Anda di halaman 1dari 11

PT.

PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

MERAIH SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE MELALUI


KNOWLEDGE MANAGEMENT
ADHI HERLAMBANG
Assistant Engineer System SCADA

1. Pendahuluan
PT. PLN (Persero) sebagai salah satu Aaker (2010) dalam jurnal ‘Managing
perusahaan BUMN dengan asset yang Asset and Skills: The Key To a Sustainable
sangat besar memiliki ribuan karyawan Competitive Advantage menyatakan bahwa
berpotensi, yang siap untuk dikembangkan sustainable competitive advantage (SCA)
menjadi karyawan-karyawan dengan skill dibentuk oleh dua hal yaitu aset dan skill
dan knowledge yang unggul. yang dimiliki oleh karyawan perusahaan.
Aset yang sangat besar, karyawan- Secara asset, tidak ada satupun orang
karyawan yang cerdas dan penetrasi yang yang meragukan bahwa PLN adalah
sangat luas di seluruh pelosok negeri perusahaan besar dengan asset ratusan
merupakan modal vital yang dimiliki PLN trilyun. Aset yang sangat besar dan
untuk membentuk competitive advantage kebijakan pemerintah yang masih
perusahaan. memberikan kesempatan bagi PLN untuk
Pencarian dan pembentukan melakukan monopoli dalam bisnis ketenaga
competitive advantage perusahaan harus listrikan, menjadi modal yang sangat besar
dilakukan karena merupakan salah satu untuk menciptakan keunggulan dan
prasyarat bagi keberlangsungan hidup keunikan, yang bisa membedakan PLN
perusahaan dan salah satu modal untuk dengan perusahaan-perusahaan lain, baik
menjadi market leader jika suatu saat swasta maupun BUMN.
pemerintah membuka kran industri listrik Secara skill, PLN memiliki banyak
bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk karyawan dengan skill tinggi dan knowledge
bermain di dalamnya. yang luas. Hanya saja skill dan knowledge
ini nampaknya masih belum tersebar merata
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 1
PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

sehingga banyak karyawan cerdas dan rasio nilai modal intelektual terhadap modal
berpotensi belum atau tidak dikembangkan keuangan adalah 16:1. Senada dengan
secara maksimal. pernyataan diatas, Peter Drucker
Dalam beberapa kasus bahkan di menyatakan ‘the basic economic resource is
dapati karyawan outsourcing lebih no longer capital, nor natural resources, not
menguasai pekerjaan dan detail peralatan labor. It is and will be knowledge.’
operasi yang seharusnya skill dan Pernyataan ke dua pakar tersebut secara
knowledge tersebut wajib dimiliki dan tidak langsung menyatakan bahwa aset besar
dikuasai oleh karyawan PLN. yang dimiliki perusahaan (financial dan
Setiap karyawan pada dasarnya material) tidak memiliki arti apa-apa bagi
memiliki harapan untuk dapat melakukan kemajuan perusahaan. Aset yang besar akan
pekerjaan dengan baik dan cepat. menjadi keunggulan bagi perusahaan untuk
Ketidakmampuan karyawan dalam menciptakan sustainable competitive
melaksanakan pekerjaan yang disebabkan advantage jika perusahaan tersebut dikelola
kurangnya skill yang mereka miliki akan oleh karyawan dengan skill dan knowledge
menyebabkan demotivasi, meningkatnya yang tinggi.
tingkat stress yang pada akhirnya
menyebabkan kinerja perusahaan turun. 2. Review Literatur
Sebaliknya jika karyawan dikembangkan
secara optimal dan diberikan pelatihan yang 2.1. Knowledge Management
tepat, sehingga mereka dapat melaksanakan Knowledge management (KM) adalah
pekerjaan dengan baik dan cepat, maka akan kemampuan untuk mengenali dan mengelola
muncul kepuasan kerja, menurunkan tingkat sistem dari kompetensi inti yang dibutuhkan
stress dan mendorong terciptanya inovasi- untuk knowledge-intensive business (Goel
inovasi yang dapat memberikan kontribusi et.all, 2010). Kemampuan ini membutuhkan
positif bagi kenaikan kinerja perusahaan. definisi framework yang baik yang
Prof. Leif Edvisson, pakar manajemen menghubungkan investasi (dalam hal
organisasi, mengungkapkan bahwa rasio keahlian dan kompetensi internal) dengan
nilai modal intelektual atau pengetahuan kinerja perusahaan. Kemampuan ini
terhadap modal fisik adalah 5:1. Sedangkan, mencakup pembentukan hubungan eksplisit
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 2
PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

