Anda di halaman 1dari 34

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang


Pedoman Pembangunan Desa, perlu menetapkan Peraturan
Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Tahun .... sampai dengan Tahun .......;

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera
Selatan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun


2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran C, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014


tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
2

5. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor ... Tahun ... tentang


Perencanaan Pembangunan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten ............ Tahun .... Nomor ...);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor .... Tahun .... tentang


Keuangan Desa. (Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim
Tahun .... Nomor ...);

7. Peraturan Bupati Nomor ... Tahun .... tentang Pedoman


Umum Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Muara Enim Tahun .... Nomor ..);

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ....................


dan
KEPALA DESA ........................

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKA MENENGAH DESA TAHUN ...... s.d. ...........

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:


1. Bupati adalah Bupati .
2. Camat adalah Camat ..................
3. Kecamatan adalah Wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten .
4. Desa adalah Desa ................ Kecamatan ................ Kabupaten
5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
3

yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan


Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
7. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD adalah
Badan Permusyawaratan Desa .......... Kecamatan .......... Kabupaten
8. Rencana Strategis Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang
selanjutnya disebut RPJMDes adalah suatu kerangka kebijakan
pemerintahan desa .............. untuk mewujudkan tujuan pembangunan
dalam kurun waktu 6 (enam) tahun, yang dimulai dari Tahun ..........
sampai Tahun ...........
9. Peraturan Desa adalah Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
........... Kecamatan ............ Kabupaten dengan persetujuan bersama
Badan Permusyawaratan Masyarakat Desa, yang mengikat seluruh warga
masyarakat desa dan atau warga yang berkepentingan di Desa .
10. Sumber pendapatan desa adalah sumber-sumber pendapatan desa ..........
Kecamatan .................. yang dipergunakan sebagai sumber-sumber
keuangan desa dalam membiaayai kegiatan pemerintah desa.
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut
APBDes adalah anggaran pendapatan dan belanja Desa ............
Kecamatan ............... yang merupakan rencana operasional tahunan dan
program umum pemerintahan, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan desa yang dijabarkan dan dituangkan dalam angka-
angka rupiah.
12. Tanah kas desa adalah tanah-tanah milik desa dan dikelola desa yang
merupakan salah satu sumber pendapatan desa.
13. Keputusan Kepala Desa ............ adalah Keputusan yang ditetapkan
Kepala Desa ............. dalam melaksanakan Peraturan Desa ..............
Kecamatan .............. Kabupaten ..

BAB II
SISTEMATIKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
Pasal 2

Sistematika Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa


........... Kecamatan ................ Kabupaten Tahun ......s.d. ........ disusun
sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN
Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
Bab III VISI, MISI DAN TUJUAN
Bab IV TUJUAN DAN SASARAN
Bab V STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
4

Bab VI ARAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DESA


Bab VII KEBIJAKAN UMUM
Bab VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Bab IX PENUTUP

Pasal 3

Isi dan uraian RPJMDes Tahun ........... s.d. ......... sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 selengkapnya adalah seperti tersebut dalam lampiran Peraturan
Desa ini dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

Pasal 4
RPJMDes Tahun ......... s.d. .............. merupakan pedoman seluruh perangkat
desa dan lembaga desa dalam menyusun dokumen rencana strategis
pembangunan desa.

Pasal 5
Dalam pelaksanaannya RPJMDes .......... s.d. ............ harus dijabarkan ke
dalam rencana kerja perangkat desa (RKPDes) dan dituangkan dalam APBDes
pada tahun yang bersangkutan.

BAB III
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DESA
Pasal 6
(1) Pengawasan dan pengendalian terhadap pembangunan desa dilakukan oleh
BPD.
(2) Setiap tahun Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pembangunan
kepada BPD.
(3) Disamping pengawasan yang dilaksanakan oleh BPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan
Desa juga dilakukan oleh lembaga pengawasan lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
BAB IV
PEMBINAAN
Pasal 7

(1) Pembinaan terhadap pelaksanaan pembangunan desa dilakukan oleh


Bupati.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui


pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi.

BAB V
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA
5

Pasal 8

(1) Pelaksanaan pembangunan desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada


Bupati melalui camat untuk dievaluasi.
(2) Evaluasi pelaksanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertujuan untuk tercapainya keserasian antara kebijakan desa,
kebijakan Kabupaten, keserasian antara kepentingan masyarakat desa
dan keserasian kepentingan aparatur desa.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


Pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Desa ...............

Ditetapkan di ....................
pada tanggal 2015

KEPALA DESA ..........................,

................................
Diundangkan di .....................
pada tanggal 2015

SEKRETARIS DESA
..........................................,

.........................................

LEMBARAN DESA .................................................. TAHUN 2015 NOMOR ......


6

RANCANGAN
PERATURAN DESA ..............
KECAMATAN ................... KABUPATEN MUARA ENIM

NOMOR TAHUN 2015


TENTANG
BADAN USAHA MILIK DESA .....................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA .................,


Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kemampuan keuangan desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan
pendapatan masyarakat melalui usaha-usaha ekonomi
perdesaan, perlu dibentuk Badan Usaha Milik
Desa .............. di Desa ..............;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 88 Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pendirian Badan Usaha
Milik Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan peraturan
desa tentang Badan Usaha Milik Desa .....................:

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera
Selatan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1821);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
7

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran C, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014


tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor ... Tahun


... tentang Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten ............ Tahun .... Nomor ...);

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ....................
dan
KEPALA DESA ........................

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN DESA TENTANG BADAN USAHA MILIK


DESA ..................

