Anda di halaman 1dari 283

MILIK NEGARA

KAMUS
BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA
Edisi Kedua

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara
2015
TIM REDAKSI

KAMUS
BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA
Edisi Kedua

Penanggung Jawab
Tengku Syarfina
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara

Penyunting Penyelia
Amrin Saragih

Wakil Penyunting Penyelia


Amran Purba

Ketua Tim Penyusun


Zufri Hidayat

Anggota Tim Penyusun


Anharuddin Hutasuhut, Chairani Nasution,
Sri Asrianti, Juliana

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia iii


PENYUMBANG DAN PENGUMPUL DATA

KAMUS
BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA
Edisi Kedua

Penyumbang Data

Nekman Saragih, Japiten Sumbayak,


Jan Derita Wilson Sinaga, Jaweslin Saragih,
Sahdinson Saragih, Jamel Sinaga,
J. Sihaloho, Kalkedon Purba,
Dearson Damanik, Masrul Purba,
Dina Ria Saragih, Jasirman Sinaga

Pengumpul Data

Anharuddin Hutasuhut, Zufri Hidayat,


Chairani Nasution, Sri Asrianti,
Juliana, Nurelide

iv Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


KATA PENGANTAR
KEPALA BALAI BAHASA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Edisi Kedua

Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam bahasa daerah,


antara lain bahasa Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Angkola/
Mandailing, dan Nias. Semua bahasa daerah tersebut masih
dituturkan oleh masyarakat pendukungnya.
Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa di Provinsi Sumatera Utara memiliki tupoksi melakukan
penelitian, pembinaan, pengembangan, dan pelestarian di bidang
kebahasaan dan kesastraan yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu penggunaan bahasa Indonesia serta mendorong pertum-
buhan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap sastra
Indonesia dan bahasa daerah, khususnya di wilayah Sumatera
Utara. Berkaitan dengan itu, penyusunan kamus bahasa daerah
merupakan salah satu kegiatan kebahasaan yang bertujuan untuk
melestarikan bahasa dan budaya serta nilai-nilai moral yang ter-
kandung di dalamnya.
Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara mengucapkan
terima kasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian penyusunan Kamus Bahasa
Simalungun–Indonesia. Semoga segala jerih payah itu menjadi
amal ibadah kita semua. Amin.

Medan, September 2015 Dr. T. Syarfina, M.Hum.

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia v


PRAKATA
Edisi Kedua

Puji syukur tim penyusun ucapkan ke hadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunia sehingga tim dapat
menyelesaikan penyusunan Kamus Simalungun—Indonesia
Edisi Kedua ini.
Bahasa daerah merupakan kekayaan budaya yang perlu
dilestarikan. Oleh karena itu, penyusunan dan pemutakhiran
kamus bahasa daerah perlu dilakukan agar bahasa daerah tetap
lestari dan tidak tergerus arus modernisasi.
Pada tahun 1985 Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa) telah menyusun Kamus Simalungun—Indonesia, tetapi
masih perlu dilakukan pemutakhiran. Balai Bahasa Provinsi
Sumatera Utara selaku UPT Badan Pengembangan dan Pem-
binaan Bahasa telah melakukan pemutakhiran kamus tersebut
selama tiga tahun, yakni 2011—2013. Pemutakhiran kamus
dimaksud berupa perbaikan dan penyempurnaan definisi, contoh
penggunaan lema, tata bahasa, pemberian label lema dan
sublema, serta penambahan lema dan sublema.
Dari seluruh lema yang terkumpul dalam kamus ini, baru
sebagian yang dapat diberi label asal kata karena keterbatasan
waktu. Selain itu, ada beberapa lema yang dimuat pada edisi
pertama, tetapi tidak dimuat lagi dalam edisi kedua karena
setelah diverifikasi lema-lema tersebut tidak dikenal.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Amrin
Saragih, M.A., Ph.D. (mantan Kepala Balai Bahasa Provinsi
Sumatera Utara) dan Dr. T. Syarfina, M.Hum. (Kepala Balai
Bahasa Provinsi Sumatera Utara) yang telah memercayakan
tugas ini kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada para narasumber yang telah meluangkan waktu dengan
penuh kesabaran dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
Demikian juga kepada semua peserta Lokakarya Kamus

vi Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


Simalungun—Indonesia yang dilaksanakan di Medan pada
tanggal 29 Juli 2013, kami ucapkan terima kasih.
Seperti peribahasa ”bunga yang harum juga ada durinya”
untuk mengungkapkan makna tiada pekerjaan yang sempurna.
Kamus ini juga belum sempurna. Akhirnya, semua kekurangan
atau pun kesalahan yang terdapat dalam kamus ini akan menjadi
tanggung jawab tim. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
yang bersifat konstruktif terhadap kamus ini akan kami sambut
dengan senang hati.

Medan, Agustus 2015 Tim Penyusun

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia vii


PENGUMPUL DATA

KAMUS
BAHASA SIMALUNGUN—INDONESIA
Edisi Pertama

Zubeirsyah M. Hasyim
Zainal Abidin
Nurhayati Lubis
Bahren Umar Siregar
Farida Dahlan
T. Ayub Sulaiman
Zulkifli Safii

viii Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


PRAKATA
Edisi Pertama

Kamus Simalungun—Indonesia ini disusun berdasarkan


hasil penelitian yang dilaksanakan oleh suatu tim yang ditunjuk
oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa di Jakarta
dengan surat penunjukan tahun 1981.
Dalam melaksanakan penelitian ini, tim telah mengum-
pulkan dan mencatat sebanyak lebih kurang 5.500 kartu per
kata. Lama mengerjakannya adalah sepuluh bulan, yaitu sejak
bulan Januari 1981 sampai dengan Oktober 1981. Sistem yang
digunakan ialah pencatatan teks korpus disertai wawancara
dengan para manusia sumber, dan dilaksanakan lebih kurang
selama lima bulan sejak Januari sampai dengan Mei 1981.
Pengolahan data itu dilakukan selama empat bulan, yaitu sejak
Juni sampai dengan September 1981. Dengan demikian, jelas
bahwa waktu yang dipergunakan untuk menyusun kamus
Simalungun—Indonesia ini memang terlalu singkat sehingga
sudah tentu pula hasilnya mempunyai kelemahan dan ke-
kurangan-kekeurangan.
Kepada Prof. Dr. P.W.J. Nababan, selaku Pemimpin
Proyek Pengambangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, yang telah
memercayakan kepada tim penyusun kamus Simalungun—
Indonesia ini, sejak mulai mengerjakannya sampai tersusunnya
kamus ini, dengan ini kami mengucapkan terima kasih. Di
samping itu, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
kepada para narasumber, yang dengan sabar dan tidak jemu-
jemunya melayani pertanyaan-pertanyaan kami. Demikian juga
kepada semua pihak, baik perseorangan maupun kelompok dan
instansi yang telah membantu kami dalam menyusun kamus ini,
kami ucapkan terima kasih pula.

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia ix


Akhirnya semua kelemahan, kekurangan, ataupun ke-
salahan yang terdapat dalam kamus ini akan menjadi tanggung
jawab tim. Oleh sebab itu, semua tegur sapa, kritik, dan saran
yang bersifat konstruktif terhadap kamus ini sangat diharapkan
dan akan kami sambut dengan senang hati.

Medan, Januari 1982 Tim Penyusun

x Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


DAFTAR ISI

Tim Redaksi Edisi Kedua -------------------------------------- iii


Penyumbang dan Pengumpul Data Edisi Kedua ------------ iv
Kata Pengantar Edisi Kedua ----------------------------------- v
Prakata Edisi Kedua --------------------------------------------- vi
Pengumpul Data Edisi Pertama ------------------------------- viii
Prakata Edisi Pertama ------------------------------------------- ix
Daftar Isi ---------------------------------------------------------- xi
Petunjuk Pemakaian Kamus ----------------------------------- xiii

A ---------------------------------------------------------------- 1
B ---------------------------------------------------------------- 18
D ---------------------------------------------------------------- 38
E ---------------------------------------------------------------- 54
G ---------------------------------------------------------------- 57
H ---------------------------------------------------------------- 75
I ---------------------------------------------------------------- 102
J ---------------------------------------------------------------- 108
K ---------------------------------------------------------------- 118
L ---------------------------------------------------------------- 121
M ---------------------------------------------------------------- 142
N ---------------------------------------------------------------- 158
O ---------------------------------------------------------------- 163
P ---------------------------------------------------------------- 169
R ---------------------------------------------------------------- 188
S ---------------------------------------------------------------- 202
T ---------------------------------------------------------------- 233
U ---------------------------------------------------------------- 256
W ---------------------------------------------------------------- 263
Y ---------------------------------------------------------------- 264
Pustaka Acuan --------------------------------------------------- 265

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xi


xii Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia
Petunjuk Pemakaian Kamus
1. Abjad
Abjad yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Simalungun—
Indonesia ini adalah abjad latin sebagaimana yang digunakan
dalam bahasa Indonesia, yaitu A, B, D, E, G, H, I, J, K, L, M, N,
O, P, R, S, T, U, W, dan Y.
2. Ejaan
Ejaan yang digunakan dalam kamus ini adalah sebagai berikut.
2.1 Vokal
Huruf Fonem Contoh Arti

a /a/ abab ’abu’


e /e/ eas ’lalai’
/E/ eta ’ayo’
i /i/ iba ’lebih’
o /o/ dos ’sama’
/O/ dotok ’bunyi’
u /u/ ugah ’luka’
2.2 Konsonan
Huruf Fonem Contoh Arti
b /b/ ban ’tetap’
d /d/ deber ’lempar’
g /g/ gaor ’kacau’
h /h/ hata ’kata’
j /j/ jajan ’banyak’
k /k/ kaha ’kakak’
l /l/ lapit ’alas’
m /m/ mosap ’basah’
n /n/ niombah ’anak’
p /p/ pindo ’minta’
r /r/ rosuh ’suka’
s /s/ suli ’tunas’
t /t/ tonggor ’lihat’
w /w/ weiweian ’pemintal tali’
y /y/ ya ’bara’
2.3 Tanda Baca
2.3.1 Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung digunakan untuk menyambung
unsur-unsur kata ulang.
Contoh: doding-doding ’nyanyian’
b. Tanda hubung digunakan di depan kata bilangan
yang menunjukkan tingkat atau urutan.
Contoh: ke-2, ke-3

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xiii


2.3.2 Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk menuliskan label kelas
kata, label kiasan dan peribahasa, serta contoh
pemakaian lema atau sublema dalam kalimat.
a. Label kelas kata: a (adjektiva), adv (adverbia), n
(nomina), num (numeralia), v (verba), pron
(pronomina), dan p (partikel).
b. Label kiasan dan peribahasa: ki (kiasan) dan pb
(peribahasa).
c. Contoh pemakaian lema atau sublema dalam
kalimat:
dadap v raba; 1 jamah: ulang dadap ulog ai jangan
jamah ular itu; 2 terka; duga
2.3.3 Garis Bawah
Garis bawah digunakan untuk menandai lema atau
sublema yang terdapat dalam contoh kalimat.
Contoh:
ajak v tunggang; naik;
mangajak v menunggang: amang mangajak huda
ayah menunggang kuda;
mangajaki v menunggangi
2.3.4 Kurung Siku ([…])
Kurung siku digunakan untuk menandai pelafalan lema.
Contoh:
alehon [alEhOn] v peluk
2.3.5 Cetak Tebal
Cetak tebal digunakan untuk menandai lema, sublema,
gabungan kata, polisemi, dan kata yang dirujuk.
Contoh:
a. lema: bada v tengkar
b. sublema: marbada v bertengkar
c. gabungan kata: ompung pron nenek/kakek
ompung nini pron 1 ayah dari nenek; 2 ibu dari
kakek;
ompung nono pron 1 ayah dari kakek; 2 ibu dari
nenek
d. Kata yang dirujuk: lua → luah
2.3.6 Titik Koma (;)
a. Titik koma digunakan untuk memisahkan bentuk-
bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama
(sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna.
Contoh:
ambulu n bulu; rambut

xiv Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


b. Titik koma digunakan sebagai penanda akhir pen-
jelasan makna sebuah sublema yang masih belum
merupakan bentuk akhir derivasi.
Contoh:
atas n atas; bagian (tempat) yang lebih tinggi: i
atas lamari di atas lemari;
padatas v menaruh di atas;
paratas n 1 bagian paling atas; 2 orang atas
c. Titik koma digunakan sebagai penanda akhir
penjelasan makna polisemi (kata yang bermakna
lebih dari satu).
Contoh:
bajan, mabajan a jelek; 1 buruk; 2 jahat: halak
bajan orang jahat
2.3.7 Titik Dua (:)
Titik dua digunakan sebagai pengganti kata misalnya di
akhir kata deskripsi dan sebelum contoh pemakaian
lema dan sublema dalam kalimat.
Contoh:
bala n musibah: nagori ai hona bala kampung itu kena
bencana
2.3.8 Tika Atas atau Superskrip
Tika atas atau superskrip (1…, 2…) digunakan untuk
menandai bentuk homonim yang homograf dan
homofon (diletakkan di depan lema yang memiliki
bentuk homonim, setengah spasi ke atas).
Contoh:
1
baya n bara; benda yang terbakar dan masih berapi
2
baya n panggilan antar perempuan yang sebaya atau
kepada yang lebih muda
2.3.9 Angka Arab
Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, …) dipakai untuk
menandai bentuk polisem (yaitu arti kesatu, kedua, dan
seterusnya).
Contoh:
lisat [lisat] v 1 jepit: ia lisat i labah dia terjepit di pintu;
2 himpit; 3 lindas

3. Label dan Singkatan Kata


a adjektiva
adv adverbia
Bdr Bandar
kas kasar
ki kiasan
kp kependekan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xv


Kr Karo
Mly Melayu
n nomina
num numeralia
p partikel
pb peribahasa
pron pronomina
Ry Raya
Sp Sipispis
Tb Toba
v verba
4. Bentuk Susunan Kamus
Kata dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa
Simalungun—Indonesia ini disusun sebagai berikut.
1. Kata dasar
2. Kata berimbuhan
3. Kata ulang
4. Gabungan kata
Contoh:
a. tortor merupakan kata dasar dan tortor sombah, manortor,
manortorhon, panortor, panortoran, dan tartortorhon
merupakan bentuk derivasinya, jadi susunannya adalah
sebagai berikut:
tortor
manortor
manortorhon
panortoran
tartortorhon
tortor sombah
b. dalan merupakan kata dasar sedangkan mandalanhon,
mandalani, mardalan, pardalan, pardalanan, mardalan-dalan
merupakan bentuk derivasinya, jadi susunannya adalah
sebagai berikut:
dalan
mandalanhon
mandalani
mardalan
pardalan
pardalanan
mardalan-dalan
5. Lafal
a. Kamus ini dilengkapi dengan cara membaca yang ditulis
dengan menggunakan lambang fonetis yang diletakkan di
samping lema.

xvi Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


Contoh:
amang [amaG] n ayah
eta [Eta] p ayo
olo [OlO] p ya
b. Pada umumnya bunyi /e/ dalam bahasa Simalungun adalah
/E/ (taling), tetapi dituliskan dengan vokal “e”.
c. Hampir semua lafal /o/ dalam bahasa Simalungun adalah /O/,
ditulis “o”, seperti: oak ’suara’, boli ’beli’, oto ’bodoh’.
d. Hampir semua lafal konsonan rangkap mengikuti lafal
konsonan akhir yang mengikutinya.
Contoh:
ambirang [abbiraG] n sejenis ulat: ambirang mamangani
pusukni lompah ulat ambirang memakani pucuk sayur
ampar [appar] v berserak: ampar haganup ugasta barang-
barang kita berserak semua
andigan [addigan] pron kapan: andigan do ahu marhasil
kapankah aku akan berhasil
angka [akka] terka: angka lobei coba terka
anjak [ajja?] v pijak: anjak ma gelah hubang in pijak saja
lumpur itu

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia xvii


xviii Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia
a . aday

abit [abit] n kain: buat abit ai!


A pakai kain dulu!
abu [abu] n abu
a [a] n huruf pertama dalam aksara abuan [abuan] n abu dapur: adong
Simalungun (dari surat sapuluh abuan i tataring ada abu di
siah) dapur
abab [abab] n 1 abu (hasil abuk-abuk [abu? abu?] n debu:
pembakaran): abab ni rih abu bahat do abukakbuk i
lalang; 2 debu; pardalanan banyak debu di
marabab v berdebu: marabab jalan
jabu ai rumah itu berdebu
abul [abul] a tanggung: abul
abal [abal] n jalan setapak (yang ganjang ni hayu kayu itu
dilalui oleh manusia): tanggung panjangnya
mardalan ia hum abal dia
abur [abur] v berserak: omei ai
berjalan dari jalan setapak;
abur padi itu berserak;
abalan n jalan setapak (yang
isabur v diserak;
dilalui binatang di hutan);
maraburan v berserakan;
abalan ni rusa jalan yang biasa
saburhon v serakkan
dilalui rusa
abur-abur v berserakan: abur-
abalabal [abal abal] n tempat abur bulung ai daun itu
garam yang terbuat dari bambu berserakan;
abang [abaG] n abang; acar [acar] n acar
marabang v 1 berabang; 2 adad [adad] v memilih bibit: adad
berabang (memanggil abang) omei bahen bonih tahun rah
abara [abara] n bahu bibit padi dipilih untuk benih
abing [abiG] v pangku; tahun ini
abingan n pangkuan; adang [adaG] v hambat: adang
abinghon v pangkukan; mardalan ia menghambat jalan
iabing v dipangku; itu
iabinghon v dipangkukan;
adangan [adaGan] n waktu (yang
mangabing v memangku:
sudah ditentukan): lape das
halak ai mangambing anggi
adangan ni belum sampai
orang itu memangku adik;
waktunya
mangabinghon v
memangkukan; adap [maGadap], mangadap v
pangabingan v cara menghadap: mangadap hu
memangku; lobei ni partongah kamu
parabing n pemangku; orang menghadap kearah depan
yang memangku; adar [adar] adv 1 tepat pada
parabingan n tempat waktunya: adar ni halak
memangku mangan sudah waktunya orang-
abir [abir] n harapan: abir ni uhur orang makan; 2 musim
harapan hati adat [adat] n adat: lang iboto adat
abis [abis] v ambil; anak ai anak itu tidak tahu adat
mangabisi v mengambili: adatua [adatua] adv moga-moga
mangambisi gambiri ia i juma aday [aday] pron itu
dia mengambili kemiri di
ladang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 1


adei . agepe

adei [adey] v pertimbangkan: maragad v menyadap:


adeihon parsoalan ai pertim- margadad bagod menyadap
bangkan persoalan ini enau;
adon [adOn] pron ini pangagad v cara menyadap;
paragad n penyadap
adong [adOG] v 1 ada: adong do 2
duitmu ase mamboli buku on agad [agad] v pikir; kira ;duga
apakah ada uangmu untuk agad-agad [agad agad] n pahat;
membeli buku itu; 2 punya; alat (perkakas): huboli sada
adonghon v adakan; agad-agad saya membeli satu
iadonghon v diadakan; buah pahat
mangadonghon v agadi [agadi] n alat menyadap:
mengadakan; mambahen agadi si tukang bosi
marnadong berada; 1 v ada si tukang besi membuat alat
(di); 2 a berpunya; kaya; untuk menyadap
paradongi n keberadaan; agak [aga?] adv kira-kira: agak
sinadongan n harta yang pitu halak kira-kira ada tujuh
dimiliki orang;
taradonghon v teradakan; agakni adv mungkin: agakni
adop [adOp] n susu: anggi inum abang roh sadari on mungkin
adop adik minum susu abang tiba hari ini
adou [madOwadaw], madouadou agam [agam] n 1 jantan: dayok
v jalan-jalan: madouadou inang agam ayam jantan 2 bibit:
hu Berastagi ibu pergi ke agam ni omei ini bibit padi;
Berastagi agam-agam n persediaan:
adoyup [adOyup] n nama sejenis agam-agam panganon domma
tumbuhan: adoyup i roban bois persediaan makanan telah
bapa bapa menebang kayu habis
adoyup agan [agan] n pikir: agan lobe
adu [maGadu], mangadu v 1 baru boli sabah ai pikir dahulu,
mendakwa; 2 n lomba baru beli sawah itu;
iagan v dipikir
adua duan [adu aduan] n
pemberitahuan age [agE ] p biar age ma au laho
mi biarlah aku yang pergi
adum [adum], mangadum v
agembit [agembit] p walaupun:
mengaku silap: mangadum
agembit laho ia walaupu ia
halak ai dia mengaku silap
pergi
aduri [adduri] n nira (pohon nyiru
agena [agEna] p biar: agena hata
besar)
ni roha mu biar bagaimanapun
aek [aEk] n air itu kata hati mu
aer [aer] v campur: aer kopi agendo [agEndO] adv sekurang-
pangkon dadih campur kopi kurangnya: agendo adong lima
dengan susu ribu rupei sekurang-kurangnya
agab-agab [agab agab] n berahi lima ribu rupiah
1
agad [agad] v sadap: agad lobei ageni [agEni] p biarlah: ageni
bagod ai sadap aren itu saotik biarlah sedikit
iagad v disadap; agepe [agepE] p meskipun: agepe
roh udan, roh ia meskipun
hujan turun, dia datang

2 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


agih . ajar

agih [agih] adv agaknya: agih ni ia ahut [ahut] v membersihkan: si


maila agaknya dia malu butet ahut bagas ai si Bute
agil [agil] v tindih; membersihkan rumah
paagil v bertindih: buei urat ai [ai] pron itu: gogoh do lotusan
paagil banyaknya urat dolok Sibayak ai letusan
bertindih gunung Sibayak itu sangat
agoan [agOwan] n kehilangan: dahsyat
anak ni dayoh agoan anak ai lo [aylO] p aduh: ai lo borit
ayam kehilangan induknya naheihu hona batu aduh, sakit
agong [agOG]n 1 arang: mamboli kakiku kena batu
agong inang i tiga ibu membeli aik [tari?] v tarik: aik tali lombu ai!
arang di pasar; 2 mendapat tarik tali lembu itu!
malu: ulang gouskon agong ni i aili [ayli] n babi hutan: aili
pakkon ni inang ipardom, pb mamangani jagul i juma babi
jangan membuat malu ibu hutan memakani jagung di
agoragon [agOragOn] a terkenal: kebun
partiga-tiga na agoragon aima [ayma] p 1 ialah: pancasila
pedagang yang terkenal aima falsafah ni bangso
agu [agu] v campur: agu kopi Indonesia pancasila ialah
pangkon gula campur kopi falsafah bangsa Indonesia ; 2 v
dengan gula sama maknanya dengan:
ah [ah] p ah: dakdanak ai Desember aima bulan
mangkkatahon ah bani inangni pasampuluh dua Desember
anak itu mengatakan ah, pada sama dengan bulan kedua belas
ibunya ain [ayn] v angkat: ain karosi ai
aha [aha] pron apa; apakah: aha angkat kursi itu!
ma iboan ham hunjai? apakah aing [ayG] v mengaduh: ia aing ia
yang kamu bawa dari sana? mengaduh
ahap [ahap] n 1 rasa: hurang ajak [aja?] v 1 tunggang: ajak
sodap ahap hu menurut saya, mahuda in, ulang mabiar ho
rasanya kurang enak; 2 tunggangilah kuda itu, jangan
perasaan batin takut; 2 naik;
marhasap v merasa: lang mangajak v menunggang:
Simalungun anggo marhasap amang mangajak huda ayah
Simalungun bukan suku menunggang kuda;
simalungun kalau tidak bisa mangajaki v 1 menunggangi; 2
(sanubari) Simalungun menaiki
pangahap n perasaan: ajal [ajal] n ajal: lape ajal
pangahap hu rahanan sonon marpantang matei belum ajal
ibaen menurut saya, lebih baik berpantang mati
dibuat seperti ini ajang [ajaG] n kepunyaan: ajang
ahar [ahar] v habiskan: ahar ni ise buku ai kepunyaan siapa
indahan ai! habiskan nasi itu buku ini?
ahir [ahir] a parah: ahir naborit do 1
ajar [ajar] n nasehat: tangar ajar
danak parah penyakit anak itu ni inang dengar nasihat ibu!;
2
ahu [ahu] pron aku: ahu mamasa ajar [ajar] v ajar;
buku saya membaca buku; mangajar v mengajar;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 3


ajat . albak

mangajari v mengajari; mangahui v mengakui:


mangajarhon v mengajarkan; panangko ai mangahui salahni
marlajar v 1 belajar: ahu pencuri itu mengakui ke-
marlajar halani sihol pistar salahannya;
saya belajar agar pintar; 2 pangahuon n pengakuan
berlatih: sidea marlajar alad [alad] n tujuan: huja alad mu
mandoding mereka berlatih kemana tujuanmu?
menyanyi;
alah [alah] v kalah: ia alah judi dia
pangajar n pengajar;
kalah bermain judi
pangajaran n pengajaran;
parlajar n pelajar; alai [alayi] v usir;
parlajaran (siparlajari) n mangalai v mengusir: ia
pelajaran: ia domma mangalai aili hun jumani dia
manamathon parlajaran ni ia mengusir babi hutan dari
sudah menamatkan ladangnya
pelajarannya; alal [alal] n suara: alal adek jenges
tarajari v terajari suara adek merdu
ajat [ajat] a gatal: tangan ni adek alaman → laman
ajat halani batang buruk alamat [alamat] n tanda: aha
tangan adik gatal kena ulat bulu alamat lombu ai apa tandanya
aji [aji] n racun: si ucok matei lembu itu?
inum aji si Ucok mati minum alamen [alamEn] n halaman: si
racun Ani manapu halaman si Ani
ajibeot [ajibEyOt] n ilmu sihir menyapu halaman
(yang membuat mulut miring) 1
alang [alaG] v tanggung: ulang
ajiturtur [ajiturtur] n ilmu yang alang hanami horja: jangan
membuat tubuh gatal-gatal tanggung kalau bekerja
2
ajimat [ajimat] n ajimat: datu alang [alaG] a tanggung (karena
mambahen ajimat datu belum biasa mengerjakannya):
membuat ajimat ulang pala alang laho
ajuk [aju?] v jaja; jajakan: ajukhon marsahap jangan tanggung
kueh ai jajakan kue itu untuk berbicara
akah-akah [akah akah] a alani [alani] p karena
canggung: anak boru ai alapalap [alap alap] n sangkutan;
akahakah tumong gadis itu gantungan: alapalap pakean
canggung sekali gantungan baju
akal [akal] n pikiran: magou akal alat [alat alat] , alat-alat n tanda-
hu akal pikiranku hilang tanda: alat-alat birong dong
akim [akim] a yakin: au akim ia bai gurung ni tanda-tanda
laho roh aku yakin dia akan hitam ada dibadannya;
datang alatan n tandanya: aha altan ia
aku [aku], mangaku v mengaku: panangko apa tandanya dia
panangko ai mangaku salahni pencuri
pencuri itu mengakui ke- albag [albag] v pukul: ulang albag
salahannya; huting ai jangan pukul kucing
mangahu v mengaku: ia itu!
mangahu salah ia mengaku albak [alba?] v kelupas;
salah;

4 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


albas . allokkon

mangalbak v mengelubas 2
alim [alim] n nama sejenis
mangalbak bohi halak ai wajah pohon: laklak ni alim i bahen
orang itu mengelupas pustaha kulit pohon alim itu
albas [albas] adv jatuh tiba-tiba: buat pustaha;
anggi ni albas adiknya jatuh alimi [alimi] v simpan: i pamatang
tiba-tiba raya bahat i tubuhhon koperasi
albug [albug] v telan: albug lobei alimi pinjom di Pematang Raya
aubat telan obatnya banyak didirikan koperasi
aldak [alda?] a letih; simpan pinjam;
mangaldakkon v meletihkan: alimian v simpanan;
pardalanan on mangaldakkon ipaalimihon v disimpankan
hami perjalanan ini meletihkan aling [aliG] n perintah: anggo
kami pulisi menangkap halak,
aldom [aldOm] v tutup: aludom memahei surot aling kalau
ibah ai tutup pintu itu polisi menangkap orang harus
ale [alE] p hei: ale hasonaman memakai surat perintah
tengarma hami mandoding hei, alingit [aliGit] n nama sejenis
kawan dengarlah kami pohon: tanom lobei alingit ai
menyanyi ase tubuh tanam dulu pohon
alehon [alEhOn] v peluk: alingit itu supaya tumbuh
maralehon sidea halani alir [aliri] v alir;
marsihol mereka berpelukan aliri v alirkan: aliri bah ai hu
karena rindu sabah ase tubuh omei alirkan
alging [algiG] n seraut: buat masa air itu ke sawah biar tumbuh
alging bulu i ambilah seraut padinya
bambo itu manjalir n mengalir
algup [algup] n sesuap: algup alis [alis] v 1 raut: alis lobei pensel
indahan sesuap nasi ai ase runsing ujungni raut
aliali [aliali] n kalung ( kalung pensil itu supaya runcing
berisikan obat untuk bayi laki- ujungnya;
laki) 2 halus (dihaluskan dengan
menggunakan alat): alis lobei
alih [alih] v 1 berubah: domma alih
kayu ai haluskan kayu itu
uhurni telah berubah hatinya; 2
v meminjam: alih pensel si alit [alit] n lilit; gulung: alit tali on
Butet si Butet meminjam pinsil gulung tali ini;
mangalit v melilit;
alikan [alikan] n kepunyaan:
menggulung;
alikan adek buku on buku ini
mangaliti v melilit: andor
kepunyaan adek
mangliti hayu banggal ai
alilingei [aliliGEy] n ikat pinggang tanaman andor meliliti kayu
yang terbuat dari tembaga: besar itu
mamakei alilingei si abang
allokkon [allOkkOn] v buang:
abang memakai ikat pinggang
1 allokkon hayu ai buang kayu
alim [alim] v salin: surat on i itu;
alim pakon dawat surat ini mangallokkon v membuang:
disalin dengan tinta; anggi angallokkon batu adik
ialimko v disalin membuang batu;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 5


alo . ambah

pangallokkon n pembuang; alud [alud] v memijit: alud


orang gurungku pijit punggungku;
yang membuang: ise aludi v pijati;
panggallokkon sappah ai siapa ialud v dipijat;
pembuang sampah itu; ialudhon v dipijatkan;
tarallokkon v terbuang mangalud v memijat;
1
alo [alO] p ya (menyatakan paralud n pemijat
setuju); alug [alug] n keinginan tidak
alohon p iyakan; sampai
ialohon p diiyakan; aluk [alu?] v menjilat bibir: tingki
mangalohon p mengiyakan aluk ia huidah aku melihatnya
2
alo [alO] n lawan; ketika menjilat bibir
mangalo v melawan; 1
alumalum [alumalum] n nama
maralo v berlawanan; penyakit: alum-alum boni
sipangalo n pelawan; tonton sakit alumalum di dada;
aloalo [alOalO] v sambut; 2
alumalum [alumalum] n nama
ialoalo v disambut; tumbuhan untuk obat: dong
mangaloalo v menyambut alum-alum i juma nima?
alog [alOg] n batas: on ma alog ni adakah tumbuhan alum-alum di
ini batasnya ladang kalian?
alogo-alogo [alogo alogo] n alur [alur] n pihak: alur ni lang
penyakit sesak napas yang adong nasapanriahan tidak ada
disebabkan karena udara dingin yang sehati dipihaknya
alogo [alOgO] n angin alus [alus] a 1 halus: sira na alus
alokon [alOkOn] n keinginan tidak garam yang halus; 2 lembut:
sampai: ulang tangis ma ho alus do tilam ai tilam itu
halani alokon kau jangan lembut
menangis karena keingin yang alut [alut] v urut;
tidak sampai ialut v diurut;
aloling [alOliG] n suara: aloling ni mangalut v mengurut
tartenggar hanjon suaranya amak [ama?] n tikar: amparhon
terdengar dari sini amak in bentangkan tikar itu;
alop [alOp] v ambil: salah alop maramak v bertikar
salah ambil; amang [amaG] n ayah: amang
mangalop v mengambil: nonoi hanami niombahmon
amang mangalop hayu i juma ayah lihat kami anak-anakmu;
bapak mengambil kayu di maramang v berayah;
kebun amang-amang v suami;
alpak [alpa?] v potong: alpak hayu maramang-amang v bersuami
on ptong kayu ini ambah [abbah] n 1 tambah dua
altang [altaG], maltang a berat ambah sada sama dengan tolu
altung [altuG], maltungaltung v dua ditambah satu sama dengan
terjurai-jurai tiga; 2 v menjadi lebih banyak:
alub [alub] n muka: mardaraoh domma ibere bahat mangindo
alub si Ani muka si Ani ambah pe tong sudah diberi
berdarah banyak masih meminta lebih
banyak lagi

6 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


ambang . ambur

2
ambang [abbaG] n sedia: ambang ambit [abbit] v gendong: ambit
hepeng mu sediakan uangmu gelah niombahmu ai gendong
ambarita [abbarita] n jari manis: di depan saja anakmu;
tintin bai ambarita mu cincin di mangambit v menggendong
jari manismu ambok [abbO?] v hilang: ambok
ambasang [abbasaG] n buah duithu i tongoh dalan hilang
bacang: magatol ho na gotahni uangku di tengah jalan
ambasang gatal kena getah ambolas [abbOlas] n hujan batu:
buah bacang halani ambolas maseda
ambat [abbat] v hambat: ulang baganup suan suanan karena
ambat ahu laho podas hu misir hujan batu rusak semua
jangan hambat aku, aku mau tanaman
cepat pergi ambom [abbOm] n pantat: ambom
ambei [abbEy] v 1 rendam: ambei ni baggal pantatnya besar
boras on rendam beras ini; 2 amboru [abbOru] n saudara
melenggang (tidak membawa perempuan (kakak dan adik
apa-apa): ambei ia roh perempuan ayah): amboru na
hunjuma dia tidak membawa jenges bibi yang cantik
apa-apa dari ladang ambotik [abbOti?] n pepaya: dua
ambia [abbia] pron panggilan kibul ambotik dua buah pepaya;
untuk anak lelaki yang sebaya songon parbuahni ambotik
atau lebih muda: ombus lobei seperti pepaya berbuah, pb
apui ai, ambia hembus dulu menambah kesusahan orang
api itu, polan lain
ambil [abbil] a iba: ambil uhurhu ambul [abbul] n saudara
mangindah inang mahorja iba perempuan (dari pihak ayah):
hatiku melihat ibu bekerja ambul lang adong be saudara
ambilan [abbilan] n khotbah: perempuan ayah tidak ada lagi
ambilan sadari on kotbah hari ambulu [abbulu] n bulu: ambulu ni
ini tanganni alus-alus bulu di
ambing [abbiG], mambing v tangannya halus-halus;
menggelambir mangambului v mencabuti
ambirambir [abbir abbir] n umbai bulu (ayam dsb) yg telah
(seperti umbai pada hiou) dipotong: eda mangambului
dayok kakak mencabuti bulu
ambirang [abbiraG] n sejenis ulat:
ayam;
ambirang mamangani pusukni
marambulu v berbulu
lompah ulat ambirang
memakani pucuk sayur ambung [ambuG] v buang: ambung
boras i baen adek beras
ambis [abbis] v habis: ambis
terbuang oleh adek;
haganupan, aha petang na
ambunghon v buangkan;
tading semuanya habis tidak
iambunghon v dibuangkan;
ada yang tertinggal;
mangambunghon v melem-
pangambis n penghabisan
parkan;
(paling ujung)
1 pagombung v pelempar
ambit [abbit] p jika, kiranya:
ambur [ambur] v 1 jatuh; 2
ambit ma namin jenges ahu
berserakan; 3 menetes
jika saja aku cantik

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 7


amburu . ampu

amburu [abburu]n saudara laki- ampilaos [appilaOs] n hujan:


laki ayah: amburu ai loho ampilos nabodari hujan lebat
saudara laki-laki ayah sudah seharian
pergi ampin → ampan
amis [amis] v kupas (dengan tipis): ampipira [ampipira] n sejenis
amis anas ai kupas tipis nenas kayu: ampipira ibaen soban
itu kayu ampira dibuat kayu bakar
1 1
ampa [appa] p 1 dan: haduan ampir [appir] adv hampir: ampir
ahu ampa ia misir hu Jakarta ahu madabuh aku hampir jatuh
aku dan dia pergi ke Jakarta 2
ampir [appir], mangampir a
lusa; 2 adv juga: sadari on kram; kebas: mangampir nahei
hanami ampa hu juma kami au kakiku kebas
pergi ke ladang juga hari ini ampis [ampis] n tepi: ampis ni
2
ampa [appa] adv juga lombang tepi jurang
ampan [appan] n kain lampin; ampit [appit] v sepak: ampit bola
kain bedung: domma iambang ai das hu atas sepak bola itu
ho ampan ni niombahmu? sampai ke atas
sudah kau sediakan kain ampod [appOd] v sambung:
bedung anakmu? ampodhon ni tali hail
ampangampangan [appaG sambungkan tali pancing ini
appaGan] n kulit kambing: ampodui [appOduy] n tikus
ampang-ampangan bai do bambu: bahat ampodui i juma
ibaen gondang kulit kambing namai banyak tikus bambu
dapat dijadikan gendang diladang kami
ampar [appar] v 1 berserak: ampoldang [appOldaG] n bangsa:
ampar haganup ugasta barang- ampoldang Jepang lopak-lopak
barang kita berserak semua; 2 haganupan bangsa jepang
bentang; semua berkulit putih
amparhon v bentangkan; ampong [appOG] v putus angan-
iamparhon v dibentangkan; angan: ampog mangidah
mangamparhon v meng- pertahou mu nahurong jeges
amparkan; putus harapanku melihat
pangampar v cara meng- tingkahmu yang tidak baik
hampar ampor [appOr] v menuang air
amparan [apparan] n tikar: buat sedikit-sedikit: ampor
hujon amparan ai bawa tikar hutangan hu ase hususi
itu kesini tuangkan air ketanganku
ampei [appEy], mangampei v sedidkit-sedikit biar ku cuci
tunggang, menunggang: ampordang [appOdaG] n
mangampei huda hami kepodang
sadarion menunggang kuda ampu [appu] v pangku: ampu ni
kami hari ini ombah on pangku adikmu;
ampiarawas [appirawas] n sejenis ampuhon v pangkukan;
kayu: ampirawas i baen iampuhon v dipangkukan;
ompung tungkoni kayu mangampu v memangku;
ampirawas dibuat tongkat pangampu v cara memangku
parampu n alat memangku

8 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


ampud . andudur

ampud [appud] v menghabiskan: andatang [addataG] n sejenis


on ma ampud ni inilah yang tumbuh-tumbuhan: andatang
penghabisan ipatuduh hubangku tumbuhan
ampuk [appu?] n sejenis burung: andatang diperlihatkan padaku
anggo do diampuk pangan ho andehit [addehit] n sejenis kayu:
pernahkah kamu makan burung andehit buei ni isuan kayu
ampuk andehit banyak ditanam
ampul [appul] v sapih: baru onam andigan [addigan] pron kapan:
umurni domma ampul baru andigan do ahu marhasil
enam bulan umurnya sudah kapankah aku akan berhasil;
disapih; atap andigan kapan-kapan;
iampul v disapih; age andigan kapan saja
mangampul v menyapih
andilou [addilOw] n sejenis kayu:
ampul-ampul [appul appul]n andilou iboan inang hu huta
kupu-kupu: ampul-ampul ai kayu andilou dibawa ibu ke
sogob bani bunga kupu-kupu kampung
itu hinggap di bunga
andin [addin] pron itulah: andin
ampun [ampun] n ampun: ampun ma imang hu itu suamiku
lang manangko be ahu ampun
bu, aku tidak mencuri lagi andodot [adOdOt] n sejenis
serangga penyengat: bihong
anak [ana?] n anak laki-laki: anak
naidoit andodot ai bengkak
ni sada do hansa anak laki-
digigit andodot
lakinya cuma satu
andohar [addOhar] adv mudah-
anas [anas] n nenas: gok do anas i
mudahan: andohar ma boi hita
huta nami banyak nenas di
mandapot gogoh mudah-
kampung kami;
anason n penyakit yang di- mudahan kita mendapatkan
sebabkan makan nenas kekuatan
andal [addal] n pantat beruk yang andolog [addOlOg] n sejenis kayu:
gundul: andal ni bodat maos andolog buei i harangan kayu
seng marbulu on pantat beruk andolog banyak di hutan
itu sudah hilang bulunya andon [addOn] pron ini: buat ma
andalotung [addalOtuG] n sejenis demban andon ambillah sirih
tumbuhan: itondaiho do ini
andalotung na songon on andor [andOr] n tali dari
tahukah kamu tumbuhan tumbuhan: andor baen
andalotung? pengikatni soban min ini tali
andalu [addalu] n alu: andalu ai untuk mengikat kayu bakarmu
ibahen humbani hayu alu itu andorasi [addOrasi] n sejenis
dibuat dari kayu kayu: andorasi na tenger hayu
1 pohon andorasi keras kayunya
andar [addar] n tangga: andar ni
jabu tangga rumah; andori [addOri] n tampah: ise na
marandar v bertangga mambayu andori ai? siapa
2
andar [addar] a miring: bonani yang menganyam tampah itu?
mangga andar halani masursur andudur [addudur[n pohon palem:
tanohni pohon mangga itu andudur isuan bapa i lobei ni
miring karena tanahnya bagas pohon palem ditanam
longsor; bapa di depan rumah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 9


andugur . anggoh

andugur [addugur] n sejenis kayu: anggap [aGgap] v anggap: anggap


andugur adong i pudi bagas ma au borumu kandung
nami kayu andugur ada di anggaplah aku anak perempuan
belakang rumah kami kandungmu
anduh [adduh] n anak tiri: piga anggapan [aGgapan] n anggapan:
anduh na idapothon ho? anggapan hu ho na galak, hape
berapa anak tiri mu? bag aku pikir kau orang yang
anduhur [adduhur] n perkutut cerewet, ternyata tidak
andui [addui] v ratap: andui boi anggara [aGgara] n hari ketiga
mambaenn tangis tangis yang dalam kelender simalungun:
meratap membuat hat sedih anggara halak simalungun
nama hari orang simalungun
andung [adduG] v rasa: andung
lobei maborit atap lang coba anggarba [aGgarba] n daun
dulu sakit atau tidak pandan yang berdaun lebar dan
panjang sebagai bahan pem-
andupar [addupar] n sejenis kayu:
buat: anggarba boi ibayu
andupar boi ibaen tiang jabu
mambaen amak daun aggarba
kayu andupar dapat dijadikan untuk membuat tikar
tiang rumah
anggi [aGgi] n adik: anggi
anduri [adduri] n tampah: ise mambuat tolur ni dayok adik
mamboli anduri ai? siapa mengambil telur ayam;
yang membeli tampah itu maranggi v mempunyai adik;
andurman [addurman] n sejenis nasianggi n adik ipar;
burung: i tembak amang angging [aGging] v cuci rambut;
andurman natuari burung keramas: angging ma domma
burung andurman ditembak kotor jambulanmu keramaslah,
bapak semalam sudah kotor rambutmu
aneane [anE anE] n anak bungsu: anggir [aGgir] n sesuatu yang
payah do mantubuhkon aneane dipakai untuk keramas (jeruk
susah sekali melahirkan anak purut, bunga-bung dll): anggir
bungsu ibuat utei keramaslah pakai
ang [aG] v mengangakan mulut: buah jeruk
ang hupamasuk galuh anggo [aGgo] p jika: anggo
ngangakan mulut supaya maborit ulu pangan tambar ai
masuk pisangnya kalau sakit kepala makanlah
angas [aGas] v dikeringkan obat itu
(dengan bara api): angas anggogoh [aGgOgOh] n sejenis
indahan ai anggo domma burung: anggogoh habang ai
gurgur kalau sudah mendidih burung anggogoh itu terbang
nasi itu keringkan dengan bara anggoh [aGgOh] v cium (tentang
api bau-bauan): anggoh lobei
anget [aGet] a pelan: anget kamar nima ai, bau lang ongga
marsahap, ase ulang puho isapu cium dulu kamar kalian
ompungmu pelan bericara agar itu, baunya seperti tak pernah
tidak bangun nenekmu disapu;
angga [aGga] p kalau: angga manganggoh v mencium:
banyak hu hai lang bangku huting na manganggoh na laho
sombong kalau aku kaya aku sipanganonni kucing selalu
tidak akan sombong mencium apa yang akan
anggala [aGgala] n jerami dimakan

10 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


anggola . anjaha

anggola → anggala angkis [akkis] v habis: angkis


angguk [aGgu?], mangangguk v omei ai i pangan dayok
menangis: angguk dansa habislah padi itu dimakan ayam
horjani tiap ari menangis saja angkit [akkit] v ambil: angkit
kerjanya tiap hari hayu ai ambil kayu itu
anggur [aGgur] n anggur: boli angkolir [aGkOlir] n sejenis
bangku anggur ai belikan aku burung: manangkap angkolir
anggur itu hanami i harangan kami
anggurisa [anGgurisa] n sejenis menangkap burung angkolir di
burung enggang: anggurisa hutan
taboh daini burung anggurisa angkora [aGkOra] v panggil:
enak rasanya halak na indilo angkora
angin [aGin] a tekun: angin ia seorang yang diharap
marlajar dia belajar dengan kedatangannya
tekun angkulu→angkula
angir [aGir] n tahi anak bayi: angir angkulu [akkulu] n 1 tubuh
lape marbau tahi anak bayi (keseluruhan bagian tubuh):
belum berbau angkulu ni inang galek tumang
angka [akka] terka: angka lobei badan ibu lemas sekali; 2 diri
coba terka sendiri; marhasadon angkulu
angkar [akkar] adv 1 kurang ampa pikiran, pb sesuai
masak: iandahan na angkar perkataan dengan perbuatan;
nasinya kurang masak; 2 marangkulu, marangkula v
kurang tidur: angkar ma au bertubuh: angkula ni anggi
nabodari aku kurang tidur ullopak adik mempunyai tubuh
semalam lebih putih
angkat [akkat] v angkat; 1 angkup [akkup] n sebelah
naikkan: angkat tangan angkat menyebelah: angkup juma
tangan; 2 ambil; bawa: ulang nami sebelah menyebelah
pala maila-ila, angkat ma gela lading kami
sudahlah jangan malu-malu, angkut [aGkut] v angkut: angkut
angkat saja; ma omei ai angkut dulu
iangkat v diangkat; padi itu
mangangkat v mengangkat; angsa [aGsa] n angsa: mamalihara
tarangkat v terangkat angsa hanami kami
angkihi [aGkihi] n sejenis rumput: memelihara angsa
i pangan horbo angkihi on anjah [anjah] pron dari mana:
rumput angkihi dimakan anjah hani ma dari mana
kerbau kamu?; 2 ki mengukur jalan:
angkip [akkip] n jepitan janggut: anjah dansa horjani tiap ari
bakku lobei angkip ai pinjam mengukur jalan kerjanya setiap
dulu jepitan janggut itu hari
1
angkirbung [akkirbuG] n sejenis anjaha [anjaha] adv sambil: ia
tumbuhan: ija i buat ho ma juguk i lapou anjaha
angkirbung dimana kau ambil mangisop dia duduk di warung
daun angkibung itu sambil merokok

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 11


anjaha . antaldon

2
anjaha [anjaha] p dengan: ia ansiansi [assiansi] n sejenis
marsahap anjaha ni ompung ia rumput: ansiansi tambar ni
berbicara dengan nenek dakdanak rumput asiansi untuk
anjai [anjai] adv akan (untuk obat anak-anak
menyatakan sesuatu yang tidak ansilum [assilum] n sejenis pohon
diharapkan): ibotoh seng anjai buah: mananom ansilum
udan dia mengetahui bahwa amang i juma ayah menanam
tidak akan hujan pohon ansilum di ladang
anjak [ajja?] v pijak: tentara ni ansimun [assimun] n mentimun:
jopang ai anjak parsabahan sadia hargani ansimun ai
tentara jepang itu melintasi sakilo berapa harga mentimun
persawahan; sekilo
manganjaki v memijak; ansisi [assisi] a sembarang: ulang
melewati: kereta api ai ansisi marhata-hata jangan
manganjaki parsabaan kereta sembarang berkata kata
api itu melintasi pesawahan
ansisibang [assisibaG] n lipan:
anjal [ajjal] v mati (ungkapan bahat do ansisibang i pudi
kasar): anjal ho, hurang ajar banyak sekali lipan di belakang
mati kau, kurang ajar
ansoanso [assOansO] v 1
anjang [ajjaG] a angkuh: halak na menganggur: halak ai
anjang orang yang angkuh ansoanso orang itu
anjei [anjEy] v tangkis: anjei menganggur; 2 melarat: ia
gelah, ase ulang hona ansonanso dia hidupnya
tangkislah biar jangan kena! melarat
anjing [anjiG] n anjing: anjing ansog [assOg] n sejenis binatang
manggan holi-holi anjing ansubah [assubah] n tempat air
makan tulang-tulang yang terbuat dari bambu dua
anjis [anjis] v lari kencang: anjis ruas: amang mambahen
ia halani mabiar ia berlari ansubah ayah membuat tempat
kencang karena takut; air
manganjis v berlari kencang ansuh [assuh] v tampung
anju [anju] v bujuk: anju ma (menampung air dimasukkan
anggimu bujuklah adikmu; ke dalam ansubah);
ianju v dibujuk; maransuh v menampung
manganju v membujuk; ansul [assul] v tersentuh: ansul
panganju n pembujuk nahei ni bani butu kakinya
1
anjuk [anju?], taranjuk a tersentuh batu
berlebih: anjuk sobanni sada antah [attah] adv belum tentu
hayu kayu bakarnya lebih satu antak [atta?] n agak; kira-kira:
2
anjuk [anju?] n tanjung antak songon nai ma kira-kira
anjung [anjuG] v jolok: anjung begitulah
jabu ai jolok jambu itu antal [attal] n rasa: sonang antal
anjur [anjur] v lewat: anjur uhur ni senang rasa hatinya
haganupan lewatlah semuanya antaldon [attaldOn] n sejenis
anrip-anrip [arrip arrip] n keladi hutan: ulang jolom
kelelawar (yang masih kecil) antaldon ai jangan pegang
antaldom itu

12 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


antalis . apit

antalis [attalis] n siku: maborit antong [attOG] pron jika begitu:


antalis anggi siku adikku sakit antong sonai hatamu dear ma
antan [attan] v timbang: antan jika begitu ucapanmu, baiklah
boras on timbanglah beras itu antorkis [attOrkis] n keladi hutan:
antaran [attaran] n ketika: antorkis sipanjononi babi
antaran musim udan ketika keladi hutan adalah makanan
musim hujan babi
antarsa [attarsa] n sejenis pohon: antuk [attu?] v tersentuh
antarsa dairi masiah pohon anturang [atturaG] n mamak
antarasa rasanya pedas perempuan: i ja anturang ai di
antarsih [attarsih] n sejenis mana mamak perempuan itu
burung: ajang nise antarsih ai anturgok [atturgO?] a tegak:
milik siapakah burung antarsih anturgok ho lobei tegakkan
itu kepalamu
antigan → andigan antus [attus] v ceritakan: antus
antigau [attigaw] p bilamana turilukian ai boni ceritakan
antik [atti?] n sejenis tumbuhan kejadian itu padanya
daunnya berasa asam: mombuat aong [aOG] v ada: aong apei i
antik i juma si Taing si Taing bagas ada tikar di rumahku
mengambil tumbuhan antik di aor [aOr] v keluyuran: mangaor
ladang anggi ai anak itu keluyuran
antikan [attikan] n harta: bahat apa [appa] p dan
antikan halak ai orang itu apap [apap] v panjat: apap lobei
banyak harta hayu ai panjat panjat dulu
antil [attil] adv kurang (tidak pohon itu
cukup) apas [apas] a sombong: apas
anting [attiG] n sejenis kelelawar: halak ai orang itu sombong;
adong do anting i harangan mangapas v remeh
adakah kelelawar di hutan apei [apEy] n tikar: amparhon
antinganou [attiGanOw] n lobei apei in bentangkan dulu
serangga busuk: ulang jolom tikarnya;
antinganou marbau holi marapei v bertikar
tanganmu serangga itu jangan 1
apil [apil] n pagar yang tidak
dipegang serangga itu, dapat ditembus peluru dibuat
tanganmu nanti bau dari ruyung atau kayu-kayu
antinganting [attiG attiG] n bulat yang disusun untuk
kerabu; benteng (kubu pertahanan)
maranting-anting v berkerabu 2
apil [apil] v hafal: apil parlajaran
antipa [attipa] n kura-kura: tolur ai! hafal pelajaran itu!;
antipa ipangan halak do telur iapil v dihapal
penyu dimakan orang apilan n hafalan
antirha [attirha] n sejenis ubi mangapil v menghafal;
kayu besar: jual ma antirha ai mangapilhon v menghafalkan;
hu tiga jual ubi kayu itu ke pangapilan v penghafalan;
pekan apit [apit] v jepit;
antoh [attOh] adv belum tentu marapit v menjepit;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 13


apoh . aribut

tarapit v terjepit: tarapit halak arbap [arbap] n sejenis kecapi:


ai orang itu terjepit danak ai maboli arbab anak itu
apoh [apOh], apohapoh v hibur; membeli arbab
1
mangapoh v menghibur arbong [arbOG] n melintang:
apokat [pOkat] n avokad adong hayu arbong i tonga
apui [apuy] n api: songon apui dalan ada kayu melintang di
milasmu seperti api panas tengah jalan
2
badanmu; arbong [arbOG] v bentang: adong
marapui v berapi; sabah arbong i arban dolog ai
marapui-apui a ki ada sawah terbentang di lereng
bersemangat sekali gunung itu
apung [apuG] a kebal ardah [ardah] a rapat;
1
apus [apus] n sapu iardahkon v dirapatkan: ulang
2 songon on iardahkon antong
apus [apus] v hapus; usap;
arsik jangan dirapatkan seperti
mangapus v menghapus: ia
ini, nanti rusak;
mangapus lukani sambil
mangardahkon v merapatkan
mangingat nasib ni na sial ia
menghapus lukanya sambil ardak [arda?] v asuh
mengingat nasibnya yang sial; ardom [ardOm] v makan beras:
mangapushon v mengusapkan manuk ai ardom ayam itu
ara [ara] n pohon ara makan beras
1
arah [arah] n peraturan arepat [arEpat] a lumpuh: arepat
nahe ni lumpuh kakinya
arah-arah [arah arah], 2
mangarahkon v ajak, arepat [arepat] n tumpuan hati:
mengajak songon arepat na marhata-hata
bani sisombahon segenap kata-
arang [araG] n arang: arang ni
kata diutarakan dalam
hayu arang kayu
persembahan
arap [arap] v harap: arap uhurhu
arga [arga] n harga;
ho roh saya berharap engkau
mararga v berharga
datang;
mangarap v mengharap; arhat [arhat] v pegang: ulang
mangarapkon v songon i arhat jangan dipegang
mengharapkan; begitu
tararap v terharap ari [ari] n hari: roh inang ari
1
aras [aras] a 1 dangkal: aras ni Minggu on datang ibu hari
bah airnya dangkal; 2 bodoh: Minggu ini;
aras ni uhur bodoh arian n siang hari: marangkat
2 arian hanami kami berangkat
aras [aras] n arus: aras ni bah
siang;
arus sungai
marari v berjaga-jaga pada
arbah [arbah] a basah: arbah siang hari;
bajuni bajunya basah; sadari num sehari
mangarbah v membasahi; ari-ari n setiap hari;
tarbah v dibasahi
arian [arian] n siang: arian
arban [arbas] n lereng: arban borngin siang malam
dolog ai doldol pakon do juma
aribut [aribut] n ijuk: tali aribut
nami lereng gunung itu dekat
tali ijuk
sekali dengan ladang kami

14 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


arid . asah

arid [arid] v meraut: inang arid arsan [arsan] n resam


pinsil ibu meraut pinsil arsang [arsaG] a sombong: arsang
1
arih [arih] v mengikat hewan halak ai orang itu sombong
dekat dengan tempat 1
arsik [arsi?] n ikan mas yang
tambatannya: arih hambing ai dimasak dengan bumbu
ikat kambing itu; khusus;
2
arih [arih] v tambat: arih tali ai mangarsik v menggulai ikan
tambat tali itu; mas (dengan bumbu khusus):
arihan n tambatan ompung mangarsik nenek
arihan uhur tambatan hati menggulai ikan mas
3 2
arih [arih], arihkon v ajak; arsik [arsi?] v siksa;
mangarihkon v mengajak mangarsik v menyiksa: ulang
ariharih [ariharih] a mufakat; ham mangarsik baliang ai
marariharih v bermufakat: jangan kalian siksa anjing itu;
sidea marariharih i jabu nami marsik v tersiksa;
mereka bermufakat di rumah pangarsik n penyiksa;
kami arta [arta] n harta: arta na bahat
aring [ariG] n bau aring: aring harta yang banyak
sibuat ursa bau aring arti [arti] n arti
disebabkan oleh rusa artikan [attikan] n kepunyaan:
arip-arip [arip arip] n kelelawar artikan nisei horbou ai
(yang masih kecil): adong arip- kepunyaan siapa kerbau itu
arip bani hayu ada kelelawar di arto [artO] n sirih: ajang nisei arto
pohon kayu ae milik siapa sirih jalar itu
aris [aris] n bambu untuk aru [aru] v jaja; jajakan
membuat rumah: halak ai
aruk [aru?] v jolok;
mambahen jabu aris orang itu
aruk-aruk n penjolok:
membuat rumah bambu
arukaruk ai penjolok itu
ariskon [ariskon] n pertimbangan:
arun [arun], marun n demam:
sonaha ariskon ni bagaimana
marun si Ana si Ana sakit
pertimbangannya
demam
arjang [ajjaG] v lari: panangko ai
arung-arung [aruG aruG] n
mararjang hu harangan
seberau; sejenis rumput yang
pencuri itu berlar ke hutan
ditanam di pinggir sungai
arjuk [ajju?] v jolok untuk menahan erosi
arjuk [arju?arju?], arjukarjuk n arus [arus], arusan n arti: aha
galah: bapa mamboan arjuk arus ni apakah artinya?;
arjuk ayah membawa galah; mangarusi v mengerti;
mangarjuk v menggalah; pangarusion n pengertian
pangarjuk n penggalah;
asa [asa] v gosok
tararjuk v tergalah
asah [asah] v gosok: asah pisaou
arob [arOb] n sejenis daun-daunan
ai gosoklah pisau itu;
aroh [arOh] n keringkan asahan n batu pengasah: asah
arot [arOt], marot a tajam: na arot pisaou pangkon asahan asah
ma pisou ai pisau itu tajam pisau dengan batu pengasah
arsak [arsa?] v menimba: arsak ni
bah menimba air

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 15


asak . atok

asak [asa?] 1 a lambat: au asak asu [asu] n anjing: asu miise ai


roh aku terlambat datang; 2 v anjing siapa ini
padatkan: asak omei na irgoni asup [asup] v sanggup: asup au
ai padatkan padi di dalam goni mambahen jabu aku sanggup
itu membuat rumah
asakasak [asa?asa?] v mengisi: atah [atah] n makanan mentah
amang asak asak ni bodil ayah atak [ata?] adv mungkin: atak
mengisi bedil inang misir hu tiga mamboli
1
asal [asal] p 1 kalau: hubere pe dadih mungkin ibu pergi ke
hubam duit asal bujur pasar membeli susu
marhorja kau akan ku beri atap [atap] adv atau: inang atap
uang kalau rajin bekerja; 2 amang ibu atau ayah
seandainya: asal porsaya ia atar [atar] a wangi: minak atar
seandainya dia percaya minyak wangi
2
asal [asal] n asal (tentang daerah) atar [attar] n ruang depan
asap [asap] n asap: asap ni bodil atas [atas] n atas: i atas lamari di
asap bedil atas lemari;
asar [asar] n sarang: asar ni padatas v menaruh di atas;
manuk-manuk sarang burung paratas n 1 bagian paling atas;
asas [asas] n merpati: asas ni ise 2 orang atas
ai merpati siapa itu atege [atEgE] pron begitu: atege
ase [ase] p supaya: inang manapu lobei begitu saja
jabu ase borsih ibu menyapu atei [atEy atEy], atei-atei n hati:
rumah supaya bersih pangahap ni atei hu perasaan
asei [asey] n sapu: inang hatiku kurang sedap;
mambahen asei ibu membuat mardiateihon v memperhati-
sapu kan;
asih [asih] n Aceh: halak asih mampardiateihon v mem-
orang Aceh perhatikan: Jasmen
asik [asi?] a busuk: aha na asik ai mampardiateihon niombah ni
apa yang berbau busuk itu? marguro-guro Jasmen
asil [asil] n cukai: pemerintah memperhatikan anaknya
mambuat asil pemerintah bermain-main
mengambil cukai atene [atEnE] pron begitu: au
askei [askEy] n pantun: askei ni hatakon atene aku katakan
halak melayu pantun milik begitu
orang melayu atiha [atiha] n tenung
asok [aso?] a lambat: asok atik [ati?] Tb adv mungkin
mardalan berjalan lambat atikan [atikan] n kepunyaan:
aspal [aspal] n aspal atikan niise sabah ai?
assuan [asuan] n tembilang kayu kepunyaan siapa sawah itu?
(alat untuk menggali lubang atipatip [atippatip] n perangkap:
bertangkai panjang) begu ai masuk atipatip harimau
asta [asta] n hasta: sada asta satu itu masuk perangkap
hasta atok [atO?] a sampai hati: atok ni
astu [astu] v bantu: astu inang ai ai bakku ia sampai hati benar
bantu ibu itu dia

16 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


atur . ayup

atur [atur] v atur; pangayak n pengejar;


aturan n aturan; tarayak v terkejar;
mangatur v mengatur; ayakan [ayakan] n guna: aha
maratur v beratur; ayakan ho tangis apa guna kau
pangatur n pengatur; menangis
paraturan n peraturan; ayam [ayam] n binatang liar yang
taratur v teratur; dipelihara
au → ahu ayan [ayan] n kaleng: buat ayan
aucang [awcaG] v meraung: begu minak lampu ambil kaleng
aucang i harangan harimau itu minyak lampu
meraung di hutan ayap [ayap] n melayang
aum [aum] v mengaum: aum ni ayapan [ayapan] n hidangan:
begu harimau mengaum ibere hubani ayapan tulang
aup [aup] v timbul tenggelam: paman disuguhkan hidangan
hayu ni aup i bah banggal kayu ayat [ayat] n surat; ayat:
itu timbul tenggelam di sungai mambassa ayat si tongat
awak [awa?] n pinggang: awak ni tongat membaca surat itu
dak danak pinggang anak-anak ayob [ayOb] v angkat;
awanawan [awan awan] n bagian ayoban n tawanan
kepala anak kecil: awanawan mangayob v mengangkat:
bain dakdaknak awan awan ada mangayop omei hun goni ia ia
di kepala mengangkat padi dengan goni;
awang-awang [awaG awaG] n pangayob n pengangkat;
udara: manuk-manuk ai i ayum [huyum], huyum n pipi:
awangawang burung itu ada di huyum adong i tubuh pipi
udara terletak di wajah
awas [awas] v kibas: awas hon ayup [ayup] v hanyut: halak ai
abit ai kibaskan kain itu ayup i bag banggal orang itu
awat [awat] n pengembara: halak hanyut di sungai besar
awat orang pengembara
awei [awEy] n derita: lang boi
mambahen inang mangawei
tidak boleh membuat ibu
menderita
awal awal [awal awal] v terayun:
halak ai awal awal orang itu
terayun ayun
ay [ayi] pron itu
ayak [aya?] v 1 kejar: ayak
hambing ai kejar kambing itu;
n 2 ingin: ayak uhur ingin
memiliki sesuatu;
mangayak v mengejar:
parburu ayak ursa ai pemburu
mengejar rusa itu;
marsiayakan v berkejar-
kejaran;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 17


b . ba . bahang

pabagashon v memperdalam
B 2
bagas [bagas] n rumah
bagei [bagey] n macam; 1 jenis; 2
ba [ba] n induk surat ke 19 (dari rupa;
surat sapuluh siah) marbagei-bagei v bermacam-
baba [baba] n mulut: babah ni macam; berbagai-bagai: bagei
baliang mulut anjing; sipanganon bermacam-macam
marbabah v bermulut; makanan
sangkababah v 1 sesuap; 2 bagi [bagi] n bagi: bagi ma duit ai
sepatah kata bagilah uang itu;
babeng [babEG] n hantu marbagi v berbagi;
babou [babOw] n atas: i babou ni bagian [bagian] n bagian;
hayu di atas kayu parbagianan n ki nasib
babui [babui] n babi: adong babui (peruntungan)
i harangan ai ada babi di hutan bagod [bagOd] n aren: adong
itu tubuh bagod i jae pohon aren
bada [bada] Tb v tengkar; tumbuh di situ
mambadai v membantah; marbagod v menyadap:
menyanggah; marbagod do amang
marbada v bertengkar pasikolahon ahu ayah
parbada n orang yang suka menyadap enau untuk
bertengkar; menyekolahkan aku
badik [badi] n sejenis pisau 1
bah [bah] n air;
bador [badOr] a malu: ulang ham mangarbahi v mengairi;
mambahen bador jangan kau marbah v berair;
membuat malu; tarbahi v terairi;
pabadorhon v mempermalu- bah banggal sungai;
kan; bah parigi perigi; sumur;
tarbador v menjadi malu bah tubuh mata air;
badou [badOw] n ikan gabus bah udan air hujan;
baen → bahen 2
bah [bah] n sungai; marulu do
bagah-bagah [bagah bagah] n 1 bah, marindung do suhat, pb
janji; 2 persetujuan; ada hulu sungai ada induk
mambagah-bagahi v men- keladi; (orang yang lebih
janjikan; dihormati);
mambagah-bagahkon v men- bah bolon sungai besar
janjikan; baha [baha] n tabiat: baha ni
marbagah-bagah v 1 berjanji; songon inangni tabiatnya
mengucapkan janji; 2
seperti ibunya
menyanggupi: halak ai
marbagah bagah hubanghu bahah [bahah] n mulut
orang itu berjanji padaku bahal [bahal] n jalan setapak yang
1
bagas [bagas] a dalam; 1 jauh biasa dilalui manusia sehingga
dari permukaan: bagas tumang rumput-rumput di jalan tersebut
hondot ni juma ai dalam sekali mati: bahal ni halak jalan biasa
jurang ladangnya; 2 paham dilalui orang
benar-benar; 3 bagian yang di bahang [bahaG] v larang: bahang
dalam: i bagas pikiron di dalam lobe anak ai larang dulu anak
pikiran; itu

18 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


bahapal . baju

bahapal [bahapal] n nama sungai: bais [bais] n suara lompatan


Bahapal goran ni bah na bait [bait] v bangkit: bait ahu aku
marulu hun Dolok Simbolon bangkit
Bahapal nama sungai yang baja [baja] n waja: bosi baja besi
hulunya ke Dolok Simbolon waja
bahar [bahar] v gali: bahar tano ai bajak [baja?] a kaya
gali tanah itu
1 bajalinggei [bajaliggE] n nama
bahat [bahat] a banyak; daerah: au roh hun Bajalinggei
pabahatkon v memperbanyak; aku datang dari Bajalinggei
2
bahat [bahat] a parah: bahat do bajan [bajan], mabajan a 1 jelek
haborit danak ai penyakit anak (tentang wajah); 2 jahat
itu parah; (tentang watak): halak bajan
bahatan a lebih banyak; orang jahat;
bahat tu a terlampau banyak; bajan tu a terlalu jelek
sabahat num sebanyak; sama tarbajan a agak jelek;
banyak dengan
bajang [bajaG] n pasung
bahen [baEn] v buat; lakukan: aha
bajar [bajar] n kambing bandot;:
na i bahen ni apa yang telah
adong do bajar i juma kambing
diperbuatnya;
jantan ada di ladang
mambahen v membuat:
mambahen aha inang? ibu bajar-bajar [bajar bajar] n pusar;
membuat apa?; poros: anggo maborit boltok ra
pambahenan n perbuatan; do mandarat bajarbajar ni
sibahen n pembuat; bunga sihalani agar tidak dakit
sibahenon n sesuatu yang akan perut letakkan bunga sihalani
dibuat; bajaronggi [bajarOGgi] n semacam
tarbahen v terbuat; dun seledri: bajaronggi tubuh i
bahing [bahiG] v putar: bahing paya paya daun bajaronggi
lobei lereng on sepeda itu putar tumbuh di payapaya
dulu arahnya baji-baji [baji baji] n pahat
bahod [bahOt] a tegap: bahot bajo [bajO] n besan
tumang pamatang ni tubuhnya bajoh [bajOh] n bisul
sangat tegap 1
bajor [bajOr] a miskin;
bahul [bahul] n perut anak: borit marbajoran n orang miskin:
bahul ni dakdanai ai perut anak sipanganon na ranggak gabe
itu sakit marbajoran makanan itu
bahul-bahul [bahul bahul] n disediakan untuk fakir miskin
2
keranjang yang terbuat dari bajor [bajOr] n nama sejenis kayu
anyaman daun pandan bajoraon [bajOraOn] a takut; ngeri
bahuta [bahuta] a mulia 1
baju [baju] n baju: si Japorman
bai [bai] p 1 untuk; 2 pada mamboli baju si Japorman
baig [baig] n suara bedil: tab, tub membeli baju;
baig ni bodil tab, tub suara mambajui v membajui;
bedil marbaju v berbaju
2
baion [bayiOn] n pandan baju [baju] v anyam:
mambaju v menganyam:
bair [bEir] n suara petir: bahat
mambaju baion inang gabe
sora ni beir nantuari suara
apei ibu menganyam pandan
petir terdengar kuat tadi malam
menjadi tikar

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 19


bajukan . balos

bajukan [bajukan] n telur yang marsibalbalan v saling me-


tidak bisa menjadi anak mukul
(busuk): tolor ni dayok na pambalbal n orang yang me-
bajukan marbau tumang telur mukul;
ayam yang busuk sangat bau balding [baldiG] n kijang
bajut [bajut] n tempat sirih balei [balEy] n balai: balei ianan
bak [ba?] n air enau ni tamui ai balai disesiakan
bakal [bakal] n tembakau: bulung- untuk menerima tamu
bulung na somal ibahen halak balging [balgiG] a bulat
bahen bakal daun-daun itu balhap [balhap] n luka parah
biasa digunakan orang untuk bali [bali] n lunas: anggo bali
jadi tembakau utang ni sudah lunas hutangnya
bakarasan [bakarasan] a sudah baliang [baliang] n anjing;
tua: bakarasan anak boru ai parbaliangan n tempat anjing
anak perempuan itu sudah tua mencari binatang buruan
bangkuang [bakkuwaG] n balibison [balibisOn] a pengkar
bengkuang baliga [baliga] n perkakas tenun
bala [bala] n musibah: nagori ai balik [bali?] v balik;
hona bala kampung itu kena mambalik v membalik;
bencana tarbalik v terbalik
bala-bala [bala bala] n ulat padi: balikangin [balikaGin] n sejenis
balabala sipanganan omei kayu
bahat tumang i sabah ulat
balikulak [balikula?] v pergi balik:
pemakan padi sangat banyak di
balikulak au leng hu rumah aku
sawah
pergi balik ke rumah
balaborngin [balabOrGin] n sejenis 1
baling [baliG] a bentuk yang tidak
lebah
simetris
balameha [balamEha] n bekas 2
baling [baliG] a putar
batas ladang
balimbing [balibbiG] n belimbing
balang [balaG] n belalang: balang
na gorsing belalang yang balinsah [balissah] a gelisah:
kuning balinsah uhur ni gelisah hatiku
balanga [balaGa] n belanga; kuali balintang [balittaG] n sejenis kayu
besar: manloppah gulei ahu i untuk membuat dapur: hayu
balanga saya memasak gulai di andajup do somal ibahen
belanga; balintang kayu andajup biasa
sabalanga num sebelanga dibuat balintang
balas [balas] v balas; baliung [baliuG] n sejenis kapak
ibalas v dibalas; yang matanya dapat diputar
mambalas v membalas; balobas [balObas] n belebas
marsibalas v saling membalas; (penggaris): adong do belebas
tarbalas v terbalas ni si Ucok ada belebas si Ucok
balbal [balbal] v pukul: balbal balog [balOg] n batas: balog ni
lobei baliang ai pukul dulu juma batas ladang;
anjing itu; marbalog v berbatas;
mambalbal v memukul; parbalogan n perbatasan
mambalbali v memukuli; balos [balOs] v jawab;

20 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


baltuk . bangar

balosan n jawaban bambam [bambam] a penyakit biri


mambalosi v menjawab: lang biri: bambam das payah
balos niombah ai anak itu tidak itambari penyakit biri-biri
menjawab; susah diobati
marsibalosan v saling jawab; bamu [bamu] n pada tuan:
baltuk [baltu?] n tangga: mamboli au lereng bamu ai aku
mambahen baltuk tulang i pudi membeli sepeda pada tuan
paman membuat tangga di ban [ban] n tetap: banhon uhurmu
belakang tetapkan hatimu
balu [balu] n janda (ditinggalkan bana [bana] pron ia (orang yang
oleh suami atau istri karena dibicarakan): lape ongga bana
salah seorang meninggal juppa hotang marduri dia
dunia); belum pernah melihat rotan
mangkabaluhon, mabalu v berduri
menjanda; menduda
banban [babban] n sejenis
balua [baluwa] n kijang tumbuhan untuk membuat atap
baluam [baluwam] n sejenis bandar [badnar] n nama kampung:
pandan unatuk membuaat bandar goran ni sada huta i
tempat sirih: inang mangalop Pamatang Siantar Bandar
baluam ibu mengambil baluam nama sebuah kampung di
balubu [balubu] n jurang yang pematang Siantar
dalam: ulang dohori balubu bandaran [bandaran] n orang
jangan dekati jurang itu yang menjadi bandar dalam
balugup [balugup] a bodoh judi: bandaran maningon
baluhat [baluhat] n tempat air bahat duit menjadi bandar
terbuat dari bambu: mangalop harus banyak duit
bah pakon baluhat kaka kaka bandat [baddat] a lambat: bandat
mengambil air pakai baluhat tumang dakdanak ai anak-anak
baluhur [baluhur] n sejenis pohon itu sangat lamban
palem tetapi tidak berduri: bandir [baddir] n sejenis tumbuhan
adong tubuh baluhur i balos pakis: poso-poso ni bandir i
juma ada tumbuh pohon giling bahen tambar borit
baluhur di batas ladang binongei pakis muda digiling
baluju [baluju] n lutut: maborit untuk obat sakit pinggang
tumang baluju au lututku sakit bandul [baddul] a majal (tumpul)
sekali baneibatu [banEbatu] n sejenis
baluyu [baluyut] n tulang kering rumput yang tumbuh di batu
balut [balut] n bungkus; baneipora [banipOra] n sejenis
ibalut v dibungkus: aha na kayu gabur tetapi sangat besar
ibalut ia; apa yang sedang bangak [baGa?] a tidak sopan
dibungkusnya
bangal [baGal] a tidak terajar
mambalut v membungkus:
mambalut lowoh inang ibu bangar [baGar] a besar: lobih
membungkus sayur; banggar ni uluni seng
pambalut n pembungkus; marimbang etek ni angkulani
tarbalut v terbungkus lebih besar kepalanya tidak
berimbang dengan badannya
yang kecil

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 21


bangbang . bapa

bangbang [baGbaG] a robek: ma bangor [baGOr] n cabang kayu


bangbang bajuni bajunya robek yang dibuat untuk mengambil
banggal [baggal] a besar: hayu na enau
banggal kayu yang besar; bangsa [baGsa] n bangsa
pabanggalhon v bangua [baGua] n pantang: bangua
membesarkan; do mangan dayo sadari on
sibanggalan v paling besar bani [bani] p pada: bani sada
tarbanggal a agak besar; panorang pada suatu ketika
banggir [baGgir], marbanggir a banitan [banitan] n nama sejenis
basi: marbanggir panganon ai kayu
makanan itu basi
banjar [bajjar] v bersama-sama
banggor [baGgOr] a demam: berladang
banggor inang ni ibunya sakit
banrag [barrag] v tidak teratur
bangkang [bakkaG] v tidak sampai
bansah [bassah] v lepas dari
hati: bangkang do au mangusir
bahaya
halaki ai aku tidak sampai hati
mengusir orang itu bansal [bassal] v pijak;
mambansal v memijak
bangkei [bakkEy] n bangkai:
marbau tumang bangkei i banta [batta] n pada kita: adong
bangkai itu sangat bau banta omei lima goni ada padi
lima goni pada kita
bangkin [bakkin] pron apalagi: na
marduit pe seng ra manolong, bantai [bantay] n gantang (alat
bangkin na ma sombuh ma untuk mengukur)
yang banyak uangpun tidak bantei [bantEy] n bakul: tolu
bisa menolong, apalagi orang bantei bahatni banyaknya tiga
miskin bakul
bangkir [bakkir] n belahan kayu banus [banus] n luka kena goresan
yang kecil baoh [baOh] n bambu muda yang
bangkis [bakkis] n zina; dibelah tipis untuk membuat
marbangkis v berzina: tampah
1
mardusa halak marbangkis baor [baOr] n gagang jerat
orang berdosa kalau berzina 2
baor [baOr], mabaor v hanyut;
bangkit [baGkit] v angkat; mambaorhon v menghanyut-
ipabangkit v diangkat: kan;
ipabangkit gabe raja diangkat tarbaorhon v terhanyutkan;
menjadi raja tidak sengaja dihanyutkan
bangkou [bakkOw] v berkeliling: bapa [bapa] n bapak: ise goran ni
bangkou do halak hunaul laho bapa mu? siapa nama
mangan orang-orang makan ayahmu?;
duduk berkeliling; habapaon a kebapakan;
iabangkouli v dikelilingi marbapa v berbapak;
1
bangku [bakku] n kataku bapa anggi adik laki-laki ayah;
2
bangku [baGku] n bangku bapa tongah saudara laki-laki
ayah yang di tengah;
bangkudu [bakkudu] n buah
bapa tua abang dari ayah
mengkudu
bangkuya [bakkuya] n sejenis
belalang

22 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


bapbap . basa

bapbap [bapbap] v tampar: ulang baringbing [baribbiG] n jengger


bapbap panangko ai jangan ayam
tampar pencuri itu; baringin [bariGin] n pohon
ibapbap v ditampar beringin: manroboh hayu
bar [bar] n suara benda jatuh: baringin bapa i juma ayah
tartangihon sora bar i jae menebang pohon beringin di
terdengar suara benda jatuh di ladang
situ baringka [barikka] n ikat:
barabara [barabara] n bahu: i baringka soban ai ikat kayu api
pokpok halak barabarana itu
bahunya dipukul orang baris [baris] v baris;
baradang [baradaG] n lumbung: marbaris v berbaris: marbaris
bahat omei i baradang dakdanak i sekolah
baragas [baragas] n babi hutan barita [barita] n berita;
jantan tarbarita v terkenal
baragi [baragi] n sejenis burung: barna-barna [barna barna] n
bahat baragi i juma nami kulakasar (perabotan rumah)
baragu [baragu] n sejenis batu baro [barO] n kudis;
1 baroon v kudisan
barah [barah] p mari: barah
barsang [barsaG] a kasar:
lobei hujon mari kesini dulu
2 timbahou barsang tembakau
barah [bara] a dekat; hapir tiba
yang kasar
(waktunya): barah ma das idea
barsi [barsi] v bersin: ulang
roh mereka dating sebentar lagi
3
marborsi ijon jangan bersin
barah [barah] adv akan disini
barak [bara?] n badak baru [baru] a baru: baru dope
barang [baraG], barangbarang n hiomu sarungmu masih baru
tempat keramat baruang [baruaG] n beruang:
barasbas [barabas] a ramah: nabirong rupana beruang ai
barabas halak ai beruang itu berwarna hitam
barean [barEyan] n persembahan barubei [barubEy] n nama
untuk mahluk halus: barean kampung di Dolok Silau
sada dayok si lopah satu ayam barugu [barugu] n batu penindih
putih untuk persembahan yang ditenggelamkan ke dalam
bareibe [barEybE] adv air agar benda tersebut teng-
tampaknya: bareibe songon na gelam
manggila tampaknya seperti baruh [baruh] n semacam
marah tumbuhan untuk tali
barha [barha] n paduan warna barut [barut] n gondok;
hitam dan merah tua pada ayam baruton n gondokan (penyakit
bariang [bariaG] n ikat erat-erat: gondok)
bariang lobei soban kayu api basa [basa] v baca: basa lobei
itu ikat erat buku on baca dulu buku in;
baring-baring [bariG bariG] n mambasa v membaca;
tulang: baliang mangan mambasahon v membacakan:
baring-baring ajing makan mambasahon surat bani
tulang ompung membacakan surat
untuk nenek;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 23


basah . batuk

pambasa n pembaca; batang [bataG] n peti mati:


tarbasa v terbaca batanghon ma bagkei ai
basah [basah] a basah: basah petikanlah mayat itu
hiou hu kainku basah batang [bataG],batangbatang n
basahan [basahan] n kain basahan batang kayu: tutung
(kain yang digunakan sebagai batangbatang ai bakar batang
penutup tubuh saat mandi): kayu itu
boban basahan bawa kain batar [batar],batarbatar n
basahanmu benteng: mambahen
basar [basar] a ramah: basar batarbatar hanami i juma kami
tumang ia sonari ramah sekali membuat benteng di ladang
ia sekarang: bataraguru [bataraguru] n nama
basaran a lebih ramah; dewa
basartu a terlalu ramah; batarsiang [batarsiaG] n sejenis
habasaran n keramahan; tepung:
parbasar n peramah;
batik [bati?] n batik: mahal batik
tarbasar a agak ramah;
hargani batik mahal harganya
basbas [bas bas] v 1 libas;
batis [batis] n belah: batis hayu ai
hantam;
belah kayu itu;
mambasbas v melibas;
batisi v belahi;
pambasbas n pelibas; 2 a bulir
mambatis v membelah;
padi yang telah keluar semua
parbatis n pembelah
basebase [basE basE] n barang 1
batokan [batOkan] n bingkai:
yang sudah lama tidak terpakai
batokan ni anduri bingkai
basi [basi] a basi tampah
basikah [basikkah] n tiang: 2
batokan [batOkan] n lengan
ponggol basikah bagas hanami
batos [batOs] n batas;
tiang rumah kami rubuh
ibatos v dibatas;
basoh [basOh], sibasoh n dukun mambatos v membatas: ise
beranak: ise basoh na? siapa mambatos sabah on siapa yang
dukunnya? membatas sawah ini
basou [basOw] a busuk: domma 1
batu [batu] n batu: poyon tubuh
basou ambotik on sudah busuk bani batu on rumput itu
pepaya ini tumbuh di batu;
bastu [bastu] v bantu: bastu ahu marbatu v berbatu: dalan ni
mahorja bantu aku bekerja marbatu jalan berbatu;
basuh [basuh] v 1 basuh; 2 cuci tarbatu v kena batu
basuh boras on beras ini cuci 2
batu [batu] n biji: batu ni untei
batak [bata?] n suku batak: halak biji jeruk;
batak ahu orang batak aku marbatu v berbiji
batal [batal] a pembangkang: batuan [batuan] n timah:
batal dakadanak ai anak itu mambahen parugas bani
pembangkang batuan membuat perkakas
batamagaluni [batamagaluni] n rumah tangga dari timah
nama tumbuhan batuk [batu?] n batuk;
marbatuk v berbatuk;

24 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


batur . beot

mambatukkon v membatuk- 1
begu [bEgu] n hantu; setan:
kan; adong begu i harangan ada
tarbatuk-batuk v terbatuk- hantu di hutan; sipajuh begu
batuk; pemuja hantu;
batur [batur] v atur: batur dayok marbegu v berhantu;
in bani pinggan atur ayam itu parbeguan n tempat yang
kedalam piring didiami hantu;
bau [bau] n bau: bau bangkei bau begu-begu n berhala;
bangkai; begu ganjang hantu panjang;
marbau v berbau; begu monggop hantu yang
sabau n sebau; selalu mengincar mangsa;
tarbau v agak bau begu salih-salihan hantu jadi-
baubauan [baubauwan] n rempah jadian
2
rempah begu [bEgu] n harimau
bauk [bau?] n tembolok: marisi behek [bEhE?] n embik; tiruan
omei bauk ni dayok tembolok bunyi kambing;
ayam berisi padi marbehek v mengembik
baung [baOG] n ikan baung: tuhor beheng [bEhEG] n hantu: adong
baung i tiga membeli ikan beheng i harangan ada hantu di
baung di pekan hutan
1 beibei [bEybEy] v menari
bawang [bawaG] n bawang
(sejenis umbi-umbian): memanggil roh
2 bejeg [bEjEg] v hamil: domma
bawang [bawaG] n rawa
1
baya [baya] n panggilan antar bejeg sonari dia sudah hamil
perempuan yang sebaya atau sekarang
kepada yang lebih muda beliang → baliang
2 belimbing [bElimbiG] n belimbing
baya [baya] n bara
bayak [baya?] a kaya: dob honsi bengek [beGe?] n penyakit asma
bayak sesudah kaya; benger [bEGEr] v bengis: benger
bayakan a lebih kaya; tumang tulang mu pamanmu
bayaktu a terlalu kaya; sangat bengis
habayakon n kekayaan; beniat [bEniat] v gembung: beniat
sabayak a sekaya; boltok ni perutnya gembung
tarbayak a agak kaya bensut [bessut] v mau menangis:
bayam [bayam] n bayam bensut dakdanak ai anak itu
bayoh [bayOh] n bisul; mau menangis:
bayohon v berbisul; ada parbensut n orang yang
bisulnya mudah menangis
bayu [bayu] v anyam: bayu apei ai benuh [bEnuh] v bunuh: benuh
anyam dulu tikar itu; aili ai bunuh anjing hutan itu
mambayu v menganyam beoh [bEyOh] a liut (tentang
bebet [bEbEt] a gugup: ulang pisau): pisou na lomag beoh
bebet au jangan gugup kamu dob itagilhon pisaunya tidak
begong [bEgOG] a bodoh: begong tajam meliut dipotongkan
tumang dakdanak ai anak itu beot [bEyOt] n peot: beot bibir ni
bodoh sekali hudon bibir periuknya peot;
ipamambebeot v dipeoti

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 25


berag . bilang

berag [bErag] v berserak-serak: bibir [bibir] n bibir: bibir na


berag ganuo boras ai beras itu gerger bibir yang merah;
berserak semua bibir lombang tebing jurang
berang [bEraG] a bengar bidak [bidak] n bidak: bidak goran
bere [bErE] v beri; ni buah catur buah catur
mambere v memberi: dinamai bidak
mambere lereng abang hubani bidang [bidaG] n pagar: bidang ni
anggi na dob manamathon bagas pagar rumah
parlajaranni abang memberi bidas [bidas] v hantam: bidas hayu
sepeda kepada adik yang telah on hantam kayu itu
menamatkan pelajarannya; biding [bidiG] n tepi: adong ma
marsiberean v saling paes i biding bah banggal ada
memberi; seekor kancil di tepi sungai
pambere n pemberi; besar:
sibere-bere n pemberiann; mabiding v menepi;
tarbere v sudah diberi mambidingi v menepi;
berean [bErEyan] n barang pabidingkon v menepikan
(makanan dan sebagainya) big [big] n suara pukulan
yang diberikan sebagai
bigbig [bigbig] n pukul
persembahan kepada roh halus 1
bigou [bigOuw] n tikar lebar,
bersah [bEssah] n percik: ulang
terbuat dari pandan (plastik
barsah i bah jangan percikkan
dsb): bigou pandani tikar
air itu
pandan
besan [bEsan] n besan: domma 2
bigou [bigOuw], marbigou n
roh besan hanami besan kami
buah-buahan yang mulai
sudah datang;
masak: adong galuh bigou i
marbesan v berbesan
juma nami ada pisang mulai
besseng [bEssEG] n perut yang menguning di lading kami
gembung karena masuk angin
biha [biha] v terbuka
biag [biag], biagbiag a perut
bihbihi [bihbihi] n daging suir:
besar: biag halak ai orang itu
ibihbihi daging ni hum bani
perutnya besar
holihlini daging disuir dari dari
biak [bia?] n tabiat: domma sonai tulangnya
biak ni sudah tabiatnya begitu
bija [bija] n sumpah;
biar [biar], mabiar a takut: halani mambija v menyumpah;
biar sidea, sahalak pe lang na pabijahon v penyumpahan
pag karena mereka takut,
bijak [bija?] a bijak: bijakan ma na
seorang pun tidak berani
matei asal ulang laho bani
bicara;
parjudi kebaikan akan mati,
habiaran n ketakutan;
jangan pergi berjudi
mabiartu a terlampau takut;
mambiar-biari v menakut- bil [bil] a tajam
nakuti; bilak [bila?] a terlihat terang
marsihabiaran a saling bilalang [bilalaG] n empedal
menyegani; 1
bilang [bilaG] v hitung;
pambiar-biari n orang yang bilangi v periksa; hitungi
menakut-nakuti; 2
bilang [bilaG] n sesal;
parbiar n penakut

26 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


bilas . biri-birion

marbilang v menyesal; binjora [bijjOra] n jerat (untuk


parbilangkon v penyesalan hewan liar)
bilas [bilas] n tahi mata binjung [bijjuG] a runcing:
bilbil [bilbil] v menumbuk padi: binjung pisou on pisau itu
mambilbil lobei ase manaksak runcing
menumbuk padi dahulu supaya binongei [binOGey] n pinggang:
bisa memasak boritton binongei au aku sakit
bilei [bilEy] a hina pinggang;
bilgang [bilgaG] v luka parah: marbinongei v berpinggang
1
bilgang tumang ugahni lukanya binsar [bissar] v terbit;
sangat parah habinsaran n tempat terbit
bilik [bili?] n bilik: adong do bilik i matahari
2
lopou? apakah ada bilik di binsar [bissar] v campur: binsar
warung? dadih pakon kopi campurlah
biluk [bilu?] n kamar tidur; bilik kopi dengan susu
tempat tidur binsil [bissil] n bagian kemaluan
biluluk [bilulu?] n sejenis kayu perempuan
binang [binaG] v tertutup: binang binsot [bissOt] n burung kecil;
hon labah ai tutup pintu itu sabinsot a sangat kecil
binanga [binaGa] n sungai binsusur [bissusur] n binatang
binantang [binattaG] n binatang: sejenis biawak
binantang harangan binatang bintang [bittaG] n bintang:
hutan maribu-ribu bintang na i langit
binar [binar], marbinar n beribu-ribu bintang di langit;
mengeluarkan banyak darah: marbintang v berbintang
marbinar do luhani lukanya bintang marratur [bittaG
banyak mengeluarkan darah marratur] n jenis kain adat
bindu [bindu] n bab; bagian isi simalungun
buku bintatar [bittatar] n sejenis kayu
binenge [binEGE] n pinggang untuk kayu bakar
bingkarung [bikkaruG] n jangkrik bintih [bittih] n sepak;
hutan mabintih v menyepak: lombu
bingkat [bikkat] n berangkat: pe mabintih do lembu juga bisa
domma bingkat ma bala ai menyepak
tentara itu sudah berangkat bintur [bittur] n percik: apui pe
bingkawan [bikkawan] n marbintur api memercik
cempedak bintutur [bittutur] n binatang
bingke [bikkE] n bingkai sejenis kangguru
bingking [bikkiG] a manjur: birah [birah] n sejenis keladi
bingking ni tambar obat yang birat [birat], marbirat n banyak
manjur keluar darah dari luka
binjara [bijjara] n perangkap: biri-biri [biri biri]n tahi mata (pada
bahen binjara bodat ai buat saat bangun tidur)
dahulu perangkap untuk biri-birion [biri birion] n penyakit
monyet beri-beri

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 27


birikbirik . bodari

birikbirik [biri?biri?] n burung- pamboa n pemberi tahu;


burung yang biasa bergerombol pelapor;
biring [biriG] n penyakit kulit tarpaboa v terberitahukan;
boa-boa n pemberitahuan
birong [birOG] n hitam: baju na
birong baju hitam; boan [bOan] v bawa: iboan
birongan adv lebih hitam; bangkei hertanoman mayat itu
pabironghon v menghitamkan; dibawa ke pekuburan;
pambirong n penghitam boanon n sesuatu yang dibawa;
mamboan v membawa;
birsak [birsa?] n percik
mamboanhon v membawakan;
biruh [biruh] n sejenis tumbuhan marsiboan v saling membawa;
berdau lebar: dear do biruh pamboan n pembawa;
ganti saong laho hu tiga daun tarboan v terbawa; ia tarboan
biruh baik untuk payung pergi ni ugasan hasoman ni terbawa
ke pekan olehnya barang temannya
bisa [bisa] n bisa (racun): domma boar [bOar] v hanyut
matei bisa ni ulog bisa ularnya
bobah [bObah] v pimpin;
sudah mati
mambobahon v memimpin;
bisang [bisaG] a ribut; bising: marbobah v berpimpin;
bisang tumang ho! ribut sekali pambobahi n pemimpin
kau!
bobai [bObay] v bawa;
bisbis [bisbis] n burung kecil: etek mambobai v membawa dengan
soramu tumang songon bisbis tanpa memegang atau
kecil sekali suaramu seperti mengangkat yang dibawa: au
burung bisbis mambobai hasoman hu Raya
biting [bitiG] a bising: biting saya membawa teman ke Raya
tumang songon baliang na bobak [bOba?] n kulit binatang
darangon bising sekali seperti
boban [bOban] v bawa
anak anjing sedang bermain-
main bobang [bObaG] v banjir: bobang
bah Silou seng tarsaborangi
bitis [bitis] n betis: banggal bitis ni
sungai Silou banjir tidak bisa
bitisnya besar
1 disebarangi
bituha [bituha] n anak hewan
bobar [bObar] n luka yang hampir
berkaki empat yang baru lahir
2 sembuh tersentuh lagi
bituha [bituha] n perut;
bobat [bObat] n bebat;
mambituhai v membersihkan
marbobat v berbebat
perut hewan dengan cara
mengeluarkan isinya: bobod [bObOd] n peralatan rumah
mambituha dengke inang ibu tangga untuk menangkap ikan:
membersihkan perut ikan manaon bobot amang i bah
bius [bius] n bakul: bius do namin bobor [bObOr] a sangat takut
gampil martuah bakul menjadi boboru [bObOru] a belia: polo
bertuah boboru bapa ni bapaknya muda
boa [bOa], paboa v beri tahu belia
(bertanya pada yang mandi bodak [bOda?] n bedak;
apakah laki-laki atu marbodak v berbedak
perempuan); bodari [bOdari] n petang;
paboahon v memberitahukan;

