Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN ALAT PENGANGKAT SISTEM HIDROLIK TIPE H

PADA TEMPAT PENCUCIAN MOBIL DENGAN KAPASITAS


MAXIMUM 2,5 TON
MARSUDI*, AMIR MARASABESSY**, BAYU PERMANA***, DAN ERVINI
MELADIYANI ****
Program Studi Teknik Mesin, UPN “Veteran” Jakarta.*
Program Studi Teknik Perkapalan, UPN “Veteran” Jakarta.**
Program Studi Teknik Mesin, Universitas Nasional, Jakarta.***
Program Studi Teknik Industri Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
Jakarta.****

ABSTRACT
Hydrolic system is tecknology wich uses fluid, work fluid that is used is oil with
viscosity number of 10 SAE. This system work based on the principle of Pascal Low, that is
if fluid given pressure, so that pressure will go to all direction by not added or less its
pressure.By calculating of type H design hoistear system where as can be result teol that the
permession strength of force material is bigger than the happenned strngth of force
material.ߪ௕ = 9,25 ݇݃/݉ ݉ ଶ. So that the construction of type H design hoist car system by
using of material BJ 37 is said saved and strong to be used. On this type H design hoist car
system based on SNI 05-3659-1995 which is about hydrolic fluid power with the rod end
spherical eyes could be operated perfectly to hoist the car of 2,5 tonnes load. By desig
specification of pump hydrolic capasity which is used 0,2 dm3/minutes, power of pump as big
5,4 KW and maximum of load capasity of 2,5 tonnes.