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:


14. Bupati adalah Bupati Muara Enim.
15. Camat adalah Camat ..................
16. Kecamatan adalah Wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten Muara Enim.
17. Desa adalah Desa ................ Kecamatan ................ Kabupaten Muara
Enim.
8

18. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh


Pemerintah Desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
19. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
20. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD adalah
Badan Permusyawaratan Desa .......... Kecamatan .......... Kabupaten
Muara Enim.
21. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesarbesarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
22. Peraturan Desa adalah Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
........... Kecamatan ............ Kabupaten Muara Enim. dengan persetujuan
bersama Badan Permusyawaratan Masyarakat Desa, yang mengikat
seluruh warga masyarakat desa dan atau warga yang berkepentingan di
Desa Muara Enim.
23. Sumber pendapatan desa adalah sumber-sumber pendapatan desa ..........
Kecamatan .................. yang dipergunakan sebagai sumber-sumber
keuangan desa dalam membiaayai kegiatan pemerintah desa.
24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut
APBDes adalah anggaran pendapatan dan belanja Desa ............
Kecamatan ............... yang merupakan rencana operasional tahunan dan
program umum pemerintahan, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan desa yang dijabarkan dan dituangkan dalam angka-
angka rupiah.
25. Keputusan Kepala Desa ............ adalah Keputusan yang ditetapkan
Kepala Desa ............. dalam melaksanakan Peraturan Desa ..............
Kecamatan .............. Kabupaten Muara Enim..

BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Desa ini dibentuk BUM Desa
bernama ...................................

BAB III
SYARAT DAN MEKANISME
9

PEMBENTUKAN BUM Desa


Bagian Kesatu
Syarat Pembentukan BUM Desa
Pasal 3
Pembentukan BUM Desa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. .................................................;
b. .................................................;
c. .................................................;
d. .................................................;
e. .................................................;
f. .................................................; dan
g. .................................................

Bagian Kedua
Mekanisme Pembentukan BUM Desa
Pasal 4
Mekanisme pembentukan BUM Desa dilakukan melalui tahap sebagai berikut:
a. .................................................;
b. .................................................;
c. .................................................; dan
d. .................................................;

BAB IV
PENGELOLAAN
Pasal 5

(1) Organisasi Pengelola BUM Desa terdiri dari :


a. penasihat atau Komisaris;
b. pelaksana operasional atau manajer.
(2) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri atas :
a. manajer yang terdiri dari manajer umum, manajer keuangan, dan
manajer pemasaran.
b. kepala unit usaha.

BAB V
PENGELOLAAN
Pasal 6
(1) Pengelolaan BUM Desa dilaksanakan oleh pelaksana operasional.
(2) .........................................

BAB V
10

HASIL USAHA
Pasal 7

Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk:


a. pengembangan usaha; dan
b. pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pemberian
bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan
kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam APB Des.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


Pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Desa ...............

Ditetapkan di ....................
pada tanggal 2015

KEPALA DESA ..........................,

................................
Diundangkan di .....................
pada tanggal 2015

SEKRETARIS DESA
..........................................,

.........................................

LEMBARAN DESA .................................................. TAHUN 2015 NOMOR ......


11

LAMPIRAN PERATURAN DESA ................. KECAMATAN ....................


KABUPATEN MUARA ENIM

NOMOR : TAHUN 2015


TANGGAL : 2015
TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)


DESA ................ KECAMATAN ................ TAHUN .................
s.d. .....................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pemerintahan Desa merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia yang
memiliki fungsi strategis dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat,
maka otonomi desa yang merupakan hak,wewenang dan dan kewajiban
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal-usul dan nilai-nilai sosial
budaya yang ada pada masyarakat setempat diberikan kesempatan untuk
tumbuh dan berkembang, dengan demikian urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan desa mencakup:
1. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa;
2. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang
diserahkan pengaturannya kepada desa;
3. Tugas pembantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi
12

4. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-


undangan yang diserahkan kepada desa.

Dalam rangka untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang


menjadi kewenangan desa sebagaimana tersebut diatas diperlukan
perencanaan yang terarah, terfokus, rasional, terukur, berkesinambungan
dan tersistematis guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat desa yang dituangkan dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes),


merupakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah (5 tahun)
disusun berdasarkan Visi, Misi dan Program Kepala Desa
....................... yang diselaraskan dengan kebijakan pembangunan
kecamatan dan Visi Pemerintah Kabupaten Muara Enim
yaitu“....................................................” Dengan demikian Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa(RPJMDes) merupakan bagian
integral dari pembangunan Kabupaten Muara Enim.

1.2. Maksud,Tujuan dan Manfaat

1.2.1. Maksud
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
Desa .................. Kecamatan ................ Kabupaten Muara Enim
Tahun ....... s.d. ........., merupakan instrumen kebijakan pemerintah
desa yang menyeluruh dimaksudkan untuk menciptakan kepastian
kebijakan pembangunan dalam 6 (enam) tahun. Oleh karena itu
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) bersifat
mengikat sehingga dapat digunakan sebagai pedoman bagi seluruh
perangkat desa dan masyarakat dalam pelaksanaan program dan
kegiatan, karena bersifat mengikat maka akan ditetapkan dengan
Peraturan Desa dan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKPDes)

1.2.2. Tujuan
Beberapa tujuan penting diadakannya RPJMD Desa Simpang Tiga :
1. Memiliki dokumen rencana pembangunan yang
berkesinambungan dalam waktu 5 tahun dengan menyelaraskan
kebijakan pembangunan kecamatan maupun Kabupaten.
2. Sebagai bentuk penerapan tata pemerintahan yang baik di desa
(good governance) melalui kegiatan yang berunsur partisipasi-
keterbukaan dan akuntabilitas.
3. Sebagai bahan acuan/pedoman bagi pemerintah desa dan
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di desa (swadaya
13

maupun ADD) dengan adanya rencana pembangunan


berkesinambungan (aspirasi-keberlanjutan).
4. Sebagai acuan penyusunan RKPDes
5. Sebagai masukan penyusunan RABPDes
6. Bahan masukan dan memberikan kemudahan bagi desa untuk
perencanaan tahunan desa (Musrenbang-Desa) maupun evaluasi
pembangunan desa.

