Anda di halaman 1dari 2

Komunikasi efektif dalam keperawatan

1. Patient Safety

Kemampuan komunikasi perawat merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan keamanan,
keselamatan dan kenyamanan pasien. Kemampuan komunikasi perawat merupakan hal yang sangat
penting untuk memastikan keamanan pasien, kesehatan dan kenyamanan selama pasien dirawat di
rumah sakit. Kemampuan komunakasi dibutuhkan untuk menunjang pelayanan kesehatan yang
bermutu tinggi selagi perawat memberiktan pelayanan kesehatan untuk mencapai kepuasan pasien.
Beberapa contoh penerapan yang dilakukan perawat dalam melakukan komunikasi efektif adalah:

a. komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation), metode komunikasi ini


digunakan pada saat perawat melakukan handover ke pasien. Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik
komunikasi yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien.SBAR adalah
metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan perhatian segera
dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien. SBAR
juga dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan serah terima antara shift atau antara staf di
daerah klinis yang sama atau berbeda. Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan
masukan ke dalam situasi pasien termasuk memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan
untuk diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.

2. Komunikasi Perawat-perawat

Komunikasi yang baik antar perawat dapat menjalin kerjasama yang baik dalam melakukan pelayanan
keperawatan, misalnya dalam pergantian shift perawat yang disebut dengan operan perawat, yakni
perawat secara lisan merangkum informasi tentang pasien yang menjadi tanggung jawabnya diakhir
shift. Sistem operan perlu dibentuk dengan strategi komunikasi yang baik.

3. Komunikasi Perawat-Interprofesi

Komunikasi yang melibatkan antara berbagai macam disiplin profesi. Di dunia kesehatan
komunikasi inter profesional terjadi pada dokter, perawat, ahli gizi, apoteker dan tenaga medis
lain (Warelow, 1996). Komunikasi interprofesional yang baik akan meningkatkan kualitas
pelayanan, mengurangi medical errors dan dapat membentuk koordinasi efektif antar profesi
(Alvarez & Coiera, 2006).

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai komunikasi imter profesional yang efektif yaitu
berdiskusi dan berpendapat, koordinasi dan menceritakan pengalaman yang dilalui berbagai
macam individu. Tujuan dilakukannya komunikasi inter profesional adalah untuk mencapai
keselarasan kerja setiap profesi dan memungkinkan tanggung jawab dibagi secara optimal
sebagai upaya mengatasi masalah kesehatan pasien.

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat bukti disini hubungan kolaborasi yang baik antara perawat dan
dokter dengan menggunakan komunikasi efektif akan mampu mencapai hasil yang lebih baik seperti
berkurangnya kesalahan medis, menurunnya angka risiko kematian pasien, dan meningkatkan kepuasa
pasien.

Dapus

Agustina, C., Dwiantoro, L., & Warsito, B. E. (2018). Komunikasi Efektif Perawat Dalam Patient Safety:
Literatur Review. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia, 181.

Syagitta, M., Sriati, A., & Fitria, N. (2017). Persepsi Perawat Terhadap Pelaksanaan Komunikasi Efektif di
IRJ Al–Islam Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 5(2).

Ulva, F. (2017). Gambaran Komunikasi Efektif Dalam Penerapan KeselamatanPasien ( Studi Kasus Rumah
Sakit X Di Kota Padang ) Picture of Effective Communication in the Application of Patient Safety Fadillah
Ulva STIKesAlifah Padang Email: dilla_afdal@yahoo.com PENDAHULUAN. Pembangunan Nagari,2, 95–
102.

Anda mungkin juga menyukai