Anda di halaman 1dari 7

Bentuk polinomial adalah bentuk suku banyak.

Dalam bentuk
khusus, polinomial berderajat dua biasa disebut bentuk kuadrat.
Bentuk umum polinomial adalah sebagai berikut.

ax +a x +a x +…+ax+a
n
n
n–1
n–1
n–2
n–2
1 0

Pertidaksamaan yang akan kita bahas kali ini lebih ditekankan pada
pertidaksamaan polinomial yang dapat difaktorkan. Bagaimana cara
menyelesaikannya? Ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Faktorkan suku banyak itu.


2. Tentukan pembuat nol suku banyak.
3. Gambar garis bilangan yang memuat pembuat nol.
4. Tentukan interval di mana bernilai positif dan di mana bernilai
negatif. Tanda daerah terdekat (setelah melewati pembuat nol)
berubah tanda jika pangkat ganjil, sedangkan jika pangkatnya genap,
tanda tidak berubah.
Misalkan:
(x – a) (x – b)(x – c) ≥ 0
3

(x – a) (x – b)(x – c) ≥ 0
2

5. Tentukan daerah yang memenuhi persoalan tersebut.


Sekarang agar kalian lebih paham mengenai bagaimana caranya
menentukan himpunan penyelesaian dari suatu pertidaksamaan
polinomial, silahkan kalian simak beberapa contoh soal dan
pembahasannya berikut ini.

Contoh Soal 1:
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan x (x – 2)(x + 3) < 0.
2

Jawab:
x (x – 2)(x + 3) < 0
2

pembuat nolnya adalah sebagai berikut.


● x =0⇔x=0
2

● x–2=0⇔x=2
● x + 3 = 0 ⇔ x = −3
Gambar garis bilangan yang memuat tiga pembuat nol tersebut
adalah sebagai berikut.

Kemudian kita tentukan tanda interval, dengan memasukkan salah


satu nilai x.
Misalkan untuk x = 1 maka:
⇒ x (x – 2)(x + 3)
2

⇒ (1) (1 – 2)(1 + 3)
2

⇒ (1)(−1)(4)
⇒ −4
Karena −4 < 0, maka tanda interval yang memuat nilai x = 1 bernilai
negatif. Kita ketahui bahwa variabel x berpangkat 2 (genap), itu
artinya sebalah kanan dan kiri nilai pembuat nol untuk x (dalam hal
2

ini 0) harus bertanda sama, yaitu negatif.

Dengan demikian dua tanda interval yang tersisa yaitu di sebelah kiri
-3 dan sebelah kanan 2 harus bertanda positif. Tanda-tanda interval
padagaris bilangan di atas adalah sebagai berikut.
Karena yang diminta dalam soal adalah himpunan bilangan yang
lebih kecil atau sama dengan nol (< 0), maka penyelesaiannya
adalah daerah negatif. Berikut ini gambar garis bilangan
penyelesaian pertidaksamaan yang diminta.

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah HP = {x| −3 < x < 0 atau 0


< x < 2, x ∈ R}.

Contoh Soal 2:
Nilai-nilai a yang memenuhi a < a adalah…
3 2

Jawab:
⇒a <a
3 2

⇒a –a <a –a
3 2 2 2

⇒ a (a – 1) < 0
2

⇒ (a – 0) (a – 1) < 0
2

Jadi, pembuat titik nolnya adalah 0 dan 1.


Untuk daerah paling kanan yaitu di interval a > 1, kita tentukan
tandanya dengan memisalkan a = 2 sehingga kita peroleh:
⇒ a (a – 1)
2

⇒ (2) (2 – 1)
2

⇒ (4)(1)
⇒4
Karena 4 > 0, maka tanda pada interval a > 1 adalah positif.
selanjutnya ke kiri tanda mengikuti tanda sebelah kanan. Pangat a
genap sehingga dua tanda untuk interval a < 0 dan 0 < a < 1 harus
bertanda sama yaitu positif.

Yang diminta dalam soal adalah himpunan bilangan yang lebi kecil
dari nol (< 0), maka himpunan penyelesaiannya adalah interval atau
selang yang bertanda negatif. Garis bilangan penyelesaiannya
ditunjukkan pada garis bilangan berikut ini.

