ID Minyak Atsiri Dari Kamboja Kuning Putih PDF
ID Minyak Atsiri Dari Kamboja Kuning Putih PDF
ABSTRAK
Bunga kamboja merupakan jenis bunga yang banyak ditanam dan dapat tumbuh dengan baik
serta merupakan bunga yang beraroma yang mempunyai nilai guna tinggi untuk diproduksi
minyak atsirinya, yaitu minyak yang mudah menguap dan mengeluarkan aroma khas. Minyak
atsiri ini mengandung lebih dari 30 jenis senyawa kimia, beberapa diantaranya merupakan
senyawa-senyawa kimia yang sangat berharga, yang termasuk dalam golongan senyawa ses-
quiterpen, alkohol, alkana, resin, dan wax/parafin. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi
minyak atsiri kamboja dengan 3 variasi jenis bunga, yaitu kamboja merah, kuning, dan putih.
Metode ekstraksi yang dipilih menggunakan ekstraksi dengan n-heksana. Minyak kamboja
diperoleh dengan menguapkan hasil ekstrak pada titik didih n-heksana sampai tidak dida-
patkan lagi embunan, dilanjutkan dengan analisis rendemen minyak. Sementara itu, analisis
jenis komponen minyak atsiri kamboja menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrom-
etry (GC-MS). Kadar minyak atsiri hasil ekstraksi dengan pelarut n-heksana dari masing-ma-
sing jenis bunga kamboja berbeda, dari kamboja kuning (4,457%), kamboja putih (2,908%),
dan dari kamboja merah (2,763%). Hasil analisis GC-MS juga menunjukkan bahwa masing-
masing minyak atsiri kamboja memiliki komponen kimia yang berbeda-beda. Senyawa kimia
golongan alkohol diantaranya geraniol (2,64%), farnesol (8,61%), dan oktadekanol (3,87%),
masing-masing dalam kamboja kuning, putih, dan merah. Adapun senyawa golongan alkana
diantaranya oktadekana sebesar 21,24% (kamboja kuning), nonadekana (7,54% pada kam-
boja putih), dan 7,84% pada kamboja merah.
Kata kunci: ekstraksi dengan n-heksana, kamboja kuning, kamboja merah, kamboja putih,
minyak atsiri.
ABSTRACT
Frangipani is a type of flower which is widely grown and have a nice scent, this flower have a
high value in order to produce essential oils. This essential oil contains more than 30 different
types of chemical compound; some of them are chemical compounds that are very valuable,
which is included in the sesquiterpen compounds, alcohols, alcane, wax/resin, and paraffin. In
this research, the extraction of the Frangipani oil was conducted using three different flowers,
i.e. the red, yellow, and white frangipani. The chosen extraction method was the extraction
using n-hexane. The Frangipani oil was obtained by vaporizing the extraction results on the
boiling point of n-hexane until there was no condensate left, and then continued with the analy-
sis of the yield of the oil. The analysis of the component of the frangipani’s essential oils was
conducted using Gas Chromatography-Mass Spectometry (GC-MS). The concentration of the
essential oils as the result of the extraction using n-hexane solvent from each different type of
frangipani was different, i.e. from the yellow frangipani (4,457%), white frangipani (2,908%),
and from the red frangipani (2,736%). The results of the GC-MS analysis also showed that
each frangipani oil has its own chemical component. The chemical substance from the group
of alcohol such as geraniol (2,64%), farnesol (8,61%), and octadenol (3,87%) each found in
the yellow, white and red frangipani. The alcane group found in the oil samples such as octa-
decane (21,24%) on yellow frangipani, nonadecane (7,54%) on white frangipani, and 7,84%
on red frangipani.
Keywords: n-hexane extraction, yellow frangipani, red frangipani, white frangipani, essential
oils
yaitu kamboja putih, kuning, dan merah. nyak atsiri yang didapatkan. Perhitungan
Sedangkan variabel terikat adalah rende- rendemen dilakukan dengan formulasi ra-
men minyak atsiri (% berat minyak atsiri/ sio antara berat minyak atsiri terhadap be-
berat kamboja kering). Analisis rendemen rat bunga kamboja segar. Adapun analisis
diukur dengan gravimetri dan komposisi komposisi dilakukan menggunakan Gas
minyak atsiri diukur dengan GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrofotometry
Chromatho-graphy-Mass Spectrometry) (GC-MS) di laboratorium MIPA Kimia
(Under-wood dan Day, 2002). UGM.
