 ) (8,00 𝑥 20,0 𝑚2 ) = 1,60 𝑥 105 𝑊
𝑚
(Sumber: Serway. 2010: 703)

17.2. Suatu antena setengah gelombang bekerja berdasarkan prinsip bahwa panjang optimal
dari antena adalah setengah panjang gelombang dari sinar yang diterimanya.
Berapakah panjang optimal dari sebuah antena mobil ketika menerima sinyal
berfrekuensi 94,7 𝑀𝐻𝑧?

Jawab :
Panjang gelombang dari sinar tersebut adalah
108 𝑚
3,00 𝑥 𝑠
𝜆= = 3,16 𝑚
9,47 𝑥 107 𝐻𝑧
3,16 𝑚
Jadi, agar beroperasiu paling efisien, antenanya harus memiliki panjang 2 =
1,58 𝑚, untuk alasan kepraktisan, antena antena mobil biasanya berukuran
seperempat dari panjang gelombang yang akan diterimanya.
(Sumber: Serway. 2010: 708)

17.3. Hitung panjang gelombang : gelombang 𝐸𝑀 60 𝐻𝑧

Jawab :
Karena 𝑐 = 𝜆f
𝑐 3,0 𝑥 10 8 𝑚/𝑠
𝜆=𝑓= = 5,0 𝑥 10 6 𝑚 atau5000 𝑘𝑚. 60 𝐻𝑧 adalah arus ac di Amerika
60 𝑑𝑒𝑡 −1
Serikat, dan seperti kita lihat disini, satu panjang gelombang dapat dibentangkan di
atas negara tersebut.

(Sumber: Giancoli. 2001: 228)


17.4. vektor medan listrik dan magnet seragam waktu harmonik perjalanan pesawat
gelombang berosilasi dalam waktu pada frekuensi sudut 𝜔. Apakah frekuensi sudut
vektor pointing gelombang berosilasi?

Jawab :
2𝐸02 2𝐸02
𝒫 = 𝐸𝑥 𝐻𝑦 𝑍̂ = 𝑐𝑜𝑠 2 (𝜔𝑡 ̂
)𝑍
− 𝛽𝑧 + 𝜃0 = [1 + 𝑐𝑜𝑠 (2𝜔𝑡 − 2𝛽𝑧 + 2𝜃0 )𝑍̂]
𝜂 𝜂
(Sumber: Notaros. 2011: 437)

17.5. sebuah paduan gelombang pelat sejajar memiliki pemisahan lempeng d = 1 cm dan
diisi dengan Teflon memiliki konstanta dielektrik €. Determinan dan frekuensi operasi
maksimum sehingga hanya modus TEM akan menyebarkan. Juga menemukan
rentang frekuensi dimana (m = 1) mode TE1 dan TM1, dan tidak ada mode tingkat
tinggi akan menyebarkan.

Jawab:
𝜔𝑐𝑙 2,99 𝑥 1010
𝑓𝑐𝑙 = = = 1,03 𝑥 1010 𝐻𝑧 = 10,3 𝐺𝐻𝑧
2𝜋 2√2
(Sumber: Hayt. 2012: 472)

17.6. Medan listrik maksimum suatu gelombang elektromagnet di suatu tempat adalah 300
N/C. Cepat rambat gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa 3 x 108 m/s dan
permetivitas listrik untuk ruang hampan 8,85 x 10-12 C/Nm2. Hitung laju energi rata-
rata tiap satuan luas gelombang elektromagnetik!

Jawab:
ini berkaitan dengan materi energi pada gelombang elektromagnetik. Kita harus
cari terlebih dahulu yakni:
Bm = Em/c
Bm = (300 N/C)/(3 × 108 m/s)
Bm = 1,0 × 10-6 J/Cs

S = (Em.Bm)/2μo
S = (200 . 1,0 × 10-6)/(2 . 8,85 x 10-12)
S = (2,0 × 10-4)/(1,77 × 10-11)
S = 1,13 × 107 W/m2

(Sumber: Kamal, 2010: 647)

17.7. Gelombang elektromagnetik, propagasi dan terpolarisasi linier di bidang xz,


terjadi pada sebuah antarmuka antara dua media non-performing seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 14.10. Medan listrik dan vektor propagasi dari kejadian
tersebut, gelombang yang dipantulkan dan ditransmisikan dilambangkan dengan
𝑬𝑰 , 𝑬𝑹 , 𝑬𝑻 , 𝒌𝑰 , 𝒌𝑹 , 𝒌𝑻 masing-masing. Gelombang terjadi pada antarmuka pada asal
dan buatan sudut θ ke normal. Kedua kejadian dan gelombang yang dipantulkan
merambat di medium dengan indeks bias 𝑛1 . Gelombang yang ditransmisikan
merambat di medium dengan indeks bias 𝑛2 pada sudut refraksi φ. Gunakan kondisi
batas yang dipuaskan oleh medan listrik pada interface ke menunjukkan bahwa
reflektansi, R, diberikan oleh
𝑛2 cos 𝜃 − 𝑛1 cos 𝜑 2
𝑅= ( )
𝑛2 cos 𝜃 + 𝑛1 cos 𝜑

Jawab :
Lihat Gambar 14.10. Pertimbangkan sebuah bidang
yang tegak lurus terhadap propagasi direc- melalui
asal. Biarkan jarak dari pesawat ini diukur dalam
arah propagasi disebut l. Jika koordinat titik adalah
x, z, kemudian
𝒍𝟏 = 𝒙 𝐬𝐢𝐧 𝜽 + 𝒛 𝐜𝐨𝐬 𝜽
Seperti medan listrik berada di pesawat kejadian,
untuk gelombang kejadian dimana 𝑘1 = 𝜔 = √𝜈𝜀1 dan 𝜂1 = √𝜇1 /𝜀1 adalah nilai
propagasi impedansi konstan dan karakteristik di wilayah 1. Untuk gelombang yang
dipantulkan
𝑙 𝑅 = 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝜃 ′ − 𝑧 𝑐𝑜𝑠 𝜃 ′

Untuk gelombang yang ditransmisikan hubungan adalah

Kondisi batas pada z = 0 mensyaratkan bahwa tangensial E yaitu 𝐸𝑥


dan tangensial Hy terus menerus. Setting 𝐸𝑥 (z = 0) di wilayah 1 sama dengan
Ex (z = 0) di wilayah 2,
Jika persamaan ini berlaku untuk semua nilai x maka

Dengan demikian 𝜃𝑅 = 𝜃, yaitu, sudut kejadian sama dengan sudut


refleksi seperti di cermin pesawat.
Lebih lanjut

dimana n adalah indeks pembiasan bahan. Persamaan (9) lalu berikan


Hukum Snell (𝑛1 𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝑛2 𝑠𝑖𝑛 𝜑) yang berlaku terlepas dari sifatnya
polarisasi. Menggunakan (9) dalam (7) dan membatalkan istilah eksponensial yang
kita miliki

Menggunakan (8), kondisi batas pada hasil Hy

Dengan mensubstitusikan η1 = √𝜇 1 / 𝜀1, 𝜂2 = √𝜇2 / 𝜀2 , 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇0 untuk


non- dielektrik magnetik dan menggunakan (9) pada (12), kita dapatkan

(Sumber: Kamal, 2010: 691)

18. Medan listrik dalam suatu gelombang elektromagnetik dapat dinyatakan dengan
persamaan gelombang berjalan: Ey = 100 sin (107x - ωt) (dalam SI). Tentukan amplitude
dari medan magnetik yang terkait, panjang gelombang serta frekuensinya!
Jawab:
Ey = 100 sin (107x - ωt)
Ey = Em sin (kx - ωt)
Jadi dari persamaan tersebut akan didapatkan:
Em = 100 N/C
k = 107

maka:
Bm = Em/c
Bm = (100 N/C)/(3 × 108 m/s)
Bm = 3,33 × 105 W/C

k = 2π/λ
107 = 2π/λ
λ = 2π/107
λ = 6,28/107
λ = 6,28 × 10-7 m

c = λ.f
f = c/λ
f = (3 × 108)/(6,28 × 10-7)
f = 4,78 × 1014 Hz

(Sumber: Ishaq, 2007: 426)


DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C., Yuhilza Hanum, & Irwan Arifin. 2001. FISIKA. Jakarta: Erlangga.
Hayt William H., & John A. Buck. 2012. Engineering Electromagnetics. New York:
Mc Graw Hill companies, Inc.
Ishaq Mohamad. 2007. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kamal Ahmad A. 2010. 1000 Solved Problems In Classical Physics. Texas: Springer
Verlag.Notaros, Branislav M. 2011. Electromagnetics. New jersey: Pearson Eduation, Inc.
Servoy, Raymond A., John W Jewett. & Chriswan Sungkono. 2010. Fisika untuk Sains dan
Teknik-PHYSICS for Scientists and Engineers with Modern Physics. Jakarta: Salemba
Teknika.

