Kemauan
Kemampuan
Kesempatan
Usaha dan Doa Si Remedi-Man untuk Studi S2
di Inggris dan S3 di Amerika
Penulis :
Dian “Ocu Bangkinang” Setiawan M,
Kamis, 10-10-2019 - Lincoln, Nebraska, USA.
SUB DIV BEASISWA
ALASAN
MELANJUTKAN
STUDY
A. ALASAN
MELANJUTKAN STUDY
Kalau diputar balik ke masa lalu, mustahil rasanya seorang anak
dan siswa seperti saya mempunyai mimpi sekolah ke luar negeri. Karena
salah satu kunci utama kesuksesan meraih beasiswa studi di luar negeri
adalah Bahasa Inggris. Sedangkan nyatanya, dulu saya adalah orang yang
“bebal” dan “kesal” setiap mendengar 2 kata itu. Saat SMP, saya gagal
mendapat juara 1 karena kalah dari teman saya di nilai Bahasa Inggris.
Dia merupakan anak seorang Guru Bahasa Inggris, dan kebetulan Guru
tersebut yang mengajar di kelas kami. Ketika SMA, saya hampir terancam
D.O karena nilai Bahasa Inggris yang mendapat nilai rendah sekali,
hampir memperoleh gelar “K”, yaitu gelar untuk nilai di bawah
persyaratan minimal. Nilai ujian Bahasa Inggris yang saya peroleh hanya
selalu dalam range 0–60. Waktu itu saya beruntung, para guru berbaik
hati memberikan saya kesempatan Remedi, mengulang ujian. Gelar
Remedi-man patut sekali disematkan untuk saya khusus terkait dengan
pelajaran Bahasa Inggris ini. Alhamdulillah, saya lulus SMA pada tahun
2006 dan di tahun yang sama saya mendapatkan kesempatan kuliah S1
Teknik Sipil di Universitas Gadjah Mada.
Kisah perjuangan
mencari jodoh
beasiswa
B. KISAH PERJUANGAN
MENCARI JODOH BEASISWA
Waktu itu ada satu masalah. Salah satu syarat beasiswanya ialah
skor TOEFL 450. Sejak saya lulus SMA tahun 2006, saya sudah tidak
bersentuhan dengan pelajaran Bahasa Inggris. Sedangkan sertifikat
kemampuan Bahasa Inggris harus disediakan dalam kurun waktu 6
bulan. Tidak ada kata telambat, akhirnya saya mendaftar les di salah satu
tempat kursus Bahasa Inggris di Yogyakarta. Programnya dimulai di
bulan Januari dan berakhir di bulan Februari. Tantangan tidak berhenti
sampai disitu. Karena ternyata skor dari placement test saya
menunjukkan nilai TOEFL hanya sekitar 350-an, sangat jauh dari standar.
Tapi hal itu memotivasi saya untuk membuktikan bahwa saya harus bisa
mengalahkan Bahasa Inggris. Pelajaran di tempat kursus saya perhatikan
dengan seksama dan saya ulangi kembali di kost-an. Saya hanya
menggunakan 1 buku panduan yang mudah dijumpai di toko buku.
Walaupun begitu, buku tersebut betul-betul saya ulang mengkajinya
sampai beberapa kali, dari halaman pertama sampai halaman terakhir.
Setelah saya coret, saya hapus lagi, sampai sekitar 3-4 kali pengulangan
dalam rentang waktu 2 minggu sebelum ujian TOEFL yang
sesungguhnya.
Hingga akhirnya jalan terbaik dari Allah itu datang melalui UMY.
Salah seorang kolega dengan baik hati memberikan info bahwa ada
penerimaan dosen di Prodi Teknik Sipil UMY. Itulah namanya jodoh,
saking dimudahkannya, saya diberikan kesempatan untuk meminta
dimajukan jadwal wawancara dan Micro-Teaching, karena jadwal
pesawat saya pulang ke Bangkinang untuk melangsungkan pernikahan
ternyata bentrok dengan jadwal wawancara dan Micro-Teaching
tersebut. Alhamdulillah, sejak Februari 2016 dan insyaallah hingga
seterusnya, saya ditugaskan menjadi dosen tetap di Departemen Teknik
Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Bidang Keahlian
Transportasi dengan Spesialisasi Rail Track - Pavement Materials and
Mechanics.
Pada saat proses seleksi Beasiswa LPDP 2015, saya akui bahwa
waktu itu saya mengawalinya dengan ketidaksiapan. Disaat masih
disibukkan dengan deadline-deadline laporan proyek dan pekerjaan
lainnya, saya malah nekat mendaftar tanpa mematangkan Research
Proposal. Saya memang dapat lolos pada Tahap Seleksi Administrasi,
namun di Tahap Seleksi Wawancara, ternyata tidak berjalan
sebagaimana mestinya. 3 orang Panelis meragukan kemungkinan
terselesaikannya penelitian yang saya ajukan karena saya menuliskan
sebanyak 15 buah research questions, yang bisa dikatakan mustahil
untuk diselesaikan dalam masa studi 3 tahun. Kegagalan pertama!
