Masa spermatozoa dialirkan dari rete testes ke dalam duktuli efferentis oleh tekanan
calran dan jumlah spermatozoa dalam tes- tes vang secara tetap bertambah banyak, Dalam
duktuli efferentis aliran masa spermatozoa itu kecuali oleh tekanan tersebut di atas tadi, juga
dibantu oleh gerakan silia dari sel-sel silia. Sesampainya duktus epididymis masa
spermatozoa itu lebih lambat alirannya karena lumen duktus ini lebih luas. Kekuatan arus
masa spermatozoa di epididymis berasal dari tekanan yang telah disebut di atas tadi dan oleh
gerakan peristaltik dari muskulature pada dinding duktus epididymis. peristaltik ini tak selalu
ada; gerakan ini tergantung pada adanya Gerak rangsangan praejakulasi.
Konsentrasi
Dalam duktus epididymidis cairan testes yang menjadi medium masa spermatozoa,
airnya diserap oleh epitel dinding epididymis. Sesampainya di bagian ekor konsentrasi
sperma itu menjadi sangat tinggi, 4 juta atau lebih per mm. Karena serapan cairan maka
terjadi tekanan negatif dalam epididymis. Tekanan negatif
Timbunan
Bagian ekor merupakan tempat penimbunan sperma yane utama, karena di sini
keadaannya cocok untuk penghidupan spermatozoa yang masih belum bergerak. Hampir 50%
dari jumlah spermatozoa terdapat di bagian ekor. Kalau bagian ujung ekor duktus epididymis
diikat maka timbunan sperma dalam duktus epididymidis dapat bertahan di tempat tersebut
sampai 60 hari dengankeadaan baik, ma sih hidup dan tetap fertil.
Skrotum
Skrotum adalah kantong testes, Dalam keadaan relaks pada sapi, skrotum itu panjang
ke bawah. Kulit di daerah skrotum pada umumnya tak berbulu walaupun ada, bulu itu tipis
dan jarang-jarang tumbuhnya. Di bawah kulit epidermis pada skrotum ada selapis tenunan
ikat elastis yang mengandung serabut-serabut urat daging lic disebut tunika dartos (uraian
histologis lihat testes). Tunika dartos dapat berkerut pada waktu udara dingin.
Fungsi
Skrotum berfungsi mengatur temperatur testes dan epididymis supaya tetap
bertemperatur 4° sampai 7° lebih rendah dari temperatur tubuh. Mekanisme dari sistim
thermoregulator ini dikerjakan oleh 2 muskulus yaitu: muskulus kremaster externa dan
interna dan juga oleh tuniak dartos. Kedua muskulus kremaster itu dapat menarik testes ke
atas mendekati ruang perut untuk mendapat pemanasan. Pada keadaan penas kedua muskulus
kremaster itu merelaks dan testes itu turun menjauhi ruang perut. Demikian juga tunika dartos
akan mengerut bila udara dingin. Akibatnya skrotum mengkerut, dan memaksa testes naik ke
atas mendekati ruang perut.
Kelenjar-kelenjar Pelengkap.
Kelenjar-kelenjar Accessor (The accessory sex glands) terdiriatas kelenjar-kelenjar
vesikularis, prostata dan Cowper.
Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (Cowper's gland atau glandulae bulbourethralis) ada sepasang.
Letaknya lebih kaudal lagi dari kelenjar prostata, yaitu di tempat tikungan di mana uretra
membelok ke bawah.
Uretra
Uretra adalah saluran urogenitalis, jadi untuk urine dan semen. Yang disebut uretra
ialah bagian saluran yang tergantung dari tempat bermuaranya ampulá vas defferens sampai
ke ujung penis. Menurut bentuk dan letaknya dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu:
a. Bagian pelvis:
Panjangnya kira-kira 15 sampai 20 cm dari muara ampula;
bagian ini berupa pipa yang diselubungi oleh urat daging licin
yang tebal dan terletak di atas simfisis pelvis. (gambar 6).
b. Bagian yang membengkok,
dimana uretra itu meninggalkan simfisis pelvis sampai ke pangkal penis. Bagian ini
berupa pipa yang nengandung sedikit sekali unsur urat daging. Panjangnya kira-kira 10
cm.
c. Bagian penis,
yaitu mulai dari pangkal penis ke ujung penis.
Lumen Uretra
Lumen uretra di bagian pelvis (a) luas, hampir 2 kali luas. uretra di bagian-bagian lain.
Pada saat uretra membelok, yaitu di bagian yang berada diantara tuber ischii, sampai ke ujung
penis lumen uretra luasnya sama. Hanya di bagian ujung penis, dimana
uretra berakhir, lumen tersebut agak sedikit meluas.
Mekanisme Ejakulasi
Di bagian pangkal uretra, yaitu yang meluas dengan urat daging licin pada dindingnya
serta yang telah disebutkan di atas. bermuara kelenjar-kelenjar vesikularis, prostata dan
ampula dari vas defferens. Dekat sebelum kopulasi terjadi, masa sperma yang berkonsentrasi
tinggi serta non motil dikeluarkan oleh ampula ke pangkal uretra yang meluas.
Pada waktu yang sama keluar pula sekresi kelenjar-kelenjar vesikularis dan prostata,
bercampur di bagian yang luas dari uretra itu. Dalam pada itu muara kandung urine yang
disebut colliculus seminalis, telah lama tertutup; yaitu sebelum sperma dan sekresi-sekresi
dari kelenjar kelenjar vesikularis dan prostata masuk kedalam uretra. Tertutupnya colliculuc
seminalis itu disebabkan oleh jaringan yang penuh dengan pmebuluh-pembuluh darah yang
disebut cauer nosus, yang terdapat disepanjang tepi colluculis semi- nalis, diisi darah.
Tertutupnya colliculus seminalis ini perlu untuk mencegah bercampurnya semen dengan
urine. Kelenjar Cowper yang bermuara paling kaudal dari bagian uretra yang meluas itu,
bertugas membersihkan uretra dari sisa-sisa urin. pH sekresinya bersifat basa 7,5 -8,2 yang
perlu untuk menetralkan sisa-sisa urin di sepanjang uretra. Pada sapi bila ujung penis telah
menyentuh mukosa yagina maka dengan cepat penis itu menjulur panjang dan disertai
dorongan kontraksi urat-urat daging pinggang dan punggung, penis meluncur ke dalam
vagina, sampai ke mulut cervix bagian kaudal. Apabila ujung penis telah sampai di bagian
ini, maka muskulatur dinding pangkal uretra berkontraksi dan ini menyebabkan ter pancarnya
semen ke dalam portio vaginalis servicis atau ke dalam lumen serviks Setelah ngendur, relax
dan ditarik keluar.
Praeputium
Praeputium dalam penghidupan embriologik tidak berasal dari sinus urogenitalis,
melainkan dari kulit, sedang yang berasal dari sinus urogenitalis adalah skrotum. Praeputium
merupakan alat pelindung penis dari pengaruh luar dan kekeringan. Dindingnya dilapisi oleh
epitel kelenjar yang berbentuk tabung,sedang sekresinya bersifat cairan kental berlemak.
Sekresi ini kerap kali bercampur dengan reruntuk epittel yang mati dan bakteri pembusuk,
merupakan kerak basah dan bebrbau busuk disebut: Smegma Praeputii.
d. Anatomi dan Fisiologi Alat Kelamin Betina
Anatomi dan Fisiologi Alat Kelamin Betina Secara anatomik, alat kelamin betina dapat
dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu:
1. Gonad atau evarium, merupakan bagian alat kelamin yang utama: ovarium
menghasilkan telur, oleh karena itu dalam bahasa Indonesia seringkali disebut induk
telur, indung telur atau ada pula yang memberi nama pangarang telur.