dan interaksi antara semua potensi bisnis organization’s people, technology, process
yang memungkinkan karyawan bekerja and organizational structure in order to add
dengan efektif. Knowledge yang bisa berupa value through reuse and innovation. The
keahlian dan ide-ide kreatif disajikan coordination is achieved through creating,
sebagai sumber daya yang dapat di capture, sharing, and applying knowledge as well as
dikodifikasi dan di share (Boisot, 1983; through feeding the valuable lessons
Nonaka and Takeuchi, 1995). Elemen kunci learned and best practices into corporate
dari KM adalah creating, sharing dan memory in order to foster continued
reusing internal capabilities untuk organizational learning.”
memaksimalkan peluang-peluang bisnis dan Definisi ini jelas memperlihatkan
mengurangi resiko yang muncul dari bahwa greatest asset dari organisasi adalah
kegagalan menangkap peluang atau resiko knowledge yang dimiliki oleh employees.
tidak tercapainya target utama usaha yang Knowledge itu bisa dibagi menjadi dua
diharapkan stakeholders. yaitu (1) explicit knowledge: pengetahuan
American Productivity and Quality yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak
Centre (APQC) memberi definisi KM maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan
sebagai berikut: KM adalah sebuah strategi pembelajaran (reference) untuk orang lain
untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat dan (2) tacit knowledge: pengetahuan yang
dari orang yang tepat dan waktu yang tepat, berbentuk know-how, pengalaman, skill,
serta membantu karyawan untuk melakukan pemahaman, maupun rules of thumb
sharing dan menerapkan pengetahuan yang (Davenport dan Prussak, 1998).
di dapat ke dalam pekerjaan yang akan
meningkatkan kinerja perusahaan.
Dengan memperhatikan perspektif
capturing and storing knowledge, definisi
terbaik yang dibuat mengenai Knowledge
management adalah seperti yang
diungkapkan Dalkir (2005) yaitu: ”
Knowledge management is the deliberate
and systematic coordination of an
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 3
PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

Gambar 1. Basic Knowledge Process selalu terus menerus menjaga pengelolaan


dan penyimpanan knowledge.

2.2. Sustainable Competitive Advantage


Porter (1985) mendefinisikan
competitive advantage sebagai kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan
pengembalian investasi terus-menerus di
atas rata-rata industry. Penulis
mendefinisikan competitive advantage
sebagai kemampuan perusahaan untuk
Sumber : Knowledge Management as a bersaing lebih unggul dibandingkan
Process to Develop Sustainable Competitive kompetitor. Sedangkan sustainable
Advantage, South Asian Journal of competitive advantage adalah competitive
Management, Vol. 17, 2010. advantage jangka panjang perusahaan yang
tidak mudah ditiru atau tidak mudah
Salah satu kendala dari penerapan KM dikalahkan oleh pesaing.
di PLN adalah kenyataan bahwa sumber- Competitive advantage dapat dibentuk
sumber pengetahuan tersebar luas dan hadir dengan berbagai macam cara, antara lain
dalam bentuk yang bermacam-macam. dengan ukuran, lokasi, akses terhadap
Sumber-sumber knowledge yang tersebar sumber daya (Ghemawat, 1986) atau bisa
luas dalam perusahaan akan menyebabkan juga dalam bentuk plain luck (Barney,
knowledge seeker kesulitan dalam 1996). Plain luck bisa dihasilkan oleh
mengidentifikasi lokasi dan mengakses penggunaan KM yang mendukung karyawan
pengetahuan yang diperlukan. Knowledge bekerja dengan lebih baik dan menambah
seeker mungkin tidak menyadari atau tidak nilai terhadap sumber daya yang kita miliki
memiliki perangkat/software untuk yang tidak dapat dilakukan oleh kompetitor.
mengakses knowledge. Knowledge yang Knowledge organisasi akan menghasilkan
tersebar dan dalam bentuk yang bermacam- SCA jika memiliki empat karakteristik
macam mengharuskan perusahaan untuk berikut, yaitu : valuable, rare, imperfectly
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 4
PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