7. Bahan masukan bagi pemerintah tingkat kecamatan, kabupaten


dan provinsi ataupun pihak swasta (Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan/CSR) maupun LSM yang akan melakukan kegiatan
pembangunan di desa .................

1.1.3. Manfaat
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan
b. Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan
acuan pembangunan desa
c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa
d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan
dengan program pembangunan dari pemerintah.
e. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat.

1.3. Landasan Hukum


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah. (Lembaran Negara Republiki Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara 4438);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republiki Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undnag
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahah Daerah.
(Lembaran Negara Republiki Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republiki Indonesia Nomor 5678);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor ...., Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor ...);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor ...... Tahun ........
tentang Perencanaan Pembangunan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Muara Enim Tahun ......... Nomor .....);
14

6. Peraturan Bupati Muara Enim Nomor .... Tahun .......... tentang


Pedoman Umum Pengelolaan Keuangan Desa. (Berita Daerah
Kabupaten Muara Enim Tahun .... Nomor ....);

1.4. Sistematika

Bab I PENDAHULUAN
Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
Bab III VISI, MISI DAN TUJUAN
Bab IV TUJUAN DAN SASARAN
Bab V STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
Bab VI ARAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Bab VII KEBIJAKAN UMUM
Bab VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Bab IX PENUTUP

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

2.1. Geografis

Secara administrasi pemerintahan, Desa ............... terdiri dari .... Dusun


yaitu Dusun .................. Menurut sejarah wilayah desa, Desa ............
Berdasarkan hasil pemetaan data analisa situasi wilayah desa ...........
tahun ......, luas desa mencapai ....... Ha. Batas desa ................ dengan desa
sempadan adalah:
1. Sebelah Utara berbatas dengan Desa....................
2. Sebelah Selatan berbatas dengan Desa .................
3. Sebelah Barat berbatas dengan Desa .................
4. Sebelah Timur berbatas dengan Desa ....................

Jarak antara dusun .............. tidak terlalu jauh dan dibatasi oleh sungai
alam, sedangkan untuk Dusun III ............... dan Dusun IV ............ masih
cukup jauh dan menggunakan jalur sungai sebagai sarana transportasi
dengan pusat Pemerintahan Desa ............... didusun .......

2.2. Mata Pencaharian


Pada awalnya masyarakat .............. merupakan masyarakat yang sangat
tergantung dari hasil hutan (kayu) dan non hasil hutan. Penduduk Desa
Simpang Tiga mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap hasil
hutan, kayu dan non kayu. Sehingga dalam kondisi hasil hutan (kayu) saat ini
15

sudah sangat menipis dan hampir tidak ada pohon besar, maka tingkat
penghidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar juga sangat
rendah. Sebagian besar warga masyarakat terutama laki-laki didusun III dan
IV mencari pekerjaan keluar dusun- desa atau keluar Kabupaten secara
musiman. Dominasi mata pencaharian utama saat ini adalah bertani sawah
yang baru dapat dilaksanakan setahun sekali, membuat arang kayu dan
menangkap ikan disungai maupun usaha kerajinan rumah tangga. Dalam
bidang perdagangan, ada sebagian masyarakat yang mengembangkan usaha
perdagangan minyak angkutan sungai, seperti minyak tanah, solar dan
kebutuhan rumah tangga lainnya dan ada juga sebagian warga masyarakat
yang memanfaatkan rumput liar (rumput berondong; nama lokal) untuk
dijadikan barang kerajinan berupa tas dan lainnya.

Tabel 1. Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Desa Simpang Tiga


No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (orang)
1. Petani
2. Buruh Tani
3. PNS
4. Pengrajin
5. Pedagang
6. Peternak
7. Montir
Sumber : Buku Profil Desa ................, ...............

2.3. Sosial Budaya

2.3.1. Penduduk

Menurut sejarahnya, Desa ............. telah ada sejak tahun ..... pada
masa pemerintahan marga dan merupakan keturunan dari
marga ............... Saat ini Desa ............ terdiri dari beberapa etnis warga
pendatang dari Jawa, Sunda, Bugis dan warga asli Sumatera Selatan.

Tabel 2. Data kependudukan berdasar data Tahun ..... :


Jumlah Statistik Ket.
No. Nama Dusun
KK Pria Wanita Jumlah
1 Dusun I
2 Dusun II
Dusun II
3
Sungai Belidang
4 Dusun IV
16

Sungai Bagan
Jumlah
Sumber : Pendataan Penduduk, .............
2.3.2. Pendidikan
Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan
berkompetensi sangat diperlukan agar mampu bersaing dalam tatanan
kehidupan, baik pada tingkat regional maupun global. Peran dunia
pendidikan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia sesuai
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan
Iman dan Taqwa (IMTAQ).
Tingkat pendidikan penduduk desa ............ dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel.3. Tingkat pendidikan masyarakat Desa ........... Tahun .....

