Anda di halaman 1dari 21

RESUME STATISTIK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistik

Dosen Pengampu :

Herry Yulistiyono, S.Si, M.Si

Disusun Oleh :

Fifin Ardiyanti (190231100168)

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

2020
PENDAHULUAN

Dalam resume ini akan diuraikan tentang pengetahuan dasar statistik yaitu
mengenai pengertian statistik (statistik dalam artian data dan statistik dalam artian metode
atau statistika), tahapan kegiatan metode statistik, statistika deskriptif dan statistika
Inferensia, fungsi dan kegunaan statistik, data- populasi- sampel, penggolongan data dan
penyajian data. Selain itu, juga juga diuraikan mengenai variabel.

PEMBAHASAN

KOMPETENSI DASAR 1

Statistik adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari metode atau cara
mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisa, dan mengintrerpretasikan data
(angka) dimana terdapat unsur ketidakpastian dan variasi dengan tujuan membantu
pengambilan keputusan yang efektif. Statistik sebagai ilmu pengetahuan atau metode
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Statistik Deskriptif
Statistika yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara pengumpulan,
menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis data (angka)
agar dapat memberikan gambaran yang teratur dan jelas mengenai keadaaan
tertentu sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.
2) Statistik Inferesia
Statistika yang menyediakan aturan atau metode yang dapat digunakan untuk
membuat taksiran dan mengambil simpulan yang bersifat umum dari sekumpulan
data (data sampel) yang dipilih secara acak dari seluruh data yang menjadi
subyek kajian (populasi).

Dalam dunia ekonomi dan bisnis, statistik memiliki fungsi dan kegunaan yang
sangat penting sebagai alat bantu bagi pelaku ekonomi dan bisnis juga pembuat
keputusan. Banyak sekali fungsi dan kegunaan statistik bagi pelaku ekonomi atau
pembuat keputusan, diantaranya :

1. Memperoleh gambaran secara umum atau khusus mengenai kejadian atau gejala
dalam dunia ekonomi dan bisnis.
2. Dapat mengikuti perkembangan mengenai kejadian atau gejala dunia ekonomi
dan bisnis dari waktu ke waktu.
3. Dapat menyusun laporan data kuantitatif dengan teratur, ringkas, dan jelas.
4. Dapat mengetahui apakah gejala ekonomi dan bisnis yang satu dengan yang
lainnya berhubungan.
5. Dapat melakukan pengujian, menarik kesimpulan, mengambil keputusan, serta
dapat menaksirkan apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Data, Populasi, dan Sampel

A. Data
Data statistik adalah data berupa angka (data kuantitatif). Data statistik
dibedakan menjadi beberapa golongan :
1. Berdasarkan cara memperolehnya
 Data Primer adalah data yang dikumpulkan oleh badan atau
individu secara langsung.
Contoh : seorang periset ingin mengetahui pendapat siswa SMA
terhadap rencana pembelajaran secara online (daring) dan harus
dilakukan penelitian secara langsung seperti wawancara. Misalnya,
hasilnya menunjukkan dari 300 siswa SMA, 40 persen mereka
setuju dan sisanya 60 persen mereka tidak setuju.
 Data Sekunder adalah data yang sudah jadi yang sudah diolah dan
dipublikasikan pihak lain.
Contoh : data mengenai penduduk Indonesia.
2. Berdasarkan waktu pengumpulannya
 Data seketika
Contoh : pengeluaran rata-rata per kapita sebulan penduduk
Indonesia Tahun 2010 sebesar 627.043 rupiah.
 Data berkala (dari waktu ke waktu)
Contoh : data mengenai perkembangan nilai ekspor Indonesia
kurun waktu 2010- 2019.
3. Berdasarkan sifatnya
 Data diskrit adalah data bilangan bulat dan tidak berbentuk
pecahan.
Contoh : data mengenai jumlah siswa per jurusan di sebuah
fakultas ekonomi yaitu 300 orang mahasiswa akuntansi, 200 orang
mahasiswa akuntansi, dan 150 orang mahasiswa ekonomi
pembangunan.
 Data kontinu adalah data satuannya berupa bilangan pecahan.
Contoh : pengeluaran rata-rata per kapita sebulan penduduk
pedesaan Indonesia pada Tahun 2018 sebesar 425, 499 ribu
rupiah.
4. Berdasarkan sumbernya
 Data Intern (dalam suatu badan/ lembaga)
Contoh : data jumlah pegawai tahun 2018 sebanyak 100 orang.
 Data ekstern (diluar suatu badan/lembaga)
Contoh : konsumsi per kapita masyarakat sekitarnya sebesar 22,45
juta per tahun.
5. Berdasarkan pengukurannya
 Data nominal (hasil pengukuran skala nominal)
Contoh : data mengenai jumlah barang yang cacat dan tidak cacat
(baik). Misalnya, produksi menghasilkan 200 barang. Setelah diteliti
ternyata 50 barang cacat dan 150 tidak cacat.
 Data ordinal (pengukuran memperhatikan ranking)
Contoh : penilaian terhadap pelayanan restoran. Misal, jawaban
yang didapat 25 konsumen menyatakan sangat baik, 15
menyatakan baik, 10 menyatakan kurang baik.
 Data interval (disusun dengan jarak yang sama antar kategori)
Contoh : data mengenai nilai ujian akhir semester mata kuliah
statistik ekonomi.
 Data ratio ( perbandingan antar nilai variabel)
Contoh : rata-rata berat barang A adalah 100 kg dan rata-rata berat
B adalah 50 kg.
B. Populasi
adalah kumpulan dari seluruh elemen (unit atau individu) sejenis yang
dapat dibedakan yang menjadi obyek penyelidikan atau penelitian.
C. Sampel
adalah bagian dari populasi yang karakternya hendak diselidiki.

