Anda di halaman 1dari 4

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Berau termasuk salah satu Kabupaten_yang letaknya berada di
Provinsi_Kalimantan Timur, Indonesia. Kabupaten Berau menduduki kabupaten
terluas ke-5 setelah Kabupaten Kutai Kertanegara. Sebelah utara Kabupaten Berau
berbatasan langsung dengan Kabupaten-Bulungan yang berada di Provinsi
Kalimantan_Utara, berbatasan langsung dengan Kabupaten-Kutai-Timur untuk
sebelah-selatan, berbatasan langsung dengan Selat Makassar untuk sebelah timur, dan
berbatasan langsung denga-Kabupaten_Malinau untuk sebelah barat_. Luas wilayah
Kabupaten Berau adalah 34.127,17 km2 yang terletak_diantara 116o_Bujur
Timur_sampai 119o Bujur_Timur_dan 1o Lintang,Utara_sampai dengan 2o 33’
Lintang Selatan_(Data Pemerintah Berau). Sesuai hasil sensus penduduk yang telah
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau, Kabupaten Berau memiliki
jumlah penduduk sebanyak 248.035 jiwa per 04-05-2021 bermata pencaharian utama
di sektor perikanan (nelayan) (Data Pemerintah Berau).

Pesatnya perkembangan dibidang ekonomi, pembangunan dan transportasi


merupakah salah satu akibat dari dorongan perkembangan infrastuktur (Sukwika
2018). Salah satu infrastruktur yang memiliki peran penting yaitu jalan. Jalan
memiliki fungsi salah satunya mempermudah proses pelayanan pendistribusian jasa
dan barang dari daerah satu ke yang lainnya (UU No. 38 Tahun 2004) (KAKA 2018).
Sehingga perbaikan jalan perlu ditingkatkan oleh pihak pemerintahan. Salah satu
sarana dan prasarana jalan yang perlu dilakukan perbaikan dan pemeliharaan mutu
yaitu di Jl. Gunung Tabur (Simpang Tiga Maluang) Kec. Gunung Tabur Kab. Berau.
Keadaan ini dapat dilihat pada kondisi jalan yang berlubang, pengelupasan lapisan
permukaan dan pelepasan butir. Maka salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
peningkatan mutu jalan yaitu dengan perbaikan dan pemelihara pada perkerasan

1
2

jalan. Dengan proses perbaikan dan pemeliharaan tersebut diharapkan mampu


menjaga kondisi jalan dan mengurangi prosentase kecelakaan akibat jalan. Mengingat
jalan merupakan salah satu faktor menyebab kecelakaan (Mulyono, Kushari et al.
2009).

Dalam penelitian ini total panjang ruas jalan yang dijadikan lokasi penetian yaitu
3,5 km dengan lebar 6 m. Proses perbaikan dan pemeliharaan kekerasan jalan akan
diselesaikan dengan menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index). PCI
pertamakali diperkenalkan oleh US Army Corps of Engineers. Metode PCI dapat
digunakan untuk melakukan evaluasi integritas pada struktural dan kondisi
perkerasan jalan (Shahnazari, Tutunchian et al. 2012). Berikut beberapa penelitian
terdahulu yang menggunakan metode PCI, pada penelitian yang dilakukan oleh
(Pramono 2019), proses penentuan nilai PCI berdasarkan yang telah dikembangkan
oleh FAA (1982) sesuai prosedur yang,disarankan oleh Shahin (1994) dengan ruas
jalan sepanjang 0-10 km dan luas sebesar 700 m2. Penelitian dari (Abdul 2017),
penentuan PCI memperhatikan 6 jenis kerusakan jalan untuk luas jalan 700 m2.
Penelitian dari (Yunardhi 2019) memperhatikan 4 untuk jumlah lajur dengan lebar
lajur 3,5 m, sedangkan dari (Setiawan 2013) memperhatikan lebar jalan sepanjang 7
m dengan lebar bahu jalan antara 1,5-3 m. Pada penelitian yang dilakukan oleh
(Ramli, Isya et al. 2018) menggunakan 2 segmen jalan dengan panjang segmen I 7-9
km dan segmen II 13-15 km.

1.2 Rumusan_Masalah
Sesuai penjelasan dari subbab latar belakang, rumusan_masalah pada penilitian
ini_yaitu:

1. Bagaimana kondisi dari kerusakan perkerasan lentur di Jl. Gunung Tabur


(Simpang Tiga Maluang) Kec. Gunung Tabur Kab. Berau?
3

2. Berapa nilai terbesar Pavement Conditional Index (PCI) berdasarkan hasil yang
didapat dari kondisi kerusakan jalan lentur di Jl. Gunung Tabur (Simpang Tiga
Maluang) Kec. Gunung Tabur Kab. Berau serta jenis penanganan yang tepat?
3. Berapa besar Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan digunakan dalam
proses perbaikan?

1.3 Batasan_Masalah.

Berikut-batasan masalah yang diperhatikan dalam melakukan penelitian-ini yaitu:

1. Total panjang ruas jalan yang dijadikan lokasi penetian yaitu 3,5 km dengan
lebar-6 m.
2. Penelitian dilakukan untuk jenis-kerusakan perkerasan permukaan-lentur.

1.4 Tujuan_Penelitian.
Sesuai dengan uraian pada subbab rumusan masalah, maka-berikut-beberapa
tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi dari kondisi kerusakan pada permukaan perkerasan lentur-yang


terjadi di Jl. Gunung Tabur (Simpang Tiga Maluang) Kec. Gunung Tabur Kab.
Berau.
2. Menghitung nilai terbesar Pavement Conditional Index (PCI) berdasarkan
kondisi kerusakan pada kekerasan lentur di Jl. Gunung Tabur (Simpang Tiga
Maluang) Kec. Gunung Tabur Kab. Berau serta jenis penanganan yang sesuai.
3. Menghitung besarnya Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan digunakan
dalam proses perbaikan.
4

1.5 Manfaat.
Dalam penelitian yang disajikan ini dapat diambil beberapa manfaat yaitu:

1. Bagi_dinas terkait
Hasil dari penelitian ini dapat-digunakan sebagai referensi dan pertimbangan
dalam melakukan proses perbaikan terhadap kerusakan kekerasan permukaan
lentur di Jl. Gunung Tabur (Simpang Tiga Maluang) Kec. Gunung Tabur Kab.
Berau. Sehingga dengan hal ini diharapkan dinas terkait mampu mengambil
tindakan terbaik sesuai dengan kondisi yang ada.
2. Bagi penelitian-selanjutnya
Hasil yang-didapat pada-penelitian ini-dapat digunakan sebagai-referensi untuk
dapat dilakukan pengembangan pada penelitian_selanjutnya terutama pada
penelitian terkait analisa pada kondisi kerusakan kekerasan permukaan lentur.
Selain itu juga bisa digunakan untuk penelitian yang terbaikan dengan metode
PCI.

Anda mungkin juga menyukai