Key word : Hydrolic system, type H design hoist, SNI

PENDAHULUAN termasuk di bidang kendaraan mobil. Hal


Rancangan suatu alat, pada dasarnya ini juga terjadi pada industri pembuatan
merupakan bagian perancangan alat angkat mobil. Alat angkat yang
(komponen)yang direncanakan dan dibuat dipakai pada mobil mengalami
untuk memenuhi kebutuhan mekanisme perkembangan yang cukup baik. Salah
dari suatu peralatan. Dalam tahap-tahap satu alat angkat mobil yang banyak
perancangan tersebut, pertimbangan- dijumpai yaitu jenis alat angkat mobil yang
pertimbangan yang perlu diperhatikan menggunakan sistem hidrolik dimana
dalam memulai perancangan peralatan penggunaannya sangat mudah dan efisien
meliputi jenis-jenis pembebanan yang dalam membantu pekerjaan.
direncanakan, jenis-jenis tegangan yang Banyaknya jumlah kendaraan (mobil)
ditimbulkan akibat pembebanan tersebut yang ada pada saat ini menyebabkan
dan pemilhan kebutuhan material (bahan). meningkatnya permintaan akan pelayanan
Untuk mendapatkan bagian peralatan dan perawatan kendaraan tersebut
yang sesuai dengan kekuatannya, terutama pada bagian bawah kendaraan.
dilakukan pemilihan bahan dengan Hal ini tentunya menuntut pula
kekuatan yang sesuai dengan kondisi tersedianya peralatan yang mendukung
beban serta tegangan yang terjadi. pekerjaan tersebut, sehingga
Kekuatan yang direncanakan harus lebih menghasilkan efektifitas dan efisiensi
kecil dari kekuatan bahan yang ditentukan dalam perawatan kendaraan.Berdasarkan
dengan faktor keamanan sesuai dengan masalah di atas untuk meningkatkan
kebutuhan, agar hasil perancangan aman efektifitas dan efisiensi dalam perawatan
dan dapat bekerja dengan baik.Saat ini, kendaraan khususnya pada bagian bawah
dunia industri otomotif berkembang kendaraan maka akan dilakukan
dengan sangat baik di berbagaibidang, perencanaan sebuah alat angkat yang
135
menggunakan sistem hidrolik tipe H dan pompa ini yang mendistribusikan
dengan kapasitas beban sebesar 2,5 ton. fluida ke semua sistem. Pompa akan
Tujuan dari perancangan alat bekerja terus menerus selama motor listrik
pengangkat mobil yang menggunakan dihidupkan. Dan fluida yang dialirkan
sistem hidrolik tipe H dengan kapasitas dengan pompa yang akan menuju ke
angkat 2,5 ton adalah untuk mendapatkan silinder hidrolik sehingga mendorong
spesifikasi teknis komponen alat piston hidrolik ke atas dan mobil terangkat
pengangkat mobil yang menggunakan ke atas. Ada dua macam peralatan yang
sistem hidrolik tipe H dengan kapasitas biasanya digunakan dalam merubah
2,5 ton danuntuk mengetahui jenis energi hidrolik menjadi energi mekanik
material batang yang ditahan oleh beban. yaitu motor hidrolik dan actuator. Motor
Metode yang digunakan dalam hidrolik mentransfer energi hidrolik
perancangan adalahmetode observasi, menjadi energi mekanik dengan cara
melakukan pengamatan dan pengukuran memanfaatkan aliran fluida dalam sistem
pada alat angkat system hidrolik yang ada kemudian merubahnya menjadi energi
di tempat pencucian mobil tersebut. putaran yang dimanfaatkan untuk
Untuk mengetahui bagaimana sistem menggerakkan roda, transimisi, pompa
hidrolik itu bekerja dan dapat beroperasi dan lain-lain.
dengan baik, aman, dan efisien sesuai
dengan SNI, maka diperlukan perhitungan Prinsip Kerja Sistem Hidrolik
desain sehingga perancangan alat Prinsip kerja sistem hidrolik
pengangkut sistem hidrolik dapat sebagaimana diperlihatkan dalam
dioperasikan dan bekerjasesuai dengan rangkaian hindrolik (gambar 1.),
kebutuhan dilapangan. menggunakan prinsip kerja “hukum
pascal” yaitu, benda cair yang ada di
METODE ruang tertutup apabila diberi tekanan,
Mesin Pengangkat Mobil Dengan maka tekanan tersebut akan dilanjutnya
Sistem Hidrolik ke segala arah dengan sama besar, dan
Mesin pengangkat mobil dengan menggunakan fluida kerja berupa zat cair
sistem hidrolik tipe H merupakan suatu yang dipindahkan dengan pompa hidrolik
sistem yang memanfaatkan tekanan fluida untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
sebagai power (sumber tenaga) pada Jika ball valve yang menghubungkan
sebuah mekanisme kerjanya. Karena itu antara pipa angin utama dibuka, maka
pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit secara cepat tekanan angin akan mengalir
(motor dan pompa) untuk membuat fluida ketabung hidrolik tipe H. Tekanan angin
bertekanan.Kemudian fluida tersebut tersebut akan berinteraksi dengn oli yang
dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau terdapat dalam tabung hidrolik, maka
mekanisme yang diinginkan.Mesin hidrolik akibat dari berinteraksinya tersebut piston
pengangkat mobil ini memiliki prinsip yang dari dalam tabung tabung dari hidrolik
sama dengan dongkrak hidrolik. tersebut akan secara perlahan keluar dari
Perbedaannya terletak pada dalam tanah dan piston tersebut akan
perbandingan luas penampang penghisap mendorong kendaraan yang berada
yang digunakan. Pada mesin pengangkat diatasnya. Pompa hidrolik bekerja dengan
mobil, perbandingan antara luas cara menghisap oli dari tangki hidrolik dan
penampang kedua penghisap sangat mendorongnya kedalam sistem hidrolik
besar sehingga gaya angkat yang dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang
dihasilkan pada pipa penampang besar dimanfaatkan dengan cara merubahnya
dan dapat digunakan untuk mengangkat menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan
mobil.Mesin hidrolik pengangkat mobil dengan cara menghambat aliran oli dalam
menggunakan pompa hidrolik yang sistem hidrolik. Hambatan ini dapat
digerakkan oleh motor listrik. Motor listrik disebabkan oleh orifice, silinder, motor
ini dihubungkan langsung dengan pompa, hidrolik, dan actuator.

136
Gambar 1. Rangkaian Hidrolik

Formula Dasar Perancangan banyaknya cairan yang dapat dipindahkan


Formula dasar oleh pompa setiap satuan waktu,
perancangandisesuaikan dengan Standar perhitungan yang digunakan dalam
Nasional Indonesia (SNI) agar mesin perancangan sistem hidrolik ini dapat
pengangkat mobil sistem hidrolik dapat dihitung dengan formula:
berfungsi dengan baik, antara lain: ୕୮
Kp = ; ......................................... (3)
୒୮

Tekanan pada silinder hidrolik


Tekanan yang terjadi pada silinder Dimana :
hidrolik diakibatkan oleh adanya beban Kp = Kapasitas pompa, (dm3/putaran)
yang diberikan pada ujung silinder hidrolik, Qp = Debit pompa, (dm3/menit)
tekanan tersebut dapat dihitung dengan Np = Putaran pompa (rpm)
formula:


Daya pompa
P = ୅ ; .......................................... (1) Daya pompa adalah besarnya energi
persatuan waktu atau kecepatan pompa
melakukan kerja dan daya pompa dapat
Dimana: dihitung jika rendemen (efisiensi) dari
P = Tekanan, (N/mm2) pompa diketahui, rendemen dapat
F = Gaya yang terjadi,(N) dihitung dengan formula:
A = Luas penampang, (mm2)
ηp = ηv x ηm ; ........................................ (4)
Debit aliran pada silinder hidrolik
Dengan diketahuimya kecepatan Dimana:
angkat dan tinggi maksimum dari silinder ηp = Randemen pompa (%)
hidrolik pada saat melakukan gerak kerja, ηv = Randemen volumetrik ( % )
maka debit aliran fluida pada silinder ηm= Randemen mekanik ( % )
dapat dihitung/ditentukan denganformula: Setelah randemen pompa yang
Qs = V x A; .......................... (2) digunakan diketahui maka daya pompa
dapat dicari dengan menggunakan
Dimana: formula:
Qs = Debit fluida, (mm3/detik)
V = Kecepatan angkat silinder Pp = P x Qs; ........................................ (5)
(mm/detik)
A = Luas penampang (mm2)
Dimana:
Pp = Daya pompa (Kw)
Pompa hidrolik
P = Tekanan (N/mm2)
Berdasarkan perhitungan tekanan
Qs = Debit pompa ( m3/detik)
dan debit fluida pada silinder hidrolik, kita
dapat memilih atau menentukan tekanan
Daya motor
dan debit pompa yang akan digunakan
Daya motor pompa merupakan salah
dalam perancangan ini, dengan catatan
satu parameter dalam menentukan
bahwa tekanan dan debit pompa harus
performa motor yang akan digunakan
lebih besar dari kebutuhan pada silinder
pada perancangan mesin pengangkat
hidrolik. Kapasitas pompa adalah
137
sistem hidrolik ini. Daya motor pompa kemungkinan tekukan di piston rodnya,
dapat dihitung dengan formula: juga tegangan yang terjadi yang
୔୮ diakibatkan oleh tekanan fluida pada
Daya motor = ; ................................. (6)
η୫
dinding silinder hidrolik.
Adapun perhitungan kekuatan bahan
Dimana : yang dipakai pada rancangan ini meliputi
Pp = Daya pompa (Kw) tegangan tarik (tekan), tegangan bengkok.
ηm = Randemen mekanik (%) tegangan geser dan lendutan.

Poros silinder hidrolik Tegangan yang diizinkan (σ atau τ)


Pada silinder hidrolik akan dihitung Tegangan yang diizinkan adalah
tentang tegangan yang terjadi pada poros tegangan maksimum yang boleh terjadi
silinder hidrolik, bahan yang dipakai, dan pada suatu bahan agar bahan tersebut
juga akan dihitung kemungkinan (tekukan) tidak mengalami kepatahan atau
yang terjadi pada piston silindernya. deformasi plastis.Hal ini dapat dimengerti,
Tegangan tekan yang terjadi pada silinder karena di dalam perencanaan
hidrolik dapat dihitung dengan formula: perancangan mesin pengangkat mobil
୊ sistem hidrolik ini harus bisa menentukan
σ t = ; ....................................... (7)
୅ ukuran-ukuran atau beban yang sesuai
dengan perhitungan, sehingga konstruksi
yang direncanakan tidak mengalami
Dimana:
kegagalan.
σ t = Tegangan tekan (N/mm2)
Untuk memperhitungkan tegangan
F = Tekanan pada silinder (N)
yang diizinkan dapat pula kita
A = Luasan area silinder (mm2)
memperhitungkan terhadap tegangan
Perhitungan bahan yang digunakan
maksimum dengan suatu faktor yang
pada silinder hidrolik dapat diketahui
dinamakan faktor keamanan, dimana
dengan cara mengkalikan tekanan yang
formulanya adalah:
terjadi dengan diameter luar silinder, lalu
dibagi dengan tebal dinding silinder. σ୳
Sehingga didapat hasil dari tegangan σ ijin = ; ........................................ (9)
ୗ୤
yang terjadi, kemudian bisa dipilih bahan
yang digunakan dengan syarat tegangan
izin bahan harus lebih besar daripada Dimana:
σ ijin = Tegangan izin (N/mm2)
tegangan yang terjadi.
σu = Kekuatan tarik dari bahan
୔ ୶୰ (N/mm2)
σ = ; ....................................... (8) Sf = Angka keamanan

