Anda di halaman 1dari 8

JurnalKeperawatan

Jurnal KeperawatanJiwa
JiwaVolume
Volume77No
No11,Hal
Hal79
79- -86,
86,Mei
Mei2019
2019 e-ISSN 2655-8106
FIKKesUniversitas
FIKKes UniversitasMuhammadiyah
MuhammadiyahSemarang
Semarangbekerjasama
bekerjasamadengan
denganPPNI
PPNIJawa
JawaTengah
Tengah p-ISSN2338-2090

HUBUNGAN PERLAKUAN BODY SHAMING DENGAN CITRA DIRI


MAHASISWA
Rahmad Hidayat1, Eka Malfasari1, Rina Herniyanti1
1
Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
mizzeka18@gmail.com

ABSTRAK
Perlakuan body shaming adalah pengalaman yang di alami individu ketika kekurangan di pandang
sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain dari bentuk tubuhnya.Efek dari perlakuan body
shaming bisa membentuk citra diri positif ataukah negatif dari seorang tersebut..Tujuan penelitian
ini untuk mengatahui hubungan perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes
Payung Negeri Pekanbaru. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desian penelitian korelasi dengan
menggunakan pendekatan Cross- Sectional. Sampel penelititan teridiri dari 103 Mahasiswa. Metode
pengambilan sample adalah purposive sampling. Penelitian ini dimulai tanggal 01-03 mei 2018.
Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi- Square. Hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue =
0,036, hal ini berarti berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan
signifikan antara perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung
Negeri Pekanbaru, dan nilai OR (Odds Ratio) sebesar 0,343 dengan CI (Confidence Interval)
0,136-0,865. Rekomendasi penelititan ini adalah memberikan intervensi untuk mengurangi
perlakuan body shaming pada remaja untuk meningkatkan citra diri.

Kata kunci : Perlakuan body shaming, Citra diri.

RELATIONSHIP BETWEEN BODY SHAMING TREATMENT WITH SELF-IMAGE


STUDENTS

ABSTRACT
The treatment of body shaming is an experience experienced by the individual when deficiency is
seen as something negative by others of his or her body shape. The effect of the body shaming
treatment can form a positive self-image or negative of a person.. The purpose of this study to
knowing relationship treatment of body shaming with self-image at STIKes Payung Negeri
Pekanbaru students. This type of research was quantitative with the descriptions of correlation
research using Cross-Sectional approach. The research sample consisted of 103 Students. with
purposive sampling. Tehnique this research was started on 01-03 May 2018. The analysis used
Chi-Square statistical test. The result of statistical test is p value = 0.036, it means p value <0,05 so
ho is rejected, it means there is a significant correlation between body shaming treatment with self
image of STIKes Payung Negeri Pekanbaru student, and OR (Odds Ratio) value equal to 0.343 with
CI (Confidence Interval) 0,136-0,865. This research recommendation is to provide intervention to
reduce the body shaming treatment in adolescents to improve self-image.

Keywords: Body shaming treatment, Self image

PENDAHULUAN kenangan traumatis terkait dengan perasaan


Perlakuan body shaming adalah pengalaman malu di masa depan serta meningkatkan
yang di alami individu ketika kekurangan di kerentanan terhadap traumatis, traumatis
pandang sebagai sesuatu yang negatif oleh termasuk salah satu efek dari perlakuan
orang lain dari bentuk tubuhnya. body shaming tersebut (Matos, 2013).
Perlakuanbody shaming termasuk bullying
secara verbal dengan membully badan Efek dari perlakuan body shaming sangat
seseorang (Dolezal, 2015). Bukti yang banyak negatifnyahasil penelitian menunjukan
menunjukkan pengalaman memalukan dahulu bahwa perlakuan body shaming dapat
menjadi identitas diri dan di jadikan sebagai bedampak pada pola pikir yang negatif pada

