Anda di halaman 1dari 12

ADJOINT MATRIKS

Merupakan transpose dari suatu matriks (Aij*).


Dipunyai : Anxn
 A11 * A21 * ... An1 *
 A * A * ... A *
Adjoint (A) = 
12 22 n2 

 : : : 
 
 A1n * A2 n * ... Ann *
Dengan Aij* adalah kofaktor dari aij
1≤i≤n
1≤j≤n
Aij* = (-1)i+j.Mij

1 0 0
2 3 5
C=  

4 1 3

Maka kofaktor dari kesembilan elemen dari C adalah :

3 5
C11* = (-1)1+1.M11 = 1. 1 =4
 3

2 5
C12* = (-1)1+2.M12 = -1.  4 = 14
 3

2 3
C13* = (-1)1+3.M13 = 1.  4 1 = -10
 

0 0
C21* = (-1)2+1.M21 = -1. 1 =0
 3

1 0
C22* = (-1)2+2.M22 = 1. 4 3
=3
 

1 0
C23* = (-1)2+3.M23 = -1. 4 = -1
 1

 0 0
C31* = (-1)3+1.M31 = 1. 3 5
=0
 

1 0
C32* = (-1)3+2.M32 = -1. 2 = -5
 5
1 0
C33* = (-1)3+3.M33 = 1. 2 =3
 3

 4 0 0 
 14 3  5
Sehingga didapat Adj (C) =  

  10 1 3 

INVERS MATRIKS

Apabila A dan B matriks bujur sangkar berordo n, sedemikian sehingga


AB = BA = I, maka B disebut invers dari A (B = A-1), dan A disebut invers dari B (A = B-1).
I = merupakan matriks Identitas

1 3 1 / 5  3 / 5
B =  2 1 B-1 = 2 / 5
    1 / 5 
Bukti Inversnya benar
B.B-1 = B-1.B = I

Mencari Invers matriks dapat dengan cara :


1. Adjoint
2. Transformasi Elementer Baris

1. Cara Metode Adjoint


a. menentukan nilai determinan dari matriks
b. menentukan adjoint matriks.
c. Mengalikan adjoint matrik dengan kebalikan determinan

1
-1 _____
A = . Adj (A)
A

1 0 0  4 0 0 
2 5  14  5
C=  3  Adj (C) =  3 

4 1 3
 
  10 1 3 

C =4
 4 0 0   1 0 0 
-1  14 3  5  7/2 3/ 4  5 / 4
Jadi C = ¼   = 

  10 1 3 
  5 / 2  1/ 4 3 / 4 

2. Metode transformasi Elementer baris


Anxn, nilai A ≠ 0
AI 
hij .(a )

I A 1 

1 0 0
2 5
C=  3 

4 1 3

1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
2 3 5 0 1 0 h 0 3 5 2 1 0 h
23.( 2 )

21.( 2 )
  
h 31.( 4 )
4 1 3 0 0 1 0 1 3 4 0 1

1 0 0 1 0 0  1 0 0 1 0 0 
0 1 1 6 1  2 h
32.( 1) 0 1 1 6 1  2
  
0 1 3 4 0 1  0 0 4  10 1 3 

1 0 0 1 0 0 
 1  2  h
 0
 
h 3.(1 / 4 ) 1 6 1 
23.(1)

0 0 1  5/ 2  1/ 4 3 / 4

1 0 0 1 0 0 
0 1 0 7/2 3/ 4  5 / 4

0 0 1  5/ 2  1/ 4 3 / 4 
_____________ __________________________

I C-1

Matriks Balikan (Invers)

JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I , maka B disebut
balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan B = A − 1 ( B sama dengan invers A ). Matriks B
juga mempunyai invers yaitu A maka dapat dituliskan A = B − 1. Jika tidak ditemukan matriks B,
maka A dikatakan matriks tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers dari A maka
B = C.

Matriks A = dapat di-invers apabila ad - bc ≠ 0

Dengan Rumus =

Apabila A dan B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan (AB)
−1
= B − 1A − 1

Contoh 1:

Matriks

A= dan B =

AB = = = I (matriks identitas)

BA = = = I (matriks identitas)

Maka dapat dituliskan bahwa B = A − 1 (B Merupakan invers dari A)

Contoh 2:

Matriks

A= dan B =

AB = =

BA = =
Karena AB ≠ BA ≠ I maka matriks A dan matriks B disebut matriks tunggal.

