Anda di halaman 1dari 4

KASUS

Klien bernama By.R lahir tanggal 21 Dessember 2015 berusia 1 hari, jenis kelamin
perempuan dengan berat badan lahir 1700 gram, panjang badan 39 cm, tidak ada
cacat bayi, anus (+), usia kehamilan 32 minggu. Diagnosa medis Prematur dan
BBLR. Keadaan umum, compos mentis, pemeriksaan fisik nadi 132x/menit, RR
52x/menit, suhu 360C. Kelenjar getah bening tidak membesar, pernafasan pada
klien tidak menggunakan cuping hidung, tidak terdapat sianosis, kulit klien terasa
hangat, ektremitas terasa hangat, lingkar perut 26,5 cm, lingkar dada 25 cm,
panjang badan 39 cm, lingkar kepala 29 cm, lingkar lengan 11,2 cm, lemak pada
bawah kulit (subkutan)terlihat tipis. Di beri terapi cairan parenteral D 10%
sebanyak 100cc/24 jam, rawat di inkubator dan pemberian nutrisi per NGT. Dan
orang tua klien mengatakan kalau khawatir dan cemas terhadap kondisi anaknya,
dan orang tua klien juga mengatakan tidak mengetahui apa itu pengertian,
penyebab, tanda gejala dan penatalaksanaan BBLR, orang tua klien pun terlihat
kebingunan ketika perawat menanyakkan mengenai BBLR.

SOP BAYI BARU LAHIR


(BBLR)

PENGERTIAN Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang


lahir dengan berat badan lebih rendah dari berat badan
bayi rata-rata. Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika
beratnya kurang dari 2,5 kilogram, sedangkan berat
badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3 kilogram.
TUJUAN Mengetahui apakah terdapat hubungan antara IMT,
usia ibu
dan paritas dengan kejadian berat badan lahir rendah.
INDIKASI Dilakukan/diberikan pada bayi baru lahir namun
belum stabil akibat kondisi tertentu seperti; BBLR,
Prematur atau kondisi lain yang berpotensi
menyebabkan hipothermia akibat belum maturnya
organ-organ bayi

PERSIAPAN PERSIAPAN
 Persiapan Pasien
Nama pasien: By.R
Jenis kelamin: perempuan
Tanggal lahir: 21 Dessember 2015
Berat badan: 1700 gram
Nama ibu: Ny. A
Umur: 22 thn
Pendidikan: SMA

Menjelaskan Tujuan Tindakan kepada keluarga


pasien. meminta persetujuan tentang tindakan
yang akan dilakukan (inform Consent).
 Persiapan Alat dan Bahan−−
Inkubator bayi
Lampu pemanas
Termometer
Matras
Kain pengalas
Selimut bayi

 Persiapan lingkungan
Inkubator bayi
Atur temperatur ruangan pada suhu 27 C
Letakkan Inkubator dalam ruangan yang tidak
mudah terpengaruh oleh lingkungan, tidak
dekat jendala atau pintu yang mengalirkan
PROSEDUR Tahap pra interaksi
TINDAKAN Persiapan alat
Cuci tangan

Tahap orientasi
Memberi salam
Menjaga privasi pasien

Tahap kerja
a. Gunakan satu inkubator untuk satu bayi.
b. Siapkan inkubator sebelum bayi dibaringkan di dalam
inkubator
- Pastikan bahwa inkubator telah
dibersihkan/disterilkan
- Nyalakan Inkubator dan Pastikan semua panel
berfungsi dengan baik
- Hangatkan inkubator sesuai kebutuhan bayi:
- BB 2100 – 2500 gram :
Umur 0 – 2 hari : 340C
* bila jenis inkubator berdinding tebal, setiap
perbedaan suhu antara suhu ruang dan suhu
inkubator 70C, maka naikkan suhu inkubator
10C.
- Hangatkan Kain pengalas dan selimut bayi dibawah
lampu pemanas
- Bila memerlukan pengamatan seluruh tubuh bayi
atau terapi sinar, maka lepas semua pakaian bayi dan
segera kenakan pakaian kembali setelah pengamatan
atau terapi selesai.

c. Baringkan bayi didalam inkubator yang telah disiapkan


- Pantau tanda vital bayi dan pastikan alat pendukung
terpasang dengan baik seperti; alat pencatat pulsus
oksimetri, pengukur suhu tubuh bayi, pengukur
tekanan darah, lampu fototerapi (jika diperlukan) dll
- Perhatikan jadwal pemberian susu (sebaiknya ASI)
dan berikan sesuai jadwal dan cara pemberian
d. Tutup Inkubator secepat mungkin, jaga lubang selalu
tertutup agar inkubator tetap hangat.
e. Periksa suhu inkubator dengan termometer ruang dan
ukur suhu bayi per aksila setiap jam dalam 8 jam
pertama, kemudian setiap 3 jam.
- Apabila suhu bayi kurang dari 36,50C atau lebih dari
37,50C, maka atur suhu inkubator secepatnya.
- Apabila suhu inkubator tidak sesuai dengan suhu
yang sudah diatur, berarti inkubator tidak berfungsi
dengan baik. Atur suhu inkubator sampai tercapai
suhu yang dikehendaki atau gunakan cara lain untuk
menghangatkan bayi.
f. Apabila Bayi tetap dingin walaupun suhu inkubator telah
diatur, maka lakukan Manajemen penanganan suhu tubuh
abnormal.
g. Pindahkan bayi ke Ibu secepatnya apabila bayi sudah
tidak menunjukkan tanda – tanda sakit.
h. Merapikan bayi.
i. Membereskan alat – alat.
j. Mencuci tangan
k. Ajarkan ibu cara menyiapkan dan cara menyimpan ASI
l. Ajarkan ibu perawatan metode Kangguru
m. Pastikan bayi tetap mengenakan selimut ketika keluar
dari inkubator

Kelompok 3:
Dwi hariati novita sari (PO713201181161)

Elia sarira(PO713201181162)

Fira afrianti (PO713201181164)

Juhra m(PO713201181165)

Layly rezky amaliah asnur(PO713201181166)

Anda mungkin juga menyukai