Terdapat tiga sumber utama dari eror dalam riset komunikasi yaitu: pertanyaan-pertanyaan
pengukuran dan instrumen survei, pewawancara dan peserta.
A. Eror Pewawancara
Eror pewawancara, sumber utama dari eror pengambilan sampel dari biastanggapan ,
disebabkan oleh beberapa tindakan:
Kegagalan mendapatkan kerjasama penuh peserta (eror pengambilan
sampel).Sampel memiliki kemungkinan menjadi bias jika pewawancara tidak
melakukankerja yang baik dalam mendapatkan kerjasama peserta.
Kegagalan merekam jawaban secara akurat dan lengkap (eror pemasukan
data).Eror mungkin timbul dari prosedur perekaman wawancara yang
mendorongpewawancara untuk merangkum atau menafsirkan jawaban peserta
atau yangmemberikan ruang yang tidak cukup untuk merekam jawaban yang
diberikanpeserta.
Kegagalan menjalankan prosedur wawancara secara konsisten. Ketepatan
perkiraan survei akan berkurang dan akan terdapat lebih banyak eror disekitar
perkiraan sampai suatu tingkat dimana pewawancara tidak lagi konsistendalam
hal – hal yang mempengaruhi data.
Kegagalan menetapkan lingkungan wawancara yang tepat.Jawaban akan menjadi
tidak akurat atau bias secara sistematis ketika pewawancaragagal melatih atau
memotivasi peserta atau gagal menetapkan situasi interpersonalyang mengena.
Pemalsuan jawaban individu atau keseluruhan wawancara. Kadang kala,
pemalsuan jawaban atas pertanyaan yang terlewatkan dirasakansebagai solusi
termudah untuk melengkapi data.
A. Eror Peserta
Tiga kondisi yang harus dipenuhi peserta :
Peserta harus memiliki informasi yang ditargetkan oleh pertanyaan investigasi
Peserta harus memahami perannya dalam wawancara sebagai pemberi informasi
yang akurat
Peserta harus memiliki motivasi yang cukup untuk bekerjasama
B. Eror berbasis partisipasi
Tiga factor mempengaruhi partisipasi :
Peserta harus percaya bahwa pengalaman tersebut akan menyenangkan dan
memuaskan
Peserta harus percaya bahwa menjawab survei adalah bentuk penggunaan waktu
yang baik
Peserta harus menghilangkan keberatan mental untuk berpastisipasi