92
GRAVITASI
Oleh:
Rizki ahmad jumadi

18.1.Sebuah benda bermassa 2 kg di tarik dengan gaya gravitasi bumi, anggap massa bumi adalah
5,97 × 1024 kilograms , berapakah gaya tarik yang dialami benda dan bandingkan dengan
dengan gaya berat benda, anggaplah misalnya jarak benda ke pusat bumi 6370 km(yakni
tepat diatas permukaan bumi).
Jawab :
𝑀 𝑚
F= G 𝑏𝑢𝑚𝑖𝑟 2 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
𝑀𝑚
5,97×1024 2
= 6,67 ×10˗11 (6,37×106 )2
=19,63N
W=mg = 2 . 9,8 =19,6N
(sumber: Giancoli, 1997: 143)

182.Sebuah benda jatuh dari ketinggian 6meter dari atas tanah. Berapakah kecepatan benda
tersebut pada saat mencapai ketinggian 1 meter dari tanah, jika percepatan gravitasi bumi 10
m/s2 ?

Diketahui : h1 = 6 m,h2= 1 m ,dan g = 10m/s2


Jawaban:
EP1 +EK1 +EP2+ EK2
1 1
Mgh1 + 2 𝑚𝑣12 = 𝑚𝑔ℎ2 + 2 𝑚𝑣22
1 1
gℎ1 + 2 𝑣12 = 𝑔ℎ2 + 2 𝑣22
benda jatuh bebas ,berarti 𝑣1 = 0
1
maka 𝑔ℎ2 + 2 𝑣22
1
(10 m/𝑚2 ) = (10 m/𝑠 2 )(1m) + 2 𝑣22
𝑚2 𝑚2 1
60 = + 2 𝑣22
𝑠2 𝑠2
1
50 𝑚2 /𝑠 2 = 𝑣2 → 𝑣22 = 1 i00 𝑚2 /𝑠 2
2 2
V = 10 m/s
(sumber: sutarno, 2013: 79)

18.3.dua buah benda A dan B berjarak 30cm, massa A sebesar 18 kg dan massa B sebesar 8 kg.
dimanakah tempat suatu titik yang memiliki kuat medan gravitasi sama dengan nol?
Pembahasan:
mA = 18 kg (dikalikan 2 = 36 kg)
mB = 8 kg (dikalikan 2 = 16 kg)
R = 30 cm

93
Dengan persamaan di atas maka di dapatkan
√𝑚1
r1 = 30
√𝑚1 +16
6
r1 = 6+4 30
r1 = 18 cm
(Gabreselasie, 2015: 130-131)

18.4.sebuah buku referensi yang tebal memiliki berat 20 N ketika benda di meja anda. Hitunglah
massa danberatnya ketika buku tersebut berada di permukaan bulan. Percepatan gravitasi di
perrmukaan bulan.
Percepatan gravitasi di permukaan bulan bulan g bulan =1,62 m/s2.
Jawaban :
Di Bumi g bumi = 9,8 m/s2,sehingga massa benda di bumi

(sumber: Giancoli, 1997: 145)

18.5.Diketahui percepatan gravitasi di sebuah tempat pada permukaan bumi sebesar 10 m/s2. Jika
R adalah jari-jari bumi, tentukan percepatan gravitasi bumi pada tempat yang berjarak 2R
dari pusat bumi!

Pembahasan:

Data dari soal di atas:


r1 = R
r2 = 2R
g1 = 10 m/s2
g2 = …………..?
Dari soal diatas :
𝑚
g = G 𝑟2
𝑟
g2 = (𝑟1 )2 × g1
2
𝑅
g2 =(2𝑅)2 × 10
10
g2 = 4 = 25 𝑚/𝑚2
(Sumber: Eisberg, 1960: 161)

18.6. Diketahui percepatan gravitasi di sebuah tempat pada permukaan bumi sebesar 10 m/s2. Jika
R adalah jari-jari bumi, tentukan percepatan gravitasi bumi pada tempat yang berjarak 0,5 R
dari permukaan bumi!

Pembahasan:
Data dari soal di atas:
r1 = R
r2 = (R + 0,5 R) = 1,5 R
g1 = 10 m/s2
g2 = ………………

94
Dengan rumus yang sama dengan soal nomor 1
𝑟
g2 = (𝑟1 )2 × g1
2
Dari data soal

𝑅
g2 = (1,5 𝑅)2 × 10

10
g2 = 2,25 = 4,44 𝑚/s2

(sumber: Bueche, 2006: 78)

18.7.Jika massa bumi 5,98 x1024 kg dan jari-jari bumi 6.380 km, berapakah percepatan gravitasi di
puncak Mount Everest yang tingginya 8.848 m di atas permukaan bumi? (G = 6,67 x 10-11
Nm2/kg2)
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 8.848 m = 8,848 km
M = 5,98 x 1024 kg
R = 6.380 km
G = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
Ditanya:
g = ...?
Jawab:
r = R + h = (6.380 + 8,848) km = 6.389 km = 6,389 x 106 m

𝑀 5,98 ×1024
g = G𝑅2 = 6,67 × 10−1 (6,389 ×106 )2 = 9,77 𝑚/𝑠 2
(Sumber : sears, 1980:137)

18.8. Dengan menggunakan jari – jari bumi yang telah diketahui dan g =9,80 m/s2 pada permukaan
bumi, carilah kecepatan rata-rata bumu.

Penyelesaian:
𝑀
𝜌 = 𝑉𝑒
𝐸
𝑀𝑒 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑢𝑚𝑖
𝑉𝑒 = volume
2
𝑀 𝑔𝑅𝐸
g = G 𝑅2𝐸 → 𝑀𝐸 =
𝐸 𝐺
𝑀𝐸 (𝑔𝐺𝐸2 /𝐺 3 𝑔
𝜌𝐸 = = 4 3 =
𝑉𝐸 𝜋𝑅𝐸 4 𝜋𝐺𝑅𝐸
3
3 99,80𝑚/𝑠2
=4 𝜋(6,67×10−11 𝑁.𝑚2 /𝑘𝑔2 ) (6,37×106 𝑚)
=5,51 × 103 𝑘𝑔/𝑚3
(Sumber : sears, 1980:138)

95
Daftar Pustaka

Bueche, Frederick J., Eugene Hecht, & Refina Indrisari. 2006. Teori dan Soal-Soal Fisika
Universitas Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Eisberg, Robert, Resnick, Robert. 2005. Physics Part I and II Combine. New Delhi: New
Age International.
Gebreselasie, Daniel. 2015. Mechanics and Oscillation. California:
Giancoli, Douglas C., Imawan, Cuk., Hasan, Yaziz., Danupoyono, Sarwo., Irianto, Djoko.,
Santoso, Budi., Raja, Sahala Rumban. 1997. Fisika Jilid 1 Edisi Empat. Jakarta:
Erlangga.
Sears, Francis W., Mark W. Zemanski & Hugh D. Young. 1980. College Physics. Amsterdam:
Addison-Wesley Publishing Company.
Sutarno. 2013. Fisika Untuk Universitas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

96
19. Hukum Ohm
Oleh:
Rouf Agil Muwafiqi
19.1 Lampu pijar hambatannya 240Ω.Berapa besar arus yang menglir bila dihubungkan
dengan sumber yang potensial operasinya adalah 120V.
Jawab:
𝑉 120𝑉
I = 𝑅 = 240Ω = 0,50 A

(Sumber: Bueche,1989:214)

19.2 Sebuah resistor 3,6 ohm (R2) dihubungkan secara seri dengan resistor 4,56 ohm
(R3).Berapa besar R1 jika habatan totalnya adalah 6 ohm.