Penyajian Data Statistik


 Penyajian dalam bentuk tabel
(1) Tabel klasifikasi tunggal
Contoh : Tabel Banyaknya Pegawai A Dirinci Menurut Pendidikan Tahun 2010

Banyaknya
Pendidkan (Uni)
SD 40
SMP 30
SMA 50
Perguruan Tinggi 20
Total 140

(2) Tabel klasifikasi ganda

    Pendidikan      
Jenis Kelamin SD SMP SMA PT Jumlah
Laki-laki 15 20 30 10 75
Perempuan 25 10 20 10 65
Total 40 30 50 20 140

(3) Tabel kontingensi

Kebiasaan
    Merokok    
Tidak
Pendidikan Pernah Jarang Sering Total
SD 5 2 1 8
SMP 3 4 2 9
SMA 2 3 5 10
Perguruan tinggi 4 5 7 16
Total 14 14 15 33

(4) Tabel frekuensi/ distribusi frekuensi

Nilai Statistik Ekonomi F


10 1
9 2
8 3
7 4
6 3
5 5
4 2
Total 20

 Penyajian dalam bentuk Diagram/ Grafik


(1) Diagram Batang
(2) Diagram Lingkaran

(3) Diagram Garis

KOMPETENSI DASAR 2

Distribusi Frekuensi adalah suatu daftar atau tabel yang mendistribusikan data
yang ada ke dalam beberapa kelas. ada dua macam distribusi frekuensi, yaitu : (1)
Distribusi Frekuensi Numerikal, dan (2) Distribusi Frekuensi Kategorikal.

Penyusunan Distribusi Frekuensi Numerikal

Contoh :

Data hasil belajar siswa sebagai berikut :


60 74 82 56 80 58 40 42 63 70
51 89 77 65 49 71 58 79 75 60
Langkah penyelesaian :
a. Menentukan range
Range = data terbesar – data terkecil
= 89 – 40
= 39
b. Mentukan banyak kelas
Banyak kelas = 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 20
= 1 + (3,3) 1,30
= 5,29 (banyaknya kelas diambil 5)
c. Menentukan panjang kelas interval (p)

P=

= 7,8
d. Menentukan batas kelas

No. Kelas Nilai


I 40 - 49
II 50 - 59
III 60 - 69
IV 70 - 79
V 80 - 89

e. Memasukkan masing-masing data satu persatu mulai dari data yang pertama
hingga data yang terakhir kedalam kelasnya. Mengihitung berapa frekuensi
(bisa dihitung dengan memberi tanda tally) .