imitable dan non-substitutable/imperfectly


substitutable. 3. Pembahasan
Aaker (2010) menyatakan bahwa ada Pada bagian pendahuluan telah
31 item yang bisa mewakili sustainable disebutkan bahwa masih ada
competitive advantage. Item-item ini ketidakselarasan antara kecerdasan dan
diperoleh dari survei terhadap manajer- potensi besar yang dimiliki sebagian besar
manajer 248 perusahaan di California. Item- karyawan PLN dengan skill yang mereka
item tersebut adalah : reputation for quality, miliki. Hal ini disebabkan karena secara
customer service/product support, name umum karyawan baru yang bergabung
recognition/high profile, retain good dengan PLN adalah fresh graduated dari S1,
management & engineering staff, low-cost D3 maupun D1 yang masih belum memiliki
production, financial resources, customer skill dan pengalaman yang memadai untuk
orientation/feedback/market research, melakukan tugas-tugas di perusahaan.
product line breadth, technical superiority, Para karyawan baru ini sangat
installed base of satisfied customers, memerlukan bimbingan dan transfer ilmu
segmentation/focus, product dari para senior dan atau pelatihan dari
characteristics /differentiation, continuing perusahaan untuk melakukan tugas-tugas
production innovation, market share, dalam perusahaan. Namun dalam
size/location of distribution, low price/high kenyataannya proses transfer skill dan
value offering, knowledge of business, pengalaman ini mengalami kendala karena
pioneer/early entrant in industry, sebagian para senior kurang berminat
efficient/flexible production/operations melakukan proses tersebut. Hal ini
adaptable to customers, effective sales mengakibatkan pada beberapa unit PLN
force, overall marketing skills, shared ketika para karyawan senior yang memiliki
vision/culture, strategic goals, powerful skill dibidang tertentu pensiun tidak ada lagi
well-known parent, location, effective orang yang bisa menggantikannya, seperti
advertising /entrepreneurial, good ungkapan ”when employees leave
coordination, engineering research a company, their knowledge goes with
development, short-term planning, good them”.
distributor relations.
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 5
PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

Selain itu, proses-proses pengadaan ketika kran usaha ketenaga listrikan dibuka
perangkat dan atau implementasi sistem untuk swasta.
baru yang melibatkan teknologi tinggi Gambar 2 menunjukan bagaimana KM
terkadang masih kurang disertai dengan dan inovasi dalam penerapan KM membantu
training yang intensif. Hal ini menyebabkan organisasi untuk memperoleh competitive
karyawan tidak memiliki ruang yang luas advantage. Penerapan KM ini dipengaruhi
untuk melakukan proses pembelajaran dan juga oleh struktur organisasi. Struktur
penguasaan teknologi tersebut. organisasi perusahaan yang diharapkan
Ketidakmampuan atau penguasaan adalah struktur organisasi yang membuka
skill yang tidak lengkap akan menyebabkan ruang bagi karyawan untuk melakukan
karyawan tidak mampu melakukan komunikasi dengan baik, mendorong dan
pemeliharaan, pengembangan dan inovasi memperkuat karyawan untuk
sistem dan bahkan bisa menyebabkan mengembangkan lebih banyak tacit
mereka mengalami stress karena dituntut knowledge, mendorong adanya kodifikasi
untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak tacit knowledge menjadi explicit knowledge
mereka kuasai. untuk kemudian disimpan dalam knowledge
Disisi lain, ada beberapa kasus dimana databases perusahaan serta mendorong dan
training telah dilakukan dengan baik, akan memaksa karyawan yang memiliki skill
tetapi transfer skill dan knowledge tidak untuk melakukan sharing dengan karyawan
terjadi. Hal ini disebabkan adanya lain. Knowledge databases dapat digunakan
keengganan dari karyawan yang oleh perusahaan untuk mengidentifikasi
mendapatkan training untuk melakukan kekuatan, kelemahan, peluang dan
sharing atas apa yang telah mereka tantangan, sehingga pengetahuan yang tepat
dapatkan. dapat diimplementasikan dalam waktu yang
Kasus-kasus ini bisa dijadikan salah tepat pula.
satu alasan perlunya penerapan KM agar Mundra et.all (2011) menyatakan
perusahaan mampu meraih SCA dan bisa bahwa ada dua buah strategi KM untuk
bertahan, memiliki kinerja yang unggul, mencapai competitive advantage, yaitu
serta tetap menjadi market leader, baik personalization strategy dan codification
dalam struktur pasar monopoli maupun strategy.
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 6
PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