Tegangan tarik dan tekan


Dimana: Secara umum tegangan adalah gaya
= Tegangan yang terjadi (N/mm2) yang ditahan oleh setiap satuan luasan.
P = Tekanan (N/mm2) Tegangan tarik adalah besar gaya tarik
r = Jari-jari (mm) dibagi dengan luasan penampang suatu
t = Tebal (mm) benda, tegangan tarik dituliskan dengan
simbol σt. Sementara tegangan tekan
Perhitungan kekuatan bahan adalah tegangan yang terjadi di dalam
Dalam perancangan mesin suatu batang apabila gaya-gaya luar yang
pengangkat mobil sistem hidrolik ini bekerja padanya adalah gaya-gaya tekan,
ditemukan berbagai permasalahan yang tegangan tekan dituliskan dengan simbol
bersangkutan dengan kekuatan σd. Tegangan tarik (tekan) dapat dicari
bahan.Contohnya : dalam penentuan melalui formula:
ukuran dan bahan bagi batang
pengangkat serta bagian-bagiannya. ୊
σt = σd = ; ....................................... (10)
Selain itu juga untuk silinder piston ୅
ditemukan permasalahan terhadap
138
Misalnya untuk balok dengan panjang,
Dimana: lebar dan tebalnya masing-masing dalam
σt = Tegangan tarik (N/mm2) (mm) a x b x c, dan gaya yang bekerja
σd = Tegangan tekan (N/mm2) diujung a sebesar F (N) melintang
F = Gaya yang bekerja (N) terhadap panjang dan lebarnya, maka:
A = Luas penampang, (mm2)
Untuk pemilihan bahan dalam rancangan Mb=F x a , (N.mm) ; ................. (13)
ini selalu harus ditemukan/ditentukan Dimana:
kekuatan tariknya.Misalnya dalam Mb = Momen bengkok (N.mm2)
perhitungan setelah dikalikan angka F = Beban (N)
keamanan didapat tegangan tarik 300 A = Luasan area (mm2)
N/mm2, maka dipilih bahan dengan Menghitung tahanan bengkok yang terjadi
kekuatan tarik di atas tegangan yang didapat dari persamaan:
terjadi. Misalnya kita pilih material St 37
yang berarti material ini mempunyai Wb=1/6 [ b.h^2 ]
kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2 Dimana:
(362,97N/mm2). Berdasarkan Wb = Momen tahanan bengkok (mm2)
perhitungan, konstruksi ini bisa dinyatakan b = Lebar penampang (mm)
aman. h = Tinggi penampang (mm)
Dari rumus diatas dapat ditentukan
Tegangan geser tegangan bengkok yang terjadi dengan
Seperti halnya tegangan tarik, tegangan formula:
geser adalah gaya geser per satuan luas
geser. Gayanya bisa gaya tarik atau gaya σb= σ t̃ = Mb/Wb ; .......................... (14)
tekan. Tegangan geser terjadi karena Dimana:
benda mendapat gaya melintang dan σb = Tegangan bengkok (N/mm2)
ditahan oleh suatu luasan. Dengan kata σ t̃ = Tegangan tarik izin (N/mm2)
lain. Mb = Moment bengkok (N.mm)
Tegangan geser=(Gaya geser )/(Luasan Wb = Moment tahanan bengkok (mm2)
geser ) Besar atau kecilnya nilai tegangan
Simbol tegangan geser adalah (τg). bengkok sama dengan tegangan tarik izin.
Tegangan geser dapat dicari dengan
menggunakan formula: Menghitung Lendutan Yang Terjadi
Bila suatu batang mendapat
Τg= m/(m+1) x (σ ) t̃ ; ...................... (12) pembebanan, maka batang tesebut akan
Dimana: mengalami lendutan (defleksi). Besarnya
τg = Tegangan geser yang terjadi lendutan dapat dicari dengan
(N/mm2) menggunakan metode persamaan integral
(σ ) t̃ = Tegangan tarik izin yang didapat atau bidang moment. Untuk metode
dari tegangan tarik murni dibagi bidang moment, kita perlu mengetahui
dengan angka keamanan, Modulus Elastisitas (E), inersia (I), juga
(N/mm2) letak gaya-gaya pada batang.
m = Angka poison, besarnya Dengan mengetahui letak gaya-gaya
tergangtung dari jenis bahan, tersebut, perhitungan besarnya moment
misalnya untuk baja nilainya dapat dicari pada masing-masing titik,
berkisar antara (3,3 – 3,6 ) kemudian dibuat bidang moment dengan
luas (A).Modulus elastisitasnya (E)
Tegangan bengkok diketahui dari jenis bahannya.Inersia (I)
Tegangan ini terjadi karena sebuah beban dicari dengan menghitung penampang
atau gaya dengan suatu jarak tertentu batang terhadap bebannya. Kemudian
sehingga menimbulkan moment yang dicari titik berat dari masing-masing luas
disebut dengan moment bengkok. Luasan bidang moment dan ditarik suatu jarak ke
yang menahan moment tersebut disebut ujung pembebanan, [x1, x2, x3, x4, …….,
moment tahanan bengkok, mempunyai xn], maka besarnya pelenturan diujung
simbol Wb. batang adalah:
139
ଡ଼ଵ . ୅ଵାଡ଼ଶ . ୅ଶାଡ଼ଷ . ୅ଷାଡ଼ସ . ୅ସା⋯…….ଡ଼୬ . ୅୬ Dimana :
Y= ;
୉. ୍
σ = Tegangan yang diizinkan pada
(15)
silinder (N/mm2)
P = Tekanan dalam silinder (N/mm2)
Dimana: t = Tebal plat (mm)
Y = Pelenturan yang terjadi (mm) r = Jari-jari (mm)
E = Moment inersia(Kg.m2)
A = Luasan area (mm2) Angka Keamanan Sebuah Rancangan
X1 = Titik–titik pembebanan Safety Factor
Dalam desain konstruksi mesin,
Tegangan Yang Terjadi Pada Dinding besarnya angka keamanan harus lebih
Silinder besar dari 1(satu).Faktor keamanan
Pada dinding silinder piston akan diberikan agar desain konstruksi dan
timbul tekanan yang diakibatkan oleh komponen mesin dengan tujuan agar
fluida yang bekerja, formula yang desain tersebut mempunyai ketahanan
diguanakan untuk menghitung tegangan terhadap beban yang diterima. Pemilihan
pada dinding silinder bisa menggunakan SF harus didasarkan pada jenis beban,
formula umum untuk vessel, dimana jenis material, proses
formula tersebut seperti di bawah ini: pembuatan/manufaktur, jenis tegangan,
jenis kerja yang dilayani dan bentuk
୔ ఙଵ σଶ komponen.
= + ; .................................... (16) Makin besar kemungkinan adanya
୲ ୰ଵ ୰ଶ
kerusakan pada komponen mesin, maka
angka keamanandiambil makin besar.
Angka keamanan beberapa material
Untuk vessel berbentuk silinder maka dengan berbagai beban dapatdilihat pada
formula yang digunakan adalah: Tabel.1 berikut ini:
୔. ୲
σ= ; .................................... (17)

