Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS MIPA-JURUSAN FISIKA
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember (Kode Pos 68121)
NAMA : JIHAN FEBRYAN DAMAYANTI
NIM : 171810201003
Kerjakan dengan uraian yang jelas !

1. Untuk menjadi ahli geofisika diperlukan penguatan pemahaman ilmu/konsep yang


mendasar sebagai bekal dalam membangun pemahaman atau penguasaan “obyek” dan
‘tools”.
a. Jelaskan ilmu-ilmu apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana korelasinya dengan
ilmu geofisika !
b. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan “obyek dan tools” di atas !
2. Seorang berjalan menuruni sebuah lereng bukit dengan lereng bersudut 30°ke arah
utara dan menemukan lapisan batubara. Kemiringan lapisan batubara adalah 15° ke
arah utara. Dari bagian atas lapisan batubara ia berjalan hingga menemukan bagian
bawah sejauh 40 langkah.
a. Jika 1 langkah orang tersebut adalah 0,7 m, berapa tebal sesungguhnya lapisan
batubara tersebut?
b. Gambar ilustrasi cara perhitungannya !
c. Metode apa yang paling cocok digunakan dan bagaimana tahap pengambilan
datanya?
d. Jelaskan prosesnya ! (tinjauannya bisa dari segi resolusi, biaya, kepraktisan, dll).
3. Apa yang bisa kalian jelaskan dari gambar di bawah ini (a) dan (b). Untuk gambar (b)
ada tiga jenis gambar, jelaskan masing-masing !

(a)
(b)

JAWABAN :

1. Ilmu geofisika
 Yang dimaksud dengan Ilmu Geofisika adalah ilmu yang mempelajari dengan
menggunakan metode fisik dan logika geologi untuk mempelajari struktur
bawah permukaan bumi. Pada dasarnya akar bidang keilmuan ada empat, yaitu
kimia, fisika, geologi, dan biologi. Geofisika berada diatara fisika Geologi.
Sebenarnya ilmu-ilmu kebumian saling berkaitan, yaitu ilmu geologi, ilmu
geomatika tetapi ilmu-ilmu ini disfesifikkan untuk menerapkan ilmu-ilmu
kebumian. Jika kita peratikan eksplorasi Sumber Daya Alam di bumi ini
semakin penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena ini para insinyur
geofisika berperan penting dalam teknis ekspolitasi SDA. Ilmu geologi
berperan penting dalam hal ini yaitu telah menemukan dan mengatur sumber
daya alam seprti mnyak gas bumi, batu bara, tembaga, perak, emas,dll. Imu
geofisika sangat beperan penting dalam hal ini juga terutama ekspolrasi bumi,
atau bawah tanah atau bawah permukaan bumi. Metode Geofisika merupakan
ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan pengukuran fisis
pada atau di atas permukaan. Metode Gravity (gaya berat) dilakukan untuk
menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa
cebakan mineral dari daerah sekeliling (r=gram/cm 3). Metode ini adalah
metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu
metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur
geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam
dan lain-lain. Metode geolistrik dilakukan dengan menginjeksikan arus listrik
DC ke dalam bumi melalui elektroda dan mengukur beda potensial antara dua
elektroda potensial dari arus yang ditimbulkan untuk mengetahui perubahan
tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah.
 Objek yang dikaji dalam geofisika meliputi : Seismologi (mempelajari gempa
bumi dan fenomena fisika yang berhubungan dengannya), Geomagnetik
(mempelajari medan magnet bumi, termasuk paleomagnetisme),
Geoelektrisitas (mempelajari sifat-sifat kelistrikan bumi) &
Elektromagnetisme, Geodinamika (mempelajari dinamika pergerakan lempeng
bumi). Sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan alat (tools) dari berbagai
bidang ilmu lain yang bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan
bumi, ilmu Geofisika saat ini dan ke depan sangat dibutuhkan penerapan dan
pengembangannya dalam rangka lebih mengoptimalkan pengelolaan
sumberdaya alam yang terkandung di dalam bumi.
2. Jawaban
 A. Tebal lapisan batuan
t= d sin (θ−ϑ ¿
t=40(0,7 m)sin(30°−15 ° ¿
=28 sin (15 ° ¿
=7,2469 meter
=7,25 meter
 Metode Konfigurasi yang dipakai pada penelitian ini adalah konfigurasi
schlumberger. Sebelum akuisisi di lapangan, dilakukan survei awal daerah
penelitian. Survai ini dilakukan untuk mengetahui singkapan batubara yang
terdapat pada daerah survai. Daerah survai memperlihatkan perbukitan tandus
dan jurang di bawah bukit. Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan
untuk memperkirakan keadaan struktur bawah permukaan adalah metode
resistivitas. Metode ini merupakan salah satu metode geofisika yang dapat
memberikan gambaran susunan dan kedalaman lapisan batuan, dengan
mengukur sifat kelistrikan batuan. Pada metode resistivitas, arus listrik
diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus (terletak di luar
konfigurasi).
 Metode geolistrik merupakan metode dalam geofisika dan bersifat aktif karena
menggunakan aliran listrik guna mendapatkan data resistivity batuan yang
terdapat dalam permukaan bumi. Dalam proses pengambilan data dilakukan
terlebih dahulu survey lokasi Pencarian data berdasarkan nilaii hantaran listrik.
Untuk proses pengambilan data Menempatkan elektroda-elektroda arus dan di
daerah penelitian. Menentukan posisi vertikal dan horizontal tiap titik-titik
daya hantar listrik. Kemudian elektroda ditancapkan untuk memperoleh nilai
arus yang dihasilkan.
3. Penjelasan gambar
 Gambar A Konfigurasi Dipole-Dipole yaitu konfigurasi dimana sepasang
elektroda antara arus dan potensial terpisah, jarak spasi antar elektroda C1-C2
dan P1-P2 adalah a, sedangkan untuk jarak C1 dan P1 adalah na, atau lebih
singkat dinyatakan jarak antar dipole harus lebih besar.Keunggulan dari
konfigurasi ini sangat baik untuk penetrasi kedalaman, dan CST. Untuk
kesensitifan yang tinggi untuk  arah horizontal dan sedang untuk arah vertikal,
untuk memperoleh adata maksimal maka harus lebih banyak elektroda namun
ini juga menyebabkan sinyal yang ditangkap rendah, sehingga konfigurasi ini
sangat baik untuk survey mapping horizontal.
 Gambar B. Gambar b merupakan hasil peta persebaran yang telah diolah
menggunakan software ResDin2V. Metode geolistrik resistivitas 2D
merupakan teknik maping yang dapat digunakan untuk mengamati kondisi
geologi di bawah permukaan bumi. Metode ini dilakukan dengan
menginjeksikan arus melalui dua elektroda arus yang terpisah pada jarak
tertentu. Konfigurasi wenner untuk pengukuran metode geolistrik resisitivitas
dilakukan dengan 2 buah elektroda potensial dan 2 buah elektroda arus dengan
jarak antar elektroda sama yaitu X meter. Data yang diukur yaitu nilai n, jarak
antar elektroda potensial dan arus, tegangan (V) dan arus (A) serta nilai factor
geometri (k). Hasil data yang diperoleh kemudian diolah dengan
menggunakan software Res2DinV untuk mengetahui persebaran resisitivitas
batuan yang terukur. Gambar tersebut menunjukkan peta persebaran
resistivitas dari batuan. Berdasarkan gambar dengan software ResDin2V
diketahui pada daerah penelitian tersebut mengandung batuan dengan berbagai
jenis persebaran. Pada lintasan satu gambar pertama yang mengukur measured
apparent resisitivity terdapat gambaran resisitivitas dari data yang telah diolah
dalam software tersbut. Nilai resisitivitas yang berbeda terlihat pada gambar
yang tampak warna warni, semakin merah warna pata gambar tersebut maka
nilai resistivitas akan semkain tinggi. Pada gambar kedua calculated apparent
resisitivity dan pada gambar ketiga inverse model resistivity

Anda mungkin juga menyukai