79
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 1 Hal 79 - 86, Mei 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

seseorang. Hasilnya menunjukan bahwa perubahan bentuk fisik yang sangat besar pada
perlakuan body shaming dapat menimbulkan masa mahasiswa. Sejumlah peneliti
penilaian diri sendiri yang buruk berpendapat bahwa penampilan fisik sangat
(Eva, 2016). Penelitian pada sampel wanita berpengaruh pada rasa percaya diri mahasiswa,
dengan gangguan makan memperoleh hasil bahwa penampilan fisik berkorelasi paling kuat
yang menunjukan bahwa pengalaman malu dengan rasa percaya diri (Murasmutia,
sejak dini dikaitkan dengan tanda gangguan 2012).
makan lebih parah karena efek dari rasa malu
yang sangat tinggi terutama citra tubuh. Efek Faktor-faktor yang mempengaruhi citra diri
dari rasa malu pada tubuh dapat memberi adalah penilaian atau komentar orang lain,
efek negatif sehingga cenderung untuk perbandingan dengan orang lain, peran
mengikuti apa yang orang lain sampaikan seseorang, identifikasi terhadap orang lain.
terkait dengan kondisi tubuh, prilaku makan Citra diri bisa tertanam pikiran bawah sadar
tidak teratur di pengaruhi oleh sejauhmana oleh pengaruh orang lain, pengaruh
pengalaman rasa malu di alami sehingga lingkungan pengalaman masa lalu atau
menjadikan rasa tidak percaya diri, tidak sengaja di tanamkan oleh pikiran bawah
menarik, tidak layak dalam kelompok sosial. sadar. Citra diri ada yang bersifat positif
Hasil penelitian ini menunjukan adanya dan ada juga yang bersifat negatif (Gunarsih,
hubungan antara pengalaman perlakuan body 2013).
shaming terhadap wanita dengan gangguan
makan. Pada wanita dengan gangguan makan, Hasil wawancara pada mahasiswa STIkes
pengalaman rasa malu dengan penampilan Payung Negeri Pekanbaru dari 15 mahasiswa
fisik tampaknya memegang peran dalam menunjukan sekitar 10 mahasiswa menjawab
penelitian ini. Apalagi hasil penelitian ini ketika seseorang melakukan perlakuan body
menunjukan adanya perubahan fungsi kognitif shaming efeknya bisa merasa rendah diri,
tubuh yang signifikan (Duarte, 2017). merasa banyak kekurangan, merasa malu,
menjadi kurang percaya diri, merasa cemas.
Hasil penelitian terdiri dari 114 wanita dengan Dan 5 mahasiswa lagi menjawab biasa- biasa
diagnosis Binge Eating Disorder (BED) atau saja dan menganggap bahwa orang itu hanya
gangguan makan 78% peserta menjawab efek bercanda. Berdasarkan uraian latar belakang
dari rasa malu pada tubuh dapat memberi efek tersebut penulis tertarik melakukan
negatif sehingga cenderung untuk mengikuti penelitian tentang body shaming dengan judul
apa yang orang lain sampaikan terkait “Hubungan Perlakuan Body Shaming Dengan
dengan kondisi tubuh, prilaku makan tidak Citra DiriPada Mahasiswa STIKes Payung
teratur di pengaruhi oleh sejauhmana Negeri Pekanbaru”. Tujuan dari penelitian ini
pengalaman rasa malu di alami sehingga adalah untuk mengetahui hubungan
menjadikan rasa tidak percaya diri, tidak perlakuan body shaming dengan citra diri
menarik, tidak layak dalam kelompok sosial. pada mahasiswa STIKes Payung Negeri
Dan 22% menjawab biasa-biasa saja ketika Pekanbaru.
ada yang mengejek mereka dan menganggap
itu sebagai motivasi bagi mereka untuk METODE
menjadikan tubuhnya menjadi lebih Jenis penelitian ini merupakan penelitian
proporsional (Duarte, 2017). kuantitatif dengan desain penelitian yang
digunakan adalah desain korelasi dengan
Citra diri di sebut juga dengan gambaran diri, menggunakan pendekatan studi cross sectional
citra diri adalah sikap seseorang terhadap (Wibowo, 2014). Dalam penelitian ini,
tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. sikap desain yang digunakan bertujuan untuk
ini mencakup persepsi dan perasaan tentang mengetahui hubungan perlakuan body shaming
ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan dengan citra diri. Teknik pengambilan
potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang sampling yang digunakan adalah purposive
secara berkesinambungan di modifikasi dengan sampling.
pengalaman baru setiap individu (Yusuf,
2015). Mahasiswa merasa tidak puas terhadap
penampilan mereka di sebabkan karena adanya

80
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 1 Hal 79 - 86, Mei 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

HASIL perlakuan body shaming dengan citra diri


Adapun hasil penelitian tentang hubungan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.
Karakteristik responden (n=103)
Karakteristik f %
Umur
17-25 (Remaja akhir) 102 99
27(dewasa awal) 1 1
Jenis kelamin
Laki-laki 37 35,9
Perempuan 66 64,1
Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas
responden berusia 17-25 tahun dan berjenis
kelamin perempuan.