No Tingkat pendidikan Jumlah (orang)


1 Belum Sekolah
2 Tidak tamat SD
3 Tamat SD/Sederajat
4 Tamat SLTP/Sederajat
5 Tamat SLTA/Sederajat
6 Tamat Perguruan Tinggi
Jumlah
Sumber : Buku Profil Desa .................., ..........

Sampai Tahun ..... untuk mendukung sektor pendidikan terutama


dalam upaya mensukseskan wajib belajar 9 tahun, Desa ..... memiliki ..
(...) sekolah dasar dengan tenaga pengajar ... (....) orang PNS dan ... (......)
orang Tenaga Kerja Sukarela (TKS) serta memiliki ... (....) Taman
Pendidikan Al Qur’an (TPA) dengan jumlah tenaga pengajar .... (..........)
orang.

2.3.3. Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di desa berupa :
Puskesmas .............. .... (....) unit, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) ...
(....) unit, Posyandu ... (....) unit, sedangkan tenaga kesehatan/medis :
Dokter belum ada/ada, Bidan Desa .... (....) orang, perawat .... (...) orang
PNS dan ... (...) orang TKS dan Kader posyandu ... (......) orang.

2.3.4. Agama
Mayoritas masyarakat Desa .............. beragama Islam, dengan jumlah
fasilitas ibadah terdiri 3 (tiga) masjid, 1 (satu) musholla.
17

2.4. Prasarana dan Sarana

2.4.1. Perumahan dan Pemukiman


Pembangunan perumahan dan pemukiman pada umumnya
dilakukan oleh masyarakat/perseorangan dan sebagian besar berupa
rumah kayu. Mayoritas masyarakat desa .............. masih
menggunakan .............. untuk keperluan MCK.

2.4.2. Prasarana dan sarana Transportasi


Desa ......... merupakan desa yang terletak di ................ Akses
utama menuju desa ........... dari ibukota kecamatan ............ ataupun
Palembang dapat ditempuh melalui jalur .........., sedangkan untuk
jalur ....... telah ada jalan ......... dari desa .......... yang sedang dalam
proses pembangunan. Namun masih ada beberapa ruas jalan dan
jembatan yang kondisinya masih belum memungkinkan untuk dilalui
kendaraan bermotor. Jarak tempuh sekitar ...... jam dari Palembang
untuk mencapai ibu kota Kecamatan. Sedangkan dari ibukota
Kecamatan ke desa .......... melalui jalur ......... ke pusat desa di
Dusun .... memerlukan waktu sekitar ... jam melalui jalur ...........
Aksessiblitas antar dusun menjadi persoalan utama bagi
masyarakat didesa ini. Mayoritas rumah penduduk berada di ...........
sehingga para warga masyarakat membuat dan menggunakan jalur jalan
desa berupa jalan kayu /jembatan. Oleh karena itu, semua/tidak semua
dusun dapat ditempuh melalui jalan darat. Dari Dusun I dan II ke
Dusun III dan Dusun IV memerlukan waktu sekitar ..... jam melalui jalur
.................

2.4.3. Prasarana dan sarana Telekomunikasi


Telepon seluler merupakan sarana komunikasi utama yang saat ini
digunakan oleh sebagian besar masyarakat Desa ............

2.4.4. Prasarana dan Sarana Listrik


Energi listrik merupakan salah satu fasilitas yang dapat mendorong
aktifitas ekonomi rakyat dan perekonomian desa, karena dengan
tersedianya pasokan listrik yang cukup dan setiap saat maka aktifitas
yang dilakukan masyarakat dapat berjalan dengan lancar. Energi listrik
yang digunakan masyarakat saat ini sebagai sumber penerangan
dominan berasal dari tenaga diesel pribadi dan tenaga surya.

2.4.5. Prasarana dan sarana air minum


18

Sumber air bersih masyarakat masih dominan berasal dari air


sungai dan air hujan.

2.4.6. Kelembagaan Desa

Kelembagaan formal yang ada di desa adalah pemerintah desa yang


dipimpin oleh kepala desa dibantu sekretaris desa, kaur desa, kepala
dusun. Lembaga formal lainnya seperti Badan Permusyawaratan Desa,
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, PKK, Karang Taruna, Regu
Pemadam Kebakaran, Motivator Desa, Kelembagaan non formal yang
ada seperti lembaga adat desa, kelompok tani, kelompok pengajian
perempuan.

2.4.7. Status Lahan Desa

Berdasarkan data dan informasi dari Dinas Kehutanan


Kabupaten ............... dan Analisa situasi wilayah desa ............, status
lahan terdiri atas: Hutan Produksi, Hutan Produksi Konversi dan
Areal Penggunaan Lain termasuk lahan milik masyarakat desa.
Masyarakat belum mengetahui secara pasti dilapangan tentang tata
batas lahan masyarakat dengan kawasan hutan produksi maupun
dengan lahan-lahan yang telah dialokasikan kepada perusahaan
hutan tanaman industri maupun perusahaan perkebunan lainnya.

