LP DPD
LP DPD
Disusun oleh:
VITARA DARU RAHMI
190070300111026
A. Pengertian
Perawatan diri di definisikan sebagai memilih perilaku yang baik untuk melawan
stress fisik dan emosional (Hogan, 2016).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan serta toileting) kegiatan itu harus bisa
dilakukan secara mandiri (Herman, 2011).
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan
(Ana, 2015). Self Care Defisit menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang
dan kekuatan untuk mencapai tujuan selfcare. Defisit perawatan diri tidak mengacu
pada batasan tertentu, tetapi menetapkan hubungan antara apa individu yang
mampu dengan kebutuhan. Ketika selfcare deficit didirikan, intervensi keperawatan
profesional yang dibuat untuk beberapa waktu untuk mengkompensasi itu Orem
menyebutnya Terapi Perawatan Diri Demand.
E. Proses Terjadi
Masalah Data yang perlu dikaji
keperawatan
Defisit Subjektif:
perawatan diri a. Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingi, atau di RS
tidak tersedia alat mandi
Objektif:
a. Ketidakmampuan mandi, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki, bau, serta kuku panjang dan kotor.
Adaptif Maladaptif
1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk
berprilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
melakukan perawatan diri.
2. Kadang perawatan diri kadang tidak: saat klien mendapatkan stresor kadang –
kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya,
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa
melakukan perawatan saat stresor.
G. Pohon Masalah
Pohon Masalah Defisit perawatan Diri (Herman, 2011)
H. Diagno
Presipitasi Predisposisi
sa - Ditinggal orang - Kepribadian
yang dia cintai introvert
- Kehilangan - Genetik
- Musibah alam - Sosial budaya
Keperawatan
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri.
2. Defisit perawatan diri
3. Isolasi sosial
SP 2 SP 2
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
pujian. merawat/ melatih pasien kebersihan
2. Jelaskan cara dan alat untuk diri. Beri pujian.
berdandan. 2. Bimbing keluarga membantu pasien
3. Latih cara berdandan setelah berdandan.
kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk 3. Anjurkan membantu pasien sesuai
perempuan, sisiran, cukuran untuk pria jadwal dan memberi pujian
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
kebersihan diri dan berdandan
SP 3 SP 3
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
berdandan. Beri pujian. merawat/ melatih pasien kebersihan diri
2. Jelaskan cara dan alat makan dan dan berdandan. Beri pujian.
minum. 2. Bimbing keluarga membantu makan
3. Latih cara makan dan minum yang baik. dan minum pasien
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk 3. Anjurkan membantu pasien sesuai
latihan kebersihan diri, berdandan dan jadwal dan memberi pujian
makan dan minum yang baik
SP 4 SP 4
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
berdandan dan makan dan minum. Beri merawat/ melatih pasien kebersihan
pujian. diri, berdandan, makan dan minum. Beri
2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik. pujian.
3. Latih BAB dan BAK yang baik. 2. Bimbing keluarga merawat BAB dan
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk BAK pasien.
latihan kebersihan diri, berdandan dan 3. Jelaskan follow up ke PKM, tanda
makan dan minum yang baik, BAB dan kambuh, rujukan
BAK. 4. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberi pujian.
SP 5 SP 5
1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
diri: kebersihan diri, berdandan, makan merawat pasien kebersihan diri,
dan minum, BAB dan BAK. Beri pujian. berdandan, makan dan minum, BAB
2. Latih kegiatan harian. dan BAK. Beri pujian.
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri 2. Nilai kemampuan merawat pasien.
4. Nilai apakah perawatan diri telah baik 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan
kontrol ke PKM.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada Pasien Defisit Perawatan Diri
SP-1 Pasien: Defisit Perawatan Diri Pertemuan Ke-1
Orientasi
Salam terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya perawat Anisa. Saya adalah Mahasiswa
Keperawatan UMM yang sedang praktek disini. Saya praktek disini selama 6 hari.
Nama kamu siapa ya? Senangnya dipanggil apa? Oh jadi anda senangnya dipanggil
ibu/bapak saja”.
Evaluasi/Validasi
“Saya lihat dari tadi ibu/bapak menggaruk-garuk kepala, gatal ya?”
Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kebersihan diri?”
Waktu:“Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, jadi ibu/bapak maunya kita
ngobrol-ngobrolnya selama 20 menit ya”.
