Anda di halaman 1dari 28

A.

NEW ZEALAND

Sistem Pendidikan di New Zealand

Secara empirik New Zealand adalah salah satu negara yang memiliki tingkat
pendidikan yang baik di dunia dan memiliki sistem pendidikan dan karakter disiplin yang
hampir merata di setiap daerah di New Zealand. Sebagaimana telah diketahui bahwa sistem
pendidikan di New Zealand telah diakui sangat baik oleh berbagai survei internasional,
termasuk program untuk penilaian siswa internasional, Programme For International Student
Assessment (PISA).

Sebagian besar sekolah di New Zealand merupakan sekolah negeri. Hanya sebagian
kecil yang merupakan sekolah swasta. Data statistik tahun 2013 menunjukkan sedikitnya
terdapat 2550 sekolah negeri dan 115 sekolah swasta di New Zealand. di negara New
Zealand wajib belajar dikenakan pada anak usia 6 hingga 15 tahun meskipun sebagian besar
anak-anak mulai sekolah pada usia lima tahun. Pemerintah menanggung biaya sekolah anak
hingga anak berusia 19 tahun.

Sistem pendidikan di New Zealand memiliki tiga tingkatan – pendidikan anak usia
dini, sekolah menengah, dan pendidikan tinggi – di mana siswa dapat mengikuti berbagai
jalur yang fleksibel. Sistem dirancang untuk mengenali kemampuan yang berbeda, keyakinan
agama, kelompok etnis, tingkat pendapatan, ide-ide tentang pengajaran dan pembelajaran,
dan me mungkinkan penyedia pendidikan untuk mengembangkan karakter khusus mereka
sendiri.

Di negara ini jenjang pendidikan SD sampai dengan SMA dibagi menjadi 2 jenjang,
yaitu jenjang yang disebut dengan primary school – pendidikan dasar (year 1 s/d year 8) dan
secondary school – pendidikan menengah (year 9 s/d year 13). Primary school dimulai dari
kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan kemudian diteruskan ke intermediate school untuk kelas
7 dan 8. Anak – anak wajib masuk primary school ketika berusia 6 tahun bahkan usia 5
tahun pun sudah diperbolehkan.

Semua sistem ini diawasi langsung oleh pemerintah New Zealand, mereka
mempunyai 3 badan pengawas yang mengawasi mulai dari Primary, Secondary, hingga
Tertiary Education, yaitu :

1. ERO (Education Review Office)


Lembaga ini yang mengawasi dan membuat laporan perkembangan kualitas untuk
jenjang Primary hingga Secondary. Bisa dibilang mereka ini pengawas dari TK, SD,
SMP, dan SMA di Selandia Baru.

2. NZQA (New Zealand Qualification Authority)


NZQA ini mengawasi dan memberikan kualifikasi mulai dari Secondary Education
hingga ke Tertiary Education. NZQA juga lembaga yang menangani ujian national di
Selandia Baru yang bisa kita sebut NCEA.

3. Universities New Zealand


Lembaga ini merupakan lembaga yang mengawasi semua university di Selandia Baru.

Waktu pelaksanaan Sekolah dibagi menjadi 4 terms (triwulan) di mana awal tahun
pelajaran dimulai dari sekitar akhir Januari atau awal Februari dan berakhir pada pertengahan
Desember setiap tahunnya. Setiap akhir term ada masa libur. Sekolah berlangsung setiap hari
Senin sampai dengan Jum’at dari pukul 9 pagi sampai 3 siang.

Ada delapan bidang ilmu yang diajarkan di primary school yaitu: English, Arts,
Health and Physical Education, Learning Languages, Mathematics and Statistics, Science,
Social Sciences. Semua pelajaran ini diberikan dalam situasi yang menyenangkan namun
merangsang anak untuk berpikir kritis. Dengan suasana kelas yang menyenangkan dan cara
mengajar yang child-centred atau yang biasa dikenal dengan student-centered serta rasio
murid dalam satu kelas per satu guru sekitar 1:20 an, memungkinkan anak untuk
mengembangkan potensinya. Tidak ada istilah tidak naik kelas. Berdasarkan
kemampuannya setiap anak dimasukkan dalam kelompok-kelompok kecil di dalam kelas
sehingga setiap anak merasa percaya diri dengan kemampuannya. Hasil evaluasi belajar
(rapot) tidak diberikan dalam angka, tetapi dalam bentuk uraian.

New Zealand memiliki sistem jaminan kualitas yang kuat yang memastikan
konsistensi, pendidikan berkualitas tinggi di semua tingkat sistem pendidikan, baik negeri
maupun swasta. Sejarah pendidikan dasar di New Zealand dimulai pada sekitar awal tahun
1877 dimana didirikan sekolah dasar nasional pertama di negara tersebut. Sekolah-sekolah
dasar yang ada di New Zealand pada saat itu didirikan oleh tiap pemerintah provinsi atau
yang lebih dikenal sekolah pemerintah. Selain sekolah-sekolah yang didirikan oleh
pemerintah ada juga beberapa sekolah yang didirikan oleh gereja-gereja dan beberapa
sekolah yang dibangun oleh dikelola oleh swasta.

Kurikulum di New Zealand sifatnya adalah kurikulum umum yang memfokuskan


pada pembelajaran secara individual dan dalam kelompok kecil. Karena sifatnya hanya
mencakup hal-hal yang umum saja, maka sekolah diberi kesempatan untuk melakukan
modifikasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan sekolah masing- masing. tidak ada ujian
nasional yang diselenggarakan di sekolah- sekolah di New Zealand hingga siswa berusia 15
tahun, ketika siswa belajar di secondary school. Penilaian lebih banyak dilakukan secara
formatif. Selain itu, outdoor education juga menjadi salah satu titik fokus pada kurikulum
yang berlaku di New Zealand. Kebanyakan sekolah di New Zealand adalah sekolah negeri,
sehingga dukungan dari pemerintah dan masyarakat merupakan faktor pendukung utama
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi guru di NZ, untuk mengajar di level
pendidikan anak usia dini, guru disyaratkan untuk memiliki ijazah diploma. Untuk level
sekolah dasar guru harus merupakan lulusan sarjana kependidikan dan untuk jenjang
pendidikan menengah, selain bergelar sarjana kependidikan. Untuk dapat disebut sebagai
seorang guru di NZ yang fully-registered, seorang guru harus melewati dua tahun pertama
dengan kinerja yang bagus dan sertifikat guru yang dimilikinya akan selalu diperbarui setiap
tiga tahun.

Untuk menjaga mutu pendidikan di New Zealand, Kementerian Pendidikan New


Zealand membentuk New Zealand Qualification Authorit (NZQA). NZQA didirikan untuk
mengembangkan dan menjamin kualitas sekaligus berbagai kualifikasi dalam sistem
pendidikan New Zealand (kecuali universitas). Bila dalam penilaian terdapat lembaga
pendidikan yang menurun kualitasnya maka dengan segera NZQA akan mengeluarkan
peringatan yang harus segera ditindaklanjuti oleh lembaga pendidikan bersangkutan.