2.4.8. Penggunaan Lahan

Desa .......... mempunyai karakteristik lahan yang khas, karena


lahan tersebut merupakan batas pinggir bentang lahan rawa Sungai
Lumpur. Daratan tanggul sungai dan rawa yang terbentuk
merupakan hasil pengendapan tanah dari sungai yang mengalir di
sekitar desa. Desa ............. mempunyai lahan rawa yang sangat luas
dan dapat dijumpai di Dusun I, II,III dan IV. Lahan rawa di Desa
Simpang Tiga termasuk dalam dataran rawa, yang artinya fluktuasi
air di lahan adalah sangat dipengaruhi oleh besar dan kecilnya dari
pasang dan surut air sungai serta curah hujan. Secara umum
masyarakat Desa ............... bercocok tanam di lahan sawah yang
telah diusahakan di sekitar desa atau disekitar tanggul sungai
hingga beberapa kilometer ke arah dalam. Hamparan lahan bekas
hutan yang luas tersebut ditumbuhi oleh semak belukar dan hutan
sekunder (kayu gelam) dan rawan terbakar.

Perusahaan Besar
19

Sebagian areal kawasan hutan produksi telah dialokasikan untuk


berbagai perusahaan yang bergerak dalam pengembangan HPH hutan
alam dan dan hutan industri.

Pertanian Rakyat
Masyarakat pada umumnya mengembangkan tanaman padi sawah
yang berlangsung hanya satu kali musim tanam dalam setahun.
Tantangan lainnya yang dihadapi oleh masyarakat dalam pengembangan
tanaman padi antara lain, kapasitas pengetahuan dan keterampilan
yang masih kurang memadai dalam teknik budidaya, ketersediaan bibit
unggul yang berkualitas maupun keterbatasan penyediaan pupuk dan
dalam peningkatan usaha tanaman padi sawah belum dapat
dilaksanakan dua kali setahun dikarenakan tidak ada sarana atau jalur
pengairan pada sebagian musim kemarau. Selain tanaman padi,
beberepa warga masyarakat di dusun IV telah mengembangkan kebun
jeruk. Pengembangan Kebun karet yang dilakukan oleh beberapa
masyarakat terhambat dikarenakan mayoritas lahan yang ada
merupakan lahan rawa dan gambut. Pada saat ini belum diketahui jenis
tanaman karet yang sesuai pada lahan gambut yang dipengaruhi pasang
surut

Gambar 1: Sketsa Desa Simpang Tiga


20

BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN DESA ............ .......s.d. ............

3.1. Visi Desa.

Visi Desa ............. adalah Spakat 20..... Dimaksudkan dengan Spakat


20... adalah suatu desa yang dapat mengembangkan dan memanfaatkan
sumber daya alam didesa secara bersama berdasarkan asas
musyawarah dan mufakat untuk mewujudkan tujuan pembangunan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata
dan berkeadilan. Spakat dapat juga diartikan sebagai desa yang
memiliki usaha pertanian yang tumbuh dan berkembang seiring dengan
pemberdayaan dan gerak pembangunan menuju masyarakat desa yang
madani dan berkepribadian, mandiri dalam berkehidupan yang
berkualitas, sejahtera, maju dan damai sesuai dengan peningkatan
kemampuan masyarakat desa ............. pada tahun 2013 yang akan
datang.

Makna dari Spakat 2013


Swasembada Terpenuhinya kebutuhan pangan secara merata
pangan dan berkeadilan. Masyarakat desa Simpang Tiga
yang memiliki lahan pertanian yang luas dapat
memajukan dan memanfaatkan sumber daya alam
untuk membangun kesejahteraan masyarakat
melalui pembangunan bidang pertanian secara
luas sehingga diharapkan dapat menjadi salah
satu lumbung pangan bagi Kecamatan Tulung
Selapan.
Kualitas Masyarakat dan lembaga-lembaga desa
mempunyai kemauan dan kemampuan untuk
bekerjasama dalam melakukan pembangunan
desa secara terrencana, bertahap serta didukung
fasilitas pendidikan dan kesehatan secara merata
dan berkeadilan.
Aman dan Tertib Terwujudnya kehidupan sosial kemasyarakatan
yang nyaman, tenteram, rukun dan damai.

3.2. Misi Desa


21

Dalam rangka mewujudkan Visi Spakat 20...., secara umum misi yang
akan dikembangkan dalam bidang pembangunan desa adalah:

1. Pembangunan Bidang Ekonomi;


a. Mengembangkan kuantitas dan kualitas produksi pertanian
tanaman pangan ( Padi, buah-buahan dan sayuran)
b. Mengembangkan kuantitas dan kualitas produksi peternakan,
perikanan sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar.
c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas usaha kerajinan Rumah
Tangga
d. Mengembangkan usaha-usaha koperasi
e. Mengembangkan hutan rakyat

2. Pembangunan Bidang Sosial Budaya


a. Meningkatkan kualitas pendidikan
b. Meningkatkan kualitas kesehatan sumber daya manusia
c. Meningkatkan keamanan dan ketertiban

3. Pembangunan Bidang Fisik, Prasarana dan Lingkungan


a. Meningkatkan sarana jalan dan jembatan
b. Menyediakan sarana air bersih
c. Mengembangkan sarana dan prasarana pasar
d. Mengembangkan sarana pendidikan ( TK, TPA, SD dan SMP)
e. Mengembangkan Sarana dan Prasarana Kesehatan

4. Pembangunan Bidang Kelembagaan dan Kebijakan.


a. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur Pemerintahan Desa
b. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga-lembaga
desa
c. Meningkatkan kualitas pengelola berbagai kelembagaan desa

3.3.Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan yang diharapkan sebagai
berikut:
1. Tersedianya sarana dan prasarana dalam mendukung pengembangan
mata pencaharian masyarakat dalam segala aspek pengembangan
ekonomi (Pertanian, industri rumah tangga dan jasa).
2. Tersedianya sarana dan prasarana dalam peningkatan pendidikan
3. Tersedianya sarana dan prasarana dalam peningkatan kesehatan
4. Tersedianya sarana dan prasarana dalam pengenbangan infrastruktur
dan transportasi
22