Tempat:“Baiklah mau dimana kita ngobrolnya ibu/bapak? Oh jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja ya”.
Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah mandi dan mengganti pakaian? Coba
ibu/bapak sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah ibu/bapak
lakukan tadi? Bagus sekali sekarang ibu/bapak sudah tahu manfaat dan cara mandi
yang baik”.
Evaluasi perawat/ objektif
“Ternyata ibu/bapak masih memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga
kebersihan diri. Nah, kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang ya
ibu/bapak”.
Rencana lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. ibu/bapak Mau berapa kali sehari
mandi dan sikat gigi? Bagus, dua kali yaitu pagi dan sore. Kalau pagi jam berapa?
kalau sore jam berapa? Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B
(bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan”
Kontrak yang akan datang
Topik: “Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan berdandan”
Waktu: “Kalau begitu kita akan latihan berdandan besok jam 9 pagi setelah
ibu/bapak melakukan kegiatan mandi”
Tempat : “ibu/bapak mau kita ketemu dimana? Kita ketemu di dalam kamar ibu/bapak
besok bagaimana?”
SP-2 Pasien : Defisit Perawatan Diri Pertemuan Ke-2
Orientasi
Salam Terapeutik “ Selamat pagi, masih ingat dengan saya ibu/bapak?
Evaluasi/Validasi: “Saya lihat dari tadi ibu/bapak memegang kepala, kenapa
ibu/bapak? Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah melakukan kegiatan mandi?”
Kontrak: Topik: “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang berhias diri?”
Waktu: “Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, jadi ibu/bapak mau kita
ngobrolnya 20 menit saja ya”.
Tempat: “Baiklah mau dimana kita ngobrolnya ibu/bapak? Oh jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja ya”.
Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah latihan berdandan?”
Evaluasi perawat/objektif: “ibu/bapak terlihat segar dan cantik/ganteng”
a. Tindakan lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. ibu/bapak sehabis ibu/bapak
melakukan kegiatan mandi kemudian melakukan cara berdandan yang baik dan
benar sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M (Mandiri) kalau dilakukan
tanpa disuruh, B (Bantuan) kalau diingatkan dan T (Tidak) tidak melakukan”.
b. Kontrak yang akan datang
“Baik nanti siang kita akan bertemu kembali untuk latihan cara makan yang baik
dan benar” “Kalau begitu kita akan latihan cara makan nanti siang atau sesuai
jadwal makan ibu/bapak” “Siang nanti kita latihan makan yang baik diruang
makan, bagaimana menurut ibu/bapak?”
DAFTAR PUSTAKA
Almonacid, I.F., Alfredo, J.R., & Maria-aurora, B.2016. “Level of anxiety versus self-care
in the preoperative and postoperative periods of total laryngectomy
patients”.Online.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4916977/ .Diakses
pada tanggal 14 Juli 2019 pukul 13.47 WIB.
Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Hartwerg, Donna.L & Judith Pickens.2016.”A Concept Analysis of Normalcy within Orem’s
Self-Care Deficit Nursing
Theory”.Online.https://static1.squarespace.com/static/55f1d474e4b03fe7646a4d5d/t
/56feb8e0f850820b9f00a168/1459534056695/Vol22_No01_Spring_2016-
1.pdf.diakses pada tanggal 14 Juli 2019 pukul 13.30 WIB.
Heardman dalam Nanda International. 2012. Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
Hogan Allison. 2016. “The Role of Stress and Self-Care in NursingStudents”.
Online.http://digitalcommons.brockport.edu/cgi/viewcontent.cgi?
article=1135&context=honors. Diaksespada tanggal 14 Juli 2019 pukul 12.55 WIB.
Keliat, B. A., Akemat, Helena, N., & Nurhaeni, H. (2015). Keperawatan kesehatan jiwa
terapi aktivitas kelompok. Jakarta: EGC.
Nur khasanah, Ana.2015.“Defisit Keperawatan Diri”.
Online.http://www.askepkeperawatan.com/2015/10/laporan-pendahuluan-defisit-
perawatan-diri.html. Diakses tanggal 14 Juli 2019 pukul 20:54.
Mamnuah, dkk.2016. Literature review of mental health recovery in Indonesia.
Online.http://dl6.globalstf.org/index.php/jnhc/article/view/1584. Diakses tanggal 14
Juli 2019 pukul 17:46 WIB