Perbandingan Pendidikan di New Zealand dan di Indonesia

Aspek Indonesia New Zealand


Kurikulum Dikembangkan berdasarkan kompetensi Kurikulum umum yang
Matematika tertentu. Berpusat pada anak sebagai memfokuskan pada
pengembang pengetahuan. Terdapat pembelajaran secara
penekanan pada pengembangkan individual dan dalam
kemampuan pemecahan masalah, kelompok kecil. Karena
kemampuan berpikir logis, kritis, dan sifatnya hanya mencakup
kreatif serta kemampuan hal-hal yang umum saja,
mengkomunikasikan matematika. maka sekolah diberi
kesempatan untuk melakukan
modifikasi kurikulum sesuai
dengan kebutuhan sekolah
masing- masing.
Materi Pelajaran Cakupan materi sekolah dasar meliputi: Cakupan bidang ilmu yang
bilangan, geometri dan pengukuran, diajarkan di primary school
pengolahan data, pemecahan masalah, yaitu: English, Arts, Health
serta penalaran dan komunikasi. and Physical Education,
Cakupan materi untuk SMP meliputi: Learning Languages,
bilangan, aljabar, geometri dan Mathematics and Statistics,
pengukuran, peluang dan statistika, Science, Social Sciences.
pemecahan masalah, serta penalaran Pada secondary school,
dan komunikasi Cakupan materi untuk murid setiap harinya
SMU meliputi aljabar,geometri dan mengikuti jadwal pelajaran
pengukuran, trigonometri, peluang dan tertantu yang berbeda-beda.
statistika, kalkulus, logika matematika, Untuk murid-murid di kelas
pemecahan masalah serta penalaran dan 9 dan 10 ada pelajaran inti
komunikasi seperti English, maths,
science dan physical
education. Selain itu murid
diminta memilih dari
serangkaian pelajaran yang
disediakan sekolah
diantaranya technology, arts
dan languages selain
English. Biasanya
dipertengahan kelas 10 murid
diminta untuk memilih
pelajaran-pelajaran yang
akan diambil di kelas11
sesuai minatnya. Pelajaran
science masih wajib diambil
sampai kelas 11 sedangkan
pelajaran English dan maths
wajib dipelajari sampai kelas
12.
Metode Menggunakan metode saintifik Menggunakan pembelajaran
Pembelajaran (Menggamati, menanya, mencoba, dengan suasana enjoyable
mengasosiasi, mengomunikasikan) learning dan menggunakan
cara mengajar student-
centered
Peran Guru Sebagai fasilitator Sebagai fasilitator
Tahun Akademik Tahun akademik di sekolah dimulai Tahun akademik di sekolah
pada sekitar pertengahan Juli hingga dimulai pada akhir Januari
Desember dan Januari hingga Mei sampai pertengahan
Desember
Asesmen UAN Adanya Ujian Akhir Nasional yang Ujian Nasional diperuntukan
digunakan untuk menentukan kelulusan bagi yang akan masuk kuliah
siswa SD, SMP, dan SMA. Kelulusan
juga ditentukan oleh nilai ujian akhir
sekolah dan nilai rapor.
Rangking Adanya sistem peringkat didalam kelas Tidak ada sistem
maupun di sekolah, sehingga perankingan dan tidak ada
menciptakan adanya sekolah terbaik, istilah tidak naik kelas. Hasil
siswa terbaik, dsb evaluasi belajar (rapot) tidak
diberikan dalam angka, tetapi
dalam bentuk uraian.
B. JERMAN

Sistem Pendidikan di Jerman

Secara geografis negara Jerman terletak ditengah-tengah benua Eropa. Jerman


memiliki luas wilayah 356,957 kilometer persegi, dengan besar penduduk 82 juta lebih pada
tahun 1950-an, dan sekitar 8% diantaranya bukan berkebangsaan Jerman. Bahasa yang
dominant di Negara Jerman adalah bahasa Jerman sendiri dengan bervariasi dialek. Namun
demikian, untuk mengajar dari kelompok anak-anak minoritas ini tetap digunakan bahasa Ibu
mereka sendiri.

Struktur sistem pendidikan Jerman secara formal meliputi : pendidikan dasar (primary
education), pendidikan menengah (lower secondary education), dan pendidikan tinggi
Tergantung dari negara bagian, wajib sekolah di Jerman berlaku sembilan atau sepuluh tahun,
dengan normal anak masuk sekolah pada usia enam tahun. Namun demikian, sebagian anak-
anak Jerman ada yang mengikuti pendidikan pra-sekolah (Kindergarten) secara sukarela pada
usia 3-5 tahun. Adapun sistem pendidikan Jerman adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan dasar (primary school/Grundschule) dengan lama pendidikan umumnya 4-6


tahun (usia 6-9 tahun). Pelajaran yang diberikan adalah agama, Bahasa Jerman,
menyanyi, geografi, aritmatika, pendidikan fisik, seni kreativitas dan sains, kemudian
bagi perempuan diberikan pelajaran menjahit.
2. Sekolah menengah (lower secondary education) di Jerman dapat dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu:
a. Haupschule/Restschule merupakan jenis sekolah menengah yang memberikan
pengajaran bagi siswa yang menaruh minat pada pelatihan praktik kejuruan. Siswa
langsung dipersiapkan memasuki dunia kerja dan dapat melanjutkan ke perguruan
tinggi. Materi pelajaran adalah agama, Bahasa Jerman, Bahasa Inggris, sejarah,
geografi, biologi, fisika, kimia, aritmatika, geometri, menggambar dan kerajinan,
menjahit bagi wanita, pengetahuan domestik, musik, dan pendidikan jasmani.
Kemudian Berufsschulen (sekolah kejuruan paruh waktu) wajib dilaksanakan dengan
waktu sehari dalam seminggu. Kegiatan ini wajib dilakukan agar mendapatkan
sertifikat sebagai akses ke perguruan tinggi.
b. Realschule merupakan program sekolah yang mempersiapkan siswa untuk memasuki
karier sebagai pegawai atau buruh kelas menengah. Realschule ada diantara
gymnasium dan haupschule. Program ini memiliki tuntutan akademik yang lebih
tinggi daripada haupschule. Semenjak tahun 1970-an, tamatan sekolah ini telah
menjadi persyaratan untuk memasuki program-program pemagangan. Sertifikat yang
diberikan sama seperti siswa yang menyelsesaikan gymnasium tingkat 10. Kalau
dianggap bagus, siswa dapat melanjutkan ke gymnasium untuk mendapatkan Abiitur
atau juga bisa langsung memasuki dunia kerja.
c. Gymnasium, diperuntukkan bagi siswa yang pandai dan dianggap mampu
melanjutkan Pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Pada grade 7 sampai 10, isi
kurikulum bervariasi sesuai dengan jenis sekolah yang dimasuki. Mulai grade 11,
siswa dapat memilih spesialisasi dalam susunan yang agak rumit. Setelah berhasil
menyelesaikan ujian pada grade 13 siswa berhak memasuki perguruan tinggi dan
diberi ijzah (Abitur).
3. Selanjutnya, lembaga pendidikan tinggi di Jerman terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Akademi / politeknik / Fachhoschulen yang ditempuh selama 12 tahun pendidikan
lengkap) dan lebih menitik beratkan ke aspek terapan dengan komposisi teori dan
terapan 2:3. Jadwal perkuliahan yaitu bulan Agustus-Januari (Winter semester) dan
Februari-Juli (Summer semester). Lama waktu 4,5 tahun dan tidak dirancang untuk
melanjutkan ke jenjang Doktor.
b. Universitas
Tidak ada persyaratan program tertentu untuk memasuki universitas. Sertifikat
Pertama dapat diperoleh setelah 4 atau enam tahun pelajaran. Lebih menekankanke
teori dan diberikan tanggung jawab dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan
komposisi teori dan terapan 3:2. Jadwal perkuliahan bulan Oktober-Maret (Winter
semester) dan April-September (Summer semester). Lama waktu 5 tahun dan
dirancang untuk melanjutkan ke jenjang Doktor.