2. Saluran-saluran reproduksi betina terbagi menjadi: oviduct atau tuba falopii, uterus
yang terbagi lagi atas kornua uteri dan kcrpus uteri, serviks dan vagina.
3. Alat kelamin bagian luar, terdiri atas: klitoris dan vulva.
gamabar 11. Gambar irisan ovarium sapi betina, melihatkan evitel benih dan tahap-tahap pertumbuhan folikel,
korpus luteum dan korpus albikan (Hafez, 1969)
p. permukaan ovarium
eb. Epitel benih
cf. cairan folikel
o. ovum
zp. Zona pelucida
ti. Theca interna
te. Theca externa
mb. Membrana granulosa
co. Cumulus oophorus
Gambar 12. Diagram irisan folikel de Graaf, memperlihatkan sel-sel benih theca interna, theca externa,
granulosa, ovum dan zona pelucida (Hafez, 1969).
Ovulasi
Yang dimaksut dengan ovulasi adalah pecahnya folikel de Graaf dan keluarnya ovum
dari dalam folikel de Graaf yang pecah
Gambar 13. A,B,C,D,E,F. Diagram anatomi perbandingan uterus tikus mencit, kelinci, marmot, babi, kucing,
anjing, sapi, domba, kuda dan primata. (Nalbandov, 1958)
Histologi Oviduct
Mucosa dinding lumen tuba falopii berlipat-lipat. Lipatan ini menjulur kedalam lumen,
epitel mukosanya berbentuk simple kolumnar dan bersilia. Silia ini bergetar menjauhi
ovarium hingga arusnya menjurus ke uterus.
Fungsi Oviduct
Fungsi oviduct adalah menerima telur yang diovulasikan oleh ovarium, menerima
spermatozoa dari uterus, mempertemukan ovum dan spermatozoa dan menyalurkan
ovumyang telah dibuahi kedalam uterus.
Uterus
Uterus pada hewan kebanyakan terdiri atas sebuah korpus uteri dan 2 buah kornua uteri
(cornua = tanduk) Kornua umumnya berbentuk panjang lencip, hanya pada jenis kera dan
manusia berbentuk pendek sekali atau beberapa pendapat mengatakan kornua pada bangsa
primates tidak ada. Uterus bergantung pada ligamentum yang bertaut pada dinding ruang
abdomen dan ruang pelvis. Syaraf dan pembuluh darah ke uterus menjalar pada ligamentum
ini. Lapis luar dari ligamentum penggantung uterus menyelimuti seluruh uterus tanduk).
Histologi Uterus
Dinding uterus terdiri dari 3 lapis, dari luar kedalam yakitu :
Lapisan Pertama : Membrana serosa yang merupakan lapis pertama dari luar atau
merupakan dinding paling luar.
Lapisan Kedua : myometrium, lapis urat daging licin yang terdiri dari tiga lapis dari luar
kedalam yak itu : serabut-serabut urat daging licin yang berjalan
longitudinal lapis tengah yang mengandung urat syaraf dan pembuluh
darah, dan lapisan serabut urat daging licin, yang berjalan circulair.
Lapisan Ketiga : endometrium, yaitu lapisan yang merupakan dinding lumen uterus dan
terdiri atas; epitel, lapisan kelenjar-kelenjar uterus dan tenunan
pengikat.
Fungsi Uterus dan Perubahan-Perubahannya.
Uterus pada umumnya mempunyai fungsi penting dalam proses reproduksi. Dari sejak
hewan betina berahi sampai bunting dan melahirkan, uterus mengalami berbagai-bagai
perubahan. Perubahan-perubahan tersebut erat hubungannya dengan perubahan perubahan
yang terjadi pada embrio dan ovarium.
Pada diestrus.
Diestrus ialah bagian dari siklus berahi, di mana hewan betina tidak bunting karena
telur yang masuk ke dalam uterus tidak dibuahi oleh spermatozoa. Telur yang tak dibuahi ini
kemudian mati dan diresorbsi oleh endometrium. Setelah resorbsi, endometrium
mempersiapkan diri untuk peristiwa-peristiwa selanjutnya yaitu estrus, sekresi cairan untuk
kapasitasi spermatozoa dan persiapan implantasi.
Serviks
Serviks adalah urat daging sphincter yang terletak di antara uterus dan vagina; jadi
serviks dapat dianggap pintu masuk kedalam uterus, karena dapat terbuka dan tertutup dan
tergantung pada fase siklus berahi hewan. Anatomi serviks pada berbagai-bagai jenis hewan
ternak berbeda-beda namun pada garis besarnya sama, yaitu lumennya terbentuk dari
beberapa gelang-gelang penonjolan dari mucosa serviks.Gelang-gelang ini dapat mengecil
dan menutup rapat sekali. Gelang-gelang ini pada sapi menutup kuat sekali, pada babi agak
kurang kuat dan pada kuda boleh dikatakan kendor.
Histologi
Lumen serviks berepitel columnar tinggi. Sel-sel ini terdapatpada mucosanya. Sel-sel
goblet di lumen serviks berlipat-lipat dan bercabang-cabang hingga permukaan sekretorisnya
menjadi luas. Sekresinya bersifat mukous; jumlah dan viskositasnya berubah-
ubah menurut fase siklus berahi si he wan. Myometrium serviks kaya dengan jaringan
fibrosa, serabut-serabut urat daging licin, jaringan kollagen dan jaringan elastis.
Fungsi serviks
Fungsi serviks adalah terutama menutup lumen uterus hingga tak memberi
kemungkinan untuk masuknya jasad mikroskopik maupun makroskopik ke dalam uterus.
Lumen serviks selalu tertutup kecuali pada waktu berahi dan melahirkan. Pada waktu berahi
hanya terbuka sedikit untuk mem beri jalan masuk bagi semien. Pada waktu berahi sel-sel
goblets pada dinding lumen serviks menghasilkan sekresi yang banyak mengandung air.
Cairan serviks ini pada sapi terang tembus, jernih dan bersih. Pada kebanyakan sapi cairan ini
cukup banyak jumlahnya hingga keluar dari vulva dan dapat dipakai sebagai tanda bahwa
sapi dalam keadaan berahi.
Fungsi dari cairan serviks adalah memberi jalan dan arah bagi spermatozoa yang
disemprotkan oleh penis dalam vagina. Spermatozoa akan berenang mengikuti arah asal
cairan. Dengan demikian dalam serviks didapatkan banyak sekali spermatozoa. Sekaligus
cairan serviks juga berfungsi untuk menseleksi spermatozoa, karena spermatozoa yang tidak
berenang menuju ke depan akan tidak dapat masuk ke dalam serviks, melainkan akan
berputar-putar di muka serviks. Pada hewan bunting, sekretum yang bersifat mukus dari
canalis servicalis menutup os serviks.
Sekretum mukus yang kental, yang merupakan sumbat pada canalis cervicalis, sesaat
sebelum kelahiran, yaitu pada stadium pembukaan serviks, mencair, Mungkin pencairan ini
terjadi dibawah pengaruh suatu horinon. Setelah sumbatnya mencair serviks keseluruhannya
mereleks.
Uterus
Uterus sapi meimpunyai dua kornua; poros memanjang kedua kornua ini membentuk
sudut dengan poros uterus, te tapi sepintas lalu kedua kornua itu kelihatan sejajar. Korpus
uteri umumnya amat pendek kira-kira 2,5 sampai 4 cm; panjangnya korpus uteri tergantung
pada umur dan jenisnya hewan yang berkisar antara 15 cm sampai 30 cm.
Lokalisasi Uterus
Letak uterus bisa diatas simfisis pelvis, bisa ditepi kranial dari ruang pelvis diatas os
pubis, bisa pula lebih kemuka sedikit lagi yakitu dalam ruang apdomen sebelah kaudal,
umumnya pada pluripara (induk yang telah sering beranak) letak uterusnya seringkali dalam
abdomen bagian paling kaudal.