Anda di halaman 1dari 5

Analisa Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Dalam Kota Dengan

Metode Bina Marga Dan PCI

1.1. Lokasi Survei


Lokasi yang digunakan untuk survey adalah Jalan Prof. Sudarto (Ngesrep -
Undip), Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Letak lokasi
tersebut dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.

Lokasi Survey Jln. Prof


Sudarto, STA 0+000 -1+000

Gambar 1 Lokasi Jalan Prof. Sudarto, Tembalang, Semarang


Sumber: Google Maps
1.2. Hasil Analisa Penilaian Kondisi Jalan
1.2.1. Metode Bina Marga

1.2.1.1. Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan

1) Nilai LHR ruas Jalan Prof Sudarto sebesar 2249,65


smp/hari, sehingga menurut tabel 1 nilai kelas jalan
adalah 5.

Tabel 1 Tabel LHR dan nilai kelas jalan

2) Perhitungan angka kerusakan untuk kerusakan


kelompok kekasaran permukaan, lubang dan
tambalan, serta deformasi plastis didasarkan pada
jenis kerusakan saja. Sedangkan untuk jenis
kerusakan retak angka kerusakan dipertimbangkan
dari jenis retak, lebar retak, dan luas kerusakannya,
dimana untuk nilai kelompok retak digunakan
adalah angka terbesar dari ketiga komponen di
atas. Untuk alur angka kerusakan didasarkan pada
besar kedalaman alur yang terjadi, sedangkan untuk
amblas angka kerusakan didasarkan pada panjang
amblas per 100 meter. Hasil rekapitulasi penentuan
angka kerusakan untukruas jalan banyu putih tersaji
pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil rekapitulasi penentuan angka kerusakan kondisi Jalan
3) Nilai kondisi jalan ditetapkan berdasarkan Tabel 3, yaitu
dengan masing masing STA memiliki angka kerusakan yang
berbeda-beda. Nilai kondisi jalan yang terbesar terdapat
pada STA 0+`000 -STA 0+400 yaitu sebesar 6.

Tabel 3 Penetapan nilai kondisi jalan berdasarkan total


angka kerusakan

4) Nilai prioritas dihitung dengan persamaan :

Nilai Prioritas = 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan)

Yaitu untuk masing – masing STA memiliki nilai prioritas yang


berbeda – beda. Nilai prioritas yang terendah terdapat pada
STA 1+000 - STA 2+000, yaitu sebesar 6.
Hasil dari perhitungan nilai prioritas dijelaskan pada
penjelasan sebagai berikut :
 Nilai prioritas 0 – 3, menandakan bahwa jalan harus
dimasukkan dalam program peningkatan.
 Nilai prioritas 4 – 6, menandakan bahwa jalan perlu
dimasukkan dalam program pemeliharaan berkala.
 Nilai prioritas > 7, menandakan bahwa jalan tersebut
cukup dimasukkan dalam program pemeliharaan rutin.
Sehingga menurut analisis Metode Bina Marga, Jalan
Banyu Putih perlu dimasukkan dalam program
pemeliharaan rutin. Rekapitulasi nilai prioritas kondisi jalan
tiap ruas, dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Kondisi Jalan dengan Metode Bina Marga
Nilai Kondisi Jalan
No No. Ruas Jenis Pemeliharaan Jalan
Nilai Keterangan
1 01 10 Baik Pemeliharaan Rutin
2 02 8 Baik Pemeliharaan Rutin
3 03 8 Baik Pemeliharaan Rutin
4 04 8 Baik Pemeliharaan Rutin
5 05 10 Baik Pemeliharaan Rutin
6 06 8 Baik Pemeliharaan Rutin
7 07 8 Baik Pemeliharaan Rutin
8 08 7 Baik Pemeliharaan Rutin
9 09 7 Baik Pemeliharaan Rutin
10 10 8 Baik Pemeliharaan Rutin

Kesinpulan :
Dari analisis dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Evaluasi kerusakan Jalan Prof. Sudarto menghasilkan data bahwa tingkat kerusakan
jalan ringan yang dapat di atasi dengan pemeliharaan rutin, agar kerusakan tidak
menignkat menjadi lebih buruk.

1.2.1.2. Penilaian Kondisi Drainase

(FAKHRI MUHAMMAD) .....

Anda mungkin juga menyukai