Anda di halaman 1dari 21

PERJANJIAN PEMBANGUNAN, PENGELOLAAN DAN

PENYERAHAN KEMBALI

(BUILD, OPERATE & TRANSFER/BOT)

Nomor : - -

-Pada hari ini,

-Menghadap kepada saya,

Notaris di ......., dengan dihadiri saksi-saksi yang

saya, Notaris, kenal dan akan disebutkan pada akhir

akta ini :
I. -Tuan

Ketua Yayasan yang akan disebut dibawah,

bertempat tinggal di Jakarta, Jalan

Rukun Tetangga , Rukun Warga , Kelurahan ,

Keca matan Jakarta Pusat, pemegang Kartu Tanda

Penduduk nomor

-Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak

dalam- jabatannya selaku Ketua dan oleh karena itu

untuk dan atas nama serta sah mewakili Yayasan....

berkedudukan di Jakarta, yang anggaran dasarnya

dimuat dalam akta tertanggal

dibuat di hadapan ......, Sarjana Hukum,Notaris di

Jakarta, anggaran dasar beserta perubahannya

tersebut telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia-

tertanggal

tambahan nomor

-Selanjutnya disebut juga :


- PIHAK PERTAMA -

II. .

-Selanjutnya disebut juga :


PIHAK KEDUA -

-Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris.

-Para penghadap masing-masing bertindak dalam

kedudukannya sebagaimana tersebut diatas menerangkan :

-Bahwa PIHAK KEDUA merencanakan pembangunan Rumah Sakit

....

yang dilakukan dengan cara membangun, mengelola,

dan menyerahkan kembali bangunan tersebut kepada PIHAK

PERTAMA, dimana bangunan tersebut didirikan diatas

tanah hak milik PIHAK PERTAMA, yaitu :

-sebidang tanah

.
.

-Berhubung dengan apa yang diuraikan di atas, para

penghadap masing-masing menjalani jabatannya


sebagaimana tersebut di atas telah setuju/sepakat untuk

dan dengan ini membuat Perjanjian Pembangunan,

Pengelolaan, dan Penyerahan Kembali (Build, Operate &

Transfer) dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan

sebagai berikut :

----------------------- PASAL 1 -----------------------

--------------- RUANG LINGKUP PEKERJAAN ---------------

-Berdasarkan Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan

Penyerahan Kembali (Build, Operate & Transfer) yang

dibuat dengan akta ini (untuk selanjutnya disebut juga

Perjanjian), PIHAK KEDUA berjanji dan mengikatkan diri

untuk membangun suatu Bangunan yang akan digunakan

untuk Rumah Sakit dan sarana penunjangnya sepanjang

sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku berdasarkan Build,

Operate & Transfer (untuk selanjutnya akan disebut

BOT), dimana bangunan Rumah Sakit tersebut didirikan di

atas sebidang tanah hak/miliknya PIHAK PERTAMA yaitu :

-sebidang tanah yang bersertipikat


----------------------- PASAL 2 -----------------------

-------------- SYARAT-SYARAT PEMBANGUNAN --------------

2.1. Spesifikasi bangunan terdiri dari gedung Rumah

Sakit dan sarana penunjangnya berlantai

termasuk lobby dengan luas lantai seluruhnya

kurang lebih senilai lebih kurang Rp.

Pembangunan tersebut harus dilaksanakan sesuai

dan berdasarkan :

a. Rencana Gambar.-

b. Rencana Anggaran Biaya Proyek.

c. Spesifikasi yang disetujui kedua belah pihak.


-yang harus disetujui kedua belah pihak.

2.2. PIHAK KEDUA dapat menunjuk Konsultan Pengawas

dan Konsultan Perencana setelah mendapat

persetujuan dari PIHAK PERTAMA.

2.3. Setiap perubahan gambar/rencana proyek yang akan

dilakukan PIHAK KEDUA, wajib mendapat

persetujuan tertulis lebih dahulu dari PIHAK

PERTAMA.

2.4. Penunjukkan kontraktor oleh PIHAK KEDUA wajib

mendapat persetujuan tertulis lebih dahulu dari

PIHAK PERTAMA, dengan prioritas kepada

perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).-

----------------------- PASAL 3 -----------------------

----------- JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK -----------

Jangka waktu pelaksanaan pembangunan tersebut yaitu

termasuk waktu mempersiapkan, melaksanakan,

menyelesaikan sampai dengan waktu menyerahkan hasil

pekerjaan selambat-lambatnya

bulan ditambah
bulan waktu pembongkaran dihitung sejak diperolehnya

ijin pendahuluan (IP) dari Pemerintah Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.