Tabel 2.
IMT responden (n=103)
IMT f %
Underwight 57 55,3
Overwight 46 44,7
Tabel 2 menunjukkan bawa IMT responden
mayoritas underweight.
Tabel 3.
Perlakuan body shaming mahasiswa (n=103)
body shaming f %
Baik 50 48,5
Buruk 53 51,5
Tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas
perlakuan body shaming mahasiswa
mempunyai perilaku buruk.
Tabel 4.
Perlakuan citra diri mahasiswa (n=103)
Citra diri f %
Positif 43 41,7
Negatif 60 58,3
Tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas citra
diri mahasiswa berada pada citra diri negatif.
Tabel 5.
Hubungan perlakuan body shaming dengan citra diri mahasiswa (n=103)
Perlakuan body Citra diri OR/ CI P value
shaming Positif Negatif
f % f % 0,383 0,032
Baik 15 30 35 70 (0,170 - 0,860)
Buruk 28 52,8 25 47,2

PEMBAHASAN sebayanya dan memisahkan diri dari orang tua


Usia dengan maksud menemukan jati diri, remaja
Berdasarkan tabel 1 didapatkan mayoritas membentuk kelompok dan mengekspresikan
responden yang mendapat perlakuan body segala potensi yang dimiliki. Pada masa remaja
shaming adalah 21 tahun emosi remaja masih cenderung ingin mencoba hal-hal baru, baik hal
labil. Perubahan sosial yang terjadi, yaitu positif maupun hal negatif, hal negatif salah
remaja akan lebih dekat dengan teman satunya adalah kenakalan remaja.

81
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 1 Hal 79 - 86, Mei 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Menurut asumsi peneliti, jenis kelamin juga


