Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batagor telah menjadi masakan khas yang banyak digemari masyarakat dari
berbagai kalangan dan banyak pula masyarakat yang membuka bisnis kuliner
tersebut. Salah satunya, rumah produksi Hanimun Food yang mengembangkan
bisnis batagor premium dan telah menjadi UMKM terkenal yang ada di Cimahi.
Bisnis yang kini telah berkembang hingga produknya dapat dike nal dan di
distribusikan ke luar negeri, sangat menjaga proses produksinya agar selalu sesuai
standar dan memiliki cita rasa yang khas.
Salah satu proses yang benar-benar diawasi yaitu ketika proses produksi
bumbu batagor, dimana bumbu tersebut telah menjadi ciri khas pembeda yang
dimiliki UMKM ini sehingga batagor produksi Hanimun Food memiliki
keunggulan dibandingkan produk batagor lainnya. Dibalik keunggulan yang
dimiliki, terdapat faktor penghambat yang dihadapi oleh UMKM ini yakni tidak
effisiennya ketika proses pembuatan bumbu batagor, karena memerlukan waktu 2-3
jam serta memerlukan SDM lebih dari dua pegawai untuk satu kali proses, dimana
dalam satu proses tersebut melewati 4 tahapan kerja utama. Faktor lainnya yakni
standar rasa dari bumbu itu sendiri cukup sulit didapatkan karena suhu panas ketika
pemasakan harus benar-benar merata serta putaran pada proses pengadukan harus
konsisten, agar terhindar dari kegosongan dan penggumpalan bumbu pada wa jan
(1).

Gambar I-1 Proses Pengolahan Bumbu


(Sumber: Duddi, 2020)

1
Dari hambatan tersebut, pihak pemilik menginginkan adanya teknologi tepat
guna yang dapat membantu effisiensi produksi. Latar belakang tersebut mendorong
penulis untuk memberi kontribusi kepada masyarakat, khusunya kepada pihak
UMKM dengan membuat perancangan alat pengolah bumbu batagor yang dapat
digunakan untuk membantu UMKM Hanimun Food. Rancangan alat yang
diperlukan dapat membantu dan meningkatkan effiesiensi produksi dalam segi
waktu pembuatan serta kapasitas pengolahan yang sebelumnya dilakukan secara
manual. Dengan adanya alat tepat guna ini diharapkan mampu mempersingkat serta
menetapkan standar waktu proses pembuatan yang sebelumnya memerlukan total
waktu 2-3 jam untuk menghasilkan sekitar 36 kg atau 30 liter olahan bumbu,
dimana rata-rata target yang dibutuhkan dalam satu hari mencapai 80 kg.. Selain itu
dengan adanya mesin ini, harapan lainnya standar masakan akan lebih higienis
mengingat proses pengolahan akan diproses oleh mesin serta operator yang
diperlukan tidak sebanyak ketika proses manual, sehingga SDM dapat difokuskan
untuk sektor lain yang lebih dibutuhkan serta kualitas produk masakan akan lebih
terjaga. Luaran dari tugas akhir ini yakni berupa dokumentasi hasil dari
perancangan alat dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk proses perwujudan alat
dimasa yang akan datang, dengan melalui tahapan analisa terkait proses kerja alat
yang akan dirancang.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang didapatkan dari latar belakang yakni dibutuhkan


rancangan mesin pengaduk olahan bumbu batagor yang dapat membantu dan
meningkatkan effisiensi proses pembuatan bumbu, dengan menggunakan sistem
kontrol dalam mesin pengaduk bumbu.

1.3 Tujuan

Tujuan dari kegiatan Tugas Akhir ini adalah membuat rancangan mesin
pengaduk olahan bumbu batagor untuk UMKM Hanimun Food.

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Ruang lingkup yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

2
a. Melakukan survey untuk mencari dan mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan.
b. Membuat daftar tuntutan dari data-data yang telah terkumpul.
c. Membuat beberapa variasi konsep dari fungsi bagian dan alternatif solusi,
dan melakukan penilaian untuk mendapatkan konsep terpilih.
d. Melakukan analisis dan perhitungan dari konsep terpilih untuk
mendapatkan dimensi dan menentukan komponen yang akan digunakan.
e. Mengkaji aspek ergonomi dan keterbuatan.
f. Membuat dokumentasi berupa model 3D, bill of materials, dan gambar
kerja.

Batasan masalah diperlukan agar dalam melakukan pembahasan dapat


lebih fokus pada permasalahan yang akan diselesaikan. Batasan masalah tersebut
adalah sebagai berikut.

1. Alat difungsikan dapat mengolah bumbu batagor dengan proses


pengadukan serta menggunakan sistem pemasak yang memiliki kapasitas
minimal 36 kg atau 30 Liter dalam satu kali proses, dimana proses tersebut
meliputi tahap penyangraian kacang, penggorengan kacang dan pembuatan
bumbu.
2. Daftar tuntutan diperoleh dari pertimbangan aspek kebutuhan pasar dan
permintaan pengguna.
3. Pemilihan konsep rancangan disesuaikan dari daftar tuntutan.
4. Perancangan mesin yang dikerjakan berfokus hanya untuk mengolah
bumbu batagor saja, dengan sistem semi otomatis dimana proyeksinya
dapat digunakan oleh satu operator yang bertugas memasukan bahan dan
mengambil hasil olahan serta mengawasi proses kerja mesin.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan dilakukan dengan susunan yang secara umum dapat menjelaskan


permasalahan secara terperinci dengan urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan tugas
akhir, dan sistematika penulisan.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Bab ini menguraikan tinjauan pustaka yang berisi penelitian-penelitian dan
produk serupa yang pernah ada dan beredar di pasar. Selain itu bab ini menjelaskan
landasan teori yang mendukung dalam tugas akhir ini.
BAB III METODE DAN PENYELESAIAN MASALAH
Bab ini berisikan metodologi atau langkah- langkah penyelesaian masalah
yang digunakan dalam tugas akhir ini. Secara umum langkah untuk
menyelesaikannya adalah identifikasi kebutuhan, analisis produk existing, tahap
perencanaan, tahap pengkonsepan, tahap perancangan detail dan tahap
dokumentasi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil- hasil yang diperoleh dari tugas akhir ini, meliputi
spesifikasi akhir mesin dan bill of materials yang dibutuhkan untuk memproduksi
mesin
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan memberikan gambaran akhir mengenai tugas akhir ini. Saran
dibuat berdasarkan pengalaman dan temuan selama melakukan tugas akhir dan
ditujukan untuk pengembangan bahasan atau kajian ke depan terkait penelitian
serupa.

Anda mungkin juga menyukai