Gambar 1.1
Jawab:
𝑅 𝑅 3,6Ω 𝑅
RP = 𝑅 1+𝑅2 = 3,6Ω+𝑅3
1 2 3

RT = RP + R 2
3,6Ω 𝑅 3,6Ω 𝑅
6Ω = 3,6Ω+𝑅3 + 4,56 Ω = 6Ω – 4,56Ω = 3,6Ω+𝑅3
3 3

3,6Ω 𝑅3
1,44Ω = 3,6Ω+𝑅
3

1,44Ω (3,6Ω + R3) = 3,6Ω R3


5,184Ω + 1,44Ω R3 = 3,6Ω R3
2,16Ω R3 = 5,184Ω
R3 = 2,4Ω
(Sumber: Muthusubramania,2000:42)

97
19.3 Resistor 50 ohm diparalel dengan resistor 100 ohm.Arus pada resistor 50 ohm
adalah 7,2 A.Berapa besar tahanan resistor ketiga yang ditambahkan secara paralel
pada rangkaian tersebut jika sumber arus nya 12,1 A ?
Jawab:
Diket :
R1 = 50 Ω
R2 = 100 Ω
I1 = 7,2 A
Itot = 12,1 A

Gambar 1.2
V = I1 R2 V = I2 R2 I3 = I total – I1 – I2 V = I3 R3
𝑉 𝑉
= 7,2 x 50 I2 = 𝑅 = 12,1 – 7,2 – 3,6 R3 = 𝐼
2 3

360 360
= 360 V I2 = 100 = 1,3 A = = 276,92 Ω
1,3

= 3,6 A
(Sumber: Muthusubramanian,2000:41)

19.4 Temukan arus melalui R4 dalam ragkaian pada gambar dibawah jika V = 30 V, R1 = 12
Ω R2 = 18 Ω , R3 = 9 Ω , R4 = 6

Jawab:
1 1 1 1
= 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4 Rtotal = R1 + RP
𝑅𝑝
1 1 1
= 18 + 9 + 6 = 12 + 3

RP = 3 Ω = 15 Ω
𝑉 𝑉
I=𝑅 VP = I R P I4 = 𝑅𝑃
4

30 6
= 15 = 2 A =2x3=6V = 6 = 1𝐴

(Sumber: Sutarno,2013:121)

98
19.5 Sebuah bola lampu senter kecil menarik 300 mA dari baterai 1,5 V. (a) Berapa
hambatan bola lampu tersebut ? (b) Jika tegangan turun sampai 1,2 V,bagaimana arus
akan berubah
Jawab:
(a) Dengan menggunkan hokum ohm didapat persamaan
𝑉
R= 𝐼
1,5 𝑉
= 0,30 𝐴 = 5,0 Ω

( b) jika hambatan tetap konstan maka arus bernilai


𝑉
I=𝑅
1,2 𝑉
= 5,0 Ω = 0,24 𝐴

(Sumber: Giancoli,1998:68)

19.6 Perhatikan gambar dibawah ini.Jika sebuah hambatan yang nilainya 4R dirangkai
secara paralel pada titik P dan Q,mak nilai arus listrik pada rangkaian akan menjadi

Jawab:
Sebelum hambatan 4R dipasang,maka dapat kita hitung besar hambatannya sebagai
berikut
V = I Rs
12 = 3 ( 2R + 2R )
12= 3 (4R)
R=1Ω
Setelah hambatan 4R dipasang ,rangkain akan menjadi seperti gambar di bawah ini

Besar hambatan total pada rangkain tersebut adalah


1 1 1
=4+4 Sesuai hukum ohm ,maka kuat arusnya menjadi
𝑅𝑝

1 2
=4 V = I Rtotal
𝑅𝑝

99
1 2
=4 12 = I 2Ω
𝑅𝑝

Rp = 2Ω I=6A
(Sumber: Giancoli,2001:70)

19.7 Jika ampere menunjukan skala 0,6 maka nilai yang terukur pada volt meter adalah

Jawab
1 1 1
=4+8 Rtotal = R+Rp Maka besar tegangan yang terukur
𝑅𝑝

adalah
1 2 1
=8+8 Rtotal = 3Ω+2,67Ω V = I Rtotal
𝑅𝑝

1 3
=8 = 5,67 Ω = 0,6 (5,67)
𝑅𝑝

Rp = 2,67 Ω = 3,402 V
(Sumber: Halliday,1978:685)

19.8 a. Pemanas portable dengan tahanan 10 ohm jika dihubungkan dengan sumber listrik
120 V.Berapa arus yang mengalir dipemanas
𝑉
I=𝑅
120
= 10

= 12 A
b. Kalau 25 ohm resistor terdapat arus 2 A yang melalui itu berapa tegangannya
V=IR
= 2 25
= 50 V
c. Berapa tahanan sebuah pemanggang yang memiliki 120 V dan 8 A
𝑉
R= 𝐼
120
= 8

= 15 Ω

100
Daftar Pustaka
Bueche,Federick J.1994.Teori dan Soal-Soal Fisika Edisi Ketujuh.Jakarta: Erlangga.
Giancoli,Douglas C.1998.Fisika Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga.
Muthusubramanian,R.,S Salivahanan & K A Muraleedharan.2000.Basic
Electrical,Electronics and Computer Engineering Second Edision.New Delhi: Tata
McGrawZ-Hill Publising Company Limited.
Petrugella,Frank D.2014.Electricity for the Trades Second Edision.New York: Tata
McGrawZ-Hill Publising Copany Limited.
Resnick,Robert.,David Halliday .1978.Physics Third Edition.New York: New Age
International (P) Limited publishers.
Sutarno.2013.Fisika untuk Universitas.Yogyakarta: Graha Ilmu.

101
Hukum Faraday
Oleh:
Suluh Wisnu Ardhi

20.1 Kumparan dengan 80 lilitan memiliki jari- jari 5,0 dan tahanan 30 Ω. Pada laju
berapakah medan magnettik yang tegak lurus harus berubah untuk menghasilkan arus
sebesar 4,0 dalam kumparan tersebut?
Ggl dalam kumparannya harus sama dengan tegangan jatuh pada tahanannya: ɛ=
IR=(4,0A)(30Ω)= 120 V
Karena bidang kumparan tegak lurus terhadap medannya, fluksnya sama dengan
ɸm=BNA = NBπr2
Menurut hukum faraday, besar ggl induksi sama dengan perubahan fluks ini. Dengan
demikian,
𝑑ɸ 𝑑𝐵
ɛ= 120 v= 𝑑𝑡𝑚 = N πr2 𝑑𝑡
𝑑𝐵 120 𝑣
= = 191 T/s
𝐷𝑇 (80)𝜋(0,05 𝑚)2
Sumber : ( Tipler : 1991 : 284)

20.2 suatu coil lingkaran dengan jari- jari r= 10 cm terbuat dari kawat pemanas dengan
hambatan R= 10 ohm.

Suatu medan magnit B yang uniform tegak lurus pada bidang coil.
Ditanyakan:
a) Dengan perubahan tetap berapakah medan magnit B itu harusditambah
sehingga arus pada rangkaian tetap mengalir i= 0.010 Ampere ?
b) Berapa daya yang hilang pada hambatan itu

penyelesaian:
a) ɸ = B . A = B. π (10-1m)2 = π 10-2 B
dɸ dB
ɛ= = -π 10-2
dt dt
ɛ −𝜋 ×10−2 𝑑𝐵
i=𝑅= .
10 𝑑𝑡
𝑑𝐵 103 10 𝑊
= -i × 𝜋 = - 𝜋 det 𝑚2
𝑑𝑡
b) P = i2R = (10-2)2 . 10 Watt = 10-3 Watt

Sumber : ( Muljono, Sunarto : 2003 : 240-241 )

20.3 Suatu medan magnit 𝐵⃗ yang uniform normal terhadap bidang dari suatu cincin lingkaran
dengan diameter 10 cm yang terbuat dari kawat tembaga dengan jari- jari 0, 127 cm.
Bagaimanakah perubahan medan magnit terhadap waktu agar arus terinduksi dalam cincin
itu adalah 10 ampere? Diberikan hambatan jenis dari kawat tembaga adalah 1, 7 × 10-8
ohm meter.