Tanpa kewajiban mengeluarkan biaya, ongkos ataupun

pengeluaran dalam bentuk apapun atau dalam jumlah

berapapun atau memikul tanggung jawab apapun, bersedia

dalam batas-batas yang dianggapnya layak memberikan

bantuan kepada Pihak Kedua dalam usaha mendapatkan

ijin-ijin dan memenuhi semua persyaratan yang

diperlukan dari pihak yang berwenang untuk melaksanakan

kewajiban-kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam


perjanjian ini.

Untuk itu Pihak Kedua wajib menyerahkan jaminan

pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Bank yang disetujui

oleh Pihak Pertama senilai ..% (.........persen) dari

nilai BOT yang disetujui. Jaminan mana dapat dicairkan

oleh Pihak Pertama setiap saat apabila selama

pembangunan Proyek tersebut Pihak Kedua mengundurkan

diri atau melakukan cidera janji sebagai- dimaksud pada

Pasal 9 perjanjian ini.

------------------------PASAL 4------------------------

----------WAKIL PARA PIHAK DAN WEWENANGNNYA -----------


4.1. Guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan, dan untuk

pelaksanaan secara tertib dari hak-hak dan

kewajiban-kewajiban para pihak yang tercantum

dalam perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK

KEDUA akan menunjuk dan memberi kuasa dari waktu

ke waktu kepada wakil mereka masing-masing

supaya segala yang meyangkut pelaksanaan

pekerjaan, dapat diputuskan menurut prosedur

tertentu dalam waktu yang singkat.

4.2. Wakil PIHAK PERTAMA dan wakil PIHAK KEDUA telah

diberi batas-batas kuasa masing-masing pihak


sehingga mereka mempunyai kewenangan yang jelas

akan kebebasan dan batas-batasnya untuk segera

mengambil keputusan mengenai masalah yang timbul

dari pelaksanaan perjanjian ini.

4.3. Wakil Pihak Pertama dalam pelaksanaan

pengawasannya dibantu oleh Konsultan Manajemen

Konstruksi/Pengawas yang khusus ditunjuk untuk

tujuan tersebut dan wajib memberikan jasa kepada

Pihak Pertama sebagai berikut :

a. Memberikan pendapat atas mutu gambar

perancangan dan perubahannya;

b. Melakukan penilaian (evaluasi) dan tanggapan

atas laporan Pihak Kedua tentang kemajuan

atau kemacetan atau kelambatan atas

pelaksanaan fisik dari kegiatan pekerjaan dan

mutu pekerjaan serta bahan-bahan yang

digunakan oleh Pemborong/Kontraktor;


c. Mengadakan penelitian (evaluasi) atas laporan

Pengawas mengenai perkembangan dan kemajuan

fisik pekerjaan dari segi kebenarannya, mutu

dan kesesuaiannya dengan jadwal penyelesaian

pekerjaan.

4.4 Wakil Pihak Pertama berhak memberi teguran-

teguran, pemberitahuan-pemberitahuan dan

penyampaian, permintaan-permintaan koreksi dan

penyesuaian dengan ketentuan-ketentuan

perjanjian ini kepada Pihak Kedua atau pemborong

utama atau kontraktor-kontraktor lain sehubungan


dengan jadwal dan mutu pekerjaan yang telah

disepakati oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.


4.5. Apabila dalam waktu paling lambat 14

(empatbelas) hari setelah menyampaikan teguran-

teguran, pemberitahuan-pemberitahuan, dan

permintaan koreksi dan penyesuaian tersebut

dalam pasal 4.4 dari perjanjian ini, Pihak Kedua

atau pemborong utama, kontraktor-kontraktor atau

sub-kontaraktor lain yang berada dalam

pengawasan dan koordinasi Pihak Kedua tidak

mengambil langkah-langkah yang dalam anggapan

Pihak Pertama cukup tanggap dan memuaskan, maka

Pihak Pertama berhak sepenuhnya untuk


melaksanakan hal-hal yang ditegurkan dan

dimintakan koreksi dan penyesuaiannya tersebut

atas beban, biaya dan tanggung jawab Pihak Kedua

atau menahan pencairan jaminan keuangan

(sebagaimana dimaksud pasal 3 dari perjanjian

ini) oleh Pemborong Utama, Kontraktor-

kontraktor atau sub-kontraktor lain tersebut-

(sebagaimana relevan).-
4.6. Sebagaimana halnya dengan setiap pembayaran atau-

penggantian biaya oleh Pihak Kedua yang disebut

dalam perjanjian ini, maka pembayaran biaya yang

tercantum dalam pasal 4.5 perjanjian ini wajib

dibayar oleh Pihak Kedua paling lambat 30 (tiga

puluh) hari setelah- diminta secara tertulis oleh

Pihak Pertama apabila dalam waktu 30 (tiga puluh)

