Anda di halaman 1dari 10

Prinsip Gelombang Elektromagnetik pada Metode

Magnetotelluric untuk Pemetaan Keaadaan Bawah


Permukaan Bumi
Salsabiela Firdausi (16419267)1,a)

Muhammad Daffa Pratama (16419271)1,b)

Fairuz Zahira Hidayat (16419275)1,c)


1
Kelas Mahasiswa (K-13), Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a)
salsa-biela@students.itb.ac.id
b)
daffapratama@students.itb.ac.id
c)
fazazahira@students.itb.ac.id

ABSTRAK

Makalah ini membahas mengenai pengaplikasian salah satu prinsip Fisika Dasar II, yakni konsep konsep
Gelombang Elektromagnetik (Electromagnetic waves). Aplikasi nyata konsep Gelombang Elektromagnetik
yang berhubungan dengan bidang studi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan adalah mengenai
pemetaan keadaan bawah permukaan tanah yang dipelajari oleh mahasiswa dari prodi Teknik Geofisika.
Dalam implementasiannya untuk mengetahui keadaan bawah permukaan tanah adalah dengan melakukan
pemetaaan, salah satu bentuk pemetaan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode
magnetotelluric. Metode magnetotelluric sendiri adalah sebuah metode yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik yang ada di bumi untuk mengetahui respon batuan ketika dikenai suatu medan buatan.
Metode ini sendiri melibatkan perhitungan medan listrik dan medan magnet alami yang saling tegak lurus di
permukaan bumi yang kemudian dapat digunakan untuk mengetahui nilai konduktivitas batuan sehingga
dapat diketahui cakupan nilai frekuensinya dan dari kedalaman berapa batuan tersebut berasal.

Kata-kata kunci: Keadaan bawah permukaan tanah, metode magnetotelluric, gelombang elektromagnetik

PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia terus melakukan eksplorasi terhadap segala sesuatu
yang terdapat di bumi. Eksplorasi dilakukan untuk mengoptimalkan potensi alam yang ada sehingga dapat
memberi kemajuan dan kesejahteraan hidup manusia. Potensi alam di bumi sangat berlimpah karena bumi
memiliki kekayaan alam yang luar biasa dengan berbagai kompleksitas siklus yang terjadi didalamnya.
Semua itu dapat dipelajari dan dijelaskan dalam sains. Sehingga, para ilmuwan dan engineer terus berusaha
memelajari bumi dan segala peristiwa yang terjadi. Dari situ, kita mendapat banyak informasi serta kita dapat
mengetahui bahwa bumi memiliki banyak lapisan yang beragam. Tentunya, lapisan-lapisan pada bumi
menjalankan fungsinya masing-masing sehingga berbagai makhluk hidup dapat menjalani kehidupannya di
bumi ini.
Bumi memiliki sruktur lapisan hidrosfer, atmosfer dan lapisan geosfer yang tetap. Lapisan-lapisan tersebut
dapat saling berkaitan dalam suatu proses yang sistematis. Seluruh lapisan tersebut dapat mengalami
perubahan komposisi seiring berjalannya waktu tanpa mengubah strukturnya, atau bersifat dinamis. Lapisan
geosfer atau lapisan bawah permukaan bumi juga dapat mengalami dislokasi karena faktor tektonik, vulkanik,
seismik, sedimentasi, erosi, maupun iklim. Faktor-faktor tersebut dapat membentuk batuan atau mineral
dengan kandungan tertentu yang terdapat dalam lapisan bawah permukaan bumi.
Permukaan di bawah bumi memiliki banyak lapisan dan batuan yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
Bahkan pada lapisan yang sama tetapi di daerah yang berbeda, karakteristiknya pun berbeda bergantung pada
kondisi alam daerah masing-masing. Mengetahui kondisi geologi bumi sangatlah diperlukan dalam berbagai
bidang. Maka dari itu, pemetaan bawah permukaan bumi dibuat untuk menunjang penelitian atau pekerjaan
dalam bidang pertambangan, perminyakan, metalurgi, terlebih lagi dalam bidang geofisika.
Dengan mengetahui pemetaan bawah permukaan bumi, kita dapat mengetahui letak sumber energi panas
bumi, daerah reservoir minyak, zona prospek mineral berharga, lingkungan pengendapan, daerah prospek
hidrokarbon, serta dapat menentukan arah supply material maupun arah laut terbuka, menentukan volume air
tanah, dan sebagainya. Metode dalam pemetaan bawah permukaan bumi lebih banyak dibahas dalam bidang
geofisika secara spesifik dan terperinci. Contohnya seperti metode geolistrik, gravitasi, seismik, dan
magnetik. Berbagai metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, metode-
metode itu dinilai masih kurang presisi dalam memetakan kondisi bawah permukaan bumi yang sebenarnya.
Salah satu metode geofisika yang sedang dikembangkan yaitu metode magnetotelluric. Metode ini
menerapkan prinsip gelombang elektromagnetik dan mampu memetakan lapisan bawah permukaan bumi
secara lebih akurat. Di bawah permukaan bumi terdapat arus listrik alami yang dihasilkan dari induksi
magnetik oleh atmosfer bumi. Sumber magnet dari induksi ini adalah berbagai gelombang elektromagnetik
pada atmosfer bumi yang spektrumnya beragam. Gelombang elektromagnetik dengan nilai frekuensi yang
spesifik akan menginduksikan arus listrik pada kedalaman bumi yang spesifik pula. Arus induksi ini akan
melakukan penetrasi yang dalam pada lapisan di bawah permukaan bumi, kemudian distribusi nilainya akan
menunjukkan sifat kelistrikan bahan yang dipenetrasi. Arus tersebut diukur pada permukaan bumi yang
nantinya, data yang didapat mampu mengimajikan peta lapisan bawah permukaan bumi. Peta tersebut
digambarkan berdasarkan sifat resistivitas maupun konduktivitas bahan-bahan yang terdapat pada tiap lapisan
bawah permukaan bumi. Metode magnetotelluric bisa menjadi andalan karena dapat diaplikasikan pada
daerah non-seismik.