Pada codification strategy langkah- dasar atas setiap aktifitas atau


langkah yang dilakukan antara lain, menciptakan kebiasaan yang baik.
(1) mengidentifikasi karyawan yang 4. Socialization, step ini mencakup
memiliki knowledge; (2) mengklasifikasi komunikasi dan kemungkinan untuk
dan mengekstrak knowledge; serta (3) meningkatkan tacit knowledge.
mengelola knowledge. Pada personalization 5. Locating and Acquiring External
strategy langkah-langkah yang dilakukan Explicit Knowledge New to the Group,
antara lain, (1) mengidentifikasi karyawan langkah ini mendorong karyawan untuk
yang memiliki knowledge; (2) mencari, mengakses dan memperoleh
mengklasifikasi knowledge dan menyimpan external explicit knowledge. Pada
informasi tentang siapa yang harus langkah ini karyawan diminta untuk
dihubungi untuk mendapatkan pengetahuan mengidentifikasi knowledge dan skill
tersebut; serta (3) mengelola the pointers to apa saja yang mereka betul-betul
knowledge. perlukan untuk melaksanakan tugas
Mengacu kepada Mundra et.all (2011) dengan baik, untuk kemudian mencari
ada 7 langkah yang dapat dilakukan sumber-sumber pengetahuan tersebut
perusahaan untuk menerapkan KM yaitu : pada organisasi eksternal.
1. Externalisasi, yaitu proses dimana 6. Locating and Acquiring External Tacit
karyawan yang memiliki tacit Knowledge New to the Group, langkah
knowledge diminta untuk melakukan ini mendorong karyawan untuk mencari,
kodifikasi dan transformasi knowledge mengakses dan memperoleh external
dari tacit ke explicit. tacit knowledge.
2. Communication (of explicit knowledge), 7. Inventing Knowledge New to the Group,
pada langkah ini karyawan yang telah proses penemuan knowledge ini biasanya
melakukan langkah 1 diminta untuk didapatkan oleh individu atau kelompok
mengkomunikasikan explicit knowledge kecil dalam perusahaan. Penemuan-
yang telah disusun kepada karyawan penemuan ini perlu di dorong, terutama
lain. penemuan-penemuan yang bisa
3. Internalization, adalah proses learning mendorong efisiensi dalam proses-
by doing, dimana knowledge dijadikan proses usaha.
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 7
PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

Gambar 2. Interlinking of Knowledge Management, Innovation and Competitive Advantage

Knowledge Management
Infrastructure
Corporate Culture

Leadership

IT Knowledge Management
System (KMS)
Organizational Structure
Properties of Knowledge
Tacit Knowledge of the Knowledge is Fluid Mix of
Employees
Experiences
Communication Methode
Values
of Employees
Contextual Information Competitive Advantage

Innovation in Expert Insight


Knowledge Management
Increasing Returns (No
Increased Quality of KM Diminishing Return); Not
Consumed
SWOT on KM
Fragmentation, Refreshed
KM Strategies
Intangible Benefits
R&D KM
Uncertain Value Sharing
New Business
Opportunities

People Exchange

Sumber : Achieving Competitive Advantage Through Knowledge Management and Innovation:


Emprical Evidences From the Indian IT Sector – Journal of Knowledge Management, Vol IX,
No. 2, 2011

Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 8


PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

bentuk tulisan artikel atau bahkan buku


apabila perlu. Dan tulisan-tulisan
Hampir sama dengan Mundra, Ikujiro tersebut akan sangat bermanfaat bagi
Nonaka juga mengusulkan sebuah formulasi orang lain yang sedang memerlukannya.
yang terkenal dengan sebutan SECI atau Proses eksternalisasi ini akan berhasil
Knowledge Spiral. Konsepnya bahwa dalam dilaksanakan jika adanya dorongan dari
siklus perjalanan kehidupan perusahaan melalui penerapan proses
kita, pengetahuan itu mengalami proses reward dan punishment.
yang kalau digambarkan berbentuk spiral, 2. Proses kombinasi (combination), yaitu
proses itu disebut dengan Socialization - memanfaatkan explicit knowledge yang
Externalization - Combination - ada untuk kita implementasikan menjadi
Internalization. explicit knowledge lain. Proses ini sangat
berguna untuk meningkatkan skill dan
produktifitas diri sendiri. Kita bisa
menghubungkan dan mengkombinasikan
explicit knowledge yang ada menjadi
explicit knowledge baru yang lebih
bermanfaat.