Selain pendidikan formal, di Jerman juga berkembang pendidikan non formal yang
berupa pendidikan vokasional, teknik, dan bisnis yang diwajibkan bagi anak-anak yang tamat
dengan ijasah pendidikan umum pada tingkat Hauptschule atau Realschule dan juga yang
tidak dapat ijasah setelah tamat belajar 9 tahun. Pendidikan ini merupakan prasyarat untuk
mendapatkan pekerjaan, dan pelaksanaannya dapat diikuti secara paruh waktu atau purna
waktu.

Sistem pendidikan di Jerman adalah desentralisasi, mulai dari level SD sampai dengan
sekolah menengah. Beberapa Lander (penguasa daerah) membuat berbagai ketentuan
konstitusi mereka masing-masing mengenai pengaturan masalah-masalah pendidikan, dan
seluruhnya melalui proses legislatif. Pengaturan ini meliputi penetapan tujuan pendidikan,
struktur, isi pengajaran, dan prosedur dalam sistem daerah mereka masing-masing. Adapun
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan di dalam negara bagian adalah
kementrian kabinet atau Kementrian Kebudayaan (Kultusministerium). Pada Negara-negara
bagian yang luas daerahnya, sekolah tidak dikontrol secara langsung oleh kementrian negara
bagian, tetapi melalui badan administrasi regional yang merupakan bagian dari badan
ekskutif.

1. Biaya Pendidikan
Alokasi biaya pendidikan sepenuhnya bersumber dari Lander (Daerah) dan masyarakat
setempat, kecuali untuk pendidikan tinggi. Menjadi tanggung jawab pemerintah federal.
Hampir semua program pendidikan di jerman bersifat gratis (termasuk pembebasan uang
kuliah di pendidikan tinggi). Pemerintah federal juga memberikan bantuan uang kepada
sebagian siswa sekolah menengah dan mahasiswa perguruan tinggi. Kebanyakan sekolah-
sekolah swasta yang kecil, kira-kira 90% dari biaya operasional sekolah dibantu oleh
pemerintah federal.
2. Personalia
Hanya guru-guru Gymnasium dan sebagian guru-guru specialis untuk bidang keuangan
yang dididik di tingkat Universitas (S1), dengan tekanan utama bidang keahlian daripada
bidang keguruan. Namun demikian. sejak tahun 1960, telah mulai dicanangkan
persyaratan kualifikasi yang sama untuk semua guru, minimal telah di didik di
Universitas. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode mengajar
ditempuh melalui in-service training.
3. Kurikulum
Kurikulum dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan sesuai negara bagian masing-masing
di bawah kendali Lander (pemerintah daerah), Sebagian besar Lander mewajibkan mata
pelajaran di primary education sebagai berikut: German, mathematics, social studies,
history, geography, biology, physics, chemistry, art, music, sport, religion, and modern
foreign languages. Sedangkan untuk sekolah menengah, kurikulum berbeda-beda 7
penekanannya, sesuai jenis sekolah sebagaimana dijelaskan di depan. Namun paling tidak
pada setiap jenis sekolah menengah tersebut memuat materi pelajaran sebagai berikut:
German, mathematics, one foreign language (usually English), natural and social
sciences, music, art, and sport.
4. Sistem Ujian dan Sertifikasi
Penilaian akhir tahun siswa di dasarkan pada hasil analisis terhadap kinerja siswa. Dari
Grade 2 (primer, umur tujuh) dan seterusnya, hanya terdapat laporan setengah-tahunan
meliputi komentar terhadap kemajuan dan nilai yang diperoleh dengan membandingkan
kinerja mereka dengan apa ada pada selain dalam sebuah kelompok pengajaran. Terdapat
satu kecenderungan ke arah pelaporan proses belajar dan kinerja, dan terhadap
keikutsertaan kelas serta perilaku sosial di sekolah. Anak-anak yang nilainya dan hal
lainnya tidak cukup harus (dapat memilih) untuk mengulang kembali di awal tahun baru.
Tidak ada nilai ujian atau ijasah di sekolah dasar, yang ada hanya sebuah laporan kinerja
siswa pada akhir tahun. Ujian nasional di selenggarakan pada grade 10 dan 12

Perbandingan Pendidikan di Jerman dan di Indonesia

Aspek Indonesia Jerman


Kurikulum Dikembangkan berdasarkan kompetensi Kurikulum dirumuskan oleh
Matematika tertentu. Berpusat pada anak sebagai Kementrian Pendidikan
pengembang pengetahuan. Terdapat sesuai negara bagian masing-
penekanan pada pengembangkan masing di bawah kendali
kemampuan pemecahan masalah, Lander (pemerintah daerah).
kemampuan berpikir logis, kritis, dan
kreatif serta kemampuan
mengkomunikasikan matematika.
Materi Pelajaran Cakupan materi sekolah dasar meliputi: Cakupan bidang ilmu yang
bilangan, geometri dan pengukuran, diajarkan di primary school
pengolahan data, pemecahan masalah, yaitu: agama, Bahasa
serta penalaran dan komunikasi. Jerman, menyanyi, geografi,
Cakupan materi untuk SMP meliputi: aritmatika, pendidikan fisik,
bilangan, aljabar, geometri dan seni kreativitas dan sains,
pengukuran, peluang dan statistika, kemudian bagi perempuan
pemecahan masalah, serta penalaran diberikan pelajaran
dan komunikasi Cakupan materi untuk menjahit.. Pada secondary
SMU meliputi aljabar,geometri dan school, murid setiap harinya
pengukuran, trigonometri, peluang dan mengikuti jadwal pelajaran
statistika, kalkulus, logika matematika, tertantu yang berbeda-beda
pemecahan masalah serta penalaran dan sesuai dengan sekolah yang
komunikasi dipilihnya.
Metode Menggunakan metode saintifik Menggunakan pembelajaran
Pembelajaran (Menggamati, menanya, mencoba, dengan suasana enjoyable
mengasosiasi, mengomunikasikan) learning dan menggunakan
cara mengajar student-
centered
Peran Guru Sebagai fasilitator Sebagai fasilitator
Tahun Akademik Tahun akademik di sekolah dimulai Tahun akademik di sekolah
pada sekitar pertengahan Juli hingga dimulai pada bulan Agustus-
Desember dan Januari hingga Mei Januari (Winter semester)
dan Februari-Juli (Summer
semester) atau bulan
Oktober-Maret (Winter
semester) dan April-
September (Summer
semester).
Asesmen UAN Adanya Ujian Akhir Nasional yang Adanya beberapa ujian untuk
digunakan untuk menentukan kelulusan mendapatkan Abitur dan
siswa SD, SMP, dan SMA. Kelulusan untuk ke perguruan tinggi
juga ditentukan oleh nilai ujian akhir tidak ada ujian seleksi, tetapi
sekolah dan nilai rapor. hanya mengirimkan Abitur.
Gelar Perguruan Sarjana, Magister, dan Doktor. Diploma dan Doktor.
Tinggi
C. MESIR

Sistem Pendidikan Mesir

Pendidikan di mesir dikelola oleh kementrian Pendidikan. Pemerintah menerapkan


sistem wajib belajar 9 tahun. Pemerintah mengharuskan masyarakatnya pandai dalam hal
baca tulis dan terdidik, harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menjadi masyarakat yang produktif, pendidikan juga harus fleksibel dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat. Kementerian Pendidikan Mesir menyatakan dengan lebih rinci
tujuan utama pendidikan adalah:

(a) Pendidikan dimaksudkan untuk menegakkan demokrasi dan persamaan


kesempatan serta pembentukan individu-individu yang demokratis.