Nilai Tally F
40 - 49 III 3
50 - 59 IIII 4
60 - 69 IIII 4
70 - 79 IIIII I 6
80 - 89 III 3
Jumlah   20

Bagian-bagian Tabel Frekuensi

1. Kelas : tiap-tiap kelompok nilai variabel


2. Batas – batas kelas : nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang
lainnya. Ada dua batas yaitu batas bawah kelas dan batas atas kelas. Pada tabel
diatas, kelas ke-1 dibatasi oleh 40 dan 49. Bilangan 40 merupakan batas bawah
dari kelas ke-1 dan bilangan 49 merupakan batas atasnya.
3. Tepi- tepi kelas : tepi bawah diperoleh dari batas kelas bawah dikurangi 0,5
yaitu 40- 0,5 = 39,5; sedangkan tepi atas diperoleh dari kelas atas ditambah 0,5
yaitu 49 + 0,5 = 49,5.
4. Kelas Interval : selisih antara tepi atas kelas dengan tepi bawah kelas.
5. Nilai tengah kelas : rata- rata antara batas suatu kelas atau batas atas+ bawah
suatu kelas dibagi dua.

CONTOH SOAL

Tabel berat badan mahasiswa EP Tahun 2020

Banyak Mahasiswa
Berat Badan (kg) (orang)
40 – 44 3
45 – 49 9
50 – 54 22
55 – 59 15
60 – 64 7
65 – 69 4
Total 60
Tentukanlah :

a) Banyak kelas
b) Batas-batas kelas dari kelas yang kelima
c) Frekuensi untuk kelas ketiga dan keempat
d) Tepi atas kelas kedua dan tepi bawah kelas ketiga
e) Nilai tengah kelas dari kelas ketiga

Jawab

a) Banyaknya kelas = 6
b) Batas bawah kelas kelima adalah 60 dan batas atasnya adalah 64
c) Frekuensi untuk kelas ketiga adalah 22 dan frekuensi kelas keempat adalah 15
d) Tepi atas kelas kedua = 49 + 0,5 = 49,5 ; tepi bawah kelas ketiga 50 – 0,5 =
49,5
e) Nilai tengah dari kelas ketiga = (50+54)/2 = 52

Penyusunan Data Secara Sistematis

1. Berdasarkan Waktu
Contoh : Tabel Jumlah Penduduk Kota Surabaya

JUMLAH
TAHUN PENDUDUK
2010 2.771.615
2011 2.748.932
2012 2.805.718
2013 2.821.929
2014 2.833.924
2015 2.848.583
2016 2.862.406
2017 2.874.669

2. Berdasarkan Wilayah
Contoh : Tabel PNB per Kapita Negara-Negara Asean Tahun 1999
Negara PNB per Kapita (US $)
Singapura 30.170,00
Malaysia 3.670,00
Thailand 2.160,00
Filipina 1.050,00
Indonesia 640
Kamboja 260

3. Berdasarkan Keadaan/ Frekuensi


Contoh : Tabel Tinggi Badan 100 Siswa SMA 2 Negeri Lamongan

Tinggi Badan (cm) Banyak Siswa


150 – 154 20
155 – 159 25
160 – 164 25
165 – 169 12
170 – 174 10
175 – 179 8
Total 100

KOMPETENSI DASAR 3

Penyusunan Tabel Frekuensi Categorical

Dalam penyusunan tabel frekuensi kategorikal tidak menggunakan penentuan


banyak kelas, batas kelas, interval kelas, dan lainnya. Tetapi, hanya menentukan kategori
yang akan digunakan.

Contoh : Tabel Kepadatan Penduduk 10 Provinsi dari 32 Provinsi di Indonesia, Tahun


2010

NO Provinsi Kepadatan Penduduk per - Km²


1 Daerah Istimewa Aceh 78
2 Sumatera Utara 178
3 Sumatera Barat 115
4 Kepulauan Riau 205
5 DKI Jakarta 14.469
6 Jawa Barat 1.217
7 Jawa Tengah 987
8 D.I Yogyakarta 1.104
9 Jawa Timur 784
10 Bali 673

Berdasarkan data diatas, buatlah tabel frekuensi yang disusun berdasarkan kategori
kepadatan penduduk yaitu penduduk jarang (kepadatan kurang dari 200 jiwa/ Km²),
penduduk sedang (kepadatan antara 200-300 jiwa/ Km²), dan penduduk tinggi (kepadatan
penduduk lebih dari 300 jiwa/ Km²).
Penyelesaian :

Banyak
Kepadatan Penduduk Provinsi
Penduduk Jarang 3
Penduduk Sedang 1
Penduduk Tinggi 6
Total 10