hari tersebut pembayaran biaya pembangunan belum

juga dilakukan oleh Pihak Kedua, maka Pihak Kedua

dengan ini memberi kuasa mutlak dan tanpa syarat

yang tak dapat ditarik kembali kepada Pihak


Pertama untuk atas pilihan sendiri oleh Pihak

Pertama melakukan salah satu dari tindakan sebagai

berikut : -

a. menerima pengalihan tagihan-tagihan Pihak Kedua

kepada pihak ketiga sehubungan dengan

pengoperasian dan pengelolaan Tanah dan Rumah

Sakit oleh Pihak Kedua, dan atas nama Pihak

Kedua memberitahukan kepada penyewa-penyewa

Rumah Sakit tentang adanya pengalihan tagihan

ini dan bahwa pengalihan tagihan ini dilakukan

oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama untuk

melunasi pembayaran biaya pembangunan, termasuk

biaya yang termaksud dalam Pasal 4.5 Perjanjian

ini ; atau-

b. mencairkan Jaminan Pelaksanaan sebagaimana

dimaksud pasal 3 dari perjanjian dan membayar

biaya termaksud dalam Pasal 4.5 dari perjanjian

ini.

-----------------------PASAL 5 ------------------------
---------------------BIAYA PROYEK ---------------------

Seluruh biaya Proyek yang terdiri dari :

1. Biaya Perijinan antara lain ijin untuk Mendirikan

Bangunan (IMB), Ijin Penggunaan Bangunan (IPB);

2. Biaya pembangunan phisik Proyek;

3. Biaya sarana dan prasarana;

4. Biaya-biaya lain sehubungan dengan pelaksanaan

perjanjian ini sesuai spesifikasi yang disetujui

oleh kedua belah pihak dan yang merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini

menjadi tangungan Pihak Kedua.


-----------------------PASAL 6 ------------------------

-------------------JAMINAN-JAMINAN --------------------

6.1. Pihak Kedua menjamin Pihak Pertama bahwa selama

pelaksanaan pembangunan Proyek tersebut dan

selama berlangsungnya pengelolaan, Pihak Pertama

tidak akan mendapat tuntututan atau tagihan dari

siapapun juga dan menjamin bahwa segala biaya-

biaya dan ongkos-ongkos, pengeluaran dan beban

lainnya yang timbul atau mungkin timbul terhadap

Pihak Kedua berdasarkan tuntutan atau tagihan

tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Pihak

Kedua oleh karena itu Pihak Kedua setuju untuk-

membebaskan Pihak Pertama atas segala tuntutan

atau gugatan baik pidana maupun perdata, baik

dari orang Pihak Kedua sendiri agennya maupun

Pihak Ketiga lainnya terhadap segala kerugian

yang timbul akibat kesengajaan dan atau

kelalaian Pihak Kedua dalam pelaksanaan-

perjanjian ini.
6.2 Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua tidak akan

mendapat tuntutan atau tagihan dari siapapun

juga yang menyatakan mempunyai hak atau turut

mempunyai hak atas tanah sertipikat

Hak ................. Nomor ..................,

dan apabila jangka waktu hak habis, Pihak

Pertama berkewajiban untuk memperpanjang masa

berlaku sertipikat tanah tersebut atau biaya

sendiri.-

-----------------------PASAL 7 ------------------------

------------------HAK DAN KEWAJIBAN -------------------


7.1. Berdasarkan Perjanjian ini, Pihak Kedua berhak-

mengelola Proyek selama jangka waktu ....