Menurut asumsi peneliti,usia remaja pada saat mempengaruhi perlakuan body shaming.
ini merupakan usia dimana remaja mulai Dalam hal ini perempuan cenderung
berpikir tentang bentuk tubuhnya dan mengalami perlakuan body shaming karena
bagaimana cara dia mengatasi perubahan perempuan lebih kuat tersinggungnya dari
tersebut dan melihat dari bentuk tubuh orang pada laki-laki, pada perempuan lebih
lain, artis ataupun teman-temanya yang lain memikirkan bagaimana cara mengatasi
dan disitulah menimbulkan perlakuan body perubahan bentuk tubuh yang mereka alami
shaming dari melihat bentuk tubuh temanya dan bagaimana penampilan mereka berbeda
yang kurus ataupun yang gendut. dengan remaja laki-laki yang tidak terlalu
mengkhawatirkan penampilan mereka.
Jenis kelamin
Gambaran karakteristik responden tentang jenis IMT (Indeks Massa Tubuh)
kelamin pada penelitian ini diketahui bahwa Gambaran karatkeristik responden tentang IMT
sebagian besar responden berjenis kelamin pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian
perempuan 66 responden (64,1%) sedangkan besar responden memiliki tubuh yang
sisanya 37 responden (35,9%) berjenis kelamin underwight 57 responden (55,3%). Dan yang
laki-laki. Dari hasil penelitian ini perempuan bertubuh overwight 46 responden (44,7%).
lebih banyak mendapatkan perlakuan body Mahasiswi yang merasa dirinya terlalu
shaming, Perlakuan body shaming ini kurus, menjadi kurang percaya diri karena
berkembang dan berfungsi bukan hanya kurangnya lemak telah membuat tulang-tulang
sebagai emosi melainkan berupa penilaian diri mereka menjadi nampak sangat menonjol
yang dapat muncul karena ada ketidakpuasan seperti orang menderita kekurangan gizi,
atas apa yang dimiliki dalam individu. mereka berusaha menggunakan pakaian yang
Perlakuan body shaming lebih sering dialami dapat membuat tubuh mereka nampak lebih
oleh wanita, Hal ini terjadi karena wanita lebih berisi dan berlekuk, serta menyembunyikan
mudah menghayati penilaian subyektif tulang-tulang yang nampak menonjol. Padahal,
dibandingkan laki-laki (Marta, 2016). sebenarnya mereka ingin menggunakan
berbagai macam model pakaian dan tidak perlu
Seorang wanita akan semakin tidak menyukai khawatir akan terlihat jelek atau aneh ketika
ukuran tubuhnya sendiri ketika ukuran tersebut sedang memakaianya. Berbicara tentang
semakin jauh dari yang ideal. Semakin pendapat orang lain, memang inilah yang
mendekati kecocokan diantara citra diri yang menjadi faktor pemicu utama mengapa para
ada dan yang ideal yang dipegang oleh mahasiswi ingin mempunyai tubuh yang ideal.
individu, maka akan semakin besar Pikiran, pendapat, dan perlakuan dari orang
kemungkinan orang tersebut akan lain terhadap diri mereka mempengaruhi
menunjukkan secara umum perasaan, harga diri penilaian mereka terhadap diri sendiri.
yang dengan begitu pula akan merasa positif. Contohnya, ada seorang mahasiswi yang
Apabila terjadi kesenjangan yang terlalu jauh mengaku bahwa sebenarnya dia merasa
antara tubuh yang dipersepsi dengan gambaran nyaman dengan tubuh kurusnya. akan tetapi,
ideal yang dipegang individu maka akan karena keluarga dan teman-temanya sering
menyebabkan penilaian yang negatif terhadap mengatakan bahwa dia terlalu kurus,
tubuhnya sehingga citra dirinya menjadi ceking, seperti kekurangan gizi, ringkih, dan
negatif. Penilaian negatif tersebut yang sejenisnya, dia pun merasa bahwa ada sesuatu
membuat sesorang tidak dapat menerima yang salah dengan tubuhnya. Oleh karena itu,
kondisi tubuhnya secara apa adanya. dia lantas ingin menaikan berat badanya,
Ketidaksesuaian antara tubuh yang dipersepsi membuat tubuhnya terlihat lebih berisi
dengan gambaran tubuh idealnya 101 akan (Bestiana, 2012). Menurut asumsi peneliti,
memunculkan ketidakpuasan terhadap IMT mempengaruhi perlakuan body shaming
tubuhnya yang akan mendorongnya untuk seseorang yang bertubuh kurus lebih sering
merubah penampilan, salah satunya dengan dihina karena tubuhnya yang kurus
melakukan diet(Husna, 2013). dibandingkan seseorang yang bertubuh gemuk
yang di anggap lebih berisi.

82
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 1 Hal 79 - 86, Mei 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Perlakuan body shaming kategori baik dan buruk mayoritas responden


Tabel 3 hasil peneletian menunjukan sebagian memiliki perlakuan body shaming yang
besar responden terdapat 53 responden buruksebanyak 53 responden.
(51,5%) yang mendapat perlakuan body
shaming yang buruk dan terdapat 50 Menurut asumsi peneliti seseorang
responden (48,5%) yang mendapat perlakuan yangmendapat perlakuan body shaming lebih
body shaming yang baik. Efek dari rasa banyak yang mengarah yang buruk.
malu pada tubuh dapat memberi efek Perlakuan body shaming merupakan
negatif sehingga cenderung untuk mengikuti pengalaman emosi yang dialami individu
apa yang orang lain sampaikan terkait ketika individu tersebut merasa bahwa yang
dengan kondisi tubuh, prilaku makan tidak dilakukannya tidak sesuai dengan yang
teratur di pengaruhi oleh sejauhmana diharapkan diri sendiri maupun lingkungan
pengalaman rasa malu di alami sehingga dan individu tersebut menganggap bahwa
menjadikan rasa tidak percaya diri, tidak orang lain mengetahui keadaan itu.
menarik, tidak layak dalam kelompok sosial. Sehingga membuat menyebabkan rasa tidak
Hasil penelitian ini menunjukan adanya percaya diri, menyebabkan rasa malu,
hubungan antara pengalaman perlakuan body ketidakpuasan terhadap tubuhnya sendiri.
shaming terhadap wanita dengan gangguan Walaupun ada sisi baiknya dari perlakuan
makan. Pada wanita dengan gangguan makan, body shaming yaitu menyebabkan rasa
pengalaman rasa malu dengan penampilan ingin memperbaiki tubuhnya lagi. Tetapi
fisik tampaknya memegang peran dalam perlakuan body shaming ini tetap sesuatu
penelitian ini. Apalagi hasil penelitian ini tindakan yang tidak baik.
menunjukan adanya perubahan fungsi
kognitif tubuh yang signifikan, Efek dari rasa Citra diri
malu pada tubuh dapat memberi efek negatif Tabel 4 hasil penelitian menunjukan sebagian
sehingga cenderung untuk mengikuti apa besar responden memilik citra diri negatif
yang orang lain sampaikan terkait dengan terdapat 60 responden (58,3%) yang memiliki
kondisi tubuh, prilaku makan tidak teratur di citra diri yang negatif dan terdapat 43
pengaruhi oleh sejauhmana pengalaman responden (41,7%) yang memiliki citra diri
rasa malu di alami sehingga menjadikan yang positif.Hal ini sejalan dengan penelitian
rasa tidak percaya diri, tidak menarik, tidak semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin
layak dalam kelompok sosial (Duarte, tinggi pula citra diri pada remaja, sebaliknya
2017). semakin rendah kepercayaan diri, maka
semakin rendah pula citra diri pada remaja
Efek dari perlakuan body shaming sangat akhir. Adanya hubungan antara kepercayaan
banyak negatifnyahasil penelitian diri dengan citra diri pada remaja akhir,
menunjukan bahwa perlakuan body menunjukkan bahwa kepercayaan diri
shaming dapat bedampak pada pola pikir mempunyai pengaruh dalam citra diri pada
yang negatif pada seseorang. Hasilnya remaja akhir. artinya menunjukkan bahwa
menunjukan bahwa perlakuan body terdapat korelasi positif yang signifikan antara
shaming dapat menimbulkan penilaian diri kepercayaan diri dengan citra diri, sehingga.
sendiri yang buruk (Eva, 2016). Berdasarkan Artinya semakin tinggi tingkat kepercayaan diri
hasil dari keusioner perlakuan body shaming maka semakin tinggi tingkat citra diri pada
dari 15 pertanyaan didapatkan nilai yang remaja akhir, sebaliknya semakin rendah
tertinggi adalah pertanyaan nomor 5 tingkat kepercayaan diri maka semakin
pertanyaan tersebut menggunakan pernyataan rendah pula tingkat citra diri pada remaja
favorable (positif) dan unfavorable (negatif). (Ramadhani, 2014).
Pertanyaan no 5 adalah saya tidak mau makan
ketika seseorang menghina saya gendut/kurus Citra diri merupakan salah satu kategori
mayoritas responden menjawab kadang- penting dalam pertumbuhan remaja, karena
kadang berarti dapat disimpulkan bahwa pada masa remaja banyak perubahan yang
seseorang yang mendapat perlakuan body akan terjadi pada remaja itu sendiri sehingga
shaming dapat mempengaruhi terhadap mereka mulai memikirkan bagaimana cara
menurunya nafsu terhadap makanan. Dengan untuk memilki penampilan tubuh yang bagus

83
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 1 Hal 79 - 86, Mei 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

dan mengejar kecantikan fisik menurut mereka 2016) tentang perlakuan body shaming
itu sangat penting untuk masa depan merupakan pengalaman emosi yang dialami
mereka (Bragina, 2015). individu ketika individu tersebut merasa bahwa
yang dilakukannya tidak sesuai dengan yang
Citra diri seseorang itu dapat dilihat dari diharapkan diri sendiri maupun lingkungan
evaluasi dari penampilan dan keseluruhan dan individu tersebut menganggap bahwa
tubuh, apakah menarik atau tidak menarik serta orang lain mengetahui keadaan itu. Perlakuan
memuaskan atau tidak memuaskan. Selain itu body shaming ini berkembang dan berfungsi
dapat dilihat melalui orientasi penampilan yaitu bukan hanya sebagai emosi melainkan berupa
perhatian individu terhadap penampilan dirinya penilaian diri yang dapat muncul karena ada
dan usaha yang dilakukan utnuk memperbaiki ketidakpuasan atas apa yang dimiliki dalam
dan meningkatkan penampilan dirinya (Ithut, individu. Perlakuan body shaming dalam
2013). penelitian ini dapat mempengaruhi citra tubuh
yang negatif dari rasa malunya tersebut
Faktor yang memengaruhi citra diri adalah menjadikan seseorang yang mengalami body
kepercayaan diri yaitu perasaan positif pada shaming gangguan makan, menghargai
diri seseorang, merasa yakin bahwa pribadi terhadap tubuhnya sendiri berkurang, seorang
tersebut berharga dan unik. Hal tersebut yang mengalami perlakuan body shaming
menunjukkan bahwa kepercayaan diri faktor utamanya mereka terlalu memasukan ke
berhubungan dengan citra diri (Suryani, 2009). perasaanya kata-kata orang lain atau teman-
Berdasarkan hasil dari keusioner perlakuan temanya sehingga menyebabkan citra tubuhnya
body shaming dari 27 pertanyaan didapatkan negatif, kalau seorang tersebut citra tubuhnya
nilai yang tertinggi adalah pertanyaan nomor 1 positif bisa menganggap hinaan dari orang-
pertanyaan tersebut menggunakan pernyataan orang tersebut hanya candaan. Dalam
favorable (positif) dan unfavorable (negatif). penelitian ini juga cara menyembuhkan
Pertanyaan nomor 1 adalah saya sangat citra tubuh yang negatif yaitu dengan kasih
khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan sayang orang terdekat.
mengenai penampilan saya, mayoritas
responden menjawab tidak setuju. Dengan Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan
kategori positif dan negatif mayoritas body shaming dapat menimbulkan penilaian
responden memiliki citra diri yang negatif diri sendiri yang buruk. Penelitian Apakah
sebanyak 60 responden.Menurut asumsi body shamingmempengaruhi kesehatan fisik
peneliti, perlakuan body shaming yang buruk yang buruk dan apakah ada perbedaan jender.
mempengaruhi citra diri negatif pada Hasilnya perempuan lebih sering mendapat
remaja, membuat seseorang yang mengalami perlakuan body shaming dan perempuan
hilang nya percaya diri dan membuat mendapat perlakuan body shaming ini juga
mempengaruhi persepsi remaja tentang citra mempegaruhi kesehatan fisiknya. Efek dari
diri mereka. perlakuan body shaming sangat banyak
negatifnya bahwa body shaming dapat
Analisis bivariat bedampak pada pola pikir yang negatif pada
Hubungan perlakuan body shaming dengan seseorang sehingga berefek pada kesehatan
citra diri pada mahasiswa STIKes Payung fisiknya (Eva,
Negeri Pekanbaru menggunakan uji statistik 2016).
“Chi Square” didapatkan hasil bahwa nilai p
value (0,036) < α (0,05), artinya hasil Pada citra diri terdapat beberapa kategori yang
penelitian ini adalah ada hubungan perlakuan mempengaruhi bagaimana seorang remaja
body shaming dengan citra diri pada mahasiswa memandang citra dirinya seperti appearance
STIKes Payung Negeri Pekanbaru dengan nilai evaluation (evaluasi penampilan) yaitu
OR 0,343 didapatkan bahwa responden yang bagaimana individu mengevaluasi penampilan
mendapat perlakuan body shaming buruk dirinya apakah menarik atau tidak, appearance
memiliki citra diri negatif 0,343 kali orientation (orientasi penampilan) yaitu
dibandingkan dengan responden yang perhatian individu terhadap dirinya dan usaha
mengalami perlakuan body shaming yang yang dilakukan untuk memperbaiki, body area
baik. Hal ini sejalan dengan penelitian (Marta, satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh)

84
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 1 Hal 79 - 86, Mei 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

yaitu bagaimana individu mengukur kepuasan Retrieved


terhadap bagian tubuh secara spesifik, fromhttp://saripediatri.idai.or.id/pdfile
overwight preoccupation (kecemasan menjadi /12-1-5.pdf
gemuk) yaitu mengukur kecemasan individu
terhadap kegemukan, dan self-classifeid weight Bestiana, D. (2012). Citra Tubuh dan
(pengkategorian ukuran tubuh) yaitu Konsep Tubuh Ideal Mahasiswi FISIP
bagaimana individu mempersepsikan nilai berat Universitas Airlangga Surabaya, 1(1).
badanya (Cash, 2006). 1–12.

Penelitian pada sampel wanita dengan Bragina, I. V. (2015). Body Image And The
gangguan makan memperoleh hasil yang Future Time Perspective Of Russian
menunjukan bahwa pengalaman malu sejak Adolescents. Procedia - Social and
dini dikaitkan dengan tanda gangguan makan Behavioral Sciences, 191, 378–382.
lebih parah karena efek dari rasa malu yang https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.
sangat tinggi terutama citra tubuh. Efek dari 04.153
rasa malu pada tubuh dapat memberi efek
negatif sehingga cenderung untuk mengikuti Cash, T. F. & P. (2006). Body Image A
apa yang orang lain sampaikan terkait dengan Handbook Of Theory, Reseaech &
kondisi tubuh, prilaku makan tidak teratur di Clinical Practice. London: The
pengaruhi oleh sejauhmana pengalaman Guilford Press.
rasa malu di alami sehingga menjadikan rasa
tidak percaya diri, tidak menarik, tidak layak Dolezal. (2015). The Body and Shame:
dalam kelompok sosial. Hasil penelitian ini Phenomenology, Feminism, and the
menunjukan adanya hubungan antara Socially Shaped Body’. Retrieved
pengalaman perlakuanbody shaming terhadap from
wanita dengan gangguan makan. Pada wanita http://centreformedicalhumanities.org/
dengan gangguan makan, pengalaman rasa the-body-and-shame-phenomenology-
malu dengan penampilan fisik tampaknya feminism-and-the-socially-shaped-
memegang peran dalam penelitian ini. Apalagi body-reviewed-by-dr-emily-cock/
hasil penelitian ini menunjukan adanya
perubahan fungsi kognitif tubuh yang Duarte. (2017). The impact of early shame
signifikan (Duarte, 2017). memories in Binge Eating Disorder:
The mediator effect of current body
SIMPULAN DAN SARAN image shame and cognitive fusion.
Simpulan Psychiatry Research, 258(June), 511–
Mahasiswa STIKes Payung Negeri yang 517.https://doi.org/10.1016/j.psychres.
menjadi responden yang ditentukan dari 2017.08.086
kriteria peneliti, menunjukan bahwa sebagian
besar yang mendapat perlakuan body shaming Eva, L. (2016). Is body shaming predicting
citra dirinya negatif mereka menganggap poor physical health and is there a
seriusseseorang yang mengejek meraka gendut gender difference ? BSc in
Psychology.
ataupun kurus sehingga mempengaruhi citra
dirnya yang negatif menjadikan rasa tidak
Gunarsih. (2013). hubungan konsep diri
percaya diri, merasa malu, tidak mau makan.
dengan strategi koping penderita
stroke.
Saran
Perlunya intervensi untuk mengurangi
Husna, L. (2013). PERILAKU DIET (
perlakuan body shaming pada remaja untuk
Penelitian pada Wanita di Sanggar
meningkatkan citra diri.
Senam RITA Pati ).
DAFTAR PUSTAKA Ithut. (2013). Gambaran citra diri remaja
Batubara, J. R. L. (2010). Adolescent yang mengalami overweight di smpn
Development (Perkembangan 1 bareng jombang.
Remaja). Sari Pediatri, 12(1), 21–29.

85
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 1 Hal 79 - 86, Mei 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Marta, s. (2016). Eating Behaviors


Exploring the effect of external shame
on body appreciation among
Portuguese young adults : The role of
self-compassion. Eating Behaviors,23,
174–179.
https://doi.org/10.1016/j.eatbeh.2016.
10.006

Matos. (2013). Internalizing early memories


of shame and lack of safeness and
warmth: The mediating role of shame
on depression. Behavioural and
Cognitive Psychotherapy, 41(4), 479–
493.
https://doi.org/10.1017/S13524658120
01099

Murasmutia. (2012). Hubungan Antara Citra


Tubuh dan Kepercayaan Diri dengan
Perilaku Konsumtif terhadap Pakaian
pada Mahasiswi Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Retrieved from
candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/inde
x.php/candrajiwa/article/download/11
4/105

Ramadhani. (2014). Hubungan antara


kepercayaan diri dengan citra diri
pada remaja akhir, 4(2), 22–32.

Suryani. (2009). Pelayanan Konseling pada


Satuan Pendidikan Menengah.
Jakarta: Grafindo Persada.

Yusuf. (2015). buku ajar keperawatan :


kesehatan jiwa. Jakarta: salemba
medika.

86

Anda mungkin juga menyukai