Distribusi Frekuensi Relatif

adalah distribusi frekuensi yang frekuensinya tidak dinyatakan dalam angka


absolut, tetapi dinyatakan dalam angka relatif atau dalam presentase dari jumlah
frekuensi semua kelas yang ada.

fᵣ = x 100%

Contoh : Tabel Frekuensi Nilai Matematika Siswa SMA XYZ

Nilai F Frekuensi Relatif (%)


40 - 49 3 3/20 x 100% = 15
50 - 59 4 4/20 x 100% = 20
60 - 69 4 4/20 x 100% = 20
70 - 79 6 6/20 x 100% = 30
80 - 89 3 3/20 x 100% = 15
Jumlah 20 100%

Distribusi Frekuensi Komulatif]

adalah distribusi frekuensi yang secara berturut-turut dan bertahap memasukkan


frekuensi pada kelas-kelas yang lain. Ada 2 macam distribusi frekuensi komulatif, yaitu:

1. Distribusi frekuensi komulatif “kurang dari”


Dapat ditentukan dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas-kelas
sebelumnya.
Contoh : Distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” uang saku mahasiswa
Universitas Trunojoyo Madura per Minggu.

Uang saku per Minggu frekuensi


(Ribu Rp) Banyak Usaha komulatif
Kurang dari 100 0 0
Kurang dari 200 5 5
Kurang dari 300 5+7 12
Kurang dari 400 5+7+9 21
Kurang dari 500 5+7+9+10 31
Kurang dari 600 5+7+9+10+8 39
Kurang dari 700 5+7+9+10+8+4 43
2. Distribusi frekuensi komulatif “lebih dari”
Dapat ditentukan dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas-kelas
sesudahnya sampai kelas itu sendiri.
Contoh : Distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari” uang saku mahasiswa Universitas
Trunojoyo Madura per Minggu.

Uang saku per Minggu


(Ribu Rp) Banyak Usaha frekuensi komulatif
100 atau lebih 5+7+9+10+8+4 43
200 atau lebih 5+7+9+10+8 39
300 atau lebih 5+7+9+10 31
400 atau lebih 5+7+9 21
500 atau lebih 5+7 12
600 atau lebih 5 5
700 atau lebih 0 0

Grafik Distribusi Frekuensi


1. Histogram
adalah gambaran mengenai suatu distribusi frekuensi, untuk setiap kelas dari
tabel frekuensi yang dinyatakan dalam segi empat.
Contoh dari tabel berikut,

Banyak
Tinggi Badan (cm) Siswa
150 - 154 20
155 - 159 25
160 - 164 25
165 - 169 12
170 - 174 10
175 - 179 8
Total 100
Berikut ini disajikan dalam grafik histogram
2. Poligon Frekuensi
adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang dibentuk oleh titik tengah –
titik tengah kelas dan frekuensi kelasnya dari suatu distribusi frekuensi atau
dari suatu histogram.

30
25
Banyak Siswa

20
15
10
5
0
150 - 154 155 - 159 160 - 164 165 - 169 170 - 174 175 - 179

Berat Badan
3. Poligon Frekuensi Kumulatif (Ogive)
Ogive adalah diagram bentuk garis dan distribusi frekuensi komulatif.
Sumbu vertikal menyatakan frekuensi komulatif, dan sumbu horizontal
menyatakan tepi kelas.

Kurva Frekuensi

Kurva yang diperoleh dari tabel frekuensi. Kurva frekuensi dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu Kurva frekuensi yang simetris dan Kurva frekuensi yang asimetris.

KOMPETENSI DASAR 4

Nilai sentral atau nilai rata-rata atau juga disebut nilai tengah dari sekumpulan data
statistik adalah suatu nilai dalam kumpulan atau rangkaian data yang dapat mewakili
kumpulan atau rangkaian data tersebut. Macam nilai sntral antara lain, (1) rata-rata hitung
(mean), (2) modus, (3) median, (4) rata-rata ukur, dan (5) rata-rata harmonis.

Rata-rata Hitung (mean)

Contoh : Cara menghitung rata-rata pengeluaran per bulan 50 karyawan lepas


perusahaan manufaktur di Kota Surabaya.