(...........) tahun terus-menerus terhitung

sejak proyek siap ditempati untuk digunakan

sebagai bangunan Rumah Sakit asal saja

penggunaannya tidak bertentangan dengan

perundang-undangan.
7.2. Selama masa pengelolaan Proyek tersebut berlaku

dan 1 (satu) tahun sesudah berakhirnya jangka

waktu pengelolaan, Pihak Kedua wajib atas

biayanya sendiri melaksanakan pemeliharaan

dengan sebaik-baiknya, melakukan

perbaikan/renovasi dari waktu kewaktu, dan

menjamin bahwa selama masa pengelolaan berlaku

dan satu tahun sesudah berakhirnya jangka waktu

pengelolaan, Pihak Kedua senantiasa selalu

menjaga agar nilai teknis, fungsi, komersil dan

estetika dari Proyek tersebut tidak akan


surut/berkurang, kecuali hal-hal yang bersifat

alami dan wajib menutup jaminan asuransi dengan

kondisi Property All Risk dan atau bahaya

lainnya atas Proyek tersebut pada perusahaan-

(perusahaan) asuransi hingga jumlah nilai

jaminan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

7.3. Setelah masa pengelolaan Proyek oleh Pihak Kedua

berakhir, hari pertama setelah selesai masa

pengelolaan ... (.........) tahun, Pihak Kedua

wajib menyerahkan Proyek tersebut kepada Pertama

dalam keadaan baik dan utuh sesuai dengan

spesifikasi yang telah disetujui serta

dilengkapi dengan dokumen- dokumen dan gambar-

gambar berkenaan dengan pembangunan Proyek dan

bebas dari segala bentuk beban apapun juga,

tidak dalam sengketa dan tidak dalam keadaan

hendak dikenakan sita jaminan maupun sita

eksekusi.

------------------------PASAL 8------------------------
---------------------SANKSI/DENDA----------------------

-Apabila Pihak Kedua oleh sebab apapun juga terlambat-

menyelesaikan pembangunan Proyek tersebut sesuai dengan

jangka waktu yang telah disetujui oleh para pihak, maka

Pihak Kedua dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp.

untuk setiap hari keterlambatan dari nilai Proyek,

dengan ketentuan jumlah denda maksimal adalah ... %

(.............. persen) dari proyek, denda mana wajib

dibayar dengan seketika dan sekaligus.-

-----------------------Pasal 9 ------------------------
---------PERISTIWA CIDERA JANJI DAN AKIBATNYA ---------

9.1. -Keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang

melewati waktu 3 (tiga) bulan, kecuali force

majeure merupakan dan selanjutnya disebut

Peristiwa Cidera Janji Pihak Kedua.

-Dalam hal demikian setelah Pihak Pertama

memberikan peringatan secara tertulis sebanyak 3

(tiga) kali berturut-turut, masing-masing

peringatan berlaku paling sedikit 14 (empatbelas)

hari kerja, ternyata Pihak Kedua tidak atau belum

melakukan tindakan untuk memulihkan Peristiwa

Cidera Janji, maka Pihak Pertama berhak menunjuk

Pihak Ketiga untuk menyelesaikan Proyek atas

biaya Pihak Kedua atau memutuskan- Perjanjian ini

dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak

Kedua.
9.2. Di dalam hal terjadinya Peristiwa Cidera Janji

yang diikuti oleh pemutusan Perjanjian ini

sebagaimana dimaksud dalam ayat 9.1 di atas,

maka kedua belah pihak setuju dan karenanya

mengikatkan diri untuk melakukan perhitungan

mengenai nilai pekerjaan yang telah dilakukan

oleh Pihak Kedua hingga tanggal efektif

pemutusan Perjanjian ini.

9.3. -Pelaksanaan perhitungan dimaksud akan dilakukan

oleh Penilai.

-Dalam hal para pihak tidak mencapai mufakat


dalam hal memilih Penilai dimaksud di dalam waktu

30 (tigapuluh) hari takwim terhitung tanggal

efektif pemutusan Perjanjian ini, maka Penilai

tersebut akan dipilih/ ditunjuk oleh Ketua Badan

Arbitrase atas permintaan tertulis dari para

pihak secara bersama atau oleh masing-masing

pihak secara sendiri-sendiri.

9.4. Penilai akan melakukan penilaian sesuai dengan

prinsip-prinsip penilaian yang berlaku di

Indonesia terhadap pekerjaan penataan,

pengembangan dan- pembangunan yang telah

dilakukan oleh Pihak Kedua hingga tanggal efektif

pemutusan Perjanjian, dan melaporkannya kepada

para pihak secara tertulis.