Penyelesaian:
r1 = 1⁄2 10 cm = 5 × 10−2 𝑚
r2 = 1, 27 ×10−3 m
ᴩ𝑐𝑢 = 1, 7 × 10-8 ohm.m

102
ɸ = B A1 = B. 𝜋 (5 × 10-2 m)2 = 25π × 10-4B
𝑑ɸ 𝑑𝐵
ɛ = - 𝑑𝑡 = - 25π × 10-4 𝑑𝑡

R = ᴩcu 𝐴2
A2 = πr22 = π (1, 27 × 10-3)2 m2

ℓ = 2π 𝑟1= 2π × 5 × 10-2 m = π × 10-1 m


𝜋 × 10−1 𝑚
R = 1, 7 × 10-8 ohm . m 𝜋 (1,27 × 10−3)2 𝑚2
R = 0, 001 ohm
Sumber : ( Muljono, Sunarto : 2003 : 241 )

20.4 Sebuah olenoida panjang mempunyai 200 lilitan/Cm dan mengangkut sebuah arus
sebesar 1,5 A, diameternya adalah 3, 0 cm. Pada pusat solenoida kita menempatkan
sebuah koil yang terbungkus rapat yang diameternya 2,0 cm dan yang terdiri dari 100
lilitan. Koil tersebut disusun sehingga B di pusat solenoida adalah sejajar dengan
sumbunya. Arus di dalam solenoida direduksi menjadi nol dan kemudian dinaikkan
sampai 1,5 A di dalam arah lain pada kecepatan pertambahan yang tetap selama perioda
0,050 s. Berapakah tegangan gerak elektrik imbas yang muncul di dalam koil sewaktu
arus diubah?

Medan B di pusat solenoida diberikan oleh persamaan 34-7, atau


B= 𝜇0 ni= (4π × 10-7 T.m/A)(200 × 102 lilitan/m)(1.5 A)
= 3,8 × 10-2 T.
Luas koil (bukan luas solenoida) adalah 3,1 × 10-4 m2. Fluks mula- mula
ɸB yang melalui seiap lilitan koil diberikan oleh
ɸ𝐵 = BA = (3,8 × 10-2 T)(3,1 × 10-4 m2) = 1,2 × 10-5 Wb.
Fluks berubah dari nilai mula- mula sebesar 1,2 × 10-5 Wb menjadi nilai akhir
sebesar -1,2 × 10-5 Wb. Perubahan fluks Δɸ𝐵 untuk setiap lilitan kecil selama
perioda 0,050 s dengan demikian adalah dua kali nilai semula. Tegangan gerak
elektrik imbas adalah diberikan oleh
𝑁𝛥ɸ𝐵 (100)(2 ×1,2 ×10−5 Wb
ɛ= ̶ = ̶ = ̶ 4,8 × 10-2 V = ̶ 48 Mv.
𝛥𝑡 0,050 s
Sumber : ( Halliday, Resnick : 1990 : 342 )

20.5 A 200 Kva, 6600/ 415 V, 50 Hz fase tunggal transformator memiliki gulungan primer
1500 bergantian. Hitunglah jumlah putaran pada gulungan sekunder arus lilitan primer
dan nilai maksimum dari fluks inti.
Jawab:

Rasio belitannya adalah 6600/415 = 15,9.


N1/N2 = 15, 9 and N2 = 1500/15, 9 = 94 putaran.
Arus utama I1 = 200.000/6600 = 30.3 A.
Menggunakan persamaan e.m.f, kita memiliki 66600 = 4,44 × 50 × ɸm × 1500
Dari mana ɸm = 0,0198 Wb.
Sumber : ( Powell : 1990 : 270-271 )

20.6 Kumparan kawat tertentu terdiri dari lingkaran berputar 500v radius 4 cm. itu
ditempatkan di antara kutub elektromagnet besar, di mana medan magnetnya seragam,

103
tegak lurus terhadap bidang koil, dan meningkat pada laju 0,2 T. s. Berapakah besarnya
ggl induksi yang dihasilkan?

Jawab: fluks ɸ kapanpun diberikan oleh ɸ = BA, dan laju perubahan fluks oleh
Δɸ/ Δt = (ΔB/Δt) A. Dalam masalah kami, A = π × (0,04 m)2 = 0,00503 m2 dan
∆ɸ
= (0,2 T . s-1)(0,00503 m2)
Δ𝑡
= 0,00101 T . s-1 = 0,00101 Wb . s-1.
Dari Pers. (33-8), besarnya ggl induksi adalah
Δɸ
|ɛ | = N Δ𝑡 = (500)(0,00101 Wb . s-1) = 0,503 V.
Jika koil dimiringkan sehingga garis tegak lurus terhadap bidangnya membuat sudut 30O
dengan B, maka hanya komponen B cos 30 yang berkontribusi terhadap fluks melalui
koil. Dalam hal ini, ggl induksi memiliki besaran ɛ = (0,503 V)(cos 30O) = 0, 435 V

Sumber : ( Sears, Zemansky, Young : 1980 : 572 )

20.7 Sebuah magnet batangan memiliki kekuatan medan magnet sebesar 4 T. Magnet tersebut
digerakan keluar masuk kedalam sebuah kumparan kawat yang berjumlah 1000 lilitan.
Jika luas penampang kumparan tersebut bernilai 80 cm2. Berapakah yang ditimbulkan
dari reaksi induksi antara magnet batangan dan kumparan tersebut setiap 5 detik ?

Pembahasan
Diketahui

N : 1000
B : 4T
A : 80 cm2 = 0,008 m2
delta t = 5 detik

GGL Induksi (ε) ?

Jawab :
perubahan fluks (d θ) = d( B.A) = 4 x 0.008 = 0,032
maka ε = – (2000 x (0,032 / 5 ) = – 12,8 Volt

Sumber : ( Sears, Zemansky, Young : 1980 : 580 )

20.8 Sebuah magnet batang digerakkan menjauhi kumparan yang terdiri atas 600 lilitan.
Fluks magnetik yang memotong berkurang dari 9.10 −5 weber menjadi 4.10 −5 weber
dalam selang waktu 0,015 sekon. Besar GGL induksi yang terjadi antara kedua ujung
kumparan adalah
Jawab:
Δɸ ɸ2− ɸ1
ɛ = ̶ N = ̶ N
Δt Δt
4 . 10−5 Wb ̶ 9 .10−5 Wb
ɛ = ̶ 600 0,015 s
ɛ = 2 volt

Sumber : ( Muljono, Sunarto : 2003 : 250 )

104
Daftar Pustaka

Halliday, Resnick. 1990. Fisika Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Halliday, Resnick. 1990. Physics. Canada : John Wiley & Sons

Muljono, Sunarto. 2003. Listrik Magnet. Yogyakarta : Andi Offset

Powell. 1990. Electromagnetism. London : Macmillan Education LTD

Sears, Zemansky, Young. 1980. Philippines : Addison-Wesley


Tipler.1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga

105
21. Energi Potensial
Oleh:
Wildan Hilmi Dwi Prasetya

21.1 Sebuah roller coaster dengan massa 1.000 kg bergerak dari titik A, seperti Gb.
dibawah

A B 10m

15m

C
Ke titik B dan kemudian ke tittik C.
a. Berapa energi potensial gravitasi pada B dan C relatif terhadap A? Dengan menentukan
y = 0 pada titik A.
b. Berapa perubahan energi potensial perpindahan dari B ke C?

