1
adanya alat ini sentra pembuatan dodol niknok di Desa
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya akan produktif kembali.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia terdapat berbagai jenis dodol. Salah satu jenis
dodol yang dikenal masyarakat adalah dodol niknok yang
merupakan makanan khas dari desa Pagerageung Kabupaten
Tasikmalaya Jawa Barat. Dodol ini terbuat dari beras yang
memiliki tekstur empuk lembut, manis, dengan kemasan yang
2
Secara geografis daerah pagerageng memiliki potensi
lahan pertanian sehingga sebagian besar penduduknya
berprofesi sebagai petani. Selain dari segi pertanian potensi lain
yang dimiliki daerah tersebut adalah usaha mikro sebagai salah
satu derah pemproduksi dodol. Namun perkembangan dari usaha
mikro tersebut masih kurang. Dan untuk pengembangannya
masyaratkat desa Pagerageng masih memerlukan bantuan untuk
mengembangkan usaha mikro yang telah dilakukan. Sejalan
dengan pendapat (Urata dalam Sulistyastuti, 2004)
mengemukakan bahwa peranan usaha mikro dalam
perekonomian Indonesia adalah :
1. Usaha mikro merupakan pemain utama dalam kegiatan
ekonomi Indonesia.
2. Penyediaan kesempatan kerja.
3. Pemain penting dalam pengembangan ekonomi lokal
dan pengembangan masyarakat.
4. Penciptaan pasar dan inovasi melalui fleksibelitas dan
sensitivitas atas keterkaitan dinamis antar kegiatan
perusahaan.
5. Memberikan kontribusi terhadap ekspor non migas.
3
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di
atas, maka permasahan yang dibahas dalam program ini
adalah:
1. Bagaimana cara merancang hydromidol ?
2. Bagaimana cara membuat hydromidol yang mampu
meningkatkan produksi dodol Niknok ?
3. Bagaimana implementasi hydomidol untuk produksi
dodol Niknok ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penerapan teknologi yang penulis
usulkan ini adalah:
1. Menghasilkan rancangan hydromidol.
2. Menghasilkan hydomidol yang mampu meningkatkan
produksi dodol Ninok.
3. Mempermudah proses produksi dodol niknok dari yang
biasanya menggunakan tenaga manual diubah menjadi
menggunakan teknologi hydromidol.
1.4. Kegunaan
Kegunaan yang bisa diperoleh melalui PKM-T ini, antara lain
sebagai berikut:
a. Bertambahnya wawasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa terutama dalam hal rekayasa
teknologi tepat guna (TTG).
b. Meningkatkan pendapatan mitra sehingga diharapkan
secara otomatis dapat meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Proses pengadukan dodol merupakan proses yang sangat
penting dalam pembuatan dodol. Dibutuhkan waktu yang tepat
agar dodol dapat matang dengan sempurna. Pekerjaan
pengadukan ini membutuhkan biaya yang cukup mahal. Hal ini
disesbabkan karena proses pengadukan masih tradisional. Dalam
proses pengadukan ini dibagi menjadi kedalam beberapa tipe.
a. Proses pengadukan secara tradisional
Pengadukan dengan tenaga manusia memerlukan biaya yang
cukup mahal dalam prosesnya. Diperlukan minimal dua orang
untuk mengaduk adonan dodol dalam waktu 4 jam.
b. Proses pengadukan menggunakan mesin tenaga listrik
Pengadukan dengan menggunakan motor listrik untuk
memutar adonan pengaduk adonan dodol yang sedang dimasak.
Bentuk alat yang diguakan pun cukup sederhana dan mudah
dalam perawatanya. namun pada teknologi ini energi yang
digunakan adalah listrik yang berasal dari perusahan listrik
negara (PLN) sehingga biaya yang cukup besar digunakan untuk
tagihan listrik yang digunakan pada proses produksi.
c. Proses pengadukan menggunakan energi air
Pengadukan dengan memanfaatkan air untuk menggerakkan
pengaduk dodol. Air yang terdapat di sungai memiliki
kecepatan/energi mekanis yang dapat di manfaatkan untuk
menggerakka pengaduk dodol dengan alat kincir air. Pada proses
pengadukan ini akan menghemat biaya serta pengguggunaan
sumber daya terbarukan yang tidak merusak lingkungan.
Gambar 2.1
Gambar sungai
6
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif
mudah didapat, karena pada air tersimpan energi potensial
(pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Kincir air
(Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan
digunakan dalam wujud energi mekanis maupun. Pemanfaatan
energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai.
Pemanfaatan energi air dalam skala kecil dapat berupa
penerapan kincir air.
Gambar 2.2
Contoh Kincir Air
7
Ketika itu digunakan, maka para pekerja pengaduk tersebut
bisa dialihkan kepada pekerjaan yang lain, misalnya pada proses
pengemasan atau pada proses pendistribusian. Dan luaran atau
produk yang penulis harapkan adalah meningkatnya produksi
dodol niknok di Pagerageung, sehingga eksistensi dari dodol khas
tersebut bisa terjaga. Dan juga ketika proses pembuatan dodol
tidak lagi dirasakan sebagai proses yang memberatkan, maka
penulis berharap produsen dodol di Desa Pagerageung akan
bertambah dan akan terus beregenerasi sampai produk khas
Pagerageung ini bisa dipasarkan dengan skala nasional bahkan
internasional.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Studi Pendahuluan
8
Sosialisasi
Selesai &&
Perancangan
Evaluasi
Pembuatan
Implementasi
Pembuatan di
Mesin
Laporan
Mitra
BAB 4
9
4 Lain-lain Rp. 5.210.000
Jumlah Rp. 12.232.400.-
DAFTAR PUSTAKA
10
Anonim (2011). Mesin Pengaduk Dodol [Online]. Tersedia:
http://eprints.uny.ac.id/2678/1/Gambar%20Kerja%20dan
%20Komponen%20Mesin%20Pengaduk%20Dodol.pdf [01
Oktober 2015]
11