Anda di halaman 1dari 5

Seorang gadis berinisial B berusia 16 tahun merupakan korban pengungsian ditoilet umum saat

ingin buang air kecil pada malam hari. Setelah kejadian pemerkosaan itu gadis yang berinisial B
tesebut merasa ketakutan, cemas dan binggung harus mengadu kemana dan kesiapa. Karena
kebinggungannya akhirnya sigadis bercerita kepada orang tuannya, setelah menceritakan hal
tersebut kepada orang tuannya, kemudian orang tuannya melaporkan kejadiannya ke Ka. Desa ,
setelah itu Ka. Desa menyarankan kedokter setelah dari dokter gadis tersebut dianjurkan untuk
melaporkan apa yang terjadi kepada pihak kepolisian. Kemudian dari kepolisian gadis tersebut
diminta ke dokter untuk melakukan visum, karena gadis tersebut merupakan wanita maka dokter
meminta bantuan kepada bidan, setelah itu gadis tersebut diminta kembali ke polisi, tetapi karena
berkas tersebut belum lengkap kemudian gadis berinisial B tersebut diminta kembali ke Ka. Desa
untuk melengkapi berkas agar BAP bisa diproses setelah itu gadis tersebut kembali kepolisian
berkolaborasi dengan psikolog yang ada di LSM kemudian LSM kembali berkolaborasi dengan
kepolisian hingga akhirnya gadis tersebut dan orang tuannya pulang kerumah.

ROLE PLAY
Pemeran :
Ketua BNPB
Anggota BNPB
Relawan UNCRC
Perawat
Bidan
Dokter
Psikiater
Ketua Lembaga Wanita
Anggota Lembaga Wanita
Kepala Kepolisian
Anggota Kepolisian
Kepala Desa
Siang itu setelah mendapatkan laporan tentang tindak kekerasan pemerkosaan gugus
tugas penanganan bencana melakukan rapat koordinasi multi sektoral dalam hal evaluasi dari
strategi penanganan dan pencegahan kekerasan berbasis gender, yang terdiri dari Kepala BNPB
dan Anggotanya relawan perwakilan UNHCR, Ketua barak pengungsian, perawat, bidan, dokter,
kepala polisi daerah setempat dan anggotanya, kepala desa.
Ketua BNPB gugus Tugas penanganan bencana tersebut membuka rapat dan sebelumnya
mempersilahkan beberapa wanita dari lembaga Wanita dan psikolog untuk masuk.