Penyelesaian:
a. Ep = 0

yB = 10m
EPB = mgyB =(1000kg)(9,8 m/s2)(10 m) = 9,8 х 104 J.
yC = -15m
EPC = mgyB = (1000kg)(9,8 m/s2)(-15m) = -1,5 х 105 J.
b. EPC – EPB = (-1,5 х 105 J) – (9,8 х 104 J)

= -2,5 х 105 J
(Sumber: Giancoli, 2001: 184 )
21.2 Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh sejauh 400 cm.
a. Hitung usaha yang dilakukan gaya gravitasi pada benda itu.
b. Energi potensial (EPG) benda itu berkurang, berapa berkurangnya?

Penyelesaian:
a. (mg)(4m) = 78J
b. perubahan EPG = mghf - mgh0 = mg(hf – h0) = [(2)(9,8)N](-4m) = -78J

EPG yang hilang (berkurang) adalah 78J


(Sumber: Bueche, 1996: 55)

106
21.3Sebuah peluru 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 30° dan kecepatan awal 40
m/s. Jika gaya gesek dengan udara diabaikan, maka tentukan energi potensial peluru
pada titik tertinggi!

Penyelesaian: Tinggi maksimum peluru dicapai saat vy = 0 sehingga :

vy = vo sin a – g .t

0 = 40 . sin 30° – 10 . t

t=2s

Sehingga tinggi maksimum peluru adalah :

y = vo . sin a . t – ½ . g . t2

y = 40 . sin 30° . 2 – ½ . 10 . 22

y = 20 m (y dapat dilambangkan h, yang berarti ketinggian)

Jadi energi potensialnya :

Ep = m . g . h (20 gram = 0,02 kg)

Ep = 0,02 . 10 . 20

Ep = 4 joule

(Sumber: Serway, 2004: 344-355)

21.4 F (Newton)

x (cm)
0 2
Grafik di bawah menunjukkan hubungan antara gaya (F) terhadap pertambahan panjang
pegas (x). Jika pegas disimpangkan 10 cm maka energi potensial elastis pegas tersebut
adalah…
Penyelesaian:

107
F = 5 Newton
x = 2 cm = 0,02 meter
Konstanta pegas :
k = F / x = 5 / 0,02 = 250 Newton/meter
Energi potensial pegas jika pegas disimpangkan 0,1 meter :
EP = ½ k x2 = ½ (250)(0,1)2 = (125)(0,01) = 1,25 Joule.
(Sumber: Sears, 1980: 184-185)

21.5 Sebuah buruh pelabuhan yang tingginya 1,50 m mengangkat sebuah karung dengan
massa 50kg dengan permukaan tanah dan memberikan kepada seorang temannya yang
berdiri diatas kapal. Jika orang tersebut berda 0,5m tepat diatas kepalaburuh pelabuahn,
hitung energi potensial karung berisi beras relatif terhadap
a. permukan tanah
b. kepala buruh pelabuhan

Penyelesaian:
a. EP karung beras relatif terhadap permukaan tanah
Ketinggian total karung beras dari permikaan tanah = 1,5m + 0,5 = 2 meter
EP = mgh = (50kg)(10m/s2)(2m)
EP = 1000 joule
b. EP karung beras relatif terhadap kepala buruh pelabuhan
Kedudukan karung beras diukur dari kepala buruh pelabuhan adalah 0,5 meter
EP = mgh (50kg)(10m/s2)(0,5m)
EP = 250 joule
(Sumber: Halliday, 1960:54-55)

21.6 Sebuah AC 800-lb diangkat oleh kerekan rantai sampai 22ft diatas lantai. Berapakah
enrgi potensial relatif terhadap lantai?
Penyelesaian:
Ep = Wh = (800 lb)(22ft) = 17,600 ft/lb
(Sumber: Johnston, 1976:180)
21.7 Karburator 250 gram menahan 200 mm diatas meja kerja yang berjarak 1 m diatas
lantai. Hitung e nergi potensial relative
a). Terhadap bangku atas

108
b). Terhadap lantai
Penyelesaian:
200 mm = 0.02 m
250 g = 0.25 kg
a). Ep = mgh = (0.25kg)(9.8m/s2)(0.2m)
= 0.49 J
b). Ep = mgh = (0.25kg)(9.8m/s2)(1.2m)
= 2.94 J
(Sumber: Johnston, 1976: 179-180)

21.8 Blok 64 lb terletak pada bagian atas bidang 300ft yang miring pada sudut 300. Jika
blok tersebut menemukan gaya gesek 8 lb, carilah energi potensialnya?
Penyelesaian:
Ep = Wh = (64lb)(150ft) = 9600 ft-lb
(Sumber: Johnston, 1976: 182-183)

109
Daftar Pustaka

Beer, Ferdinand P., Johnston, E. Russell, Jr., 1976. Mechanics For Engineers
Dynamic, Tokyo, International Student Editing.
Bueche, Frederick J., Ph. D. 1996. Teori Dan Soal-Soal Fisika Edisi Kedelapan,
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi 5, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Resnick, Robert,. Halliday, David. 1998. Phisic Part I And II Combined.
Serway, Raymond A., Jewett, John W., Jr. 2009. Fisika Untuk Sains Dan Teknik,
Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.
Sears, Francis W., Mark W. Zemanski & Hugh D. Young. 1980. College Physics,
Amsterdam: Addison-Wesley Publishing Company.

110
22. Kerja dan Energi
Oleh:
Yaya Sumaryadi

22.1 Sebuah peti ditarik 40m sepanjang lantai horizontal dengan suatu gaya tetap yang
dilakukan oleh orang, Fp = 100 N, yang bekerja pada sudut 37° seperti terlihat dalam
gambar 6-3. Lantainya kasar dan menimbulkan suatu gaya gesek Ffr = 50N. Tentukan
kerja yang dilakukan masing-masing gaya yang bekerja pada peti, dan kerja total yang
dilakukan pada peti
Fp
FN
× (40 m)
Ffr

mg
Jawab

Pilih sistem koordinat sehingga x dapat menjadi vektor yang menggambarkan


pergeseran 40 m (yaitu, sepanjang sumbu x). Ada 4 gaya yang bekerja pada peti,
seperti terlihat dalam gambar 6-3: gaya yang dilakukan oleh gaya Fp; gaya gesek Ffr;
gaya berat peti mg; dan gaya normal FN yang dilakukan ke atas oleh lantai. Kerja
yang dilakukan oleh gaya gravitasi dan gaya normal adalah nol, karena mereka tegak
lurus oleh pergeseran x (θ = 90° dalam persamaan 6-1):

Wgrav = 0
WN = 0

Kerja yang dilakukan Fp adalah:


Wp = Fpx cos θ = (100 N) (40 m) cos 37° = 3200 J

Kerja yang dilakukan oleh Gaya gesek adalah:


Wfr = Ffrx cos 180°
= (50 N) (40 m) (-1) = -2000 J

Sudut antara pergeseran x dan Ffr adalah 180° karena mereka menunjuk dalam arah
yang saling berlawanan. Karena cos 180° = -1, kita melihat bahwa gaya gesek
melakukan kerja negatif pada peti.

Kerja total
Wtot = Wgrav + WN – Wp + Wfr
= 0 + 0 + 3200 J – 2000 J
= 1200 J

111
(sumber: Giancoli, 1997: 168-169)

22.2 Berapa banyak kerja yang dibutuhkan untuk mempercepat mobil 1000 kg dari 20m/s ke
30 m/s?

Penyelesaian
Kerja yang diperlukan adalah sama dengan penambahan energi kinetik

1 2 1
W = 2 𝑚𝑣 2 - 2 𝑚𝑣12
1 1
= 2 (1000 kg) (30m/s)2 - 2(1000 kg) (20 m/s)2
= 2,5 x 105 J

(Giancoli, 1997: 175)

22.3 Sebuah balok kayu 2,0 kg di atas papan dan di hadapkan pada pegasnya telah
dimampatkan 1 m, konstanta pegas k = 100 N/m. Carilah;
Kecepatan balok hanya pada saat meninggalkan pegas

Jawab
Teorema kerja energi memberikan
Wnc =Δ EK + Δ EF
1 1
-fkx = (2 𝑚𝑣𝑓2 -0) + (0 - 2 𝑘𝑥 2 )
1 1
-μk mgx = 2 𝑚𝑣𝑓2 - 2 𝑘𝑥 2
Vf = 0,33 m/s

(sumber: sutarno, 2013: 43)

22.4 sebuah benda 300 g meluncur sepanjang 80 cm di atas meja horisontal. Berapa besar
usaha yang dilakukan pada benda tersebut oleh gaya gesekan yang diperoleh dari meja
bila koefisien gesek adalah 0,20?

