Anda di halaman 1dari 3

1.

Anamnesa gangguan istirahat tidur pada pasien ptik


a. Riwayat tidur
- Pola tidur (berapa jam dll)
- Kebiasaan yg dilakukan menjelang tidur
- Gangguan tidur yg dialami dan cara mengatasi
- Kebiasaan tidur siang
- Lingkungan tidur
- Peristiwa yg dialami klien dalam hidup
- Status emosi dan mental klien
b. Gejala klinis
- Misalnya perasaan lelah, gelisah, emosi, apetis, adanya kehitaman didaerah
sekitar mata, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak focus, sakit
kepala.
c. Penyimpangan tidur
- Misalnya insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terors,
mendengkur, dll.
d. Pemeriksaan fisik
- Tingkat energy, seperti kelelahan, kelemahan fisik, terlihat lesu
- Ciri-ciri diwajah, mata sipit, kelopak mata sembab, mata merah
- Ciri-viri tingkah laku, seperti oleng/sempoyongan, menggosok-gosok mata,
bicara lambat, sikap loyo
e. Data penunjang seperti obesitas, devisiasi septum, TD rendah, RR dangkal dan
dalam
2. Anamnesa gangguan istirahat tidur pada pasien herpes zoster
- Apa saja tanda dan gejala yang pasien rasakan ?
- Kapan terjadinya nyeri dan factor apa saja yang menyebabkannya ?
- Apakah nyeri yang dirasakan menganggu saat pasien tidur ?
- Apakah pasien sering terbangun dari tidur ?
- Jam berapa pasien bangun pagi ?
- Aktivitas yang dilakukan pasien setelah bangun ?
- Bagaimana pola tidur siang, dan malam pasien ?
- Apakah pasien memerlukan waktu untuk tidur pulas pada malam hari? Jika
iya, butuh waktu berapa lama ?
- Sebelum tidur apakah pasien biasa melakukan pengantar tidur ? (berdoa,
nonton tv, membaca, merokok. Mendengarkan music, dll)
- Apakah pasien meminum obat sebelum tidur? (obat untuk penyembuhan atau
obat untuk tidur)
- Bagaimana suasana lingkungan tidur pasien ?
- Bagaimana tempat tidur pasien ?
- Apakah ada keluhan lain yang berhubungan dengan keluhan yang sekarang ?
- Apakah pernah menjalani pengobatan sebelumnya dan juga bagaimana
hasilnya ?
- Apakah ada riwayat keluarga yang sama seperti pasien ?
- Apakah pernah mengalami penyakit/keluhan yang sama sebelumnya ?
3. Pemeriksaan fisik pasien kekurangan tidur
- Menanyakan kondisi pasien
- Menanyakan apa yang membuat pasien gelisah
- Menanyakan kesiapan pasien untuk melakukan pemeriksaan fisik yang
meliputi:
 Ukur TTV
 Melakukan pemeriksaan bagian kepala: apakah terdapat benjolan,
kesimetrisan bentuk tengkorak, kulit kepala, tumor, maupun bekas
luka
 Mata: mengecek sclera, pupil, konjungtiva, dan kantung mata
 Leher: Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher
klien dapat melakukan gerakan leher secara terkoordinasi tanpa
gangguan
 Dada, paru, dan jantung: Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak
nafas, frekuensi pernapasan 26x/menit, pada saat dilakukan palpasi
getaran pada dinding dada kiri dan kanansama. Pada saat dilakukan
perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.
 Abdomen: Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada
saat inspeksi tidak ada pembengkakan, dan simetris. Pada saat
dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus secara normal,
terdengar setiap 10x/menit
- Menanyakan kembali keadaan pasien setelah dilakukan pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan skala nyeri
 P : Provokes, Palliative (penyebab)
- Apa yang menyebabkan rasa sakit/nyeri?
- Apakah ada hal yang menyebabkan kondisi memburuk/membaik?
- Apa yang dilakukan jika sakit/nyeri timbul?
- Apakah nyeri ini sampai mengganggu tidur?
 Q : Quality (kualitas)
- Bisakah anda menjelaskan rasa sakit/nyeri yang anda rasakan?
- Apakah rasanya tajam, sakit, seperti diremas, menekan, membakar, nyeri
berat, kolik, kaku atau seperti ditusuk? (biarkan pasien menjelaskan kondisi
ini dengan kata-katanya).
 R : Radiates (penyebaran)
- Apakah rasa sakitnya menyebar atau berfokus pada satu titik?
 S : Severety (keparahan)
- Seperti apa sakitnya?
Nilai nyeri dalam skala 1-10 dengan 0 berarti tidak sakit dan 10 yang paling
sakit
Cara lain adalah menggunakan skala FACES untuk pasien anak-anak lebih
dari 3 tahun atau pasien dengan kesulitan bicara
 T : Time (waktu)
- Kapan sakit mulai muncul?
- Apakah munculnya perlahan atau tiba-tiba?
- Apakah nyeri muncul secara terus-menerus atau kadang-kadang?
- Apakah pasien pernah mengalami nyeri seperti ini sebelumnya? Apabila "iya"
apakah nyeri yang muncul merupakan nyeri yang sama atau berbeda?

Anda mungkin juga menyukai