Anda di halaman 1dari 5

Nama Anggota :

1. Fadhilah Gustriandini (1917031087)


2. Nabilla Yolanda Paramitha (1917031079)
3. Yoga Gustama (1917031088)

Pandang sebuah algoritma deskriptif yang menjelaskan proses iterasi menggunakan metode
biseksi untuk menyelesaikan persamaan f ( x ) = 0 berikut ini:
1. Inisialisasi fungsi f ( x ) = x 3 – x - 1 ;
2. Inisialisasi n = 1;
3. Inisialisasi galat = e = 0.00001;
4. Tentukan batas atas (xa) dan batas bawah (xb);
5. Tentukan banyak iterasi (n);
6. Tentukan nilai xc = (xb + xa )2;
7. Tentukan f(xa), f(xb), f(xc);
8. Tentukan nilai absolut f(xc);
9. Cetak xa, xb, xc, f(xa), f(xb), f(xc);
10. Jika f(xa) * (xb) > = 0;
11. Ya : xa = xc;
12. Tidak : xb = xc;
13. tambah nilai n dengan 1;
14. Jika absolut f(xc)< e atau n >= 10;
15. Ya : keluar dari perulangan;
16. Tidak : kembali ke 5;
17. Cetak xa, xb, xc, f(xa), f(xb), f(xc);
Keterangan : n merupakan jumlah seberapa banyak kita mengulang proses / biseksi.
e merupakan nilai galat/error.

Kegiatan Belajar (Diskusi Kelompok Daring/Grup WA):


1. Ubahlah algoritma deskriptif di atas ke dalam algoritma Flow Chart dan Pseudo Code.
Jawab :
a) Pseudocode
Nama algoritma : proses iterasi menggunakan metode biseksi untuk menyelesaikan
persamaan f ( x ) = 0
Kondisi awal : inisialisasi n dan galat ( e ) dan input batas atas (xa) serta batas bawah
(xb) dari fungsi f ( x ) = x 3 – x - 1 diberikan melalui piranti masukan (keyboard)
Kondisi akhir : nilai xa, xb, xc, f(xa), f(xb), f(xc); di cetak / ditulis pada piranti
keluaran (screen)
Deklarasi : n : integer
e : real
xa : real
xb : real
Deskripsi :
n = 1;
galat = e = 0.00001;
xc = (xb + xa )2;
f(xa), f(xb), f(xc);
banyak iterasi (n);
If [f(xa) * (xb) > = 0,
Print {“ xa = xc“]},
Print[
“ xb = xc”]];
F(xe);
n + 1;
If [absolut f(xc)< e atau n >= 10,
Print {“ xa, xb, xc, f(xa), f(xb), f(xc) “]},
Banyak iterasi (n);

b) Flowchart
2. Implementasikan algoritma Anda ke dalam pemrograman Mathematica® dan selesaikan
latihan yang ada dibagian akhir materi belajar terlampir.
Jawab :

3. Soal Latihan
Dapatkan nilai akar dari persamaan berikut ini:
0,3375 x 3- 2,5625 x 2 + 5.9275x – 4,02 = 0
dengan metode numerik biseksi yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya. Berikan
komentar anda tentang hasil pemakaian metode-metode tersebut.
Jawab :
Pilih a = 1 dan b = 2. Karena f(1) = -0,3175 dan f(2) = 0,285 sehingga nilai f(1).f(2) < 0
1+ 2
maka akarnya ada di interval 1 < x < 2. Nilai x 0 = = 1,5. Kemudian, karena nilai f(1,5)
2
= 0,2446875(positif) maka akar dari persamaan tersebut ada di interval 1 < x < 1,5. Nilai x 1
1+ 1,5
= = 1,25. Kemudian, karena nilai f(1,25) = 0,0446484375 (positif) maka akar dari
2
1+ 1,25
persamaan tersebut ada di interval 1 < x < 1,25. Nilai x 2 = = 1,125. Kemudian,
2
karena nilai f(1,125) = -0,1141845703125 (negatif) maka akar dari persamaan tersebut ada
1,125+ 1,25
di interval 1,125 < x < 1,25. Nilai x 3 = = 1,1875. Kemudian, karena nilai
2
f(1,1875) = -0,0294549560546875 (negatif) maka akar dari persamaan tersebut ada di
1,1875+ 1,25
interval 1,1875 < x < 1,25. Nilai x 4 = = 1,21875. Kemudian, karena nilai
2
f(1,21875) = 0,0088941192626953125 (positif) maka akar dari persamaan tersebut ada di
1,1875+ 1,21875
interval 1,1875 < x < 1,21875. Nilai x 5 = = 1,203125
2

Akar dari persamaan 0,3375 x 3 - 2,5625 x 2 + 5,9275 x - 4,02 = 0 adalah x ≈ 1,203125

Komentar :

Dengan metode numerik biseksi kita dapat menemukan nilai yang mendekati dari akar
persamaan yang sulit untuk ditemukan nilai sebenernya. Dalam metode ini digunakan x n
dimana semakin tinggi nilai nnya semakin mendekati pula nilainya dengan nilai akar yang
sebenernya.

Anda mungkin juga menyukai