Anda di halaman 1dari 6

Rancang Bangun Mesin Perajang Lengkuas

Cahya Siti Hanifa1), Juliyan2), Okta Pardamean3), Robert Napitupulu4), Herwandi5)


1,2,3,4,5) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, Bangka Belitung
33211, Email: cahyasitihanifa@gmail.com

Abstrak - Lengkuas (Alpinia Galanga) atau laos merupakan tanaman herbal berumur panjang yang banyak
dimanfaatkan sebagai bumbu dan obat-obatan dan tergolong kedalam simlisia rimpang. Berdasarkan survei
yang dilakukan di Kabupaten Bangka, tepatnya di Jl.Pasar Ikan Lama Ruko Barito Blok D No.22 Pasar Induk
Kel. Pasir Putih Kec.Bukit Intan Pangkal Pinang-Bangka, terdapat seorang pengusaha bumbu melalui
beberapa tahapan, yaitu perajangan lengkuas, pencuncian lengkuas, proses permesinan, hasil penggilingan
lengkuas dan packing lengkuas. Metode perajangan saat ini masih secara manual yaitu dengan menggunakan
parang sebagai alat bantu untuk merancang lengkuas tersebut. Dengan bantuan 2 orang pekerja dapat
merajang 20 kg lengkuas dalam waktu 6 jam/hari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan
membangun mesin perajang lengkuas yang mampu merajang lengkuas dengan kapasitas 5kg/3menit. Tahapan-
tahapan dalam pembuatan mesin perajang lengkuas ini dimulai dari pengumpulan data, pengolahana data
(survei,study literatur, referensi, uji coba), perancangan mesin, pembuatan dan perakitan mesin, uji coba,
analisa dan pembuatan, kesimpulan dan saran. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, mesin mampu
merajang 5kg lengkuas/30 detik.

Kata kunci: Lengkuas, Perajang , Bumbu Masakan

Abstract - Galangal (Galician galang) or laos is a long-lived herbaceous plant widely used as a spice and
medicine and belonging to rhizomes simlisia. Based on a survey conducted in Bangka Regency, precisely in
Pasar Ikan Lama street Ruko Barito Block D No.22 Pasar Keluk Kel. Pasir Putih Kec.Bukit Intan Pangkal
Pinang-Bangka, there is a seasoning entrepreneur through several stages, namely galangal wajang, galangal
locking, machining process, the result of galangal and galangal packing. The method of chopping is still
manually that is by using a machete as a tool to design the galangal. With the help of 2 workers can chop 20 kg
galangal within 6 hours/day. The purpose of this research is to design and build galangal chopper machine
capable of chopping galangal with capacity 5kg/3minute. The stages in making this galangal chopper machine
starts from data collection, data processing (survey, literature study, reference, trial), machine design,
manufacture and assembly of machinery, testing, analysis and manufacture, conclusions and suggestions. Based
on the results of trials that have been done, the machine is able to chop 5kg galangal/30 seconds.

Keywords: Galangal, Chopper, Spice Cuisine.