Jawab
Berhubung gaya normal sama dengan berat benda,

𝑓 = μFN = (0,20) (0,300 kg) (9,8 m/s2) =0,588 N

Usaha yang dilakukan pada benda oleh 𝑓 adalah 𝑓 s cos θ. Karena gaya gesekan
berlawanan arah dengan pergeseran (displacement), θ = 180°. Maka,

112
Usaha = 𝑓 s cos 180° = (0,588 N) (0,80 m) (-1) = -0,470 J

Usaha negatif karena gesekan mengurangi kecepatan benda: dengan demikian energi
kinetik (tenaga gerak) dari benda menjadi lebih kecil.

(sumber: Bueche, 2006: 55)

22.5 Sebuah kotak yang dilingkarkan di sepanjang permukaan horizontal dengan gaya
konstan P yang menandai sudut konstan θ dengan arah gerak. Kekuatan lain pada kotak
adalah beratnya w, gaya normal ke atas N yang diberikan oleh permukaan, dan gaya
gesekan f. Berapa kerja setiap kekuatan saat kotak bergerak menempuh jarak di
sepanjang permukaan ke kanan?

P
N

P cos θ
F

Jawab

Komponen p ke arah gerak adalah P cos θ. Oleh karena itu, pekerjaan dari gaya P
adalah
Wp = (p cos θ)s

Gaya W dan N keduanya berada pada sudut kanan menuju perpindahan. Karenanya,
Ww = 0, WN = 0.

Gaya gesekan f berlawanan dengan perpindahan, sehingga kerja gaya gesekannya


Wf = -fs

113
Karena Kerja adalah jumlah skalar, total Kerja dari semua gaya adalah jumlah aljabar
(bukan jumlah vektor) kerja individu:
W = WP + WW + WN +Wf
= ( P cos θ)s + 0 + 0 – fs
= ( P cos θ – f )s

Tapi (p) adalah gaya pada resultan. Jika Kerja total semua Gaya sama dengan hasil
kerja, misalkan P = 50 N, f = 15 N, θ = 36,9°, and s = 20 m. Jadi
Wp = (P cos θ)s
= (50 N) (0,8) (20 m) = 800 Nm

Wf = -fs = (-15 N) (20 m) = -300 Nm

W = Wp + Wf = 500 Nm

Total Kerja dapat dinyatakan sebagai

W = (P cos θ – f)s
= (40 N – 15 N) (20 m) = 500 Nm

(sumber: sears, 1980: 107)

22.6 Misalkan benda bermassa 0,5 kg meluncur turun ke jalur radius R = 1m, seperti pada
gambar, namun kecepatannya dikurangi 3 ms-1. Berapa kerja gaya gesek yang bekerja
pada Benda?

R O

2
w

114
Jawab
Pada kases ini, W’ = Wf, dan
1 1
W = (2 𝑚𝑣22 - 2 𝑚𝑣12 ) + (𝑚𝑔𝑦2 - 𝑚𝑔𝑦1 )
1
= 2 (0,5 kg) (9 m2s -2) – 0 + 0 – (0,5 kg) (9,8 ms-2) (1 m)

= 2,25 J – 4,9 J = 2,56 J

Oleh karena itu, kerja gesek -2,65 J, dan energi mekanis total turun 2.65 J. energi
mekanik suatu benda tidak dilestarikan saat gaya gesekan bertindak atasnya.

(sumber: sears, 1980: 115)

22.7 sebuah neutron, salah satu penyusun inti, ditemukan melewati dua titik 6,0 m terpisah
dalam selang waktu 1,8 × 10-4 s. dengan asumsi kecepatannya konstan, baik energi
kinetiknya. massa neutron adalah 1,7 × 10-27 kg.
kita menemukan kecepatan dari
𝑑 6𝑚
V = 𝑡 =1,8 × 10−19 = 3,3 × 104 m/s

Energi kinetiknya
1 1
K = 2 𝑚𝑣 2 = 2 (1,7 × 10-27 kg) (3,3 × 104 m/s)2 = 9,3 × 10-19 J

untuk puepose fisika nuklir joule adalah unit energi yang sangat besar. unit yang lebih
umum digunakan adalah volt elektron (eV), yang sama dengan 1,6 × 10-19 J. energi
kinetik neutron dalam contoh kita kemudian dapat dinyatakan sebagai
1 𝑒𝑉
K = (9,3 × 10-19 J) (1,6 × 10−19 𝐽) = 5,8 eV

(Sumber: Eisberg, 2005: 126)

22.8 Partikel dipindahkan pada jalur melingkar dari radius 5 m yang berpusat pada titik asal
5 m sampai titik 0,5 m. salah satu gaya yang bekerja pada partikel selama perpindahan
ini adalah 50 N 37° timur laut. hitunglah Kerja yang dilakukan pada partikel dengan
kekuatan ini

115
Jawab
⃗⃗𝑟𝑡 = (5,0) m = 5𝑖̀ m; ⃗⃗𝑟𝑡 = (0,5) m = 5𝑗̀ m; F = 10 N; θf = 37°; W = ?
𝐹 = F cos (θF)𝑖̀ + F sin (θF) 𝑗̀ = (10 cos (37°) 𝑖̀ + 10 sin (37°)) N= (8𝑖̀ + 6𝑗̀) N
𝛥𝑟 = 𝑟⃗⃗⃗𝑓 - ⃗⃗𝑟𝑡 = (5𝑗̀ – 5𝑖̀) m

𝑊 = 𝐹 . 𝛥𝑟 = (8𝑖̀ + 6𝑗̀) . (5𝑗̀ - 5𝑖̀) J = ( -40 +30) J = -10 J


(Gabreselasie, 2015: 130-131)

116
Daftar Pustaka
Bueche, Frederick J., Eugene Hecht, & Refina Indrisari. 2006. Teori dan Soal-Soal Fisika
Universitas Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Eisberg, Robert, Resnick, Robert. 2005. Physics Part I and II Combine. New Delhi: New
Age International.
Gebreselasie, Daniel. 2015. Mechanics and Oscillation. California: Sage Publication.
Giancoli, Douglas C., Imawan, Cuk., Hasan, Yaziz., Danupoyono, Sarwo., Irianto, Djoko.,
Santoso, Budi., Raja, Sahala Rumban. 1997. Fisika Jilid 1 Edisi Empat. Jakarta:
Erlangga.
Sears, Francis W., Mark W. Zemanski & Hugh D. Young. 1980. College Physics.
Amsterdam: Addison-Wesley Publishing Company.
Sutarno. 2013. Fisika Untuk Universitas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

117
23. Momentum
Oleh:
Yudi David Eryanto
23.1
Sebuah bola bermassa 0,2 kg dipukul ketika sedang bergerak pada arah horizontal dengan
kecepatan 30m/s. Setelah bola meninggalkan pemukul, bola bergerak dengan kecepatan
40m/s berlawanan arah dengan arah semula.
Hitung impuls pada tumbukan tersebut.
Jawab:
Impuls: ∫F dt = ∆(mv) = m (v2 – v1)
= 0,2 (-40 – 30) = -14 N.s adalah impuls pada bola.
Tanda negatif berarti arah impuls gaya berlawanan dengan arah datangnya bola.
14
Jika t = 10ˉ³ s, F = 10ˉ³ = 14 . 10³ N (gaya pada bola)

Impuls pada pemukul berlawanan arah, sama besar dengan impuls pada bola.

