Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Analisis mengenai penentuan kegiatan ekonomi Negara, belum tentu sesuai dengan realiti yang
sebenarnya oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum sepenuhnya sesuai dengan
keadaan dalam perekonomian.

 Dua kegiatan pengeluaran yang penting dalam setiap ekonomi, yaitu ekspor dan impor. Oleh
karena itu analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional perlu disempurnakan dengan
memperhatikan pula efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor dan impor terhadap
pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat kegiatan suatu perekonomian. Apabila
kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan keseimbangan pendapatan nasional,
maka analisis mengenai kegiatan ekonomi dalam suatu Negara telah sepenuhnya
menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam realitas.

Analisis penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian seperti itu dinamakan sebagai
keseimbangan pendapatan nasional dalam ekonomi empat sector atau perekonomian terbuka.
Yaitu perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor dan impor. Maka analisis mengenai
penentuan keseimbangan tersebut boleh juga dinamakan sebagai keseimbangan makroekonomi.

BAB II

PEMBAHASAN

1.PEREKONOMIAN TERBUKA

Perekonomian terbuka adalah sebuah perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan
perekonomian lain di seluruh dunia.

PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN KEGIATAN EKONOMI

Ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri lalu
dijual di luar negeri.
Impor adalah segenap barang dan jasa yang dibuat di luar negeri yang dijual di dalam
negeri.
Ekspor neto adalah selisih total nilai di kurang total nilai impor:
(NX = EX – IM)

SYARAT KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

Penawaran agregat sama dengan pengerluaran agregat.


Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjual-belikan di dalam negeri
terdiri dari dua golongan barang, yaitu  :
a) Yang di produksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
b) Yang di impor dari luar negeri.

SUNTIKAN DAN BOCORAN DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA

Dalam pendekatan suntikan bocoran untuk menentukan keseimbangan pendapatan nasional


dalam perekonomian terbuka diperlukan untuk pencapaian dalam kesamaan, yaitu pendapatan
nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan serta pendapatan nasional
yang mengalir ke sektor rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang
diperoleh merupakan pendapatan disposebel (Yd).

KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA

Apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri dari tiga sektor maka keseimbangan
pendapatan nasional
Y=C+I+G
Apabila perekonomian ini berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran
pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat
manakala impor akan mengurangi pengeluaran agregat .
Jadi jika dari perekonomian tertutup ke perekonomian terbuka maka pengeluaran
aggregatnya akan berubah menjadi
AE = C + I + G + ( X – M )

 2.FAKTOR YANG MENENTUKAN EKSPOR, IMPOR DAN EKSPOR NETO:


      Selera konsumen terhadap barang-barang produksi dalam negeri dan luar   negeri.
      Harga barang-barang di dalam dan luar negeri.
      Kurs yang menentukan jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk membeli mata uang
asing.
      Pendapatan konsumen di dalam dan luar negeri.
      Ongkos angkutan barang antarnegara.
      Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasinal.
      Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka

PENGELUARAN AGGREGATE DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA ADA 5 JENIS


PENGELUARAN :

      Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas ( Cdn)


      Investasi perusahaan ( I )
      Pengeluaran pemerintah ke atas (G)
      Ekspor (x)
      Impor (m)
Sehingga pengeluaran agregatnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
       (AE = Cdn + I pendapatan nasional  + G + X + M)
            Bagian Gambar (a) menunjukkan fungsi ekspor.Fungsi ini menunjukkaan ekspor adalah
pengeluaran otonomi,yaitu tingkatnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional.Pada berbagai
tingkat pendapatan nasional,seperti yang ditunjukkan pada gambar ekspor tetap sebanyak
X0.Grafik b dari gambar menunjukkan perubahan ekspor .Pada mulanya fungsi ekaspor
X0.Kenaikan ekpor memindahkan fungsi ekpor dari X0 menjadi X1.