1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil manusia, seperti contohnya perkembangan teknologi
rempah-rempah terbesar di dunia. Lengkuas (Alpinia yang merubah cara kerja manusia dalam mengolah
galanga) atau laos merupakan tanaman herbal bahan makanan, dari cara kerja manual dengan tenaga
berumur panjang yang banyak dimanfaatkan sebagai manusia sampai cara modern yang disebut juga cara
bumbu dan obat-obatan dan tergolong kedalam kerja mekanik dan otomatis. Untuk proses manual
simlisia rimpang (Budiarti 2007). Umumnya tersebut banyak hal-hal yang membuat proses
masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran perajang berjalan lama, yaitu masih menggunakan alat
bumbu masak dan pengobatan tradisional. Lengkuas tradisional dalam proses perajangan lengkuas dengan
umum digunakan di Indonesia karena masakan menggunakan tenaga manusia.
Indonesia umumnya berempah lengkap dan berasa
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di
gurih. Untuk mendapatkan lengkuas, petani lengkuas
Pangkalpinang dengan pengusaha bumbu yang
biasanya memanen akar dari tanaman lengkuas.
bernama Ibu Veni, dalam proses perajang lengkuas
Lengkuas cukup mudah ditemukan di pasaran
masih dilakukan secara manual. Pertama-tama
Indonesia karena memang salah satu bumbu utama
lengkuas disortir kemudian dirajang menggunakan
yang wajib ada dalam beberapa masakan. Untuk itu
parang atau golok membutuhkan 2 orang pekerja
produksi dan konsumsi lengkuas sendiri sangat tinggi
selanjutnya lengkuas dicuci menggunakan air bersih,
di Indonesia terutama di Bangka Belitung, oleh karena
dilanjutkan dengan penggilingan lengkuas
itu tentu diperlukan cara penanganan maupun
menggunakan mesin dan menghasilkan hasil yang
pengolahan pasca panen untuk tersebut.
sudah halus dan terakhir yaitu proses packing
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali
menggunakan karung atau kaleng. Gambar 1.1 berikut
perubahan-perubahan yang nyata dalam kehidupan
adalah proses pengolahan lengkuas yang ada di dimanfaatkan sebagai bumbu dan obat-obatan dan
pasaran. tergolong kedalam simlisia rimpang [1]. Lengkuas
banyak digunakan dalam bidang pangan, yaitu sebagai
pengempuk daging dalam masakan dan sebagai salah
satu rempah untuk berbagai bumbu masakan
tradisional Indonesia [2]. Beberapa teori-teori yang
digunakan dalam Pembahasan mesin perajang
lengkuas ini diantaranya:

2.1. Metode Perancangan


Metode Perancangan merupakan suatu proses berpikir
sistematis dalam menyelesaikan suatu permasalahan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai
Gambar 1.1 Proses Pengolahan Lengkuas dengan yang diharapkan yang dilakukan dengan
kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam
Pada gambar diatas adalah proses perajangan lengkuas proses pembuatan produk. Pada proses perancangan
masih secara manual dan membutuhkan waktu yang mesin perajang lengkuas ini, metoda yang digunakan
lama dengan pengoperasiannya harus menggunakan adalah Metode Perancangan menurut VDI 2222
tenaga manusia di tempat UKM bumbu masakan Ibu (Persatuan Insinyur Jerman–Verein Deutcher
Veni yang beralamat Jl. Pasar Ikan Lama Ruko Barito Ingenieure) [3].
Blok D No. 22 Pasar Induk Kel. Pasir Putih Kec. 2.2.1. Menganalisis
Bukit Intan, Pangkal Pinang – Bangka Belitung a. Analisis Pengembangan Awal
sedangkan kebutuhan produktivitas sangat banyak, Tujuan dari fase ini adalah untuk mengetahui
untuk proses perajang lengkuas manual yaitu persoalan dan penempatan pondasi untuk
20kg/hari bisa memakan waktu kurang lebih sekitar 6 mengembalikan proyek perancangan. Pada fase ini
jam per hari dan dengan tenaga kerja sebanyak 2 harus mengetahui masalah desain sehingga
orang. memungkinkan kita mendekati task yang mudah [4].
Berdasarkan latar belakang diatas maka akan b. Pengumpulan Data
dirancang dan dibuat sebuah mesin yang mampu Tujuan dari tahapan ini adalah mengumpulkan
merajang lengkuas dengan kapasitas 5kg/3menit data-data yang dibutuhkan dari referensi literatur,
dengan ketebalan antara 5-15 mm. keterangan ahli, baik dalam bentuk keterangan tertulis
ataupun non tertulis [3].
1.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan
diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai 2.2.2. Mengkonsep
berikut : Pada tahapan ini akan dibuat beberapa konsep
a. Bagaimana merancang dan membuat mesin atau sketsa dari produk/komponen berdasarkan list of
perajang lengkuas? requirement yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Bagaimana mesin yang dirancang mampu Semakin banyak konsep yang dapat dibuat, semakin
merajang lengkuas dengan kapasitas 5 kg/30 baik [4].
detik? 1) Daftar Tuntutan
Daftar tuntutan berisi keinginan atau kebutuhan
c. Bagaimana hasil dari rajangan itu harus memiliki yang harus diaplikasikan pada rancangan.
ketebalan 5-15 mm? 2) Menguraikan Fungsi
1.2 Tujuan Penelitian Langkah awal dalam menguraikan fungsi
rancangan dengan menggunakan analisa black
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai box, kemudian dilanjutkan dengan membuat
berikut : scoope perancangan dan diagram fungsi
a. Mampu merancang dan membangun mesin bagian.
perajang lengkuas. 3) Membuat Alternatif Fungsi Bagian
b. Mampu merajang lengkuas dengan kapasitas 1kg Dalam membuat alternatif konsep dari setiap
kg/30 detik. fungsi bagian yang didapat dari scoope
c. Mampu merajang lengkuas dengan rata-rata perancangan, tidak harus mencantumkan
ketebalan 5-15 mm. ukuran detail dari masing-masing alternatif,
melainkan cukup ukuran dasar dan bentuknya
saja. Alternatif konsep dapat dirancang
2. LANDASAN TEORI menggunakan software CAD, digambar
manual, foto bagian mesin atau mekanisme lain
Lengkuas (Alpinia galanga) atau laos merupakan dari suatu alat yang dapat diimplementasikan
tanaman herbal berumur panjang yang banyak kedalam rancangan.
4) Membuat Alternatif Fungsi Keseluruhan Poros merupakan elemen utama pada transmisi
Langkah selanjutnya adalah mengabungkan putar yang dapat berfungsi sebagai pembawa,
masing-masing alternative fungsi bagian pendukung putaran dan beban, dan pengatur gerak
hingga didapat minimal 3 varian konsep putar menjadi gerak lurus dan umumnya ditumpu
keseluruhan dengan menggunakan diagram oleh dua tumpuan [5].
atau tabel pemilihan. Untuk menghitung diameter poros lihat
5) Varian Konsep persamaan dibawah ini:
Hasil pengelompokkan dari tahap menentukan
varian konsep selanjutnya dibuat sebuah
d= (2.1)
rancangan sesuai dengan masing-masing fungsi
bagian yang dipasangkan.
6) Penilaian Varian Konsep Keterangan :
Terdapat 2 (dua) aspek penilaian dalam MR = Momen gabungan (Nmm)
tahapan ini, yaitu penilaian dari aspek teknis d = diameter poros (mm)
dan penilaian dari aspek ekonomis. Metode = Tegangan bengkok ijin (N/mm²)
penilaian dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
metode House of Quality dan metode scoring. b. Bantalan
Metode Scoring dapat dilihat pada Tabel 2.1 Bantalan merupakan elemen mesin yang
berikut: menumpu poros berbeban, sehingga putaran
Tabel 1. Metode Scoring atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung
secara halus,aman, dan panjang umur [6].
Bearing dan rumah bearing ditunjukkan pada