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

Pencapaian tujuan pembangunan desa pada dasarnya adalah untuk


meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai pelayanan,
penyediaan sarana dan prasarana pembangunan dalam berbagai aspek sesuai
kebutuhan dan daya dukung sumber daya alam (lahan, air dan hutan).
Namun, untuk mencapai pembangunan desa agar lebih berfungsi secara
optimal dan berkelanjutan berbagai permasalahan dan tantangan masih
membentang. Berbagai perubahan yang terjadi ditingkat internal desa maupun
eksternal sangat berpengaruh terhadap dinamika pembangunan di desa.
Kejayaan kehidupan masyarakat pada berbagai usaha kayu pada era tahun 80
dan 90-an telah semakin menurun, seiring dengan habisnya kayu-kayu di
lahan rawa pada sekitar wilayah desa mereka.
Berbagai tantangan dan peluang untuk pencapaian tujuan pengelolaan
pembangunan desa secara berkelanjutan sebagai berikut:

TANTANGAN
Beberapa aspek penting sebagai tantangan atau faktor penghambat
dalam pembangunan desa secara berkelanjutan sebagai berikut:

1. Tantangan dalam pengembangan bidang ekonomi atau pengembangan


mata pencaharian masyarakat desa)

a. Bidang pertanian pangan


1. Perubahan musim yang tidak menentu
2. Harga bibit pertanian dan pendukungnya (alat dan pupuk) mahal
3. Kurangnya pengetahuan dalam mengatasi hama dan penyakit
tanaman padi
4. Peralatan kurang, Transportasi dan pemasaran sulit.
5. Terbatasnya bimbingan dari PPL pertanian
6. Kinerja kelompok tani kurang maksimal sehingga rutinitas kerja
kelompok kurang
7. Jeruk dan sayuran terbatas dalam hal pemasaran
8. Areal sawah masih kurang untuk masing-masing warga
9. Penyuluh pertanian tidak aktif
10. Kurangnya irigasi air untuk lahan sawah
11. Tidak adanya tanggul penahan air
12. Kurangnya pengetahuan tentang pengolahan lahan
13. Belum ada alat untuk mengalirkan air dari sungai menuju sawah
23

14. Sawah tidak bisa untuk 2 kali musim panen dalam setahun
15. Kurang tersedianya bibit unggul untuk menanam padi

b. Bidang Peternakan
1. Kurangnya bimbingan tentang budidaya peternakan baik
kambing, ayam atau hewan ternak lainnya
2. Tidak ada padang untuk menggembalakan ternak (sapi, kerbau)
3. Mayoritas lahan berupa rawa, yang dipengaruhi pasang surut
dan airnya relatif dalam.
4. Banyak tenak yang tidak dipelihara atau dibiarkan secara liar
5. Ternak sering mengganggu kebun masyarakat
6. Kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan ternak (sapi,
kambing dan ayam)
7. Banyak ternak besar yang kekurangan pejantan sehingga susah
berkembang biak
8. Tidak ada pelatihan tentang usaha peternakan

c. Bidang Perikanan
1. Ikan sudah jarang atau sulit dicari.
2. Masyarakat belum tahu tentang jenis ikan yang sesuai dengan
kondisi air
3. Air sungai pasang surut
4. Tidak tersedianya bibit ikan yang unggul
5. Tidak ada PPL perikanan
6. Tidak ada tenaga ahli dalam memberikan pengetahuan beternak
ikan
7. Belum ada kolam / keramba ikan disungai
8. Kemampuan masyarakat dalam pendanaan pembuatan kerambah
Kurang
9. Peralatan dan perlengkapan dalam beternak ikan kurang
memadai, transportasi dan pemasaran sulit.
10.Bibit dan pakan ikan susah didapat dan cenderung mahal.
11.Masyarakat masih menggunakan cara tradisional dalam mencari
ikan (jala dan pancing).

d. Bidang Kehutanan
1. Kayu besar sudah tidak ada lagi dan hanya didominasi oleh Kayu
gelam dan semak.
2. Pengadaan kayu untuk pembangunan didatangkan dari luar desa
24

e. Bidang Industri Rumah Tangga


Tikar anyaman purun
1. Kurangnya bahan baku purun
2. Kurangnya tenaga pengrajin
3. Sulitnya pemasaran
4. Transportasi yang mahal
5. Mutu dan kualitas kurang
6. Masih dilakukan secara tradisional

Industri tas dan kerajinan rumput brondong


1. Masih dilakukan secara manual/ tradisional
2. Mutu dan kualitas kurang
3. Transportasi mahal (jalur sungai)
4. Kurangnya persediaan barang
5. Masih dilakukan secara sambilan

Industri makanan kecil


1. Masih dilakukan secara pesanan
2. Bahan terlalu mahal
3. Bahan sulit didapat (ikan dan udang)
4. Mutunya kurang
5. Kurangnya tempat pemasaran
6. Kemasan kurang menarik
7. Masih dikerjakan secara tradisional

Industri kerajinan mebel / perahu ketek


1. Biaya produksi mahal
2. Bahan baku sulit didapat
3. Masih dilakukan secara pesanan
4. Pemasaran masih dalam desa
5. Kendala transportasi sungai

Industri anglo tanah liat


1. Kurangnya bahan baku abu atau merang untuk membakar
2. Masih dilakukan secara pesanan atau jasa
25

3. Masih dilakukan secara tradisional

Industri arang bahan bakar rumah tangga


1. Lokasi pengambilan kayu gelam jauh dari desa
2. Bahan baku sulit didapat
3. Dikerjakan secara tradisional
4. Pemasaran masih dalam desa

2. Tantangan dalam bidang sosial budaya dan kelembagaan


Bidang Pendidikan
a. Gedung sekolah kurang memadai
b. minimnya jumlah tenaga pengajar untuk pendidikan sekolah dasar
c. Buku-buku pelajaran sekolah susah didapat
d. Kurangnya fasilitas olah raga seperti lapangan dan peralatan
pendukung
e. Terbatasnya alat kesenian
f. Penggunaan dana BOS kurang sosialisasi kepada masyarakat
g. Guru kurang disiplin dalam kegiatan belajar mengajar (banyak
bolos)
h. Banyaknya pengangguran usia produktif
i. Kurangnya guru TPA dan honor i guru pengajar TPA masih minim

Bidang Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan kurang memadai untuk beberapa dusun
b. Tim medis masih kurang (bidan atau dokter)
c. Gedung posyandu / puskesmas tidak terawat dengan baik
d. Untuk berobat, masyarakat harus ke kota kecamatan
e. Peralatan dan obat-obatan di polindes kurang
f. Tidak ada freezer atau alat pendingin untuk menyimpan obat-
obatan
g. Tidak ada kendaraan transportasi khusus kesehatan untuk menuju
dusun III dan IV
h. Masyarakat masih banyak terserang ISPA dan muntaber terutama
abak-anak
i. PKK masih kurang aktif dalam kegiatannya
j. Alat olahraga masih kurang
k. Penceramah / ustad masih kurang
l. Ada beberapa rumah ibadah yang sudah tidak layak digunakan
m. Belum adanya kegiatan poskamling di desa
26

3. Tantangan dalam bidang fisik dan prasarana serta lingkungan


Aksesibilitas, sarana perhubungan dan transportasi
a. Masih menggunakan jalur sungai dalam transportasi
b. Jembatan penghubung antar dusun kurang memadai, bahkan ada
yang masih menggunakan jalur sungai.
c. Harga BBM untuk speedboat dan ketek sangat mahal
d. Biaya transportasi mahal
e. Pembukaan Jalan darat sedang dibangun (Ujung Tanjung-Simpang
Tiga) dan belum dapat dilalui kendaraan bermotor

Status dan Kepemilikan Lahan.


a. Masyarakat belum sepenuhnya mengetahui tentang status dan
batas kawasan hutan di desa mereka.
b. Belum ada sertifikat yang sah tentang kepemilikan lahan
dikarenakan sebagian besar kawasan merupakan kawasan hutan
produksi yang oleh pihak BPN tidak bisa menerbitkan Sertifikat
kepemilikan.
c. Jual beli lahan yang dilakukan secara sepihak oleh warga tanpa
pemberitahuan kepada pemerintah.

Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan


a. Perlengkapan alat pemadam kurang
b. Areal terbakar sulit dijangkau kendaraan
c. Regu pemadam kebakaran kurang staff
d. Perahu motor tim pemadam kebakaran sudah bocor
e. Tidak adanya posko regu pemadam kebakaran di desa
f. Kurangnya data tentang sumber air yang dekat dengan areal
terbakar
g. Tidak adanya tambahan pelatihan regu pemadam kebakaran tingkat
desa
h. Tidak ada posko pemadam kebakaran untuk regu kebakaran desa

Sarana Air Bersih


a. Masyarakat masih menggunakan sungai sebagai tempat MCK dan
kebutuhan air bersih
b. Kurangnya fasilitas air bersih untuk warga masyarakat
27

Sarana Bangunan
1. Kantor kepala desa dan kantor BPD tidak memadai untuk kegiatan
administrasi desa
2. Gedung sekolah kurang memadai untuk beberapa dusun (Dusun III
dan IV).

4. Tantangan dalam Bidang Kelembagaan dan kebijakan Desa


a. Wilayah Desa Simpang Tiga yang cukup luas (36.000 Ha)
menyebabkan lemah dan susahnya akses pengontrolan kelapangan
(oleh pemerintahan Desa- Kecamatan maupun Kabupaten)
b. Belum jelasnya tata batas wilayah administrasi desa.
c. Kurang adanya sosialisasi tentang peraturan undang-undang dari
pemerintah ke masyarakat
d. Komunikasi dan koordinasi serta penyebaran informasi antara
Desa- kecamatan dan Kabupaten belum maksimal.
e. Penduduk Desa Simpang Tiga yang dilayani secara administrasi
Desa masih sulit terutama Dusun III dan Dusun IV.
f. Koperasi desa untuk kelompok tani belum berjalan dengan baik
28

BAB V
RENCANA STRATEGIS
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
DESA ................................
TAHUN ............. s.d. ... ..........

Rencana Srategis pembangunan jangka menengah Desa ............... memuat


rencana kegiatan dalam kurun waktu enam tahun (.............) mencakup:

a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;


b. Bidang Pembangunan Desa;
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan; dan
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

Rencana strategis ini memuat target dan sasaran enam tahunan yang
dijabarkan dalam bentuk kegiatan tahunan, lokasi, penanggung jawab
maupun sumber dana. Setiap kegiatan yang disusun pada setiap bidang
pembangunan bersifat fleksibel dan mempunyai prioritas yang sama untuk
dilaksanakan dan tergantung kebutuhan tiap tahun. Besaran biaya yang
dibutuhkan untuk setiap rencana kegiatan belum dicantumkan dan akan
disusun secara detail sesuai dengan setiap usulan atau pelaksanaan kegiatan
yang akan dilakukan setiap tahun.. Secara rinci, rencana strategis
pembangunan jangka menengah desa disajikan pada tabel .....

Rencana Strategis perbidang tersebut antara lain:


a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dengan kegiatan sbb:
a.1. penetapan dan penegasan batas Desa;
a.2. pendataan Desa;
a.3. penyusunan tata ruang Desa;
29

a.4. penyelenggaraan musyawarah Desa;


a.5. pengelolaan informasi Desa;
a.6. penyelenggaraan perencanaan Desa;
a.7. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan
Desa;
a.8. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
a.9. pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa; dan
a.10. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

b. Bidang Pembangunan Desa;


b.1. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan
lingkungan Desa antara lain:
tambatan perahu;
b.1.1. jalan pemukiman;
b.1.2. jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;
b.1.3. pembangkit listrik tenaga mikrohidro;
b.1.4. lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan
b.1.5. infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.
b.2. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kesehatan antara lain:
b.2.1. air bersih berskala Desa;
b.2.2. sanitasi lingkungan;
b.2.3. pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan
b.2.4. sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.

b.3. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasaran


pendidikan dan kebudayaan antara lain:
b.3.1. taman bacaan masyarakat;
b.3.2. pendidikan anak usia dini;
b.3.3. balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;
b.3.4. pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan
b.3.5. sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai
kondisi Desa.

b.4. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,


pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi,
antara lain:
b.4.1. pasar Desa;
b.4.2. pembentukan dan pengembangan BUM Desa;
b.4.3. penguatan permodalan BUM Desa;
b.4.4. pembibitan tanaman pangan;
b.4.5. penggilingan padi;
b.4.6. lumbung Desa;
b.4.7. pembukaan lahan pertanian;
b.4.8. pengelolaan usaha hutan Desa;
30

b.4.9. kolam ikan dan pembenihan ikan;


b.4.10. kapal penangkap ikan;
b.4.11. cold storage (gudang pendingin);
b.4.12. tempat pelelangan ikan;
b.4.13. tambak garam;
b.4.14. kandang ternak;
b.4.15. instalasi biogas;
b.4.16. mesin pakan ternak;
b.4.17. sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.

b.5. pelestarian lingkungan hidup antara lain:


b.5.1. penghijauan;
b.5.2. pembuatan terasering;
b.5.3. pemeliharaan hutan bakau;
b.5.4. perlindungan mata air;
b.5.5. pembersihan daerah aliran sungai;
b.5.6. perlindungan terumbu karang; dan
b.5.7. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan;


c.1. pembinaan lembaga kemasyarakatan;
c.2. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;
c.3. pembinaan kerukunan umat beragama;
c.4. pengadaan sarana dan prasarana olah raga;
c.5. pembinaan lembaga adat;
c.6. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan
c.7. kegiatan lain sesuai kondisi Desa.

d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat;


d.1. pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;
d.2. pelatihan teknologi tepat guna;
d.3. pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi Kepala Desa, Perangkat
Desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa;
d.4. peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:
d.5. kader pemberdayaan masyarakat Desa;
d.6. kelompok usaha ekonomi produktif;
d.7. kelompok perempuan,
d.8. kelompok tani,
d.9. kelompok masyarakat miskin,
d.10. kelompok nelayan,
d.11. kelompok pengrajin,
d.12. kelompok pemerhati dan perlindungan anak,
d.13. kelompok pemuda;dan
31

d.14. kelompok lain sesuai kondisi Desa.


RANCANGAN RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
TAHUN ........... s.d. ...........
DESA : ..................
KECAMATAN : ....................
KABUPATEN : MUARA ENIM
PROVINSI : SUMATERA SELATAN

Bidang / Jenis Kegiatan Sasaran/ Waktu Perkiraan Biaya Prakiraan Pola


Lokasi Pra- Manfaat dan Sumber Pelaksanaan
N kiraan Pelaksanaan
Pembiayaan
o Bidang Jenis Volume
Jenis Kegiatan
Kegiatan Thn Thn Thn Thn Thn Thn Jumlah Sumber Swa Kerja- Kerja-
1 2 3 4 5 6 (Rp.) Kelola sama sama
Antar Pihak
Desa Ketiga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Penyelenggaraan
Pemerintahan
Desa

2 Pembangunan
Desa

3 Pembinaan
Kemasyarakatan

4 Pemberdaayaan
Masyarakat
33
34

BAB VI
PEMBIAYAAN

Sumber pembiayaan/pendanaan diharapkan dari:


1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi (APBD Propinsi)
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten (APBD Kabupaten)
4. Alokasi Dana Desa (ADD)
5. Swadaya/gotong royong masyarakat Desa ....................
6. Dana Perimbangan lain yang sah

BAB VII
PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 20...


s.d. 20.... adalah dokumen Perencanaan Pembangunan untuk periode 6 (enam)
tahun. RPJMDes merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan Program Kepala
Desa disusun berdasarkan/mengacu dari Kebijakan Pembangunan Kecamatan
dan Rencana Strategis Pembangunan Kabupaten Muara Enim.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa ..........
Kecamatan .............. Kabupaten Muara Enim memuat Gambaran Umum Kondisi
Desa, Tantangan dan Permasalahan Pembangunan Desa, Visi, Misi, dan Tujuan,
Strategi Pembangunan Desa, Pembiayaan, yang selanjutnya akan dijabarkan
dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes).

KEPALA DESA ..................,

.................................

Anda mungkin juga menyukai