  

Persamaan fungsi impor adalah M = mY dimana m menggambarkan tingkat perubahan


impor akibat dari perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. Seterusnya, dapat
pula dimisalkan sebagian dari impor tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Apabila seperti
ini dipertimbangkan fungsi impor haruslah digambarkan oleh fungsi M = M0+My. Dimana M0
Merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendpatan nasional
Fungsi Impor
M 20 MPM  M (fungsi impor)
GNP(Y)  10   α  0 100   150   200    250    300     
Dua konsep penting yang berhubungan dengan fungsi impor ini adalah average
propensity to import (APM) dan marginal propensity to import (MPM). APM adalah proporsi
pendapatan yang digunakan untuk membeli barang impor = M/Y, sedangkan MPM adalah
proporsi dari kenaikan (penurunan) pendapatan yang digunakan untuk menambah (mengurangi)
impor
Secara grafik MPM ditunjukkan dengan sudut arah dari fungsi impor.Karena fungsi
impor merupakan garis lurus, maka  konstan. Dalam ekonomi terbuka pendapatan digunakan
untuk konsumsi barang dalam negeri (C), impor (M) atau di tabung (S), konsekuensinya : APC +
APS +APM = 1. Karena setiap pendapatan juga digunakan untuk menambah C, S atau M, maka:
MPC + MPS + MPM = 1.
Fungsi ekspor        
 X
X (Fungsi Ekspor)
Y
Ekspor suatu negara adalah impor bagi negara lain. Dengan harga dianggap tetap,
ekspor tegantung dari pendapatan luar negeri bukan pendapatan nasional negara tersebut. Oleh
karena itu dalam diagram ekspor – pendapatan nasional, fungsi ekspor digambarkan sebagai
garis lurus horizontal.Artinya, ekspor tidak tergantung pada pendapatan nasional. Berapapun
besarnya pendapat nasional, ekspor tetap.Iniberarti pendapatan nasional tidak mempengaruhi
ekspor.Tetapi sebaliknya, seperti halnya investasi, ekspor mempengaruhi pendapatan nasional.
Injeksi dan Kebocoran
I,X                                                                          S,M
(S+M)
I+X                                                                               S
×
I
Y                                                                                 Y
I + X merupakan injeksi dalam perekonomian sedang S + M merupakankebocoran.
Sudut arah (S + M) adalah MPS + MPM.

       DAMPAK POSITIF EKSPOR IMPOR :

      Meningkatkan hubungan antar negara


      Meningkatkan neraca perdagangan
      Meningkatkan kegiatan ekonomi

      Memenuhi kebutuhan akan barang konsumsi


      Mengurangi pengangguran
      Memperluas lapangan pekerjaan
      Meningkatkan cadangan devisa

DAMPAK NEGATIF EKSPOR IMPOR :

      Terjadinya tingkat persaingan yang tinggi didalam perdagangan, baik berupa harga, mutu, dan
kualitas barang sangat menentukan.
      Menimbukan kelangkaan barang di dalam negeri
      Konsumerisme
      Menyebabkan eksploitasi besar – besaran sumber daya alam

3.ARTI KONSEP

A. MULTIPLIER DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA

            Secara definisi multiplier adalah rasio diantara pertambahan pendapatan nasional
dengan pertambahn pengeluaran agregat. Walaubagaimanapun multiplier dalam perekonomian
empat sektor adalah lebih kecil daripada multiplier dalam perekonomian dua sektor dan tiga
sektor oleh karena wujudnya satu bocoran baru dalam perekonomian yaitu:ekspor,impor yang
nilainya dipengaruhi oleh pendpatan nasional.

B.NERACA PERDAGANGAN
Neraca perdagangan atau neraca ekspor-impor adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor
suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku. Neraca positif
artinya terjadi surplus perdagangan jika nilai ekspor lebih tinggi dari impor, dan sebaliknya
untuk neraca negatif. Neraca pedagangan seringkali dibagi berdasarkan sektor barang dan sektor
jasa.
C.PEREKONOMIAN TERBUKA (EKONOMI EMPAT SEKTOR)
Suatu model ekonomi yang membedakan pelaku kegiatan ekonomi kepada empat
golongan,yaitu : perusahaan,isi rumah, pemerintah dan sektor luar negeri.Dalam analisis
keseimbangan dalam perekonomian terbuka terutama diperhatikan kesan ekpor dan impor keatas
keseimbangan oendapatan nasional.
D.HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIOANAL DENGAN
NERACA PERDAGANGAN
Hubungan antara keseimbangan pendapatan nasional dengan neraca perdangangan adalah
keseimbangannya nilai ekspor dan impor. Neraca dapat dikatakan positif apabila surplus ekspor
lebih tinggi dari impor maka dapat dikatakan seimbang apabila surplus ekspor lebih rendah dari
impor maka dikatakan tidak seimbang.