2.2.3. Merancang
Dari konsep yang terpilih akan dirancang
komponen pelengkap produk. Perhitungan desain
secara menyeluruh akan dilakukan, misalnya
perhitungan gaya-gaya yang bekerja, momen yang
terjadi, daya yang dibutuhkan (pada transmisi), Gambar 2.1:
kekuatan bahan (material), pemilihan material,
pemilihan bentuk komponen penunjang, faktor Gambar 2.1 Bearing dan Rumah Bearing
penting seperti faktor keamanan, keandalan, dan lain- c. Sabuk dan Puli
lain [4]. Sabuk penggerak adalah suatu peralatan dari
2.2.4. Penyelesaian Perancangan mesin yang bekerjanya berdasarkan dari gesekan,
Setelah rancangan diinspeksi manufaktur dan melalui gesekan antara puli dan sabuk penggerak
mampu ukur, maka dilakukan pemberian spesifikasi gaya melingkar dapat dipindahkan dari puli
tambahan pada gambar perancangan, jika diperlukan penggerak ke puli yang digerakkan, perpindahan
[4]. gaya ini tergantung dari tekanan sabuk penggerak
kepermukaan puli, maka ketegangan dari sabuk
2.3. Komponen Mekanik yang digunakan penggerak sangatlah penting dan bila terjadi slip
Sebagai literatur untuk membantu dalam proses maka kekuatan geraknya akan berkurang.
pemecahan masalah, penulis mengambil teori-teori Ukuran penampang sabuk ditunjukkan pada
yang diperoleh selama masa perkuliahan di kampus Gambar 2.2:
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung serta
buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang
diambil salah satunya adalah elemen mesin.
Elemen mesin adalah bagian-bagian suatu
konstruksi mesin yang mempunyai bentuk serta fungsi
tersendiri, seperti baut-mur, pena, pasak, poros,
kopling, roda gigi, elemen pengikat, elemen Gambar 2.2 Ukuran Penampang Sabuk
pemindah, dan motor.
2.3.3. Motor AC
2.3.1. Elemen Pengikat Motor AC merupakan jenis motor yang
Elemen pengikat terdiri dari: menggunakan tegangan bolak-balik sebagai sumber
a. Dapat dilepas, contoh: baut dan mur, pena dan tegangannya. Dengan memberikan beda tegangan
pasak bolak-balik sebagai sumber tegangan pada kedua
b. Tidak dapat dilepas, contohnya: pengelasan terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah
dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka
2.3.2. Elemen Pemindah arah putaran motor akan berbalik pula [7].
a. Poros
2.2. Permesinan Setelah diperoleh nilai akhir dari akumulasi
Proses-proses yang digunakan dipemesinan, penilain aspek teknis dan ekonomis maka
yaitu sebagai berikut : dipilihlah varian konsep dengan nilai akhir
a. Mesin Bubut, digunakan untuk membubut tertinggi.
benda-benda berbentuk silindris. Contoh:
pada bush.
b. Proses Pemotongan dan penggerindaan pelat
menggunakan gerinda potong. 3.2. Perhitungan Rancangan
c. Proses Pengelasan, menggunakan las listrik 1. Perhitungan Daya Motor
d. Proses pengeboran, menggunakan mesi gurdi. Langkah dalam perhitungan daya motor adalah
sebagai berikut:
2.3. Perawatan Diketahui :
Pada perawatan ada berbagai jenis tipe m = 5 kg n = 70rpm
perawatan dan kegiatan perawatan yang dapat G = 10 m/s2
dilakukan. Dari sekian banyak jenis perawatan, Penyelesaian :
semuanya akan mengarah pada Perawatan Produktif F = m x g = 5kg x 10m/s2 = 50 N
Terpadu (Total Productive Maintenance). Salah satu Mp = 50N x 500mm = 25000 Nmm = 25 Nm
perawatan pada Total Productive Maintenance (TPM)
adalah Autonomous Maintenance atau yang lebih Mp = 9550 x
dikenal dengan Perawatan Mandiri [8].
P= = = 0,1832 Kw