Penelitian ini adalah suatu peneli-
tian eksperimental yang dilaksanakan 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
tahap, yaitu: persiapan bahan dengan me- Hasil analisis rendemen minyak
ngumpulkan bunga kamboja, melakukan atsiri kamboja pada masing-masing je-
percobaan, dan analisis hasil percobaan. nis kamboja menunjukkan bahwa jenis
Pada tahap persiapan bahan, bunga kam- bunga sangat mempengaruhi jumlah mi-
boja yang masih segar langsung diproses. nyak atsiri yang dihasilkan menggunakan
Ketiga jenis bunga kamboja diharapkan da- metode ektraksi dengan n-heksana. Ada-
pat dikumpulkan pada rentang waktu yang pun nilai rendemen yang didapatkan ada-
sesuai dengan jadwal penelitian. Bunga lah kamboja kuning (4,457%), kamboja
kamboja yang dikumpulkan adalah kam- putih (2,908%), dan dari kamboja merah
boja kuning, putih, dan merah. Pada tahap (2,763%). Rendemen minyak atsiri ketiga
ekstraksi dengan n-heksana, masing-ma- jenis bungan kamboja ini lebih tinggi bila
sing jenis bunga (5 g) diekstraksi dengan dibandingkan dengan metode distilasi ku-
metode soxchlet dengan menggunakan pe- kus, yang hanya menghasilkan rendemen
larut n-heksana (100 mL) selama 20 siklus. kurang dari 0,11% (Ming, 2007; Pitpiang-
Disusul kemudian menguapkan pelarut chan dkk., 2009). Berarti kandungan mi-
pada titik didih pelarut supaya diperoleh nyak atsiri kamboja kuning lebih banyak
minyak atsiri murni. Evaporasi pelarut ini daripada kamboja putih dan merah. Aroma
dihentikan setelah tidak ada lagi pelarut yang dikeluarkan oleh kamboja kuning
yang mengembun dan keluar dari pendi- memang lebih harum dan tajam. Semen-
ngin dengan selang waktu 5 menit. Minyak tara itu, hasil analisis komposisi dalam mi-
atsiri yang didapat disimpan dalam botol. nyak atsiri pada ketiga jenis kamboja yang
Sementara itu, pada tahap analisis hasil dilakukan dengan metode GC-MS dapat
penelitian, analisis yang dilakukan melipu- dilihat pada Gambar 1, 2, dan 3. Senyawa-
ti analisis rendemen dan analisis kompo- senyawa kimia penyusun minyak atsiri da-
sisi. Analisis rendemen dilakukan dengan pat dilihat pada Tabel 1, 2, dan 3. Adapun
menimbang minyak atsiri yang diperoleh minyak atsiri kamboja hasil ekstraksi da-
dalam labu, hasilnya merupakan berat mi- pat dilihat pada Gambar 4, 5, dan 6.
Hasil analisis GC-MS juga menun- rendemen minyak atsiri kamboja sangat
jukkan bahwa masing-masing minyak atsi- dipengaruhi oleh jenis bunga, berikut
ri kamboja memiliki komponen kimia yang merupakan nilai rendemen untuk 3 jenis
berbeda-beda. Senyawa kimia golongan kamboja; kamboja kuning (4,457%), kam-
alkohol diantaranya geraniol (2,64%), far- boja putih (2,908%), dan dari kamboja
nesol (8,61%), dan oktadekanol (3,87%), merah (2,763%). Selain rendemen, kom-
masing-masing dalam kamboja kuning, posisi minyak atsiri kamboja juga relatif
putih, dan merah. Adapun senyawa go- dipengaruhi oleh jenis bunga, senyawa
longan alkana diantaranya oktadekana kimia golongan alkohol diantaranya ge-
sebesar 21,24% (kamboja kuning), nona- raniol (2,64%), farnesol (8,61%), dan ok-
dekana (7,54% pada kamboja putih dan tadekanol (3,87%), masing-masing dalam
7,84% pada kamboja merah). kamboja kuning, putih, dan merah. Ada-
pun senyawa golongan alkana diantaranya
KESIMPULAN oktadekana sebesar 21,24% (kamboja ku-
Beberapa hal yang dapat disim- ning), nonadekana (7,54% pada kamboja
pulkan dari hasil penelitian ini adalah putih dan 7,84% pada kamboja merah).