(b) Pendidikan juga dimaksud sebagai pembangunan bangsa secara menyeluruh, yaitu
menciptakan hubungan fungsional antara produktivitas pendidikan dan pasar
kerja.

(c) Pendidikan juga harus diarahkan pada penguatan rasa kepemilikan individu
terhadap bangsa, dan penguatan atas budaya dan identitas Arab.

(d) Pendidikan harus mampu menggiring masyarakat pada pendidikan sepanjang


hayat melalui peningkatan diri dan pendidikan diri sendiri.

(e) Pendidikan harus mencakup pengembangan ilmu dan kemampuan tulis baca,
berhitung, mempelajari bahasa-bahasa selain bahasa Arab, cipta seni, serta
pemahaman atas lingkungan.

(f) Pendidikan bertujuan pula sebagai kerangka kerjasama dalam pengembangan


kurikulum dan penilaian.

Sistem pendidikan Mesir mempunyai dua struktur parallel, yaitu: struktur sekuler dan
struktur keagamaan Al-Azhar. Struktur sekuler diatur oleh Kementerian Pendidikan.
Struktur Al-Azhar dilaksanakan oleh Kementerian Urusan Al-Azhar, ini sering juga
disebut Kementerian Agama di negara-negara lain. Kedua struktur tersebut hamper sama,
hanya saja pada struktur AL-Azhar pendidikan agama Islam lebih mendapat tekanan.

Jenjang Pendidikan di Mesir:


1. Pendidikan dasar
Pendidikan di Mesir wajib dilakukan selama 9 tahun akademik antara usia 6

dan 15, yang disebut Pendidikan dasar. Ada pendidikan Taman Kanak-kanak
dan play group sebelum anak memasuki pendidikan dasar. Pendidikan dasar ini
dibagi menjadi dua jenjang. Jenjang pertama dikenal dengan Sekolah Dasar mulai
dari kelas 1 sampai kelas 6, dan jenjang kedua, yang dikenal dengan Sekolah
Persiapan, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.

Mata pelajaran yang diajarkan selama fase persiapan (kelas tujuh hingga
sembilan) meliputi bahasa Arab, pertanian, seni, bahasa Inggris, matematika, musik,
studi agama, dan studi sosial. Setelah berhasil dalam ujian kelulusan akhir di akhir
kelas sembilan, siswa di sekolah sekuler menerima Sertifikat Pendidikan Dasar,
sementara siswa di sekolah yang berafiliasi dengan Al-Azhar menerima Sertifikat
Pendidikan Dasar Al-Azhar. Kurikulum untuk sekolah-sekolah Al-Azhar umumnya
sama dengan di sekolah umum sekuler, tetapi lebih menekankan pada studi Islam.

2. Pendidikan Menengah
Setelah mengikuti pendidikan dasar selama delapan tahun, murid-murid punya
empat pilihan, yakni:
1. Tidak bersekolah lagi
2. Memasuki sekolah menengah umum
3. Memasuki sekolah teknik menengah tiga tahun, atau
4. Memasuki sekolah teknik lima tahun.
Pada sekolah umum, saat tahun kedua siswa harus memilih bidang sains atau
non-sains. Pendidikan menengah atas diakhiri dengan ujian akhir yang sangat sulit
( Thanaweya Amma ) pada akhir kelas 12. Kinerja pada tes standar ini dalam mata
pelajaran inti dan pilihan adalah kriteria utama untuk masuk ke pendidikan tinggi
publik di Mesir. Siswa yang lulus diberikan Sertifikat Pendidikan Menengah
Umum. Sampai saat ini, ujian tersebut adalah ujian nasional eksternal, tetapi mulai
tahun ini akan diselenggarakan di sekolah.Pada 2018, sekitar 646.000
siswa mengikuti ujian.
Pendidikan teknik disediakan dalam program tiga dan lima tahun setelah
pendidikan persiapan. Program tiga tahun ditawarkan dalam tiga spesialisasi utama:
industri, komersial, dan pertanian. Program industri adalah yang paling populer dan
program pertanian. Kurikulum terdiri dari mata pelajaran pendidikan umum
(biasanya sekitar 50 persen), mata pelajaran kejuruan (40 persen), dan pilihan (10
persen). Program diakhiri dengan ujian akhir setelah siswa menerima Sertifikat
Pendidikan Teknik di Industri / Perdagangan / Pertanian ( diblômal-madâris al-
thânawiyya l-fanniyya al-sinâ`iyya / al-tidjâriyya / al-zirâ`iyya ). Sertifikat ini
memberikan akses ke program pasca-sekolah menengah di lembaga teknik terkait
dan program universitas, selama siswa mendapat skor yang cukup tinggi pada ujian
akhir.

Program lima tahun mengarah ke Advanced Technical Diploma. Sementara


program-program ini juga dikelompokkan ke dalam aliran industri, komersial, dan
pertanian, mereka menyediakan pendidikan kejuruan di tingkat yang lebih tinggi dan
biasanya mencakup spesialisasi mata pelajaran yang lebih konkret, seperti teknik
elektronik atau manajemen pariwisata, misalnya. Program ini juga akan mendapat
sertifikat yang bias memberi akses ke program Pendidikan tinggi.

3. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi di universitas atau institusi spesialisasi lainya mengikuti


pendidikan akademik umum. Pendidikan pada sebagian lembaga pendidikan tinggi
berlangsung selama tiga, empat atau lima tahun tergantung pada program dan bidang
yang dipilih.

Saat ini, ada dua jenis sekolah umum:

1. Sekolah Arab
Sekolah-sekolah Arab mengajarkan kurikulum nasional dalam bahasa Arab.
2. Sekolah Eksperimental
Sekolah-sekolah eksperimental menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar dan mengajar bahasa asing kedua (biasanya Prancis atau Jerman).

Bahasa Instruksi dan Kalender Akademik

Bahasa pengantar umumnya bahasa Arab baik dalam sistem sekolah dan pendidikan
tinggi, tetapi beberapa kurikulum sekolah umum dan mata pelajaran, serta sejumlah program
universitas dalam disiplin profesional, diajarkan dalam bahasa Inggris. Beberapa sekolah dan
universitas swasta menyediakan pendidikan dalam bahasa Inggris, Prancis, atau
Jerman . Tahun akademik di Mesir biasanya berlangsung dari akhir September hingga akhir
Mei atau awal Juni di sekolah dan universitas, meskipun agak berbeda di institusi swasta. Ini
biasanya dibagi menjadi dua semester (September hingga Januari dan Februari hingga Mei
atau Juni).