PRINSIP DASAR FISIKA

Berdasarkan penjelasan singkat tentang metode magnetotellurics pada pendahuluan di atas, dapat
ditentukan teori dan prinsip kerja yang mendasari metode ini. Magnetotellurics singkatnya adalah metode
geofisika pasif yang memanfaatkan tiga prinsip fisika: induksi elektromagnetik, gelombang elektromagnetik,
dan arus bolak-balik. Penjelasan lebih rinci untuk tiap prinsipnya adalah sebagai berikut.
Medan elektromagnetik pada atmosfer merambat secara vertikal ke bumi karena adanya kontras
resistivitas yang besar antara lapisan udara dengan bumi. Salah satu persamaan yang mendasari metode
magnetotellurics adalah persamaan Maxwell. Persamaan Maxwell dinyatakan sebagai berikut:

−∂ B (1)
∇ x E=
∂t

∂D (2)
∇ x H= j+
∂t

dimana E adalah medan listrik (Volt/m), B adalah fluks atau induksi magnetik (Weber/ m 2 atau Tesla), H
adalah medan magnet (Ampere/m), j adalah rapat arus (Ampere/ m 2), dan D adalah perpindahan listrik
(Colomb/m 2).
Medan elektromagnetik (EM) yang merambat ke bumi akan melakukan penetrasi pada lapisan di bawah
permukaan bumi. Kedalaman penetrasi medan EM bergantung pada frekuensi dan resistivitas medium atau
bahan yang berada pada tiap lapisan bumi itu sendiri. Besaran skin depth digunakan untuk memprediksi

(3)
kedalaman penetrasi atau kedalaman investigasi gelombang EM. Rumusan besaran skin depth ditunjukkan
dalam persamaan berikut.

δ=
√ ωμ
Selain prinsip dan teori-teori mengenai gelombang elektromagnetik, metode magnetotellurics juga
memanfaatkan arus bolak balik. Secara spesifik, metode ini menggunakan impedansi yang berasal dari
konduktivitas dan resistivitas bahan. Impedansi kompleks dalam metode magnetotellurics dapat dinyatakan
sebagai besaran amplitudo dan fasa. Besaran impedansi dinyatakan dalam bentuk tahanan jenis dan fasa
melalui persamaan berikut.
−E x (4)
Z xy = =−√iω μo ρ
Hy

−1 2 (5)
ρa = |Z I|
ω μo

I m ZI (6)
θ=tan
−1
( )
Re Z I

APLIKASI METODE MAGNETOTELLURIC PADA PEMETAAN KEADAAN


BAWAH PERMUKAAN BUMI
Alat yang digunakan untuk memetakan keadaan bawah permukaan tanah dengan metode magnetotelluric
pada dasarnya menggunakan prinsip gelombang elektromagnetik sebagai prinsip kerja utamanya. Alat ini
pada umumnya digunakan di atas permukaan tanah yang juga jauh dari keramaian. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi hambatan atau noise sehingga data yang didapatkan cukup valid. Alat ini dapat mengukur medan
magnet dan medan listrik secara bersamaan, kemudian apabila dibandingkan dengan frekuensi tertentu, maka
akan didapatkan nilai konduktivitas bahan pada kedalaman tertentu.

Komponen Alat yang Menggunakan Metode Magnetotelluric

Pada alat ini terdapat beberapa komponen penting, diantaranya tiga sensor sinyal magnetic
(magnetometer) dan dua pasang sensor sinyal listrik (elektroda), PC, dan unit penerima sebagai pengolah
sinyal dan perekam data.
Yang pertama adalah sensor sinyal magnetic atau magnetometer. Banyak metode dalam pembuatan sensor
magnetic. Diantaranya, metode efek hall, metode magnetoresistif (AMR,GMR), metode superconducting
quantum interference devices) dan metode fluxgate. Yang banyak digunakan dalam penerapan alat ini adalah
sensor magnetic metode efek hall. Sensor efek hall merupakan suatu komponen yang dirancang untuk
mendeteksi keberadaan objek magnetik melalui perubahan posisi objek tersebut. perubahan medan magnet
yang terus menerus akan menimbulkan suatu pulsa medan magnet. Melalui pulsa ini, dapat ditentukan nilai
frekuensi medan magnet yang terdeteksi.
Yang kedua adalah sensor sinyal listrik (elektroda). Sensor sinyal listrik merupakan sebuah sensor yang
dapat mengukur suatu besaran elektrik yang berubah dalam waktu atau dalam ruang. Besaran yang dimaksud
adalah besaran elektrik murni seperti tegangan, arus, medan, dan lain-lain.
Selanjutnya komponen yang ketiga adalah unit penerima (pengolah sinyal dan perekam data). Unit
penerima terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian analog dan bagian digital sesuai dengan bentuk data yang
terdapat di dalamnya. Pada bagian analog terdapat dua jenis filter yaitu RFI (radio frequency interference)
dan notch filters masing-masing untuk mengeliminasi gangguan atau interferensi dari frekuensi radio dan
frekuensi jala-jala listrik dan harmonik-nya (50, 60, 150 dan 180 Hz atau konfigurasi lain). Sinyal analog
akan diubah menjadi sinyal digital. Sebelum direkam dalam bentuk numerik (digital), sinyal analog didigitasi
dengan frekuensi pencuplikan (sampling frequency). Setelah melalui Analog to Digital (A/D) converter, data
direkam dalam media penyimpanan data seperti pita magnetik atau magneto-optic disk dengan menggunakan
representasi 16 bit (binary digit) atau lebih untuk menjamin ketelitian.
Komponen yang terakhir adalah PC. PC atau biasa dikenal sebagai Personal Computer merupakan
seperangkat komputer yang digunakan oleh perorangan. PC sendiri mengandung beberapa komponen
tersendiri yakni hardware, software, dan brainware. PC disini berfungsi untuk menerima semua data yang
telah diproses dan direkam kemudian divisualisasikan melalui PC agar dapat dibaca oleh praktikan ataupun
orang yang menggunakan alat tersebut.
Dari komponen-komponen tersebut, apabila divisualisasikan dapat dilihat dari gambar berikut ini :

Gambar 1. Komponen alat tampak samping Gambar 2. Komponen alat tampak atas
Salah satu bentuk alat yang menerapkan metoda magnetotelluric dalam mengukur kedalaman permukaan
adalah ADU-07e (Analog Digital Unit). Instrumentasi pada alat tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :

Gambar 3. Instrumentasi ADU-07e

Untuk mendapatkan frekuensi tertentu, diperlukan sesuatu yang disebut koil yakni perangkat untuk
menangkap frekuensi. Pada alat ini terdapat 3 jenis koil, diantaranya adalah Broad Band Induction Coil
Magnetometer, High-Frequency Induction Coil Magnetometer, dan Super-High-Frequency Triple. Ketiganya
memiliki rentang frekuensi masing-masing, mulai dari 0,0001 Hz hingga 300 kHz.
Mekanisme Alat Menggunakan Metode Magnetotelluric

Gambar 4. Mekanisme kerja metode magnetotellurik

Gambar di atas menjabarkan secara sederhana mengenai mekanisme kerja alat menggunakan metode
magnetotellurik, dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa mekanisme kerja metode magnetotellurik
didasarkan pada proses perambatan gelombang dan induksi elektromagnetik yang terjadi pada anomali bawah
permukaan. Medan elektromagnetik yang menembus bawah permukaan akan menghasilkan medan listrik dan
magnetik sekunder (arus eddy/arus telurik) dalam material konduktif di dalam bumi, yang kemudian akan
direkam oleh sensor (alat magnetotellurik).
Cara Kerja Metode Magnetotellurik (MT) menggunakan salah satu pemahaman dalam metode ini yaitu
medan elektromagnetik merupakan gelombang bidang yang merambat tegak lurus ke permukaan bumi.
Lalu, kontras resistivitas yang besar di antara atmosfer bumi (udara sangat resistif) dan permukaan bumi
(sangat konduktif) mengharuskan bahwa gelombang elektromagnetik merambat vertikal di bawah permukaan
bumi tidak akan terpengaruh oleh resistivitas di ionosfer. Berdasarkan pada sifat perambatan medan
elektromagnetik pada anomali konduktif, kedalaman penetrasi (skin depth) bergantung pada frekuensi yang
digunakan dan resistivitas material bawah permukaan.
Material yang lebih rendah daya resistivitasnya menyebabkan medan elektromagnetik menjadi lebih tajam
dan memilki daya tembus lebih dangkal daripada material yang mempunyai resistivitas lebih tinggi.
Sedemikian sehingga, medan listrik dan magnetik frekuensi tinggi memiliki daya tembus yang lebih
dangkal dibanding dengan medan dengan frekuensi rendah. Dengan kata lain, semakin kecil frekuensi yang
digunakan, maka penetrasi gelombang elektromagnetik akan semakin dalam yang dikenal sebagai skin depth.

Gambar 5. Instalasi alat untuk mengukur kedalaman permukaan tanah

Dari gambar tersebut diketahui bahwasannya dalam mekanisme instalasi, alat harus ditaruh di tempat
yang jauh dari banyak gangguan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang cukup valid.
ANALISA DAN PENDAPAT

Metode magnetotellurics (MT) memiliki efektivitas cukup tinggi sebagai salah satu metode geofisika
pasif. Karena data hasil survei metode mengandung informasi tentang persebaran resistivitas bahan di lapisan
bawah permukaan bumi, ia dapat menjadi metode yang cukup baik untuk mengetahui sistem panasbumi dan
hidrokarbon. Kontras pada nilai-nilai resistivitas pada data dapat menjadi pertimbangan bagi seorang
engineer untuk melakukan pengeboran di tempat yang tepat. Selain itu, hasil inversi dua dimensi dari data
hasil survei ini juga dapat dimanfaatkan untuk memperkiraan luas reservoir suatu sistem panasbumi dan
hidrokarbon. Singkatnya, prinsip dan mekanisme kerja metode megnetotellurics ini cocok untuk digunakan
dalam eksplorasi oil and gas.

Gambar 6. Contoh data MT dalam bentuk time series

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan metode MT ini. Pada subbab
sebelumnya, telah dijelaskan bahwa data hasil survei MT akan melewati tahap filtering dan digitalisasi.
Karena bentuk data mentah survei adalah time series atau deret waktu seperti ditunjukkan oleh gambar (6),
maka data yang hendak difilter dipilih hanya pada rentang atau interval waktu tertentu. Interval waktu yang
dipilih harus memiliki kualitas data yang baik. Interval waktu tidak bisa terlalu singkat, namun tidak bisa
terlalu panjang juga. Harus ditentukan interval waktu yang tepat untuk mendapatkan data hasil filter yang
berjumlah cukup banyak, bersifat akurat, dan berkualitas baik. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan metode MT adalah noise. Perlu dipertimbangkan lokasi yang sesuai untuk melakukan survei.
Gangguan sinyal EM pada lokasi harus diminalisir sehingga validitas data terjamin.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, penggunaan metode magnetotellurik dalam memetakan keadaan bawah
permukaan tanah merupakan sebuah inovasi yang sangat bagus. Dengan segala prinsip yang diterapkan serta
bahan-bahan yang sangat sederhana dan mudah untuk ditemukan membuat metode ini menjadi salah satu opsi
yang sangat disarankan untuk digunakan karena hasilnya yang cukup valid serta sangat mudah untuk
diimplementasikan dalam praktek lapangannya. Perhitungan yang terjadi juga sudah terjadi secara otomatis
oleh komponen unit penerima dimana data yang didapat langsung diproses dengan sendirinya dan data yang
didapatkan juga sudah cukup matang, sehingga hal ini mempermudah individu yang menggunakan metode ini
untuk memperoleh dan mengolah datanya.
Dalam penggunaan alat yang menggunakan metode magnetotellurik juga harus memperhatikan beberapa
aspek tertentu, dikarenakan metode ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk mengolah datanya,
tentu gangguan sedikitpun akan mempengaruhi validitas dari data tersebut. Sehingga aspek seperti area
tempat perhitungan data, gambaran kasar atau hipotesis mengenai material yang terdapat dalam bawah
permukaan tanah tersebut perlu diperhatikan.

REFERENSI

1. Cut Rulia, Pengolahan Data Megnatotellurik 2-Dimensi pada Lapangan Panas


Bumi Marana (2012), diakses pada 20 April 2020
< http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20299135-S1978-Cut%20Rulia.pdf >.
2. J. G. Silaen, Konsep Dasar Metode Magnetotelluric (MT) (2014), diakses pada 20
April 2020
< http://josuasilaen.blogspot.com/2014/01/konsep-dasar-metode-mt-
magnetotellurik.html>
3. Aan Dianto, Metode Geofisika Eksplorasi MT dan CSAMT (2011), diakses pada 20
April 2020
< https://aanddianto.wordpress.com/2011/01/14/metode-geofisika-eksplorasi-mt-dan-
csamt/>
4. Martyn Unsworth, How Magnetotullerics Works (2009), diakses pada 21 April
2020
<https://sites.ualberta.ca/~unsworth/MT/MT.html>
5. GeoSci Developer, Magnetotullerics (2017), diakses pada 21 April 2020
<https://em.geosci.xyz/content/geophysical_surveys/mt/index.html>
1. Elektronika Dasar, Definisi dan Fungsi Sensor Hall (2020), diakses pada 22 April
2020
< http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-fungsi-sensor-efek-hall/>
6. Wikipedia, Sinyal Elektrik (2020), diakses pada 22 April 2020
< https://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_(elektrik)>
7. H. Grandis, Metode Magnetotellurik (2010), diakses pada 22 April 2020
< https://hendragrandis.files.wordpress.com/2010/01/mt_teks1.pdf>
8. A. T. Mandiri, Instrumen Geofisika-Eksplorasi Migas-Teknik Sipil (2014), diakses
pada 22 April 2020
< http://instrumen-eksplorasi.blogspot.com/2014/11/metode-magnetotelluric.html>
9. Geofisika Indonesia, Metode MT Untuk Geothermal (Magnetotellurik) Untuk
Identifikasi Struktur Dalam
(2014), diakses pada 22 April 2020
< https://geofisika.id/metode-mt-untuk-geothermal-magnetotelurik-identifikasi-
struktur-dalam/>
10. Tri Virgianto Salahudin Kadir, Metode Magnetotellurics untuk Eksplorasi
Panasbumi Daerah Lili, Sulawesi Barat dengan Data Pendukung Metode Gravitasi
(2011), diakses pada 23 April 2020
<http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20292230-S1397-Tri%20Virgantoro%20Salahudin
%20Kadir.pdf>
11. Yudha Arman, Aplikasi Metode Magnetotellurik Untuk Pendugaan Reservoir
Panas Bumi (2014), diakses pada 23 April 2020
<https://www.researchgate.net/publication/318879042_Aplikasi_Metode_Magnetotellu
rik_Untuk_Pendugaan_Reservoir_Panas_Bumi_Studi_Kasus_Daerah_Mata_Air_Panas
_Cubadak_Sumatera_Barat>
12. Elena Bataleva, System for Collecting, Processing, Visualization, dan Storage of
the MT-Monitoring Data (2019), diakses pada 23 April 2020
<https://www.researchgate.net/figure/The-example-of-the-magnetotelluric-MT-data-
outputs-that-was-obtained-from-database-The_fig1_334460963>
LAMPIRAN

Log Book Diskusi Online

2020.04.20 Monday
18:13 Daffa - 271 Yaudaaahhgas
18:13 Daffa - 271 Bagi2 tugasnya gmn ni
18:13 Daffa - 271 Gue kerjain abstraknya dulu deh
18:22 Fazaa 275 Lu judul apa dap
19:55 Fazaa 275 Gess
20:28 Daffa - 271 makalah rbl bisa diliat di tpb kan?
20:29 Fazaa 275 Bisaa
20:30 Daffa - 271 eh logbook diskusi online tuh diliat bukti ss chatnya?
20:31 Fazaa 275 Yup
20:38 Daffa - 271 Pengukuran tegangan sisa tekan shot peening dengan metoda difraksi sinar X
20:38 Daffa - 271 itu salah satu judul TA anak fttm
20:39 Daffa - 271 Penentuan Kecepatan Gelombang Elektromagnetik pada Pasir Besi.
21:02 Fazaa 275 Anjir uwoow
21:02 Fazaa 275 Trs lu ngusulin yg manadap?
21:02 Fazaa 275 Gelombang em?
21:04 Daffa - 271 iya kayaknya gelombang em lebih ez deh
21:04 Daffa - 271 ya nggak sih
21:06 Fazaa 275 Gelombang em byk hubungannya sm geofis jg ga si
21:06 Daffa - 271 nah iya
21:07 Daffa - 271 Tempelate-Makalah-RBL-2019-2020.docx
21:07 Fazaa 275 Maks 10 halaman doang
21:07 Daffa - 271 aturannya banyak bgt
21:07 Fazaa 275 Iye aturannya doang (haha)
21:08 Fazaa 275 Sabiii lah
21:08 Daffa - 271 wkwkw yaudahhh gue lg nyari ini
21:34 Fazaa 275 Gue prefer yg em tadi dap
21:35 Daffa - 271 ini gue jg lagi nyari yg hub elektromagnetik thd penemuan batuan mineral di bawah
tanah
21:36 Fazaa 275 Iyaa itu sabi juga
21:36 salsabiela 267 maap bet baru on
21:38 Daffa - 271 https://hmdgeosainsui.net/metode-geofisika-papua/
21:38 Daffa - 271 btw coba baca yg itu
21:41 Daffa - 271 ini yg magnetotelluric ttg elektromagnetik
21:41 Daffa - 271 bisa digunakan buat pemetaan bawah tanah
21:41 Daffa - 271 banyak artikel yg ngebahas dan sebagainya
21:41 Daffa - 271 gmn, menurut kalian kalau kita angkat topik ini bakal berat banget gak
21:42 Daffa - 271 coba kalian cari2 jg artikel mengenai ini, banyak gak sumber yg bisa kita gali
21:42 Daffa - 271 kalau byk gue ngerekomendasiin ini
21:42 salsabiela 267 kayaknya ga berat2 banget siii
21:42 salsabiela 267 tapi yaudah gue cari2 duluu
21:45 Daffa - 271 sokkk sok
21:59 Daffa - 271 mau gas itu aja?
22:00 Fazaa 275 GAS BAGUS COCOK
22:00 Daffa - 271 judulnya mau gmn nih @Fazaa 275 @salsabiela 267
22:04 Daffa - 271 Metode magnetotelluric dalam pemetaan keadaan bawah permukaan bumi
22:04 Daffa - 271 gimana
22:05 Fazaa 275 Iya gt
22:06 salsabiela 267 eh emang dia buat pemetaan permukaan ya gue kira lapisan bawah bumi gitu
22:06 Daffa - 271 itu salaahh gue yg awal
22:06 Daffa - 271 yg bener keadaan bawah bumi
22:06 Daffa - 271 atau gimanaa coba judulnya yg enak sal
22:08 salsabiela 267 oiya wkwk sori salah baca
22:08 Fazaa 275 Laya bawahnya dipetain
22:09 salsabiela 267 pemetaan lapisan bumi menggunakan metode magnetotelluric??
22:10 salsabiela 267 apa cakepan ini
22:10 Fazaa 275 Ini tp ditambahin lagi
22:11 Daffa - 271 sokkk ditambahinnyya gmn
22:12 salsabiela 267 bentar mikir dulu wkwk
22:13 Daffa - 271 okkkk
22:16 Fazaa 275 Prinsip gelombang elektromagnetik pada metode magnetotelluric yg digunakan dalam
pemetaan keadaan bawah permukaan bumi
22:16 Daffa - 271 sabi fixxxxxxx nemu topik
22:16 Daffa - 271 oke tinggal bagi tugaasssss
22:16 Daffa - 271 ni gue kan ambil abstrak
22:16 Daffa - 271 sama nulis bagian awal2
22:16 salsabiela 267 WKWK CAKEP
22:16 Daffa - 271 tinggal pendahuluan sama teori
22:16 Daffa - 271 gimanaa
22:22 salsabiela 267 lu mau yang manaa@Fazaa 275
22:23 Fazaa 275 Sabeb
22:24 salsabiela 267 aowk yaudah gue teorii
22:29 Daffa - 271 sipppp
22:33 Fazaa 275 Yoii

2020.04.22 Wednesday
15:01 Daffa - 271 yaudah aplikasi kita kerjain bareng aja
15:01 Daffa - 271 itu paling berat soalnya
15:01 salsabiela 267 okee
15:02 Daffa - 271 nanti kesimpulan sama analisa kesimpulan gue bagi 2 sama salsaa
15:02 salsabiela 267 eh ini gue edit lagiya prinsipnya
15:02 Daffa - 271 soalnya poster yg ngerjain si fazaaa kan
15:02 Fazaa 275 Sipsip
15:02 Daffa - 271 skrg gamau ngerjain aplikasi dulu?
15:02 Daffa - 271 mumpung lg fullteam bertigaaa
15:02 Daffa - 271 kita bahas via call juga
15:52 Daffa - 271 Group voice call started.
15:53 Daffa - 271 yukkk join @salsabiela 267 @Fazaa 275
15:55 Daffa - 271 salsaaaa @salsabiela 267
15:57 Daffa - 271 RBL lampu jalan tenaga surya.docx
15:58 Fazaa 275 nama email gue fazazahira@....
16:07 Daffa - 271 http://digilib.unila.ac.id/111/11/Bab%20III.pdf
16:07 Daffa - 271 http://alat-alatgeofisika.blogspot.com/2014/10/survei-metode-magnetotellurik-mt.html
16:08 Daffa - 271 https://prezi.com/f5zodc8tjdqk/magnetotellurik/
16:08 Daffa - 271 http://instrumen-eksplorasi.blogspot.com/2014/11/metode-magnetotelluric.html
16:14 salsabiela 267 Photos
16:14 salsabiela 267 yang ini??
16:16 salsabiela 267 Photos
16:17 salsabiela 267 3823-8126-1-SM.pdf
16:28 Daffa - 271 http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20299135-S1978-Cut%20Rulia.pdf
16:32 Daffa - 271 http://josuasilaen.blogspot.com/2014/01/konsep-dasar-metode-mt-magnetotellurik.html
17:14 Fazaa 275 Group call ended.
18:34 Daffa - 271 aplikasi gue bantu cobaaa kerjain dulu skrg
18:34 salsabiela 267 iya ini gua lagi ngerjain prinsipp
18:34 Daffa - 271 lo sambil nambah2in yg prinsippp ajaa
18:34 Daffa - 271 okeee sabiii
20:36 Daffa - 271 eh gimanaaa progressnyaaa
20:36 Daffa - 271 ini gue mekanisme udh setengahnya kelarrr
20:39 Fazaa 275 Kurang apalagi dap
20:40 Fazaa 275 Kesimpulan ya?
20:40 Daffa - 271 itu pendahuluan tambahinnn dulu zaaa
20:40 Daffa - 271 kesimpulan sama analisa blmmm
20:40 Daffa - 271 tp kan lo nanti buat poster
20:40 Daffa - 271 analisa sama kesimpulan gue sama si salsa ajaaa
20:40 Daffa - 271 lo tinggal nambah2in pendahuluann dulu aja biar makin panjang
20:41 Fazaa 275 Iya kan tinggal ambil dr prinsip dasar
20:41 Daffa - 271 tapi masih kuraaaang
20:41 Daffa - 271 belum lengkap gituu
20:59 salsabiela 267 ehh mekanisme kurang apaa
21:24 Daffa - 271 sebenernya ini gue blm lanjut lg, baru setengahnya
21:24 Daffa - 271 tp gapapa gue coba kelarin mekanismenyaaa
21:24 Daffa - 271 nanti tinggal diliat aja kurangnya dimana
21:24 Daffa - 271 yg penting kalian kerjain bagian yg pasti kalian dulu ajaa
21:25 Daffa - 271 btw ini analisa dan kesimpulan gimanaa sal
21:25 Daffa - 271 aing ngerjaain kesimpulan mane analisa gimaanaa
21:25 Daffa - 271 atau mau gmn sabeb
21:41 salsabiela 267 boleh dehh
21:41 salsabiela 267 gini ajaa
21:41 Daffa - 271 oalaahh
21:41 Daffa - 271 okedeehh sabii
23:03 Daffa - 271 RBL Metode Magnetotelluric 60%.docx
23:03 Daffa - 271 coba guys diliat
23:03 Daffa - 271 itu pengen gue tambahin lg deh beberapa di aplikasinya
23:03 Daffa - 271 itu blm kelar banget sihhh
23:04 Daffa - 271 punya kalian udh di edit2 lg belumm
23:04 Daffa - 271 kalau udh sini gue masuk2in duluu

2020.04.23 Thursday
10:33 Daffa - 271 guyss
10:33 Daffa - 271 gmn rbl
10:40 salsabiela 267 eh bentarr analisisnya belom kelarrr
12:25 salsabiela 267 RBL Metode Magnetotelluric 65.docx
12:25 salsabiela 267 eh tapi halamannya masih kurang ya
12:59 Daffa - 271 Sans itu pendahuluan kan blm dibenwrin
13:00 Daffa - 271 Itu harusnya udh 7 halaman sendiri
13:00 Daffa - 271 Tinggal dimasukin ss chat grup disscussion kita
13:00 Daffa - 271 Trs dimasukin bukti call group kita
13:00 Daffa - 271 Sama skype ajaa
13:01 salsabiela 267 masuknya lampiraan kan ya itu semua
13:02 Daffa - 271 Iyaaa
13:02 Daffa - 271 Jd kurleb bakal dpt 8-9 halamannnn
13:02 Daffa - 271 Yg penting posterrrr
13:42 Fazaa 275 Ini gue lg bikin poster
13:46 Fazaa 275 RBL Metode Magnetotelluric 80.docx
13:46 Fazaa 275 btwpendahuluan ga ngasi byk halaman si

SKYPE group call pada hari Rabu, 22 April 2020.


Diikuti oleh ketiga anggota kelompok.

Hasil dari screen sharing yang dilakukan pada saat SKYPE group call

Anda mungkin juga menyukai