(Mekanika Edisi 5: sarojo, 2014: 133)

118
23.2
Contoh sederhana dari kesetimbangan gaya sejajar, batang tipis XY diam, ditopang A, B,
serta mempunyai beban 10, 20 4 lb dan terpusat di O (gambar 5.46)
Sumber: Nelkon-parker; advanced level physics
R S
X A O B Y
-4 + 6 -2+ R
10 20 4
Gambar (5.46)

R dan S adalah gaya reaksi pada A dan B maka dalam keadaan setimbang pada arah vertikal:
R + S = 10 + 20 + 4 = 34 lbf.
Untuk mendapatkan R maka kita hitung momen terhadap B, pada kasus ini momen S = nol,
maka
10 x 12 + 20 x 2 – R x 8 4 x 8 = 0
R = 16 lbf
S = 34 – R = 18 lbf.

(Fisika Dasar Edisi Pertama: Mediarman, 2005: 147)

119
22.3
Sebuah bola bermassa 20 gram dengan kecepatan V¹ =4 m/s ke kiri. Setelah membentur
tembok bola memantul dengan kecepatan V² = 2 m/s ke kanan. Berapa besar impuls yang di
hasilkan?
V¹ = 4 m.sˉ¹

V² = 2 m.sˉ¹

D1.
m = 20 gram = 0,02 kg
v¹ = 4 m/s ke kiri = - 4 m/s
v² = 2 m/s ke kanan
D2.
Berapa impuls (I)?
D3.
I = ∆p
I = m(v² - v¹)
I = 0,02(2 – (-4)) = 0,12 Ns

(Mekanika Dasar Edisi 2: Daryanto, 2000: 145)

120
23.4
Tangga AB 12 ft berat 20 blf seperti pada gambar (5.43), di sandarkan pada dinding rata
(titik B) dan membentuk sudut 60º terhadap lantai.
Gaya R pada B disebut reaksi dari dinding, R beraksi tegak lurus pada dinding.
Sumber: nelkon-parker, advanced level physics

R . a – W . AD = 0
Dimana a tegak lurus dari A ke R (f mempunyai sudut terhadap A)
a = 12 Sin60ᵒ
AD = 6 Sos60ᵒ
R x 12 Sin60ᵒ - 20 x 6 Cos60ᵒ = 0 atau R = 5,77 lb
Apalagi θ adalah sudut F terhadap vertikal, maka
F Cosθ = W = 20 lb
F Sinθ = R = 5,77
F² = (F Cosθ)² + (F Sinθ)² = 20² + 5,77² atau F = 20, 8 lb

(Fisika Dasar Edisi Pertama: Mediarman, 2005: 142)

23.5
Sebuah senapan dipasang pada papan luncur yang licin. Massa sistem (papan + senjata) pada
suatu saat M. Pada saat ini, senjata tersebut menembakan peluru ke belakang yang masing-
masing ber,assa m dengan kecepatan v. Jika kecepatan papan V, kecepatan peluru relatif
terhadap papan: v – V = v rel. Jumlah peluru yang di tembakkan persatuan waktu adalah n.
Tentukan percepatan papan dan gaya reaksi rata-rata karena peluru keluar, jika diketahui :
V rel = 500 m/s, m = 10 gram, n = 10 butir/s
M = 200 kg (mula-mula)

121
Jawab:
Pandang sistem senjata dan papan, M variable, F luar = 0
𝑑𝑣 𝑑𝑀 𝑑𝑣 𝑣 𝑟𝑒𝑙 𝑑𝑀
M 𝑑𝑡 = -vrel 𝑑𝑡 atau 𝑑𝑡 = - 𝑀 𝑑𝑡
𝑑𝑣
= a = percepatan sistem
𝑑𝑡
vrel = v – V
𝑑𝑀
= +mn, n jumlah butir peluru per detik.
𝑑𝑡
𝑑𝑣 𝑣 𝑟𝑒𝑙(𝑚𝑛)
a 𝑑𝑡 = + maka F = Ma = vrel n m adalah gaya reaksi pada papan.
𝑀
Jadi, pada saat M = 200 kg
̅2 .10
500.10
a = + 200 = +0.25 m/s²
besar gaya reaksi rata-rata pada papan karena peluru-peluru yang di lepaskan:
F = vrel n m = 500.10.10̄² = 50 N atau F = M a = 200.0,25 = 50 N.

(Mekanika Edisi 5: sarojo, 2014: 134)

23.6
sketsa di bawah ini menunjukkan massa roket 40 g, jet exhausets dari roket berdiameter d =
1 cm, dengan kecepatan V = 450, dan kerapatan p = 0,5 kg/m³.
Anggaplah tekanan, dan lupakan setiap perubahan momentum di dalam motor roket.
Tentukan gaya Fb yang bekerja pada balok yang mendukung roket.

Penyesaian:
𝑑
∑𝐹2 = 𝑑𝑡 ∫ev Vz p d v +∑mo voz - ∑ mi viz
∑ Fz = (-Fb – W)
= - Fb – mg
Momentum masuk: ∑ mi viz = 0.
Momentum keluar: ∑ mo voz = m(-v) = -pAv²
-Fb – mg = -pAv²
Fb = pAv² -mg
= (0,5 kg/m³)(π x 0.01² m²/4)(450² m²/s²)-(0,04 kg)(9,81 m/s²)
Fb = 7,56 N

(Engineering Fluid Mechanics: crowe, 2010: 160)

122
23.7
Dua buah benda bermassa sama, yakni ‘m’ bergerak berlawanan arah dengan kecepatan 10
m/det dan 5 m/det. Setelah tumbukankedua benda menjadi satu. Tentukan kecepatan benda
dan ke mana arahnya?
Penyelesaian:
Diketahui:
m1 = m2 = m
v1 = 10 m/det
v2 = -5 m/det
v1’ = v2’ = v’
Ditanya: v = . . . ?
Jawab:
m1 . v1 + m2 . v2 = m1 . v1’ + m1 . v2’
m . 10 + m(-5) = m1 . v’ + m . v’
5 . m = 2 . m . v’ v’ = 2,5 m/det (searah dengan benda ke – 1).

(Fisika teknik: daryanto, 2003: 103)

123
23.8
Dua orang anak berada dalam sebuah perahu bermassa 100 kg yang sedang bergerak ke arah
kanan dengan kecepatan 10 m/s. Jika anak A bermassa 50 kg dan anak B bermassa 30 kg,
maka hitunglah kecepatan perahu saat anak B meloncat ke belakang dengan kecepatan 5 m/s.

B A
Vp
Diketahui:
mp = 100 kg
vp = 10 m/s
mA = 50 kg
mB = m1 = 30 kg
vb’ = v2 = -5 m/s
m2 = mp + mA = 150 kg
ditanya: vp’ . . .?
m1 . v1 + m2 . v2 = m1 v1’ +m2 v2’
30(10) + 150(10) = 30(-5) + 150. v2
1800 = -45 + 150.v2
1800+45
v2’ = 150
1845
v2’ = = 12,3 𝑚/𝑠
150

(Physics edition 4: roberson, 2009: 178)

124
Daftar pustaka
Crowe, clayton T 2010. Engineering Fluid Mechanics ninth edition. Washington: wiley.
Daryanto, Drs 2003. Fisika teknik. Jakarta: PT rineka cipta.
Daryanto, heri 2000. Mekanika dasar edisi 2. Bandung: renika ilmu.
Mediarman, bernard 2005. Fisika dasar edisi pertama. Yogyakarta: graha ilmu.
Roberson, john 2009. Physics edition 4. Moscow: sons,inc.
Sarojo, ganijanti 2014. Mekanika edisi 5. Jakarta selatan: salemba teknika.