Ketua BNPB : Assalamualaikum wr.wb,


Peserta Rapat : walaikumsalam wr.wb
Ketua BNPB : baiklah puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kesempatan
kita dapat berkumpul di sini dan selawat dan salam kepada nabi Muhammad
SAW serta keluarga dan sahabatnya sekalian, guna mencari solusi tentang
peristiwa kekerasan Seksual yang baru saja terjadi, terimkasih kepada semua
sector yang terlibat mungkin kita bisa memulai rapat ini dengan mencari solusi
terlebih dahulu terhadap apa yang terjadi kemudian setelah itu mari kita
melakukan evaluasi kondisi dan strategi tempat pengungsian kita pada hari ini.
Bagimana tanggapan saudara-saudara sekalian!
Ka. Kepolisian : mengenai kasus yang terjadi pada B, kasus tersebut sudah kami proses
pak dan
kami sedang melakukan penyelidikan untuk menanggkap pelaku pemerkosaan
tersebut. Tapi kami menemukan kendala dalam menangkap pelaku karena
kurangnya kerjasama masyarakat di pengungsian sehingga sulit mendapatkan
informasi. Sebelumnya B sudah kami lakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Ka. BNPB : baiklah bagaimana menurut bapak kepala desa, bagaimana kita dapat melakukan
Koordinasi dengan masyarakat pak? Karena saya piker bapak yang paling
mengetahui kondisi masyarakat, pak!
Ka. Desa : baik pak terimakasih, memang agak susah melakukan koordinasi ditengah
keadaan seperti ini, mungkin kita bisa membentuk kelompok-kelompok ronda
malam pak, tapi saya juga minta bantuan dari pihak kepolisian untuk setiap
malam ada dari pihak kepolisian yang ikut ronda dengan masyarakat kami pak
sehingga orang-orang yang memiliki niat jahat lebih merasa takut karna ada
aparat kepolisian.
Ka.Kepolisian : baik pak dari pihak kami akan membentuk piket jaga di lokasi pengungsian
untuk meminimalkan hal ini. Kira-kira berapa orang anggota kami yang harus
kami tempatkan setiap malam.
Ag Kepolisian : maaf memotong pak, menurut saya 2 orang cukup di tempatkan di lokasi barak
pengungsian karna sebagian dari pihak polisi juga stanby di stant wilayah polsek
setempat jadi 2 orang ini cukup untuk mewakili pengamanan di lokasi
pengungsian.
Ka.Kepolisian : iya, saya setuju dengan pendapat tersebut bagaimana menurut yang lain.
Bidan : setuju pak, (jawab bidan sambil mengangkat tangan dan member pendapat) dan
menurut saya dari pihak masyarakat juga perlu dilibatkan kelompok lainnya
seperti kita harus menuntukan ketua barak pengungsian pak jadi keamanan bisa
lebih ketat. Ketua inilah yang mengarahkan masyarakat dalam melaporkan setiap
tindakan yang terjadi di pengungsian.
Ka BNPB : iya saya setuju dengan pendapat buk bidan karna kita juga kesulitan dalam
mendapatkan informasi dari masyarakat baik tentang tindakan maupun pelaku
tindakan seperti yang telah di sampaikan bapak (menunjuk arah Polisi).
Smua anggota rapat setuju dan mengangguk, kemudian dokter pun mengangkat tangan
untuk memberikan pendapatnya.
Dokter : kemudian, saran dari saya juga mengevaluasi fasilitas di pengungsian kita seperti
toilet, kita harus menyediakan toilet yang memenuhi standar pak, dimana toilet
umum pria dan wanita nya dipisah dan diberi jarak, supaya tidak ada alasan pria
datang ke toilet wanita dan juga menekan tindakan tersebut.
Ka BNPB : iya saya rasa itulah yang paling penting, saya akan mengusahakan penyediaan
fasilitas tersebut secepat mungkin, ada tambahan dari yang lain.
Bidan : (mengacungkan tangan) bilik mesra juga diperlukan pak penyediaan ini juga
harus diperhatikan sehingga terdapat fasilitas untuk kaum pria yang sudah
beristri untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya, sementara remaja, wanita
juga pria yang belum menikah, perlu mendapatkan pendidikan kesehatan
reproduksi, sarana konsultasi yang privasi juga pengadaan kegiatan-kegiatan
bermanfaat.
Ag BNPB : iya bu, kita juga sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk
penyediaan cluter-cluter sesuai standar untuk pemenuhan kebutuhan para
pengungsi.
Rel. UNCRC : dari pihak kami juga akan berusaha menyediakan fasilitas tersebut untuk
meminimalkan kekerasa-kekerasan berbasis gender lainnya, mungkin selama ini
kita hanya berfokus pada penyediaan makanan dan tempat tanpa memperhatikan
hal tersebut. Dari sekarang mari kita ciptakan kondisi pengungsian yang
kondusif.
(Setuju Jawab seluruh peserta Rapat)
Ka. BNPB : baik mungkin untuk evaluasi kinerja dan fasilitas yang kita sediakan saya rasa
cukup selanjutnya bagaimana penangan terhadap keadaan korban sendiri?
Dokter : penanganan terhdap korban sudah dilakukan pak, korban sudah di visum dan
BAP sudah diproses, korban juga sudah mendapat penanganan dari pihak
psikolog.
Psikolog : benar pak pihak kami sudah melakukan penanganan pada korban, sejauh ini
kondisi korban sudah stabil mungkin hanya perlu pendampingan lebih lanjut
untuk mengatasi rasa trauma korban.
Lem Wanita : pihak kami juga sudah melakukan penanganan berupa penyediaan advokat
terhadap korban, penyediaan kuasa hukum ini kami harap juga dapat membantu
menyelesaikan kasus korban di pengadilan sehingga pelaku dapat dihukum
sesuai perbuatan dan korban juga dapat perlindungan yang maksimal.
Ag LW : kami juga masih melakukan pemantauan terhadap kondisi fisik & psikis korban
mungkin kami membutuhkan kerjasama dari pihak psikater, bidan dan perawat
maupun dokter dalam pemantauan kondisi tersebut. Sehingga korban
mendapatkan perawatan maksimal baik dari trauma fisik maupun psikisnya, dan
dapat sembuh total.
Psikiater : mungkin disini bu bidan dan perawat dapat melaksanakan pendidikan kespro
terhadap remaja khusunya remaja putrid, saya dan team juga akan membantu
nantinya.
Lem Wanita : setuju, dan mohon segala sesuatu yang dibutuhkan menyangkut dengan
pendidikan dan pelatihan pada kaun wanita ini dapat dikoordinasi lebih cepat
dengan kami, dan kami juga akan menempatkan beberapa orang kami di sini
agar hal tersebut dapat diwujudkan.
Ka. BNPB : baik, saya rasa untuk saat ini korban sudah tetangani dan perlu di pantau lebih
lanjut ya bu…, semoga yang kita rencanakkan hari ini dapat diwujudkan. Hanya
itu saja dari saja mungkin ada tambahan lagi?
Peserta Rapat : Cukup pak…!!!
Ka BNPB : baiklah kalau tidak ada, saya akhiri rapat pada hari ini Assalamualaikum wr.wb
Peserta Rapat : walaikumsalam wr.wb

Setelah rapat pada hari ini semua sitem diperbaiki, mulai dari pendidikan remaja,
keamanan, ketersediaan fasilitas dan kebutuhan pengungsi mulai terpenuhi satu persatu, kondisi
pengungsian jauh lebih baik dari sebelumnya. Sementara B sudah mendapatkan penanganan
lebih lanjut dari pihak kesehatan yang terlibat kondisinya kesehan fisik maupun psikisnya pun
berangsur-angsur pulih. Orangtua B juga merasa lega dengan tertangkapnya pelaku, dan dapat
dihukum sesuai dengan perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai