Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS JURNAL dan PICOT

1. Population : jumlah populasi dalam jurnal ini adalah Sampel sebanyak 92 remaja
yang terdiri dari 43 kasus dan 49 kontrol
2. Intervestion : Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan
desain case control menggunakan pendekatan retrospektif (Nursalam, 2011). Sampel
diambil secara total sampling sebanyak 92 responden, yaitu 43 kelompok kasus dan 49
kelompok kontrol. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki SMK
Hisba Buana Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi
sampel kasus yaitu siswa di SMK Hisba Buana Semarang yang merokok, sedangkan
kriteria inklusi sampel kontrol yaitu siswa di SMK Hisba Buana Semarang yang tidak
merokok. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan
merupakan data primer. Setelah data terkumpul data kemudian dianalisis menggunakan
uji Chi Square.
3. Comparison : dalam jurnal utama Komunikasi Keluarga Berhubungan Dengan Perilaku
Merokok Pada Remaja di Kota Semarang, pembanding intervensi ini adalah dengn
intervens keluarga yang di fokuskan dalam pergaulan dan perilaku remaja. Dalam
penelitian jurnal pembanding Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja
ADOLESCENT SUBSTANCE ABUSE ) menggunakan sample sebanyak sekitar 500
ribu penduduk yang terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut.
4. Outcomes : Masa remaja berkaitan erat dengan perkembangan psikososial dimana
remaja dihadapkan pada berbagai pertanyaan pada jati dirinya, masa depannya, serta
perannya di masyarakat. Masa perkembangan remaja dipengaruhi oleh faktor dari
keluarga terutama orang tua. Pada hakekatnya, wadah pembentukan masing-masing
anggota keluarga adalah keluarga itu sendiri, terutama anak-anak yang masih berada
dalam bimbingan tanggung jawab orang tuanya (Gunawan, 2013). Salah satu hal yang
sangat penting di lingkungan keluarga ialah komunikasi antar anggota keluarga,
khususnya antara orang tua dengan anak, dimana alat atau media penjembatan dalam
hubungan antar sesama anggota keluarga ialah komunikasi itu sendiri.
Penyebab terjerumusnya seseorang dalam penyalahgunaan narkoba menurut Libertus
Jehani dan Antoro (2006) disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal.
1. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari diri seseorang yang terdiri dari:
a. Kepribadian Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah
dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba
b. Keluarga Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis ( b r o k e n h o m e
maka seseorang akan mudah merasa putus asa dan frustasi.
c. Ekonomi Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja
menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang
perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih
mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.
2. Faktor Eksternal, yaitu faktor penyebab yang berasal dari luar seseorang yang
mempengaruhi dalam melakukan suatu tindakan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. Faktor
eksternal itu sendiri antara lain:
a. Pergaulan Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat terjadinya penyalahgunaan
narkoba, biasanya berawal dari ikutikutan teman terutama bagi remaja yang memiliki mental dan
kepribadian cukup lemah.
b. Sosial /Masyarakat Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki
organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba, begitu sebaliknya
apabila lingkungan sosial yang cenderung apatis dan tidak mempedulikan keadaan lingkungan
sekitar dapat menyebabkan maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja
5. Times : dalam jurnal ini kekuranganya adalah kedua jurnal ini tidak menjelaskan waktu
kapan melakuan penelitian jurnal pndukung juga tidak menjelaskan di mna tempat
penelitian

Anda mungkin juga menyukai