Kelompok 4
Anggota Kelompok
Putri Handayani (2210711003) Siti Nabilah Rivanti (2210711009)
Erlia Nurbaiti Rosidi ( 2210711004) Desty Wijayanti (2210711010)
Agista Rahmawati (2210711005) Firliana Budiman (2210711013)
Naya Fazila Istianti (2210711007) Anggita Laras Ayu (2210711017)
Clara oktalia Cahyani ( 2210711020)
Kasus
Kelompok melakukan pengkajian di daerah komplek BPK V (Badan
Pemeriksaan dan Keuangan) mayoritas penduduk dengan suku &
budaya Nasional dan jaman dulu menggunakan Betawi agama
mayoritas muslim serta minoritas kristen dan budha Sistem
masyarakat pada daerah ini menggunakan RW dan RT dengan nama
RW bapak Safijhon dan nama RT bapak Lega Jumlah penduduk
dalam daerah ini ada 300 KK dengan luas wilayah 9-10 H, lama
wilayah dibangun sudah 49 tahun.
Daerah: BPK V (Badan Pemeriksaan dan Keuangan)
Mayoritas penduduk: Nasional
Mayoritas Suku & Budaya: Nasional dan lebih ke Betawi
Mayoritas agama: Muslim
Ketua RT: Bapak Lega
Ketua RW: Bapak Safijhon
Jumlah Kepala Keluarga: 300 KK
Luas wilayah: 9-10 H
Lama wilayah dibangun: 49 tahun
Faktor Sosial dan
Keterikatan Keluarga
Kami melakukan pengkajian di daerah komplek BPK V dengan
bapak RT pak Lega dan bapak RW pak Safrijhon berumur 50
tahun. Untuk pak RT telah menjabat selama 10 tahun, sedangkan
pak RW telah menjabat selama 6 bulan. Mengenai pengambilan
keputusan beliau mengatakan atas nama keluarga. Mayoritas
penduduk disana itu sudah berkeluarga dan di usia produktif (30
tahun ke atas). Mayoritas penduduk disana itu bisa dikatakan
keluarga baru. Beliau sudah tinggal di komplek tersebut dari 2001
(22 tahun).
Faktor Agama dan Falsafah Hidup
Dengan menganut agama Islam, bapak
Safijhon percaya bahwasanya segala hal
yang dilakukan ada dalam Al-Qur’an,
begitupun dengan konsep sehat dan sakit,
Beliau percaya bahwa sakit disebabkan oleh
perilaku kita sendiri dan yakin bahwa allah
akan selalu memberi petunjuk atas obat
sakitnya jika kita berserah diri kepada-Nya.
Faktor Kebijakan dan Peraturan yang berlaku
Di wilayah perumahan BPK V (Badan Pemeriksaan dan Keuangan)
memiliki program kesehatan yang bekerja sama dengan pemerintah
yaitu Posbindu dan juga RW Ramah Anak, kegiatan ini dilakukan
dengan memberikan edukasi dan sarana bermain untuk anak anak.
Hal ini sangat memudahkan penduduk ketika merasa sakit dan ingin tahu cara pengobatan yang
baik dan benar. Beliau mengatakan ketika sudah merasa sakit ia langsung segera ke rumah sakit
terdekat untuk mendapatkan informasi tepat. Rumah sakit terdekat di daerah tersebut terdapat
RS. Pilih Kasih dan RS. Puri Cinere. Terdapat puskesmas terdekat. Dari beberapa warga termasuk
beliau memiliki alat medis tersendiri dan menggunakan alat tersebut dengan baik dan benar.
