Anda di halaman 1dari 3

RESUME BAB SALAM

Mata Kuliah : Fathul Qorib


Farihatul Ula Efendi ( Muamalah VI )

Pengertian Salam

Kata salam dan salaf itu adalah satu makna. Menurut syara’ adalah menjual sesuatu yang
disifati dalam jaminan/tanggungan. Salam tidak sah kecuali dengan ijab dan qobul (dan salam
bisa sah secara kontan) jika salam dimutlaqkan maka terlaksana seketika menurut pendapat lebih
sohih. Salam itu menjadi sah pada sesuatu (yang sudah lengkap lima syarat). :
1. (haruslah) bagi muslam fih/ barang pesanan (harus ada kriteria/ciri) yang sebelumnya
bisa berbeda. apa yang dimaksud dalam muslam fih/barang pesanan harus bisa jelas
dengan sifat-sifat yang telah ditentukan.
2. (dan) yang kedua, (jenisnya tidak tercampur dengan lainnya) maka tidak sah salam
pada sesuatu yang tercampur,maksudnya, bagian-bagian yang tidak bisa diberi ciri-
ciri, seperti saus harisah dan adonan. Jika bisa terukur dengan ciri-ciri maka sah
salam tersebut, seperti keju dan yang mengandung keju.
3. Dan syarat yang ketiga, terdapat dalam perkataanya (api tidak terlibat dalam proses
penyempurnaannya) dengan memasak atau semacamnya, jika melibatkan api untuk
memisahkan seperti madu dan lemak maka salam dalam hal ini sah.
4. (dan) yang keempat, (tidak boleh) muslam fih/barang pesanan (yang ditentukan) tapi
hutang. Jika ditentukan seperti saya memesan padamu baju ini dengan budak ini,
maka ini tdak dinamakan salam, juga bukan akad jualbeli menurut qoul yang lebih
jelas.
5. (dan) yang kelima, harus (tidak) ada (dari sesuatu yang ditentukan) seperti memesan
padamu dirham-dirham ini d engan satu sho’ dari tumpukan ini
Syarat sah muslam fih
(syarat sahnya muslam fih ada delapan) dalam sebagian tulisan “salam menjadi sah dengan
delapan syarat”:
1. yang pertama disebutkan dalam perkataan musonnif/pengarang (harus mensifati setelah
menyebut jenisnya dan macamnya dengan sifat-sifat yang membedakan harga) misalnya
salam dalam budak maka menyebutnya seperti budak Turki atau india, dan jenis
kelaminnya, perkiraan umurnya, tinggi badannya; pnjang apa pendek tau sedang, dan
warnanya seperti putih, dan menyifatinya dalam hal putih denganwarna sawo matang
atau kuning kemerah-merahan

Dan dalam unta, sapi, kambing, kuda, bighol, keledai hendaknya ia menyebutkan ciri-ciri
jantan, betina, umur/gigi, warna dan jenis. Dan pada burung hendaknya menyebut jenis,
kecil-besar, jantan-betina, umur jika diketahui. Dalam hal baju menyebut jenisnya, seperti
katun, lena, sutera, dan macamnya seperti katun irak, dan juga panjang-lebarnya, kasar
halus/keras lembut, tebal-tipisnya, kehalusan dan kekasarannya. Dan diqiyaskan saja
dengan contoh tadi untuk yang lainnya. Dan kemutlakan salam dalam hal pakaian masuk
pada bahan/kain yang masih disiapkan bukan yang sudah terpotong.

2. (dan) yang kedua, (harus menyebut kadarnya yang menghilangkan ketidaktahuan


darinya) yaitu, muslam fih haruslah diketahui kadarnya secara takaran atau pun
timbangan.
3. Dan yang ketiga, diesbutkan dalam perkataan musonnif (jika) salam (ditangguhkan, akad
menyebut waktu masanya) waktu seperti bulan ini bulan itu, jika salam ditangguhkan
hingga datangnya zaid misalnya, maka hal itu tidak sah.
4. Yang ke empat, muslam fih-nya wujud saat waktu penerimaan menurut ukuran
kebiasaannya. Maksudnya, waktu meng-haki untuk menyerahkan muslam fih.
Sehingga, seandainya seseorang melakukan akad salam pada barang yang tidak
ditentukan saat jatuh tempo, seperti kurma basah di musim dingin, maka akad salamnya
tidak sah.
5. (dan) yang kelima, (harus menyebut tempat penyerahan) tempat penyerahan jika tempat
tidak layak atau pun layak baginya tapi untuk membawanya memerlukan biaya.
6. (dan) yang keenam, (harga harus diketahui) dengan perkiraan atau dengan melihatnya
(dan) yang ketujuh (harus saling serah terima) muslim dan muslam ilaih harus ada di
tempat akad (sebelum berpisah) jika berpisah sebelum memegang dana awal maka akad
batal. Atau setelah memegang sebagian uang maka dalam hal ini terjadi khilaf
tafriqusssufqoh. Yang muktabar penerimaan hakiki, jika muslim berhiwalah dengan dana
tersebut dan muhtanya menerima. Dan dia muslam ilaih dari muhal alaih dalam satu
tempat akad tidak cukup. (dan) yang ke delapan (akad salam haruslah terlaksana tidak
masuk di dalamnya khiyar syarat) tidak seperti khiyar majlis maka hal itu bisa masuk.

Anda mungkin juga menyukai