Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TENTANG HIBAH

1. HIBAH UANG

a. Membuat Surat Perintah (Satker/Subsatker yang menerima hibah, Bagren, Urkeu)


b. Kaurkeu membuat surat permohonan register ke Puskeu Polri dengan dilampiri
1) perjanjian hibah (MoU)/dokumen yang dipersamakan;
2) Berita Acara Serah Terima Hibah (BAST), yang berisi:
a) nomor BAST;
b) hari, tanggal dan bulan penerimaan hibah;
c) pihak pemberi dan penerima hibah;
d) nilai nominal yang diterima;
e) apabila nilai uang dalam mata uang asing, agar dikonversi ke mata uang
rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal BAST;
f) tujuan diberikannya hibah;
g) ditandatangani oleh kedua belah pihak (pemberi/donor dan penerima
hibah);
3) Ringkasan hibah/grant summary yang ditandatangani oleh Kasatker;
4) Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung (SPTMHL) yang
ditandatangani oleh Kasatker dan diberi cap basah.

c. Kaurkeu membuka rekening penampungan hibah (membuka nomor rekening


berpedoman pada peraturan menteri keuangan)

d. Kabag Ren/Kasubbagrenmin/perencanaan melakukan Revisi DIPA (mengikuti


peraturan menteri keuangan)

e. Kaurkeu melakukan pengesahan pendapatan hibah ke KPPN (hibah luar negeri


ke KPPN khusus Jakarta VI, hibah dalam negeri ke KPPN setempat)

f. Kaurkeu melakukan pengesahan pengembalian pendapatan hibah ke KPPN


(hibah luar negeri ke KPPN khusus Jakarta VI, hibah dalam negeri ke KPPN
setempat)
2. HIBAH BARANG/JASA/SURAT BERHARGA
a. Membuat Surat perintah (Kasatker/kasubsatker, kasubbag sarpras, kaurkeu)
b. Kaurkeu membuat surat permohonan register ke Puskeu Polri dengan dilampiri

1) perjanjian hibah (MoU)/dokumen yang dipersamakan;


2) Berita Acara Serah Terima Hibah (BAST), yang berisi:
a) nomor BAST;
b) hari, tanggal dan bulan penerimaan hibah;
c) pihak pemberi dan penerima hibah;
d) nilai nominal yang diterima;
e) apabila nilai uang dalam mata uang asing, agar dikonversi ke mata uang
rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal BAST;
f) tujuan diberikannya hibah;
g) ditandatangani oleh kedua belah pihak (pemberi/donor dan penerima
hibah);
3) Ringkasan hibah/grant summary yang ditandatangani oleh Kasatker;
4) Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung (SPTMHL) yang
ditandatangani oleh Kasatker dan diberi cap basah/asli.
c. Kaurkeu melakukan pengesahan pendapatan hibah (hibah luar negeri ke KPPN
khusus Jakarta VI, hibah dalam negeri ke KPPN setempat) dengan melampirkan :
1) Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah langsung bentuk
barang/Jasa/Surat berharga (SP3HL-BJS), rangkap tiga dan diberi cap
basah/asli dengan dilampiri :
a) BAST dan
b) SPTMHL;
2) Surat permohonan diajukan seperti tertulis;
d. Kaurkeu melakukan pencatatan hibah ke KPPN dilampiri :
1) Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah langsung (SPTMHL);
2) Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung bentuk Barang/
Jasa/ Surat Berharga (SP3HL-BJS);
3) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).
e. Kassubbag Sarpras mencatat dalam aplikasi Simak BMN sehingga menjadi
asset satker
f. Kaurkeu mencatat dalam laporan keuangan satker.

Anda mungkin juga menyukai