Kesan
studi
di Amerika
C. KESAN STUDI
DI AMERIKA
Awalnya saya takut pergi ke Amerika. Katanya, ke Amerika jauh
lebih susah dibanding ke Surga. Mulai dari mendapatkan beasiswa,
kampus, visa, dan adaptasi sistem pembelajarannya. Terkait visa,
prosesnya juga dilalui dengan mendebarkan. Cukup banyak syarat yang
harus dipenuhi, seperti bukti telah mendapatkan vaksin (BCG, DPT, MMR,
TD, Meningitis), pemeriksaan kesehatan (tes darah, tes TBC, dll) yang
harus dengan tandatangan dokter spesialis, dan wawancara langsung di
Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta. Proses visa juga mengharuskan kita
menyertakan informasi link akun media sosial yang kita miliki, seperti
Facebook, Instagram, dll, yang nantinya akan diperiksa sebagai
pertimbangan terkabul atau tidaknya permohonan visa Amerika Serikat.
Motivasi untuk
menarik minat
para alumni
D. MOTIVASI UNTUK MENARIK
MINAT PARA ALUMNI
Kepada adik-adik yang membaca tulisan ini, perkenankan saya
menyampaikan motivasi dan saran-saran yang menurut saya bermanfaat
untuk dipertimbangkan. Jangan takut mencoba, berani gagal, perbaiki
kekurangan, maksimalkan kelebihan. Jika dirasa Bahasa Inggris yang kita
kuasai dan skor sertifikat yang dimiliki berada pada batas standar
ketentuan beasiswa yang ingin kita lamar, maka untuk menutupinya
dapat dengan cara memaksimalkan CV melalui riwayat pencapaian dan
kegiatan/aktifitas yang luar biasa, terutama yang berkaitan dengan
bidang ilmu yang ingin kita dalami di studi lanjut. Terkait dengan detail
persiapan dokumen essay beasiswa maupun persiapan wawancara, akan
saya jelaskan di tulisan atau di kesempatan berikutnya, Insyaallah.
Bagi adik-adik yang ingin studi S2, perlu diperhatikan alasan studi
S2. Apakah karena ingin menjadi seorang dosen / akademisi? Apakah
ingin menjadi praktisi di BUMN ataupun ASN? Jika ingin menjadi seorang
dosen, harap perhatikan istilah linieratas. Jika anda lebin memilih opsi
kedua, misalnya, maka lineritas bukan menjadi masalah. Setelah
menentukan program studi yang diinginkan, maka cek kurikulum yang
ditawarkan oleh program studi pada universitas yang ingin kamu
targetkan tersebut.
Selain kurikulum, pemilihan juga disertai dengan pertimbangan
situasi di Negara tujuan dan peringkat program studi atau bidang ilmu
target kita di universitas tersebut. Seperti contoh, universitas “X” secara
lingkup institusi berada di peringkat 400-500 dunia menurut QS World,
namun ternyata jika didetailkan pemeringkatannya berdasarkan
program studi Teknik Sipil, universitas tersebut berada di peringkat yang
lebih baik, misalnya 100 besar dunia. Maka artinya adalah, orientasi
pemilihan diutamakan berdasarkan program studinya (kurikulum), baru
kemudian berdasarkan universitasnya.
2. Pengendalian diri.
Jika laptop rusak, dan tidak ingin membeli yang baru untuk berhemat
atau terpaksa menunda membeli, maka gunakan komputer di
perpustakaan. Fasilitas perpustakaan di universitas luar negeri
umumnya lebih lengkap dibandingkan dengan di Indonesia. Jangan
menghalangi ketepatan waktu pengumpulan tugas-tugas. Gunakan
keuntungan memiliki banyak teman. Ketika orang lain hanya belajar,
membuat tugas, dan refreshing, maka sebaiknya kita menambahnya
dengan dapat menulis buku dan publikasi di international journal.
• Allah akan berikan sesuai dengan apa dan sesuai dengan waktu yang
kita inginkan.
• Allah akan berikan, namun kita perlu bersabar karena akan ditunda
sampai tiba waktu yang tepat.
• Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan, namun Allah ganti
dengan yang lebih baik sesuai dengan yang benar-benar kita
butuhkan. Rahasia Allah SWT itu indah, sangat indah,percayalah.
5. Ada 4 Prinsip yang selalu saya pegang teguh.
• Surat Yasin ayat 82. Kalau Allah SWT sudah berkehendak, Jadilah
maka Jadilah Ia. Insyaallah tidak ada yang tidak mungkin untuk
hambaNYA yang mau, tekun dan gigih berusaha. Buktinya, saya yang
Remedi-man English ini diberi kesempatan olehNYA untuk kuliah di
Inggris dan Amerika.
• Di atas langit masih ada langit. Saya hanya 1 dari sekian banyak orang
lain di luar sana yang mana mereka berada jauh di atas saya dalam hal
kualitas dan prestasi. Namun walaupun begitu, sebaik-baiknya
manusia adalah manusia yang memberi manfaat untuk sesama.
Semoga tulisan saya ini dapat memberikan semangat dan motivasi bagi
Alumni SMAN Plus Provinsi Riau yang ingin menuntut ilmu, tidak hanya
sampai ke luar negeri, namun insyaallah sampai ke luar angkasa, hingga
nantinya akan ada Astronout pertama dari Indonesia. Aamiin aamiin
aamiin, yaa rabbal „alamin.
SUB DIV BEASISWA
Terimakasih saya ucapkan kepada Generasi Enam (KAPTEN) atas pengalaman asrama
3 tahunnya, dan kepada rekan-rekan seperjuangan Blimbingrasi – UGM 2006 atas
pengalaman di Kota Jogja, Gun “Tengkorak Labor” Faisal, Eka “Batak” Irvianto Wastya,
Firman “The Rain” Syarif, dan Berry “Mpong” Friza.
Kamis, 10-10-2019
TERIMA
KASIH