Anda di halaman 1dari 3

SOP BHD

(BANTUAN HIDUP DASAR)

Nama : Dea Putri Ramadhani


NIM : PO713201181159
Kelas : 2D/Kel.G

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


PRODI DIII KEPERAWATAN
2020
SOP BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Pengertian
BHD adalah usaha yang dilakukan untuk memperhatikan kehidupan pada saat penderita
mengalami keadaan yang mengancam nyawa.
BHD adalah serangkain tindakan yang diawali dari cek respon kesadaran, cek jalan nafas dan
memberi bantuan nafas sampai dengan memberikan kompresi dada.

Tujuan
 Mencegah terjadinya kematian biologis
 Untuk menjaga potensi jalan nafas secara non invasif
 Dapat membantu ventilasi
 Dapat membantu sirkulasi
 Memberikan kelangsungan harapan hidup pada penderita dalam kondisi gawat darurat

Prosedur Tindakan
1. Lakukan 3A:
 Amankan lingkungan
 Amankan korban
 Amankan diri
2. Cuci tangan
3. Memakai handscoon
4. Lalu cek respon kesadaran korban (tepuk atau guncang bahu korban sambil memanggil
namanya apabila kita mengenalnya / jika tidak mengenalnya panggil sesuai jenis
kelamin korban, seperti : bapak / ibu, dll)
5. Apabila korban tidak memberikan respon / tidak ada respon, maka berikan tekanan nyeri
pada korban dengan menekan pada tulang scapula korban untuk mengecek kembali
respon kesadaran korban setelah diberikan rangsangan nyeri.
6. Kemudian apabila korban tidak memberikan respon, segera minta bantuan atau
pertolongan.
 Jika penolong berada di RS maka segera memanggil bantuan dari tim code blue.
 Jika penolong berada diluar RS maka segera menelpon ke nomor 118
7. Periksa Circulation
Cek nadi korban di arteri karotisnya, raba dengan 2 atau 3 jari, lakukan maksimal 10
detik.
8. Jika nadi tidak teraba maka langsung lakukan RJP, namun jika nadi teraba maka cek
Airway.
9. Jika korban tidak ada tanda cedera servikal seperti memar pada leher, maka lakukan
head tilt, chin lift dan open mouth. Dengan cara, dongakkan kepala korban dan tarik
bagian dagu sehingga mulut terbuka. Jika terdapat tanda cedera servikal, maka lakukan
jaw trust agar cedera servikal korban tidak bertambah parah. Cara melakukan jaw trust :
a. Letakkan jari kelingking di ujung mandibula korban dan ketiga jari lainnya
disebelah garis rahang korban
b. Letakkan jempol di dagu korban dan dorong rahamg bawahnya kedepan, hal ini
mengakibatkan rahang korban terdislokasi sehingga jalur nafas terbuka
c. Setelah mulut korban terbuka, lihat apakah ada obstruksi pada jalan nafasnya.
10. Kemudian breathing
a. Cek pernapasan korban :
b. Lihat apakah dada korban mengembang
c. Rasakan apakah korban menghembuskan udara
d. Dengar apakah korban bernafas atau tidak
11. Lalu melakukan RJP dengan cara :
a. Lakukan kompresi dada dengan kedua tangan dikunci satu sama lain
b. Posisi badan tegak
c. Kedua tangan lurus 90° dengan tubuh korban dan tangan tidak menekuk
Prinsip kompresi dada ada 4 yaitu :
 Push fast 100 - 120x/menit
 Push hard dengan kedalaman 5 - 6 cm
 Complete recoil yaitu dengan membiarkan dada mengembang sepenuhnya sebelum
melakukan kompresi selanjutnya
 Minimal interruption yaitu lakukan kompresi dada secara kontinu tanpa diinstruksi
12. Setelah dilakukan kompresi berikan rescue breathing/bantuan nafas sebanyak 2 kali
dengan melakukan headtilt chinlift, menutup hidung korban dan menghembuskan udara
perlahan ke mulut korban sambil melihat dada korban mengembang atau tidak.
(Kompresi dada dilakukan sebanyak 5 kali siklus, 1 siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2
kali bantuan nafas).
13. Jika pasien tidak tersadar atau nadi masih tidak teraba lakukan kembali 5 siklus
14. Jika nadi teraba kembali atau korban telah sadar, posisikan korban dengan recovery
position. Posisi ini mencegah obstruksi saluran nafas
15. Setelah itu cek kondisi korban dengan timely survey setiap 2 menit sekali sembari
menunggu ambulance datang

Kompresi dada terus dilakukan sampai terdapat indikasi untuk berhenti, yaitu :
 Korban sadar atau kembali bernafas
 Penolong yang lebih ahli atau ambulance telah datang
 Penolong kelelahan
 Muncul tanda - tanda kematian irreversibel pada korban seperti lebam mayat dan kaku
mayat

Anda mungkin juga menyukai