Menggunakan alat medis tersendiri sangat memudahkan mereka untuk mengecek kesehatan dasar,
dapat membantu mendapatkan informasi kesehatan diri. Beliau mengatakan sering mengkonsumsi
decolgen dan vitamin tubuh ketika merasa tubuh mulai tidak enak. Beliau memiliki alat sepeda statis
untuk olahraga rutin guna menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Faktor Ekonomi
Biaya hidup di lingkungan ini relatif standar (dari segi sandang, pangan, dan
papan). Mayoritas warga disini bekerja sebagai Pegawai Swasta, namun jika
diulik dari jaman dahulu tepatnya 15 tahun yang lalu, mayoritas warga disini
bekerja sebagai BPK sesuai dengan nama kompleknya. Di wilayah ini sering
diadakan iuran (kas RW) khususnya untuk diberikan kepada warga yang sakit,
yang nantinya akan dikumpulkan di RW. Kegiatan Pak RW sehari-harinya adalah
bekerja, berorganisasi, dan sebagai mahasiswa S3. Beliau mengatakan saat ini
menggunakan Asuransi kesehatan apabila ada anggota keluarga yang sakit,
maka beliau menggunakan asuransi seperti BPJS, CAR (Asuransi Kesehatan
BCA), dan Biaya pribadi untuk penyembuhan penyakitnya.
Faktor Pendidikan
Pemimpin di wilayah tersebut (Pak RW) memiliki persepsi bahwa jika terkena sakit
maka ingin langsung mempelajari penyakit tersebut, mengetahui cara pengobatan
penyakit tersebut, dan juga mencari tahu cara menyembuhkan penyakit tersebut,
karena latar belakang pendidikan terakhir yang dimilikinya membuat beliau sangat
peduli dengan hal tersebut. Beliau merupakan lulusan S1 Arsitektur, lulusan S2
Sipil, dan beliau saat ini merupakan Mahasiswa S3 di bidang Konstruksi, dan saat
ini pun beliau sedang bekerja di Perusahaan Jepang tepatnya menjabat sebagai
Direktur Teknik. Jadi tak heran jika beliau sangat peduli tentang kesehatannya.
Sistem pemilihan RT dan RW di wilayah tersebut tidak memiliki ketentuan khusus
bagi yang ingin menjabatnya, namun beliau mengatakan bahwa paling minimalnya
adalah lulusan SMA. Berbagai kegiatan sosialisasi dari RT dan RW mengenai
kesehatan diwujudkan dengan adanya Posyandu dan Posbindu yang
dilaksanakan secara rutin, selain itu juga dengan dilakukan pengecekan terhadap
got/parit apakah terdapat genangan air yang berpotensi menjadi tempat
munculnya jentik-jentik nyamuk. Pada wilayah komplek BPK V Gandul pun
terdapat 2 Dokter Umum dan 2 Dokter Spesialis dan senantiasa bersedia untuk
datang ke rumah warga apabila dibutuhkan.
Kesimpulan
Kebudayaan masyarakat Daerah BPK sangat menunjang prinsip sehat sakit
dengan pemimpin yang peduli akan kesehatan hal ini menjadi mendorong
masyarakat untuk lebih peduli dengan sehat sakit. Mayoritas masyarakat
disana juga sudah memiliki alat kesehatan yang dapat memudahkan mereka
dalam mengecek kesehatan dan didukung dengan kebijakan dan fasilitas
komplek contohnya menerapkan sikap anti DBD, rutinitas olahraga senam
jantung, posbindu dan ambulan gratis. Disamping kehidupan yang modern
masyarakat juga masih menjunjung tinggi nilai agamanya. Masyarakat disana
sudah antusias terhadap teknologi ketika mereka membutuhkan informasi
contohnya tentang kesehatan. Biaya hidup di lingkungan ini relatif standar
(dari segi sandang, pangan, dan papan). Beliau mengatakan saat ini
menggunakan Asuransi kesehatan apabila ada anggota keluarga yang sakit,
maka beliau menggunakan asuransi seperti BPJS, CAR (Asuransi Kesehatan
BCA), dan Biaya pribadi untuk penyembuhan penyakitnya.
DOKUMENTASI
Thank you