4.GRAFIK PEREKONOMIAN TERBUKA MENCAPAI KESEIMBANGAN


Gambar a(i) menggunakan pendekatan penawaran agregat-pengeluaran agregat untuk
menunjukkan perubahan keseimbangan yang berlaku.Pada awalnya keseimbangan dicapai di E0
dan pendapatan nasional adalah Y0.Kenaikan ekspor sebanyak (∆X)menyebabkan pengeluaran
agregat meningkat dari AE0 menjadi AE1 dan memindahkan keseimbangan dari E0 ke E1.Maka
akibat dari perubahan ini pendapatan nasional meningkat dari Y0 ke Y1 .Gambar a(ii)
menunjukkan perubahan keseimbangan dengan menggunakan pendekatan suntikan
bocoran.Keseimbangan asal adalah di E0 yaitu pada perpotongan fungsi suntikan J=I+G+X dan
fungsi bocoran adalah W=S+T+M.Kenaikan ekspor memindahkan fungsi suntika J menjadi J1
dan memindahkan keseimbangan ke E. Perubahan ini menyebabkan pendapatan nasional
meningkat dari Y0 menjadi Y1.
Gambar b(i) menunjukkan akibat kenaikan impor (∆M)ke atas keseimbangan.Y=AE perubahan
impor akan memindahkan AE menjadi AE1 dan pendapatan nasional merosot dari Y0 menjadi
Y1 b(ii) ditunjukkan akibat kenaikan impor.

Dengan menggunakan pendekatan suntikan-bocoran.Keseimbangan asal adalah di E0 dan


pertambahan impor memindahkan keseimbangan ke E1 dan menyebabkan pendapatan nasional
merosot dari Y0 menjadi Y1.
5.   CONTOH ANGKA MULTIPLIER DAN PERBANDINGAN MULTIPLIER TIGA
SEKTOR DENGAN TERBUKA DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
A.CONTOH ANGKA DALAM MULTIPLIER PEREKONOMIAN TERBUKA
C = 500 + 0.8Yd
T = O,5Y
G = 1000
I = 500
Jawab :

B.PERBANDINGAN MULTIPLIER TIGA SEKTOR DAN TERBUKA SECARA ALJABAR


Untuk menerangkan penghitungan multiplier secara aljabar digunakan pemisalan-pemisalan
sebagai berikut:
1.      Fungsi konsumsi adalah C = a + b Yd
2.      Pajak proporsional adalah T = tY
3.      Investasi perusahaan adalah Io
4.      Pengeluaran permerintah adalah Go
5.      Ekspor adalah Xo
6.      Impor adalah M = m Y
Berdasarkan kepada pemisalan-pemisalan diatas pendapatan nasional dapat ditentukan dengan
menyelesaikan persamaan:

Seterusnya misalkan ekspor bertambah sebanyak X, kenaikan ini mewujudkan proses


multiplier dan pendapatan nasional bertambah menjadi Y1 yang bernilai:

Nilai kenaikan pendapatan nasional (∆ Y = Y1 – Y ) adalah:

Penghitungan diatas menunjukkan dalam perekonomian terbuka nilai multiplier dapat


dihitung dengan formula sebagai berikut:

Dimana :    b    = kecondongan mengkonsumsi marginal


                  t     = tingkat (%) pajak
                  m   = tingkat (%) impor
dalam contoh angka yang dibuat sebelum ini b – 0,75, t = 0,20 dan m = 0,10

Dengan demikian nilai multiplier adalah:


BAB III

PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “ Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka “ dapat
disimpulkan bahwa :
Perekonomian terbuka merupakan suatu Negara yang mempunyai hubungan dengan   Negara-
negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual
ke luar negeridan di samping itu terdapat pula barang di Negara itu yang di impor dari Negara-
negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan juga sebagai ekonomi empat sector,yaitu suatu
ekonomi yang dibedakan kepada empat komponen berikut : rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, dan sector luar negeri.
Dengan demikian, sejauh nama ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan
nasional tergantung kepada ekspor neto. Apabila ekspor neto positif, maka pengeluaran agregat
dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan pendapatan nasional dan
kesempatan kerja.
B. SARAN

Bertolak dari pembahasan  Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka penyusun memberikan


saran sebagai berikut :
1.    Beroganisasi sudah diatur dalam undang – undang nomor 8 tahun 1985, maka organisasi
sudah sepatutnya mematuhi peraturan yang berlaku.
2.   Bagi pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi
sempurnanya makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
http://sariyanti95.blogspot.co.id/2015/05/keseimbangan-perekonomi-terbuka-4-sektor.html

Anda mungkin juga menyukai