3. HASIL DAN PEMBAHASAN P = 183,2 watt


Karena 1 Hp = 746 watt, maka :
P= = 0,245 Hp 0,25 Hp ¼ Hp.
3.1. Perancangan
Metode perancangan yang digunakan pada Karena menggunakan motor listrik, maka daya
proyek akhir ini adalah metode perancangan VDI yang bisa digunakan adalah ¼ Hp.
2222. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk
merancang proyek akhir ini adalah sebagai berikut; 2. Perhitungan Diameter Poros
1. Membuat daftar tuntutan. Momen Puntir 1 (Mp1)
Pembuatan daftar tuntutan diperoleh Diketahui P = ¼ Hp = 0,1865 Kw dan n1 = 1400 rpm
berdasarkan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta rumusan masalah yang ada. Mp1 = 9550
2. Penguraian fungsi keseluruhan.
Penguraian fungsi bertujuan untuk menjelaskan Mp1 = 9550 = 1,3994 Nm = 1.399,4 Nmm
bagia-bagian mesin dan fungsi dari masing-
masing bagian yang dirancang.
3. Membuat alternatif fungsi bagian. 3. Momen Puntir 2 (Mp2)
Alternatif fungsi bagian bertujuan untuk Diketahui Mp1 = 1.399,4 Nmm dan i puli = 1:2
menentukan komponen yang paling baik Mp2 = Mp1 x ipuli
digunakan berdasarkan spesifikasi yang Mp2 = 1.399,4 Nmm x 2 = 27.988 Nmm
dibutuhkan sehingga didapatkan satu alternatif
fungsi bagian yang digunakan. 4. Perhitungan Gaya Puli 2 (Fp2)
4. Varian konsep Mp2 = 27.988Nmm dan diameter puli 2 (dp2) =
Setelah dipilih satu alternatif fungsi dari 145mm
masing-masing alternatif fungsi bagian , maka
dirancang tiga varian konsep dengan bentuk Fp2 = =
yang bervariasi.
5. Menilai alternatif konsep berdasarkan aspek
Fp2 = = 386,04 N
teknis dan ekonomis
Varian konsep yang telah dirancang memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing 5. Momen Gabungan (MR)
sehingga dilakukan penilaian berdasarkan Diketahui Mbmax = 15.441,60 Nmm dan Mp2 =
aspek teknis dan ekonomis. Kemudian hasil 27.988 Nmm
dari penilaian tersebut diakumulasi menjadi
MR =
satu sehingga diperoleh nilai akhir.
6. Pengambilan keputusan alternatif konsep Karena bahan poros yang digunakan adalah St.60,
rancangan. maka = 0,74
MR = 3.4. Perakitan
Proses perakitan merupakan proses
MR = 23667,61245 Nmm. penggabungan bagian bagian dari komponen satu
dengan komponen yang lainnya sehingga menjadi
6. Dimeter Poros (d) sebuah mesin yang utuh. Pada tahap ini komponen-
Diketahui MR = 23667,61245 Nmm, ij = 48 N/mm2 komponen mesin yang telah dibuat dirakit sesuai
(St.60) dengan gambar.
Perakitan pertama kali dilakukan pada konstruksi
rangka, yaitu dengan melakukan pengelasan pada
d= pelat siku sehinngga membentuk rangka sesuai dengan
rancangan. Lalu dilanjutkan dengan memasang
housing pisau, kemudian dengan meletakkan poros
d= linier bearing, dan dilanjutkan dengan pemasangan
kayu keatas pelat housing pisau. Perakitan selanjutnya
d = 17,02 mm 25 mm. yaitu dengan memasang roda eksentrik untuk
menghubungkan eksentrik dan dudukan pelat atas
Jadi diameter poros yang diambil adalah 25 mm.
dengan memanfaatkan elemen pengikat berupa baut.
Dan yang terakhir pemasangan motor, reducer, pulley,
dan V-belt. Gambar 3.1 dibawah dalam hasil dari
perakitan mesin yang telah dirakit.
7. Sistem Perawatan
Perawatan adalah suatu kombinasi dari semua
tindakan yang dilakukan dalam rangka
mempertahankan atau mengembalikan sesuatu pada
kondisi yang dapat diterima. Pelumasan dan
kebersihan suatu mesin adalah suatu tindakan
perawatan yang paling dasar yang harus dilakukan
sebelum dan sesudah menggunakan mesin karna hal
tersebut dapat mencegah terjadinya keausan dan
korosi yang merupakan faktor utama penyebab
Gambar 3.1 Hasil Perakitan Mesin
kerusakan elemen-elemen mesin.
Oleh karena itu, pelumasan secara berkala
memang berperan penting dalam perwatan kepresisian
3.5. Uji Coba Mesin
dan mencegah terjadinya keausan. Langkah-langkah
Setelah perakitan selesai, pada tahap ini
untuk merawat mesin perajang lengkuas ini adalah
dilakukan proses uji coba pada mesin perajang
sebagai berikut :
lengkuas. Lengkuas ditimbang dulu sebanyak 1kg,
kemudian mesin dijalankan. Uji coba dilakukan
a. Melakukan perawatan pencegahan (preventive
sebanyak 4 kali. Data hasil ujicoba seperti ditunjukkan
maintenance) dengan cara melumasi bearing,
pada tabel 3.1 berikut.
rumah bearing, dan bagian-bagian slide pada
mesin dengan grease atau oli setiap 24 jam atau
setelah pengoprasian mesin tersebut. Tabel 3.1 Uji Coba Mesin
b. Melakukan pembersihan bagian-bagian mesin Tebal Waktu
Ujicoba
sebelum dan setelah pengoperasian mesin supaya (mm) (detik)
jalan pengoprasian mesin lancar. 1 5-8 30
c. Untuk mesin ini dilakukan perawatan rutin setiap 2 5-14 36
3 5-11 45
pemakaian, perawatan itu berupa :
4 5-11 45
d. Pembersihan hopper, bagian-bagian dalam pisau
5 5-15 30
sebelum menggunakan mesin.
Rata-rata 5-15 37
e. Pelumasan pada bearing, rumah bearing, dan
pisau perajang.
Dan untuk perawatan berkala yang perlu Berdasarkan data diatas, maka rata-rata mesin mampu
diperhatikan adalah penggantian oli pada gearbox, hal merajang lengkuas: 1kg = 37 detik dengan ketebalan
ini dilakukan agar mesin selalu dalam keadaan rata-rata 5-15 mm.
maksimal.