Tabel 1. Safety Factormaterial


No Material Steady Load Live Load Shock Load
1. Cost iron 5-6 8-12 16-20
2. Wronght iron 4 7 10-15
3. Steel 4 8 12-16
4. Soft material and alloys 6 9 15
5. Leather 9 12 15
6. Timber 7 10-15 20

Perhitungan Sistem Hidrolik perencanaan adalah tekanan dan debit


Pada perancangan mesin pengangkat pada silinder hidrolik serta kapasitas
mobil sistem hidrolik ini, ditentukan pompa dan daya motor.
beberapa batasan berupa berat mobil,
berat piston, dan berat landasan.Agar Data Silinder Hidrolik
perancangan dapat bekerja sesuai Adapun data yang digunakan untuk
dengan rangkaian alat dan beban yang menghitung tekanan dan debit yang terjadi
ditentukan. Yang akan dihitung dalam pada silinder hidrolik, yakni:
- Berat mobil (W1) = 2,5 ton = 2500 kg
- Berat Piston (W2) = 100 kg
- landasan Type H (W3) = 150 kg
- Diameter silinder Piston (D1) = 320 mm
- Diameter silinder (D2) = 280 mm

140
- Panjang langkah piston(s) = 1500 mm
- Waktu angkat maksimum (t) = 60 detik
- Kecepatan Angkat (v) = 10 m/menit

HASIL DAN PEMBAHASAN perancangan dapat bekerja sesuai


Perhitungan Bagian Hidrolik dengan rangkaian alat dan beban yang
Pada perancangan mesin pengangkat ditentukan.
mobil system hidrolik ini, ditentukan Data yang telah didapat, digunakan
beberapa batasan seperti berat mobil, untuk menghitung tekanan dan debit yang
berat piston, dan berat landasan.Agar terjadi pada silinder hidrolik, dimana:
- Beratmobil (W1) = 2,5 ton = 2500 kg.
- Berat piston (W2) = 100 kg.
- Beratlandasan (W3) = 150 kg.
Berat total keseluruhan(F) = (W1 + W2 + W3) = [2500 (kg) + 100 (kg) + 150 (kg) ]
(F)= 2750 kg = 27.500 N
Tekanan yang terjadi pada saat dengan luasan area silinder hidrolik
silinder hidrolik bekerja dapat dihitung tersebut adalah,
dengan cara membagi beban yang terjadi
F 27.500 (N)
P= = = 0,3421 N/mmଶ
A 80.384 mmଶ
Dengan diketahuinya kecepatan hidrolik selama satu menit, maka debit
angkat dan tinggi maksimum dari piston aliran fluida pada silinder adalah,
Qs = v x A = 3.0814 dmଷ/ detik
Beban pada poros silinder yang yang terjadi pada poros silinder sebesar,
diterima sebesar 2.750 kg (27.500
N).Luasan area pada poros silinder
diketahui A= 80.384mm2. Tegangan tekan
F
σ t = = 0,3421 N/ mmଶ.
A
Agar poros silinder lebih aman nilai tegangan tekan yang terjadi pada
terhadap tegangan tekan yang terjadi piston silinder sebesar: 0,3421 x 4 =
maka tegangan tekan dikalikan dengan 1,3684 N/mmଶ, dimana ukuran silinder
angka keamanan( Sf ) yang diambil nilai 4. dan poros silinder hindrolik sebagaimana
Karena beban yang diterima beban statis diperlihatkan pada gambar 2.
atau tidak bergerak. Sehingga diperoleh