Pengeluaran Per Bulan Banyak Nilai Tengah (xᵢ) dᵢ fᵢ dᵢ


(Ribu Rp) Karyawan (fᵢ)
500 - 599 4 549,5 -3 -12
600 - 699 6 649,5 -2 -12
700 - 799 12 749,5 -1 -12
800 - 899 15 849,5 = X₀ 0 0
900 - 999 10 949,5 1 10
1000 - 1099 3 1049,5 2 6
Total 50 -20
Maka,

= 849,5 +

= 849,5 – 40

= 809,5

Rata- rata Hitung Gabungan

Contoh : Rata- rata Lama Menginap WisatawanBerdasarkan Type Akomodasinya

Rata-rata Lama
Banyak Unit
Menginap ( ) nᵢ
Type Akomodasi Sampel (nᵢ)
Hotel Berbintang 25 3,24 48,6
Hotel Melati 20 2,72 55
Pondok Wisata 15 3,37 36
Total 60 139,6
Maka,

= 2,32

Median (Nilai Tengah)

1) Menentukan Letak Median

2) Menghitung Nilai Median


Md =

Contoh : Cara Menghitung Median Laba Bersih per Bulan 60 Rumah Kecantikan SPA di
Kota Denpasar

Maka,

Md =

= 19,5 +

= 19,5 +

= 19,5 + 1,36

= 20,36

KOMPETENSI DASAR 5

Modus (nilai yang paling sering terjadi/muncul)

Mod = L +

Contoh : Cara Menghitung Modus Laba Bersih per Bulan 60 Rumah Kecantikan SPA di
Kota Denpasar
Maka,

Mod = L +

= 19,5 +

= 19,5 +

= 19,5 + 1,96

= 21, 46

Kebaikan dan Kelemahan Mean, Median, dan Modus

a) Mean
Kebaikannya adalah mean telah dikenal secara umum, mudah dihitung, dan mean
merupakan nilai rat-rata yang stabil. Sedangkan kelamahannya yaitu mean mudah
dipengaruhi oleh nilai ekstrim.
b) Median
Kebaikannya adalah median sangat mudah dihitung bila data tidak terlalu
banyak/relatif kecil, median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Sedangkan
kelemahannya yaitu median sebagai ukuran nilai sentral sifatnya kurang teliti, dan
kurang dikenal dibandingkan dengan mean.
c) Modus
Kebaikannya adalah mudah diketahui dan tidak perlu perhitungan, tidak
dipengaruhi oleh nilai ekstrem, dan modus dapat digunakan sebagai ukuran nilai
sentral baik untuk data kuantitatif maupun kualitatif. Sedangkan kelemahannya
adalah modus sebagai ukuran nilai sentral kurang teliti.
Hubungan Mean, Median, dan Modus

1) Bila distribusi frekuensi simetris, maka nilai mean, median, dan nilai modus
sama besar (mean = median = modus) dan terletak pada satu titik kurva dari
distribusi frekuensi tersebut simetris atau berbentuk normal.
2) Bila distribusi frekuensi condong ke kiri, maka nilai mean>median>modus, atau
mean paling kanan ditengah median dan paling kiri adalah modus.
3) Bila distribusi frekuensi condong ke kanan, maka nilai mean<median<modus
atau mean paling kiri, disusul median, dan modus letaknya paking kanan.

Ukuran Nilai Sentral Lainnya

1. Rata-rata Ukur
Adalah akar pangkat n dari hasil kali nilai- nilai seluruh data tersebut.
GM =
Contoh :
Tingkat bunga deposito 5 tahun terakhir sebesar 10, 12, 15, 17, dan 18 persen
per tahun. Hitunglah rata-rata ukur tingkat bunga deposito tersebut.
Penyelesaian :
GM =

=
= 14,06
Jadi, rata-rata (ukur) tingkat bunga deposito tersebut 14,06% per tahun.
2. Rata-rata Harmonis
a) Rata-rata Harmonis Data Tidak Berkelompok

H=

Contoh : sebuah keluarga dalam acara liburan menempuh jarak 120 km


pulang pergi. Kecepatan rata-rata waktu berangkat 80 km per jam dan
balik 60 km per jam. Hitunglah kecepatan rata-rata keluarga tersebut
selama perjalanan.
Penyelesaian :

H=

= 68,57

b) Rata-rata Harmonis Data yang Telah Dikelompokkan

H=

Contoh : Cara menghitung rata-rata harmonis penghasilan per bulan usaha


rental kendaraan roda empat di Kabupaten Bandung.