Di Mesir, kurikulum adalah hasil pekerjaan tim. Tim kurikulum terdiri dari konsultan,
supervisor, para ahli, para profesor pendidikan, dan guru-guru yang berpengalaman. Biasanya
ada sebuah panitia untuk setiap mata pelajaran atau kelompok pelajaran, dan ketua-ketua
panitia ini diundang rapat sehingga segala keputusan dapat di koordinasikan. Kurikulum yang
sudah dihasilkan oleh panitia diserahkan kepada Dewan Pendidikan Pra universtias yang
secara resmi mengesahkan untuk diimplementasikan. Berdasarkan peraturan, kurikulum
dapat diubah dan disesuaikan untuk mengakomodasikan kondisi setempat atau hal-hal
khusus. Pusat Penelitian pendidikan Nasional bertanggung jawab mengumpulkan informasi
mengenai materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan mengenai implementasinya
dilapangan. Hasil penelitian itu disalurkan ke dewan kesekretariatan dan apabila diperlukan
perubahan, sebuah penelitian dibentuk dan dibagi tugas untuk mempelajarinya dan
merumuskan perubahan-perubahan itu. Sebagian besar supervisor konsultan dari semua level
bertemu secara reguler dengan guru-guru guna memberikan bimbingan dan untuk
mengumpulkan informasi. Ada berbagai pusat latihan, sekolah percobaan, dan sekolah
percontohan, yang bertujuan untuk pembaharuan kurikulum serta perbaikan metode
mengajar.

Untuk menjadi guru dan mengajar di sekolah umum, lulusan sarjana harus lulus ujian
lebih lanjut untuk mendapatkan lisensi setelah bekerja selama dua tahun sebagai asisten guru.
Kementrian pendidikan Mesir telah mengembangkan suatu sistem pelatihan untuk guru-guru
pada semua jenjang pendidikan mulai dari guru taman kanak-kanak sampai dengan guru
sekolah menengah. Sistem yang dikembangkan berupa training jarak jauh (distance training)
melalui video coverensce yang sekali tayang dapat melibatkan lebih dari 9000 guru
diberbagai daerah yang sudah dibangun fasilitas training secara interaktif. Training model ini
diselenggarakan oleh pusat pengembangan teknologi untuk training guru atau yang disebut
Tecnology Development Centre (TDC) dengan melibatkan sejumlah narasumber dari
berbagai perguruan tinggi, TDC sangat berperan dalam menyediakan layanan training untuk
guru yang melalui perangkat teknologi yang diciptakan dan mempercepat akses pelatihan dan
kuliah bagi guru didaerah terhadap sistem pelatihan yang lebih bermutu dan terkontrol.

Berikut adalah kebijakan pemerintah terhadap guru

1. Menetapkan harapan yang jelas untuk guru

Harapan untuk siswa dan guru didefinisikan dengan baik; waktu kerja guru

undang-undang harus didefinisikan dengan lebih jelas.

2. Menarik yang terbaik dalam pengajaran

Sementara gaji guru kompetitif, hasil dari kelulusan sekolah menengah

ujian dapat digunakan untuk memilih hanya pelamar top.

3. Mempersiapkan guru dengan pelatihan dan pengalaman yang bermanfaat

Mesir baru-baru ini menerapkan persyaratan persiapan baru; sebuah fokus

pendekatan untuk mengevaluasi dampaknya dapat memberikan pelajaran yang jelas.

4. Menyesuaikan keterampilan guru dengan kebutuhan siswa

Ada insentif bagi guru untuk bekerja di bidang yang sulit untuk staf, namun belum
dimanfaatkan

ada potensi untuk memastikan bahwa individu yang memenuhi syarat dalam bidang
studi tertentu

pilih untuk masuk dan tetap mengajar.

5. Guru-guru terkemuka dengan kepala sekolah yang kuat

Jalur kepemimpinan yang lebih jelas telah diterapkan baru-baru ini, dan kepala
sekolah dapat memberikan dukungan pengajaran langsung.

6. Memantau pengajaran dan pembelajaran

Data prestasi siswa yang memadai untuk menginformasikan pengajaran tersedia; guru
evaluasi dilakukan dengan frekuensi tinggi, tetapi hanya sedikit guru yang dinilai

berkinerja rendah .

7. Mendukung guru untuk meningkatkan pengajaran

Guru yang lemah didukung melalui pengembangan profesional dan

bimbingan seorang supervisor; pengembangan profesional isinya luas tetapi sempit

dalam berbagi praktik yang baik di seluruh sistem.

8. Memotivasi guru untuk tampil

Panjang masa percobaan guru telah diperpanjang, tetapi implementasi mekanisme


sanksi untuk menghapus guru yang berkinerja rendah tetap dipertanyakan.

Evaluasi kinerja

Di Mesir evaluasi kinerja guru dilakukan secara teratur. Setiap guru dievaluasi oleh
sekolahnya setidaknya dua kali dan paling banyak empat kali per tahun.

Dari paparan di Atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan sistem Pendidikan di Negara
Indonesia dan Mesir, perbedaannya adalah sebagai berikut:

1. Sistem ujian di Mesir, untuk ujian kenaikan kelas soalnya berasal dari pemerintah
sedangkan di Indonesia berasal dari ujian semester, ulangan harian dan sikap
2. Sistem Evaluasipun cukup baik, soal Ujian Nasional mereka berbentuk Essay
sedangkan di Indonesia Pilihan Ganda
3. Sistem Pengkoreksiannyapun baik, dilembar jawaban tidak di cantumkan nama siswa
sedang di Indonesia di cantumkan
4. Pembelajaran masih berpusat pada guru, yang selanjutnya siswa diminta untuk
memecahkan masalah sesuai dengan konsep yang telah disampaikan.
5. Adanya pelatihan untuk guru yang bisa dilakukan jarak jauh
6. Adanya kebijakan dari pemerintah untuk melakukan evaluasi kinerja guru
D. BELANDA

BELANDA
A. Gambaran Umum Negara Belanda
1. Keadaan geografis negara Belanda
Belanda secara geografis merupakan negara yang memiliki permukaan rendah,
dengan kira-kira 20% wilayahnya dan 21% populasinya berada di bawah
permukaan laut, 50% tanahnya kurang dari satu meter di atas permukaan laut.
Kenyataan yang unik ini terabadikan dalam namanya: Netherland (bahasa
Belanda) yang artinya “negeri-negeri berdataran rendah”. Nama ini pun digunakan
dengan beberapa variasi dalam bahasa Eropa lainnya.
2. Demografis
Belanda diperkirakan berpenduduk sebanyak 16.785.403 jiwa pada tanggal 30
April 2013. Belanda merupakan negara yang memiliki penduduk terbanyak ke-10
di Eropa dan terbanyak ke-61 di dunia. Laju pertumbuhan taksiran pada tahun
2013 adalah sebesar 0,44%.
3. Bentuk negara
Belanda telah menjadi monarki konstitusional sejak tahun 1815 dan demokrasi
parlementer sejak tahun 1848. Raja Belanda adalah kepala negara.
4. Ideologi
Ideologi Belanda mengenal apa yang disebut demokrasi parlementer. Sedangkan
bentu negaranya adalah monarki konstitusional. Belanda mengenal sistem
dualisme. Demokrasi Belanda ini memang menyebabkan negara ini mendapat
sistem politik yang relatif stabil, hampir tidak ada perubahan drastis
B. Sistem Pengelolaan Pendidikan
Sistem pengelolaan pendidikan di Belanda melibatkan berbagai pihak, yaitu
pemerintah, sekolah, dan orang tua siswa. Suatu ketentuan pusat Konstitusi Belanda
adalah bahwa semua sekolah, masyarakat dan mandiri, yang didanai secara sama jika
mereka mematuhi peraturan perundang-undangan.
Bentuk sistem pendidikan Belanda ialah sentalisasi. Tanggung jawab pemerintah
pusat terletak pada hal-hal yang berhubungan dengan organisasi, pendaan (termasuk
status hukum kepegawaian), inspeksi, ujian, inovasi promosi. Pejabat-pejabat propinsi
bertanggung jawab terutaama atas tugas-tugas pengawasan serta mempunyai peran
juga dalam hal pelaksanaan pendidikan. Manajemen dan pengadminitrasian diatur
pada tingkat lokal.
Kementerian pendidikan dan ilmu pengetahuan dipimpin oleh seorang menteri yang
bertanggung jawab mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan ilmu pengetahuan dan
pendidikan. Menteri dibantu oleh seorang sekertaris Negara dengan tanggung jawab
menteri pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan dilaksanakan oleh inspektorat
pendidikan. Tugas kantor inspektorat adalah mengawasi pembangunan, menjaga
semua peraturan berjalan sebagaimana mestinya, meningkatkan pembangunan
pendidikan, dan melaporkan kepada menteri, baik diminta atau atas inisiatif sendiri.
C. Jenjang Pendidikan
Secara umum, sistem pendidikan di Belanda dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Pendidikan Tingkat Dasar dan lanjutan (Primary and Secondary Education)
2. Pendidikan Tingkat Menengah Kejuruan (Senior Secondary Vocational Education
and Training)
3. Pendidikan Tingkat Tinggi (Higher Education)
Berikut keterangan dari masing-masing sistem pendidikan tersebut:
1. Pendidikan Tingkat Dasar dan lanjutan (Primary and Secondary Education)
a. Pendidikan Tingkat Dasar
 Wajib sejak berumur 5 tahun
 Berlangsung selama kurang lebih 8 tahun
 Di tahun terakhir, para siswa sudah dianjurkan untuk memilih pendidikan
lanjutan yang akan mereka jalani
b. Pendidikan Lanjutan
 Dimulai sejak siswa berumur 12 tahun, dan diwajibkan sampai umur 16
tahun
 Beberapa tingkatan pendidikan lanjutan
 VMBO (Program 4 tahun) (setara SMP) memberikan pendidikan
yang merupakan gabungan dari pendidikan umum dan kejuruan
(Senior Secondary Vocational and Training)
 HAVO (5 tahun)(setara SMK) dan VWO (6 tahun)(setara SMA)
merupakan pendidikan selektif. Dua jenis pendidikan yang
memberikan akses langsung ke sistem pendidikan tingkat tinggi
(Higher Education)
Lulusan VWO bisa mengakses langsung ke Universitas. Lulusan HAVO
bisa mengakses langsung ke HBO (Hogeschool/Universitas of
Profesional Education). Dua tahun terakhir di HAVO atau 3 tahun
terakhir di VWO merupakan tahun pengelompokkan untuk memilih
bidang pilihan mereka. Dalam jurusan ini, mereka dapat memilih satu
diantara empat jurusan sebagai berikut:
 Science and Technology (ilmu Teknologi/Fisika)
 Science and Health (Ilmu Kesehatan)
 Economic and Society (Social Ekonomi)
 Culture and Society (Sosial Budaya)
2. Pendidikan Tingkat Menengah Kejuruan (Senior Secondary Vocational
Educational and Training) (MBO, 4 tahun)
Memiliki beberapa jurusan, yakni ekonomi, teknik, kesehatan, perawatan diri,
kesejahteraan dan pertanian. Program MBO diberikan dalam empat tingkatan (1-4
tahun) dan hanya lulusan dari tingkatan 4 MBO saja yang bisa memiliki akses ke
HBO (Hogeschool)
3. Pendidikan Tingkat Tinggi (Higher Education)
Belanda merupakan negara non bahasa inggris pertama yang menawarkan
program studi berbahasa inggris. Lebih dari 1000 program studi internasional
dalam berbagai bidang ditawarkan oleh mereka. Kurikulumnya intensif dan
memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan negara lain. Berorientasi pada
praktek dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan sesuai harapan mahasiswa
yang mencari pengetahuan khusus. Program-program studi ini menggantikan teori
dengan praktek di dunia kerja yang sebenarnya atau situasi simulasi kerja. Bentuk
sekolah tingkat tinggi adalah:
 MBO, sekolah vokasi, di Indonesia setara D3
 HBO, universitas ilmu terapan. Fokus pada ilmu terapan dan aplikasi
praktis. Tahun terakhir berupa magang dan tesis.
 WO, universitas riset. Fokus pada bidang akademis dan riset.
D. Kurikulum
Kebebasan pendidikan yang tercantum dalam undang-undang perlu adanya standar
yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Sains. Standar ini mencangkup
mata pelajaran yang diwajibkan untuk jenis sekolah tertentu, dan peraturan-peraturan
yang mengikat lainnya mengenai isi ujian-ujian akhir sekolah. Sedangkan mengenai
target pencapaian pendidikan masih belum ditetapkan bagi semua jenis sekolah.
Kementerian ilmu pendidikan dan sains dalam hubungan ini berpendapat bahwa
berdasarkan prinsip kebebasan ideologi dan kurikulum, hasil serta penilaian materi
pengajaran seharusnya tidak diatur secara sentral.
Raport siswa di Basisschool memuat 44 butir pendidikan. Banyaknya items yang
harus dinilai oleh Basisschool membuat pihak sekolah benar-benar dapat mengenali
bakat, mentalitas, dan budaya para siswanya. Basisschool bertugas menstimulir bakat,
menggembleng mental dan mengembangkan budaya para siswanya dalam suasana
demokratis dan sportif, sehingga tercipta generasi penerus Belanda yang bukan hanya
pandai, tapi juga berakhlak luhur. Adapun 44 butir pendidikan di Basisschool adalah:
a. Bahasa Belanda (11 butir):
1. Teknik membaca
2. Pemahaman teks
3. Entusiasme saat membaca
4. Perbendaharaan kata
5. Teknik mengeja
6. Tata bahasa
7. Pekerjaan rumah
8. Mengarang
9. Kemampuan berargumentasi
10. Kemahiran mengucap/ berbicara
11. Menulis tebal tipis
b. Presentasi (4 butir):
1. Referensi buku
2. Gutingan koran
3. Bercerita di depan kelas
4. Membuat skripsi kecil
c. World Orientation (5 butir):
1. Ilmu bumi
2. Pengetahuan sumber daya alam
3. Ilmu sejarah
4. Ilmu alam
5. Undang-undang lalu lintas
d. Mentalitas Siswa (7 butir):
1. Konsentrasi dalam kelas
2. Kecepatan bekerja
3. Ketelitian bekerja
4. Upaya untuk mencapai prestasi
5. Kemandirian dalam bekerja
6. Kerjasama dengan sesama siswa
7. Penampilan
e. Ekspresi Siswa (4 butir):
1. Melukis
2. Pekerjaan tangan
3. Musik
4. Sandiwara
f. Olahraga (2 butir):
1. Permainan
2. Gerak badan
g. Kelakuan siswa (3 butir):
1. Kelakuan di kelompok sesama siswa
2. Kelakuan di luar kelas sesama siswa
3. Kelakuan terhadap pengajar
h. Pekerjaan Rumah (2 butir):
1. Belajar sendiri
2. Membuat tugas
i. Katekese (1 butir):
1. Patisipasi
j. Berhitung (5 butir):
1. Berhitung umum
2. Berhitung di luar kepala
3. Latihan berhitung
4. Menghitung
5. Penguasaan hitungan
Dari butir penilaian dalam raport di atas setiap siswa masih ditambah dua materi
ekstrakurikuler, yaitu berenang dan bersepeda. Belanda adalah negara di bawah
permukaan air laut, di mana-mana ditemukan air, maka seminggu sekali siswa-siswa
Basisschool menuju kolam renang terdekat dengan sekolah mereka. Semua biaya
renang dibayar oleh Departemen Pendidikan Belanda. Akan ada ujian renang resmi
dan setiap siswa wajib memperoleh predikat diploma renang level terendah.
Bersepeda adalah hidup rakyat Belanda. Di Belanda ada 18 juta sepeda dibanding
16,2 juta penduduknya, alias setiap warga Belanda rata-rata memiliki 1,1 sepeda.
Siswa Basisschool wajib belajar mengendarai sepeda dan belajar peraturan lalu lintas.
Akan ada ujian lalu lintas bersepeda teori dan praktek yang diselenggarakan oleh
Korps Kepolisian setempat. Siswa yang lulus menerima predikat diploma lalu lintas
resmi dari Korps Kepolisian. Semua biaya kursus bersepeda dan ujian dibayar oleh
Departemen Pendidikan Belanda.
Di sekolah menengah kegiatan seni, musik, olahraga, masih digeluti oleh siswa, selain
mata pelajaran matematika, fisika, kimia, sejarah, ilmu bumi, bahasa inggris, perancis,
jerman, latin dan yunani. Meski tak ada kurikulum khusus “mengganyang korupsi”,
sistem pendidikan dasar dan menengah di Belanda ini terbukti mampu memproduksi
generasi penerus Belanda yang bersih korupsi.
Pengembangan kurikulum baru terorganisasi secara sistematis semenjak tahun 1960
an. Lembaga Nasional Pengembangan Kurikulum (Nasional Institute for Curriculum
Development, SLO) dibentuk tahun 1975. Tugas utama SLO adalah menyusun
proposal kurikulum. Asosiasi sekolah menetapkan proposal mana yang akan dipakai,
dan dewan pendidikan membuat keputusan atas dasar implementasinya. Disamping
SLO, beberapa pusat penelitian dan pengembangan universitas juga menyusun
kurikulum melalui berbagai eksperimen.

