a x2 + b x + c = 0
b b 2 4ac
x 12
2a
Untuk polinomial derajat tiga atau empat
Untuk polinomial berderajat tiga atau lebih, atau fungsi-fungsi
transenden, bahkan fungsi yang merupakan hasil dari suatu
aplikasi, sangat jarang diperoleh hasilnya (solusinya) secara
analitis.
Contoh :
f(x) = x3 + 4x2 + x - 6 = 0
f(x) = x5 + 2x4 +3x3 +4x2 -3x-1 = 0
f(x) = ex -3x = 0
f(x) = 3x + sin x – ex = 0 dan sebagainya
Bentuk persamaan-persamaan seperti tersebut diatas sulit bahkan
tidak mungkin diselesaikan secara analitis
f(x) = 0, artinya ??? Mencari suatu titik dengan f(x) tepat memotong absis x sehingga f(x)= 0
Jika dianggap f(x) sesungguhnya memotong absis x, maka dapat dicari suatu interval (a,b), sedemikian
rupa sehingga f(a) dan f(b) mempunyai tanda berbeda.
1. METODE TERTUTUP ATAU METODE PENGURUNG
(BRACKETING METHOD)
Metode yang termasuk ke dalam golongan ini mencari akar di dalam selang
[a,b]. Selang [a,b] sudah dipastikan berisi minimal satu buah akar, karena itu
metode jenis ini selalu berhasil menemukan akar. Dengan kata lain, lelarannya
selalu konvergen (menuju) ke akar, karena itu metode tertutup kadang-kadang
dinamakan juga metode konvergen.
Yang diperlukan pada metode ini, adalah tebakan awal akar, lalu dengan
prosedur lelaran, kita menggunakannya untuk menghitung hampiran akar
yang baru. Pada setiap lelaran, hampiran akar lama yang dipakai untuk
menghitung hampiran akar yang baru. Mungkin saja hampiran akar yang
baru mendekati akar sejati (konvergen), atau mungkin menjauhinya
(divergen). Karena itu, metode terbuka tidak selalu berhasil menemukan
akar, kadang-kadang konvergen, kadangkala ia divergen.
Metode yang termasuk dalam golongan ini antara lain :
a.Metode Newton Raphson
b.Metode Secant
c.Metode Iterasi
BISECTION METHOD
(METODE SETENGAH
INTERVAL)
METODE BISECTION ADALAH METODE NUMERIK UNTUK MENDAPATKAN HARGA X
UNTUK F(X) = 0
Step:
1. Menetapkan sembarang nilai a dan b sebagai batas segmen nilai
fungsi yang dicari.
2. Batasan a dan b lalu di carikan nilai fungsinya f(a) dan f (b)
3. Hitung fungsi pada interval yang sama dari x sampai pada
perubahan tanda dari fungsi f(a) dan f(b), yaitu :
f(a) . f(b) < 0
Jika harga tersebut terpenuhi, berarti terdapat akar fungsi dalam
segmen tinjauan
4. Estimasi pertama dari akar x t dihitung dengan
𝑎+ 𝑏
𝑚=
2
5. Evaluasi
b. f(a).f(m) > 0, akar persamaan berada pada sub interval kedua, kemudian
tetapkan a = m dan lanjutkan pada langkah ke-6
• Jawab :
Iterasi 1, t = 1
a = 1.75 dan b = 2.55
𝑎+ 𝑏 1.75+2.55
𝑚= = =2.15(akar pendekatan ke −1)
2 2
f(1.75) = 1.754 – 1.753 + 2*1.752 – 2*1.75 – 12 = - 5.3555
f(2.55) = 2.554 – 2.553 + 2*2.552 – 2*2.55 – 12 = 21.6061
f(2.15) = 2.154 – 2.153 + 2*2.152 – 2*2.15 – 12 = 4.3741
f(a) dengan f(b) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada pada
interval [1.75 , 2.55] → menuju iterasi 2
Iterasi 2, t = 2
a = 1.75 dan b = 2.15
𝑎+ 𝑏 1.75+2.15
𝑚= = =1.95(akar pendekatan ke −2)
2 2
f(1.75) = 1.754 – 1.753 + 2*1.752 – 2*1.75 – 12 = - 5.3555
f(2.15) = 2.154 – 2.153 + 2*2.152 – 2*2.15 – 12 = 4.3741
f(1.95) = 1.954 – 1.953 + 2*1.952 – 2*1.95 – 12 = -1.2509
f(a) dengan f(b) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada
pada interval [1.95 , 2.15] → menuju iterasi 3
Iterasi 3, t = 3
a = 1.95 dan b= 2.15
𝑎+ 𝑏 1.95+2.15
𝑚= = =2.05(akar pendekatan ke −3)
2 2
f(1.95) = 1.954 – 1.953 + 2*1.952 – 2*1.95 – 12 = -1.2509
f(2.15) = 2.154 – 2.153 + 2*2.152 – 2*2.15 – 12 = 4.3741
f(2.05) = 2.054 – 2.053 + 2*2.052 – 2*2.05 – 12 = 1.3509
f(a) dengan f(b) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada
pada interval [1.95 , 2.05] → menuju iterasi 4
Iterasi 4, t = 4
a = 1.95 dan b = 2.05
𝑎+ 𝑏 1.95+2.05
𝑚= = =2.00(akar pendekatan ke −4)
2 2
f(1.95) = 1.954 – 1.953 + 2*1.952 – 2*1.95 – 12 = -1.2509
f(2.05) = 2.054 – 2.053 + 2*2.052 – 2*2.05 – 12 = 1.3509
f(2.00) = 24 – 23 + 2*22 – 2*2 – 12 = 0 → stop
Jadi hingga iterasi yang keempat diperoleh akar pendekatan
sebesar xt = 2. Dan bila melihat nilai f(x t) = 0 dan xt = 2 sekaligus
sebagai salah satu akar eksaknya
xn xn+1 xt = (xn + xn+1)/2 f(xn) f(n+1) f(t)
1 2 1.5 -4 3 -1.875
1.5 2 1.75 -1.875 3 0.171875
1.5 1.75 1.625 -1.875 0.171875 -0.943359375
1.625 1.75 1.6875 -0.943359 0.171875 -0.409423828
1.6875 1.75 1.71875 -0.409424 0.171875 -0.124786377
1.71875 1.75 1.734375 -0.124786 0.171875 0.022029877
1.71875 1.734375 1.7265625 -0.124786 0.0220299 -0.051755428
1.71875 1.726563 1.72265625 -0.124786 -0.0517554 -0.088365018
METODE REGULA FALSI
(INTERPOLASI LINIER)
Metode biseksi adalah mudah tapi tidak efisien. Untuk mendapatkan hasil
yang mendekati nilai eksak diperlukan langkah iterasi yang cukup
panjang.
Metode Regula Falsi dapat menutup kekurangan itu.
Metode Regula Falsi didasarkan pada interpolasi antara dua nilai dari
fungsi yang mempunyai tanda berlawanan
STEP
1.Hitung fungsi pada interval yang sama dari x sampai pada perubahan
tanda dari fungsi f(a) dan f(b), yaitu f(a) . f(b) < 0
2.Mencari nilai x* dengan persamaan :
f (𝑏)
𝑚=𝑏 − (𝑏 − 𝑎)
f (𝑏)− f (𝑎)
3. Nilai tersebut digunakan untuk menghitung nilai f(m) yang kemudian
digunakan lagi untuk interpolasi linier dengan nilai f(a) atau f(b)
sedemikian sehingga kedua fungsi mempunyai tanda berbeda.
4. Prosedur diulang lagi sampai didapat nilai f(m) mendekati nol
C O N TO H :
Penyelesaian :
3
𝑚=2 − (2 −1 , 57142 )= 1,70540
[3 −(−1,36449)]
f(m) = f(1,70540) = (1,70540)3 + (1,70540)2 – 3(1,70540) – 3 = -0,24784
f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0
xn xn+1 X* f(xn) f(n+1) f(x*)
1 2 1.5714 -4.0000 3.0000 -1.3644
1.5714 2 1.7054 -1.3646 3.0000 -0.2478
1.7054 2 1.7279 -0.2478 3.0000 -0.0394
1.7279 2 1.7314 -0.0392 3.0000 -0.0061
1.7314 2 1.7320 -0.0062 3.0000 -0.0010
1.732 2 1.7320 -0.0005 3.0000 -0.0001
NEWTON RAPHSON
LANGKAH KERJA
Selesaikan persamaan :
f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0
Penyelesaian :
f (x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0
f ’(x) = 3x2 + 2 x – 3
Dengan menggunakan persamaan : Langkah berikutnya ditetapkan x2 = 3
f (x i )
x i+1 =x i − ′ f (x2) = f(3) = (3)3 + (3)2 – 3 (3) – 3 = 24
f (x )
Pada awal hitungan ditentukan
i nilai xi
f ’(x2 ) = f’(3) = 3(3)2 + 2 (3) – 3 = 30
sembarang, misalnya x1 = 1 ;
f (x1) = f(1) = (1)3 + (1)2 – 3 (1) – 3 = –4
24
f ’(x1) = f’ (1) = 3(1)2 + 2 (1) – 3 = 2
x 3 =3 − =2 , 2
x 2=1 −
−4
=3
30
2
Jumlah xi xi+1 f(xi) f(xi+1)
iterasi
h = 0,8