9.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari takwim setelah tanggal

penerimaan laporan tertulis dari Penilai, Pihak

Kedua wajib memutuskan dan memberitahukan

keputusannya tersebut kepada Pihak Pertama secara

tertulis sebagai berikut :


- Memutuskan untuk menunjuk pihak ketiga untuk

melanjutkan penataan, pengembangan dan

pembangunan Proyek dan penunjukkan pihak ketiga

untuk meneruskan Proyek tersebut harus mendapat

persetujuan dari Pihak Pertama.

- Bilamana dalam waktu 3 (tiga) bulan belum

berhasil menunjuk pihak ketiga untuk meneruskan

pekerjaan yang belum terselesaikan, maka Pihak

Pertama berhak mengerjakan sendiri atau menunjuk

pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut, dengan ketentuan Pihak Pertama tidak


diwajibkan untuk membayar ganti kerugian kepada

Pihak Kedua.

-----------------------Pasal 10 -----------------------

--------------------FORCE MAJEURE ---------------------

10.1. Para pihak secara bersama-sama maupun masing-

masing sendiri tidak akan bertanggung-jawab

terhadap perubahan Peraturan Pemerintah atau

dituntut untuk bertanggung-jawab atas setiap

keterlambatan atau kegagalan untuk memenuhi

suatu atau beberapa kewajibannya sebagaimana

dirinci di dalam Perjanjian ini, apabila

keterlambatan atau kegagalan tersebut

diakibatkan oleh kejadian atau peristiwa yang

secara layak dan patut tidak dapat

dihindarkan/dielakkan atau berada di luar

kemampuan para pihak untuk- menghindarkan

kejadian atau peristiwa tersebut (Force

majeure).
-Kejadian atau peristiwa dimaksud, termasuk

tetapi tidak terbatas pada kecelakaan, kehendak

Tuha, huru-hara, epidemi, perang, perubahan

peraturan perundang-undangan, tindakan

pemerintah, jatuhnya kapal terbang, kekacauan

sosial, dan bencana alam.

10.2. Di dalam hal terjadinya suatu atau beberapa

kejadian atau peristiwa sebagaimana dimaksud

dalam ayat 10.1 di atas, para pihak secara

bersama-sama maupun masing-masing sendiri,

dengan dilandasi itikad baik akan melakukan


setiap dan seluruh upaya dan usaha semaksimal

mungkin agar kejadian atau peristiwa tersebut

dapat dihindarkan/berakhir atau paling sedikit

akibat dari kejadian atau peristiwa dimaksud

ditekan menjadi seminimal/sesingkat mungkin.

-----------------------Pasal 11 -----------------------

-------------------A S U R A N S I --------------------

11.1. Selama Pihak Kedua melaksanakan pembangunan

sampai selesai, Pihak Kedua wajib

mengasuransikan Proyek yang dibangun tersebut

dengan Contruction All Risk untuk jumlah dan

syarat-syarat yang disetujui oleh Pihak Pertama.


11.2. Setelah Proyek selesai dan dikelola oleh Pihak

Kedua,- selama ... (.............) tahun

tersebut, Pihak Kedua wajib mengasuransikan

bangunan dan sarana-sarananya dengan kondisi

Property All Risk, untuk jumlah dan syarat-

syarat yang disetujui oleh Pihak Pertama, dan

apabila terjadi musibah, maka claim asuransi

yang didapat harus digunakan untuk

memperbaiki/membangun kembali Proyek tersebut.

-----------------------Pasal 12 -----------------------

--------------------PEMINDAHAN HAK --------------------


Masing-masing pihak berjanji dan mengikat diri tidak

akan memindahkan haknya/bahagiannya dalam Perjanjian

ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari

pihak lainnya, kecuali sebagaimana dimaksud dalam pasal

9 ayat 9.5 di atas.

-----------------------Pasal 13 -----------------------

--------------PENYELESAIAN PERSELISIHAN ---------------

13.1. -Jika ada sesuatu hal yang tidak atau tidak cukup

di atur dalam akta ini, maka hal itu akan

diputuskan oleh para pihak bersama secara

musyawarah.-
-Jikalau dalam hal itu mereka tidak dapat

mencapai persetujuan atau jika diantara para

pihak timbul perselisihan tentang arti atau

bolehnya dijalankannya sesuatu peraturan yang

tersebut dalam akta ini, sedang mereka dengan

cara lain tidak dapat menyelesaikan perselisihan

itu, maka perselisihan itu akan diputuskan oleh

satu oang Arbiter yang ditunjuk bersama oleh para

pihak atau bilamana mereka tidak menyetujui satu

orang Arbiter, oleh tiga orang Arbiter, yakni

masing-masing pihak mengangkat seorang Arbiter


ditambah dengan seorang Arbiter yang dipilih oleh

kedua orang Arbiter yang diangkat oleh masing-

masing pihak itu.