3.3. Proses Permesinan 4. KESIMPULAN


Proses permesinan mesin perajang lengkuas
diproses melalui bebrapa proses pemesinan yaitu Berdasarkan hasil uji coba mesin perajang lengkuas
mesin bubut, mesin frais, mesin bor, mesin gerinda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
mesin las.
1. Hasil perancangan mesin perajang lengkuas
adalah sebagai berikut:
a. Motor penggerak menggunakan motor listrik
dengan kapasitas ¼ PK
b. Sistem transmisi menggunakan pully dan belt
c. diameter poros yang digunakan adalah
diameter 25mm
2. Berdasarkan hasil ujicoba, mesin perajang
lengkuas tersebut dapat merajang lengkuas
dengan kapasitas 5kg/30 detik.
3. Rata-rata ketebalan hasil perajangan lengkuas
yaitu sebesar 5-15 mm.

DAFTAR REFERENSI

[1] Rini Budiarti, (2007), “Pemanfaatan Lengkuas Merah (Alpinia


Purpurata K. Schum) sebagai Bahan Anti Jamur dalam
Sampo", Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor .
[2] Rismunandar, (1988), Rempah - rempah Komoditi Ekspor
Indonesia, Sinar Baru, Bandung.
[3] H. Darmawan Harsokoesoemo, (2004), Pengantar
Perancangan Teknik (Perancangan Produk), Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
[4] Ayi Ruswandi, (2004), Metode Perancangan 1, Politeknik
Manufaktur Bandung, Bandung.
[5] Polman Timah, (1992). Elemen Mesin 1, Politeknik Manufaktur
Bandung Insititut Teknologi Bandung, Bandung.
[6] Ardianty Fitria Thamin, MSc., Drs. Elia Kendek Allo, MSc.,
Dringhuzen J. Mamahit ST.,M.Eng., (2015), “Rancang Bangun
Alat Pemotong Singkong Otomatis”, Jurnal Teknik Elekto dan
Komputer, vol.4, no.1, pp. 29-35.
[7] Polman Timah, (1996), TPM 1, Politeknik Manufaktur Timah,
Bangka Belitung.
[8] Ir. Sularso dan Prof. Kiyokatsu Suga, (1979), Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Jakarta Pradya
Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai