Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 5:

Heri Setiawan (18504241045)


Zufi Isnanto (18404241048)
Eka Nuryanto (18504241047)
Reno Arif Jolangga (18504241050)
Arman Alfridzi (18504241051)
Pemeriksaan blok silinder
1. Pemeriksaan kerataan blok silinder
Alasanya yaitu karena kerataan blok silinder mempengaruhi kerapatan dari
silinder ketika kepala silinder dipasang. Ketika blok silinder tidak rata maka
kompresi udara didalam silinder akan bocor atau keluar dan menyebabkan
mesin akan kehilangan tenaga karena tekanan kompresi tidak sesuai. Dan
pemeriksaan dilakukan diberbagai posisi untuk memperoleh keausan yang
paling besar.
a. Cara pemeriksaan
1) Sebelum pemeriksaan dilakukan pembersihan dari sealer yang
menempel agar pemeriksaan akurat. Pembersihan sampai benar-benar
bersih.
2) Pemeriksaan menggunakan straight edge dan filler gauge.
3) Meletakan staright edge diatas blok silinder dan mengukur celah
antara straight edge dengan blok silinder dengan filler gauge.
4) Posisi pemeriksaan sesuai digambar

2. Pemeriksaan keausan silinder


Alasanya karena silinder bergesekan langsung bergesekan dengan ring
piston sehingga akan terjadi keausan yang dapat menyebabkan kebocoran
kompresi dan meyebabkan oli dari bawah piston masuk ke ruang bakar
sehingga menyebakan kerak didalam silinder. Pemeriksaan dilakukan
berbagai posisi karena keausan blok silinder tidak merata. Tidak merata
terjadi karena gaya yang diterima piston dan diteruskan ke batang piston
tidak selalu tegak lurus dengan permukaan piston sehingga terjadi gaya ke
samping yang menyebabkan keausan didinding silinder sesuai dengan gaya
kesamping yang diterima.
a. Cara pemeriksaan dengan cylinder bore gauge( CBG)
1) Membersihkan dinding silinder
2) Mengukur diameter silinder asli dengan jangka sorong
3) Menentukan rod dan washer yang akan digunakan sesuai dengan hasil
yang diperoleh dengan jangka sorong. Menetukan rod dan washer
dilakukan dengan pembulatan keatas atau kebawah. Jika hasil
pengukuran selisih dengan satuan dibawahnya kurang dari 0,45 mm
maka dibulatkan kebawah. Jika lebih dari itu maka dibulatkan keatas.
Contoh missal hasil 78,36 mm maka dibulatkan kebawah yaitu 78 mm
rod yang digunakan adalah 75 mm dan washer 3 mm , missal hasil
78,57 maka dibulatkan ke atas yaitu 79 mm , rod digunakan 75 mm
dan washer 4 mm.
4) Mengkalibrasi cbg dengan micrometer sesuai dengan panjang rod dan
washer. Ketika sudah sesuai maka dial set ke 0
5) Memasukan CBG ke dalam silinder dan mencari simpangan terjauh.
Jika dikanan angka 0 di, maka panjang rod dan washer dikurangi
dengan hasil dial. Jika dikiri angka 0 maka ditambah dengan panjang
rod dan washer.
6) Dicari ketirusan dan keovalan silinder dan dibandingkan dengan
spesifikasi apakah melebihi atau tidak
Gambar pemeriksaan dengan CBG

Anda mungkin juga menyukai