28 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


bodat . bolat

bodat [bOdat] n beruk: ulang boi [bOi] adv bisa: boi do inang
songon bodat parlahoumu mambahen baju ibu bisa
jangan seperti beruk membuat baju;
kelakuanmu iboihon v membolehkan
bodil [bOdil] n senapan; bois [bOis] v habis: bois seng dong
mambodil v menembak: tading be habis, tidak ada yang
mambodil leto amang i tertinggal lagi;
harangan ayah menembak mamboishon v menghabiskan;
burung di hutan; tarboishon v dapat dihabiskan
mambodil v menembak; boit [bOit] a sakit: boit sahap
marbodil v bersenapan; dompah dakdanak selalu sakit
marsibodilan v baku tembak; ketika masih kecil
parbodil n penembak; bojan [bOjan] a sama-sama: horja
tarbodil v tertembak bojan bekerja sama
bogang [bOgaG] n ilmu hipnotis: bojei [bOjEy] a jelas: bojei na
bogang mambahen siap halak bintang bintang yang terang
seng marhata bogang ilmu
bojing [bOjiG] v larikan: bojing
yang membuaat orang tidak
boru ni ai larikan anak
bisa berkata-kata
perempuannya
bogar [bOgar] n buah-buahan:
bojol [bOjOl] a bebal: bojol
adong bogar songon gadung,
dakdanak ai anak ini sangat
galuh ijuma ada buah pisang
bebal
dan ubi di ladang
bojon [bOjOn] v berikan kepadaku;
bogbog [bOgbOg] v pukul; bogbog
hujon p untukku
aili ai pukul babi itu;
mambogbog v memukul; boku [bOku] a beku: minak
mambogbogi v memukuli; halambir pe ra do boku minyak
marsibogbogan v berpukul- kelapa juga bisa beku
pukulan bola [bOla] n bola;
bogei [bOgEy] v dengar; marbola v bermain bola
mambogei v mendengar: bolag [bOlag] a luas;
hanami manbogei sora ni marsibolagan v tidak sama
babui kami mendengar suara luas: marsibolagan juma ni
babi; sidea ladang mereka tidak
pambogei n pendengar sama luas
boh [bOh] n mendengus: boh sora pabolaghon v meluaskan;
ni lombu lembu mendengus bolah [bOlah] Ry belah: bolah
bohal [bOhal] n bekal: ulang ham joring ai belah jengkol itu;
lupa mamboan bohal jangan mambolah v membelah
kau lupa membawa bekal bolajan [bOlajan] n ayam liar:
bohi [bOhi] n muka: bohi ni seng bolajan songon dayok rimba
bolak mukanya tidak lebar; ayam liar seperti ayam rimba
marbohi v bermuka bolajat [bOlajat] n mesiu
bohok [bOhOk] a patuh: bohok bolang [bOlaG] n belang: si bolang
anak ni boru anak perempuan birong si belang hitam
itu patuh bolat [bOlat] n batas: i bolat jabu
batas rumah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 29


bolei . bondut

bolei [bOlEy] n bekas cambukan: bolu → boru


adong so bolei bani lembu ai boluk [bOlu?] n kelelawar
ada bekas cambukan pada bombam [bObbam] v memasak
lembu itu dengan memendam ke dalam
bolgang [bOlgaŋ] Ry v rebus: abu panas
bolgang ai ulang igarami 1
bona [bOna] Ry n pangkal: ulang
rebusan itu jangan digarami; bastu hata na so binotoh bona
mambolgang v merebus ujungna jangan ikut bicara yg
boli [bOli] Ry v beli; tidak tahu pangkal ujungnya;
mamboli v membeli: mamboli seng daoh bonani hubani
dayok inang laho hu tiga ibu tutuhoni, pb sifat anak tak jauh
pergi ke pasar membeli ayam; dari orang tua;
mambolihon v membelikan: bonahon n pangkalan;
tulang mambolihon anggi baju marbona v berpangkal
na jenges tumang paman bona [bOna] n pohon
membelikan adik baju yang bonam [bOnam] v benam: bonam
sangat cantik; batu ai i bah benam batu itu di
pamboli n pembeli; sungai
pambolion n pembelian;
bonang [bOnaG] Ry n benang:
tarboli v terbeli
mamboli bonang bapa bani
boliala [bOliala] n nama sejenis inang ayah membeli benang
padi: boliala hurang sodapni untuk ibu;
daini beras jenis boliala mambonang v membuat
rasanya kurang enak dimakan benang
bolit [bOlit] v belit: bolit tali hon bonar [bOnar] Ry a benar; bonar
hu hayu ai! belit tali ini ke hatani benar katanya;
kayu itu! habonaron n kebenaran:
bolkih [bOkkih] n kijang: habonaron do bona kebenaran
mambodil bolkih amang i adalah segala-galanya
harangan ayah menembak bonbon [bOnbOn] n lebah: tolur
kijang di hutan bonboni telur lebah
bolok [bOlOk], bolok-bolok v bondar-bondar [bOdar bOdar] n
perbodoh; pelimbahan
ibolok-bolok v diperbodoh:
bondil [bOndil] v beliak;
ibolok-bolok halak on
tarbondil v terbeliak: tarbondil
diperbodohi orang ini
mata nami dompak lombu na
bolon [bOlOn] Ry a besar; luas: banggal tumang terbeliak mata
bolon jabuni rumahnya besar kami melihat lembu yang
bolong [bOlOG] v cat: domma sangat besar
ibolong bagas ni rumah ini 1
bondul [bOndul] a majal (tumpul):
sudah dicat bondul pisou on pisau ini
boltok [bOltO?] Ry n perut; boltok tumpul
na banggal perut yang besar; 2
bondul [bOndul] n bentuk;
marboltok v berperut; sabondul adv sebentuk:
boltokni nahei betis: boltokni sabondul cincin sebentuk
nahei songon omei betisnya cincin
seperti perut padi;
bondut [bOndut] Ry v telan;
boltokni omei padi bunting

30 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


bongah . boras

ibondut v ditelan; pabonihkon n membenihkan;


mambondut v menelan: parbonih n pembenih
mambondut ubat anggi ai adik boning [bOniG], boning-boning n
menelan obat itu; sejenis binatang penyengat
tarbondut v tertelan bonjang [bOnjaG] v makan:
bongah [bOGah] a dingin ibonjang v dimakan: podas
bongal [bOGal] a kecewa: bongal ibonjang ubat ai! cepat
uhurni hatinya kecewa dimakan obat itu!;
bong-bong [bOG bOG], bong- mambonjang v memakan;
bongan Ry n bendungan; tarbonjang v termakan
kolam: marlange name i bonog [bOnOg] n mendung
bombongan kami berenang di bonoi [bOnOy] v hilang: bonoi
bendungan; horbo hu hilang kerbauku
mambombong v bonos [bOnOs] v tidak peduli:
membendung; bonos ahu pakon ia aku tidak
tarbombong v terbendung peduli kepadanya
bongei [bOGey] n sejenis ulat yang bonsala [bOssala] n burung murai
kecil
bonsong [bOssOG] a gembung:
bonggam [bOggam] a bodoh bonsong boltokni perutnya
bonggar [bOggar] v ungkit: gembung
bonggar lobei laho bontan [bOntan] a berat: bontan
mangangkat na borat ungkit tumang boras sada goni on
dahulu jika mengangkat yang beras satu goni sangat berat
berat
bontang [bOntaG] n perangkap
bongkala [bOkkala] n monyet
bontar [bOttar] putih: bontar rupa
bongkat [bOkkat] v masuk: lombu ai warna lembu itu putih
bongkat horbo hu juma kerbau
bonting [bOntiG] n ikat pinggang
masuk ke ladang
bontir [bOntir] v lempar: bontir
bongoh [bOGOh] a besar: bongoh
anjing pakon hayu lempar
bitis ini besar betisnya
anjing dengan kayu
bongsot [boGsot] a basah: bongsot
bontuk [bOntuk] a bengkok: hayu
bajuni halani udan bajunya
na bontuk kayu yang bengkok
basah karena hujan
bop [bOp] n suatu tiruan bunyi:
bonguk-bonguk [bOGu? bOGu?] v
bop sorani hayu na dabuh bop
menangis: bonguk-bonguk ia
suara kayu yang jatuh
harani bongal ia menangis
karena kecewa bopbopan [bOpbOpan] n landasan
boni → bonih dari kayu
boniaga [bOniaga] a berniaga: boradang [bOraddaG] n tempat
halak ai boniaga sere orang itu batang-barang di atas tungku
1
beniaga emas boras [bOras] Ry n beras:
boniara [bOniara] n sejenis pakis mamboli boras inang tolu goni
yang sering tumbuh di ibu membeli beras tiga goni;
pinggiran sungai parborasan n tempat beras
yang terbuat dari satu ruas
bonih [bOnih] Ry n benih: bonih
bambu yang besar;
suanon domma tubuh benih
yang ditanam sudah tumbuh;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 31


boras . borsih

boras tenger ki beras yang borit uhur sakit hati;


diberikan pihak mertua kepada paborit-borithon v menyakit-
anak yang memasuki rumah kan
baru supaya anak tersebut borkos [bOrkOs] Ry n ikat;
selamat menempati rumah baru borkoshon v sesuatu yang
2
boras [bOras] Ry n buah; akan diikat
marboras v berbuah: parlobei mamborkos v mengikat kecil;
marbunga ase marboras, pb borngin [bOrGin] n malam;
lebih dahulu berbunga baru marborngin v bermalam;
berbuah, (semua ada saborngin n semalam
aturannya); borong [bOrOG] n sejenis kacang-
boraspati [bOraspati] Ry n cecak kacangan
borat [bOrat] Ry a berat: borat borongan [bOrOGan] n pekerjaan
hayu ai kayu itu berat; borongan
borat uhur segan; borong-borong [bOrOG bOrOG] Ry n
borat miut malas (pemalas); kumbang: ulang ham songon
borat angkula ki sedang hamil borong-borong seng ra sip
borgoh [bOrgOh] Ry a dingin; jangan kau seperti kumbang,
borgohan a kedinginan; tidak mau diam
maborgoh v mendingin; borsang [bOrsaG] a sampah:
paborgohkon v mendinginkan; borsang ni omei
parborgoh v orang yang suka
borsih [bOrsih] Ry a bersih: bontar
kedinginan
borsih boras ai beras tu putih
borgok[bOrgO?] Ry n leher; bersih;
marborgok v berleher; haborsihon n kebersihan;
marborgokkon v harga diri: paborsihkon v membersihkan;
botul do ho jolma na so pamborsih n pembersih
marborgok dasar manusia tidak
boru [bOru] Ry n anak perempuan:
punya harga diri
boru ai mambahen kueh anak
borgo [bOrgO] a dingin perempuan itu membuat kue;
borhom [bOrhOm] v berhalangan paboru 1 n pihak perempuan;
karena penyakit 2 v menikahkan sambil mem-
borin-borin [bOrin bOrin] a takut: berangkatkan wanita ke rumah
borin-borin ahu halani adong suaminya atau mertuanya
begu aku takut karena ada borua [bOruwa]n perempuan:
harimau borua ai inangni si Taing
borit [bOrit], boritan Ry a sakit: perempuan itu ibu si Taing
boriton ia dop mulak hun tiga boru-boru [bOru bOru] n betina:
karena sakit ia pulang dari huda boru-boru kuda betina
pekan; borsih [borsih] a bersih; borsih
borit-boritan v cak sakit- tumang jabu nai rumah ini
sakitan; bersih sekali;
marboriton v berpenyakitan; haborsihon n kebersihan;
marborit-borit v bersakit- mamborsihkon v membersih-
sakit; kan;
borit batukkon sakit batuk pamborsih n pembersih
yang sampai keluar dahak atau
lendir;

32 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


bosar . buat

bosar [bOsar] a meriah: bosar botokon [bOtOkOn] n tangan: na


dakdanak ai i bah meriah anak- borit botokan dakdanak ai
anak itu di sungai tangan anak itu sakit
bosbos [bOsbOs] v makan: dayok ai botol [bOtOl] n botol: sada botol
bosbos omei i juma ayam itu minak lampu satu botol minyak
makan padi di ladang lampu (minyak tanah)
bosei [bOsey] a banyak: bosei botou [bOtO] Ry n adik: botouhu
bodat i harangan banyak roh hujon adikku datang ke sini
monyet di hutan botu [bOtu] n kutu busuk
bosi [bOsi] n besi botul [bOtul] Ry a betul: botul do
bosik [bOsi?] v pukul: bosik huda balos ni jawabannya betul;
on! pukul kuda ini! mambotulhon v
bosol [bOsOl] a bengkak: hulit membenarkan;
nidoit rado bosol kulit yang sabotulni adv sebenarnya;
digigit dapat bengkak botul-botul a betul-betul: lang
bosur [bOsur] a kenyang: ulang hu boto do botul-botul danak ai
songon begu na bosur jangan saya betul-betul tidak kenal
seperti harimau yang kenyang anak itu
bosur [bOsur] Ry a kenyang: ulang buah [buwah] Ry n buah: buah ni
songon begu na bosur jangan ambotik buah pepaya
1
seperti harimau kenyang; bual [buwal] a dusta: bual
bosuri v makan sampai sahapni haganupon ucapannya
kenyang; semua dusta;
bosuran a cukup kenyang; bualan n dusta;
bosurtu a terlalu kenyang; marbual v berdusta; marbual
tarbosur a agak kenyang do horjaamu berdusta saja
botah [bOtah] n antah pekerjaanmu;
2
botang [bOtaG] a kuat: botang do bual [buwal] Ry v berbicara;
hayu na i harangan ai kayu marbualbual v bercakap-
yang tumbuh di hutan sangat cakap: marbualbual hanami i
kuat lopou bercakap-cakap kami di
kedai;
botar [bOtar] a putih
saparbualan n kawan bicara;
botik [bOti?] Ry n perangkap bual-bual v berdusta;
binatang berbohong: bual-bual halak ai
botik → ambotik orang itu berbohong
botoh [bOtOh] Ry v tahu; buang [buwaG] v buang: buang
mambotoh v mengetahui: tompoh on! buang sampah ini!;
ganup do halak mambotoh duit buangan v buangan (orang
semua orang mengetahui yang dibuang);
tentang uang; tarbuang v terbuang
marsibotohan v saling
buar-buar [buwar buwar] n nama
mengetahui;
sejenis rotan
pambotoh n orang yang
mengetahui; buat [buwat] Ry v ambil: buat jolo
parbinotohan n pengetahuan; gadung bulung bangku ambil
tarbotoh v ketahuan; dulu daun ubi untukku;
si tahu surat n ahli agama

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 33


buaya . bulissah

buathon v ambilkan: buathon buhut [buhut] a banyak kerja:


bangku bah sotik ambilkan buhut au sonari banyak
sedikit air untukku; pekerjaan aku hari ini
mambuat v mengambil; bujang [bujaG] n vagina
pambuat n pengambil;
bujuk [buju?] n sejenis ikan
buat-buat a suka mengambil
bujung [bujuG] n perampok: i
buaya [buwaya] Ry n buaya
tangkap polisi bujung ai
bubu [bubu] Ry n bubu: amang perampok itu ditangkap polisi
manjual bubu na baru nibuat
bujur [bujur] Ry a baik; benar;
inang ayah menjual bubu yang
tarbujur a agak baik
baru dibuat oleh ibu;
mabubu v menyerupai bubu; bujur-bujur [bujur bujur] n
marbubu v memasang bubu semacam tali yang terbuat dari
kayu
bubung [bubuG] v naik: bubunghon
hayu nai ase marjomur hiou au bujut [bujut] n tupai
naikkan kayunya agar aku bisa bukbak [bukba?] v debar: bukbak
menjemur kain uhur ni hati ini berdebar
buei [buEy] Ry banyak; a 1 besar buku-buku [bukku bukku] n kutil;
jumlahnya; tidak sedikit; 2 num marbuku-buku v berkutil
jumlah bilangan; bulan [bulan] Ry n bulan: rondang
pabuei v perbanyak; bulan bulan purnama
tarbuei a agak banyak bulang [bulaG] Ry n tudung (tutup
bugah-bugah [bugah bugah] n kepala perempuan ketika pesta
pemberitahuan perkawinan);
buh [buh] v jatuh: buh hu toruh mambulangkon v menudung-
jatuh ke bawah kan
buha [buha] Ry v buka; bulawang [bulawaG] n perjanjian:
mambuha v membuka: anggi bulawang ni sedea laho kawin
mambuha labah ai adik mingon rup matei rup
membuka pintu itu; mangoloh ketika menikah
pambuha n pembuka; mereka berjanji sehidup semati
tarbuha v terbuka bulbul [bulbul] v gigit: bere bani
buhak [buhak?] n sejenis penyakit ambotik ase ibulbul ni ombah
kulit ni pepaya itu berikan kepada-
buhar [buhar] v lari sekampung nya supaya digigitnya
dikejar musuh: buhar lang buleile [bulEylE] n belalai: buleile
martujuan lari sekampung ni gajah belalai gajah
tanpa tujuan buliga [buliga] v campur
buhit [buhit] n bukit: pusuk buhit bulih [bulih] adv boleh; di-
puncak bukit benarkan: lang bulih songon
buhu [buhu] Ry n ruas: buhu ni parlahou mi kau tidak boleh
tobu payah itagil buku tebu berkelakuan seperti itu;
sukar dipotong ipabulih v dibolehkan;
buhu-buhu → buhu pabulihkon v membolehkan
buhul [buhul] Ry n janji: janji nami bulissah [bulissah] Ry a resah;
nadua janji kami berdua gelisah

34 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


bulugarung . bunuh

bulugarung [bulugaruG] n alat ibungkili v ditunggingi;


penghisap rokok (candu) ipabungkil v ditunggingkan;
buluh [buluh] Ry n bambu mambungkil v menungging:
mambungkilhon v menung-
bulung [buluG] n daun: songon
gingkan;
pardabuhi bulung torop, pb
mambungkili v menunggingi:
seperti jatuhnya daun torop
pantang mambungkil bai na
(lebih banyak bicara daripada
godang pantang menungging
bekerja)
terhadap orang yang lebih tua
bulur [bulur] v telan: bulur tambar
bungkulan [buGkulan] n bubung:
ni minum obat ini
bungkulan ni bagas bubungan
bulus [bulus] n lintas: i bulus rumah
dakdanak ai dalanan jalan itu
bungkus [bukkus] n bungkus:
dilintasi anak-anak
bungkus gulei on bungkus
bulut [bulut] v terikat: bulut daging ini;
manuk-manuk ai i bagas ibungkus v dibungkus;
harangan burung-burung itu ibungkushon v dibungkuskan;
terikat di dalam sangkar mambungkus v membungkus;
bunbun [bubbun] n sejenis marbungkus v berbungkus
tumbuhan: bunbun parsedahon bunglei [buGlE] n sejenis
tanoh tumbuhan perusak tanah tumbuhan: bunglei adong i
bundong [buddOG] muram: ulang harangan bunglei ada di hutan
bundom uhurmu jangan muram buni [buni] n sembunyi: buni i
hatimu lopak ni labah bersembunyi
bunga [buGa] Ry n bunga: isuan dibalik pintu;
anggi bunga on ditanam adik bunihon v sembunyikan;
bunga ini ipabuni v disembunyikan
bungaran [buGaran] adv pertama buniat [buniat] v gembung;
dipakai: bungaran bajungkon marbuniat v mengembung
bajuku ini pertama kali dipakai bunsiak [bussia?] n anak rambut:
bungbang [buGbaG] a sangsi: bunsiak ni bahat tumang anak
ulang bungbang misir jangan rambutnya banyak sekali
sangsi kalau mau pergi bunsit [bussit] n sejenis penyakit
bungbung [buGbuG] n lubang besar perut: bunsit songon na
besar: bungubung bongbongan kandungan perutnya besar
nami, halani udan nabodari seperti orang hamil
kolam kami berlubang besar buntu [buttu] Ry n bukit: i buntu
karena hujan semalam do ianan ni sidea di bukit
bungkar [bukkar] n bongkar: tempat mereka;
bungkar hayu halani udan mambuntu n membukit;
marambolas terbongkar kayu marbuntu v berbukit;
karena hujan deras parbuntuon n perbukitan
bungkas [bukkas] v pindah: bunuh [bunuh] Ry v bunuh;
bungkas sidea hu Palembang mamunuh v membunuh;
mereka pindah ke Palembang; marsibunuhan v saling
pabungkashon v membunuhan;
memindahkan pamunuh n pembunuh;
bungkil [bukkil] Ry v tungging; tarbunuh v terbunuh

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 35


bur . buyur

bur [bur] n suara jatuh ke dalam mamburu v memburu;


sungai marburu v berburu;
bura [bura] Ry n kutuk: ulang parburu n pemburu
bura ia jangan kutuk dia; buruk [buru?] a buruk: buruk hiou
iburai v dikutuk; ni kain ini buruk
mambura v mengutuk; burus [burus] a tiris: burus bah ni
bura-bura n sumpah serapah; bagod mengambil air enau
parbura-bura n pengutuk burut [burut] a busuk: burut ni
buragan [buragan] n teras: adong untei jeruk ini busuk
do i bahen buaragan ni bagas busbas [busbas] a tidak kokoh:
nima adakah teras rumah kita domma busbas bagas ai rumah
dibuat itu sudah lapuk
buragas [buragas] a marah: ulang busbusan [busbusan] n kentut:
buragas ho jangan marahlah; busbusan dakdanak on anak ini
buragason n kemarahan kentut
buran [buran] n beruk: songon busir [busir] n tampang
buran sorani seperti suara busisa [busisa] a gelisah: busisa
beruk do dakadanak naboritan ai
burawan [burawan] a sangat borngin on anak yang sakit itu
takut: burawan ia halani gelisah malam ini
hupambiarbiari dia sangat busung [busuG] Ry a busung;
takut ketika ditakut-takuti mambusung v membusung
burbar [burbar] a tidak beratur: buta [buta] a bulat: buta matani
tartangar burbar i rumah ni matanya bulat
terdengar bunyi ribut didalam
butah [butah] v butah (ucapan
rumah ini
untuak mengusir babi)
burbur [bubbur] n bubur: burbur
butak [buta?] Ry a kotor: butak
ni dayok bubur ayam
bah ai air itu kotor;
burih [burih], burihi v cuci; basuh: mambutaki v mengotori;
burih tanganmu laho mangan marbutak v berkotoran;
cuci tanganmu sebelum makan pambutakhon n pengotori;
burihan [burihan] n nama satu sabutak a sama kotor dengan;
kampung di Raya tarbutaki v terkotori;
buringan [buriGan] n lembing: butak-butak n kotoran
iboli bapa buringan i tiga ayah butar [buttar] n atap dari bambu
membeli lembing di pekan butarbutar [butar butar] n tangkai
burnang [burnanG] a bengkak: butet [butEt] n panggilan untuk
burnang tangan ni dakdanak gadis kecil
on bengkak tangan anak ini
butir [butir] n butir: tolur tolu
burnang [burnaG[Ry a bengkak: butir tiga butir telur
burnang tanganni tangannya
butong [butoG] Ry a bengkak;
bengkak
mabutong v membengkak;
burning → burnang
pabutonghon v menggem-
burta [butta] v diusir bungkan
burtaburta [butta butta] n nama butuha [butuha] n usus
sejenis tumbuh-tumbuhan
buyur [buyur] Ry n mayang padi
buru [buru] Ry v buru;

36 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


buyut

buyut [buyut] n tupai: sapandai


pandai ni buyut mallumpat
sahali ningon madabuh do
sepandai pandai tupai me-
lompat, sekali akan jatuh juga;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 37


d . da . dahan

dadap-dadap v meraba-raba
D dadih [dadih] n susu: bahat do
pitaminni dadih susu banyak
1
da [da] p ya; setuju: ulang misir- vitamin
misir hu rumahni halak, da! 1
dagang [dagaG] n kebun
jangan pergi ke rumah orang 2
dagang [dagaG], mardagang v
lain jika tidak perlu, ya! berusaha sendiri: mardagang
2
da [da] n huruf kesembilan dalam hu ianan ma daoh berusaha
aksara Simalungun (dari surat sendiri pada tempat yang jauh
Sapuluh Siah) dagas [dagas] n bara apai
dabu [dabu], dabudabu n dagei [dagEy] a sedih: dagei do
pertimbangan; pangahap meteian sedih
dabudabuhon v rasanya mengalami
pertimbangkan: sibotoh kemalaangan
dabudabuhon ma hata ompung
dagil [dagil] n alat yang
ta ai! Pertimbangkanlah kata
dipergunakan untuk membuang
nenek kita itu!
akar-akar pada ladang yang
dabuh [dabuh], madabuh Ry v baru dibuka
jatuh: halani madabuh ponggol
daging [dagiG] n daging
naheini karena jatuh, kakinya
patah; dagor [dagOr] v goyang: dagor
hadabuhan n kejatuhan; hayu ai idais logou kayu itu
mandabuhkon v menjatuhkan; bergoyang ditiup angin
1
mangkadabuh v berjatuhan; dagos [dagOs] 1 v memanaskan; 2
marsidabuhan v jatuh- n api yang berbara banyak;
menjatuhkan; mandagos v mandagos inang
pardabuhan n tempat jatuh; indahan nabodari ibu memasak
tardabuh v terjatuhkan hidangan seharian
2
dadadur [dadadur] n lantai dekat dagos [dagOs] a sengsara: oh,
dapur (terdapat pada rumah inang dagos ma au ase boritan
bertangga): hundul hanami i boltok ni oh, ibu sengsara aku
dadadur kami duduk di lantai karena penyakit perut ini;
dekat dapur madagoskon v
dadang [dadaG] v diang; menyengsarakan
mardadang v berdiang: dahal [dahal], dahaldahal v
mardadang ma anggo menangis keras hingga nafas
borgohan berdianglah kalau tersendat-sendat: ulang daha-
kedinginan; dahal dassa horjamu, ho
pandadangan n tempat untuk jangan menangis saja
berdiang kerjamu,ya
1
dadap [dadap] v raba: ulang dahan [dahan], dahan-dahan n
dadap ulog ai jangan jamah tangkai: ulang iparseda dahan
ular itu; hayu ai jangan dirusak tangkai
mandadap v meraba: ulang pohon kayu itu!
2
mandadap bai na golap jangan dahan [dahan] v masak; tanak:
meraba dalam gelap; ulang mandahan ihan sadari
pardadap n peraba: on! jangan memasak ikan hari
tardadap v teraba; ini;

38 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


dahkam . daltu

mardahan v memasak; dalahi [dalahi] Ry n laki-laki: piga


pardahanan n tempat me- hanima dalahi berapa kalian
masak laki-laki?
dahkam [dakkam] pron sapaan dalan [dalan] n jalan: adong dua
kepada orang yang lebih tua dalan, pilima salah sada ada
dari pada kita tanpa mem- dua jalan, pilihlah salah satu;
bedakan jenis kelamin dalanan n jalan yang harus
dahop [dahOp] v peluk; dekap: dilewati;
dohop anggi min ase ulang mandalanhon v menjalankan;
madabuh peluk adikmu agar mandalani v menjalani;
tidak jatuh; mardalan v berjalan;
mandahop v memeluk; pardalan n pejalan;
mardahopan v berpelukan: pardalanan n perjalanan;
mardahopan sidea halani mardalan-dalan v berjalan-
marsihol mereka berpelukan jalan
karena rindu daldal [daldal] n lebah; naning:
dahupa [dahupa] n kemenyan: iharat daldal bibirku butong
datu na i samping rumah nami bibirku bengkak digigit lebah
ai sering manutung dahupa dali [dali] Ry n kacang
dukun yang di samping rumah dali-dali [dali dali] n kacang
kami itu sering membakar panjang
kemenyan
dalih [dalih] v gencat; terhenti:
dai [dai] Ry n rasa: dai lobei mase dalih bodil on? mengapa
lompah on rasai dulu sayur ini gencat bedil ini?
dais [dais] v bersentuhan: bulung dalihan [dalihan] n tungku: padear
ai dais halani iombus alogou lobei dalihan on! baguskan
daun itu bersentuhan karena dahulu tungku ini!
dihembus angin;
dalima [dalima] n delima: isei na
mandaiskon v menyentuhkan;
mandebar dalima na gargar
tardais v tersentuh
ai? Siapa yang melempar buah
dajal [dajal] a bandal; keras delima yang merah itu?
kepala: dajal dassa ho engkau
dalit [dalit] v menular: dalit na
bandal sekali
borit bangku penyakitnya
dajar [dajar] n bunyi; menular padaku
mardajar v berbunyi:
dalnat [dalnat] a rendah: dalnat
mardajar songon pardabuhni
dasar rumah ai lantai rumah itu
jolma berbunyi seperti orang
rendah
yang jatuh
dalnei [dalnEyi] a tidak kuat:
dakdak [dakda?] Ry v kejar:
dalnei dassa pardalanmu tidak
dakdak sampe dapot kejar
kuat rasanya jalanmu
sampai dapat;
mardakdak v mengejar; daloh [dalOh] v mengena ke hati:
marsidakdakan v berkejaran daloh parsahapni bani atei hu
kata-katanya mengena ke
dakdanak [dakdana?] Ry n anak-
hatiku
anak: pigama dakdanakni si
dea? sudah berapa anak daltu [daltu] v ganggu: ulang daltu
mereka? parbualanni partua jangan
ganggu pembicaraan orang tua

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 39


dalu . danggor

dalu [dalu] n babi jantan dampel [dappel] a tebal: dampel


daluat → dalnat do boyon i juma tebal rumput
1
damar [damar] Ry n getah di ladang
damar: anggo hona bani baju damuk [damu?] a busuk: hayu ai
gotahni damar payah domma damuk kayu itu sudah
tanggalan jika getah damar busuk
terkena baju sulit menghilang- danak [dana?] a masih kecil:
kannya danak do ope boru tulangku,
2
damar [damar] v memintal: lang par paima au anak
damar tali ijuk memintal tali perempuanku masih kecil,
ijuk tidak sabar aku menunggunya
hingga besar
damei [dameiy] Ry n damai;
hadameion v kedamaian; dandan [dandan] v dandan:
ipadamei v didamaikan; dandan lobei jambulanni
anggimu! dandani dahulu
mandameihon v mendamai-
rambut adikmu!
kan;
mardamei v berdamai dandi [madandi], mardandi v
merajuk;
damir [damir] a lentur; pardandi n perajuk
madamir v melentur: madamir
danei [daney] n nanah mayat:
hayu on anggo idogei kayu ini
jambek danei ai bau nanah
melentur jika dipijak
mayat itu
damok [damO?] Ry a dangkal: 1
dang [daG] Tb adv tidak; bukan
damok do bah ai sungai itu 2
dangkal dang [daG] n sejenis tumbuhan
untuk mewarnai mensiang
damol [damOl] a sedikit manis:
danga [daGa] a habis: domma
damol dassa daini sedikit
danga dingis i juma sudah
manis rasanya
1
habis burung di sawah
damor [damOr], madamor v dangadanga [daGa daGa] n kayu
menderita: madamor dakdanak lapuk: buat lobei dangadanga
ai hulipat halani marladung ai! ambil dahulu kayu lapuk
anak-anak itu menderita itu!
kupukul karena berbohong
2
dangak [daGa?] n tangis;
damor [damOr], madamor v
dangak-dangak [daGa?daGa?] n
pecah: madamor galas ai menangis terus menerus:
halani madabuh gelas itu pecah dangakdangak dassa anakni ai
karena jatuh anaknya menangis terus
damos [damOs] n damar: bahat menerus
hayu damos i harangan kayu dang-dang [daG daG] v bayar;
damar banyak di hutan mandangdang v membayar:
dampal [dappal] n rumput yang ise na mandangdang sonai
tebal: i juma bahat dampal banggal ni? siapa yang mau
sinuat panganan lombu di membayar utang yang banyak
ladang banyak rumput yang ini?
tebal untuk makanan lembu danggor [daGgOr] n getar;
dampar [dappar] a tidak tepat: mardanggor v bergetar:
dampar dassa parsahapanmu mardangor tanah ibahen lalau
tidak tepat pembicaraanmu tanah bergetar karena gempa
bumi

40 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


danggur . daras

danggur [daGgur] v lempar; dapar [mardapar], mardapar v


mandanggur v melempar; berdebar: mardapar jantungku
marsidangguran v berlempar- manangar mamasa ai jantung-
lemparan; ku berdebar mendengar berita
pandanggur n pelempar; itu
tardanggur v terlempar dapardapar [dapardapar] n lapis,
dangi [daGi] n nanah; lapisan: dapardapar ni iponni
mandangi v bernanah: domma omas lapisan giginya emas
mandangi bai ugah ni nahei ni dapot [dapOt] v dapat;
sudah banyak nanah di luka hadpaton adv ditemukan;
kakinya mandapot v mendapat:
dangir [daGir] a basi; mandapot ihan tingki
madangir v membasi: mangkail mendapat ikan se-
madangir gulei on gulai ini waktu memancing;
sudah membasi tardapot v terdapat
dangkah [dakkah] n dahan; dara [dara] n sejenis permainan
mandangkah v tumbuh dahan; anak kecil dengan memper-
mardangkah v berdahan gunakan batu;
dangor [daGOr] a sepi: dangor mardara v bermain dara:
dassa pangahapku dobonsi mardara do korjani anak-anak
misirni perasaanku sepi setelah anggo kaluar maen-maen anak-
kepergiannya anak selalu bermain dara saat
dangsina [daGsina] n selatan (arah keluar main-main
mata angin) darag [darag] v hantar;
dantur [dattur] a hancur; mandarag v ia mandarag
mandantur v menjadi hancur: omei hu jabu dia menghantar
mandatur ikan anggo lang padi ke rumah
ipanasak ikan dapat hancur jika darak [darak], mandarak v 1
tidak dimasak menjerit: mandarak
danur [danur] a luluh: danur atei partangisni tangisnya menjerit;
ateihu manangar hatamai 2 berderik (tiruan bunyi):
hancur hatiku mendengar mardarak hayu ai laho
katamu marumbak berderak kayu itu
mau tumbang
dao [daO] a jauh
daram [daram] v cari;
daoh [daOh] a jauh: lang daoh
idaram v dicari: lang idaram
tubis humbani bonani tidak
ho hanami tidak usah kau cari
jauh anak bambu itu dari
kami;
batangnya;
mandaram v mencari
ipadaohkon v dijauhkan;
mandaohtu n terlalu jauh; darang [daraG] n sejenis penyakit
padaohkon v menjauhkan; kulit pada binantang: baliangku
sadaoh n sejauh; merung halani darang anjingku
tardaoh n agak jauh; kurus karena kudis
undaoh n lebih jauh darapati [darapati] Ry n merpati
daordaor [daOrdaOr] v mencari- daras [daras] n bunyi dedaunan
cari: daordaor inang bani kering yang tersentuh
niombahni ibu mencari-cari
anaknya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 41


darat . dear

1
darat [darat] n darat: bolak do datu [datu] Ry n dukun: adong do
juma darat ni ma? luaskah datui huta nima? adakah dukun
ladang darat kalian? di kampung kalian?
2
darat [darat] Ry n luar; dauk [dau?] n lubang kayu yang
mandarat v keluar; menjadi sarang burung
padaratkon v mengeluarkan; daul [daul] a lain: daul do
pardarat n 1 keluar (tentang parsahapanmu lain saja
manusia); 2 dari luar (tentang pembicaraanmu
manusia) dawadawa [dawa dawa] Ry n
daroh [darOh] n darah: bahat do jerawat: dawa-dawa biasani
pantan daroh ni banyak tubuh bani huyum jerawat
darahnya keluar; biasanya tumpuh pada pipi;
mardaroh v berdarah dawa-dawaon v jerawatan;
darsat [darsat] a 1 rendah: darsat mardawa-dawa v berjerawat
sopo ai bai tanoh rendah rumah dawan [dawan] Ry n cendawan:
itu dari tanah; 2 hina: darsat dawan tubuh bani hayu na
dassa palahoumu hina masik cendawan tumbuh pada
kelakuanmu kayu yang sudah lapuk;
darsei [darsEy] v tergeletak: mardawan v bercendawan
darsei haganupan halani loja dayas [dayas] v tergelincir: dayas
semuanya tergeletak karena halani halandit kami tergelincir
capek karena licin
das [das] Ry v sampai: lang das dayat [dayat] n lumpur; becek:
hujai hanami kami tidak domma gebe dayat dalan on
sampai ke sana; jalan ini sudah menjadi lumpur
idashon v disampaikan; dayok [dayO?] Ry n ayam: rosuh
padashon n tersampaikan inang mangan dayok ni
dasar → dasor panggang, ibu makan ayam
dasing [dasiG] n timbangan yang dipanggang; ulang
dasor [dasOr] Ry n lantai: dasor ni songon dayok sabungan, ki
jabu nami papan do lantai jangan sok jago spt ayam jago;
rumah kami papan; dayok boru ayam betina;
mandasori v melantai; dayok sabungan ayam jantan
memasang lantai; dayong [dayOG] v layak: dayong
mardasor v berlantai ikan in anjaini gorami! layak
dassa [dassa] Ry adv saja ikan itu dan diberi garam
datang [dataG] v datang dayuk [dayuk] a lembek: dayuk
datas [datas] n atas: udan ruh hun jambu ai halani butu jambu itu
datas hujan datang dari atas lembek karena busuk
datei [datEy] a lamban: datei do dear [dEar] Ry a baik;
mardalan na gomuk orang madear a baik: madear do
gemuk lambat berjalan marsahap ampa na matua
datob [datOb] n bunyi letusan bedil baik-baik berbicara dengan
orang tua;
datok [datO?] n salah satu gelar
padear v perbaiki
dalam kesultanan; datuk

42 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


deba . dengat

deba [dEba] Ry n sebagian: deba dejet [dEjEt] v tergelincir: dejet


dassa boi ibuat sebagian saja ahu bai hubang ai aku
yang boleh diambil tergelincir ke dalam lumpur itu
deber [dEbEr] v lempar; dekdek [dEkdEk], mandekdek v
deberhon v lemparkan: mencair;
deberhon batu on hu dipar ai, mandekdekhon v mencairkan;
anggo boi hubere bam duit padekdekhon v mencairkan
lemparkan batu ini ke seberang deke [dEkkE] n ikan
sana, kalau bisa engkau kuberi dele, mandele → mandolei
uang deledele [dElEdElE] n sejenis ruam
dedeng → doding kulit yang biasanya menjadi
dega-dega [dEga dEga], mardega- bisul
dega v berlari-lari: mardega- delima [dElima] n buah delima
dega huda i harangni kuda
demban [dEbban] Ry n sirih:
berlari-lari di kandangnya
demban boi do ijadihon
dege [dEgE] Ry v pijak; mambahen tambar sirih dapat
mandege v memijak: isei na dijadikan obat;
mandege nahei danak ai? idembani v diberi (disuguhi)
Siapa yang memijak kaki anak sirih;
itu? mardemban v menyirih;
degol [dEgOl] a bengkok: degol do mardembani v menyirihi;
do panulisanmu tulisanmu pardemban n penyirih
bengkok; dempar [dEmpar] v menyimpang:
ipadegol v dibengkokkan: anggo marcerita ulang dempar
ipadegol dalan ni bah ai hu kalau bercerita jangan
kehen jalan air itu menyimpang
dibengkokkan ke hilir
dendang [dEndaG] n sejenis
dehdeh [dEhdEh] n air liur nyanyian
deisa [dEysa] n mata angin: deisa dengan [dEGan] Ry a gembira;
na uwaluh mata angin yang dengan-dengan v bergembira:
delapan serma dengan-dengan mari
1
dejeb [dEjEb] a tajam: parang na bergembira
dejeb lang boi ipakai dakdanak dengang [dEGaG] a hiruk pikuk:
parang yang tajam tidak boleh lang tahan au manangar na
dipakai anak-anak dengang aku tidak tahan
2
dejeb [dEjEb] n kilat: dejeb lilap mendengar hiruk pikuk
lahoroh udan kilat sambung dengar [dEGar] v ribut
menyambung, hujan akan turun dengar-dengar n ribut-ribut:
dejeng [dEjEG] a panas hati; dengar-dengar do tong hanima
mardejeng v berpanas hati: tiap bodari selalu ribut-ribut
mardenjeng pangahap tiap malam
manangar hatami panas hati dengardengar → dengang
mendengar perkataanmu dengat [dEGat] a bungkuk sedikit
dejer [dEjEr], mardejer v keluar ke belakang: songon na dengat
air liur: mardejer tijur do pardalanni bungkuk sedikit
manganggoh sipangananon na jalannya
enak keluar air liur mencium
bau makanan yang enak

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 43


dengek-dengek . derset

dengek-dengek [dEGE?dEGE?] n di dahon oleskan sedikit lipstik


bunyi suara pohon yang di bibirmu agar cantik sedikit
bergoyang dihembus anngin: dipandang
ibahen dorasni logou dengek- depang [dEpaG] n suara yang
dengek hayu na i bolakang ni dibuat-buat
rumah nami an karena depdep [dEpdEp] v mengantuk:
kencangnya angin, pohon di depdep mando pangahapku aku
belakang rumah kami dengek- merasa mengantuk sekali
dengek (berbunyi-bunyi) 1
depek [dEpE?] n bunyi ranting
dengeng-dengeng [dEGEG dEGEG] patah
n dengung suara kapal terbang; 2
depek [dEpE?] a enak: depek
suara nyamuk: ribut dassa tumang daini timbahou on enak
hutangar dengeng-dengeng sekali tembakau ini kurasa
sorani rongit bodari on bising
depeng [dEpEG], mardepeng a
sekali dengung suara nyamuk
pening karena terkena pukulan:
kudengar malam ini
mardepeng do na ipukul guru
denges-denges [dEGEs dEGEs] v ai pening sekali kena pukul
menghentak-hentak kaki: Si guru itu
Janaka dengesdenges nahei si
derder [dErdE], maderder v
Janaka menghentak-hentakkan
meleleh: maderder nanah
kaki
humbani upahni nanah meleleh
denget-denget [dEGEt dEGEt] n dari lukanya
rasa panas dan berdenyut-
dereb [dErEb], mardereb a tajam:
denyut di sekitar luka atau bisul
mardereb pakkawani, mabiar
denggal [dEGgal], mandenggali au aku takut tatapan matanya
Ry v 1 pukul, memukuli: awas, sangat tajam
hu denggal ho holi ho awas
derek-derek [dErEk dErEk] n
kupukul kamu nanti; 2 tunjang,
derak: podoman ai domma
menunjangi (memukul dengan
maseda anggo ipodomi
kaki): ketuani seden,
derekderek tempat tidur itu
mandenggali dotong horjani
sudah rusak, kalau ditiduri
ketua mereka itu kerjanya
berderak
hanya memukuli
dereng-dereng [dErEG dErEG ] v
dengke [dEkkE] Tb n ikan: dengke
berderang: rattei ni baliang ai
jair do hassa ihan si enlakan
derengdereng anggo mardalan
ikan mujahirlah ikan yg paling
berdering rantai anjing itu
enak;
kalau berjalan
mardengke v 1 mencari ikan; 2
beternak ikan; deres [dErEs] v sadap;
pardengke n 1 pencari ikan; 2 manderes n menyadap:
penangkap ikan; 3 pemelihara manderes rambung dasa horja
ikan anggo ihut nami pekerjaan
kami dikampung hanya
dengkut [dEkkut] a bengkok
menyadap rambung
deor [dEOr] a kacau: deor dassa
derset [dEssEt], manderset v
panusunmu kamu kacau
tidak bergerak: manderset
menyusunnya
mando ai halani naborit dia
deos [dEOs] v oles: deos otik lipstik tidak bergerak lagi karena sakit
in bani bibirmu ase jenges otik

44 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


desa . dihut

desa [dEsa] n kampung: anggo i dibag [dibag] v pukul: ulang dibag


desa lang pala iboli sayur torus panakkoi pukul terus
kalau di kampung, sayur tidak pencuri itu
usah dibeli dibag → dibal
deseng [dEsEG] n suara desing: dibar [dibar] v debar;
deseng sorani bah desing suara dibaron n debaran;
air mandibarhon v mendebarkan;
deteng [dEtEG] n suara dencing: mardibar v berdebar
magigi dassa au manangar didah [didah] v toleh; lihat: didah
deteng benci sekali aku ma mataniari domma gajang!
mendengar suara dencing lihatlah matahari, sudah
detep [dEtEp] v cubit: detep tinggi!;
pinggolni ase jora! cubit ididah v dilihat;
pinggangnya agar jera! mandidah v melihat
detep-detep [detEp detEp] v didas [didas] v bolak-balik
jantung bergetar: mase dideng [didEng] v timang: dideng
detepdetep darohku adong lobei adek mini! timang dahulu
dora na masa bangku mengapa adikmu itu!
jantungku bergetar, mungkin didi [didi] v baptis;
ada kejadian terhadapku ididi v dibaptis: ija ididi adek
1
deter [detEr] v lempar; tai, inang? di mana dibaptis
deterhon v lemparkan: adik kita ini, bu?
deterhon daoh, ase ulang didihil [didihil] Ry n jari
taridah lemparkan jauh, agar kelingking: ugahan didihil ni
tidak terlihat anggi luka jari kelingking adik
2
deter [dEtEr], mardeter v berlari diha-diha [dihadiha] n sanak
kencang: mardeter sedea tikki saudara: roh do ganup
tarjumpah manangko mereka dihadiha tikki pesta ai sanak
berlari kencang saat ketahuan keluarga semua datang waktu
mencuri pesta itu
diah [diah] v hentikan: dilah i jan dihar [dihar], mandihar Ry n
lerengmu! hentikan sepedamu pencak silat;
di sana! mandihari v berpencak silat;
diam [diam] v diam: diam, ulang pandihar v pemain pencak
marsahap! diam, jangan silat
berbicara! dihil → didihil
dian [dian] v jemur: dian lobei, dihir [dihir] n mimpi: dihirhu,
ase korah jemur dahulu supaya iayak ayak ulog aku bermimpi
kering dikejar-kejar ular
diatei [diatEyi] v beruntung: 1
dihut [dihut] Ry v berlari-lari
diatei, langroh udang tikki sambil melompat-lompat
mambuat omei beruntung, 2
dihut [dihut] Ry v iring: ia dihut
hujan tidak turun saat
hu juma manggeori tumang dia
memotong padi
ikut ke ladang hanya
diatei tupa [diatEyi tupa] n terima mengganggu;
kasih; rasa syukur dihuti v mengikut;
ihut-dihut v ikut-ikutan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 45


dila . dobug

mandihuti v mengikuti; padingding n pendinding;


mandihutkon v mengikutkan; padingdingon n pendindingan;
padihutkon v diikutkan; tardingding v terdinding
pandihut n pengikut dingis [diGis] n burung pipit: bahat
dila [dila] n lidah dingis i juma manangani omei
diladila [dila dila] n kemaluan banyak burung pipit di ladang
wanita; vagina memakani padi
dilah [dilah] Ry n lidah: dilah dimpos [dippos] v tersimpan
mandai sipanganon lidah untuk dengan sangat rapi: ase ulang
merasai makanan; taridah omasmin, dimpos baen,
dilahhon n suka bergosip; da! agar tidak kelihatan emas
dilahon parende ki pandai ini, simpan yang rapi, ya!
menyanyi dios [diOs] v cari: dios torihi ase
dilam [dilam] n sejenis tumbuhan dapot! cari dengan teliti agar
yang harum baunya dapat!
dilat [dilat] Ry v jilat: dilat lobei dipar [dipar] Ry n seberang: dipar
igungmu, anggo boi hubere ham lobei ompung on tolong
duit jilat hidungmu, kalau dapat seberangkan nenek dulu
kuberikan uang; dirgak [dirga?] a tegak;
mandilat v menjilat padirgak v tegakkan;
dilo [dilO] Ry v panggil: dilo membuat jadi tegak;
amang ase mangan hita padirgakon v akan ditegakkan
panggil ayah supaya kita diri [diri] n diri
makan; diring [diriG] Ry n dering; tiruan
mandilo v memanggil: guru ai bunyi giring-giring;
mandilo anak sikola na hotop mardiring v berdering:
mangkasowi hasomanni guru mardiring sorani lonceng
itu memanggil murid yang berdering suara lonceng
selalu mengganggu temannya; diting → deteng
marsidiloan v saling do [dO] Ry p lah; kah
memanggil;
dob [dOb] v selesai: diring solosai
pandilo n pemanggil;
horja, mangan ma selesai kita
tardilo v terpanggil;
bekerja, mari kita makan;
dilo-dilo n 1 panggilan; 2
idobhon n diselesaikaan;
undangan
mandobhon v menyelesaikan;
dingat [diGat] n ingat; namandobhon n penyelesai;
dingati v mengingat; ingat tardobkon v terselesaikan
(akan);
dobag [dObag], madobag n suara
pardingat n ingatan;
bnenda yang jatuh: madobag
pardingatan n peringatan;
durian nasogod madobag suara
tardingat v teringat: inang
durian jatuh tadi pagi
tardingat bani anggi ibu
teringat pada adik dobug [dObug] v memukul dengan
tangan: dobug gurung ni!
dingding [diGdiG] Ry n dinding:
pukul dengan tangan
dingding ni jabu nami papan
punggungnya
dinding rumah kami papan;
mandingding v mendinding;
mandingdingi v mendindingi;

46 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


dodas . dokik-dokik

dodas [dOdas] a selalu: dodas laho dohar [dOhar] n rejeki: dohar


hu Pematangsiantar aku sering bahat niombah rejeki anak itu
pergi ke Pematangsiantar banyak
doding [dOdiG] n lagu; doharling [dOharliG] n sifat (suatu
madoding v suka atau gemar benda selalu pecah jika
menyanyi; dipegang)
mandoding v menyanyi; dohir [dOhir] a kikir; pelit
mandodingkon v dohor [dOhOr] a dekat;
menyanyikan; idohori v didekati;
mardoding v bernyanyi; mandohor v mendekat;
pandoding n orang yg mandohori v mendekati;
menyanyi; mardohoran v berdekatan;
pardoding n penyanyi; padohorhon v mendekatkan
doding-doding n nyanyian diri;
dogap [dOgap] v hantam: dogap sindohor n keluarga dekat
torus! hantam terus! 1
dohot [dOhOt] n bingkai: dohot ni
1
dogdog [dOgdOg] Ry n padi yang anduri bingkai
isinya kurang bagus (lapung) 2
dohot [dOhOt] p dengan
2
dogdog [dOgdOg] Ry v tarik; doit [dOit] v gigit: ulang doit hayu
cabut: dogdog ipon ni on jangan gigit kayu itu;
namaborit ai! cabut saja gigi idiot v digigit;
yang sakit itu!; mandoit v menggigit;
mandogdog v mencabut; tardoti v tergigit
mandogdoghon v
dokah [dOkah] a lama: ia mamboli
mencabutkan;
sada buku na dob dokah
mandogdogi v mencabuti;
isurah-surahonni ia membeli
pandogdogi n pencabut;
sebuah buku yang sudah lama
tardogdogi v salah cabut
diinginkannya;
dogei [dOgey] Ry n pijak: ulang dokahtu a terlalu lama:
dogei omei in jangan injak- dokahtu sidea mulak hun juma
injak padi itu; terlalu lama mereka pulang dari
idogei v dipijak; ladang; madokahton n
mandogei v memijak; kelamaan;
mandogeihon v memijakkan; padokahkon v melamakan;
padogei n 1 pemijak; 2 upacara sadokah n selama;
anak kecil memijakkan kaki ke tardokah a agak lama;
tanah untuk pertama kalinya; dokah-dokah a berlama-lama:
tardogei v terpijak dokah-dokah ase ibalosi
dogil [dOgil] n kikir: dogil lobei berlama-lama baru ada jawaban
bosi in! kikir dahulu besi ini! dokdok [dOkdO?] v tarik: dokdok do
dogos [dOgOs] v lindas: matei poyon i juma cabutlah rumput-
dayok idogos motor ayam mati rumput di ladang;
dilindas motor idokdok v dicabut;
dogus [dOgus] a habis; mandokdok v menarik;
idogus v dihabiskan: domma mencabut;
idogus dayok omei padi sudah tardokdok v tercabut
dihabiskan ayam dokik-dokik [dOkidOki?] n tangis
memekik;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 47


doldol . dongos

mandokik v memekik: mardomu v bertemu: dihirhu


madokikdokik halani dokahtu mardomu anak ni dayok aku
tangis tangis memekik-mekik mimpi bertemu anak ayam;
doldol [dOldOl] a dekat sekali: padomuan n pertemuan;
doldol do juma name ladang tarpadomu v terjumpa
kami dekat sekali domuh-domuh [dOmuh dOmuh] a
dolei [dOlEy], mandolei a putus mendung: au seng laho halani
asa: ulang mandolei halani ari domuh-domuh aku tidak
hamateian jangan berputus asa jadi pergi karena hari mendung
karena kematian don → andon
dolog [dOlOg] Ry n gunung: sidea donah [dOnah] v berhenti: antigan
manangkoki dolog singgalang amang donah horja? kapan
mereka mendaki gunung ayah berhenti bekerja?
singgalang; dondang [doddaG[Ry n dandang:
pardolog n 1 orang dondang na ibereni ompung i
pegunungan; simpan jeges dandang yang
2 tempat yang bergunung- diberikan nenek disimpan baik-
gunung (terdiri atas gunung- baik
gunung) dondon [dOddOn] v tekan: dondon
dolos [dOlOs] v terpulang kepada: bani batu tekan dengan batu
tikki dolos ma ai jumpah 1
dondong [dOddOG] n buah
terpulang kepada waktu ia kedondong
ditemui 2
dondong [dOddOG] n dengung;
doluh [dOlus] a lembek; mardondong v berdengung:
madoluh v mulai lembek: mardondong songon sorani
domma madoluh ma indahan borong-borong berdengung
nasi sudah mulai lembek seperti suara kumbang terbang
dolung [dOluG] v putar: dolung ase dongas [dOGas] a kuat dan bising:
podas putar biar cepat dongas parhatani kuat-kuat
domdom [dOmdOm] v dendam: (dan bising) bicaranya
domdom pattang bani dongkap [dOkkap] v terkam:
namaragam dendam itu dongkap ma na lang taridah in!
pantang di dalam agama tangkaplah yang tidak terlihat
domma [dOmma] adv sudah: ia itu!
domma laho dia sudah pergi dongkei [dOkkEy] n daging:
domok [dOmO?] a dangkal: domok mamboli dongkei inang hu tiga
bah banggal ai sungai itu ibu membeli daging ke pekan
dangkal; Si Amir mangkail ihan dongkut [dOkkut] n alat tiup untuk
i bah banggal na domok Si memanggil rusa saat berburu:
Amir memancing ikan di ipahata do dongkut anggo laho
sungai yang dangkal marburu dibunyikan dongkut
dompak [dOppa?] Ry n sisi atau kalau hendak berburu;
bidang sebelah depan; mardongkut v meniupkan
mandompak v mengarah: jabu dongkut
ai mandompak tu hapoltakon 1
dongos [dOGOs], mardongos v
rumah itu menghadap ke timur; berlari kencang: na mardongos
pardompakan n wajah; au mulak halani roh udan
domu [dOmu] Ry v temu; pulang aku berlari kencang
ipadomu v menemui; karena turun hujan

48 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


dongos . doromani

2 tardorab v tersentuh: ulang


dongos [dOGOs] n dengus;
mardongos v berdengus: mardalan bai nagolap ase
mardongos do parhabang do ulang tardorap batu jangan
pidoras burung terbang berjalan dikegelapan supaya
berdengus tidak tersandung batu
dongot-dongot [dOGOt dOGOt] a doraham [dOraham] n uang emas
menyengat menyengat (tentang atau perak zaman dahulu
sakit seperti bisul, sakit gigi: dorak [dOra?] n jerit;
dongot-dongot iponhu ni lang dorakon n tangisan;
tar podom au ibaen gigiku mandorak v menjerit: danak ai
sakit sehingga tidak bisa tidur mandorak panasukni duri anak
tadi malam itu menjerit tertusuk duri;
donok [dOnO?] a dekat: donok dorak-dorak n tangis-tangis
mando dapat ma rumahni doramani [dOramani] n barang-
tidak berapa jauh lagi aku akan barang paerhiasan pengantin
tiba di rumahnya doran [dOran] n bunyi piring yang
donos [dOnOs] a lumat jatuh;
dop [dOp] adv sudah; mardoran v berbunyi piring
mardophon v berkesudahan jatuh: doran i rumah halani
berakhir dengan berakibat; madabuh piring berbunyi
padophon v menyudahi piring di rumah karena jatuh
dopa [dOpa] n depa dorang [dOraG] n gendering
dopang [dOpaG] a hingar-bingar doras [dOras] Ry a deras: udan
dopar [dOpar] v tampar: dopar doras nabodari hujan deras
anggo lang ra suruhan! tampar semalam
kalau tidak mau disuruh! dordor [dOrdOr] a lemah: dordor
dopir [dOpir] n alat untuk me- lang solo mangan lemah
nangkap ikan atau burung karena tidak makan
1
dopok [dOpO?] a patah; dorgak [dOrga?] v tengadah
2
idopok v dipatahkan: idopok dorgak [dOrga?] v teguk;
halak do tobu laho mambuatsi mandorgak v meneguk: halak
dipatahkan orang tebu itu dan ai mandorgak bagot i galas
dibawa orang itu meneguk tuak di
dopuk [dOpu?] n suara benda yang gelas
pecah dorhap [dOrhap] v tumpah:
1
dorab [dOrab] Ry v 1 terkam; 2 dorhap boras ai to tanoh beras
tabrak; itu tumpah ke tanah
dorabkon v terkaman; dorob [dOrOb] v tumbang: ahu
mandorab v menerkam: dorap mambogei hayu dorob aku
gelah ulang mabiar tabrak saja mendengar suara kayu
tidak usah takut; tumbang;
pandorab n penerkam mardorob v bertumbangan:
2
dorab [dOrab] Ry v sentuh: ulang mardorob sora ni hayu
dorap ni ambotik banggal seperti suara kayu
butaktanganmu jangan sentuh bersar bertumbangan
pepaya ini kotor tanganmu; doromani [dOrOmani] n barang-
mandorab v menyentuh; barang perhiasan pengantin

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 49


dorong . dotor

dorong [dOrOG] n bunyi suara ai aku merasa terkejut


nyamuk mendengar berita itu
dorop [dOrOp] a selalu: dorop laho dosak-dosak [dOsa?dOsa?] a
hu Pematangsiantar aku sering khawatir: ulang pala dosak-
pergi ke Pematangsiantar dosak tidak usah khawatir
dorsa [dOrsa] a 1 buruk: dorsa dosih [dOsih] n nama sejenis kayu
dassa parbahenanmu buruk dosik [dOsi?] n bunyi suara lidi
sekali tingkah lakumu; 2 kotor: yang ducambukkan
dorsa tangoran dakdanak ai dosing [dosiG] n neraca;
anak itu kotor sekali timbangan: adong do dosing i
doruh [dOruh] Ry n raung; lopou? adakah timbangan di
mandoruh v meraung; kedai?
mandoruh-doruh v menjerit- dosong [dOsOG] n deru;
jerit: mandoruh-doruh halani mandosong v menderu:
maborit menjerit-jerit karena mandosong logou i tao angin
kesakitan; menderu di danau
doruh-doruh v meraung dosuh [dOsuh] a mahal
dorun [dOrun] a hina: dorun dotak [dOta?] v menokok kepala
tumang do au ibaen sidea aku dengan sendi jari tengah yang
sangat hina dibuatnya; dilipatkan: hu dotak ulunin
doruni v dihina; anggo mananggko kutokok
mandorun v menghina: ulang kepalamu jika mencuri
mandorun amangmu jangan
dotar [dOtar], mardotar v gelegar,
menghina ayahmu;
menggelegar: mardotar mando
pandorun n penghina;
tano halani darasni
tardorun v terhina;
menggelegar rasanya tanah
dorun-dorun n penghinaan
karena kuatnya
dorung [dOruG] n tiruan suara
dotei [dOtEy] a lapuk: dotei
benda jatuh ke dalam lubang
tumang do bajuon lapuk sekali
dos [dOs] a sama: dos rupani sidea baju ini
nadua, payah ibehon wajah
dotik [dOti?] n detik;
mereka sama, sulit dibedakan
mardotik v berdetik: mardotik
dos-dos [dOs dOs] Ry a datar; sorani jam dinding berdetik
dos-doshon n dataran; suara jam dinding
mandos-dos v mendatar;
doting [dOtiG[n denting;
mardos-dos v meratakan;
mardoting v berdenting: ise
mardos-dos, songon
manipak kaleng ai? Mardoting
simarunap-unap, pb rata
sorani siapa yang menyepak
seperti marunap-unap karena
kaleng itu? berdenting suaranya
terbiasa berbuat jahat sehingga
tidak tahu lagi untuk berbuat dotir [dOtir] n petir
baik; dotok [dOtO?] n bunyi petir yang
pados-doskon n proses, cara, berulang-ulang
perbuatan mendatarkan dotong [dOtOG] n suara bambu
dosa→ dousa kosong yang dijinjing
dosak [dOsa?] v kejut; dotop → dotap
tardosak v terkejut: tardosak dotor [dOtOr] n pukat;
dassa uhurku manangar berita

50 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


dotung . dumpang

mardotor v memukat: duhei [duhEy] v cungkil;


mardotor nami ase dapot ihan manduhei v mencungkil:
kami memakai pukat supaya manduhei duri ia hubani ni
dapat ikan nakei dia mencungkil duri dari
dotung [dOtuG] n tempat tuak dari kakinya
bambu duhit [duhit] v jungkit dan
dotur [dOtur] n suara kayu yang mengeluarkan: duhit duri bai
tumbang jarum jungkit dan keluarkan
dousa [dOsa] Ry n dosa: o Tuhan duri dengan jarum
1
sasapma haganup dousa nami duhut [duhut] Ry n rerumputan:
ya Tuhan, ampunilah segala bahat duhut i juma banyak
dosa kami; rumput di ladang
mardousa v berdosa: ia
2
duhut →duhit
mangahapkon mardousa duit [duit] Ry n uang;
hubani orang tuani ia merasa marduit v beruang: nabayak
berdosa kepada orang tuanya; marduit orang kaya berduit
dua [dua] num dua banyak
duda [duda] Ry n tumbuk; dujung [dujuG] a gentar: seng
manduda v menumbuk: dujung au do pakon hata mui
manduda omei hami kami aku tidak gentar dengan kata-
menumbuk padi; katamu
pandudaan n penumbukan dukduk [dukdu?] v memukul-
mukul agar lembek: dukduk
dudang [dudaG] adv satu sama
hawei baen tambar pukul-
lain: dudang marsahapi bicara
pukul hingga lembek batang
satu sama lain
keladi untuk obat
duduk [dudu?] v duduk;
duku [duku] Ry n duku
hadudukan n tempat:
hadudukon ni uhur tempanya dulang [dulaG] n pohon jarak
di hati dulas [dulas] a besar dan tinggi
dudur [dudur], madudur v gugur: duldul [duldul] v kelihatan
dudur do jambulanhu rambutku menonjol: duldul uluni ulog
gugur; tukki mansamot kelihatan
menonjol kepala ular saat aku
dugal [dugal], mandugal v ereksi:
mencangkul
halak na impoten lang 1
mandugal orang yang impoten dulmit [dulmit] a lantam: dulmit
tidak pernah ereksi dassa anggimu adikmu lantam
2
dulmit [dulmit] Ry a tidak dalam
dugot [dugOt] v meneruskan: ulang
dan masih kelihatan: dulmit
duham dugot mangidas jangan
duri ai bai tanganni tidak ter-
kamu teruskan memintal
lalu dalam duri di tangannya itu
dugur [dugur] Ry v goyang: dugur
dum [dum] v makan beras
bona ni uttei ai goyangkan
pohon jeruk itu; duma [duma] n sejenis tumbuhan
mandugur v menggoyang; yang dapat dimakan
pandugur n penggoyang dumma → domma
dumpang [duppaG] a jatuh:
duhduh [duhduh] n sejenis burung
dumpang hayu hu jabu nami
yang dapat dijadikan obat
pohon kayu itu jatuh ke rumah
keseleo; burung bubut
kami

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 51


dumpar . dusun

dumpar [duppar] v tatap muka; dungkit → duhei


marhata dumpar pakon buanni dungkol [dukkOl] n perasaan
berkata bertatap muka dengan dicungkil: dungkol hu ahap
musuhnya duri naheiku terasa duri men-
dumpas [duppas], mandumpas v cungkil di kakiku
mengamuk: mandumpas sidea dungut [duGut] n daki
halani lang ibere duit dia dunia [dunia] Ry n dunia
mengamuk karena tidak diberi durdur [durdur], mardurdur v
uang bertebaran: omei mardurdur i
dumut [dumut] n kening; dahi tano padi berserakan di tanah
dunam [dunam] v diam tak durhap [durhap] v tumpah;
berkata-kata; idurhaphon v ditumpahkan;
tardunam v terdiam: ulang tardurhap v tertumpah
ham tardunam songion batu!
duri [duri] n duri
jangan engkau terdiam seperti
durian [driyan] n durian: ompung
batu
maboli durian hun tiga nenek
dung [duG] adv sesudah: dung membeli durian ke pekan
salosai horja, baru boi
marguro sesudah selesai kerja dursat [dursat] a kotor: dursat
baru boleh bermain bajuni bajunya kotor
dungan [duGan] v diam tidak duru [duru] n semak-semak
berkata: dungan lang tungkap durub [durub] n dentum;
be terdiam tidak berkata lagi mardurub v berdentum:
dungar [duGar] v mengetuk mardurup sorani bodil
dengan kuat: dungar galah ase berdentum suara bedil
1
puho! ketuk dengan kuat agar duruk [duru?] n bunyi suara gong
2
terbangun! duruk [duru?] v tersungkur: duruk
dungdung [duGduG] v menggapai hu naporan tersungkur ke
dengan posisi membungkuk: semak-semak
dungdung ho, buat demba min! durum [durum] v tersungkur:
bungkuklah engkau mengambil durum hu naporan tersungkur
sirih itu! ke semak-semak
dunggulan [duggulan] Ry n durung [duruG] Ry n durung;
pondasi: dunggulan rumah tangguk (keranjang dari rotan
maningon gogoh pondasi untuk menangkap ikan);
rumah haruslah kuat mandurung v mendurung: ia
dungil [duGil] a sumbing mandurung ihan i bongbongan
1
dungkap [dukkap] Ry v tumpah; dia menangkap ikan di kolam
madungkap v tumpah: durup [durup] n bunyi suara buang
madungkap bah hubani golas air kecil
air tumpah dari gelas; durus [durus], madurus Ry v
mandungkaphon v tumpah: lowoh madurus i meja
menumpahkan; kuah sayur itu tumpah di meja;
tardungkap v tertumpah
2
mangkadurus v bertumpahan;
dungkap [dukkap] v menambal
dusun [dusun] n kampung: anggo i
baju: dungkap jolo bajuku na
dusun lang pala iboli sayur
maringat on tambal dahulu
kalau di kampung, sayur tidak
bajuku yang robek ini
usah dibeli

52 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


dutub . duyung

dutub [dutub] n suara bedil:


tarbogei dutup hun daoh
terdengar suara bedil dari
kejauhan
duyung [duyuG] v goyang: duyung
ipponni halani mangkarat tobu
giginya goyang karena
menggigit tebu

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 53


e . ea . elangelang

eduk v dibengkokkan: mase


E ieduk ho hayu on? mengapa
engkau bengkokkan kayu ini?
ea [Eya] p ya: boan on da, ea edut [Edut], medut-edut v
bawa ini, ya berjuntai
eab [Eab] n bunyi yang keluar dari egab [Egab] v kekenyangan: egab
mulut karena kenyang ma use sudah kekenyangan
eak [Ea?] p ya: eak tandinghu egal [Egal] v melongok: egal
eleng-eleng i jabu ya aku dalanni melongok jalannya
sendirian tinggal di rumah egas [Egas] v gegas: egas ma hita!
eal [Eal] a lenggang bergegaslah kita!
eas [Eas] a acuh: eas ho bani egol [EgOl], mangegol v
engkau acuh kepadaku bergoyang seperti ekor anjing
yang sedang berjalan: halak ai
eba [Eba], eba-eba n sisa, sisa-sisa
mardalan mangegol nahei
ebang [EbaG] v melenggang: mase orang itu berjalan mengegol
ebang si dea mengapa dia
eh [Eh] p ah: eh, sedo es ai ah, itu
melenggang?
bukan es
ebas [Ebas] a agak kelihatan ehang [EhaG], maehang-ehang v
ebeng [EbEG] v pinta; kangkang, mengangkang-
mangebeng v meminta: ulang ngangkang
mangebeng duit hubani amang ehe [EhE] cak v sudahlah: ehe
da, maila hita jangan meminta dearan mulak sudahlah, lebih
uang pada ayah, ya malu kita baik pulang
eda [Eda] pron sebutan untuk ehi [Ehi] cak v emoh: ro do ho?
saudara perempuan dari suami Ehi, lang-lang bangku
edak [Eda?] v menganggur: edak datangkah engkau? emoh, aku
dassa horja menganggur saja tidak mau
kerjanya ehoe → ehi
edang [EdaG] v berjalan ke sana ke ehor-ehor [Ehor Ehor] a
mari tidak menentu: edang do berklelok-kelok: ehor-ehor
horjain ke sana ke mari saja bokasni kiok ai bekas ular itu
kerjanya berkelok-kelok
edar [Edar] v salah duga: edar do ei [Ei] p hai: ei ulang sonai, itai!
pangahapmu ai salah duga hai, jangan begitu!
perasaanmu ejek [EjEk] n kata basa-basi dalam
edek [EdE?] v meminta: edek do percakapan
tang selalu meminta ejek-ejek [EjEkEjE?], mangejek-
edeng-edeng [EdEG EdEG] n lagu ejek a ceria; riang
edep [EdEp] Ry n 1 kantuk; 2 ela [Ela] a malu;
kedip; maela v malu, bermalu
parmedep n orang yang elabelab [Elab Elab] n sejenis kayu
mengantuk yang telah dipotong tumbuh
edet [EdEp] a elastis: edet gotah kembali
on getah ini elastis elangelang [ElaG ElaG] a
eduk [Edu?] a bengkok tidak sendirian: seng ma elangelang
sampai patah; au i bagas aku tidak sendirian
di rumah

54 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


elek . erdak

elek [ElE?] Ry n bujuk; ender [EndEr] a ragu-ragu


ielek v dibujuk; enel [EnEl] a kecil: halak na enel
marsielekan v saling mem- orang yang kecil
bujuk; eneng [EnEG] a kecil: enel do
mengelek v membujuk: inang danakni anaknya kecil
mangelek binuanni halani
tangis ibu membujuk anaknya enet [EnEt] n bidikan (nyaris
yg menangis; mengenai sasaran);
tarelek v terbujuk mangenet v membidik:
mangenet hona membidik
elel [ElEl] a remeh: elel do hassa
nyaris kena
panonggomi dia memandang
remeh engkar [EGkar] Ry v ingkar;
eleng [meleng ElEG], meleng-eleng mangengkar v mengingkar
v jual mahal: ulang ho meleng- enong [EnOG] n tiruan suara
eleng jangan engkau jual mahal kucing
eles [ElEs] a remeh: eles daassa ho enseng [EssEG] a tinggi;
mangidah au engkau meng- mangenseng v meninggi:
anggap remeh terhadapku domma mangenseng ma bulung
elo [ElO] v mencaci; mencemooh; ni galut on daun pisang ini
mangelo v mencaci: si Butet sudah meninggi
mangelo dakdanak ai si Butet enser [EssEr] a encer
mencaci anak-anak itu entes [EttEs] v jalan cepat: mase
embal [Embal] a tidak menentu: ho entes? mengapa engkau
embal parsahapan percakapan berjalan cepat?
yang tidak menentu enus [Enus] n ijuk
embar [Embar] a tidak tepat: eor [EOr] v berserakan: eor dassa
embar do hatamu kata-katamu buhu-buhu on buku-buku ini
tidak tepat berserakan
embas [Embas] a melenggang: eos [EOs] v kena sedikit;
mase embas ho? mengapa tersentuh; tersinggung: eos
engkau melenggang? tanganni banghu tangannya
embung [EmbuG] v gantung, tersentuh olehku
tergantung eot [EOt], mareot a 1 hampir
eme [Eme] n padi rubuh: eot rumah ai rumah itu
empang [EppaG] a timpang; hampir rubuh; 2 bengkok
pincang eper [EpEr] v menggigil: eper
emper [EppEr] Ry n teras: duruk badanhu bandanku menggigil
sorani baliang hubogei i emper epok-epok [EpO?EpO?] n sejenis
aku mendengar suara anjing kue yang dibungkus kecil-kecil
menggonggong di teras
erab [Elab] v tabur; serak: elab
emur [Emur] v curi; lobei bonih oh! tabur dahulu
mangemur v mencuri benih ini!
endel [EndEl], manendel Ry a erdak [Erda?] v ke sana ke mari;
kepala batu (melawan kata atau
melanglang buana: erdak
nasihat orang): na naposo
horjamu tong ke sana ke mari
mangendel orang tua anak
saja kerjamu
remaja suka membantah orang
tua

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 55


erdang . etor-etor

erdang [ErdaG], merdang-erdang mangetong v menghitung


v raun (jalan-jalan tanpa tujuan etor-etor [EtOr EtOr], maretor-
untuk mencari udara segar): etor v beriringan: maretor-etor
erdang do hansa horjani raun- itik ai hu parik itik-itik itu
raun saja kerjanya beriringan ke parit
erdeng [ErdEŋ] a pening: erdeng
hua ahap aku merasa pening
erdeng [ErdEG], pangerdeng n
cara menari dengan gemulai
hingga menarik perhatian:
erdeng pangindungni botan ai
gemulai gadis itu menari
ersek-ersek [EssE?EssE?] n tampi;
mangersek-ersek v menampi:
mangersek-ersek boras
menampi-nampi beras
erung [EruG] a kurus: nase nin
erungmu? mengapa kamu
sangat kurus?
eser [EsEr] v geser: eser lobei
buhu in! geser dahulu buku ini
eta [Eta] Ry p ayo; kata seru untuk
mengajak atau memberikan
dorongan:, eta, hu tiga eda
kakak, ayo kita pergi ke pasar
etek [EtE?] Ry a kecil: rumahni
etek rumahnya kecil;
etekan a lebih kecil;
etektu a terlalu kecil;
haetekon n kekecilan;
maetek v mengecil; menjadi
kecil;
marsietekan a tidak sama
kecil;
taretek a agak kecil;
etek-etek a kecil-kecil
etel [EtEl] a kecil: etel bagas on
rumah ini kecil
etem [EtEm] a tekun dan cermat:
etem marhorja bekerja tekun
dan cermat
eteng [EtEG] a kecil: eteng ni
buahni durian ai kecil sekali
buah durian ini
etet [EtEt] n sejenis burung yang
memakan belalang
etong [EtOG] v hitung;

56 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


ga . gaga

gadam [gadam] n kusta: halak ai


G hona gadam, tene? orang itu
kena kusta, ya?
ga [ga] Ry n huruf ketujuh dalam gadap [gadap] v terlentang: i
aksara Simalungun (dari surat tunjang ni, gadap si Ali
sapuluh siah) ditunjangnya, si Ali terlentang
gab [gab] n tiruan bunyi pukulan gadas [gadas] v terlentang: danak
tinju ai gadas ijuljul halak anak itu
gabag [gabag] n tengkorak terlentang ditolak orang
gaba-gaba [gaba gaba] n gaba- gadei [gadEy] v gadai: rumah hu
gaba gadei bani si Borang aku
gabar [gabar] a takut: na gabar menggadai rumah kepada si
dassa ia songon dakdanak baru Borang
lahir ia takut benar seperti gadeol [gadEOl] v menggeliat:
anak-anak yang baru lahir gadeol ulog ai baen ibogbog
gabe [gabE] Ry v menjadi ular iru menggeliat karena
(diangkat, dipilih) sebagai: dipukul
bapa ibaen gabe gubernur gading [gadiG] n gading
ayah diangkat menjadi gadubang [gadubaG] n kelewang:
gubernur ganjang tumang gadubang si
gabei [gabEy] n kelakuan: dear Amat panjang benar kelewang
tumang gabei anak ni si Malin si Amat
ai bagus benar kelakuan anak si gadu-gadu [gadu gadu] Ry n
Malin itu pematang sawah: ulog
gabgab [gabgab] a makan: babui mardalan i gadu-gadu ular
gabgab sipangananni babi berjalan di pematang sawah
memakan makanannya gaduh [gaduh] adv susah: gaduh
gabug [gabug] a subur: gabug uhur ni amang hati ayah susah
tumang do demban ai subur gadul [gadul] a berbelok-belok:
benar sirih itu dalan laho tu jai gadul songon
gabug-gabug [gabug gabug] a kiok bingbong jalan menuju ke
berlari kencang: terpaksa sana berbelok-belok seperti
gabug-gabug hani itangar ular dipukul
kabar ai na sambor ai terpaksa gadung [gaduG] Ry n ubi: ma
lari kencang karena mendengar ngorbat gadung inang i juma:
kabar yang buruk ibu mencabut ubi di lading;
gabur [gabur] a lunak: jagul gadung hayu n ubi kayu;
polgang gabur tumang jagung gadung julur n ubi jalar; inang
rebus enak sekali mangorbat gadung julur ibu
gadag-gadag [gadag gadag] a mencabut ubi jalar
cerewet: ia tong gadag-gadag gaenggang [gaEGgaG] n sejenis
doppa dalan ia selalu cerewet kayu yang dapat dijadikan obat
ketika berjalan gaer-gaer [gaEr gaEr] n garu
gadal [gadal] v berbaring: si Amat gaga [gaga] a lambat: olos
gadal, torus tarpodom si Amat mangan in ulang gaga! cepat
berbaring, terus tertidur makan itu jangan lambat-
lambat

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 57


gagah . galanggang

gagah [gagah] v suka naik: gagah gaji [gaji] n gaji


maho marhudain suka sekali gajing [gajiG] n nama sebuah
engkau menaiki kuda itu kampung di Simalungun
gagan [gagan] n guna: aha do gajom-gajom [gajOm gajOm] a
gaganni hayu ai? apa guna gatal: gajom-gajom nahei
kayu itu? danak ai harona hiram kaki
gagap [gagap] a gugup: si Badu anak itu gatal terkena keladi
gagap halani bahat do hutan
pikiranni si Badu gugup karena gajur [gajur] a lapar: boltokni
banyak pikiran gajur perutnya lapar
gagar [gagar] v berkembangbiak: 1
galah [galah] n tempat menjemur
ihan i bongbongan gagar ni jagung yang belum dikupas
podas tumang ikan di 2
galah [galah] Ry n permainan
bendungan cepat sekali anak-anak dengan garis ber-
berkembangbiak bentuk petak-petak di tanah di
gagat [gagat] Ry v mengunyah mana pemain berusaha mele-
rumput; wati garis yang telah ditentu-
manggagat v memakan kan dengan berupaya untuk
rumput: horbo manggagat i tidak tersentuh oleh kelompok
lapangan kerbau memakan yang sedang berjaga;
rumput dilapangan margalah n main galah
gahgah [gahgah] v cincang; galak [gala?] Ry a mudah marah:
margahgah v mencincang: baliang galak mangayak
inang margahgah dongkei ibu panangko anjing galak itu
mencincang daging mengejar pencuri
gait v [gait] merepet: ulang gait galampar [galampar] v berserak:
ho! engkau jangan merepet! buah nadop ipatoppu galampar
gajag [gajag] Ry v menyala: apui ibahen si Ali buah yang sudah
ai doma gajag apinya sudah ditumpuk berserakan dibuat si
menyala; ki menyala (dalam Ali
hati): gajag do lalap uhur ni galang [galaG] v tidur: inang
mangidah halak ai menyala- galang ibu tidur
nyala dendamnya (dalam hati) galang [galaG], galangan Ry n
kepada orang itu sesaji;
gajah [gajag] Ry n gajah: gading manggalang v memberi sajian
ni gajah dear ibaen suhu ni kepada roh: ia manggalang
pisou gading gajah ini bagus hutoruni hayu baggal: dia
untuk gagang pisau memberikan sajian di bawah
gajang [gajaG] a panjang pohon besar;
gajap [gajap] v terletak: tao Toba sigalangkon n benda yang
gajab i Sumatera Utara danau disajikan
Toba terletak di Sumatera galanggang [galaGgaG] an] n
Utara gelanggang: hanami mambuat
gajar [gajar] v bocor: bah i bagas galanggang pandiharan kami
kaleng gajar bois hudarat air di membuat gelanggang pencak-
dalam kaleng bocor habis silat
keluar

58 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


galapang . gamot

galapang [galapaG] n roda: lereng galto [galtO] a besar: ihan galto i


galapangni dua sepeda rodanya bah Sibayak ikan besar di
dua sungai Sibayak
galas [galas] Ry n gelas: durhap galugur [galugur] n asam gelugur
bah i galas tumpah air di gelas galuh [galuh] Ry n pisang: songon
gale [galE] v baring; lambakni galuh, marsiaminan,
margale v berbaring pb kehidupan saling bantu
galedou [galEdouw] a bengkok: membantu, kasih mengasihi,
hotang ai galedou rotan itu tenggang rasa
bengkok galung [galuG] n pematang:
gale-gale [galEgalE] a 1 lemas: si mananam gadung jalur galung
Amat gale-gale halani i galung do ase bahat buahna
sugmaga si Amat lemas karena menanam ubi jalar di pematang
tudak makan; 2 lemah; agar banyak buahnya
galegei [galEgEyi] a galunggung [galunggung] n
menyusahkan: anakni galegei belukar: harangan galunggung
inangni anaknya menyusahkan hutan belukar
ibunya galur [galur] n jalur: sabah nadur
galek [galE?] Ry a 1 lemah: galek galur ni ibaen sawah yang baik
do akkulani halani nabaru dibuatkan jalurnya
boritan lemah badannya karena galut [galut] Ry a susah: anak ai
baru sembuh dari sakit; 2 galut halani seng dong napot
lemas: hayuni ai galek songon anak itu sedih karena tidak ada
pasukni dahu kayu ini lemas yang menyukainya;
seperti pucuk pakis hagalutan v kesusahan
galgak [galga?] v bacok; potong; gamang [gamaG] Ry a gamang: Ia
magalgak v memotong: si gamang i bahu ni bangunan ia
Butek galgak hayu si Butet merasa gamang di atas
memotong kayu bangunan
galgal [galgal] v menghadap ke gambal [gambal] n gembok: bagas
atas: ulang ho galgal langit ai gambal ni seng dong rumah
jangan engkau menghadap ke itu tidak ada gemboknya
atas langit gambir [gambir] Ry n gambir:
galinggang [galiGgaG] n sejenis mangan demban gambir attup
tumbuhan berdaun sirip ni deba makan sirih gambir
majemuk dan daunnya sebagai ramuannya dibagi
obat kurap; ketepeng gambiri [gambiri] Ry n kemiri:
galir [galir] v meleset: hayu ai dong do i jual ham inang
galir isihit kayu itu melesat gambiri? adakah ibu menjual
digergaji kemiri; songon na martang
galmok [galmO?] n bongkahan tang gambiri, pb orang yang
tanah yg bulat bekerja dengan cermat
galot [galOt] Ry n musang: gamol [gamOl] v remas;
nabodari galot manangkap igamol v diremas: mambahen
dayok semalam musang kue igamol lobei membuat kue
menangkap ayam diremas dahulu
gamot [gamOt] n pegawai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 59


gampa . gapang

gampa [gappa] adv sebatang kara ganjou mardompak n salah


gampang [gappaG] n haram satu hiasan simalungun yang
(anak): si Baron anak gampang bergambar kepiting berhadap
do i huta si Baron anak haram hadapan
di kampung ganos [ganOs] a geram: si Ali
gampil [gappil] n bakul ganos mangidah si Ani si Ali
geram melihat si Ani
gampis [gappis] a tinggal sedikit:
gansih → gantih
bah ikaleng gampis mando
tasing air dikaleng tinggal ganpei [gappEy] n udang galah
sedikit gantar [gattar] n perisai
gampit [gappit] v jepit; gantih [ganti], mangganti Ry v
targampit v terjepit: tanganni mengganti: inang manggantih
si Badu targampit tangan si pakean ni anakni ibu meng-
Badu terjepit ganti pakaian anaknya;
iganti v diganti;
gampual [gampual] n ikan
marganti v berganti;
gampual
marganti-ganti v saling
gan [gan] adv kabar angin berganti;
gana [gana] n patung gantong → gantung
ganda [ganda] Ry v bertambah: gantung [gattung] v gantung:
panianami ganda taunon hasil gantung lobei baju on gantung
panennya bertambah tahun ini dahulu baju ini
gandal [gandal] a cantik: danak ai ganup [ganup], haganup(an) Ry
gandal tumang anak itu cantik num semua; segala; sekalian
sekali gaok-gaok [gaOk gaO?] v tegak:
gandum [gandum] Ry n gandum: ulang ho gaok-gaok i jae!
roti ai ibaen hubani gandum jangan engkau tegak di depan!
kue itu dibuat dr tepung gaol [gaOl] n pisang
gandum
gaor [gaOr] a aduk;
ganggang [gaGgaG] Ry a manggaor v mengaduk: ia
renggang: parkawanonni doma manggaor topung ia mengaduk
ganggang persahabatan mereka tepung
renggang;
gaot [gaOt] a gugup: danak ai gaot
ipaganggang v diregangkan;
halani mambogei sorani babui
maganggangi v merenggangi;
anak itu gugup karena
maganggangkon v mereng-
mendengar suara babi
gangkan;
marganggang v merenggang; gapa-gapa [gapa gapa] v
parganggang n perenggang telungkup dan terlentang
karena jatuh: halak ai gapa-
ganggu [gaGgu] a bimbang:
gapa halani nium bagot orang
ganggu uhurhui halani
itu terjatuh tertelungkup dan
parhatani bimbang hatiku ini
terlentang karena minum tuak
karena perkataannya
gapang [gapaG] v merangkak:
ganjang [ganjaG] Ry a panjang:
anak ai gapang do ope
ganjang jambulani anak
mardalan anak itu masih
borunai anak gadis itu panjang
merangkak
ganjou [ganjO] Ry n kepiting

60 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


gapas-gapas . gatip

gapas-gapas [gapas gapas] v sanggup, apalagi saya; sonaha


meronta-ronta: dayok isayat au boi manolong, gari au pe
gapas-gapas laho matei ayam susah do bagaimana aku dapat
yang dipotong meronta-ronta menolongmu, aku sendiri
mau mati kekurangan
gapgap [gap gap] v merepet: garigit [garigit] Ry n tempat air yg
ulang gapgap ho! jangan terbuat dr satu ruas bambu,
engkau merepet! memakai sumbat, dan diberi
gapo-gapo [gapO gapO] v gugup: tali: i huta garigit do amani
gapo-gapo au manorih halak ai bah di kampung bambu untuk
aku gugup melihat orang itu tempat air adalah hal umum
gapu [gapu] a lumat: karupuk ai garingging [gariGgiG] n bambu
gapu irojaki halak kerupuk itu tempat air
lumat diijak orang garis [garis] n garis
gara [gara] Ry v nyala kecil: garjou [garjouw] Ry v ganggu;
pinurunnai mamukkah gara api garjouan n gangguan;
unggun itu mulai menyala manggarjou v mengganggu:
garak-garak [gara? gara?] a tidak ia manggarjou horjakku dia
menentu: parhatani si Ali mengganggu pekerjaanku;
garak-garak tumang pem- panggarjou n pengganggu
bicaraan si Ali tidak menentu garsei [garseyi] v terlentang: halak
garam [garam] n garam au nakkon garsei i jin orang itu
terlentang tadi di sana
garama [garama] Ry n pemuda:
sabotulni garama 17 tahun hu garung [garuG] n cangkir
atas do umurni sebenarnya garut [garut] v garuk
yang disebut pemuda umurnya gasgas [gasgas] adv berkali-kali:
17 tahun ke atas jumani gasgas do taon on
garang [garaG] Ry a galak: ladangnya sudah berkali-kali
baliangni garang tumang dibuka tahun ini
anjingnya galak sekali gasing [gasiG] Ry n gasing;
gareja [garEja] Ry n gereja: laho margasing v berghasing;
ma ia hu gareja marminggu ia pargasing n pemain gasing
pergi ke gereja setiap minggu gastong [gastOG] v tegak
1
gargar [gargar] Ry n tempat ayam gatap [gatap] n daun sirih
bertelur gatar [gattar] n perisai
2
gargar [gargar] Ry v biak; gatgat [gatgat] Ry v cincang;
manggargari v berkembang manggatgat v mencincang:
biak; berketurunan: lombuni magatga gulei inang ibu me-
domma manggargari lembunya motong daging
sudah berkembang biak; gati [gati] Ry adv selalu 1
margargar v berbiak; senantiasa; selamanya; 2
panggargarhon n pembiakan; sering; terus menerus; tidak
pargargar n yang membiakkan pernah tidak: ia gati sirom dia
1
gari [gari] n borgol selalu tersenyum;
2
gari [gari] Ry p sedangkan: gari gatip [gatip] n benang warna-
hope lang sanggup apalagi au warni yang dipintal
sedangkan kamu tidak

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 61


gawah . gejek

gawah [gawah] a merana: anak ai gebeg-gebeg [gEbEg gEbEg] a


gawah halani seng dong napot ribut-ribut: gebeg-gebeg ia
anak itu merana karena tidak marsahapi sadari sadari on
ada yang mau ribut-ribut dia bicara pada hari
gawang [gawaG] Ry v rangkak; ini
manggawang v merangkak: ia geber-geber [gEbEr gEbEr] v
manggawang i atas poyon dia gemetar: geber-geber songon
merangkak di atas rumput; bulung do iombusin logou
manggawangi v merangkaki; gemetar seperti daun yang
panggawang n orang yang dihembus angin
merangkak gedat [gEdat] Ry v geliat;
gaya [gaya] Ry n waktu tertentu margedat v menggeliat:
untuk sesuatu aktivitas: domma margedat bokas ni kiok ai
gaya ni halak mangan sudah menggeliat- geliat ular itu
waktu orang makan gedeg [gEdEg] n tiruan bunyi suara
gayak [gaya?] a lembek: hayuni gendang
gayak songon nali kayunya gedek-gedek [gEdE? gEdE?] n
lembek seperti tali tiruan suara air yang dituang
gayang-gayang [gayaG gayaG] Ry dari ceret
n tempat penyimpanan ikan yg geder-geder [gEdEr gEdEr] n
digantung dengan tali dan lender: songon geder ni salak
dapat naik turun seperti lender buah salak
gayap [gayap] v tergelincir: si gedol-gedol [gEdO lgEdOl] a
Badu gayap i bah paridian si bengkok-bengkok: hayu ai
Badu tergelincir di sungai gedol-gedol, seng gostang kayu
pemandian itu bengkok-bengkok, tidak
gayok [gayO?] a licin: dalan hu lurus
bah ai gayok jalan ke sungai itu gedug [gEdug] Ry a bengkok;
licin manggedugkon v membeng-
gayom-gayom [gayOm gayOm] a kokkan: ia manggedugkon
gatal: Jamin gayom-gayom senduk dia membengkokkkan
halani ratu Jamin gatal-gatal sendok;
karena kudis pagedugkon n pembengkokan
gayung [gayuG] Ry n gayung; geduk [gEdu?] v perbuatan tidak
manggayung v menggayung; adil
panggayung n penimba gegek [gEgE?] Ry n kotek;
gayur [gayur] a lapar: sadea margegek v berkotek:
gayur halani lang mangan margegek do indung dayok ai
mereka lapar karena tidak induk ayam itu berkotek
makan gegu [gEgu] a ragu: sahap ai gegu
gebeg [gEbEg] a bising: suarani do ope ahu saya masih ragu
mobil ai gebeg halani seng akan pembicaraan itu
dong saringanni mobil itu gehkon [gEkkon] a nyaman: lang
bising karena tidak ada ape sodap hu gehkon ai belum
saringannya; nyaman perasaanku malam ini
gejek [gEjE?] n tiruan bunyi
menindih

62 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


gejeng . gereh

gejeng [gEjEG] a terlalu kenyang: gemong [gEmOG] Ry a bulat: guli


gejeng dakdanak ai halani ai gemong tumang kelereng itu
bahat mangani anak itu bulat benar;
kekenyangan karena banyak hagemongon n bulatan;
makannya manggemong v menjadi bulat;
gejer [gEjEr] a cepat: pembohani manggemongkon v membulat-
ni ma gejer tu dalani jalannya kan;
terlalu cepat gendeng [gEndEG] n kelamin
gejes [gEjEs] v tarik; wanita
igejes v ditarik: Ali domma gendo [gEndo] a sekurang-
madabuh igejes use Ali sudah kurangnya: paling lang gendo
jatuh, ditarik lagi sapuluh hari nari sekurang-
1 kurangnya sepuluh hari lagi
gelah [gElah] adv inilah: rahanan
gelah on bakku yang ini lebih gendo [gEndo] Ry n bayar: gendo
baik untukku pala sonai bayarlah walaupun
2 sedikit
gelah [gElah] Ry v biarkan saja;
manggelah v membiarkan: genong [gEnOG] a bulat kecil: lada
polisi manggelah dakdanak ai genong tene lada itu bulat
kissah-kissah i dalan polisi kecil
membiarkan saja anak-anak genos [gEnOs] a gemuk sekali:
mengebut di jalan naboru na sada ai genos
geldou [gEldOw] Ry a bengkok; mando anak perempuan yang
tidak lurus; satu itu gemuk sekali
manggeldouhon v membeng- gensang [gEnsaG] a gelisah
kokkan; gente [gEntE] n jangkrik betina
margeldou-geldou a bengkok-
genteng [gEntEG] n genteng
bengkok
geol-geol [gEo lgEOl] v
geldok [gEldO?] a bengkok
terpelanting: geol-geol songon
gelek [gElEg] v pijak; kiok itampar terpelanting
targelek v terpijak: nahei ni si seperti ulat-ulat yang disentuh
Ucok targelek si Birong kaki si
geor [gEOr] Ry a ribut: haganupan
Ucok terpijak si Birong
jolma sambue geor orang-
geleng [gElEG] n handalan: laho pe orang sudah menjadi ribut
ia marantau domma gelengni
gepang [gEpaG] n kue kepang
ihuta kemanapun ia merantau
handalannya sudah ada di gepol [gEpOl] a gundul: uluni
kampung gepol kepalanya gundul
gelog → gelug gepong [gEpOG] a bulat
gelok [gElO?] a liku-liku; gerda [gErda] v hambur, dibuang-
margelog v dalan ai margelok buang;
songon kiok binogbog jalan itu igerdari v dibuang-buang:
berliku-liku seperti kena pukul ulang igerdari indahan! Jangan
gelug [gélug] Ry a bengkok; dibuang-buang nasi
margelug a berbengkok- gereh [gErEh] Ry a kelakar;
bengkok panuhur margeluk, ki gurau;
tidak jujur margereh v berkelakar; ulang
gembit [gEmbit] p biarlah: gembit margereh ho ijin jangan ber-
bani ai da biarlah itu untuknya kelakar di situ