Penghasilan per Banyak Titik tengah


bulan (Juta Rp) Usaha (fᵢ) (mᵢ) fᵢ/mᵢ
30 - 39 4 34,5 0,11594
40 - 49 7 44,5 0,1573
50 - 59 13 54,5 0,23853
60 - 69 25 64,5 0,38759
70 - 79 15 74,5 0,20134
80 - 89 5 84,5 0,05917
= n = 70
Total 1,20068
Penyelesaian :

H=

= 58,30

KOMPETENSI DASAR 6

Ukuran Letak adalah beberapa nilai yang letaknya sedemikian rupa dalam suatu
rangkaian dan atau dalam suatu distribusi frekuensi sehingga nilai itu membagi rangkaian
data atau distribusi frekuensi itu menjadi beberapa bagian yang sama.

Kuartil

 Nilai-nilai yang membagi serangkaian data atau suatau distribusi frekuensi


menjadi empat bagian yang sama.
1) Menentukan letak kuartil

2) Menghitung nilai kuartil

Contoh : Cara Menghitung Kuartil 1 dari Omzet 70 Toko dalam Sebuah Komplek
Pertokoan.

Omzet Penjualan  
(Juta Rupiah) fᵢ Tepi kelas
    19,5 0
20 - 29 1    
    29,5 1
30 - 39 4    
    39,5 5
40 - 49 7    
    49,5 12
50 - 59 13    
    59,5 25
60 - 69 25    
    69,5 50
70 - 79 15    
    79,5 65
80 - 89 5    
    89,5 70
Penyelesaian :

 =

= 17,5
Letak antara frekuensi komulatif 12 dan 25 pada kelas-4 adalah 49,5- 59,5

 Nilai

+
= 49,5 +

= 49,5 + 4,23
= 53,73

Desil

 Nilai-nilai yang membagi serangkaian data atau suatau distribusi frekuensi


menjadi sepuluh bagian yang sama.
1) Menentukan letak desil
=

2) Menghitung nilai desil

Contoh : Cara Menghitung Desil 4 dari Omzet 70 Toko dalam Sebuah Komplek Pertokoan.

Omzet Penjualan (Juta


   
Rupiah) fᵢ Tepi kelas
    19,5 0
20 - 29 1    
    29,5 1
30 - 39 4    
    39,5 5
40 - 49 7    
    49,5 12
50 - 59 13    
    59,5 25
60 - 69 25    
    69,5 50
70 - 79 15    
    79,5 65
80 - 89 5    
    89,5 70
Penyelesaian :

 =

= 28
Letak antara frekuensi komulatif 25 dan 50 yaitu pada kelas-5 adalah 59,5 –
69,5.
 Nilai
+

= 59,5 + 25

= 59,5 + 3

= 62,5

Presentil

 Nilai-nilai yang membagi serangkaian data atau suatau distribusi frekuensi


menjadi 100 bagian yang sama.
1) Menentukan letak desil
=

2) Menghitung nilai desil

Contoh : Cara Menghitung Presentil 3 dari Omzet 70 Toko dalam Sebuah Komplek
Pertokoan.

Omzet Penjualan (Juta Tepi


   
Rupiah) fᵢ kelas
    19,5 0
20 - 29 1    
    29,5 1
30 - 39 4    
    39,5 5
40 - 49 7    
    49,5 12
50 - 59 13    
    59,5 25
60 - 69 25    
    69,5 50
70 - 79 15    
    79,5 65
80 - 89 5    
    89,5 70
Penyelesaian :

 =

= 2,1
Letak antara frekuensi komulatif 1 dan 5 pada kelas-2 adalah 29,5- 39,5
 Nilai

= 29,5 +

= 29,5 + 2,75
= 32,25
DAFTAR PUSTAKA

Wirawan, Nata. 2016. Cara Mudah Memahami Statistika Ekonomi dan Bisnis (Statistika
Deskriptif). Denpasar: Keraras Emas.

Ananda, Rusydi. Dan Fadhli, Muhammad. 2018. Statistik Pendidikan (Teori dan Praktik
Dalam Pendidikan). Medan: CV Widya Puspita.

Suparmi. Modul 1: Konsep Dasar Statistik. Universitas Terbuka.

Santiyasa, I Wayan. 2015. Modul Kuliah: Statistika Dasar. Universitas Udayana, Bali.

Anda mungkin juga menyukai