E. Peserta Didik
Sistem pendidikan di Belanda terdiri dari dua model peserta didik yaitu peserta didik
formal dan pendidik orang tua non formal.
1. Pendidikan Formal (dasar, menengah, khusus, dan tinggi)
Pendidikan dasar diatur dengan undang-undang tahun 1920, dan undang-undang
tentang taman kanak-kanak ditetapkan tahun 1955. Parlemen menyetujui undang-
undang baru tentang Pendidikan Dasar pada tahun 1981, dan berlaku mulai tahun
1985 dan pada saat inilah taman kanak-kanak dan sekolah dasar digabungkan
menjadi satu sehingga merupakan satu format pendidikandasar baru bagi anak-
anak mulai usia 4 tahun sampai 12 tahun. Pendidikan adalah wajib mulai usia 5
sampai 17 tahun yang ditetapkan dengan undang-undang wajib belajar 1975.
Di Belanda pendidikan khusus tercatat 20 macam, mulai dari sekolah anak-anak
yang mengalami ketidakmampuan belajar sampai pada anak-anak dengan cacat
ganda. Pendidikan khusus ni melayani anak-anak dari usia 3 tahun yang
membutuhkan pertolongan lebih banyak dari anak-anak biasa, baik yang berada di
sekolah dasar maupun di sekolah menengah.
Pendidikan menengah kejuruan tingkat pertama (VBO) menyelenggarakan
pendidikan selama 4 tahun sebagai pendidikan pravokasional. Program singkat
MBO (2-3 tahun) dirancang bagi tamatan VBO dan MAVO (dengan sertfikat)
yang tidak mendapatkan pendidikaan yang cocok di MBO atau pada program
pemagangan. Pelajaran di sini memebrikan kesempatan latihan kepada anak-anak
usia 16 tahun ke atas untuk jabatan-jabatan atau pekerjaan yunior. Pada
pendidikan ini, kerja praktek, baik di dalam maupun di luar sekolah, merupakan
elemen penting.
Pendidikan tinggi terdiri dari tiga jenis: sekolah tinggi profesional, universitas,
dan universitas terbuka. Sekolah tinggi profesional (HBO) memebrikan
pendidikan teori dan praktek untuk pekerjaan yang menuntut kualifikasi
keterampilan yang tinggi. Sekolah ini menerima lulusan dari berbagai sekolah
menengah tingkat atas (HAVO, VWO, dan MBO). Dalam tahun-tahun 1960-an
dan 1970-an, sekolah tinggi propesional yang diatur dengan undang-undang
pendidikan sekolah menengah, makin dianggap sebagai bentuk pendiidkan tinggi.
Statusnya seperti itu diakui pada tahun 1986, dan pada tahun 1992 dengan
undang-undang pendidikan.
2. Pendidikan orang dewasa
Pendidikan orang dewasa disediakan bagi orang-orang yang berusia 18 tahun ke
atas, dan terdiri dari: pendidikan dasar orang dewasa, pendidikan menengah orang
dewasa khusus kejuruan atau vokasional, dan pendidikan orang dewasa
nonformal. Pendidikan dasar orang dewasa merupakan rangkaian kegiatan yang
memungkinkan mereka mendapat ilmu dan keterampian yang diperlukan yang
dapat digunakan untuk keperluan pribadi dan untuk kepentingan masyarakat.
Program khusus juga diadakan untuk kelompok etnis minoritas yang diajar dalam
konteks budaya mereka masing-masing, misalnya dengan menggunakan bahasa
mereka sendiri sebagai bahasa pengantar. Tetapi, tujuan utamanya adalah agar
para peserta dapat menggunakan cara mereka sendiri dalam kehidupan masyarakat
Belanda. Waktu belajar malam atau siang hari tersedia pada MAVO, HAVO, dan
sekolah-sekolah menengah komersial (MEAO). Sekolah-sekolah ini memberikan
diploma, walaupun dalam sistem ini dimungkinkan bagi peserta untuk masuk di
sekolah-sekolah ini adalah telah menyelesaikan pendidikan wajib (wajib belajar).
Pendidikan kejuruan orang dewasa dimaksudkan untuk mempersiapkan mereka
dengan kualifikasi agar mereka memperoleh pekerjaan. Orang-orang dewasa
boleh melamar unuk mendapatkan pendidikan ini atas inisiatif sendiri, atau atas
saran dari pihak ketiga, misalnya, kantor tenaga kerja setempat.
Universitas terbuka, yang dimulai tahun 1984, melayani pendidikan jarak jauh
tingkat universitas. Tidak ada persayaratan untuk masuk pada universitas terbuka
ini kecuali syarat umur yaitu telah berumur 18 tahun. Terdapat 18 pusat belajar
diseluruh negeri Belanda. Mahasiswa universitas terbuka pada dasarnya bebas
mengatur program studinya dan dapat belajar di rumah dengan jadwal dan
kecepatan masing-masing.
F. Pendidik
Pendidikan guru adalah bagian dari pendidikan tinggi. Guru-guru sekolah dasar
dididik pada perguruan tinggi profesional atau fakultas-fakultas yang khusus untuk
pendidikan guru sekolah dasar (PABO’s). Kuliah berlangsung selama 4 tahun dan
memprogramkan agar guru-guru yang mengajar di sekolah dasar mampu mengajarkan
semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Mahasiswa yang mendaftarkan
pada lembaga keguruan ini meningkat dengan cepat (1987: 3000-4000 orang; 1989:
6000 orang).
Guru-guru sekolah menengah harus memiliki kualifikasi grade satu atau grade dua.
Guru yang berkualifikasi grade dua boleh mengajar pada level tiga tahun pertama di
VWO dna HAVO, dan di sekolah-sekolah MAVO, VBO, dan MBO. Guru-guru
berkualifikasi grade satu boleh mengajar pada semua kelompok umur pada semua
jenis sekolah menengah. Kuliah penuh untuk pendidikan guru-guru grade dua dalam
mata pelajaran umum diselenggarakan pada perguruan tinggi profesional selama 4
tahun. Untuk mendapatkan guru-guru yang berkualifikasi grade satu, mahasiswa yang
telah menyelesaikan satu program gelar non kependidikan di universitas, perlu
mengikuti pendidikan satu tahun di perguruan tinggi keguruan.pendidikan guru yang
terdiri dari dua lapis pada pendidikan tinggi sepenuhnya didanai oleh pemerintah.
Guru-guru sekolah dasar normalnya bekerja 40 jam seminggu. Pada sekolah
menengah, standar beban mengajar guru 29 jam pelajaran. Tugas guru mencakup
mengajar dan tugas-tugas lainnya. Guru-guru yang dibebani tugas-tugas ekstra,
dibebaskan sebagian dari tugas mengajar. Dosen-dosen perguruan tinggi diatur
dengan satu bentuk peraturan sendiri didasarkan pada peraturan pegawai negeri,
tetapii dimodifikasi sesuai keadaan di universitas.
G. Pembelajaran Matematika di Belanda
Seorang yang berperan sebagai pemiliki sebuah restoran sekaligus penjual, membuka
lapak dagangannya di sebuah sudut kelas. Tidak lupa di depan restorannya terdapat
sebuah papan sederhana berisikan menu yang disediakan oleh sang penjual beserta
rincian harganya (dalam Gulden, mata uang Belanda). Sementara itu siswa yang lain
dipersilahkan untuk memesan makanan.
Guru menyediakan dompet yang berisi sejumlah koin pecahan 5 dan 1 gulden untuk
digunakan membeli makanan di restoran tersebut. Selanjutnya, seorang siswa datang
untuk memesan sebuah pancake dan es krim. Sementara seorang siswa lain bertugas
untuk menulis pesanan yag telah dipilih tersebut. Tugas yang diberikan oleh guru
kepada masing-masing siswa adalah untuk memilih uang pada dompet yang telah
disediakan tersebut yang dapat digunakan untuk membayar pesanan yang telah
dipilih.
Terdapat bermacam-macam kombinasi uang yang dipilih oleh siswa untuk membayar
makanan yang telah dipesan tadi. Seorang siswa ada yang memilih pecahan 1 gulden
sebanyak 13, ada pula yang memilih dua buah pecahan 5 gulden dan tiga buah
pecahan 1 gulden dan masih terdapat kombinasi lain yang dipilih oleh siswa yang
lain.
Begitulah suasana pembelajaran matematika pada materi penjumlahan bilangan yang
berlangsung di salah satu sekolah dasar di Belanda. Suasana pembelajaran terlihat
menyenangkan dan semua siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Yang
paling penting adalah pembelajaran tersebut menjadi lebih bermakna dan tidak mudah
dilupakan oleh siswa. Tujuan sebenarnya dari aktivitas dalam pembelajaran tersebut
adalah menjadi sebuah jembatan untuk mempermudah siswa dalam membelajari
simbol-simbol matematika. Melalui aktivitas pembelajaran di atas juga siswa diberi
kebebasan untuk menentukan jawaban karena penyelesaian dari permasalahan yang
diberikan mempunyai kemungkinan lebih dari satu jawaban. Dengan kata lain
pembelajaran diperluas tidak hanya 6+7=13, tetapi 6+7 =
1+1+1+1+1+1+1+1+1+1+1+1+1 atau 6+7= 5+5+1+1+1 dan lain sebagainya,
bergantung pada kreatifitas masing-masing siswa.
Hans Freudenthal, seorang matematikawan Belanda, menyatakan bahwa matematika
adalah aktivitas manusia. Jadi matematika tidak diberikan kepada siswa serta merta,
tapi harus melalui sebuah aktivitas atau program untuk mengkonstruk matematika itu
sendiri. Pada setiap kegiatan pembelajaran siswa mendapat kesempatan untuk
memecahkan permasalahan melalui permasalahan sehari-hari yang dangat dekat
dengan kehidupan atau minimal yang dapat mereka bayangkan yang juga dikenal
dengan permasalahan realistik. Hal tersebut tentunya membuat siswa juga termotivasi
dalam belajar matematika. Pembelajaran matematika tidak melulu mengenai angka-
angka yang sangat membosankan, apalagi untuk ukuran anak yang masih dalam tahap
awal mengenai angka.
H. Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Belanda
Pendidikan Indonesia dengan Belanda relatif sama, perbedaannya hanya di Belanda
ada sekolah untuk orang dewasa yang tujuannya untuk pembekalan kehidupan di
masyarakat. Serta pendidikan matematika Belanda yang mengutamakan RME dan
open ended.
DAFTAR RUJUKAN