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 63


gerek . gijang

pargereh n orang yang mangetget v mencincang: si


berkelakar Mamin mangetget daging ni
gerek → geret horbou si Mamin mencincang
geret [gErEt] Ry v tarik; hela; daging kerbau
geretan n tarikan; geygek [gEygE?], mageygek v
igeret v ditarik: igerek hayu na berkotek: dayok anggo
i toruh idas hu atas kayu yang margeygek tandani laho
dibawah itu ditarik ke atas; martolur kalau ayam berkotek
manggerethon v menarik; tandanya akan bertelur
panggeret n orang yang gial [gial], magial v timbul birahi:
menarik; ulang magial ho mangidah
targeret v kena tarik; danak boru ai jangan timbul
gerger [gErgEr] Ry a n merah: birahimu melihat anak
gerger bohini halani maila perempuan itu
wajahnya merah karena malu: gibang [gibaG] a ribut: gibang
baju ni si butet ai gerger baju sesea ase dopma tongah
si butet itu merah; borngin mereka ribut padahal
gergeran a lebih merah; sudah tengah malam
gergertu a terlalu merah; gibig [gibig] n suara;
hagergeron n kemerahan; margibig v bersuara: ulang
magerger a kemerahan; gibig ho mardalan jangan
manggerger v memerah; bersuara kamu berjalan
manggergeri v memerahi;
gidir [gadir], magidir a cengeng:
marsigergeran n tidak sama
ulang magidir tu ho kamu
merah;
sekalian jangan cengeng
pagergerhon v memerahkan;
targerger a agak merah gigi [gigi], magigi a benci: das
magigi ahu mangidah ho aku
gesa-gesa [gEsa gEsa] a resah: si
benci sekali melihatmu
Ahmad gesa-gesa halani bahat
ni horjani si Ahmad resah gigian [gigian] Ry n sejenis
karena banyak yang hendak penyakit yang membuat kaki
dikerjakan gatal dan bengkak karena
memijak lumpur atau kubangan
gesek [gEsE?] a cakap
gigit [gigit] v gigit;
geseng [gEsEG] Ry v 1 putar;
manggigit v menggigit: si
keliling;
Badu manggigit jagul si Badu
margeseng v berputar: songon
menggigit jagung
na margeseng dassa pangahap
perasaanku seperti berputar; 2 gihgih [gihgih], magihgih v
marah: laholaho geseng hamu memukul-mukul: magihgih
marah saja pekerjaanmu; 3 pamotongni si Amin si Amin
berdebar: geseng na pusupuku memukul-mukul badanya
jantungku berdebar-debar gijang [gijaG] Ry a tinggi: gijang
pargesengan n berputaran; uhur, ki tinggi hati;
getek [gEtE?] a montok: badanni gijangan a lebih tinggi;
pondok tapi getek tene gijangtu a terlampau tinggi;
badannya pendek, tetapi magijang v menjadi agak
montok tinggi;
marsigijangan a tidak sama;
getget [gEtgEt] v cincang;
pagijang v tinggikan;

64 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


gijig . gira-gira

pagijanghon v meninggikan; gilok-gilokkon n ular mainan


sagijang a setinggi: sagijang ni gilumbang [gilumbaG] Ry n
dolog setinggi gunung; gelombang; ombak: bagal-
targijang a agak tinggi; bagal ni gilumbang laut ai do
tarpagijang v dapat ditinggi- besar-besar kali ombak laut itu;
kan margilumbang v berombak;
gijig [gijig] Ry v lempar; gimbal-gimbal [gimbal gimbal] n
gijigan v lemparan: gijiganni nama sejenis burung
daoh lemparannya jauh; ginang [ginaG] v biarkan: ginang
gijig-gijig n alat untuk melem- ia lahou! biarkan ia pergi!
par sesuatu;
ginei [ginEy], maginei a benci:
magijig v jatuh terpelanting;
tongon-tongon maginei ahu
manggijighon v melemparkan;
mangidah ho aku benar-benar
manggijigi v melempari;
membencimu
marsigijigan v saling
melempar; gingging [giGgiG] a keras: gingging
panggijig n pelempar; tumang batu ai keras sekali
targijig v terlempar batu itu
gila [gila], manggila Ry v marah: giniling [giniliG] n sambal
ulang ho manggila! jangan ginja [gijja], mangginja a
kamu marah!; meluap-luap: manginja mando
manggilai v memarahi: ulang pabanggal ni bah air sungai itu
ho marosuh manggilai meluap-luap benar
hasoman! jangan kamu ginong [ginoG] v biarkan
memarahi orang saja; gintal [gittal], magintal a ter-
hagilaan n kegilaan; kejut: songon magintal lon
marsigilaan v marah- anakna modom seperti anak-
memarahi; anak terklejut di waktu tidur
pargila n pemarah gintil [gittil] adv sedikit sekali:
gilang-gilang [gilaG gilaG] n gintil ibuei ho bani au kamu
daging bagian dalam ayam aku memberi sedikit sekali
gilgil [gilgil] a degil: gilgil ho, ni gintolir [gittOlir] n tukang me-
as ease pe lang maruguhon meriksa pekerjaan; mandor
dasar degil, siapapun yang me- gintung [gittuG] n kembang
nasehati tidak ada yang di- kelapa; mayang
dengar 1
gio [giO] n kepunyaanku: gio baju
gilgilan [gilgilan] a hendak lekas: kin baju itu kepunyaanku
halak ai gilgilan mamboli sada 2
gio [giO] Ry adv ingin: au gio
baju i tiga orang itu hendak
sihol mangakkon rambutan aku
lekas membeli baju di pekan
ingin sekali makan rambutan
giling [giliG] v giling;
giok [giO?] n ulat
manggiling v menggiling: si
Ani manggiling sambal si Ani gipul [gipul] n beruang
menggiling sambal; gipo [gipO] a hemat
panggilingan n penggilingan gira → girah
gilok [gilO?] Ry n ulat: kasangmu gira-gira [giragira] n nama sejenis
dong gilok ni tene kacangmu burung
ada ulatnya;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 65


girah . gocal

girah [girah] Ry a cepat; cepat- (ribut), padahal sudah tengah


cepat: ho laho girah, huja? malam
kamu cepat-cepat, mau pergi gobang [gObaG] n duit lama:
kemana?; gobang seng laho be sonari
magirah n agak cepat; uang lama tidak berlaku
pagirah v dipercepat sekarang ini.
girik [giri?] n alat untuk mengorek gobar [gObar] n selimut: buat
kuping gobar min anggo modom ma
giring-giring [giriG giriG] Ry n pakai selimut kalau mau tidur
lonceng; manggobari v menyelimuti;
margiring-giring v berlonceng margobar v berselimut
girsang [girsaG] n nama salah satu gobgob [gObgOb] n bibit: gobgob
marga di simalungun halambir ibahen loppak bibit
girtip [girtip] adv tidak kurang dan kelapa yang muda bisa dibuat
tidak lebih; pas: pambereni ali sayur
girtip songon ni pangidoni si gobgoban [gObgOban] n bibit talas:
badu ia ma do gobgoban ni hawei
gisang [gisaG], magisang a sisuanon itu bibit talas yang
bengis: ulang gisang tu diri, akan ditanam
songon horbau na marah! gobir [gObir] ry a cemas: halak
jangan engkau bengis seperti nak gobir seng pag mardalan
kerbau yang marah borngin orang akan cemas
gisgis [gisgis] Ry v mencangkul tidak berani jalan malam;
manghobirhon v meng-
gisil [gisil] v lindas;
khawatirkan
targisil v terlindas: anak ni
dayok targisil motor anak ayam gobog [gObOg] v potong; gobog
terlindas motor hayu ai! potong kayu itu!
giti [giti] n burung perkutut gobok-gobok [gObO? gObO?] n
tiruan suara air yang dituang
gitik-gitik [giti?giti?] n gelitik;
manggitik-gitik v menggelitik: gobor [gObOr] a cemas: gobor
ho ulang marosuh manggitik- hanami paima handan kami
gitik hasoman! kamu jangan cemas menunggu kalian
suka menggelitik orang saja! gobug [gObug] a subur: tanoh ni
giut [giut] v usik: suba matongon sawah hanami gobug tumang
giut ali ai! cobalah usik si ali sawah tanah kami subur sekali
itu! gocak [gOca?] a dusta: anggo
goak [gOa?] n dusta; halak na gocak biasani do
margoak n berdusta: ulang ho dapotan topar-topar kalau
margoak jangan engkau orang yang berdusta biasanya
berdusta! mendapat tamparan
goar [gOar] v aduk: goar tepung in gocal [gOcal] v pukul (biasanya
bahen kue aduk tepung ini buat dilakukan dengan gong);
kue igocal v dipukul: boi ma igocal
goar→ goran gung in halani imulai ma
horja-horja gong itu boleh
gobag [gObag] a hingar: ribut:
dipukul karena pesta itu sudah
gobag sedea, ase dopma
dimulai
tongah borngin mereka hingar

66 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


gocam . golei

gocam [gOcam] n nama sejenis gojor [gOjOr] n air masuk: anggo


binatang penyengat rohma tong udan, gojor ma
goda [gOda] n nama sejenis kain bah masuk hu bagas kalau
godang [gOdaG] a panjang: godang datang hujan, masuk air ke
tumang hotang ni bobam ai dalam
panjang benar rotan yang gojos [gOjOs] v tarik;
dibawanya itu manggojos v menarik: bahen
godir-godir [gOdir gOdir] n lendir; malah songon manggojos
margodir-godir v berlendir: hambing ni! dibuat saja seperti
nase margodir-godir hudon ai? menarik kambing
mengapa berlendir periuk ini? gok [gO?] Ry a padat: goni ai seng
gogoh [gOgOh] ry a kuat: halak tua gok marisi boras goni itu tidak
penuh berisi beras;
mi sung gogoh bo halani
gokan a lebih padat;
domma tua;
goktu a terlalu padat;
gogohan a lebih kuat;
hagokon n kepenuhan;
gogohtu a terlalu kuat;
manggoki v memadati;
hagogohan n kekuatan
pagokkon v memadatkan;
magogoh v agak kuat;
targok a agak penuh
margogoh v menguat;
pagogohkon v menguatkan; golang [gOlaG] Ry n gelang: tulang
sagogoh a sekuat; mambere golang omas bakhu
targogoh a agak kaut; nantuari paman memeri gelang
tarpagogoh v dapat dikuatkan emas padaku semalam;
margolang v bergelang;
gogor [gOgOr] a gempar: halani
pargolangan n pergelangan;
parlohou ni gogor sahuta
golang-golang n gelang-
karena kelakuannya gempar
gelang;
sekampung
margolang-golang v
goit [gOit] v cubit; bergelang-gelang;
manggoit v mencubit: si Zulfan pargolangan ni tangan
manggoit si Ani si Zulfan pergelangan tangan
mencubit si Ani golap [gOlap] Ry a gelap: golap i
gojab [gOjab] a deras: passur ni bagas halani sanggolong suluh
tongah gojab seng songon gelap di rumah karena tidah
passur na i pinggir ai pancuran ada lampu;
yang di tengah deras, bukan hagolapon n kegelapan;
seperti pancuran yang di ipagolapkon v digelapkan;
pinggir margolap-golap v bergelap-
gojog [gOjOb] 1 a marak: ulang gelapan;
gojog apui in jangan marakkan pagolapkon v menggelapkan
api itu; 2 v terbakar: dopma golas → galas
gojog rumah sopouni si Musa golat [gOlat] v korek: golat lobei
rumah si Musa sudah terbakar bonani gadung ase boi na
gojog-gojog [gOjOg gOjOg] n bunyi orbat! korek dulu pangkal ubi
suara tiruan agar dapat dicabut
gojong [gOjOG] a kenyang betul: golei [golEy] v tergores: golei
pangahap na gojong na seng tangai nai hona silon-silon min
sonang perasaan kenyang betul tergores tanganku terkena
tidak enak kukumu

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 67


golek-golek . gompar

golek-golek [gOlEk gOlE?] v tidur- Ani ketika sedang tidur


tiduran: be apei ai handian semalam
golek-golek kami semua tidur- gomal [gOmal] v diikat: hayu
tiduran di tikar itu mabolahi gomal ase ulang
goli [gOli] n nama sejenis burung saud das hu ujung kayu yang
goling [gOliŋ] v putar; sudah dibelah diikat supaya
margoling v berputar: motor ai tidak sampai ke ujung
margoling hu lombang motor gombit [gOmbit] v ancam;
itu berguling ke jurang manggombit v mengancam: ia
goloh [gOlOh] a gigih: goloh manggombit torus tapi seng
tumang bani garama ai gigih saud ia mengancam terus tetapi
sekali pemuda itu tidak jadi
golom [gOlOm], manggolom v 1 gombung [gOmbuG] Ry a
pegang: ia sanggah golom bani gembung: boltok ni gombung
hayu ia sedang memegang tiap nabodari perutnya
kayu; 2 menutup: golom lobei kembung setiap malam
babah botol in! tutup dulu gombur [gOmbur] Ry a keruh;
mulut botol itu! manggomburi v mengeruh;
golongangari [gOlOGangari] n manggomburkon v
sejenis cacing mengeruhkan;
panggomburi n pengeruh
golu [gOlu], manggolu n hidup
gomgom [gOmgOm] Ry n lindung;
goluh [gOluh], manggoluh Ry v
gomgoman n lindungan;
hidup; cara (keadaan, hal)
manggomgom v melindungi;
hidup: sadobah goluhni mabiar
panggomgom n pelindung
do halak bani selama hidupnya
semua orang takut kepadanya; gomit [gOmit] Ry n kutu yang
hagoluhan v kehidupan; baru menetas;
manggoluhi v hidup semua; sagomit num sedikit (tentang
manggoluhkon v jumlah)
menghidupkan; gomos [gOmOs] a kuat: anggo
panggoluhkon n mandilo ho gomos bahen ase
penghidupkan itongarni kalau kamu
goluk [gOluk] Sp a golok memanggil harus kuat, agar
didengarnya
goluk [gOluk] Sp a golok
gompang [gOppaG] v mengintai;:
golung [gOluG] n gulung: tali
huting gompang ubar
palastik golung paling dong
marmonor kucing mengintai
godang ni 20 meter tali plastik
tikus yang bersemmbunyi
gulung panjangnya kira-kira 1
20 meter gompar [gOppar] v biak;
manggompar v
golut [gOlut] v merajuk: si Situ
berkembangbiak; berketurunan
golut halani otikon ibere bani 2
duit si Ali merajuk karena gompar [gOppar] Ry a gempar:
sedikit diberi uang gompar sidea, halani panangko
gempar mereka karena ada
gomak [gOma?] v raba: ia gomak
pencuri;
nabudari i rumahni si Ani
manggomparkon v menggem-
sanggah modom dia merabat si
parkan;
pagomparkon n kegemparan

68 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


gomuk . goreng

gomuk [gOmu?] a gemuk: si Taing gopos [gOpOs] a erat-erat: anggo


gomuk tumang si Taing gemuk ho manggolomi, gopos bahen,
sekali ulang maluat kalau kamu
gondit [gOndit] Ry n ikat memegang, peganglah yang
pinggang: au mamboli gondit i kuat agar tidak lepas
tiga aku membeli ikat pinggang gopu [gOpu] a lumat: gopu
di pekan; tumang bulung ni gadung ai
margondit v berikat pinggang lumat sekali daun ubi itu
gondol [gOndOl] a habis: domma gopuk [gOpu?] a pendek
gondol aha nari harapanhon gora [gOra] v usik;
sudah habis, apalagi yang manggorat v mengusir: ia
diharapkan manggorat bodat i jumani ia
goni [gOni] Ry v rajuk; mengusir monyet di ladangnya
margoni v merajuk: : si Alai goraha [gOraha] n musuh: laho
margoni halani otikon ibere roh ma goraha na masambor
bani duit si Alai merajuk hu huta on mau datang musuh
karena sedikit diberi uang; yang buruk ke kampung ini
pargoni n perajuk
goran [gOran] Ry n nama: ise
gonjong [gOnjOG] a kembung: goranmu siapa namamu;
boltokni gonjong halani manggorani v menamai;
hudarat tiap borngon perutnya margora n bernama
kembung karena masuk angin
gorang [gOraG] Ry v goreng;
setiap malam
manggorang v menggoreng:
gonos [gOnOs] a geram: ahu gonos inang manggorang gadung
dassa mangidahsi halani jalar ibu menggoreng ubi jalar;
dokkah malang pajuppah aku panggorengan n
geram betul melihatnya karena penggorengan
telah lama tidak berjumpa gorang → goreng
gonta [gOtta] n sejenis mainan gorap [gOrap] a ramai: dingis
anak-anak gorap roh hu jumanami ramai
gonting [gOttiG] a pinggul burung pipit di kebun kami
gopa [gOpa] v jatuh: ia nantuari gorasi pe p walaupun
gopa ijulukkon si Aman ia tadi gorat [gOrat] n sejenis buah
malam jatuh karena ditolak si bacang: buahni gorat
Aman parsongon asam buah gorat
gopas [gOpas] n sikap; tabiat: asam seperti mangga
domma bahat halak mambotok gorba [gOrba] n gertak dengan
gopas si Mardan sudah banyak suara: baru hona gorba domma
orang yang tahu sikap si tarsonggot baru kena gertak
Mardan dengan suara sudah terkejut
gop-gop [gOp gOp] v duduk atau gorbong [gOrbOG] v merenguk
berbaring sambil berselimutan seperti ayam sakit: mase
gopok [gOpOk] a pendek gorbong, songon dayok na
gopong [gOpOG] Ry a 1 bulat: boritan? mengapa merenguk
donia on gopong do gan nini seperti ayam yang sakit?
turi-turian ni guru nami dunia goreng→gorang
ini bulat telur menurut cerita
guru kami; 2 pendek bulat

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 69


gorga . gotom

gorga [gOrga] Ry n hiasan yang gossipgolang [gOssipgOlaG] Ry n


berupa dua atau tiga dimensi; kalajengking;
(ukiran menggores menoreh, gostang [gOstaG] a lurus: buat
memahat, dsb); lobei hayu gostang pala lima
igorga Ry v diberi gorga: ulang meter ambil dulu kayu yang
pala igorga nadop dear tidak lurus kira-kira lima meter
usah diberi gorga lagi yang gostang → gostong
sudah bagus gostong [gOstOG] Ry a lurus: buat
gorgor [gOrgor] v masak; lobei hayu gostong pala 5
manggorgor v memasak: meter ambil dulu kayu lurus
pasang ma apui ase kira-kira lima meter;
manggorgor indahan inang magostong v melurus;
pasang api, agar ibu memasak pagostong v luruskan;
nasi meluruskan;
goringgoring [gOriG gOriG] n nama pagostongon v yang
sejenis pohon diluruskan;
gorit [gOrit] n garis targostong a agak lurus
gorob [gOrOb] n suara gemuruh; gotab [gOtab] a rimbun: songon
margorob v bergemuruh: aha buah gotab parbulungan
na margorob ai? apa yang seperti pohon beringin rimbun
bergemuruh itu? daunnya
gorojob [gOrOjob] n derap; tiruan gotah [gOtah] n getah: bahat do
suara hentakan kaki; gotah ni rambung nai pohon
margorojob v berderap: rambung itu getahnya sangat
pardalani sidea margorojob banyak
halani bahattui jalan mereka gotas [gOtas], manggotas v
berderap-derap karena mengambil ijuk dari batang
banyaknya enau
gorok-goro [gOrO? gOro] n bunyi gotgot [gOtgOt] v cencang: gotgot
perut yang masuk angin: lobei baru rap mangokhon
gorok-gorok boltok hai ber- cencang dahulu baru dimakan
bunyi gorok-gorok perutku gotik [gOtik] Ry v cubit;
gorok-gorok [gOrOkgOro?] n igotik v dicubit: ulang igotik
sejenis lemang holi tangis jangan di cubit nanti
goros [gOris] v lari: dompak menangis;
hapoltakan gorosna hu idah manggotik v mencubit;
aku melihat larinya ke arah manggotiki v mencubiti;
timur manggotikkon v mencubitkan;
gorsing [gOrsiG] Ry n kuning: omei marsigotikan v cubit
sangat gorsing sodap tumang mencubit; saling cubit;
idahon padi saat menguning panggotik n pencubit;
sedap sekali dipandang targotik v tercubit
gosok [gOsOk] n gosok; gotil → gotik
manggosok v menggosok gotol [gOtOl] a cekik;
gosou [gOsOuw] a ribut: halani manggotol v mencekik
dong na marbiggil gosou halak gotom [gOtOm] a hancur: gotom
ai karena ada yang bergaduh, songon timbaho ma niiris
ribut orang itu hancur seperti tembakau diiris

70 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


gotong . gubug-gubug

1
gotong [gOtOG] n destar goyong-goyong [gOyOGgOyOG] a
2
gotong [gOtOG] Ry n milik; telapak kaki: goyong-goyong
magotong v memiliki; honani hayu telapak kaki
pargotong n pemilik; terkena kayu
pargotongkon n pemilikan goyor [gOyOr] a gempar: goyor
3
gotong[gOtOG], pargotong Ry sedia halani panangko semua
pron suami; gempar karena pencuri
marpargotong v bersuami; guah [guwah] v digerakkan dengan
sudah kawin (tentang sekuat tenaga;
perempuan) guahkon v menggerakkan
gotong royong [gOtoGroyoG] v dengan sekuat tenaga: ia
gotong royong nokkon isat, untungma ia
guahkon anggo lang saud seng
gotos [gOtOs] a putus: anggo
maluah dia tadi terjepit,
domma sonai gotos ma ukur untunglah digerakkan dengan
hai mangidah si kalau sudah sepenuh tenaga, kalau tidak
demikian, putuslah harapanku tidak jadi lepas
melihatnya
1 guak [guwak] Ry a dusta;
gotuk [gOtuk] n getuk mangguak v mendusta;
2
gotuk [gOtuk], manggotuk Ry a mangguaki v mendustai;
mulas sakit seperti diremas- paguak n pendusta;
remas (tentang perut) guak-guak a dusta
gougou [gowgow] n kikis (alat gual [guwal] v pukul (memukul
yang dibuat dari bambu): gendang): gual gonrang as
ipadearma gougou ai ase laho ease manortor hita pukul
hita hu juma perbaiki dahulu gendang agar kita menari!
kikisnya agar kita berangkat ke guam [guwam] n sejenis lebah
ladang; yang halus
magougou v mengikis (dengan guas [guas] v berusaha melepas-
alat dari bambu) kan diri;
gous [gOus] v melepas; guashon [guwashOn] v lepaskan:
manggoushon v melepaskan: podas guashon anggo lang
halani bahaki menggolongi ia saud mada dapot sidea cepat
marpala-pala manggoushon lepaskan dirimu, kalau tidak
ase mulak karena banyak yang kamu kedapatan oleh mereka
memegang, dia berusaha
guba [guba] n halangan yang
melepaskan diri
datang tiba-tiba;
goya [gOya] Ry n cacing; targuba v terhalang dengan
goyaon a n cacingan tiba-tiba: soh motor ai halani
goyang-goyang [gOyaGgoyaG] Sp targuba motor itu terhenti
n pusaka; karena terhalang tiba-tiba
goyak [gOyak] a jijik: au guboh [gubOh] n busa; buih: sabun
mardalan goyak i pudi rumahni na jenges guboh pasti bahat
halani bahat tois aku jijik sabun yang bagus busanya
berjalan di belakang rumahnya pasti banyak
karena banyak tahi gubug-gubug [gubuggubug] v lari
goyok [gOyOk] a gemuk botol: cepat: gubug-gubug sidea
babui ni goyok do haganupan halani biarin mereka berlari
babinya gemuk semua cepat karena takut

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 71


gudam . gumayom

gudam [gudam] v tinju: anggo margulang v berguling


domma dapot, gudam maloh gulang-gulang [gulaGgulaG] n
hujin! kalau sudah dapat, tinju galang: aha do ibahen ham
saja di situ! gulang-gulang ni sopou mu ai?
gudang [gudaG] n gudang apa yang kamu buat untuk
gugun → gusus galang gubukmu itu?
gugus [gugus] Ry n tumpuk; gular-gular [gulargular] n seloroh:
gugunan n tumpukan; ai gular-gular ni do nakkan ai,
magugun v menumpuk; tadi itu seloroh
targugun n ada tumpukan; gulei [gulEy] Ry n lauk pauk dari
margugun-gugun v bertumpuk daging: ia mangan gulei i
gugut [gugut] Ry n gigi seri bagas au dia makan daging di
guit [guwit] v guit; suruh; rumahku
guithon v guitkan: Amir, guli [guli] Ry n gundu;
tolong lobei guithon si Badu ni marguli v bergundu: sidea
laho dong patugah hokku hu marguli i juma mereka bermain
bai! Amir, tolong beri tahukan guli di ladang
dulu si Badu itu, ada yang akan gulimut [gulimut] a gatal:
kukatakan padanya! pangahapku gulimut i bagas
mangguit v mengguit badani hai perasaanku gatal
gujam [gujam] n tempat sirih: i ja (seperti ada binatang kecil yang
gujammu ahu sihol mangan berjalan) di badanku
hampuran di mana tempat gulma [gulma] v berkumpul:
sirihmu? aku ingin makan sirih hanami nokkan marihan
gujus-gujus [gujusgujus] v domma gulma juppah hanan
menggigil: badanni sonari kami tadi mencari ikan, kami
gujus-gujus halani udan sudah berkumpul di sana
natuari badannya menggigil gulmok → gulmot
sekarang karena kena hujan gulmot [gulmO] a gemuk: gulmot
semalam angkulamu, tene! gemuk
gukguk [gukguk] v duduk badanmu, ya!
gukgukan [gukgukkan] Ry n gulok-gulok [gulOkgulOk] n ulat-
onggok; ulat: gului ni dommsa gulok-
manggukgukkon v meng- gulok on dagingnya sudah
onggokkan; berulat-ulat
margukgukkon v beronggok- gulom [gulOm] n tutup: gulom ni
onggok botol tutup botol
gula [gula] v gula gulu [gulu] v balut;
gulabuk [gulabuk] v cemplung; igulu v dibalut: naheiku igulu
mencemplung: si Dali gulabuk kakiku dibalut
nantuari i bah, anjaha hampir gumalimut [gumalimut] v
mogap si Dali mencemplung di bersileweran
sungai kemarin, tetapi hampir
gumayom [gumayOm] Ry a gatal
tenggelam
seluruh tubuh seperti di jalari
gulang [gulaG] v berguling: aha do tungau: panghapanku
nan rar gulang hulombang ai? gumayom i bagas badani hai
apa yang berguling ke jurang rasanya gatal seluruh badanku
itu?;

72 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


gumayon . guru

gumayon [gumayOn] v puntal; guni [guni] n goni


berpuntal-puntal: lindung ai gunsang [gussaG] a guncang,
gumayon i bagas poti songonni berguncang: songon bah i
sasing belut itu berpuntal- bagas ember, gunsang anggo
puntal seperti cacing di dalam itampai berguncang seperti air
peti di ember jika disentuh
gumba [gubba] n sejenis tumbuhan guntal [guttal], targuntal v
hutan yang dapat di jadikan terganggu: Ali targuntal
ulam modom halani ribut ni
gumbal [gubbal] n gumpal; dakdanak tidur Ali terganggu
sagumbal n segumpal: bonan karena anak-anak ribut
na sagumbal godangni kira- guntar [guntar] a gempar: halani
kira saratus meter benang satu ulahni, guntar sahuta karena
gumpal panjangnya sekitar ulahnya gempar orang satu
seratus meter kampung
gumbang [gubbaG] a bengkak: gunung [gunuG] n belakang
gumei [gumEy] n pasangan: sonari pinggang
nando gomeimu na dear itulah gupak [gupak] n golok;
pasanganmu yang baik 1
gurapas [gurapas] Ry a ceroboh:
gumis [gumis] n kumis; ia gurapas marlahoan ia sangat
margumis v berkumis ceroboh dalam bekerja
gumpul [gumpul] v gumul 2
gurapas [gurapas] Ry v gelepar;
gumuk [gumuk] a bungkuk: halak manggurapas v dobkossi bah
na gumuk modom matui pipit moru, bahat dekke
orang bungkuk tidur matanya manggurapas setelah air surut,
terpicing banyak ikan menggelepar
gumul [gumul] v gabung; gurbang, magurbang [gurbaG] a
igumulhon v digabungkan; acak-acakan: sonaha,
dibulatkan: omas na posah magurbang pakon jambulanni?
igumulhon manjadi sada emas mengapa acak-acakan
yang pecah digabungkan rambutmu?
menjadi satu guribag [guribag] v berjatuhan:
guna [guma] n guna: aha do songon durian guribag anggo
gunani ibaen ho apa gunanya idudur seperti durian
kamu buat itu? berjatuhan jika diturunkan
gundal [guddal] adv sepuluh guribig [guribig] n tiruan suara
banding satu (10:1): anggo pukulan (gedebug): sura
songon hodo gundal do soal ita guribig mando tartangar
adongon kalau seperti 10:1 soal halani ibogbog guang ni suara
kekayaan gedebuk, terdengar hebat
gundang [guddaG] a bungkuk: pukulan di punggungnya
halak na gundang pardalani gurindam [gurindam] v ancam
untuk orang yang bungkuk guro [gurO] Ry v main;
jalannya tunduk marguro-guro v bermain-main
gundung [gudduG] a bengkok guru [guru] Ry n guru: ise do guru
gundur [gundur] n nama sejenis ni hanim i parsikolahon siapa
labu guru kalian di sekolah;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 73


gurubug . guyun

manggurui v menggurui;
marguru v berguru;
parguruon n perguruan
gurubug [gurubug] n gerobak
guruh [guruh] n guruh
gurung [guruG] n punggung
gusar [gusar] n soda: songon
lemon baru ibuka, gusar gogok
dope seperti limun baru dibuka,
sodanya masih kuat
gusi [gusi] Ry n buyung; wadah
penampungan tuak atau air di
rumah
gusok [gOsOk] v gosok;
manggusok v menggosok: si
Julkar manggusok baju ni
nantuari si Julkar menyetrika
bajunya kemarin
gusta [gusta] n kecambah;
margusta v berkecambah:
songon kalapa na margusta
dean ma suanon seperti kelapa
yang berkecambah sudah boleh
ditanam
gusuh [gusuh] a rusuh: anggo
domma gusuh aku pelang
tartangar karena rusuh apapun
tidak terdengar lagi
guyang [guyaG], mangguyang v
seruduk tanah: horjani babui
mangguyang tanoh, manorik
sasing kerja babi menyeruduk
tanah untuk mendapatkan
cacing
guyun [guyun] v tarik;
guyunhon v tarikkan: Ali,
guyunhon lobei bonang on hu
ja ase gostong! Ali, tarik
benang ini dahulu agar lurus!

74 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


h . ha . hadap

habinsaran [habissaran] n timur:


H mataniari hun habinsaran do
poltakni matahari dari timur
1
ha [ha] n huruf kedua dalam terbitnya
aksara Simalungun (dari surat habirotan [habirotan] n huruf
sapuluh siah) batak yang menukar bunyi a
2
ha [ha] p ha: ha, sonaima ha, menjadi u
begitulah habkab [hakkab] v terbuka:
1
haba-haba [habahaba] n hujan mahua do dingding ni rumahmi
lebat: nokkan roh haba-haba habkab sambolah? mengapa
hujan lebat datang tadi dinding rumahmu terbuka
2 sebelah?
haba-haba [habahaba] v
terbangun tiba-tiba (karena habong [haboG] n sayap: dayok
terkejut) habongni dua ayam sayapnya
habaluan [habaluan] v mati suami: dua
inang na sada ai domma habu [habu], habu-habu n kapuk;
habaluan hubani ibu yang satu kabu-kabu: bungani habu dear
itu sudah mati suaminya ibaen bani bantal bunga kapuk
habandulan [habandulan] v dibuat untuk bantal
terantuk: naheini si Badu habungan [habuGan] n 1 dataran
habandulan batu kaki si Badu rendah; 2 tanah rata
terantuk batu habur [habur] v terbang: pas
habang [habaG] v terbang: haluhui nokkan jam 5 pagi habur
ai habang daoh hu atas burung manuk-manuk hubani
elang itu terbang jauh ke atas; podomanni tadi pagi tepat
marhabangan v beterbangan; pukul 05.00 burung-burung
pahabangkon v terbang dari tempat tidurnya
menerbangkan; habus [habus] v kikis;
tarpahabang v dapat manghabus v mengikis: halak
diterbangkan; ai manghabus buluhni hurang
habang-habang v terbang borsih orang itu mengikis
melayang-layang; bambu kurang bersih
habar [habar] n kabar: aha do habut [habut] a susah: domma
habar ni sidea i parantoan? habut uhurhu halani parlahou
apa kabar mereka di ni si Rebo ai sudah susah
perantauan? hatiku karena kelakuan si Rebo
habaru [habaru] v menunggu itu
1
orang sakit: domma dokah ahu hadang [hada:G] n kandang
habaru i jon aku sudah lama 2
hadang [hadaG] v membawa
menunggu orang sakit di sini sesuatu dengan
habas [habas] a puas: domma menyangkuntukan di bahu:
habas uhurhu halani domma bobanma tas ai, hadang ase
ipadas hatiku sudah puas ulang hara! bawalah tas itu,
karena sudah disumpah sangkuntukan di bahumu
habiar [habiar] a takut: begu supaya jangan payah!
habiarni bodat harimau di- hadap [hadap] n hadap;
takuti oleh monyet

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 75


hade . hail

manghadap v menghadap: hael [haElan], haelan a bosan


ulang ho manghadap ijin! 1
haen [haEn] n kain: boli bangku
jangan kamu menghadap ke haen bani bajukku! belikan
situ! kain untuk bajuku!
hade [hadE], hade-hade n famili: 2
haen [haEn] n sebelah hilir
na baru roh ai hade-hadeta
sebelah bawah
yang baru datang itu adalah 1
famili kita haer [haEr] v menyapu
2
hadingan [hadiGan] n wadah tuak haer [haEr] v kais; dikaiskan
3
(dari bambu): bobanma haer [haEr] v usir: anggo lang
hadingan in ase laho hita! dong gunani haer hon hujin!
bawalah bambu tempat tuak itu kalau tidak ada gunanya usir
agar kita berangkat! saja dari situ!
hadogas [hadOgas] n keringat; haer-haer [haErhaEr] n alat
peluh: bapa mansasap hadogas penyapu: buat haer-haer ai,
i bohini ayah menghapus ase sapu alaman on! ambil alat
keringat di keningnya; penyapu, agar disapu halaman
hadogason v berkeringat ini!
karena lelah atau panas; haerhon [haErhOn] n cakar
marhadogas v berkeringat
haes-haes [haEshaEs] n kaki
hadorosan [hadOrOsan] v putus: ayam: songon haes-haes ni
dua ari ma hadorosan
dayok seng mardaging seperti
panganon i huta on sudah dua
kaki ayam tidak mempunyai
hari makanan putus di
daging; kaki binatang dari lutut
kampung ini
sampai jari-jari kaki
hadu, hadu-hadu [hadu] a 1
gempar: lang pala hadu-hadu hagar [hagar] n waktu: dasma
anggo soni tumang do pan- hagar in halak mangan
dangan tidak usah gempar tepatlah waktunya orang makan
2
kalau begitu saja keadaannya hagar [hagar] n musim
haduan [haduwan] n lusa hagoan → hagou
haduduk [haduduk] n bakul besar: hagonap → haganup
biasani haduduk ianani boras i hagou [hagOw] n kehilangan;
huta bakul besar biasanya teringat pada seseorang pada
tempat beras di kampung keadaan yang telah lampau:
1
haduhat [haduhat] a canggung songon halak ma hagou bani
2
haduhat [haduhat] n tangan kiri: siang ni ari seperti orang yang
ulang haduhatmi makkorja, kehilangan pada siang hari;
seng sodap idahan jangan hati bertanya-tanya
1
tangan kirimu bekerja, tidak haha [haha] n saudara semarga
2
sedap kelihatan haha [haha] n tiruan suara
haduk → haduhat tertawa; gelak tawa
hadur [hadur] v bawa semua: hahou [hahOw] a sesat; tersesat
domma, hadur hujan gampa! hahu → hahou
sudah, bawa semua ke sana! hail [hail] n pancing; kail: patar
hae [haE] n keladi boban hail mu ase makkail
haehae [haEyhaEy] n paha: paes hita! bawa pancingmu besok
hae-haemu seng mardaging biar memancing kita!;
pahamu kurus tidak berdaging

76 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


haila . halawang

manghail v memancing; hajop [hajOp] mari


mengail; hajoringan [hajOriGan] n huruf;
panghail n pemancing; tata bahasa
pengail; 1
tarhail v terpancing; terkail hak [hak] n 1 hak; 2 kuasa;
marhak v 1 berkuasa; 2
haila [hayla] a rasa malu;
berkuasa: Tuhan do na marhak
hailaon n kemaluan
i dunia on Tuhan yang ber-
hainditan [hainditan] n perkakas kuasa di dunia ini
tenun dari ruyung, bentuknya 2
hak [hak] n bencana
bulat panjang seperti rol atau
kayu penggaris haladi [haladi] n keladi; talas: buat
hais [hais] 1 n kaki: naha do hais lobei haladi ai ase pamasak
ni dayok in? bagaimana kaki hita! ambil dulu keladi itu biar
ayammu itu?; 2 kais; kita masak!
haishon v kaiskan; halak [halak] n orang: piga halak
manghais v mengais; saud dihut? berapa orang yang
manghaishon v mengaiskan ikut?;
1
hait [hait] n kait; kaut: ulang hait sahalak num seorang;
nahei ni! jangan kait kakinya! halak-halak n orang-orangan;
haitan v kaitan; halak na gogoh n algojo;
manghait v mengait; halak na lagei n orang yang
tarhait v terkait menipu dalam perniagaan
2
hait [hait] ark n sebelah: hait halam [halam] n sejenis buah
kehen sebelah hilir; hait pudi bacang: buah ni halam ai seng
sebelah belakang; hait lobe sadiha manisni buah yang
sebelah muka sejenis bacang itu tidak se-
1
hajang [hajaG] n kajang; hortas berapa manisnya
hajang kertas kajang; halambir [halambir] n kelapa:
sahajang num sekajang: boli takkih lobei halambir na
lobei sahajang bakku kortas ganjang ai! panjat dulu pohon
warna! beli dulu satu kajang kelapa yang tinggi itu!
kertas berwarna untukku halambuei [halambuwEy] n
2
hajang [hajaG] v tidur telungkup sejenis buah-buahan
hajanghajang [hajaGhajaG] n halang [halaG] n penyanggah
angkasa; langit rumah yang tidak bertiang;
1
hajap [hajap] a susah: hajap ahu marhalang v berpenyanggah
ikaroyok sidea susah aku halangkang [halakkaG] n
dikeroyok orang-orang itu selangkang; antara dua paha
2
hajap [hajap] v langlang buana halangulu [halaGulu] n bantal:
hajas → hajap anggo sihal modom, andon
hajat [hajat] n hajat: halangulu! kalau hendak tidur,
mangalopaskon hajat mem- ini bantal!;
bayar hajat; niat; maksud marhalangulu v berbantal
hajenah [hajEnah] n cara halani [halani] p karena; sebab: au
memperindah sesuatu sehingga malas halani loheian aku lemas
menarik: buei tumang hajenah karena lapar
min banyak sekali caramu
halasan [halasan] n sejenis pisau
memperindah sesuatu sehingga
halawang → halawas
menarik; menawan hati

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 77


halawas . halisungsung

halawas [halawas] n lengkuas: halimanman [halimanman] v


buat lobei halawas ai ase kelebat: halimanmanni mando
pamasak hita gulei on! taridah halani golap cuma
ambilkan dulu lengkuas biar kelebatnya yang kelihatan
kita masak daging ini! karena hari gelap
haldung [halduG] v meminta: torus halimantan [halimantan] n ulat
do ho haldung hu juma ni bulu: buei tumang halimantan
halak ai kamu terus meminta bae bulungni tuyung ai banyak
ke ladang orang itu sekali ulat bulu di daun terong
haledang [halEdaG] n bahu: mahua itu
do haledang min, ugahan? halimata [halimata] n sakit mata
kenapa bahumu itu, luka? (mata merah): ulang torihon
haleihei [halEyhEy] a sakit parah ahu, ho halimataon! jangan
yang sudah lama sehingga lihat aku, kamu sakit mata!;
tidak bisa lagi bergerak halimataon v terkena penyakit
halesa [halEsa] n sisa: bakku mata
madeba halesa duitmi sisa halimbang [halibbaG] v berpilin-
uangmu itu untukku sebagian pilin: halimbang do hansa
halhal [halhal] v terselip di bonang on benang ini berpilin-
pinggang: halhal do tong pilin saja
balatini ai pisau belatinya itu halimisan [halimisan] n padang
selalu terselip di pinggang pasir: halimisan do hansa
hali [hali] n kali: piga hali do ho naidah ganupan hanya padang
roh sadari? berapa kali kamu pasir yang terlihat semua
datang satu hari?; halingking [halikkiG] n keriting:
manghalihon v mengalikan; halingking jambulanni
hali-halian n kali-kalian; rambutnya keriting
marhali-hali adv berkali-kali halingkip [halikkip] n layar atau
halibitongan [halibitOGan] n tutup lobang yang sering dihias
pelangi; bianglala: ra dengan ornamin (gorga)
halibitongan dong halani udan halinoh [halinOh] n bayang-
nokkan ai mudah-mudahan ada bayang: anggo tongah arian
pelangi karena hujan tadi; nadogei halinoh diri kalau
marhalibitongan v berpelangi tengah hari terpi jak bayang-
halihir [halihir] n cincin atau ring bayang diri sendiri
tambatan tali pada hidung halintagtag [halintagtag] n tetesan
lembu atau kerbau air hujan dari daun-daun kayu
ihalihir v dipasang cincin setelah hujan berhenti
tambatan tali di hidung halisung [halisuG] n pusaran di
manghalihir v dipasang cincin kepala: dua halisung ni si
tambatan tali di hidung: patar Bonar dua pusaran di kepala si
ihalihir ijeng ni horbou ai Bonar
besok hidung kerbau itu halisungsung [halisuksuG] n
dipasang cincin tambatan tali di puting beliung: marumbak
hidung; pansa ondi ibahen
halimaga [halimaga] n sejenis halisungsung gubuk itu
kerang besar; tiram besar tumbang dibuat oleh puting
beliung

78 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


halitik . hamot

halitik [halitik], humalitik a riuh; ham [ham] pron kamu; kau; anda:
hiruk-pikuk laho hu ja do ham in? kamu
hallung [halluG] n pikul; mau ke mana?
hallungon n pikulan; hamali [hamali] n pantang; tabu
manghallung v memikul; hamangei [hamaGEy] n rempah-
manghallungkon v memikul- rempah
kan; hamar [hamar] n kamar: sabolah
panghallung n pemikul; jai hamar ni hasoman na roh
tarhallung v terpikul kamar tamu di sebelah itu
halode [halOde] n keledai hamat [hamat] a hormat; sopan
halong [halOG] 1 n semak; 2 v hamata [hamata] n biji;
bersemak: juma ni si Ali halong sangkamata num sebiji:
tumang ladang si Ali bersemak sangkamata jagul boi
betul mandongkon bahat sebiji
halot [halOt] n gagap; tersendat- jagung dapat menghasilkan
sendat bicaranya: halot mando banyak
hatani, halani parah nina hambar [habbar] a tawar: ikan
boritni bicaranya tersendat- asin ai domma hambar daini
sendat karena penyakitnya ikan asin itu sudah tawar
parah rasanya
halouhou [halOwhOw] n bundaran: 1
hambili [hambili] n kacang tanah
halouhou ai bolak do tongon 2
hambili [habbili] n umbi: domma
bundaran itu lebar betul
banggal-banggal hambili ni
halput [halput] n semak: domma kasong tanah mui sudah besar-
halput juma ondi ladang itu besar umbi kacang tanahmu itu
sudah semak
hambing [hambiG] n kambing:
haltu [haltu] n kolang-kaling domma tambah piga hambing
haluang [haluwaG] n kelelawar mu sadokah on? sudah berapa
(yang besar) kambingmu bertambah selama
haluhui [haluhui] n elang: dopma ini?;
itangkup haluhui dayok marhambing a beternak
mirahta ayam jago kita sudah kambing;
ditangkap elang parhambing n peternak
halui [haluwi] n sejenis ikan kambing
halung [haluG] n batang tumbuh- hamkam [hakkam] n tutup:
tumbuhan berbentuk tali: obog hamkam lobei indahan ai, holi
lobei halung ni demban ai isogopi lanog! tutup dulu nasi
potong dulu batang sirih itu itu, nanti dihinggapi lalat!
halus [halus] a lepas: halos horbou hamonan [hamOnan] n kemenyan:
ai bani panrahutanni kerbau rohok siong pahei hamonan
itu lepas dari pengikatnya bauni rokok siong pakai
halushalu [halushalu] v kemenyan baunya
bersetubuh; bersanggama hamot [hamOt] v percaya;
halut [halut] a sibuk: tongon halut ipahamot v dipercaya: ai
tumang ihorjahon memang boima ipahamot ia dia sudah
sibuk betul untuk dikerjakan dapat dipercaya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 79


hampah . hangkang

hampah [happah] n pelepah: hanawei [hanawEy] n semua jenis


domma ibuat ho hampah ni kayu
hanei mai? sudah kau ambil handalan [handalan] a bagus:
pelepah talasmu itu? rumah ai handalan tumang
hampar [happar] v berserak: rumah itu bagus sekali
bahat hampar ijin nokkan duit handang [handang] n 1 kandang:
banyak uang berserak di situ sidea mambahen handang ni
tadi lombu mereka membuat
hampas [happas] v boikot; kandang lembu; 2 Sp pagar
ihampas v diboikot: halani aha hande [handE], handehande n
ihampas ia? apa sebab dia perian; tempat air yang terbuat
diboikot? dari bambu pendek: boan
manghampas v memboikot; hande-hande ai hu bah! bawa
hampidi [happidi] n semua jenis perian itu ke sungai!
tumbuhan handi [handi], handihandi n adik;
hampilis [happilis] n semua jenis orang yang lebih muda dari
burung kita: handi-handi hu do hape ia
dia itu masih adikku
hampit [happit] n bagian (sisi);
hampit bagas sisi bagian handian [haddiyan] pron engkau:
dalam laho huja handian patar? mau
ke mana engkau besok?
hampung [happuG] a ringan:
handis [handis] n buah kandis:
panganon na hampung goranni
buah handis domma mabu
harupuk makanan yang ringan
buah kandis sudah masak
namanya kerupuk 1
hangalan [haGalan] n keinginan
hana [hana] v lahir: andigan hana yang tidak tecapai: dong do
anakmu in? kapan lahir sada hangalan aima dapotan
anakmu itu? boru ada satu keinginan yang
hana → hona belum tercapai, yaitu mendapat
hanai [hanay] pron kami: bapa anak perempuan
mambotoh hanai on na sombuh 2
hangalan [haGalan] n rintangan;
bapak mengetahui bahwa kami alangan
ini orang miskin 1
hangar [haGar] v tersedu-sedu
hanal [hanal] a halal: ai baru 2
hangar [haGar] a layu: suan-
panganon na hanal goranni itu suanan ai hangar pambahinan
baru makanan yang halal ni logoni tanaman-tanaman itu
namanya layu karena musim kemarau
hanam [hanam] a marah: ulang ho 3
hangar [haGar] a panas
hanam i jin! jangan kamu
hangat [haGat] a panas: kopi
marah di situ! hangat pe lang bahni kopi ini
hanami [hanami] pron kami: tidak panas airnya
haganup hanami makkatahon hanggou [haggOw] v luntang-
horas! kami semua mengucap- lantung: hanggou do hansa
kan selamat! horjani kerjanya luntang-
hanima [hanima] Ry n kamu lantung saja
hanar [hanar] a banyak: buah ni hangkang [hakkaG] n kangkang:
durian hanar i toruh ni bonani domma, hangkangma tokkin
buah durian banyak di bawah sudahlah, kangkang saja
pokoknya sebentar

80 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


hangkei . hapilinan

hangkei [hakkEy] a pemurah: boltokni indungni anak kera itu


halak na hangkei payah do bergendong terus di perut
lang mambere orang yang induknya
pemurah sulit kalau tidak haor [haOr] a bosan: domma haor
memberi ahu paima hanima aku sudah
hangus [haGus] v hangus: rumah bosan menunggu kalian
ai hangus ipangan apui rumah hapak [hapak] n kapak: holi hita
itu hangus dimakan api mamboli hapak ase manabah
hanima [hanima] pron kalian: hita nanti kita membeli kapak
hubani hanima haganupan untuk menebang
dakdanakku kalian semua hapal [hapal] a tebal: isini kalapa
adalah anak-anakku ai hapal, seng songon na legan
hanjal [hajjal] kas v mati: domma kelapa itu isinya tebal tidak
hanjal si Sormin si Sormin seperti yang lain
sudah mati hapang [hapaG] n rayap: na idah
hanjat [hajjat] a banyak sekali: dear ope hayu in, tapi dopma
hanjat do jolma na roh ipangan hapang hampit bagas
manusia yang datang banyak tampaknya masih bagus kayu
sekali itu, tetapi sudah dimakan rayap
hanopan [hanOpan] a rata, datar: sebelah dalam
1
tanoh hanopan jenges bani hapas [hapas] n 1 kapas; 2 kapuk
2
parjumaan tanah rata bagus hapas [hapas] n bunga
untuk perladangan kecombrang yang sudah
hansa [hassa] adv hanya; saja: ia kembang
do hansa mambotoh dia saja hape [hapE] p ternyata: ho do
yang tahu hape na roh ai nokkan, tene?
hansar [hassar] v menceret: ternyata kamu yang datang
hansar ia nantuari ia menceret tadi, ya
kemarin hapena p ternyata: ho do
hansur [hassur] v hancur: bois hapena hutagat tak ise?
hansur piring-piring nantuari ternyata kamu, kupikir siapa?
ondi piring-piring habis hancur hapeni [hapEni] p rupanya: ho do
semalam itu hapeni na dihut ai kau rupanya
hantang [hantaG] n kentang yang ikut itu
hanting [hantiG] v jinjing: ember hapesong [hapEsOG] n sejenis
in hanting malah ase murah pohon yang buahnya dapat
mambobanni! ember itu jinjing dimakan
saja agar mudah membawa- hapias [hapiyas] n sejenis tum-
nya!; buhan yang tumbuh di atas
ihanting v dijinjing; kayu
manghanting v menjinjing; hapihapi [hapihapi] n potongan
panghanting n penjinjing; ijuk yang tertinggal di pohon
tarhanting v terjinjing enau
hantui [hantuy] v bergantungan hapilinan [hapilinan] n gantinya:
disebabkan buahnya lebat lang dapat lada, hapilinan
hantul [hantul] v gendong: anakni lassina tidak dapat lada, ganti-
kereh ai hantul lalab bani nya cabai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 81


hapir . harantui

hapir [hapir] adv hampir; dekat: hapuyung [hapuyuG] adv ber-


hapirni Toba parsahapni duyun-duyun;
bicaranya hampir seperti marhapuyung v berduyun-
bahasa Toba; duyun: marhapuyung mando
hapiri v hampiri; parroh ni sidea nokkan mereka
manghapiri v menghampiri datang berduyun-duyun tadi
hapit [hapit] v jepit; harad [harad] n pagar; batas:
hapithon v jepitkan; bahenma haradni juma ai!
manghapit v menjepit; buatlah pagar ladang itu!
panghapit n penjepit; haragatanni [haragatanni] a
tarhapit v terjepit: mase lang sibuk: horja haragatanni
tarhapit konsi do nakkan? pekerjaan yang sibuk
kenapa tidak terjepit tadi? harah [harah] n kerah;
hapkap [hapkap] n alat yang harahkon v kerahkan:
dipakai untuk mengusir burung harahkon sidea ai ase
di ladang, terbuat dari sepotong marhorja! kerahkan mereka itu
bambu dibelah-belah, kemudian supaya bekerja
ditarik-tarik dengan tali hingga iharahkon dikerahkan;
menimbulkan bunyi mangharahkon mengerahkan
hapolsit [hapOlsit] n sejenis kayu harahkah [harahkah] n sejenis
1
hapor [hapOr] a telor kayu
harajaan → harajaon
2
hapor [hapOr] a tidak dapat
menyebut huruf r harajaon [harajaOn] n kerajaan
hapos [hapOs] Bdr a cepat haram [haram] a haram: sada
haporas [hapOras] n sejenis ikan horja haram itadikkon satu
yang hidup di air tawar, seperti kerja haram ditinggalkan
di danau, sungai, dan kolam harang [haraG] n kandang:
happung [happuG] a ringan pabagasma hu harang ai
hapung [happuG], hapung- hambing in! masukanlah ke
kapung v membakar di atas api kandang kambing ini!;
seperti ayam yang sudah marharang v berkandang;
dibului untuk menghilangkan saharang num sekandang
bulu-bulu halus: hapung kon harangan [haraGan] n hutan: buat
lobei ase mosog ambuluni lobei hu harangan ai hayu!
bakar dulu supaya terbakar ambilkan dulu kayu ke hutan
bulunya itu!;
hapur [hapur] n kapur: buat lobei marharangan v mencari atau
hapur ai ase marpuran ahu! mengambil kayu, rotan, dan
ambilkan dulu kapur itu biar sebagainya ke hutan
makan sirih aku!; haranjang [haranjaG] n keranjang;
manghapur v mengapur; marharanjang v berkeranjang;
manghapuri v mengapuri; saharanjang num sekeranjang
marhapur v berkapur; harantui [harantui] n banyak
hapur barus kapur barus; bergantungan: harantui buahni
haput [haput] a gesa: halani nangka ai, halani bueini buah
parlahoni anak haput pakon nangka itu bergantungan
orang tua karena kelakuan karena banyaknya
anak, orang tua ikut gesa

82 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


haraskaras . hasak

haraskaras [haraskaras] n bahen iananni omei on! ambil


perangkap ikan: patar pasang sumpit itu untuk tempat padi
haraskaras i bah ai! pasang ini!
perangkap ikan di sungai itu! harosuh [harOsuh] n kesukaan:
harat [harat] v gigit; seng do ai harosuhku bukan itu
harati, mangharati v meng- kesukaanku
unyah; harotas [harOtas] n kertas
iharat digigit; harsang [harsaG] a tingkah laku
mangharat v menggigit: yang kurang sopan: tongon do
mangharat gulei menggigit harsang parlahouni
daging; kelakuannya memang kurang
mangharathon v menggigit- sopan benar
kan; harsat [harsat] v jatuh
mangharati v menggigiti; tertelentang: ia nantuari harsat
marsiharatan v gigit-meng- i toruh ai dia jatuh tertelentang
gigit; semalam di bawah itu
pangharat n penggigit;
harsi [harsi] a tidak ada nafsu
pangharatan n sisa gigitan;
makan: ahu domma tolu ari
tarharat v tergigit;
harsi aku sudah tiga hari tidak
harat-harat v mendenyut
bernafsu makan
harei [harEy] n bubur: boli lobei
haru [haru] a susah: ahu sonari
harei kasang ijo ai! beli dulu
domma haru mamikirhon in
bubur kacang hijau itu!
aku sekarang sudah susah
haretah [harEtah] n peramah: si memikirkan itu
Ali haretah pas songon si Badu
harumbung [harubbuG] n tempat
si Ali peramah pas seperti si
perkakas yang terbuat dari
Badu
bambu
harhar [harhar] a lepas; urai:
harunduk [harudduk] n tampah;
nirahutmu domma harhar
penampi
nokkan yang kau ikat sudah
lepas tadi harunrun [harunrun] a 1 banyak:
harunrun nami sihal tapi seng
harih [harih] n centong nasi yang
do baen banyak kemauan,
terbuat dari kayu dan ber-
tetapi tidak terpenuhi; 2 lebat
tangkai pipih (untuk mengaduk
(buah)
nasi dalam periuk)
hasa [hasa] n 1 kaca; 2 cermin;
harintagtag [harintagtag] n tetes-
marhasa v bercermin; berkaca:
tetes hujan yang turun dari
domma ho marhasa ase misir?
daun-daunan setelah hujan
sudah berkaca kau supaya
berhenti
berangkat?
haroan [haOwan] v gotong-
hasak [hasak] n bunyi hujan yang
royong;
turun ke bumi;
marharoan v bergotong-
marhasak v berbunyi (seperti
royong;
deru air hujan): podas hita,
parharoan n orang yang ber-
dopma natangar hasak ni
gotong-royong
udan! cepat kita, sudah ter-
haronduk [harOnduk] n sumpit dengar deru hujan!
kecil yang terbuat dari perut
bambu: buat haronduk ai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 83


hasang . hatarpok

hasang [hasaG] n kacang: patar hasta [hasta] n ukuran panjang


hasang ganjang ai utip ganup! sekitar 50 cm
kacang panjang itu kutip semua hasumba [hasumba] n kain merah:
besok!; jomur lobei hiou hasumba ai!
marhasang v bertanam kacang; jemur dulu kain merah itu!
parhasang n orang yang me- hasundaran [hasundaran] n 1
nanam kacang mundur; 2 air surut
hasar [hasar] a kasar: domma hasundutan [hasundutan] n barat:
sambor, hasar ma parlahouni mulai mardalan hu hasundutan
sudah buruk, kasar pula baru torus hu hapoltakan mulai
kelakuannya berjalan dari barat lalu ke timur
hasei [hasEy] n sapu: buat lobei hasunsahan [hasussahan] n
hasei ase pansing alaman on!
kesusahan: bani lang iahankon
ambil dulu sapu agar bersih
ho sonaha hasunsahanku
halaman ini!
sonari karena tidak kau rasakan
hasia [hasiya] n sejenis kayu bagaimana kesusahanku
hasian [hasiyan] n kekasih; buah sekarang
hati hasupat [hasupat] n nama kayu:
hasiharan [hasiharan] n perkakas hayu hasupat marduri songon
tenun: guna hasiharan aima untei makmur kayu hasupat
mambahen hiou perkakas tenun berduri seperti jeruk purut
itu digunakan untuk membuat hat [hat] num satu per satu: sali
kain hat marhorja ihorjahon ase
hasilian [hasiliyan] p pengganti; ulang merap pakorjaan satu
seperti: hamma huanggap per satu kerja dikerjakan agar
hasilian ni inangku kaulah jangan campur pekerjaan
kuanggap seperti ibuku hata [hata] n kata; bicara;
hasiratan [hasiratan] n gusi hatahon v katakan;
hasoman [hasOman] n kawan; ihatai v dikatai;
teman; manghatai v mengatai;
manghasomani v mengawani; manghatahon v mengatakan;
marhasoman v berkawan; ber- marhata v berkata; berbicara;
teman; parhata n orang yang
panghasomani n orang yang berbicara;
mengawani (menjadi pen- sahata v seia sekata; sepakat;
damping atau pengiring) mem- hatahata a dusta: seng itu
pelai pada waktu berlangsung- tongon ai, hatah ni dassa ai
nya upacara perkawinan; tidak betul itu, dustanya
parhasomanan n perkawanan; saja
pertemanan hatalingan [hataliGan] n aksara
hasonor [hasOnOr] v longsor: batak Simalungun yang
hasonor tanoh tanah longsor bunyinya ei
hasosombopan [hasOsOmbOpan] v hataran [hataran] n 1 arah
tersedu-sedu; sesenggukan matahari terbit 2 timur: hanpit
hasowor [hasOwOr] n kencur: hataran aima jumahu sebelah
tuktuk lobei hasowor bahen timur itulah ladangku
tambarni! giling dulu kencur hatarpok [hatarpOk] n alat
untuk obatnya! menjaga burung di ladang yang

84 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


hatarum . hayu

terbuat dari sebatang bambu hatulungan [hatuluGan] n per-


dibelah dua, kemudian ditarik- kakas tenun
tarik dengan tali sehingga hatundalan [hatuddalan] n per-
menimbulkan bunyi karena kakas tenun
beradu
hatuyut [hatuyut] a kusut (rambut
hatarum [hatarum] n nama sejenis tidak disisir): hatuyut tumang
kayu keras: hayu hatarum jambulanni rambutnya kusut
jenges tumang bani suhul pisou sekali
kayu hatarum bagus betul
haum [haum] n kaum
untuk gagang pisau
haut [haut] n sangkut; kait:
hatengget [hatEggEt] n kaktus:
ulang pala mabiar, hautma!
pas songon hatengget seng
jangan takut, kait saja!;
marbulung pas seperti kaktus
hauthon v sangkuntukan
tidak mempunyai daun
hawan [hawan] n kawan: ise do
hatiboran [hatibOran] n sejenis
hawanmu nongkan ai hujon?
ulat
siapa kawanmu yang tadi
hatilandou [hatilandOw] n sejenis kemari?
kayu 1
hawar [hawar] a gila: dopma
hatimulmul [hatimulmul] n ikat hawar ho in kamu itu sudah
pinggang (yang di jalin dari 8 gila
atau 6 helai benang berwarna- 2
hawar [hawar] a tawar
warni
hawas [hawas] v berpindah-
hatinongnong [hatinOGnOG] n 1
pindah: dong do da bintang par
semacam semut 2 rayap:
hawas ada bintang yang
marlubang-lubang lamari on
berpindah-pindah
ipangan hatinongnong lemari
ini berlubang-lubang dimakan hawat [hawat] n kawat: buat lobei
rayap hawat! ambil dulu kawat!
hationg [hatiyOG] v putar; hayang [hayaG] n anus; pantat
humationg v berputar-putar: hayankayan [hayakkayan] n
humationg lanog marganup galah: buatma lobei hayan-
dongkei na masik ai lalat kayan ai ase laho hita mam-
berputar-putar mengerumuni buat potei! ambil dulu galah
bangkai itu supaya berangkat kita meng-
hatirongga [hatirOGga] n sejenis ambil petai!
kain yang digunakan oleh hayap [hayap] v tercampak:
perempuan Simalungun nantuari hayap au hun atas
hatoban [hatOban] n pembantu; lereng saya tercampak dari atas
buruh; sepeda semalam
marhatoban v menggunakan hayop [hayOp] p mari: Saragih,
jasa pembantu; hayop lobei! Saragih, mari
parhatoban n orang yang dulu!
mempunyai pembantu hayu [hayu] n kayu; batang:
hatos [hatOs], tarhatos v pingsan: pajongkon hayu in bani tano!
lanjar tarhatos ia halani biarni pancangkan kayu itu di tanah!;
dia sampai pingsan karena mangayuh v mengayuh;
takutnya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 85


hayuh . herbang

hayuh [hayuh] n kayuh: podas heneng → hemong


hayuh ase mardalan sampan hengkeng [hEkkEG] a degil; keras
on! cepat kayuh agar jalan kepala;
sampan ini! mahengkeng v mendegil;
hear [hEyar] v kais; pahengkeng n orang yang
manghear v mengais: dayok tidak mau mendengar orang
manghear panganon i alaman lain;
ayam mengais makanan di pahengkengon n kedegilan
halaman henong → hemong
hebas [hEbas] v bersiap-siap; hensang [hEssaG] a sibuk; tidak
bergegas; berkemas-kemas: pernah diam: hensang ia hu jai
hebas ma ia, laho hu hujon dia sibuk ke sana ke mari
parpestaan berkemas-kemas hentor [hEntOr] v iring;
dia hendak ke pesta marhentor v beriring:
hede [hEdE] a bangga: hede ia marhentor sidea roh mereka
halani marbaju na bayu dia datang beriring
bangga karena baju baru heorheor [hEOrhEOr] v bergerak-
hei [hEi] Ry p he; hai: hei, aha do gerak seperti binatang yang
heja [hEja] v merusakkan diri masuk ke dalam telinga:
sendiri; menghancurkan atau heorheor do hansa hugehkon
tidak menghargai diri sendiri: ibagas pinggolhu bergerak-
heja do sonin pangulah ulah gerak saja kurasa dalam
seperti itu merusakkan diri telingaku
sendiri hepar [hEpar] v kembang: hepar
hela [hEla] n menantu laki-laki; borgokni ulog laho mamagut
makkela v mertua; leher ular sendok kembang
marhela v bermenantu laki- ketika mau mencatok
laki heper [hEpEr] a lancar berbicara;
1
helpat [hElpat] n papan fasih: heper do ia massahapkon
2 hata naso tongon dia lancar
helpat [hElpat] a pipih
sekali membicarakan yang
helpu [hElpu] a enak; sedap: tidak benar
haladi helpu daini keladi enak
hepes [hEpEs] a cepat: pardalanni
rasanya
hepes tumang jalannya cepat
helpus [hElpus] a kempis: helpus sekali
mando boltokku halani loheini
heppot [hEppOt], maheppot v
peruntuku sudah kempis karena
tergesa-gesa; terburu-buru:
laparnya
pardalan ni maheppot tu, lobih
hemat [hEmat] a hemat songon na marlintun jalannya
hembang [hEmbaG] v 1 lebar 2 tergesa-gesa sekali, seperti
kembang; berlari
pahembangkon v mengem- herbang [hErbaG] v bentang;
bangkan: pahembangkon hiou hampar; kembang;
bahen apei mengembangkan iherbangkon v dibentangkan:
kain untuk tikar biasani iherbangkon do lobei
hemong [hEmOG] a bulat: hemong hiou in sibolioni biasanya
bahen songon guli! bulat buat dibentangkan dulu kainnya
seperti guli! baru dibeli;

86 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


hereh . hidut

mangherbangkon v memben- hiah [hiyah] cak n olok kepada


tangkan; anjing agar menggonggong
paherbangon n yang diben- atau say berburu
tangkan (layar, permadani, hiahiak → iyak
lampit, dan sebagainya); hial [hiyal] v melayang: seng tudas
tarherbangkon v dapat diben- tinembak ai halani hial do
tangkan; timahni tembakan itu tidak
tarpaherbang v terbentang tepat karena timahnya me-
hereh [hErEh] n kera: dong do layang
hereh i juma nami ada kera di hiang [hiyaG] a kering: demban ai
ladang kami hiang daun sirih itu kering
herek [hErEk] a ramah; ia hiap [hiyap] v terbang
memang herek tumang do bani hiat [hiyat] v kocok;
sitoras konsi dia memang ihiat v dikocok;
ramah betul kepada semua manghiat v mengocok
orang yang lebih tua dari dia hida, hida-hida [hida] n usus:
hertep bibir [hErtEp bibir] v suka gijigkon malah hida-hidani in!
berkata bohong (dengan buang saja ususnya itu!
maksud menjelekkan orang) hidat [hidat] a rakus: ia hidat bani
hesek [hEsEk] n bujuk; sipanganon dia rakus terhadap
manghesek v membujuk: makanan
sabar do ia manghesek rossi hidhid [hithit] n ulat yang ada
saud dia sabar membujuk dalam kepompong
sampai berhasil hidingan [hidiGan] n bumbung
heserheser [hEsErhEsEr] n alat: ia tempat tuak: buat lobei hujon
mambuat heser laho marlajar hidingan ai ase maragat au!
manembak dia membuat alat ambil dulu ke mari bumbung
untuk belajar menembak tempat tuak itu supaya
hetel [hEtEl], hetelan a suka menyadap nira saya!
bicara kotor): jolma na hetel an hidop [hidOp] n kejap;
orang yang suka bicara kotor sahidop num sekejap: pas
hetep [hEtEp] a cepat: titisni roh sahidop mata tumang magou
dokah in roh hetep mandarat pas sekejap mata saja hilang
bocornya semakin lama se- hidorat [hidOrat] a mulia: gabe
makin cepat keluar hidorat ho halani sonin kamu
heter [hEtEr] a latah jadi mulia karena itu
hetung [hEtuG] n sejenis burung: hidu [hidu] n ulat (biasa terdapat
manuk-manuk hetung jarang pada batang kelapa, enau, dan
dapot halak burung hetung rumbia, dapat di jadikan lauk-
jarang dapat orang pauk: laho hita mangambe hidu
baen antupni indahan! ayo kita
hiab [hiyab] v terbang: tonggor mengambil ulat aren untuk lauk
lobei, hiou mai hiab ibahen makan!
alogo! tengok dulu, kainmu itu
hiduhidu [hiduhidu] n usus yang
terbang ditiup angin!
dijalin untuk dimasak
hiad [hiyad] v berdiri: seng ia hiad
hidut [hidut] v terkejut: ahu hidut
honsi be halani bosurni dia
mangidah parlahouni aku
tidak sanggup lagi berdiri
terkejut melihat kelakuannya
karena kekenyangan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 87


hilang . hirik

hilang [hilaG] n tipu; manghiouhon v menyarung-


ihilang v ditipu: ulang ham pot kan;
ihilang ambia jangan kau mau marhiou v berkain; bersarung;
ditipu kawan; parhiou v penjual kain
1
manghilang v menipu hipas [hipas] a sehat; waras;
hilap [hilap] n kilat: anggo laho pahipaskon v menjadikan
marhata longgur hilap do sehat
2
parlobei kalau mau berbunyi hipas [hipas] n kipas;
gemuruh pasti didahului kilat; marhipas v berkipas;
mangkilap v berkilat hipas-hipas n alat untuk
himong [himOG] a heran; bingung: berkipas
ia himong manonggor rupani hipaskipas [hipaskipas] n alat
dia heran melihat wajahnya; pengipas: buat hipaskipas ai!
marhimong n kebingungan ambil alat pengipas itu!
himpang [hippaG] v kumpul; hira [hira] v kira; duga;
berkumpul; mangkira v mengira;
mahimpangkon v mengum- pangkiraon n perkiraan;
pulkan; perhitungan;
pahimpang n pengumpul; tarkira v terkira
parhimpang n perkumpulan; hirah [hirah] v asah: hirah lobei
tarhimpang v terkumpul parang ai! asah dulu parang
himut [himut] v suka mengambil: itu!
si Jengkel himut duit agepe i ja hiran [hiran] a kecewa: ahu hiran
diponapkon si Jengkel suka roh hu rumahmu saya kecewa
mengambil duit meskipun di datang ke rumahmu
mana saja disimpan hirap [hirap] v kerumun;
hinalang [hinalaG] n nama marhirap v berkerumun
kampung: huta hinalang karena diberi makanan (tentang
jumpah i Bangun Purba, binatang): marhirap porkis
Kabupaten Simalungun bani gula in semut berkerumun
kampung Hinalang terletak di di gula itu
Bangun Purba, Kabupaten hirdop [hirdop] v kedip;
Simalungun manghirdop v mengedip
hinan [hina:n] n dahulu: on hinan hirei [hirEy] v jemur;
do na hupindohi ini dahulu manghirei v menjemur: inang
yang kuminta; manghirei hiou bani kawat ibu
hinando n dulunya menjemur kain di kawat;
hinsah [hissah] a 1 cekatan; 2 panghirei n penjemur;
lancar 3 rajin; 4 giat: anggo ia parhireian n tempat
hinsah tumang marhorja kalau penjemuran
dia cepat sekali bekerja hiri [hiri] a hina: naiombahni hiri
hiong [hiyOG] n tiung: manuk- halani parlahou ni anakni
manuk hiong ai domma lamuk orang tua hina karena kelakuan
burung tiung itu sudah jinak anaknya;
hiou [hiyOw] n kain; sarung: inang manghiri v menghina;
mamboli hiou ibu membeli tarhiri v terhina
kain; hirik [hirik] n jangkrik
manghioui v menyarungi;

88 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


hirim . hiur

hirim [hirim] v kirim; hisir-hisir [hisirhisir] n semacam


manghirim v mengirim: ia cakar yang terbuat dari kayu,
manghirim siluah bani danak- digunakan untuk mengumpul-
danakni ia mengirim oleh-oleh kan sampah di ladang
untuk anak-anaknya; hiskis [hiskis] v telah: si Bandul
panghirim n pengirim; hiskis marjudi nantuari si
tarhirim v terkirim Bandul telah berjudi semalam
hirjat [hirjat] a kejut; kaget; hissan [hissan] a cepat; tangkas;
manghirjati v mengejuti; segera
panghirjati n orang yang hita [hita] pron kita: patar hita
membuat kejutan; laho hu Parapat kita pergi ke
tarhirjat a terkejut; terperanjat Parapat besok
hirlang [hirlaG] n nama sejenis hitang [hitaG] n tempat tuak
tikus kecil sebagai pengganti gelas
hirpas [hirpas] v kuatkan hati; 1
hitei [hitEy] n bicara;
tekat: hirpas malah uhurmu, manghiteihon v membicara-
ulang ragu-ragu! kuatkanlah kan;
hatimu, jangan ragu-ragu! marhitei v berbicara
hirtah [hirtah] n belerang: anggo 2
hitei [hitEy] n titi; jembatan: hitei
hirtah taranggoh bauni kalau ni bah ai jangin titi sungai itu
belerang tercium baunya mengerikan;
hirtap [hirtap] keasyikan; kesoran mangitei v meniti;
hisa [hisa] n perkakas menangkap marhitei v melalui
ikan: buatma lobei hisa ase hitil [hitil] a genit: seng marosuh
laho hita! ambil dulu perkakas ahu mangidah halak na hitil
menangkap ikan biar berangkat aku tak suka melihat orang
kita! yang genit
hisab [hisab] v kibaskan: baju na hitir [hitir] a gentar; takut: anggo
baru itaptapi hisab lobei ase au otik pe lang hitir mangidah
ulang marlukluk baju yang ia kalau aku sedikit pun tak
baru dicuci kibaskan dahulu gentar melihat dia;
supaya jangan bergulung- manghitir v semakin gemetar;
gulung hitir-hitir n gemetar;
hisah [hisah] a cepat: anggo ia manghitir-hitirkon v
hisah tumang marlintun dia menggetarkan;
cepat sekali kalau berlari marhitir-hitir v bergetar;
hisap [hisap] a rakus: ia mangan pahitir-hitir n penggetar
hisap i bagasku nantuari dia hiung [hiyuG] n burung beo;
makan rakus sekali di rumahku burung tiung: hiung nise do na
semalam maluah on? beo siapa yang
hisar [hisar] a sigap: hisar saotik lepas ini?
anggo marhorja kalau bekerja hiur [hiyur] v digeser dan di-
sigap sedikit serakkan dengan memakai alat:
hisik [hisik] n sejenis rumput yang hiur lobei bayani ase hupodar
miangnya dapat menyebabkan gadung on! geser dan serakkan
gatal dulu baranya supaya kubakar
ubi ini!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 89


hius-hius . hojor

hius-hius [hiyushiyus] v meng- hodar [hOdar] a lapar: si Jendi


garuk-garuk (seperti orang hodar do halani lang mangan
yang terpercik bunga api) nantuari si Jendi lapar karena
hiang [hiyaG] Sp a kering tak makan semalam
ho [hO] pron kau; anda: laho huja hodei [hOdey] n kedai: boli lobei
ho? mau ke mana kau? rokok hu hodei ai! beli dulu
hoba, hoba-hoba [hOba] n rokok ke kedai itu!
pembungkus: hoba-hoba ai hodo [hOdO] v tanggok
birong do rupani pembungkus hodog [hOdOg] a panas: au seng
itu berwarna hitam tahan bani rumah atap seng
hobal [hObal] a kebal: songon bos on, hodog huahap aku tidak
ni si Mas, hobal seng mampan tahan di rumah atap seng ini,
itobak seperti majikan si Mas, panas kurasa;
kebal tidak mempan ditikam hodogan v kepanasan
hobang [hObaG] Sp n lumbung hodong [hOdOG] n pelepah: boban
padi lobei hujon hodong galuh ai!
1
hobas [hO:bas] a rajin bawa dulu ke mari pelepah
mengerjakan sesuatu pisang itu!
2
hobas [hObas] n kerja; hodop [hOdOp] n dedak: hanami
ihobashon v dikerjakan; mamboan hodop hu juma kami
marhobas v bekerja membawa dedak ke ladang
parhobas n yang bekerja (juru hodot [hOdOt] v potong (pelepah
masak dalam pesta); aren);
tarhobason v dapat dikerjakan manghodot v memotong: Budi
hobon [hObOn] n lumbung: omei manghodot hodongni bagod i
on masukkon hu bagas hobon harangan Badu memotong
ai! tuangkan padi ini ke dalam pelepah aren di hutan
lumbung itu!; hoduh [hOduh] a kental: kopi ni si
marhobon v mempunyai Aman hoduh songon susu kopi
lumbung si Aman kental seperti susu
pahobon v memasukkan ke hoih [hOwih] n tiruan bunyi napas
lumbung orang yang kelelahan
hobong [hObOG] n air yang hois [hOis] v lurut;
tergenang: i bagas hobong ai manghois v melurut; menjepit
bahat tumang do payak di dan mengurut dengan jari:
dalam air yang tergenang itu inang manghois baion i
banyak sekali udang alamanai ibu melurut pandan
hobot [hObOt] a sempit: lubang ai di halaman
hobot tumang lubang itu sempit hojah [hOjah] v jemur: bah luan
sekali hojal nantuari hulu sungai
hodal [hOdal] n sakit kulit; kering kemarin
hodalon v menderita sakit hoji [hOji] a gemar; suka: hoji
kulit: halak na hodalon horjani tumang ahu minum bah ni
garut-garut orang yang sakit halambir aku suka sekali
kulit kerjanya menggaruk- minum air kelapa
garuk hojor [hOjOr] v tergesa-gesa;
tergopoh-gopoh

90 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


holag . hombar

holag [hOlag] n depa; parholit n orang yang kikir;


mangholag v 1 mendepa 2 tarholit a agak kikir
mengukur: ia mangholag dalan holnoh [hOlnOh] a lembab
dia mengukur jalan holom [hOlOm] Str n mendung
holam [hOlam] n alas: bahen holong [hOlOG] a sayang; kasih
holam ase ulang maborit sayang;
ulumu buat alas agar jangan haholongan n kesayangan;
sakit kepalamu kekasih;
holang [hOlaG] a jarang; mangholongi v menyayangi;
marpakholangi a jarang- parholong n penyayang;
jarang: marpakholangi do pengasih
parroh ni si Ali hujon si Ali holsoh [hOlsOh] n keluh kesah;
jarang-jarang datang ke sini holsohan v berkeluh kesah;
holang-holang [hOlakkOlaG] n parholsoh n pengeluh
antara: pasma holang-holang ni holte [hOltE] a lelah dan lapar;
ai paslah antaranya itu holte-holteon a kelelahan dan
holar, holar-holar [hOlar] n kelaparan kembali dari
mulut: patugah malah holar- perjalanan jauh
holar min bicara saja mulutmu holuran [hOluran] n sepotong
itu bambu berbentuk pipa yang ke
holbab [hOlbab] a lengkung: dalamnya dimasukkan tali
songon holbab ni balanga pengikat ternak agar ternak
seperti lengkung kuali tersebut tidak bisa menggigiti
holbung [hOlbuG] a cekung: tali pengikatnya
songon holbung ni balanga holur-holur → holuran
mando huyummu pipimu homa [hOma] adv pula; juga:
seperti cekung kuali sonaha halak sonai homa ia
hole Sp → holey bagaimana orang begitu juga
1 dia
holey [hOlEy] n sejenis kayu:
buatma hayu holey bani suhul homani → homa
ni piso min! ambillah kayu hombang [hOmbaG] v kembang:
holei untuk gagang pisaumu payung ai lang boi be
itu! hombang: payung itu tidak bisa
2 lagi kembang;
holey [hOlEy] n dayung;
marholey v berdayung pahombangkon v
holhol [hOlhOl] v paksa (usir); mengembangkan
iholholi v dipaksa: anggo seng hombar [hObbar] a berdekatan:
iholholi i ja ra ia laho kalau ompung hombar pakon
tidak dipaksa mana mau dia pahompuni nenek berdekatan
pergi; dengan cucunya;
mangholhol v memaksa ihombari v didekati;
holi [hOli] n nanti; kelak marhombar v saling
berdekatan;
holi-holi [hOlihOli] n tulang;
pahombarhon v mendekatkan;
marholi-holi v bertulang;
parhombaran n istilah yang
parholi-holion n pertulangan;
dipakai dalam acara adat;
tarholi-holi v tertulang
hombar-hombar n adat per-
holit [hOlit] n kikir; pelit; kawinan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 91


hombun . hopam

hombun [hOmbun] n embun: ni jumani ai jurang ladangnya


borgok tumang do hombun itu dalam sekali
sogot-sogot dingin sekali hondur [hOddur] a kendur: gogoh
embun pagi-pagi dokdok tali ai ase ulang
homin [hOmin] n jin; hantu: i gua hondur! tarik tali itu kuat-kuat
ai dong do homin tapi seng agar jangan kendur!
jahat di gua itu ada jin, tetapi hongkong [hOkkoG] n kereta
tidak jahat angkung (yang ditarik oleh
homitan [hOmitan] n barang manusia): holi naik hongkong
simpanan: i ja homitan mondi? ho kamu naik angkung nanti
di mana barang simpananmu honjor [hOjjOr] a kendur: tali
yang dulu? nipasangmu nokkan honjortu
hona [hOna] v kena; tali yang kau pasang tadi
manghonai n mengenai; kendur sekali
tarhona v terkena: ia honol [hOnOl] a majal: parang ai
martinggil, sompat do tarhona honol tumang parang itu majal
pisou boltokni dia berkelahi, sekali
sempat juga terkena pisau honong [hOnOG] v selam;
perutnya manghonongi v menyelami:
honas [hOnas] n nenas: ia mamboli manghonongi unong
honas natuari i tiga dia menyelami lubuk;
membeli nenas semalam di marhonong v menyelam
pasar honrap [hOnrap] n konsep;
honda [hOnda] n biru: bajuni manghonrap v mengonsep: ia
honda rupani bajunya ber- manghonrap surat ia
warna biru mengonsep surat;
hondar [hOndar] Ry n pagar panhonrap n pengonsep
hondali [hOndali] n sejenis umbi honsa [hOssa] pron begitu
1
yang mempunyai pokok seperti honsi [hOssi] a baru: ahu das
bengkuang tetapi berduri, biasa honsi hun juma aku baru
tumbuh di hutan: boban hu jon sampai dari ladang
hondali ai! bawa ke mari umbi 2
honsi [hOssi] a setelah; sesudah
itu! honti [hOnti] n henti;
hondi [hOndi] n labu: holi marhonti v berhenti: roh honsi
mamboan hondi borasmi deba! nokkan polisi ai marhonti torus
nanti kau bawa labu juga sidea marjudi begitu polisi itu
berasnya! datang tadi, mereka terus
hondor [hOndOr] n pagar: juma ni berhenti berjudi;
si Ali hondor ni gogoh ladang parhontian n pemberhentian
si Ali pagarnya kuat; hontus [hOntus] v berjalan ke sana
manghondori v memagari; ke mari: hontus dassa horjani
manghondorkon v kerjanya ke sana ke mari saja
memagarkan; hopam [hOpam] a kotor
marhondor v berpagar; (diucapkan kepada orang yang
panghondoran n pemagaran; mukanya kotor): Mila, hopan
tarhondor v kena pagar ni bohi mindo Mila, kotor
hondot [hOddOt] n semacam benar mukamu itu
jurang: bagas tumang hondot

92 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


hopi . horat

hopi [hOpi] n kaleng: buat lobei horah [hOrah] Ry Hg a kering:


hopi ai! ambil dulu kaleng itu! domma horah bah ai sungai itu
hoping, marhoping [hOpiG] v sudah kering;
berminyak: halani goreng ai hahorahan n kekeringan;
marhoping pakon peles on horahan a haus; dahaga;
karena goreng itu, piring ini ipahorah v dikeringkan;
berminyak mahorah v mengering;
hopit [hOpit] a sempit: hopit do pahorah v keringkan;
dalan laho jai ai jalan yang pahorahon v mengeringkan;
mau ke situ sempit panghorah n pengering;
1 panghoraon n pengeringan;
hopkop [hOpkOp] v bela;
tarhorah a agak kering;
mamhopkop v membela:
horah-horahan v sedang
anggo seng halani ia
kehausan (ingin banyak
mamhopkop, hanami domma
minum)
saud lehleh kalau tidak karena
dia membela, sudah jadi kami horah-horah [hOrahhorah] n
lempar kawat atau rotan yang
2 dibentangkan di atas sungai
hopkop [hOpkOp] v peluk; dekap;
dari seberang ke seberang
manghopkop v memeluk;
untuk pegangan atau alat
manghopkopi v memeluki;
menyeberangkan rakit agar
marhopkop v berpeluk;
tidak hanyut dibawa sungai:
berdekap;
bahen hotang horah-horah
marhopkopkon v berpelukan
1 ta laho mandidari bah on
hopol [hOpOl] n bungkus; bikin rotan pegangan kita
manghopoli v membungkus: untuk menyeberangi sungai
manghopoli indahan inang ibu ini;
membungkus nasi
2 horak [hOrak] n tenaga: seng dong
hopol [hOpOl] n kepal; horak manganghat halani
ihopol v dikepal; domma tua ia karena sudah tua,
manghopol v mengepal; dia tidak ada tenaga untuk
sanghopol n sekepal mengangkat
hopos [hOpOs] a ketat: hopos horang [hOraG] n kerang: holi
bahen panrahut hambing ai! mamboli horang ho hu poken
ketat buat pengikat kambing kamu membeli kerang ke
itu! pekan nanti
hopuk [hOpuk] n wadah (terbuat horap [hOrap] p dengan: horap ise
dari kulit kayu): masukkon do ho nongkan ai? dengan
boras in hu bagas hopuk ai! siapa kamu tadi?
masukkan beras ini ke dalam
horas [hOras] n selamat; ucapan
wadah itu!
selamat dan berbahagia yang
hopur [hOpur] n kata yang tidak biasa dipakai oleh orang Batak
berbobot: seng do hopur saat bertemu dengan orang lain;
hatami kata-katamu itu tidak manghorasi v memberi ucapan
berbobot selamat;
hor [hOr] n panjang (umur): hor parhorasan n ucapan selamat
hosah panjang umur horat [hOrat] v kerat;
manghorat v mengerat;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 93


horbangan . horuh

manghorati v mengerati: ia horlaito → horleito


manghorati lawah laho horleito [hOrlEytO] n nyanyian
panganon dia mengerati sayur orang yang mengasuh bayi
yang mau dimakan horlom [hOrlOm] a mendung:
horbangan [hOrbaGan] n gerbang: horlom langit sadari on langit
holi ho manjaga i horbangan mendung satu hari ini
ai kamu menjaga di gerbang itu hormat [hOrmat] a hormat: agape
nanti sonai, hormat do ia bani na
horbou [hOrbO] n kerbau: horbou matorasni biarpun begitu, dia
ni lima domma torasan hormat juga kepada orang
kerbaunya lima yang sudah tua; tuanya
songon horbou si halung, pb horok [hOrOk] n tenaga
seperti kerbau bertanduk dua, 1
horot [hOrOt] v iris: horot hawei
orang yang tidak punya in ase gorgori bahen indahanni
pendirian; babui! iris keladi itu supaya
marhorbou v berternak digodok untuk nasi babi!
kerbau; 2
horot [hOrOt] v kerat;
parhorbou n peternak kerbau;
ihorot v dikerat;
horbou ajar-ajar anak kerbau
manghorot v mengerat;
tanggung
sanghorot v sekerat
hori [hori] n cangkul kecil
horsang [hOrsaG] a kasar: horsang
horin [horin] n giliran: si Eka tumang horotanni timbahou ai
horin do mardahan bodari on irisan tembakau itu kasar sekali
giliran si Eka memasak malam
horsik [hOrsik] n pasir: tolu bantei
ini horsik pasir tiga bakul;
horing [hOriG] a kering: kolamni marhorsik v berpasir
domma dokah horing halani hortang [hOrtaG] a kurus kering:
seng iisi bah kolamnya sudah hortang ni angkulamin
lama kering karena tak diisi air badanmu kurus kering
horis [hOris] n keris: ia dapotan hortas [hOrtas] n kertas: bahat
horis i kuburan ni ompung in tumang hortas i rumahni
dia mendapat keris di kuburan banyak sekali kertas di
neneknya rumahnya
1
horja [hOrja] n kerja; hortou [hOrtOw] adv tidak dapat:
horjaon n pekerjaan; anggo dokah ho hortou mada
horjahon v kerjakan; kalau lama kamu tidak dapat
ihorjahon v dikerjakan; bagian
manghorjahon v mengerjakan;
horu [hOru] n dukacita; bersedih
marhorja v bekerja: holi ho
hati;
marhorja i juma ai nanti kamu
marhoru v berduka cita:
bekerja di ladang itu;
hanami dohot do marhoru bani
parhorja v pekerja
2
parmatei ni narombahmi kami
horja [hOrja] n pesta turut berdukacita atas me-
horjal [hOrjal] a kering sekali: ninggalnya orang tuamu
sabahmi horjal halani dokah horuh [hOruh] a ramai: aturan
malang roh udan sawahnya horuh ma pesta ai, hape lang
kering sekali karena sudah pesta itu semestinya ramai,
lama tak datang hujan tetapi ternyata tidak

94 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


horui . hotor

horui [hOrui] n tali penjahit tangan marhosing v berputar: bah ai


diambil dari kulit batang se- marhosing do anggo
jenis pohon marbanggal air itu berputar
horung [hOruG] v berlilit: borgok jika banjir
ni dayok ai horung ben tali hosong [hOsOG] n asma; bengek:
leher ayam itu berlilit tali halak naborit hosong seng
tahan marlintun orang sakit
horungkorung [hOrukkOruG] n
bengek tidak tahan berlari
semacam pakaian anak-anak
hota → houta
terletak pada leher: jenges
tumang horungkorung hotab [hOtab] a rimbun: buah ai
dakdanak ai cantik benar hotab tumang bulungni
horungkorung anak-anak itu beringin itu rimbun betul
daunnya
horus [hOrus] v habis: hanupan
hotah [hOtah] a sering: ulang
indahan horus sahalakni
hotah ho mangan i rumahni!
ipangan semua nasi habis
jangan sering kau makan di
dimakan sendiri;
rumahnya!
horushon v habiskan;
manghorushon v hotam [hOtam] n ketam; alat serut
menghabiskan untuk melicinkan kayu: holi
hotam papan na sada ai! ketam
horut [hOrut] v gigit; papan yang satu itu nanti!;
ihorut v digigit: ia nantuari manghotam v mengetam;
ihorut kiok i jumani dia digigit panghotam n pengetam;
ular semalam di ladangnya; panghotaman n pengetaman;
manghorut v menggigit tarhotam v terketam
hosa → hosah hotang [hOtaG] n rotan: lape ongga
hosah [hOsah] n napas; ia jumpah hotang marduri ia
hosah-hosah v masih dapat belum pernah jumpa rotan ber-
bernapas; terengah-engah: duri;
hosah-hosah do ia alani na marhotang v merotan;
loja dia terengah-engah karena parhotang n orang yang
terlalu capek; pekerjaanya mencari rotan
marhosah v bernapas hotek [hOtEk] n kotek;
hosaya [hOsaya] n bawang: mahal marhotek v berkotek:
tumang hosaya anggo mamboli marhotek do indung dayok ai
hita i kodei mahal sekali induk ayam itu berkotek
bawang kalau kita beli di kedai hoting [hOtiG] n sejenis kayu: hayu
hose [hosE] a resah; gelisah; hoting dear tumang bani
humose a resah gelisah; cemas parhayu ni rumah kayu hoting
hosei [hOsEy] a sibuk: hosei ia bagus betul untuk kayu rumah
manghorjahon pakorjahon hotkot [hOkkOt] a kental: si Ani
rumah ni dia sibuk mambahen susu hotkot tumang
mengerjakan pekerjaan si Ani membikin susu kental
rumahnya; sekali
ihoseihon v dikerjakan; hotor [hOtOr] n alat untuk
manghoseihon v mengerjakan; mengusir gelatik: ia mambuat
marhosei v berkerja; hotor i jumani dia membuat
tarhosei v dapat dikerjakan alat untuk mengusir burung
hosing [hOsiG] v putar; gelatik di ladangnya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 95


hou . hubit

2
hou [hOu], hou-hou n lingkungan hua [huwa] n kesanggupan se-
houta [hOwta] n bendungan; seorang mengerjakan sesuatu
timbunan tanah yang ditinggi- tarkahua v sanggup
kan untuk membendung air: ia hual [huwal] n omong kosong;
mambuat houta i bah sipinggan bual
dia membuat bendungan di huan [huwan] n kawan; teman:
sungai sipinggan dokahma lang hu idah huanhu
howot [hOwOt] n kayu yang berapi: kawanku sudah lama tidak
boan howot in ase idah hanima kulihat;
dalan bawa kayu yang berapi manghuani v mengawani; me-
itu agar kalian menampak jalan nemani;
hoyah [hOyah] v jemur: holi hoyah marhuan v berkawan; ber-
omei in i atas apui padi itu teman
jemur di atas api nanti huangkuang [huwakkuwaG] n
hoyam [hOyam] v uap; paha: jenges huangkuangni
marhoyam v menguap: halak pahanya bagus
na hurang modom marhoyam huar [huwar] v gali;
mon torus orang yang kurang manghuar v menggali:
tidur menguap terus bagunung manghuar lubang ai
hoyok [hOyOk] v sembelih; tikus menggali lubang itu;
ihoyok v disembelih; panghuar n penggali
manghoyok v menyembelih: ia
huat [huwat] a kuat: huat do hape
manghoyok dayok dia
ia mangangkat batu ai ia kuat
menyembelih ayam
betul mengangkat batu itu
hoyu [hOyu] a layu: domma hoyu
hubak [hubak] v kupas;
hotang na poso ai rotan yang
muda itu sudah layu manghubak v mengupas:
gopul ai manghubak halambir
hu [hu] p ke: laho ia hu tiga ia
beruang itu mengupas kelapa;
pergi ke pasar
tarhubak v terkupas
huih → hoih
hubal [hubal] v mengambil umbut
huja [huja] pron ke mana: ho laho
pohon aren: hubal lobei bona
huja patar? engkau pergi ke
bagod ai! ambil umbut pohon
mana besok?
aren itu!
hujadui [hujaduwi] p ke sana
hujai [hujai] pron ke sana: hubang [hubaG] n lumpur: bagas
mangaha halak ai hujai? dassa hubang ni sabah ai
mengapa orang itu ke sana?; lumpur sawah itu dalam betul
hujan [hujan] pron ke sana: ahu hubani [hubani] p kepada:
hujan lobei mangalob mangga berehonma buku in hubani!
aku ke sana dahulu mengambil berikan buku ini kepadanya!
mangga hubei [hubEy] n umbut: hubei ni
hujin [hujin] pron ke situ: ia halambir dibahen loppah
nokkan laho hujin mardalani ia umbut kelapa di jadikan sayur
tadi pergi ke situ berjalan-jalan hubit [hubit] v 1 cubit; 2 kubak;
hujon [hujOn] pron ke sini; ihubit v 1 dicubit; 2 dikubak:
kemari: ia roh hujon mardalani ulang ihubit ihan nigoreng in!
dia datang berjalan-jalan kemari jangan dikubak ikan yang di-
1
hua [huwa] pron bagaimana goreng itu!