Gambar 2. Silinder dan Poros Silider Hidrolik

141
Perhitungan Kekuatan Silinder yang diakibatkan oleh beban tersebut.
Pada silinder hidrolik karena Dimana tegangan bengkok yang terjadi
menahan beban seberat 2,5 ton (2.500 adalah:
kg), maka akan terjadi tegangan bengkok

F
σb = = 0,3421 N/ mmଶ
A

Pada silinder hidrolik menggunakan keamanan bahan maka tegangan


baja 37 dengan tegangan bengkok izin bengkok izin (σ ෥b) di bagi dengan angka
෥b = 3700 Mpa = 370 N/mmଶ
σ = 37 keamanan sehingga
Kg/mm2 Untuk memperkuat nilai
37 (kg/ mmଶ)
෥b =
σ = 9,25 Kg/ mmଶ
4
Dari hasil perhitungan di atas yang akandi gunakan. Dengan catatan
tegangan bengkok yang terjadi lebih kecil bahwa tekanan dan debit pompa juga
dari pada tegangan bengkok yang harus lebih besar dari kebutuhan silinder,
diziinkan (σb = 0,3421 Kg/ mmଶ>σ ෥b = dimana:
9,25 Kg/ mmଶ). Maka silinder hidrolik - Pompa yang digunakan memiliki tekanan
dinyatakan kuat atau aman untuk 15 bar (1,5 N/mm2).
mengangkat beban sebesar 2,5 ton. - Debit aliran pada pompa sebesar 150
liter/menit(150 dm3/menit).
Pompa dan Motor Hidrolik yang - Putaran motor pompa sebsar 750 rpm.
Digunakan - Efisiensi volumetric dan mekanik
Berdasarkan perhitungan tekanan di sebesar 90 % dan 95 %.
dalam silinder dan debit fluida pada Pada perancangan mesin hidrolik
silinder, sehingga dapat memilih atau setelah melakukan perhitungan, kapasitas
menentukan tekanan dan debit pompa pompa yang dipakai diketahui sebesar:
Qp
Kp = = 0,2 dmଷ/ putaran
Np
Dengan kapasitas pompa sebesar 0,2 perhitungan daya pompa yang terjadi
dm3/putaran , maka didapat hasil sebesar:
Pp' = P x Q = 4.622 kW
Daya pompa yang digunakan dapat
diketahui dengan cara daya pompa yang
digunakan dibagi dengan eifsiensi pompa.
Pp '
Pp = = 5,40 kW
np
Motor hidrolik pompa yang digunakan
mempunyai randemen mekanis sebesar
95 %, maka daya motornya sebesar:
daya pompa
Daya motor = = 5.68 kw
randemen mekanis

Berdasarkan perhitungan pada bab Perhitungan Kekuatan Landasan


ini, maka bisa dipilih motor pompa yang Landasan pengangkat ini dirancang
digunakan untuk mendisribusikan fluida dengan panjang dan lebar tumpuan mobil
pada system hidrolik ini sebesar 8 kW, sebagai berikut:
atau setara dengan 8 hp.
- Panjang dan lebar minimum : pencucian mobil sesuai panjang dan lebar
2.500 mm x 1.500 mm ketentuan ukuran diatas
- Panjang dan lebar maksimum :
2.750 mm x 1.800 mm
Jadi landasan ini dapat melayani
142
Tebal Pelat Batang Penahan Besar ditentukan ukuran-ukuran yang
Terhadap Tegangan Bengkok akandigunakan sebagai berikut:
Pada batang penahan besar
- Lebar batang penahan besar( b1 ) = b. Tegangan bengkok= tegangan tarik
500 mm. yang diizinkan adalah sebesar:
- Tinggi batang penahan besar( h1 ) = ߪ෤‫ = =ݐ‬9,25 kg/ mmଶ = 92,5 N/ mmଶ
2400 mm. c. Tebal plat batang penahan besar = 5
- Panjang batang penahan besar( p1 ) mm dengan bahan BJ 34.
= d. Tegangan geser bahan yang diizinkan
2500 mm. adalah sebesar:
- Beban keseluruhan ( F ) (w1+w2+w3)= 3,3