13.2. -Jikalau dalam pengangkatan para Arbiter tidak

ada persesuaian faham mengenai pengangkatan

Arbiter yang ketiga atau jika dalam waktu dua

minggu setelah- diminta oleh pihak yang satu,

pihak yanglain tidak menunjuk seorang Arbiter,

maka salah satu pihak dapat minta kepada hakim

yang berwenang untuk menunjuk tiga orang Arbiter.

-Dalam hal demikian, maka terserah kepada hakim

yang berwenang untuk merumuskan soal atau soal-

soal yang menjadi perselisihan itu.

-Para Arbiter tersebut akan memutuskan sebagai

orang yang jujur dan sebagai hakim yang

tertinggi.

-----------------------Pasal 14 -----------------------

--------------------KETENTUAN LAIN --------------------


14.1. Selama Pihak Kedua mengelola Proyek, Pihak Kedua

tidak diperkenankan untuk menjual atau

menjaminkan tanah dan Proyek kepada pihak lain

tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

14.2. Bilamana dalam pelaksanaan Proyek, Pihak Kedua

memerlukan pembiayaan berupa pinjaman dari pihak

lain, maka yang boleh diagunkan/dijaminkan oleh

Pihak Kedua adalah hanya berupa tagihan (tagihan)

uang sewa atas Proyek yang akan diperoleh.

14.3. Penunjukkan perusahaan yang akan melakukan

Maintenance Service oleh Pihak Kedua harus


mendapat persetujuan Pihak Pertama.

14.4. Perjanjian ini mulai berlaku setelah Bank Garansi

sebesar ..% (.........................) dari

nilai BOT yang disetujui sebagai jaminan

pelaksanaan diterima oleh Pihak Pertama atau

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari semenjak

perjanjian ini ditanda-tangani, dalam hal Pihak

Kedua tidak dapat menyerahkan jaminan pelaksanaan

tersebut pada waktunya, maka Pihak Pertama dapat

membatalkan Perjanjian ini secara sepihak, segala

biaya yang telah dikeluarkan menjadi tanggung-

jawab/beban Pihak Kedua.

14.5. Pihak Pertama akan mendampingi Pihak Kedua dalam

proses pembangunan Rumah Sakit mengenai mutu dan

kwalitas bangunan serta berhak menolak apabila

tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah

disetujui bersama.

-----------------------Pasal 15 -----------------------

---------------------PEMBERITAHUAN---------------------
-Setiap pemberitahuan, surat-surat, tawaran,

permintaan, persetujuan dan lain sebagainya sehubungan

dengan Perjanjian ini harus dilakukan secara tertulis

kepada alamat- sebagaimana tercantum dibawah ini.

-Segala pemberitahuan menurut Perjanjian ini dianggap

telah dikirimkan dan diterima oleh para pihak bila

disampaikan ke alamat sebagai berikut :

PIHAK PERTAMA :

N a m a : .

Alamat : .
.

Nomor faksimile :

Nomor telepon :

- PIHAK KEDUA :-

N a m a : .

Alamat : .

Nomor faksimile :

Nomor telepon :

-Setiap pihak dapat mengubah alamatnya dengan membuat-

pemberitahuan tertulis pada pihak lainnya.

-----------------------PASAL 16 -----------------------

--------------------DOMISILI HUKUM --------------------


-Mengenai perjanjian ini dan segala akibatnya serta-

pelaksanaannya para pihak memilih tempat tinggal yang

tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan

Negeri

-----------------DEMIKIANLAH AKTA INI -----------------

-Dibuat dan diresmikan di Depok, pada hari dan tanggal

tersebut pada bagian awal akta ini, dengan dihadiri

oleh :-

1. Tuan

.
.

2. Nona

sebagai saksi-saksi.

-Segera setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris,

kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini

ditanda tangani oleh para penghadap saksi-saksi dan

saya, Notaris.

-Dilangsungkan dengan

-Asli akta ini telah ditanda tangani secukupnya.

-Dikeluarkan sebagai

Anda mungkin juga menyukai