3. Proses internalisasi (internalization),


yakni mengubah explicit knowledge
sebagai inspirasi datangnya tacit
knowledge. Dari keempat proses yang
ada, mungkin hanya inilah yang telah
kita lakukan. Bahasa lainnya adalah
1. Proses eksternalisasi (externalization),
learning by doing. Dengan referensi dari
yaitu mengubah tacit knowledge yang
manual dan buku yang ada, saya mulai
kita miliki menjadi explicit knowledge.
bekerja, dan saya menemukan
Bisa dengan menuliskan know-how dan
pengalaman baru, pemahaman baru dan
pengalaman yang kita dapatkan dalam

Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 9


PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

know-how baru yang mungkin tidak saya Suksesnya proses implementasi dan
dapatkan dari buku tersebut. perbaikan KM akan mendorong
terbentuknya efisiensi dalam proses-proses
4. Proses sosialisasi (socialization), yakni
usaha, meningkatkan kepercayaan diri
mengubah tacit knowledge ke tacit
karyawan karena mereka memiliki skill
knowledge lain. Ini adalah hal yang juga
untuk melaksanakan tugas dengan baik dan
terkadang sering kita lupakan. Kita tidak
cepat, serta memiliki modal skill dan
manfaatkan keberadaan kita pada suatu
knowledge untuk melakukan inovasi-inovasi
pekerjaan untuk belajar dari orang lain,
dalam pekerjaan, meningkatkan kepuasan
yang mungkin lebih berpengalaman.
kerja dan komitmen karyawan terhadap
Proses ini membuat pengetahuan kita
organisasi karena mereka merasa
terasah dan juga penting untuk
dikembangkan. Semua proses ini pada
peningkatan diri sendiri. Yang tentu saja
akhirnya akan menciptakan sustainable
ini nanti akan berputar pada proses
competitive advantage, yang
pertama yaitu eksternalisasi. Semakin
memungkinkan perusahaan tetap menjadi
sukses kita menjalani proses perolehan
market leader baik dalam suasana monopoli
tacit knowledge baru, semakin banyak
maupun persaingan usaha yang kompetitif.
explicit knowledge yang berhasil kita
produksi pada proses eksternalisasi
4. Kesimpulan
Implementasi knowledge management
Langkah-langkah penerapan KM, baik
sebagai sebuah proses pengelolaan aset-aset
yang diajukan oleh Mundra maupun Ikujiro
intangible perusahaan harus senantiasa di
Nonaka harus selalu disosialisasikan kepada
dukung, disosialisasikan dan selalu
semua karyawan dan diperbaiki sehingga
diperbaiki agar perusahaan mampu
permasalahan-permasalahan seperti yang
memperoleh sustainable competitive
telah disebutkan dapat diminimalisir.
advantage.
Langkah-langkah ini akan berjalan efektif
Pencapaian sustainable competitive
jika ada dukungan dari perusahaan melalui
advantage sangat diperlukan perusahaan
kebijakan-kebijakan yang diterapkan.
agar perusahaan selalu siap bersaing dan
tetap menjadi market leader jika suatu saat
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 10
PT. PLN (Persero)
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih baik

kran usaha ketenaga listrikan dibuka bagi Nonaka, I & Takeuchi, H. (1995). The
perusahaan swasta nasional dan swasta Knowledge: Creating Company -
asing. How Japanese Companies Create
The Dynamics of Innovation, New
York: Oxford University Press.

5. Daftar Pustaka

Aaker, David. A (1989). “Managing Assets Pasternack, B & A. Visco,(1998). The


and Skills: The Key To a Sustainable Centerless Corporation. New York :
Competitive Advantage.” California Simon Schuster.
Management Review, Vol. 31 Pfeiffer, J. & I. Sutton, (1999). The
Elsevier Butterworth-Heinemann. Drucker, Knowing- Doing Gap. How Smart
Peter F. (1998). “ The Coming of the Companies Turn Knowledge into
New Organization.” Harvard Action. Boston : Harvard Business
Business Review on Knowledge School Press.
Management, 03: hlm. 1-19. Ruggles, R. & D. Holtshouse, (1999). The
Goel, Alok et. all. (2010). “Knowledge Knowledge Advantage. Dover, N. H.
Management as a Process to Develop Capstone Publishers.
Sustainable Competitive Tobing, Paul L. (2007). Knowledge
Advantage.” South Asian Journal of Management Konsep, Arsitektur dan
Management, Vol. 17. Implementasi. Yogyakarta : Graha
Mundra, Neeru et. all. (2011). “Achieving Ilmu.
Competitive Advantage Through
Knowledge Management and
Innovation: Emprical Evidences
From the Indian IT Sector.” Journal
of Knowledge Management, Vol IX,
No. 2.
Meraih Competitive Advantage Melalui Knowledge Management 11

Anda mungkin juga menyukai