125
24. SUHU DAN KALOR
Oleh :
Yusron Saida

24.1. Perkiraan cuaca untuk esok hari memprediksi thermometer kota Bandung berkisar
antara 18⁰C hingga 24⁰C, berapakah kisaran temperatur ini dalam satuan fahrenhit?
Jawab :
9
tf = tc 5 + 32⁰

sehingga :
9
tf = (18⁰) + 32⁰ = 64,4⁰
5
9
tf = (27⁰) 5 + 32⁰ = 80,6⁰

Dalam skala fahrenhit kisaran temperatur ini adalah 64,4⁰F – 80,6⁰F


(Sumber: Ishaq: 2007: 228)

24.2. Sebuah tabung tembaga (panjang 3 m; diameter dalam 1,5000 cm; diameter luar 1,700
cm) menembus bejana berisi air pada suhu tetap 20⁰C. Uap air bersuhu 100⁰C
dialirkan melalui tabung. (a) Berapakah aliran kalor pe satuan waktu terjadi antara uap
dan air di dalam bejana? (b) Berapa uap yang mengembun setiap menit? Diketahui
ktembaga = 1,0 kal/s • cm • ⁰C.
Karena tebal tabung jauh lebih kecil daripada diameter dalamnya, maka luas
permukaan dalam tabung = 2𝜋𝑟dalam L = 2a(0,750 cm)(300 cm) = 1410 cm2 adalah
hamper sama dengan luas permukaan luarnya, yang
2𝜋𝑟oL = 2𝜋(0,850 cm)(300 cm) = 1600 cm2
Sebagai pendekatan tabung itu akan dilihat sebagai suatu keping setebal 0,100 cm dan
luas permukaan :
1
A = 2 (1410 cm2 + 1600 cm2) = 1500 cm2
Δ𝑄 A(T1 – T2) 𝑘𝑎𝑙 ( 1500 𝑐𝑚2 )(800 𝐶)
(a) =k = (1,0 𝑠 •𝑐𝑚 • ⁰𝐶) = 1,2 x 106 kal/s
Δ𝑡 𝐿 (0,100 𝑐𝑚)

(b) Dalam waktu satu menit kalor yang keluar dari tabung adalah :
ΔQ = (1,2 X 106 kal/s)(60 s) = 72 X 106 kal

126
Seperti diketahui satu gram uap pada suhu 100⁰C akan melepas 540 kal bila
berkondensasi. Maka jumlah uap yang berkondensasi dalam waktu satu menit =
72 𝑋 106 𝑘𝑎𝑙
= 13,3 x 104 g = 133 kg.
540 𝑘𝑎𝑙/𝑔

(Sumber: Frederick, 1994: 141-142)

24.3. Temperatur tubuh normal adalah 98,6⁰F. Berapa nilai ini pada skala Celcius?
Penyelesaian
Pertama kita lihat bahwa 98,6⁰F adalah 98,6 - 32,0 = 66,6⁰F di atas titik beku air.
5 5
Karena setiap F⁰ sama dengan 9C⁰, nilai ini sama dengan 66,6 x = 37,0 derajat
9

Celcius di atas titik beku. Karena titik beku adalah 0⁰C, temperatur adalah 37,0⁰C.
(Sumber: Giancoli: 2001: 452)

24.4. Pada siang hari, sepasang pasangan muda menyantap ice cream dan kue secara
berlebian. Mereka sadar bawa mereka berdua kelebian kalori sebesar 500 Kalori dan
untuk mengkonpensasikan, mereka ingin melakukan sesuatu yang setara dengan kerja
menaiki tangga. Berapa tinggi total yang harus dnaiki setiap orang? Massa mereka
masing-masing 60 kg.
Penyelesaian
500 Kal = 500 kkal, dalam joule sama dengan
(500 kkal) x (4,186 x 10ᶟ J/kkal) = 2,09 x 10⁶ J.
Kerja yang dibutuhkan untuk menaiki tangga secara vertikal setinggi h adalah W =
mgh. Kita ingin menyelesaikan untuk h yang diberikan yang W = 2,09 x 10⁶ J:
W 2,09 x 106 J
h = mg = (60 kg)(9,80 m/s²) = 3550 𝑚

(Sumber: Giancoli: 1997: 492)

24.5. Berapa besar kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebuah tong kosong yang
terbuat dari besi dengan berat 20 kg dari 10⁰C hingga 90⁰C?
Penyelesaian
Kalor spesifik besi adalah 450 J/kg.C⁰ . Perubahan suhu adalah (90⁰C - 10⁰C) = 80⁰C.
Maka, Q = mc ∆T = (20 kg)(450 J/kg.C⁰)(80⁰C) = 7,2 x 10⁵ J = 720 kJ.
(Catatan: 1 kJ = 10ᶟ J = 0,239 kkal karena1 kkal = 4,18 x 10ᶟ J).
(Sumber: Giancoli:1997: 495)

127
24.6. Dua orang pasangan muda tidak berhati-hati pada suatu siang, dan memakan terlalu
banyak es krim dan kue. Mereka menyadari telah kelebihan makan sekitar 500 Kalori,
dan untuk mengimbanginya, mereka ingin melakukan kerja yang sesuai dengan
menaiki tangga. Berapa ketinggian total yang harus ditempuh setiap orang? Masing-
masing bermassa 60 kg.
Penyelesaian
500 Kalori adalah 500 kkal. Yang dalam joule berarti
(500 kkal)(4,186 x 10ᶟ J/kkal) = 2,1 x 10⁶ J.
Kerja yang dilakukan untuk memanjat vertikal h adalah W = mgh. Kita ingin mencari
h dengan mengetahui bahwa W = 2,1 x 10⁶ J:
𝑊 2,1 x 106 J
h = 𝑚𝑔 = (60 kg)(9,80 m/s2 ) = 3600 m.

(Sumber: Ferdinand: 1976: 290)

24.7. Pada tekanan atmosfir 1.00 g air, mempunyai volume 1.00 cm², menjadi 1671 cm² uap
ketika direbus. Panas saat menguapnya air adalah 539 kkal/g pada 1 atm. Oleh karena
itu, jika m = 1.00 g,
Q = ml = 539 kkal.
Jumlah ini, yang merupakan panas yang ditambahkan ke sistem dari lingkungan yang
positif.
W = p(vᵣ - vᵢ) = (1.013 x 10ᶟ N/m²)[(1671 – 1) x 10⁻⁶ mᶟ] = 169,5 J.
Jumlah ini, yang merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem pada lingkungan yang
positif.
Sejak 1 kkal sama dengan 4.186 J, W = 41 kkal. Kemudian,
∆U = Uᵣ - Ut = (539 – 41) kkal = 498 kkal.
Jumlah ini positif, energi internal dari sistem meningkat selama proses ini. Oleh
karena itu, dari 539 kkal diperlukan untuk merebus 1 g air (pada 100⁰C dan 1 atm), 41
kkal masuk ke eksternal pekerjaan kecil dan 498 kkal masuk ke energi internal yang
ditambahkan ke sistem. Energi ini merupakan bagian dalam pekerjaan dan mengatasi
ketertarikan yang kuat dari molekul H₂O untuk satu sama lain di dalam cairan.
Bagaimana anda mengharapkan 80 kkal yang dibutuhkan untuk mencairkan 1 g dari
es ke air (pada 0⁰C dan 1 atm) untuk digunakan oleh eksternal pekerjaan dan energi
internal.
(Sumber: Resnick: 1998: 484-485)

128
24.8. Termometer ketahanan platina tertentu memiliki resistansi R 90,35 ohm saat bola
lampu ditempatkan di sel triple-point. Berapa suhu jika bohlam ditempatkan di
lingkungan sedemikian sehingga resistannya 96,28 ohm?
X
T(X) = 273,16 KXᵢᵣ
96,28
= (273,16 K) (90,35) = 280,6 K.

(Sumber: Clyde: 1978: 43)

129
Daftar Pustaka
Beer, Ferdinand P., Johnston, E., Russell, Jr., 1976. Mechanics For Enginerrs Dynamic,
Tokyo, International Student Editing.
Buechf, Fredrick J., Ph.D., 1994. Teori Dan Soal – Soal Fisika Edisi Ketujuh, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Giancoli, Douglas C., Cuk Imawan, Sarwo danupuyono, & Budi Santoso. 1997. Fisika
Jilid 1 Edisi 4, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi 5, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Metz, Clyder R, Ph. D., 1978. Phisical Chemistry, New york: McGraw-Hill Book
Company
Resnick, Robert, David Halliday, 1998. Phisics Part I and II Combined.

130

Anda mungkin juga menyukai