96 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


hubu . hulhul

manghubit v mencubit; meng- hulambu [hulabbu] n kelambu:


kubak pasang hulambu ase sonang
hubu [hubu] n benteng; kubu: modom pasang kelambu agar
hurakma lobei tanoh ai bani enak tidur
hubuta ala tolu halak! gali hulampah [hulappah] n pelepah:
dahulu tanah itu untuk benteng gijikkon lobei hulampah ni
kita kira-kira tiga orang! halambir ai! buangkan dulu
hubur [hubur] n kubur: holi hubur pelepah kelapa itu!
baliang na matei on! kubur hulanan [hulanan] n rombongan;
anjing yang mati ini nanti!; marhulanan v berombongan:
huburhon v kuburkan; bodat marhulanan i jumani
manguburhon v menguburkan monyet berombongan di
huda [huda] n kuda: bani huta ladangnya
ianan hatubuhanni bahat hulangkulang [hulakkulaG] n tali
tumang huda di kampung yang dipasang di leher kambing
kelahirannya banyak sekali sebagai tempat pengikat tali:
kuda; holi bahenma hulangkulang
huda-huda n 1 kuda-kudaan; 2 hambing ai bikinlah tali leher
kuda-kuda (nama satu tari- pada kambing itu nanti
tarian di Simalungun, yang hulasak [hulasak] a hingar-bingar;
penarinya menggunakan bising; ribut
topeng)
hulasar [hulasar] n sejenis kayu
marhuda v berkuda;
(yang dipergunakan kulitnya):
parhudaon n perkudaan
hayu hulasar ibuat bani resepni
hudali [hudali] n sejenis pacul bagod kayu hulasar dibuat
untuk mengorek tanah untuk resep tuak
hudei [hudEy] n keranjang rotan hulba [hulba] n nasi lembek: buat
yang bentuknya bulat dan pakai indahan na hulba ai! ambil nasi
tutup lembek itu!
hudon [hudOn] n periuk: paborsih hulepor [hulEpOr] v menggelepar:
lobei hudon ai baru mardahan! ihan ai hulepor i bagas
besihkan dulu periuk itu baru balanga ikan itu menggelepar
memasak nasi!; di dalam belanga
hudon tanoh n periuk tanah
huleteng [hulEtEG] a tergesa-gesa:
hujub [hujub] a semakin ke ujung ia huleteng laho manjumpahi
semakin runcing dan layu tunanganni halani porluni dia
hukum [hukum] n hukum: hukum tergesa-gesa menemui tuna-
na mangatur pakon na manata ngannya karena penting sekali
pargoluhan hukum yang huleter → heter
mengatur serta menata huletor [hulEtor] a latah
kehidupan;
hulhul [hulhul] n gulung;
manghukum v menghukum
ihulhul v digulung;
hulabu [hulabu] n kelabu: warna manghulhul v menggulung;
hulabu suman bani baju warna marhulhul v bergulung;
kelabu cocok untuk baju tarhulhul v tergulung: tali ai
hulah [hulah] n perilaku: hulah in hulhul bani hayu ai tali itu
dase samborin perilakunya gulung pada kayu itu
buruk sekali

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 97


hulihap . hupa

hulihap [hulihap] n nama sejenis hunal [hunal] n sejenis tumbuhan:


binatang hayu hunal igunahon bani
hulimut [hulimut] v campur baur: parhayuni rumah kayu hunal
dayok ai hulimut dop ipaluah dipergunakan untuk perkakas
humbani harangni ayam itu rumah
campur baur sesudah dilepas hunang [hunaG] n kucing: bahat
dari kandangnya tumang hunang i rumah kucing
huling-huling [hulikkuliG] n kulit banyak sekali di rumah
huliput [huliput] v tergesa-gesa; hunbani [hubbani] p daripada
tergopoh-gopoh: huliput sidea hundul [huddul] v duduk;
bahen na lau laho ai mereka hundulan n tempat duduk;
tergesa-gesa karena mau pergi manghunduli v menduduki;
hulit [hulit] n kulit: hulit ni galuh marhundulan v berdudukan;
kulit pisang; pahundulhon v mendudukkan;
manghuliti v menguliti; parhundul n cara duduk;
tarhuliti v terkuliti sahundulan n setempat duduk
hulitik [hulitik] n riuh; hung [huG] n kata-kata awal atau
humalitik n riuh rendah pembuka kalimat mantera-
hulojor → hojor mantera di Simalungun
hulosor [hulOsOr] v semua ber- hungkam [hukkam] n bagian
gerak (seperti lebah di dalam batang pisang dan dapat
sarangnya) dibuat menjadi sayur
humala [humala] a lebat; hungkung [hukkuG] n penutup
marhumala v tumbuh lebat, mulut anjing agar tidak dapat
subur, dan merata: ma humala menggigit
mando rih ondi i jumanta
lalang sudah tumbuh lebat di huning [huniG] n 1 kuning; 2
ladang kita kunyit
humalaput [humalaput] a sibuk: hunsa [hussa] n takar: i ja hunsa
humalaput ia laho misir dia ni boras ai? di mana takar
sibuk mau pergi beras itu?
humange [humaGE] n kemangi hunsal, tarhunsal [hunsal] v
terkilir usus (perut): si Ali
humani [humani] adv juga
tarhunsal boltokni nantuari si
humar [humar] n tempat sayur Ali terkilir perutnya semalam
untuk dibawa ke ladang, terbuat
dari sepotong bambu (di atas hunsang [hussaG] n kantong; saku;
nya memakai tutup dari ruas- marhunsang v berkantong
nya yang dipotong) huntam [huntam] v ikat mulutnya:
humbani [hubbani] p daripada anggo dopma itakkap, huntam
ase ulang makkarat! kalau
humei [humEy] n lubang tiang di
sudut agar kelihatan bagus sudah ditangkap, ikat mulutnya
agar jangan menggigit!
humit [humit] a suka mengambil
barang orang hupa [hupa] n sejenis bambu (licin
dan tidak banyak miangnya)
hun [hun] p dari: hun ja ham? dari
yang digunakan untuk tempat
mana kau?
menulis pada zaman dahulu di
huna [huna] a gatal: nahei ni huna daerah batak
hona hubang kakinya gatal
kena lumpur

98 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


hupang . hurotop

hupang [hupaG] n kupang; mata bernyanyi: i hurdo-hurdo ase


uang zaman dulu; podas ia tarpodom diayunkan
sahupang num sekupang sambil bernyanyi agar dia cepat
hupas [hupas] v halusi; perhalus tidur
hupi, hupi-hupi [hupi] n sejenis hurei [hurEy] v julur;
tumbuhan berduri: hayu hupi- manghurei v menjulur;
hupi marduri marot-marot manghureihon v menjulurkan;
kayu hupi-hupi berduri tajam- manghureihon dilah do
tajam tanggiling laho mangan
tenggiling menjulurkan lidah
hurabu [hurabu] Ry n kerabu;
ketika mau makan
subang;
marhurabu v berkerabu hurha [hurha] n suara untuk
memanggil ayam: hurha lobei
hurak [hurak] v gali; korek;
dayok ai jadi bere mangan!
ihurak v digali; dikorek;
panggil dahulu ayam itu,
manghurak v menggali;
kemudian beri makan!
mengorek;
panghurak n penggali; huria [huriya] n kelakar; seloroh;
pengorek senda gurau;
marhuria v berkelakar; ber-
huramah [huramah] n sejenis
senda gurau;
lebah badannya belang kuning
parhuria n orang yang suka
hurang [huraG] adv kurang: sadiha berkelakar atau bergurau
nari hurang ni? berapa lagi huridap [huridap] n sejenis ulat:
kurangnya?; ulang songon huridap,
hurangan n kekurangan; mardalan pe lang dapot orok
marhurang v berkurang jangan seperti ulat, berjalan pun
hurap [hurap] n kurap: naborit tidak bertenaga
hurap tambarni kalpanak huridi [huridi] n bintik-bintik
penyakit kurap obatnya (warna ayam): biasani dayok
kalpanak boru-boru huridi do bahatan
hurapak [hurapak] n derak; tiruan rupani ayam betina biasanya
bunyi dahan patah; kebanyakan berwarna bintik-
marhurapak v berderak bintik
1
hurasak [hurasak] a hingar- hurisik → hisik
bingar; ribut huritap [huritap] v berjatuhan:
2
hurasak [hurasak] n 1 gemerisik; huritap bah i toruhni hayu
2 desir; 3 tiruan tiupan bunyi halani baru roh udan air
angin; berjatuhan di bawah pohon
marhurasak v berdesir karena hujan baru turun
hurawang [hurawaG] n macam- hurleh [hurlEh] a layu: hurleh
macam anyaman; bulung ni jagul ai daun jagung
marhurawang v bermacam- itu layu
macam anyaman: hurotop [hurOtOp] n gemeretuk:
marhurawang halak na rajin hurotop babahni mangan jagul
bermacam-macam anyaman sinaok mulutnya gemeretuk
orang yang rajin memakan jagung yang di-
hurdo, hurdo-hurdo [hurdO] v goreng
mengayunkan anak sambil

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 99


hurpang . huta

hurpang [huppaG] a gatal tangan; husapi [husapi] n kecapi: sonari


geratil: hurpang tumang tangan on bahat do ipargunahon
ni ambia ai tangan kawan itu hursapi laho mandodinghon
geratil sekali doding sekarang banyak
hursak [hursak] v kursuk; dipergunakan kecapi untuk
ihursak v dikursuk: jagul ai menyanyikan sebuah lagu
ihursak laho mambere dayokni husil, husil-husil [husil] a
mangan jagung itu dikursuk kepedasan: halani bahat ni
jika memberi ayamnya makan lassina ni loppah, husil-husil
manghursak v mengursuk do lalap ia siap mangankon
hursap [hursap] v 1 kunyah; 2 karena cabai sayur banyak, dia
decak; kepedasan sesudah makan
manghursap v 1 mengunyah: husip [husip] v bisik;
si Lintok manghursap gulei ihusipkon v dibisikkan: aha do
ihan si Lintok mengunyah gulai na ihusipkon nasiam ai? apa
ikan; 2 mendecak yang dibisikkan mereka itu?;
hurtek [hurtEk] v letak; manghusipkon v membisik-
manghurtekkon v meletakkan: kan;
ise manghurtekkon sipatu ijin? marhusip v berbisik
siapa meletakkan sepatu di husom [husOm] a kusam: bajuni
situ? husom agepe baru iboli
hurtuk [hurtuk] v tiruan ayam bajunya kusam meskipun baru
betina yang baru menetaskan dibeli
1
anak; husor [husOr] n gerak;
manghurtuk v ayam betina hulosor v bergerak;
yang baru menetaskan anak manghusorkon v menggerak-
huruk [huruk] v gali; kan
2
ihuruk v digali; husor [husOr] v putar; pusing;
manghuruk v menggali: ia marhusor v berputar; ber-
manghuruk omas ibagas tanoh pusing
dia menggali emas di dalam pahusorhon v memutarkan;
tanah; tarpahusor v terputar;
tarhuruk v tergali husuk [husuk] v gosok; asah;
1
hurung [huruG] n tanggal 29; manghusuk v menggosok:
bilangan yang menyatakan hari amang manghusuk pisou bani
ke dua puluh sembilan dalam asahan in ase marot ayah
satu bulan menggosok pisau pada asahan
2 itu agar tajam;
hurung [huruG] v kurung: dayok
ai hurung do sadari ayam itu manghusukkon v menggosok-
kurung satu hari; kan;
hurungan n kurungan; huta [huta] n kampung; dusun:
manghurung v mengurung; daoh tumang huta ai kampung
marhuyung v berkurung itu jauh sekali;
hurungantondei [huruGantOddey] marhuta v berkampung;
n nama sejenis kayu parhuta n orang kampung;
hurus [hurus] a kurus: angkulani parhutaan n perkampungan;
hurus tumang badannya kurus parhuta-huta n orang desa
sekali yang sangat terpencil

100 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


hutik . huyup

hutik [hutik] a sedikit: ia


mangindo hutik duit bani
inangni dia meminta sedikit
uang kepada ibunya
hutiltal [hutiltal] a lasak;
humatiltal v bergerak ke sana
kemari
huting [hutiG] n kucing: ulang
ibogbog huting in! jangan
dipukul kucing itu!
hutinta [hutinta] n teka-teki: seng
tarbals hutinta tunanganni ai
teka-teki kekasihnya itu tidak
terjawab
hutip [hutip] v kutip: holi hutip
lassina na i juma ai! kutip
cabai yang di ladang itu nanti!
hutipi v kutipi;
manghutip v mengutip
hutu [hutu] n kutu: si eda hutu ni
bahat si kakak banyak kutunya;
hutuon v berkutu;
marhutu v mengutui;
marsihutu-hutuan v berkutu-
kutuan
hutuk [hutuk] a kecil hati;
marhutuk v berkecil hati:
ulang pala marhutuk ham
mangidah parlahouni ai kamu
tidak usah berkecil hati melihat
kelakuannya itu
hutur [hutur] a gemetar: ulang
pala hutur nasiam kalian tidak
usah gemetar
huyah [huyah] v sembuh: domma
huyah naborit mai? sudah
sembuh penyakitmu itu?;
huyahon v sembuhkan;
manghuyahon v menyembuh-
kan
huyum [huyum] n pipi
huyup [huyup] a basah kuyup

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 101


i . igil

marnidah v dapat melihat;


I marpangidah v memiliki
pengelihatan;
i [i] n huruf ketujuh belas dalam marsiidahan v lihat-melihat;
aksara Simalungun (dari surat paidahkon v memperlihatkan;
sapuluh siah) pangaidah v cara melihat;
i [i] prefiks pembentuk verba di; parnidahan n bisa melihat
sesuatu yang gaib;
i [i] pron di; kata depan untuk
taridah v terlihat
menandai tempat madabuh ia i
saba dia jatuh di sawah idahidahansi [idahidahansi] adv
ia [iya] pron dia: ia do misir dia moga-moga; insya Allah
yang pergi ida-ida [idaida] menagih;
iah [iyak] p iya; terkenang: ida-ida do ho bani?
mangiakkon v mengiyakan terkenang engkau padanya?
iak [iyak] n ungkapan terkejut idang [idaG] v layan;
ian [iyan] n menempati; mangidangi v melayani:
iyanan n tempat; wadah; mangidangi tamu ai melayani
mangian v menempati; tamu itu
mangian v menempati; idang-idang [idaGidaG] n baki;
mangianhon v menempatkan sebangsa talam
ianan [iyanan] n letak; tempat: idas [idas] v pintal;
ianan ni happur tempat kapur; mangidas v memintal;
mangianani v menempati; pangidas n pemintal;
marianan v bertempat taridas v terpintal
iapiap [iyapiyap] v bertualang ke ido → pindo
sana ke mari: iapiap dassa ho idop [idOp] n rahmat; belas kasih;
ke sana ke mari saja engkau maidop v lebih kasih
iba [iba] adv lebih; terlebih: iba do idou [idOw] n piutang: bahat pe
ho hun bani kau lebih idou hu bani piutangku banyak
daripadanya lagi padanya;
ibug [ibug] n tungging (bagian siparidou n yang mempunyai
ekor ayam, burung, dan se- piutang
jenisnya) iduk [iduk] v kutip; kutipan;
ibus [ibus] n kumbuh; sejenis mangiduk v mengutip: sidea
rumput yang bisa dianyam mangiduk omei na madabuh
menjadi tikar mereka mengutip padi yang
ida → idah jatuh
idag [idag] n ungkapan terkejut idup [idup] v 1 hidup; 2 berkat
idah [idah] v lihat; (tuhan);
haidahan n kelihatan; mangidup v memberkati:
idahon n yang dilihat; anggo mangidup naibata ro do
mangidah v melihat: mabiar ia mangoluh kalau Tuhan
mangidah gilok ai ia takut memberikan, maunya hidup
melihat ulat itu; igar [igar] a masam;
mangidahi v melihati: naruh ai migar a rasa asam
ganup mangidahi pameran igil [igil] n tambuh; tambah: igil
pengunjung itu melihat semua indahanmi! tambah nasimu!;
pameran; mangigil v menambah

102 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


igung . ilog

igung [iguG] n hidung; ihut-ihut v ikut-ikut; turut


marigung v mempunyai campur
hidung i ja [i ja] pron di mana: i ja
iha [iha] v meringis (seperti suara iananmu? di mana tempatmu?
kuda) i jai [i jai] pron di sana: i jai do
ihal [ihal] n dendang; rumahhu rumahku di sana
marihal v berdendang tak i jan → i jai
peduli waktu; bermain-main i jin [ijin] pron di situ: hita hundul
tak menentu: marihal dassa ijin kita duduk di situ
horjamu berdendang saja kerja- i jon [ijon] pron di sini: ijon do
mu ianan ni buhu tempat buku di
ihan [ihan] n ikan: dong do ijual sini
ham inang ihan? adakah ibu ila [ila] a malu;
menjual ikan? ipaila v dipermalukan;
1
ihat [ihat] n alat pengikat: ihat ni maila v malu: ulang maila ho!
uhur pengikat hati jangan kau malu!;
2 mailaila v pura-pura malu;
ihat [ihat] n pengawal; bertuah
ihe-ihe [ihEihE] n sorak-sorai; pailahon v memalukan
marihe-ihe v bersorak-sorai: ilah [ilah] n lagu yang hanya
mase marihe-ihe nasiam? dinyanyikan oleh wanita se-
mengapa kalian bersorak-sorai? waktu terang bulan;
ihik [ihik] n sedu; isak; marilah v bernyanyi
marihik v terisak: marihik ila-ila [ilaila] n tali penyangga
partangisni tangisnya terisak pada pohon enau
ihot [ihOt] n 1 ikat; 2 tempat ilang [ilaG], ilang-ilang a samar-
nyawa berpaut: ihot ni hosah samar: ilang-ilang pardingat
pautan nyawa samar-samar ingatan
ihot rantei [ihOtrantEi] n destar ilat [ilat] a jahat: ilat tumang
pandan uhurmu hatimu jahat sekali;
ihur [ihur] n 1 ekor: ihur ni dayok mangilat v berniat jahat
ganjang ai ekor ayam ini ilei [ilEy] a kesal;
panjang; 2 Sp pantat mangilei v berbuat sebagai
mangihur v mengekor; orang kesal, tetapi berlebihan;
marihur v berekor; bertingkah kesal
pangihur n pengekor; iligi [iligi] v jenguk;
marihur-ihur v berekor-ekor; mangiligi v menjenguk:
ihut [ihut] v ikut: ihut ahu hu mangiligi na mateian men-
Medan aku ikut ke Medan; jenguk yang kematian
dihuti v mengikuti; ilik [ilik] n bengkarung
mangihutkon v ilir [ilir] v terharap-harap: ilir diri
mengikuntukan: mangihutkon terharap-haraplah diri
haporsayaan ni halak ilog [ilOg] v 1 menyamar; 2
Simalungun mengikutkan ke- sembunyi;
percayaan Simalungun mangiloghon v menyembunyi-
paihut v ikut sertakan; kan: ulang ho mangiloghon
pangihut n pengikut; diri! jangan kau menyembunyi-
kan diri!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 103


iloh . inganan

iloh [ilOh] a padam; impot, marimpot-impot [ippot] a


ilohkon v padamkan; gelap gulita; gelap sekali
mangilohkon v memadamkan: imput [ipput] n bagian ekor
ise mangilohkon apui in? siapa binatang: imput ni dayok
memadamkan api itu?; bagian ekor ayam
tarilohkon v terpadamkan in [in] pron itu: halak in jahat
iluh [iluh] n air mata; orang itu jahat
tariluh v keluar air mata: ina-ina [inaina] n mainan anak-
tariluh au manangar ai air anak: ina-ina ni si Butet
mataku keluar mendengarnya mainan si Butet
ima [ima] adv sudah; telah inal-inal [inalinal] n kilat;
imas [imas] v tebas; marinal-inal v berkilat:
mangimas v menebas: marinal-inal intan ai intan itu
mangimas perjumahan mene- berkilat-kilat
bas hutan untuk perladangan inang [inaG] pron ibu: aha na
1
imbagas [imbagas] v 1 ialap inang hun juma? apa
perhatikan; 2 pikirkan: yang diambil ibu dari ladang?;
imbagaskon ma podah ai! marinang v beribu;
perhatikanlah nasihat itu!; 3 parinangon n istri: parinangon
memasukkan dalam hati si ucok istri si ucok;
2
imbagas [imbagas] v memasuk- inang-inang kaum ibu;
kan dalam hati; inang simatua
iparimbagashon v dimasukkan indahan [indahan] n nasi: indahan
dalam hati na maragu silopak ampa
imbang [imbaG] n lawan; saingan; sigerger nasi putih yang ber-
mangimbang v melawan; campur nasi merah;
marimbang v berlawanan: marindahan-indahan n masa-
marimbang do sidea orang itu kan lain yang bercampur
berlawanan; dengan nasi;
tarimbang v terlawan; parindahan n tempat nasi;
tarimbangi v tersaingi indat [indat] v ulur;
imbou [imbow] n siamang: sora ni mindat v mengulur
imbou suara siamang indil-indil [indilindil] n lundi
imbuh [imbuh] v merugi: imbuh do (sejenis belut): inang mambuat
usahakku usaha saya merugi indil-indil ibu mengambil lundi
imbul-imbul [imbulimbul] n tulang indit [indit] n sejenis kayu untuk
ekor; tulang tunggit: imbul- alat tenun
imbul ni dayok tulang tunggit indo [indo] pron itulah;
ayam demikianlah
impa-impa [ippaippa] n orang indorop [indorop] n sindiran;
yang hidupnya tak berguna menyindir
impit [ippit] v himpit: indot [indOt] n nama sejenis
ihimpit v dihimpit: ulang tumbuhan
ihimpit ho ahu! jangan kau
indung [induG] n 1 induk: indung
himpit aku!
dayok ai matei induk ayam itu
impol [ippOl] adv ingin: impol mati; 2 jempol
uhurhu songonsi ingin hatiku
seperti dia inganan [iGanan] n tempat

104 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


ingar . inum

ingar [iGar] a ribut: ulang ingar marutu anak itu merintih


ham i jai! jangan kamu ribut di karena kakinya berkudis
sana! injam [injam] v pinjam: injam
ingat [iGat] v ingat; buku ai lobei! pinjam buku itu
mangingat v mengingat; dulu!;
taringat v teringat: inang manginjam v meminjam;
taringat bani anggi ibu teringat panginjam v pinjamkan
pada adik inom → inum
inggal-inggal [iGgaliGgal] n sejenis inon [inOn] pron itu
burung kecil, sering hinggap di inop [inOp] a tenang; diam: inggan
tanah atau di sawah sewaktu inop uhurhu hatiku sangat
hendak menanam padi tenang
inggan [iGgan] v lebih; amat: insah [issah] v pindah: insah hami
inggan milas pamatang danak hu Jakarta kami pindah ke
ai badan anak itu amat panas Jakarta;
ingganan [iGganan] n batas: i painsah v pindahkan
jonma ingananni di sinilah insah → minsah
batasnya; insop [issOp] v isap;
maringanan v berbatas insopon n isapan;
inggot, minggot [miGgot] v manginsop v mengisap;
pusing; putar; manginsophon v mengisap-
maringgot n berpusing; kan;
berputar; panginsop v perokok;
paminggot n pemusing; tarinsop v terisap
paminggotkon v memusingkan insor [issOr] n sejenis ikan jurung
inggou [iGgOw] n lagu; iraman: insur [insur] a tajam
aha inggou na? apa lagunya?; intan [intan] n intan: intan batu
maringgou v melagu marharga intan adalah batu
ingon-ingon [iGOniGOn] n baling- yang berharga
baling; kitiran: anggi mamboli intar [intar] n sejenis muntah yang
ingon-ingon adik membeli keluar dari mulut bayi apabila
baling-baling kekenyangan minum
ingor [iGOr] a kacau; ribut; intei [intEy] v intai;
perselisihan; mangintei v mengintai
maringor v berselisih intir [intir] a getir
ingot [ingOt] v ingat; intip [intir] a intip;
ingoton n ingatan; mangintip v mengintip
mangingot v mengingat; intop [intOp] v padam: intop apui
taringot v teringat halani roh udan api padam
ingul [iGul] n sejenis kayu untuk karena hujan turun;
pengayuh: mambuat ingul paintop v padamkan
amang ayah mengambil kayu inu [inu] v pelihara dengan baik:
untuk pengayuh inu danak ai! pelihara anak itu
inih [inih] a manja dengan baik
inih [inih] v rintih; inum [inum] v minum: inum lobei
marinih v merintih: marintih nunuk ai! minum dahulu susu
danak ai halani nahei ni itu!;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 105


ipa . isis

inumon n minuman; maririk v beriring;


manginum v meminum; pangirik n pengiring;
parminum n peminum; pangirikon n bersifat suka
tarinum v 1 terminum; 2 sakit mengikuti orang lain;
perut karena terminum racun pangirikkon v mengiringkan
ipa [ipa] v lihat: ipa lobei omei ai! iring [iriG] v iring;
lihat dulu padi itu!; mangiring v mengiring:
mangipa v melihat; mangiring halak na matei
mangipa-ipa v menanti mengiring orang yang mati
ipah [ipah] n nipah: bahat ipah i iris [iris] n iris; kerat;
harangan banyak nipah di mangiris v mengiris: ia
hutan mangiris asam ia mengiris
ipat [ipat], manipat adv hanya; asam;
cuma; saborngin on manipat mangiriskon v mengiriskan;
horjaon satu malam penuh niiris v diiris;
hanya ini pekerjaan saya pangiris n pengiris;
ipi → nipi tariris v teriris
ipis [ipis] n sirip: ipis ni ihan sirip irup [irup] v hirup;
ikan manirup v menghirup
ipit-ipit [ipitipit] n anak lidah; irlak [irlak] a berkilat; cemerlang:
anak tekak: ipit-ipit hu maborit irlak intan ai intan itu berkilat
anak lidahku sakit isah [issah] a gelisah; cemas: isah
ipoh [ipOh] n anak panah: ipoh na uhurku halani masihol hatiku
marbisa anak panah yang gelisah karena rindu
berbisa isap [isap] n pacat: bahat isap i
ipol [ipOl] v membobol juma banyak pacet di ladang
1
ipon [ipOn] n gigi: ipon ni kakak isat [isat] v terjepit; tindih: isat
borit gigi kakak sakit; naheiku i hayu ai kakiku
maripon v bergigi terjepit di kayu itu;
ipong-ipong [ipOGipOG] a amat mangisatkon v melindas
2
tinggi: ipong-ipong hayu na i isat [isat] v memadatkan
harangan ai kayu yang di ise [isE] pron siapa: dayok ni ise
hutan itu amat tinggi na i alaman ai? ayam siapa
ipos [ipOs] n kecoa; coro: adong yang di halaman itu?
ipos i boras ai ada lipas diberas isi [isi] n isi;
itu mangisi v mengisi;
ipuh [ipuh] n anak panah marisi v berisi;
ipuk [ipuk] v bujuk; pangisi n pengisi;
mangipuk v membujuk pangision n pengisian;
tarisi v terisi
ipus [ipus] a lapar: halak ai matei
halani ipus orang itu mati isir [isir] v pindah: isir buku ai hu
karena lapar jon! pindahkan buku itu ke
sini!
irik [irik] v iring; ikut; selidik;
isis [isis] a penuh benar: isis omei i
irik-irik v selalu mengikuti;
belek ai padi di kaleng itu
irikhon v ikuntukan;
penuh benar
mangirik v mengiring;
mangirikkon v mengiringkan;

106 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


isuk . itug

isuk [isuk] n kanker: inangni


maborit isuk ibunya sakit
kanker
it [it] n sejenis cacing kecil yang
terdapat dalam air
itak [itak] n makanan khas
Simalungun yang terbuat dari
tepung beras dengan gula
merah
itik [itik] n itik; bebek: bahat itik
hanami i rumah banyak itik
kami di rumah
itik-itik [itik-itik] v gelitik:
itik-itik v digelitik: binongaihu
iitik-itik anggi pinggangku
digelitik adik;
mangitik-itik v menggelitik
itil-itil [itilitil] v genting: tali ai
inggan itil-itil tali itu sangat
genting
itog → itug
itok [itOk] n nama sejenis ikan
gabus
itom [itOm] n nila: halani itom aos
nunuk karena nila, rusak susu
itom-itom [itOmitOm] n semacam
burung ayam-ayam: bahat
itam-itam i sabah
itug [itug] a cemburu; dendam:
itug ahu bani ia aku cemburu
pada dia;
paritug n pencemburu;
pendendam

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 107


j . ja . jahar

tarpajadi v terjadikan
J jaga [jaga] v jaga; asuh: jaga dear-
dear anggi min! jaga baik-baik
ja [ja] n huruf kedelapan dalam adikmu itu!;
aksara Simalungun (dari surat manjaga v menjaga;
sapuluh siah) manjagahon v menjagakan;
ja [ja] pron mana marjaga v berjaga;
jabab [jabab] n jawab; balas: tarjaga v terjaga
ulang jabab parhataan jagal [jagal] n daging: ongga do
inangmu! jangan jawab per- ho mangan jagal? pernahkah
kataan ibumu! kau makan daging?;
jabat [jabat] n salam: jabat lobei parjagal n tukang daging;
au, tongkin nari misirma ho! parjagalan n tempat jual
salam dulu aku, sebentar lagi daging
engkau akan pergi! jagar [jagar] a bagus; baik:
jabek [jabEk] n janggut; jenggot: domma jagar parsahapan pem-
jabek ni hambing jenggot bicaraan sudah bagus
kambing jagiah [jagiyah] a cantik: jagiah
jabi-jabi [jabi jabi] n beringin halakni songon bintang na
rondang orangnya cantik
jabir [jabir] a lantam: jabir dassa
seperti bintang yang bersinar
babahni mulutnya lantam
sekali jagjag [jagjag] n rambut yang
kusut: songon jagjag seperti
jabolon [jabolon] n babu; budak:
rambut yang kusut
ulang suruh ahu i ja dong
jabolon mu ahu! jangan suruh- jagul [jagul] n jagung: bahat do
suruh aku, aku bukan babumu!; buah ni jagul nami sonari
marjabolonkon v memper- banyak buah jagung kami
budak; sekarang;
parjabolon v perbudak; marjagul v berjagung: domma
parjabolonan n perbudakan; panorangni hita marjagul i
jabolon ayoban bawahan, juma sudah saatnya kita ber-
tawanan menjadi budak; tanam jagung di ladang
jabolon tulasik budak turun- jagur [jagur] n ayam laga; ayam
temurun; sabungan: ajang ni isei jagur
jabu [jabu] Tb n rumah: mardalan ai? kepunyaan siapa ayam laga
nahei si Torkis hu jabu si itu?;
Torkis berjalan kaki ke rumah; jaguran n ayam jantan
marjabu v berumah; jaha [jaha] p dan: halak ai
marjabuon v berumahkan; mamboli dayok jaha itik orang
marhajabuon v berumah itu membeli ayam dan itik
tangga; jahang [jahaG] a gawat: jabang ia
sajabu num serumah sonari halani tarjumpah
jadi [jadi] v jadi: jadi ia misir hu manangko dia gawat sekarang
Medan dia jadi pindah ke karena kedapatan mencuri
Medan; jahar [jahar] n pedas: jahar
manjadi v menjadi; tumang lassinani cabainya
manjadihon v menjadikan; pedas sekali;
tarjadi v terjadi; pajahar n perihal rasa pedas

108 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


jahat . jambulan

jahat [jahat] a jahat; jalir [jalir] v meleleh; menetes:


manjahati v berbuat jahat jalir hadogas mambuat hayu ai
terhadap; keringat mengalir mengambil
parjahat n penjahat kayu itu
jahei-jahei [jahEyjahEy] n sebelah jalo [jalo] v terima: jaloma sibere-
hilir; sebelah bawah; i jahei- bere! terimalah pemberian itu!;
jahei dolog ai di sebelah hilir jalo-jalo v seberapa diterima,
gunung itu sebegitu habis;
jahil [jahil] a nakal: dakdanak na manjalo v menerima: manjalo
jahil anak-anak yang nakal tinongos hun inang menerima
kiriman dari ibu;
jahu [jahu] v mengaku: ulang jahu manjalohon v menerimakan;
anggo lang tarhorjahon ho! marsijaloan v terima-mene-
jangan mengaku kalau tidak rima;
dapat kamu kerjakan! panjalo n penerima;
jai [jay] p sana panjaloan n penerimaan;
jais [jais] a lekas-lekas; terburu- tarjalo v terterima
buru: jais dassa panangkutmu jalu [jalu] v baik (tentang letak):
gabe maluah terburu-buru jalu partibalni dakdanak ai
sekali kamu mengikat sehingga letak (posisi) tidur anak itu baik
lepas jalujur [jalujur] v jahit: jalujur
jait [jait] v jahit: masin jait nami lobei baju on! jahit dulu baju
domma ijual mesin jahit kami ini!
sudah dijual; jaluk [jaluk] a canggung: jaluk
manjait v menjahit; huahap hundul ijon saya
panjait n penjahit merasa canggung duduk di sini
jajan [jajan] a banyak: jajan omei jalur [jalur] a jalur; kolom: piga
sidea i hobon banyak padi jalur ma nadop siap? sudah
mereka di lumbung berapa jalur yang telah selesai?
jajari [jajari] n jari-jari jam [jam] n pukul: jam piga
jajik [jajik] a cemooh; ejekan: sonari? pukul berapa sekarang?
ulangma jajik halak na legan! jamah [jamah] v pegang: ulang
jangan cemooh orang lain! jamah tangan hu! jangan
jala [jala] n jala: jala ihan ai ase pegang tanganku!
ipamasak! jala ikan itu agar jambak [jambak] v pangkas; cukur
kita masak!; jamban [jamban] n jamban: daoh
manjala v menjala: amang jamban ai humbani jabu
manjala ihan i bah ayah jamban itu jauh dari rumah
menjala ikan di sungai; jambar [jambar] n bagian
parjala n penjala; jambek [jambEk] n janggut
tarjala v terjala jambu [jabbu] n jambu: bahat do
jalang [jalaG] n 1 jalang; 2 jambu i rumah banyak jambu
tunasusilajalir [jalir] v meleleh; di rumah
menetes: jalir hadogas jambulan [jambulan] n rambut:
mambuat formulir ai keringat halani jambulan ni do ase
meleleh mengambil formulir marosuh au bani karena
itu rambutnyalah aku menjadi
tertarik;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 109


jambur . japa-japa

marjambulan v berambut; janggir [jaGgir] a bengkok: hayu


marjambulan v berambut; ai janggir kayu itu bengkok;
parjambul n yang berambut; janggir-janggir a bengkok-
sajambulan n serambut: bengkok
sajambulan lang ho hu etong janggut [jaGgut] Ry n jembut
seujung rambut pun kau tidak
jangka [jakka] n 1 tempat
kuhitung
1 memaku dinding atau atap
jambur [jambur] n Kr balai; raya seng; 2 tempat memaku seng; 3
2
jambur [jambur] n kandang kuda: alat untuk membelah daun
anggo i huta-huta jambur untuk tikar pandan; 4 jangka
ibaen i tongkarang kalau di jangkah [jakkah] n langkah: uhur
kampung-kampung, kandang lobei, atak piga jangkah! ukur
kuda dibuat di kolong rumah dahulu entah berapa langkah!
jamin [jamin] a pasti: domma
jangkat [jakkat] n keranjang
jamin ma roh ia! dia sudah
panjang yang hanya dapat
pasti datang
diangkat dan dipikul di pundak:
jampak [jappak] a tidak sopan: patugah i ja ianan ni jangkat
jampak parsahapni kata- ai! tunjukkan di mana tempat
katanya tidak sopan keranjang itu!
jampal [jappal] n telapak (kaki jangkit [jakkit] n cara; jalan: aima
dan tangan): jampal ni jangkitni ase mangan itulah
tanganhu telapak tanganku cara baginya untuk mencari
jampang [jappaG] v lakukan: makan
jampang tongkin horjamin! jangot [jaGot] n bulu: jangot ni
lakukan sebentar pekerjaan itu! dayok bulu ayam
janah [janah] p dan: ia janah ho jantan [jantan] n jantan: biasani
maningon misir do kau dan dia baliang jantan lobih garang
harus pergi juga pakon baliang boru-boru
jangal [jaGal] a bandel: jangal anjing jantan biasanya lebih
parlahou ni tingkahnya bandel; garang daripada anjing betina
majangal v orang yang jantang [jantaG] a jarang: jantang
bandel do langkahni raja roh hu
jangan [jaGan] v bagian: lang rumahni na malumat jarang
dong janganhu ijin tak ada raja datang berkunjung ke
bagianku di situ tempat orang kecil
jangga [jaGga] a tidak rapi jantung [jattuG] n jantung
(tentang rambut): jangga
jantir [jantir] a ragu; bimbang:
jambulanmu lape marsisir
songon na jantir panjolomni
mulai puho rambutmu tidak
agak ragu ia memegang
rapi sebab belum bersisir sejak
bangun tidur jap [jap] n bunyi (suara sekop
ketika mengorek tanah)
janggal [jaGgal] a jahat; sangat
jelek: janggal ni parlahou japa-japa [japajapa] a tergopoh-
kelakuan yang jahat gopoh; terburu-buru: mardalan
japa-japa songon na iayak ni
janggil [jaGgil] a ganjil: janggil
begu berjalan tergopoh-gopoh
tumang ia hun bani hasoman ni
seperti dikejar hantu
dia ganjil sekali dibanding
teman-temannya

110 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


japjap . jengkat

1
japjap [japjap] v makan (cara jati [jati] n nama jenis kayu
makan binatang babi dan 2
jati [jati] a benar; betul
anjing) jaur [jaur] n tiruan bunyi air ketika
jar [jar] n tiruan bunyi pelepah orang melompat ke air: jaur
dihembus angin gilumbang ni tao toba bunyi
jarah [jarah] v cari: jarah rosi gelombang air di danau toba
dapot! cari sampai dapat!; jeger [jEgEr] a keras; kuat: jeger
manjarahi v mencari; ma indahanmon keras sekali
parjarahan n pencarian nasimu ini
jarang [jaraG] a jarang: jarang do jeham [jEham] adv pura-pura
ia roh dia jarang datang baik; munafik: lang bani aha
jarangou [jaraGow] n jerangau: jolma na jeham untuk apa
jarangou morum anggo iharat manusia yang pura-pura baik
jerangau harum kalau digigit jehat-jehat [jEhatjEhat] n
jarawat [jarawat] n jerawat; sendawa: jehat-jehat ni bagot
marjarawat v berjerawat sendawa karena minum tuak
jari [jari] n jari: jari ni naheiku jehet [jEhEt] n salah; jahat:
banggal sambolah jari kakiku garama ai iuhum halani jehet
besar sebelah pemuda itu dihukum karena
jaring-jaring [jariGjariG] n kisi- bersalah
kisi: jaring-jaring ni labah jei-jei [jEyjEy] n gores; garis;
nami bosi kisi-kisi pintu kami marjei-jei v bergores: marjei-
besi jei naheiku igotili inang kakiku
jarojak [jarOjak] n sejenis piring bergores-gores dicubit ibu
yang dipakai orang terhormat: jeleng [jElEG] a juling; kero:
buei gunani jarojak bani tunangan ni anggikku matani
namatua banyak fungsi piring jeleng pacar adikku matanya
jarojak untuk orang tua juling
jarot [jarot] v jerat: amang jembeng [jEmbEG] a bengkak
mambahen jarot i harangan (karena kena pukulan):
ayah membuat jerat di hutan tanganni jembeng halani itenju
jaru [jaru] v jaga: jaru anggimon halak tangannya bengkak
tongkin! jaga adikmu ini karena ditinju orang;
sebentar!; ambil hati: jaru ia marjembeng v membengkak
ase ulang manggila! ambil karena pukulan
hatinya agar jangan marah! jenges [jEGEs] a cantik;
jarum [jarum] n 1 jarum; 2 jahit pajengeshon v mencantikkan;
jarum bosi [jarumbOsi] n warna sijengesan n yang paling
pada bulu ayam campuran cantik
hitam kemerah-merahan jenggot [jenggoOt] v janggut
jarunjung [jarujjuG] n kepala jengkal [jEkkal] v tertancap:
(ragam halus): jarunjung ni jengkal duri ai bai tanganni
bapa ni domma ubanon kepala duri tertancap di tangannya
bapaknya sudah beruban jengkat [jEkkat] v jingkat: jengkat
jata [jata] v tarik: jata hujon ase pardalanni halani maborit
hupukul! tarik kemari agar nahei ni jalannya jingkat
kupukul! karena kakinya sakit

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 111


jengkeng . jobang

jengkeng [jEkkEG] a kuat: orang yang bodoh tak dapat


jengkeng do rumah batu rumah dibawa ke mana-mana
batu kuat jilei [jilEy] a bagus; cantik: jilei
jenter; pajenter [jEntEr], n tonggoron dolog ai gunung itu
perhiasan: bahat pajenter ni si kelihatan cantik
Artini perhiasan si Artini jilok [jilok] n sejenis pohon kayu
banyak yang sering dibuat alu
jeot [jEyot] n bengkok: jeot jimat [jimat] n jimat: jimat ni ai
tiangni televisi nami ibahen marosuh naboru bani jimatnya
udan tiang televisi kami itu untuk memikat perempuan
bengkok disebabkan hujan jimpo [jippO] v tersimpan rapi:
jep [jEp] n tiruan suara kilat: jep jimpo do hubaen tanding-
sorani kilat, bur sorani langgur tandingan ompung ondi segala
jep suara kilat, bur suara petir peninggalan nenek dahulu
jepa [jEpa] a gopoh; tersimpan rapi kubuat
tarjepa-jepa a tergopoh- jingkang [jikkaG] n jarak
gopoh: tarjepa-jepa ahu hu jingkat [jikkat] v jingkat;
sikola aku tergopoh-gopoh ke marjingkat v berjingkat:
sekolah marjingkat ase lang tarbegei
jepan [jEpan] n berjalan hun kamar berjingkat agar
terhuyung-huyung jangan kedengaran dari kamar
jer [jEr] n tiruan bunyi anak korek jiris [jiris] v gelincir;
api ketika dinyalakan: jer mangkajiris v bergelinciran;
hatani anakni korek anggo tarjiris v tergelincir: tarjiris ia
isantingkon jer suara anak i dalan tikki mamboan ember
korek api ketika dinyalakan dia tergelincir di jalan ketika
jerat [jErat] n makam; kuburan: sedang membawa air
jerat ni halak na matei i jai jirlak [jirlak] n 1 kilau-kemilau;
makam orang yang mati itu di berkilap: jirlak do omas anggo
sana hona milas ni ari emas kilau-
jerbang [jErbaG] v juntai: jerbang kemilau kalau kena sinar
naheini hu tanoh kakinya matahari; 2 terbelalak: jirlak
terjuntai ke tanah matani matanya terbelalak
jerbeg [jErbEg] a tegap; gagah: jis [jis] n suara yang ditarik dengan
jerbeg das tunanganmi tegap tiba-tiba
sekali tunanganmu job [jOb] n tiruan suara cangkul:
jerget [jErgEt] a bagus (tentang job sorani sangkulni suara
ayam): jerget do rupani dayok cangkulnya job
1
ai bulu ayam itu bagus sekali jobang [jObaG] n buah jengkol
jernget [jErGEt] n jengger atau pial yang sudah berkecambah: ra
ayam merah menandakan ayam do ho mangan jobang? maukah
akan bertelur kau makan jengkol yang sudah
jia-jia [jiyajiya] n nama sejenis berkecambah?
2
kayu jobang [jObaG] n jerat atau
jijing [jijiG] a bodoh: halak na perangkap untuk menangkap
jijing huja pe lang tarboan burung

112 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


jobat . jombut

jobat [jObat] n sejenis minyak obat jolak [jOlak] a bosan; muak: jolak
agar jangan lekas tua: ompung ahu mangan durian aku bosan
mambahen jobat nenek makan durian
membuat minyak agar jangan jolang [jOlaG] n belang: baliang si
lekas tua jolang jenges ambuluni anjing
jobit [jObit] n sejenis daun si belang cantik bulunya
tumbuhan joldu-joldu [jOldujOldu] v
jobjob [jObjOb] v terban; rusak tergontai-gontai: joldu-joldu
binasa: jobjob sabahta pardalanni na mabuk ai jalan
ganupan sawah kita terban orang yang mabuk itu
semua tergontai-gontai
jodah [jOdah] a bagus: jodah de jolgah [jOlgah] a kasar;
pilim ai? baguskah film itu? jolgahan a lebih kasar;
jodat [jOdat] a tonjol; sajolgah a sekasar; sama kasar
manjodathon v menonjolkan: dengan;
sidea manjodathon dirini bei tarjolgah a agak kasar
mereka menonjolkan diri jolma [jOlma] n manusia; insan:
masing-masing jolma sapari bahat pambotohni
jogal [jOgal] Tb a keras: jogal manusia dahulu banyak
tanganni halani mangobak hu pengetahuannya; jolma na
juma tangannya keras karena ingat parlahou ni, begu na
mencangkul di ladang ingat parjolongni, pb manusia
jogar [jOgar] a keras: na jogar ingat kelakuannya, setan ingat
ateini yang keras hatinya kejelekannya
jogjog [jOgjOg] v gembung: jogjog jolom [jOlOm] v pegang: jolom
boltokni anakni perut anaknya gogoh ase ulang madabuh!
gembung pegang kuat-kuat agar tidak
jatuh!;
jogoh [jOgOh] a besar pendek:
joloman n pegangan;
jogoh angkulani badannya
manjolom v memegang;
besar pendek
marjoloman v berpegangan;
jogor [jOgOr] a tegak: ulang jogor marsijoloman v berpegang-
jongjong i labah! jangan pegangan;
berdiri tegak di pintu! panjolom n pemegang;
joir [jOir] n nama sejenis tarjolom v terpegang
permainan judi jolpok [jOlpOk] a pendek benar:
jojak [jOjak] v tetap: domma jojak jolpok jajari ni tanganni sada
uhurhu bani Taing hatiku jari tangannya satu pendek
sudah tetap pada Taing benar
jojong [jOjOG] Tb a bodoh; dungu jomak [jomak] v genggam: jomak
jojor [jOjOr] a jelas; lobei utik beras ai bangku!
pajojorkon n menjelaskan; genggam sedikit beras itu
panjojoron n penjelasan; untukku!
tarpajojor a terjelaskan; jombut [jOmbut] a hormat;
jokjok [jOkjOk] Bdari n katak: wibawa;
bahat jokjok i bagas bah ai marjombut v berwibawa:
banyak katak di dalam air itu jombut tonggoron kelihatan
berwibawa

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 113


jomput . jorang

jomput [jOpput] v jumput; pungut; jonggol ni pargolangan sebesar


manjomput v menjumput: lingkaran pergelangan tangan
manjomput sira menjumput jonggur [jOGgur] a kokoh: rumah
garam; na jonggur rumah yang kokoh
panjomput n penjumput jongjong [jOGjOG] v berdiri:
jomuk [jomuk] v basuh; cuci: jongjong ia i lobei kalas ia
jomuk hu bagas tangan min! berdiri di depan kelas;
basuh ke dalam tanganmu!; ipajongjong v didirikan;
manjomuk v membasuh; marjongjongan v berdiri
parjomukan n tempat (ramai);
membasuh pajongjongkon v mendirikan;
jomur [jOmur] v jemur: jomur parjongjong n cara berdiri;
omei ai ase iduda! jemur padi parjongjongan n tempat
itu agar ditumbuk!; berdiri;
manjomur v menjemur: inang tarpajongjong v terdirikan
manjomur omei i alaman ibu jongkal [jOkkal] n jengkal;
menjemur padi di halaman; manjongkal v menjengkal;
jomuron n jemuran; manjongkali n menjengkali:
marjomur v berjemur; ulang manjongkali halak agepe
panjomur v penjemur; miskin! jangan menjengkali
tarjomur v terjemur orang walaupun miskin!;
jon [jOn] a dekatkan: jon sanjongkal num sejengkal
tanganmu ase hubere tintin jongkok [jOGkOk] v jongkok gelap
hubam! dekatkan tanganmu jongok [jOGOk] a besar pendek:
agar kuberikan cincin padamu! jongok angkulani tubuhnya
jonaga [jOnaga] n sejenis kain besar pendek
batak, biasa digunakan untuk jonog [jOnOg] a malas: jonog
selimut: boan hujon jonaga ai! tumang ahu dohot malas sekali
bawa ke mari jonaga itu! aku ikut
jonaha [jOnaha] n nama orang jontik [jOntik] v jentik: jontik
pintar (pandai seperti Abu idungni na mancung ai! jentik
Nawas) dalam cerita hidungnya yang mancung itu!
Simalungun: turi-turian ni si jontikon [jOntikOn] n sejenis buah
Jonaha cerita tentang Jonaha seperti langsat: jontikon
jonam [jOnam] v tetap: jonam margotah do ai buah jontikon
ibagas bah tetap di dalam air itu bergetah
jondo [jOddO] v termenung; jopan [jOpan] n Jepang: halak
tepekur: ia hundul jondo i jai Jopan do manjajah hita
dia duduk termenung di sana parpudi orang Jepang yang
jongak [jOGak] a nakal; jahat: menjajah kita terakhir
jungak la tarbata nakal tak jora [jOra] a jera: jora ahu
dapat dinasehati manangko aku jera mencuri
jonggi [jOggi] n lembu jantan: jorang [jOraG] v jerang;
dong do jonggi hanima? ada ijorang v dijerang: taboh ni
lembu jantan kalian? babui ai ijorang lemak babi itu
jonggol [jOGgOl] n ukuran ling- dijerang;
karan yang pas, tak berlebih: manjorang v menjerang

114 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


jorgah . jujung

1
jorgah [jOrgah] n benang juar [juwar] v dorong; tolak;
2 juarhon v dorongkan: juarhon
jorgah [jOrgah] a kasar: jorgah
topung on masih kasar lagi ia tu darat i dorongkan dia
tepung ini keluar
jorgit [jOrgit] a sehat: jorgit tondui manjuar v mendorong;
pamatang sehat jiwa dan raga; juarih [juwarih] a sombong: hata-
unjorgit a lebih sehat hata juarih kata-kata yang
joring [jOriG] n jengkol: enak do sombong
joring isampur pakon bagot jubjub [jubjub] a benci: jubjub
jengkol enak dicampur tuak; uhurhu bani aku benci padanya
joringon a penyakit karena judi [judi] n judi;
makan jengkol judihonon n modal berjudi;
jorot [jOrOt] n jerat; perangkap: marjudi v berjudi;
lang mangonai jorot ni jeratnya parjudi n penjudi;
tidak mengena parjudion n perjudian perihal
jorou, majorou [jOrOw] a warna berjudi; tempat berjudi
agak kehitaman dan berbintik- juei [juwey] n seorang diri: ulang
bintik dan tampak mengerikan: juei mardalan bai na golap!
jorou warna ni ulog ai warna jangan jalan sendiri di tempat
ular itu mengerikan yang gelap!
joruk [jOruk] v jolok: joruk untei juguj [juguj], marjuguj v
ai lobei! jolok sebentar jeruk bergumul: danak ai marjuguj
itu anak itu bergumul
jos; juhar [juhar] n sejenis kayu keras;
jotjot [jOtjOt] v 1 terikat erat: hayu juhar boi do ipargunahon
jotjot langboi miut terikat mambaen papan kayu juhar
(sampai) tidak dapat bergerak; dapat dipergunakan untuk
kuat (ikatan): jotjot membuat papan
panangkutni kuat ikatannya; 2 juhut [juhut] n daging: enakdo
tertutup: jotjo rumah ai tertutup juhut ni paes? enakkah daging
rumah itu kelinci?
jua [juwa] v bangkang; juja [juja] adv tidak jelas terang:
manjua v membangkang; juja parhatani tidak jelas
panjua n pembangkang ucapannya
juak [juwak], juakjuak n suruhan: jujung [jujuG] v junjung; men-
juakjuak ni raja pe domma junjung;
beteng (jadi) suruhan raja pun jujungon n junjungan; sesuatu
sudah lumayan yang di junjung;
jual [juwal] v jual: jual ma rumah manjujung v menjunjung;
on ase pindah hita hu kota membawa di atas kepala: au
juallah rumah ini biar pindah manjujung soban hun juma,
kita ke kota; saya menjunjung kayu bakar
manjual v menjual; dari ladang;
manjualhon v menjualkan; pajujunghon v menjunjung-
marjualan v berjualan; kan; menjunjung sesuatu untuk;
panjual n penjual; menaruh sesuatu di atas kepala
tarjual v terjual orang supaya di junjung

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 115


jujur . junggar

jujur [jujur] a 1 juror; 2 tulus parjuma n peladang;


ikhlas: jujur dassa uhurni tulus pajumahon n orang yang
ikhlas hatinya memberikan ladangnya pada
jujut [jujut] v tertutup: jujut orang lain
lubangni tertutup lubangnya jumba [jubba] v tersungkur: jumba
jukjuk [jukjuk] v jolok: jukjuk ia bai dalan na sompit ai dia
buahni kalapa! jolok buah tersungkur di jalan yang sempit
kelapa! jumbak [jumbak] n 1 jambul; 2
julak [julak] v tolak; rambut di kepala sebelah
julakkon v tolakkan: julakkon depan: jumbak na gerger
hu lobei! tolakkan ke depan! jambul ayam yang merah
julak → julnang jumbalang [jumbalaG] 1 wibawa;
juling [juliG] a kero: juling 2 pantas; jumbalang ni raja
pananggor ni matanya kero wibawa sang raja
juljul [juljul], juljulhon v tolak, jumbar [jubbar] v kawin semarga:
sorong; jumbar ma sadea mereka
panjuljul v alat untuk kawin semarga
mendorong jumpah [juppah] v temu; sua;
julmuk [julmuk] a picik: na julmuk jumpa;
ni yang picik pengetahuannya jumpahan v memperoleh;
julnong [julnOG] adv sekonyong- marjumpah v berjumpa;
konyong: julnong pajumpah i manjumpahkon v menjumpa-
dalan sekonyong-konyong kan;
bertemu di jalan manjumpahi v menjumpai;
1
julungjulung [juluGjuluG] adv mengalami; menghadapi;
berjalan sendiri-sendiri: pajumpah v berjumpa; ber-
julungjulung mardalan bai na pandangan; bertemu muka;
ramei berjalan sendiri-sendiri parjumpah n perjumpaan
di tempat yang ramai jumuk [jumuk] v basuh; cuci:
2
julungjulung [juluGjulu:G] adv jumukma hudon ai! basuhlah
jalan sendiri periuk itu!
julur [julur] v jalar; rayap; junah [junah] a banyak: junah pe
majulur v merayap: ulog omei bai hobon masih banyak
langboi jongjong, maningon padi di lumbung; num jumlah
majulur ular tidak bisa berdiri bilangan
melainkan merayap junggal meong [juGgalmEyOG] n
juma [juma] n ladang: tulangni i kumbang yang suka di kotoran:
juma na dob salosey i suani anggo lopus junggal meong
pamannya berada di ladang kalau kumbang tahi lewat pasti
yang baru selesai ditanami; berbau busuk
manjumahon v proses, cara, junggap [juGgap] v berkelahi
memberikan sawahnya kepada (khusus binatang)
orang lain dengan cara sewa marjunggap v berkelahi:
atau gratis; marjunggap hambing bajar ai
marjuma v berkebun; ber- berkelahi kambing bandot itu
ladang; junggar [juGgar] n jawaban yang
marjuma-juma v bertani; ber- kasarnatau kurang sopan
cocok tanam;

116 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


junggu . jutal

junggu [juGgu] a yang terbesar: ia jut [jut] a buntu; tertutup: jut


ma junggu i rumah dialah yang uhurku mamingkiri anakkin
terbesar di rumah buntu pikiranku memikirkan
jungjung [juGjuG] n nama sejenis anakku
kain yang selalu diletakkan di jutal [jutal] n bengkak dan gatal;
kepala: dongdo jungjung ni marjutal v bergatalan:
inang? adakah kain junjung marjutal badan ni bergatalan
ibu? badannya
jungkar [jukkar] n sejenis
cangkul (alat pertanian)
jungkat [jukkat] a jahat; sangat
jelek, buruk; sangat tidak baik
(tentang kelakuan, tabiat,
perbuatan);
hajungkatan n kejahatan;
perbuatan yang jahat; sifat
yang jahat; perilaku yang
bertentangan dengan norma;
parjungkat n penjahat;
si jungkatan a sejahat; sama
jahat dengan;
tarjungkat a agak jahat
junjun [junjun] v tertumpu di
depan: jonjon jolma i lokki,
haru lopas banyak orang di
depan, susah lewat
junjun [junjun] v timbun: junjun
utang i kodei bertimbun utang
di kedai
jur [jur] n tiriuan suara benda yang
masuk ke air
jurab [jurab] a gondariong tak
rapi: jurab songon panangko
rambut gondariong (tidak rapi)
seperti pencuri
juragi [juragi] n sejenis rempah:
ulang ahar juragi ai jangan
habiskan rempah itu
jurak [jurak] v tersangkut (khusus
untuk manusia); terjatuh: jurak
au bubagas lombang aku
terjatuh (tersangkut) ke jurang
jurang [juraG] a condong: hayu ai
jurang dompak siambilou kayu
itu condong ke sebelah kiri
jus [jus] n suara lompatan
binatang di hutan atau semak-
semak

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 117


k . ka . kasar

kais [kais], kaiskais 1 v mengais:


K indungni dayok kais manorihi
goya induk ayam mengais
ka [ka] n huruf kedua dalam mencari cacing tulang cakar: ra
aksara Simalungun (dari surat do ho mangan kon kais ni
sapuluh siah) dayok? maukah kamu memakan
kae [kaE] → 2hae 2 n tulang cakar ayam
1
kaes [kaes] v mengais kakak [kakak] n suara burung
kaeskaes [kaeskaes] n tulang (suara orang yang ketawa kuat-
cakar kuat)
2
kaha [kaha] pron ipar; istri dari kakak [kakak] n kakak
abang; istri dari saudara laki- kakap [kakap] v periksa: kakap i
laki; suami dari kakak; suami lobei pangkei! Periksa dulu
dari saudara perempuan, ia dengan teliti!
kaha ku dia adalah iparku (istri kalah-kalah [kalahkalah] n langit-
abang) langit (pada mulut): anggo
kahan [kahan] n sulung tangga babah, taridah kalah-
kahap [kahap] v periksa; kalah kalau mulut terbuka,
kahapi v periksai: kahapi lobei tampak langit-langit
pangkei! kaluar [kaluwar] v keluar;
kahawa [kahawa] n kopi: adong mangaluarhon v mengeluar-
kahawa nima? adakah kopi kan
kamu sekalian ? kalukui [kalukuy] Sp n elang
kahei [kahEy] v bantu; tolong; kamar [kamar] n kamar;
keheion n bantuan; markamar v berkamar;
mangkehei v membantu sakamar n tinggal berdiam
kahean → kehen beberapa orang dalam satu
kaho [kaho] v jamin: aha kahoni ? kamar
apakah jaminannya?; kangkung [kaGkuG] n kangkung
sikaho n yang menjamin kantang → hantang
kahojan → kehen kanting [kantiG] v gandeng;
kahombu [kahombu] n semacam mangkating v menggandeng;
kayu kalau dicampur dengan markanting v bergandeng;
kapur sirih merah warnanya ikanting v digandeng;
kahou [kahou] a sesat; keliru; ki sakanting v segandeng
salah (keliru); berbuat yang kapak [kapak] n kampak
tidak senonoh; menyimpang kapal [kapal] n kapal: jam piga
dari kebenaran (tentang agama kapal biasani roh? pukul
dan sebagainya); berapa kapal biasanya datang ?
hakahouan a lebih sesat kapas [kapas] n kapas
mangkahoukon v karas [karaskaras], karaskaras n
menyesatkan; penangkap ikan: ise peturehon
kahul [kahul] n nafsu; dorongan karas ai? siapa yang membuat
hati; hajat; hasrat penangkap ikan itu?
kail [kail] n pancing; karoyok [karoyok] v keroyok
mangkail v memancing; kasang [kasaG] n kacang
pangkail n pemancing
kasar [kasar] a kasar

118 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


kata . kobaya

kata [kata] n ujar; bicara kata penggolong bagi ber-


kateas [tEyas] n kaki macam-macam benda sbg
kati [kati] n kati; pengganti butir, buah, batang,
mangkatahon v mengatakan: dan sebagainya;
mangkatahon guru ai, ulang sangkibul n satu buah (bulat)
manyakiti hasoman guru itu satu biji
mengatakan, jangan menyakiti kihik [kihik] n ketiak: kihikni
orang lain marbau assok ketiaknya berbau
katupat [katupat] n ketupat keringat
kawah [kawah] v lihat; kihir [kihir] n kikir;
mangkawah v melihat; mangihir v mengikir;
mangkihir v mengikir;
mengamat-amati:
pangihir n pengikir; alat kikir;
kawahan [kawahan] v mengharap-
pangkihir n pengikir
harap: kawahan bai parrohni
anak hun Jakarta mengharap- kikit [kikit] n anak ayam
harap kedatangan anaknya dari kikkikan [kikkikan] v tertawa
Jakarta gelak-gelak: kikkikan
kayuh [kayuh] n kayuh; tongon borngin tertawa
markayuh v berkayuh; gelak-gelak tengah malam
tarkayuh v terkayuh kiok [kiyOk] n ular: bahat do kiok i
kedondong [kedOndOG] n harangan banyak ular dihutan
kedondong kios [kiyOs], kioskios v meng-
kehen [kEhEn] n hilir: ihan garuk-garuk: kios baliang
kahean aima ihan pinoda halani darongon menggaruk-
nadop porad ikan hilir adalah garuk anjing itu karena ber-
ikan pinoda yang asin; muara; kudis
mangehen v bermuara; kira [kira] adv kira-kira: kira
keok [kEyok] v berkeok: keok sadiha nabois? kira-kira berapa
sorani dayok itangkap golot yang habis?
berkeok (suara) ayam kiskis [kiskis] n alat menyiang
ditangkap musang rumput dipermukaan tanah
keong [kEyoG] n keong; siput yang yang terbuat dari besi dgn
besar bentuk setengah lingkaran dan
bergagang;
keskas [kaskas], kaskas a rajin;
mangkiskis v menyiang
tidak mau diam: kaskas do
rumput dengan kiskis
dakdanak on rajin tidak mau
diam anak ini kiung [kiyuG] n nama sejenis
burung; tiung (semacam
kiah [kiyah] v jemur: kiah lobei
burung): ulang ho songon
baru simpan jemur dulu baru
kiung manggorani bani! jangan
disimpan
kamu seperti burung tiung
kiahkiah [kiyahkiyah] n siamang: menyebut nama sendiri! (arti
kiah i harangan mamangani kiasan)
jagul siamang di hutan kiuskius [kiyuskiyus] v meng-
memakani jagung garuk-garuk
kibul [kibul] n buah; biji buah; kiwung [kiwuG] n beo; tiung
butir buah yang kecil-kecil
kobaya [kObaya] n kebaya
(seperti butir padi dan jagung):

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 119


kobun . kutang

kobun [kObun] n kebun; kopi [kOpi] n kopi;


markobun v berkebun; markopi v minum-minum
parkobun n pekebun; orang kopi;
yang usahanya berkebun; pangopi n pengopi, orang yang
parkobunan n perkebunan gemar minum kopi;
kodei [kodEy] Mly n kedai; parkopion n perkopian, perihal
warung; kopi
markodei v berkedai kosong [kOsOG] n kacang;
membuka kedai; berbelanja di kotor [kOtOr] a kotor;
kedai; mangkotori v mengotori
parkodei n orang berkedai; kuasa [kuwasa] n kuasa;
parkodean n tempat berkedai markuasa v berkuasa;
kohak [kOhak] n dahak; manguasai v menguasai;
markohak v mendahaki: panguasa n penguasa;
mendahak tarkuasai v terkuasai dapat
kohak [kOhak] n dahak: ulang mar dikuasai (diperintah dan
kohak age i ja! jangan sebagainya); ganuk halani
berdahak di segala tempat! tarkuasai ni Tuhan semua
markohak v mendahak berkat kuasa Tuhan
kois [kOis], koiskois v pengikis kudis [kudis] n kudis;
dan perapi yang pandan terbuat kudison v kudisa
dari bambu: kois adongdo ijual kuhui [kuhuy] n balam (semacam
i kodei pengikis panda ada burung): kuhui itangkap bapa i
dijual di kedai atau di toko juma burung balam ditangkap
kokak [kOkak] n tulang; duri bapak di ladang
ikan; ulang ipangan kokak kuhup [kuhup] a genap: kuhup
tulang jangan dimakan bilangan ni genap bilangannya
kokang [kokaG] v barter; ber- kuhur [kuhur] n parut; kukur;
dagang dengan cara bertukar kuhuran n kukuran;
barang; kuhurkuhur n parutan;
kokangokangan a tukar mangkuhur v memarut;
tukaran barang; pangkuhur n pemarut, alat
mangokanghon v untuk memarut; parut; orang
membarterkan; memarut
marokang v bertukar barang kulihap [kulihap] Sp n lutung;
kol [kOl] n kol kurap [kurap] n kurap;
kolor [kOlOr] n kolor; celana kurapon v kurapan
dalam kuskus [kuskus] n kerak (nasi):
kolag [kOlag] n hasta; jomur lobei kuskus ai ase i
mangolag v menghasta; goreng! jemur kerak itu dahulu
mengukur dengan hasta; agar digoreng;
sangkolag num sehasta; satu manguskusi v memakan kerak
hasta nasi
kolak [kOlak] n kolak; kussang [kussaG] n kantong;
mangolak v mengolak; maksusangi v mengantongi;
koling [kOliG] n keling; orang markussang v berkantong
yang kulitnya hitam kutang [kutaG] n kutang

120 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


l . la . lage

na salah ni bapak memperbaiki


L tulisan yang salah itu;
manlabuh v memperbaiki
la [la] n huruf keenam belas labuhan [labuhan] n pelabuhan:
dalam aksara Simalungun (dari kapal ai labuhan i pinggir ni
surat sapuluh siah) laut ai kapal itu berhenti di
laba [laba] n untung: lang mar pelabuhan itu
laba boniaga nami tak berlaba lada [lada] n lada, merica
jualan kami; ladam [ladam] n ladam: karas
marlaba v beruntung tumang do ladamni huda si
labah [labah] n pintu: padear pintu Sangap ai keras sekali kuku-
hanami kami merperbaiki pintu kuku kuda si Sangap itu
labang [labaG] n ketika; suatu ladang [ladaG] n ladang
waktu ladung [laduG] a dusta; bohong;
labar [labar], manlabar v mem- manladungi v mendusta;
buat masakan tersendiri: bapa marladung v berdusta;
manlabar gadung bapak mem- parladung v mendustai
bakar ubi lae [lae] n ipar: saudara suami
1
labas [labas] n suara benda yang atau istri; bujur tumang do
jatuh lembut; tidak keras: hassa lae ni sungguh baik ipar
huidah boras ni unte labas han si Amir
kulihat buah jeruk jatuh dari 1
laga [laga] a marah; sangat tidak
pokoknya senang;
2
labas [labas] n merasa beruntung manlagai v memarahi;
labau [labaw] n makanan terbuat parlaga n pemarah
dari ubi dicampur dengan 2
laga [laga] a kuat makan
daging dan bumbu lainnya 1
lagan [lagan] a kuat;
labei [labEy] n tempat perangkap laganan v menguat
dipasang 2
lagan [lagan] n capah kecil yang
labilabi [labilabi] n cacing perut: digunakan untuk menggiling
bahat do labilabi i bagas cabai, dan lain-lain
boltok ni babui ai banyak lagas [lagas] v berserak: bulung ai
cacing di perut babi itu lagas daun itu berserak
lablab [lablab] a luas; lebar: juma lagat [lagat], marlagat v ber-
nami lablab tumang ladang tengkar: tiap ari do tarbogei
kami sangat luas marlagat i rumahni tulang tiap
laboh [labOh] n lemak hari terdengar bertengkar di
labu [labu] adv guna: seng dong rumah paman
labu gadung ai be tidak ada lagatan [lagatan] v menangis terus
guna ubi itu; menerus: sanggah lagatan si
marlabu v berguna butet ai holong do hanga
1
labuh [labuh] n sapu lidi yang pangahap mangidah waktu
diikat: hanami mampadear menangis si butet itu, sungguh
labuh i juma kami memper- kasihan melihatnya
baiki sapu lidi di ladang lage [lage] n tikar: inang mamboli
2
labuh [labuh] v ralat; memper- lage i tiga nantuari ibu mem-
baiki: bapa man labuh tulisan beli tikar ke pekan kemarin

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 121


lagei . lajang

lagei [lagey] v menipu dalam laho [lahO] v pergi; berangkat:


perniagaan; amang sogod laho hu tiga
1
lagi [lagi] adv tunggu dulu; manjual pisang bapak besok
jangan dahulu datang (kode pergi ke pekan menjual pisang
orang yang sedang mandi di laho [lahO] adv akan
tepian apabila ada orang lahoan [lahOwan] n pekerjaan :
datang) inang marsukkun, “ahado
2
lagi [lagi:] n jawaban untuk lahoan mu sonari?” ibu
panggilan di pemandian laki- bertanya, “apakah pekerjaan
laki atau perempuan saya sekarang?”
1
lagu [lagu] n lagu: hanami lahui [lahui] n sejenis katak
mandodinghon sada lagu berwarna coklat, berkaki
Simalungun i rumah sikolah panjang, dan sering dijumpai di
kami menyanyikan sebuah lagu sungai: huidah lahui i bagas
Simalungun di rumah sekolah
2
sabah nantuari kemarin kulihat
lagu [lagu] n tingkah laku katak di dalam sawah
seseorang: bahat dassa lagumu
lai [lay] v hormat;
banyak sekali tingkahmu
laidaulat v menghormati raja
lagut [lagut] v berlumur: horbou
lagut i rawang kerbau laig [laig] a lain; tersisih; asing:
berlumur di kubangan lang dong laig si Badu
lagut → legut hasomanku na bujur tak ada
yang lain si Badu kawanku
lah [lah] adv lah; saja: lahoma
yang jujur
lah ho sonari! pergi saja
engkau sekarang! lain [lain] a lain: adong na lain
laha [laha] v tampi; menampi: ada yang lain
laha inang horas laho laing [lai:G] a cantik: anak boru
mardahan ibu menampi beras laingan anak perempuan yang
mau memasak nasi cantik
lahang [lahaG] adv jarang: si Didi lais [lais] a tampan; ganteng:
lahang hurumahku sonari si parana lais ai nujape
Didi jarang ke rumahku ihasomani anak boru na jenges
sekarang ai pemuda yang ganteng itu
lahar [lahar] adv banyak habis: kemanapun dikawani anak
domma lahar hayu hayuan perempuan yang manis
matutung i tanoh Karo sudah laita [lEta] adv ayo; mari: leta
banyak habis hutan-hutan laho mahita! mari kita pergi
terbakar di tanah Karo 1
laja [laja] n lengkuas: hanami
lahat [lahat] v ikat; mengikat; manuan laja i juma kami
panlahatan n tempat meng- menanam lengkuas di ladang
ikat: i jai ma niarih kon bani 2
laja [laja] a tidak mau makan
panlahatan ai! disanalah
ikatkan pada tempat mengikat- lajab [lajab] a ringan
kan itu! lajablajab [lajablajab] n tem-
lahei [lahey] v mengubik; purung
mengupas: adek lahei jagul lajak [lajak] n pemurah
1
bahen laho tutungan ni adik lajang [lajaG] v nasib-nasiban;
mengubik jagung untuk di- untung-untungan
bakarnya

122 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


lajang . lambung

2
lajang [lajaG] v pergi tidak laman [laman] n pekarangan;
menentu; halaman rumah: i lobe ni laman
marlajang v merantau; nami dong bunga tubuh di
parlajang v orang yang suka muka pekarangan kami ada
pergi tidak menentu tumbuh bunga
lajoh [lajOh] a lemah lembut lamari [lamari] n lemari: kakak
lajou [lajOw] v mencoba: hu lajou mangosor lamari kakak
do na min manandurham aku menggeser lemari
coba untuk meminangmu lamba, lambalamba [labbalabba]
lajur [lajur] n butir padi yang v dipermudah-mudahkan
lurus: ganjang tumang do lambak [labbak] n lapis kulit;
lanjur ni omei ai anjuha porugi tobal do lambak ni galuh ai!
panjang sekali butir padi itu tebalnya lapis pisang itu tebal
dan beruas pula lambang [lambaG] n 1 padi hampa
laklak [laklak] n kulit kayu: dear (kosong): ulang ma hita
tumang do laklak mambahen songon lambang ai! janganlah
soban baik sekali kulit kayu itu kita sebagai padi yang kosong!
di jadikan kayu api 2 perempuan yang tidak bisa
lala [lala] a cair; lembek berair; memiliki keturunan
lalab [lalab] adv berkepanjangan; lambar [labbar] n lembar: bapa
terus menerus: udan lalab do mamboli seng ompat lambar i
roh tiap tiap ari hujan terus tiga bapak membeli seng empat
menerus setiap hari lembar di pekan
lalei [lalEy] a lambat mengerjakan lambas [lambas] a lapang; luas:
sesuatu rumah ni tulang lambas
lalahi [lalahi] Sp n lelaki tumang rumah paman luas
sekali;
lalaon [lalaOn] n cairan; larutan;
malambas v meluas;
palalaon v pencairan
palambashon v meluaskan;
lalar [lalar] n perjalanan yang
tarpalambas a dapat dibuat
tidak tentu arah: ia lalar do
lebih luas lagi; agal lebih luas
lalap pardalanani
perjalanannya tetap tak tentu lambat [lambat] a lambat; pelan:
arah biasani pardalan ni namatua
lambat tumang biasanya jalan
lalei [lalEy] a lambat mengerjakan
orang yang sudah tua lambat
sesuatu
sekali
lali [lali] n elang: tiap ari do lali
lambei [lambEy] n daun enau:
manakko manuk elang mencuri
jenges tumang lambei ai cantik
ayam setiap hari
sekali daun enau itu
lalir [lalir] v larat
lambin [lambin] adv semakin;
lalou [lalOw] n gempa bumi kian bertambah: lambin gatih
lamajang [lamajaG] n sejenis hita marlajar, lambin molo do
semut: tiruma songon hita semakin sering kita
lamajang mamboyang an hirik belajar, semakin pandailah kita
mamben panganon sidea lambok [lambOk] n sebangsa
tirulah seperti semut membawa keladi
jangkrik untuk makanan
lambung [lambuG] n dekat, sisi;
mereka

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 123


lambut . lampuyang

ilambungni v bersisian; ber- lampei [lappey] a 1 perlahan-


dampingan: rumah nami pas i lahan; lambat-lambat: anggo
lambung rumah ni si Amir mallewati titi pagunan do
rumah kami bersisian dengan lampei ase salamat kalau
rumah si Amir; melewati titi lebih baik
marlambung v bersisi perlahan-lahan agar selamat; 2
lambut [lambut] n tanah yang lembut: pb lampei songon
subur: biasa na anggo lambut bulungni simaruley-uley
dear do tubuh suan- suanan lembut seperti daun kucai
biasanya pada tanah yang subur lampet [lappet] n lepat
tumbuh dengan baik tumbuh lampis [lappis] n lapis; pem-
tumbuhan bungkus: biasa na anggo
lamis [lamis] a dusta; bohong; manjolan na milas ibaen do
marlamis v berdusta: unang lampis na ase unang panas
magati tu hita marlamis hubani biasanya untuk memegang
orang tua! jangan terlampau yang panas dibuat lapisan
sering kita berdusta kepada supaya jangan panas
orang tua kita! lampisi v membungkus
1
lamlam [lamlam] a lembut; lemah berulang-ulang
lembut; sejuk: pasahapni seng lampisi [lappisi] n sejenis kulit
ongga lamlam hubani kayu: anggo lampisi ai, dear
hasomanni-hasomanni do baen soban kalau kulit kayu
ucapannya tidak pernah lemah itu sungguh baik untuk kayu
lembut terhadap teman-teman- api
nya;
lampolampo [lappOlappO] n
halamlamon n kelemah-
tempat berteduh untuk
lembutan;
sementara
hunlamlam v semakin lembut;
palamlamhon v melembuntu- lampon [lappOn] n buluh; bambu;
kan; aur: inang mambuat bah pakon
salamlam a selembut lampon ibu mengambil air
2
lamlam [lamlam] a menyejukkan: dengan buluh
lamlam dasa bohini botou ai lampot [lappOt] a licin; tidak
wajahnya menyejukkan hati kasar; halus: anggo rumah na
dipandang borsih lampot do dasarni kalau
3
lamlam [lamlam] n sampah daun rumah yang bersih licin
kering lantainya
lamok [lamok] n lemak; zat lampu [lappu] n lampu
minyak yang melekat pd lampudung [lappuduG] n bunga
daging; gemuk: biasani anggo petai: pb ulang songon
babuy namombur bahat do lampudung jangan seperti
lamok ni biasanya babi yang bunga petai (tidak berpen-
gemuk banyak sekali lemaknya dirian)
lampa [lappa] n dalih lampusung [lappusuG] n indung
lampang [lappaG] v mengganggu: lampuyang [lappuyaG] n
halak na gutul gatih do lampuyang; sejenis kunyit:
lampang jolma na mujur orang lampuyang tambar borit boltok
yang nakal sering mengganggu lampuyang obat masuk angin
orang yang bodoh

124 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


lamuhei . langgum

lamuhei [lamuhey] n sejenis kayu: landoyung [landOyuG] n semacam


anggo lamuhei dear do kayu yang biasanya digunakan
mambahen soban kalau kayu untuk membuat lumbung padi:
itu, baik untuk kayu api dear do baenon landoyung jadi
lamuju [lamuju] n semacam hoban sungguh bagus kayu
rempah landoyung dibuat lumbung padi
lamun [lamun] a ranum; masak : landung [landuG:] n tahi lalat:
biasana anggo boras ni lasina banggal do landungni si Ucok
na lamun gergerdo biasanya ai i bohini alangkah besarnya
tahi lalat si Ucok itu di
kalau buah cabe yang ranum
wajahnya
(sudah dipetik) merah
landur [landu:r] n suara yang
lamunak [lamunak] n daging
merdu
buah-buahan yang dimakan
landur [landur] n tangkai padi
lamur [lamur] a hancur; podas do yang berisi penuh biji padi
lamur garam bai bahna milas
lang [laG] adv 1 tidak; partikel
cepat hancur garam dalam air
untuk menyatakan pengingkar-
panas
an, penolakan, penyangkalan,
lana [lana] v tergenang: bah ai dan sebagainya; tiada: lang roh
lana air itu tergenang ia dia tidak datang; 2 bukan
lanang [lanaG] n makanan langatlangat [laGatlaGat] n
bergizi: anggo gatih hita dinihari; menjelang pagi hari;
mangankon lanang mintor matahari terbit;
mombordu kalau sering kita marlangat-langat n sore hari;
makan makanan yang bergizi matahari terbenam
kita akan gemuk lange [laGE], marlange Sp v
landak [landak] n landak berenang
landap [laddap] a luas kelihatan: langei [laGey] v memeriksa kail
jabu si Marlon ai landap do atau perangkap apakah sudah
anggo itangar hun na dauh mengena atau belum
rumah si Marlon itu kelihatan langgatan [laggatan] n tempat
luas kalau dilihat dari jauh yang disakralkan; keramat
landas [landas] v terus: anggo besar; nini halak langgatan
kereta api landas do mardalan rado mangan jolma kata orang
paima dapot sitasion kereta api keramat besar mau makan
terus berjalan menuju stasiun orang
landas → lanjar langgiat [laggiyat] n alat tali
landong [landOG] n tahi lalat; bintil untuk memanjat pinang kelapa
hitam pd kulit; noda hitam pd langgou [laGgow] n pengikat
kulit: banggal do landung si antara pisau dan tangkainya
Ucok ai i bohimni alangkah yang terbuat dari besi atau
besarnya tahi lalat si Ucok itu rotan
di mukanya langgu [laGgu] n simpai; pengikat
landit [laddit], malandit a licin gagang pisau atau alat-alat
pertanian lainnya
landou [landOw:] a panjang: tobu i
juma nami domma landon langgum [laggum] n tutup: idia
tumang tebu di ladang kami dibaen hamu langgum ni hudon
ai? dimana kamu bikin tutup
sudah panjang semua
periuk itu?

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 125


langit . lansat

langit [laGit] n langit parlanguy n perenang; atlet


langit-langit [laGitlaGit] n langit- renang; orang yang gemar
langit (rumah): lang pala daoh, berenang;
langitlangit ni jabu ai tidak palanguyhon n mengajari
terlalu jauh langit-langit di berenang;
rumah itu tarlanguy v terenangi
lanja [lanja] v pikul;
langkah [lakkah] v langkah;
manlangkah v melangkah: au ilanja v dipi jak: dearamma
manlangkah do anggo ilanja karanjangna benggal ai
mardalan saya melangkah lebih baik dipikul keranjang
kalau berjalan yang besar itu; beban yang
digandar (dibawa dengan
langkian [lakkiyan] n bantal: apei
pikulan yang ditaruh di atas
do langkian ni modom tikar
bahu);
bantalnya tidur
marlanja v memikul;
langkitang [lakkitaG] n siput: i manlanjahon v memikulkan
sabah nami bahat do memikul sesuatu untuk orang
langkitang di sawah kami lain; meletakkan di pundak
banyak siput supaya dipikul;
langkop [lakkOp] n alat penutup palanja n pemikul orang yang
wadah; tutup: maseda langkup memikul; alat untuk memikul;
ni hudon nami udah rusak tutup tarlanja v terpikul
periuk kami; lanjar [lanjar] adv terus
marlangkop v menelungkup
lanjung [lanjuG] a panjang kecil
(biasanya dilakukan oleh anak
bayi yang belum bisa berjalan) lanjur [lanjur] adv telanjur: au
langkor [lakkor] adv terbengkalai: lanjur mangisop ganja aku
horja mu langkor do totap telanjur mengisap ganja
pekerjaanmu selalu terbengkalai lanog [lanog] n lalat: bahat do
langkup → langkop lanog bani na kotor banyak
langkupa [lakkupa] n burung lalat pada yang kotor
hantu: bodari do langkupa lanou [lanOw] a 1 bermacam-
puho burung hantu bangun macam; 2 banyak: i alaman
malam hari rumah nami lanou do isuan
langlang [laGlaG] v terhalang; bunga di halaman rumah kami
terkendala: hanami langlang do banyak ditanam bunga
hu sikolah halani udan kami lansang [lassaG] n tempat babi
terhalang ke sekolah karena hutan tidur-tiduran: bahat do
hujan lansang i harangan di hutan
langsat [laGsat] n langsat banyak terdapat tempat babi
hutan tidur-tiduran
langu [laGu] a hambar: lowoh
nami langu halani hurang lansar [lassar] v pesuk; tembus:
masak sayur kami hambar boltokni lansar ihona senapang
karena kurang masak perutnya tembus kena senapan
languy [laGuy], lansat [lassat] a 1 tidak menaruh
marlanguy v renang; hiba: ulang lansat mangidah
berenang: hanami langui i nam sombuh! jangan tak
bongbongan kami berenang di menaruh hiba melihat orang
bendungan; yang tak punya; 2 sombong

126 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


lansei . lape

lansei [lassey] a lalai; kurang hati- lantur [lantur] a hancur: indahan


hati: halani marguro-guro nima lantur songon bubur
lansei ia horjahon i rumah nasinya hancur seperti bubur
karena bermain-main ia lalai lao → laho
pada pekerjaannya di rumah laho [lahO] v pergi: hanami laho
1
lansi [lassi] a pendiam: halak na hu Jakarta kami pergi ke
lansi payah do mamah Jakarta
hasoman orang pendiam sulit laok [laOk], malaok v aduk
di jadikan teman laon [laO:n] adv lama: ulang ma
2
lansi [lassi] n laci meja; laci laon tu laho! jangan lama kamu
lemari pergi!
lansina [lassina] n cabe: bahatdo laos [laOs] v melintas; melewati;
lansina i huta nami banyak ilaosi v dilewati: anggo lang
cabe di kampung kami ibotoh ilaosi tumang kalau
lansu [lassu] a lalai: ulang lansu tidak tahu lampaui saja;
mangkorjahon horja jangan laosi v melampaui; lalui;
lalai mengerjakan tugas lewati
lansung [lassuG] adv telanjur: au lapa [lapa], lapalapa a sekam:
domma lansung marhata hapal do lapa i losung sekam
hubani saya telah terlanjur di lumbung tebal
bicara padanya lapah [lapah], manlapah v 1
1
lantang [lantaG] a luas: lantang toreh; 2 menyadap karet; 3
do rumah nami rumah kami membersihkan perut ikan:
luas lapah lobei ihan ai bersihkan
2 ikan itu
lantang [lantaG] n kantung pundi
tempat sirih ilapah v ditoreh; dibelah: do
lantar [lantar] a terang domma onggai ilapah perutnya
pemandangan: i atas dolog sudah pernah dibelah;
lantar do atonggoran di atas tarlapah v tertoreh; terbelah
gunung jelas pemandangan lapan [lapan] num delapan:
lantas [lantas] a kurang sopan: hanami marsanina lapan halak
parsahapni lantas do tong kami delapan orang bersaudara
bicaranya kurang sopan sekali lapang [lapaG] a lapang; jalan
lantei [lantey] n lantai: lantei ni yang selalu dilalui binatang
rumahni ibahen humbani buluh atau manusia: banggal do
lantai rumahnya terbuat dari lapang ni bodat ai besar jalan
bambu monyet itu
1
lanting [lantiG] n ramuan yang lapar [lapar] a lapar: ulang
dibuat untuk sakit asma itarohkon anggo lapar jangan
2 ditahankan kalau lapar
lanting [lantiG] n sejenis pohon
(semak) yang mirip dengan lapat [lapat] a mandul; majir:
pohon terong tetapi bercabang kakak si Ani lapat torus kakak
tiga si Ani mandul terus
lantos [lantOs] a pintar: ulang ma lape [lape] adv belum, masih
lantos tu jangan terlalu pintar dalam keadaan tidak: au lape
mangan aku belum makan;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 127


lape-lape . lawan

lapelape adv belum terjadi; lasang[lasaG] a congkak; sombong;


semasih belum menghargai diri secara ber-
lape-lape [lapElapE] n sejenis lebihan: anak na lasang bahat
kacang sayur: hasang lape-lape do halak nagigi anak yang
sejenis kacang sayur; congkak banyak yang benci
lapik [lapik] n alas; lasuan [lasuwan] n nama sejenis
malapik v beralaskan: anggo kain
hundul i rumah ni malapik apei lata [lata] n anak tanaman; bibit:
do kalau di rumahnya, duduk marlata n mempunyai anak
beralaskan tikar tanaman; bibit: bayam nami
lapis [lapis] n lapis: baju na dua domma marlata bibit bayam
lapis tiap ari bajunya dua lapis kami sudah mulai tumbuh
tiap hari latak [latak] n rasa panas kapur (di
lapit → lapik mulut): taridah do bau ni latak
lapu [lapu] v oles; ai anggo maruapuran tampak-
ilapu v dioles: tambar ilapu nya rasa panas kapur itu ketika
bani oritan ai obat disapukan makan sirih
pada yang sakit itu; latakan n lidah yang luka
manlapu v mengoles (perih, gatal) karena kebanyak-
lapuk [lapuk] a lapuk: indahan na an makan kapur siri
lapuk lang boi i pangan nasi latang [lataG] n denting suara
yang sudah lapuk tidak boleh di benda jatuih;
makan lagi marlatang v berdenting; bunyi
lapung [lapuG] a hampa (padi); suara benda yang jatuh: sora na
tidak bernas: omei nami marlatang bunyi yang ber-
bahatan lapung do padi kami denting
banyak yang hampa latap [latap] n tatah; pahat;
larang [laraG] v larang; bentuk;
malarang v melarang ilatap v dibentuk: pisou ni
ilatap pisau yang ditatah
larlar [larlar] a terang peman-
dangan: larlar panagaran hu latei [latEy] a cemburu: ulangma
ngatas dolog terang peman- dong uhur latei janganlah ada
pikiran cemburu
dangan dari atas gunung
latih [latih] a letih
lasak [lasak] n tiruan tembakan
latong [latoG] n jelatang; sejenis
lasalasa [lasalasa] v dibayang-
tumbuh-tumbuhan yang meng-
bayangkan; dikata-katakan;
gatalkan; jelatang: ulang i
pura-pura tak sengaja: domma
jamah latong ai! jangan di
ongga lasa-lasa hon bangku
pegang jelatang itu!
sudah pernah dikata-katakan
padaku laut [laut] n laut
1
lasam [lasam] n ilmu yang tidak lawah-lawah [lawahlawah] n laba-
ada kebenarannya laba
2
lasam [lasam] n sembarangan lawak [lawak] n pelepah: lawakni
dalam ucapan dan tindakan: buluh pelepah bambu
ulang lasam ho jangan semba- lawan [lawan] n lawan;
rangan berbicara malawan v melawan;
parlawanan v perlawanan;
tarlawan v terlawan

128 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


lawang . legan

lawang [lawaG] a sunyi; lengang; layap [layap], layaplayap n


sepi: pardalanan nami tempurung: dakdanak
nantuari lawang perjalanan mampapulung layaplayap
kami semalam lengang mambahen guro-guroni anak-
lawei [lawey] pron 1 abang dari anak mengumpulkan tempurung
istri; 2 anak dari abang ibu; 3 untuk mainan mereka
anak dari kakak ayah; 4 ipar layar [layar] n layar: anggo
laya [laya], marlaya adv tidak iombus logou layar parahu ai,
mau makan: marlaya do mutor do rohngoh ni parahu ai
anakku mangan anakku tidak kalau dihembus angin layar
mau makan perahu itu maka bertambahlah
layab [layap] a ringan: pilih ma kecepatan perahu itu
horjamu na layab ase ulang layas [layas] a kurang mengindah-
podas ho matua! pilihlah kan
pekerjaanmu yang ringan agar layoh [layOh] a lemah lembut:
jangan lekas tua! tong tong do ia layoh marhata
layak [laya:k] a pemurah; orang dompak abangni selalu dia
yang suka memberi: halak na lemah lembut bicara dengan
layak tongtong do Tuhan abangnya
mambere hatonangan hu bani layur [layu:r] v berlanjut, terus
orang yang pemurah Tuhanlah menerus sehari penuh
yang memberikan ketenangan layuran a tinggi, panjang,
kepadanya; lurus (untuk tebu yang
marsilayaklayak n bersedekah dibiarkan tumbuh, tidak
dan memberi dengan ikhlas diambil)
1 leas [lEyas] Tb a kurang meng-
layam [layam] n sejenis unggas
kecil indahkan: ia leas dassa bani
2
layam[layam] n daun kemangi hata ni halak dia kurang
1 mengindahkan cakap orang
layang [layaG], malayang v
melayang; leat [lEyat] Tb adv terlambat: au
malayanghon v melayangkan; leat do hu sikolah saya ter-
menerbangkan; lambat ke sekolah
malayang-layang v melayang leban → legan
sambil bergerak ke sana- lebas [lEbas] v melenggang:
kemari; melayang dengan ber- pardalanni lebas jalannya
putar-putar melenggang
2 lebat [lEbat] v melintas; lalu;
layang [layaG] v langkah;
layangi v langkahi: hu layangi lewat: lang ongga lebat ia
ho kamu kulangkahi hujan tak pernah ia lewat dari
layang-layang [layaGlayaG] n sini
layangan; mainan yang terbuat lebow [lEbOw] n penyu
dari kertas berkerangka dari leduk [lEduk] a bengkok
bambu yang diterbangkan di legan [lEgan] a asing; aneh; tidak
udara dengan memakai tali biasa; lain; beda tidak sama:
(benang) sebagai kendali; hananipan legan jurusan nami
marlayang-layang v bermain (kami berlainan jurusan);
layangan marlegan v berlainan;
paleganon n pengasingan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 129


legot . lenger

legot [lEgOt] a 1 belok; liku; cair: hanami marleme do hun


marlegot v berbelok; berliku: juma kami basah dari ladang;
dalan huta nami mar marlegot belum dikeringkan
do jalan ke kampung kami lemes [lEmEs] a licin;: dalan hu
berliku; 2 bengkok: songon medan lemes do jalan ke
hayu na leduk seperti kayu Medan licin
yang bengkok lemong [lEmoG] a bulat: tanohon
legut [lEgut] a serba kotor; kotoran lemong songon bola bumi bulat
ada disana sini seperti bola
lehat [lEhat] a melekat bagai pulut lempe [lEppE] v merenung
lehleh [lEhlEh] v kalah; tidak memandang ke bawah: tunduk
menang: ulang do lehleh na lempe! tunduk yang meng-
marlumba! jangan kamu kalah hadap ke bawah!
berlomba lempeng [lEppEG] n gumpal;
lehuk [lEhuk] n lekuk: juma nami salempeng n segumpal; satu
pe bahat do lehuk ladang kami gumpal: lopat salempeng lepat
pun banyak lekuknya segumpalan
lei [lEy] n batu tulis: sapari i pakei lemper [lEppEr] a ramping: anak
do lei minik sikolah dulu boru ai lemper anak gadis itu
dipergunakan batu tulis untuk ramping
sekolah lena [lEna] v melahirkan yang tak
leilei [lEylEy] v dikejar-kejar: cukup umur: orang tuani
dayok i leilei husing ayam hasoman nami lena orang tua
dikejar-kejar kucing kawan kami melahirkan tak
lejep [lEjEp] a jauh: parsikolahkon cukup umur
nami lejep dohun rumah lender [lEddEr] n lendir;
sekolah kami jauh dari rumah marlender v berlendir:
leley, maleley [lElE] adv jelang, marlender ma hayuni galuh
menjelang: lele bod menjelang batang pisang berlendir
sore lendes [lEddEs] a luas:
leler [lElEr] adv lama sekali: ia pakaranganni rumahni lendes
leler do ase roh dia lama sekali pekarangan rumahnya luas
baru datang lenduk [lEdduk] a bungkuk: anggo
lelet [lElEt] a tidak bersemangat; domma matua somal do lenduk
kurang jantan kalau sudah tua biasanya
bungkuk
lemak [l|mak] adv berlemak;
berminyak: babui na mambur leneng [lEnEG] a buncit: boltok na
bahat do lemak ni babi yang leneng perut yang buncit
gemuk banyak lemaknya lenes [lEnEs] a licin: dalan laho
lembang [lEmbaG] v menyimpang; hu juma lenes jalan ke ladang
marlembang v melenceng; licin
memintas; marlembang do ase lengah [lEGah] a lalai: gati do ia
podas mengambil jalan pintas lengah bani horja dia sering
agar cepat sampai lalai akan kerja atau tugas
palembang v dialihkan; lenger [lEGEr] a amat lama
leme [lEmE], marleme a basah;
mengandung air atau barang

130 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


lenggang . liatliatan

lenggang [lEggaG] v duduk goyang leseng [lEsEG] a gundul:


lutut: ia hundul lenggang dia haranganni domma leseng
duduk goyang lutut hutan itu sudah gundul
1
lengleng [lEGlEG] teleng leset [lEsEt] a tak kena; tak tepat:
lenter [lEntEr] a kecil tapi tampan: tembakar ni leset tembakannya
gurama ai lenter pemuda itu tidak tepat
2
kecil tetapi tampan leset [lEsEt] a tergelincir
leo [lEO] Hg n sayur; lesset [lEssEt] v berjudi dengan
marleo v makan sayur: hanami kartu domino;
gati do marleo bulung gadung marlesset v bermain kartu
kami sering memakan sayur domino
daun ubi leto [lEto] n burung puyuh: i huta
leong → lemong nami bahat do leto di kampung
leot [lEyOt] v lewat: panorong kami banyak burung puyuh
mangan domma leot mereka leto payak [lEtOpayak] Sp n
makan sudah lewat burung bangau kecombrang
lepak [lEpak] a salah; tidak benar; yang sudah kembang
tidak tepat: bolasni lepak letor [lEtOr], maletor a mabuk
jawabnya tidak tepat; berasa pening atau hilang
halepakon n kesalahan; kesadaran (krn terlalu banyak
manlepakkon v menyalahkan; minum minuman keras, makan
menyatakan (menganggap) gadung, dan sebagainya):
salah; melemparkan kesalahan halani minum bagot ai, maletor
kepada ia karena minum tuak itu ia
lepe [lEpE] v 1 terbaring; meletak- mulai mabuk; berbuat di luar
kan badan dengan punggung kesadaran; lupa diri
atau sisi badan di sebelah liab [liyab] a tidak sopan: ulang
bawah; tidur-tiduran; 2 lemas liab diri i tongah na mabui kita
lepet [lEpEt] v rebah; roboh; harus sopan melintas di tengah
tumbang; yang ramai
malepethon n merebahkane: liah [liyah] v tak mendapat: ulang
malepethon bona ni omei mabiar liah! jangan takut tak
merebahkan batang padi mendapat!
lepong [lEpOG] a sulah; botak; lian [liyan] n batu asah kecil:
gundul: ulumi baru lepong payah do torihon lian sulit
kepalanya baru dicukur gundul dicari batu asah
lereng [lErEG] n sepeda; kereta liang [liyaG] n 1 gua: dong do
angin liang i harangan ada gua di
lerler [lErlEr] v dapat di lihat dari hutan; 2 lubang: dong do liang
jauh: dolog ai lerler do i dalan ada lubang di jalan
humbani na daoh gunung itu liar [liyar] a liar: horbou na liar
dapat dilihat dari jauh kerbau yang liar
leseh [lEsEh] a genit (bergaya- liat [liyat] n tanah liat: tanoh liat
gaya); banyak tingkahnya; boi do ibahen asbak tanah liat
keletah: anggini halak ai leseh dapat dibuat asbak
tumang adik orang itu genit liatliatan [liyatliyatan] v meramal
sekali

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 131


libas . limbaga

libas [libas] v pukul; hantam: lihou [lihow] a jernih; terlihat


ulang libas ho anak-anak in! terang (tentang air); bening;
jangan kau pukul anak-anak itu bersih; tidak keruh: bah nami
libei [libEy] v berganti; tukar; lihou air kami jernih
marlibei v berganti; bertukar: lihur [lihur] a terang peman-
sidea ra marlibei barang dangan: lihur do hami sormin
mereka bersedia bertukar terang pemandangan pada
barang cermin
libey [libey] v tukar; likih [likih] n tungkai; panjang
marlibey v bertukar barang tetapi kecil: dakdanak ai likih
anak itu panjang tetapi kecil
libig [libig] adv suara gedebug;
malibig v berbunyi gedebug: liklik [liklik] v terkelupas;
maliklik v mengelupas: halis
sorani mau libig suaranya ni hayu maliklik kulit kayu
(berbunyi) bergedebug terkelupas
libit-libit [libitlibit] a dangkal tidak likou [likow] v hilang: tongkin
dalam (tentang sungai dan dassa na tadingkon domma
sebagainya); tohor; cetek: likou sebentas saja ditinggalkan
bongbongan ai libit-libit do sudah hilang
hansa bendungan itu dangkal lilie [liliE] n tikus busuk
saja
lilin [lilin] n lilin: lilin ibuat
libog [libOg] a sakit kepala; humbani asar lobah! lilin di-
pening: libog do ia halani buat dari sarang lebah!
mangan pining ia pening lilir [lilir] n ucapan yang tak
karena makan pinang sengaja keluar dari mulut
libos [libOs] a amat tinggi: hayu ai lilis [lilis] n lemang; panganan dari
libos kayu itu amat tinggi ketan yang dimasak dalam
libung [libuG] n nibung: libung bambu dengan menggunakan
aima samasam palma na santan dan dipanggang;
marduri nibung adalah sejenis manlilis v melemang, me-
palma yang berduri masak lemang
libut [libut] n gagang tombak lima [lima] num lima; nama bagi
lidung [liduG] v ratap; lambang bilangan asli ke-5;
malidung v meratap palimahon n yang ke-5;
1
ligah [ligah] a tak sama disayangi palimalima v berlima-lima;
2 parlima v membagi lima
ligah [ligah] v pecah: galas ai
Limag [limag] n nama salah satu
murah do ligah gelas itu mudah
kampung di Raya
pecah
limar [limar] a tajam: limar do
ligat [ligat] a tangkas
piso on pisau ini tajam
liglig [liglig] v berpisah dari kawan limas [limas] n limas: limas aima
atau sanak: ulang ma ibaen bulung lanam daroh limas
liglig! janganlah dibuat ialah daun tempat darah
berpisah!
limbaga [limbaga] n umpama;
lihar [lihar] a terang, cerah: bani bagaikan; seakan-akan;
sada sogod lihar tumang pada marlimbaga n mengandaikan:
suatu pagi udara terang sekali; nanihan gati do halak na
panliharhon v membuat lebih marlimbaga dahulu orang
cerah sering menggunakan umpama;

132 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


limbas . linir

limbas [limbas] n bekas laluan lindir [lindir] n air mandi yang


limbat [limbat] n sejenis ikan lele: berlendir (obat): bulung-bulung
bahat do limbat i sabah banyak doi baen lindir ni daun-daunan
ikan lele di sawah dibuat air mandinya yang
limbei [limbEy] n bekas yang berlendir
1
dilalui: lang dong limbei ni tak lindung [linduG] v teduh;
ada bekas yang dilaluinya marlindung v berteduh;
limbuah [limbuwah] n buah bernaung: anggo roh udan
pertama; bungaran: limbuah ni marlindung do sidea i sopo ai
banggal-banggal do buah yang jika datang hujan mereka
pertama besar-besar berlindung di pondok itu;
2
limbur [limbur] n duri daun rotan: lindung [linduG] Sp v belut
limbur bani ujung ni bulung lindut [lindut] n kembar; sama
hotang duri daun rotan yang rupanya: niombahni dong do
terdapat di ujung na lindut anaknya ada yang
limitlimit [limitlimit] a mudah kembar
goyang karena dangkal di- linggar [liGgar] adv tidak ber-
pancangkan: hayu ai limit kayu sesak-sesak: halak ai linggar
itu mudah goyang karena ibagas motor orang itu tidak
dangkal dipancangkan bersesak-sesak di dalam motor
limlim [limlim] v bercakap; linggarei [liGgarey] n nama sejenis
ipalimlim v dicakapi: halani burung
magigi ia ipalimlim karena ia linggoh [liGgOh] v bernaung: anggo
benci ia tidak dicakapi roh udan linggoh do sidea i
limpa [lippa] n limpa sopo ai jika datang hujan
limpot [lippOt] adv sudah jauh: mereka berlindung di pondok
domma limpot tading sudah itu
jauh ketinggalan linggom [liGgOm] a teduh;
limuglimug [limuglimug] n ulat marlinggom v berteduh
yang hidup dalam air lingkaboh [liGkabOh] n kelelawar:
limun [limun] a dalam: lingkaboh ai habang hu rumah
pambotohni limun penge- kelelawar itu terbang ke rumah
tahuannya dalam lingkar [liGkar] n bulan 12: pas
limur [limur] a basah kuyup; bani bulan lingkar laho ma
marlimur v basah kuyup: sidea manohu tulang ni tepat
hanami marlimur do hujuma pada bulan 12 mereka pergi
kami basah kuyup dari ladang mengunjungi pamannya
limut-limut [limutlimut] n lumut; lingkat [liGkat] a cepat: amboru ai
marlimutlimut v berlumut lingkat mardalan anak
linang [linaG] v berseri (wajah); perempuan itu berjalan cepat
bercahaya; manis; lingkit [likkit] n anak panah
marlina v berseri: ro hini lining [liniG] a gembung: boltokni
marlinang wajahnya ber- lining tumang perutnya
cahaya, berseri gembung betul
linat [lina:t] v pecah: anak dayok linir [linir] a penuh: ember ai linir
aima linat anak ayam itu pecah marisi bah ember itu penuh
berisi air

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 133


linou . lobak

linou [linOw] a kilat; berkilat; lipan [lipan] n lipan, kelabang


mengkilap; bercahaya: omas ai lipat [lipat] v pukul
linou songon kasa emas itu liplip [liplip] v lipat;
berkilat seperti kaca manliplip v melipat: inang
linsei [lissey] v bertukar; manliplip hiou ibu melipat kain
marlinsei v bertukar: gurama lipur [lipur] a lancip; tirus;
ai marlinsei tintin pemuda itu meruncing: tandukni horbou
bertukar cincin lipur tanduk kerbau lancip
linsuran [lissuran] n yang sudah liput [liput] a jauh sekali: hutani
buruk; bekas: hiou ni ai domma liput tumang kampungnya jauh
linsuran kainnya itu sudah sekali
buruk lisa [lisa] n telur kutu: lisani
lintagtag [lintagtag] n titik hujan baliang ai bahat tumang telur
jatuh dari daun: lintagtag kutu anjing itu banyak sekali
madabuh humbani bulung ni lisak [lisak] a bijak: manuk-manuk
hawei titik hujan jatuh dari ai lisak tumang burung itu bi
daun keladi jak sekali
lintah [lintah] n lintah; rentenir lisat [lisat] v 1 jepit; 2 himpit; 3
lintas [lintas] v melintas: mosai ai lindas: ia lisat i labah dia
lintas hum hobon tikus itu terjepit di pintu;
melintas dari tempat padi malisatkon v melindas: tong ai
lintok [lintOk] a keruh: bah na ma malisatkon anak ni huting
lintok air yang keruh tong itu melindas anak kucing
lintor [lintOr] n utas; seutas: lising [lisiG] a licin: dalan ai lising
ganjang tali ai lintor panjang anggo roh udan jalan itu licin
tali itu seutas kalau hujan turun
lintun [littun] v lari; listor [listOr] a lurus: buluh ai
malintunhon v melarikan; listor tumang bambu itu lurus
membawa lari; menjalankan betul
kencang-kencang; litap [litap] a basah: hiouni litap
marlintun v 1 berlari: halak ai hona udan kainnya basah kena
marlintun halani biarni orang hujan
itu berlari karena takutnya; 2 litur [litur] a kusut: bajuni litur
lari kawin; alani lang igosok bajunya
parlintun n pelari; kusut karena tak digosok
parlintunan n tempat pelarian;
liur [liyur] n air liur: liur ni
tarlintunhon v terlarikan;
madekdek air liurnya meleleh
dapat dilarikan;
marlintun-lintun v berlari-lari liut [liyut] n keliling: liutni huta ai
kecil; berlari pelan-pelan ipagar sekeliling kampung itu
di pagar
lior [liyOr] v lihat
loba [lOba] n nama sejenis kayu
liot [liyOt] v keliling
lobah [lObah] n lebah: manisan
liotliot [liyOtliyOt] n sejenis
lobah matai manisan lebah
binatang kecil: rongit aima
enak
binatang liotliot nyamuk
adalah binatang kecil lobak [lObak] n lobak: i juma nami
bahat isuan lobak di ladang
liou [liOw] v terlampau
kami banyak di tanam lobak

134 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


lobang . lolah

lobang [lObaG], lobangon a loha [lOha] n semacam tumbuhan


ompong: iponni lobang alani kecil untuk ramuan: boan holi
domma matua giginya ompong loha ai hun juma bawalah nanti
karena sudah tua daun ramuan dari ladang
lobar [lObar] n biawak: lobar lohat [lOhat] v rekat; melekat: lang
manjulur biawak menjalar taragu topung halani lohat ni
lobei [lObEy] adv dahulu, masa tidak tercampur lagi tepung ini
lampau; yang mula-mula; karena merekat
manglobeihon v lohei [lOhEy] a lapar;
mendahulukan; loheian n perihal lapar; v
manlobei v mendahului; menderita lapar; kekurangan
marsilobeian v saling makan: loheian ia dob marsuan
mendahului; i sabah ia kelaparan sesudah
palobei a dahulukan; lelah bertanam di sawah;
panglobei n pendahulu malohei a merasa lapar
parlobei v orang-orang yang loja [lOja] a lelah; letih; penat: ia
pertama dahulu: sidea domma loja marlintun ia lelah berlari;
misir parlobei dia orang ter- halojaan n kelelahan; perihal
dahulu yang pergi; lelah;
lobih [lObih] a lebih; lewat dari lojaan a lebih lelah;
semestinya lojatu a terlalu lelah;
loblob [lOblOb] a rendah: rumah ni parloja n orang yang mudah
sidea roh loblob ni rumah atau gampang lelah
mereka tambah rendah tarloja a agak lelah;
lobong [lObOG] n lubang: ia marloja-loja a berlelah-lelah;
madabuh nubagas lobong ia paloja-lojahon v melelahkan;
jatuh kedalam lubang; menyebabkan lelah
parlobong n tugal lojang [lOjaG] n persegi panjang:
lobu [lObu] Tb n kandang babi: bulung ni buluh ai lojang daun
lobu ni sidea dong i juma bambu itu persegi panjang
kandang babi mereka ada di lojei [lOjEy] a nyenyak: ia modom
ladang lojei nantuari dia tidur nyenyak
lobur [lObur] v lebur: bosi ai lobur semalam
besi itu lebur; lojong [lOjOG] n culah
malobur v melebur lojo [lOjO] n depan; muka;
logam [lOgam] v saduran: lape parlojo adv terdahulu
siap logam tintin mai belum loju [lOju] a lembek: indahan ai
siap saduran cincin itu loju tumang nasi itu lembek
loging [lOgiG] n semacam kumbuh seperti bubur
logo [logo] a kemarau: ulang lokut [lOkut] a enak; sedap, lezat
martidah anggo logo ari (tentang rasa); nikmat, me-
janganlah menabur padi kalau muaskan: daini sipanganon nai
musim kemarau lokut tumang rasa makan itu
logou [logow] n angin; hawa; nikmat sekali
udara; lolah [lOlah] n halangan: anggo
marlogou v berangin; ada lang dong lolah, roh do au holi
angin bertiup; kalau tak ada halangan aku
logou ni ari musim panas datang nanti

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 135


lolei . longah

lolei [lOlEy] a lalai: lolei dot tong malompahkon v memasakkan;


bani horjani dia selalu lalai panlompah n pemasak;
dalam pekerjaannya parlompahon n tempat me-
lolos [lOlOs] v lupa; 1 tidak masak;
teringat; 2 lalai; tarlompah v termasak; sudah
manloloskon v melupakan; dimasak
melalaikan; tidak mengindah- lompit [loppit] v lipat;
kan; manlompit v melipat: inang
marsilolos v berlupaan; manlompit hiou ibu melipat
parlolos n pelupa; kain
tarlolos v terlupa; tiba-tiba lompou [loppou], tarlompou n
lupa; terlalaikan; terlampau; teramat: ulang
lomah [lOmah], lomah-lomah a tarlompou ribut i bagas
lemah sikkolah! jangan terlampau
lomah-lomah a lemas-lemas ribut di dalam sekolah!
2 lompur [lOmpur] a hancur luluh:
lomah-lomah [lomahlomah] n
nama sejenis burung lompur dassa uhurku
lomang [lomaG] n lemang mangidah parlahou min hancur
hatiku melihat kelakuanmu
lomban [lOmban] v ditolakkan:
holi da masarsar soban in lomuk [lOmuk] a jinak: domma
anggo lomban ho nanti ber- jinak aili ai babi hutan itu
serak kayu itu kalau kau tolak sudah jinak
dari sini lonap [lOnap] a jinak: lonap do
lombang [lOmbaG] n jurang: pb horbouta si banggalan kerbau
lombang naso hagokan jurang kita yang paling besar jinak
tidak terpenuhi walau sudah londar [lOndar] n mata: maborit
banyak, masih merasa kurang; londarku mangidah mataniari
ki lombang hamagouan berbuat mataku sakit melihat matahari
dosa londas [lOdas] v memijak-mijak
lombu [lOmbu] n lembu; sapi rumput agar dapat dilalui
lomok [lOmOk], lomok-lomok n londut [lOndut] a lenting
babi kecil: patar mamboan longa [loGa] adv biar: patar
lomoklomok mu hita bani mambuat longa ma huja i juma
tulang besok bawa babi kecil besok mengambil biarlah kita
kita kepada paman ke ladang
1
lompa [lOppa] n alasan : anggo longadei [lOngadEy] n sejenis
jolma na gutul bahat do lompa gelang untuk anak-anak
ase unang ilogai kalau orang 2
longadei [lOngadEy] n tempat
nakal,banyak sekali alasannya untuk menjemur tembakau
supaya jangan dimarahi 1
longah [lOGah] a dungu; bodoh
lompah [lOppah] n 1 sayur; 2 lauk: 2
longah [lOGah] a bisu;
indahan pakon lompah nasi marlongah v berdiam diri
dan lauk; tidak mau berkata-kata; ki diam
lompahon n bahan masakan; saja (tidak memberi kabar):
sesuatu yang akan dimasak ulang pura-pura marlongah
malompah v memasak: inang ho! jangan berpura-pura bisu
malompah indahan ibu me- kau!
masak nasi;

136 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


longang . los-los

longang [loGaG] a heran, bengong; nokkan omei nokkan omeita i


tercengang; takjub juma pemuda itu melintasi padi
longgak [lOGgak] n waktu senggang kita di ladang;
lontasan n 1 pintasan; 2
longgam [loGgam] a berpahit
penyeberangan jalan
hitam: badanni pe longgam 1
dokah mage lang maridi lontong [lontoG] a bodoh; dungu
2
badannya kehitam-hitaman lontong [lontoG] a bebal: surung
memang sudah lama tidak do lontong mu songon
mandi kebodohanmu itu keterlaluan
3
longgi [lOGgi] v berlipat ganda: lontong [lontoG] n lontong
longgi do pandapotan nami lopah [lopah] adv sebelah
taun on penghasilan kami lopak [lOpak] n putih
berlipat ganda pada tahun ini lopas [lOpas] n izin;
longgou [lOGgow] a lama sekali: ilopas v diizinkan; lang ilopas
mase sonari longgou hamu inang au ihut saya aku tidak
roh? mengapa kamu datang diizinkan ibu ikut;
lama sekali mangalopas v mengizinkan
longgur [lOGgur] n petir lopat [lOpat] n 1 lepat; 2 lemper
longkung [lOGkuG] n nama lopei [lOpEy] n nama sejenis
kampung yang terdapat di rumput
Kecamatan Raya lopik [lOpi?] v susun dengan me-
longkot [lOkkOt] v melekat nimpa
lonih [lOnih] n areal ladang yang lopou [lOpOw] n 1 tempat ber-
telah dicangkul atau dikerjakan musyawarah; 2 wadah
lonjan [lOnjan] a banyak: sonari lopus [lOpus] v lewat; melintas:
domma lonjan jolma sekarang domma lopus ia hu juma dia
manusia sudah banyak sudah melintas di ladang
lonong [lOnOG] v tenggelam lor-lor [lOrlOr] v menelan dengan
lonsing [lOnsiG] v pukul; cepat: anggo na manis urah do
ilonsing v dipukul: ilonsing lorlor on kalau yang manis itu
inang au nangkin aku dipukul cepat ditelan
ibu; losa [lOsa] n nama sejenis kayu
marlonsingkon v memukul- losah [lOsah] a pecah: domma
kan; 1 memukul dengan; 2 losah jagul idudai jagung itu
memukul untuk orang lain; sudah pecah ditumbuk
pallonsing n pencambuk; alat
losat [lOsat] v terjepit: ulang
untuk mencambuk;
marguro-guro i labah, holi
tarlosing v terpukul
losat jangan bermain-main di
lonsing-lonsing v mencambuk;
pintu nanti terjepit
menyebat dengan cambuk
losei [lOsEy] v selesai: anggo
lonsoh [lonsoh] v terban jadi
domma losei, mulak ma! kalau
jurang: lonsoh juma tai ibaen
sudah selesai, pulanglah!
udan sudah terban ladang kita
karena hujan los-los [lOslos] a layu: bulung ai
loslos daun itu layu
lontar[lontar] v lontar
lontas [lontas] v 1 melintasi;
melewati: lontas garama ai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 137


losog . luga

losog [lOsOg] a bosan: ulang ura tu kerangkeng, dan sebagainya); 2


losog marlajar! janganlah melarikan diri;
mudah bosan belajar! iluahon v larikan;
losok [lOsO?], marlosok v luahon v larikan; membawa
berkurang: marlosok use bah lari;
in? mengapa air itu berkurang luahon v larikan; membawa
lagi? lari;
maluah a lepas;
losop [lOsOp] v terjerumus ke
mangaluah v kawin lari;
dalam lubang (tentang kaki):
mangkaluah v berlepasan;
asok-asok ho holi losop
paluahon v melepaskan;
naheimu! pelan-pelan saja,
tarpaluah v terlepas;
nanti kakimu terperosok!
marluah-luah v kawin lari
losou [lOsOw] v basuh
luan [luwan] n hulu: ia maridi i
losung [losuG] n lesung luan ia mandi di hulu
lota [lOta] a banyak: lota ihan i luap [luwap] a lapang
sabah banyak ikan di sawah
luar [luwar] n luar: ia hu luar
lotih [lOtih] a domma lotih iahap hongkan ia tadi keluar
ham manduda omei ai? kamu
luaran [luwaran] v mengeluarkan
sudah letih menumbuk padi
getah
itu?
luas [luwas] a bocor: tayub rumah
loting [lOtiG] n korek api
nami luas atap rumah kami
lotir [lOtir] a senja buta; gelap bocor
gulita: mabiar au hudarat ai,
luat [luwat] a benci;
domma lotir aku takut keluar,
iluat v dibeci;
sudah gelap gulita
maluat v membenci
lotok [lOtO?] a keruh
lubang [lubaG] n lubang: madabuh
lotong [lOtoG] n jelatang huting hu lubang ai kucing
lotup [lOtup] n bunyi semak atau jatuh ke lubang
rumput yang terbakar lubuk [lubuk] v irama; dendang;
lou-lou [lOwlOw] v kumpul; marlubuk v berirama: si Ani
marlou-lou v berkumpul: ase marlubuk i alaman si Ani
marlou-lou hita i lapangan berdendang di halaman
patar besok kita berkumpul di 1
luetu [luetu] v gempar; ribut:
lapangan luetu dassa hanima seng,
lowah Sp → lowoh tarhata ribut saja kalian, tidak
lowoh [lowoh] n 1 sayur-mayur; 2 terlarang lagi
masakan berkuah (seperti gulai, 2
luetu [luwetu] a recok: luetu
sup, dan sebagainya); dassa hanima seng tarhata
marlowoh v menyayur, me- recok saja kalian, tidak
masak sayur terlarang lagi
loyar [lOyar] a boros luga [luga] n kayuh;
1
luah [luwah] n buah tangan; oleh- iluga v dikayuh;
oleh: inang mamboan luah hun marluga v berkayuh;
tiga ibu membawa oleh-oleh bersampan: halak ai marlugah
dari pasar i dano orang itu bersampan di
2
luah [luwah] v lepas; 1 lolos dari danau
kandang (kurungan,

138 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


lugut . lumei

lugut [lugut] v lumpur; lulun [lulun] v lipat;


marlugut v berlumpur; ilulun v dilipat: hio ilulun
marlugut-lugut v berlumpur- inang kain dilipat ibu;
lumpur malulun v melipat
luha [luha] n luka: naheini luha lulus [lulus] v diang; memanaskan
kona piso kakinya luka kena dengan api; inang manlulusi
pisau bulung i tataring ibu
luhik [luhi?], luhik-luhik n seluk mendiangkan daun di atas
beluk: au seng hubotoh sonaha perapian; manlulus v
luhik-luhik rana ni aku tidak mendiangkan;
tahu seluk beluk perkara itu panlulus n cara mendiangkan
luh-luh [luhluh], mangiluh-luh v lumat [lumat] v giling halus;
tukar sisik (ular) ilumat v digiling halus: lisina
ai ilumat cabai itu digiling
luhou [luhow] a rusak; sudah tidak
halus
sempurna (baik, utuh) lagi
lumba [lumba] n nasihat;
luhung [luhuG] n jurang: motor ai
ilumba v dinasihati;
madabuh hu luhung motor itu
malumba v menasihati;
jatuh ke jurang
palumba n nasihatkan;
luhur [luhur] v terberita: ia domma palumbahon v menasihatkan;
luhur ihuta ai dia sudah menjadikan terlarang;
terberita di kampung itu lumba-lumba n nasihat-
luhut [luhut] v berkumpul: nasihat; berbagai macam
mantuari luhut do inang gereja nasihat: bahat do nokkan
pokan kawanni semalam ibu lumba-lumbani tadi ia banyak
berkumpul di gereja bersama memberi nasihat
kawannya lumbang [lumbaG] a 1 longgar; 2
luhutan [luhutan] n tumpukan: lapang: rumahni tulang
luhutan ni omei tumpukan padi lumbang alani banggal ni
lujub [lujub] v terbaring: inang rumah paman lapang karena
hundul lujub dohon Ani ibu besarnya;
duduk terbaring dekat Ani halumbangan n kelonggaran;
lukis [lukis] v lukis; lumbangan a lebih longgar;
ilukis v dilukis: buluh ai ilukis lumbangtu a terlalu longgar;
bana bambu itu dilukis ayah; palumbangkon v
malukis itu v melukis melonggarkan; melapangkan;
1 membuat menjadi longgar;
luk-luk [lukluk] n kerutan, lipatan
salumbang a selonggar; sama
pada kulit (dahi dan
longgar dengan;
sebagainya);
tarlumbang a agak longgar;
marluk-luk v berkerut: bohini
lumbang uhur lapang hati;
marluk-luk tiap ari dahinya
melapangkan dada
berkerut setiap hari
2 lumei [lumey] a kosong 1 tidak
luk-luk [lukluk] n rabuk: bonani
berisi: cuni ai lumei sonari
bagod ai lukluk tumang batang
goni itu kosong sekarang; 2
enau itu rabuk betul
tidak berpenghuni: rumah na
luluan [luluwan] n bagian rumah banggal ai lumei sonari rumah
yang dijadikan tempat untuk yang besar itu kosong
tamu yang dihormati sekarang;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 139


lumoh . lus-lus

ilumeihon v dikosongkan; lungun [luGun] a 1 sunyi; 2


palumei v kosongkan; perintah kosong; 3 lengang: lungun ni
untuk mengosongkan; ahapkon halani pada sora
palumeihon v mengosongkan pelang dong lengang kita rasa
lumoh [lumoh] n buih; gelembung- karena tidak kedengaran suara
gelembung kecil pada apapun;
permukaan barang cair (seperti hunlungun a lebih sunyi;
pada air, sabun, dan sebagai- lungunan v kesunyian; merasa
nya); sunyi
marlumoh v berbuih: bahni lunja [lunja] v dipikul; memikul:
sabun marlumoh air sabun bapa man lunja omei ibagas
berbuih goni ayah memikul padi yang
lumpat [lumpat] v lompat; loncat; dibungkus di dalam goni
manlumpat v melompat: here lunsat [lunsat] v percik; terpercik
malo do marlumpat i harangan luntei [luntey] v dipijat; diurut
kera itu pandai melompat di bagian tubuh untuk
hutan; melemaskan otot sehingga
manlumpati v melompati peredaran darah lancar: luntei
lunak [lunak] adv banyak sekali: lobei gurung ni inang diurut
omeini lunak tumang padinya dulu pinggang ibu
banyak sekali luntur [luntur] a luntur: baru
lunci [lunci] n biji buah yang dapat sahali sabun demma luntur
dimakan, misalnya biji buah baru sekali dicuci sudah luntur
nangka, cempedak, durian, dan lupa [lupa] a lupa: gati do hita
lain-lain lupa sai seng ihorjahon kita
lundagi [lundagi] adv tidak sama sering lupa sehingga tidak jadi
disayangi: anggo inang dikerjakan
padohon gatir do anak ni lang lupak [lupa?] n celipar (tempat
lundagi kalau ibu tiri, sering gambir): domma magou lupak
tidak sama rasa sayangnya ni ompung nantuari sudah
terhadap anak-anaknya hilang celipar nenek kemarin;
lundu [lundu] n bulu landak salupak num sepetak; setapak
lungam [luGam] a kosong: domma lupung [lupuG] a bagai buluh:
lungam tas ni ai sudah kosong hujai pe sai lupung tong huja
tasnya itu pelang tombus kemana saja
lunggar [luGgar] a longgar: na pun tertutup, tidak ada jalan
lunggar ma boli bajumu! beli keluar
bajumu yang longgar saja! lurlar [lurlar] a longgar
lungkang [luGkaG] a lekang: ura lur-lur [lurlur] a merdu: lur-lur
panganon buahni rambutan ai tumang tongaran sorani ai
halani lungkang do mudah merdu sekali kedengaran
dimakan buah rambutan karena suaranya
lekang lus-lus [luslus] n garis: ulang
lungkar [luGkar] v mengaku salah margelluk gellek baen luslus
sendiri: ija lungkar hubani ni! janganlah berbelok-belok
kawanni ia mengaku salah membuat garisnya!
sendiri kepada kawannya

140 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


lusut . lutung

lusut [lusut] v terperosok:


tarsonggot ia bani lubang ai
halani lusut ia terkejut karena
terperosok di lubang itu
lutar [lutar] v dicambuk; dihantam
lutik [luti?] adv berkurang sedikit:
ai ma, anggo i buat otik
nangkan lutik use itulah, karena
tadi diambil sedikit menjadi
berkurang sedikit
lutok [luto?] n tuak yang tanak:
anglongkon malah lutok in!
buang saja air tuak yang tanak
itu!
lutu [lutu] a gempar
lutu-lutu lumajang [lutulutu
lumajaG] a berkata-kata tidak
menentu
lutung [lutuG] v kerumun; ber-
himpun banyak-banyak; ber-
kerubung;
ilutung v dikerumuni;
dikerubungi: marluntun ho
sunghan ijin holi ilutung
ranggiting in! cepat kau lari
dari situ, nanti dikerumuni
lebah itu!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 141


m . ma . maju

magor [magor], magor-agor a


M termasyur: bapa si Ali magor
do i huta ai alani bujur ai
1
ma [ma] adv bentuk terikat lah; bapak si Ali termasyhur di
yang digunakan untuk mene- kampung itu karena baiknya
kankan makna kata yang di magou [magow] v hilang;
depannya magouan n yang kehilangan;
2
ma [ma] n huruf kesebelas dalam usaha penghilangan;
aksara Simalungun (dari surat mamagou v menghilangkan;
sapuluh siah) pangagou n orang yang
mabar [mabar] n sejenis kayu: menyesatkan;
tagil lobei mabar ai tokkin pangagouhon v
nari! potong dulu kayu itu menghilangkan
sebentar lagi! mahar [mahar] n sesuatu yang
mabei [mabEy] a matang; masak: ditumbuk sudah dapat ditampi:
hape mabei ambotik tu pepaya anggo dompa mahar ongkal
kita belum matang ma ase hupiari kalau sudah
mabiyar [mabiyar] a Sr takut lumat tuanglah agar kutampi
(pada benturan; pada suasana) maharsa [maharsa] a tak enak
mabuk [mabu?] a mabuk: ulang makan; tak enak rasa lidah:
bahat tu i minum ho bogot holi maharsa sipanganon ai tak
mabuk! jangan terlalu banyak enak rasa lidah makan itu
minum tuak itu, nanti mabuk! maila [maila] a malu: ulang
mabur [mabur] v sudah tersiram mambehan maila ho i jon
jangan kamu membuat malu di
mada [mada], simada n empunya;
sini;
tuannya; pemiliknya
parmaila n pemalu
madabuh [madabu] v Sp jatuh
mahol [mahOl] a mahal: huahap
madal [madal] a tebal muka: seng mahol do ituhor ho bajumu ai
tarhata na, madal do ai ia tidak kukira mahal kau beli bajumu
terlarang, memang ia tebal itu
muka
mahua [mahuwa] pron kenapa;
madat [madat] v menghisap bagaimana keadaan: mahua
candu: ulang isuha ho madat uluni na hona gijig ai?
holi somal! jangan kamu coba bagaimana keadaan kepalanya
untuk menghisap candu nanti yang kena lempar?
terbiasa!
majal [majal] a tumpul 1 papak
maen [maEn] v main: hanami pada ujungnya (tidak runcing);
maen bola nantuari kami tebal pada bagian yang tajam
bermain bola kemarin (tidak tajam); 2 ki tidak mudah
magigi [magigi] a jijik: magigi au mengerti; bodoh
saya jijik majol [majOl] a tumpul; majal:
magin [magin] a sakit: tiap majol pisor min do i boan ho
borngin magin do ulukku tiap tumpul sekali pisau yang kamu
malam sakit kepalaku bawa
magin-magin a Sr salesma maju [maju] 1 v maju; berjalan
magira [magira] adv nanti (bergerak) ke muka; 2 v
menjadi lebih baik (laku,

142 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


makus . malum

pandai, dan sebagainya); malbung [malbuG] adv tidak


berkembang: bah! maju do mujarab lagi: tambar ai
usahamu do wah! semakin malbung be obat itu tidak
maju usahamu ini mujarab lagi
makus [makus] a jorok: bajuni 1
malim [malim] a alim; 1 ulama; 2
makus tumang bajunya jorok berilmu (terutama dalam hal
sekali agama Islam)
mal [mal], mal-mal adv hampir 2
malim [malim] n Sp amil
mati: parau ai mal-mal i maling [maliG] a kuat suaranya:
hunduli rumput itu hampir mati kapal ai maling sorani kapal
diduduki itu kuat suaranya
malab [malab] adv agak demam: mallok [mal:ok] v buang;
akkulakku malab hona udan mallokkon v buangkan: toppah
badan saya agak demam kena ai mallokkon! buangkan
hujan sampah itu!
malaga [malaga] a lahap malnang-alnang [malnaGalnaG] n
malang [malaG] a segan: malang berisi air
au manonggah guru saya segan malnou [malnOw] n sejenis rotan:
melihat guru godeng tumang malnou ai
malapah [malapah] v menoreh; panjang sekali rotan itu
membelah malo [malO] adv boleh; diizinkan;
malas [malas] a hangat; agak tidak dilarang: anggo malo
panas; tidak dingin; mulak au sonari kalau boleh
malasi v menghangati; me- aku pulang sekarang
manaskan (nasi dan sebagai- malpas [malpas] lemas: au malpas
nya) yang sudah dingin; halani lahean saya lemas
marmalas v menghangatkan; karena lapar
pamalas n penghangat; alat
maltang [maltaG] v terayun-ayun
untuk menghangatkan;
benda besar: maltang
pamalaskon v menghangatkan;
bungkusan ni iboan terayun-
marmalas uhur v menggem-
ayun bungkusan dibawanya
birakan hati; bergembira:
marmalas uhur ma namin maltung-galtung [maltuGgaltuG] v
nasiam seharusnya kalian ber- tergantung: begu ai maltung-
gembira galtung hona siding harimau
itu tergantung kena jerat
malbang [malbaG] v terkupak:
naheiku malbang hona batu maluah [maluwah] v lepas: horbu i
kakiku terkupak kena batu ai maluah humbani talini
kerbau itu lepas dari talinya
malbas [malbas] a lembab; tidak 1
kering benar; agak basah: malum [malum] v sembuh: podas
saluarhu malbas hona udan malum cepat sembuh;
celana saya agak basah terkena namalum v pulih dari sakit;
hujan napamalumhon n penyembuh;
pamalumkon n menyembuh-
mabiar [mabiyar] a takut
kan
malbu [malbu] v ditaburi abu: 2
sabah ai malbu bahen bahat malum [malum] v penurunan
haltah sawah itu ditaburi abu suhu panas menjadi dingin
karena ada hama padi (tentang air panas)

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 143


mamah . mangida

mamah [mamah] v makan nasi mandihei [mandihey] n semangka:


(kata untuk anak-anak): mamah buei do mandihei i jumamu
lobei ho makanlah dulu engkau banyak semangka di ladangmu
mambal [mambal], mambal- mando [mandO] adv 1 hanya: on
mambal v luntang-lantung: mando bagianhu hanya ini saja
garama ai mambal- mambal kepunyaan saya; 2 selalu; terus
hurjani pemuda itu luntang menerus: ho mando tong
lantung saja kerjanya dapotan selalu kamu yang
mambik [mambik], mambik- mendapatkan
ambik v terburai: bi suka ni sili mandur [mandur] n mandor;
ai mambik-ambik hona lambing pengawas
usus babi hutan itu terburai mane-mane [manEmanE] n Sp
kena tombak dingklik
mambir-ambir [mambirambir] v mangan [maGan] v 1 makan: ahu
terjumbai-jumbai: mambir- mangan tolu hali sadari saya
ambir mando tolak ni hioumui makan tiga kali sehari; 2
kainmu itu terjumbai-jumbai mengunyah: ompung mangan
karena sudah koyak demban nenek makan sirih;
mambung-ambung mangankon v memakan: rosuh
[mambuGambuG] v berayun- inang mangankon dayok
ayun: Ali mambung-ambung i nipanggang ibu suka memakan
toruh ni hayu si Ali berayun- ayam panggang;
ayun di bawah pohon marsipanganan v saling
mambur [mambur] v dibuang- memakan;
buangkan; terbuang: karcis ai pamangan n orang yang
bahat mambur halani langbois makan;
karcis itu banyak terbuang panganan n tempat makan:
karena tidak habis sapah panganan ni sapah hayu
mampar [mampar] v berserak: piring tempat makannya piring
mampar ganup ginompani ber- kayu;
serak bersama keturunannya panganon n makanan;
tarpangan v termakan;
mampat [mampat] n semacam
mangan-mangan v perjamuan;
kayu
makan-makan
mampu [mampu] n sejenis kayu
mangge [maGge], mange-mangge
berdaun lebar getah akarnya
n bunga pinang
merah
mangga [maGga] n mangga
mampul [mampul] adv habis saat
pohon enau disadap manggis [maGgis] n manggis
mamunah [mamunah] v punah; manggoluh [maGgoluh] a hidup
habis: mamunah jagul ai i manggou [maGgOw] v hilang (yang
bahen dayok habis jagung itu di biasanya ramai): manggou atap
makan ayam huja laho ni hilang entah
mandal [mandal] n telapak tangan kemana perginya
atau telapak kaki yang tebal mangida [maGida] n lemak kemiri:
mandihar[mandihar] n Sr pencak santanni gambiri ai mangida
silat tumang santan kemiri itu lemak
sekali

144 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


mangir . mar

mangir [maGir], mangir-mangir v mantod [mantOd] v tersentak:


buang air besar: ilarang mantod ia mardalan tersentak
mangir-mangir i dalan dilarang dia berjalan
buang air besar di jalan manolon angkahala [manolon
mangkar [maGkar] adv tanggung: ak:ahala] n gerhana
parrohni udan ai mangkar
manuk [manuk] n ayam: bahat
tumang hujan itu tanggung
tumang manuk i juma banyak
sekali turunnya
sekali ayam di ladang
mangkuk [maGkuk] n tempat
manuk-manuk [manukmanuk]
minuman dari porselen
n sejenis burung
maningon [maniGOn] adv harus 1
patut; 2 wajib; mesti (tidak maol [maOl] v terambai-ambai:
boleh tidak) maol haini ibaen ikan
harambai ambai pancingnya
manipat [manipat] adv
terambai-ambai oleh ikan
seterusnya: memang manipat
samai paruhumi memang maor [maOr] v tak tentu per-
seterusnya begitu pikirannya jalanannya: maor dotong
horjani kesana kemari saja
manis [manis] a manis: bahni
halambir ai manis tumang air kerjanya
kelapa itu manis sekali; maos [maOs] a aus; usang: bajuku
manisan n manisan; halua domma maos pakaian saya
manisia [manisiya] n manusia: sudah usang
lang dong manisia i jai tidak mapan [mapan] a rata: dalani ai
ada manusia di sana mapan tumang jalan itu rata
manisio [manisiyo] v berteduh: au sekali
tarpaksa manisio i toruhni mapap [mapap] n bulir padi yang
sapo ai nami roh udan saya hampa; kosong
terpaksa berteduh di bawah mapas [mapas] a 1 angkuh;
gubuk itu karena datang hujan sombong; 2 suka memandang
manja [manja] a manja; rendah pada orang lain
pamanjahon v memanjakan mapir [mapir] a keras: batu krikil
parjuma n petani: parjuma do ai mapir salian batu kerikil
halak ai orang itu petani; keras sekali
parjumaan n perkebunan mapit [mapit] v jamin; menjamin:
manogkok [manogkok] v mapit do ai bai padanni dia
mendaki; menanjak naik menjamin dengan janjinya
manoh [manoh] n kenang- mapor [mapOr] a lebat: udan ai
kenangan: manoh han bani mapor nokkan tadi hujan lebat
ompung kenang-kenangan dari
mar [mar] adv ber; prefiks
nenek
pembentuk verba 1 mem-
manolang-nolang [manOlaGOlaG] punyai; 2 menggunakan; 3
n musim peralihan hujan ke menghasilkan; 4 dalam jumlah
panas atau kelipatan; 5 mengaku dan
mansil [mansil] v tercabut gagang memanggil sebagai: maramang
(misalnya gagang parang) berayah; marinang beribu; 6
mantin [mantin] a lezat; sedap: kira-kira atau lebih kurang:
buahni durian mantin daini marlimapuluh halak kira-kira
buah durian enak rasanya lima puluh orang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 145


marah . masabun

marah [marah] a marah: ulang maris [maris] n hujan gerimis


sompat marah au jangan menjelang teduh: seng lobat be
sempat aku marah udan, dopma maris hujan tidak
marak [marak] a marak (untuk lebat lagi, sudah gerimis
api); nyala: hayu ai marak marium [mariyum] a Sr harum
halani karak kayu itu marak marlang [marlaG] v tanggung-
sekali karena kering tanggung (warna yang tang-
marbada [marbada] v berkelahi gung): marlang rupana,
mardang [mardaG] v menanam hurang gerger naminei tang-
padi (di ladang): etah mardang gung warnanya kurang merah
hu jumaku! ayo menanam padi dibuatnya
di ladang saya marlangat-langat [marlaGatlaGat]
mardapot [mardapOt] v Sr berburu n Sp pagi buta
mardum [mardum] v makan beras: marorot [marOrOt] v Sr mengasuh
ulang mardum! jangan makan marot [marOt] a tajam; 1 bermata
beras tipis; 2 runcing; berujung
maregas [marEgas] v meronta- lancip;
ronta karena sesuatu: maregas hamarotan n ketajaman;
ia halani seng nabere duit marotan a lebih tajam;
meronta-ronta ia karena tidak pamarothon v menajamkan;
diberi uang tarmarot a agak tajam
marga [marga] n Antr kelompok marruma [mar:uma] v mempunyai
kekerabatan yang eksogam dan rumah: manuk-manuk ai
unilinier secara patrilineal: au marruma dear i atas hayu
marga Saragih saya marga burung-burung itu mempunyai
Saragih rumah di atas kayu
marguro [margurO] v main-main; marsahap [marsahap] v Sp
bermain-main berkata-kata
marharoan [marharOwan] n kerja marsik [marsik] n sengsara;
bakti hamarsikon n kesengsaraan
mari [mari] v kata yang biasa marun [marun] n demam; deman
dipakai dalam mantera: mari karena malaria: si Ali marun si
tondi! mari semangat! Ali demam
mariah [mariyah] a meriah; marunan [marunan] v demam:
ramai yang bersifat suka ria badanhu marunan halani hona
maridi [maridi] v mandi: sodar udan badanku demam karena
tumang maridi pagi sedap kena hujan
sekali mandi pagi-pagi masa [masa] n kejadian: aha na
marindik [marindik] v 1 ber- masa i Saribudolok? apa yang
belang, berbintik-bintik: terjadi si Seribudolok?
tangkop lobei dayok na masab [masab] v hilang: domma
marindik ai! tangkap dulu masab golar hu na dear
ayam berbintik-bintik itu!; 2 sadakah ni an halani parlaho
menetes, gerimis: dopma na buruk sudah hilang namaku
marindik udan sudah menetes yang bagus selama ini karena
hujan (gerimis) perbuatanku yang buruk
masabun [masabun] n kelambu

146 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


masak . mawas

masak [masak] a masak, matang: walaupun telah lama diperam;


domma masak pisang ai i 2 belum matang; belum selesai
bagas hobon sudah masak diolah untuk dimakan (tentang
pisang itu di dalam lumbung makanan);
masakah [masakah] adv sering: mangatah v makan lalapan
bapa masakah tumang buritan mataniari [mataniyari] n matahari
bapak sering sakit matas [matas] n siang hari (tinggi
mase [masE] pron mengapa; kata matahari): ulang matas tu
tanya untuk menanyakan sebab handian roh sogod ma! jangan
atau perbuatan: aha do salahku siang sekali kamu datang besok
bamu, boru Payung? mase ham ya!
mananingkon au? apakah mate → matei
salahku wahai boru Payung, matei [matey] a mati;
mengapa kamu meninggalkan hamateian n kematian; 1
aku? perihal mati; 2 menderita
masik [masik] a busuk 1 rusak dan karena salah seorang mening-
berbau tidak sedap (tentang gal;
buah, daging, dan sebagainya): mangkamatei v bermatian;
masik use pisang onde halani berturut-turut mati; banyak
dokah to iporam pisang itu yang mati;
menjadi busuk karena lama pamatei v matikan;
sekali diperam; 2 berbau tidak pamateihon v 1 mematikan;
sedap (tentang bangkai dan membunuh; 2 memadamkan;
sebagainya); tarpamatei v termatikan; 1
makkamasik v berbusukan; dapat dimatikan (dipadamkan);
pamasik n pembusuk; 2 tidak sengaja dimatikan
pamasikkon n membusukkan (dipadamkan)
masjid [masjid] n masjid, rumah matih [matih] a teguh; kuat: matih
atau bangunan tempat ibadah bahen sikorup ni ma! buat yang
agama Islam kuat sekrupnya ya!
masuk [masuk] v masuk: au matobu [matobu] a manis; rasa
sadarion lang masuk kuliah seperti rasa gula
halani roh udan aku hari ini matoras [matoras] a dewasa
tidak masuk kuliah hari ini maujana [maujana] n pengurus;
karena hujan; pemegang jabatan; 1 orang-
mamasuki v memasuki; orang) yang mengurus; 2
pamasukhon v memasukkan; sekelompok orang yang meng-
parmasuk n 1 cara masuk; urus dan memimpin per-
aturan masuk; 2 pendapatan; kumpulan (partai dan sebagai-
tarmasuk v termasuk nya)
mata → matah mawang [mawaG] v tidak menentu
matah [matah] a mentah 1 belum tempat tinggalnya; tidak ada
masak; belum waktunya untuk yang memperdulikannya:
dipetik, diambil hasilnya dan mawang do hugehkon au i jon
sebagainya (seperti buah- aku di sini tidak diperdulikan
buahan): matah lalap mangga orang
ai agape domma dongkah i mawas [mawas] n mawas, sejenis
param; mangga itu mentah kera: dongdo mawas i kebun

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 147


mawat . melap

binatang di kebun binatang ada medang-edang [mEdaGEdaG] v


mawas jalan-jalan tanpa tujuan:
mawat [mawat] v jalan-jalan; medang-edang mando paegah
berjalan-jalan (untuk yang ku bora, halani orang tua
menjaga): hansip ai mawat tiap hulanga dongbe penghidupan-
jam hansip itu berjalan-jalan ku berjalan-jalan tanpa tujuan
setiap jam karena orang tuaku sudah tidak
1 ada lagi
mayang [mayaG] n tangan pohon
margat: garsing rupani mayang medar [mEdar] a tidak tepat; tidak
bagat ai warna tangan pohon menentu: medar do harsa
margat itu kuning pangulahmu tidak menentu
2 ulahmu
mayang [mayaG] 1 a segan:
anggo mangidah dosen mayang medep [mEdEp] n kantuk; rasa
do hansa au aku segan sekali hendak tidur; mangedep v
kalau melihat dosen; 2 n bunga mengantuk;
pinang aren kelapa atau medep-medep v mengantuk
sebangsa pohon palem megah [mEgah] a gembira; suka;
mayap [mayap] v terbang: bahagia; bangga; senang;
tuktukku mayap i ombus logou hamegahon n kegembiraan;
topiku terbang di hembus angin ipamegah n digembirakan;
mayap-ayap [mayapayap] v mamegahkon v menjadi
terbang kesana kemari: domma gembira;
mayapayap borang-borang marmegah v bergembira:
nongkan kumbang tadi sudah Sidea marmegah halani mereka
terbang kesana kemari bergembira karena naik kelas;
mayat [mayat] n bangkai: domma pamegahkon v menggembira-
mayup mayat hambing ai kan
bangkai kambing itu sudah mehel [mEhEl] v gelak tawa;
hanyut terkekeh-kekeh: nase handian
mayom [mayom] a basi; mulai mehel? mengapa kamu semua
busuk: indahan on domma tertawa terkekeh-kekeh?
mayom nasi ini sudah basi; meja [mEja] n meja: opat nahei ni
domma mayom ihan on ikan itu meja ai kaki meja itu empat
sudah mulai busuk mela [mEla] a malu: ulang mela
mayong [mayoG] a sakit: Badu ho kamu jangan malu;
mayong torus-torusan Badu mamelahon v menjadikan
sakit terus-menerus (memberi) malu;
mayup [mayup] v hanyut: domma pamelahon v memalukan;
mayub bajukku baju saya sudah parmela n pemalu;
hanyut tarmela a agak malu;
1 mela-mela a malu-malu
medan [mEdan] a senang hati;
betah; kerasan: medan uhur hu melab [mElab] a manis: melab dai
ihutaon halani riahni senang ni bahni bagod air nira rasanya
hatiku di kampung ini karena manis
ramainya melap [mElap] a silau: mataniari
2
medan [mEdan] n ibukota ari melap tumang matahari itu
provinsi Sumatera Utara menyilaukan sekali

148 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


melhat . miloh

melhat [mElhat] a kental; antara migar [migar] a 1 asam: untei ai


cair dan keras; pekat; migar daini jeruk itu asam
mamelhat v mengental; rasanya; 2 masam seperti rasa
mamelhatkon v mengentalkan; cuka;
melhatan a lebih kental; mamigar v mengasam;
tarmelhat a agak kental mamigari v mengasami;
melinjo [mElinjo] n belinjo membubuhi asam;
membar [mEmbar] v tidak mamigartu a keasaman;
bergerak, berubah arah terlalu asam; cemberut;
mendihei [mEndihEy] n marmigar v berasam; terasa
semangka: mangan mendihei asam; ada asamnya;
makan semangka pamigaron a proses, cara,
mengas [mEGas] a resah; gelisah perbuatan mengasami;
dan tidak tenang; gugup; rusuh pamigar n asamkan; perintah
hati: mengas ia paimahon untuk menjadikan asam;
hasomanni ia resah menunggu pamigarhon v mengasamkan
temannya; milas [milas] 1 a panas: mesin
hamengason n keresahan; kareta ai milas tumang halani
mamengashon v meresahkan dommah dokkah mardalan
meranti [mEranti] n sejenis kayu: mesin kereta itu panas sekali
hayu meranti ai baggal tumang karena sudah lama berjalan; 2
kayu meranti itu besar sekali ki sangat iri; sakit hati; genting
merdeng [mErdEG] a pening: sekali; berbahaya;
ulukku merdeng halani hona hamilasan n kepanasan;
udan kepala saya pening mamilas v memanas;
karena kena hujan milasan a lebih panas;
mermer [mErmEr] a ranum: buah milastu a terlalu panas;
lokang ai mermer tumang buah pamilashon v memanaskan;
lokang itu ranum sekali tarmilas a agak panas;
tarpamilas v terpanasi; 1 dapat
merung [mEruG] a kurus:
dipanasi; 2 terkena panas
dakdanak na merung ai domma
misir hu juma anak yang kurus milas-milas a hangat
itu sudah berangkat ke sekolah; marmilas-milas v berpanas-
mamerung v mengurus; panas;
menjadi kurus; milas borgohan a demam
merungan v lebih kurus; panas
merungtu a terlalu kurus; miling [miliG] a miring: ulang
pamerungkon v menguruskan; miling bahen galas ai kali
menjadikan kurus; madurus! jangan miring di-
merung-merung n letakkan gelas itu, nanti
pembawaan badan kurus: tumpah!
merung-merung halak ni miloh [miloh] v padam; mati
pembawaan badannya memang (tentang api); tidak menyala
kurus atau tidak berkobar lagi:
miduk [miduk] v terkumpul: domma miloh use lampu ai
bukuhu miduk tumang i atas halani domma bois minak ni
meja hang ongga hubaca lampu itu tadi telah padam
bukuku terkumpul saja di atas karena sudah habis minyaknya;
meja tidak pernah kubaca

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 149


mimik . mirah

pangilohkon v memadamkan; minggot [miGgot] a pusing:


meredakan (kemarahan) minggot huahap mamikir hon
mimik [mimi?] v minum ujian ai pusing kurasa me-
(digunakan pada anak-anak) mikirkan ujian itu
mimis [mimis] n mimis: domma minggu [miGgu] n hari minggu;
bois mimis lereng ai patut ma marminggu v berminggu;
ban ni lenggang sudah habis pergi ke gereja di hari Minggu
mimis sepeda itu, pantaslah untuk beribadah;
bannya lenggang parmingguan v rumah gereja;
minak [mina?] n minyak: domma bangunan gereja
miloh use lampu ai halani minik [minik] n umat: Tuhan
domma bois minak ni telah pasu-pasu hamma si minik
mati tadi lampu itu karena mon! Tuhan, berkatilah umat-
sudah habis minyaknya; Mu ini!
maminaki v meminyaki: minsah [minsah] v pindah:
maminaki lampu meminyaki hanami minsah hu Medan kami
lampu; pindah ke Medan
marminak v 1 berminyak: minsal [minsal] v pindah: sidea
jambulanni marminak rambut- minsal halani boritan mereka
nya berminyak; 2 ki ceria: pindah karena sakit
songon na marminak hu
minsur [minsur] a runcing: minsur
tonggor bohimu ceria kulihat
pensel ni pinsil dia runcing
wajahmu;
parminakan n perminyakan mintop [mintop] v padam: mintop
apui ai halani isi ram bani bah
minal [minal], minal-minal a
padam api itu karena disiram
bercahaya: kaca ai minal-
dengan air
minal anggo hona matani ari
kaca itu bercahaya kalau mintor [mintor] v terus: kaluar
dikenai cahaya matahari sikolah ia mintor hu juma
pulang sekolah, dia terus ke
minar [minar] a murah: nahnar ai
ladang
minar tumang rara itu murah
sekali minum [minum] v minum: minum
teh in! minum teh ini!;
mindoh [mindoh] adv berkurang
inumon n minuman;
sakitnya: mindoh pangahapmu
manginum v meminum;
dongkansi mangan tambar
paimumhon v meminumkan;
kurasa berkurang sakitnya
parinuman n tempat atau alat
setelah makan obat
minum (cangkir, gelas);
minei [minEy] adv maunya; parminum n 1 peminum;
hendaknya: ulang minei roh orang yang suka (gemar)
udan in hendaknya jangan minum minuman keras; 2 cara
datang hujan ini minum: so naha parminummu?
minggip [miGgip] adv nyaris: ia bagaimana cara minummu?;
minggip i langgar motor dia tarinum v 1 terminum; 2 ki
nyaris dilanggar motor kondisi bayi yang salah (tidak)
minggol [miGgol] a manja: adekhu terurus
minggol tumang adikku manja mirah [mirah] n ayam merah: ia
sekali marosuh mangan dayok mirah
minggor [miGgor] n para-para dia suka makan ayam merah

150 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


mirdong . mogap

mirdong [mirdoG] v pening; modang [mOdaG] n sejenis kayu:


pusing: mirdong huahap hayu maratentangi tarmasuk
pening kurasa modang na jenges kayu
mirik [mirik] n sejenis ikan: ikan meranti termasuk sejenis kayu
mas mirik na enak ikan mas yang bagus
sejenis ikan yang enak modar [mOdar] a sengsara
mirlak [mirlak] v bercahaya: modei [mOdEy] a lemah: ia
lampu mirlak torang tumang tarmasuk jolmana modei dia
lampu bercahaya terang sekali termasuk manusia yang lemah
misam [misam] a panas: tongah modoh-odoh [mOdOhOdOh] v
on songon na misam pangahap menekan: ia modoh-odoh
kurasa agak panaslah tengah botokni nama borit dia
hari menekan perutnya yang sakit
mise [misE] n kumis: ia mansukur modom [mOdOm] v tidur;
mise i muka rumah dia men- makkamodom v bertiduran;
cukur kumis di depan rumah marsimodoman v bertiduran;
misir [misir] v pergi; berangkat: papodomhon v menidurkan;
amang misir hu Siantar parmodom n 1 penidur;
nasogod ayah pergi ke Siantar tukang tidur; 2 cara tidur: naha
besok pagi; modom mi? bagaimana cara
marsimisir v (pada) berangkat tidurmu?;
mistak [mistak] v tercampak: parmodoman n tempat (ruang,
mistak ia hun atas karetani ia area) tidur;
tercampak dari atas keretanya; podoman n tempat tidur
mangkamistak v bercampakan (ranjang, tikar, dan sebagai-
nya);
mitiltil [mitiltil] a gelisah: ia
tarpodom v tertidur; 1 (sudah)
songon mitiltil paima hon
tidur: tarpodom ganup sidea
tulanganni roh ia agak gelisah
semua mereka tertidur; 2 tidak
menunggu pacarnya datang
sengaja tidur;
miut [miyut] v bergerak (bergeser modom-modom v tidur-
dari tempat duduk): rayok tiduran; berbaring-baring (untuk
tumang ahu miut ai aku malas melepaskan lelah);
sekali bergerak
modong [mOdOG] v berputar: banni
moak [mOwak] v mual: halani motor pasti modong ban motor
minggot ia moak ia mual pasti berputar
karena pening moduk → modung
mobi [mObi] n jenis kayu yang modung [mOduG] v luntur: bajukku
berbuah modung baju saya luntur
monci [mossi] n tikus mogah [mOgah] a bertuah: ia
mocor [mOcOr] a tegang: hayu ai tarmasuk jolma na mogah dia
mocor agape i ombus togou termasuk manusia yang bertuah
kayu itu tegang biarpun di- mogan-ogan [mOganOgan] a
goyang angin mewah: ia mogan-ogan tumang
modak [mOdak], modak-modak v dia mewah sekali
melancong: nantuari ia modak- mogap [mOgap] v tenggelam:
modak hu Siantar semalam dia kapal ai mogap i laut kapal itu
melancong ke Siantar tenggelam di laut

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 151


mogar . monggor

mogar [mOgar] v kena hukum: ia (tentang tubuh dan sebagai-


mogar ibahen polisi dia kena nya); tambun; 3 subur (untuk
hukum oleh polisi tanaman); 4 lemak
mogop [mOgOp] v tiarap: ia mogop pamomburhon n pengge-
halani roh kapal ni musuh dia mukan
tiarap karena kapal musuh momo [mOmO] a lunak: rondom
datang lobei boras ai ase momo
mogor-ogor [mOgOrOgOr] a sia- rendam dulu beras itu agar
sia: mogor-ogor tumang ahu lunak
hujai seng dong hasilni sia-sia momot [mOmOt] v banjir keringat:
saja aku kesana tidak ada hadoye ni mar momot dia
hasilnya banjir keringat
mogos [mOgOs] v gesek; bergesek mompak [mOmpak] v terbelah:
mohol [mOhOl] v tertawa: ia mohol domma mompak hayu ai sudah
halani negah dia tertawa terbelah kayu itu
karena gembira mompas [mompas] v terjatuh
mohop [mOhOp] n kepanasan; monang [mOnaG] v menang;
kegerahan: ahu muhup halani hamonangan n kemenangan;
ari milas tumang aku namonang n pemenang;
kegerahan karena hari ini pamonang n pemenang;
sangat panas pamonanghon v
mok [mOk] v mendangkalkan; memenangkan;
membuat jadi dangkal monang butong n menang
dengan tidak jujur
mokah [mOkah] n kota Mekah
mondei [mOndEy] n rasa berayun:
mokor [mOkOr] a mujur;
ia songon na mondei dia seperti
beruntung: mokor ma ia
rasa berayun
tertolong beruntunglah dia
tertolong mondok [mOndO?], mondok-
andok v berjoget: ia mondok-
molei [mOlEy] v gugur: molur
andok anggo marhapma tep dia
molei hu tanoh bunga mawar
berjoget kalau tepdek berbunyi
gugur ke tanah
mondun-ondun [mOndunOndun] v
molor [mOlOr] a licin: dalan bubah
bergerak ke atas ke bawah:
nami molor jalan ke sungai
balok ai mandun-ondun balok
licin
itu ke atas ke bawah
molos [mOlOs] a gembira: ia molos
monggak [moGgak] a lemas: ikan
mambosa suratku dia gembira
ai monggak ikan saya lemas
membaca suratku
monggal [mOGgal[, monggal-
molur [mOlur] n bunga mawar:
onggal v bergerak ke atas ke
molur marum tumang bunga
bawah: halak ai latab
mawar harum sekali
monggal-onggal orang itu terus
momah [mOmah] n sejenis ikan ke atas ke bawah
lele yang yang besar dan
monggor [mOGgOr] v taksir;
kuning warnanya: bahat
menaksir: garama ai monggor
momah i pandau ai banyak
halani anak boru ai pemuda itu
ikan lele di rawa-rawa itu
menaksir anak gadis itu
mombur [mOmbur] a 1 gemuk; 2
besar karena banyak dagingnya

152 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


mongkak . mosal

mongkak [mOGka?] v mau muntah: mopop [mOpOp] v telungkup


ia mongkak mangan ikan ai dia seperti induk ayam menjaga
mau muntah makan ikan itu anaknya atau mengerami telur-
mongkap [mOkkap] v sesak: nya
mongkap buahap tontonbu mopuk [mOpuk] a harum: bunga
sesak kurasa dadaku mawar mopuk tumang bunga
mongkik-mongkik [mok:ikmok:ik] mawar harum sekali
v tercekik karena tulang ikan: 1
mora [mOra] a kaya: sidea halak
mongkik-mongkik mando ia na mora ihuta nami mereka
halani tarpangan koak tercekik orang yang kaya di kampung
dia karena termakan tulang kami
ikan 2
mora [mOra] a takut
mongkoh-ongkoh [mOGkOhOGkOh]
n orang yang keberatan morah[mOrah] pron beliau: morah
membawa beban sehingga laho tu Medan beliau pergi ke
payah berjalan (tertatih-tatih): Medan
mongkoh-ongkoh mando ia morbou [mOrbOw] n semacam
halani boratan tertatih-tatih kayu; kayu merbau
sudah ia karena keberatan morga → marga
mongkol [mOkkOl] a agak mentah: morgot [mOrgOt], morgot-orgot v
indahan ai mongkol nasi itu susah berjalan karena keberatan
agak mentah atau kesakitan
mongkos-ongkos [mOkkOsOkkOs] mornang [mOrnaG] v tergenang:
v batuk terus menerus: sabah nami mornang sawah
mongkos-ongkos mando batuk kami tergenang
ni ondi terus menerus sudah 1
morong [mOrOG] 1 v menyalak:
batuknya itu baliang nami morong i laman
moning [mOniG] n kalung biji yang anjing kami menyalak di
jernih rupanya halaman; 2 n lolongan anjing
monis [mOnis] a lembut 2
morong [mOrOG], morong-orong
monis-monis [mOnismOnis] n v mengaduh kesakitan: bapa
semacam kayu bakar morong-orong nabodari bapak
monok [mOnO?] n dendam: ulang mengaduh kesakitan tadi
monok bani halak! jangan malam
dendam sama orang lain! morpo [mOrpO] v diam: sidea
monsi [mOnsi] n tikus: omei nami baganup morpo mereka semua
bois ipangan monsi padi kami diam
habis dimakan tikus morsik [mOrsik] a keras: roti ai
monsong [mOnsOG] v hangus morsik tumang roti itu keras
montik [mOntik], montik-ontik v sekali
berdebar-debar: montik-ontik morto [mOrtO] a rapat di belakang:
jantungni paimahon pengumu- hayu hai morto i pudini kayu
man berdebar-debar jantungnya itu rapat di belakangnya
menunggu pengumuman
morum [morum] a harum
mopiopi [mOpiyOpi] v tunduk
mosal [mOsal] n barang-barang
karena dimarahi: mopiopi ia
ilobeini amang ni ai, halani bekas: domma mosal pakean
biarni dia tunduk di depan on sudah jadi barang bekas
ayahnya karena kena marah pakaian ini

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 153


mosap . muget

mosap [mOsap] a basah: mosap moyak [mOya?] v muntah: ia


hanami hona udan basah kami moyak manganggoh bau ai ia
kena hujan muntah mencium bau itu
mosog [mOsOg] v terbakar: moyat [mOyat] a anyir: moyat
rumahni halak ai mosog rumah daini gulai on sayur ini rasanya
orang itu terbakar anyir
mosong[mOsOG] v hangus; moyoh [mOyOh] v buang air: anggi
mamosonghon v menjadikan moyoh ipodohman adik buang
hangus; air di tempat tidur
mangkamosong v berhangus- moyuk [mOyu?] a layu: dopma
an; pamosonghon v peng- moyuk bulung gadung natuari
hangusan daun ubi semalam sudah layu
mosor [mOsOr] v geser: mosor moyut [mOyut] a lemah kurus: ia
bulung gadung ai geser dulu jolma na moyut dia manusia
daun ubi itu yang kurus lemah
mosos [mosos] v seret: mosos mu [mu] kl p kamu: in bagian mu
pardalani seret jalannya itu bagianmu
motak [motak] a mentah: motak muak [muwa?] v terkupas: muak
daini indahan on rasa nasi ini halak ai kulit manis nami ter-
mentah kupas orang itu kulit manis
kami
mote [mote], mote-ote a loyo:
mase songon na mote-ote ho? muap [muwap] adv mulai busuk:
kenapa kamu sepertinya loyo? ihan na muap lang enak ikan
yang mulai busuk rasanya tidak
mot-mot [motmot] v orang yang
enak
berkeringat ketika demam
muat [muwat] v muat: lang muat
motok [motok] n denyut: motok buku au i bagas tas buku saya
jantungna lang tetap denyut tidak muat di dalam tas
jantungnya tidak tetap
mubah [mubah] a 1 berubah:
motol [motol] n sebutan untuk parlahouni mubah sonari
tanaman yang tumbuhnya tidak kelakuannya berubah sekarang;
subur 2 sembuh kembali: ompung
motor [motor] n motor: motor ni mubah borit ai kakek sembuh
sidea baggal tumang motor kembali dari sakit itu
orang itu berat sekali mubang [mubang] v apung
motos [motos], motos-otos v muda [muda] a muda: ia muda
tersentak-sentak: motos-otos ia tumang dia muda sekali
mardalan tersentak-sentak dia mudaha [mudaha] adv hari
berjalan keempat dalam hitungan adat
motot [mOtOt] a gugup: ia motot Simalungun
manjawab ia gugup menjawab mudar [mudar] n darah
motung [mOtuG] n sejenis pohon mugar [mugar] v mengganggu: ia
kayu bergetah daunnya lebar, mugar halak na bujur dia
perut daun berwarna hijau, dan mengganggu orang yang baik
punggung daun berwarna putih muget [mugEt] v terbuka: anggo
moug [mOug] adv satu kali: ia surat hu sikolah maningan
angga moug hu Medan ia muget kalau surat untuk ke
pernah satu kali ke Medan sekolah harus terbuka

154 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


mug-mug . mungkah

mug-mug [mugmug] a gemuk: mulur [mulur] a cak molor (ber-


angkulani mugmug tumang tambah panjang atau lebas):
badannya gemuk sekali kaus hu domma mulur kausku
muha [muha] n anjing: muha nami sudah molor
baggal anjing kami besar mumbag [mumbag] v semakin
muhup → mohop besar: ia mumbag sonari dia
muhut [muhut] a kecil-kecil: semakin besar sekarang
muhut buah ai tapi manis mumbang [mumbang] v apung;
tumang buah itu kecil-kecil tapi mengapung
rasanya manis mumbal [mumbal] v meng-
muit [muwit] v bergerak: au royok gonggong: baliang mumbal
muit aku malas bergerak halak na lewat anjing meng-
mula [mula] n lebih dahulu: ia gonggong orang yang lewat
mula masuk ni jabu dia masuk mumbang [mumbaG] v terapung:
rumah lebih dahulu; kapal ai mumbang i laut kapal
mamulai v memulai; itu terapung di laut
marmula v bermula; mumpat [mup:at] v tercabut:
mulani n (seperti) yang bunga ai mumpat ibahen adik
dahulu; bunga itu tercabut oleh adik
parmulaan n permulaan; mumuk [mumu?] a buruk: kaen ai
mula-mula adv mula-mula domma mukmuk kain itu sudah
mulak [mulak] v 1 pulang: amang buruk
baru mulak hun huta ayah baru munah [munah] v tenggelam:
pulang dari kampung; 2 balik; kapal ai munah kapal itu
paulakkon v memulangkan: si tenggelam
Tina paulakkon buku nami si
mundar [mundar] v mundur: ia
Tina memulangkan buku kami
mundar hupudi dia mundur
mulei-ulei [mulEyulEy] n sejenis kebelakang
tanaman (rumput bau-bauan)
munduk [mundu?] v tunduk: omei
mulgap [mulgap] v timbul: ai domma munduk padi itu
domma mulgap ihan ai sudah sudah mulai tunduk
timbul ikan itu;
munggal-unggal [muGgaluGgal] v
marsimulgap v bermunculan:
goyang-goyang (ke kanan dan
bahat dekke marsimulgap i
ke kiri): ia munggal-unggal
bongbongan banyak ikan ber-
mardalan: dia jalan bergoyang-
munculan di kolam;
goyang ke kanan dan ke kiri
mulgap-ulgap v tampak-
tampak munggil-unggil [muGgiluGgil] v
bergoyang-goyang (naik dan
mulia [muliya] a mulia;
turun): munggil-unggil do
iparmuliahon n dimuliakan: ia
hansa motor on halani bojanni
iparmuliahon halak dia
dalan motor ini bergoyang-
dimuliakan orang
goyang karena jalannya buruk
mulih [mulih] v mati: baliang ai ditiup angin
domma mulih anjing itu sudah
mungkah [muk:ah] v mulai: anggi
mati
au mungkah boima mardalan
multak [multa?] n ujung jalan: adikku mulai berjalan
ija do multak ni dalan on?
dimana ujung jalan ini?

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 155


mungkal . musuh

mungkal [muk:al] v keluar muntul [muntul] a kebal: si


kembali Bontang tarmasuk jolma na
mungkap [muk:ap] v terbuka: muntul si Bontang termasuk
mungkap tayub rumah ibahen manusia kebal
logou atap rumah terbuka muntut [muntut] n kentut (buang
mungkat [muk:at] a pincang: ia angin): ia muntut i sikolah dia
mardalan mungkat dia berjalan buang angin di sekolah
pincang murah [murah] a murah;
mungkil [muk:il] v tunduk: ia pamurahkon v memurahkan;
mungkil lobei rumah ia tunduk ummurah a lebih murah
di depan rumah murak [mura?] n daun salam:
1
mungkor [muk:Or] n dengkur: ia murak tarmasuk bumbu gulai
mungkor tingki modom ia tidur daun salam termasuk bumbu
mendengkur; sayur
2
mungkor [muk:Or]; mamungkor murik [muri?] n binatang berkaki
v melubangi; membuat lubang empat yang berkembang biak
dengan alat bor dengan cara melahirkan:
mungkur [muk:ur] n jeruk purut: dopma murik lombu dian?
untei mungkur tambardo jeruk sudah beranak lembu kalian?
purut adalah obat murmak [murma?] v gembung:
mungkut [muk:ut] v terangkat: bohini murmak muka wajahnya
badanni boi mungkut hu atas gembung
badannya terangkat ke atas murtik [murti?] a sedikit-sedikit:
mungmung [muGmuG] n gong: ia mambere murtik dia mem-
mungmung marhata tolu hali beri sedikit-sedikit
gong berbunyi tiga kali muruh [muruh] a marah: amang
mungut [muGut] v pelan-pelan ia muruh hubakku ayah marah
marhata mungut tumang dia padaku
berbicara pelan-pelan
murut [murut] a bertambah tinggi;
muni [muni] v sembunyi; bertambah panjang: ia murut
marmuni v bersembunyi: ia sonari dia bertambah tinggi
marmuni hutoruh bunga dia setiap hari
bersembunyi di bawah bunga
musang [musaG] a sudah buruk: ia
munjar [munjar] v keinginan hati: mambere baju na musang dia
ia manliar munjar dassa dia
memberi baju yang sudah
berpidato atas keinginannya
buruk
sendiri
musei [musEy] v tumpah: boras
munjei [munjEy] v terjatuh: ia
musei ibahen beras ditaruh
munjei hu nakkon dia terjatuh
tumpah
tadi
muntad [muntad] v terhalang: musil [musil] a miskin: hanami
tulang muntad hu Siantar musil tumang kami miskin
paman terhalang pergi ke sekali
Siantar musim [musim] n musim: sonari
muntol-untol [muntOluntOl] v musim marsuan omei sekarang
tidak bisa ditarik: muntol-untol waktu menanam padi
do tarihon horbou on kerbau musuh [musuh] n musuh;
itu tidak bisa ditarik mamusuhi v bermusuh;

156 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


mutah . muyup

parmusuhan n permusuhan
1
mutah [mutah] v muntah: anggi
mutah i parsikolahan adik
muntah di sekolah;
mamutahkon v memuntahkan;
marsimutah v banyak orang
yang bermuntahan;
pamutahkon v mengupayakan
supaya muntah;
parmutah n orang yang mudah
muntah;
mutah-utah v muntah-muntah
2
mutah [mutah] a luntur; berubah
atau kehilangan warnannya:
kaus anggi mutah ai kaus adik
itu sudah luntur warnanya;
mamutahi v melunturi
mutik [mutik] n berputik;
marmutik v putik: unte tangai
name tikki marmutik jeruk
kami sedang berputik
mutir [mutir] a payah
(membutuhkan waktu yang
lama): mutir tumang pulitan
botahni boras on payah sekali
mengutipi antah beras ini
muyog [muyOg] v goyang: ia
muyog mardalan dia bergoyang
jika berjalan
muyom [muyOm] v terjatuh: anggi
muyom hu bagas bah adik
terjatuh ke dalam air
muyuk [muyu?] v mengejar:
muyuk dayok ai! kejar ayam
itu!;
mamuyuk v mengejar: ia
mamuyuk huting dia mengejar
kucing
muyun [muyun] a mudah: ia
muyun bani halak dia orang
yang mudah terpengaruh
muyup [muyup] a loyo: muyup
dassa ho kamu loyo sekali

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 157


n . na . naman

naha [naha] pron bagaimana:


N naha ma hoi dopni?
bagaimanakah nanti akhirnya
na [na] n 1 huruf kelima dalam nahei [nahey] n kaki: mardalan
aksara Simalungun (dari surat nahei berjalan kaki
sapuluh siah); 2 yang; nahi [nahi] n isi
menunjukkan kondisi sesuatu:
nahit [nahit] n nyala: paima lobei,
dong jolma na boritan ada
nahit listrik tunggu sebentar,
orang yang sakit
listrik akan nyala;
nabi [nabi] n nabi: nabi Daud nabi mannahiti v menyalakan:
Daud; amang domma mannahiti apui
hanabion n kenabian ai ayah sudah menyalakan api
naboru [naboru] n wanita; itu
perempuan nahkon [nahkOn] v taruh: nahkon
nabung [nabuG] v cukur: nabung hu atas taruh ke atas
humismu cukur kumismu; nai [nai] n isi: nai indahan hu
parnabung n alat untuk bagas pelsi isi nasi itu ke
mencukur dalam piring
nada [nada] adv bukan: nada naibata [naibata] n Allah; Tuhan;
hubuat bukan aku yang ambil marnaibata v bertuhan;
nadom [nadOm] a kuat hati: marnaibatahon v bertuhan-
nadom uhurni manangar hata kan;
ai kuat hatinya mendengar parnaibataan ki dalam
perkataan itu kandungan
nadong [nadOG] v ada: maruah naik [nai?] v naik: naik hu atas
nadong orang yang berada jabu naik ke atas rumah;
nae [naE] n kaki hanaikan n perihal naik;
naenei [naEnEy] adv semoga: ipanaik v dinaikkan;
sonaima naenei ompung mubah manaiki v menaiki;
semoga nenek sembuh kembali panaikhon v menaikkan
naninei → naenei naima [naima] pron seperti itu;
naga [naga] n naga: dong do naga begitulah
tapi lang onggana idah naga nalih [nalih] n sepuluh kaleng:
itu ada tapi tidak pernah nalih ma haganupan omei ai
tampak padiku sepuluh kaleng semua-
nagaraja [nagaraja] n nama desa nya
yang dibentuk dari kata nagori nam [nam] n kata yang diucapkan
dan raja yang berarti benua raja seseorang ketika menyerahkan
atau kampung raja sesuatu kepada orang yang
nagori [nagOri] n kampung: lebih dihormati
nagori hu ja do hanima? namalum [namalum] n daging
dimana kampung kalian? yang dimasak dengan bumbu
nagur [nagur] n nama sebuah khusus untuk disajikan kepada
kerajaan dahulu kala orang tua
nah [nah] n kata yang diucapkan naman [naman] adv hanya: ia
saat memberi: nah, on doon naman anakni dia hanya
duit mai! nah, ini uangmu itu! tinggal dengan anaknya

158 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


namangalop . naring

namangalop [namaGalOp] n suami manangkong v mendaki:


nambom [nambOm] n pantat ngayot tumang hugehkon
manangkong dolog on aku
namin [namin] adv sebenarnya:
capek sekali mendaki gunung
songon do namin maksud hai
itu
beginilah maksud yang se-
benarnya nang-nang [naGnaG] v dimarahi:
naminei → namin nang-nang inang ia halani
marayoh ibu memarahi dia
namur [namur] n sisa air hujan
karena malas
yang tertinggal di rerumputan
pinggir jalan nanialop [naniyalOp] n istri
nan, nai [nai] n orang tua: nai naninei [naniney] adv sebenarnya
Japarman orang tua Japarman nanjadihan [nanjadihan] n dua
nanah [nanah] n nanah: bahat hari yang lalu: nanjadihan
nanah ni bayohni bisulnya inang mulak hun Siantar dua
banyak nanah; hari yang lalu ibu pulang dari
marnanah v bernanah: lukanya Siantar
marnanah luka sudah bernanah nangka [naGkO] n nangka
nandigan [nandigan] pron kapan; nangkon [nak:On] v taruh: nakkon
bila: nandigan ham roh? kapan ibabouni meja ni taruh di atas
kamu datang? meja ini
nandok [nandO?] n sebutan untuk nansiam [nas:iyam] pron kalian:
anak yang mulai belajar ber- lau huja nansiam? kalian mau
jalan kemana?
nang → inang nansungguh [nansuGguh] n siput
nangar [naGar] n landasan kecil yang hidup di dalam air
nanget [naGEt] a pelan; lambat: nantigan [nantigan] pron kapan:
mardalani nanget ompung nantigan handian hu jon?
nenek jalannya pelan-pelan; kapan kalian ke mari?
panengethon v melambatkan; nandigan → nantigan
nanget-nanget a pelan-pelan; nantuari [nantuwari] n kemarin
lambat-lambat napa [napa] n pupuk: amang
nanggalutu [naGgalutu] n nama mambaon napa hu juma ayah
kerbau dalam cerita Raja membawa pupuk ke ladang
Negeri Raya naporon [napOrOn] n semak:
nanggas [naGgas] n sejenis kayu adong do ulog i naporon ular
berbatang besar dan kayunya ada disemak-semak;
sangat keras marporon n bersemak
nanggei [naGgey] a lambat: napu [napu] n pupuk: amang
nanggei pardalani jalannya mambaon napu hu juma ayah
lambat membawa pupuk ke ladang
nangging [naGgiG] num seraup: i nari [nari] adv lagi: sadari nari
buatni indahan san nangging mulak inang hun kota ibu
diambilnya nasi seraup pulang dari kota sehari lagi
nanggordaha [naGgOrdaha] n naring [nariG] a 1 perlahan:
burung garuda naring parohni perlahan
nangka [naGka] n nangka datangnya; 2 nyaring: naring
nangkog [nak:Og] v daki; sorani suaranya nyaring

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 159


nar-nar . nger

nar-nar [narnar] n bara api: kamu jangan menjerit-jerit di


ulang idogei nar-nar ai jangan situ, ada orang yang sedang
dipijak bara api itu; sakit
marnar-nar v membara ngais [Gais] n suara melangkah
nase [nasE] pron mengapa: nase atau melompat (yang terdengar
ibuat ho in? mengapa kau tiba-tiba)
ambil itu? ngal [Gal] n sebutan pada bayi me-
nasikaha [nasikaha] pron abang nangis yang tidak mengeluar-
dari suami; ipar kan suara
nasi-nasi [nasinasi] n daun katu: ngalut [Galut] a susah: ngalut do
in nasi-nasi molah bahen mansari horja susah sekali
lowah ta sayur daun katu saja mencari kerja;
untuk kita marngalutan v berasa susah;
nata [nata] a nyata ngalutan a lebih susah;
ngalutentangu a terlalu susah
natu [natu] n kemaluan laki-laki
1 ngangang [GangaG] v ternganga:
ne [nE] p ayo
2 ngangang balbani mangindo
ne [nE] n kaki mangan mulutnya ternganga
neang [nEyaG] n sebutan untuk minta makan
anak-anak yang baru belajar ngar-ngar [GarGar], ngar-ngaran
bicara untuk mengatakan cantik n pecahan kaca
neh [nEh] n kata yang diucapkan ngar-ngaran → ngur-nguran
untuk menyuruh orang pergi: ngarut-ngarut [GarutGarut] n
neh, hu jabu ni pangulu bunyi gigi yang berdenyit
pergilah ke rumah penghulu karena makan sesuatu yang
nehei → nahei rapuh atau mentah: ngarut-
nei-nei [neyney] n sebutan untuk ngarut mangatah botik na
mengatakan hujan turun terus matah ai dia makan pepaya
menerus mentah itu berdenyit denyit
nekam [nEkam] v makan: nekam ngat-ngat [GatGat] n gigitan
dongkei hanami ijai kami ngayot [GayOt] n pegal; letih;
makan daging di sana marngayot a berpegalan;
nengel [nEGEl] a tuli; pegal-pegal;
nanengel n orang yang tuli; ngayotan v merasa pegal;
panengel-nengel v pura-pura merasa letih
tuli: ulang panengel-nengel do ngem-ngem [GEmGEm] a mulut
janganlah pura-pura tuli tertutup: ngem-ngem do hassa
neta [nEta] p ayo: neta ma hita babahmu i, seng pat marhata
misir ayo kita pergi mulutmu tertutup tidak mau
nga [Ga] n huruf kelima belas bicara
dalam aksara Simalungun (dari ngeong [GEyOG] n tiruan bunyi
surat sapuluh siah) kucing;
ngadol [GadOl] n gigi geraham: marngeong v mengeong;
naborit ngadol au tumang sakit mengeluarkan bunyi kucing
sekali gigi gerahamku nger [GEr] n bunyi benda yang
ngair-ngair [GairGair] v menjerit- terpelanting
jerit: ulang ho ngair-ngair i
jai, dong halak na bontan

160 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


nges . nira

nges [GEs] v mengambil sesuatu niadok [niyadO?] n maksud bicara:


dengan sangat cepat (yang aha do niadokmu apa maksud
dilakukan pencuri) pembicaraanmu
nges-nges [GEsGEs] v gigi atas dan niak [niya?] n pedih: niak tumang
bawah terkatup rapat (kejang ugahku lukaku pedih sekali
pada wajah disebabkan oleh niat [niyat] n niat; hajat: niat ni
penyakit) uhur niat hati
nget-nget [GetGEt] adv sangat: nidokan [nidOkan] n perkataan:
nget-nget halak ni lang aha si nidokanmu? apa yang
tarimbang orang itu sangat kau katakan?
kuat tidak terimbangi ningon [niGOn] adv musti: ningon
ngida [Gida] n rasa tembakau misir do ho sonari kamu harus
ngidol [GidOl] n benda atau sesuatu pergi sekarang
yang besar nin [nin] pron begitu: nin dong ni,
ngil-ngil [GilGil] v tertawa yang nin ma napa oatik-oatik begitu
tampak hanya gigi adanya, itulah dipada-padai
ngimngir [GimGir] a bosan ningan-ningan [niGanniGan] v
mendengar: ngimngir au sikap mencemooh
manangar hatamu bosan aku ningku [nik:u] n kataku: domma
mendengar kata-katamu sonai niangku sudah demikian
ngis-ngisan [GisGisan] a gelisah: kataku
ngis-ngisan ia paimahon ninta [ninta] n kata kita: domma
inangni dia gelisah menunggu sondi ninta kita sudah
ibunya mengatakan demikian
nguh-nguh [GuhGuh] v bertengkar niombah [niOmbah] n anak: -
mulut: nguh-nguh si dea i jai niombah ni baru mulak hun
halani ulahni anak mereka Raya anaknya baru pulang dari
bertengkar karena ulah anak Raya;
ngul-ngul [GulGul] a sengau: ngul- iniombahkon v dijadikan anak;
ngul sonari dakdanak ai suara marniombah v beranak;
anak itu niombah daboru n anak
sengau perempuan;
ngur-nguran [GurGuran] v niombah dalahi n anak laki-
mimisan; keluar darah dari laki
hidung nipi [nipi] n mimpi; 1 sesuatu
ni [ni] pron nya; bentuk terikat yang dialami dalam tidur: aha
yang merupakan varian nipini si Butet apa mimpi si
pronomina persona dia dan Butet; 2 angan-angan;
pronomina benda yang manipihon v 1 memimpikan;
menyatakan milik, pelaku, atau 2 mencita-citakan;
penerima: bagianni bagiannya marnipi v 1 bermimpi; 2
1
nini [nini] v katanya: domma berkhayal;
sonai nini sudah demikian nipion v impian;
katanya parnipi n pemimpi; 2 orang
2 yang suka mengkhayal;
nini [nini] pron cicit
tarnipi-nipi v termimpi-mimpi
nira [nira] n nira

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 161


nolih . nunut

nolih [nOlih] n batas (untuk


pekerjaan): nolih domma bolog
sudah banyak yang aku
kerjakan
nol-nol [nOlnOl] v melotot: nolnol
panonggomi bai botentangou
ai matanya melotot melihat
gadis itu
nongkan [nOk:an] n tadi: nongkan
ai marguro-guro i alaman ia
tadi bermain-main di halaman
rumah
nong-nong [nOGnOG],
manongnong v tenggelam:
nombis ahu nong-nong i bah
aku hampir tenggelam di
sungai;
manong-nonghon v meneng-
gelamkan;
tarnong-nonghon v terteng-
gelamkan
nono [nOnO] pron cicit
nonoi [nOnOy] v lihat: nonoi dolog
ai! lihat gunung itu!
nonok [nOnO?] v kencing: ulang
nonok bae pedom ma jangan
kencing di tempat tidur
nor [nOr] v putar: nor sampai
habang putar sampai terbang
noran [nOran] n baris; susun
noran ni suan suanan!
susunkan tanaman itu!
nu [nu] n kata untuk memanggil
babi
nuan [nuwan] n sekarang: lang i
jon ia nuan dia tidak berada di
sini sekarang
nukna [nu?na] n ucapan yang
berubah ubah
nungnang [nuGnaG] n keadaan
bertengkar
nunut [nunut] v terus;
hanunuton n keterusan;
inunut n diteruskan: ulang
inunut tangis jangan diteruskan
menangis;
manunuti v menembuskan

162 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


o . oak . okang

odon [OdOn] v ejan (orang yang


O hendak melahirkan agar bayi-
nya keluar)
oak [Owa?] n suara orang muntah: odong [OdOG] a selidik: odong i
oak mangigi au manangar aku lobei, ulang mintor itangkop
tidak suka mendengar suara selidiki terlebih dahulu jangan
orang muntah terus ditangkap
oang [OwaG], oang-oang n meniru odor [OdOr] v iring;
suara elang terbang: oang-oang marodor v beriring: marodor
sorani anak-anak i darat suara do porkis mardalan semut jalan
anak anak seperti elang di luar beriring;
obeng [ObEG] n obeng: pinjam odoran v iringan: ganjang
lobei obeng nima pinjam dulu odoran iringannya panjang;
obeng kamu marodor-odor v beriring-iring;
obog [ObOg] v memotong; odot [OdOt] v tekan: odot baen ase
mangobogkon v memotong- marhata tekan supaya berbunyi
kan; oduk [Odu?] a bengkok (keadaan
marobogan adv berpotongan ; suatu tumbuhan yang tumbuh
marsiobogan v saling me- tidak lurus atau tidak sem-
motong; purna): oduk rih ai halani
pangobog n pemotong; tutup ibaen batu lalang itu
pangobogan n 1 pemotongan; bengkok karena tertutup batu
2 bekas potongan; ogung [OguG] n gong
sangobog num satu potong; 1
ojak [Oja?] n alas: aha ibaen ho
tarobog v terpotong; ojak ni apa yang kau gunakan
mangobog-obog v memotong- untuk alasnya
motong 2
ojak [Oja?] n suara orang muntah
obor [ObOr] v melintang: hayu ai
obor i dalan kayu itu melintang ojal [Ojal] adv sering digunakan:
di jalan hiou na dop ojal ini kain
sarung yang sering dipakai
odak [Oda?] n aksi
oji [Oji] a suka: oji uhur mangidah
odar [Odar] n sengsara: odar ma ai suka hati melihatnya
sedea dopkonsi matei inangni
mereka menjadi sengsara ojoh [OjOh] v paksa: ojoh malah
setelah ibunya meninggal; ase laho ai paksa saja biar dia
mangodar v menyakiti, pergi
menyiksa: ulang mangodar ojur [Ojur] v bujuk: ojur ia ase na
huting on jangan menyakiti ra missir hu sikolah bujuk dia
kucing itu biar mau pergi ke sekolah;
odih [Odih] a galak: odih do ojuran n bujukan; anjuran;
baliang ai anjing itu galak pangojur v orang yang
sekali membujuk;
tarojur v tersuruh
odoh [OdOh], mangodoh v tekan:
odoh ujung ni tekan ujungnya; okak [Oka?] n tulang: baliang
mangodohkon v menekankan; marosuh mangan okak
odohkon v tekankan; anjing suka makan tulang
1
pangodoh n penekan; okang [OkaG] Ark n nasib;
tarodoh v tertindih; haokangon n keberuntungan;
odoh-odoh n banyak tekanan parokangan n peruntungan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 163


okang . ombou

2
okang [OkaG] n sorot; menyorot omar [Omar] n ancam (dengan
okoh [OkOh] n keberatan (orang kata-kata)
yang tampak keberatan mem- omas [Omas] n emas;
bawa beban) haomasan n keemasan;
olad [Olad] v mengambang: olad mangomasi v melapisi dengan
hayu ibah kayu mengambang emas;
di sungai mangomaskon ki v meman-
olang [OlaG] n sejenis pisang jakan; maromas v beremas;
olat [Olat] a 1 kosong: olat lobei paromas n pengrajin emas;
bah ai kosongkan air itu; 2 penjual emas emas
hambat, rintangi: ulang olat ho ombah [Ombah] v gendong: ombah
parlahoni jangan rintangi ke- ade min ase ulang tangis!
pergiannya; gendong adikmu agar tidak
pangolat n penghambat; menangis!;
pangolatan n penghambatan; mangombah v gendong pakai
tarolat v terhambat kain;
olbuk [Olbug] v mengorek atau ombahan n anak-anak yang
membalik padi yang ditumbuk digendong;
di lesung dengan menggunakan parombah n alat untuk
tangan menggendong;
oldog [oldog], oldog-oldog n tarombah v tergendong
tenggorokan ombak [Omba?] n cangkul
ole-ole [OleOle] n terompet dari ombik [Ombi?] n cabut (mem-
batang padi: ole-ole aima guro bongkar anak pisang untuk
guroni dakdanak terompet dari ditanam): inang mangatahon
batang padi adalah permainan bannami ombik anakni galuh,
anak-anak ase isuan hu juma ibu
olob [OlOb] n sorak; menyuruh kami mencabut anak
marolob v bersorak-sorak: pisang untuk ditanam di ladang
hanami marolob mamestahon ombing [OmbiG] n anting-anting
parkawinan angkang nami yang bulat dan tipis: ombing ai
kami bersorak-sorak ia iberehkon simantuani bani
merayakan pesta perkawinan parumaenni anting-anting itu
kakak kami diberikan mertua kepada me-
olom [OlOm] v simpan: ulang olom nantunya
hata na salah jangan simpan ombis [Ombis] adv nyaris (tentang
kata-kata yang salah sesuatu yang membahayakan):
olos [OlOs] adv lekas: olos mulak ombis madabuh au hubai hayu
hu rumah, dong na roh! lekas aku nyaris jatuh dari pohon
pulang ke rumah, ada yang ombob [OmbOb] n lintah kecil:
datang; ombob bahat i sabah nami
mangoloskon v mempercepat; lintah kecil banyak di sawah
taroloskon v dapat dicepatkan;
kami
marolos-olos adv berlekas-
lekas ombou [Ombow] n jasa: ombou ni
bam domma banggal besar
oma [Oma] n jenis tumbuhan
jasanya padamu;
lalang berdaun tajam bergerigi
marombou v berbuat jasa
tumbuh di rawa-rawa