Ali, Hasan. 2011. Studi Tentang Potret Sistem Pendidikan di Mesir, (Online),
(http://kependidikanislamuinbandung.blogspot.com/2011/04/sistem-pendidikan-di-
negara-mesir.html, diakes tanggal 13 Maret 2019).
Anhar, dkk. 2018. Program Tahunan dan Program Semester. (Online),
(http://ppg.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/PROTA-PROMES-
KELAS-II-PPG-PGSD-2018.pdf), Diakses pada 13 Maret 2019

Assegaf, dAbd. Rachman. 2003. Internasionalisasi Pendidikan. (Online), (http://forkom-


jerman.org/?option=com_content&view=article&id=72%3Asistem-pendidikan-
di-jerman&catid=35%3Ainfo-studi&Itemid=81), Diakses pada 13 Maret 2019

Fathurrahman, M. 2015. Menengok Pendidikan di New Zealand. (Online),


(http://mayafathurrahman.blogspot.com/2015/07/menengok-pendidikan-di-new-
zealand.html), Diakses pada 12 Maret 2019

Mohamed, Ramage; dkk. 2019. Education in Egypt, (Online),


(https://wenr.wes.org/2019/02/education-in-egypt-2, diakses tanggal 12 Maret 2019).

Nicholas, 2017. Memahami Sistem Pendidikan NZ. (Online),


(https://www.scribd.com/document/359646161/Memahami-Sistem-Pendidikan-
NZ), Diakses pada 12 Maret 2019

Saber Country Report. 2010. Egypt Teacher Policy. (Online),

(http://wbgfiles.worldbank.org/documents/hdn/ed/saber/supporting_doc/CountryRepo
rts/TCH/SABER_Teachers_Egypt_CR_Final_2010.pdf, diakses pada 13 Maret 2019)

Syah Nur, Agustiar. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Lubuk Agung.

Yanti, D.A. 2016. Pendidikan di Selandia Baru. (Online),


(http://wartasejarah.blogspot.com/2016/06/pendidikan-di-selandia-baru.html),
Diakses pada 12 Maret 2019

Yunitasari, Dukha. 2017. Memetik Pelajaran dari Sistem Pendidikan Mesir untuk Indonesia.
Jurnal PPKn dan Hukum, Vol. 12 No. 2 (103-128)

Anda mungkin juga menyukai