Contoh 3:

Matriks

A=

Tentukan Nilai dari A-1

Jawab:

Contoh 4:

Matriks

A= ,B= , AB =

Dengan menggunakan rumus, maka didapatkan

, ,

Maka

Ini membuktikan bahwa (AB) − 1 = B − 1A − 1


Adjoin Matriks 3 x 3

Bila ada sebuah matriks A3x3

A=

Kofaktor dari matriks A adalah

C11 = -12 C12 = 6 C13 = -8


C21 = -4 C22 = 2 C23 = -8
C31 = 12 C32 = -10 C33 = 8

maka matriks yang terbentuk dari kofaktor tersebut adalah

untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris
menjadi kolom

adj(A) =

Menghitung Inverse dari Matrix 3 x 3

A=

kemudian hitung kofaktor dari matrix A


C11 = 12 C12 = 6 C13 = -16
C21 = 4 C22 = 2 C23 = 16

C31 = 12 C32 = -10 C33 = 16

menjadi matrix kofaktor

cari adjoint dari matrix kofaktor tadi dengan mentranspose matrix kofaktor di atas, sehingga
menjadi

adj(A) =

dengan metode Sarrus, kita dapat menghitung determinan dari matrix A

det(A) = 64

Adjoin Matriks 3 x 3

Bila ada sebuah matriks A3×3


A=

Kofaktor dari matriks A adalah

C11 = -12 C12 = 6 C13 = -16


C21 = 4 C22 = 2 C23 = 16
C31 = 12 C32 = -10 C33 = 16

maka matriks yang terbentuk dari kofaktor tersebut adalah

untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris
menjadi kolom

adj(A) =

Matriks persegi A mempunyai invers, jika ada matriks B sedemikian hingga AB = BA =


dengan I matriks identitas. Pada persamaan AB = BA = , A dan B disebut saling invers.
Berikut adalah syarat suatu matriks A dikatakan mempunyai invers.

1. Jika | A | = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan
matriks A sebagai matriks singular.
2. Jika | A | <> 0, maka matriks A mempunyai invers. Oleh karena itu,
dikatakan matriks A sebagai matriks nonsingular.

Untuk matriks A = berordo 2 x 2 ini, kita dapat menentukan inversnya sebagai berikut:

Untuk menentukan invers suatu matriks dengan ordo 3 x 3, maka kita harus memahami tentang
matriks minor, kofaktor, dan adjoint.

Kofaktor dari baris ke-i dan kolom ke-j dituliskan dengan . Untuk menentukannya,
ditentukan dengan rumus

Kofaktor-kofaktor dari matriks A adalah sebagai berikut:

1. Adjoint
Misalkan suatu matriks A berordo n x n dengan kofaktor dari matriks A, maka:

Untuk matriks A berordo 3 x 3, maka:

Untuk menentukan determinan dari matriks berordo 3 x 3, selain dengan kaidah Sarrius,
dapat juga digunakan matriks minor dan kofaktor.

Determinan matriks A (det A) dapat ditentukan menggunakan rumus:


 

 MATRIKS INVERS

Jika A dan B adalah matriks bujur sangkar dengan ordo yang sama dan AB = BA = 1,
maka B dikatakan invers dari A (ditulis A-1) dan A dikatakan invers dari B (ditulis B-1).

Jika A =  a b  , maka A-1 =     1       =   d -b 


Jika A =  c d  , maka A-1 = ad - bc ttt  -c  a 

 Bilangan (ad-bc) disebut determinan dari matriks A

 Matriks A mempunyai invers jika Determinan A ¹ 0 dan disebut matriks non


singular.

Jika determinan A = 0 maka A disebut matriks singular.

Sifat A . A-1 = A-1 . A = I


Perluasan

A . B = I  A = B-1      B = A-1


A . B = C  A = C . B-1   B = A-1 . C

Sifat-Sifat

1. (At)t = A
2. (A + B)t = At + Bt
3. (A . B)t = Bt . At
4. (A-t)-t = A
5. (A . B)-1 = B-1 . A-1
6. A . B = C  |A| . |B| = |C|

Anda mungkin juga menyukai