164 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


ombuk . ondong

1
ombuk [Ombug] v hembus: ompot [OmpOt] v habiskan; gasak:
ombuk lobei apui ai hembus ompot ma mangan ase dong
dulu api itu gogohmu habiskan makananmu
2
ombuk [Ombug] n bubuk: ombuk biar kamu bertenaga
jogul na i duda ini bubuk ompung [Op:uG] pron kakek:
jagung yang ditumbuk manja do niombah anggo ma
ombun [Ombun] n embun; ompung anak menjadi manja
hombunon n terkena embun; jika merindukan neneknya;
mangombunhon v meng- ompungahni [Op:uGahni] n
embunkan; pemilik
mangombuni v mengembuni; ompu-ompu [Op:uOp:u] n ibu jari
marombun v berembun;
pangombun n alat untuk men- on [On] pron ini: on do huting na
dinginkan manangkoi iahan ai inilah
kucing yang mencuri ikan itu
ombut [Ombut] n bagian dalam
pucuktumbuh-tumbuhan seperti onah [Onah] v tanam: onah omei
kelapa aren dan pinang on tanam padi itu
omei [Omey] n padi: ibotoh ho do ondam [Ondam] v ancam: ondam
mangotam omei tahukah kamu ase jora ia manangko ancam
mengetam padi?; dia agar jera mencuri
maromei v berpadi; ondas [Ondas] v serah: au ondas
paromei n juragan padi; ma hu tanganmu aku serahkan
omou [OmOw] a dusta; bohong: ke tanganmu
ganupan turi-turianmu omou ondei [Ondey] v ayun; berayun-
hagasupan ceritanya semua ayun: ondei ma mataku
dusta; solmodom mataku sudah ber-
maromou v berdusta; ber- ayun-ayun mengantuk mau
bohong tidur
ompak [Ompa?] n potongan kayu: ondi [Ondi] p cak dulu: ondi etek
ompak pe hoi do ibaen soban pe au, sonari domma banggal
potongan kayu itu dapat dibuat dulu aku masih kecil sekarang
kayu bakar sudah besar
ompan [Op:an] n umpan: aha do onding [OndiG] v lindung: onding
ibaen ho ompan ni hailmu? apa bani labah terlidung oleh pintu
yang kamu buat untuk ondit [Ondit] v urut: ondit lobei
umpanmu? gurung hu pijat dulu pung-
ompas [Ompas] v jatuh (tidak gungku
disengaja): ompas ompung i 1
ondok [OndO?] v angguk: ondok
dalan halani lojatu nenek ter-
tanda ni satuju mengangguk
jatuh di jalan karena kelelahan
tandanya setuju
ompat → opat 2
ondok [OndO?] v lenggok tari:
ompon [Op:On] n bakul berbentuk
bulat dan panjang: ompon in ondok ni tortor Simalungun
bahen iananni omeimu bakul lampei-lampei lambat lenggok
ini untuk tempat padimu tari simalungun
ompong [Op:OG] v lempar: ondong [OndOG] a selidik:
ompong batu on hu dipar ai ondong lobei sonopha do ia
lempar batu itu ke seberang sasihongi selidiki dulu bagai-
sana mana dia sebenarnya

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 165


ondos . onom

ondos [OndOs] v serah; ongkik [Ok:ik] n ketulangan:


mangondos v menyerah; ongkik ibaen ongkak na oslot
mangondosi v menyerahi; bai borgok au saya ketulangan
mangondoskon v menyerah- karena duri ikan tersangkut di
kan; leher
marondos v berserah; ongkos [Ok:Os] v batuk serak:
ondosan n serahan; ongkos aima naborit nalang
ondoskon v v serahkan: parah, tapi loja batuk serak
ondoskan bani serahkan pada- penyakit yang tidak parah
nya; tetapi capek karenanya
pangondosan n penyerahan ongon [oGon] v ejek;
ondun [Ondun], ondun-ondun n marongon v mengejek ulang
ayunan: i bolakang jabu nami marongon bani urusanni halak
dong ondun-ondun di belakang jangan mengejek urusan orang
rumah kami ada ayunan lain;
ongga [OGga] adv 1 pernah: ongga marsiongonan v saling meng-
do si Poltak hu penjara si ejek
Poltak pernah di penjara; 2 ada onil [Onil] a sedikit: dia onil nari
kalanya: ongga do ia dia minta sedikit lagi
tartangkap seng dong ia oning [OniG] a sedikit: baju ni
berbuat adakalanya orang yang domma oning maribak bajunya
tidak bersalah juga dihukum koyak sedikit
onggang [OGgaG] n burung onja [Onja] n beras yang
enggang: padung ni onggang dipergunakan untuk tepung
baggal paruh burung enggang tawar
besar
onjap [Onjap] n perintah: onjap
onggih [oGgih] n pembual: hon mangkorja hu juma
onggih dassa ai na lang perintahkan dia bekerja ke
marbukti pembual ceritanya ladang
banyak tapi tak terbukti
onjar [Onjar] v dorong; tolak;
onggop [OGgOp] v intai: onggop ia mangonjar v mendorong;
laho mulak hu jabu bodari intai mangonjarhon v mendorong-
dia nanti malam, dia pulang ke kan;
rumah marsionjaran v dorong-men-
ongkah → ongkak dorong;
ongkak [Okka?] n duri ikan; pangonjar n pendorong;
ongkakkon v ketulangan taronjar v terdorong
ongkal [OGkal] v gali: ongkal onjat [Oj:at] a padat: onjat baen
gadung ni ase au i tutung gali ase siat haganuppan padatkan
ubi itu biar kubakar; agar muat semuanya
ngongkal v menggali; onjol [OnjOl] v istirahat: onjol na
pangongkal n orang yang lobei nasiam istirahat dulu
menggali; kalian
pangongkalan n penggalian;
onom [OnOm] num enam;
tarongkal v tergali
paonomhon n yang keenam;
ongkap [Ok:ap] a panas (karena saparonom v seperenam;
tertutup): ongkap songon nai marsionom-onom v berenam-
tutung panas seperti terbakar enam

166 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


onsit . osor

onsit [Os:it] n binatang sejenis ulat ordong [OrdOG] v 1 berputar; 2


kecil yang memakan sayur- pusing: ordong pangahap hu
sayuran: onsit mamangani aku merasa pusing
bonani assimun ulat onsit orgos [OrgOs] v makan dengan
memakani batang timun rakus: orgos parmangani dia
onsop [Os:op] v hisap; hirup makan dengan rakus
ontang [OntaG] v undang: ontang ornang [OrnaG] v tergenang:
hasonam mu ase mangan- ornang bah i lobei halani jujut
mangan hita ari minggu i baen tompoh tergenang air di
undang teman-temanmu biar halaman rumah karena tertutup
kita makan-makan hari minggu sampah
opan [Opan] v memasang api: orngak [OrGa?] ki bual; membual;
opan pui in ase marmasak besar mulut: orngak dassa ia i
inang hidupkan api itu biar ibu kodei ai dia membual di kedai
memasak itu
ompat [Op:at] num empat; orod [OrOd] a rapat: orod i pudini
paopathon n yang keempat; jarak di belakangnya rapat
saparopat v seperempat; orom [OrOm] a tahan diri; tahan
maropat-opat v berempat- selera: orom manginsopi! tahan
empat diri, jangan merokok!
ope [OpE] adv lagi: aha ope orong [OrOG] n bunyi lenguh
sihorjoaonkonku? apa lagi
(karena sakit);
yang akan kukerjakan?
mangorong v 1 melenguh; 2
openi [OpEni] adv lagi: seng melenguh;
openi roh bapa ayah belum
ortong [OrtOG] n binatang terikat
datang lagi
yang berusaha melepaskan
opi [Opi], mopiopi v mengangguk ikatannya
angguk (karena ketakutan)
oruk [Oru?] n kunci: oruk labah in!
opop [OpOp] v menghangatkan kunci pintu itu!
anaknya di bawah sayap: opop
do ibaen dayok ai anakni induk osal [Osal] a kusut: ulang i osal
ayam itu menghangatkan anak- hiou in! jangan dibuat kusut
nya di bawah sayap kain itu!
opuk [Opug] n bau busuk: osang [OsaG] n dagu: osang ni
teranggoh au bau opuk aku anak-anak lombut dagu anak-
mencium bau busuk anak masih lembut;
osang-osang n dagu hewan
ora [Ora] v usir: ora dayok in usir
ayam itu osap [Osap] n air kencing anak-
anak: osap ni si butet air
orak-orak [Ora?Ora?] n paru-paru
kencing si butet
ora-ora [OraOra] n pengikat
osor [OsOr], mossor v geser:
beliung: buat ora -ora ai ambil
hunduanni mossor otik tu
pengikat beliung itu
siamun geser sedikit ke kanan
orbat [Orbat] v cabut: orbat bonani duduknya;
gadung ai! cabut pokok ubi itu; mangosor v menggeser;
mangorbat v mencabut; marsiosoran v saling bergeser;
tarorbat v tercabut
pangosoran n penggeseran;
orbuk [Orbu?] n debu; tarosor v tergeser; dapat di-
marorbuk v berdebu geser

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 167


osos . oyok

osos [OsOs] v bergeser sedikit demi ou [Ow] p ya (jawaban dari yang


sedikit: osos hujungkon otik! lebih muda terhadap orang
geser ke sana sedikit demi yang lebih tua ketika dipanggil)
sedikit! oyang [OyaG] a 1 pincang: oyang
osuh [Osuh], mangosuh n suara pardalanami pincang jalannya;
keras dan nyaring: mangosuh 2 sakit (tulang); 3 encok
do sorani bodil ai keras sekali oyok [OyO?] v kencing: oyok ni
suara bedil itu dakdanak lape marbual
otak [Ota?] n otak kencing anak anak belum
otik [Oti?] a dikit: otik dassa omei berbau
nami padi kami sedikit;
otikan a lebih sedikit;
otiktu a terlalu sedikit;
paotik v sedikitkan; kurangi:
paotik parrupeyanni! kurangi
jatahnya!;
sasaotik adv sedikit demi
sedikit;
tarotik a agak sedikit;
umotik a lebih sedikit
otil [Otil] a sedikit: nasi otil
ipangan ho? mengapa sedikit
kamu makan nasinya?
oting [OtiG] a sedikit: bakku oting
nari minta sedikit lagi
oto [OtO] a bodoh: oto aha pelang
ibotoh bodoh, apapun tidak
tahu;
mangoto-otoi v membodoh-
bodohi;
pangoto-otoi n orang yang
membodoh-bodohi
otos [otOs] v sembelih: otos dayok
pojom ai sembelih ayam hitam
itu
otou [OtOw] n warna putih yang
terdapat pada mata apabila
sakit mata (jenis penyakit
mata)
otur [Otur] v selesai: mangotur i
bonang menyelesaikan tenunan
otute [OtutE] n cara pandang anak
yatim piatu ketika melihat anak
yang mempunyai orang tua
memakan makanan yang enak

168 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


p . pa . pagori

padung [paduG] n paruh: ongga


P baggal padung ni burung
enggang besar paruhnya
pa [pa] n huruf keempat dalam padur-padur [padurpadur] n
aksara Simalungun (dari surat sejenis burung
sapuluh siah) paduya [paduya] n sejenis tumbuh
paboa [pabOwa] n tandanya: tumbuhan tali buahnya
marposa do halak paboa dong berwarna merah sebesar lada
na matei matua kain berwarna pae [paE] a terang; jelas: pae
putih tandanya ada orang tua bahen alingmu! perjelas
yang meninggal dunia suaramu!
pacat [pacat] n pacat pae-pae [paEpaE] adv hati-hati:
padan [padan] n janji; pae-pae hadian! berhati-hatilah
marpadan v berjanji; kalian!
mamadanhon v menjanjikan; paer-paer [paErpaEr] n 1 jejak:
parpadanan n perjanjian; paer-paerni ursa jejak rusa; 2 a
tarpadanhon v terjanjikan bekas: baju paer-paerni si
padang [padaG] n padang: Bona baju bekas si Bona
pejalangkon lombu au hu paes [paEs] a kancil: begu
padang aku mengembalakan manangkap paes harimau me-
lembu ke padang nangkap kancil
padar [padar] v bakar: padar lobei paet [paEt] a 1 pahit: bulungni
ngadung on! bakar dulu ubi botik paet daini daun pepaya
itu!; pahit rasanya; 2 sengsara;
mapadar v membakar hanami melarat: paet goluh hidup
mapadar jagul i juma nami sengsara;
kami membakar jagung di hapaetan n kepahitan;
ladang paetan a lebih pahit;
padas [padas] v sampai; paetentangu a terlalu pahit;
mandashon v menyampaikan; papaethon v memahitkan;
tarpadas v tersampaikan sapaet a sepahit;
padat [padat] a rapat tarpaet a agak pahit;
padehal [padEhal] n gigi yang ber- mapaet-paet v berpahit-pahit
tumpuk-tumpuk tumbuhnya pag [pag] a berani;
pader → padar parpag n pemberani;
padil-padil [padilpadil] n rabung: pag-paghon v memberanikan;
baen padil-padil ni sopoumin! pagar [pagar] n jimat (penjaga
buat pulungannya rumahmu! badan):
padot [padOt] v beriring; ber- bahen pagar ni! ini buat
samaan: padot sidea roh jimatmu!
mereka datang hampir ber- pagoling [pagoliG] v balik
samaan pagori [pagOri] n anggota: pagori
paduk [padu?] n lubang kayu: ni angkula anggota badan;
marpaduk do hape bonani hapagorion n keanggotaan;
durian ai rupanya, batang marpagori v beranggota;
durian itu berlubang marpagorihon v beranggota-
kan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 169


pagut . pakei

pagut [pagut] n patuk pahular [pahular] adv pura-pura:


ipagut n dipatuk: ulang paturut pahular misir ia marsiklah
ipagut dayok jangan biarkan hun jabu dia pura- pura pergi
ayam itu dipatuk; ke sekolah dari rumah
ipaguthon v dipatuk: paik [pai?] n tampar: ulang paik
ipaguthon dayok au aku di- baen anggi min! jangan
patok ayam; ditampar adikmu!
mamagut v mematuk; paima [paima] v tunggu;
tarpagut v terpatuk ipaima v ditunggu;
paham [paham] n teras napaima n penunggu;
pahan [pahan] v pelihara: sadiha paimahon v menunggui;
pahan i ho hambing? berapa tarpaima v tertunggu (yang
ekor kambing yang kamu belum pasti datang)
pelihara?; paina [paina] v tunggu: paina
marpahan v beternak; hanami holi kami tunggu nanti
marpahan dayok beternak
pair [pair] n tum (suara dentuman)
ayam;
marpinahan v memelihara pais [pais] v dikatakan kepada
(tentang binatang atau tana- binatang yang melompat
man); dengan tiba-tiba
pahan-pahanan n ternak-ter- paja [paja] a mahir: paja tumang
nakan tuhang tukang itu sangat mahir
pahang [pahaG] a parah: pahang pajak [paja?], mamajak n lang-
naboritni sakitnya parah ganan: hanami mamajak durian
pahar [pahar] v 1 gali; 2 dulang; bae Ali kami berlangganan
ipahar v 1 digali: ulang ipahar durian pada si Ali
on jangan digali di sini; 2 pajat [pajat] v tetap; tidak ber-
didulang: tulang mambuat gerak: ijonlah ho pajat di sini
omas ipahar i bah paman saja kamu menetap
mendulang emas di sungai pajog [pajOg] n pancang;
pahara [pahara] n macam: piga mamajoghon v memancang-
pahara tumang tambar on? ada kan;
berapa macam obat itu? pajogkon v pancangkan;
pahat [pahat] n pahat: buat pahat tarpajoghon v terpancangkan
ai ambil pahat itu pajom [pajOm] a hitam: nase
pahei [pahey] v pakai: ulang pajom bohini mengapa wajah-
pahei baju na kotor in jangan mu hitam?
pakai baju kotor itu pajuh [pajuh] v puja
paheng [pahEG] n orang yang ipajuh n dipuja: ulang ipajuh
melihat ke bonani hayu! jangan dipuja
pahil [pahil] a tidak cocok: pahil kayu!
1
do i pakeiho baju in! kamu pak [pa?] n pak
2
tidak cocok pakai baju itu! pak [pa?] v petak (sawah)
pahompu [pahOp:u] pron cucu; pake → pakei
marpahompu v bercucu pakei [pakey] v cak pakai;
pahu [pahu] n pakis: buat pahu ai mamakeihon v memakaikan;
bahen lowoh ambil pakis itu marpakeian v berpakaian;
buat disayur pakeian n pakaian;

170 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


pakis . palou

pamakeian n pemakaian; palas [palas] n pondasi rumah:


sipakeihonon n sesuatu yang bahen palas ni besikah ni
dipakai; sopou min! buat pondasi
tarpakei v terpakai rumahmu!
pakis [pakis] a bersih: pakis paldou [paldOw] a tidak tepat;
bahen jabu on bersihkan dulu menyimpang: paldou do
rumah ini! hatentanga mai pembicaraan
pakon [pakon] p 1 dan; 2 dengan: itu telah menyimpang
pakon ise do roh? dengan siapa palei [paley] a 1 lalai; 2 lamban:
kamu datang? palei dassa ho mahorja kamu
pakou [pakOw] n pakau (permain- sangat lamban bekerja
an kartu Cina dengan kartu tiga palget [palgEt] a nyaring: palget
helai di tangan dan dapat di- baen alingmu nyaringkan suara
tukar-tukarkan seperti main kamu!
ceki; permainan tiga helai) palging [palgiG] v tengok; lihat:
pak-pak [pa?pa?] n bagian marga palging hu jon lihat kemari
dari suku simalungun palguk [palgu?] v duduk lama-
paksa [pa?sa] v paksa; lama: ulang ho palguk jangan
mamaksa v memaksa; duduk lama-lama di situ
mamaksahon v memaksakan; palia [paliya] n petai: on ma palia
tarpaksa v terpaksa; nisuan ni ompung inilah petai
mamaksa-maksa v memaksa- yang ditanam nenek kita;
maksa palia gunung n petai cina:
paku [paku] n paku: tuktuk paku songon manakih palia gunung,
in tokok paku itu; mulak singgan gutulni, pb
mamaku v memaku; seperti memanjat petai cina
mamakuhon v melekatkan karena tantangan sedikit, gagal
dengan paku; rencana
marpaku v berpaku; paling [paliG] n penyakit sampar;
tarpaku v terpaku (sudah kolera: naborit paling ia do
dipaku) hape dia kena penyakit sampar
1
pala [pala] n buah pala palionggang [paliyOGgaG] n nama
2 sejenis rumput ilalang
pala [pala], marpala-sapala adv
sepenuh hati palis [palis] p cis (kata ejekan
3 menunjukkan rasa tidak suka):
pala [pala], sengpala adv tidak
usah: sengpala ibere bani! palis otik pelang pot au bani
tidak usah diberikan padanya! cis, aku tidak suka kepadanya
palait [palait] n lembing: hu sedikitpun
tanya bae palait aku palit [palit] a lengket: palit hapur
menombak dengan lembing bani apei in bahen tandani!
palak [pala?] a benci: palak lengketkan kapur itu pada tikar
tumang au mangindahsi aku sebagai tandanya!
sangat benci melihatnya palkus [palkus] a montok: palkus
palang-palang [palaGpalaG] n huyum ni tumang pipinya
jerat untuk menangkap bina- sangat montok
tang: aili hona palang-palang palou [palOw] n bintik putih yang
babi hutan terkena jerat tumbuh di mata dan menye-
babkan mata kabur atau buta

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 171


pal-pal . panggang

pal-pal [palpal] a gundul; panas [panas] n biang keringat:


mamalpal v menggunduli bahat ni panas
palta [palta] n petai: hanami pandak [panda?] n tiang pendek
mambuat palta i juma kami (terdapat pada raumah
mengambil petai di kebun panggung): pandak ni sopou
palu → parpalu domma maseda tiang pendek
paluh [paluh] n jalan air: i jado rumahnya sudah rusak
paluh ni sabahmon? di mana pandan [pandan] n pohon pandan:
saluran air sawahmu itu? bulung pandan ni i bayu bahen
palung [paluG] n tempat pancuran apei daun pandan dibuat untuk
air hujan: domma i pasang tikar
palung ni? apakah palungnya pandang [pandaG] v larang: age
sudah dipasang? do seng au pandang aku tidak
pamah [pamah] n tanah yang melarang, biarlah
datar dan rendah: bolak do pandau [pandaw] n pandau; rawa:
pamah ni juma mai ladangmu ai ma pandau itu rawa
itu lebar tanah datarnya pandei [pandEy] a pandai: pb
pamal [pamal] n nama sejenis pandei lang tarpanggurui,
burung yang terbang bergerom- bodoh lang tarajari pintar tidak
bol yang datangnya bermusim dapat dipergurui, bodoh tidak
(saat tertentu) mau diajari;
pamarentah [pamarEntah] n hapandeian n kepandaian;
pemerintah mapandei v bertambah pandai;
pamatang [pamataG] n badan pandeian a lebih pandai;
(jasad manusia keseluruhan) pandaitu a lebih pandai;
tarpandei a agak pandai;
pamohot [pamOhOt] v pergunakan:
papandei-pandeihon v ber-
ulang pamohot in rumang i!
lagak pandai
jangan hanya itu yang kau
pergunakan! pandir [pandir] a 1 jauh berbeda:
pandir pambotoh mai pen-
pamonggor [pamOGgOr] n mata
dapatmu jauh berbeda; 2 lain:
pan [pan] pron pengganti nama pandir dahassa pangulahni
untuk kaum laki-laki: pan lain saja perbuatannya
Jamaruli bapak si Jamaruli
panduja [panduja] n sejenis
panagolan [panagolan] pron ke- rumput tali yang buahnya ber-
ponakan; kemanakan warna merah sebesar merica
pangan [paGan] v makan panei [paney] v terang peng-
pangani v makani: ulang lihatan; jelas: panei do
pangani indahan no dopma hotonggor nokan tadi aku
bayur jangan makani nasi yang melihat sangat jelas
sudah basi
panggang [paGgaG] v panggang:
panah [panah] n panah panggang lobei dekke ai ikan
panaili [panaili] n mata itu dipanggang dulu;
panakboru [panakboru] pron ipanggang v dipanggang;
puteri raja mamanggang v memanggang:
panal [panal] a nyata; jelas: ia mambahen mamanggang
panal do hu idah rusa ai aku babui dia membuat babi pang-
melihat dengan jelas rusa itu gang;

172 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


panggar . panogolan

pinanggang a panggangan pangku [pak:u] n persamaan:


yang sudah matang; Ginting pangku Saragih marga
panggangon v sesuatu yang Ginting sama dengan marga
dipanggang; Saragih
sipanggangon n sesuatu yang pangkuh [pak:uh] n 1 ruyung
dipanggang
(kayu keras dari batang enau,
panggar [paGgar], marpanggar- kelapa untuk tangkai pacul atau
panggar n berbenjol benjol: sula); 2 bagian batang enau
marpanggar-panggar do hayu yang keras (bagian luar)
ai, gabe payah bolahan kayu 1
pangkur [pak:ur] v patuk;
itu berbenjol benjol susah
sekali membelahnya ipangkur v dipatuk: au
ipangkur ulog aku dipatuk ular
panggilingan [paGgiliGan] n cobek 2
pangkur [pak:ur] n cangkul;
panggur [paGgur] v pagut; cotok;
mamangkur v mencangkul;
ipanggur v dipagut: danak ai
mamangkuri v mencangkuli;
ipanggur ulog anak itu dicatok
mamangkurhon v
ular
mencangkulkan;
pangituai [paGituway] n ketua pamangkur n pencangkul;
adat tarpangkur v tercangkul
pangkah [pak:ah] v pukul: gosing pangoloi [paGOlOi] n Sp hari
ni nan sada pangkah gosing ni
sekitar pukul delapan malam
na sada nari gasing yang satu
memukul gasing yang lain; pang-pang [paGpaG] v gulung:
tarpangkah v terkena pukul timbahon pang-pang tembakau
segulung tembakau
pangkar [pak:ar] a berani:
pangkar do si Tongat mardalan pangulu [paGulu] n penghulu;
golap age sahalaksi si Tongat kepala kampung
berani berjalan sediri di malam pangului [paGului] n Sr matahari
hari sepenggalan
pangkas [pak:as] v pangkas; pangus [paGus] v rampok;
mamangkas v memangkas; ipangus v dirampok: ipangus
marpangkas v berpangkas; halak duitni uangnya dirampok
parpangkas n pemangkas; orang
tukang pangkas panihala [panihala] n urat yang
pangkei [pak:Ey] adv hati-hati: sakit karena kelelahan bekerja
pangkei ma ho mangatur isi keras
bajut i hati-hatilah kamu meng- paninggoyongon [paniGgoyoGon]
isi bakul; a Sr kejang urat
hapangkeian n kehati-hatian
panjar [panjar] v larang: nase
pangkorhon [paGkorhon] n se- langbi panjar hu? mengapa
suatu yang merupakan akhir kamu tidak melarangnya?
atau hasil suatu peristiwa:
pangkorhon ni ai kurang ma panjil [panjil] a lain: panjil do
yakinhasoman hu bam akibat pananggaranmu lain yang
perbuatanmu itu orang kurang kamu dengar
mempercayaimu panogolan [panogolan] pron anak
pangkou [pak:Ow] n semarga (me- dari kakak; generasi kedua atau
miliki keturunan yang sama) keturunan pertama dari saudara
perempuan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 173


panou . para

panou [panOw] n panu (sejenis pantil [pantil] n pantat: pantil ni


penyakit kulit); mangkuk pantat mangkuk
marpanou v berpanu; pantis [pantis] n lilin: osos
panohon a panuan: panohon bonang in bani pantis! gosok
dassa alani ipakkei baju ni lilin itu dengan benang!
halak terasa panuan karena pantom [pantom] 1 n tombak: aili
memakai baju orang lain pantom i harangan babi hutan
pansa [pansa] n kebiasaan dengan ditombak di hutan; 2 v tikam;
menggunakan empat: do pansa menikam: tuan nabolon di si
somal basikahni tiangnya biasa pantom horbou tuan Nabolon
berjumlah empat menikam kerbau
pansang [pansaG] n tonggak; 1
pantuk [pantu?] v cucuk ke tanah:
pancang: ipasuki hayu ai ma pantuk hon hayu on cucukkan
pansang cucukkan kayu ke tanah kayu itu
sebagai pancang 2
pantuk [pantu?] n patok;
pansar [pansar] v pancar; me- ipantuk v dipatok: harangan ai
mancar: songon bah bani domma ipantuk hutan itu sudah
pansar seperti air yang me- dipatok
mancar
pantun [pantun] n sindir;
pansing [pas:iG] a bersih; mampantuni v menyindir:
papansinghon v membersih- sidea mampantuni au mereka
kan; menyindir saya
papasing n pembersih;
panumbahan [panumbahan] n
papasingon n pembersihan
rumah ibadat adat
pansung [pansuG] n cukai:
paok [paO?] v gantung (digantung
pansung ni hontang na nijual
diatas batu)
cukai barang yang dijual
paok-paok [paO?paO?] v tangis
pansur [pansur] v pancur: bah ni
pansur air pancur paol [paOl] a lain
pantang [pantaG] n pantang; papa [papa] n kutuk;
ipantanghon v dipantangkan: ipapa v dikutuk: ipapa naibata
ipantanghon mangan daging do halak na mardusa Tuhan
aili alani lang tahan badanni mengutuk orang yang berdosa
tidak diperbolehkan makan papaga [papaga] n nama sejenis
daging babi karena badannya rumput yang pahit dan dapat
tidak tahan; dijadikan sayur
marpantang v berpantang; papan [papan] n papan:
pantanghon v tidak boleh dingdingni sopouni papan
pantangan [pantaGan] n tempat rumahnya berdinding papan
berkumpul anak-anak muda papat [papat] n belikat
pantas [pantas] a pandai: anggi 1
par [par] n suara benda yang
pantas manghorjakaon horja meletus
tangan adik pandai mengerja- 2
par [par] v asal seseorang: par
kan pekerjaan tangan dolok hanami kami orang
pantei [pantey] n pantai gunung
pantik [panti?] v tercucuk: nahei para [para] n para-para: tempat
ni pantik duri kakinya tercucuk barang-barang yang letaknya di
duri atas seperti bagasi di kereta api

174 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


parah . pasal

parah [parah] v parah: parah do pariyudan [pariyudan] n Sr


pangahapni penyakitnya parah; musim hujan
maparahtu a terlalu parah; parlaho [parlahO] n tingkah laku:
paparahkon v memperparah; parlaho ni si Jawes hurang
tarparah a agak parah dear kelakuan si Jawes kurang
parakpak [parakpak] n semacam baik
kayu keras yang tumbuh di parmahan [parmahan] n gembala
tanah yang keras dan berbunga parmahanan [parmahanan] n
wangi kandang; bangunan tempat
parang [paraG] n parang: bapa tinggal binatang
mamboan parang tu juma ayah parmanis [parmanis] n jari manis
membawa parang ke ladang;
parpalu [parpalu] n palu: ulang
mamarang v memarang
ipalu hayu on kayu itu jangan
parap [parap] v memegang dipalu;
kepala: ulang i parap! jangan mamalukon v memukulkan
memegang kepala! dengan palu;
parati [parati] n ranjang: maparpalu v memalu;
tarpodom gunup sidea i parati parpaluon n pukulan dengan
mereka semua tertidur di palu;
ranjang tarpaluhon v terpalu
parbatu [parbatu] n alat pemintal parsat [parsat] v berkubang:
benang buat lobei parbatu! parsat horbou ai tauban bani
ambil dulu alat pemintal hubang kerbau itu berkumbang
benang! dalam lumpur
pareman [parEman] n centeng parsontingan [parsOt:iGan] n Sr
parentah [parEntah] n perintah; pelipis
parentahkon v perintahkan partao-tao [partaOtaO] n Hg
pargolangan [pargOlaGan] n nelayan
pergelangan; 1
partongah [partOGah] n jari
pargolangan ni tangan n tengah
pergelangan tangan 2
partongah [partOGah] n sebutan
paria [pariya] n buah peria untuk raja-raja
pariama [pariyama] n panen; parugasan [parugasan] n per-
marpariama v memanen: kakas (seperti alat untuk
parsaba marpariama omei i makan, bekerja di dapur,
saba petani memanen padi di perang): boan parugasan ai tu
sawah; bengke perkakas itu bawa ke
pamariama n pemanen; bengkel
tarpariama v sudah dapat paruh-paruh [paruhparuh] n
dipanen kerongkongan: paruh paruh hu
parik [pari?] n parit: sidea naborit kerongkongan ku sakit
mangkuruk parik dia menggali parumaen [parumaEn] pron
parit menantu: parumaen na
parinangon [parinaGon] pron istri majenges menantu yang cantik
paris [paris] n gerimis; hujan pasal [pasal] n pasal
rintik rintik: roh udan paris
hujan gerimis turun

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 175


pasang . pauk

pasang [pasaG] v pasang; kena- pasuk [pasu?] n cucukkan ke


kan: pasang lobei mandar min! tanah: pasuk hayu on! Cucuk-
kenakan dahulu kainmu!; kan ke tanah kayu ini!;
mamasangkon v memasang- mamasuk v memancang;
kan; mamasukon v memancangkan;
marpasangan v berpasangan; memasang
pamasangan n pemasangan; pasul [pasul] a takabur: ulang
pasangan n 1 pasangan; 2 pasul jangan takabur
taruhan untuk berjudi; pasung [pasuG] n belenggu;
marpasang-pasang num ber- mamasung v membelenggu
pasang-pasang; seseorang dengan pasung
marpasang-pamasang n pe-
pat [pat] n kata permulaan pada
masang;
umpama; bunga kata untuk
sapasang n sepasang;
menarik perhatian bagi orang
tarpasang v terpasang
yang akan mendengar umpama
pasar [pasar] n jalan raya; jalan atau pantun: pat gulipat, dua
besar: pasar hu Pamatang gundur marbuah, hu jape au
Raya jalan besar ke Pematang marlumpat, tong marulih tuah
Raya pat gulipat, dua gundu berbuah,
pasi [pasi] n gagang; 1 tangkai ke mana aku melompat, akan
(daun, bunga, dan sebagainya); selalu mendapat
2 hulu (pisau, golok, dan patar [patar] n besok: patar sogod
sebagainya); besok pagi
pasihon [pasihon] 1 n pegangan patei [patey] a lamban: patei
sewaktu keluar masuk rumah parmiutni gerakannya lamban
(biasanya ditempatkan pada
pating [patiG] n tangga (terbuat
kiri-kanan pintu); 2 bagian
dari bambu atau kayu)
pisau yang dimasukkan pada
hulunya (gagang) pator [patOr] a terang; jelas: pator
do parsahapni perkataannya
pasir [pasir] n pantai: eta hu pasir
jelas
ayo, kita ke pantai
pat-pat [patpat] v babat pendek;
pas-pas [paspas] v banting: ulang
ipat-pat v dibabat pendek:
pas-pas golas on jangan
ipatpat poyon ai rumput itu di-
banting gelas itu
babat pendek
passing → pansing
patung [patuG] n patung: amang
pastap [pastap] v lempar: pastap
mamboli patung ayah membeli
batu on hu lombang lempar
patung
batu itu ke jurang
paturut [paturut] v biarkan:
pastima [pastima] n Sr barat
paturut misir lobei biarkan dia
pasu [pasu], pasu-pasu n berkat; pergi dahulu
doa: manjolo pasupasu me-
patut [patut] a pantas: seng patut
mohon doa;
tidak pantas
marpasu-pasu v memberkahi;
berdoa pauk [pau?] n paruh: pauk
onggang ganjang tumang
pasuang [pasuwaG] v kembalikan:
paruh burung elang sangat
pasuang duit pamboliku kem-
panjang
balikan uang pembelianku

176 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


paus . pepege

paus [paus] n suara binatang yang peles [pElEs] n piring kecil:


melompat dengan tiba-tiba dan manaruhkon peles bani inang
terburu-buru mengantarkan piring untuk ibu
paya [paya] n paya-paya: bolag pelet [pElEt] v meleset; tidak kena:
timang paya i jon paya-paya itu pelet do panggijikmu lemparan-
sangat lebar mu meleset
payah [payah] a sulit: payah pelong [pElOG] a tidak lurus:
horjaonkan susah sekali me- pelong pardalani jalannya
ngerjakannya; tidak lurus
hapayahan n kesulitan; pelor [pElOr] n peluru: lang adong
payahan a lebih sulit; pelor ni bodil bedil ini tidak
payahtu a terlalu sulit ada pelurunya
1
payak [paya?] n udang: ibah
peltou [pEltow] a buta sebelah
buei payak udang banyak di
mata: peltou matani hona
sungai
2 tembak matanya buta sebelah
payak [paya?] adv terjerembab; karena kena tembak
tarpayak adv jatuh ter-
pelu [pElu] n perajuk: urah pelu ia
jerembab: tarpayak nokkan
dia gampang merajuk
ambia ai i jai halani madabuh
hun ngatas kareta anak muda pena [pEna] n pena: pena bahen
jatuh terjerembab di sana manulis pena untuk menulis
karena jatuh dari kereta peneng [pEnEG] v pusing: peneng
payas [payas] v tergelincir: payas huahap ulungku aku merasa
au bae hubang aku tergelincir pusing
di lumpur pene-pene [pEnEpEnE] n mainan
payo [payO] num semuanya: hu jai anak-anak yang terbuat dari
nansiam payo kalian semua ke buah pinang
sana penggur [pEGgur] a tangan yang
payung [payuG] n payung bengkok: penggur tanganni
pe [pE] adv masih halani madabuh tangannya
pede [pEdE] v mengantuk: pede bengkok karena jatuh
matangku mataku mengantuk pentar [pEntar] a pintar: halak na
pedo [pEdO] adv lagi: seng roh pentar orang yang pintar;
pedo belum datang lagi umpentar lebih pintar
pegol [pEgOl] a lengkung: pegol peor [pEOr], marpeor v air jatuh
balobasni mistarnya meleng- berkelok kelok: marpeor
kung pardurusni airnya jatuh ber-
pegut [pEgut] a lengkung: pegut kelok-kelok
hayu on melengkung kayu ini peos [pEOs] v tersentuh: posah
pehul [pEhul] n kaki atau tangan golas halani peos bai batu
yang terkilir karena terantuk gelas pecah karena terantuk
batu batu
pei-pei [pEypEy] n pinggir atau peot [pEyOt] a tidak lurus: peot
tepi lesung dalan on jalan ini tidak lurus
pejel [pEjEl] a orang kerdil: halak pepege [pEpEgE] n sejenis kayu
na pejel orang kerdil yang mengeluarkan getah dan
peleng [pElEG] a oleng: peleng hu buahnya sering dimakan burung
siamun oleng ke kanan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 177


peper . pinahan

peper [pEpEr] v cecer; piga [piga] pron berapa; 1 kata


mangkapeper v berceceran: tanya untuk menanyakan bila-
mangkapeper omei i tongah ngan yang mewakili jumlah,
dalan padi berceceran di ukuran, nilai, harga, satuan,
tengah jalan waktu: piga halak? berapa
perak [pEra?] n perak: pahen orang?; piga dari berapa hari?;
perak do pahean ni raja 2 kapan; bilamana: tahun piga
pakaian perak adalah pakaian ho tubuh? tahun berapa kamu
raja lahir?
perang [pEraG] v seram: perang piga-piga num beberapa
tonggoran kelihatannya seram pigo [pigo] a sering
peret-peret [pErEtpErEt], pigul [pigul] n telinga yang ber-
marperet-peret n air menetes: kerut karena penyakit
marperet-peret parroh ni bah pihik [pihi?] a sempit: pihik dalan
air menetes di kakinya on jalan ini sempit
pesta [pEsta] n pesta: pesta olob- pihir [pihir] a keras
olob pesta besar; pih-pih [pihpih] a pipih: pih-pih
marpesta v berpesta; pergi ke hayu halani iodohkon kayu itu
pesta; pipih karena ditekan;
pestahonon v menggelar pesta pijor [pijOr] n patri
petak [pEta?] n petak; petak mapijor v mematri: mapijor
sawah; kaleng mematri kaleng
sapetak n sepetak pijot [pijOt] a tuli: pijot
peteng [pEtEG] n sejenis penyakit panangarni pendengarannya
mata yang dibawa sejak lahir tuli
petor [pEtor] v putar; pikas [pikas] v jalin: pikas bae
petorhon v putarkan: petorhon bonang jalin dengan benang
iruhni putarkan ekornya pikul [pikul] v pikul;
piah [piyah] a senang: naha tarpikul v terpikul: lang
pelang piah uhurni bagaimana tarpikul halani borat tidak
tidak senang hatinya terpikul karena berat
piah-piah [piyahpiyah] n tangis: pilih [pilih] v pilih; memilih: pilih
piah-piah tangaron hun jon buat sidearan pilih yang
tangisnya terdengar dari sini terbaik;
piak-piak [pia?pia?] n tangisan tarpilih v terpilih
anak yang sangat kuat: piak- pilit [pilit] n tetesan air enau yang
piak dakdanak ai itadingkon tidak masuk ke dalam bambu
inang ni anak itu menagis kuat- penampungan
kuat karena ditinggalkan ibu- pilou [pilOw] n panji;
nya pilou-pilou n panji-panji
piar [piyar] v ayak: piar i lobei pinadas [pinadas] n pengantar
omei in ayak dulu padi itu kiriman
1
pidoras [pidOras] n ilmu bertinju pinah [pinah] v memancing ikan
2
pidoras [pidOras] n nama sejenis pinahan [pinahan] n binatang;
burung yang dapat terbang parpinahan n pemiaraan;
dengan sangat kencang pinah-pinahan n piaraan;
piduk [pidu?] n sejenis burung

178 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


pinaras . pipol

pinahan harangan n binatang pingor [piGOr], mapingor a


buas; pening: mapingor dassa ulukku
parpinahan tanom n binatang kepalaku terasa pening;
yang disembelih sehubungan pingoran v menyebabkan
dengan meninggalnya orang pening (kepala): pingoran dasa
tua au mamikkiri in pening aku
pinaras [pinaras] n hujan gerimis: memikirkan ini
ari pinaras harinya hujan pining → pinang
gerimis pinjam [pinjam] v pinjam
pindah [pindah] v cari: pindah ma pinjot [pinjOt] a sesak: pinjot
hasonangan mencari kesenang- rumah on halani bahat jolma
an rumah ini sesak karena banyak
pindo [pindo] v minta: pindo banta orang
deba kami minta sedikit; pinjung [pinjuG] a runcing:
mamindo v meminta: pinjung bahen ujungni buluh!
marsitangis niombahni runcingkan ujung bambu!
mamindo duit anaknya mena- pinsang [pinsaG] n ajar: anak naso
ngis meminta uang; tar pinsang anak tidak terajar
mangindo v meminta;
pinsur [pinsur] a lonjong;
mangindoi v meminta-minta;
pinsuran a lebih lonjong;
pamindo n peminta;
pinsurtu a terlalu lonjong;
pamindoan n permintaan;
tarpinsur a agak lonjong
pangindoan n orang (tempat)
meminta; pintal [pintal] v pintal: timbahon
tarpindo v terminta; pintal memintal tembakau
mamindo-indo v meminta- pintor [pintOr] a jujur; parpintor
minta; uhurni orangnya jujur;
pamindo-indo n peminta- pintoran a lebih jujur;
minta pintortu a terlalu jujur;
pinggan [piGgan] n piring por- tarpintor a agak jujur;
selen: bahen pangan ni amang parpintor uhur ki orang yang
bai pinggan ambilkan makanan lurus hati atau orang jujur;
di piring porselen untuk bapak pintu [pintu] n tutup: pintu labah
pinggil [piGgil] n alat perangkap in tutup pintu itu
pinggol [piGgOl] n telinga: pinggol pinuh [pinuh] n bekas ketaman
do panangar telinga untuk kayu yang ada di ladang
mendengar pinurun [pinurun] n api unggun:
pinggung [piGguG] v jongkok: ma mambahen pinurun hanami
pinggung parhundulni kami membuat api unggun
duduknya jongkok pio [piyO] v panggil: pio lobei
pingkal [pik:al] v jungkit: pingkal anggimu! panggil dulu adikmu!
paku i hayu on jungkit paku di pipi [pipi] n pipi: lemes pipi ni
kayu itu mulus sekali pipinya
pingkir [pik:ir] n pikir; pipil [pipil] v pipil
marpingkir v berpikir: pipol [pipOl] a salah;
marpingkir ia idahon tampak- marpipol v bersalah: lang
nya dia sedang berpikir marpipol ia dia tidak bersalah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 179


pipot . piuk

pipot [pipOt] n karma karena lupa pistar [pistar] a pandai: pistar


akan janji atau karena tidak anggi mandoding adik pandai
tahu balas budi menyanyi
pir [pir] a keras: gambiri pir pita [pita] n pita
tumang kemiri ini sangat sekali pitah [pitah] a tulen: omas pitah
pira [pira] n telur: pira ni dengke emas tulen
telur ikan pitah [pitah] adv hanya: pitah ho
pirak Sr → perak suna mamboloh parsoalan
pirei [pirEy], mahkapirei a tidak hanya kamu yang mengetahui
tepat: dear pangonah, ulang persoalan ini
mahkapirei tanam baik-baik pitak [pita?] v bidik: pitak na
jangan tidak tepat (di lubang- daoh bidik yang jauh
nya) pitil-pitil [pitilpitil] v remas;
pirik [piri?] v periksa: pirik bahen ipitil-pitil v diremas: ulang
ase dapot hasahanni periksa ipitil-pitil gadung on jangan
dengan teliti agar dapat diremas daun itu
kesalahannya pitolon [pitOlOn] n celana: boli
piring [piriG] n piring: buat piring sada pitolon sikolah na jenges!
ase mangan hita ambil piring belilah sebuah celana sekolah
biar makan kita yang bagus!;
pis [pis] n cis (ucapan rasa benci) marpitolon v bercelana
pisak-pisak [pisa?pisa?] n buah pitor [pit:Or] a lurus
1
yang masih muda: galuh pisak- pit-pit [pitpit] n gareng; binatang
pisak pisang yang masih muda pohon sejenis kumbang yang
pisang [pisaG] n pisang: bonani berbunyi nyaring
2
pisang pohon pisang pit-pit [pitpit] v pejam: pit-pit pe
pisat [pisat] v pijat; matani lape bodak matanya
ipisat v dipijat: ulang ipisat masih terpejam belum ter-
jangan dipijat; buka;
mamisat v memijat; mapit-pit v pejamkan;
pamisat n pemijat; tukang pijat papit-pithon v menidurkan;
pisi [pisi] n nama sejenis burung tarpapit-pit v terpejam;
tertidur
pisik [pisi?] a ganjil: bilangan
pisik bilangan ganjil pitu [pitu] num tujuh;
papituhon n yang ketujuh;
piso [pisO] n pisau
papitupuluhon num ketujuh-
pisot [pisOt] a sempit: pisot lang puluhan
dong hundulan be sempit, tidak
pituah [pituwah] n petuah: pituah
ada lagi tempat
ni ompung petuah nenek
pispi [pispi] v siram;
pitung [pituG] a buta
ipispi v disiram: ulang ipispi
au! jangan disiram aku! pitut [pitut] v tersumbat: pitut
lubangni igung hidungnya
pis-pis [pispis] n percik: ulang
tersumbat
ipis-piskon! jangan
dipercikkan! piuha [piyuha] n sejenis kera yang
bentuk wajahnya seperti kucing
pistak [pista?] v campak: na pistak
daoh hur jon tercampak jauh piuk [piyu?] a lisut: domma piuk
ke sana buah ni buahnya sudah lisut

180 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


poda . pokan

1
poda [pOda] a terlalu asin (terlalu pogi [pOgi] v terkilir: pogi tangan
banyak garam): poda daini siamun ia halani madabuh
lowoh on rasa sayur ini terlalu tangan kananya terkilir karena
asin jatuh
2
poda [pOda] n nasihat: namatoras pogih [pOgih] a pahit: pogit daini
diri do mambere poda orang bagad on rasa tuak ini pahit
tua kita memberi nasehat; sekali
mamodahi v menasihati pogo [pOgO] n tipu;
podah → poda ipogo v ditipu: ipogo halak ia
podalayam [pOdalayam] n alat dia ditipu orang
untuk mencampur sirih pogong [pOgOG] n sejenis bina-
podang [pOdaG] n pedang: tang yang hidup dalam air
podang ni raja daud pedang (bukan ikan) biasa hidup di
Raja Daud sawah
podas [pOdas] a cepat: podas ho pogos [pogos] a miskin;
laho tu sikolah lekas engkau hapogoson n kemiskinan;
pergi ke sekolah; keadaan miskin
podasan lebih cepat; pogot [pOgOt] a rajin: pogot do ia
podastu a terlalu cepat; bae horjanai dia tekun dalam
papodaskon v cepatkan pekerjaanya
podi [pOdi] n patri: podi do bosi pogu [pOgu] n empedu
in! patri dulu besi ini!; pohir [pOhir] v jentik (menjentik
mamodi v mematri: mamodi sesuatu dengan jari tangan)
bosi amang i bengkel ayah
pohol [pOhOl] v urut;
mematri besi di bengkel;
mapohol v mengurut: ahu
pamodi n pematri; tukang
mapohol gurung ni ompung
patri: pamodi pordomuan ni na
aku mengurut punggung nenek
pin bosi tukang patri menyatu-
kan besi pohul [pOhul] v kepal; genggam:
pohul indahan in bangku
podou [pOdOw] a gila: domma ro
genggam nasi ini untuknya;
podou ia dia sudah gila
mamohul v mengepal;
podu [pOdu] a kasar: podu do tong pamohul n pengepal;
perbalosni jawabannya selalu sapohul num segenggam;
kasar pohul-pohul n kepalan tangan
poga [pOga] n sejenis rumput yang poilar [pOilar] n sekrup: poilar ni
bisa dijadikan sayuran dopma maseda sekrupnya
pogang [pOgaG] v pegang: pogang sudah rusak
hayu on pegang kayu itu; pojan [pOjan] a gelap: pojan
ipogang v dipegang: ulang huahap aku merasa gelap
ipogang aili on! jangan di-
pojon [pOjon] v sembunyi;
pegang hutan itu!
ipojonhon v disembunyikan
poge [pOgE] n jahe: manjual poge
pojong [pOjoG] v lari: pojong ia
inang hun tiga ibu menjual
halani seng tangkop dia lari
jahe ke pasar;
agar tidak ditangkap
poge-poge n jahe kecil
pogei → poge pokan [pOkan] n pekan: eda
marjual sia hu pokan kakak
menjual cabe ke pekan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 181


polang . pongkir

polang [pOlaG] n katak; pondir [pOndir] v lari: mapondir


marpolang v mencari katak; ganup panangko ai semua pen-
parpolang n penangkap katak curi itu lari
polas [pOlas] n ampelas (kertas pondok [pOndO?] a pendek:
pasir) pondok angkulani tubuhnya
poldas [pOldas] v apit: poldas on pendek;
bajutmu in! apit tas kamu! papondohkon v memendekkan
poldung [pOlduG] n perantara: pondol [pOndOl] a pendek: pondol
poldung sirotap padan, ki angkulani ia dia bertubuh
pemutus janji pendek
poldut [pOldut] a betul: poldut do ponggal [pOg:al] n pohon enau
parsahap ni ucapannya benar yang tidak memiliki air
polgap [pOlgap] v sergap; ponggei [poGgEy] n petir: ulang
ipolgap v disergap; hudarat, marhata pongei
mamolgap v menyergap jangan keluar ada petir
polgei [pOlgey] a nyata; terang; ponggol [pOg:Ol] a patah: ponggol
jelas: polgei sorani tangaron hayu iombus logou kayu itu
suaranya terdengar jelas patah dihembus angin; ponggol
polod [pOlOd] n alas: ulang tobu, ki patah dua: ponggol do
podoktu polod ni ansubah alas nahei ni kakinya patah dua;
bambu untuk tempat air jangan mamonggol v mematahkan;
terlalu pendek maponggol v patah;
pamonggol n pematah;
pol-pol [pOlpOl] n dukun wanita
tarponggol v terpatahkan
poltak [pOlta?] v terbit: poltak
pongit [pOGit] n angin
mataniari matahari terbit;
hapoltakan n 1 timur: dompak pongkah [pOGkah] v tetak yang
jabu ai tu hapoltakan rumah itu ada pada pohon: mambahen
menghadap ke timur; 2 tempat pongkah ni halambir membuat
terbit (matahari) tetak pada pohon kelapa
mapoltak v terbit; pongkal [pOk:al] n tempat ikan
poltak mataniari n Sr fajar pongkalan [pOk:alan] n pohon
poltik [pOlti?] a erat: poltik bahen enau yang sedang disadap
panangkut eratkan ikatannya airnya
poltop [pOltOp] v putus: poltop tali pongkat [pOk:at] n cara: pongkat
ni soban pengikat kayu bakar ni panriahan cara bermufakat
ini putus pongkik [pOk:i?] v cekik;
poluk [pOlu?] v ambil: poluk mamongkik v 1 mencekik; 2 ki
golang hu bagas lubang ambil mematikan; menindas;
gelang itu dari dalam lubang marsipongkikan v saling men-
pondang [pOndaG] n suluh; pelita: cekik;
adong pondang i tongga bonog pamongkik n pencekik;
ada pelita di tengah kegelapan pamongkikan n bekas cekik-
an;
pondar-pondar [pOd:arpOd:ar] n
tarpongkik v tercekik
mata: ulang jawar pondar-
pondar min lihat kemari mata- pongkir [pOk:ir] v lulur (mudah
mu jangan arah sana! menelan)

182 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


pongkut . porngi

pongkut [pOk:ut] a rajin: ia poram [pOram] v peram;


monang ujian halani ia iporam v diperam: iporam
pongkut marlajar ia lulus ujian mangga ase mabei mangga di-
karena ia rajin belajar; peram supaya masak
hapongkutan n kerajinan; porang [pOraG] n perang;
pamongkut n orang yang marporang v berperang;
bersifat rajin; parporangan n peperangan:
pongkutan a lebih rajin; turi-turian parporangan ni
tarpongkut a agak rajin Sisingamangaraja songit do
pongok [pOGO?] a gemuk pendek : hujaha i buku sejarah cerita
pongok tonggoron halani peperangan Sisingamangaraja
orangnya terlihat gemuk pendek sengit sekali kubaca di buku
pongut [pOGut] a rajin: pongut sejarah
bani horja rajin dalam bekerja pora-pora [pOrapOra] n nama
ponjal [pOnjal] v remas; sejenis ikan kecil yang hidup di
iponjal v diremas: ulang danau Toba
iponjal indahan ai! jangan di- pordah [pOrdah] n gagang: pordah
remas nasinya! ni sangkul gagang cangkul
ponjot [pOnjOt] a sesak: ponjot porei [pOrEy] v libur: domma
jabu ai halani bahat na porei sikolah sudah libur seko-
martandang rumah itu sesak lah
karena banyak yang bertamu porgam [pOrgam] v kerumun:
ponop [pOnOp] v simpan; porgam porkis manarik balang
mamonopkon v menyimpan: matei semut berkerumun mena-
mamonopkon arta bani rik belalang mati
simatoras menyimpankan harta porhan [pOrhan] v berpilin
kepada orang tua; porhot [pOrhOt] a tidak licin
pamonop n penyimpan;
pori [pOri] p sekiranya: pori dong
parponopan n penyimpanan;
duithu domma huboli rumah
ponopan n simpanan;
sekiranya uangku sudah cukup
ponopkon v simpankan;
aku membeli rumah
tarponopkon v tersimpan
porih [pOrih] v lihat: porih ge
ponot [pOnOt] n jalur air di bawah
dompak siamunmu coba kamu
tanah
lihat sebelah kananmu
pontas [pOntas] v lewat;
porini [pOrini] n pori-pori
mamontas v melintasi; mele-
wati; porkas [pOrkas] n halilintar:
pamontasan n jalan pintas: au marhata porkas roh udan suara
pamontasan dalan ai saya halillintar pertanda hujan turun
melewati jalan pintas itu porkis [pOrkis] n semut: borit
ponut [pOnut] v membakar per- padaitni porkis na etek-etek
ladangan yang baru ditebangi sakit gigitan semut yang kecil;
kayunya marporkis v bersemut; ada
semutnya
popor [pOpOr] v musnah; habis:
popor ganup dayok nami ayam porling [pOrliG] n sejenis burung
kami semua habis porlu [pOrlu] adv perlu
porad [pOrad], maporad a asin: porngi [pOrGi] a lama menanti:
maporad daini ihan on ikan ini porngi au mahon ho aku sudah
rasanya asin lama menanti

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 183


poroh . pual-pualon

poroh [pOrOh] v peras: poroh tobu poti [pOti] n peti: boanhon tolu
in ase bahat bahni peras tebu poti! bawakan tiga peti!;
itu supaya banyak airnya mamotihon v menyimpan
porsa [pOrsa] n perca dalam peti;
porsan [pOrsan] v pikul: porsan marpoti-poti num berpeti-peti
hayu on hu huta pikul kayu itu potik [pOti?] n ujung kain perca
ke kampung poting [pOtiG] n angin: poting
porsaya [pOrsaya] v percaya; baliung angin puting beliung
haporsayaan n kepercayaan potir [pOtir] a gelap gulita: potir i
porsou [pOrsOw] a dusta; bohong dalan roh homa udan sudah
iporsou v didustai: iporsou ni gelap gulita di jalan datang
orang tuani dia mendustai pula hujan
orang tuanya potol [pOtOl] v pegang: potol uluni
porus [pOrus] v lari; dayok in ase ulang mangguas
maporus v berlari dengan ken- kepala ayam itu dipegang agar
cang; berjalan dengan cepat- tidak menggelepar
cepat: maporus panangko ai potong [pOtOG] v memotong;
ganup semua pencuri itu berlari pamotongan n pintasan; jalan
dengan kencang pintas
pos [pOs] a sampai hati; tega: pos pou-pou [pOwpOw] v bentuk:
uhurni madingkon ahu sampai jenges poupou ni huta ai ben-
hati dia meninggalkan aku tuk desa itu sangat cantik
posah [pOsah] v pecah: posah poyad [pOyad] a banyak: poyad
golas ibahen anggi gelas pecah durian ni sidea buah durian
dibuat adik mereka banyak
posal [pOsal] n Sr pecal poyok [pOyO?] n tahi mata: baru
posaya → porsaya puho bahat poyok ni ketika
poso [poso] a muda: poso pe bangun tidur tahi mata sangat
halani domma mompo masih banyak
muda tetapi sudah menikah; poyon [pOyOn] n rumput: bahat
maposo v buah yang sudah tua poyon i juma nami banyak
tetapi belum masak; rumput di ladang kami;
namaposo a muda-mudi; marpoyon v berumput;
posoan a anak muda; marpoyoni v ditumbuhi
posotu a terlalu muda; rumput;
tarposo a agak muda; poyon-poyon n rumput-
poso-poso n buah-buahan yang rumputan
masih muda; poyut [pOyut] a lepas;
posong [pOsOG] n kemaluan mamoyut v melepas;
postop [pOstOp] v putus: postop poyuthon a lepaskan:
tali itagil halak tali putus di- poyuthon buah ni gambiri!
potong orang lepaskan buah kemiri itu!
potei [pOtEy] n petai: mautin do pual-pualon [puwalpuwalon] a
daini potei petai enak rasanya; gila: domma roh pual-pualon
potei-potei n sebangsa petai ni dia sudah gila
cina (lamtoro) tetapi tidak bisa
dimakan

184 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


puang . pulig

puang [puwaG] n 1 raja; peme- puho [puhO] v bangkit; bangun:


rintah: puang sibanggalan girahma ho puho cepatlah
pemerintah tertinggi; 2 istri kamu bangun;
raja: haganupan puang mamuhoi v membangungkan
marhumpul semua istri raja puhot [puhOt] n pukat: mamasang
berkumpul; puhot memasang pukat
puanglima [puwaGlima] n pang- puh-puh [puhpuh] n tanda-tanda:
lima puh-puh ijuma ase ulang
puang-puang [puwaGpuaG] n ibu- ibontas di ladang ada tanda-
ibu tanda untuk tidak dilewati
puar [puwar] a berhamburan; ber- puhung [puhuG] v terjerumus:
cerai-berai: puar huramah puhung motor hu lombang bus
humbai harangni lebah ber- terjerumus ke jurang
hamburan dari kandangnya puhur [puhur] v mengorek (kearah
puas [puwas] a puas: puas uhur dalam);
saud pinirta puas hatinya ipuhur v dikorek: ipuhur ubag
karena permintaannya dikabul- tanoh baen asarni tikus
kan mengorek tanah dalam-dalam
untuk membuat sarang
pudi [pudi] n belakang: mulak hu
puji [puji] v memuji: hata pujian
pudi! kembali ke belakang!;
kata-kata pujian;
ipudihon v dibelakangkan;
pujian n pujian;
mamudihon v membelakang-
sipujion n orang yang terpuji;
kan, urutan;
tarpuji a terpuji
parpudi n belakangan;
tarpudi v terlambat; pujuk [puju?] n bujuk
marsipudi-pudian v saling puking [pukiG] v usahakan: puking
membelakangi ho mahorja usahakan bekerja
pudun [pudun] n simpul: pudun ni pukou [pukOw] n ilmu sihir yang
bonang lang tartanggali memukau manusia
simpul benang itu tidak dapat pukul [pukul] n pukul: ulang pukul
dibuka baliang ai! jangan pukul anjing
puei [puwey] n punai (sejenis itu!;
burung): manangkop puei mamukul v memukul;
menangkap punai marsipukulan v saling memu-
kul;
pugar [pugar] a hancur pukulan n pukulan
berantakan; cerai berai: pugar
pulas [pulas] n surat kaleng:
juma hanami ase poting
mambahen pulas bani musuhi
baliung ladang kami hancur
musuhnya membuat surat
berantakan karena angin puting
kaleng
beliung
puldir [puldir] v pungut;
pugul [pugul] v menggulung: mamuldir v memungut:
pugul bonang au aku meng- mamuldir rimah-rimah memu-
gulung benang ngut nasi yang berceceran
puhei [puhey] v terkilir: puhei pulensa [pulEnsa] n influenza
tanganni halani mamboan hayu
pulig [pulig] v tersendiri: puling
na borat tangannya terkilir
juma nami ijai ladang kami
karena membawa kayu yang
tersendiri di sana
berat

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 185


pulisi . pupuk

pulisi [pulisi] n Ind polisi pungkah [puk:ah] 1 v mulai;


pulo holang [puloholaG] n delta mengawali berbuat (bertindak,
pulou [pulow] ni pulau: Pulou melakukan, dan sebagainya); 2
Samosir Pulau Samosir p sejak;
ipungkah v dimulai: pesta
pul-pul [pulpul] v mengasapi;
domma ipungkah pesta telah
ipul-pul v diasapi: gulei na
dimulai;
ipul-pul daging asap
mamungkah v memulai peker-
pultak [pulta?] v pecah jaan
pulu → puluh
pungkor [puk:Or] n bor
puluh [puluh] num puluh
1 pungpang [puGpaG] v tengkar:
pulung [puluG] v kumpul; pungpang do tong tiap bodari
mamulung v mengumpulkan; setiap hari bertengkar
pamulung n pengumpul;
2 pungut [puGut] a rajin: pungut ia
pulung [puluG] n ramuan; mandalanhon horjani dia rajin
pulungan n ramuan; hasil mengerjakan tugasnya
meramu: pulung ni tambar
punil [punil] a bengkak sedikit:
ramuan obat; pulungan ni
hituha na punil perutnya agak
tambar ramuan obat
bengkak
pulur [pulur] a bulat: mapulur kue
punjung [punjuG] a tersendiri dan
membuat kue bulat
sunyi: punjung do huta ai desa
pulur-pulur [pulurpulur] n daging terpencil
yang dicincang halus dan di-
punjut [punjut] v membungkus
bentuk bulat
dengan kain: punjut indahan
pulut [pulut] n getah perekat: pulut in! bungkus nasi itu dengan
mambuat manuk-manuk getah kain!
getah perekat menangkap
punsa [pus:a] n ujung: punsa ni
burung
pisou on ujung pisau ini
punah [punah] v habis: punah
punsi [pus:i] n pisang
ganup dayok hanami ayam
kami habis semua punsu [pus:u] n penghabisan:
punsu ni dalan penghabisan
punak-punak [punakpunak] a
jalan
kecil: nangka punak-punak
nangka kecil-kecil puntal [puntal] n bungkusan yang
menggelembung
punar [punar] v menjadi besar:
punar bayokni bisulnya ber- puntar [puntar] v 1 pecah: puntar
tambah besar bayok ni pecah bisulnya; 2 Sr
meletus
pungga [puGga] n gerenda
puntung [puntuG] v hangus:
punggar [puGgar] a samar-samar
domma puntung gambiri ai
punggur [puGgur] n cabang kayu sudah hangus kemiri itu
besar yang sudah tua dan
punuk [punu?] v menyembunyikan
lapuk: idabuh motor punggur
kepala (seperti kura)
ai motor itu dijatuhi kayu lapuk
pupuk [pupu?] n obat atau ilmu
pungil [puGil] v merajuk: pungil ia
sihir yang dapat mengobati
laho hu pudi ni labah dia me-
atau merusak
rajuk di belakang pintu

186 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


pupus . puyuh-puyuh

pupus [pupus] n upacara adat marpusok v bersedih;


(memercikan air sirih ke tubuh marpusok ni uhur v berduka
seseorang cita;
puraga [puraga] n limau: untei pusok uhur v bersedih;
puraga jeruk limau pusok ni uhur v kecewa
pusor [pusOr] n pusar
puran [puran] n sirih;
marpuran v bersirih; makan pus-pus [puspus] v hembus: i pus-
sirih: marpuran ni opung nenek pus logo doras dihembus angin
memakan sirih kencang
purih [purih] n lidi: mambuat pusuh [pusuh] a manjur;
purih baen sapu mengambil hapusuhan n kemanjuran
lidi untuk dibuat sapu pusuk [pusu?] n pucuk: pusuk ni
galuh pucuk pisang
purik [puri?] n air tajin: mambuat
purik mengambil air tajin pusu-pusu [pusupusu] n jantung
purikas [purikas] a gelisah: dansa putar [putar] v pusing; putar;
ho purikas lalab lang ro sok tarputar v terpusing; terputar:
kamu gelisah terus tidak pernah lang tarputar sitiur ni setirnya
diam tidak terputar
purpar [purpar] n suara letusan putat [putat] n sejenis buah
bambu: purpar sorani buluh bergetah dan getahnya biasa
digunakan untuk obat
na itungtung suara dentuman
bambu putei [putey] v ambil; petik
mamutei v memetik: mamutei
pur-pur [purpur] v tiupan angin;
bulung gadung inang i juma
ipur-pur v ditiup angin: hiap
ibu memetik daun ubi di ladang
ipur-pur logou terbang ditiup iputey v dipetik: iputei inang
angin buah ni ambotik buah pepaya
puru [puru] n puru (nama sejenis dipetik ibu
penyakit): bahat puru ni putik [puti?] v petik;
banyak purunya mamutik v memetik: mamutik
pus [pus] n kata atau ucapan untuk buah ni halambir memetik
memanggil atau mengusir buah kelapa
kucing putor [putOr] v putar: putor hu
pusa [pusa] v mati: pusa dayok siamun putar ke kanan
ibaen maborit ayam banyak put-put [putput] v cabut;
yang mati karena sakit iput-put v dicabut: iput-put
pusat [pusat] n pusat: maborit poyon in! cabuti rumput itu!
sangkan ni pusat sakit dipusat- putus [putus] v putus: putus i tali
nya panangkutni tali pengikatnya
pusil [pusil] n benda yang berikat putus
bulat seperti telur ayam puyuh [puyuh] v pintal;
pusing [pusiG] v putar: pusing hu mapuyuh v memintal:
sianmun putar ke kanan mapuyuh tali memintal tali
pusog [pusOg] n pusar: lape puyuh-puyuh [puyuhpuyuh] v
mahun pusog ni dakdanak ai digesek; dipulas dengan kedua
anak itu belum sembuh tangan: puyuh-puyuh bulung
pusarnya gadung ai pulas dulu daun ubi
pusok [pusO?] a duka; itu sebelum direbus

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 187


r . ra . rahang

manradang v terkenang; ter-


R ingat
radean [radEyan] v terletak:
1
ra [ra] adv ingin; mau: ra do au bahat radean omei i pinggir
dihut ingin aku ke sana sabah banyak padi diletakkan
2 di pinggir sawah
ra [ra] adv mudah-mudahan: ra
ma malum iahap halak ai dob radei [radEy] v terletak
martambar hun ruma sakit (terlentang): anggita madabuh
mudah-mudahan orang itu radei hu tano adik jatuh
sudah sehat kembali setelah terlentang di tanah
berobat di rumah sakit radig [radig] a lebat: parbeu ni
3
ra [ra] n huruf kesepuluh dalam mangga ai radig tumang buah
aksara Simalungun (dari surat mangga itu sangat lebat
sapuluh siah) radis → radig
rabi [rabi] n sabit: ahu mamboli raga [raga] n keranjang tempat
sada rabi aku membeli satu ayam bertelur: au mambahen
buah sabit sada raga aku membuat satu
rabing-rabing [rabiGrabiG] v keranjang tempat ayam bertelur
tating; ragam [ragam] n rencana;
irabing-rabing v ditating: manragam v berencana:
anak ai irabing-rabing halani manragam hanami hu Jakarta
maborit niheini anak itu kami berencana ke Jakarta
ditating karena kakinya sakit ragas [ragas] v habis: domma
rabin-rabin → rabing-rabing ragas jagui ai i harangan aili
rabis [rabis] n bulu ekor kuda: jagung itu sudah habis dimakan
rabis ibahen tali biola bulu babi hutan
ekor kuda dibuat tali biola ragat [ragat] n waktu: ragat ni
rabojon [rabOjOn] n lereng: halak mangan sudah waktunya
hanami mananom omei i untuk makan
rabojon ni dolok ai kami ragei [ragEy] a payah
menanam padi di lereng bukit ragi [ragi] n jenis kain tenun:
rab-rab [rabrab] n nama sejenis martonun ragi do ho sonari?
burung kecil apakah kamu sedang menenun
rabu [rabu] n nama hari: ia laho ragi sekarang?
hu Medan iari rabu dia pergi ragi panei n nama jenis
ke Medan hari rabu tenunan Simalungun
rabut [rabut] a lebat: nebodari ragum [ragum] n campuran:
dan rabut i huta nami di buatma lobe ragum ni tambar
kampung kami tadi malam ai ambil dulu campuran untuk
hujan lebat obat itu
radag [radag] v terletak: hubotoh rahanan [rahanan] a lebih baik:
buku ai radag i atas meja saya rahanan sip tumang no i jabu
melihat buku itu terletak di atas kamu lebih baik diam di rumah
meja rahang [rahaG] a loba: pangobak
radang [radaG] v kenang; ingat: halak na rakus rahang
ulang radang nari namasa ai! nahumingganup na dong ai
jangan kenang lagi peristiwa sikap orang yang rakus ingin
itu!; memiliki semua

188 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


rahid . ramei

rahid [rahit] n rakit: lahi rambas [rambas] v tebas:


mandipari bah ai hanami rambasma poyon ai! tebas
tarpaksa ma rahit kami ter- rumput itu!
paksa membuat rakit untuk rambat [rambat] n sejenis ikat
menyeberangi sungai kepala yang diikat ujung-
rahu [rahu] n nama sejenis kayu ujungnya untuk tempat sumpit
yang bergetah rambei [rambEy] n rambe (seperti
rahut [rahut] n ikat; buah duku dan langsat tetapi
marahut v mengikat; menge- hanya berisi tiga biji di dalam-
bat; mengeratkan (menyatukan nya rasanya asam manis):
dan sebagainya) dengan tali: papan ma buah ni rambei ai!
marahut soban amang makanlah buah rambe itu!
iharangan i ayah mengikat rambese [rambEsE] a rabun (tidak
kayu di hutan; terang penglihatan): amangta
rahutan n ikatan domma rambese matani mata
raih [raih] v meminjam uang: raih ayah kita sudah mulai rabun
ma lobe sen ai hubani tulang! rambing [rambiG] a lebat:
pinjamlah dahulu uang kepada rambing hu buah gambiri ai
paman! buah kemiri itu terlalu lebat
rais [rais], marais a jauh: marais rambit [rambit] n marga yang
do hunjou hu Medan ke hampir sama: jauling ampa
Medan sangat jauh daraulung aima goranna pa
raja [raja] n raja: Hayam Wuruk rambit jauling dan daraulung
raja harajaon Majapahit adalah marga yang hampir
Hayam Wuruk adalah raja sama
Majapahit ramboan [rambOwan] n sejenis
rajah [rajah] n tanda: rajah tempat cuci tangan yang ter-
binahen ni dato bani angkula buat dari bambu
tanda yang dibuat dukun pada rambu [rambu] n rumbai kain:
tubuh ganup rambu ni hiou jenges
rajamantan [rajamantan] n nama semua rumbai kain itu sangat
sejenis pohon kayu besar cantik
rajapinayungan [rajapinayuGan] rambung [rambuG] n pohon karet
n sejenis tumbuhan berdaun
rambus [rambus] a tawar;
lebar
manrambus v menawari: datu
rajum [rajum] v jerat; ai manrambus i tabas dukun
manrajum v menjerat: amang itu menawari obat
manrajum jala ayah menjerat
rambut [rambut] n rambut
ikan
rambutan [rambutan] n buah ram-
rajung [rajuG] n sejenis hidangan
butan: sonari bahat rambutan
yang telah disiapkan: lawoh i
ijual halak sekarang banyak
bahen laho manombah atap
rambutan dijual orang
mangkormati sayur dibuat
rame → ramei
untuk persembahan
ramei [ramEy] a ramai: domma
rambang [rambaG] n sejenis per-
ramei tumang halak i pesta ai
mainan judi dengan memasuk-
sudah ramai sekali orang di
kan uang logam ke dalam
lubang pesta itu;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 189


rami . ranggak

harameian adj terlalu ramai; marampishon v menipiskan;


marameihon v meramaikan; parrampis v pertipis;
rameian a lebih ramai; rampisan lebih tipis;
rameitu a terlalu ramai; rampistu a terlalu tipis;
saramei a seramai; tarrampis a agak tipis
tarramei a agak ramai; rampok [rap:O?] a rapuh: pangkei
marramei-ramei v beramai- ho manangkih gambiri, ai
ramai rampok do rantingni berhati-
rami [rami] a meriah: pesta horja hati kamu memanjat pohon
on rami dihorjahon sidea pesta kemiri, rantingnya rapuh
kerja ini ramai sekali di- rampus [rampus] a dongkol:
laksanakan rampus au ma ia aku merasa
ramos [ramOs] a lebat: ramos ni dongkol padanya;
buah ambotik ai lebat sekali manrampus v mendongkol
1
buah pepaya itu ramuk [ramu?] n luluk (mata pada
ramot [ramOt] v jaga; batang enau): ramos ramuk ni
manramot v menjaga: badan ni bagod banyak luluk di
manramot anggi i jabu ia dia batang pohon enau
2
menjaga adik di rumah ramuk [ramu?] n rabuk: sangon
rampah [rampah] n nama batu ramuk urah gara halani horak
ni seperti rabuk mudah terbakar
atau kayu yang dibuat ber-
karena sangat kering
bentuk empat persegi
ramuk-ramukon [ramu?ramukOn]
rampak [rampa?] v rambas (mela-
n jari-jari busuk karena banyak
lui jalan yang belum pernah
luka
dilalui orang sebelumnya);
manrampak v merambas: ia rana [rana] n pekara: rana
manrampak i harangan pambunuhan ai ape das sonari
perkara pembunuhan itu belum
nagolap dia berjalan di hutan
selesai sampai sekarang
yang lebat
ranang [ranaG], manranang v
rampas [rap:as] v rampas: ulang
tergenang: domma manranang
rampas duit ai jangan rampas
bah ai ladang itu sudah ter-
duitnya;
genang
manrampas v merampas: randang → rondang
manrampas hartani halak lang
jeges merampas harta milik randei [randEy] n tandu;
irandei v ditandu: halak na
orang lain tidak baik
bahat boritan ai irandei ma
rampasbire [rampasbirE] n nama boan si hu rumah sakit orang
sejenis tumbuh-tumbuhan yang sakit parah itu ditandu ke
ramping [rap:iG] a sumbing; rumah sakit
manramping v menjadi randung [rad:uG] a susah bergerak
sumbing; sangkul ai (karena kebanyakan beban):
manramping hona batu huda ni sidea randung
cangkul itu sumbing terkena mardalan kuda mereka susah
batu berjalan
rampis [rap:is] a tipis: rampis ranggak [raGga?] v sedia: etah
dasa buku on tipis sekali buku manggan domma ranggak hu
ini bahen mari kita makan aku
marampis v menipis; sudah menyediakannya

190 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


ranggang . rantam

ranggang [raGgaG] adv kaki ter- rangin-rangin [raGinraGin] n nama


kangkang karena jatuh (ter- sejenis binatang air
jengkang) rangit [raGit] a keras: rangit dassa
1
ranggas [raGgas] n nama sejenis uhurmu sungguh keras hatimu
rumput: bahat tumang ranggas rangkah [rak:ah] a rakus;
i juma nami rumput ranggas rangkahan a lebih rakus;
banyak di ladang kami rangkahtu a terlalu rakus;
2
ranggas [raGgas], manranggas v tarrangkah a agak rakus
berlubang (dimakan serangga): rangkei [rak:Ey] n rangka:
dinding jabu ai manranggas rangkei ni jabu rangka rumah
dinding rumah itu berlubang
dimakan rayap rangrang [raGraG] a jarang; tidak
padat; marangrang a terbuka;
ranggei [raGgEy] a payah: hoja
lekang
hu adap, halani ranggei ni
manangkul tanah dolging ai rangrung [raGruG] n alat bunyi-
aku merasa sangat lelah karena bunyian penghalau burung
susah sekali mencangkul tanah (binatang): amang mambahen
yang keras itu rangrung i juma nami ayah
ranggi [raGgi] n aturan: aloima membuat penghalau burung di
ranggi ni lalu lintas patuhilah ladang kami
peraturan lalu lintas ranjak [ranja?] v anjak;
ranggisgis [raGgisgis] n batu manranjak v beranjak: sidea
apung: i topi bah bahat daot manranjak hu topi ni bah
ranggisgis batu apung banyak mereka beranjak ke tepi sungai
di tepi sungai ran-ran [ranran], manran-ran v
ranggitgit [raGgitgit] n jambul berjuntai: manran-ran buah ni
pada ayam betina: bolag hayu ai buah kayu itu ber-
ranggitgit ni dayok lebar sekali juntai-juntai
jambul ayam itu ransah [ras:ah] a ceroboh; tidak
ranggiting [raGgitiG] n lebah kecil hati-hati: ulang ransah marduit
penghasil madu: au idoit jangan ceroboh kalau memiliki
ranggiting aku digigit lebah uang: ulang rasah dassah ho
1
ranggou [raGgOw] a jarang: manjaga anggimu jangan cero-
ilangma ranggou bahen boh menjaga adikmu
panuanmu tane jangan buat ransang [ras:aG] v tembus:
jarang tanamanmu; ransang do dinding binodil ai,
maranggou v menjarang; lopus do timah hulopah tembus
maranggouhon v menjarang- ke sebelah dinding yang ditem-
kan; bak itu
paranggouhon n dikurangi ransap [ras:ap] v atur: ransap
2
ranggou [raGgOw] n tanduk rusa: ambotik ai i topi! atur pepaya
ranggou ni ursa do ai itu itu di pinggir!;
tanduk rusa manransap v mengatur: ia
rangguan [raGguwan] n pasangan; manransap parhorjaan on dia
parangguan n pasangan; yang mengatur pekerjaan ini
sarangguan n satu campuran rantam [rantam] n maksud: aha
rangin [raGin] n bagian: rangin mu rantam mu roh ho hu huta on
sibarjon bagian kamu sampai apa maksud tujuan kamu
di sini datang ke kampung kami

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 191


rantang . rasei

rantang [rantaG] n rantang: ianan iraot v dikait;


ni indahan na rantang rantang manraot v mengait
tempat nasi rap [rap] p bersama-sama: rap ma
rante [rantE] v melubangi hidung hita patar laho hu tiga da!
kuda atau kerbau; bersama-samalah kita
irante v dibuat lubang (pada berangkat ke pekan, ya!
hidung hewan): igung ni huda rapat [rapat] a rapat: rapat ma
ai irante ase buat talina hidung susun soban susun rapat kayu
kuda itu dilubangi supaya di- itu
pasang talinya rapit [rapit] a lekat; erat; tidak
rantei [rantEy] n rantai; kalung: bercelah: domma rapit goni ai
anak boru i huta bahat tumang hu sangkut goni itu sudah aku
mamakei rantei anak gadis di ikat erat
kampung banyak sekali me- 1
rap-rap [raprap] v petik: rap-rapi
makai rantai ma ganup bulung ni dumban ai
ranting [rantiG] n ranting: petik semua sirih itu
haganup hayu na mardangkah 2
rap-rap [raprap] adv bersama-
pasti dong ranting ni setiap sama: rap-rap do hanami laho
kayu bercabang pasti ada ran- hu sikola kami sama-sama
tingnya pergi ke sekolah
rantou [rantOw] n rantau; rapuh [rapuh] a rapuh: batang
manrantau v merantau: si tobu ai rapuh tumang batang
Manahan manrantau hu Medan tebu itu sangat rapuh
si Manahan merantau ke rapus [rapus] v tangkap: rapus
Medan balalang ai tangkap belalang
ranuh [ranuh] v peram; itu
iranuh v diperam: domma i rarat [rarat], mararat v
ranuh mangga ai mangga itu merambak; merembet: apui ai
sudah diperam mararat das hu juma dipar ni
ranum [ranum] a matang; masak api itu merembet ke ladang
(buah-buahan) sebelah
raok [raO?] n cakar; rarik [rari?] n cakar: rarik huting
manraok v mencakar cakar kucing;
1
raot [raOt] n pisau kecil: buatma manrarik v mencakar: huting
raot ai ase isayat dayok on boi manrarik musuhni kucing
ambil pisau itu untuk memo- dapat mencakar musuhnya
tong ayam ini raru [raru] n campuran untuk
2
raot [raOt], raot-raot n kait: membuat tuak;
biasani i tanoh Simalungun mararu v mencampurkan raru
anggo mangipas loho i jadihon pada nira untuk membuat tuak:
juma raot pakon pisou panjang pabagas mararu ai hubani
na lurus di Simalungun jika tunggom ai masukkan raru itu
membuka hutan untuk dijadi- ke dalam bambu tempat tuak
kan ladang harus memakai kait rasei [rasEy] a banyak: durian ai
dan parang lurus (panjang); si domma rasei madabuh, ijumpai
Helen mambuat jambu nami kami mendapat banyak
mamakai raot-raot si Helen durian jatuh
mengambil jambu dengan kait;

192 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


rasi . remes

rasi [rasi] n ramal; tenung; marhata anak itu berbicara


manrasi v meramal; sembarangan
panrasi n peramal; raut [raut] n pisau kecil
panrasian n peramalan; rawak [rawa?] v periksa: rawak
rasian n ramalan lobei horjakon atap dong opa
rasip [rasip] n gunting: na salah periksa dahulu
painjamma lobei rasipmu pekerjaanku ini apakah masih
pinjam dulu guntingmu ada yang salah
rasipan [rasipan] n tidak rugi: rawang [rawaG] n rawa: i bagas
jualkon lobei tano ijai ase rawang ai bahat ulok di dalam
rasipan jualkan dulu tanah rawa itu banyak ular
yang di sana agar tidak rugi rakyat [ra?yat] n rakyat: anggo
rasog [rasOg] a hangus: gambiri ni rakyat i huta nami pistar-pistar
rasog tambar barit binongei do haganupan rakyat di
kemiri yang dibakar adalah kampung kami pandai-pandai
obat sakit pinggang semua
rassah → ransah rayoh [rayOh], marayoh a malas:
rasuk [rasu?] v kemasukan (jin); anak na rayoh anak yang
kesambet; kerasukan: dong malas;
jolma na hona rasuk begu-begu harayohan n kemalasan;
ada orang yang kerasukan setan parrayoh a pemalas;
rasun [rasun] n racun: sonari rayohan 1 a lebih malas; 2 v
domma dong rasun nirrik racun membosankan;
ilalang sudah ada sekarang rayohtu a terlampau malas;
ratah [ratah] a hijau: ratah idahon sarayoh a semalas;
pamandangan di Dolog tarrayoh a agak malas
Simbolon ai hijau dilihat pe- rayung [rayuG] n buah-buahan
zmandangan di Gunung yang tergantung: rayung buah
Simbolon itu ni durian buah durian itu
rati [rati] a lekat; terbenam: motor bergantungan
ai rati lusop i bagas lubang reben [rEbEn] n lereng: hanami
motor itu terbenam di dalam mananom omei i reben dolok
lubang kami menanam padi di lereng
rating [ratiG] adv sangat: sonari gunung
jolma rating bahatni sekarang regeng [rEgEG] a tegap: garuma
manusia sangat banyak ai reteng janah hisah pemuda
ratou [ratOw] a gila: parlahomu itu bertubuh tegap dan lincah
pas songon halak na ratou rek-rek [rE?rE?] n papan tempat
kelakuanmu seperti orang gila barang yang dibuat di
1
ratus [ratus] num ratus; n satuan boncengan sepeda: rek-rek
bilangan kelipatan seratus bahen lobei on i atas lereng ai
2 ase urah ho mamboan
ratus [ratus] n sejenis semak yang
barangon buat dulu papan
jikalau kering bunganya ber-
tempat barang ini di atas
warna putih dan daunnya dapat
sepeda supaya mudah mem-
terbang jika dihembus angin
bawa barang-barang
raus [raus] a tidak telaten;
remes [rEmEs] a bulat tanpa
sembarangan: danak ai raus
berlubang-lubang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 193


rempang . rih

rempang [rEmpaG] a pincang: ise ribi [ribi], manribi n memanggil


mardalan rempang ai siapa babi: nu! nu! ia manribi baui ai
yang berjalan pincang itu nu! nu! ia memanggil babi itu
rende [rEndE] n tidak teratur: rib-rib [ribrib] n dinding: rib-rib
aimma barisan na rende itulah ni ruma sonari i bahen umbani
barisan yang tidak teratur batu dinding rumah sekarang
reng [rEG] n suara agak tinggi terbuat dari batu
renges [rEGEs] a nyenyak; ribu [ribu] n ribu;
rengesan a lebih nyenyak; marribu n beribu;
rengestu a terlalu nyenyak; parsaribu n bagi seribu;
tarrenges a agak nyenyak saribu num bilangan yang
rengseng [rEGsEG] n periuk nasi dilambangkan dengan angka
yang terbuat dari tembaga 1000 sonari duit saribu lang
marharga nari sekarang uang
renjeng [rEnjEG] a sedikit: ulang
seribu tidak berharga lagi
renjeng ho mabiar ibuat ho
tobu ni jangan sedikit diambil ribu-ribu [riburibu] n jantan: seng
tebunya bagot ribu-ribu ai itu bukan
reong [rEyoG] v rebah pohon enau jantan
repat [rEpat] v tidak dapat ribut [ribut] a ribut: ulang ham
berjalan dan berdiri hanya ribut! jangan ribut kamu!
berjongkok ridi [ridi], maridi v mandi: maridi
rere [rErE] n tikar: rere aima i amang bodari ayah mandi pada
bayu nasi inang tikar adalah malam hari;
kerajinan kaum ibu paridian n tempat mandi;
retak [rEta?] a tidak tentu: mase paridihon v memandikan
lang retak ibahen ho buku on riga [riga] n serkah: anggo laho
mengapa tidak teratur susunan mambola hayu i tonggor lobei
buku ini riga ni ase urah kalau mem-
retel [rEtEl] a teguh belah kayu, harus dilihat dulu
serkahnya agar mudah
reteng [rEtEG], manreteng a
sangat panas; terik: manreteng rigap [rigap] n suluh: pagara lobei
milas ari on harinya sangat rigap ai ase idah lihar!
panas nyalakan dulu suluh itu agar
retes [rEtEs] v bayar: retes ma ai! lebih terang lagi;
bayarlah itu! marrigap v bersuluh
rian [riyan] n penyakit pada rigat [rigat], manrigat a koyak;
perempuan yang baru melahir- manrigati v mengoyaki: anggi
kan manrigati bulung pisang ai
riang-riang [riyaGriyaG] n nama adik mengoyaki daun pisang
sejenis daun yang asam rasanya itu;
riap → rap manrigathon v mengoyakkan;
panrigat n pengoyak;
ria-ria [riyariya] n semacam
tarrigati v terkoyakkan;
tumbuhan yang hidupnya me-
rigat-rigat v koyak-koyak
manjat
rih [rih] n ilalang: isuan omei
ribak [ribag] n cabik;
turuh rih ditanam padi tumbuh
maribak v tercabik: baju ni
domma maribak bajunya telah ilalang
tercabik

194 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


rikah-rikah . rintis

rikah-rikah [rikahrikah] n sisa: ringgas [riGgas] a rajin; ringgas


rikah-rikah ni bam ma, da! tumang do ai marsiajar rajin
sisanya untukmulah, ya! sekali ia belajar;
rimah [rimah] n rimah (nasi): ringgasan a lebih rajin;
anggo ho mangan ulang ringgastu a paling rajin
bahatentangu rimah ni! kalau ringgubug [riGgubug] n semacam
kamu makan, jangan terlalu kayu: batang ai ma usik
banyak rimahnya! ringgubug jombu batang itu
rimak → rimah adalah semacam kayu jambu
1
rimas [rimas] n nama sejenis ringguguh [riGguguh] n sejenis
tumbuhan di hutan kayu yang tidak banyak dahan
2 selalu dibuat alu
rimas [rimas], marimas a marah:
marimasi v memarahi: ringis [riGis] n omel;
marimasi niombah lang maringis v mengomel;
madear memarahi anak tidak- menggerutu: ulang maringis
lah baik; anggo tingki marhorja! jangan
parrimas n pemarah; menggerutu kalau sedang
rimastu a terlalu marah; bekerja!
rimasan a lebih marah; ringkad [rik:ad], manringkad v
tarrimas a agak marah; mengatai: ulang manringkad
tarrimasi v termarahi halak ase madear! jangan
rimbang [rimbaG] n rimbang: mengatai orang supaya baik!
buahni rimbang mautin dauni, ring-ring [riGriG] n anggota: jolma,
anggo i bahen lowoh buah bahat ring-ring badan ni
rimbang enak rasanya jika manusia, banyak anggota
dibuat sayur badannya
rimis [rimis] n gerimis rin-rin [rinrin] n semacam
rimpang [rimpaG] n jahe campuran yang pedas rasanya
rimpong [rimpOG] adj patah: rinsan [rinsan] n tempat menyim-
dangkah ni mangga ai rimpong pan lemang
halani longon marhalissung rintabu [rintabu] n azimat
dahan mangga itu patah karena marrintabu v berazimat:
angin beliung halak-halak na jola marrintabu
rimpusu [rimpusu] n sisa: boan orang-orang dahulu berazimat
lobei hu jou rimpusu ni bah ai! rintagtag [rintagtag] n tetes hujan
bawa dulu ke mari sisa air itu! di atas daun kayu
rindang [rindaG] n keturunan: rintang [rintaG] v berbaris: rintang
halak Batak gati bahat rindang hujae hujon berbaris ke sana
ni orang Batak selalu banyak ke mari
keturunannya rintik [rintik] n belang: huting ai
rindih [rindih] n bunting rintik kucing itu belang
rinding → tapang rintis [rintis] n rintis;
rindung [rinduG] n semacam kayu: manrintis v merintis; mem-
hayu ai das pakon rindung ni buat jalan baru: bahat halak na
hayu durian pohon itu semacam marhorja manrintis dalan ai
kayu durian banyak orang yang bekerja
merintis jalan itu

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 195


rintop . roga-roga

rintop [rintOp] a gatal: rongon ni roba [rOba] baru: juma nami roba
bulu ai rintop miang bambu na isurbui hanami nantoari
itu gatal ladang kami baru, yang kami
riog [riyOg], manriog v tegak bakar kemarin
ripas [ripas] a rusak karena habis roba-roba [rObarOba] n nama
dimakan ulat: bulungni domma burung: hanami laho mambidik
ripas daunnya sudah rusak roba-roba kami pergi menem-
karena habis dimakan ulat bak burung roba-roba
rip-rip n [riprip] n rendang jagung roboh [rObOh] v tebang;
manroboh v menebang: au
ripuk [ripu?] pecah: golas ai ripuk manroboh an hayu i harangan
gelas itu pecah saya menebang pohon di hutan
ririd [ririd], manririd v memi- rob-rob [rObrOb] n timbunan;
nang: garama domma biakni, lindungan;
manririd anak boru bahen irob-rob v ditimbun: tano na
parinangan ni pemuda berke- irob-rob tanah yang ditimbuni
wajiban meminang seorang oleh daun-daun
wanita menjadi istrinya
robu [rObu] pantang: hata-hata
riris [riris] v berbaris; berbaris- masambar ma robu do
baris: rambung kobun ai i suau isihaphon kata-kata kotor
riris rambung perkebunan itu pantang diucapkan
ditanam berbaris-baris robung [rObuG] n lubang;
ris [ris] num sedikit: ris bei asalma marrobung v berlubang
ganup dapotan sedikit-sedikit rodam [rOdam] buta; kabur:
asal semua kebagian panonggorni orang tua domma
risa [risa] n cela; mulai rodam penglihatan orang
manrisa v mencela: ulang ma tua sudah mulai kabur
ho manrisai na ihatahon rodi [rOdi] v 1 kerja paksa;
inangmu! janganlah kamu men- marrodi v melakukan kerja
cela perkataan ibumu paksa;
risou [risOw] v teringat; terkenang: parrodi n orang–orang yang
au risou bani bapa aku teringat melakukan kerja paksa; 2 pajak
kepada ayah yang dikenakan kepada pen-
ristei [ristey] n baris; duduk
marristei v berbaris: halak- rodong [rOdOG] v tarik;
halak singkola marristei anak- marrodong v menarik: huda hi
anak sekolah berbaris bahen laho manrodong gareta
riting [ritiG] a cerewet: inang kuda dipergunakan untuk me-
paduahon kahatan na riting narik pedati
bani anak ni nani dapot rodop [rOdOp] n rapat; padat:
kebanyakan ibu tiri cerewet rodop ni tubu hayu ai kayu itu
kepada anak tirinya tumbuh rapat
rium [riyum], marium a harum: rogang [rOgaG] a 1 retak; 2 belah:
marium goarmi halani dosar ai domma rogang lantai
habujurami namanya semakin itu sudah retak
harum karena kebaikannya; roga-roga [rOgarOga] n fitnah:
mamarium v mengharum; roga-roga aima pambahenan
mamariumi v mengharumi; na kejam fitnah itu perbuatan
rium-riuman n wewangian kejam