Dari gambar garis bilangan di atas, himpunan penyelesaian


pertidaksamaannya adalah HP = {a| a < 0 atau 0 < a < 1, a ∈ R}.

Bagaimanakah jika pertidaksamaan dalam bentuk pecahan?


perhatikan contoh soal yang ketiga berikut ini.

Contoh Soal 3:
Baca Juga:

 10 Soal Cerita Pertidaksamaan Linear/Kuadrat Satu Variabel dan Pembahasannya


 Cara Menentukan Penyelesaian Pertidaksamaan Polinomial, Contoh Soal dan
Pembahasan
 Cara Menyelesaikan Pertidaksamaan Pecahan, Akar, Nilai Mutlak, Polinomial,
Contoh Soal & Pembahasan

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut ini.


(x – 1)(x + 2)
(x – 3) ≥0
x (x – 4)(x – 1)
2

Jawab:
Pembuat nol untuk pembilang maupun penyebutnya adalah sebagai
berikut.
■ Pembuat nol pembilang:
● x–1=0⇔x=1
● x + 2 = 0 ⇔ x = −2
● x−3=0⇔x=3
■Pembuat nol penyebut:
● x =0⇔x=0
2

● x−4=0⇔x=4
● x−1=0⇔x=1
Jika disajikan dalam garis bilangan, pembuat-pembuat nol di atas
akan tampak sebagai berikut.

Pertama kita tentukan tanda interval paling kanan, yaitu pada selang
x > 4. Kita ambil nilai x = 5 untuk menguji tanda interval yaitu
sebagai berikut.
(5 – 1)(5 + 2)
(4)(7)(2) 56 >
(5 – 3) = =
0
5 (5 – 4)(5 – 1)
2
25(1)(4) 100
Karena hasilnya lebih besar dari nol, maka interval x > 4 bertanda
positif.

Selanjutnya kita tentukan pembuat nol di sebelah kanan dan kiri dari
variabel berpangkat (x ) yaitu 0. Kita misalkan nilai x = −1 untuk
2

menguji tanda interval yaitu sebagai berikut.


(−1 – 1)( −1 + 2) (−2)(1)
8
( −1 – 3) (−4) >
= =
(1)(−5) 0
(−1) (−1 – 4)( −1 – 1)
2
10
(−2)
Karena hasilnya lebih besar dari 0, maka tanda interval untuk
selang −2 < x < 0 adalah positif. Begitupun untuk selang 0 < x < 1
juga bertanda positif. Hal ini dikarenakan pangkat x adalah 2
(genap).

Dengan demikain, semua tanda interval bisa dengan mudah kita


tentukan dengan menggunakan langkah penyelesaian nomor 4 di
atas. Jika digambarkan dalam garis bilangan, maka tanda semua
interval adalah sebagai berikut.

Dalam pertidaksamaan bentuk pecahan, penyebut tidak boleh


bernilai 0, dengan demikian berlaku syarat sebagai berikut.
x≠0
x≠4
x≠1
Sesuai dengan yang diminta dalam soal, maka himpunan
penyelesaiannya digambarkan dalam garis bilangan berikut ini.

Dari gambar garis bilangan di atas, maka himpunan penyelesaian


adalah −2 ≤ x < 3 atau x > 4; x ≠ 0, x ≠ 1 atau bisa juga ditulis HP =
{x| 2 ≤ x < 0 atau 0 < x < 1 atau 1 < x ≤ 3 atau x > 4, x ∈ R}.

Bentuk umum pertidaksamaan bentuk rasional atau hasil bagi dua faktor linier adalah

< 0,

> 0,

≤ 0,

≥ 0,

dengan cx + d ≠ 0.

Pertidaksamaan berbentuk

<0

⇔ (ax + b)(cx + d) < 0

sehingga penyelesaiannya < x < .

≤0

⇔ (ax + b)(cx + d) ≤ 0

sehingga penyelesaiannya < x ≤ .

>0

⇔ (ax + b)(cx + d) > 0

sehingga penyelesaiannya x < atau x > .

≥0

⇔ (ax + b)(cx + d) ≥ 0
sehingga penyelesaiannya x < atau x ≥ .

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/12168639#readmore

Anda mungkin juga menyukai