τg = × 92,5 N/ mmଶ
2.750 kg ( 27.500 N ). 3,3 + 1
Sehingga: = 70,98 N/ mmଶ
a. Moment bengkok yang terjadi pada plat e. Tegangan geser yang terjadi
batang penahan besar adalah adalah sebesar:
sebesar: F
Mb = 134.750.000 Nmm τg = = 1.46 N/ mmଶ
A
Dari hasil perhitungan di atas F
τg = = 1,46 N/ mmଶ
tegangan geser izin pada bahan lebih A
besar dari pada tegangan geser yang Dari hasil perhitungan di atas
terjadi (τ෤g = 70,98 N/ mmଶ>τg = tegangan geser izin pada bahan lebih

1.46 N/ mm ). Jadi konstruksi batang besar dari pada tegangan geser yang
penahan besar dengan bahan BJ 34 terjadi (τ෤g = 70,98 N/ mmଶ>τg =

dinyatakan aman. 1,46 N/ mm ).Jadi konstruksi batang
penahan besar dengan bahan BJ 37
Tebal Plat Batang Penahan Kecil dinyatakan aman.
Terhadap Tegangan Bengkok
Pada plat batang penahan kecil Penentuan Tinggi Minimal Landasan
ditentukan juga ukuran-ukuran yang Berkaret
digunakan sebagai berikut: Landasan berkaretdengan kemiringan
- Lebar batang penahan kecil( b2 ) = dan lendutan yang telah di hitung, maka
400 mm dapat di tentukan tinggi minimum
- Tinggi batang penahan kecil( h2 ) = landasan berkaret yaitu dengan
2.300 mm menjumlahkan kedua hasil yang
- Panjang batang penahan kecil( p2 ) = didapat,tinggi minimal landasan berkaret
2.400 mm adalah:
- Beban keseluruhan ( F ) (w1+w2+w3) = 2.750Tinggi minimum
kg ( 27.500 N) = t+Y
Sehingga: = 65+1,5 (mm)
a. moment bengkok yang terjadi pada plat = 66,5 mm
batang penahan kecil adalah sebesar: Untuk mencegah bagian bawah mobil
Mb = 134.750.000 Nmm terjadi kerusakan dan karena tinggi
b. Tebal plat batang penahan kecil = 150 minimum didapat 66,5 mm bagian bawah
mm dengan bahan BJ 34 mobil akan menyentuh landasan, maka
c. tegangan bengkok bahan = tegangan tinggi landasan berkaret yang digunakan
tarik yang diizinkan adalah sebesar: dibuat dengan ukuran tinggi 50 mm.
ߪ෤‫ =ݐ‬9,25 kg/ mmଶ = 92,5 N/ mmଶ Perhitungan beban-beban yang bekerja
d. Tegangan geser yang diizinkan adalah pada pelat kaki besar dan kecil
sebesar: menggunakan prinsip-prinsip mekanika
3,3 teknik yaitu berupa keseimbangan gaya
τ෤g = × 92,5 N/ mmଶ dan keseimbangan moment, sehingga
3,3 + 1
= 70,98 N/ mmଶ diperoleh:
e. Tegangan geser yang terjadi adalah MA = - 129.250.000 Nm
sebesar: ΣFX = 0
ΣFY =0
RAVm = 27.500 N
143
Karena tinggi minimum bagian bawah sebagaimana diperlihatkan pada di
diagram
mobil akan menyentuh landasan, maka lendutan penahan (gambar 3 3) dan
tinggi landasan berkaret yang digunakan landasan berkaret (gambar 4.)
dibuat dengan ukuran 50 mm. Hal ini

Gambar 3.Diagram Lendutan Batang Penahan.