196 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


rogat . rompah

rogat [rOgat] a retak: anggo masa marsirohopan v berpelukan:


milas ni ari das, tolu puluh hami marsirohopan halani
taon manorus, sado bumi on marsihol kami saling berpe-
rogat jika terjadi panas hari lukan karena rindu;
sampai tiga puluh tahun terus marsirohop-rohopan v meme-
menerus, mungkin bumi ini luki
akan retak rojam [rOjam] a buta: penedek-
rogon [rOgOn] n miang nedek ai domma rojam
peminta-minta itu sudah buta
rogong [rOgOG] v undang;
rojan [rojan] disentri: rojan aima
manrogong v mengundang:
sada panahit (naborit) na
manrogong halak mengundang
marbahaya disentri itu suatu
orang
penyakit yang berbahaya
rogop [rOgOp] v 1 sembah; 2 rojat [rOjat] v injak;
sujud; irojat v diinjak;
manrogop v 1 menyembah; , 2 manrojat v menginjak;
bersujud: manrogop do halak tarrojat v terinjak
laho manombah na marsangan
rojog [rOjOg] a susut
bersujud tanda orang mulia
rokam [rOkam] v cetak;
rogou [rOgOw] merdu: halak ai tarrokam v tercetak: buku-
mardodingan rogou orang itu buku anak nisikola dung
bernyanyi merdu tarrokam buku-buku anak
roh [rOh] v datang; hadir: sidea sekolah sudah tercetak
roh hun Jakarta mereka datang rokrok [rOgrOg], marokrok n
dari Jakarta: ia roh dob borngin susut: aek bah Bolon marokrok
bagas ia datang sesudah malam air sungai Bolon menyusut
larut ise na roh in? siapa yang romak [rOmag] v jamah; pegang:
hadir itu?; ulang ham romag gulei hai!
marsiroh v berdatangan; jangan kau jamah gulai itu!
marsirohan v datang-men- romban [rOmban] v damping;
datangi: domma dokah sidea berdampingan: hami hundul
lang marsirohan sudah lama romban kami duduk berdam-
mereka tidak saling men- pingan
datangi;
rombang [rOmbaG] n kedua belah
parohkon v mendatangkan; pihak: rombang domma
parrohni n kedatangan mardamei kedua belah pihak
rohat [rOhat] a lengket; sudah berdamai
parohat 1 v merekatkan: rombuk [rOmbug] v tumbuk;
parohat lobei surat on rekat manrombuk v menumbuk:
dahulu surat ini; 2 n perekat; inang manrombuk jagul ibu
lem menumbuk jagung
rohok [rOhO?] n rokok; romei [rOmey] adv perasaan haru
manrohok v merokok: yang datang secara tiba-tiba
angkulani horah halani karena sesuatu
manrohok badannya kering rompa [rOmpa] v simpai
karena merokok rompah [rOp:ah] n rempah: bahat
rohop [rOhOp] v peluk; halak koling mambahen
manrohop v memeluk; rompah banyak orang keling
membuat rempah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 197


rompas . rongut

rompas [rOp:as] n diare kain yang berbintik itulah


rompoh [rOp:Oh] n kayu yang punyaku;
tumbang: dong rompoh i tonga marronggot-ronggot v ber-
dalan ada kayu yang tumbang bintik-bintik
di tengah jalan rongit [rOGit] n nyamuk: anggo
rom-rom [rOmrOm] n pembukaan borngin roh, bahat rongit
pertama: songon dong sada habang kalau malam tiba
horja na banggal dipalobei banyak nyamuk berterbangan
1
pahon hata-hata ni rom-rom rongkap [rOk:ap] n pelepah daun
begitu ada kerja besar di- talas yang dilengketkan pada
dahului dengan kata-kata pem- pelepah aren untuk menam-
bukaan pertama pung air aren yang sedang di-
roncon [rOc:On] v tunggui: roncon sadap
2
ma si Bona i kodei hai! tunggui rongkap [rOk:ap] n jodoh: ia
si Bona di kedai itu! lalap ma torasan halani lang
1
rondang [rOndaG] a terang: ape roh rongkap ni ia hidup
domma randang na juma sendiri (sampai lanjut usia)
ladang itu sudah terang karena belum datang jodohnya;
2 marrongkap v memasang(kan)
rondang [rOndaG] n berondong 3
jagung rongkap [rOk:ap] n nasib: anggo
rongkap ni badan aima goran
rondang bintang [rOndaGbintaG] v
na rotak kalau nasib badan
sejenis pesta muda-mudi untuk
itulah namanya suratan
menampilkan keterampilan me-
nari, bernyanyi, berpantun, dan rongkat [rOk:at] v bongkar;
lain-lain irongkat v dibongkar: parngan
i jabu hanami, i rongkat tuhang
rondoh [rOndOh] v reda (tentang
alat rumah kami dibongkar
marah dan sebagainya);
tukang
marondoh v menurunkan
emosi rongkih [rok:ih] capek; letih:
rongkih angkula manghorjahon
rongam [rOGam] n sakit yang
horja ai capek badan menger-
berdenyut-denyut: boltok ni
jakan kerja itu
rongam perutnya sakit
berdenyut-denyut rongkob [rOk:Ob] n tutup;
irongkob v ditutup;
ronggak [rOGgak] v ternanti
marrongkob v menutup
tarronggak v ternanti-nanti: ia
rungkub → rongkob
hundulni taronggak dia duduk
ternanti-nanti rongkon [rOk:On] v bersama: na
rongkon si Jensen narap pakon
ronggang [rOGgaG] a renggang:
si Budi si Jensen bersama si
solot ai artini ronggang celah
Budi
itu artinya renggang
rongom [rOGOm] kerumun: bahat
ronggit [rOGgit] v simpai: ronggit
halak marrongom i jai banyak
lobei buluh ai! simpai dulu
orang berkerumun di sana
bambu itu!
rongut [rOGut] a cermat: si Tohir
ronggot [rOGgOt] n bintik;
rongut tumang marhorjakon
marronggot v berbintik: hiou
horja ai si Tohir sangat cermat
na marronggot aima ajanghu
mengerjakan kerja itu

198 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


ronjam . rudang

ronjam [rOnjam] v rendam; rorot [rOrOt] 1 jaga; 2 ikat kuat:


ronjam hayu ai i bagan bah rorot bahen panrahutni! kuat
tolu ari! rendam kayu itu ke buat ikatannya!
dalam air selama tiga hari; rosa [rOsa] a kerdil: rosa
manronjam v merendam; angkulani badannya kerdil
panronjaman n perendaman; rosak [rOsa?] pecah: ulang rosak
tarronjam v terendam golas ini jangan pecah gelas ini
ronjang [rOnjaG] v dicucuk dengan rosuh [rOsuh], marosuh a 1 suka:
kayu kuat-kuat au seng marosuh saya tidak
ronjo → ronjom suka; 2 senang
ronjom [rOnjOm] v benam: rota [rOta] v sentak;
ronjomkon hayu ai hu bagan irota v disentak: irota hon no
bah! benamkan kayu itu ke hayu hai ase matei disentak-
dalam air! kannya kayu itu supaya mati;
ronsang [rOs:ang] a tembus: marrota v menyentak
ronsang dinding hona binodil rotak [rOtag] a retak;
tembus dinding itu kena tem- rotak ni tangan n suratan
bak tangan; nasib
ronsi [rOs:i] p sehingga: torongkob rotap [rOtap] v putus: ia
rongkon sidea, ronsi matei manambung tali horbo na
tertutup bersama mereka se- rotap ia menyambung tali
hingga mati kerbau yang putus;
rontong [rOntOG] a tegang manrotap v memutus;
rontos [rOntOs] rintis: rontos lobei manrotaphon v memutuskan;
dalan ai, ronsi ronsang hu topi panrotap n pemutus;
ni bah rintis dulu jalan itu tarrotap v terputus;
sehingga tembus ke tepi sungai tarrotaphon v terputuskan
ropang [rOpaG] n sumbing: halak rotas [rOtas] cair: domma rotas es
na ropang seng orgou anggo ai sudah cair es itu
mardoding orang yang roti [rOti] Ind n roti
sumbing tidak merdu kalau rotol [rOtOl] v pijat
bernyanyi
ruak [ruwak] a koyak: hiou ni
ropos [rOpOs] v peluk; ruak haganup kainnya koyak
maropos-ropos v berpeluk- semua
pelukan;
ruang [ruwaG] n lubang: ruang ni
hundul marropos ki duduk
jarum etek tumang lubang
berpeluk tangan berarti orang
jarum sangat kecil
yang malas
rubei [rubEy] n semacam kayu
ropou [rOpOw] n tali rotan yang
yang bergetah
dicocang
rubing [rubiG] 1 sumbang; 2
ropuk [rOpu?] a hancur luluh:
sumbing: sangkul ai rubing
rosah bulanga hai ronsi ropuk
halani hona batu cangkul itu
pecah belanga itu sehingga
sumbing karena kena batu
hancur luluh 1
rudang [rudaG] n rambut gimbal
rorang [rOraG] a kerdil: rosa 2
angkulani kerdil badannya rudang [rudaG] n kumpulan
bunga

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 199


rudang . runggang

3 marrumah v berumah; me-


rudang [rudaG] n mayang;
marrudang v 1 bermayang; miliki rumah;
sunting; 2 hiasan (bunga dan rumah bolon n rumah adat:
sebagainya) yang dicucukkan rumah bolon i Simalungun
di rambut atau di belakang jeges-jeges, janah ibahen
telinga; gana-ganaan rumah adat di
marrudang v bermayang; ber- Simalungun sangat cantik,
sunting; mengenakan sunting: penuh dengan ukiran
daboru i huta biasani rumang [rumaG] n rangka:
marrudang do anggo hu pesta mabahen sopoh parlobei i
wanita kampung biasanya bahen rumang ni membuat
bersunting ke pesta gubuk harus didasari dengan
rugi [rugi] a rugi: sahalak rangkanya
mahasiswa anggo lang rumbak [rumbak] v roboh;
marlajar pasti roya rugi bani tumbang;
dirina rap pokok orang tuani mangkarumbak v bertumba-
seorang mahasiswa kalau tidak ngan: halani logou
rajin belajar pasti merugikan marappelaos mangkarumbak
dirinya sendiri dan orang tua- on gambiri i juma karena angin
nya kencang bertumbangan pohon
rugun [rugun] v kumpul; kemiri di ladang;
marrugun v berkumpul: anak marumbak v rebah
dayok marrugun i toruh rumbun [rumbun] n rimbun:
habong ni indung ni anak ayam bulung mangga ai rumbun
berkumpul di bawah sayap daun mangga itu rimbun
induknya rumbung [rumbuG] n suara yang
ruhu [ruhu] n nama bunga: ruhu ai besar: si Tongat jenges
jeges pangidahan ni bunga marrumbung si Tongat bagus
ruhu itu cantik kelihatannya bersuara besar
ruhun [ruhun] n pakaian: rumis [rumis] n gerimis
marbutak ruhun do idahon runda [runda] v ronda
tampaknya, pakaian itu kotor rundut [rundut] a kusut: ulos on
ruhup [ruhup] n rebung anggo lang lang igosok pasti
rujak [rujak] tertusuk: nakei ni si rundut ulos itu kalau tidak
Ani rujak bani tarugi kaki si disetrika pasti kusut
Ani tertusuk oleh lidi aren rung [ruG] v rebah: sopoh ai
rukas [rukas] geledah; domma laho rung tapi lape
marrukas v menggeledah: homa i paturei gubuk itu telah
ulang ho marrukas kamar hu mulai rebah (rusak), tetapi
da! jangan kamu menggeledah belum juga diperbaiki
kamarku, ya! runggang [ruGgaG] v terjatuh:
rukruk [ru?ru?] v cuci bagian sahalak humbani mahasiswa
dalam dengan mengguncang: sastra runggang tingki
rukruk lobei emberni, ase marbaris hona milas ni ari i
tanggo bah ni ai! cuci dulu barisan seorang mahasiswa
embernya, baru tampung sastra terjatuh dalam barisan
airnya! karena terlalu lama dijemur di
rumah [rumah] n rumah; panas matahari

200 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


runggas . rutuh

runggas [ruGgas] n anak yang parrupei n pemberian


lasak: si Sormin ai danak na rurus [rurus] n gugus: rurus ma
runggas si Sormin itu anak ganup mangga ai gugur semua
yang lasak mangga itu
runggu [ruGgu], marrunggu v rusak [rusak] a sangat takut: rusak
berkumpul: laho manriah sada hu ahap halani marrakit
horja, dearma lobei ibahen ase mantuari saya merasa sangat
marrunggu untuk merencana- takut naik rakit kemarin
kan sesuatu pekerjaan, lebih rusia [rusiya] n rahasia:
baiklah terlebih dahulu ber- hupatagah holi rusia i lobei
kumpul untuk musyawarah simbuli, anggo lang i urupi ho
rungkub [rukkub] n tutup; ahu aku akan membongkar
manrungkub v menutup; rahasiamu di depan umum jika
panrungkub n penutup: i ja kamu tidak menolongku
panrungkub ni hudon on? di rusuh [rusuh] a rusuh; recok: hei
mana penutup periuk ini? anggi, ulang rusuh i jai! adik,
rungrung [ruGruG] v keluarkan: jangan recok di situ!
rungrungma indahan ai rusuk [rusuk] n rusuk; tulang iga
humbagas bahul-bahul! ruti [ruti] n roti; kue
keluarkanlah nasi itu dari
rutu [rutu] n kudis; borok: rutu
dalam bakul tempat nasi!
aima termasuk panakit ni kulit
runjang [rujjaG] v membersihkan kudis itu termasuk penyakit
bagian dalam dengan meng- kulit;
gunakan alat kayu, berus, dll: marutu v berkudis;
runjang lobei botolni, ase rutuon n kudisan
tanggo bah ni ai! cuci dulu
rutuh [rutuh] n gemuruh: rutuh
botolnya, baru tampung airnya!
sora ni bodil gemuruh suara
runsang [russaG] n bunga padi bedil
yang mekar
runsi [russi] n tangkai padi: anggo
hita mardongi, ase sirang ma
omei ni pakon runsini jika kita
menginjak padi, biar terpisah
padi dari tangkainya
runta [rutta] n barang yang ber-
serak
runting [ruttiG] v potong: runting
lobei bulung galuh ai! potong
dulu daun pisang itu!
rup [rup] v bersama-sama: rup
hita horjahu juma bersama-
sama kita kerja ke ladang
rupa [rupa] n warna; rupa: hortas
ai rupa ni lopak kertas itu
warnanya putih
rupei [rupey] v memberi;
rupeian n jatah;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 201


s . sa . sadokah

sabou [sabow] v 1 terhibur; 2


S hilang: sabou pingkiranhu
hilang pikiranku
sa- [sa-] 1 se-; satu: sajabu sabsab [sabsab] v kibas; kibar:
serumah; 2 sama: saogung sabsabkon hioumu ase ulang
sebesar gong longkot orbuk! kibaskan
sa [sa] n huruf ketiga belas dalam kainmu agar jangan lengket
aksara Simalungun (dari surat abu!
1
sapuluh siah) sabun [sabun] n sabun;
sab [sab] a banyak: sab jolma i manabun v menyabun
2
tanoh on banyak manusia di sabun [sabun] Sp n embun
dunia ini sabung [sabuG] v laga; sabung:
sabah [sabah] n sawah: manuan sabung dayok in! laga ayam
omei inang i sabah ibu me- itu!;
nanam padi di sawah manabung v menyabung
sabal [sabal] n sejenis kayu: sabur [sabur] v hambur;
jenges tumang do hayu sabal manaburhon v menaburkan: ia
ibahen jadi gitar kayu sabal manaburhon omei jadi samei
bagus sekali dibuat jadi gitar dia menaburkan padi menjadi
bibit;
sabang [sabaG] n alat untuk
mangkasabur v berhamburan
bertenun
sabut [sabut] n sabut: sabut
sabar [sabar] a sabar;
kalapa bahat i bolakang rumah
parsabar a penyabar
nami sabut kelapa banyak di
sabas [sabas] p syabas: sabas belakang rumah kami
mangan durian i Sembahe sada [sada] num satu;
puas makan durian di Sembahe hasadaon n kesatuan;
sabat [sabat] n Sabtu marsada v bersatu; berkumpul;
sabei [sabey] v selimut; parsadaan n persatuan;
isabei v diselimutkan: bani perkumpulan; perserikatan:
horja adat, disabeihon hiou parsadaan merga Saragih
“bintang marratur” bani persatuan marga Saragih;
namatua dalam upacara adat pasadahon v menyatukan;
akan diselimutkan kain sada-sada adv cak satu per
“bintang marratur” pada orang satu
tua; sadari [sadari] n sehari: sadari on
manabeihon v menyelimutkan lalap ho lang marhorja sehari
sabi [sabi] 1 n sabit; 2 v potong: ini penuh kau belum bekerja
sabi omei ai! potong padi itu!; sadei → sandei
manabi v menyabit; memo- sadih [sadih] a lelah: sadih
tong; pangahapku lelah perasaan
panabi n penyabit; pemotong; sadiha [sadiha] pron berapa:
sabion n sesuatu yang mau sadiha harga ni hiou in iboli
disabit (biasanya tanaman) ho, baya? berapa harga kain ini
sabing [sabiG] n selimut; sabing kamu beli, nak?
hiou on ambia, anggo ma sadokah [sadokah] adv selama:
bongah iahap hoi! selimutkan burju maho sadokah
kain ini nak, kalau kamu ke- manggoluh baik-baiklah kau
dinginan! selama hidup

202 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sagad . sais

sagad [sagad] a tampan: sagad parsahap n pembicara;


botouni abangnya tampan pinarsahapkon n hal yang
sagadon [sagadOn] n kayu api dibicarakan
yang besar: hun ja do iboan ho sahar [sahar] n pedas: sahar
sagadon na banggal on? dari parsahapni mambaen sigi
mana kau bawa kayu api yang uhurhu kata-katanya pedas
besar ini? membuat tersinggung perasa-
sagak [sagak] n tunas: domma roh anku
sagak na baru tunas yang baru sahat [sahat] v sampai: sahat bani
sudah tumbuh tujuanni sampai pada tujuan-
sagakan [sagakan] n kaki: nya;
sagakan ni suluh kaki lampu ipasahat v disampaikan;
pasahathon v menyampaikan
sagala [sagala] num sekalian:
sagala marhorja, seng adong sahei [sahEy] v selesai: domma
na sonang semua bekerja, tak sahei haganupan semuanya
ada yang senang sudah selesai;
pasaheihon v menyelesaikan
sagar [sagar] n taruhan;
marsagar v bertaruh sahira [sahira] adv sekiranya;
seperti: sahira tua-tua do
sagi [sagi] n fitnah: sagi lobuh
parsahapmu bicaramu seperti
borit pakon pambunuhan fitnah
orang tua
lebih sakit daripada pembu-
nuhan; sahit [sahit], marsahit v sakit:
managi v memitnah dommah piga dongkah ia
marsahit? sudah berapa lama ia
sagu [sagu] n sagu: tingki mahal
sakit?;
boras mangan sagu do hanami
parsahit n orang yang sering
waktu beras mahal kami makan
sakit
sagu
saholat [saholat] n coklat
sagur [sagur] n sampan besar di
sungai yang dapat mengangkut sahor [sahOr] v kencing: bau
barang-barang yang dilengkapi sahor ho tiop ari kamu bau
dengan ruangan seperti kamar kencing setiap hari
sebagai tempat berteduh sai [sai] adv sesudah itu; setelah
sahal [sahal] a tengik: sahal dai ni itu: au maridi, sai lahoma hu
salak ai rasa salak itu tengik juma saya mandi, setelah itu
pergi ke ladang
sahala [sahala] n sembahan;
sahala ni ompung yang harus saik [saik] v pukul: saik huda in!
disembah pukul kuda itu!;
isaik v dipukul;
sahan [sahan] n cawan: boan hu
manaik v memukul;
jon sahan in! bawa kemari
panaik n pemukul
cawan itu!
saing [saiG] n tanda tangan: saingi
sahang [sahaG] adv terlalu; amat;
lobei bukuku on! tanda tangani
sangat: sahang ho marosuh
dulu bukuku ini!;
bani kau terlalu cinta padanya
manaingi v menandatangani
sahap [sahap] n kata;
sais [sais] n kusir: sais ni sadu
marsahap v berkata: ia
tartunduh kusir sado itu
marsahap hubakku ia berbicara
mengantuk
kepada saya;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 203


sait . saluhsuh

sait [sait] n gigi taring: domma salih [salih] v berubah menjadi:


tubuh saitmu? sudah tumbuh tolur ni ampul-ampul salih
gigi taringmu? gilok-gilok telur kupu-kupu
sait dilah [saitdilah] n nama berubah menjadi ulat
sejenis kayu: hayu sait dilah salimbubu [salimbubu] n ubun-
dear do ibahen soban kayu sait ubun
dilah baik digunakan untuk salimut [salimut] Mly n selimut;
kayu api manalimuti v menyelimuti;
saja [saja] v rapat: saja i rumah ni marsalimut v berselimut
Juni bodari patar rapat di salin [salin] v salin;
rumah si Juni malam ini manalin v menyalin;
sajuh [sajuh] a sama buruknya panalin n penyalin
sakah [sakah] a kerap: pala sakah salipotpot [salipOtpOt] n kunang
huidah ibana mangkai hu juma kunang;
ai ia kerap kali kulihat mencuri marsipotpot v berkunang-
ke ladang itu kunang (karena pusing); nanar:
salabang [salabaG] n salak: dopma marsipotpot pangindahni
masak salabang ai? sudah halani tarantuk uluni peng-
masak salak itu? lihatannya berkunang-kunang
salah [salah] a salah; karena kepalanya terantuk
marsalah v bersalah; saloh [salOh] n sejenis kayu: pihir
pasalahkon v menyalahkan tumang do saloh kayu saloh
salahsah [salahsah] n tebing; keras sekali
jurang: tungkis ni salahsah ai salohot [salohOt] n nama sejenis
do tebing itu curam sekali rumput: sada hutinta ni halak
salang [salaG] v telanjang; Simalungun, nini songon anggo
marsalang v bertelanjang diidah lang iboban, ahama ai?
aima salohot satu teka-teki
salangan [salaGan] n rak piring
orang Simalungun, katanya
yang terbuat dari rotan
begini, kalau dilihat tidak di-
salapsap [salapsap] Spp n dahi bawa, tetapi kalau tidak dilihat,
salei [salEy] n dendeng: salei aima dibawa-bawa, apakah itu? Itu-
sipanganon harosuhku den- lah salohot
deng adalah makanan kege- salpu [salpu] v selesai: haganupan
maranku na masa na laho salpu do
salendang [salEddaG] n selendang semua hal yang terjadi akan
salenggam [salEggam] n ikan berakhir
yang dicincang halus, dicampur salsal → sinalsal
dengan lengkuas dan serai saluar [saluwar] n celana
salep [salep] n salep salud [salud] adv lewat (tentang
saleper [salEpEr] n terompah waktu): domma salud baru ia
salhod [salhOd] v terlambat: salhod roh sudah lewat waktunya,
roh ia dia datang terlambat baru ia datang
1 saluhsuh [saluhsuh] n corong:
salibon [salibOn] n dahi: salibon
ni anak ai bolag dahi anak itu saluhsuh ni minak lampu
lebar corong minyak lampu
2
salibon [salibOn] n alis

204 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


saluju . sampak

saluju [saluju] n hati yang tulus: sambou [sabbow] n padang;


payoh do manonggori paruhur rumput: bunga ni sambou
saluju payah sekali mencari ibaen inang tambar bunga
orang yang hatinya tulus rumput digunakan ibu untuk
salung [saluG] n tempat air terbuat obat
dari satu ruas bambu; tempat sambu [sabbu] v dikentuti: sambu
minum adikni kakakni adik dikentuti
salungkar [salukkar] v cabut; oleh kakaknya
bongkar: salungkar gadung ai! sambubu [sabbubu] n ubun-ubun
cabut ubi itu!; sambung [sambung] n baskom
manalungkar v mencabut sambut [sabbut] n utang: sambut
salur [salur] v menceret: salur do lobei ma utang dulu ya
ia hape dia menceret rupanya
samei [samey] v semai;
sama [sama] v sama: sama isameihon v disemaikan:
haganupan semuanya sama dopma isameihon batu ni
saman [saman] n uang meja: i ja tuyung nantuari biji terung
samanni? mana uang meja- sudah disemaikan semalam;
nya? manamei v menyemai
samar [samar] n racun: samar samih-samih [samihsamih] n
ubag racun tikus saudara: bahat do samih-samih
sambahou [sabbahOw] n hiasan nami i Balige banyak saudara
bagian samping dan belakang kami di Balige
rumah yang biasa dilukis samir [samir] n tapisan; saringan:
sambang [sabbaG] v gagal; tidak samir ni bagod saringan tuak
berhasil: sambang haganupan samista [samista] adv kalau
semuanya tidak berhasil memang: anggo samista dong
sambat [sabbat] v sambung: tontu ibere do pangindoanta
sambat tali on! sambung tali kalau memang ada tentu
ini! permintaan kita diberinya
sambei [sabbEy] v terjurai: samoja [samoja] v tahbis;
jambulanni sambei das hu ban isamojai v ditahbiskan:
binongeini rambutnya terjurai niombah ni ai lape isamojai
sampai ke pinggangnya anaknya belum ditahbiskan;
sambil [sabbil] n jerat: sambil manamojai v menahbiskan
ipakei bapa manangkap 1
samon [samOn] a rabun
manuk-manuk jerat dipakai 2
bapak menangkap burung; samon [samOn] n senja: malele
manambil v menjerat; samon marhatama pitpit
tarsambil v terjerat menjelang senja berbunyilah
sambilou → siambilou hewan malam (pitpit)
sambilu [sabbilu] n sembilu: sampah [sappah] n sepah: ulang
songon na isayat-sayat sambilu marampar ibahen ho sampah
seperti disayat-sayat sembilu na i alaman in ambia! jangan
sambolah [sabbolah] n sebelah kau buat berserakan sampah
yang di halaman ini, nak!
sambor [sabbOr] a jelek; buruk:
ulang sai na sambor ai tong sampak [sappak] v tabur; campak;
ihorjahon! jangan yang jelek manampakhon v menaburkan;
itu selalu dikerjakan! mencampakkan;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 205


sampak hotang . sandei

tarsampak v tertabur; ter- sampilutut [sappilutut] n sejenis


campak: tarsampak i tongah rumput: ruahi ma holi
dalan! bertabur di tengah jalan! sampilutut na turahan i tonga
sampak hotang [sappa?hotaG] n juma ai baya! cabuti nanti
sepak raga rotan rumput yang tumbuh di tengah
sampal [sappal] a banyak: sampal ladang itu, nak!
hutu bani uluni banyak kutu di sampinur [sappinur] n sejenis
kepalanya kayu: sampinur tubuh i
sampalan [sappalan] n padang harangan sampinur tumbuh di
(penggembalaan): etah hu hutan
sampalan mardalani! ayo, sampir [sappir] adv kurang tepat:
jalan-jalan ke padang tempat sampir pangonaini tujuannya
penggembalaan! kurang tepat
sampan [sappan] n sampan; sampulelet [sappulElet] n sejenis
marsampan v bersampan permainan: sampulelet ni
sampang [sappaG] n jawaban: danak-danak sejenis permainan
layoh tangaran sampangni anak-anak
jawabannya lembut terdengar; sampul-sampul [sappulsappul] n
isampang v dijawab; kipas anglo
manampang v menjawab; sampur [sappur] v campur: ulang
tarsampang v terjawab sampur ibahen ho boras ai, da!
sampar [sappar] n sampar: jangan kau campur beras itu,
sampar do na borit ni ombahni ya!;
ai penyakit anaknya adalah manampur v mencampur;
sampar panampur n pencampur;
sampat [sappat] v bantu: sampat tarsampur v tercampur
lobei ahu sadari on ambia! sampuran [sappuran] n air terjun:
bantu dulu aku satu hari ini, sampuran ai bagas tumang air
nak! terjun itu dalam sekali
sampei [sappEy] v sampai: samuk [samuk] v bercampur aduk:
taruhkon ia sampei hu domma samuk boras pakon
rumahni! antarkan dia sampai horsik beras sudah bercampur
ke rumahnya!; aduk dengan pasir
pasampeihon v menyampai- samun [samun] n senja; menjelang
kan; malam: anggo domma samun
tarpasampei v tersampaikan sonon, ulang be mardalani
sampik [sappi?] v sembur; percik: kalau sudah senja begini,
sampik baen ase hona jangan jalan-jalan lagi
haganupan! sembur agar kena sandang hamil [saddaGhamil] v
semuanya!; hamil: sandang hamil
manampik v menyembur parinangon ni Jalotup sonari
sampilpil [sappilpil] n resam; se- istri Jalotup hamil sekarang
jenis tumbuh-tumbuhan: pae- sandei [saddey] v sandar;
pae ho mardalan i sabah ai isandeihon v disandarkan:
ambia, bahat i jai sampilpil! isandeihon ia sigei ai bani
hati-hati kau berjalan di sawah bagod na martangan tangga itu
itu nak, banyak di situ tum- disandarkannya pada pohon
buhan resam! aren yang bermayang

206 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sandiri . sanggoh

manandeihon v menyandar- sangap [sangap] a hormat; mulia;


kan; sempurna: sangap iahapkon
mangunsandei v menyandari: halani tamat sarjana haganup
au mangunsandei labah saya ni ombahni terhormat dirasanya
menyandari pintu; karena semua anaknya tamat
marsandei v bersandar: sarjana;
marsandei do ia i dingding ia hasangapon n kehormatan; ke-
bersandar di dinding; muliaan;
pasandeihon v menyandarkan; marsangap v mulia;
sandeian n sandaran pasangapkon v memuliakan
sandiri [saddiri] adv sendiri: sangar-sangar [saGarsaGar] n
bagod ai iagati sandiri do aren laras senjata yang lebar mulut-
itu disadap sendiri nya di ujung
sandu [saddu] n candu: sandu ia sangat [saGat] n waktu: sangat
mangisop ia candu merokok mangan sidea sanari sekarang
sanduduk [sadduduk] n sejenis waktu makan mereka
kayu: buah ni sanduduk sangei [saGEy] v berserakan:
ipangan manuk-manuk buah sangei omei nami halani lape
senduduk dimakan burung ibaen hu bagas hobon padi
sanduhu [sadduhu] a bungkuk kami masih berserakan karena
sabut: halakni pe sanduhu aha belum dimasukkan ke dalam
lang pardalanni gundung lumbung
orangnya pun bungkuk sabut, sanggah [saggah] adv sedang
apakah tidak bungkuk jalannya sanggar [saGgar] n pimping: on
sandumahop [saddumahOp] n ma sada umpama ni halak
sepelukan (tentang ukuran): Simalungun, nini sonon:
sandumahop banggal ni hayu ulangma ho songon sanggar na
na iroboh ai kayu yang di- i atas uruk-uruk, hun jai ia
tebang itu besarnya sepelukan meleng inilah satu perumpama-
sandur [saddur] a miring (tentang an orang Simalungun, katanya
pohon): sandur halambir begini, janganlah kamu seperti
halani doras udan na bodari pimping di atas bukit, ke mana
miring kelapa itu karena hujan datang angin ke situ dia rebah
lebat semalam sanggat [saggat] n ketika;
sandut [saddut] a sedikit: bangku sewaktu: sanggat ia roh,
sandut sambalmu! mintalah mangan hanami ketika dia
sedikit sambalmu! datang, kami sedang makan
sanei [sanEy], parsaneian n sangge-sangge [saGgesaGge] n
dubur (binatang): hudarat tois serai: alop lobei sangge-sangge
humbae parsaneianni tahi hu juma! ambil dulu serai ke
keluar dari duburnya ladang!
sanei-sanei [sanEysanEy] n anai- sanggoh [saggOh] v cium;
anai: buei tumang sanei-sanei isanggoh v dicium: mase
in banyak sekali anai-anai itu isanggoh ho indahan mi?
sang [saG] n nama kehormatan: mengapa kau cium nasimu itu?;
sang raja harodes sang raja mananggoh v mencium;
harodes tarsanggoh v tercium

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 207


sanggou . sangkut

sanggou [saggow] a hebat: sangkar [sakkar] n raja monyet:


sanggou do turi-turianni awas ho da idakdak sangkar
ceritanya hebat sekali ai! awas kau dikejar raja
1
sanggul [saggul] n cacar; campak; monyet itu!
2
sanggul [saggul] n sanggul; konde sangkat [sakkat] n halangan:
sanggum [saggum] n tutup: halani lang roh ho, sangkat
sanggum ni hudon na birong horja ai nantuari karena kau
tutup periuk yang hitam; tidak datang, kerja itu jadi
mananggum v menutup terhalang semalam
sangir [saGir] v mukanya lembam sangkil [sakkil] v berhenti: sangkil
dan darah keluar dari hidung: i tongah dalan motor ai mobil
ma sangir bohini ilanggar itu berhenti di tengah jalan
motor mukanya lembam di- sangkir [sakkir] n cangkir: tolu
langgar motor sangkir tes teh tiga cangkir
sangka [sakka] n sebatang: tobu sangkob [sakkOb] v tutup;
sakka sebatang tebu isangkobi v ditutupi: suan-
sangkah [sakkah] v elak; sanan i topi dalan isangkobi
manangkah v mengelak; abu tumbuhan di tepi jalan
manangkahon v mengelakkan: ditutupi debu;
manangkahon ase ulang hona manangkobi v menutupi
mengelakkan agar jangan kena
sangkot [sakkOt] v sangkut:
sangkak [sakka?] n sangkar ayam; sangkot layang-layang si
tempat ayam bertelur yang ter- Benny bani hayu layang-layang
buat dari bambu: bahen lobei si Benny tersangkut di kayu;
sangkak ni dayok ai! buat dulu manangkothon v menyangkut-
sangkar ayam itu; i bagas
kan;
sangkak do dayok martolur
sangkotan n sangkutan;
ayam bertelur di dalam sangkar
gantungan: bahat tumang dassa
sangkil sipilit [sakkilsipilit] n sangkotan ni baju nima!
sejenis kayu; beluntas: bulung banyak sekali gantungan baju
ni sangkal sipilit boi do ibaen
kalian!
tambar danak-danak daun
sangkal sipilit dapat dijadikan sangkul [sakkul] n cangkul;
obat anak-anak isangkul v dicangkul: tanoh ai
sangkalan [sakkalan] n talenan isangkul parjuma tanah itu
dicangkul petani;
sangkaluat [sakkaluwat] n alat
manangkul v mencangkul;
musik tiup udara bebas
tarsangkul v tercangkul
sangkamata [sakkamata] num
sangkup [sakkup] v tutup:
sebiji: sangkamata jagul boi
sangkup lobei indahan in!
mandongkon bahat sebiji
jagung dapat menghasilkan tutup dulu nasi itu!;
banyak manangkup v menutup;
1 manangkupi v menutupi;
sangkan [sakkan] adv tepat:
manangkuphon v menutupkan
tembakanni sangkan temba-
tarsangkup v tertutup
kannya tepat
2
sangkan [sakkan] a karib: sangkut [sakkut] v ikat: sangkut
sangkan pe parpalion ni sidea lobei soban ai! ikat dulu kayu
hubungan famili mereka masih api itu!;
karib

208 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sangkuttoi . sapsap

manangkut v mengikat; magou ho tahi lalatmu yang


manangkuthon v mengikat- besar itulah tandamu seandai-
kan; nya engkau hilang
panangkut n pengikat; sapa [sapa] v tegur: sapa guru
tarsangkut v terikat mai! tegur gurumu itu!;
sangkuttoi [sakkuttOy] n kecibung: isapa v ditegur;
sangkuttoi habang-habang i manapa v menegur
atas nami kecibung terbang di sapah [sapah] n dulang; piring
atas kami yang terbuat dari kayu: halak
sanina [sanina] n saudara sapari mangan bani sapah
santan [sattan] n santan: poroh orang-orang dahulu makan
lobi santan ai ase ibaen kuahni dengan dulang
gulei on! peras dulu santan itu pahara [pahara] n perkara;
biar ditaruh air daging ini!; ipaharahon v diperkarakan;
manantani v menyantani; mamaharahon v memerkara-
marsantan v bersantan kan;
santik [sattik] v berantuk; sapahara n seperkara:
bergesek: santik solok in sapahara sedea na satangga
berantuk korek itu age pesonai lang marhaila
santou [sattOw] n racun: ulang karena seperkara mereka se-
sompat tarpangan santou! keluarga walaupun demikian
jangan sempat termakan racun!; tak ada rasa malu
manantou v meracun; sapal [sapal] v cakap kotor: ulang
manantoui v meracuni ho sapal i jon! jangan kau
santun [sattun] a serupa buruk: cakap kotor di sini!
santun dansa baliang inangmu sapala [sapala] adv sepala-pala:
ai serupa buruknya istrimu itu sapala domma ihorjahon,
dengan anjing masema lang dear ibahen
santung [sattuG] n jantung (ten- sepala-pala sudah dikerjakan,
tang pisang): arjuk santung ni mengapa tidak baik dibuat
galuh ai! jolok jantung pisang sapari [sapari] adv dulu; dahulu:
itu! sapari das listrik hu huta-huta
saoh [saOh] n sawo: ongga doho dulu belum sampai listrik ke
mangan saoh? pernahkah desa-desa
engkau makan buah sawo? sapata [sapata] v kutuk: hona
saong [saOG] n payung; sapata ho halani parlahoumu
isaongi v dipayungi; na lang madear kamu kena
manaongi v memayungi; kutuk karena kelakuanmu yang
marsaong v berpayung ia kurang baik;
marsaong bulung galuh dia isapata v dikutuk;
berpayung daun pisang manapata v mengutuk
saor [saOr] v campur; sape [sapE] n tikar: amparhon
marsaor v bercampur: minak sape in! bentangkan tikar itu!
pakon bah seng boi marsaor sapih [sapih] n sesama: seng
minyak dengan air tidak dapat mahua, sapih hita do hansa
bercampur tidak apa, ini sesama kita saja
1
sap [sap] v tanda: landongmu na sapsap [sapsap] n lereng; tebing
banggal inma sapmu anggo

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 209


sapsap . sarung

2
sapsap [sapsap], masapsap v sari [sari] v cari: payah tumang do
luka; lecet: mase sapsap sari mangan i Medan sulit
naheimi ambia? mengapa kaki- sekali cari makan di Medan;
mu luka, nak?; mansari v mencari;
sapsapon n cacat pansarian n pencarian
sapu [sapu] n sapu: sapu lobei sarib [sarib], sarib-sarib n tempu-
alaman ai! sapu dulu halaman rung kelapa
itu!; sarigupgupan [sarigupgupan] n
manapu v menyapu; kodok
panapu n penyapu sarindan [sariddan] n benalu:
saput [saput] n kain: saput tumang sarindan pe sarondun hotang
pe lang targanti ho kainmu saja pajalin-jalin sai inang pe
pun tidak dapat kau ganti saompung marga palain-lain
sar [sar] a masyhur; satu mamak satu nenek, tetapi
hasaron n kemasyhuran; marganya berbeda-beda
massarhon v memasyhurkan ; saringkut [sarikkut] n semacam
tarsar a termasyhur kayu: saringkut buei i juma
sarad [sarad] v tarik; seret: sarad saringkut banyak di ladang
hujon in! tarik kemari itu!; sarip [sarip] n cangkir (dari
manarad v menarik; menyeret; tempurung kelapa): enak do
manaradhon v menarikkan; daini bagod minum humbani
panarad n penarik; penyeret; sarib enak rasanya minum tuak
tarsarad v tertarik; terseret dari tempurung kelapa
sarah [sarah], sarah-sarah n peti sarita [sarita] n cerita: aha
(tempat pakaian, padi, dsb): saritamu bani? apa ceritamu
sarah-sarah ianan ni omei peti padanya?;
tempat padi manaritahon v menceritakan;
saran [saran] v istirahat; marsarita v bercerita
manaranhon v mengistirahat- saro [saro] v rodi: horja saro i
kan; juma ni raja sadarion kerja
marsaran v beristirahat: rodi di ladang raja hari ini
marsaranma anggo domma sarsar [sarsar] v kibas; urai:
loja beristirahatlah kalau sudah sarsar lobei ganup sigundal in,
lelah ase diidah ho sen mai!
sarande [saraddE] a landai kibaskan dulu semua kain itu
sarang [saraG] v larang: sarang biar kau tampak uangmu itu!;
danak ai mambasa buku on! manarsarhon v mengibaskan;
larang anak itu membaca buku menguraikan
ini!; saru [saru] n syukuran (pesta
isarang v dilarang; syukur): anggo dopma dapotan
manarang v melarang horja, na bahenma saru kalau
sarat [sarat] syarat: aha sarat ni? sudah dapat kerja, buatlah
apa saratnya?; acara syukuran
marsarat v bersyarat sarung [saruG] n sarung: sarung
sareisei [sarEysey] n fajar: balati ni bapa magou sarung
sareisei binsar pagi-pagi fajar belati bapak hilang;
menyingsing di pagi hari manarungi v menyarungi;
marsarung v bersarung

210 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sasa . sayur

sasa [sasa] v timbun: sasa lobei satei [satey] n sate;


lubang in ase ulang taridah! manatei v menyate
timbun dulu lubang itu, agar saud [saud] v jadi: domma saud
jangan kelihatan!; ipadear dalan hu jumani jalan
manasa v menimbun; ke ladangnya sudah jadi diper-
panasa n penimbun; baiki;
tarsasa v tertimbun ipasaud v dijadikan;
sasabi [sasabi] n arit; sabit: pasaudhon v menjadikan
pariama omei irotap bani sawi [sawi] n sawi
sasabi panen padi digunakan- sayag [sayag] a landai: sayag tu
kah sabit do tayub ni sopoumin atap
sasadiha [sasadiha] num beberapa rumahmu itu landai sekali
sasanggul [sasaggul] n penyakit sayak [sayak] a boros;
bubul; muncil: na borit marsayak v memboroskan:
sasanggul masa i huta nami marsayak duit do hansa
sonari penyakit bubul musim horjamu kerjamu memboros-
di kampung kami sekarang kan uang saja
sasap [sasap] v hapus; sayat [sayat] v sayat;
isasap v dihapus; isayat v disayat;
manasap v menghapus; manayat v menyayat;
manasaphon v menghapuskan; panayat n alat yang digunakan
panasap n penghapus; untuk menyayat;
tarsasap v terhapus sayaton n sayatan;
1
sasar [sasar] n cacar; tarsayat v tersayat: ulang
marsasar v bercacar: dopma menggagah, tarsayat holi
ongga ho marsasar? sudah tanganmu! jangan mencacah,
pernah kau bercacar? tersayat tanganmu nanti!
2
sasar [sasar] v suntik: sasar ia, sayoh [sayOh] v saring;
milas borgohon angkulani! isayoh v disaring: dopma
suntik dia, badannya panas isayoh santan ai santan itu
dingin! sudah disaring;
sasei [sasEy] v berjangkit: dopma manayoh v menyaring;
sasei ganup bana panahitna panayoh n penyaring;
ondi penyakitnya dulu sudah tarsayoh v tersaring
berjangkit semua padamu sayop [sayOp] adv tidak akan:
sasih [sasih] n sewa: sadiha sasih anggo sonin do ulahmu sayop
ni sabulan? berapa sewanya ma ho dapotan horja kalau
satu bulan?; begitu ulahmu, kamu tidak
manasih v menyewa; akan dapat pekerjaan
panasih v penyewa sayu [sayu] n sejenis burung
sasing [sasiG] n cacing berekor panjang
sasou [sasow] a kacau: sasou sayung [sayuG] a serong: tampak
haganupan domkonsi matei bahen, ulang sayung! rata buat,
inangni semua kacau setelah jangan miring!;
ibunya meninggal manayung v menyerong;
sat [sat] n cat: alop lobei sat na i pasayunghon v menyerongkan
atas lamari ai! ambilkan dulu sayur [sayur] a lurus; tidak patah
cat yang di atas lemari itu! sampai ke ujung;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 211


sayurmatua . senggeh

pasayurhon v meluruskan sehang [sEhaG] v kangkang;


sayurmatua [sayurmatuwa] n terkangkang: ulang ho sehang i
orang usia uzur dan telah me- jin! jangan kau terkangkang di
miliki cucu dari anak laki-laki situ!;
dan anak perempuan isehangi v dikangkangi;
sebak [sEbak] v sibak: sebak manehang v mengangkang
jambulanmu! sibak rambutmu!; sehu [sEhu] a kacau;
manebak v menyibak; marsehu v mengacau: marsehu
manebakhon v menyibakkan do hansa horjamu! mengacau
sebe → sengbe saja kerjamu!
1
sebok [sEbo?] n sendok nasi yang seis [seis] n kata yang digunakan
terbuat dari tempurung untuk mengusir anjing
2
sebok [sEbo?], sebok-sebok n alat sekoh [sEkOh ] v sembelih; gorok;
atau tempat cuci tangan isekoh v disembelih;
seda [sEda], maseda a rusak; manekoh v menyembelih;
hasedaon n kerusakan; panekoh n penyembelih
marsedaan v berusakan; seksek [sEksEk] n tampi: ibotoh
parseda v merusak; ho do seksek? tahukah kau
paseda-sedahon v merusak- tampi?;
rusak(kan) maneksek v menampi (beras
sedea → sidea dsb)
seder [sEdEr] a miring; seleng [sElEG] n bentuk papan se-
ipaseder v dimiringkan; tengah inci
manederhon v memiringkan; sember [sEbbEr] v sindir;
sederan a lebih miring; isember v disindir: anggo roh
tarseder a agak miring au hu jai tong isember kalau
sedo [sEdo] adv bukan: sedo sonai aku datang ke sana aku tetap
mampodear ase dear bukan disindirnya;
begitu membuatnya agar cantik manember v menyindir;
seer [sE?Er] adv semua bagi rata: tarsember v tersindir
seer berei sidea baya! semua semporong [sEpporOG] n
mereka beri, nak! semprong (kaca lampu): dopma
sege [sEgE] v ayak: sege lobei posah semporong ondi
borasta in baya! ayak dulu semprong ini sudah pecah
beras kita itu nak!; sendol [sEddol] n cendol
manege v mengayak; seng [sEG] adv tidak: seng dong
panege n pengayak pambotohni na bawok tidak
segei [sEgEy] v sebar: segei i bai ada pengetahuan orang yang
tanoh sebar di tanah; bodoh: seng be songon sogari
manegei v menyebar; lobei ho huidah kau tidak lagi
manegeihon v menyebarkan; seperti dulu kulihat
tarsegei v tersebar senger [sEGEr] a makin ke ujung
segu [sEgu] v kocok (tentang makin besar
kartu): segu lobei pakou in, ase senggeh [sEggEh] n senyum;
maen hita! kocok dulu kartu itu tarsenggeh v tersenyum:
biar kita main!; tarsenggeh ia bae anak boru ai
isegu v dikocok; ia tersenyum kepada gadis itu
manegu v mengocok

212 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sengkeh . sibaran

2
sengkeh [sEkkEh] n cengkih: opat siang [siyaG], pasiangkon v
rimpang sengkeh empat tangkai mengebiri hewan
cengkeh; siap [siyap] adv selesai: dopma
marsengkeh v bertanam ceng- siap ihorjahon ho? sudah
kih; selesai kau kerjakan?;
parsengkeh n petani cengkih; pasiaphon v menyelesaikan
parsengkehon n perihal peng- siar [siyar] v trans; kemasukan
usahaan dan pembudidayaan (roh): dopma siar datu ai!
cengkeh dukun itu sudah kemasukan!
sengon [sEGon] n sengon siat [siyat] a muat: ulang hubagas,
seret [sErEt] n ceret; tempat air seng siat! jangan masuk, tidak
minum muat lagi!;
serleng [sErlEG] v delik; lotot; maniat v memuat;
manerleng v mendelik; tarsiat v termuat
melotot siatup [siyatup] n kawan; teman:
ses [sEs] n suara menyayat sesuatu ise do siatupmu horja ai? siapa
set → sat kawanmu bekerja itu?
si [si] pron kata penunjuk orang sibaguri [sibaguri] n sejenis
ketiga rumput, daun dan akarnya
sia [siya] n rantang tempat nasi: direndam untuk obat panas
nongkan indahan bae sia! taruh sibahuei [sibahuwey] n burung
nasi ini ke rantang! merbuk
siah [siyah] num sembilan; sibahut [sibahut] n ikan lele: bahat
pasiahkon n yang kesembilan: dapot sidea sibahut mereka
au anak pasiahkon aku anak dapat banyak ikan lele
yang kesembilan sibak [sibak] n asam durian (buah
siak [siyak] a pedas: siak ni posal durian masak yang diasamkan):
on do pecal ini pedas; topong sibak ai hu bagas buluh
pasiakhon v memedaskan; on! masukkan asam durian itu
siakan a lebih pedas; ke dalam bambu ini!
tarsiak a agak pedas sibalik angin [sibalikaGin] n
sial [siyal] a sial: sial tumang au sejenis pohon kayu, warna
arian on aku sial sekali hari ini; punggung daunnya putih dan
hasialan n kesialan perut daunnya hijau
siam [siyam] n siam sibalik kuning [sibalikkuniG] n
siambilou [siyabbilOw] n kiri: teja
ulang tangan sambilou sibalingse [sibaliGsE] n sejenis
manjalohon jangan tangan kiri bunga, dapat dibuat ramuan
menerima obat-obatan
siamun [siyamun] n kanan: sibar [sibar] n ukuran; sampai;
maborit tangan siamunhu batas;
tangan kananku sakit tarsibar v terukur: lang
1
siang [siyaG] n siang; terang: tarsibar tidak terukur
nahiti lobei suluh ase siang! sibaran [sibaran] n nasib; per-
pasang dulu lampu biar terang!; untungan: sononma sibaranni
pasiangkon v membuat jadi angkula beginilah nasib badan
terang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 213


sibarangan . siding

sibarangan [sibaraGan] n jenis sibur-sibur [sibursibur] n kulit


keladi yang warnanya hitam penutup ujung penis; kulup:
dan rasa umbinya enak bila di- isunat do sibur-sibur ni
rebus hailaonni kulup kemaluannya
sibarou [sibarow] n nama sejenis disunat
ikan sungai, badannya besar, siburuk [siburuk] n sejenis burung
mulutnya lebar, dan ada garis pemakan serangga dan terbang-
pinggangnya, serta mau me- nya tidak jauh, selalu dicari
nangkap dan memakan ikan tabib untuk diambil minyaknya
kecil menjadi obat terkilir atau patah
sibasoh [sibasOh] n dukun: dong tulang
do i huta on sibasoh? adakah di sidabuhan [sidabuhan] n nasi;
kampung ini dukun? makanan: rajinma hita
sibayak [sibayak] n sebutan orang marhorja ase ulang holi
Simalungun kepada raja-raja hurang sidabuhan! rajin-rajin-
dari tanah Karo; raja Karo lah kita bekerja agar nanti
sibetu [sibEtu] n sejenis kayu jangan kurang nasi (makanan)
(menurut kepercayaan zaman Sidadolog [sidadolOg] n bagian
dahulu kayu sibetu ini dibuat dari marga Purba
hambatan di bendungan agar 1
jangan dilanggar naga) sidalan [sidalan] v pura-pura
2
sibigou [sibigow] n sejenis burung; sidalan [sidalan] n perantara: ise
kepodang: sibigou itembak do naboron sidalan niar sahap
bapak natuari burung sibigou hu ibana? siapa dulu perantara-
ditembak bapak kemarin mu untuk bicara dengannya?
sibirong [sibirOG] n hitam sidalian [sidaliyan] n alasan;
sibit [sibit] n cumi-cumi marsidalian v saling menolak
tanggung jawab (dengan mem-
siboruduma [sibOruduma] n
buat alasan-alasan)
sejenis rumput: siboruduma 1
ipangan babui rumput Sidamanik [sidamanik] n nama
siboruduma dimakan babi daerah di Simalungun
2
sibou [sibOw] a hilang; tidak Sidamanik [sidamanik] n salah
tampak lagi: dopma sibou satu marga Simalungun
lomoman ni inang ondi sudah sidanggir-danggor
tidak tampak lagi kuburan ibu [sidaggirdaggor] n gong yang
dulu besar: gual lobei sidanggir-
sibunbun [sibubbun] n sejenis danggor ai! pukul dulu gong
kayu kecil, biasanya tumbuh di itu!
tanah keras sidea [sidEa] pron mereka:
sibur [sibur] n minum (binatang): andigan do sidea roh? kapan
bere lobei sibur lombu ai! beri mereka datang?
dulu minum lembu itu!; siding [sidiG] n jerat: bahen holi
manibur v minum (binatang): siding i tongah juma ai! buat
manibur lombu ai i bongbongan nanti jerat di tengah ladang
lembu itu minum di bendungan itu!;
siburnei [siburney] n sejenis maniding v menjerat;
pohon yang keras, tetapi tidak parsiding n penjerat;
begitu besar batangnya dan tarsiding v terjerat
bagus untuk gagang pisau

214 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sidogetan . sihong

sidogetan [sidogEtan] n tempat sihampilis [sihappilis] n jenis ubi


berpijak; pijakan: buat kursi ai jalar
sidogetan ambil kursi itu untuk sihampir [sihappir] n nama sejenis
tempat berpijak rumput: boan holi sihampir ai
sidok [sidOk] n salah satu alat ibahen tambar ipon! bawa
untuk bertenun: onga do ho nanti sihampir itu untuk obat
mangidah sidok? pernahkah gigi
kau melihat salah satu alat sihap [sihap] a cepat: sihap do ia
untuk bertenun? roh cepat juga ia datang;
sidorik [sidorik] n sejenis kayu: pasihaphon v mencepatkan
bahat i juma nami hayu sidorik sihat [sihat] n perekat gagang
banyak kayu sidorik di ladang parang atau pisau: sihat dong
kami do ijual i tiga perekat parang
sidungari [siduGari] n musang: ada dijual di pasar
sidungari marlintun i topi sihiap [sihiyap] n nama sejenis
lombang musang berlari di tepi rumput
tebing
sihid [sihid] n nama sejenis rumput
sigap [sigap] a cekatan air
sigei [sigey] n tangga bambu: sigei sihil [sihil] a nyaring (menggelikan
ibahen humbani buluh tangga telinga): ulang ikiskisi ho buluh
dibuat dari bambu in sihil pinggol! jangan kau
1
sigi [sigi] n cara memakai kain gesek-gesek bambu itu, geli
yang kurang sopan sehingga rasanya telinga!
tampak bagian paha: sigi sihilang [sihilaG] n nama sejenis
pamakeini kain sarung ai tebu: sihilang ijual inang hu
kurang sopan memakai kain tiga tebu dijual ibu ke pekan
sarung itu
2 sihit [sihit] n gergaji: buat bangku
sigi [sigi] a mudah tersinggung sihit! ambilkan saya gergaji!;
sigoh [sigOh] v sembelih; sayat; manihit v menggergaji;
isigoh v disembelih: tangkap manihiti v berulang-ulang
dayok ai ase isigoh! tangkap menggergaji: tuhang ai
ayam itu biar disembelih!; manihiti hayu tukang itu
manigoh v menyembelih menggergaji banyak kayu
sigor [sigOr] n air buah jeruk: pisat sihol [sihOl], marsihol a rindu: na
untei in, ase hudarat sigor ni! marpadan somal do marsihol
pencet jeruk itu supaya keluar bani badanni yang bertunangan
airnya itu biasanya selalu rindu
sigorsing [sigOrsiG] n kuning: buat dengan kekasihnya;
baju sigorsing ai! ambil baju hasiholan n tumpuan rindu;
kuning itu! kesayangan; kekasih
sigundal [siguddal] n kain buruk: sihonda [sihOdda] n coklat
ai mase ragei-ragei ibahen ho sihong [sihOG] a benar;
sigundal in? mengapa di situ sasihongni adv sebenarnya:
kau letakkan kain buruk itu? ondong lobei sonaha do ia
sihala [sihala] n tumbuhan asam: sasihongni! selidik dulu siapa
boanma holi sihala ondi hu ia yang sebenarnya!
huta! bawalah asam itu ke
kampung nanti!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 215


sihorhor . simargalunggung

sihorhor [sihOrhOr] n nama sejenis silad [silad], marsilad v member-


rumput yang daunnya dapat di- sihkan dengan kayu: halani
jadikan obat lang dong bah, paksama
sihorlu [sihOrlu] n penanda vokal o dakdanak ai marsilad karena
pada aksara Batak tidak ada air, terpaksalah anak-
anak itu membersihkan pantat-
sihor-sihor [sihOrsihOr] n 1 pagar:
nya dengan kayu
bahen nasiamma sihor-sihor ni
lasina in! kau buatkan pagar silah [silah] v mengelak: jolma na
tanaman cabai itu!; 2 kayu malo mandihar biasani malo
yang dipancangkan untuk silah sorangan lawanni orang
tempat merambat tanam-tana- yang pandai bermain pencak
man silat biasanya pandai meng-
elakkan serangan lawannya
sihotang [sihOtaG] n rotan: i
silamlambau [silamlambaw] n
harangan toras buei do
nama sejenis dedaunan:
ijumpah sagala masam
silamlambau ai ma samasam
sihotang di hutan belukar
bulung-bulung na sambor
banyak dijumpai jenis rotan
tumang bauni daun silam-
sijalu sohei [sijalusohey] n lambau adalah sejenis daun-
penerima pajak daunan yang baunya tidak
sijumekjek [sijumEkjEk] Sp n jari mengenakkan
manis silanton [silattOn] n nama sejenis
sikah [sikah] a retak: domma sikah pohon yang tidak besar,
huidah pinggan silopak ai daunnya berwarna merah dan
sudah retak kulihat piring putih dapat dijadikan obat
itu; silastom [silastOm] n nama sejenis
pasikahkon v meretakkan kayu
sikaos [sikaOs] n kiri silip [silip] v selip;
sikolah [sikolah] n sekolah: maniliphon v menyelipkan;
marsikolah v bersekolah: au tarsilip v terselip: buat lobei
marsikolah i SD nagori saya suri ai tarsilip bani bajuthu!
bersekolah di SD negeri ambil dulu sisir itu terselip di
parsikolahon v persekolahan; tempat sirihku!
pasikolahkon v menyekolah- silon-silon [silOnsilOn] n kuku:
kan; obog silonsilonmin, domma
sikolahon n gedung sekolah ganjang! potong kukumu itu,
sikou [sikOw] a mati: ripas ganup sudah panjang!
songkeh ai sikou halani juma ai silou [silow], marsilou a silau:
isurbui halak habis semua silou do mata mammonoi
cengkih itu mati karena ladang- mataniari mata silau melihat
nya dibakar orang yang tidak matahari
dikenal siltag [siltag] a retak: golas ai
siku [siku] n siku; siltag hona bah milas gelas itu
marsiku v bersiku retak terkena air panas;
mangkasiltag v beretakan
silabu [silabu] a abu-abu: dayokni
lang piga silabu ayamnya tidak simargalunggung [simargalugguG]
banyak yang abu-abu n nama sejenis rumput yang
daunnya selalu dibuat untuk
obat

216 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


simarganjo-ganjo . singat

simarganjo-ganjo simbora [sibbora] n pemberat jala


[simargajjogajjo] n nama simbur [sibbur] n percikan air:
sejenis kayu: hayu simarganjo- halani udan marhaba-haba,
ganjo dear ibahen jadi parugas sompat simbur das hu bagas
ni sopou kayu simarganjo- jabu karena hujan lebat dan
ganjo baik sekali dibuat bahan angin kencang, percikan air itu
untuk membuat gubuk sampai ke dalam rumah;
simarpaman [simarpaman] n manimbur v memercik
nama sejenis pohon berduri, simbut [sibbut] a buru-buru: mase
dahan dan rantingnya jarang, min simbut ham? mengapa
dan buahnya kecil-kecil di- engkau begitu buru-buru?
makan burung
siminik [siminik] n ciptaan: jolma
simartolu [simartolu] n nama
siminik ni Tuhan manusia
sejenis kayu besar dan dibuat
adalah ciptaan Tuhan
jadi kayu bangunan
simarultop-ultop simir [simir] n semir; pembersih
sepatu;
[simarultOpultOp] n nama se-
manimir v menyemir: manimir
jenis pohon kayu
sipatu menyemir sepatu
simarumbalang [simarubbalaG] n
nama sejenis pohon kayu, simou [simow] a samar-samar;
batangnya bagus dibuat tiang kabur: simou do hansa huidah
karena tahan dalam tanah nongkan samar-samar kulihat
tadi
sima-sima [simasima] n nama
sejenis keturunan: bahatma ra simpok [sippOk] v terkilir;
sima-simamu, tene? mungkin tarsimpok v terkilir: tarsimpok
keturunanmu sudah banyak, baluyuhu lututku terkilir
ya? simu [simu] n kuman: bani
simatua [simatuwa] n mertua kotoran bahat simu kotoran
simbalog [sibbalOg] n batas; yang banyak kumannya
berbatasan dengan tanah atau sinalsal [sinalsal] n sinar;
ladang kita; marsinalsal v bersinar:
marsimbalog n berbatasan: mataniari marsinalsal torang
marsimbalog Indonesia pakon matahari bersinar terang
Malaysia Indonesia berbatasan sinata [sinata] n tanda: ibahen
dengan Malaysia sinata ase lang magou dibuat
simbat [sibbat] v tengkar; kelahi; tanda agar tidak hilang;
marsimbat v bertengkar; mansinatai v menandai
berkelahi: ulang handian 1
sindar [siddar] n sinar: sindar ni
marsimbat i jin! jangan kalian lampu ai masilou tumang sinar
berkelahi di situ! lampu itu sangat silau
simbei [sibbey] a silap: simbei do 2
sindar [siddar] Spp n fajar
panonggorhu ai hape da sindulpak [siddulpak] n nama se-
penglihatanku itu rupanya silap jenis pohon, getahnya pahit dan
simbil [sibbil] v hindar; baik untuk obat gigi yang sakit
manimbil v menghindar;
singat [siGat] v ingat; ingatkan:
manimbili v menghindari: ia
anggo lupa au holi singatma!
manimbili au halani hutang
kalau aku lupa nanti kau
dia menghindari aku karena
ingatkan, ya!
utang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 217


singatei . sinta

singatei [siGatey], marsingatei a marsingkadou a sengsara;


rajin; suka: marsingatei tumang merana: marsingkadou tumang
ma ia na marhorja ai dia ma hugehkon na manggoluhon
bekerja rajin sekali sengsara sekali kurasa hidup ini
singat-singat [siGatsiGat] v singkaes [sikkaes] Sp n kiri
berhati-hati: singat-singat singkal [sikkal] a salah: singkal do
handian borngin on! kalian ma ibahen ho ai da salah yang
berhati-hati malam ini! kau buat itu;
singgah [siggah] v singgah: ulang maningkali v menyalahi;
singgah ase girah das! jangan maningkalhon v menyalahkan
singgah agar cepat sampai!; singkam [sikkam] n nama sejenis
maninggahi v menyinggahi; pohon kayu keras yang getah
pasinggahkon v menyinggah- kulitnya merah dan dibuat
kan menjadi kuah masakan ayam
singgan [siggan] n hingga; batas singkap [sikkap] v singkap; buka:
penghabisan maningkap v membuka:
maningkap tingkap membuka
singgip [siggip] a nyaris; hampir:
jendela;
si Nelli singgip ilanggar motor maningkaphon v membuka-
nattuari i tiga si Nelli nyaris kan;
dilanggar motor kemarin di tarsingkap v terbuka
pekan
singkot [sikkOt] n celana dalam;
singgohgoh [siggOhgOh] n nama cawat: jomur singkotmu na
sejenis lumut yang berbentuk bonsot ai! jemur celana dalam-
tali mu yang basah itu!
singgok [siggOk] v sedak; sinjata [sijjata] n senjata;
tarsinggok v tersedak: marsinjata v bersenjata
tarsinggok ia halani sinog [sinOg] a nyenyak: sinog
marhonang dia tersedak karena modom halani loja hu juma
berenang; nyenyak tidur karena lelah dari
singgokon v tersedak ladang
singgom [siggOm] a cukup; sinokok [sinokOk] n kalung: halak
paspasan: duit Rp 10.000 na mamboli sinokok ai domma
singgom bae ongkos do hansa misir hu Jakarta orang yang
ai uang Rp 10.000 paspasan membeli kalung itu sudah
untuk ongkos saja berangkat ke Jakarta;
singgorah [siggorah] n waktu; marsinokok v saling menga-
saat yang tertentu untuk me- lungkan;
lakukan sesuatu: singgorah masinokokhon v mengalung-
mangan waktu makan kan;
singguboh [siggubOh] n nama masinokoki v mengalungi;
sejenis pohon kayu yang sasinokok n sekalung
buahnya selalu dipakai untuk sinongkuk [sinOkkuk] n kalung
peluru mainan anak-anak sinta [sitta] n maksud: ahu
singgung [sigguG] n pipa bambu ringgas marlajar ase pintar,
untuk meniup api di dapur sintakku podas manjadi
singkadou [sikkadow], sarjana sastra aku rajin belajar
agar pintar, maksudku agar
cepat menjadi sarjana sastra

218 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sintak . sirat

sintak [sittak] v sentak; tarik: sipata [sipata] adv kadang-kadang


sintakma hail ai, domma sipatu [sipatu] n sepatu: sipatu na
dapotan huidah! sentakkan gerger sepatu yang merah;
pancing itu, kulihat sudah dapat marsipatu v bersepatu;
ikan!; manipatui v menyepatui
manintak v menarik; Sipayung [sipayuG] n salah satu
manintakhon v menarikkan; marga Simalungun
tarsintak v tertarik
sir [sir] a suka: sir au mangan
sintakan [sittakan] n kain adat buah apel hun Surabaya aku
Simalungun yang dibuat untuk suka makan buah apel yang
menutup keranda ketika mem- berasal dari Surabaya
bawa mayat ke kuburan
sira [sira] n garam;
sintig [sittig] n hingga; sampai: manirai v menggarami;
sintig ija hita mardalan? marsira v bergaram: tawar do
sampai di mana kita berjalan? daini lawoh anggo lang
sintong [sittOG] a baik; benar; marsira rasa sayur hambar jika
pasintonghon v memperbaiki tidak bergaram;
sio-sio [siosio] n nama sejenis parsiraan n pergaraman;
rumput yang selalu dibuat pasiraan n proses menggaram-
untuk gaba-gaba dalam pesta kan;
natal dan tahun baru tarsirai v tergarami
sior [siyor] n panah; sirabun [sirabun] n abu
manior v memanah sirak [sirak] a robek; koyak: sirak
sip [sip] v diam: sip lobei, ulang bajukku haut bani andor-andor
marsahap! diam dulu, jangan hayu bajuku robek terkait pada
berbicara!; ranting kayu;
parsip n pendiam; manirak v merobek;
pasiphon v mendiamkan; manirakhon v merobekkan;
sip-sip adv diam-diam manirak-nirak v merobek-robek
sipaha [sipaha] n bulan: bani sirakan [sirakan] n gusi
sipaha dua hanami pariama sirang [siraG] v cerai; pisah; lerai;
kami panen pada bulan dua manirang v memisah; melerai;
sipahuk [sipahuk] n burung hantu manirangkon v menceraikan;
sipak [sipak] n sepak; marsirang v bercerai; ber-
manipak v menyepak: ia pisah: au domma marsirang
manipak bola dia menyepak pakon binuatku saya sudah
bola; bercerai dengan istri saya;
manipakhon v menyepakkan; panirang n pemisah;
marsisipakan v bersepak- parsirangan n perceraian;
sepakan; sirang-sirang v satu usaha agar
panipak n penyepak; suami istri saling membenci
panipakan n penyepakan; sehingga bercerai;
sipakan n sepakan; tarsirang v terpisah; terlerai
tarsipak v tersepak siranggang [siraggaG] n nyamuk
sipang-sipang [sipaGsipaG] n sirat [sirat] n atap lalang: sopouhu
nama sejenis pohon kayu, tayubni i tombei humbani sirat
batangnya lembek serta tidak atap gubukku dibuat dari atap
banyak cabang dan ranting lalang;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 219


siratah . siut

marsirat v beratap lalang sisilon [sisilOn] n kuku: sisilon ni


siratah [siratah] n hijau singa ai marot kuku singa itu
siratan [siratan] n gusi tajam;
sirdok [sirdOk] adv matahari tepat marsisilon v berkuku
tegak lurus di atas kepala: sisip [sisip] v suap; sogok: sadiha
dopma sirdok mataniari sudah ibere ho duit sisip? berapa kau
tegak lurus matahari beri uang sogok?;
sirgang [sirgaG] a retak; manisip v menyuap;
manirganghon v meretakkan; panisip n penyuap
masirgang v meretak sisir [sisir] n cakar untuk mem-
siri-siri [sirisiri] n capung bersihkan sawah: olap lobei
sisir hu pansa ambil dulu cakar
sirom [sirOm] n senyum: sirom ia
ke pondok
laho manjumpahi hasiholanni
ia senyum menjumpai kekasih- sisorlei [sisOrley] n sejenis tum-
nya; buhan bertali yang daunnya
tarsirom v tersenyum dibuat untuk bahan campuran
memasak ikan atau udang
sirsir [sirsir] adv siap sedia;
tersedia: sipanganon domma sitabiar [sitabiar] n babi hutan
sirsir i meja makanan sudah sitabolan [sitabolan ] v sibak
tersedia di meja rambut; bentuk sisiran rambut:
sis [sis] a suara yang mengejutkan jempes ni sitabolanmin do
sibakmu itu cantik sekali
sisa [sisa] n sisa;
marsisa v bersisa; sitalasari [sitalasari] n nama
pasisahon v menyisakan sejenis bunga
sisei [sisey] v tegur: sisei do ia sitarak [sitarak] n sejenis kayu
anggo pajumpah dia selalu yang batangnya mudah dibelah
menegur jika berjumpa; dan bagus untuk kayu api
isisei v ditegur; sitolu bulung [sitolubulung] n
manisei v menegur sejenis pohon kayu yang daun-
sisibang [sisibaG] n kelabang; nya terdiri dari tiga helai tiap-
lipan tiap tangkai
sisik [sisik] n sisik; sitomu dalan [sitomudalan] n
marsisik n bersisik: haporas sejenis rumput tali yang selalu
marsisik sibahut lang ikan tumbuh dipinggir jalan dan
pora-pora bersisik, ikan lele kalau dibiarkan dapat menutupi
tidak jalan
sisik naga [sisiknaga] n nama situalang [situwalaG] n jari tengah
sejenis tumbuhan, daunnya situnjuk [situjjuk] n sejenis rumput
dapat dicampur bumbu untuk yang daunnya dapat dibuat
obat pinggang lalapan, rasanya agak pahit
sisik rabrab [sisikrabrab] v men- siut [siyut], maniut v memetik
cari kutu ramai-ramai; senjata supaya berbunyi;
manisik rabrab v saling men- isiut v dipetik (tentang senjata):
cari kutu: sidea manisik rabrab ulang isiut bodil in, holi tolkas!
mereka mencari kutu ramai- jangan dipetik bedil itu nanti
ramai meletus!

220 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


siwah . sohad

siwah → siah sodar [sodar], tarsodar v teringat:


soak [sowak] v sangrai; gongseng: tarsodar au bani amang ondi
soak kopi ai, ase niduda! teringat aku kepada bapakku
sangrai kopi itu biar ditumbuk! dulu
sobal [sobal] a bosan: sobal do sogam [sogam] a benci: halani
anggo ai dassa torus bosan kita godalni hasoman ai sogam
kalau begitu-begitu terus; uhurhu manonggorsi karena
sobalan v merasa bosan kawan itu jahat, aku benci
sobali [sobali] p kecuali: ganup melihatnya;
warna dong, sobali na birong manogami v membenci
semua warna ada kecuali yang sogan [sogan] a segan: sogan do
hitam au manonggor pangulunta ai
soban [soban] n kayu api: anggo i aku segan melihat kepala kam-
juma, buei do soban kalau di pung kita itu;
sawah, banyak kayu api; isogani v disegani;
marsoban v mencari kayu manogani v menyegani
bakar; sogar [sogar] a kasar: jambulan ni
parsoban n pencari kayu si Risman sogar songon ijuk
sobat [sobat] a rapat; hampir tidak rambut si Risman kasar seperti
berantara: sobat tumang suga i ijuk;
dalan ai duri di jalan itu rapat tarsogar a agak kasar
sekali; sogih [sogih] n batas: i ja do sogih
pasobathon v merapatkan; ni jumamu ai? di mana batas
tarsobat a agak rapat ladangmu itu?
sobu [sobu], sobu-sobu n busut; sogod [sogOd] n 1 besok; 2 pagi:
longgok tanah sarang semut sogodma ihorjahon besok saja
sobur [sobur] v minum (tentang dikerjakan;
binatang): bere lobei sobur marsogod-sogod v berbesok-
lombu ai! beri dulu minum besok
lembu itu! sogop [sogOp] v hinggap: manuk-
sobut [sobut] v sebut: sobut manuk sogop bani hayu
tumang goran tulangmon pasti burung-burung hinggap di
domma itanda halak huta ai! pohon;
sebut saja nama pamanmu, manogopi v menghinggapi;
pasti telah dikenal orang kam- marsogopan v berhinggapan
pung itu!; soh [sOh] n henti; berhenti; diam:
isobut v disebut; ulangma nasiam soh anggo
manobut v menyebut; garama ope! jangan kamu
manobuthon v menyebutkan; diam selagi muda!;
tarsobut v tersebut marsohan v berhenti ramai-
sodang [sodaG] adv sedang: ramai;
sodang mardiha ho nabudari i pasohkon v menghentikan;
jabu? sedang apa kau semalam mendiamkan;
di rumah? soha [soha] adv waktu memulai
sodap [sodap] a enak: kueh on membuat sawah: ai dopma
sodap ipangan kue ini sedap soha handian? apa kalian
dimakan sudah mulai membuat sawah?
sohad [sohad] n sokong;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 221


sohak . somal

manohad v menyokong: ambilkan dulu belatiku yang


manyohad hunjin, holi terselip di atap itu;
marumbak sokong dari situ, manginsolat n orang yang ber-
nanti tumbang; gantung hidup pada orang lain;
panohad n penyokong manolathon v menyelipkan
sohak [sohak] n genggaman solo [solo] adv mau; hendak: solo
tangan terhadap nasi: halak na do nasiam mangan ambasang?
loheian anggo mangan maukah kalian makan bacang?
banggal-banggal do sohak ni solok [solOk] n korek api: buat
orang yang lapar kalau makan solok ase hu nahiti palita on!
sangat besar genggaman ambil korek api agar kupasang
tangannya terhadap nasi lampu teplok ini!
sohal [sohal] a parau; serak solong [solOG] a rabun
(tentang suara) solop [solOp] n sandal: solop na
soham [soham] n bau busuk; huning sandal yang kuning;
soham mando indahan on, marsolop v bersandal
halani dokahni nasi ini sudah solot [solOt] v sisip: solotma tayub
bau busuk lantaran lamanya na tirisan ase anggo roh udan
sohei [sohEy] n pajak: satiap taun holi ase ulang mosap hubagas!
au manggalar sohei setiap sisipilah atap yang bocor itu
tahun saya membayar pajak; agar kalau turun hujan nanti
manohei v memajaki; tidak basah di dalam;
marsohei v berpajak manolot v menyisip;
sohit [sohit] n nama sejenis manolothon v menyisipkan;
tumbuh-tumbuhan yang bentuk tarsolothon v tersisipkan
batangnya seperti tali dan solpah [sOlpah] a matang; masak
berduri solu [solu] n perahu: solu na lopak
sohol [sohOl] v membuka mulut on perahu yang putih ini;
anak-anak dengan paksa seperti marsolu v berperahu: marsolu
hendak memberi obat: sohol hun Parapat hu Ajibata ber-
lobei babahni ase nibere perahu dari Parapat ke Ajibata;
tambar! bukakan dulu mulut- parsolu n pemilik perahu
nya agar diberi obat! solup [solup] v celup;
soirgaga [soirgaga] n nama sebuah manolup v mencelup;
sungai yang terdapat di sebuah manoluphon v mencelupkan;
desa di Simalungun tarsolup v tercelup
sol [sOl] adv akan: au sol misir hu soma [soma] n nama jenis bambu
Medan saya akan berangkat ke yang besar dan tinggi: buluh
Medan soma bambu soma
solam [solam] v menutup muka somal [somal] a biasa; lazim;
dengan kain seperti orang mau hasomalon n kebiasaan:
hipnotis hasomalon hanami do
solar [solar] a koyak lebar: marsiseian anggo pajumpah
masema solar hiou min? kebiasaan kami bertegur sapa
mengapa kainmu itu koyak kalau berjumpa;
lebar? ipasomal v dibiasakan;
solat [solat] v terselip: buat lobei pasomalhon v membiasakan
raotku na solat bani tayup ai

222 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


soman . sonang

soman [soman] n kawan: ise tarsombuh a agak miskin


somanmu nokkan hu jon? siapa sombul [sObbul] n mata air: i suah
kawanmu tadi ke mari? an dong do sombul di lembah
1 sana ada mata air
sombah [sObbah] n sembah;
isombah v disembah: sapari sompat [sOppat] v sempat: anggo
isombah halak do begu-begu sompat singgah be au holi
dahulu kala berhala disembah kalau sempat, aku singgah;
orang hasompatan v kesempatan;
manombah v menyembah: manompathon v menyempat-
hanami manombah Tuhan kami kan;
menyembah Tuhan; marhasompatan v berkesem-
marsombah v bersembah; patan
panombah n penyembah; sompit [sOppit] v sempit;
panombahan n penyembahan; manompiti v menjadikan
parsombahon n persembahan; sempit;
sombahon n yang (akan) di- pasompithon v menyempitkan;
sembah; sompitan n kesempitan;
tarsombah v tersembah tarsompit a agak sempit;
2
sombah [sObbah] v panggang marsompit-sompit v bersem-
dengan cara diletakkan pit-sempit
langsung di atas bara api: sompong [sOppOG] adv tiba-tiba:
sombahhonma gadung in sompong do parujungni
hubani nagara in ase podas goluhni ai tiba-tiba dia sampai
tongka! masukkanlah ubi itu ke di ujung hidupnya (meninggal)
dalam bara api yang marak sompul [sOppul] v tiup;
agar cepat masak!; manompul v meniup: ia
manombah v memanggang manompul apui dia meniup api;
langsung di atas bara parmahan ai manompul sulim
sombam [sObbam] v sembam; anak gembala itu meniup
memanggang dengan cara di- seruling;
letakkan di panggangan se- manompulhon v meniupkan;
belum diletakkan di atas bara manompul-nompul v meniup-
api; niup;
isombam v disembam: ulang marsompul v bertiup;
isombam dekke in! jangan di- panompul n peniup;
panggang daging itu!; tarsompul v tertiup;
manombam v menyembam sompul-sompul n kipas
sombop [sObbOp] a sedu: si Beti sonaha [sonaha] pron bagaimana:
dokahtu tangis sombop dokah sonaha do manari tortor?
si Beti terlalu lama menangis bagaimana caranya menari
tersedu-sedu tortor?
sombuh [sObbuh] a miskin; sonai [sonay] pron begitu
hasombuhon n kemiskinan; sonam [sonam] n senam;
masombuh v menjadi miskin: marsonam v bersenam;
anggo masombuh diri idoruni parsonam n pesenam
halak do kalau kita miskin di-
sonang [sonaG] a senang: sonari
lecehkan orang;
sonangma goluhni sekarang
sombuhon a lebih miskin;
senanglah hidupnya;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 223


sonari . sonson

hasonangan n kesenangan; tarsonggot v terkejut: ia


pasonanghon v menyenang- tarsonggot mangida au roh dia
kan; terkejut melihat saya datang;
marsonang-sonang v ber- songgot-songgot n kejutan-
senang-senang; bergembira kejutan;
sonari [sonari] adv sekarang songit [soGit] a sengit: turi-turian
sondah[sOddah], sondahan adv parporangan ni Sisingamanga-
sekarang: sondahan on raja songit do hujaha i buku
bahatma na sonangon sekarang sejarah cerita peperangan
ini banyak orang senang Sisingamangaraja sengit sekali
sondahi [sOddahi] n kotoran gigi; kubaca di buku sejarah
tahi gigi: anggo lang ongga songkak [sOkkak] n nama sejenis
igugus ipon bueima sondahi kayu yang batangnya lembek
kalau tidak pernah gosok gigi dan tidak bagus untuk bahan
pasti banyak tahi gigi bangunan
sondi [sOddi] n tempat paling atas songkeh [sOkkEh] n cengkih
sondia [sOddia] pron bagaimana songkik [sokkik] v cekik: halani
sondihi [sOddihi] n jeroan; alat rangaptu songkik pala ia
bagian dalam dada atau perut mangan ruti ai karena rakus-
seperti paru-paru, hati, jantung, nya, ia tercekik makan roti itu;
usus, limpa, empedu manongkik v mencekik;
panongkik n pencekik;
sondop [sOddOp] v masuk (ke
tarsongkik v tercekik
dalam lubang);
manondophon v memasukkan songom [soGOm] v tutup: ulang
ke dalam lubang: manondophon ribut, hu songom holi
galuh memasukkan bibit pisang pamanganmin! jangan ribut,
ke dalam lubang kututup nanti mulutmu itu!;
manongom v menutup;
sonduk [sOdduk] n sendok (nasi);
tarsongom v tertutup
centong;
manonduk v menyendok songon [soGOn] adv seperti; mirip:
(nasi); tonggor ge hiouni an, usih
marparsonduk v beristri; songon hiouhu! lihatlah kain-
marparsondukhon n beristri- nya, persis seperti kainku!;
kan; songonin adv seperti ini;
parsonduk n orang yang biasa- songonon adv seperti itu;
nya menyendokkan nasi untuk songon-songon adv mirip-
lelaki yang menikahinya; istri mirip
song [sOG] adv bukan: song ahu na songkir [sOkkir] n gagang:
mambuat tarompahmu ai bukan patureima songkir sangkulhu
aku yang mengambil selopmu na maseda in! perbaikilah
itu gagang cangkulku yang rusak
ini!;
songa [sOGa] n bau pesing;
marsongkir v bergagang
marsonga v berbau pesing
sonson [sOssOn] v tersumbat:
songgak [sOggak] n tanah rata di
patutma nongnong bah i jon,
atas bukit
sonson hape parik ai patutlah
songgot [sOggOt] v kejut; tergenang air di sini, parit itu
manonggoti v mengejuti; tersumbat rupanya;

224 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sonto . sorgi

manonson v menyumbat; sorah [sorah] a retak: somenni SD


panonson n penyumat Inpres ai domma sorah,
sonto [sOtto] v berhenti; padahal sangga dope salpu
marsonto-sonto v berhenti- semen SD Inpres itu sudah
henti (tentang bicara); gagap: retak, padahal baru selesai
ia marsahap marsonto-sonto soran [soran] v limpah; melimpah:
dia berbicara tergagap-gagap soran lalap bagod ni si Ali ai
sopah [sopah] n sepah: bois air nira si Ali melimpah terus
namatobu sopahi ambungkon, sorap [sorap] v meresap; masuk:
bois sopah pe ipangan pb habis sorap bah niduruskon ai bani
manis sepah dibuang, habis tanoh air yang ditumpahkan itu
sepah ampas pun dimakan meresap ke dalam tanah;
sopal [sopal] a bosan: ulang ho i manoraphon v meresapkan
jon, sopal ahu manonggor 1`
sorba [sOrba] num semua
bohimu! jangan kau di sini, 2
sorba [sOrba] v terdiri dari: huta
bosan aku melihat mukamu! sorba dolog i kampung yang
manopalhon v membosankan terdiri dari gunung
sopit [sopit] v sunat; khitan; sorbing [sOrbiG], manorbing v
marsopit v berkhitan: dopma melintang: ulang ho manorbing
marsopit ho? sudah berkhitan i jin, haru lewat! jangan kau
kau? melintang di situ, payah lewat!
sopot [sopOt], mansopoti v meng- sorbob [sOrbOb] v tidak beranjak:
akui: mansopoti parlahouni na anggo si Pirman sorbob i lobei
lepak mengakui kelakuannya ni inangni ai kalau si Pirman,
yang salah tidak beranjak dari depan ibu-
sopou [sopow] n gubuk kecil di nya
ladang atau sawah; dangau; sordam [sOrdam] n serdam;
pondok: anggo roh udan marsordam v bermain serdam:
manisio hu sopou kalau hujan malo do ho marsordam pandai-
turun berteduhlah ke gubuk nya kau memainkan serdam
sopuh [sopuh] n sepuh; sordu [sOrdu] v berkurang: buahni
isopuh v disepuh: dopma durian nami domma sordu taun
isopuh gupak na baru itopa ai? on humbani taun na salpu buah
sudah disepuh golok yang baru durian kami berkurang tahun
ditempa itu?; ini dibanding tahun yang lewat
manopuh v menyepuh;
sorei [sorEy] a urai; terurai:
panopuh v penyepuh;
jambulan ni anak boru ai, usih
pasopuhkon v menyepuhkan
songon mayang na sorei ram-
sor [sOr], tarsor v silap; terlanjur: but anak gadis itu persis seperti
tarsor do hatahu ai nongkan mayang terurai
kata-kataku terlanjur tadi
sorgang [sOrgaG] a kasar;
sora [sora] n suara: sorani maling tarsorgang a agak kasar
suaranya keras;
sorgi [sOrgi] a seram; ngeri;
manorahon v menyuarakan;
merinding: sorgi ahu halani
marsora n bersuara: mardingat parmateini si anu
marsorama kiah i atas bona ondi na mandolos i bona ni
potei monyet lampung bersuara nangka ai aku merinding
di atas pohon petai

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 225


sorha . sosal

karena mengingat matinya si sorngot [sOrGOt] a dendam: ulang


Anu dulu yang gantung diri di nasiam sorngot samah
pohon nangka itu hasoman nasiam! janganlah
sorha [sOrha] n sejenis alat kalian dendam sesama teman
penganyam benang: patureihon kalian!
hiou ipakei halak do sorha sornob [sOrnOb] v celup;
orang membuat kain isornobkon v dicelupkan:
menggunakan alat penganyam tanda na dop mambere sora,
benang isornobkon do jari-jari hu tinta
sorhop [sOrhOp] n perangkap: buei tanda sudah memberi suara
sorhop hutaon, tapi sada pe (pada pemilu) dicelupkan jari
lang dapotan letou banyak ke tinta;
perangkap kupasang, tetapi manornobkon v mencelupkan
satu burung puyuh pun tidak sorod [sorOd] n sengat (pada lebah
dapat ; atau tawon): anggo idoit
manorhop v memerangkap; ranggiting da tading do
tarsorhop v terperangkap sorodni kalau digigit tawon,
sori [sori] a seri; imbang: sori, sengatnya tertinggal;
seng dong na talu seri, tidak isorod v disengat;
ada yang kalah manorod v menyengat
soridi [soridi] n ayam yang berbulu sorok [sorOk] n pacul; cangkul
bintik: dayokhu buei na soridi yang lebar: boan sorok ai hu
ayamku banyak yang berbulu juma! bawa pacul itu ke
bintik ladang!
sorigudam [sorigudam] n nama sorot [sOrOt] n sirat; simpul tali
sejenis lumut, hidup di batu yang membentuk mata jala;
padas manorot v menyirat; merajut
sorlup [sOrlup] n nama sejenis tali jala atau jaring ikan
racun (binatang); sorou [sorOw] a ranum (buah):
manorlup v meracun; sorou mando buah ni rambutan
sorlupan v beracun; berbisa: ai buah rambutan itu ranum
ulang pangan lampet na sogot sekali
in, sorlupan! jangan makan sorpa hudon [sOrpahudOn] n nama
lepat yang tadi pagi itu karena sejenis kayu yang tidak begitu
beracun! keras dan tumbuh di semak-
sormin [sOrmin] n cermin: anggo semak dan bisa dibuat jadi
manorikah bohi, itorih bani kayu rumah
sormin kalau melihat wajah, sosah [sosah] v oles;
lihatlah di cermin; isosahi v diolesi;
marsormin v bercermin manosah v mengoles;
sorminan [sOrminan] n hiasan manosahkon v mengoleskan
depan biasanya dilukis sosak [sosak] a sesak;
ornamen manosak v menyesak;
sormou [sOrmOw] a gemar: manosakhon v menyesakkan
sormou do sidea mangkail i sosal [sosal] n sesal;
bah anak-anak na i suah ni manosal v menyesal: ia
huta on mereka gemar meman- manosal mamarahi inangni dia
cing di sungai kecil yang di menyesal telah memarahi
lembah kampung ini ibunya;

226 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sosap . sual

manosalhon v menyesalkan; sotol [sotOl] v peluk kuat-kuat;


manosali v menyesali isotol v dipeluk erat-erat: isotol
sosap [sosap] n tangguk (empat au ase seng boi maluah aku
segi); dipeluk kuat-kuat agar tidak
manosap v menangguk bisa lepas;
sosar [sosar] v memisahkan manotol v memeluk kuat-kuat
daging dari tulang-tulang: sotong [sotOG] n cumi-cumi
domma isayat lombu ai, sousou [sOwsOw] n pesan orang
sosarma lobei ase hubuat yang akan meninggal;
inganan ni! lembu itu sudah marsousou v berpesan (tentang
dipotong, pisahkanlah daging- orang yang akan meninggal):
nya dari tulangnya agar ku- paima marujung goluhni,
ambil tempatnya! ompung marsousou do ia bani
sosob [sosOb] v celup; ni ombah pakon hompuni
manosobhon v mencelupkan; sebelum nenek menghembus-
tarsosobhon v tercelupkan kan napasnya yang terakhir, dia
sosohotan [sosohotan] v cegukan meninggalkan pesan pada anak-
sosopan [sosopan] n nama sejenis anak serta cucunya
kayu lembek dan buahnya yang soya [soya] a sayang; sia-sia:
matang berasa manis sehingga anggo marsikolah ringgasma
disukai anak-anak nasiam marlajar, anggo lang,
sosot [sosOt] a rapat; padat; soyama bois ganup artani
sempit: halani bahatni jolma, niombah nasiam! kalau ber-
sosod use i kantur samat sekolah rajinlah kamu belajar,
karena banyaknya orang, sempit kalau tidak, sayang habis
jadinya kantor camat; semua harta orang tuamu!;
isosoti v dipadatkan: isosoti manoyahon v menyayangkan
joring ai hubagas goni jengkol
sua [suwa] adv tidak; bukan
itu dipadatkan ke dalam goni;
manosoti v menyempiti; suag [suwag] v menolak ke pinggir
tarsosot v agak sempit agar bisa lewat: husuag mando
jolma na buei ai baru boi au
sotei [sotEy] v putus;
mamontas orang ramai itu
marsotei-sotei v putus-putus:
marsotei-sotei mando andor kutolaki ke pinggir baru aku
ondi igatgat tali itu sudah bisa lewat
putus-putus dipotongnya suah [suwah] n lembah
sotek [sotEk] a campur; aduk: suak [suwak] a patah (dahan atau
sotek lobei dongkei na dob cabang): dopma suak tupangni
itaktaki in pakon bituhani! durian ai cabang durian itu
campur dulu daging yang sudah patah;
sudah dicincang itu dengan manuakhon v mematahkan;
ususnya!; tarsuakhon v terpatahkan
isotek v dicampur; suak-suak [suwaksuwak] kas n
manotek v mencampur; mulut: sip suak-suak min,
tarsotek v tercampur ulang marhatai! tutup mulut-
sotok [sotO?] n patuk; mu, jangan banyak bicara!
isotok v dipatuk: isotok ulog sual [suwal], marsual adv terus-
tulangku pamanku dipatuk ular; menerus: anggo musim bunga,
manotok v mematuk marsual bongkik roh kalau

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 227


suali . sugar

musim bunga, kalong datang cobalah pikirkan bagaimana


terus- menerus jadinya berjalan malam di
suali [suwali] cak p maaf-maaf hutan lebat!;
cakap: suali hata, si Butet isuba v dicoba;
domma bunting maaf-maaf mansuba v mencoba
cakap, si Butet katanya sudah subali [subali] p kecuali: haganup
hamil roh subali si Erni semua datang
suan [suwan] v tanam; kecuali si Erni
manuan v menanam: sidea subil [subil] a iri: subil ia
manuan omei i sabah mereka mangidah sinadonganku dia iri
menanam padi di sawah; melihat kekayaanku;
manuani v menanami; manubil v mengiri;
marsisuan v masing-masing parsubil n pengiri
menanam; subut [subut] v diterangkan;
marsuan v bertanam: domma ditegaskan: dopma subut guru
panorangni hita marsuan jagul parlajaran ai pelajaran itu
i juma sudah saatnya kita sudah diterangkan guru
bertanam jagung di ladang; suda [suda] a tersinggung; sakit
panuan n penanam; hati: suda uhurhu halani hatani
panuanan n penanaman; perasaanku tersinggung karena
suanon n tanaman: bonih kata-katanya
suanon domma tubuh benih
sudol [sudOl] v membal: sudol
tanaman sudah tumbuh;
sangkulhu halani hona batu
suan-suanon n tanam-tanam-
cangkulku membal karena kena
an;
batu
tarsuan v tertanam
suduk [suduk] n tembilang: alop
suap [suwap], marsuap v mencuci
lobei suduk i rumah! ambil
muka: marsuap si Ucok i bah
dulu tembilang di rumah!
Bolon si Ucok mencuci muka
di sungai Bolon; sudur [sudur] v julur; menjulur
parsuapan n alat atau tempat (keluar): anggo i datas mobil
untuk mencuci muka: buat bah ulang sudur ulu! kalau naik
bahen parsuapan! ambil air mobil, kepala jangan menjulur
untuk cuci muka! keluar!
suasah [suwasah] n suasa: sadiha suga [suga] n duri: suga ni ikan ai
ituhor ho tintin suasah na marot duri ikan itu tajam;
ipakaimin? berapa kamu beli marsuga v berduri;
cincin suasa yang kamu pakai tarsuga v terduri
itu? sugad [sugad] v terhalang
suat [suwat] n corak: ai sonaha do (disebabkan sesuatu benda
suat ni hioumu ai? bagaimana yang melintang): sugad au
corak kainmu itu? halani hayu na bartong ai
jalanku terhalang karena kayu
suawa [suwawa] n nama sejenis
yang melintang itu
rumput yang dapat digunakan
untuk obat sugar [sugar] a benci: sugar
uhurhu manonggor halak na
suba [suba] v coba: subama pikkiri
butak hatiku benci melihat
sonaha janginni mardalan
orang yang jahat;
borngin i harangan toras!
manugari v membenci

228 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sugarang . sulang

sugarang [sugaraG] n tutup pintu suhung [suhuG] v tunduk dan ter-


bubu agar ikan yang sudah guling (seperti orang yang
masuk tidak dapat keluar lagi: terjatuh kena tumbuk tengkuk-
siapkon sugarang ni bubumu nya)
ai! siapkan pintu bubumu itu! suhur [suhur] v cukur;
sugud [sugud] v tersuruk; isuhur v dicukur;
tersungkur: hutenju ia lanjar marsuhur v bercukur;
sugud kutinju dia sampai ter- parsuhur n alat mencukur:
sungkur pisau parsuhur marot salian
sugui [suguy] n nama sejenis do, ase boi isuhurhon pisau
binatang cukur sangat tajam, agar dapat
suha [suha] n nama bagian dari dicukurkan
marga Simalungun, yaitu Purba suhut [suhut] n orang yang punya
Dasuha (laki-laki) dan Boru pesta: nini suhut, “haganup
Suha (perempuan) ontangan ase ijalo ibagas
suhap → suap dear” orang yang punya pesta
suhar [suhar] v terbalik: suanma berkata, “semua undangan agar
hayu gadung in janah ulang diterima dengan baik”
suhar panuanni! tanamlah kayu suing [suwiG] a payah dibelah;
ubi ini dan jangan terbalik me- tidak mau lurus dibelah: suing
nanamnya! do bolah ni hayu on belah kayu
1
suhat [suhat] n takar: adong do ini tidak lurus
dua kaleng suhat ni kopini ai suju [suju] n menir beras yang
ada dua takar kopinya itu; hancur; lembut: bahatni suju
manuhat v menakar; boras in do banyak sekali
suhatan n takaran menir beras itu
2 sujuk [sujuk] n sejenis perangkap
suhat [suhat] n talas; umbi talas:
hanami mambolgang suhat ikan
kami merebus umbi talas suku [suku] n nasihat: tangarhon
suhi [suhi] v asing; lain: suhi baen suku ni inang ai! dengarkan
ia mangan asing buat dia nasihat ibu itu!;
makan manukui v menasihati
suhi-suhi [suhisuhi] n sudut: i sula [sula] v membakar dengan
suhi-suhi ai ho hundul di sudut puntung kayu yang berapi
sana kau duduk; sulang [sulaG] n suap;
marsuhi-suhi v bersudut isulangi v disuapi: anak-anak
suhil [suhil] a mengotot untuk isulangi do mangan anak-anak
meminta sesuatu makan (dengan cara) disuapi;
suhul [suhul] n hulu; gagang: manulang v menyuap;
domma maseda suhul ni manulangi v menyuapi;
pisouhu gagang pisauku sudah marsisulangan v bersuap-
rusak; suapan;
marsuhul v bergagang marsulang v bersuap;
panulang n penyuap;
suhun [suhun] a tepat: pajuppah
tarsulang v tersuap;
hita holi jam onom suhun kita
sulang-sulang n nasi atau
berjumpa nanti pukul enam
makanan untuk anak-anak
tepat

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 229


sulei . sundar

sulei [suley] n sisa: mase sonin suma [suma] n nama hari kedua
buei ni suleini? mengapa pada penanggalan suku Batak
begitu banyak sisanya?; sumbah [subbah] v sembah;
manuleihon v menyisakan; manumbah v menyembah;
marsulei v bersisa; panumbah n penyembah;
tarsulei v tersisa sumbahan n sesuatu yang
sulelet [sulElEt] v jalan-jalan; dipuja-puja (batu, pohon,
marsulelet v berjalan-jalan: eta patung, dll): sumbahan ni halak
marsulelet hu tiga! ayo parhuta on do in puja-pujaan
berjalan-jalan ke pekan! orang kampungnya itu
suli [suli] n tunas; sumbang [subbaG] n banjir
marsuli v bertunas: dopma sumbi [subbi] n bagian dari alat
marsuli jagul na isuan nantuari tenun yang berfuingsi untuk
jagung yang ditanam kemarin menyamakan lebar sisi kain
sudah bertunas summah [summah] v cium;
sulig [sulig] n tempias: bossat marsummah v berciuman:
dasor ondi sulig hunbai tayub marsummah do sidea halani
lantai basah karena tempias dakkah lang pajumpah mereka
dari atap berciuman karena lama tidak
suligi [suligi] n alat tulis yang berjumpa;
terbuat dari lidi ijuk yang di- sumpit [suppit] n karung: nangkon
runcingkan ujungnya seperti boras on hu bagas sumpit ai!
pena (pada suku Batak dahulu taruh beras ini ke dalam karung
ini dipakai untuk menulis di itu!;
kulit-kulit kayu) marsumpit v berkarung;
suligor [suligor] v sebut; ingat; marsumpit-sumpit num ber-
tarsuligor v tersebut: karung-karung
tarsuligor use goran ni amang sumpol [suppOl] n sumbat;
ondi tersebut pula nama ayah manumpol v menyumbat;
dahulu panumpol n penyumbat;
sulim [sulim] n seruling: suling: ise tarsumpol v tersumbat
do na manompul sulim ai? sumsam [sumsam] v sembam;
siapa yang meniup seruling isumsam v disembam: taboh
itu?; do hape dekke na isumsam
marsulim v berseruling; enak rasanya ikan yang di-
parsulim v pemain seruling sembam;
sulit [sulit] n cara memasak sagu manumsam v menyembam
dengan membentuknya seperti sunat [sunat] v sunat;
bentuk kuali, tipis, lalu isunat v disunat: isunat do
dijerangkan di api seperti kue hailaonni ase borsih kemaluan-
martabak nya disunat supaya bersih;
suluh [suluh] n lampu: suluh manunat v menyunat;
rigapan bani na golap lampu marsunat v bersunat
menerangi tempat gelap; sundalap [suddalap] n nama per-
marsuluh v berlampu kakas rumah
suluk [suluk] n tembilang sundar [suddar] v mundur; menye-
sulur [sulur] v lebih; bersisa: mase ah: ulang sundar anggo lape
sulur ibahen? mengapa lebih kalah! jangan mundur kalau
dibuat? belum kalah!

