Anda di halaman 1dari 3

RESUME PENATALAKSANAAN

KRIKOTIROIDOTOMI
PKK KEGAWATDARURATAN

OLEH:

NAMA : DEA PUTRI RAMADHANI

NIM : PO713201181159

TINGKAT/KELAS : 2/D

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN

2020
SOP PENATALAKSANAAN KRIKOTIROIDOTOMI

A. Pengertian
Krikotirodotomi merupakan tindakan penyelamat pada pasien dalam keadaan gawat
napas. Dengan cara membelah membrane krikotiroid untuk dipasang kanul. Membrane
ini terletak dekat kulit, tidak terlalu kaya darah sehingga lebih mudah dicapai. Tindakan
ini harus dikerjakan cepat walaupun persiapannya darurat (Hadiwikarta, dkk, 2010).

B. Tujuan
Memperlancar jalan nafas pada klien yang mengalami sumbatan jalan nafas bagian atas.

C. Indikasi
Indikasi Absolut krikotiroidotomi :
- Gagal intubasi, tidak terjadi ventilasi, atau pasien tidak bias tenang terhadap
pemasangan alat bantu nafas.
Indikasi relative krikotiroidotomi :
- Trauma wajah atau orofaringeal yang massif
- Pembengkakan wajah atau orofaringeal yang masif.

D. Kontraindikasi
- Transeksi trakea dengan retraksi trakea ke mediastinum
- Fraktur laring atau trauma pada kartilago krikoid
- Tumor laring
- Anak usia < 8 tahun karena anatomi kecil dan jaringannya sangat lembut
- Gangguan perdarahan
- Edema leher yang masif
- Inflamasi laring yang berat (laringotrakeitis, difteri, inflamasi kimia, TB).

E. Persiapan Alat
- Larutan betadine,lampu untuk menarangi,asisten
- Obat anastesi lokal
- Katerter ukuran 14 G yang lebih besar dari jarum yang terpasang pada semprot 10 ml
(diisi dengan larutan garam fisiologis yang streril)
.
F. Prosedur Tindakan
1. Pakailah masker
2. Gunakan pelindung mata
3. Pakailah sarung tangan steril
4. Jika status pasien dan situasinya memungkinkan ( yang hampir selalu tidak
memungkinkan ) , jelaskan tindakan tersebut kepada pasien dan mintalah ijinkannya
5. Temukan memebran krikotiroid yang terletak disebelah inferior kartilago tiroid dan
disebelah superior tepi krikoid.
6. Lakukan persiapan untuk pembedahan dan anastesia (bila waktu memeungkinkan)
7. Tusukkan jarum melalui kulit dan kemudian melalui bagian inferior membran
krikotiroid dengan penghisapan yang konstan dan posisi jarum membentuk sudut 45
derajat terhadap kulit serta mengarah ke kaudal.
8. Begitu gelembung udara diaspirasi,kurang sudut terhadap kulit sampai kira-kira 15
derajat,kemudian tusukan lebih lanjut 1-2mm,dan pastikan kembali aspirasi udara
kedalam semprit.
9. Segera dorong kateter mengikuti jarum kedalam trakea hingga pangkal kateter
mengenai kulit
10. Pastikan lagi aspirasi udaranya dengan semprit anda
11. Lakukan oksigenasi dan ventilasi dengan menggunakan salah satu dari tehnik berikut
ini :
12. Oksigenasi difusi secara pasif pda keadaan apnea;kalau jalan nafas pasien tersumbat
total sehingga tidak terjadi ekspirasi,maka Pa02 dapat dipertahankan mengalirkan
oksigen 100% kedalam paru dengan kecepatan kira-kira 5 L / menit. PaCO2 akan
terus mengalammi penaikan denga tehnik ini,dan biasanya dalam kecepatan rata-rata
2-3mmHg/menit namun sering sudah dapat mempertahankan jiwa pasien utnuk waktu
yang cukup lama guna menyelasaikan permaslahan jalan nafas secara pasti.
13. Adapter dari pipa endotrakea pediatri berukuran 3 mm dihubungkan dengan pangkal
keteter sehingga memeungkinkan ventilasi dengan alat kantong resusitasi yang dapat
mengembang sendiri. Sebagi pilihan lain,adapter dari pipa endotrakea berukuran 8
mm dapat dihubungkan dengan tabung smprit 3 Ml,lalu ujung semperit dimasukan
kedalam kateter,dan alat bag valve yang dipegang tangan disambung keadapter,dan
dengan demikian tindakan ventilasi pasien dapat dilakukan
14. Dipasaran tersedia alat hand trigger valves yang memungkinkan oksigen dari sumber
bertekanann tinggi untuk ditiupkan langsung melalui kateter. Dengan teknik ini,katup
akan terbuka sampai pengembangan dada yang memadai terlihat dan kemudia ditutup
untuk memungkinkan ekshalasi
15. Lakukan ventilasi terhadap pasien selama 1 detik dan biarkan selama 2 detik untuk
ekshalasi. Ekshalasi harus melaui jalan nafas pasien itu sendiri karena adanya tahanan
terhadap aliran udara melauui kateter yang sempit. Kompresi dada dapat dilakukan
untuk meningkatkan ekspirasi dan aliran melalui jalan nafas yang melalui obstruksi
parsial.

Anda mungkin juga menyukai