Gambar 4. Karet landasan


- Tegangan tarik yang terjadi pada garpu
Penentuan Ukuran Diameter Pin penjepit pin sebesar: σt = 122,453
Untuk bahan pin dipilih baja (St 37) N/mm2
dimana σt = 37 kg/mଶ, dengan angka - Tegangan desak yang terjadi pada garpu
keamanan (Sf) = 4, tegangan geser in sebesar: σd = 244,871
penjepit pin
izinnya adalah sebesar 92,5 N/mm2. N/mm2
Diameter pin dihitung dengan - Momen bengkok yang terjadi pada garpu
menggunakan formula: penjepit pin sebesar = 147.262.500 Nm
ସ × ସଶ଴.଻ହ଴ dan tegangan bengkok yang terjadi =
D=ට = 86,89 mm 4.045 N/mm2
గ ×଻଴.ଽ଼
Berdasarkan perhitungan di atas, Dari keempat gaya yang telah terjadi
diameter pin yang digunakan sebesar 87 pada garpu penjepit pin, maka gaya yang
mm dan tegangan geser yang terjadi terbesar diakibatkan oleh gaya desak
2
sebesar 92,5 N/mm , dengan demikian sebesar 244,871 N/mm2. Maka untuk
diameter pin 87 mm dinyatakan aman garpu penjepit pin dipilih bahan BJ 37
2
karena 92,5 N/mm > 70,98 N/mm . 2 dengan kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm 2
(92,5 N/mm2) agar konstruksi mesin
Garpu Penjepit Pin pengangkat aman dari yang tidak
Garpu penjepit pin, sebagaimana diinginkan.
yang diperlihatkan pada gambar 6.
diketahui gaya-gaya
gaya yang bekrja pada pin, Gaya-gaya
gaya yang bekerja pada garpu
ditik X terjadi tegangan tarik sedangkan di penjepit pin yaitu, di (X) terjadi tegangan
titik Y terjadi tegangan desak dan di titik a tarik dengan gaya (F2), seperti pada (M2)
terjadi tegangan bengkok dan geser. di pin. Sedangkan di (Y) terjadi tegangan
Tegangan tarik yang terjadi akibat F = desak, sementara di (a) terjadi tegangan
420.750 N adalah: bengkok dan geser. Gaya tarik terjadi
- Luas antara di titik a sebesar = 3436,5 sebesar (F1) = 42.750 N
2
mm

144
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Dari perancangan alat yang telah dibuat Andrew Parr, Hidrolika dan Pneumatika
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai Pedoman Untuk Insinyur, Erlangga,
berikut: Jakarta Tahun 2003
a. Dari hasil perhitungan terhadap Hagedorn, J.J.M., Konstruksi Mesin 1,
poros / piston silinder hidrolik Rosda Jaya Putra, Jakarta 1992
maka tegangan bengkok yang Hibbeller, R.C, 1999, Analisa Struktur,
diizinkan (ߪ
തത௕ത) untuk bahan lebih PT Prenhallindo
besar dari tegangan yang terjadi Khurmi R.S. & Gupta J.K. A Text Book of
Machine Design , Eurasia Publishing
݇݃ൗ
(ߪ௕), yaitu ቌߪ
തത௕ത= 9,25 > House, New Delhi Tahun 1983
݉݉ଶ Sularso, Kiyokatsu Suga, Dasar
݇݃ൗ Perencanaan dan Pemilihan Elemen
ߪ௕ = 0,3421 , maka
݉ ݉ ଶቇ Mesin, Pradya Paramita, Jakarta
Sato,G.T.,N. Sugiarto H, Menggambar
piston silinder hidrolik dinyatakan Mesin, Pradya Paramita, Jakarta,
kuat dan aman untuk mengangkat 1994.
beban sebesar 2,5 ton. Yohanes, Tugas Akhir Perancangan
b. Hasil perhitungan terhadap tebal Mesin Pengangkat Mobil Dengan
plat dan batang penahan beban Kapasitas 8 Ton, Universitas
mobil didapat bahwa tegangan Nasional, Jakarta 1994.
geser izin pada bahan lebih besar http://napilson.blogspot.co.id/2008/08/kom
dari pada tegangan geser yang ponen-komponen-dasar-hydraulic.html
തത௚ത= 70,98 ܰൗ
terjadi ቀ߬ > ߬௚ = http://hartono-
݉݉ଶ
exca.blogspot.co.id/2012/09/hydraulic-
10,46 ܰൗ
݉ ݉ ଶቁ
, sehingga system.html
konstruksi batang penahan dengan http://mechanic-
bahan BJ 37 dinyatakan kuat dan mechanicalengineering.blogspot.co.id/2
aman untuk mengangkat beban 011/03/pompa-pump.html
sebesar 2,5 ton. http://www.steelindopersda.com/2014/06/p
c. Untuk garpu penjepit pin pada embagian-dan sifat-sifat-baja.html
batang penahan dengan bahan BJ
37 dinyatakan kuat dan aman
untuk digunakan, karena tegangan
geser / desak ൫ത ߬ത௚ത൯ bahan yang
diizinkan lebih besar dari tegangan
geser yang ter jadi ൫߬௚ ൯ yaitu
߬ത௚ത= 244,9 ܰൗ
ത > ߬௚ =
݉݉ଶ
92,5 ܰൗ .
݉݉ଶ
d. Berdasarkan hasil perhitungan
daya motor hidrolik pompa ( Hp
motor ) sebesar 8 KW atau dengan
8 HP mampu untuk
mendistribusikan fluida pada
sistem pompa hidrolik ini.

145

Anda mungkin juga menyukai