230 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


sundat . sura

sundat [suddat] v berhalangan: manungkun v bertanya: ia


mase sundat nasiam roh bani manungkun alamat bakku dia
partumpuan i jambur nongkan? bertanya alamat pada saya;
kenapa kamu berhalangan hadir manungkunhon v menanya-
pada rapat tadi? kan;
1 marsisungkunan v tanya-
sundol [suddOl] a suntuk
2 menanya; saling bertanya;
sundol [suddOl] v terantuk: halani panungkun n penanya;
ganjang ni si Bona, sundolma sungkunon n yang ditanya
ia i labah karena si Bona ter-
sungui [suGuy] n ingus;
lalu tinggi, ia terantuk di pintu
marsungui-sunguion n dalam
sundut [suddut] v 1 mati; 2 keadaan pilek: anak ni ai
terbenam: paima sundut marsungui-sunguion anak saya
mataniari paksa do ahu i juma ingus-ingusan;
mamuro menunggu matahari sungui-sunguion n pilek
terbenam aku terpaksa menjaga suni [suni] v sembunyi;
padi di ladang; isunihon v disembunyikan: i ja
hasundutan n barat; tempat do isunihon ho? di mana kau
terbenam (mati) matahari; sembunyikan?;
sasundut adv seumur hidup tarsuni v tersembunyi
sungguh [sugguh], tarsungguh a suntei [suttEy] n pantat tabung
tepat; betul: seng tarsungguh bambu tempat kapur
hatami bicaramu itu tidak tepat suntil [suttil] n suntil; tembakau;
sunggul [suggul], tarsunggul v marsuntil v bersuntil; mengu-
sadar dari pingsan atau dari nyah tembakau: marsuntil do
sakit: lang pe tarsunggul ia oppung sonari on nenek
humbae na sogod dia belum menyuntil sekarang
sadar dari tadi pagi 1
supak [supak] n petak;
sungkak [sukkak] v melintang: manupaki v memetaki;
sungkak hayu na mayup ai bae marsupak v berpetak;
batu kayu yang hanyut itu me- sasupak num sepetak (tentang
lintang di batu sawah)
2
sungkei [sukkey] v bongkar; supak [supak] n takaran beras
manungkei v membongkar: yang terbuat dari tempurung
manungkei aili do gadung nami kelapa yang isinya sekitar 0,5
nabodari babi hutan mem- liter
bongkar ubi kami tadi malam; supan [supan] a sopan: supanma
tarsungkei v terbongkar nasiam marpangbak hubani
sungkod [sukkOd] v terhalang; toras-toras nasiam! sopanlah
sangkut (kepala): sungkod ulu kamu berkenalan pada orang
hu bae labah ai kepalaku tua kamu!;
terhalang di pintu itu hasupanan n kesopanan;
sungkok [sukkO?] v terhalang: marsupan v bersopan
ulang i labah, sungkok sura [sura] adv ingin;
hasoman mardalan! jangan di sura-sura n keinginan: sura-
pintu, terhalang teman ber- suraku haganup dakdanak on
jalan! salih sarjana keinginanku
semua anakku menjadi sarjana;
sungkun [sukkun] v tanya;
isura-surahon v diinginkan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 231


surambih . suyuk

surambih [surabbih] n serambi: au manurui v menyisir;


hundul i surambih saya duduk marsurui v bersisir
di teras; suruk [suruk] v suruk;
marsurambih v berserambi manuruk v menyuruk;
surar [surar] v bertaburan: surar tarsuruk v tersuruk
haganup tayub rumah halani surung [suruG], surungan a
logou marampilaos semua atap berlebihan: ringgasma ho
rumah bertaburan karena angin suruhan ni inang halani
puting beliung surungan do pambereni bam
surat [surat] n 1 surat: au pakon saninamu rajinlah kau
mambasa suratni hasiholanku disuruh ibu sebab pemberian-
saya membaca surat kekasih nya berlebihan kepadamu dari-
saya; 2 huruf: seng mambotoh pada saudaramu
surat tidak tahu huruf; surup [surup], hasurupan v
manurat v menulis: au kesurupan
manurat doding saya menulis sus [sus] a 1 lincah; 2 cerdik:
lagu; hasoman ai pardalanni hinsah
manurathon v menuliskan: tumang, sus hu jai, sus hu jon
panurat n penulis; kawan itu berjalan cepat sekali,
panuraton n penulisan; lincah ke sana, lincah ke mari
tarsurat v tertulis susa [susa] n ilmu untuk
surbui [surbuy] v bakar (tentang melemahkan dan menundukkan
hutan, rumah, dsb); orang
manurbui v membakar; susat [susat] a sempit; tidak muat
panurbui v pembakar lagi: susat mando i bagas
surduk [surduk] v sodor; mobil ai sudah sempit dalam
isurdukhon v disodorkan: mobil itu
isurdukhon hu jon sipanganon susu [susu] n tetek;
ai makanan itu disodorkan manusu v menetek;
kemari; manusui v meneteki
manurdukhon v menyodorkan
suyuk [suyuk] n nama sejenis
surdung [surduG] a condong: perangkap ikan; tangguk
robohma hayu na surdung hu
dalan ai! tebanglah kayu yang
condong ke jalan itu!
suri [suri], suri-suri n nama
sejenis kain adat Simalungun:
dear tumang suri-suri ni
amboru ai tene inang! bagus
sekali kain adat punya bibi itu,
ya bu!
suruh [suruh] v suruh;
manuruh v menyuruh;
panuruh v penyuruh
surui [suruy] n sisir: surui
jambulanmi ase ulang
mangajuyut! sisir rambutmu
agar tidak kusut!;

232 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


t . ta . tagam

taboh [tabOh] a enak: gulei na


T iboanni nantuari taboh tumang
daging yang dibawanya kema-
ta [ta] n huruf kedua belas dalam rin enak sekali
aksara Simalungun (dari surat tabu [tabu] n nama sejenis
sapuluh siah) tumbuhan labu
tabak [tabak] n dulang; talam: tabun [tabun] a rimbun: hayu
tabak ibahen ianan gulei dayok mangga ai tabun bulungni
dulang dibuat tempat gulai pohon mangga itu daunnya
ayam rimbun;
1
taban [taban] v tahan; kekang; manabun v merimbun
itaban v ditahan; dipenjara: na tadah [tadah] n bekal: otik tumang
marsalah itaban pulisi yang tadah jabolon ai bekal buruh
bersalah ditahan (dipenjara) itu sedikit sekali;
polisi; manadahi v membekali;
manaban v menahan; menge- martadah v berbekal
kang tadi [tadi] n taji: ganjang tumang
2
taban [taban] n lawan: taban ai tadi ni dayok ai taji ayam itu
domma lumpat borngin panjang sekali;
nabudari lawan itu sudah lari manadi v menaji;
malam semalam martadi v bertaji
tabar [tabar] n obat penawar: ia tading [tadiG] v tinggal;
mamboli tabar bani datu ia itadingkon v ditinggalkan;
membeli obat penawar pada manadingkon v
dukun meninggalkan: ia manadingkon
tabar-tabar [tabartabar] n nama au i tiga dia meninggalkan saya
sejenis tumbuhan: porlu do di pasar;
tabar-tabar suanon i topi juma tading-tadingan n peninggalan
halani jenges tumang rupani taduhan [taduhan] n keruntung;
tabar-tabar perlu ditanam di tabung: banggal tumang
tepi rumah karena warnanya taduhanni ai keruntungnya itu
cantik
besar sekali
tabas [tabas] n mantera; jampi;
taduk [taduk] n mayang kuncup:
manabas v menjampi;
bahat do taduk ni kelapa nami
martabas v berjampi-jampi:
banyak mayang kuncup kelapa
datu ai martabas dukun itu
kami
berjampi-jampi;
tadur → tajur
partabas n tukang jampi
tae [taE] a nyata
tabi [tabi] n kata yang digunakan
untuk mendapatkan persetujuan taes [taEs] a retak
atau izin (untuk melakukan taga [taga] v kencing: si Jengo ai
sesuatu, ingin lewat, dsb) taga i podomanni nabodari si
sebagai penanda kesopanan: Jengo itu kencing di tempat
tabi, tabi,au laho lupus maaf, tidurnya tadi malam
1
maaf , saya mau lewat; tagam [tagam] v sedia; bersiap: ia
mangtabi v menghormati: domma tagam paimahon
anggo hita mariapusi halak parrohni pamilini hun Jakarta
dear do hita mangtabi kalau dia sudah sedia menunggu
kita melewati orang tua lebih kedatangan familinya dari
baik menghormatinya Jakarta

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 233


tagam . taja

2 tartahan v tertahan
tagam [tagam], tagam-tagam n
serap; cadangan; pengganti: tahar [tahar] a besar (tentang
diatia dong tagam-tagam inang lubang): tahar do babahni begu
da, ase sandia laho untung ada mulut hantu besar lubangnya
pengganti ibu, jadi dia pergi taheak [tahEa?] n ketiak
1
tagan [tagan] n tabung: domma tahi [tahi] n khianat: bahat do
magou tagan ni oppung itakko jolma na hona tahi halani
halak tabung nenek sudah bujatni banyak orang yang
hilang dicuri orang kena khianat karena jujurnya;
2
tagan [tagan], tagan-tagan n martahi v berkhianat;
nama sejenis cetakan gula partahi n pengkhianat
merah: tangka kossi gula ai tahu [tahu], tahu-tahu n timba;
dob ai, iduruskonma bani gayung;
tagan-taganni setelah gula itu manahu v menimba: au
masak, dituangkanlah ke dalam manahu bah hun sumur saya
cetakan menimba air dari sumur;
tagas [tagas] a habis: domma panahu n penimba;
tagas indahan ai ipanganni tartahu v tertimba
nasi itu sudah habis tahuk [tahuk] n gerakan: ulang
dimakannya; songon tahukni guyut! jangan
managashon v menghabiskan; seperti geraknya tupai!
tartagashon v terhabiskan tahul → tahu
tagih [tagih] v tagih; taun [taun] n tahun
katagih v ketagihan; kecan- tahur [tahur] v gali;
duan: katagih ia minum bagod manahur v menggali: tulang
dia ketagihan minum tuak; manahur tanoh laho mambahen
managih v menagih sumur paman menggali tanah
tagil [tagil] v sembelih; hendak membuat sumur;
itagil v disembelih; dipotong: panahur n penggali;
lombuni itagil bani horja tartahur v tergali
anakni lembunya disembelih tahuru [tahuru], tahuru-tahuru n
untuk pesta anaknya; nama sejenis semut: bahat
managil v menyembelih; tumang tahuru-tahuruni bagod
panagil n penyembelih ai banyak sekali semut tahuru
taha [taha] v belah; di pohon enau itu
martaha v membelah: inang 1
tail [tail] n enau yang tidak lagi
martaha hayu bani parmasak menghasilkan nira
ni indahan ibu membelah kayu 2
tail [tail] n sejenis mata uang pada
untuk memasak nasi;
zaman Belanda
partaha n pembelah;
tartaha v terbelah tair [tair] v tergantung: ulangma
ipaturut tair andor in halani
tahan [tahan] a tahan: ia tahan
sangkot hasoman mardalan!
manggoluh bani hasombuhan
jangan dibiarkan tergantung
dia tahan hidup dalam kemis-
tali-tali itu karena kalau teman
kinan;
berjalan bisa tersangkut
manahan v menahan;
manahankon v menahankan; taja [taja] v rebut; rampas;
panahan n penahan;

234 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


tajak . talpak

itaja v direbut; dirampas: ipatalag v dibuka;


duitni itaja halak na seng patalaghon v membuka
itandaini uangnya direbut talaga [talaga] n bawah: na hotor
orang yang tidak dikenalnya; ulang iluan-luan bahen, tapi i
manaja v merebut; merampas talaga nakkon yang kotor
tajak [tajak] n tajak; jangan di atas, tetapi letakkan
manajak v menajak; di bawah
tartajak v tertajak talanjang [talajjaG] v telanjang:
tajal [tajal] a keras kepala: si Obo dakdanak maridi talanjang
tajal tumang, seng dapot anak-anak mandi telanjang;
ipodahi namatorasni si Obo martalanjang v bertelanjang
keras kepala sekali, tidak dapat talar [talar] 1 v terlihat jelas: talar
dinasehati orang tuanya do ganup bani naibata semua
tajan [tajan] n sangkar: bahat terlihat jelas oleh Tuhan; 2 a
tumang tulur ni dayok bani terang: domma talar sonari
tajan age otik do dayokni pamikiranhu pikiranku sudah
banyak sekali telur ayam di terang sekarang
sangkar biarpun ayamnya se-
talbang [talbaG] n tebal (tentang
dikit
sayatan)
tajap [tajap] a pipih: domma tajap
ember ni bani hayu na talbis [talbis] a sipi: hampirma
marumbak halani odoh nokkan ia madabuh, talbis
embernya sudah pipih oleh nando dia tadi hampir jatuh,
kayu yang tumbang sipi lagi
tajom [tajOm] n tarum: boi do talbug [talbug] v jatuh: pangkei ho
tajom bani tambar borit boltok manangkih gambiri ase lang
tarum dapat dijadikan obat talbug berhati-hati kamu me-
sakit perut manjat pohon kemiri agar tidak
tajuk [tajuk] v anjur; jatuh
manajukhon v menganjurkan: taldou [taldOw] a berselisih jauh:
kopala lorong manajukhon godang ni on taldou humbani
paborsih dalan pakon bah na legan in besarnya ini jauh
kepala lorong menganjurkan berselisih daripada yang lain
pembersihan jalan dan sungai talempong [taleppOG ] n
tajur → tajuk talempong
takengan [takeGan] n lereng tali [tali] n tali: buat tali bani
taktak [taktak] v cincang: buat panrahut barang on! ambil tali
gadung in, taktak lumat bani untuk pengikat barang ini!;
panganon ni dayok! ambil ubi martali v bertali
itu, cincang halus untuk tali sior [talisiyor] n busur
makanan ayam!; talkah [talkah] n potongan pada
manaktak v mencincang; batang kelapa untuk tempat
tartaktak v tercincang berpijak saat memanjat
taktak habong [taktakhabOG] n tallung [talluG] n lentera
anai-anai
talotas [talotas] a jelas: sahapni ai
talag [talag] v terbuka: mase
talotas botohon perkataannya
domma talag bajuni si Ali ai?
jelas kita ketahui
kenapa sudah terbuka baju si
talpak → talpok
Ali itu?;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 235


talpang . tambun

talpang [talpaG] a luas: lang tambalan n tambalan: mase


talpang parhorjaanta ai peker- sab tambalan bani bajumin
jaan kita itu tidak luas mengapa banyak tambalan di
talpok [talpOk], matalpok a bajumu itu?
patah: hayu ai matalpok pohon tambam [tabbam] v duduk
itu patah; tamban [tabban] v timbun:
manalpokhon v mematahkan: tamban lobei lubang ai! timbun
ia manalpokhon tungkot ai dia dulu lubang ini!;
mematahkan tongkat itu; manamban v menimbun;
mangkatalpok v berpatahan panamban n penimbun;
talpung [talpuG] v jatuh (semua): tartamban v tertimbun
nonoima tongon, talpung do tambang [tabbaG] v sewa
haganupan? coba lihat betul, tambar [tabbar] n obat;
semuanya jatuh bukan? martambar v berobat: laho au
taltal [taltal] v pukul; martambar saya pergi berobat;
italtal v dipukuli: si Jaiman martambari v berulang-ulang
italtal tapi seng mahua si berobat;
jaiman sering dipukuli tetapi martambar-tambar v menye-
tidak apa-apa; nangkan hati;
manaltal v memukuli partambaran n perobatan;
talun [talun] n hutan: i jai dong patambarhon v mengobatkan
talun bani parjumaan di sana tambat [tabbat] v ikat;
ada hutan untuk perladangan manambat v mengikat;
talup [talup] a cocok; pantas: manambathon v mengikatkan;
anggo ho talup pakon si tartambat v terikat: hambing
Junaha kalau engkau cocok ni si Amir tartambat do
dengan si Junaha haganupan kambing si Amir
talutuk [talutuk] n bebatuan: akar terikat semuanya
pe lang ra tubuh i talutuk ai tambihul [tabbihul] n tumit: nahei
akar pun tidak mau tumbuh di ni si Ali tambihulni godang
bebatuan itu kaki si Ali tumitnya besar
tama [tama] a cocok; pantas; tambing [tabbiG] a bengkak:
patut: haganupan tama hu bani tambing mata si Ali halani
semuanya pantas untuk dia idoit bala borngin mata si Ali
tambah [tabbah] n tambah: piga bengkak karena disengat lebah
nari tambahni ase sukkup kemarin
berapa lagi tambahnya biar tambirik [tabbirik] n kuku
cukup; (binatang): tonggor lobei
itambahi v ditambah; tambirik ni huda ai! lihat
manambah v menambah; dahulu kuku kuda itu!
manambahi v menambahi; tambos [tabbOs] n nama sejenis
manambahkon v menambah- tanaman hutan
kan; tambul [tabbul] n kudapan: etah
martambah v bertambah mangan tambul lobei paima
tambahur [tabbahur] n tempat mangan ayo makan kudapan
makan dari bambu terlebih dahulu sebelum makan
tambal [tabbal] v tambal; (resmi)
manambal v menambal; tambun → timban

236 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


tambur . tangar

tambur [tabbur] n tanah galian: tanak [tanak] v endap;


bahat do tambur igijikkon marnanak v mengendap: ia
banyak tanah galian dilempar- marnanak roh hu anak boru na
kan jenges ai ia mengendap-endap
tambus [tabbus] v timbun: tambus datang kepada anak gadis yang
lobei lubang ai! timbun dahulu cantik itu
lubang itu! tanda [tadda] n tanda; kenal;
tampak [tappak] a rata: domma mananda v mengenal;
tampak ujung hu ujung sudah patandahon v mengenalkan;
rata dari ujung ke ujung partandaan n pertanda;
tampang [tappaG] n bibit 1
tandang [taddaG] v tandang;
tampar [tappar] v tampar; martandang v bertandang;
itampar v ditampar: itampar si tandangkon v mengajak orang
Ali nokkan mangkap untuk bertandang
haganupan semua tumpah 2
tandang [taddaG] n kentongan:
ditampar si Ali tadi; anggo dong na masa i huta
manampar v menampar; igual do tandang ase ibotoh
manampari v menampari; parhuta jika ada kejadian di
manamparhon v menampar- kampung maka dipukullah
kan kentongan agar penduduk
tampar apui [tapparapuy] n mengetahui
arang para-para: dos mando
tanduk [tadduk] n tanduk;
birong ni bajuni pakon tampar
mananduk v menanduk;
apuy warna bajunya sampai
hitam oleh arang para-para manandukhon v
menandukkan;
tampei [tappEy] n letak;
martanduk v bertanduk;
itampeihon v diletakkan;
pananduk n penanduk;
manampeihon v meletakkan
tandukon n tandukan
tampin [tappin] v terima;
manampin v menerima: ia tandur [taddur] n kuda-kuda
manampin surat bani tang [taG] adv hanya: sai do tang
harompakni ia menerima surat harosukni hanya itu cintanya
dari orangtuanya; tangah [taGah] n kutu busuk;
panampin n penerima kepinding: lang tarpodom
tamporan [tapporan] n hilir: halani iherati tangah tidak bisa
pasma i tamporan paridianni tidur karena digigiti kepinding
daboru pemandian perempuan tangan [taGan] n tangan: tangan
tepatlah di hilir manjolom, nahei manipak
tamporung [tapporuG] n tembolok tangan menjabat, kaki menye-
tampua [tappua] n tempua pak;
tampuk [tappuk] n tangkai; martangan v bertangan;
martampuk v bertangkai: matangani v memberi
mangga ai lang martampuk langsung dari tangan;
mangga itu tidak bertangkai tangan siamun ki pemurah
tampulak [tappulak] n musang: tangar [taGar] v dengar;
dayokni itangkap tampulak i manangar v mendengar; 1
bagas harang bagasni dapat menangkap suara (bunyi)
ayamnya ditangkap musang di dengan telinga: manangar
dalam sarangnya radio mendengar radio; 2

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 237


tangas . tangkap

mendapat kabar: ia manangar 1


tanggopul [taggopul] n nama
kabar na jenges dia mendengar sejenis tumbuhan yang dapat
kabar yang baik; 3 mengindah- dimakan
kan: manangar podah 2
tanggopul [taggopul] n
mendengar nasihat; kepompong
manangarhon v mendengar-
tanggor [taggOr] v jerang: tanggor
kan;
balanga ai! jerangkan belanga
marsitangar v saling mende-
itu!;
ngar;
mananggor v menjerang;
panangar n pendengar;
mananggorhon v menjerang-
panangaran n pendengaran;
kan
tartangar v terdengar
tanggoruh [taggoruh] n punggung:
tangas [taGas] n uap: tangkas do
tanggoruh ni horbou sodap
taridah tangas bah anggo
bahen sup tulang punggung
sogot-sogot uap air tampak
kerbau sedap dibuat sop
jelas jika pagi hari
tangguh [tagguh] v tinggal;
tangga [tagga] n tangga;
manangguhkon v meninggal-
martangga v bertangga: jabu
kan;
nami martangga rumah kami
tartangguh v tertinggal: si
bertangga
Badu tartangguh ope bani Ali
tanggak [taggak] v terbuka: mase si Badu tertinggal lagi oleh Ali
tanggak labahni rumah ai?
tanggulon [taggulOn] n rukam
mengapa terbuka pintu rumah
itu? tanggung [tagguG] v tanggung;
itanggung v ditanggung;
tanggal [taggal] v lepas; copot;
mananggung v menanggung
iponni domma tanggal giginya
sudah lepas tanggungan [tagguGan] n tempat
makanan babi
tanggam [taggam] v tetak;
itanggam v ditetak: domma tanggurung [tagguruG] n
itanggam ho hayu ai? sudah punggung: ia mamboan
engkau tetak kayu itu?; siboanon bani tanggurungni
mananggam v menetak dia membawa beban dengan
punggungnya
tanggek [taggE?] v sedia: domma
tanggek i jai sipanganon tangi [taGi] v dengar;
makanan sudah sedia di situ itangihon v didengarkan;
manangihon v mendengarkan:
tanggian [taggian] n nama sejenis
si Ali manangihon parbualan
pakis kayu yang dapat dibuat
ni sidea si Ali mendengarkan
tiang gubuk
pembicaraan mereka
tanggiling [taggiliG] n tenggiling
tangis [taGis] v tangis; menangis:
tanggiripan [taggiripan] n penyu tangis adik halani itadingkon
tanggo [taggo] v tampung: tanggo inang adik menangis karena di-
bah udan ai! tampung air hujan tinggalkan ibu;
itu!; tangkal [takkal] n tangkal;
mananggo v menampung; penangkal;
pananggo n penampung; manangkal v menangkal;
tartanggo v tertampung martangkal v bertangkal
tanggong [taggOG] n jelaga yang tangkap [takkap] v tangkap;
terdapat di periuk atau belanga

238 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


tangkar . tanom

manangkap v menangkap; tangkol [takkOl] v hinggap: manuk


manangkaphon v menangkap- na marhabong tangkol bani
kan; ranting hayu burung yang
panangkap n penangkap; terbang hinggap di ranting kayu
tartangkap v tertangkap tangkong [takkOG] v mendaki:
tangkar [takkar] n cupak yang ter- dalanni tangkong hu dolog
buat dari tempurung kelapa jalannya mendaki ke bukit
tangkas [takkas] a jelas: domma tangkop [takkOp] v tiarap: halak
tangkas huidah sudah jelas ai tangkop i atas buhit orang
kulihat; itu tiarap di atas bukit
ipatangkas v diperjelas; tangkuhuk [takkuhuk] n tengkuk;
patangkashon v memperjelas; kuduk: manongi ambulu ni
tartangkas a agak jelas tangkuhukni halani mabiar
tangkei [takkey] n sejenis kapak; bulu kuduknya berdiri karena
beliung takut
tangkidik [takkidik] a kecil: dong tangkuluk [takkuluk] n topi;
do na banggal, ibuei tangkidik tudung kepala;
ni ada yang besar, diberinya martangkuluk v bertopi; me-
yang kecil makai topi: ahu martangkuluk
tangkih [takkih] v panjat; saya memakai topi
manangkih v memanjat: tangkul-tangkul [takkultakkul] n
manangkih here i hayu ai kera nama sejenis tanaman yang
memanjat di pohon itu; ujung daunnya bergulung
panangkih n pemanjat; tangtang [tattaG] v gugur: torih
tartangkih v terpanjat lobei tangtang ni demban! cari
tangking [takkiG] v gendong; dahulu sirih yang gugur
manangking v menggendong: tanja [tajja] n tombak;
inang ai manangking anakni mananja v menombak: ia
ibu itu menggendong anaknya; mananja aili dia menombak
panangking n penggendong; babi hutan
tartangking v tergendong
tanjak [tajjak] v terjang;
tangkir [takkir] adv kurang; itanjak v diterjang;
tanggung: parsuma horjani ai, mananjak v menerjang:
tangkir do haganupan percuma mananjak dayok baliang ai
saja pekerjaannya, semua anjing itu menerjang ayam
tanggung tano → tanoh
tangkis [takkis] v sambar; tanoh [tanoh] n tanah; 1 per-
manangkis v menyambar: mukaan bumi atau lapisan
manuk-manuk hampiles bumi yang paling atas; 2
manangkis kiok burung layang- daerah: au marianan i tano
layang menyambar ulat Simalungun saya tinggal di
tangko [takko] v curi; tanah Simalungun
manangko v mencuri: anak ai tanom [tanOm] v tanam;
manangko durian anak itu mananom v menanam: au
mencuri durian; mananom omei saya menanam
panangko n pencuri; padi;
tangkoan n curian; hasil mananomi v menanami;
mencuri martanom v bertanam;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 239


tantan . taron

pananom n penanam; manaptapi v membasahi; men-


pananoman n penanaman; cuci: au manaptapi baju i topi
tanomon n sesuatu yang di- bah saya mencuci baju di tepi
tanam; sungai;
tartanom v tertanam taptapan a sudah jadi basah;
tantan [tattan] n akar yang tartaptapi v terbasahi
bergantung; buat lobei tantan tara [tara] n meterai; tera
ni hayu ai! ambil dulu akar tarahuak [tarahuwak] n sejenis
yang bergantung di pohon itu! rumput menjalar
tantoban [tattoban] n galang di taram [taram] n saat; musim
atas tiang tempat melengketkan taran → taram
lantai tarasih [tarasih] n nama sejenis
tao [taO] n danau: tao Toba na burung berparuh panjang dan
laingan Danau Toba yang pengisap bunga
indah tarei [tarEy], mantarei v memuja:
tapa [tapa] v tapa; semedi; nattuari dong huidah mantarei
martapa v bertapa; bersemedi: siumbah tadi malam aku me-
piga borngin ho martapa i jai? lihat ada orang memuja hantu
berapa malam kau bertapa di tare-tare [tarEtarE] n penumpang
situ?; targok [targOk] a sesak: ia targok
partapaan n pertapaan halani borit napas ia sesak
tapak [tapak] n tapak karena sakit napas
tapang [tapaG] adv bersamaan: tarhatos [tarhatOs] v pingsan
lahoma hita tapang hu jai kita tarik [tarik] v tarik; hela;
pergi besamaan ke sana itarik v ditarik: sisir itarik
tapangan [tapaGan] n tali perian horbo bajak ditarik oleh kerbau;
tape → tapei manarik v menarik;
tapei [tapey] n tapai; manarikhon v menarikkan;
manapei v menapai: ibotoh panarik n penarik;
inang mambahen tapei ibu tartarik v tertarik
pandai membuat tape; tarngalut [tarGalut] a agak susah;
panapei n penapai goluhni tarngalut hidupnya
tapi [tapi] p tetapi agak susah
tapi garo-garo [tapigarOgarO] n tarnitni [tarnitni] n cincin
elang tarombo [tarobbo] n silsilah (ten-
tapian [tapiyan] n pemandian; tang keluarga); urutan marga-
tempat mandi; marga dari zaman dahulu
martapian v pergi ke tempat hingga kini;
mandi: au martapian i tao saya martarombo v bersilsilah:
pergi mandi ke danau; anggo pajumpa pakon jolma na
patapianhon v memandikan baru maningon martarombo
anak yang baru lahir serta kalau bertemu dengan orang
memberi nama baru harus bersilsilah
1
tapis [tapis] a pecah taron [tarOn] n derita;
2
tapis [tapis] n saringan sitaronon n yang diderita (ten-
tang perasaan dsb): parngit do
tapongan [tapoGan] n bakul sitarononni sonari sulit sekali
taptap [taptap] a basah; yang dideritanya saat ini

240 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


taronong-onong . teba

taronong-onong [tarOnOngOnOng] tatang [tataG] v tatang;


n nama sejenis rumput manatang v menatang
tarsop [tarsOp] adv terlanjur: tatap [tatap] v tinjau;
ulangma ho marhoru halani manatap v meninjau: ia
palahoumu domma tarsop manatap bangunan in ia me-
sonon! janganlah kau bersedih ninjau bangunan itu;
karena perbuatanmu telah ter- panatap n peninjau
lanjur begini! tataring [tatariG] n tempat tungku;
tartar [tartar] v serak; dapur;
manartarhon v menyerakkan; martataring v berdapur
martartar v berserak: bahat tauk lawan [tauklawan] v
duitni martartar i jai banyak melawan: pang ho tauk lawan
uangnya berserak di sana danak on? beranikah engkau
tarugui [taruguy] n lidi ijuk melawan anak itu?
taruh [taruh] v antar; taur [taur] v panggil;
manaruhkon v mengantar; itaur v dipanggil: si Ani itaur
mengantarkan: manaruhkon si Badu si Ani dipanggil si
tinongos bani inang meng- Badu;
antarkan kiriman untuk ibu; manaur v memanggil;
marsitaruhkon v saling meng- manaurhon v memanggilkan
antar; tawa [tawa] n tawa;
panaruhkon n pengantar; tartawa v tertawa: bahat halak
tartaruhkon v terantar tartawa i bagas jabumu i
taruhuah [taruhuwah] n sejenis banyak orang tertawa di dalam
rumput yang menjalar rumahmu itu
taruitui [taruituy] n bulu roma tawar [tawar] n jamu; penawar
tarup → tayup racun
1
tasak [tasak] n kapur tawas [tawas] n tawas
2
tasak [tasak] a tanak: domma tawei-tawei [taweytawey] n nama
tasak indahanmu i? sudah sejenis ulat
matang nasimu itu? tayup [tayup] n atap: tayup ni
tastas [tastas] v retas; rumah nami ibaen aribut atap
itastas v diretas: domma itastas rumah kami dibuat dari ijuk;
ho dindingmu i? sudahkah martayup v beratap;
engkau retas dindingmu itu?; martayupkon v beratapkan;
manastas v meretas beratap
tata [tata] v tuntun; teal [tEal] a tidak sama: pas
mantata v menuntun: si Aman songon kilo na teal lang dos
mantata adekni laho mardalan borat ni seperti timbangan
si Aman menuntun adeknya yang tidak sama beratnya
yang mau berjalan teas [tEas] n kaki: teasni dayok ai
tatabu [tatabu] n tebu ginjang kaki ayam itu panjang
tatada [tatada] n nama sejenis teba [tEba] n sisa; tertinggal: dong
kayu pe na teba? ada lagi yang ter-
tinggal?
tatadu [tatadu] n ulat daun keladi teba-teba n sisa-sisa: ia
tatah [tatah] v tatah; memberi mangan teba-teba ni halak dia
hiasan emas atau permata memakan sisa-sisa orang

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 241


tedang . terab

tedang [tEdaG] a jelas; tembak [tebbak] v tembak;


patedanghon v menjelaskan itembak v ditembak: mase
tedek [tEdEk] v tadah; itembak ho buyut ai? mengapa
itedek v ditadah; engkau tembak tupai itu?;
manedek v menadah; manembak v menembak;
manedekhon v menadahkan: manembakhon v menembak-
ulang pala ho manedekhon kan;
tangan humbani halak bekon! panembak n penembak;
jangan lagi engkau menadah- tartembak v tertembak
kan tangan kepada orang lain; tembok [tEbbO?] n tembok;
panedek n penadah manembok v menembok
teget [tEgEt] a cocok; pantas: tempang [tEppaG] a pincang
sonari teget ia jadi polisi
sekarang ia pantas menjadi tendel [tEddEl] a keras kepala: si
polisi Mudin tendel do, seng
tarpodahi si Mudin keras
teh [tEh] n teh; pohon teh
kepala, tidak bisa dinasihati
tehan [tEhan] v tahan;
tenger [tEGEr] a keras; padat dan
itehan v ditahan;
manehan v menahan; kuat; tenger pe batu, tengeran
tartehan v tertahan do uhur pb keras pun batu,
lebih keras pikiran
tehor [tEhOr] a kurus: lang pala
mabiar ho, badanni pe do tehor tenjalak [tejjalak] v loncat;
songon balang hayu engkau meloncat: mase tenjalak ho i
tidak usah takut, badannya pun jin? mengapa engkau meloncat
kurus seperti belalang kayu di situ?
tekeh [tEkEh] n tembakau isapan tenju [tejju] n tinju;
tektek [tEktEk] v tetes; titik; manenju v meninju;
manektek v menetes: bagod na martenju v bertinju: si Maung
marbah manektek sali-sali enau martenju pakon si Daulat si
yang berair (setelah disadap) Maung bertinju dengan si
menetes sekali-sekali; Daulat;
mangkatektek v bertetesan partenju n petinju
telambung [tElabbuG] n pelam- tepak [tEpak] n tepak; tempat
pung: bahen telambungni ase rokok atau sirih
ulang mogap! buat pelam- tepal [tEpal] adv tidak sama: mase
pungnya supaya jangan teng- tepal panimbanganmu?
gelam! mengapa tidak sama timba-
teleng [tElEG] a miring; nganmu?
patelenghon v memiringkan tepek [tEpEk] n tepek: gula merah
telep [tElEp] v terbang: peles telep ni si Butek 20 tepek bahatni
piring terbang gula merah si Butek banyaknya
telpak [tElpak] adv kurang; tidak 20 tepek
lengkap: ai mase telpak na tepung [tEpuG] n markisa
sada on? mengapa yang satu terab [tErab] n serdawa;
ini kurang? marterab v berserdawa:
telpang [tElpaG] v berbeda: ai marterab si Ali siap mangan si
mase telpang pahorjaan Ali berserdawa setelah selesai
nasiam on? mengapa pekerjaan makan
kalian ini berbeda?

242 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


terbad . tilam

terbad [tErbad] a patah: terbad pat tiga [tiga] n pasar; pekan:


ni dayok ai igijig si Munir kaki mardalan si Amir hu tiga si
ayam itu patah dilempar si Amir berjalan ke pasar;
Munir martiga v pergi ke pasar;
teres [tErEs] n utang: holi teresmu martiga-tiga v berjualan;
bayar! bayar utangmu nanti!; berdagang; berniaga;
marteres v berutang partiga-tiga n pedagang: tolu
halak partiga-tiga tiga orang
tete [tEtE] n kemaluan perempuan; pedagang;
vagina tiga-tiga n dagangan; barang
tetet [tEtEt] v setubuh; senggama; dagangan
maneteti v menyetubuhi; tigtig [tigtig] v timang: neh tigtig
martetet v bersetubuh; ber- lobei adek ni si Jonaha ai! ayo
senggama timang dulu adik si Jonaha itu!
tiak [tiyak], martiak a kencing: 1
tiha [tiha] n umpat;
anak-anak ai martiak i dalan mantiha v mengumpat: ulang
anak-anak itu kencing di jalan mantiha humbani hasoman
tiang [tiyaG] n tiang; jangan mengumpat kepada se-
martiang v bertiang sama kawan
2
tias [tiyas] v tunduk; tiha [tiha], mangatiha v meramal
maniashon v menundukkan; tiham [tiham] v tikam;
tartias v tertunduk maniham v menikam;
tibal [tibal] v tidur; berbaring; manihamhon v menikamkan;
patibalhon v menidurkan; marsitihaman v tikam-me-
membaringkan: patibalhon nikam;
inang anakni i podoman ibu itu paniham n penikam;
menidurkan anaknya di tempat tartiham v tertikam
tidur tijur [tijur] n ludah;
tibis [tibis] n lemang martijur v meludah: ulang
martijur bani dasor! jangan
tibtib [tibtib] v potong rata: holi meludah di lantai!
tibtib hotang ai! potong rata
tikal [tikal] a meninggal: domma
rotan itu!;
tikal ia i topi tao Toba ia
manibtib v memotong rata
meninggal di tepi danau Toba
tidah [tidah] v tanam; holi tidah
tikar [tikar] n tikar
omei on i juma! tanam padi ini
di ladang nanti!; tikas [tikas] n parut; bekas luka
pada kulit;
mantidah v menanam;
martikas v berparut: bohini
tidahan n tempat menanam
martikas hona piso wajahnya
(sawah atau ladang)
berparut terkena pisau
tidak [tida?] a jelas; nyata: nai
tilaha [tilaha] n anak yang telah
tidak taridah begitu jelas meninggal: piga halak
terlihat tilahamu? berapa orang
tidos [tidOs] v mati: domma tidos anakmu yang telah meninggal?
ulog ai ular itu telah mati; tiktik [tiktik], tiktikan n katak;
patidoskon v mematikan kodok
tidur [tidur] v sodor; tilam [tilam] n tilam; kasur:
mantidurhon v menyodorkan amparhon tilam ase modom!
bentangkan tilam agar tidur!

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 243


tili . tingkis

tili [tili] n jelas: naima tili baroti! kalau sudah disusun,


hutangar begitu jelas kudengar tindih lagi dengan beroti!;
tiling [tiliG] a terarah: haganupan manindih v menindih;
tiling humbani hu parsahapan panindih n penindih;
pangulu semua terarah kepada tartindih v tertindih
pembicaraan penghulu tindang [tiddaG] Tb v tegak;
berdiri: tindang ia i atas bukit
tilpak [tilpak] v petik;
dia berdiri di atas bukit
itilpak v dipetik: mase itilpak
bunga on? mengapa dipetik ting [tiG] n tiruan bunyi; denting:
bunga ini?; songon bosi ipokpok, ting
manilpak v memetik; sorani seperti besi dipukul, ting
panilpak n pemetik; bunyinya
tartilpak v terpetik tinggala [tiggala] n bajak; mata
bajak
timah [timah] n timah
tinggil [tiggil] v kelahi; tengkar;
timbahou [tibbahOw] n tembakau
maninggili v menengkari;
timbang [tibbaG] v timbang: boan martinggil v berkelahi;
hujon lasina ai ase hita bertengkar: ulang martinggil
timbang! bawa kemari cabai itu handian! jangan kalian
supaya kita timbang!; berkelahi!;
manimbang v menimbang; partinggil n orang yang suka
panimbang n penimbang bertengkar
timbas [tibbas] a jelas: tinggir [tiggir] a tinggi: tinggirhu
parsahapan si Ali timbas 165 cm tinggiku 165 cm
pembicaraan si Ali jelas tingkal [tikkal] v anjur;
timbuk [tibbuk] v muncul; maningkal v menganjurkan:
martimbuk v bermunculan: maningkal kopala lorong in
martimbuk sibahut ai ikan lele paborsih dalan dohot bah
itu bermunculan kepala lingkungan menganjur-
sibahut [sibahut] n ikan lele kan untuk membersihkan jalan
timbun [tibbun] n timbun; dan sungai
itimbun v ditimbun: ulang tingkap [tikkap] n jendela: dong
itimbun parit ai! jangan tolu tingkap rumahku ada tiga
ditimbun parit itu!; jendela rumahku;
manimbun v menimbun; martingkap v berjendela
1
panimbun n penimbun; tingki [tikki], partingkian n
tartimbun v tertimbun peringatan
timbul → timbuk 2
tingki [tikki] adv sedang
timpal [tippal] v terkapar tingkir [tikkir] v lihat;
timuk [timuk] n rotan yang sudah itingkir v dilihat: mase lang
tua itingkir ho nokkan hu ja
timus [timus] n asap; lahoni? mengapa tidak dilihat
martimus v berasap olehmu ke mana perginya?;
maningkir v melihat
tinada [tinada] Sp n muara sungai
tingkis [tikkis] v harap; mohon;
tinaru [tinaru] n telur; martingkis v berharap:
martinaru v bertelur haganupan halak martingkis
tindih [tiddih] v tindih: anggo hasonangan semua orang
domma isusun, tindih ase bani berharap kesenangan

244 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


tingkup . titir

tingkup [tikkup] v sergap; manipu v menipu;


itingkup v disergap; panipu n penipu;
maningkup v menyergap: tartipu v tertipu
domma maningkup polisi tirahap [tirahap] a teruk; parah:
panangko ai polisi telah na borit tirahap biasani
menyergap pencuri itu mangutahkon daroh yang sakit
tingting [tittiG] n pengumuman; teruk biasanya memuntahkan
pemberitahuan: dong tingting i darah
kantor kepala desa ada peng- tirangkap [tirakkap] n perangkap;
umuman di kantor kepala desa manirangkap v memerangkap;
tingtingbah [tittiGbah] n nama tartirangkap v terperangkap
sejenis burung tirdang [tirdaG] a mati: dayok ai
1 domma tirdang ayam itu telah
tinjak [tijjak] n perangkap
2
tinjak [tijjak] n keturunan mati
tinop [tinOp] v tenggelam; karam; tirei [tirey] n layar;
patinophon v manirei v memasang layar
menenggelamkan tirgas [tirgas] Spp a cekatan
tinta [titta] n tinta tiris [tiris] a bocor: ulang
tintin [tittin] n cincin: tintin omas mambuat aek pakon ember na
cincin emas; tiris! jangan mengambil air
martintin v bercincin dengan ember yang bocor!
tios [tiyOs] v abai; tirtir [tirtir] v tabur;
itioshon v diabaikan: otik pe manirtir v menabur: manirtir
lang itioshonni hita sedikitpun gulo inang i kopi ibu menabur
kita tidak diabaikannya; gula di kopi;
manioshon v mengabaikan; manirtiri v menaburi;
tartioshon v terabaikan manirtirhon v menaburkan
tipa [tipa] v timpa; tiru [tiru] v tiru;
itipa v ditimpa: naheiku itipa maniru v meniru: maniru ia
hayu kakiku ditimpa kayu; hasil horja ni halak ia meniru
manipa v menimpa; hasil pekerjaan orang;
tartipa v tertimpa marsitiruan v tiru-meniru;
paniru n peniru;
tipak [tipak] a sopan: parlahouni
tartiru v tertitu
tipak pakon haganupan jolma
kelakuannya sopan kepada titah [titah] n perintah;
semua orang manitah v memerintah;
manitahi v memerintahi;
tipis [tipis] a tipis: mamasang
manitahkon v memerintahkan;
kaca tipis Ali i tingkap rumahni
panitah n pemerintah
Ali memasang kaca tipis di
jendela rumahnya; titeng [titeG] v timang;
patipishon v menipiskan; maniteng v menimang
tartipis a agak tipis titi [titi] a gila; tidak waras
tiptip [tiptip] n nama sejenis titir [titir] n baris;
burung martitir v berbaris: haganup
tipu [tipu] n tipu: hona tipu si Anto martitir roh hu jon semua ber-
i tiga nantuari si Anto kena baris datang ke mari;
tipu di pasar kemarin; patitirhon v membariskan

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 245


tittit . tohod

tittit [tittit] n nama sejenis burung tobus [tobus] v tebus;


kecil manobus v menebus;
tiung [tiyuG] n terong belanda panobus n penebus;
tiur [tiyur] a nyaring: hatani tiur tartobus v tertebus
pas songon i bagas lubang tobtob [tObtOb] a gemuk pendek:
suaranya nyaring seperti di badanni tobtob badannya
dalam lubang gemuk pendek
toal [toal] a bijak todei [todEy] n sisa: domma bois,
tob [tOb] n tiruan suara dentuman tading todeini mando sudah
habis, tinggal sisa-sisanya lagi;
Toba [toba] n salah satu subsuku
manodeihon v menyisakan;
Batak
martodei v bersisa
tobak [tobak] v tikam; todei-todei → todei
manobak v menikam;
todoh [todOh] v pilih; tunjuk;
manobakkon v menikamkan:
itodoh v dipilih: na sada on
parburu ai manobakkon pisou
domma itodoh si Badu ai yang
hu borgokni singa pemburu itu
satu ini telah dipilih si Ali;
menusukkan pisau ke leher
manodoh v memilih;
singa;
todohan n pilihan
marsitobakan v bertikam-
tikaman; todos [todOs] v terlentang: anggo
panobak n penikam; domma modom todos torus das
tartobak v tertikam bani sogod kalau sudah tidur,
ia terlentang terus sampai pagi
tobal [tobal] a tebal: dong sadiha
tobalni bukumu? seberapa tebal togap [togap] a tegap; gagah:
bukumu?; togap dakdanak ai marangkula
tartobal a agak tebal anak lelaki itu berbadan tegap
tobas [tobas] v tebas; togas [togas] a segar: baru pe
itobas v ditebas; songon na togas ia idahon baru
manobas v menebas: manobas dia kelihatan segar
harangan parjuma tolu rante togong [togOG] v tahan: togong
petani menebas hutan tiga halak ai, ulang ibere ia misir!
rantai; tahan orang itu, jangan biarkan
partobas n penebas; ia pergi!;
tartobas v tertebas manogong v menahan
tobat [tobat] v tobat: sonari togu [togu] v bimbing; tuntun;
domma tobat ia, seng songon manogu v membimbing;
ondi be ia telah tobat sekarang, marsitoguan v bimbing-mem-
tidak lagi seperti dahulu; bimbing;
martobat v bertobat panogu n pembimbing
tobayas [tobayas] n nama sejenis toguh [toguh] a teguh; kukuh;
ular patoguhkon v meneguhkan
tobu [tobu] n tebu; toha [toha] v mulai;
matobu a manis; manoha v memulai: manoha
matobui v memanisi; sabah memulai bersawah
matobu-tobu a asam manis; tohang [tohaG] n palang dada; atap
bercampur rasa asam dan tohod [tohOd] n lutut;
manis martohod v berlutut

246 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


tohuk . tompu

tohuk [tohuk] n katak (yang hidup tombaga [tObbaga] n tembaga


di sungai) tombak [tObbak] n hutan; rimba: i
toi → tois tombak bahat hayu na banggal
tois [tois] n tahi; kotoran; banyak kayu besar di hutan
martois v buang air besar; tombei [tObbey] v buat;
berak manombei v membuat:
tojok [tojOk] v tusuk; tikam; manombei rumah membuat
manojok v menusuk; men- rumah;
cucuk; panombei n pembuat
tartojok v tertusuk: tartojok tombom [tObbOm] n pantat;
paku naheihu kakiku tertusuk bokong
paku tombu [tObbu] n ayam laga
tokan [tokan] n cap; stempel; tombuk [tObbuk], matombuk v
manokan v mencap; tembuk;
menstempel; manombuk v menembuk
martokan v bercap; berstempel
tombul [tObbul] n air yang terdapat
tolah [tolah] v cerai: dong tolah dalam bambu
rombani sudah cerai kedua
tombur [tObbur] v campur;
belah pihak;
manombur v mencampur:
manolahkon v menceraikan;
manombur bah ni tambar
martolah v bercerai
mencampur air obat;
tolon [tolOn] v telan; panombur n pencampur;
manolon v menelan; tartombur v tercampur
tartolon v tertelan
tomos [tomOs] adv amat; sangat;
tolonan [tolonan] n kerongko- parah: na boritni tomos tumang
ngan: borit tolonanni manolon penyakitnya sangat parah
indahan kerongkongannya sakit
tompas [tOppas] v pukul; tampar;
menelan nasi
manompas v memukul; me-
tolngou [tOlGOw] v tergenang: i nampar: ia lang onggah
sabahta tolngou bah ni udan manompas anak-anakni dia
air hujan tergenang di sawah tidak pernah menampar anak-
kita anaknya;
tolor → tolur manompasi v memukuli; me-
tolu [tolu] num tiga; nampari
partolu num pertiga; tompoh [tOppOh] n sampah:
patoluhon num yang ketiga: au tompoh bulung ni botik sampah
anak patoluhon bani keluarga daun papaya;
saya anak ketiga dalam martompoh v bersampah
keluarga; 1
tompu [tOppu] v cabut;
toluhon num tigakan; jadikan
itompu v dicabut: ipon na borit
tiga
podasma itompu gigi yang
tolur [tolur] n telur; sakit cepatlah dicabut;
martolur v bertelur: marhotek manompu v mencabut;
do indung ni dayok dob tartompu v tercabut
martolur ayam betina berkotek 2
tompu [tOppu] adv tiba-tiba: hape
sesudah bertelur
tompu roh udan hujan turun
tomat [tomat] a mahir: tomat bani tiba-tiba
marsahap mahir berbicara

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 247


tompul . tongkar

tompul [tOppul] v tiup; tondung [tOdduG] v ramal;


manompul v meniup: ise do na manondung v meramal: si
manompul sulim ai? siapa yang Lotung manondung halak ai si
meniup seruling itu?; Lotung meramal orang itu
panompul n peniup 1
tong [tOG] adv selalu: tong ia
tomu [tomu] v temu; marguro-guroi hu jabuku dia
manomuhon v menemukan; selalu bermain ke rumahku
martomu v bertemu: martomu 2
tong [tOG] n tong; tempat air:
halak ai i pardalanan orang itu buluh dapot ibahen ianan ni
bertemu di perjalanan bah songon tong bambu dapat
tomulang [tomulaG] adv mesti; dibuat tempat air seperti tong
harus: tomulang marhata tongah [toGah] n tengah;
longgur anggo domma satongah num setengah;
marjepjep hilap kalau telah tongah-tongah n pertengahan;
berkata silap harus berkata tongak [toGak], manongak v me-
keras nengadah: manongak tanganni
tona → tonah hu atas tangannya menengadah
tonah [tonah] n pesan: padas ke atas
tonahku bani halak ai tongantagan [toGattagan] n
sampaikan pesanku untuk tunangan: jenges tumang
orang itu; tongantagan na ipadear ni
manonahkon v memesankan; tulang tunangan yang dipilih
tinonahkon n yang dipesan- paman cantik sekali
kan; tongar → tangar
tonahon n pesanan
tonggo [tOggo] n doa;
tonan [tonan] n upa-upa; hadiah itonggohon v didoakan;
tonang [tonaG] a tenang; manonggohon v mendoakan;
patonanghon v menenangkan martonggo v berdoa;
tondang [tOndaG] n nama marga tonggohonon n yang akan di
(bagian dari marga Purba) doakan
tondok [tOddOk] v menginap tonggor [tOggOr] v lihat;
tondol [tOddOl] v tumbuk; hatonggoron n kelihatan;
itondol v ditumbuk: itondol itonggor v dilihat;
omei ai i bagas losung padi itu manonggor v melihat: au
ditumbuk di dalam lesung; manonggor mara saya melihat
manondol v menumbuk kecelakaan;
tondong [tOndOG] n kerabat laki- manonggori v melihati; meng-
laki dari pihak ibu; abang/ amat-amati;
kakak/adik istri; manonggor-nonggor v me-
martondong v beripar (laki- lihat-lihat;
laki dengan saudara laki-laki marsitonggoran v saling me-
istri) lihat;
1 panonggor n orang yang me-
tondui [tOdduy] n roh: domma roh
lihat; pengunjung; penonton;
tondui halak na matei roh
panonggoran n penglihatan;
orang mati itu telah datang
2 tartonggor v terlihat
tondui [tOdduy] a berat
tongkar [tOkkar], martongkar v
bertengkar: si Amir dohot si

248 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


tongkarang . topot

Mina martongkar i dalan si partonun n penenun;


Amir dan si Mina bertengkar di partonunan n rumah tenun
jalan; top [tOp] n tiruan bunyi letupan
partongkar n orang yang suka topa [topa] v tempah;
bertengkar; manopa v menempah;
partongkaran n pertengkaran panopa n penempah; pandai
tongkarang [tokkaraG] n kolong besi: panopa ai mambaen pisou
rumah pandai besi itu membuat pisau;
tongkol [tOkkOl] n tungkul: patopahon v menempahkan
malopah inang tongkol jagol topak [topak] v petik;
na poso ibu memasak tungkul manopak v memetik: manopak
jagung muda inang bulung timbahou ibu
tongon [toGOn] a benar; memetik daun tembakau;
patongonhon v membenarkan; manopakhon v memetikkan
menyatakan benar topap [topap] n tepuk;
tongos [toGOs] v kirim; martopap v bertepuk:
itongos v dikirim; dakdanak martopap halani
itongoskon v dirimkan: malasni uhurna anak-anak
itongoskon surat humbani betepuk tangan karena sedang
kantor pos surat dikirimkan bergembira
melalui kantor pos; topar [topar] v tampar; tepuk;
manongos v mengirim; manopar v menampar: ia lang
manongoskon v mengirimkan; onggah manopar anak-anakni
panongos n pengirim; dia tidak pernah menampar
tinongos n kiriman anak-anaknya
tongos-tongos [toGOstoGOs] n topas [topas] n tepas: topas ipake
nama sejenis tumbuhan bera- gabe dingding tepas dipakai
cun untuk dinding
tongtong [tOttOG] adv senantiasa; topat [topat] a tepat: ai topat
selalu; selamanya tumang pambotohmu ai
tonja [tOjja] v titip; memang tepat sekali penge-
itonja v dititip: itonja ugasni i tahuanmu itu
rumah si Neli barangnya dititip topi [topi] n tepi; pinggiran: topi
di rumah si Neli; tao Toba tepi danau Toba
itonjahon v dititipkan; topik [topik], matopik a sompek:
manonjahon v menitipkan domma matopik pinggan ondi
tonjan [tOjjan], tartonjan v pinggan yang dulu sudah
termenung: halak ai hundul sompek
tartonjan orang itu duduk toping [topiG] n topeng;
termenung martoping v bertopeng
tonton [tOttOn] n dada; topong [topOG] v masuk:
martonton n berdada (yang matopongkon v memasukkan:
berisi penuh) matopongkon bah ia hu bagas
tonun [tonun] n tenun; buluh ia memasukkan air ke
manonun v menenun; dalam bambu
martonun v bertenun: anak 1
topot [topOt] v mengakui
boru marosu martonun anak
gadis suka bertenun;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 249


topot . totap

2
topot [topOt], topot-topot n torkis [tOrkis] n sehat: ia domma
ampun; torkis ia sudah sehat;
manopoti v mengampuni: hata hatorkisan n kesehatan
manopoti na salah kata yang tornoh [tOrnOh], matornoh v
mengampuni salah runtuh: domma matornoh tanoh
topu [topu] n sejenis daun yang ai tanah itu sudah runtuh
dapat dijadikan sayur torop [torOp] n sejenis kayu
topung [topuG] n tepung: inang bergetah dan berdaun lebar
mambahen itak pakon topung torsa [tOrsa] 1 v selesai: sidea
ibu membuat itak dari tepung torsa marhorja mereka telah
torab [torab] n kali selesai bekerja; 2 a baik sekali;
torang [toraG] a terang; sempurna: domma torsa sudah
sempurna
manorangi v menerangi;
panorang n penerang; tortor [tOrtOr] n tari;
patoranghon v menerangkan; manortor v menari;
tartorang a agak terang manortorhon v menarikan: ia
manortorhon Sitalasari, tortor
toras [toras] a tua;
na tarbarita i Simalungun ia
patorashon v menuakan;
menarikan Sitalasari, tarian
tartoras a agak tua; yang terkenal di Simalungun;
torasan n orang (laki-laki atau panortor n 1 penari; 2 cara
perempuan) yang tidak kawin menari;
walau umur sudah lanjut; panortoran n 1 tempat menari;
namatoras n orang tua 2 perihal yang berkaitan
tordou [tOrdOw] n alas kaki dengan tari-menari;
torih [torih] v cari; periksa; tartortorhon v tertarikan;
manorihi v mencari: dapat ditarikan;
humationg do ia manorih tortor sombah n tari persem-
duitni na magou in ia berputar- bahan atau penghormatan; tari
putar mencari uangnya yang untuk menghormati pihak
hilang itu; mertua atau raja-raja pada masa
marsitorihan v bercari-carian; lampau dan sekarang untuk
panorihi n pencari; pemeriksa; menyambut kedatangan tamu
panorihon n pencarian; toruh [toruh] n bawah;
tartorih v tercari; partoruh n bagian bawah
torih-torih v sedang mencari- torus [torus] adv terus: marhorja
cari torus ia i saba ia bekerja terus
torik [torik] a capek; lelah: torik di sawah;
amang halani dongkah patorushon n meneruskan;
mardalan ayah capek karena torus uhur ki pikiran tenang
lama berjalan torusuk [torusuk] a dingin (yang
torjang [tOrjaG] n sejenis pisau meresap);
yang biasa diselipkan di partorusuk n hal dingin: pas
pinggang; golok songon partorusuk ni es persis
seperti dinginnya es
torjok [tOrjOk] n pancang:
bahenma torjok batas tanoh ai totap [totap] v tetap: seng pala
i jai! buatlah pancang sebagai mabiar ham, totaphon uhurmu!
batas tanah itu di sana! engkau tidak usah takut,
kuatkan hatimu!;

250 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


totok . tugah

manotaphon v menetapkan tuang [tuwaG] v tuang: domma,


totok [totO?] n gigi anak-anak: tuanghon hubagas kaleng on!
domma piga totokni tubuh? sudah, tuangkan ke dalam
sudah berapa giginya tumbuh? kaleng ini;
totor [totOr] a terang: domma totor ituanghon v dituangkan;
pangahaphu sudah terang pera- manuanghon v menuangkan
saanku tuangan [tuwaGan] n lumbung
towod [towOd] n lutut: mahua padi
towodmu mardaroh? mengapa tuar [tuwar] n perangkap ikan
lututmu berdarah?; tuba [tuba] n tuba; semacam
manowod v berlutut; menyem- tanaman berduri, mempunyai
bah: manowod do ia ro dia getah beracun, selalu dipakai
datang menyembah untuk menuba ikan
tu [tu] kp tumang adv terlalu; tubar [tubar] n alat untuk meme-
sangat: bahattu terlalu banyak rahkan benang
tua [tuwa] a tua; tubir [tubir] v makan
matua n yang tua;
tubuh [tubuh] v lahir: domma
partua n orang yang dituakan;
tubuh anakmu? sudah lahir
partua-tua n orang yang tua
anakmu?;
yang pernah menikah;
hatubuhan n kelahiran; ia laho
sintua n orang yang dituakan;
hu huta ianan hatubuhanni dia
imam dalam agama Kristen
pergi ke kampung tempat
tuah [tuwah] n peruntungan; tuah; kelahirannya;
hatuahon n keberuntungan: manubuhkon v melahirkan;
hatuahon do halak na partubuh n 1 hari lahir; 2 cara
manangihon hata ni naibata lahir;
keberuntungan bagi orang yang tubuhan v melahirkan;
mendengarkan sabda Tuhan; tubuh tuah ki melahirkan anak
martuah v beruntung; ber-
bahagia tubung [tubuG] n sejenis kayu
tuak [tuwak] Tb n tuak; tuda [tuda] a canggung
panuakon n proses membuat tudu [tudu] a tepat; kena
tuak tuduh [tuduh] v tunjuk;
tuakal [tuwakal] v kuat bekerja: ituduh v ditunjuk;
tuakal si Jusli i jumani si Jusli manuduh v menunjuk;
kuat bekerja di ladang panuduh n penunjuk;
tualah [tuwalah] n kain lap: anggo patuduhkon v menunjukkan
domma maridi, pakai tualah tuduh-tuduh [tuduhtuduh] n jari
ase koring kalau sudah mandi telunjuk
pakai kain lap agar kering tudung [tuduG] n tudung: mamakai
tualang [tuwalaG] n kayu raja: tudung ia anggo milas ari dia
hayu tualang biasani bagal- memakai tudung kalau hari
bagal janah godang kayu raja panas
biasanya besar-besar dan pan- tugah [tugah] v beri tahu;
jang itugah v diberi tahu: domma
tualu [tuwalu] n sejenis burung itugah nokkan sudah diberi
tuamalang [tuwamalaG] n jari tahu tadi;
tengah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 251


tugan . tulang

patugahkon v partuhil n pemahat;


memberitahukan; patuhilon n pemahatan;
panugah n pemberi tahu; tuhilon n pahatan
2
pelapor; tuhil [tuhil] n telinga
patugah v memberi tahu; tuhong [tuhOG] n makanan yang
tarpatugah v terberitahukan; menguatkan badan
tugah-tugah n pemberitahuan; tuho-tuho [tuhotuho] n tunggul
pengumuman
tuhu [tuhu] a benar; asli: bagod
tugan [tugan] n ejek; tuhu ibahen gula nira asli
itugan v diejek: ulang itugan dibuat gula
torus jangan diejek terus; tuhuk [tuhuk] n pundak;
manugan v mengejek manuhuk v memundak
tugat [tugat] n sangka; tuhul-tuhul [tuhultuhul] n siku;
manugat v menyangka; lutut
tartugat v tersangka
tujur [tujur] n ludah; liur;
tugo [tugo] n bekal: hita mamboan manujur v meludah;
tugo untuk di dalan kita manujuri v meludahi;
membawa bekal untuk di jalan manujurkon v meludahkan;
tuha [tuha] a tua: domma tuha tujur-tujur 1 n penyakit:
barang in barang itu sudah tua; tujur-tujur do ia dia penyakitan
partuha n pengetua; ketua 2 v menghina dengan meludah:
(adat) roh si Jedi tujur-tujur do si
tuhak [tuhak] n lubang: ia Butet si Jedi datang si Butet
mambahen tuhak ni sulim dia meludah
membuat lubang seruling tukas [tukas] v tuduh;
tuham-tuham [tuhamtuham] n itukas v dituduh;
rabung: pasang lobei tuham- manukas v menuduh;
tuham ni rumah on! pasang panukas n penuduh;
dulu rabung rumah ini! tartukas v tertuduh
Tuhan [tuhan] n Tuhan; tukason [tukasOn] n aren pertama
martuhan v bertuhan dibuka untuk mengambil nira-
nya
tuhang [tuhaG] n tukang;
martuhang v bertukang: arian tuktodung [tuktOdung] a lapar
on au martuhang rumah ni si tuktuk [tuktuk] n batu giling;
Godi hari ini aku bertukang di manuktuk v menggiling;
rumah si Godi manuktukhon v menggiling-
kan;
tuhar [tuhar] v tukar;
tartuktuk v tersandung: au
manuharhon v menukarkan;
tartuktuk batu aku tersandung
martuhar v bertukar;
batu
tartuhar v tertukar
1 tula [tula] n 1 purnama: i bulan
tuhil [tuhil] n pahat: boban tuhilni tula huingot rupamu di bulan
ase martuhang hita bawa purnama kuingat wajahmu; 2
pahatnya agar kita bertukang; hari kelima belas dalam setiap
ituhil v dipahat; bulan
manuhil v memahat: ia
tulan [tulan] n paha
sanggah manuhil hayu dia
sedang memahat kayu; tulang [tulaG] pron saudara laki-
martuhil v berpahat; laki ibu

252 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


tulbas . tunggar

tulbas [tulbas] v mandi bunga; manumbak v menombak;


itulbasi v dimandikan pakai panumbak n penombak
bunga: patar itulbasima ia ia tumbalelang [tubbalElaG] v ber-
dimandikan pakai bunga besok guling terpelanting
manulbasi v memandikan tumbeng [tubbeG] n semacam tali
pakai bunga yang dibuat dari akar tumbuhan
tuldak [tuldak] n alat yang dipakai tumbor [tubbOr] n tunas;
dalam pertenunan martumbor v bertunas
tuldik [tuldik] n nama sejenis tumbuk [tubbuk] v sentuh;
burung itumbuk v disentuh;
tuldom [tuldom] v menentang manumbuk v menyentuh;
tulduk [tulduk] v tunjuk; tartumbuk v tersentuh
itulduk v ditunjuk; tumpak [tuppak] n pemberian;
manulduk v menunjuk: ia bantuan
manulduk jolma na marsala dia tumpanan [tuppanan] n tempat
menunjuk orang yang bersalah; nasi di atas pahar atau nampan
panulduk n penunjuk; orang tumpang → tumpak
yang menunjuk tumpang-tumpang
tulila [tulila] n semacam seruling [tuppaGtuppaG] n sejenis tabung
(dari bambu) tempat menyimpan obat
tulimat [tulimat] a cermat dan tuppol [tuppOl] v berayun (naik
berhati-hati: tulimat do ia turun)
marhorja dia bekerja dengan tumpur [tuppur] a binasa; hancur;
cermat; tumpur
itulimati v dicermati; tumtum [tuttum] n bungkus;
manulimati v mencermati itumtum v dibungkus: mase
tulluk → tulduk itumtum bani hortas? mengapa
tulpang [tulpaG] n anak sungai dibungkus pakai kertas?;
tului [tuluy] v singgah; mampir manuntum v membungkus
tuluk [tuluk] n menonjol; sangat tunam [tunam] n bara api
baik tunangan [tunaGan] n tunangan:
tulus [tulus] v kejar; ise tunanganmu? siapa tuna-
manulus v mengejar; nganmu?
marsitulusan v berkejar-kejar- tunas [tunas] n tunas;
an; martunas v bertunas
partulus n pengejar tundal [tuddal] v paling; berpaling;
tumang [tumaG] adv amat; sangat; manundalhon v memalingkan
terlalu: borit tumang huahap tunei [tuney] adv tunai; kontan
na so marnadong on sangat tunggal [tuggal] a jantan: horbou
sakit kurasa karena ketiadaan tunggal kerbau jantan
uang
tunggal isang [tuggalisaG] v jung-
tumba [tubba] n gantang; ukuran kir balik;
berat: laho boli boras dua martunggal isang v berjungkir
tumba hu kodei! pergi beli balik
beras dua gantang ke kedai! tunggar [tuggar] n ranggas;
tumbak [tubbak] n tombak; ranting kayu yang terbenam
itumbak v ditombak; dalam air

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 253


tunggom . turbung

tunggom [tuggom] n tabung bambu disokong supaya jangan


tempat tuak atau nira tumbang;
tunggu [tuggu] v tagih; manungkol v menyokong;
itunggu v ditagih; panungkol v penyokong;
manunggu v menagih tungkol-tungkol n penyokong
tunggul [tuggul] n modal: sadiha tungkot [tukkot] n tongkat;
kira-kira tunggulni? berapa martungkot v bertongkat
kira-kira modalnya?; tungou [tuGOw] n kutu ayam;
martunggul v bermodal tungau
tunggung [tuggung] a mulia; tungtung [tuttuG] n penyu
terhormat tungub [tuGup] n tutup: domma
tungir [tuGir] n sejenis binatang iboli bapa tungub ni hudon na
yang kecil: bahat do tungir i dokah ai tutup periuk yang
harangan toras banyak lama itu sudah dibeli bapak;
binatang kecil di hutan rimba martungub v bertutup
tungkal [tukkal] a habis: domma tunila [tunila] n sapu;
tungkal omei iparseda aili i itunila v disapu: mase lang
jumanami padi kami di ladang itunila holah tompoh ai?
habis dirusak babi hutan; mengapa tidak disapu saja
itungkalhon v dihabiskan; sampah itu?;
manungkalhon v menghabis- matunila v menyapu
kan tuntun [tuttun] v sengaja: pas
tungkang [tukkaG] v tengkar; songon na tuntun parrohni
martungkang v bertengkar bani sadari on kedatangannya
tungkap [tukkap] v tumpah; seperti disengaja hari ini
manungkaphon v menumpah- tuok [tuwOk] v sejenis permainan
kan; judi (menggunakan uang
tartungkaphon v tertumpah- logam);
kan martuok v bermain judi
tungkik [tukkik] n congek; tupa [tupa] adv bagus (baik
tungkikon v menderita congek sekali); mujur; terima kasih:
tungking [tukkiG] v tengkar; tupa ma roh nasiam terima
martungking v bertengkar kasih kalian sudah datang;
patupahon v membaguskan
tungkir [tukkir] v jenguk;
manungkir v menjenguk: tupang [tupaG] n cabang;
manungkir na boritan men- martupang v bercabang
jenguk orang sakit; tupang pipis [tupaGpipis] n se-
tungkir-tungkir v perhatikan; jenis burung
awasi turab [turab] v baru tumbuh
tungkis [tukkis] n curam; terjal: turah [turah] Kr v tumbuh
dalan laho hu jumani tungkis turahan [turahan] n lesung yang
tumang jalan mau ke ladangnya dipelihara di rumah bolon
curam sekali turak [turak] v keluar (tentang
tungkol [tukkol] n sokong; keringat)
itungkol v disokong: pisang ai turan [turan] n kucing jantan
paksa do itungkol ase ulang
turbung [turbuG] n bambu yang
maumbak pisang itu terpaksa
dibelah ujungnya

254 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


turei . tuyung

turei [turey] a baik: turei uhur ni manusukhon v menusukkan;


si Juan hati si Juan baik; menikamkan;
ipaturei v diperbaiki; panusuk v penusuk; penikam;
patureihon v memperbaiki tartusuk v tertusuk; tertikam
turgis [turgis] v suntik; tutua [tutuwa] n nenek
iturgis v disuntik; tutualang [tutuwalaG] n jari tengah
manurgis v menyuntik tutuduh [tutuduh] n jari telunjuk
1
turih [turih] n gores; garis; tutuhuyon [tutuhuyon] n sejenis
iturih v digores; tikus
iturihkon v digoreskan;
manurih v menggores; meng- tutung [tutuG] v bakar;
garis; itutung v dibakar;
manurihkon v menggoreskan; manutung v membakar;
tarturih v tergores: meja ai memanggang: sidea manutung
tarturih pisou meja itu tergores dekke i topi tao mereka
pisau; membakar ikan di tepi danau;
turihon n goresan situtungon n yang dibakar;
2 tartutung v terbakar
turih [turih] n urat: turih ni hayu
urat kayu tutungei [tutuGey] n jarum: inang
turik [turik] n bopeng; burik; mamboli tutungei i kodei ibu
turikon v kena bopeng; bekas membeli jarum di kedai
campak tutup [tutup] n tutup: tutup ni
turpa [turpa] n bentuk (bangun- hudon tutup periuk;
an): jenges tumang turpa manutup v menutup: manutup
rumah ni si Anggi bentuk tuhil menutup telinga;
rumah si Anggi cantik tartutup v tertutup
tursam [tursam] a aib tutupan [tutupan] n penjara: ia
turtar [turtar] n tiruan suara tem- baru mulak hun tutupan ia baru
bakan; bunyi yang tidak teratur pulang dari penjara
turun [turun] v turun; tutur [tutur] v tutur;
ipaturun v diturunkan; martutur v bertutur;
manurun v menurun; manuturhon v menuturkan;
manuruni v menuruni; partuturan n pertuturan:
paturunhon v menurunkan palobei nisungkun marga ase
turut [turut] v turut; ikut nibotoh partuturan lebih dulu
ditanya suku supaya jelas
tusa [tusa] n kutu; tuma: bahat
pertuturan
tumang tusa longkat bani baju
ai banyak sekali kutu lengket tutut [tutut] n sejenis kudis yang
dibaju itu terdapat di kepala manusia;
tututon v menderita penyakit
tusam [tusam] n tusam
kulit di kepala
tusik [tusik] a karat;
martusik v berkarat: mase tuyung [tuyuG] n terung
domma martusik parang mon?
mengapa sudah berkarat
parangmu ini?
tusuk [tusuk] v tusuk; tikam;
manusuk v menusuk; meni-
kam;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 255


u . ualuh . ugup

udan [udan] n hujan: anggo roh


U udan, lang roh au kalau hujan
turun, saya tidak datang; ki
ualuh [uwaluh] num delapan; udan songon tangtang ni na,
marualuh-ualuh v berdelapan- manektek hu bongbongan
delapan; seperti sisa air hujan jatuh ke
parualuh v membagi delapan; dalam kolam, datang tak
paualuhkon n yang kedelapan tambah pergi tak kurang;
uang [uwaG] n uang: bahat do haudanan n kehujanan;
gunani uang uang banyak mangudani v menghujani;
gunanya marudan v berhujan-hujanan;
ubag [ubag] n tikus: bahat do ubag paudan n terkena hujan;
i rumah nami banyak tikus di udan marsira-sira hujan lebat
rumah kami udang [udaG] n udang
ubah [ubah] n ubah: ubahma udor [udOr] v pintal: udor aribut ai
parlahoumu! ubahlah kelaku- ase ibaen tali pintal ijuk itu
anmu!; biar dijadikan tali;
mangubah v mengubah; iudor v dipintal;
marsiubah v masing-masing mangudor v memintal
mengubah; ugah [ugah] n luka: tambari ugah
marubah v berubah; mu in obati lukamu itu;
tarubah v terubah mangugahi v melukai;
uban [uban] n uban; marugah v mempunyai luka:
maruban v beruban; marugah ni pakkuh terluka
ubanon v beruban sampai dalam (hingga tak ter-
ubar [ubar] n arah: ubar hu lupakan)
siamun arah sebelah kanan parugahon n pelukaan
1
ubat [ubat] n obat; ugama [ugama] n agama;
mangubati v mengobati; ugama Islam agama Islam;
marubat v berobat; ugama Kristen agama Kristen
paubathon v mengobatkan ugar [ugar] v aduk: ugar lowoh ai!
2
ubat [ubat] n mesiu: au maoban aduk sayur itu!;
ubat saya membawa mesiu mangugar v mengaduk
ubi [ubi] n ubi; sejenis umbi- ugas [ugas], ugas-ugas, ugasan n
umbian barang perhiasan;
ubit [ubit], ubit-ubit v komat- parugasan n hal tentang
kamit: ubit-ubit babahni barang perhisan
manabas mulutnya komat- ugei [ugEy] a kacau: ulang ugei
kamit membaca mantera; hiou ai! jangan kacau kain itu!
marubit-ubit v berkomat- uget [ugEt] v terus; lanjut: uget
kamit mardalan sidea hun tiga
ubung [ubuG] v sambung; mereka teruskan berjalan ke
maubung v menyambung; pekan
maubunghon v menyambung- uguh [uguh] a lemah: uguh
kan; angkulani badannya lemah
tarubung v tersambung ugup [ugup] n buih: bahat ugup ni
ucok [ucOk] n panggilan untuk bagod on tuak ini banyak buih-
anak laki-laki kecil nya;

256 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


ugus . ulih

marugup v berbuih manguji v mencoba


ugus [ugus] v gosok; ujung [ujuG] n ujung;
iugus v digosok; marujung v berujung;
mangugus v menggosok; parujung n bagian ujung;
pangugus v penggosok ujung goluh ajal;
uhal [uhal] v gali: ulang uhal na ujung sombah uang atau ma-
dop isuan in! jangan gali yang kanan untuk acara menyembah
sudah ditanam itu!; ukur [ukur] n ukur: ukurma sadiha
manguhal v menggali; godangni! ukurlah berapa
panguhal n penggali; besarnya!;
taruhal v tergali mangukur v mengukur;
uhir [uhir] v ukir; pangukur n pengukur;
manguhir v mengukir: tarukur v terukur
manguhir karosi mengukir ulah [ulah] n perangai; kelakuan:
kursi; ulahni pe lang jenges
panguhir n pengukir perangainya pun tidak baik
uhub [uhub] n selimut; ulak [ulak] v ulang; coba lagi: ulak
maruhub v berselimut sahali nari ulang sekali lagi;
uhum [uhum] n hukum; mangulaki v mengulangi;
iuhum v dihukum: parjahat ai tarulaki v terulangi
iuhum jolma simbue orang ulang [ulaG] adv jangan: ulang
jahat itu dihukum masyarakat ibuat duit inang mai! jangan
manguhum v menghukum; diambil duit ibumu!
uhumon v akan dihukum ulangan [ulaGan] n jala besar
uhur [uhur] n hati; pikiran: ular [ular] a boros: ular do duit
marmalas uhurma namin anggo i tiga uang boros kalau
nasiam bersuka hatilah kiranya pergi ke pekan
kalian; ulbei [ulbEy] n tambah: ulbei
maruhur v hati-hati; indahanmu, ulang maila! Tam-
paruhur n perhatian; bah nasimu, jangan malu!;
uhur-uhur adv suka hati: maulbei v menambah;
uhur-uhurmuma: suka hatimu- maulbeihon v menambahkan
lah
ulbuk [ulbuk] v sisip (tentang
ui [uwi] n sejenis burung: na i atas tanaman);
bagod aima manuk-manuk ui iulbuk v disisip;
yang di atas pohon enau itu maulbuk v menyisip
burung ui
ulgap [ulgap] v timbul: ulgap
ujar [ujar], ujar-ujaran n guna- mataniari hun timur matahari
guna: hona ujar-ujaran terkena terbit dari timur
guna-guna
ulig [ulig] v dekap (saat tidur): ulig
ujat [ujat] a masyhur: domma ujat ia ase ulang borgohan! dekap
goranni namanya sudah dia biar tidak kedinginan!;
masyhur maulig v mendekap
uji [uji] v coba;
ulih [ulih] n untung (tidak bersifat
iuji v diuji: lang pala iuji
materi): ulih do ai marboru na
domma masak gulei ai tidak
rajin dia beruntung punya anak
perlu dicoba daging itu sudah
perempuan yang rajin
masak;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 257


uli-uli . undar

uli-uli [uliuli] n alat pemintal maummah v mencium;


benang marsiummahan v berciuman;
ulog [ulOg] n ular; maummahi v menciumi;
ulog sabah ular sawah; maummahkon v menciumkan;
ulog siratah ular hijau pangummah n pencium;
ulok → ulog tarummah v tercium;
maummah-ummah v men-
ulos [ulOs] n selimut atau kain khas
cium-cium
Batak;
mangulosi v menyelimuti; umpama [uppama] n umpama;
manguloskon v menyelimut- maumpamahon v mengum-
kan; pamakan;
marulos v berselimut; marumpama v berumpama;
maruloshon v berselimutkan parumpamaan n perumpama-
an
ulpak [ulpak] v pukul: ulpak ulog
ai! pukul ular itu!; umpasa [uppasa] n pantun;
maulpak v memukul; marumpasa v berpantun
paulpak n pemukul umpat [uppat] v cabut;
ultop [ultOp] n sumpit; maumpat v mencabut: lawei
iultop v disumpit; maumpat gadung i juma
maultop v menyumpit; saudara (ipar) mencabut ubi di
parultop n penyumpit ladang;
maumpati v mencabuti;
ulu [ulu] n kepala: pantang ijolomi
maumpathon v mencabutkan;
ulu ni halak kepala orang
pangumpat n pencabut;
pantang dipegangi;
tarumpat v tercabut
marulu v berkepala;
pangulu n kepala desa umpong [uppOG] n senggulung
umbak [ubbak] n ombak; umung [umuG] n ulat dalam air
marumbak v berombak umur [umur] n umur;
umbal [ubbal] v gonggong; marumur v berumur
mangumbal v menggonggong: umut [umut] n lumut;
mangumbal aili baliang anjing marumut v berlumut
menggonggong babi hutan unang → ulang
umbalos [ubbalOs] n kata-kata unap [unap], maunap v menguliti
yang diucapkan dalam tangisan (mengambil kulit kayu sehingga
untuk meratapi kematian mertua tinggal kayu kerasnya);
umban [ubban] n ganti: umban iunap v dikuliti
tiang ni bagas ai domma undalap [uddalap] n nama sejenis
buruk! ganti tiang rumah itu ikan tawar yang hidup di danau
sudah rusak! atau di rawa
umbang [ubbaG] v terapung: aha undalit [uddalit] n nama sejenis
na umbang ai? apakah yang kayu
terapung itu? undar [uddar] v mundur: undar
umboh [ubbOh] n suara lembu otik ase lang tartabrak mundur
umbung [ubbuG] v sambung sedikit agar tidak tertabrak;
(membuat kamar, dapur, atau mangundarhon v memundur-
teras bagian dari rumah utama) kan
ummah [ummah] v cium;

258 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


undong . unjat

undong [uddOG] a agak banyak: unggur [uggur] n rantai yang di-


undong do halak na roh kalungkan ke leher anjing;
marhorja agak banyak orang marunggur v berantai
yang datang bekerja ungkal [ukkal], ungkal-ungkal v
unduh [udduh] v mengantuk: goyang-goyang; jingkat-jingkat
unduh ma au, parlobei au ungkap [ukkap] v buka: ungkap
modom da aku sudah mengan- lobei labah in! buka dulu pintu
tuk, aku tidur duluan, ya itu!;
unduk [udduk] v tunduk; maungkap v membuka;
maunduk v menunduk: tarungkap v terbuka
maunduk au halani maila aku ungkat [ukkat], ungkat-ungkat a
menunduk karena malu; pincang: ungkat nahei ni itojok
paundukhon v menundukkan;
duri kakiku pincang tertusuk
tarunduk v tertunduk
duri
undur [uddur] v surut;
ungkil [ukkil] v cungkil;
paundurhon v menyurutkan
maungkil v mencungkil;
ungar [uGar], ungar-ungar n paungkil n pencungkil;
tengkorak tarungkil v tercungkil
unggal-unggal [uggaluggal] v ungkoh [ukkOh], ungkoh-ungkoh
bergoyang turun naik
v sesak napas (karena meng-
unggas [uggas] n alat (kuas) untuk angkat beban berat): ungkoh
menghaluskan benang agar sidea mangangkat omei sada
tidak berbulu; goni dia sesak napas meng-
mangunggas v menguas angkat padi satu goni
benang
ungkor [ukkOr] n dengkur:
unggat [uggat] v goyang: ulang tartangar ungkorni hu jon
unggat ambotik ai ase lang dengkurnya terdengar ke sini;
madabuh buahni! jangan
mungkor v mendengkur
goyang pohon pepaya itu agar
tidak jatuh buahnya!; ungut [uGut], ungut-ungut n
iunggat v digoyang; gerutu; sungut-sungut;
maunggat v menggoyang marungut-ungut v meng-
gerutu; bersungut-sungut
unggil [uggil] v membungkukkan
badan (sambil mengoyang- unjah [ujjah] a sayang; murah
goyangkan pantat biasanya hati: unjah do ia marboru dia
untuk memanas-manasi lawan); sayang beranak gadis
tungging; unjal-unjal [ujjalujjal] v goyang
maunggili v memantati; me- naik turun (seperti mengendarai
nungging; motor di jalan berlubang);
maunggilhon v menungging- marunjal-unjal v bergoyang-
kan goyang
unggul [uggul] n keputusan yang unjar [ujjar] v pancang;
diambil orang tua ketika anak maunjarhon v memancang-
perempuannya akan menikah kan: maunjarhon besikah ni
unggun [uggun] n bujuk rayu; pansa! memancangkan tiang
bujukan terus-menerus yang di- gubuk!
lakukan orang tua kepada anak unjat [ujjat] v bergoyang naik
perempuan untuk segera me- turun; jungkat-jungkit
nikah

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 259


unjei . upar

unjei [ujjEy] a condong: unjei untalas [uttalas] v meronta-ronta:


hayu in hu ambilou kayu itu untalas aili ai hona siding babi
condong ke kiri hutan itu meronta-ronta terkena
unjom [ujjOm] v tersungkur: perangkap
unjomma au i bagas pudi aku untam [uttam] v ikat (tentang
tersungkur di belakang rumah hewan piaraan): untam horbou
unjuk [ujjuk] v menikah: dopma mai ase ulang maluah! ikat
ho marunjuk? apakah kamu kerbaumu biar tidak lepas!
sudah menikah?; mauntam v mengikat;
paunjukhon v menikahkan; taruntam v terikat
siparunjuk n pengantin untei [uttEy] n jeruk
unob [unOb] v tenggelam: unob untong [uttOG] v tahan napas;
ibagas bah sidea sada borngin manguntong v menahan napas
mereka tenggelam di sungai untor [uttOr] v sentak: untorhon
satu malam; tali panrahutni ase madabuh
iunobhon v ditenggelamkan; halambir ai! sentakkan tali
maunobhon v menenggelam- pengikatnya biar jatuh buah
kan kelapa itu!;
unok [unOk] n bagian dalam kayu mauntorhon v menyentakkan;
yang lembut; empulur taruntor v tersentak
unong [unOG] n lubuk: bagas untungan [uttuGan] n untung;
tumang unong ai do lubuk itu laba: utik do untungan martiga-
dalam sekali tiga sedikit sekali laba dari
unsaga [ussaga] v bangga (atas berdagang
diri sendiri); untut [uttut] n kentut: untut ise do
mangunsaga v na marbau masik? siapa yang
membanggakan: ulang ho kentut berbau busuk?
mangunsaga i jin! jangan kau manguntuti v mengentuti;
membanggakan diri sendiri di taruntut-untut v terkentut-
sini! kentut
unsagah [ussagah] a andal: uor [uwOr] v putar (tentang angin);
unsagahkonma pambotoh min! maruor v berputar
andalkanlah kemampuanmu uos [uwOs] v hembus (tentang
sendiri! angin);
mangunsagahkon v meng- maruos v berhembus
andalkan upah [upah] n gaji; upah: sadiha
unsim [ussim] n sejenis pisang upah ni? berapa upahnya?;
yang tumbuh liar di hutan dan mangupahi v mengupahi;
tidak bisa dimakan marupah v berupah
unsok [ussOk] n panggilan untuk upak [upak] a hormat
anak laki-laki kecil upam [upam] v gesek (ke tanah):
unsum [ussum] n moncong upamhon lobei sandal min
unta [utta] n unta sandalmu gesekan dulu ke
untal [uttal] v gigit (menggigit tanah;
kain atau baju biasanya pada mangupamhon v menggesek-
anak-anak): ulang untal baju kan ke tanah
min! jangan gigit bajunya! upar [upar] n ular sendok

260 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


upas . usap

upas [upas] n pesuruh; opas mangurat v mengakar;


upat [upat] n serupa: upat bohini marurat v berakar
2
sidea wajah mereka serupa urat [urat] n urat;
upa-upa [upaupa] n upa-upa; marurat v berurat
sajian; urdo [urdo], mangurdo v me-
mangupa-upa v mengupa-upa nimang; membuai
upih [upih] n pelepah pinang: urling [urliG], urling-urling n dua
songon upih halak ai orang itu potong bambu yang diselipkan
seperti pelepah pinang (sangat di tengah-tengah sebagai pe-
kurus) misah antara dua bagian
upir [upir] v geleng; ursa [ursa] n rusa: eta hita
mangupir v menggeleng: lalap marburu ursa mari kita berburu
mangupir do tong uluni anggo rusa
isuruh kepalanya selalu ursak [ursak] v muntah (tentang
menggeleng kalau disuruh anak bayi): ursak anakni halani
upok [upOk] n anak tumbuhan bosurtu minum anaknya mun-
yang baru tumbuh dari dalam tah karena terlalu banyak
tanah minum
ura [ura] n jenis masakan dari ursam [ursam] a mulut kotor
daging yang diberikan kepada (karena berbicara tidak pantas):
orang yang sakit agar cepat ursam dasa pamanganmui
sembuh ucapanmu kotor sekalli
urah [urah] a 1gampang; mudah: urung [uruG] n bukit barisan
urah horjaonkon gampang urup [urup] v tolong; bantu: urup
dikerjakan; 2 murah: urah au da mamboan hayu on!
hargani sipatu ai harga sepatu tolong aku mengangkat kayu
itu murah itu!;
urak [urak] adv kurang: harga mangurupi v menolong; mem-
bajuni seng boi urak harga baju bantu;
ini tidak boleh kurang; marsiurupan v tolong-meno-
manguraki v mengurangi; long; bantu-membantu;
mangurakhon v mengurang- pangurup n pembantu;
kan pangurupi n dukun bayi;
uram [uram] n campur; pangurupion n penolongan;
iuram v dicampur; tarurupi v tertolong
iuramhon v dicampurkan: usah [usah] v basuh: usah naheimu
bulung bawang iuramhon hu ase borsih! kakimu basuh
lowoh daun bawang dicampur- supaya bersih!
kan ke dalam sayur; mangusah v membasuh
mauram v mencampur usang [usaG] a lama: omei usang
uras [uras] v bersih: urasma lang boi mambaen boni padi
jabulanmu bani untei mungkur! yang sudah lama tidak baik
bersihkan rambutmu dengan untuk dijadikan benih:
jeruk purut!; hausangon a kelamaan
iuras v dibersihkan; usap [usap] v hapus: usap iluh
manguras v membersihkan min! hapus air matamu!;
1 mangusap v menghapus;
urat [urat] n akar;

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 261


usat . uyup

mangusaphon v menghapus- pautanghon v mengutangkan;


kan; marutang v berutang;
tarusap v terhapus parutang v pengutang;
usat [usat] a sedih: usat uhurhu tarutang v terutang
mamingkiri ganup on hatiku utap [utap] a marah: ulang utap
sedih memikirkan semua ini ho! jangan marah kau!
use → usei 1
utar [utar], utar-utar n penanda
usei [usEy] adv lagi: mulak usei dalam permainan ilmu mistik
hanami hu juma kami balik lagi 2
utar [utar], utar-utar n ikat
ke ladang kepala
1
usih [usih] n serupa: usih bajumin utok [utOk], utok-utok n otak;
songon baju edamu bajumu marutok-utok v berotak
serupa dengan baju kakakmu utus [utus] v sengaja: utus au
2
usih [usih], usih-usih n patung marlajar bodari on aku sengaja
yang dibuat menyerupai belajar malam ini;
manusia marutus v bersengaja
usil [usil] n pedas: usil tumang utut [utut] n kepompong
sambal in sambal ini sangat uyuk [uyuk], uyuk-uyuk n ucapan
pedas ketika memasukkan ayam ke
usir [usir] v usir: usir dayok in hun dalam kandang
alaman! usir ayam itu dari uyup [uyup], uyup-uyup n tempat
halaman! udara dalam perut ikan
mangusir v mengusir;
tarusir v terusir
usog [usOg] n sejenis burung yang
memakan padi di sawah; pipit
usop [usOp] v benam; terbenam:
usop naheini hu bagas lumpur
kakinya masuk ke dalam
lumpur
usta [usta] v endus;
mangusta: mangusta bauni
begu horbou ai kerbau itu
mengendus bau harimau
usung [usuG] n pikul: usung jagul
ai hu bagas! pikul jagung itu
ke dalam!
mangusung v memikul
utah [utah] v muntah: ulang utah i
parmodoman! jangan muntah
di tempat tidur!;
mangutahkon v memuntah-
kan;
parutah n pemuntah
utang [utang] n utang: sadiha
utang mu i kodei? berapa
hutangmu di kedai?;

262 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


w . wa . weiwei

W
wa [wa] n huruf keenam dalam
aksara Simalungun (dari surat
sapuluh siah)
wajip [wajip] v wajib;
mawajiphon v mewajibkan
weiwei [wEywEy], weiweian n
alat memintal tali

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 263


y . ya . yangon

Y
1
ya [ya] n huruf keempat belas
dalam aksara Simalungun (dari
surat sapuluh siah)
2
ya [ya] n bara
yangon [yaGOn] a lumpuh

264 Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia


PUSTAKA ACUAN

Atkins, B.T. Sue and Michael Rundell. 2008. The Oxford Guide
to Practical Lexicography. New York: Oxford University
Press.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Damanik, Urich H. dkk. 1984. Morfologi dan Sintaksis Bahasa
Batak Simalungun. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengem-
bangan Bahasa, Depdikbud.
Hasyim, Zubeirsyah M. ddk. 2001. Kamus Bahasa Simalungun-
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Jackson, Howard. 2002. Lexicography An Introduction. London
and New York: Routledge.
Lingga, S. Andareas, dkk. 2002. Terjemahan Pustaha Lak-lak ke
Dalam Aksara Latin. Pematangsiantar: Disparsenibud,
Pemkab Simalungun.
Saragih, St. J.E. 1989. Kamus Simalungun Indonesia. Pematang-
siantar: Kolportase GKPS.
Sinaga, Salmon. 2008. Adat ni Simalungun, Hasil Seminar/
Bedah Buku Presidium Partuha Maujana Simalungun
2008. Pematangsiantar: tanpa penerbit.
Sinaga, Salmon. 2010. Uppasa & Uppama Simalungun. Medan:
tanpa penerbit.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Kamus Bahasa Simalungun – Indonesia 265

Anda mungkin juga menyukai